GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

66
GANGGUAN KEPRIBADIAN I. PENDAHULUAN Kepribadian secara umum dideskripsikan sebagai perilaku dan pengalaman subjektif seseorang yang dapat diamati. Gangguan kepribadian adalah suatu varian dari sifat karakter tersebut di luar rentang yang ditemukan pada sebagian besar orang. Diagnosis gangguan kepribadian menyatakan prediksi mengenai bagaimana seseorang akan berperilaku di bawah kondisi tertentu. Seseorang dengan gangguan kepribadian jauh lebih mungkin menolak bantuan psikiatri dan menyangkal masalah mereka dibandingkan dengan orang-orang dengan gangguan kecemasan, gangguan depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif. Gejala gangguan kepribadian adalah aloplastik (mampu untuk beradaptasi dan mengubah lingkungan luar) dan ego-sintonik (dapat diterima oleh ego). Mereka dengan gangguan kepribadian tidak merasa cemas tentang perilaku maladaptifnya, karena orang tersebut tidak secara rutin merasakan sakit dari apa yang dirasakan masyarakat sebagai gejalanya. Mereka sering dianggap tidak termotivasi untuk berobat dan tidak mempan terhadap pengobatan. II. DEFINISI Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi IV yang direvisi (DSM-IV-TR) mendefinisikan gangguan kepribadian 1

description

jiwa

Transcript of GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Page 1: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

GANGGUAN KEPRIBADIAN

I. PENDAHULUAN

Kepribadian secara umum dideskripsikan sebagai perilaku dan pengalaman

subjektif seseorang yang dapat diamati. Gangguan kepribadian adalah suatu varian dari

sifat karakter tersebut di luar rentang yang ditemukan pada sebagian besar orang.

Diagnosis gangguan kepribadian menyatakan prediksi mengenai bagaimana seseorang

akan berperilaku di bawah kondisi tertentu.

Seseorang dengan gangguan kepribadian jauh lebih mungkin menolak bantuan

psikiatri dan menyangkal masalah mereka dibandingkan dengan orang-orang dengan

gangguan kecemasan, gangguan depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif. Gejala

gangguan kepribadian adalah aloplastik (mampu untuk beradaptasi dan mengubah

lingkungan luar) dan ego-sintonik (dapat diterima oleh ego).

Mereka dengan gangguan kepribadian tidak merasa cemas tentang perilaku

maladaptifnya, karena orang tersebut tidak secara rutin merasakan sakit dari apa yang

dirasakan masyarakat sebagai gejalanya. Mereka sering dianggap tidak termotivasi untuk

berobat dan tidak mempan terhadap pengobatan.

II. DEFINISI

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi IV yang direvisi

(DSM-IV-TR) mendefinisikan gangguan kepribadian sebagai pengalaman subjektif dan

perilaku yang menyimpang dari standar budaya, kaku pervasif, onset saat remaja atau

dewasa muda, stabil dalam waktu, dan mnyebabkan gangguan dan ketidakbahagiaan.

III. KLASIFIKASI

Menurut DSM-IV-TR, gangguan kepribadian diklasifikasikan ke dalam tiga

kelompok, yaitu:

1. Kelompok A

Terdiri dari gangguan kepribadian paranoid, skizoid, dan skizotipal. Orang-orang

dengan gangguan ini sering tampak aneh dan eksentrik.

1

Page 2: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

2. Kelompok B

Terdiri dari gangguan kepribadian ambang, antisosial, histrionik, dan narsistik.

Orang-orang dengan gangguan ini sering tampak dramatik, emosional, dan tidak

menentu.

3. Kelompok C

Terdiri dari gangguan kepribadian menghindar, dependen, dan obsesif-kompulsif,

dan satu kategori yang dinamakan gangguan kepribadian yang tidak dapat

ditentukan (misalnya, pasif-agresif dan depresif). Orang-orang dengan gangguan ini

sering tampak cemas atau ketakutan.

Banyak orang menunjukkan sifat yang tidak terbatas pada gangguan kepribadian

tunggal. Jika seseorang memenuhgi kriteria lebih dari satu gangguan kepribadian, masing-

masing harus didiagnosis. Gangguan kepribadian dikodekan ke dalam Aksis II menurut

DSM IV.

IV. ETIOLOGI

Faktor Genetika

Terdapat bukti terbaik yang menunjukkan kontribusi faktor genetik terhadap

gangguan kepribadian dari penelitian 15.000 pasangan kembar di USA. Diantara kembar

monozigotik, angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian beberapa kali lebih tinggi

dibandingkan kembar dizigotik.

Gangguan kepribadian kelompok A lebih sering ditemukan pada sanak saudara

biologis pasien skizofrenia dibandingkan kelompok kontrol, terutama gangguan

kepribadian skizotipal.

Gangguan kepribadian kelompok B memiliki dasar genetik. Gangguan kepribadian

antisosial dihubungkan dengan penyalahgunaan alkohol. Depresi sering ditemukan pada

latar belakang keluarga pasien gangguan kepribadian ambang.

Gangguan kepribadian kelompok C dapat pula memiliki dasar genetik. Pasien

dengan gangguan kepribadian menghindar sering memiliki tingkat kecemasan tinggi. Sifat

obsesif-kompulsif lebih sering pada kembar monozigot daripada dizigotik. Pasien dengan

gangguan kepribadian obsesif-kompulsif menunjukkan beberapa tanda yang berhubungan

dengan depresi.

2

Page 3: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Faktor Biologis

Hormon

Orang-orang yang memiliki sifat impulsif sering menunjukkan kadar testosteron,

17-estradiol, dan estron yang tinggi. Pada primata bukan manusia, androgen

meningkatkan kemungkinan agresi dan perilaku seksual, namun peranan

testosteron masih belum jelas.

Monoamin Oksidase (MAO) Trombosit

Mahasiswa dengan kadar MAO trombosit yang rendah menghabiskan waktu lebih

banyak dengan aktivitas sosial dibandingkan mereka yang kadar MAO

trombositnya lebih tinggi.

Gerakan mata mengejar halus (Smooth Pursuit Eye Movements)

Gerakan mata mengejar halus adalah sakadik (menyentak), dijumpai pada orang-

orang yang introvert, harga diri rendah, dan menarik diri, serta pada gangguan

kepribadian skizotipal.

Neurotransmiter

Endorfin memiliki efek yang sama dengan morfin eksogen, seperti analgesia dan

supresi rangsangan. Kadar endorfin endogen yang tinggi dihubungkan dengan

orang-orang yang flegmatik. Kadar 5-hydroxyindolacetic acid (5-HIAA), suatu

metabolit serotonin, rendah pada pasien yang berusaha bunuh diri, dan pada

pasien impulsif dan agresif. Meningkatnya kadar dopamin pada sistem saraf pusat

dapat menginduksi euforia.

Elektrofisiologi

Perubahan konduktansi elektrik pada elektroensefalogram (EEG) terjadi pada

pasien dengan gangguan kepribadian, terutama tipe anti sosial dan ambang,

dimana ditemukan aktivitas gelombang lambat.

Faktor Psikoanalitik

Sigmund Freud menyatakan sifat kepribadian berhubungan dengan fiksasi pada salah

satu tahap perkembangan psikoseksual. Contohnya, mereka dengan karakter oral adalah

pasif dan dependen, karena mereka terfiksasi pada stadium oral, dimana ketergantungan

3

Page 4: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

pada orang lain untuk asupan makanan menonjol. Karakter anal adalah keras kepala, kikir,

dan sangat teliti, karena perjuangan saat toilet training pad stadium anal.

Selanjutnya, Wilhelm Reich mengajukan istilah “character armor” untuk

mendeskripsikan gaya defensif karakteristik seseorang untuk melindungi dirinya dari

impuls internal dan kecemasan interpersonal dalam hubungan yang bermakna. Masing-

masing gangguan kepribadian memiliki kelompok mekanisme pertahanan yang membantu

klinisi psikodinamika mengenali tipe patologi karakter yang ada. Contohnya, gangguan

kepribadian paranoid menggunakan proyeksi, skizoid menggunakan penarikan diri.

Jika mekanisme pertahanan berfungsi dengan baik, pasien dengan gangguan

kepribadian akan mampu mengatasi perasaan cemas, depresi, marah, malu, bersalah, atau

afek lainnya. Pasien sering memandang perilakunya sebagai ego-sintonik, berarti perilaku

tersebut tidak menimbulkan penderitaan bagi pasien sendiri, kendati merugikan orang lain.

Mereka mungkin enggan melibatkan diri dalam proses terapi karena pertahanan mereka

penting untuk mengontrol afek yang tidak menyenangkan.

Mekanisme Pertahanan

Pertahanan adalah proses mental bawah sadar yang digunakan ego untuk

memecahkan konflik empat pedoman dalam kehidupan, yaitu insting (harapan atau

kebutuhan), realitas, orang yang penting, dan kesadaran. Jika pertahanan efektif,

khususnya dalam gangguan kepribadian, mereka dapat menghilangkan kecemasan dan

depresi.

Fantasi

Orang-orang skizoid, mereka yang eksentrik, kesepian, dan ketakutan, mencari

penghiburan dan kepuasan dalam diri mereka sendiri dengan menciptakan kehidupan

khayalan, terutama teman khayalan. Seringkali orang tersebut tampak menjauhkan

diri.

Disosiasi

Disosiasi atau penyangkalan (denial) merupakan penggantian afek yang tidak

menyenangkan dengan afek yang menyenangkan. Mereka sering dipandang

mendramatisasi dan dangkal secara emosional, dicap sebagai kepribadian histrionik.

Ahli terapi harus bersikap hangat dan tenang, sambil menyadri bahwa pasien sering

4

Page 5: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

merupakan pembual yang tidak berhati-hati. Terkadang disosiasi dan penyangkalan

paling baik ditangani dengan pemakaian pengalihan (displacement).

Isolasi

Merupakan karakteristik pada mereka yang tertib dan terkendali, dicap sebagai

gangguan kepribadian obsesif-kompulsif. Mereka dapat mengingat kebenaran secara

terperinci tanpa afek. Mereka dapat menunjukkan pengekangan diri, perilaku sosial

yang terlalu resmi, dan keras kepala. Mereka menilai efisiensi, kebersihan, dan

ketepatan waktu.

Proyeksi

Dalam proyeksi, pasien menghubungkan perasaan mereka sendiri yang tidak

dinyatakan kepada orang lain. Pasien mencari kesalahan yang berlebihan dan

kepekaan terhadap kritik mungkin dipandang ahli terapi sebagai pengumpulan

ketidakadilan yang diduga dan terlalu waspada, namun tidak boleh dihadapakn

dengan sikap membela diri dan argumentasi.

Pembelahan (splitting)

Pada pembelahan, pasien membagi secara ambivalen orang-orang, baik pada masa

lalu dan sekarang, menjadi orang yang baik dan yang jahat. Contohnya, dalam suatu

lingkungan rawat inap, beberapa anggota staf diidealkan, lainnya diremehkan.

Akibatnya, staf dapat balik menentang pasien. Pasien harus secara hati-hati

dihadapkan pada kenyataan bahwa tidak ada yang sepenuhnya baik atau sepenuhnya

jahat.

Pasif Agresif

Dalam pertahanan pasief agresif, kemarahan dibalikkan pada diri sendiri. Dalam

terminologi psikoanalitik hal ini paling sering dinamakan masokisme. Hal ini

termasuk kegagalan, penunda-nundaan, perilaku kebodoh-bodohan, atau provokatif,

ejekan yang merendahkan diri sendiri, dan perilaku merusak diri sendiri yang jelas.

Memerankan (acting out)

Terdapat ekspresi langsung harapan atau konflik yang tidak disadari melalui

tindakan, untuk menghindari menjadi gagasan atau afek yang disadari menyertainya.

Tantrum, penyerangan tanpa motivasi, penyiksaan anak, dan promiskuitas tanpa

kenikmatan adalah contoh yang sering ditemukan. Karena perilaku terjadi di luar

5

Page 6: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

kesadaran reflektif, maka memerankan seringkali tampak tidak disertai rasa bersalah

bagi pengamat.

Identifikasi proyeksi

Mekanisme ini terutama digunakan pada gangguan kepribadian ambang. Keadaan ini

berupa 3 langkah, yaitu aspek diri diproyeksikan pada orang lain, proyektor berusaha

untuk memaksa orang lain untuk beridentifikasi dengan apa yang diproyeksikan, dan

penerima proyeksi dan proyektor merasakan suatu rasa kesatuan dan keterpaduan.

V. JENIS GANGGUAN KEPRIBADIAN

1. Gangguan Kepribadian Paranoid

Orang dengan gangguan kepribadian paranoid ditandai dengan kecurigaan dan

ketidakpercayaan pada orang lain yang berlangsung lama. Mereka menolak tanggung

jawab atas perasaan mereka sendiri dan melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.

Mereka seringkali bersikap bermusuhan, mudah tersinggung, dan marah. Orang yang

fanatik, pengumpul ketidakadilan, pasangan yang cemburu secara patologis, dan orang

aneh yang berhubungan dengan hukum sering memiliki gangguan kepribadian paranoid.

Epidemiologi

Prevalensi gangguan kepribadian paranoid adalah 0,5 sampai 2,5%. Sanak saudara

pasien skizofrenik menujukkan insidensi gangguan kepribadian paranoid yang lebih tinggi

dibandingkan kelompok kontrol. Gangguan ini lebih sering pada laki-laki.

Diagnosis

Pada pemeriksaan psikiatrik, pasien ini tamapk bertingkah laku resmi dan

keheranan karena diminta mencari bantuan psikiatrik. Ketegangan otot, tidak dapat santai,

dan kebutuhan untuk mencari petunjuk-petunjuk di lingkungan mungkin ditemukan. Afek

pasien sering kali tanpa humor dan serius. Pembicaraan mereka bertujuan dan logis. Isi

pikiran mereka menunjukkna bukti-bukti proyeksi, praduga, kadang ideas of reference.

6

Page 7: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Gambaran Klinis

Ciri penting adalah kecenderungan pervasif dan tidak diinginkan untuk

menginterpretasikan tindakan orang lain sebagai merendahkan atau mengancam secara

sengaja. Sering kali mereka bertanya tanpa pertimbangan tentang loyalitas dan kejujuran

teman atau teman kerjanya. Pasien menggunakan pertahanan proyeksi, yaitu mereka

menghubungakn kepada orang lain impuls dan pikiran yang tidak dapat diterimanya

sendiri.

Pasien ini terbatas secara afektif dan tampak tidak memiliki emosi. Mereka

membanggakan dirinya sendiri karena mampu bertindak rasional dan obyektif, padahal

sebenarnya tidak. Mereka juga mengekspresikan hinaan pada orang yang dipandang lemah,

sakit, dan terganggu, atau mengalami kekurangan pada suatu hal.

Diagnosis Banding

Gangguan kepribadian paranoid dibedakan dari:

Gangguan delusional

Waham yang terfiksasi tidak ditemukan pada gangguan kepribadian paranoid

Skizofrenia paranoid

Halusinasi dan gangguan bentuk pikiran tidak ditemukan pada gangguan kepribadian

paranoid

Gangguan kepribadian ambang

Pasien kepribadian paranoid jarang terlibat berlebihan dan rusuh dalam persahabatan

Gangguan kepribadian anti sosial

Kurangnya riwayat anti sosial pada gangguan kepribadian paranoid

Gangguan kepribadian skizoid

Menarik dan menjauhkan diri tapi tidakmemiliki gagasan paranoid

Perjalanan Penyakit dan Prognosis

Tidak ada penelitian jangka panjang yang adekuat terhadap pasien gangguan

kepribadian paranoid. Pada beberapa orang, ganggguan ini terjadi seumur hidup. Pada

orang lain, justru menjadi tanda bagi skizofrenia. Namun, dapat pula mereka menjadi

matang dan stres menghilang. Umumnya, pasien ini memiliki masalah dalam pekerjaan

7

Page 8: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

dan saat tinggal bersama orang lain seumur hidupnya. Masalah perkawinan juga sering

ditemukan.

Terapi

♣ Psikoterapi

Psikoterapi adalah pengobatan terpilih. Ahli terapi harus langsung berhadapan

dengan pasien. Jika ahli terapi dituduh tidak konsisten atau gagal, misalnya terlambat

memenuhi janji, kejujuran dan permintaan maaf lebih baik daripada penjelasan untuk

membela diri. Pasien paranoid tidak bekerja dengan baik dalam kelompok, walaupun

hal ini dapat berguna untuk meningkatkan keterampilan sosial dan mengurangi

kecurigaan.

Pada suatu waktu, pasien dapat berperilaku sangat mengancam, sehingga ahli terapi

harus mengendalikannya atau membatasi tindakannya. Tuduhan delusi harus dihadapi

dengan realistik namun secara halus dan tidak mempermalukan pasien.

♣ Farmakoterapi

Farmakoterapi berguna dalam menghadapi agitasi dan kecemasan. Pada kebanyakan

kasus, anti ansietas seperti diazepam (Valium) bermanfaat. Mungkin juga perlu untuk

meggunakan antipsikotik seperti Haloperidol dosis kecil dan periode singkat bila agitasi

parah atau pikiran yang sangat delusional.

2. Gangguan Kepribadian Skizoid

Gangguan kepribadian skizoid didiagnosis pada pasien yang menunjukkan pola

penarikan diri dari sosial yang lama. Rasa tidak nyaman, introversi, dan afek yang terbatas

harus diperhatikan. Pasien ini dipandang orang lain sebagai orang yang eksentrik,

terisolasi, atau kesepian.

Epidemiologi

Prevalensi gangguan keribadian ini tidak jelas, namun kemungkinan mengenai

7,5% dari populasi umum. Rasio jenis kelamin tidak diketahui, namun beberapa penelitian

menunjukkan laki-laki dan perempuan 2:1. Pasien ini cenderung untuk mencari pekerjaan

sendirian yang melibatkan sedikit kontak atau tanpa kontak dengan orang lain.

8

Page 9: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Diagnosis

Pada pemeriksaan psikiatrik awal, pasien dengan gangguan kepribadian skizoid

tampak sakit. Mereka jarang melakukan kontak mata. Pewawancara mungkin menduga

bahwa pasien ingin wawancara cepat berakhir. Afek mungkin terbatas, mengucilkan diri,

dan serius yang tidak sesuai. Tapi di balik pengucilan diri, klinisi yang peka dapat

menyadari adanya ketakutan. Pembicaran pasien bertujuan, namun kemungkinan hanya

memberi jawaban singkat terhadap pertanyaan dan menghindari percakapan spontan.

Kadang mereka menggunakan topik bicara yang tidak lazim, seperti metafor aneh.

Gambaran Klinik

Pasien dengan gangguan kepribadian skizoid memberikan kesan dingin dan

mengucilkan diri, serta tidak ingin terlibat dengan peristiwa sehari-hari maupun orang lain.

Mereka tampak tenang, jauh, menutup diri, dan tidak bersosialisasi. Kehidupan seksual

mereka mungkin hanya dalam fantasi, dan mereka dapat menunda kematangan seksualitas

tanpa batas waktu. Laki-laki tidak menikah karena tidak mampu bersikap intim, sedang

wanita dapat menikah secara pasif dengan laki-laki agresif yang menginginkan pernikahan.

Pasien ini sangat berminat dalam bidang yang tidak melibatkan manusia seperti

matematika dan astronomi, dan sangat tertarik pada binatang. Mereka tidak menunjukkan

kehilangan kapasitas untuk mengenali realitas. Suatu waktu, orang tersebut mampu

menyusun, mengembangkan dan memberikan dunia suatu gagasan yang asli dan kreatif.

Diagnosis Banding

Skizofrenik dan gangguan kepribadian skizotipal

Pasien dengan gangguan kepribadian skizoid tidak memiliki sanak saudara skizofrenik.

Berbeda pula dengan pasien skizofrenik yang memiliki waham.

Gangguan kepribadian paranoid

Gangguan kepribadian paranoid menunjukkan ketrelibatan sosial, perilaku verbal

agresif, dan cenderung memproyeksikan perasaan pada orang lain

Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif

Pasien ini mengalami kesepian, namun memiliki riwayat hubungan obyek yang banyak

di masa lalu, serta tidak terlibat lamunan autistik

9

Page 10: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Gangguan kepribadian menghindar

Pasien ini terisolasi namun memiliki keinginan kuat untuk berperan serta dalam

aktivitas

Perjalanan Penyakit dan Prognosis

Onset biasanya pada masa anak-anak awal. Gangguan ini berlangsung lama, tapi

tidak selalu seumur hidup.

Terapi

♣ Psikoterapi

Kecenderungan pasien skizoid ke arah introspeksi adalah konsisten dengan harapan ahli

terapi. Dalam kelompok, pasien mungkin diam untuk jangka waktu lama, namun akhirnya

menjadi terlibat.

♣ Farmakoterapi

Dapat diberikan antipsikotik dosis kecil, antidepresan, dan psikostimulan.

3. Gangguan Kepribadian Skizotipal

Orang dengan gangguan kepribadian skizotipal sangat aneh atau asing. Pikiran

magis, gagasan aneh, ideas of reference, waham, dan derealisasi merupakan bagian hidup

pasien ini.

Epidemiologi

Gangguan ini terjadi sekitar 3% dari populasi. Rasio jenis kelamin tidak diketahui.

Terdapat hubungan besar antara sanak saudara biologis pasien skizofenik dibandingkan

kelompok kontrol dan insidensi besar pada kembar monozigotik.

Diagnosis

Gangguan kepribadian skizotipal didiagnosis berdasarkan keanehan pikiran,

perilaku, dan penampilan pasien. Anamnesis mungkin sukar karena cara komunikasi

pasien yang tidak lazim.

10

Page 11: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Gambaran Klinik

Pasien dengan gangguan kepribadian skizotipal memperlihatkan pikiran dan

komunikasi yang terganggu. Walaupun gangguan pikiran yang jelas tidak ditemukan,

pembicaraan mereka dapat aneh dan hanya memiliki arti bagi mereka sendiri, sehingga

sering membutuhkan interpretasi. Seperti skizofrenia, orang dengan gangguan kepribadian

skizotipal mungkin tidak mengetahui perasaan mereka sendiri, bahkan sangat peka dan

menyadari perasaan orang lain, terutama afek negatif, seperti kemarahan. Pasien ini

mungkin bertakhayul atau mengklaim memiliki kekuatan pikiran dan penglihatan. Dunia

dalam diri mereka mungkin terisi oleh hubungan khayalan yang jelas dan ketakutan serta

fantasi seperti anak-anak. Karena mereka memiliki hubungan interpersonal yang buruk dan

bertindak tidak sesuai, mereka menjadi terisolasi dan memiliki sedikit teman, jika ada.

Diagnosis Banding

Gangguan kepribadian skizoid dan menghindar

Gangguan kepribadian skizotipal memiliki keanehan dalam perilaku, pikiran, persepsi,

dan komunikasi, dan dari riwayat keluarga terdapat adanya skizofrenia.

Skizofrenik

Tidak ditemukan adanya psikosis pada gangguan kepribadian skizotipal. Jika ada,

biasanya singkat dan terpecah.

Gangguan kepribadian paranoid

Gangguan kepribadian paranoid memiliki kecurigaan tapi tidak memiliki perilaku yang

aneh

Perjalanan Penyakit dan Prognosis

Penelitian jangka panjang dari Thomas McGlashan melaporkan bahwa 10%

penderita skizotipal akhirnya melakukan bunuh diri. Penelitian retrospektif menunjukkan

pasien yang menderita skizofrenia banyak yang menderita gangguan kepribadian

skizotipal, sehingga dipikirkan bahwa skizotipal adalah kepribadian pramorbid dari pasien

skizofrenik.

11

Page 12: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Terapi

♣ Psikoterapi

Pikiran yang aneh dan ganjil dari pasien gangguan kepribadian skizotipal harus

ditangani dengan hati-hati. Ahli terapi tidak boleh mentertawakan kebiasaan atau

kepercayaan aneh yang mereka lakukan.

♣ Farmakoterapi

Antipsikotik mungkin berguna dan dapat digunakan bersama-sama dengan psikoterapi.

Hasil positif dilaporkan dengan haloperidol. Antidepresan digunakan jika terdapat depresi.

4. Gangguan Kepribadian Anti Sosial

Gangguan kepribadian antisosial merupakan ketidakmampuan untuk menyesuaikan

diri terhadap norma - norma sosial yang melibatkan banyak aspek perilaku remaja dan

dewasa. Gangguan kepribadian antisosial ditandai oleh tindakan antisosial atau kriminal

yang terus menerus, walaupun tidak sinonim dengan kriminalitas.

Dalam International Stastical Claasification of Diseases and Related Health

Problems revisi ke-10 (ICD-10), gangguan tersebut dinamakan gangguan kepribadian

dissosial.

Epidemiologi

Prevalensi gangguan kepribadian antisosial adalah 3% pada pria dan 1% pada

wanita. Kebanyakan ditemukan pada daerah perkotaan yang miskin dan diantara penduduk

yang berpindah - pindah di daerah tersebut. Onset gangguan terjadi sebelum usia 15 tahun,

biasanya gejala pada anak perempuan muncul sebelum pubertas dan pada anak laki – laki

dapat lebih awal. Pada populasi yang dipenjara prevalensi gangguan kepribadian antisosial

mungkin meningkat hingga 75%. Suatu pola familial ditemukan dimana gangguan lima

kali lebih sering terjadi pada sanak saudara derajat pertama dari laki - laki dibandingkan

kelompok kontrol.

Diagnosis

Pasien mungkin terlihat tenang dan dapat dipercaya dalam wawancara, namun di

balik itu (istilah lain Hervey Cleckley, topeng kejiwaan) terdapat ketegangan, permusuhan,

sikap mudah tersinggung dan kekerasan. Suatu pemeriksaan diagnostik harus termasuk

12

Page 13: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

pemeriksaan neurologis yang lengkap, karena seringkali menunjukkan hasil EEG yang

abnormal dan tanda neurologis ringan yang mengarahkan pada suatu kerusakan otak

minimal pada masa anak – anak, temuan tersebut dapat digunakan untuk menegakkan

kesan klinis. Kriteria diagnostik dituliskan pada tabel berikut.

Gambaran klinis

Pasien dengan gangguan kepribadian antisosial seringkali menunjukkan kesan

normal, hangat bahkan menyenangkan. Walaupun dari riwayat hidupnya ditemukan

banyak gangguan fungsi kehidupan. Membohong, membolos, kabur dari rumah, mencuri,

13

Page 14: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

berkelahi, penyalahgunaan zat dan kegiatan ilegal merupakan pengalaman tipikal yang

pasien ceritakan dari awal masa anak – anak. Seringkali pasien mencoba mengesankan

klinisi (jenis kelamin yang berlawanan) dengan aspek kepribadian mereka yang bermacam

- macam dan menggoda, tetapi pada klinisi dengan jenis kelamin yang sama mungkin

memandangnya sebagai manipulatif dan menuntut. Pasien gangguan kepribadian antisosial

tidak menunjukkan adanya kecemasan atau depresi yang mungkin sangat tidak sesuai

dengan situasi mereka, walaupun ancaman bunuh diri dan preokupasi somatik mungkin

sering ditemukan. Penjelasan mereka mengenai perilaku antisosial terkesan tidak masuk

akal, tetapi isi mental pasien menunjukkan sama sekali ketidakberadaan delusi dan tanda

lain pikiran irasional. Sering mengesankan pengamat sebagai seseorang yang memiliki

intelegensia verbal yang baik.

Pasien gangguan kepribadian antisosial seringkali diwakili oleh yang disebut

penipu. Mereka sangat manipulatif dan seringkali mampu berbicara dengan orang lain

untuk berperan serta dalam skema yang melibatkan cara mudah untuk mendapatkan uang

atau untuk mencapai reputasi atau ketenaran. Pasien gangguan kepribadian antisosial tidak

menceritakan kebenaran dan tidak dapat dipercaya untuk menjalankan suatu tugas atau

terlibat dalam standar moralitas yang konvensional. Promiskuitas, penyiksaan pasangan,

penyiksaan anak, mengendarai mobil sambil mabuk adalah peristiwa yang sering

ditemukan dalam kehidupan pasien. Suatu temuan yang jelas adalah tidak adanya

penyesalan akan tindakan tersebut dimana pasien tampak tidak menyadarinya.

Diagnosis Banding

Gangguan kepribadian antisosial dapat dibedakan dari perilaku ilegal, dimana

gangguan kepribadian antisosial melibatkan banyak bidang dalam kehidupan seseorang.

Jika perilaku antisosial hanya merupakan manifestasi satu – satunya, pasien dimasukkan

dalam kategori DSM-IV, kondisi tambahan yang mungkin merupakan pusat perhatian

klinis secara spesifik, yakni perilaku antisosial orang dewasa. Dorothy Lewis menemukan,

bahwa banyak orang tersebut memiliki gangguan neurologis atau mental yang terlewatkan

atau tidak didiagnosis. Lebih sulit adalah membedakan antara gangguan kepribadian

antisosial dari penyalahgunaan zat, jika penyalahgunaan zat maupun perilaku antisosial

dimulai dari sejak masa anak – anak dan hingga terus memasuki masa dewasa, kedua

gangguan harus didiagnosis. Tetapi jika perilaku antisosial jelas manifestasi sekunder

14

Page 15: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

terhadap penyalahgunaan alkohol atau penyalahgunaan zat lain pramorbid, diagnosis

gangguan kepribadian anti sosial tidak diperlukan.

Dalam mendiagnosis gangguan kepribadian antisosial, klinisi harus

mempertimbangkan efek yang menganggu dari status ekonomi, latar belakang kultural dan

jenis kelamin pada manifestasinya. Selain itu, diagnosis gangguan kepribadian antisosial

tidak diperlukan jika keadaan retardasi mental, skizofrenia atau mania dapat menjelaskan

gejala.

Perjalanan Penyakit dan Prognosis

Jika gangguan kepribadian antisosial berkembang, perjalanan penyakitnya tidak

mengalami remisi dan puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pada masa remaja akhir.

Prognosisnya bervariasi, beberapa laporan menyatakan bahwa gejala menurun saat pasien

menjadi semakin bertambah umur. Banyak pasien memiliki gangguan somatisasi dan

keluhan fisik multipel. Gangguan depresif, gangguan pengunaan alkohol dan

penyalahgunaan zat lainnya sering terjadi

Terapi

Psikoterapi, jika pasien gangguan kepibadian antisosial diimobilisasi (contoh

dirawat inap) mereka seringkali menjadi mampu menjalani psikoterapi. Jika pasien merasa

diantara teman – teman sebayanya, mereka kehilangan motivasi untuk berubah.

Kemungkina karena hal tersebutlah keberadaan kelompok yang menolong diri sendiri

(selfhelp group) akan lebih berguna dibandingkan di dalam penjara untuk menghilangkan

gangguannya tersebut.

Sebelum terapi dimulai, batas – batas yang kuat adalah penting. Ahli terapi harus

mengadakan kesepakatan lebih dahulu terhadap perilaku dekstruksi diri dari pasien terebut

dan untuk mengatasi rasa takut terhadap kedekatan/keakraban, ahli terapi harus

mengagalkan dari keinginan pasien untuk melarikan diri dari perjumpaan dengan orang

lain.

Farmakoterapi, digunakan untuk menghadapi gejala yang diperkirakan akan timbul,

seperti kecemasan, penyerangan dan depresi, namun oleh karena pasien seringkali

merupakan adaalah penyalahguna zat, maka terapi obat harus bijaksana. Jika pasien

menunjukkan bukti – bukti adanya gangguan defisit atensi atau hiperaktivitas,

15

Page 16: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

psikostimulan, seperti methylphenidate (Ritalin), harus dilakukan usaha untuk mengurangi

metabolisme katekolamin dengan obat – obatan dan utnuk mengendalikan perilaku

impulsif dengan obat antiepileptik, khususnya jika bentuk gelombang abnormal ditemukan

pada EEG.

5. Gangguan Kepribadian Ambang

Pasien gangguan kepribadian ambang berada pada perbatasan antara neorosis dan

psikosis dan ditandai oleh afek, mood, perilaku, hubungan objek dan citra diri yang sanagt

tidak stabil. Gangguan ini juga telah dinamakan skizofrenia ambulatorik, kepribadian

seolah – olah (as-if personality, istilah yang diajukan oleh Helene Deutsch), skizofrenia

psedoneurotik (oleh Paul Hoch dan Philip Politan) dan karakter psikotik (oleh Jhon

Frosch). Dalam ICD-10 gangguan ini dinamakan gangguan kepribadian yang tidak stabil

secara emosional (emotionally unstable personality disorder).

Epidemiologi

Tidak ada penelitian prevalensi yang tersedia, tetapi gangguan kepribadian ambang

diperkirakan ada pada kira – kira 1-2% populasi dan dua kali lebih sering pada wanita

dibandingkan laki – laki. Suatu peningkatan prevalensi gangguan depresif berat, gangguan

pengunaan alkohol dan penyalahgunaan zat adalah ditemukan pada sanak saudara derajat

pertama pada seseorang dengan gangguan kepribadian ambang.

Diagnosis

Menurut DSM IV, diagnosis gangguan kepribadian ambang dapat dibuat pada masa

dewasa awal jika pasien menunjukkan sekurangnya lima kriteria yang tertulis di dalam

tabel berikut ini.

16

Page 17: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Penelitian biologis mungkin membantu diagnosis, karena beberapa pasien

gangguan kepribadian ambang menunjukkan penurunan latensi tidur REM (Rapid Eye

Movement) dan gangguan kontinuitas tidur, hasil tes supresi deksametason yang abnormal

dan hasil tes thyrotropin releasing hormone yang abnormal Tetapi perubahan tersebut juga

ditemukan pada beberapa kasus gangguan depresif.

Gambaran Klinis

Pada pasien gangguan kepribadian ambang pergeseran mood sering dijumpai,

17

Page 18: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

pasien dapat bersikap argumentatif pada suatu waktu dan terdepresi pada waktu

selanjutnya dan kemudian mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya.

Pasien mungkin memiliki episode psikiatrik singkat (episode mikropsikotik),

bukannya serangan psikotik yang sepenuhnya dan gejala psikotik pada pasien gangguan

kepribadian ambang hampir selalu terbatas, cepat ataupun tidak jelas (perilaku pasien

gangguan kepribadian ambang sangat tidak dapat diramalkan). Sifat menyakitkan dari

kehidupan mereka dicerminkan dengan tindakan merusak diri sendiri yang dilakukan

berulang, pasien tersebut mungkin mengiris pergelangan tangannya sendiri dan melakukan

tindakan mutilasi diri lainnya untuk mendapatkan bantuan dari orang lain,

mengekspresikan kemarahan.

Karena mereka merasakan ketergantungan dan permusuhan, pasien gangguan

kepribadian ambang memiliki hubungan interpersonal yang rusuh. Mereka dapat

tergantung pada orang yang dekat dengan mereka,dan jika pada saat mengalami frustasi

mereka mengekspresikan banyak kemarahan pada teman dekatnya Tetapi pasien gangguan

kepribadian ambang tidak dapat mentoleransi keberadaannya saat merasa sendirian dan

mereka lebih senang mencari teman mati – matian, tidak peduli bagaimana tidak

memuaskannya, dibandingkan harus duduk sendirian. Untuk mengurangi rasa kesepiannya,

jika hanya untuk periode yang singkat, mereka menerima orang asing sebagai teman dan

bergaul dengan siapa saja. Mereka seringkali mengeluh perasaan kekosongan dan

kebosanaan yang kronis dan tidak memiliki rasa identitas yang konsisten (difusi identitas),

jika ditekan mereka seringkali mengeluh tentang betapa terdepresinya perasaan mereka.

Otto Kernberg menjelaskan mekanisme pertahanan identifikasi proyektif yang

terjadi pada pasien gangguan kepribadian ambang. Dalam mekanisme pertahanan yang

primitif tersebut, adanya aspek diri yang tidak dapat ditoleransi untuk diproyeksikan

kepada orang lain. Orang lain diminta untuk memainkan peranan apa yang diproyeksikan,

lalu kedua orang tersebut bertindak bersamaan.

Sebagian besar ahli terapi setuju bahwa pasien dengan gangguan kepribadian

ambang menunjukkan kemampuan berpikir yang normal pada tes struktur, seperti

Wechsler Adult Intelligence Scale, dan menunjukkan proses yang menyimpang hanya pada

tes proyektif yang tidak terstruktur (The Rorschach test).

Secara fungsional, pasien dengan gangguan kepribadian ambang mengacaukan

hubungan pertemanan mereka dengan memasukkan setiap orang dalam kategori baik atau

18

Page 19: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

jahat. Mereka menganggap orang yang mengasuh sebagai orang yang penuh kebencian dan

sadistik yang menghalangi pemenuhan rasa aman mereka dan mengancam mereka dengan

penelantaran bilamana mereka merasa tergantung. Sebagai akibat pemisahan tersebut,

maka orang yang baik akan diidealkan dan orang yang jahat direndahkan. Perpindahan

pencurahan perhatian dari satu orang atau kelompok ke orang atau kelompok lain

merupakan hal yang sering.

Beberapa klinisi menggunakan konsep panfobia, panambivalensi dan seksualitas

yang kacau untuk menggambarkan karakteristik pasien gangguan kepribadian ambang.

Diagnosis Banding

Pembedaan gangguan kepribadian ambang dengan skizofrenia, berdasarkan tidak

adanya episode psikotik yang berkepanjangan, gangguan berpikir dan tanda skizofrenia

klasik pada pasien gangguan kepribadian ambang. Pasien dengan gangguan kepribadian

skizotipal menunjukkan pikiran yang sangat aneh, gagasan yang aneh dan gagasan

menyangkut diri yang rekuren. Pasien dengan gangguan kepribadian paranoid ditandai

oleh kecurigaan yang ekstrim. Pasien gangguan kepribadian hitrionik dan antisosial sukar

dibedakan dari pasien gangguan kepribadian ambang pada umumnya, pasien gangguan

kepribadian ambang menunjukkan perasaan pkekososngan yag kronis, impulsivitas,

mutilasi diri, episode psikotik singkat dan usaha bunuh diri manipulatif.

Perjalanan Penyakit dan Prognosis

Gangguan ini cukup stabil dimana pasien mengalami sedikit perubahan dengan

berjalannya waktu. Penelitian longitudinal tidak menunjukkan perkembangan ke arah

skizofrenia, tetapi pasien memiliki insidensi tinggi untuk mengalami episode gangguan

depresif berat. Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia 40 tahun, saat pasien berusaha

memilih pekerjaan, menikah dan pilihan lain dan tidak mampu mengatasi stadium normal

dalam siklus kehidupan.

Terapi

Psikoterapi untuk pasien gangguan kepribadian ambang telah melewati peenelitian

intensif dan telah menjadi terapi terpilih. Sekarang ini farmakoterapi telah ditambahkan

pada regimen pengobatan. Psikoterapi tidaklah mudah bagi pasien dan ahli terapi, regresi

19

Page 20: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

mudah terjadi pada pasien. Adanya sikap pemisahan sebagai suatu sikap mekanisme

pertahanan menyebabkan pasien secara berganti – ganti mencintai dan membenci ahli

terapi dan orang lain dalam lingkungan terdekatnya.

Terapi perilaku telah digunakan pada pasien gangguan kepribadian ambang untuk

mengendalikan impuls dan leakan kemarahan dan untuk menurunkan kepekaan terhadap

kritik dan penolakan. Latihan ketrampilan sosial, khususnya dengan videotape adalah

membantu pasien untuk melihat bagaiman tindakan mereka mempengaruhi orang lain dan

dengan demikian akan meningkatkan perilaku interpersonal mereka.

Pasien ganguan kepribadian ambang sering berkelakuan baik di lingkungan rumah

sakit dimana mereka mendapat psikoterapi intensif baik secara individual dan kelompok.

Pembekalan terapi kerja, rekreasi dan kejuruan akan sangat membantu ketika lingkungan

rumahnya membahayakan rehabilitasi pasien (konflik/ stres dalam keluarga) menyebabkan

pasien gangguan kepribadian ambang dapat sangat impulsif, dektrustif pada diri sendiri

atau mutilasi diri. Sampai keadaan yang ideal pasien tetap di dalam rumah sakit yang

mungkin memerlukan waktu sampai satu tahun.

Bentuk psikoterapi khusus pada ganguan kepribadian ambang disebut Dialetical

Behavior therapy (DBT).

Farmakoterapi

Farmakoterapi pada gangguan kepribadian ambang berguna untuk intervensi

terhadap ciri kepribadian tertentu yang menganggu fungsi pasien secar keseluruhan

Antipsikotik dapat digunakan untuk mengendalikan kemarahan, permusuhan dan

episode psikotik singkat. Anti depresan memperbaiki mood yang terdepresi. Inhibitor

moamin oksidase (MAOI) efektif dalam memodulasi perilaku impulsif. Benzodiazepin,

alprazolam (Xanax) membantu kecemasan dan depresi. Antikonvulsan, Carbamazepine

(Tegretol) dapat meingkatkan fungsi global. Serotonergik, selective serotonin reuptake

inhibitors (SSRIs) juga membantu pada beberapa kasus.

6. Gangguan Kepribadian Histrionik

Gangguan kepribadian histrionik ditandai oleh perilaku yang bermacam –

macam, sensitif, emosional, dramatik, juga ekstrovert

20

Page 21: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Epidemiologi

Menurut DSM-IV, penelitian populasi umum menunjukkan prevalensi gangguan

kepribadian histrionik kira-kira 2 – 3%. 10 – 15% telah dilaporkan dimana pemeriksaan

terstruktur telah dilakukan pada pasien rawat inap ataupun rawat jalan. Keadaan ini lebih

sering didiagnosis pada wanita dibandingkan laki - laki. Beberapa penelitian telah

menemukan adanya suatu hubungan dengan gangguan somatisasi dan gangguan

penggunaan alkohol.

Diagnosis

Dalam wawancara, pasien gangguan kepribadian histrionik biasanya dapat bekerja

sama dan mau bercerita mengenai riwayat penyakitnya secara detil. Gerak isyarat dan

penekanan yang dramatik dalam percakapan mereka sering ditemukan. Mereka mungkin

sering membuat pelesetan, dan bahasa mereka bermacam-macam. Pertunjukan afektif

adalah sering, tetapi, jika dipaksa untuk mengungkapkan perasaan tertentu (seperti

kemarahan, kesedihan, dan harapan seksual), mereka mungkin berespon dengan rasa

terkejut, kemarahan, dan penyangkalan. Hasil dari pemeriksaan kognitif biasanya normal,

walaupun tidak adanya ketekunan dapat ditunjukkan pada tugas aritmatika atau

konsentrasi, dan sifat pelupa pasien pada material yang melibatkan afek mungkin

mengherankan. Kriteria diagnostik DSM-IV dituliskan dalam tabel berikut ini.

21

Page 22: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Gambaran Klinis

Pasien dengan gangguan kepribadian histrionik menunjukkan perilaku mencari

perhatian yang tinggi. Mereka cenderung melebih – lebihkan pikiran dan perasaan mereka,

membuat segalanya terdengar lebih penting dibandingkan kenyataannya. Mereka

menunjukkan temper tantrum, ketakutan, dan tuduhan jika mereka bukan merupakan pusat

perhatian atau tidak mendapatkan pujian atau penghargaan.

Perilaku menggoda adalah sering ditemukan pada kedua jenis kelamin. Fantasi

seksual tentang orang yang terlibat dengan pasien adalah sering, tetapi pasien tidak

konsisten tentang memverbalisasikan fantasi tersebut dan mungkin malu-malu atau genit,

bukannya agresif secara seksual. Pada kenyataannya, pasien histrionik mungkin memiliki

disfungsi psikoseksual: wanita mungkin anorgasmik, dan laki-laki mungkin impoten.

Mereka mungkin melakukan impuls seksual mereka untuk menenteramkan diri mereka

bahwa mereka menarik bagi jenis kelamin lain. Mereka membutuhkan keyakinan yang

tidak habis - habisnya. Tetapi, hubungan mereka cenderung dangkal, dan pasien dapat

gagal, asyik dengan diri sendiri, dan berubah-ubah.

Pertahanan utama pasien gangguan kepribadian histrionik adalah represi dan

disosiasi. Dengan demikian, pasien tersebut tidak menyadari perasaan mereka yang

sesungguhnya dan tidak mampu menjelaskan motivasi mereka.

Diagnosis Banding

Perbedaan antara gangguan kepribadian histrionik dan gangguan kepribadian

ambang adalah sukar. Pada gangguan kepribadian ambang, usaha bunuh diri, difusi

identitas, dan episode psikotik singkat adalah lebih sering. Walaupun kedua kondisi dapat

didiagnosis pada pasien yang sama, klinisi harus memisahkan keduanya. Gangguan

somatisasi (sindroma Briquet) dapat terjadi bersama-sama dengan gangguan kepribadian

histrionik. Pasien dengan gangguan psikotik singkat dan gangguan disosiatif mungkin

perlu mendapatkan diagnosis penyerta gangguan kepribadian histrionik.

22

Page 23: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Perjalanan Penyakit dan Prognosis

Dengan bertambahnya usia, pasien dengan gangguan kepribadian histrionik

cenderung menunjukkan gejala yang lebih sedikit, tetapi, karena mereka tidak memiliki

energi yang sama dengan yang dimilikinya saat masih muda. Pasien biasanya pencari

sensasi dan mungkin mengalami masalah dengan hukum, penyalahgunaan zat, dan

membuat ulah kepada siapa saja.

Terapi

Psikoterapi. Pasien dengan gangguan kepribadian histrionik seringkali tidak

menyadari perasaan mereka yang sesungguhnya; dengan demikian, penjelasan perasaan

dalam (inner feeling) mereka adalah suatu proses terapetik yang penting. Psikoterapi

berorientasi psikoanalisis, apakah dalam kelompok atau individual, kemungkinan merupa-

kan terapi yang terpilih untuk gangguan kepribadian histrionik.

Farmakoterapi. Farmakoterapi dapat ditambahkan jika gejala adalah menjadi

sasarannya (seperti penggunaan antidepresan untuk depresi dan keluhan somatik, obat

antiansietas untuk kecemasan dan antipsikotik untuk derealisasi, ilusi).

7. Gangguan Kepribadian Narsistik

Orang dengan gangguan kepribadian narsistik ditandai oleh meningkatnya rasa kepentingan diri dan perasaan kebesaran yang unik.

Epidemiologi

Menurut DSM-IV, perkiraan prevalensi gangguan kepribadian narsistik tantara

2 - 16% dalam populasi klinis dan kurang dari 1% dalam populasi umum. Mungkin

terdapat risiko yang lebih tinggi dari biasanya pada keturunan orang tua dengan

gangguan ini yang menanamkan pada anak-anaknya rasa kemahakuasaan yang tidak

realistik, kebesaran, kecantikan, dan bakat.

Diagnosis

Tabel berikut ini memberikan kriteria diagnostik DSM IV untuk gangguan

kepribadian narsistik.

23

Page 24: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Gambaran Klinis

Orang dengan gangguan kepribadian narsistik mungkin memiliki perasaan

kebesaran akan kepentingan dirinya. Mereka menganggap dirinya sendiri sebagai orang

yang khusus dan mengharapkan terapi yang khusus. Mereka menanggapi kritik secara

buruk dan mungkin menjadi marah sekali jika ada orang yang berani mengkritik mereka,

atau mereka mungkin tampak sama sekali acuh tak acuh terhadap kritik. Dalam keseharian

mereka menginginkan sesuatu dengan cara mereka dan sering ambisius dalam mencapai

reputasi dan kesuksesan. Persahabatan mereka adalah rapuh, dan mereka dapat menye-

babkan orang lain geram karena mereka menolak untuk mematuhi aturan perilaku

konvensional. Mereka tidak mampu menunjukkan empati, dan mereka berpura-pura

simpati hanya untuk mencapai kepentingan mereka sendiri. Memanfaatkan orang lain

sering ditemukan. Pasien memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap depresi.

Kesulitan interpersonal, penolakan, kehilangan dan masalah pekerjaan merupakan stres

24

Page 25: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

yang dialami oleh orang narsistik, karena gangguan perilakunya tersebut mereka tidak

dapat mengatasi stres.

Diagnosis Banding

Gangguan kepribadian ambang, histrionik dan antisosial ditemukan bersama –

sama dengan kepribadian narsisitik, sehingga menyulitkan dalam diagnosis. Pasien

dengan gangguan narsisitik memiliki kecemasan yang lebih kecil daripada pasien

dengan gangguan kepribadian ambang, dan kehidupan mereka cenderung agak teratur.

Usaha bunuh diri juga lebih mungkin berhubungan dengan pasien gangguan

kepribadian ambang dibandingkan pasien gangguan kepribadian narsistik. Pasien gang-

guan kepribadian antisosial memberikan riwayat perilaku impulsif, seringkali disertai

dengan penyalahgunaan alkohol atau zat lain, hal tersebut seringkali menyebabkan

mereka mendapatkan masalah dengan hukum. Dan pasien gangguan kepribadian

histrionik menunjukkan ciri-ciri eksibisionisme dan manipulativitas interpersonal yang

mirip dengan pasien gangguan kepribadian narsistik.

Perjalanan Penyakit dan Prognosis

Gangguan kepribadian narsistik adalah kronis dan sukar untuk diobati. Pasien

dengan gangguan harus secara terus menerus berhadapan dengan aliran narsisisme

mereka yang diakibatkan oleh perilaku mereka sendiri atau dari pengalaman hidup.

Proses penuaan dihadapi secara buruk, karena pasien menilai kecantikan, kekuatan, dan

awet muda adalah hal dimana mereka bergantung. Dengan demikian mereka mungkin

lebih rentan terhadap krisis kehidupan di usia pertengahan dibandingkan kelompok lain.

Terapi

Psikoterapi. Pengobatan gangguan kepribadian narsistik adalah sukar, karena

pasien harus meninggalkan narsisismenya jika ingin mendapatkan kemajuan. Dokter

psikiatrik seperti Otto Kernberg dan Heinz Kohut menganjurkan pemakaian pendekatan

psikoanalitik untuk mendapatkan perubahan; tetapi, banyak penelitian yang diperlukan

untuk mengabsahkan diagnosis dan untuk menentukan terapi yang terbaik.

25

Page 26: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Farmakoterapi. Lithium (Eskalith) telah digunakan pada pasien yang memiliki

pergeseran mood sebagai bagian dari gambaran klinis. Karena pasien gangguan

kepribadian narsistik mentoleransi penolakan secara buruk dan rentan terhadap depresi,

antidepresan mungkin juga digunakan.

8. Gangguan Kepribadian Menghindar

Orang dengan gangguan kepribadian menghindar menunjukkan kepekaan yang

ekstrim terhadap penolakan, yang dapat menyebabkan penarikan kehidupan dari sosial.

Mereka tidak asosial dan menunjukkan keinginan yang kuat untuk berteman tetapi mereka

malu; mereka memerlukan jaminan yang kuat dan penerimaan tanpa kritik yang tidak

lazim. Orang tersebut seringkali disebut sebagai memiliki kompleks inferioritas. Dalam

ICD-10 pasien diklasifikasikan menderita gangguan kepribadian cemas (anxious

personality disorder).

Epidemiologi

Prevalensi gangguan kepribadian menghindar adalah 1 – 10%; gangguan ini sering

dijumpai. Tidak ada informasi tentang rasiv jenis kelamin dan pola familial.

Diagnosis

Dalam wawancara klinis aspek yang paling penting adalah kecemasan pasien

tentang berbicara dengan pewawancara. Kecemasan dan ketegangan pasien tanpaknya

hilang dan timbul sejalan dengan persepsi mereka apakah pewawancara menyukai diri

mereka. Mereka tampak rentan terhadap komentar dan sugesti pewawancara dan mungkin

menganggap suatn penjelasan atau suatu interpretasi sebagai suatu kritik. Kriteria diag-

nostik DSM IV untuk gangguan kepribadian, menghindar dituliskan dalam tabel berikut

ini.

26

Page 27: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

27

Page 28: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

28

Page 29: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

galan dapat memperberat harga diri pasien yang telah buruk. Terapi kelompok dapat

membantu pasien mengerti efek kepekaan mereka terhadap penolakan pada diri mereka

sendiri dan orang lain. Latihan ketegasan adalah bentuk terapi perilaku yang dapat

mengajarkan pasien untuk mengekspresikan kebutuhan mereka secara terbuka dan untuk

meningkatkan harga diri mereka.

Farmakoterapi. Farmakoterapi telah digunakan untuk menangani kecemasan dan

depresi jika ditemukan sebagai gambaran penyerta. Beberapa pasien tertolong oleh

penghambat-beta, seperti atenolol (Tenormin), untuk mengatasi hiperaktivitas sistem saraf

otonomik, yang cenderung tinggi pada pasien dengan gangguan kepribadian menghindari,

khususnya jika mereka menghadapi situasi yang menakutkan.

9. Gangguan Kepribadian Dependen

Orang dengan gangguan kepribadian dependen menempatkan kebutuhan mereka di

bawah kebutuhan orang lain, meminta orang lain untuk mengmbil tanggung jawab untuk

masalah besar dalam kehidupan mereka, tidak memiliki kepercayaan diri, dan mungkin

mengalami rasa tidak nyaman yang kuat jika sedang sendirian lebih dari suatu periode

singkat.

Freud menjelaskan dimensi ketergantungan-oral pada kepribadian yang ditandai

oleh ketergantungan, pesimisme, rasa takut akan seksualitas, keraguan diri, pasivitas,

sugestibilitas, dan tidak memiliki keteguhan hati, yang serupa dengan kategorisasi

gangguan kepribadian dalam DSM-IV.

Epidemiologi

Gangguan kepribadian dependen lebih sering pada wanita dibandingkan laki-laki,

lebih sering terjadi pada anak kecil dibandingkan anak yang lebih besar. Orang dengan

penyakit fisik yang kronis pada masa anak-anaknya mungkin yang paling rentan terhadapa

gangguan.

Diagnosis

29

Page 30: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Dalam wawancara, pasien tampak penuh keluhan. Mereka mencoba untuk bekerja

sama, menyambut pertanyaan spesifik, dan mencari bimbingan.

Gambaran Klinis

Gangguan kepribadian dependen ditandai oleh pola ketergantungan yang pervasif

dan perilaku patuh. Orang dengan gangguan ini tidak mampu untuk mengambil keputusan

tanpa nasehat dan penentraman dari orang lain.

Pasien dengan gangguan ini menghindari posisi tanggung jawab dan menjadi cemas

jika diminta untuk memegang peran kepemimpinan, mereka lebih senang tunduk. Jika

mereka sendirian, mereka merasa sukar untuk menekuni tugas tersebut untuk orang lain.

Orang dengan gangguan ini tidak senang sendirian. Mereka mencari orang tempat

mereka bergantung. Pesimisme, keraguan diri, pasivitas, dan ketakutan untuk

mengekspresikan perasaan seksual dan agresif menandai perilaku pasien gangguan ini.

Diagnosis Banding

Sifat ketergantungan ditemukan pada banyak gangguan psikiatrik, yang

menyebabkan diagnosis banding menjadi sulit. Ketergantungan adalah faktor yang

menonjol pada pasien gangguan kepribadian histrionik dan ambang; tetapi, pasien

gangguan kepribadian dependen biasanya memiliki hubungan jangka panjang dengan

orang tempat ia bergantung, bukannya pada sejumlah orang, dan mereka tidak cenderung

manipulatif.

Perilaku ketergantungan dapat terjadi pada pasien dengan agorafobia, tetapi pasien

agorafobik cenderung memiliki tingkat kecemasan yang jelas atau bahkan panik.

Perjalanan Penyakit dan Prognosis

Terdapat kecenderungan untuk mengganggu fungsi pekerjaan, karena pasien

memiliki ketidakmampuan untuk bertindak secara mandiri dan tanpa pengawasan dari

dekat. Mereka berada dalam risiko mengalami gangguan depresif berat jika mereka

mengalami kehilangan orang tempat mereka bergantung. Tetapi, prognosis dengan

pengobatan cukup baik.

Terapi

30

Page 31: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Psikoterapi. Terapi gangguan kepribadian dependen seringkali dapat berhasil.

Terapi berorientasi tilikan memungkinkan pasien mengerti datangnya perilaku mereka, dan

dukungan ahli terapi, pasien dapat menjadi lebih mandiri, tegas, dan percaya diri sendiri

dibandingkan diri mereka sebelum terapi. Ahli terapi harus menunjukkan rasa hormat yang

besar pada perasaan pasien, tidak peduli bagaimana patologisnya perasaan tersebut.

Farmakoterapi. Farmakoterapi telah digunakan untuk mengatasi gejala spesifik

seperti kecemasan dan depresi, yang sering merupakan gambaran penyerta gangguan

kepribadian dependen. Pasien tersebut yang mengalami serangan panik atau yang

mengalami tingkat kecemasan perpisahan yang tinggi mungkin tertolong oleh imipramine

(Tofranil). Benzodiazepine dan obat serotonergik juga telah berguna. Jika depresi atau

gejala menarik diri pada pasien berespon terhadap psiko-stimulan, obat tersebut dapat

digunakan.

10. Gangguan Kepribadian Obsesif - Kompulsif

Gangguan ini ditandai oleh penyempitan emosional, ketertiban, kekerasan hati,

sikap keras kepala, dan kebimbangan. Gambaran penting dari gangguan ini adalah pola

perfeksionisme dan infleksibilitas yang pervasif. Dalam ICD-10 gangguan ini disebut

gangguan kepribadian anankastik.

Epidemiologi

Prevalensi gangguan ini tidak diketahui. Keadaan ini lebih sering pada laki-laki

dibandingkan wanita dan didiagnosis paling sering pada anak yang tertua. Pasien seringkali

memiliki latar belakang yang ditandai oleh disiplin yang keras.

Diagnosis

Dalam wawancara, pasien gangguan kepribadian obsesif-kompulsif mungkin

memiliki kelakuan yang kaku, resmi, dan dingin. Jawaban mereka terhadap pertanyaan

biasanya terinci.

Gambaran Klinis

31

Page 32: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Orang dengan gangguan obsesif-kompulsif memiliki keasyikan dengan aturan,

peraturan, ketertiban, kebersihan, perincian, dan pencapaian kesempurnaan. Orang tersebut

resmi dan serius dan seringkali tidak memiliki rasa humor. Mereka memaksakan aturan

supaya diikuti secara kaku dan tidak mampu untuk mentoleransi apa yang dirasakannya

sebagai pelanggaran. Mereka mampu bekerja lama, asalkan dilakukan secara rutin dan

tidak memerlukan perubahan yang tidak dapat diadaptasi oleh mereka.

Keterampilan interpersonal pasien terbatas. Mereka mengasingkan orang lain, tidak

mampu untuk berkompromi, dan memaksakan supaya orang lain tunduk pada kebutuhan

mereka. Tetapi, mereka mudah memaafkan orang yang dipandangnya lebih berkuasa

dibandingkan dirinya. Karena mereka takut melakukan kesalahan, mereka mengalami

kebimbangan dan berpikir lama dalam mengambil keputusan. Pasien dengan gangguan ini

biasanya memiliki sedikit teman.

Diagnosis Banding

Kemungkinan pembedaan yang paling sukar adalah antara pasien rawat jalan

dengan sifat obsesif-kompulsif dan pasien dengan gangguan kepribadian obsesif-

kompulsif. Diagnosis gangguan kepribadian diberikan pada pasien dengan gangguan

bermakna dalam efektivitas pekerjaan atau sosialnya.

Perjalanan Penyakit dan Prognosis

Perjalanan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif adalah bervariasi dan tidak

dapat diramalkan. Beberapa remaja dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif

berkembang menjadi orang dewasa yang hangat, terbuka, dan ramah. Tetapi, pada orang

lain, gangguan dapat mengawali skizofrenia atau gangguan depresif berat.

Orang dengan gangguan ini dapat bekerja dengan baik dalam posisi yang

membutuhkan pekerjaan metodologis, deduktif, atau terperinci, tetapi mereka rentan

terhadap perubahan yang tidak diharapkan. Gangguan depresif, khususnya dengan onset

lambat sering ditemukan.

Terapi

32

Page 33: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Psikoterapi. Pasien dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif seringkali tahu

bahwa mereka sakit, dan mencari pengobatan atas kemauan sendiri. Terapi kelompok dan

terapi perilaku biasanya menawarkan manfaat tertentu. Pada kedua konteks adalah mudah

untuk memutuskan pasien di tengah-tengah interaksi atau penjelasan maladaptif mereka.

Melengkapi perilaku kebiasaan mereka mencegah meningkatkan kecemasan pasien dan

menyebabkan mereka mudah mempelajari strategi mengatasi yang baru. Pasien juga dapat

menerima penghargaan langsung karena berubah di dalam terapi kelompok, sesuatu yang

kurang dimungkinkan pada psikoterapi individual.

Farmakoterapi. Clonazepam (Klonopin) adalah suatu benzodiazepin dengan

antikonvulsan; pemakaian obat ini telah menurunkan gejala pada pasien dengan gangguan

kepribadian obsesif-kompulsif parah. Clomipramine (Anafranil) dan obat serotonergik

tertentu seperti fluoxetine mungkin berguan jika tanda dan gejala obsesif-kompulsif

timbul.

11. Gangguan Kepribadian Yang Tidak ditentukan

Kategori ini dalam DSM-IV dicadangkan untuk gangguan yang tidak memenuhi ke

dalam salah satu gangguan kepribadian yang telah dijelaskan sebelumnya. Gangguan

kepribadian paif-agresif dan gangguan kepribadian depresif sekarang dituliskan sebagai

contoh dari gangguan kepribadian yang tidak ditentukan. Spektrum sempit perilaku atau

sifat tertentu – seperti popsisionalisme, sadisme, atau masokisme – juga dapat

diklasifikasikan di sini. Seorang pasien yang memiliki ciri-ciri dari lebih satu gangguan

kepribadian tetapi tidak memenuhi kriteria lengkap untuk salah satu gangguan kepribadian

dapat diklasifikasikan di sini.

12. Gangguan Kepribadian Pasif - Agresif

Orang dengan gangguan kepribadian pasif-gresif ditandai oleh onstruksionisme

(senang menghalang-halangi), menunda-nunda, sikap keras kepala, dan tidak efisien.

Perilaku tersebut adalah manifestasi dari agresi yang mendasari, yang diekspresikan secara

pasif. Dalam DSM-IV gangguan ini juga dinamakan gangguan kepribadian negativistik.

Epidemiologi

33

Page 34: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Tidak ada data yang tersedia tentang epidemiologi gangguan ini.

Diagnosis

A. Pola pervasif sikap negativistik dan resistensi pasif terhadap tuntutan akan kinerja yang

adekuat, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti

yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut :

1. Secara pasif menolak memenuhi tugas sosial dan pekerjaan rutin.

2. Mengeluh tidak dimengerti dan tidak dihargai oleh orang lain.

3. Cemburu dan argumentatif.

4. Tanpa alasan mengkritik dan mencemooh atasan.

5. Menunjukkan rasa cemburu dan kebencian terhadap mereka yang tampaknya lebih

beruntung.

6. Suara yang diperkeras dan keluhan terus-menerus atas ketidakberuntungan dirinya.

7. Berganti-ganti antara tantangan permusuhan dan perasaan dosa.

B. Tidak terjadi semata-mata dalam episode depresif berat dan tidak diterangkan lebih baik

oleh gangguan distimik.

Gambaran Klinik

Pasien dengan gangguan kepribadian pasif-agresif secara karakteristik adalah

menunda-nunda, tidak menerima permintaan untuk kinerja yang potimal, meminta maaf

untuk keterlambatan, dan mencari kesalahan pada diri orang lain dimana ia bergantung;

tetapi mereka menolak untuk melepaskan mereka dari hubungan ketergantungan. Mereka

biasanya tidak memiliki ketegasan dan tidak langsung tentang kebutuhan dan harapan

mereka. Mereka tidak dapat menjawab pertanyaan yang diperlukan tentang apa yang

diharapkan oleh mereka dan mungkin menjadi cemas jika dipaksa untuk melakukannya

atau jika pertahanan mereka yang biasanya menahan kemarahan pada dirinya dihilangkan.

Dalam hubungan interpersonal, pasien berusaha memanipulasi dirinya sendiri ke

dalam posisi tergantung, tetapi perilaku mereka yang pasif, dan merendahkan diri sendiri

serintkali dirasakan oleh orang lain sebagai hukuman atau manipulatif. Orang lain harus

melakukan suruhan dan melakukan tanggung jawab rutin pasien. Karena pasien lebih

terikat dekat pada kemarahan mereka dibandingkan pada kepuasan mereka, mereka

mungkin tidak pernah mengetahui apa yang mereka inginkan bagi diri mereka sendiri

34

Page 35: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

untuk mendapatkan kesenangan. Orang dengan gangguan ini tidak memiliki kepercayaan

pada diri sendiri dan biasanya pesimistik tentang masa depan.

Diagnosis Banding

Gangguan kepribadian pasif-agresif perlu dibedakan dari gangguan kepribadian

hstrionik dan ambang. Pada pasien dengan gangguan kepribadian pasif-agresif adalah

kurang semarak, dramatik, afektif, dan agresif secara terbuka dibandingkan dengan pasien

gangguan histrionik dan ambang.

Terapi

Psikoterapi. Psikoterapi untuk gangguan kepribadian ini memiliki banyak

kekurangan. Dalam memenuhi kebutuhan pasien seringkali mendukung kebutuhan mereka,

tetapi menolak permintaan mereka adalah menolak mereka. Sesion terapi dengan demikian

menjadi medan peperangan dimana pasien mengekspresikan perasaan kemarahan terhadap

ahli terapi yaitu orang tempat pasien menggantungkan diri. Pada pasien dengan gangguan

ini, klinisi harus mengobati kecenderungan bunuh diri terhadap tiap ekspresi kemarahan

yang tersembunyi, dan bukan sebagai orang yang akan mengobati kehilangan objek pada

gangguan depresif berat.

Farmakoterapi. Antidepresan harus diresepkan hanya bila ada indikasi klinis

depresi dan kemungkinan bunuh diri. Beberapa pasien berespon terhadap benzodiazepin

dan psikostimulan, tergantung pada keadaan klinis.

13. Gangguan Kepribadian Depresif

Orang dengan gangguan kepribadian depresif ditandai oleh sifat seumur hidup yang

masuk ke dalam spektrum dipresif. Mereka adalah pesimistik, anhedonik, terikat pada

kewajiban, meragukan diri sendiri, dan tidak gembira secara kronis.

Epidemiologi

Tidak ada angka epidemilologi yang tersedia. Terjadi sama banyaknya pada laki-

laki dan wanita, dan terjadi di dalam keluarga dimanan gangguan depresif ditemukan.

Etiologi

35

Page 36: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Teori psikologis melibatkan kehilangan pada awal kehidupan, pengasuhan orang

tua yang buruk, superego yang menghukum dan perasaan bersalah yang ekstrim. Teori

biologis melibatkan sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenalin-tiroid, termasuk sistem amin

nonadrenergik dan serotonergik.

Diangnosis dan gambaran klinis

Mereka merasakan sedikit kegembiraan dan kehidupan yang normal walaupun

sedikit dan cenderung kesepian dan serius, beruram durja, bersikap patuh, pesimistik, dan

rendah diri. Mereka seringkali teliti, perfeksionistik, sangat berhati-hati, asyik dengan

pekerjaan, merasa bertanggung jawab, dan mudah berkecil hati dengan kondisi yang baru.

Mereka ketakutan akan celaan, cenderung menderita dalam kesepian dan kemungkinan

mudah menangis, walaupun biasanya tidak di hadapan orang lain.

Belakangan ini, H. Akiskal menggambarakan 7 kelompok sifat depresif : (1)

tenang, introvert, pasif, tidak sombong; (2) bermuram durja, pesimistik, serius, dan tidak

dapat merasakan kegembiraan; (3) mengkritik diri sendiri, menyalakan diri sendiri, dan

menghina diri sendiri; (4) bersifatr ragu-ragu, kritik orang lain, sukar untuk memaafkan;

(5) berhati-hati, bertanggung jawab, dan disiplin diri; (6) memikirkan hal yang sedih dan

merasa cemas; (7) asyik dengan peristiwa negatif, perasaan tidak berdaya, dan kelemahan

pribadi.

Diagnosis banding

Gangguan distimik adalah gangguan mood yang ditandai oleh fluktuasi besar dalam

mood dibandingkan yang ditemukan pada gangguan kepribadian depresif. Gangguan

kepribadian adalah kronis dan sumur hidup, sedangkan gangguan distimik adalah episodik,

dapat terjadi pada setiap waktu, dan biasanya memiliki stresor pencetus.

Pasien gangguan kepribadian menghindar bersifat introvert dan tergantung tetapi

cenderung lebih merasa cemas daripada depresi, dibandingkan dengan orang dengan

gangguan kepribadian depresif.

Terapi

36

Page 37: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

Psikoterapi adalah pengobatan terpilih untuk gangguan kepribadian depresif. Terapi

kemungkinan berlangsung lama. Terapi kognitif membantu pasien mengerti manifestasi

kognitif dari perasaan rendah diri dan pesimisme mereka. Jenis psikoterapi lain yang

berguna adalah psikoterapi kelompok dan terapi interpersonal.

Pendekatan psikofarmakologi adalah pemakaian medikasi antidepresan. Khususnya

obat soretonergik tertentu seperti sertraline (Zoloft), 50 mg sehari. Beberapa pasien

berespon terhadap dosis kecil psikostimulan, seperti amfetamin, 5 sampai 10 mg sehari.

Pada semua kasus, obat psikofarmakologis harus dikombinasikan dengan psikoterapi untuk

mencapai efek yang maksimal.

14. Gangguan Kepribadian Sadomasokistik

Beberapa jenis kepribadian ditandai oleh elemen sadisme atau masokisme atau

kombinasi keduanya. Sadisme adalah keinginan untuk menyebabkan rasa sakit pada orang

lain baik secara penyiksaan seksual atau fisik atau penyiksaan psikologi pada umumnya.

Menurut Freud, pasien sadisme mencegah kecemasan kastrasi dan mampu untuk

melakukan kepada oarang lain apa yang mereka takutkan akan terjadi pada diri mereka.

Masokisme adalah pencapaian pemuasan seksual dengan menyiksa diri sendiri. Menurut

Freud, kemampuan penderita masokisme untuk mencapai orgasme terganggu oleh

kecemasan dan perasaan bersalah tentang seks dan perasaan tersebut dihilangkan oleh

penderitaan dan hukuman diri mereka sendiri.

Pengamatan klinis menyatakan bahwa elemen perilaku sadistik dan masokistik

biasanya ditemukan pada orang yang sama. Terapi dengan psikoterapi berorientasi tilikian,

termasuk psikoanalisis, telah efektif pada beberapa kasus. Sebagai hasil terapi, pasien

menyadari bahwa kebutuhan menghukum diri sendirir adalah sekunder akibat perasaan

bersalah bawah sadar yang berlebihan dan juga menjadi mengenali impuls agresif mereka

yang terepresi, yang berasal dari masa anak-anak awal.

15. Gangguan Kepribadian Sadistik

Orang dengan gangguan kepribadian sadistik menunjukkan pola kekejaman yang

pervasif, merendahkan, dan perilaku agresif, yang dimulai sejak masa anak-anak awal, dan

diarahkan kepada orang lain. Kekejaman atau kekerasan fisik digunakan untuk

37

Page 38: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

menyebabkan sakit pada orang lain dan bukan untuk mencapai suatu tujuan yang lain,

seperti membegal seseorang untuk mencuri.

Untuk dimasukkan ke dalam kategori ini, orang tersebut tidak semata-mata

termotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan rangsangan seksual dari perilaku mereka.

Jika mereka termotivasi demikian, parafilia dari sadisme seksual harus didiagnosis.

16. Perubahan Kepribadian Karena Kondisi Medis Umum

Perubahan kepribadian karena kondisi medis umum ditandai oleh perubahan yang

jelas pada gaya dan sifat kepribadian dari tingkat fungsi sebelumnya. Pasien harus

menunjukkan bukti-bukti faktor organik penyebab sebelum onset perubahan kepribadian.

Etiologi

Kerusakan struktural pada otak biasanya penyebab perubahan kepribadian. Trauma

kepala kemungkinkan merupakan penyebab yang paling sering. Kondisi ini tersering

disertai dengan perubahan kepribadian yang ditulis dalam Tabel.....

Diagnosis dan gambaran klinis, ditemukan perubahan kepribadian dari pola

perilaku sebelumnya atau suatu eksaserbasi karakteristik kepribadian sebelumnya.

Gangguan pengendalian ekspresi emosi dan impuls adalah gambaran yang utama.

Secara karakteristik emosi adalah labiul dan dangkal, walaupun euforia dan apati

mungkin menonjol. Euforia mungkin menyerupai hipomania, tetapi elasi yang

sesungguhnya tidak ada dan pasien mungkin menyatakan tidak benar – benar merasa

gembira. Terdapat area palsu dan kebodohan terhadap luapan kegembiraan pasien dan

komentar yang lucu, khususnya jika mengenai lobus frontalis. Hal yang juga berhubungan

dengan cedera lobus frontalis, adalah ketidakacuhan dan apati yang menonjol, yang

ditandai oleh tiudak adanaya perhatian terhadap peristiwa – peristiwa di lingkungan

dekatnya. Ledakan kemarahan dengan sedikit atau tanpa provokasi dapat bterjadi,

khususnya setelah ingesti alkohol dan mungkin menyebabkan perilaku kasar. Ekspresi

impuls mungkin dimanifestasikan oleh gurauan yang tidak sesuai, cara yang kasar,

pendekatan seksual yang tidak sesuai, cara yang kasar, pendekatan seksual yang keliru dan

mencuri di toko. Pandanagn ke depan dan kemampuan unutk mengantisipasi akibat sosial

dan hukum dari tindakan seseorang biasanya menghilang. Orang dengan epilepsi lobus

38

Page 39: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

temporalis secara karakteristik menunjukkan tidak memiliki rasa humor, hipergrafia,

hiperreligius dan agresivitas yang nyata selama kejang.

Orang dengan perubahan kepribadian karena kondisi medis umum memiliki

sensorium yang jernih. Gangguan ringan pada fungsi kognitif seringkali ada bersama -

sama tetapi tidak menyebabkan pemburukan intelektual. Pasien cenderung tidak

memperhatikan, yang dapatb menyebabkan gangguan pada daya inmgat belum lama.

Tetapi dengan suartu dorongan, pasien kemungkinan mengingat apa yang telah

dikatakannya lupa. Diagnosis harus dicurigai pada pasien yang menunjukkan perubahan

yang nyata dalam perilaku atau kepribadian termasuk labilitas emosional dan gangguan

pengendalian impuls, yang tidak memiliki riwayat gangguan mental dan seseorang yang

mengalami perubahan kepribadian secara tiba – tiba atau selama periode yang relatif

singkat.

Steroid Anabolik

Semakin banyak atlet sekolah menngah atas dan perguruan tinggi dan orang lain

yang terlibat dengan mengangkat beban yang menggunakan steroid anabolik sebagai cara

singkat untuk memaksimalkan perkembangan fisik mereka. Steroid anabolik adalah

termasuk obat tertentu seperti oxymetholone (Anadrol), somatropin (Humatrope), stanozol

(Winstrol) dan testosterone cypionate (DEPO-Testopsterone).

DSM IV tidak memiliki kategori diagnostik untuk gangguan kepribadian akibat zat,

sehingga tidak jelas apakah perubahan kepribadian karena penyalahgunaan steroid lebih

baik didiagnosis sebagai perubahan kepribadian karena kondisi medis umum atau salahsatu

gangguan pengunaan zat lain atau tidak diketahui.

Diagnosis Banding

Demensia melibatkan pemburukan global pada intelektual dan kapasitas perilaku,

diman perubahan kepribadian hanya merupakan satu kategori. Suatu perubahan

kepribadian hanya merupakan satu kategori. Suatu perubahan kepribadian mungkin

menandai gangguan kognitif yang akhirnya akan berkembang menjadi demensia. Pada

kasus tersebut, saat pemburuykan mulai mencakup daya ingat yang penting dan defisit

kognitif, diagnosis diubah dari perubahan kepribadian karena kondisi medis umum

menjadi demensia . Dalam membedakan sindroma spesifik dari gangguan lain dimana

39

Page 40: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

perubahan kepribadian dapat terjadi, seperti skizofrenia, gangguan pengendalian impuls,

dokter harus mempertimbangkan faktor yang paling penting, keberadaan faktor penyebab

organik dalam gangguan perubahan kepribadian.

Perjalanan penyakit dan prognosis

Perjalanan penyakit maupun prognosis perubahan kepribadian karena kondisi

medis umum tergantung pada penyebabnya. Jika gangguan adalah akibat dari kerusakan

struktural pada otak, gangguan cenderung menetap. Perubahan kepribadian dapat

berkembang menjadi demensia pada kasus tumor otak, skelrosis multipel, dan penyakit

Huntington. Perubahan kepribadian yang diakibatkan oleh intoksikasi kronik, penyakit

medis, atau terapi obat (seperti Levodopa) mungkin pulih jika penyebab dasar ditangani.

Terapi

Penatalaksanaan gangguan perubahan kepribadian melibatkan terapi kondisi

organik dasar jika kondisi itu dapat diobati. Terapi psikofarmakologis untuk gejala spesifik

mungkin diindikasikan pada beberapa kasus, seperti imipramine atau fluoxetine untuk

depresi.

Pasien dengan gangguan kognitif yang parah atau pengendalian perilaku yang

melemah mungkin memerlukan konseling untuk memantu menghindari kesulitan dalam

pekerjaan atau mencegah keadaan memalukan sosial.

17. Perubahan Kepribadian selamanya Setelah Pengalaman Menakutkan dan Setelah

Penyakit

Menurut ICD-10 diagnosis ini harus dibuat hanya bila terdapat bukti-bukti adanya

perubahan yang jelas dan selamanya dalam pola perasaan, berhubungan, atau pemikiran

tentang lingkungan dan diri sendiri. Perubahan kepribadian harus bermakna dan disertai

dengan perilaku yang tidak fleksibel dan maladaptif yang tidak ditemukan sebelum

pengalaman patologis. Perubahan kepribadian selamanya tersebut paling sering ditemukan

setelah pengalaman trauma yang sangat berat tetapi juga dapat berkembang setelah

gangguan mental yang parah, rekuren, atau lama.

40

Page 41: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

a. Perubahan kepribadian selamanya setelah pengalaman menakutkan

Stres harus sangat ekstrim sehingga tidak perlu mempertimbangkan kerentanan

pribadi untuk menjelaskan efeknya yang besar pada kepribadian. Untuk membuat

diagnosis, penting untuk menegakkan adanya ciri yang sebelumnya tidak terlihat, seperti :

(a) sikap permusuhan atau tidak mempercayai kepada dunia; (b) penarikan diri dari

lingkungan sosial; (c) perasaan kekosongan atau keputusasaan; (d) perasaan kronis

”gelisah”, seakan-akan terus-menerus terancam; (e) pengasingan.

Perubahan kepribadian ini harus telah ada sekurangnya selama dua tahun, dan tidak

boleh disebabkan oleh gangguan kepribadian yang telah ada sebelumnya atau gangguan

mental lain selain gangguan pascatraumatik. Adanya cedera atau penyakit otak yang dapat

menyebabkan gambaran klinis yang mirip harus disingkirkan.

b. Perubahan kepribadian selamanya setelah penyakit psikiatrik.

Tidak boleh ada tanda-tanda gangguan kepribadian yang telah ada sebelumnya

yang dapat menjelaskan perubahan kepribadian, dan diagnosis tidak boleh didasarkan pada

tiap gejala sisa gangguan mental sebelumnya.

Bukti-bukti diagnostik untuk jenis perubahan kepribadian ini harus termasuk

gambaran klinis sebagai berikut : (a) ketergantungan yang berlebihan dan sikap

membutuhkan pada orang lain; (b) hukuman karena telah berubah atau mengalami stigma

akibat penyakti sebelumnya, yang menyebabkan ketidakmampuan untuk membentuk dan

mempertahankan hubungan personal yang erat dan mempercayai dan menyebabkan isolasi

sosial; (c) pasivitas, penurunan minat, dan menurunnya keterlibatan dalam aktivitas

mengisi waktu; (d) keluhan terus-menerus menjadi sakit, yang mungkin disertai oleh

pernyataan hipokondrial dan perilaku sakit; (e) mood yang disforik atau labil, bukan

karena adanya gangguan mental sekarang atau gangguan mental sebelumnya gejala sisi

afektif; (f) gangguan bermakna dalam fungsi sosial dan pekerjaan dibandingkan dengan

situasi pramorbid.

Manifestasi di atas harus telah ada selama periode 2 tahun atau lebih. Perubahan

tidak disebabkan oleh cedera atau penyakit otak yang luas. Diagnosis skizofrenis

sebelumnya tidak menyingkirkan diagnosis.

41

Page 42: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap

DAFTAR PUSTAKA

Kaplan. Harold. 1997. Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Edisi

ketujuh. Binarupa Aksara. Jakarta.

42

Page 43: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap
Page 44: GANGGUAN KEPRIBADIAN lengkap