gangguan tidur makalah

34
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tidur merupakan suatu proses otak yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat berfungsi dengan baik. Masyarakat awam belum begitu mengenal gangguan tidur sehingga jarang mencari pertolongan. Pendapat yang menyatakan bahwa tidak ada orang yang meninggal karena tidak tidur adalah tidak benar. Beberapa gangguan tidur dapat mengancam jiwa baik secara langsung (misalnya insomnia yang bersifat keturunan dan fatal dan apnea tidur obstruktif) atau secara tidak langsung misalnya kecelakaan akibat gangguan tidur. Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu, orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya. Ketika manusia sedang tidur, manusia terkadang mengalami gangguan-gangguan yang terjadi dalam tidur mereka. Entah itu 1

description

gangguan tidur

Transcript of gangguan tidur makalah

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangTidur merupakan suatu proses otak yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat berfungsi dengan baik. Masyarakat awam belum begitu mengenal gangguan tidur sehingga jarang mencari pertolongan. Pendapat yang menyatakan bahwa tidak ada orang yang meninggal karena tidak tidur adalah tidak benar. Beberapa gangguan tidur dapat mengancam jiwa baik secara langsung (misalnya insomnia yang bersifat keturunan dan fatal dan apnea tidur obstruktif) atau secara tidak langsung misalnya kecelakaan akibat gangguan tidur.Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu, orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.Ketika manusia sedang tidur, manusia terkadang mengalami gangguan-gangguan yang terjadi dalam tidur mereka. Entah itu mengalami gangguan dalam mimpi dan gangguan-gangguan lainnya. Penyebabnya berbagai macam, ada akibat dari kelelahan, kondisi psikologi yang rentan, akibat trauma masa kecil dan sebagainya.Gangguan tidur merupakan salah sattu keluhan yang sering ditemukan. Gangguan tidur dapat dialami oleh semua lapisan baik kaya, miskin, berpendidikan tinggi dan rendah maupun orang muda sert yang paling sering ditemukan adalah pada usia lanjut. Pada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur biologiknya, menurun daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain. Angka kematian, angka sakit jantung dan kanker lebih tinggi pada seseorang yang lama tidurnya lebih dari 9 jam atau kurang dari 6 jam per hari bila dibandingkan dengan seseorang yang lama tidurnya antara 7-8 jam per hari.Diperkirakan jumlah penderita akibat gangguan tidur setiap tahun semakin lama semakin meningkat sehingga menimbulkan masalah kesehatan. Di dalam praktek sehari-hari, kecenderungan untuk mempergunakan obat hipnotik tanpa menentukan lebih dahulu penyebab yang mendasari penyakitnya, sehingga sering menimbulkan masalah yang baru akibat penggunaan obat yang tidak kuat. Melihat hal diatas jelas bahwa gangguan tidur merupakan masalah kesehatan yang akan dihadapkanpada tahun-tahun yang akan datang.Maka dengan ini, penulis ingin membahas mengenai gangguan-gangguan tidur dan penanganannya agar dapat bermanfaat untuk kita dalam menghadapi masalah-masalah tersebut di dalam praktek sehari - hari.I.2 Tujuan Untuk memahami lebih dalam mengenai sleep disorders Untuk memahami klasifikasi dari sleep disorders, berikut penyebab, gejala dan penatalaksanaannyaI.3 Batasan MasalahPada makalah ini, yang akan dibahas dari gangguan tidur adalah insomnia, sleep apnea dan narkolepsi.I.4 ManfaatManfaat pembuatan makalah ini adalah untuk lebih memahami lebih dalam mengenai sleep disorders.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1 Fisiologis TidurPengertian tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan dan juga suatu keadaan di bawah sadar dimana seseorang itu masih dapat untuk dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya. Setiap manusia membutuhkan waktu istirahat atau tidur untuk merefleksikan atau menenangkan tubuh dan pikiran dari rutinitas sehari-hari. Tidur yang secara umum kita pahami bahwasannya tidur dalam waktu 6 7 jam sehari akan memberi kualitas tidur yang baik dan memberi pengaruh positif terhadap tubuh ketika bangun atau beranjak dari tidur tubuh akan merasa segar dan lebih baik serta membuat tubuh kita akan siap kembali untuk melakukan aktivitas dalam kesehariannya. Manusia pada dasarnya mempunyai 4-6 siklus non-rapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM) pada saat tidur setiap malam, tiap siklus berlangsung selama 70-120 menit. Biasanya terjadi empat tahap tidur NREM sebelum memasuki periode REM yang pertama. Tidur NREM yang meliputi 75% dari keseluruhan waktu tidur, dibagi dalam empat stadium, antara lain:a. Stadium 1, berlangsung selama 5% dari keseluruhan waktu tidur. Stadium ini dianggap stadium tidur paling ringan. EEG menggambarkan gambaran kumparan tidur yang khas, bervoltase rendah, dengan frekuensi 3 sampai 7 siklus perdetik, yang disebut gelombang teta. b. Stadium 2, berlangsung paling lama, yaitu 45% dari keseluruhan waktu tidur. EEG menggambarkan gelombang yang berbentuk pilin (spindle shaped) yang sering dengan frekuensi 12 sampai 14 siklus perdetik, lambat, dan trifasik yang dikenal sebagai kompleks K. Pada stadium ini, orang dapat dibangunkan dengan mudah. c. Stadium 3, berlangsung 12% dari keseluruhan waktu tidur. EEG menggambarkan gelombang bervoltase tinggi dengan frekuensi 0,5 hingga 2,5 siklus perdetik, yaitu gelombang delta. Orang tidur dengan sangat nyenyak, sehingga sukar dibangunkan.d. Stadium 4, berlangsung 13% dari keseluruhan waktu tidur. Gambaran EEG hampir sama dengan stadium 3 dengan perbedaan kuantitatif pada jumlah gelombang delta. Stadium 3 dan 4 juga dikenal dengan nama tidur dalam, atau delta sleep, atau Slow Wave Sleep (SWS)Sedangkan tidur REM meliputi 25% dari keseluruhan waktu tidur. Tidak dibagi-bagi dalam stadium seperti dalm tidur NREM. Dalam kondisi tidur REM, terdapat suatu amplitude rendah, frekuensi EEG campuran, peningkatan aktivitas elektrik dan metabolism, peningkatan aliran darah ke otak, muscle atonia, poikilothermia, vivid dreaming, dan fluktuasi pada pernafasan maupun kecepatan denyut jantung. Tidur akan berkurang ketika terjadi penurunan aktivitas serotonin atau kerusakan pada dorsal raphe nucleus. Tidur REM disebabkan oleh aktivitas kolinergik

II.2 Gangguan Tidur (Sleep Disorders)Gangguan tidur merupakan gangguan medis yang menyebabkan perubahan pola tidur seseorang sehingga dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk bekerja/beraktivitas. Kurang tidur belum tentu merupakan gangguan tidur jika tidak mengganggu aktivitasnya, jika seseorang dapat bekerja dengan baik sepanjang hari tanpa kehilangan kemampuan kognitif.Hampir semua orang pernah mengalami gangguan tidur selama masa kehidupannya. Diperkirakan tiap tahun 20%-40% orang dewasa mengalami kesukaran tidur dan 17% diantaranya mengalami masalah serius. Prevalensi gangguan tidur setiap tahun cendrung meningkat, hal ini juga sesuai dengan peningkatan usia dan berbagai penyebabnya. Kaplan dan Sadock melaporkan kurang lebih 40-50% dari populasi usia lanjut menderita gangguan tidur. Gangguan tidur kronik (10-15%) disebabkan oleh gangguan psikiatri, ketergantungan obat dan alkohol. Menurut data internasional of sleep disorder, prevalensi penyebab-penyebab gangguan tidur adalah sebagai berikut: Penyakit asma (61-74%), gangguan pusat pernafasan (40-50%), kram kaki malam hari (16%), psychophysiological (15%), sindroma kaki gelisah (5-15%), ketergantungan alkohol (10%), sindroma terlambat tidur (5-10%), depresi (65). Demensia (5%), gangguan perubahan jadwal kerja (2-5%), gangguan obstruksi sesak saluran nafas (1-2%), penyakit ulkus peptikus (