PRESENTASI GANGGUAN TIDUR
-
Upload
anastasiapinta -
Category
Documents
-
view
87 -
download
8
description
Transcript of PRESENTASI GANGGUAN TIDUR
Gangguan tidur
Oleh : Niken Faradila Kartika
NIM : 1410221038 Pinta Anastasia
NIM :1410221003
Definisi Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan berulang, teratur, mudah dan reversibel yang ditandai dengan keadaan relatif tidak bergerak dan tingginya peningkatan ambang respons terhadap stimulus eksternal dibandingkan dengan keadaan terjaga.
Tidur terdiri atas dua keadaan Tidur terdiri atas dua keadaan fisiologis, yaitu :fisiologis, yaitu :
1.1.non-rapid eye movement non-rapid eye movement (NREM) (NREM)
2.2. rapid eye movement rapid eye movement (REM).(REM).
Tidur NREM terdiri dari 4 tahap :Tidur NREM terdiri dari 4 tahap :
Fungsi TidurFungsi Tidur Memberikan fungsi homeostatik yang bersifat menyegarkan Memberikan fungsi homeostatik yang bersifat menyegarkan
dan tampak penting untuk termoregulasi normal dan dan tampak penting untuk termoregulasi normal dan penyimpanan energi.penyimpanan energi.
Kurang tidur -> kekacauan ego, halusinasi, wahamKurang tidur -> kekacauan ego, halusinasi, waham Penampilan lemah, Lesi kulitPenampilan lemah, Lesi kulit Meningkatnya asupan makanan, Berat badan turunMeningkatnya asupan makanan, Berat badan turun Meningkatnya pemakaian energiMeningkatnya pemakaian energi Turunnya suhu tubuh, dan kematianTurunnya suhu tubuh, dan kematian
Kebutuhan tidurKebutuhan tidur Short sleeper -> 6 jam (efisien, ambisius, beradaptasi sosial, Short sleeper -> 6 jam (efisien, ambisius, beradaptasi sosial,
menyenangkan)menyenangkan) Long sleeper -> 9 jam (depresi ringan, cemas, menarik diri Long sleeper -> 9 jam (depresi ringan, cemas, menarik diri
secara sosial)secara sosial)Meningkatnya kebutuhan tidur terjadi pada kerja fisik, olah raga, Meningkatnya kebutuhan tidur terjadi pada kerja fisik, olah raga,
penyakit, kahamilan, tekanan jiwa umum, dan meningkatnya penyakit, kahamilan, tekanan jiwa umum, dan meningkatnya aktivitas mental.aktivitas mental.
Irama Tidur-BangunIrama Tidur-Bangun
Dipengaruhi irama biologis Dipengaruhi irama biologis
Dewasa tidur satu/dua kali dalam periode Dewasa tidur satu/dua kali dalam periode waktu 24 jamwaktu 24 jam
Tidak terdapat psaat lahir , berkembang Tidak terdapat psaat lahir , berkembang setelah 2 tahun pertama kehidupan setelah 2 tahun pertama kehidupan
pada beberapa wanita pola tidur berubah pada beberapa wanita pola tidur berubah selama siklus menstruasi selama siklus menstruasi
GANGGUAN TIDURGANGGUAN TIDUR
Klasifikasi 1. Dissomnia kondisi psikogenik primer
dimana gangguan utamanya adalah : jumlah, kualitas, dan waktu tidur yang disebabkan oleh hal – hal emosional misalnya : insomnia, hipersomnia, gangguan jadwal tidur.
2. Parasomnia peristiwa episodik abnormal yang terjadi selama tidur (pada kanak-kanak hal ini terkait terutama dengan perkembangan anak sedangkan pada dewasa terutama pengaruh psikogenik) misalnya: somnambulisme (sleep walking), teror tidur (night teror) dan mimpi buruk (nightmares).
Menurut DSM IV ,klasifikasi dibedakan menjadi : 1. Gangguan tidur primer a. Disomnia b. Parasomnia 2. Gangguan tidur yang berkaitan
dengan gangguan jiwa lainnya. 3. gangguan tidur lainnya ( akibat
kondisi medis umumatau terkait zat )
DissomniaDissomnia
1.1. Insomnia PrimerInsomnia Primer
Didiagnosis jika keluhan utama adalah tidur Didiagnosis jika keluhan utama adalah tidur yang tidak bersifat menyegarkan atau yang tidak bersifat menyegarkan atau kesulitan memulai atau mempertahankan kesulitan memulai atau mempertahankan tidur , dan keluhan ini berlangsung tidur , dan keluhan ini berlangsung sedikitnya satu bulan. sedikitnya satu bulan.
Istilah Istilah primer primer menunjukkan bahwa insomnia menunjukkan bahwa insomnia bebas dari adanya gangguan fisik atau bebas dari adanya gangguan fisik atau psikologis psikologis
PPDGJ III DSM IV
A. Keluhan adanya kesulitan tidur atau mempertahankan tidur, atau kulaitas tidur yang buruk
A. Keluhan yang dominan adalah kesulitan memulai atau mempertahankan tidur atau tidur yang tidak menyegarkan selama sedikitnya 1 bulan
B. Terjadi minimal 3 kali seminggu selama minimal 1 bulan
Gangguan tidur menyebabkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya fungsi sosial
C. Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur yang berlebihan pada malam hari
C. Gangguan tidur tidak hanya terjadi selama perjalanan narkolepsi, gangguan tidur yang terkait pernapasan
D. Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang cukup beratdan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan
Insomnia primer biasanya diterapi dengan benzodiazepine, zolpidem,zeleplon, serta hipnotik lainnya.
Obat tidur yang bekerja lama ( flurazepam, quazepam ) paling baik untuk menangani insomnia malam hari.
Obat tidur sebaiknya tidak diresepkan untuk waktu lebih dari 2 minggu karena dapat menyebabkan toleransi dan putus obat.
Hiperinsomnia Hiperinsomnia
Hiperinsomnia tampak sebagai tidur yang Hiperinsomnia tampak sebagai tidur yang berlebihan, rasa mengantuk (somnolen) pada berlebihan, rasa mengantuk (somnolen) pada siang hari secara berlebihan atau kadang siang hari secara berlebihan atau kadang keduanya keduanya
Gangguan ini jarang ditandai dengan Gangguan ini jarang ditandai dengan serangan tidur yang pasti atau tidur yang serangan tidur yang pasti atau tidur yang tidak dapat dihindari, tetapi lebih ditandai tidak dapat dihindari, tetapi lebih ditandai oleh kelelahan atau jatuh tertidur lebih awal oleh kelelahan atau jatuh tertidur lebih awal daripada biasanya dan kesulitan bangun di daripada biasanya dan kesulitan bangun di pagi hari.pagi hari.
Kriteria diagnostik Kriteria diagnostik berdasarkan PPDGJ III dan berdasarkan PPDGJ III dan
DSM 5 :DSM 5 :
(a) Rasa kantuk pada siang hari yang berlebihan(a) Rasa kantuk pada siang hari yang berlebihan
(b) Gangguan tidur terjadi setiap hari selama (b) Gangguan tidur terjadi setiap hari selama lebih dari 1 bulan atau berulang dengan kurun lebih dari 1 bulan atau berulang dengan kurun waktu yang lebih pendekwaktu yang lebih pendek
(c) Tidak ada gejala tambahan “narcolepsy” (c) Tidak ada gejala tambahan “narcolepsy” (cataplexy, sleep paralysis, hypnagogic (cataplexy, sleep paralysis, hypnagogic hallucination)hallucination)
(d) Tidak ada kondisi neurologis atau medis yang (d) Tidak ada kondisi neurologis atau medis yang menunjukkan gejala rasa kantuk pada siang hari. menunjukkan gejala rasa kantuk pada siang hari.
TerapiTerapi
Terapi hipersomnia primer terutama terdiri Terapi hipersomnia primer terutama terdiri atas obat stimulan, seperti amfetamin yang atas obat stimulan, seperti amfetamin yang diberikan di pagi atau sore hari. Obat diberikan di pagi atau sore hari. Obat antidepresan nonsedasi seperti buproprion antidepresan nonsedasi seperti buproprion dan stimulan baru seperti modafinil (Provigil) dan stimulan baru seperti modafinil (Provigil) juga mungkin berguna pada beberapa pasienjuga mungkin berguna pada beberapa pasien
3. Narkolepsi3. Narkolepsi
kondisi dimana rasa mengantuk yang kondisi dimana rasa mengantuk yang berlebihan di siang hari serta manifestasi berlebihan di siang hari serta manifestasi abnormal tidur abnormal tidur rapid eye movement rapid eye movement (REM) (REM) yang terjadi setiap hari selama sedikitnya 3 yang terjadi setiap hari selama sedikitnya 3 bulanbulan
Tidak ada penyembuhan untuk narkolepsi, Tidak ada penyembuhan untuk narkolepsi, tetapi pengelolaan gejala mungkin dapat tetapi pengelolaan gejala mungkin dapat dilakukan. Memaksa tidur siang pada waktu dilakukan. Memaksa tidur siang pada waktu yang teratur kadang-kadang dapat yang teratur kadang-kadang dapat membantu pasien dengan narkolepsi. Jika membantu pasien dengan narkolepsi. Jika obat dibutuhkan, stimulan adalah obat yang obat dibutuhkan, stimulan adalah obat yang paling lazim digunakanpaling lazim digunakan
Gangguan tidur yang Gangguan tidur yang terkait dengan terkait dengan
pernapasanpernapasan 1. apnea1. apnea
2. hipopnea2. hipopnea
3. desaturasi oksigen3. desaturasi oksigen
Parasomnia Parasomnia
Parasomnia merupakan fenomena yang tidak Parasomnia merupakan fenomena yang tidak diinginkan atau yang tidak biasa yang terjadi diinginkan atau yang tidak biasa yang terjadi tiba-tiba saat tidur atau terjadi pada ambang tiba-tiba saat tidur atau terjadi pada ambang antara bangun dan tidur. Biasanya terjadi pada antara bangun dan tidur. Biasanya terjadi pada tahap 3 dan 4 sehingga di kaitkan dengan tahap 3 dan 4 sehingga di kaitkan dengan ingatan buruk mengenai gangguan ini ingatan buruk mengenai gangguan ini
Gangguan jadwal tidur-Gangguan jadwal tidur-bangun bangun
Gangguan jadwal tidur-bangun melibatkan Gangguan jadwal tidur-bangun melibatkan pergeseran tidur dari periode sirkadian yang pergeseran tidur dari periode sirkadian yang diingkan pasien lazimnya tidak dapat tidur diingkan pasien lazimnya tidak dapat tidur ketika mereka ingin tidur meskipun mereka bisa ketika mereka ingin tidur meskipun mereka bisa tidur pada waktu lain, demikian juga mereka tidur pada waktu lain, demikian juga mereka tidak dapat benar-benar bangun ketika mereka tidak dapat benar-benar bangun ketika mereka ingin bangun. ingin bangun.
Klasifikasi Klasifikasi
Gangguan tidur primer.Gangguan tidur primer.
Gangguan tidur yang berkaitan dengan Gangguan tidur yang berkaitan dengan gangguan jiwa lainnya.gangguan jiwa lainnya.
Gangguan tidur lainnya( akibat keadaan Gangguan tidur lainnya( akibat keadaan medis atau dicetuskan oleh zat).medis atau dicetuskan oleh zat).
Gangguan tidur primerGangguan tidur primer DisomniaDisomnia
insomnia primerinsomnia primer
Hiperinsomnia primer Hiperinsomnia primer
Narkolepsi Narkolepsi
Gangguan tidur yang terkait dengan pernapasanGangguan tidur yang terkait dengan pernapasan
sindrom apnea tidur obstrutif sindrom apnea tidur obstrutif
hipoventilasi aveolar pusat hipoventilasi aveolar pusat
Gangguan tidur irama sirkadianGangguan tidur irama sirkadian
Tipe fase tidur tertunda Tipe fase tidur tertunda
Tipe jetlag Tipe jetlag
Tipe kerja giliranTipe kerja giliran
Tipe YTTTipe YTT
Gangguan tidur akibat Gangguan tidur akibat gangguan jiwa laingangguan jiwa lain
Insomnia akibat gangguan jiwa lain (Aksis I Insomnia akibat gangguan jiwa lain (Aksis I atau Aksis II)atau Aksis II)
Hipersomnia akibat gangguan jiwa lain (Aksis Hipersomnia akibat gangguan jiwa lain (Aksis I atau II)I atau II)
Terapi untuk gangguan tidurPenatalaksanaan umum
pengobatan
1. Pendekatan hubungan antara
pasien dan dokter, tujuannya:
•Untuk mencari penyebab
dasarnya dan pengobatannya
•Sangat efektif untuk pasien
gangguan tidur kronik
•Untuk mencegah komplikasi
sekunder yang diakibatkan oleh
penggunaan obat hipnotik,alkohol,
gangguan mental dan ntuk
mengubah kebiasaan tidur yang
jelek
2. Konseling dan Psikotherapi
Psikotherapi sangat membantu pada pasien dengan gangguan psikiatri seperti (depressi, obsessi, kompulsi), gangguan tidur kronik. Dengan psikoterapi ini kita dapat membantu mengatasi masalah-masalah gangguan tidur yang dihadapi oleh penderita tanpa penggunaan obat hipnotik.
3. Pendekatan farmakologi
Dalam mengobati gejala gangguan tidur, selain dilakukan pengobatan secara kausal, juga dapat diberikan obat golongan sedatif hipnotik.
Terapi farmakologi
Untuk pemilihan obat tidur,
Hipnotikum yang ideal
sebetulnya tidak ada, tetapi
obat-obat yang paling layak
digunakan adalah suatu obat
dari kelompok Barbiturat,
Benzodiasepin,
Prometazin 50 mg sering
kali efektif.
*Benzodiasepin
Penggolongan Benzodiasepin: Zat long-acting
(Klordiazepoksida, diazepam, nitrazepam, dan
flurazepam), Zat short-acting (triazolam,
midazolam dan estazolam). Golongan obat ini
hendaknya jangan diberikan pada anak-anak untuk
periode panjang, karena dapat mempengaruhi
perkembangan psikisnya. Obat-obat ini pada
umunya kini dianggap sebagai obat tidur pilihan
pertama karena toksisitas dan efek sampingnya
relatif paling ringan,
Obat ini efektif untuk mempercepat tidur,
memperpanjang waktu tidur dengan mengurangi
frekuensi terbangun, serta memperbaiki kualitas
tidur. Obat ini juga lebih ringan menekan
pernapasan dan kecenderungan penyalah gunaan
yang lebih sedikit.
*Barbiturat
Penggolongan Barbiturat
(fenobarbital, butobarbital, siklobarb,
dll)
Untuk penggunaan obat ini telah
ditinggalkan berhubung adanya
zat-zat benzodiasepin yang lebih
aman. Beberapa barbiturat masih
digunakan sebagai anti-epileptika
dan anastetikum.
Efek samping umum hipnotika
Efek samping umum hipnotika mirip dengan efek
samping morfin, yaitu
* Depresi pernapasan
* Tekanan darah menurun
* Sembelit
* Hang-over, yaitu efek-sisa keesokan harinya
berupa mual, dan pikiran termangu.
Strategi non-farmakologis lebih unggul dibanding obat
hipnotis karena berkembang ke efek hipnosis.
Terapi kontrol stimulus untuk pasien yaitu
mengendalikan lingkungan tidur, contohnya modifikasi
lingkungan seperti menggunakan tempat tidur untuk
tidur saja, bukan untuk kegiatan lain seperti membaca
atau menonton televisi; Pergi tidur hanya bila
mengantuk, dan menghindari paparan terhadap
cahaya terang selama jam malam hari, dan
menghilangkan tidur siang.
komponen terapi kontrol pembatasan
stimulus tidur.
Teknik ini menjaga jadwal tidur-
bangun yang ketat, hanya tidur di
waktu tertentu dalam sehari dan
untuk jumlah waktu tertentu untuk
mendorong kurang tidur yang ringan
yang biasanya berlangsung sampai 3
minggu. Terapi cahaya terang,
digunakan dengan terapi tidur
pembatasan untuk memperkuat
jadwal bangun baru. Walaupun
menerapkan teknik ini dengan
konsistensi adalah sulit, dapat
memiliki efek positif pada pasien
termotivasi.
Sleep hygiene yaitu terdiri dari:
a. Tidur dan bangunlah secara
reguler/kebiasaan
b. Hindari tidur pada siang hari/sambilan
c. Jangan mengkonsumsi kafein pada malam
hari
d. Jangan menggunakan obat-obat stimulan
seperti decongestan
e. Lakukan latihan/olahraga yang ringan
sebelum tidur
f. Hindari makan pada saat mau tidur, tapi
jangan tidur dengan perut kosong
g. Segera bangun dari tempat bila tidak
dapat tidur (15-30 menit)
h. Hindari rasa cemas atau frustasi
i. Buat suasana ruang tidur yang sejuk, sepi,
aman dan enak
Terima Kasih