Fisiologi Respirasi

5/19/2018 Fisiologi Respirasi

1/47


2/47

Tujuan Instruksional

Umum

Setelah menyelesaikan kuliah mahasiswa akandapat menjelaskan konsep dasar fungsi normalrespirasi.

Khusus Mendeskripsikan ventilasi paru (pulmonal)

Mendeskripsikan volume paru

Menjelaskan difusi O2 & CO2 di paru

Menjelaskan transpor O2 & CO2 di darah

Menjelaskan difusi O2 & CO2 di sel

Menjelaskan Regulasi Pernafasan

Menjelaskan insufisiensi respirasi


3/47

FAAL RESPIRASI& KAITANNYA DENGAN ILMU LAIN

ANATOMI

FISIKA

BIOKIMIA

BEDAH

ANESTHESI

INTERNA

PEDIATRI

FAAL RESPIRASI

FAAL JANTUNG

FAAL GINJALINSUFISIENSI

P E N Y A K I T


4/47

FAAL RESPIRASI

DefinisiFungsi Gabungan aktivitas berbagai mekanisme

yg berperan dalam proses suplai

oksigen serta pembuangan karbon

dioksida pada seluruh sel tubuhProses 1. Ventilasi paru (pulmonal)

2. Difusi O2 & CO2 di paru

3. Transpor O2 & CO2 di darah

4. Difusi O2 & CO2 di sel5. Regulasi Pernafasan

2 Respirasi Eksterna

4 Respirasi Interna

6. Insufisiensi Respirasi


5/47

Respiratory System

Figure 22.1


6/47

Airway to Alveoli


7/47

Alveoli to Red Blood Cell


8/47

PROSESRESPIRASI

PROSES MEKANIK, KELUARMASUKNYA UDARA DARI LUAR KEDALAM PARU DAN SEBALIKNYAYAITU BERNAFAS

TERJADI ANTARA UDARA DALAMALVEOLUS DENGAN DARAH DALAMKAPILER, PROSESNYA DISEBUT DIFUSI

VENTILASI PARU

PERTUKARAN GAS

EKSTERNA

INTERNA

UTILISASI O2

PERTUKARAN GAS

PEMAKAIAN OKSIGEN

DALAM SEL PADAREAKSI PELEPASAN

PERTUKARAN GASANTARA DARAH

DENGAN SELJARINGAN/TISUE


9/47

VENTILASI PARU (PULMONAL)

Definisi

Proses keluar masuknya udara (gas) dari dan ke dalamparu

Komponen gerak (fase):

Inspirasi Ekspirasi

Otot respirasi:

Otot inspirasi:

UtamaDiafragma Otot Ekspirasi:

Utama otot dinding perut


10/47

OTOT INSPIRASI

1. m. sternocleidomastoideus

2. m. serratus anterior

3. m. skalenus

4. m. interkostalis eksternus

5. Diafragma

1,2,3,4 pernafasan thoracal

5 pernafasan abdominal


11/47

OTOT EKSPIRASI

1. m. interkostalis internus

2. m. rectus abdominal

3. m. transversus

4. m. obliquus

1 pernafasan thoracal 2,3,4 pernafasan abdominal


12/47

HUKUM BOYLE PRESSURE DARIGAS BERBANDINGTERBALIK DGN VOLCONTAINER

VOLUME

PRESSURE

VOLUME

PRESSURE

PERUBAHAN VOLUMEMENYEBABKAN

PERUBAHAN PRESSURE

TABRAKAN PARTIKEL2 GAS

KE DINDING KONTAINER

MENIMBULKAN PRESSURE

VENTILASI PARU


13/47

STRUKTUR ANATOMIPLEURA DAN PARU

PLEURAVISERAL

KAVITAS PLEURA+ CAIRANPLEURA DIAFRAGMA

PLEURAPARIETAL

PARU PARU

I t t l


14/47

Intercostals


15/47

Diaphragm


16/47

Inspiration

Figure 22.13.1


17/47

Expiration

Figure 22.13.2


18/47

TEKANAN PERNAFASAN

Tekanan Intra alveolar (PA)

Yaitu tekanan di dalam alveoli Inspirasi PA = -1 s/d 80 mmHg

Ekspirasi PA = +1 s/d +>100 mmHg

Tekanan Intra pleura (PPL)

Yaitu tekanan dalam cavum pleura

= - 4 mmHg

desakan NEGATIF(sub alveolar)

subatmospheric


19/47

VENTILASI PARU

INSPIRASI

PERUBAHAN TEKANAN DALAM PLEURA(INTRAPLEURAL PRESSURE)

KONTRAKSI

DINDING

DADA

PARU

VOLUME PARU

MENJADI LEBIH

BESAR

7600

INSPIRASI EKSPIRASI

5DETIK

TIDAL

VOLUME

INTRAPULMONA

RY PRESSURE

INTRAPLEURAL

PRESSURE

TEKANAN

PLEURA LEBIH

NEGATIF

TRANSPULMONARY

PRESSURE

INSPIRASI

0

-4

0,5

756

-7 753


20/47

KECENDERUNGAN RECOIL PARU

Kecenderungan elastik untuk mengempis

Faktor:

Serabut elastis (1/3)

Tegangan permukaan (2/3)

yaitu daya tarik menarik antar molekul air dalam

alveoli

Surfaktan

Senyawa yang disekresi oleh sel epitelial alveoli

tipe II Mengurangi tegangan permukaan, mencegah paru

dari kolaps


21/47

Cairan PermukaanAlveolus

TeganganPermukaanAlveolus

RECOIL /KOLAPS

Dayatarik

antar

molekul

Surfactan(Fosfolipid)

(+) (-)

Penyakit Membran Hyalin(Respiratory Distress Syndrome)Surfaktan (-)

(+)(+)


22/47

COMPLIANCE (C)

= Expansibility / distensibility= Daya mengembang / kompliansi

Paru & thorax merupakan struktur viskoelastis

Faktor2 yang mengurangi compliace : Paru fibrosis paru/jaringan ikat, sumbatan

jalan nafas kecil oleh mukus, kekurangansurfaktan.

Thorax

deformitas thorax, paralise ototinterkostal, osifikasi tulang rawan iga


23/47

KERJA PERNAFASAN (K)

Kerja otot pernafasan untuk:

Mengembangkan parukerja elastis

Mengatasi viskositas jaringan paru danstruktur dinding dadakerja resistensi

jaringan Mengatasi resistensi jalan nafaskerja

resistensi jalan nafas

Kpada: penyakit2 restriktif &

Penyakit obstruktif


24/47

Resistensi jalan nafas

Membatasi jumlah gas yg mengalirmelewati jalan nafas (obstruksi jalan

nafas)

Flow = Pressure / Resistensi Ditentukan oleh besarnya diameter jalan

nafas

Pada nafas spontan, jika resistance me, secara normal respon tubuh adalah

meningkatkan usaha nafas (WoB =

RR >>, otot bantu nafas >>)


25/47


26/47

STRUKTUR ANATOMIPLEURA DAN PARU

PLEURAVISERAL

KAVITAS PLEURA+ CAIRANPLEURA DIAFRAGMA

PLEURAPARIETAL

PARU PARU


27/47

Pneumothorax


28/47

Volume dan Kapasitas Paru


29/47

Volume2 pernafasan

TV = Tidal Volume = vol. Istirahat

volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap

kali bernafas normal 500 ml IRV = Inspiratory Reserve Volume

= Volume Cadangan Respirasi

volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelahinspirasi normal 3000 ml

ERV = Expiratory Reserve Volume= Volume Cadangan Ekspirasi

volume udara ekstra yang dapat diekspirasi setelahekspirasi normal 1100 ml

RV = Residual Volume = Volume Residu

vulime udara yang masih berada dalam paru setelahekspirasi maksimal 1200 ml


30/47

Kapasitas ParuIC = Inspiratory capacity = Kapasitas Inspirasi

TV + IRV3500 ml

FRC = Functional Residual Capacity

ERV + RV2300 ml

VC = Vital Capacity

TV + IRV + ERV4600 ml

TLC = Total Lung CapacityVC + RV = IC + FRC5800 ml

* Semua volume & kapasitas paru wanita kira-kira20 25 % di bawah pria


31/47


32/47

Tes Fungsi Paru

Pemeriksaan Spirometer dapat membedakanantara :

Penyakit paru obstruktifakibat meningkatnya tahanan jalan nafas

Penyakit paru restriktif

berkurangnya kapasitas total paru akibatperubahan struktural dan fungsional paru


33/47

Total ventilation jumlah total gas yang keluarmasuk saluran nafas dalam 1 menit

Forced Vital Capacity (FVC) Jumlah gas yangdipaksa keluar setelah nafas dalam

Forced Expiratory Volumejumlah gas yangdikeluarkan pada interval tertentu dari FVC

Penyakit obstruktifpeningkatan TLC, FRV danRV

Penyakit restriktifpenurunan VC,TLC, FRV, danRV


34/47

Vol. Pernafasan d ipengaruhi oleh:

Tinggi Badan & Berat Badan

Postur badan

Kekuatan otot pernafasan

Kompliansi paru-thorax

Posisi badan

Seks


35/47

Dead Space

Yaitu udara inspirasi yang tidak mencapai daerahpertukaran gas.

Dead Space Anatomis

yaitu udara pada zona konduksi

Dead Space Alveolarbagian dari alveoli yang tidak mengalamipertukaran gas (ok sebagian alveoli yang tidakberfungsi, atau aliran darah alveoli yangburuk)

Dead Space Fisiologis (Total Dead Space)

Dead Space Anatomik + Dead Space Alveolar

Patologis DS Fisiologis


36/47

Trakea

Bronkus

primer Bronkussekunder

Bronkiolusterminalis

Saccusalveolii

Zona

konduksi

Zona

respirasi

Bronkustersier

Bronkiolus

Bronkiolusrespiratori

Dari lubang hidung sampaibronkiolus terminalis disebutarea konduksi (penghantar),sedangkan dari bronkiolus sampaialveoli disebut area respirasi(tempat pertukaran gas)

Dari bronkiolus sampai br.Terminalis lebih banyakmengandung otot polos u/regulasi aliran udara

Dari trakea sampaibronkiolus banyakmengandung supportingcartilage (tlg rawan) ygberfungsi menjaga agarjalan nafas tetapterbuka

STRUKTUR ANATOMI

CABANG BRONKUS


37/47

MRV = Minute Respiratory Volume

= TV X RRMinimal 1.5 L/min (RR 2-4 kali/mnt)

MAV = Minute Alveolar Ventilation(TV DSV) X RR = 4200 ml/min


38/47

FUNGSI JALAN NAFAS

Jalan udara

Perlindungan pada unit respirasi

Pembentukan suara Indra penghidu & pengecap


39/47

Prinsip Pertukaran Gas

Derajad difusi (kecepatan difusi)

dipengaruhi oleh:

Beda desakan

Kelarutan gas dalam cairan

Area difusi

Jarak difusi

BM gas

Temperatur


40/47

Tekanan partial gas

Tekanan udara luar =1 atm = 760 mmHg

Komposisi udara

N2 78,6%

Oksigen 20,9%

CO2 0,04%

Tekanan partial di udara

O2158,8 mmHg ( 160 mmHg)

CO20,3 mmHg

N2597 mmHg


41/47


42/47

Tekanan partial di udara berbeda dengan

tekanan partial di alveoli

PO2 = 160 mmHg 104 mmHgPCO2 = 0,3 mmHg 40 mmHg

PH2O = 3,5 mmHg 47 mmHg

Hal ini disebabkan karena :

1. Pertukaran gas

2. Proses pelembapan

3. Karakteristik struktural membran

respirasi


43/47

Kelarutan gas dalam cairan

CO2 adalah gas yang paling mudah

larut

Kelarutan O2 hanya 1/20 kali kelarutan

CO2

N2 tidak larut dalam plasma


44/47

Difusi gas melalui membran respirasi

(MR)

dipengaruhi oleh:

Tebal membran MR

Luas permukaan MR

Koefisien difusi gas dalam MR(=air)

Beda tekanan antara permukaan MR


45/47

Kapasitas Difusi (KD)

= Volume gas berdifusi (VD) pada beda

tekanan 1 mmHg

Faktor:

Pembukaan kapiler

Pelebaran kapiler

Regangan MR

Blood Flow

V til ti P f i


46/47

Ventilation-Perfusion

Coupling

Figure 22.19


47/47

Safety Factor

Normal: proses difusi O2/CO2

sempurna pada 1/3 awal kapiler 2/3

sisanya safety factor

Fungsi: Aktivitas (sehat); bernafas

(sakit)

Fisiologi Respirasi

Documents

Transcript of Fisiologi Respirasi