Gangguan Tidur

33
GANGGUAN TIDUR Diyyah Nafiasari (030.05.076) Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 14 Maret – 16 April 2011 RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta

Transcript of Gangguan Tidur

Page 1: Gangguan Tidur

GANGGUAN TIDUR

Diyyah Nafiasari (030.05.076)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa

Periode 14 Maret – 16 April 2011RSJ Soeharto Heerdjan

Jakarta2011

Page 2: Gangguan Tidur

LATAR BELAKANG

• Gang. tidur keluhan yg paling sering ditemukan .

• Dpt dialami o/ semua lapisan masyarakat.

• Jumlah penderita tp tahun semakin lama semakin me↑ menimbulkan masalah kesehatan.

Page 3: Gangguan Tidur

• Tidurfenomena biologik terkait erat dg irama semesta irama sirkadian.

• Pusat kontrol irama sirkadian ventral ant. Hypothalamus.

• Fisiologis tidur gambaran aktivitas sel2

otak selama tidur dg EEG didapatkan 4 jenis gelombang (α,β,δ,θ)

FISIOLOGIS TIDUR NORMAL

Page 4: Gangguan Tidur

FISIOLOGIS TIDUR NORMAL POLA TIDUR YANG

NORMAL

POLA TIDUR YANG

NORMAL

• Rapid Eye Movement (REM)• Non-Rapid Eye Movement

(NREM)

• Rapid Eye Movement (REM)• Non-Rapid Eye Movement

(NREM)

Page 5: Gangguan Tidur
Page 6: Gangguan Tidur

POLA TIDUR NORMAL

• Pola tidur berubah sepanjang kehidupan N seseorang.

• Bayi (1 bulan) > 20 jam sehari.

• Pd masa anak2 10-12 jam sehari.

• Orang dewasa 7-8 jam sehari.

Page 7: Gangguan Tidur
Page 8: Gangguan Tidur

GANGGUAN TIDUR• Tidur amat diperlukan manusia :

– u/ tjdinya pembentukan sel2 tubuh yg baru– perbaikan sel tubuh yg rusak– beri waktu bagi organ tubuh u/ beristirahat – u/ menjaga keseimb. metabolisme & biokimiawi tubuh

• Rata2 org dewasa 7,5 jam tidur tiap malamnya

Bila keadaan tsb alami kelainan timbul gangguan tidur.

Page 9: Gangguan Tidur
Page 10: Gangguan Tidur

DSM-IV

Page 11: Gangguan Tidur
Page 12: Gangguan Tidur

Insomnia Primer• Kesulitan dlm memulai atau mempertahankan tidur

• Biasa tjd sblm seseorang berusia 40 th tapi prevalensi tertinggi usia > 65 th.

•Insomnia dikelompokan menjadi : Insomnia primerInsomnia sekunder

Insomnia primer : keluhan utama (kesulitan dalam memulai atau mempertahankan tidur atau merupakan tidur nonrestoratif ), berlangsung

selama sekurangnya 1 bulanIstilah “primer” insomnia tjd terlepas dari adanya kondisi fisik atau mental yg

diketahui.

Page 13: Gangguan Tidur

Hipersomnia Primer

•tidur yg berlebihan atau tjd serangan tidur ataupun perlambatan wkt bangun

• biasanya akan tidur siang sebanyak 1-2x/ hari, lebih dari 1 jam.

•Hipersomnia primer jika tdk dpt ditemukan penyebab lain u/ somnolensi berlebihan yg tjd sekurangnya 1 bulan

Page 14: Gangguan Tidur

NARKOLEPSI

• bertambahnya waktu tidur yg berhubungan dg keinginan tidur yg tidak dpt ditahan

• dpt salah satu gejala atau kombinasi :KatapleksiHypnagogic / Hypnopompic hallucinationsSleep paralysis

Page 15: Gangguan Tidur

Gangguan Tidur berhubungan dengan

Pernafasan

•Ditandai o/ kekacauan tidur yg menyebabkan rasa mengantuk berlebihan atau insomnia yg disebabkan o/ gang. tidur yg berhubungan dg tidur.

• Gang. yg dpt tjd:•Sindroma apnea tidur obstruktif• Hipoventilasi alveolar sentral

Page 16: Gangguan Tidur

Gangguan Tidur Irama Sirkadian

• Gamb. penting gang. ritmik sirkadian yaitu pola menetap & berulang gang. tidur akibat tidak sinkronnya jam biologik sirkadian internal seseorang dg siklus tidur-bangun.

1. Tipe fase tidur terlambat (delayed sleep phase type) 2. . Tipe pergeseran kerja (shift work type). 3. Tipe Jet lag 4. Tipe tidak ditentukan

Page 17: Gangguan Tidur
Page 18: Gangguan Tidur

GANGGUAN MIMPI BURUK

• ditandai o/ mimpi yg lama & menakutkan, dimana seseorang terbangun dlm keadaan ketakutan

•terbangun secara berulang

• cenderung terjadi selama REM

Page 19: Gangguan Tidur

GANGGUAN TEROR TIDUR

Page 20: Gangguan Tidur

SOMNABULISME

• terjadi selama sepertiga waktu tidur selama tidur NREM

• terjadi dalam waktu kurang dari 10 menit

• lebih sering terjadi pada anak-anak

• pada orang dewasa, dapat berhubungan dengan gangguan kejiwaan yang berat seperti depresi

Page 21: Gangguan Tidur
Page 22: Gangguan Tidur

Gang. Tidur Lain

Page 23: Gangguan Tidur

GANGGUAN TIDUR PADA LANJUT USIA

• Lansia menghabiskan waktunya lebih banyak di tempat tidur, mudah jatuh tidur, tetapi juga mudah terbangun dari tidurnya.

• Perubahan yang sangat menonjol yaitu terjadi pengurangan pada gelombang lambat, terutama stadium 4, gelombang alfa menurun, dan meningkatnya frekuensi terbangun di malam hari atau meningkatnya fragmentasi tidur karena seringnya terbangun.

Page 24: Gangguan Tidur
Page 25: Gangguan Tidur

Page 26: Gangguan Tidur

PENATALAKSANAAN

Page 27: Gangguan Tidur

Pendekatan hubungan antara pasien & dokter

•U/ cari penyebab dasarnya & pengobatan yg adekuat•Efektif u/ ps. Gang. tidur kronik•U/ cegah komplikasi sekunder yg diakibatkan o/ penggunaan obat hipnotik,alkohol, gangguan mental•U/ ubah kebiasaan tidur yg jelek

 

Page 28: Gangguan Tidur

KONSELING & PSIKOTERAPI

Psikotherapi sgt membantu pd pasien dg gangguan psikiatri (depresi, obsesif-

kompulsi), gangguan tidur kronik. Psikoterapi membantu atasi masalah2

gang. tidur yg dihadapi o/ penderita tanpa penggunaan obat hipnotik.

TERAPI RELAKSASI

relaksasi otot (progresive muscle relaxation) relaksasi meditasirelaksasi hipnosa

Page 29: Gangguan Tidur

SLEEP HYGIENE

• Tidur&bangunlah scr reguler & sesuai kebiasaan

•Hindari tidur pd siang hari•Jangan konsumsi kafein pd mlm hari

•Jangan gunakan obat stimulan (decongestan)•Lakukan latihan atau olahraga yg ringan

sebelum tidur•Hindari makan pd saat mau tidur, tp jangan tidur

dg perut kosong•Segera bangun dari tempat tidur bila tdk dpt

tidur (15-30 menit)•Hindari rasa cemas atau frustasi

•Buat suasana ruang tidur yg nyaman

Page 30: Gangguan Tidur

FARMAKOTERAPI

• Obat yg punya kemampuan hipnotik (penekanan aktifitas dari reticular activating system (ARAS))

• Pada berbagai obat yg menekan susunan saraf pusat, mulai dari obat anti anxietas & bbrp obat anti depresi.

• Pemilihan obat hipnotik sebaiknya diberikan obat yang bereaksi cepat (short action) dg batasi penggunaannya sependek mungkin yg dpt mengembalikan pola tidur yg normal.

• Lama pengobatan dibatasi 1-3 hari u/ transient insomnia, tdk lebih dari 2 mg u/ short term insomnia, u/ long term insomnia dilakukan evaluasi kembali u/ cari latar belakang penyebab gang.

• Jika penggunaan jangka panjang sebaiknya obat dihentikan secara berlahan-lahan untuk menghindarkan withdrawl th/.

Page 31: Gangguan Tidur

Nama Generik Nama Dagang Dosis Anjuran

Golongan Benzodiazephine

Nitrazepam Dumolid(Alpharma)

5-10 mg/malam

Estazolam Esilgan(Takeda)

1-2 mg/malam

Flurazepam Dalmadorm(Valeant)

15-20 mg/malam

Triazolam Halcion 0,125-0,5mg

Oxazepam Serax 30-60 mg

Lorazepam Ativan 1-2 mg

Golongan Non Benzodiazephine

Zolpidem Stilnox (Sanofi-Aventis)Zolmia (Fahrenheit)

10-20 mg/malam

Eszoplicone Lunesta 2-3 mg (dewasa)1-2 mg (lansia)

Ramelteon Rozerem 8 mg

Zaleplon Sonata 5-20 mg (dewasa)5 mg (lansia)

Zopiclone Imovane 7,5 mg (dewasa)3,75 mg (lansia)

Page 32: Gangguan Tidur

Nama Generik Nama Dagang Dosis Anjuran

Golongan Benzodiazephine

Barbiturat

Amobarbital Amytal 25-60 mg

Pentobarbital Nembutal 20-60 mg

Anti DepresanAgomelatine Valdoxan 25-50 mgAnti HistaminHydroxyzine hydrochloride Atarax, Vistaril 25-100 mgLain-lain

Kloral hidrat Noctec, Somnos 500 mg

Gluethimide Doriden 100-200 mgMeprobamate Miltown 100-250 mg

Page 33: Gangguan Tidur

DAFTAR PUSTAKA• Sherwood Lauralee. Susunan Saraf Pusat dalam Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta :

Penerbit EGC. 2001. Hal : 136-138.• Kaplan Harold I; Sadock Benjamin J. Kaplan & Sadock Sinopsis Psikiatri. Tanggerang : Penerbit

Bina Rupa Aksara. 2010. Hal : 194-219.• Setiabudhi Tony. Tesis Perbedaan Pola Tidur para Lanjut Usia di Jakarta yang Tinggal di Panti

Dibandingkan Dengan yang Tinggal di Luar Panti. Jakarta : FKUI. 1987.• American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorders. Fourth

Edition. Washington DC : American Psychiatric Association. 1994. Page : 255-267.• Maramis WF. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Penerbit Universitas Airlangga. 2005. Hal :

404-412.• Maslim Rusdi. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit FK Unika Atma

Jaya. 2007. Hal : 42-46.• Stahl Atephen M. Stahl’s Essential Psychopharmacology. Third Edition.USA : Cambridge

University Press. 2008. Page : 815-861.• Japardi Iskandar. Gangguan Tidur. Available at : http://repository.usu.ac.id/