IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

98
IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 24 KOTA JAMBI SKRIPSI SRI WINDARTI NIM. TK. 151176 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN

KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

(SMP) NEGERI 24 KOTA JAMBI

SKRIPSI

SRI WINDARTI

NIM. TK. 151176

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA

SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN

KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

(SMP) NEGERI 24 KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

SRI WINDARTI

NIM. TK. 151176

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …
Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …
Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …
Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …
Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin

Sujud syukur senantiasa aku sembahkan kepadamu Ya Allah yang maha

Agung dan maha tinggi serta maha adil dan maha penyayang, atas takdir

dirimu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu,

beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Sedih, bahagia dan haru

bertemu dengan orang-orang yang kucintai. Skripsi dengan judul

“Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi” ini saya persembahkan kepada Ayah

saya Lasono yang selalu menjadi pahlawan dalam kehidupan saya, yang tidak

pernah lelah untuk selalu membahagiakan putrinya, dan satu-satunya malaikat

nyata yang dapat kusentuh yang selalu menyayangi dan senantiasa bersabar

yaitu ibu saya yang selalu mendo’akan dan yang selalu saya cintai, adik-adik

saya dan kepada keluarga besar yang selalu memberikan semangat dan

motivasinya kepada saya.

Kepada sahabat-sahabat setia yang saya cintai Neli Suryani, Tira Karuniasih,

Siska Saparena dan kepada penyemangat saya Arif Rahman Hakim. Kepada

teman-teman seperjuangan saya di jurusan Manajemen Pendidikan Islam

Angkatan 2015 serta teman-teman yang lain baik dari jurusan lain maupun

Universitas lain yang senantiasa selalu menyemangati, yang selalu menjadi

teman bertukar pikiran dan membantu dalam terselesaikannya skripsi ini.

Semoga ilmu yang kita miliki dapat bermanfaat, Aamiin.

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

vi

MOTTO

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar

merekalah orang-orang yang beruntung (Q.S. Ali Imran : 104)

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

vii

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

vii

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

viii

ABSTRAK

Nama : Sri Windarti

Program Studi : Manajemen Pendidika Islam

Judul : Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota

Jambi

Penelitian ini membahas tentang Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan

teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan

teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan. Impelementasi Program Bimbingan dan Konseling

merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dalam pengimplementasian program bimbingan

dan konseling terdapat berbagai kendala seperti kurangnya personil guru

bimbingan dan konseling, sarana prasarana yang kurang memadai untuk

pelaksanaan program bimbingan dan konseling serta kurangnya jam pelajaran

bimbingan dan konseling.

Kata kunci: Implementasi Program; Bimbingan dan Konseling; SMP

Negeri 24 Kota Jambi

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

ix

ABSTRACT

Name : Sri Windarti

Study Program : Management Of Islamic Education

Title : Implementation Of Guidance and Counseling

Programs in Public Junior High School 24 Jambi City.

This study discusses the implementation of guidance and counseling

programs in state junior high school 24 Jambi City. This research is a descriptive

qualitative research using data collection techniques of observation, interviews

and documentation, while the data analysis techniques used are data reduction,

data presentation and conclusion drawing. The implementation of guidance and

counseling programs is very important in an educational institution. The results of

the study indicate that in implementing the counseling and guidance program

there are various obstacles such as the lack of guidance and counseling teacher

personnel, inadequate insfrastructure for the implementation of guidance and

counseling programs and the lack of guidance and counseling hours.

Keywords: Implementation programs; Guidance and Counseling; junior high

school 24 Jambi City

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................... i

NOTA DINAS ............................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ iv

PERSEMBAHAN ......................................................................... v

MOTTO ......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................ x

DAFTAR TABEL ........................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................ 6

C. Rumusan Masalah ..................................................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoretik ......................................................................... 9

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling ................................ 9

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling ..................................... 15

3. Fungsi Bimbingan dan Konseling ...................................... 17

4. Program Bimbingan dan Konseling ................................... 20

5. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan ...... 24

B. Studi Relevan ........................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian .......................................... 32

B. Setting dan Subjek Penelitian .................................................. 33

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 33

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 34

E. Teknik Analisis Data ................................................................ 36

F. Teknik Keabsahan Data ............................................................ 37

G. Jadwal Penelitian ...................................................................... 38

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ......................................................................... 40

1. Sejarah berdirinya sekolah ................................................. 40

2. Profil sekolah ..................................................................... 40

3. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi sekolah ............................. 41

4. Kurikulum sekolah ............................................................. 43

5. Struktur Organisasi sekolah ............................................... 44

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

xi

6. Keadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan ....... 47

7. Keadaan Peserta Didik ....................................................... 52

8. Keadaan Sarana dan Prasarana ........................................... 54

B. Temuan Khusus ........................................................................ 55

1. Proses Implementasi Program Bimbingan dan Konseling

di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota

Jambi .................................................................................. 55

2. Kendala yang dihadapi dalam proses Implementasi

Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi ............................... 59

3. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala dalam

proses implementasi program Bimbingan dan Konseling

di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota

Jambi .................................................................................. 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 68

B. Rekomendasi ............................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian ........................................................... 38

Tabel 2.1. Struktur Kurikulum SMP N 24 Kota Jambi .................. 43

Tabel 3.1. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah .................. 47

Tabel 4.1. Daftar Nama Guru dan Staf Tata Usaha ....................... 47

Tabel 5.1. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin dan

Jumlah ............................................................................................ 50

Tabel 6.1. Jumlah Guru dan Tugas Mengajar sesuai dengan

Latar Belakang Pendidikan (Keahlian) .......................................... 50

Tabel 7.1. Tenaga Kependidikan ................................................... 52

Tabel 8.1. Data Siswa 5 Tahun Terakhir Berdasarkan Kelas ........ 53

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Staf Guru .................................... 45

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Staf Tata Usaha .......................... 46

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kartu Konseltasi Skripsi

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 3. Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran 4. Daftar Responden dan Informan

Lampiran 5. Dokumentasi

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap lembaga pendidikan formal bertujuan untuk menghasilkan

individu mencapai perkembangan optimal sesuai dengan potensi, minat

dan nilai yang menjadi pandangan hidupnya. Pendidikan selalu berkenaan

dengan upaya pembinaan manusia, maka keberhasilan pendidikan sangat

bergantung pada unsur manusianya. Karena unsur manusianya paling

menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan. Salah satu unsur manusia

yang menentukan kualitas pendidikan adalah tenaga pengajar. (Kompri,

2014 : 122).

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)

disebutkan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat (1) ditegaskan bahwa “Pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

(Tohirin. 2011 : 105).

Selanjutnya didalam Pasal 1 Ayat (6) Undang-undang No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional di tegaskan bahwa

konselor termasuk ke dalam kategori pendidik. Berdasarkan Undang-

undang diatas secara eksplisit menunjukkan bahwa konselor adalah

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

2

pendidik yang tugas utamanya adalah pertama, mewujudkaan suasana

belajar dan kedua, mewujudkan suasana pembelajaran. (Tohirin, 2011 :

105).

Pendidikan pada umumnya selalu berintikan bimbingan. Sebab

pendidikan bertujuan agar anak didik menjadi kreatif, produktif dan

mandiri. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kader-kader

muda yang memiliki kualitas yang baik. Bukan hanya dalam bidang

akademik saja akan tetapi memiliki sikap yang sesuai dengan norma-

norma yang berlaku dalam lingkungan keluarga, masyarakat maupun

dilingkungan teman sebaya.

Melalui sarana pendidikan siswa mampu mengetahui dan

mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, serta dapat menyalurkan

bakat dan minat sesuai keinginannya. Selain itu pendidikan juga sebagai

wadah yang bertanggung jawab secara utuh untuk mencerdaskan siswa

agar menjadi pribadi yang mampu bertanggung jawab bukan hanya pada

orang lain melainkan pada diri sendiri.

Pemberian layanan bimbingan dan konseling bagi siswa sangat

penting dalam rangka untuk keberhasilan program pendidikannya, agar

individu mampu merencanakan kegiatan penyelesaian studi,

perkembangan karir, serta kehidupan dimasa yang akan datang.

Bimbingan dan konseling juga dimaksudkan untuk mengembangkan

seluruh potensi yang dimiliki seseorang, sehingga orang yang

bersangkutan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,

lingkungan masyarakat, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan,

masyarakat ataupun lingkungan kerja. (Ahmad Susanto, 2018 : 1).

Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dan tidak

dapat terpisahkan dari proses pendidikan dan memiliki konstribusi

terhadap keberhasilan proses pendidikan di sekolah termasuk madrasah.

Hal ini berarti proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah dan

madrasah tidak akan memperoleh hasil yang optimal tanpa didukung oleh

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

3

penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling yang baik. (Tohirin,

2011 : 258).

Bimbingan dan Konseling ini sangat diperlukan dalam dunia

pendidikan karena berfungsi untuk menangani pembinaan kepribadian

peserta didiknya. Bimbingan dan Konseling penting dilaksanakan karena

banyaknya kasus kenakalan dan juga kriminalitas yang dilakukan oleh

siswa yang dapat mengakibatkan perkembangan akademis, pribadi

maupun hubungan sosial mereka menjadi terhambat.

Layanan bimbingan dan konseling disekolah berperan penting bagi

perkembangan pribadi siswa. Dalam proses pembimbingan anak didalam

keluarga dilaksanakan oleh keluarganya sendiri. Sementara dalam lingkup

sekolah, peserta didik merupakan tanggung jawab penuh dari sekolah.

Proses bimbingan terhadap peserta didik biasanya dilakukan oleh ahli

yang khusus pada bidang tersebut. Bimbingan tersebut dilakukan oleh

seorang guru bimbingan konseling sebagai konselor yang akan

memberikan teguran, koreksi dan motivasi kepada siswa.

Bimbingan dan konseling adalah suatu proses membantu siswa

dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Siswa membutuhkan bantuan

untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan dalam beinteraksi

dengan sesama siswa, guru, staf sekolah maupun dengan masyarakat

disekitarnya. Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah sangat

membantu untuk menentukan pribadi, mengenal lingkungan dan

merencanakan masa depan.

Bimbingan dan Konseling merupakan suatu program yang sangat

penting adanya di setiap sekolah. Bimbingan dan konseling bertujuan

untuk membina kepribadian serta akhlak siswa, karena siswa pada masa

pubertas biasanya sangat dibutuhkan agar siswa terhindar dari perbuatan

yang melanggar norma-norma dan bantuan yang diberikan oleh seorang

konselor adalah bantuan yang bersifat psikologis. (Kompri, 2014 : 119).

Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu program

pendidikan yang diarahkan kepada usaha pembaruan pendidikan nasional.

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

4

Melalui program bimbingan dan konseling berarti pula perkembangan jiwa

anak bimbing harus diarahkan kepada kemampuan mental spiritual yang

lebih tinggi dan lebih baik. Kemampuan mental spiritual anak bimbing

khususnya para generasi muda harus mendapatkan perhatian istimewa

dalam bimbingan dan konseling, baik segi-segi umum maupun agama

untuk dibina dan dikembangkan agar mereka menjadi generasi mendatang

yang kuat dan tangguh, baik fisik, mental maupun spiritual. (Samsul

Munir Amin, 2010 : 1).

Memperhatikan banyaknya permasalahan siswa disekolah, maka

guru bimbingan dan konseling bertanggung jawab menyelesaikan

permasalahan siswa. Permasalahan yang dialami oleh para siswa sekolah

sering kali tidak dapat dihindari, meski dengan pengajaran yang baik

sekalipun. Hal ini terlebih lagi disebabkan oleh sumber-sumber

permasalahan siswa banyak terletak di luar sekolah. Melalui bimbingan

dan konseling, maka permasalahan siswa bisa teratasi dengan tepat secara

profesional. (Kompri, 2014 : 119-120).

Guru bimbingan dan konseling memiliki tanggung jawab guna

memfasilitasi siswa untuk mencapai tugas perkembangannya secara

optimal. Selain itu pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dalam

suatu sekolah berperan penting, hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan

layanan tersebut mampu membantu siswa dalam proses memahami diri

serta dapat mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa.

Dalam SK Menpan No. 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru

dan Angka Kreditnya. Dalam Pasal 3 disebutkan tugas pokok guru adalah

menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan,

evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan,

dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang

menjadi tanggung jawabnya. (Syamsu Yusuf & Juntika N, 2014 : 96).

Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling bersifat menyeluruh

artinya bahwa pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tersebut

diberikan kepada semua siswa tanpa terkecuali dan diharapkan siswa dapat

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

5

memahami serta memaknai arti pentingnya pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling. Makna bimbingan dan konseling pada

prinsipnya mempunyai pengertian yang sama dengan bimbingan konseling

yaitu bertujuan membentuk pribadi siswa agar dapat menemukan jati diri

mengenai masalah yang dihadapinya. Kenyataan pada umumnya

memperlihatkan bahwa sebenarnya masih banyak sekolah yang layanan

khususnya tidak efektif dan efisien, kurangnya perhatian terhadap layanan

bimbingan dan konseling.

Siswa pada tingkat sekolah menengah sangat perlu bimbingan.

Bimbingan disekolah menengah merupakan bidang khusus dalam

keseluruhan pendidikan sekolah, yaitu memberikan pelayanan yang

ditangani oleh ahli-ahli yang telah disiapkan. Ciri khas dari pelayanan ini

terletak dalam hal memberikan bantuan mental/psikologis kepada siswa

selama masa perkembangannya. Tujuan dari pemberian bimbingan supaya

setiap murid berkembang sejauh mungkin dari pengalamannya disekolah,

mengingat ciri-ciri pribadinya dan tuntutan kehidupan dalam masyarakat

sekarang. (Kompri, 2014 : 121).

Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dapat berjalan

dengan baik bila guru bimbingan dan konseling itu mampu berfikir secara

kreatif, bagaimana guru tersebut dapat menjadi sahabat bagi siswa melalui

pendekatan yang baik, bersikap ramah dan terbuka kepada seluruh siswa,

maka anggapan yang baik dari diri siswa pun akan muncul.

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan, penulis

melihat bahwa proses pelaksanaan program bimbingan dan konseling di

Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 24 Kota Jambi belum berjalan

dengan lancar sesuai dengan program-program yang sudah ditetapkan.

Siswa-siswi SMP Negeri 24 Kota Jambi juga masih ada yang belum

memahami arti penting dari program bimbingan dan konseling, ini

menyebabkan banyaknya permasalahan-permasalahan yang dialami oleh

siswa-siswi SMP Negeri 24 Kota Jambi.

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

6

Hal ini dapat penulis amati ketika dalam proses belajar siswa,

masih ada siswa yang masih mengulangi kesalahan yang sama seperti

bolos sekolah, berkeliaran diluar kelas, merokok, berkelahi antar

temannya. Disinilah perlunya peran Guru Bimbingan dan Konseling untuk

mengetahui permasalahan yang dialami siswa, menyelesaikan,

memberikan dorongan, arahan serta memberikan motivasi kepada siswa

tersebut.

Hal ini disebabkan karena minimnya personil guru bimbingan dan

konseling yang menangani siswa bermasalah dibandingkan jumlah siswa.

Guru bimbingan dan konseling yang berjumlah 4 orang dan tidak

sebanding dengan jumlah seluruh siswa SMP Negeri 24 Kota Jambi yang

berjumlah 707 siswa.

Menurut Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan

Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Pasal 4 yang

berbunyi “Pelaksanaan Pembimbingan sebagaiamana dimaksud pada ayat

(2) dipenuhi oleh guru bimbingan dan konseling atau teknologi informasi

dan komunikasi dengan membimbing paling sedikit 5 rombongan belajar

per tahun”. Melihat dari Pasal 4 ayat (4) ini berarti bisa dijabarkan bahwa

kalau satu Rombel berjumlah 32 orang siswa dikalikan 5 Rombel maka

setiap guru bimbingan dan konseling wajib mengampu 150 siswa.

(Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja).

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian dan menuliskannya kedalam sebuah skripsi

dengan Judul “Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi”.

B. Fokus Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka untuk

mempermudah menulis skripsi ini, maka peneliti memfokuskan penelitian

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

7

ini kepada Proses Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah diatas, maka dapat

dipertegas bahwa yang menjadi rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana Proses Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi?

2. Apa kendala yang ditemukan dalam Proses Implementasi Program

Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 24 Kota Jambi?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang

ditemukan dalam Proses Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota

Jambi?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Ingin mengetahui Proses Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota

Jambi.

b. Ingin mengetahui apa kendala yang ditemukan dalam Proses

Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi.

c. Ingin mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala

yang ditemukan dalam Proses Implementasi Program Bimbingan

dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24

Kota Jambi.

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

8

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

tambahan khasanah ilmiah dibidang pendidikan, khususnya

tentang Implementasi Program Bimbingan dan Konseling.

2) Memberikan konstribusi kostruktif pada bidang penelitian

sebagai bahan sumber referensi dalam Implementasi Program

Bimbingan dan Konseling.

b. Secara Praktis

1) Bagi penulis : memberikan tambahan wawasan terkait dengan

Proses Implementasi Program Bimbingan dan Konseling,

Kendala yang ditemukan dan Upaya yang dilakukan dalam

mengatasi kendala yang ditemukan.

2) Bagi lembaga Pendidikan : dengan hasil penelitian ini

diharapkan setiap sekolah untuk menerapkan program

bimbingan dan konseling disekolahnya guna membuat siswa

lebih baik dan lebih berprestasi lagi dalam meningkatkan

belajarnya.

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoretik

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

a. Bimbingan

Secara etimologis, bimbingan merupakan terjemahan dari

“guidance”. Menurut Winkel, 1991 Kata “Guidance” yang kata

dasarnya “guide” memiliki beberapa arti, yakni menunjukkan jalan

(showing the way), memimipin (leading), memberikan petunjuk

(giving instruction), mengatur (regulating), mengarahkan

(governing) dan memberi nasihat (giving advice). (Tohirin, 2011 :

16).

Miller (1961) dan Surya (1988), menyatakan bahwa

bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu untuk

mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan

untuk melakukan penyesuaian diri terhadap secara maksimum

kepada sekolah (dalam hal ini termasuk madrasah), keluarga dan

masyarakat. (Tohirin, 2011 : 16-17).

Bimbingan adalah bagian dari proses pendidikan yang

teratur dan sistematik guna membantu pertumbuhan anak muda

atas kekuatannya dalam menentukan dan mengarahkan hidupnya

sendiri, yang pada akhirnya ia dapat memperoleh pengalaman-

pengalaman yang dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi

masyarakat. Bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan

kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh

pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan

dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana dan interprestasi-

interprestasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik.

(Prayitno & Erman, 2013 : 94).

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

10

Rachmad Natawidjaja menyatakan dalam buku Samsul

Munir Amin yang berjudul Bimbingan dan Konseling Islam bahwa

Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu

yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut

dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya

dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan

keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat serta

kehidupan umumnya. Dengan demikian, ia dapat mengecap

kebehagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang berarti

bagi kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu

individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai

makhluk sosial. (Samsul Munir Amin, 2010 : 6).

Surya (1988) mengutip pendapat Crow dan Crow (1960)

menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh

seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi

baik dan pendidikan yang memadai kepada seseorang (individu)

dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-

kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya

sendiri, membuat pilihan sendiri dan memikul bebannya sendiri.

(Tohirin, 2011 : 17).

Apabila merujuk kepada proses perkembangan individu

yang dibimbing, maka bimbingan juga berarti proses bantuan atau

pertolongan yang diberikan oleh pembimbing kepada terbimbing

agar individu yang dibimbing mencapai perkembangan yang

optimal. Apabila proses bimbingan berlangsung dalam sistem

sekolahan atau madrasah, maka bimbingan bisa dikonsepsikan

sebagai proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh guru

pembimbing kepada siswa agar tercapai tingkat perkembangan

optimal.

Apabila merujuk kepada individu (siswa) maka bimbingan

bisa dikonsepsikan sebagai proses bantuan atau pertolongan yang

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

11

diberikan oleh pembimbing kepada individu (siswa) agar individu

yang dibimbing mampu mengenal, menghadapi dan memecahkan

masalah-masalah dalam hidupnya. Masalah-masalah yang

dimaksud mencakup masalah pribadi sosial, pendidikan

(akademik), karier, penyesuaian diri dan lain sebagainya.

Selanjutnya, apabila merujuk kepada kemandirian individu (siswa)

yang dibimbing, maka bimbingan bisa dikonsepsikan sebagai

proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing

kepada terbimbing (individu atau siswa) agar individu atau siswa

yang dibimbing mencapai kemandirian.

Dalam konteks bimbingan disekolah atau madrasah,

Hamalik (1992) menyatakan bahwa bimbingan disekolah

merupakan aspek program pendidikan yang berkenaan dengan

bantuan terhadap para siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan

situasi yang dihadapinya dan untuk merencanakan masa depannya

sesuai dengan minat, kemampuan, dan kebutuhan sosialnya atau

proses bantuan kepada siswa agar ia dapat mengenal dirinya dan

dapat memecahkan masalah hidupnya sendiri sehingga ia dapat

menikmati hidupnya secara bahagia. (Tohirin, 2011 :20-21).

b. Konseling

Istilah Konseling berasal dari kata “counseling” adalah

kata dalam bentuk mashdar dari “to counsel” secara etimologis

berarti “to give advice” atau memberikan saran dan nasihat.

Konseling juga memiliki arti memberikan nasihat atau memberikan

anjuran kepada orang lain secara tatap muka (face to face). Jadi,

counseling berarti pemberian nasihat atau penasihatan kepada

orang lain secara individual yang dilakukan dengan tatap muka

(face to face). (Samsul Munir Amin, 2010 : 10-11).

Secara etimologis, istilah konseling berasal dari Bahasa

Latin, yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama”

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

12

yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami”. Sedangkan

dalam Bahasa Anglo-saxon, istilah Konseling berasal dari “sellan”

yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”. (Prayitno &

Erman, 2013 : 99).

Menurut Hallen dalam Buku Samsul Munir Amin yang

berjudul Bimbingan dan Konseling Islam, Konseling merupakan

salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di mana proses

pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam

serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara guru

pembimbing/konselor dengan klien, dengan tujuan agar klien itu

mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya,

mampu memecahkan masalah yang dihadapinya, dan mampu

mengarahkan dirinya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

ke arah perkembangan yang optimal, sehingga ia dapat mencapai

kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. (Samsul Munir Amin,

2010 : 12-13).

Surya (1998) didalam Buku Tohirin (2011 : 23-24)

menyimpulkan tentang konseling berdasarkan beberapa pengertian

yang telah di kemukakan oleh para pakar konseling sebagai

berikut:

1) Konseling merupakan alat yang paling penting dalam

keseluruhan program bimbingan.

2) Dalam konseling terlibat adanya pertalian (hubungan) dua

orang individu, yaitu konselor dan klien dimana konselor

membantu klien melalui serangkaian interview atau pertemuan.

3) Konseling merupakan kegiatan profesional artinya

dilaksanakan oleh orang (konselor) yang telah memiliki

kualifikasi profesional dalam pengetahuan, keterampilan,

pengalaman dan kualitas pribadinya.

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

13

c. Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari

istilah “guidance” dan “counseling” dalam bahasa Inggris. Secara

Harfiah, istilah “guidance” berasal dari akar kata “guide” yang

berarti : (1) mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot), (3)

mengelola (to manage), dan (4) menyetir (to steer). Selain itu,

“guidance” mempunyai hubungan dengan “guiding” yang berarti

meenunjukkan jalan (showing a way), memimpin (leading),

menuntun (conducting), memberikan petunjuk (giving

instructions), mengatur (regulating), mengarahkan (governing),

dan memberikan nasihat (giving advice). Sedangkan kata

“counseling” dari kata benda counsel yang berarti nasihat. (Fuad

Anwar, 2019 : 2).

Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari

“guidance” dan “counseling” dalam Bahasa Inggris. Bimbingan

dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik

individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal

dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir, melalui berbagai

jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar normaa-norma

yang berlaku. (Sabil & Meity, 2015 : 6).

Bimbingan dan Konseling berdasarkan Surat Keputusan

(SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 025/0/1995 adalah

Pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan

maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara

optimal dalam bidang bimbingan karir, melalui berbagai jenis

layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma yang berlaku.

(Kompri, 2014 : 119).

Konsep Islami menyebutkan bahwa Hakikat Bimbingan

dan Konseling adalah upaya membantu individu belajar

mengembangkan fitrah dan kembali kepada fitrah, dengan cara

memberdayakan (enpowering) iman, akal, dan kemauan yang

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

14

dikaruniakan Allah SWT. Kepadanya untuk mempelajari tuntunan

Allah dan Rasul nya, agar fitrah yang ada pada individu-individu

itu berkembang dengan benar dan kukuh sesuai tuntunan Allah

SWT. (Anwar Sutoyo, 2017 : 22).

Diantara dasar-dasar bimbingan dan konseling dalam Al

Qur’an adalah sebagai berikut (Samsul Munir Amin, 2010 :18). :

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS: An-Nahl :

125).

Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari

manusia, untuk manusia dan oleh manusia. Dari manusia, artinya

pelayanan diselenggarakan berdasarkan hakikat keberadaan

manusia dengan segenap dimensi kemanusiaannya. Untuk

manusia, dimaksudkan bahwa pelayanan tersebut diselenggarakan

demi tujuan-tujuan yang agung, mulia dan positif bagi kehidupan

kemanusiaan menuju manusia seutuhnya, baik manusia sebagai

individu maupun kelompok. Oleh manusia mengandung pengertian

penyelenggara kegiatan itu adalah manusia dengan segenap derajat,

martabat dan keunikan masing-masing yang terlibat didalamnya.

(Prayitno & Erman, 2013 : 92).

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

15

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Secara umum tujuan bimbingan dan konseling sejalan dengan

tujuan pendidikan nasional yang dipaparkan dalam Undang-undang

No.20 Tahun 2003, dimana pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yan

demokratis serta bertanggung jawab. (Jurnal Hisbah, Vol 13, No. 1

Juni 2016).

Tujuan bimbingan dan konseling yang paling esensial adalah

untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan-kemampuan

yang dimilikinya menjadi lebih mampu, mendorong orang tua dalam

mengawasi dan mendampingi perkembangan anak-anaknya, serta

mendorong para guru untuk menyediakan atmosfer pembelajaran

dikelas yang lebih sehat dan kondusif. (Ahmad Susanto, 2018 : 8).

Sejalan dengan perkembangannya konsepssi bimbingan dan

konseling, maka tujuan bimbingan dan konseling pun mengalami

perubahan, dari yang sederhana sampai yang lebih komprehensif.

Perkembangan itu dari waktu ke waktu dapat dilihat pada kutipan

dibawah ini :

a. Untuk membantu individu membuat pilihan-pilihan, penyesuaian-

penyesuaian dan interprestasi-interprestasi dalam hubungannya

dengan situasi-situasi tersebut.

b. Untuk memperkuat fungsi-fungsi pendidikan.

c. Untuk membantu orang-orang menjadi insan yang berguna, tidak

hanya sekedar mengikuti kegiatan-kegiatan yang berguna saja.

(Prayitno & Erman, 2013 : 112).

Secara lebih khusus, sebagaimana diuraikan Minalka (1971).

Program bimbingan dilaksanakan dengan tujuan agar anak bimbing

dapat melaksanakan hal-hal berikut : (1) memperkembangkan

pengertian dan pemahaman diri dalam kemajuan diri, (2)

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

16

memperkembangkan pengetahuan tentang dunia kerja, kesempatan

kerja, serta rasa tanggung jawab dalam memilih suatu kesempatan

kerja tertentu, (3) memperkembangkan kemampuan untuk memilih,

mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan informasi

tentang kesempatan yang ada secara bertanggung jawab, (4)

mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang

lain. (Samsul Munir Amin, 2010 : 39).

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan dan

konseling islami adalah agar fitrah yang dikaruniakan Allah kepada

individu bisa berkembang dan berfungsi dengan baik, sehingga

menjadi pribadi kaffah, dan secara bertahap mampu

mengaktualisasikan apa yang diimaninya itu dalam kehidupan sehari-

hari, yang tampil dalam bentuk kepatuhan terhadap hukum-hukum

Allah dalam melaksanakan tugas kekhalifahan dibumi dan ketaatan

dalam beribadah dengan mematuhi segala perintahnya dan menjauhi

segala larangannya. Dengan kata lain, tujuan konseling model ini

adalah meningkatkan iman, islam dan ikhsan individu yang dibimbing

hingga menjadi pribadi yang utuh dan pada akhirnya diharapkan

mereka bisa hidup bahagia di dunia dan akhirat. (Anwar Sutoyo, 2017

: 207).

Bimbingan konseling pendidikan dalam membantu belajar

siswa bertujuan sebagai berikut (1) Membantu individu mencegah

timbulnya problem-problem yang berkaitan dengan kegiatan

belajar/pendidikan, (2) Membantu individu memecahkan masalah-

masalah yang berkaitan dengan beelajar/pendidikan, (3) Membantu

individu dalam memelihara situasi dan kondisi kegiatan

belajar/pendidikannya agar tetap baik dan mengembangkan agar jauh

lebih baik. Melalui bimbingan dan konseling, maka permasalahan

siswa bisa teratasi dengan tepat secara profesional. (Kompri, 2014 :

120).

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

17

3. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Pelayanan Bimbingan dan Konseling khususnya disekolah dan

madrasah memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :

a. Fungsi Pencegahan

Pelayanan Bimbingan dan Konseling dimaksudkan untuk

mencegah timbulnya masalah pada diri siswa sehingga mereka

terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat

perkembangannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada

jalan yang lurus”. (QS. Asy-Syuura : 52).

Ayat ini memberi petunjuk kepada kita bahwa bimbingan

dan konseling perlu dilakukan kepada orang lain dan juga terhadap

diri kita sendiri karena dimungkinkan keberhasilannya dipandang

sebagai salah satu tugas dan ciri bagi orang yang beriman.

Berdasarkan fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling

harus tetap diberikan kepada setiap siswa sebagai usaha

pencegahan terhadap timbulnya masalah. Fungsi ini dapat

diwujudkan oleh guru pembimbing atau konselor dengan

merumuskan program bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal

yang dapat menghambat perkembangan siswa seperti kesulitan

belajar, kekurangan informasi, masalah sosial dan lain sebagainya

dapat dihindari.

b. Fungsi Pemahaman

Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling

dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman tentang diri

klien atau siswa beserta permasalahannya dan juga lingkungannya

oleh klien itu sendiri dan oleh pihak-pihak yang membantunya

(pembimbing).

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

18

c. Fungsi Pengentasan

Apabila seorang siswa mengalami suatu permasalahan dan

ia tidak dapat memecahkannya sendiri lalu ia pergi ke pembimbing

dan konselor, maka yang diharapkan oleh siswa yang bersangkutan

adalah teratasinya masalah yang dihadapinya. Siswa yang

mengalami masalah dianggap berada dalam suatu kondisi atau

keadaan yang tidak mengenakkan sehingga perlu diangkat atau

dikeluarkan dari kondisi atau keadaan tersebut.

Masalah yang dialami siswa juga merupakan suatu keadaan

yang tidak disukainya. Oleh sebab itu, ia harus diangkat dari

keadaan yang tidak disukainya. Upaya yang dilakukan untuk

mengatasi permasalahan melalui pelayanan bimbingan dan

konseling, pada hakikatnya merupakan upaya pengentasan.

d. Fungsi Pemeliharaan

Menurut Prayitno dan Erman Amti (1999) dalam Buku

Tohirin (2011) fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala

sesuatu yang baik (positif) yang ada pada diri individu (siswa),

baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-hasil

perkembangan yang telah dicapai selama ini. Intelegensi yang

tinggi, bakat yang istimewa, minat yang menonjol untuk hal-hal

yang positif dan produktif, sikap dan kebiasaan yang telah terbina

dalam bertindak dan bertingkah laku sehari-hari, cita-cita yang

tinggi dan cukup realistik, kesehatan dan kebugaran jasmani,

hubungan sosial yang harmonis dan dinamis, dan berbagai aspek

positif lainnya termasuk akhlak yang baik (mahmudah) dari

individu perlu dipertahankan dan dipelihara. Bahkan lingkungan

yang baikpun baik lingkungan fisik, sosial dan budaya, perlu

pelihara dan besar-besarnya dimanfaatkan untuk kepentingan

individu (siswa).

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

19

e. Fungsi Penyaluran

Setiap siswa hendaknya memperoleh kesempatan untuk

mengembangkan diri sesuai dengan keadaan pribadinya masing-

masing yang meliputi bakat, minat, kecakapan, cita-cita dan lain

sebagainya. Melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling

berupaya mengenali masing-masing siswa secara perorangan,

selanjutnya memberikan bantuan menyalurkan ke arah kegiatan

atau program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan

yang optimal.

f. Fungsi Penyesuaian

Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling

membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dengan

lingkungannya. Dengan perkataan lain, melalui fungsi ini

pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa memperoleh

penyesuaian diri secara baik dengan lingkungannya (terutama

lingkungan sekolah dan madrasah bagi para siswa).

g. Fungsi Pengembangan

Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling

diberikan kepada para siswa untuk membantu siswa dalam

mengembangkan keseluruhan potensinya secara lebih terarah.

Dengan perkataan lain, pelayanan bimbingan dan konseling

membantu para siswa agar berkembang sesuai dengan potensi

masing-masing. Selain itu, dalam fungsi ini hal-hal yang sudah

baik (positif) pada diri siswa dijaga agar tetap baik, dimantapkan

dan dikembangkan.

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

20

h. Fungsi Perbaikan

Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling

diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang

dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan tergantung kepada

masalah yang dihadapi siswa. Dengan perkataan lain, program

bimbingan dan konseling dirumuskan berdasarkan masalah yang

terjadi pada siswa. Dalam fungsi ini siswa yang memiliki masalah

yang mendapat prioritas untuk diberikan bantuan, sehingga

diharapkan masalah yang dialami oleh siswa tidak terjadi lagi pada

masa yang akan datang.

i. Fungsi Advokasi

Layanan bimbingan dan konseling melalui fungsi ini adalah

membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak atau

kepentingannya yang kurang mendapat perhatian. (Tohirin, 2011 :

39-50).

4. Program Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dan madrasah

terlaksana melalui sejumlah kegiatan bimbingan. Kegiatan-kegiatan

tersebut diselenggarakan melalui suatu program bimbingan (guidance

program). Secara umum program bimbingan merupakan suatu

rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu

tertentu.

Program bimbingan dan konseling adalah kumpulan rencana

kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling yang disusun

berdaasarkan pada kebutuhan peserta didik pada suatu periode tertentu.

Jenis-jenis program bimbingan dan konseling itu sendiri dibagi

menjadi 5 (lima), yaitu :

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

21

a. Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi

seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di

sekolah/madrasah.

b. Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi

seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran

program tahunan.

c. Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi

seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran

program semesteran.

d. Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi

seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran

program bulanan.

e. Program Harian, yaitu program pelayanan konseling yang

dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program

harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk

satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung

(SATKUNG) konseling. (Eka Prihatin, 2014 : 179).

Dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling dalam

islam didasarkan pada petunjuk Al-Qur’an dan Hadits, baik mengenai

ajaran memerintah atau memberi bimbingan serta petunjuk kepada

orang lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam

dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.

(QS. Yunus : 57).

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

22

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa beberapa perkara dalam

memperbaiki jiwa manusia, yaitu :

a. Mau’idzah, yaitu pelajaran dari Allah kepada seluruh umat

manusia agar terbimbing mencintai yang hak dan yang benar serta

menjauhi perbuatan yang bathil dan jahat sehingga perbuatan ini

betul-betul dapat tergambarkan dalam perilaku atau perbuatan

mereka.

b. Syifa, yaitu penyembuh bagi penyakit yang bersarang didalam

dada manusia seperti syirik, kufur dan munafik termasuk juga

semua penyakit jiwa yang mengganggu ketentraman seperti

pendirian, putus harapan, memperturutkan hawa nafsu,

menyembunyikan rasa dengki dan hasut terhadap semua manusia,

mencintai kebatilan dan kejahatan serta membenci kebenaran dan

keadilan.

c. Hudan, yaitu petunjuk pada jalan yang lurus, menyelamatkan

manusia dari i’tikad yang sesat dengan jalan membimbing akal dan

perasaannya agar beri’tikad benar dengan memperhatikan bukti-

bukti ke jalan Allah serta membimbing mereka agar giat beramal

dengan jalan mengutamakan kemashlahatan yang akan mereka

dapat, seperti mengetahui mana perbuatan yang harus ditinggalkan.

(httpas://eprints.walisongo.ac.id/17-05-2019/12:38.pdf).

Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar

memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat

dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya. Tujuan layanan ini

dapat juga dirumuskan sebagai upaya membantu siswa agar (1)

memiliki kesadaran pemahaman tentang diri dan lingkungannya

(pendidikan, pekerjaan, sosial-budaya dan agama), (2) mampu

mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab

atau seperangkat tingkah laku tepat (memadai) bagi penyesuaian

dirinya dengan lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

23

kebutuhan dan masalahnya, serta mengembangkan dirinya dalam

rangka mencapai tujuan hidupnya. (Syamsu & Juntika, 2014 : 26).

Adapun jenis-jenis layanan program bimbingan dan konseling

(Prayitno & Erman, 2013 : 255-279). adalah sebagai berikut :

a. Layanan Orientasi, adalah layanan bimbingan yang dilakukan

untuk memperkenalkan siswa baru atau seseorang terhadap

lingkungan yang baru dimasukinya.

b. Layanan Informasi, adalah layanan yang memberikan pemahaman

kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal

yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau

untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang

dikehendaki. Jenis-jenis layanan informasi ini menyangkut tentang

Informasi Pendidikan, Informasi Jabatan dan Informasi Sosial-

Budaya.

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran, adalah usaha-usaha

membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih di

sekolah dan madrasah dan sesudah tamat, memilih program studi

lanjutan sebagai perssiapan untuk kelak memangku jabatan

tertentu. (Tohirin, 2011 : 153).

d. Layanan Bimbingan Belajar, merupakan salah satu bentuk layanan

bimbingan yang penting diselenggarakan disekolah. Layanan

bimbingan belajar dilaksanakan melalui tahap-tahap pengenalan

siswa yang mengalami masalah belajar, pengungkapan sebab-sebab

timbulnya masalah belajar dan pemberian bantuan pengentasan

masalah belajar.

e. Layanan Konseling Perorangan, merupakan layanan konseling

yang diselenggarakan oleh seorang pembimbing (konselor) terhadp

seorang klien dalam rangka pengentasan pribadi klien. Konseling

perorangan berlangsung dalam suasana komunikasi atau tatap

muka secara langsung antara konselor dengan klien (siswa) yang

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

24

membahas berbagai masalah yang dialami klien. (Tohirin, 2011 :

163-164).

f. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok, merupakan suatu

cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa)

melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan bimbingan kelompok

dibahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama

anggota kelompok. (Tohirin, 2011 : 170).

Rancangan atau rencana kegiatan tersebut disusun secara

sistematis, terorganisasi dan terkoordinasi dalam jangka waktu

tertentu. Berdasarkan makna program secara umum diatas, dapat

disusun rumusan program bimbingan dan konseling sebagai berikut :

suatu rangkaian kegiatan bimbingan dan konseling yang tersusun

secara sistematis, terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama

jangka waktu tertentu. Dalam menyusun rencana program bimbingan

dan konseling disekolah atau madrasah harus melibatkan berbagai

pihak yang terkait (stakeholders) seperti Kepala sekolah, guru BK, staf

guru, tenaga administrasi, orang tua siswa, komite sekolah dan tokoh

masyarakat.

Kepala sekolah atau madrasah yang visible akan membuat

rancangan program pendidikan disekolah dan madrasah yang

dipimpinnya termasuk program bimbingan dan konseling untuk

selanjutnya dijabarkan oleh para guru dan guru BK, atau guru BK yang

menyusun rencana program BK sesuai kebutuhan sekolah dan

madrasah untuk selanjutnya dibicarakan dengan melibatkan pihak-

pihak diatas.

5. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

Secara umum dapat dilihat peranan pelayanan bimbingan dan

konseling dalam pendidikan yakni sesuai dengan urgensi dan

kedudukannya, maka ia berperan sebagai penunjang kegiatan

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

25

pendidikan lainnya dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah

digariskan melalui UU No. 2 Tahun 1989.

Peran ini di manifestasikan dalam bentuk membantu peserta

didik untuk mengembangkan kompetensi religius, kompetensi

kemanusiaan dan kompetensi sosial serta membantu kelancaran para

peserta didik dalam pengembangan kompetensi akademik dan

profesional sesuai dengan bidang yang ditekuninya melalui pelayanan

bimbingan dan konseling.

a. Kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

Seperti diketahui didalam kegiatan pendidikan di sekolah

atau lembaga pendidikan formal, pada umumnya sekurang-

kurangnya ada 3 (tiga) ruang lingkup kegiatan pendidikan, yaitu :

1) Bidang Instruksional dan Kurikulum

Bidang ini mempunyai tanggung jawab dalam kegiatan

pengajaran dan bertujuan untuk memberikan bekal

pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada peserta didik.

Pada umumnya bidang ini merupakan pusat kegiatan

pendidikan dan merupakan tanggung jawab utama staf

pengajaran (staf edukatif).

2) Bidang Administrasi dan Kepemimpinan

Bidang ini merupakan bidang yang menyangkut

masalah-masalah administrasi dan kepemimpinan, yaitu

masalah yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan

secara efisien. Didalam bidang ini terletak tanggung jawab dan

otoritas proses pendidikan yang pada umumnya mencakup

kegiatan-kegiatan seperti perencanaan, organisasi, pembiayaan,

pembagian tugas staf dan pengawasan (supervise). Pada

umumnya bidang ini merupakan tanggung jawab pimpinan dan

para petugas administrasi lainnya.

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

26

3) Bidang pembinaan pribadi

Bidang ini mempunyai tanggung jawab untuk

memberikan pelayanan agar peserta didik memperoleh

kesejahteraan lahiriah dan batiniah dalam proses pendidikan

yang sedang ditempuhnya, sehingga mereka dapat mencapai

tujuan yang diharapkan. Bidang ini terasa penting sekali sebab

proses belajar hanya akan berhasil dengan baik apabila para

peserta didik berada dalam keadaan sejahtera, sehat dan dalam

suasana tahap perkembangan yang optimal.

Kegiatan pendidikan yang baik dan ideal hendaknya

mencakup tiga bidang tersebut. Sekolah atau lembaga

pendidikan yang hanya menjalankan program kegiatan

instruksional (pengajaran) dan administasi saja tanpa

memperhatikan kegiatan bidang pembinaan pribadi peserta

didik mungkin hanya akan menghasilkan individu yang pintar

dan cakap serta bercita-cita tinggi, tetapi mereka kurang

mampu dalam memahami potensi yang dimilikinya dan

kurang/tidak mampu mewujudkan dirinya didalam kehidupan

masyarakat.

Dalam kondisi yang seperti inilah dirasakan perlunya

pelayanan bimbingan dan konseling yang memfokuskan

kegiatannya dalam membantu para peserta didik secara pribadi

agar mereka dapat berhasil dalam proses pendidikan yang

sedang ditempuhnya. Dengan melalui program pelayanan

bimbingan dan koonseling yang baik, maka setiap peserta didik

diharapkan mendapat kesempatan untuk mengembangkan

setiap potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin sehingga

mereka dapat menemukan kebahagiaan pribadi dan

kemanfaatan sosial. Dengan demikian dapat juga dikatakan

bahwa program bimbingan dan konseling berusaha untuk dapat

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

27

mempertemukan antara kemampuan individu dengan cita-

citanya serta dengan situasi dan kebutuhan masyarakat.

(Samsul Munir Amin, 2010 : 312-313).

b. Tipe-tipe Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling yang berkedudukan sebagai

bagian integral dari keseluruhan kegiatan pendidikan disekolah

dalam pelaksanaannya mempunyai beberapa pola atau

kemungkinan operasional.

Menurut Tohari Musnamar dalam Buku Samsul Munir

Amin, tipe-tipe bimbingan dan konseling dengan aspek-aspek lain

dalam pendidikan adalah sebagai berikut :

1) Bimbingan Identik dengan Pendidikan (Guidance as identical

with education)

Menurut tipe ini bimbingan itu identik dengan

pendidikan, karena baik prinsip-prinsipnya maupun tujuan

yang ingin dicapai adalah sama, yakni mengantarkan individu

peserta didik untuk mempertumbuhkan dan

memperkembangkan dirinya secara optimal.

2) Bimbingan sebagai Pelengkap Pendidikan (Guidance as a

complement to education)

Tipe kedua ini beranggapan bahwa didalam sistem

pendidikan yang berjalan sekarang, banyak ditemukan celah-

celah dan kekurangan-kekurangan. Sistem pendidikan klasikal

yang konvensial lebih banyak memperhatikan kelas dan

keseluruhan peserta didik secara umum, tetapi kurang

memperhatikan peserta didik sebagai individu yang unik.

Perbedaan individual kurang mendapat perhatian yang

proposional, sehingga menghambat pertumbuhan dan

perkembangan yang sedang dilalui oleh setiap individu peserta

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

28

didik. Dalam hal ini bimbingan dan penyuluhan berfungsi

sebagai jembatan yang mengantarai atau menutupi celah-celah

atau kekurangan yang ditemukan dalam sistem pengajaran

kalsikal tersebut.

3) Bimbingan dan konseling bagian dari Kurikuler (curriculer

guidance and counseling)

Pola ketiga ini ditandai disediakannya jam-jam

pelajaran khusus memberikan pelayanan bimbingan secara

kelompok. Dalam hal ini pembimbing berdiri dimuka kelas

untuk membahas hal-hal yang dirasa perlu dalam menunjang

kelancaran dan kesukaran studi peserta didik.

Materi yang diberikan dimuka kelas antara lain hal-hal

yang berhubungan dengan masalah cara belajar yang efektif

dan efisien, cara bergaul, cara mengenal dan memahami diri,

perencanaan masa depan, konselor juga bertugas dikantornya.

Pola ini adalah pola pelayanan bimbingan dan

konseling yang saat ini dilaksanakan pada sekolah lanjutan

tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas

(SLTP/SLTA). Jadi dari pola ketiga ini, terlibat bahwa program

bimbingan dan konseling ini merupakan bagian integral dari

kurikulum akademik.

4) Bimbingan dan konseling bagian dari Layanan Urusan

Kesiswaan (student perssonal service)

Pada tipe keempat ini pelayanan bimbingan dan

konseling merupakan bagian dari serangkaian kegiatan

pembinaan pribadi peserta didik yang melembaga untuk

mendukung kesuksesan dan kelancaran studi para peserta didik.

Unit-unit kegiatan pelayanan pembinaan urusan

kesiswaan itu meliputi layanan kesehatan fisik, layanan

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

29

konseling, layanan transportasi, layanan pemondokan dan

asrama, layanan penyaluran bakat dan minat, layanan kegiatan

organisasi, layanan bantuan keuangan melalui bea siswa,

layanan informasi kehidupan sekolah, layanan bagi peserta

didik asing.

5) Bimbingan dan konseling sebagai Sub Sistem Pendidikan

(Guidance as a sub system of education)

Pola ini didasarkan atas pemikiran bahwa bimbingan

merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen

yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai

tujuan. Sistem bimbingan dan konseling merupakan sub sistem

pendidikan yang saling berhubungan dan bekerja sama pula

untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas. (Samsul

Munir Amin, 2010 : 315-323).

B. Studi Relevan

Studi relevan sering juga disebut dengan kajian terdahulu atau

literatur review adalah bagian dari skripsi yang mendiskusikan laporan

penelitian, tulisan (buku atau jurnal) atau kegaiatan akademis lainnya

seperti seminar terdahulu beerkenaan atau berdekatan dengan fokus kajian

yang akan dilakukan. Beberapa hasil studi relevan yang hampir sama

dengan fokus penelitian skripsi ini diantaranya dalah sebagai berikut :

1. Istikhomah, Hafni (2015), “Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling (BK) dalam Bimbingan Belajar Siswa di SD Negeri

Gemolong 1 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen”.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan

BK sudah sesuai dengan program BK di SD Negeri Gemolong 1 tahun

2014/2015, untuk mendeskripsikan peran guru dalam pelaksanaan

program BK di SD Negeri Gemolong 1 dan untuk mendeskripsikan

upaya yang dilakukan guru dalam pelaksanaan bimbingan belajar

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

30

siswa di SD Negeri Gemolong 1. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa di SD Negeri Gemolong 1 sudah terdapat

program bimbingan konseling (BK) yang didalamnya terdapat layanan

bimbingan belajar siswa. Guru sebagai pelaksana pemberi bimbingan

sudah memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang mengalami

kesulitan dengan baik. (Istikhomah, Hafni, 2015).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah

lokasi penelitian dan fokus penelitiannya. Penelitian ini meneliti

tentang implementasi program bimbingan konseling dalam bimbingan

belajar sedangkan penulis meneliti tentang proses implementasi

program bimbingan dan konseling. Sedangkan Persamaan penelitian

ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas mengenai

implementasi program bimbingan dan konseling di sekolah.

2. Maliki Maliki (2015), “Implementasi Layanan Bimbingan dan

Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Sekolah Dasar

Negeri Serayu Yogyakarta”.

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tentang apa saja

faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri

Serayu dan bagaimana implementasi layanan bimbingan dan konseling

dalam mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Serayu.

Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor-faktor penyebab kesulitan

belajar yang di alami siswa kelas V SD Negeri Serayu berasal dari diri

anak dan luar anak, dengan bentuk kesulitan seperti gangguan dalam

belajar, pencapaian rendah dan siswa lambat. Dalam pelaksanaan

layanan bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar

kelas V SD Negeri Serayu dilakukan dengan memberikan layanan

konseling individual, layanan konseling teman sebaya dan kolaborasi

orang tua murid. (Maliki Maliki, 2015).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah

lokasi penelitian dan fokus penelitiannya. Penelitian ini membahas

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

31

mengenai faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa dan

bagaimana implementasi layanan bimbingan dan konseling dalam

mengatasi kesulitan belajar siswa. Sedangkan persamaan penelitian ini

dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas mengenai

implementasi layanan program bimbingan dan konseling disekolah.

3. Ahmad Dede Aprianto (2009), “Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling di SMA Muhammadiyah 25 Setia Budi Pamulang”.

Dalam observasi pendahuluan penelitian ini menemukan bahwa

beberapa siswa disekolah SMA Muhammadiyah 25 Setia Budi

Pamulang bahwa program layanan bimbingan dan konseling disekolah

tersebut kurang maksimal dalam pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui implementasi program bimbingan dan

konseling yang ada di SMA Muhammadiyah 25 yang telah

dirumuskan atau disusun oleh guru BK disekolah tersebut. Metodologi

yang dipakai dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan metode

deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan adalah teknik

komunikasi (wawancara) dan angket. Hasil dari penelitian ini adalah

implementasi program layanan bimbingan dan konseling di SMA

Muhammadiyah 25 Setia Budi Pamulang cukup baik, hal ini dapat

dilihat dari hasil interpretasi data yaitu sebanyak 60,79% . (Ahmad

Dede Aprianto, 2009).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah

lokasi penelitian, teknik pengumpulan data dan metode penelitian.

Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-

sama mendeskripsikan implementasi program bimbingan dan

konseling yang ada disekolah diteliti.

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan ini menggunakan metode kualitatif, penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman

yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial, bukan

mendeskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana

dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya. Penelitti

menginterprestasikan bagaimana subjek memperoleh makna dari

lingkungan sekeliling dan bagaimana makna tersebut memengaruhi

perilaku mereka. Penelitian dilakukan dalam latar (setting) yang alamiah

(naturalistick) bukan hasil perlakuan (treatment) atau manipulasi variabel

yang dilibatkan. (Imam Gunawan, 2014 : 85).

Penelitian yang penulis lakukan melalui pendekatan kualitatif

deskriptif. Deskriptif kualitatif yaitu memaparkan masalah atau temuan

dilapangan sesuai dengan yang terjadi (apa adanya), dengan objek

penelitian yaitu Proses Implementasi Program Bimbingan dan Konseling

di SMP Negeri 24 Kota Jambi.

Berdasarkan fokus dan tujuan penelitian yang penulis kemukakan

diatas, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa ucapan/tulisan dan perilaku yang dapat di amati dari

orang-orang (objek itu sendiri).

Peneliti mengadakan pengamatan atau wawancara langsung

terhadap objek atau subjek penelitian, oleh karena itu peneliti terjun

langsung kelapangan dan terlibat langsung. Tujuan menggunakan

pendekatan deskriptif kualitatif pada penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan, merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,

mengendalikan dan menilai Proses Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling di SMP Negeri 24 Kota Jambi.

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

33

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting penelitian adalah tempat dimana dilaksanakan untuk

memperoleh data yang diperlukan yang terkait dengan masalah

penelitian. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama

(SMP) Negeri 24 Kota Jambi yang beralamat di Jl. Pendidikan NO. 66

Kelurahan Kenali Asam Bawah Kecamatan Kota Baru Jambi.

Pengambilan lokasi ini sebagai tempat penelitian penulis

dengan dasar sekolah ini merupakan lembaga pendidikan formal yang

berdiri di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Jambi, dimana

sekolah ini terus membenahi dirinya dalam upaya meningkatkan dan

menciptakan siswa-siswi yang berprestasi. Sekolah ini pun merupakan

sekolah yang memiliki guru bimbingan dan konseling yang berjumlah

kurang dari yang semestinya, namun mereka tetap berusaha untuk

membuat program bimbingan dan konseling tidak hilang dengan

sekejap.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah orang-orang yang meemberi

informasi tentang data yang diperlukan mengenai latar belakang dan

keadaan dari objek penelitian sehingga data yang dihasilkan akurat.

Adapaun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah,

Guru Bimbingan dan Konseling, Waka Kesiswaan, Guru Wali Kelas

VII dan Siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 24 Kota Jambi.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung

dari peenelitian kepada sumbernya tanpa adanya perantara. Data

primer ini tergantung jenis data apa yang diperlukan.

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

34

Data primer yang dimaksud disini adalah data tentang

Proses Implementasi Program Bimbingan dan Konseling, Kendala

yang ditemukan dan cara mengatasi kendala yang ditemukan dalam

Proses Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di SMP

Negeri 24 Kota Jambi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data yang

sudah terdokumentasi yang ada hubungannya dengan pembahasan

judul skripsi ini. Data sekunder yang dimaksud adalah gambaran

umum mengenai SMP Negeri 24 Kota Jambi serta data-data

tentang proses implementasi program bimbingan dan konseling,

kendala dan upaya dalam mengatasi kendala tersebut.

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dimana data tersebut diperoleh.

Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

a. Kepala sekolah, Guru Bimbingan dan Konseling, Waka

Kesiswaan, Guru Wali Kelas VII dan Siswa-siswi kelas VII SMP

Negeri 24 Kota Jambi.

b. Arsip/Dokumentasi

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan metode yang paling dasar dan paling tua,

karena dengan cara-cara tertentu kita selalu terlibat dalam proses

mengamati. Semua bentuk penelitian, baik itu kualitatif maupun

kuantitatif mengandung aspek observasi didalamnya. Istilah Observasi

diturunkan dari bahasa latin yang berarti “melihat” dan

“memerhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan

memerhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

35

mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.

(Imam Gunawan, 2014 : 143).

Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data yang mana

secara langsung dapat mengamati hal-hal yang berhubungan dengan

Proses Implementasi Program Bimbingan dan Konseling , Mengamati

kendalan dan Mengamati Upaya dalam mengatasi kendala yang terjadi

pada proses implementasi program bimbingan dan konseling di SMP

Negeri 24 Kota Jambi.

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian kualitatif merupakan pembicaraan

yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa pertanyaan informal.

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu

masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua

orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. (Imam Gunawan, 2014

: 160).

Wawancara dilakukan oleh peneliti merupakan wawancara

yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diperoleh

dilapangan mengenai Proses Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling di SMP Negeri 24 Kota Jambi. Wawancara ini dipakai

untuk lebih mendalami data yang diperoleh dari observasi. Data-

datanya meliputi tentang Proses Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling, Kendala yang ditemukan dan Upaya dalam mengatasi

kendala, faktor pendukung dan penghambat dalam proses

implementasi program bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24

Kota Jambi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

yang dalam bentuk tulisan, gambar atau karya, monumental dari

seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

36

metode observasi dan wawancara. Teknik dokumentasi digunakan

untuk mengumpulkan data dari sumber non insani. (Imam Gunawan,

2014 : 176).

Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data

tentang keadaan siswa, keadaan guru, keadaan sarana dan prasarana,

struktur organisasi, visi, misi, tujuan dan strategi, sekolah serta

program bimbingan dan konseling disekolah.

E. Teknik Analisis Data

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperlukan dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data

berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada

hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang

tidak perlu. (Sugiyono, 2016 : 338). Proses reduksi ini mempermudah

pengumpulan data selanjutnya bila data masih diperlukan.

2. Penyajian Data (Data Disply)

Langkah selanjutnya setelah data direduksi adalah menyajikan

data (mendisplaykan data). Penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. (Sugiyono, 2016 : 341).

3. Kesimpulan (Conclusion)

Langkah selanjutnya setelah menyajikan data adalah penarikan

kesimpulan. Penarikan kesimpulan di lakukan agar dapat menjawab

semua rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal. (Sugiyono, 2016

: 345). Penarikan kesimpulan dilakukan pada data tentang Proses

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

37

Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 24

Kota Jambi.

F. Teknik Keabsahan Data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi

yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam kualitatif.

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

38

G. Jadwal Penelitian

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian

No

Jenis

Kegiatan

Penelitian

Bulan

Des 2019 Jan 2019 Feb 2019 Mar 2019 Apr 2019 Mei 2019 Juni 2019 Juli 2019 Agus

2019

Sep

2019

Okt

2019

Nov

2019

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Pengajuan

Judul

2 Penyusunan

Proposal

3 Bimbingan

Proposal

4 Pengurusan

Izin Seminar

5 Seminar

Proposal

6 Perbaikan

Proposal

7 Pengajuan

Izin Riset

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

39

8 Pengumpulan

Data

9 Verifikasi

dan Analisis

Data

10 Penulisan

Skripsi

11 Bimbingan

Skripsi

12 ACC Skripsi

13 Sidang dan

Perbaikan

14 Pengesahan

dan

Penyerahan

Skripsi

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

40

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah Berdirinya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24

Kota Jambi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi

adalah Sebuah Instansi Pendidikan yang dimiliki oleh Pemerintah dan

berada dibawah Koordinasi Dinas Pendidikan Kota Jambi. Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi didirikan pada tahun

2002, pada awal berdirinya SMP ini dikenal dengan nama SMP Negeri

24 Kota Jambi dan nama ini hingga sekarang masih sama. SMP Negeri

24 Kota Jambi beralamat di Jl. Pendidikan NO.66 Kelurahan Kenali

Asam Bawah Kecamatan Kota Baru Jambi. Selama berdirinya sekolah

ini ada beberapa orang yang ditunjuk atau dipercaya untuk menjadi

Kepala Sekolah SMP Negeri 24 Kota Jambi, yakni sebagai berikut

(Dokumen SMP Negeri 24 Kota Jambi) :

a. Bapak Drs. R. Napitu, Periode 2002 s/d 2006

b. Ibu Zaidawati S.Pd, Periode 2006 s/d 2008

c. Bapak Drs. Harzal M.Pd.I, Periode 2008 s/d 2013

d. Bapak Jamil Rusdi S.Pd, Periode 2013 s/d 2017

e. Bapak Drs. Boy Surau M.Pd, Periode 2017 s/d sekarang.

2. Profil Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi

a. Nama Sekolah : SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI

b. No. Statistik Sekolah : 201106007024

c. Tipe Sekolah : A / A1 / A2 / B / B1 / B2 / C / C1 / C2.

*)

d. Alamat Sekolah : Jl. Pendidikan No.66 Kenali Asam

Bawah

Kecamatan : Kota Baru

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

41

Kabupaten/Kota : Jambi

Provinsi : Jambi

e. Telepon/HP/Fax/email/web site*) :

[email protected]

f. Status Sekolah : Negeri / Swasta. *)

g. Nilai Akreditas Sekolah : A (86)

Sumber : Dokumen SMP Negeri 24 Kota Jambi

3. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 24 Kota Jambi

a. Visi Sekolah

“Berkarakter, Cerdas, Terampil dan Menguasai IPTEK serta

Berwawasan Lingkungan”

b. Misi Sekolah

1. Melaksanakan pembelajaran agama sesuai ajaran agama dan

kepercayaan yang dianut siswa.

2. Membina budi pekerti luhur sesuai dengan tatanan agama dan

norma yang berlaku.

3. Melaksanakan kegiatan pembiasaan berjabat tangan antar

warga sekolah.

4. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Meningkatkan serta mengembangkan bakat dan minat sesuai

dengan keterampillan siswa.

6. Mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran demi

tercapainya pembelajaran yang kondussif.

7. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang mampu

mendorong upaya peningkatan prestasi akademik dan non

akademik.

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

42

8. Melaksanakan kegiatan pelatihan yang berkelanjutan yang

mampu mendorong upaya peningkatan prestasi olahraga dan

ekstrakurikuler.

9. Mengembangkan kurikulum sekolah yang berbudaya dan

berwawasan lingkungan asri.

10. Menyelenggarakan kegiatan penghijauan serta melestarikan

budaya hidup sehat dan bersih.

Sumber : Dokumen SMP Negeri 24 Kota Jambi

c. Tujuan Sekolah

1. Nilai rata-rata ujian nasional mencapai angka 7.5.

2. Menduduki peringkat 10 besar UN ditingkat kota.

3. Menduduki peringkat 8 besar lomba sains ditingkat kota.

4. Minat baca siswa mencapai 50% dari jumlah siswa.

5. Kesadaran siswa untuk mau melaksanakan ibadah disekolah

mencapai 80%.

6. Masuk peringkat 3 besar lomba volly ball tingkat kota.

7. Menjadi juara 3 besar lomba pramuka tingkat kota.

8. Memiliki tim futsal dan tim sepak bola yang unggul.

9. Memiliki tim kesenian tradisional yang unggul.

10. Memiliki sdm yang solid, handal dan disiplin serta memiliki

etos kerja yang tinggi

11. Memiliki perpustakaan yang representatif untuk literasi siswa,

guru dan pegawai.

Sumber : Dokumen SMP Negeri 24 Kota Jambi

d. Strategi Sekolah

1. Menciptakan dan meningkatkan bidang layanan mutu yang

menyangkut kepentingan proses persiapan, proses

penyelenggaraan dan hasil prestasi pendidikan bagi

kepentingan siswa dan stakeholders.

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

43

2. Menciptakan dan melaksanakan bidang pengelolaan dan

pelayanan kepada siswa (rasa aman, penghargaan, pengakuan

dan aktualisasi diri).

3. Optimalisasi potensi sarana dan prasarana sekolah yang

mencakup gedung, lahan media pembelajaran.

4. Merumuskan dan menysusn perencanaan strategis dan tahunan

guna mengimplementasikan program-program operasional

sekolah yang didukung oleh sumber anggaran yang sesuai.

Sumber : Dokumen SMP Negeri 24 Kota Jambi

4. Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi

Kurikulum di SMP Negeri 24 Kota Jambi menggunakan kurikulum

2013 revisi 2017. Dimana kurikulum tersebut baru berjalan diawal 2017

ini. Untuk kurikulum 2013 berlaku untuk siswa-siswi kelas VII dan VIII

SMP Negeri 24 Kota Jambi, Sedangkan untuk kurikulum yang digunakan

untuk kelas IX adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Tabel 2.1

Struktur Kurikulum SMP Negeri 24 Kota Jambi

No Komponen

Kelas dan Alokasi Waktu

VII

K.13

VIII

K.13

IX

K.13

Mata Pelajaran

1 Pendidikan

Agama Islam

3 3 2

2 Pendidikan

Kewarganegaraan

3 2 2

3 Bahasa Indonesia 6 5 5

4 Bahasa Inggris 4 4 4

5 Matematika 5 6 5

6 Ilmu Pengetahuan

Alam

5 5 4

7 Ilmu Pengetahuan

Sosial

4 6 6

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

44

8 Seni Budaya 3 2 2

9 Pendidikan

Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan

3 2 2

10 Keterampilan 2 2 2

11 TIK - - 2

Pengembangan

Diri **)

2*) 2*) 2*)

Jumlah 38 38 36

Keterangan :

2*) Ekuivalen 2 Jam Pembelajaran

**) Bukan Mata Pelajaran

Sumber : Dokumentasi SMP Negeri 24 Kota Jambi

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan personal yang tergabung

dalam organisasi. Melalui struktur kita dapat melihat tugas guru

wewenang dan bidang kerja yang ada. Struktur juga dapat membentuk

semua yang menunjukkan gambaran dalam bidang masing-masing.

Dengan adanya struktur, akan memudahkan pemimpin mengadakan

pengawasan koordinasi dan termasuk pengambilan pesan. Sekolah

merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi dan misi (Dokumen

SMP Negeri 24 Kota Jambi).

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

45

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Guru

Sumber : Dokumentasi SMP Negeri 24 Kota Jambi

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

46

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Tata Usaha

Sumber : Dokumentasi SMP Negeri 24 Kota Jambi

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

47

6. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Keadaan Pendidik

Keadaan guru dan pegawai yang ada di SMP Negeri 24

Kota Jambi dapat digolongkan cukup baik dan berkualitas. Hal ini

dikarenakan guru-guru yang mengajar dan pegawai yang cukup

seminar dan ditambah tingkat pendidikan guru yang mengajar

sarjana dan sarjana muda. Ditambah guru yang mendapat program

mengajar diklat dilembaga pendidikan yang diberikannya

mengalami kemajuan.

Guru mempunyai tanggung jawab atas kelancaran proses

belajar mengajar disekolah. Pentingnya peranan guru dalam upaya

meningkatkan sumber daya manusia, untuk itu proses belajar

mengajar tergantung pada sejauh mana peran guru dan tugas

dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

Tabel 3.1

Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

Sumber : Dokumentasi SMP Negeri 24 Kota Jambi

Tabel 4.1

Daftar Nama Guru dan Staf Tata Usaha

No Jabatan Nama JK Pend.

Akhir L P

1 Kepala Sekolah Drs. Boy

Surau,

M.Pd

S2

2 Wakil Kepala

Sekolah

Fauziah,

S.Pd

S1

No NAMA GURU MAPEL

1 Fauziah, S.Pd Guru Bahasa Indonesia

2 Dra. Rufsiana Guru IPS

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

48

3 Hj. Erwanah, S.Pd Guru PKN

4 Sry Rezeky, S.Kom Guru BK & TIK

5 Muka Dallas, S.Pd,

M.Pd

Guru BK & PLH

6 Oktavia Riamyanti,

S.Pd

Guru BK & PLH

7 Resti Pinna ST. R, S.Pd Guru IPA

8 Estiara Sitorus, S.Pd Guru Bahasa Inggris

9 Siti Anisah, S.Ag Guru PAI

10 Darnis, S.Pd Guru Matematika

11 Melly Herawati, S.Kom

(GTT)

Guru BK, TIK &

Prakarya

12 Elvia Desti, S.Pd Guru IPS

13 Makdalena Kartika,

S.Pd (GTT)

Guru Bahasa Inggris,

SB & Prakarya

14 Deta Andi Astuti, S.Pd Guru Seni Budaya

15 Desmirawati, SP Guru IPA

16 Tiana Simanjuntak,

M.Pd

Guru IPS

17 Yuli Astuti, S.Pd (GTT) Guru BK & Prakarya

18 Umi Mujdalipah, S.Pd.I Guru Matematika

19 Chitra Pychelia Arista,

S.Pd (GTT)

Guru Bahasa Inggris

dan Prakarya

20 Reny Setyaningsih,

S.Pd

Guru IPA

21 Reni Firdahri, S.Pd

(GTT)

Guru Matematika &

PKN

22 Roswita Sari, S.Pd Guru Matematika

23 Toiba, S.Pd.I Guru PAI & PBTQ

24 Imelda, S.Pd Guru BK & PLH

25 Nelly Rosita, S.Pd Guru Bahasa Inggris

26 Ira Atikah, M.Pd Guru IPS

27 Mahmud, S.Ag Guru PAI

28 Zainullah, S.Pd Guru IPA

29 Mangudor S, S.Pd Guru Matematika

30 Yarmawita, S.Pd Guru Bahasa Indonesia

31 Fatimah, S.Pd Guru Bahasa Indonesia

32 Salamet, S.Pd Guru Bahasa Inggris

33 Mukhtar, S.Pd Guru Penjaskes

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

49

S

S

Sumber : Dokumen SMP Negeri 24 Kota Jambi

34 Yelly Riska Putri, S.Pd Guru IPA

35 Sarilita, S.Pd Guru Bahasa Indonesia

36 Tianar Nababan, S.Pd.K Guru Agama Kristen

37 Hendra SN, S,Pd (GTT) Guru Penjaskes

38 Chyntia Melli Setiadi,

S.Pd (GTT)

Guru Seni Budaya

39 Darwin, S.Pd (GTT) Guru PKN

40 Dewi Ningsih, S.Pd Guru PLH

41 Feni Sistriana, S.Pd

(GTT)

Guru Bahasa Indonesia

42 Ahmad Yani, S.Pd

(GTT)

Guru PKN & Bahasa

Indonesia

43 Okky Kurniawan, S.Pd

(GTT)

Guru Penjaskes

44 Dafina, S.Pd (GTT) Guru IPS

45 Drs. Boy Surau, M.Pd Kepala Sekolah

46 Tibroni Kepala TU

47 Darmawani Bendahara

48 Try Widyasari, S.Pd Inventris

49 Kartina Sari, SH Kepegawaian

50 Teguh Sufriyanto Data Infromasi

51 Puput Handayani Kesiswaan

52 Marissa Eka Putri W,

SE

Persuratan dan

Kearsipan

53 Yulian Putri, S.IP Kepala Perpustakaan

54 Yulian Putri Kusuma Kopsis

55 Rosa Kartikasari, SE Perpustakaan

56 Herri Susanto Satpam

57 Rohim Pelayan

58 Sahid Tukang Kebun

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

50

Tabel 5.1

Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin dan Jumlah

S

u

m

b

e

r

:

DoSumber : Dokumen SMP Negeri 24 Kota Jambi

Tabel 6.1

Jumlah Guru dan Tugas Mengajar Sesuai dengan

Latar Belakang Pendidikan (Keahlian)

No Guru

Jumlah guru dengan

latar belakang

pendidikan sesuai

dengan tugas mengajar

Jumlah guru dengan

latar belakang

pendidikan yang

TIDAK sesuai dengan

tugas mengajar Jumlah

D1/

D2

D3/

Sar

mud

S1/

D4

S2/

S3

D1/

D2

D3/

Sar

mud

S1/

D4

S2/

S3

1 IPA - - 5 - - - - - 5

2 Matematika - - 5 - - - - - 5

3 B.Indonesia - - 7 - - - - - 7

4 B.Inggris - - 5 - - - - - 5

5 PAI - - 4 - - - - - 4

No Tingkat

Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jumlah GT/PNS GTT/Guru

Bantu

L P L P

1 S3/S2 2 2 - - 4

2 S1 4 23 4 10 41

3 D-4 - - - - -

4 D-3/Sarmud - - - - -

5 D2 - - - - -

6 D1 - - - - -

7 SMA/Sederajat - - - - -

Jumlah 6 23 4 10 45

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

51

6 IPS - - 4 2 - - - - 6

7 Penjas - - 3 - - - - - 3

8 Seni

Budaya

- - 2 - - - - - 2

9 PKN - - 2 - - - - - 2

10 TIK/Ketera

mpilan

- - 2 - - - - - 2

11 BK - - 3 1 - - - - 4

12 Agama

Kristen

- - 1 - - - - - 1

Jumlah - - 43 1 - - - - 44

Sumber : Dokumentasi SMP Negeri 24 Kota Jambi

b. Keadaan Kependidikan

Melihat perkembangan secara keseluruhan bahwa siswa SMP

Negeri 24 Kota Jambi telah mampu memenuhi tuntutan pembangunan

nasional khususnya dibidang kependidikan siswa adalah anak didik yang

menjadi sarana pendidikan atau yang didik, diajar, diarahkan, baik dari

segi ilmu pengetahuan, keterampilan serta moral dan budi pekerti yang

luhur. Dilihat dari segi kualitasnya siswa-siswi yang terdapat di SMP

Negeri 24 Kota Jambi ini dapat digolongkan baik, karena sekolah tersebut

menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi yang memiliki kreatifitas. Hal

ini ditunjang dari kegiatan osis, pramuka, kesenian, PMR, rohis dan

olahraga.

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

52

Tabel 7.1

Tenaga Kependidikan

No Tenaga

Pendukung

Jumlah Tenaga Pendukung dan

Kualitas Pendidikannya

Jumlah tenaga

pendukung

berdasarkan status

dan jeni kelamin

Jumlah

SMP SMA D1 D2 D3 S1 PNS Honorer

LK PR LK PR

1 Tata Usaha - 6 - - - 2 1 2 1 4 8

2 Perpustakaan - - - - - 2 - - - 2 2

3 Laboratorium

IPA

- - - - - - - - - - -

4 Teknisi LAB

Komputer

- - - - - - - - - - -

5 Laboratorium

Bahasa

- - - - - - - - - - -

6 PTD (Pend.

Tek. Dasar)

- - - - - - - - - - -

7 Kantin - - - - - - - - - - -

8 Penjaga

Sekolah

1 - - - - - - 1 - 1

9 Tukang

Kebun

1 - - - - - - - 1 - 1

10 Keamanan - 1 - - - - - - 1 - 1

11 Lainnya... - - - - - - - - - - -

Jumlah 1 8 - - - 4 1 2 4 6 13

Sumber : Dokumen SMP Negeri 24 Kota Jambi

7. Keadaan Peserta Didik

Pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai, yakni

tujuan membangun manusia (peserta didik) yang sesuai dengan yang

dicita-citakan. Peserta didik merupakan bagian yang tidak bisa diabaikan

dalam proses pendidikan karena tingkat keberhasilan proses pembelajaran

terletak pada hasil yang dicapai peserta didik. (Skripsi Ade Nova Triana,

2015 : 43).

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

53

Tabel 8.1

Data Siswa 5 Tahun Terakhir Berdasarkan Kelas

Tahun

Pelajaran

Jmlh.

Pendaftar

(Calon Siswa

Baru)

LK PR Jumlah

Rombel

2014/2015 450

Kelas VII

140 84 6

Kelas VIII

131 107 6

Kelas IX

117 111 6

Jumlah Keseluruhan

388 302 600

2015/2016 510

Kelas VII

126 104 7

Kelas VII

134 90 7

Kelas IX

118 108 6

Jumlah Keseluruhan

378 302 680

2016/2017 650

Kelas VII

121 76 6

Kelas VIII

126 100 7

Kelas IX

128 86 7

Jumlah Keseluruhan

375 262 637

2017/2018 682

Kelas VII

136 115 8

Kelas VIII

122 81 6

Kelas IX

117 99 7

Jumlah Keseluruhan

374 294 668

2018/2019 700

Kelas VII

142 117 8

Kelas VIII

125 113 8

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

54

Kelas IX

125 85 6

Jumlah Keseluruhan

392 315 707

Sumber : Dokumentasi SMP Negeri 24 Kota Jambi

8. Keadaan Sarana dan Prasarana

a. Sarana dan Prasarana yang dimiliki

Dalam mendukung lancarnya proses belajar mengajar

disekolah harus didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap,

adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMP Negeri 24 Kota

Jambi yakni sebagai berikut :

a) Perpustakaan

Perpustakaan adalah suatu sarana bagi siswa untuk

menambah ilmu dan pengetahuannya dengan membaca buku-buku

yang tersedia, baik buku pelajaran maupun buku-buku pengetahuan

umum.

b) Laboratorium

Laboratorium merupakan salah satu faktor pendukung

pendidikan disekolah. Di SMP Negeri 24 Kota Jambi terdapat 3

(tiga) Laboratorium yakni, Laboratorium Komputer, Laboratorium

IPA dan Laboratorium Bahasa.

c) Ruang Bimbingan dan Konseling

Ruang Bimbingan dan Konseling adalah ruang dimana

tempat peserta didik mendapatkan bantuan dan bimbingan dalam

memecahkan masalah yang dihadapinya.

d) Ruang OSIS

Ruang OSIS merupakan tempat para pengurus OSIS

menyusun rencana kegiatan dilingkungan sekolah. Hubungan

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

55

sosial yang terjadi antar sekolah dan masyarakat luar adalah

kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan sekolah seperti kunjungan

untuk Study Banding ke sekolah-sekolah. Hubungan sosial didalam

lingkungan sekolah antara personil sekolah terjalin dengan baik.

Hubungan antar Kepala Sekolah, TU, Staf Guru dan Siswa berjalan

dengan baik sehingga saling mendukung dengan tidak mencampuri

urusan masing-masing. Hubungan sekolah dengan orang tua siswa

pun terjalin dengan baik.

e) Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

UKS adalah program pemerintah untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan pendidikan dan pembinaan lingkungan

sekolah sehat ataupun kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah.

B. Temuan Khusus

1. Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi

Sesuatu yang disebut program merupakan rangkaian kegiatan

yang terencana lengkap dengan rincian tujuan beserta jenis-jenis

kegiatan, seperti program tahunan, semesteran, bulanan dan mingguan

serta langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Guru Bimbingan dan

Konseling dalam mengatasi permasalahan siswa. Melakukan atau

memberikan bimbingan terhadap siswa tidak hanya dilakukan oleh

Guru Bimbingan dan Konseling namun juga dilakukan oleh Wali

Kelas, Staf Guru, Waka Kesiswaan serta teman sebayanya.

Seperti halnya dilakukan oleh para staf guru di SMP Negeri 24

Kota Jambi ini terhadap siswa-siswi yang ketahuan merokok dan

berkelahi antar teman sebayanya, guru-guru terseburt membimbing,

mengarahkan, memberikan teguran dan peringatan kepada mereka agar

tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi dilain waktu baik itu

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

56

disekolah atau pun diluar sekolah. Jika mereka masih mengulangi

kesalahan yang sama guru pun memberikan sangsi sesuai dengan

kesalahan yang dilakukannya. Sangsi tersebut bisa berupa memanggil

orang tua/wali siswa, di skors ataupun bisa dikeluarkan dari sekolah.

(Observasi dan Pengamatan, 25 November 2018).

Kegiatan Bimbingan dan Konseling disebut pelayanan apabila

kegiatan tersebut dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran

pelayanan, sasaran yang dimaksud dalam hal ini adalah siswa itu

sendiri, berkenaan langsung dengan permasalahan dan kepentingan

yang ia rasakan. Berbagai jenis pelayanan yang dilakukan sebagai

wujud nyata pelaksanaan pelayanan program bimbingan dan konseling

terhadap siswa disekolah. Berikut ada beberapa layanan bimbingan dan

konseling di SMP Negeri 24 Kota Jambi :

a. Layanan Orientasi

Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang

dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru atau seseorang

terhadap lingkungan yang baru dimasukinya. (Prayitno & Erman,

2013 : 255). Berikut hasil wawancara dengan guru bimbingan dan

konseling di SMP Negeri 24 Kota Jambi :

“Dalam sebuah lembaga pendidikan, program bimbingan

dan konseling sangat diperlukan, mulai dari siswa itu

masuk kesekolah hingga mereka lulus dan ingin

melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi lagi. Oleh karena

itu, kita sebagai seorang guru harus tau bakat, minat dan

keahlian yang dimiliki oleh siswa itu.” (Imelda, Wawancara

26 Maret 2019).

b. Layanan Informasi

Layanan informasi adalah layanan yang membantu peserta

didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial,

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

57

belajar, karir/jabatan dan pendidikan lanjutan. (Eka Prihatin, 2014 :

177). Layanan informasi di SMP Negeri 24 Kota Jambi diberikan

kepada seluruh siswa-siswi SMP Negeri 24 Kota Jambi.

Informasi yang diberikan ini berupa informasi tentang

pendidikan. Hal ini dilakukan agar siswa kedepannya bisa memilih

dengan tepat sekolah mana yang mereka inginkan setelah lulus dari

sekolah menengah pertama ini, supaya tidak menimbulkan

penyesalan bagi siswa-siswi itu sendiri.

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang

membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran

yang tepat didalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi,

program latihan, magang dan kegiatan ekstrakurikuler.

Layanan penempatan dan penyaluran oleh guru di SMP

Negeri 24 Kota Jambi, khususnya guru bimbingan dan konseling.

Guru bisa menentukn dimana siswa dan siswi ini ditempatkan

sesuai dengan potensi yang mereka miliki.

d. Layanan Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan

bimbingan yang penting diselenggarakan disekolah. Pengalaman

menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa

dalam beajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau

rendahnya intelegensi. (Prayitno & Erman, 2013 : 279).

Layanan ini bukan hanya guru bimbingan dan konseling

yang memberikan motivasi, bimbingan dan konseling terhadap

siswa-siswi bermasalah, melainkan juga wali kelas, guru dan staf

yang lainnya, karena wali kelas juga memiliki tugas-tugas

bimbingan yang meliputi: (1) membantu guru

pembimbing/konselor melaksanakan tugas-tugasnya, khususnnya

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

58

dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, (2) membantu guru mata

pelajaran melaksanakan perannya dalam pelayanan bimbingan dan

konseling, khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya,

(3) membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa

untuk mengikuti layanan kegiatan BK, (4) berpartisipasi aktif

dalam kegiatan khusus BK, (5) mengalihtangankan siswa yang

memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru

pembimbing/konselor, (6) kerjasama guru dan konselor dalam

layanan BK. (Sabil & Meity, 2015 : 138).

Dalam menangani permasalahan yang diperbuat oleh siswa-

siswi tersebut, ada prosedur ataupun jenjang tingkatannya, berikut

adalah hasil wawancara dengan Guru bimbingan dan konseling

SMP Negeri 24 Kota Jambi, ia mengatakan :

“Dalam mengatasi masalah siswa-siswi di SMP Negeri 24

Kota Jambi ini, kita melihat terlebih dahulu kasusnya

seperti apa?, jika kasusnya kecil dan bisa ditangani oleh

wali kelasnya terlebih dahulu, seperti terlambat masuk

kelas atau sering tidak masuk kekelas (tidak hadir tanpa

keterangan).

Namun, jika kasusnya sudah serius atau kasus besar seperti

pencurian, merokok, melakukan tindakan kekerasan, itu

bisa menjadi tanggungan semua guru terlebih lagi guru

bimbingan dan konseling. Untuk kasus ini, jika wali kelas

tidak bisa menyelesaikannya, maka wali kelas akan

menyerahkannya ke guru bimbingan dan konseling”.

(Imelda, Wawancara 26 Maret 2019).

Berkaitan dengan hal diatas, wali kelas juga mengatakan :

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

59

“Dalam menangani permasalahan-permasalahan yang ada

pada diri siswa-siswi di SMP Negeri 24 Kota Jambi ini, kita

terlebih dahulu menyerahkannya ke wali kelas masing-

masing, jika di wali kelas tidak bisa diatasi maka langsung

diserahkan ke guru bimbingan konseling, jika diguru

bimbingan konseling tidak bisa diatasi juga, maka

diserahkan ke waka kesiswaan, jika waka kesiswaan juga

tidak bisa, maka jalan terakhir adalah diserahkan langsung

ke kepala sekaolah diproses lebih lanjut dan kepala sekolah

mengambil keputusan di skors atau dikembalikan ke orang

tua. (Boy Surau, Wawancara 01 April 2019).

Guru wali kelas Ibu Siti Anisah S.Ag, mengatakan :

“Saya selaku guru pendidikan agama islam sekaligus

sebagai wali kelas VII juga membantu proses bimbingan

terhadap siswa-siswi bermasalah, jika masalahnya itu bisa

saya lakukan sendiri maka permasalahan siswa-siswi

tersebut tidak akan berlanjut ke guru bimbingan dan

konseling, namun jika masalah tersebut tidak bisa saya atasi

sendiri maka saya akan menyerahkannya ke guru

bimbingan dan konseling.” (Siti Anisah, Wawancara 01

April 2019).

2. Kendala yang dihadapi dalam Proses Implementasi Program

Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 24 Kota Jambi

Secara umum pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling

di SMP Negeri 24 Kota Jambi ternyata sudah berjalan namun masih

belum menunjukkan orientasi dan kualitas bimbingan konseling secara

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

60

optimal sesuai dengan kurikulum. Kegiatan bimbingan dan konseling

dilakukan cenderung hanya bersifat formalitas saja. Hal ini terbukti

karena kurangnya sosialisasi terhadap siswa dan orang tuanya, sarana

dan prasarana yang masih belum lengkap, jumlah guru bimbingan dan

konseling yang masih kurang, dan kurangnya pemahaman kepala

sekolah mengenai program bimbingan dan konseling itu sendiri.

Berbagai kendala yang dihadapi dalam proses implementasi program

bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24 Kota Jambi diantaranya

adalah sebagai berikut :

a. Tidak adanya jam pelajaran mengenai bimbingan konseling dan

kurangnya personil guru bimbingan konseling

Mata pelajaran bimbingan dan konseling merupakan mata

pelajaran yang penting guna meningkatkan prestasi siswa, motivasi

dan minat belajar siswa. Melalui mata pelajaran bimbingan dan

konseling ini guru bimbingan dan konseling dapat mengetahui

lebih jauh lagi mengenai apa-apa saja yang diperlukan oleh siswa-

siswi serta dapat mengetahui kendala apa yang menyebabkan

siswa-siswi tersebut cenderung malas-malasan.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi

memiliki 4 (empat) Guru bimbingan dan konseling dengan jam

pelajaran yang sangat terbatas serta jumlah siswa yang cukup

banyak. Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan

konseling serta waka kesiswaan, mengatakan :

“Sejauh ini guru bimbingan dan konseling masih kurang

personilnya karena sejatinya guru bimbingan dan konseling

membimbing paling sedikit 5 (lima) rombongan belajar

(rombel) pertahun dan 1 (satu) rombel berjumlah 150 orang

siswa-siswi.” (Imelda, Wawancara 26 Maret 2019).

“Inilah yang menjadi kendala bagi SMP Negeri 24 Kota

Jambi, dengan kurangnya personil guru bimbingan dan

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

61

konseling, maka dalam pelaksanaan program bimbingan

dan konseling masih kurang efektif, namun kami semua

berusaha agar semuanya bisa terkendali dengan baik.”

(Fauziah, Wawancara 01 April 2019).

Dengan jam pelajaran yang terbatas, guru bimbingan dan

konseling hanya melaksanakan tugasnya ketika ada permasalahan

atau kasus yang dihadapi oleh siswa-siswi tersebut serta

melaksanakan tugas yang diberikan kepala sekolah seperti

menghukum yang terlambat, memotong kuku dan rambut panjang

dan menggunting celana yang kecil dibawah.

Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan

konseling SMP Negeri 24 Kota Jambi, menjelaskan:

“Guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24 Kota

Jambi ini memiliki kendala kurangnya jam pelajaran

bimbingan dan konseling dalam artian yaitu untuk

mengenalkan program bimbingan konseling dan pemberian

motivasi terhadap siswa.” (Imelda, Wawancara 26 Maret

2019).

Jadi, guru bimbingan dan konseling masuk kekelas bukan

untuk mengajar, namun untuk melihat perkembangan

siswa-siswi tersebut serta melihat permasalahan-

permasalahan yang terdapat pada diri siswa-siswi itu

sendiri. Akan tetapi, permasalahan yang diselesaikan bukan

hanya permasalahan terhadap siswa-siswi yang nakal,

melainkan siswa-siswi yang berprestasi juga termasuk

masalah. Kenapa demikian? Karena siswa yang berprestasi

juga membutuhkan bimbingan untuk melangkah

kedepannya, sebagai contoh dia paham terhadap materi

yang sudah diajarkan, namun guru tersebut masih

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

62

menganggap dia belum mengerti akan materi tersebut dan

masih terus membimbingnya hingga ia benar-benar paham.

Itu artinya, guru bimbingan dan konseling tidak hanya

membimbing siswa-siswi yang bermasalah saja, namun

juga membimbing siswa yang berprestasi.” (Imelda,

Wawancara 26 Maret 2019).

b. Belum adanya anggaran atau dana untuk kegiatan program

bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24 Kota Jambi

Anggaran atau dana merupakan sesuatu yang dapat

menunjang keberhasilan suatu lembaga atau organisasi. Oleh

karena itu, anggaran atau dana sangat penting dalam pelaksanaan

kegiatan-kegiatan yang ada disekolah. Ini merupakan salah satu

kendala yang dihadapi oleh SMP Negeri 24 Kota Jambi dalam

pengimplementasian program layanan bimbingan dan konseling,

belum adanya anggaran atau dana khusus untuk kegiatan program

bimbingan dan konseling, jadi dalam pengimplementasiannya SMP

Negeri 24 Kota Jambi menggunakan sarana dan prasarana

seadanya.

Dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Negeri

24 Kota Jambi mengatakan :

“Untuk saat ini fasilitas yang dimiliki untuk kegiatan

bimbingan dan konseling masih kurang dan kami disini

masih menggunakan fasilitas seadanya saja.” (Boy Surau,

Wawancara 01 April 2019).

Guru bimbingan dan konseling juga mengatakan:

“Dalam pengimplementasian layanan program bimbingan

dan konseling kami disini mempunyai beberapa kendala

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

63

yakni kurangnya fasilitas yang mendukung

pengimplementasian program bimbingan konseling dan

untuk sekarang masih belum ada dana khusus untuk

pelaksanaan program bimbingan konseling.” (Imelda,

Wawancara 26 Maret 2019).

Seharusnya program bimbingan dan konseling disekolah

harus diperhatikan sengan serius, bukan hanya dari sekolah saja

namun juga dari pihak pemerintah. Hal ini supaya dalam

pelaksanaan program bimbingan konseling bisa berjalan

sebagaimana mestinya dan sesuai dengan tujuan sekolah serta

kurikulum yang ada, sehingga permasalahan-permasalahan yang

dihadapi oleh siswa-siswi bisa diselesaikan secara efektif dan

efisien.

c. Pandangan siswa-siswi terhadap program bimbingan dan konseling

di SMP Negeri 24 Kota Jambi

Pelaksanaan program bimbingan dan konseling disekolah

bertujuan untuk meningkatkan mutu dan perubahan yang lebih baik

lagi bagi siswa-siswi disekolah terssebut.

Dari hasil observasi peneliti terhadap pandangan siswa

mengenai program bimbingan dan konseling, peserta didik di SMP

Negeri 24 Kota Jambi kurang memahami akan program bimbingan

dan konseling yang ada disekolah ini. Jadi sulit bagi guru

bimbingan dan konseling untuk mengetahui apa saja minat dan

bakat yang dimiliki oleh siswa-siswi tersebut. Siswa-siswi

disekolah ini hanya menceritakan mengenai masalah-masalah

pribadi yang dihadapinya seperti faktor ekonomi, permasalahan

dengan teman sebayanya sehingga mengakibatkan perkelahian

antar mereka dan masalah ketidaknyamanan siswa-siswi didalam

kelas saat belajar. (Hasil Observasi, 25 November 2018).

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

64

Berikut hasil wawancara dengan siswa-siswi SMP Negeri

24 Kota Jambi :

“Program bimbingan dan konseling yang ada di sekolah ini

sudah ada namun belum terlihat, saya sendiri tidak tahu apa

saja program bimbingan dan konseling disekolah ini dan

saya juga belum mengerti apa itu program bimbingan dan

konseling.

Namun saya pernah dipanggil oleh guru bimbingan dan

konseling dengan sebab perkelahian dengan teman saya,

saya diproses dan diberikan arahan serta peringatan untuk

tidak mengulangi kesalahan itu kembali untuk kedepannya.

(Bagus, Wawancara 26 Maret 2019).

“Menurut saya program bimbingan dan konseling yang ada

disekolah ini sudah diterapkan, namun masih belum

berjalan sesuai dengan tujuannya dikarenakan masih belum

lengkap nya fasilitas-fasilitas yang mendukung berjalannya

program bimbingan dan konseling ini dan masih kurang

nya jam pelajaran bimbingan konseling sehingga ini

menyebabkan kami semua belum memahami arti

pentingnya program bimbingan dan konseling. (Suci,

Wawancara 26 Maret 2019).

3. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang dihadapi

dalam proses Implementasi program bimbingan dan konseling di

SMP Negeri 24 Kota Jambi

Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala

yang ada dalam proses implementasi program bimbingan dan

konseling di SMP Negeri 24 Kota Jambi adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan ruangan bimbingan dan konseling untuk

melaksanakan tugasnya

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

65

Hasil observasi pertama menunjukkan bahwa pelaksanaan

program bimbingan dan konseling dilakukan diruang guru.

Hendaknya kebijakan dibuat agar bimbingan dan konseling

memiliki ruangan khusus, baik dengan menyekat ruangan yang

telah ada atau menyiapkan ruangan khusus. (Hasil Observasi, 25

November 2018).

Hasil observasi kedua, peneliti melihat ada sedikit

perubahan yakni adanya ruangan khusus bimbingan dan konseling

di SMP Negeri 24 Kota Jambi. Berikut hasil wawancara dengan

guru bimbingan dan konseling SMP Negeri 24 Kota Jambi :

“Dalam mengatasi kendala yang ada saya berkonsultasi

dengan kepala sekolah, pengawas BK serta staf-staf guru

disini mengenai program bimbingan dan konseling, respon

mereka pun baik dan dapat diselesaikan dengan baik pula.

Untuk saat ini kami sudah mempunyai ruangan khusus

bimbingan dan konseling dan tidak menumpang lagi

diruangan majelis guru untuk menyelesaikan masalah-

masalah siswa-siswi disini. Namun ruangan bimbingan

konseling disini belum memenuhi kriteria atau syarat

karena sarana dan prasarana nya belum lengkap. Dalam

proses pengimplementasian program bimbingan dan

konseling kami konselor membutuhkan Audio Visual agar

proses pelaksanaannya dengan baik. (Imelda, Wawancara

26 Maret 2019).

b. Mengajukan anggaran atau dana untuk kegiatan program

bimbingan dan konseling

Kegiatan program bimbingan dan konseling membutuhkan

sarana dan prasarana penunjang kegiatan tersebut. Dalam hal ini

hendaknya melibatkan seluruh tenaga pendidik dan wali murid

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

66

serta dinas terkait seperti cabang dinas pendidikan yang ada

dikecamatan, kabupaten/kota untuk berdiskusi bersama

menyelesaikan permasalahan anggaran dana ini yang sangat

dibutuhkan guna kelangsungan pendidikan dan meningkatkan

prestasi, minat dan bakat siswa-siswi di Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP

Negeri 24 Kota Jambi, beliau mengatakan:

“Saya sendiri sudah merencanakan apa-apa saja yang perlu

disediakan untuk penunjang program bimbingan dan

konseling disekolah ini, untuk kedepannya saya akan

berusaha untuk menyiapkan ruaangan khusus bimbingan

konseling dan menyediakan ruang pembinaan tersendiri

agar setiap kali ada permasalahan atau pun membina

prestasi, minat, bakat siswa-siswi SMP Negeri 24 Kota

Jambi, para guru bimbingan konseling bisa menggunakan

ruang pembinaan tersebut”. (Boy Surau, Wawancara 01

April 2019).

c. Melakukan pendekatan terhadap siswa-siswi SMP Negeri 24 Kota

Jambi

Berdasarkan pemaparan diatas, maka hasil observasi yang

dilakukan peneliti, peneliti memandang perlu dilakukan

pendekatan yang lebih intensif kepada siswa-siswi guna mengatasi

permasalahan dan mengantisipasi permasalahan yang ada pada diri

siswa-siswi, meningkatkan prestasi siswa-siswi SMP Negeri 24

Kota Jambi dan mencciptakan suasana aman dan nyaman ketika

belajar didalam kelas.

Berkaitan dengan fungsi bimbingan dan konseling yaitu

fungsi pencegahan yang dimaksudkan untuk mencegah timbulnya

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

67

masalah pada diri siswa-siswi sehingga terhindar dari berbagai

masalah yang dapat menghambat perkembangannya. (Tohirin,

2011 : 39). Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah

SMP Negeri 24 Kota Jambi yakni :

“Dengan adanya program bimbingan dan konseling di

sekolah ini dapat membantu siswa-siswi dalam mengatasi

masalah dan memecahkan permasalahan yang ada pada diri

siswa-siswi itu sendiri sehingga siswa dapat mengambil

sikap hal apa yang harus ia pilih untuk diri mereka ke

depannya” (Boy Surau, Wawancara 01 April 2019).

Berikut hasil Wawancara dengan Guru Bimbingan dan

Konseling SMP Negeri 24 Kota Jambi :

“Saya sebagai Guru Bimbingan dan Konseling berusaha

untuk membantu siswa-siswi SMP Negeri 24 Kota Jambi

ini untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mereka,

berdasarkan fungsi bimbingan dan konseling yang ada dan

salah satunya adalah fungsi pencegahan, dimana fungsi ini

menyebutkan bahwa ia dimaksudkan untuk mencegah

timbulnya masalah pada diri siswa-siswi, disini kami semua

bekerja sama untuk membimbing siswa-siswi agar terhindar

dari masalah-masalah yang dapat menghambat

perkembangan mereka dalam proses belajar”. (Imelda,

Wawancara 26 Maret 2019).

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian dan pembahasan diatas, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi masih berjalan dalam

proses perbaikan ke yang lebih baik lagi. Karena masih kurang

pahamnya pemahaman terhadap program bimbingan dan konseling

yang ada disekolah ini. Sehingga ada sebagian dari peserta didik ada

yang tidak teratasi atau tidak ada perubahan setelah mendapatkan

bimbingan dari guru bimbingan konseling baik itu bimbingan individu

ataupun bimbingan kelompok. Faktor-faktor pendukung dalam

program bimbingan dan konseling ini yaitu adanya kerjaasama antar

guru wali kelas, waka kesiswaan, kepala sekolah dan staf-staf guru

lainnya.

2. Proses Implementasi Program Bimbingan dan Konseling tentunya

memiliki kendala. Adapun kendala yang menghambat berjalannya

proses implementasi program bimbingan dan konseling adalah

kurangnya personil guru bimbingan dan konseling, kurangnya sarana

dan prasarana penunjang program bimbingan dan konseling, minimnya

anggaran dana serta masih kurangnya pemahaman siswa-siswi

terhadap program bimbingan dan konseling yang ada disekolah ini.

Dari semua kendala yang ada, pelaksanaan layanan program

bimbingan dan konseling disekolah tidak memperoleh hasil yang

maksimal.

3. Upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling, staf guru dan

kepala sekolah dalam mengatasi kendala proses implementasi program

bimbingan dan konseling adalah dengan melakukan pendekatan

terhadap siswa-siswi dengan tempat yang terbuka dalam bimbingan

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

69

individu, kemudian bimbingan kelompok dilakukan dengan

pendekatan langsung atau tatap muka didalam kelas.

B. Rekomendasi

Agar proses implementasi program bimbingan dan konseling di

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi berjalan baik,

hendaknya :

1. Pihak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Jambi harus

melengkapi sarana dan prasarana bimbingan konseling, agar siswa-

siswi merasa aman dan nyaman serta gemar untuk melakukan

bimbingan kepada guru bimbingan dan konseling.

2. Menambah guru bimbingan dan konseling lagi agar dalam

melaksanakan bimbingan bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

3. Lebih meningkatkan lagi program bimbingan dan konseling di SMP

Negeri 24 Kota Jambi agar siswa-siswi SMP Negeri 24 Kota Jambi

tidak keliru lagi dengan program bimbingan dan konseling yang ada di

SMP Negeri 24 Kota Jambi.

4. Membuat jam tambahan untuk guru bimbingan dan konseling supaya

guru bimbingan dan konseling bisa menjelaskan struktur bimbingan

konseling, mengenalkan atau mensosialisasikan program-program

bimbingan dan konseling, mengarahkan siswa-siswi menumbuh

kembangkan keinginan, bakat, minat dan prestasi siswa-siswi di SMP

Negeri 24 Kota Jambi.

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

70

DAFTAR PUSTAKA

Ade Novia Triana. (2015). Pelaksanaan Bimbingan Konseling Siswa

di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjung Jabung Timur.

Skripsi

Ahmad Susanto. (2018). Bimbingan dan Konseling di Sekolah

(Konsep, Teori dan Aplikasinya). Cetakan Ke-1. Jakarta :

Prenadamedia Group.

Ahmad Dede Aprianto. (2009). Implementasi Program Bimbingan

dan Konseling di SMA Muhammadiyah 25 Setia Budi

Pamulang. Dikutip dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/21588.

04/07/2019/16:31.pdf

Anonim. (2004). Al-Qur’an. Jakarta : PT. Kusuma Abadi.

Anonim, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Anwar Sutoyo. (2017). Bimbingan dan Konseling Islam (Teori dan

Praktik). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Dokumen (2019). Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota

Jambi.

Eka Prihatin. (2014). Manajemen Peserta Didik. Bandung : Alfabeta

Fuad Anwar. (2019). Landasan Bimbingan dan Konseling Islam.

Cetakan Pertama. Yogyakarta : CV Budi Utama

Imam Gunawan. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan

Praktik. Jakarta : Bumi Aksara.

Istikhomah, Hafni. (2015). Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling (BK) dalam Bimbingan Belajar di SD Negeri

Gemolong 1 Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen.

Dikutip dari

http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/35420.04/07/2019/15:20.pdf

Jurnal Hisbah, Vol 13, No. 1 Juni 2016 dikutip dari

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

71

https://media.neliti.com/13:14/12/06/2019.pdf

Kompri. (2014). Manajemen Sekolah Teori dan Praktek. Bandung :

Alfabeta

Konsep Dasar Bimbingan Konseling Islam, dikutip dari

https://eprints.walisongo.ac.id/17-05- 2019/12:38/pdf.

Maliki Maliki. (2015). Implementasi Layanan Bimbingan dan

Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Sekolah

Dasar Negeri Serayu Yogyakarta. Dikutip dari

https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/altazkiah/article/vie

w/114.04/07/2019/16:13.pdf

Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban

Kerja.pdf

Prayitno & Erman Amti. (2013). Dasar-dasar Bimbingan dan

Konseling. Cetakan Ketiga. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Sabil Risaldy & Meity H. Idris. (2015). Bimbingan dan Konseling

(Implementasi pada Pendidikan Anak Usia Dini). Cetakan II.

Jakarta Timur : PT. Luxima Metro Media.

Samsul Munir Amin. (2010). Bimbingan dan Konseling Islam.

Jakarta : Amzah

Sugiyono.(2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Syamsu Yusuf & Juntika Nurihsan. (2014). Landasan Bimbingan dan

Konseling. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Tohirin.(2011). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah

(Berbasis Integrasi). Jakarta: PT Rajawali Grafindo Persada.

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …
Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …
Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Sri Windarti

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Penyengat Olak, 18 Agustus 1997

Alamat : Jl. Lintas Timur, Desa Penyengat Olak,

Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro

Jambi.

Alamat Email : [email protected]

No. Handphone : 0852-6703-7982

Fakultas/Jurusan :Tarbiyah dan Keguruan/Manajemen

Pendidikan Islam

Pendidikan :

No Pendidikan Tempat Tahun

1 SD Negeri 33/IX

Penyengat Olak Penyengat Olak 2009

2 SMP Negeri 5 Muaro

Jambi Sekernan 2012

3 SMA Negeri 8 Muaro

Jambi Rengas Bandung 2015

4

Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi

Mendalo 2019

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

A. Observasi

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 24 Kota Jambi. Penelitian melakukan observasi untuk menemukan

tentang Implementasi Program Bimbingan dan Konseling (BK), yang

penulis amati adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Proses Implementasi Program Bimbingan dan Konseling

(BK) di SMP Negeri 24 Kota Jambi.

2. Bagaimana program yang dilaksanakan dalam Proses Implementasi

Program Bimbingan dan Konseling (BK) di SMP Negeri 24 Kota

Jambi.

B. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini terstruktur yaitu terencana dengan

berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh penulis.

Adapun yang menjadi narasumber adalah sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah

a. Bagaimana Proses Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling (BK) di SMP Negeri 24 Kota Jambi?

b. Bagaimana Program yang dilaksanakan dalam Proses

Implementasi Program Bimbingan dan Konseling (BK) di SMP

Negeri 24 Kota Jambi?

c. Bagaimana cara Kepala Sekolah dalam Implementasi Program

Bimbingan dan Konseling (BK) di SMP Negeri 24 Kota Jambi?

2. Guru Bimbingan dan Konseling

a. Bagaimana Proses Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling (BK) di SMP Negeri 24 Kota Jambi?

b. Apa kendala yang ditemukan dalam Proses Implementasi Program

Bimbingan dan Konseling (BK) di SMP Negeri 24 Kota Jambi?

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

c. Bagaimana Cara mengatasi masalah yang ditemukan dalam Proses

Implementasi Program Bimbingan dan Konseling (BK) di SMP

Negeri 24 Kota Jambi?

3. Guru Wali Kelas

a. Bagaimana proses Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling di SMP Negeri 24 Kota Jambi?

b. Bagaimana cara mengatasi masalah yang ada pada diri siswa-siswi

ketika didalam kelas?

4. Waka Kesiswaan

a. Bagaimana proses Implementasi Program Bimbingan dan

Konseling di SMP Negeri 24 Kota Jambi?

b. Bagaimana cara mengatasi siswa-siswi yang bermasalah?

5. Siswa

a. Bagaimana Program Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 24

Kota Jambi?

b. Bagaimana Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di

SMP Negeri 24 Kota Jambi?

C. Dokumentasi

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 24 Kota Jambi

2. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi SMP Negeri 24 Kota Jambi

3. Kurikulum SMP Negeri 24 Kota Jambi

4. Struktur Organisasi SMP Negeri 24 Kota Jambi

5. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

6. Keadaan Peserta Didik

7. Keadaan Sarana dan Prasarana

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

DAFTAR RESPONDEN

No NAMA JABATAN/STATUS KETERANGAN

1 Drs. Boy Surau, M.Pd Kepala Sekolah Wawancara

2 Imelda, S.Pd Guru Bimbingan dan

Konseling Wawancara

DAFTAR INFORMAN

No NAMA JABATAN/STATUS KETERANGAN

1 Fauziah, S.Pd Waka Kesiswaan PNS

2 Siti Anisah, S.Ag Guru Wali Kelas VII PNS

3 Marissa Eka Putri W, SE Staf Tata Usaha/Persuratan

dan Kearsipan Honorer

4 Puput Handayani Staf Tata

Usaha/Kesiswaan Honorer

5 Kartina Sari, SH Staf Tata

Usaha/Kepegawaian Honorer

6 Bagus Siswa VII

7 Suci Siswi VII

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

1. Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling

2. Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 24 Kota Jambi

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

3. Pembagian tugas guru bimbingan dan konseling SMP Negeri 24 Kota

Jambi

4. Upacara Bendera

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

5. Lapangan SMP Negeri 24 Kota Jambi

6. Suasana kelas saat proses belajar berlangsung

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI …

7. Program Tahunan Bimbingan dan Konseling

8. Mekanisme Siswa Bermasalah