Gangguan Tidur Presentation

download Gangguan Tidur Presentation

of 34

description

share all you can share :)

Transcript of Gangguan Tidur Presentation

  • GANGGUAN TIDUROleh:Stefen Andrean 112011101071Alfa Rika Rizkyana 102011101039

  • POLA TIDURsalah satu kebutuhan pokok manusia yang memiliki fungsi perbaikan dan homeostatik (mengembalikan keseimbangan fungsi-fungsi normal tubuh) serta penting pula dalam pengaturan suhu dan cadangan energi normal. TIDUR

  • Rasa kantuk berkaitan erat dengan hipotalamus dalam otak. Dalam keadaan badan segar dan normal, hipotalamus ini bekerja baik sehingga mampu memberi respon normal terhadap perubahan tubuh maupun lingkungannya.

    RASA KANTUK

  • 1. Tipe Non Rapid Eye Movement (NREM)2. Tipe Rapid Eye Movement (REM)

    Tidur dibagi menjadi 2 tipe yaitu:

  • Arsitektur tidur Arsitek tidur juga disebut Ultradian Sleep Rhythm, yang hanya mengatur mengenai fase dan stage dari tidur.

    TidurNon REMREM (Rapid Eye Movement)Tahap ITahap II (yang terbanyak)

    Tahap III gelombangTahap IV Delta() atau gelombang amplitudo tinggi dan lambat

  • Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-7 kali siklus semalam. Bayi baru lahir total tidur 16-20jam/hari, anak-anak 10-12 jam/hari, kemudian menurun 9-10 jam/hari pada umur diatas 10 tahun dan kira-kira 7-7,5 jam/hari pada orang dewasa.

  • NREMadalah periode dalam keadaan masih bangun tetapi mata menutup. Fase ini ditandai dengan gelombang voltase rendah, cepat, 8-12 siklus per detik. Tonus otot meningkat. Aktivitas alfa menurun dengan meningkatnya rasa kantuk. Pada fase mengantuk terdapat gelombang alfa campuran. Stadium 0

  • disebut onset tidur. Stadium 1 NREM adalah perpindahan dari bangun ke tidur. Menduduki sekitar 5% dari total waktu tidur. Pada fase ini terjadi penurunan aktivitas gelombang alfa (gelombang alfa menurun kurang dari 50%), amplitudo rendah, sinyal campuran, predominan beta dan teta, tegangan rendah, frekuensi 4-7 siklus per detik. Aktivitas bola mata melambat, tonus otot menurun, berlangsung sekitar 3-5 menit. Pada stadium ini seseorang mudah dibangunkan dan bila terbangun merasa seperti setengah tidur.

    Stadium 1

  • ditandai dengan gelombang EEG spesifik yaitu didominasi oleh aktivitas teta, voltase rendah-sedang, kumparan tidur dan kompleks K. Kumparan tidur adalah gelombang ritmik pendek dengan frekuensi 12-14 siklus per detik. Kompleks K yaitu gelombang tajam, negatif, voltase tinggi, diikuti oleh gelombang lebih lambat, frekuensi 2-3 siklus per menit, aktivitas positif, dengan durasi 500 mdetik. Tonus otot rendah, nadi dan tekanan darah cenderung menurun. Stadium 1 dan 2 dikenal sebagai tidur dangkal. Menduduki sekitar 50% total tidur. Stadium 2

  • ditandai dengan 20%-50% aktivitas delta, frekuensi 1-2 siklus per detik, amplitudo tinggi, dan disebut juga tidur delta. Tonus otot meningkat tetapi tidak ada gerakan bola mata.

    Stadium 3

  • terjadi jika gelombang delta lebih dari 50%. Stadium 3 dan 4 sulit dibedakan. Stadium 4 lebih lambat dari stadium 3. Rekaman EEG berupa delta. Stadium 3 dan 4 disebut juga tidur gelombang lambat atau tidur dalam. Merupakan 10%-20% dari waktu tidur total. Terjadi antara sepertiga awal malam dengan setengah malam.

    Stadium 4

  • NREM REMPada orang dewasa muda normal periode tidur NREM berakhir kira-kira 90 menit sebelum periode pertama REM periode REM laten. Rangkaian dari tahap tidur selama tahap awal siklus adalah sebagai berikut : NREM tahap 1,2,3,4,3, dan 2; kemudian terjadi periode REM. Jumlah siklus REM bervariasi dari 4 sampai 6 tiap malamnya, tergantung pada lamanya tidur.

  • REMDitandai dengan rekaman EEG yang menyerupai tahap pertama, yang terjadi bersamaan dengan gerak bola mata yang cepat dan penurunan level muscle tone. Periode REM akan disertai dengan frekuensi pernafasan dan frekuensi jantung yang berfluktuasi. desynchronized sleep

  • Umumnya manusia membutuhkan 6-8 jam / hari untuk tidur.Memang pada bayi dan anak-anak kecil membutuhkan waktu tidur yang lebih lama.Tidur dapat dikonsepkan sebagai suatu pasangan dari siklus biologi, yaitu siklus tidur dan siklus bangun, disebut dengan Circadian Sleep Rhythm, juga bisa disebut sebagai Biological Clock.

  • KATEGORI JENIS GANGGUAN TIDUR BANGUN SECARA UMUM:InsomniaHipersomniaParasomniaGangguan Jadwal Tidur dan Bangun

  • Insomnia

    Merupakan masalah tidur yang paling umumyang secara sederhana didefinisikan sebagaitidur yang buruk dan bisa diwujudkan oleh :kesulitan untuk tidur, sulit untuk mempertahankan tidur, bangun terlalu pagi, atau bangun di pagi hari namun tidak segar.

  • Insomnia dibagi atas tipe akut dan tipe kronik.Insomnia Akut berlangsung dari 1 malam sampai beberapa minggu dan ini diperkirakan 30% dari pada populasi dewasa selama setahun.Insomnia Kronik berlangsung lebih lama, terjadi paling sedikit 3 malam / minggu selama 1 bulan atau lebih. Hal ini dialami oleh 10 15% dari populasi dewasa.

  • Pada usia lanjut insomnia lebih sering terjadi, hampir 50% dari mereka yang berusia 65 tahun keatas.Insomnia merupakan masalah bagi mereka yang berusia lanjut. Akan tetapi dapat juga dicetuskan oleh pengobatan yang diperolehnya, penyakit atau rasa nyeri (pain) dan rasa nyeri ini sering terjadi pada yang berusia lanjut.

  • INSOMNIAInsomnia PrimerKeluhan subjektif mengenai tidur yang buruk,tidak cukup, tidak dapat dipertahankan yang berlangsung selam 1 bulan berhubungan dengan distres ataupun hendaya dan tanpa berhubungan dengan gangguan tidur lainnya, mental dan medis, ataupun efek fisiologis dari zat.

  • Berhubungan dengan gangguan mental emosional yang lainnyaBerhubungan dengan gangguan/keadaan medis umum.Berhubungan dengan efek langsung obat ataupun zat-zat tertentu.Zat-zat tersebut antara lain: beta agonis (terbutaline), dekstroamfetamin, metilfenidate, pengobatan hormonal (steroid), beta blocker, alkohol, kopi dan nikotin.Insomnia Sekunder

  • Hipersomnia Merupakan kebalikan dari insomnia, ini adalah tidur yang mubajir. Ini bisa berbahaya bila mengemudi maupun mengoperasikan peralatan berat, dan bisa menjadi rintangan di sekolah dan di pekerjaan dan kemudian merupakan sumber yang membuat rasa malu yang hebat

  • ParasomniaAdalah perilaku abnormal yang terjadi selama tidur. Perilaku abnormal ini bisa mengganggu kualitas dan durasi tidur

  • Gangguan jadwal tidur

    Kategori ini mengistilahkan gangguan jadwal tidur bangun. Ini dilihat pada orang yang mengubah siang dan malamnya. Contoh yang paling sering adalah pekerja aplusan, para pelancong yang melewati beberapa daerah waktu (jet lag), dan pada orang tua dengan demensia

  • PEMBAGIAN DIAGNOSIS DSM IVPRIMARY SLEEP DISORDERDysomnia ParasomniaSLEEP DISORDER RELATED TO ANOTHER MENTAL DISORDEROTHER SLEEP DISORDER

  • DYSOMNIAPrimary InsomniaPrimary HypersomniaNarcolepsyBreathing Related Sleep DisorderCircadian Rhythm Sleep Disorder (Sleep-Wake Schedule Disorder)Delayed Sleep Phase TypeShift-Work TypeJet Lag TypeUnspecified TypeDysomnia NOS

  • PARASOMNIANightmare DisorderSleep Terror DisorderSleep Walking Disorder

  • Sleep Disorder Related to Another Mental Disorder

    Insomnia related to ( Axis I or Axis II disorder)Hypersomnia Related to (Axis I or Axis II disorder)

  • NeurotransmiterPusat nukleus rafe dorsalis di batang otak (badan sel serotonergik otak)Meningkatkan waktu tidur.Sintesis dan pelepasan serotonin oleh neuron serotonergik dipengaruhi oleh tersedianya prekusor asam amino pada neurotrosimitter tersebut, yaitu L-triptofan. Serotonin

  • Pemberian sejumlah besar L-triptofan (1-15 gram) menurunkan latensi tidur dan terjaga nokturnal. Sebaliknya, defisiensi L-triptofan berkaitan dengan kurangnya waktu yang dibutuhkan untuk tidur REM

  • Pusat nukleus sereleus (mengendalikan tidur normal)Menyebabkan penurunan nyata pada tidur REM (REM-off neurons) dan peningkatan keadaan terjaga penuh

    Norepinefrin

  • Berperan dalam menghasilkan tidur REM. Pada penelitian terhadap binatang penyuntikan agonis kolinergik muskarinik ke dalam neuron pons formasioretikularis (REM on neuron) menyebabkan pergeseran dari terjaga penuh ke tidur REMAsetilkolin

  • Dikenal sebagai transmiter inhibisi yang terpenting, yang terdapat luas di area kortikal, subkortikal dan spinal susunan saraf pusat. Fungsi Sedasi dan penurunan kewaspadaan. Gama aminobutiric acid (GABA)

  • Memiliki efek membangunkan. Obat yang meningkatkan dopamin otak cenderung menyebabkan terbangun dan terjaga penuh. Sebaliknya, penghambat dopamin, seperti pimozide dan phenotiazine, cenderung meningkatkan waktu tidurDopamin

  • Terima Kasih