Tentir Fisiologi 1 Respirasi

18
Department of Physiology MARS 2013 DEPARTEMEN FISIOLOGI MEDICAL ARMY’13 Muhammad Irfan Jonathan Martino P. Inggri Ocvianti.N Risa Muthmainah Deby Wahyu P. Nunung Agustia Rini Yohanes Satrio Khuswatun Hasanah Tentir Fisiologi 1 Sistem respirasi mencakup saluran napas menuju paru, paru-paru itu sendiri, dan otot-otot pernapasan toraks (dada), dan abdomen yang berperan dalam menghasilkan aliran udara melalui saluran napas masuk dan keluar paru. Ada 4 fungsi utama dari sistem respiratorius manusia, yaitu: 1 Untuk pertukaran gas antara atmosfer dan darah 2 Untuk pengaturan homeostasis pH tubuh 3 Untuk perlindungan terhadap substansi pathogen dan iritan yang terhirup (peran dari epitel respiratorius) 4 Untuk vokalisasi (udara yang bergerak melalui pita suara akan menghasilkan getaran yang akan membentuk vokalisasi suara kita) Saluran respirasi berawal dari saluran nasal (hidung), kemudian akan membuka menuju faring (tenggorok) yang fungsinya saluran bersama untuk sistem pernapasan dan pencernaan. Setelah faring, akan ditemukan dua saluran yang sama-sama terusan dari faring yaitu trakea (windpipe) yang dilalui udara untuk menuju paru, dan esofagus yang dilalui makanan untuk menuju lambung. Sebelum memasuki trakea, terlebih dahulu akan melewati laring. Setelah melalui laring, trakea akan bercabang menjadi bronkus kanan akan menuju paru kanan, dan bronkus kiri yang akan menuju paru kiri. Bronkus akan membentuk percabangan yang lebih kecil lagi yang disebut dengan bronkiolus. Pada ujung bronkiolus terminal, terdapat kantong-kantong udara kecil tempat pertukaran gas antara udara dan darah yang biasa dikenal dengan alveolus. Sistem respirasi umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem respirasi Struktur Anatomi Sistem Respiratorius

description

OK

Transcript of Tentir Fisiologi 1 Respirasi

  • Department of Physiology MARS 2013

    DEPARTEMEN FISIOLOGI MEDICAL ARMY13

    Muhammad Irfan

    Jonathan Martino P.

    Inggri Ocvianti.N

    Risa Muthmainah

    Deby Wahyu P.

    Nunung Agustia Rini

    Yohanes Satrio

    Khuswatun Hasanah

    Tentir Fisiologi 1

    Sistem respirasi mencakup saluran napas menuju paru, paru-paru itu

    sendiri, dan otot-otot pernapasan toraks (dada), dan abdomen yang berperan

    dalam menghasilkan aliran udara melalui saluran napas masuk dan keluar paru.

    Ada 4 fungsi utama dari sistem respiratorius manusia, yaitu:

    1 Untuk pertukaran gas antara atmosfer dan darah

    2 Untuk pengaturan homeostasis pH tubuh

    3 Untuk perlindungan terhadap substansi pathogen dan iritan yang terhirup

    (peran dari epitel respiratorius)

    4 Untuk vokalisasi (udara yang bergerak melalui pita suara akan

    menghasilkan getaran yang akan membentuk vokalisasi suara kita)

    Saluran respirasi berawal dari saluran nasal (hidung), kemudian akan

    membuka menuju faring (tenggorok) yang fungsinya saluran bersama untuk

    sistem pernapasan dan pencernaan. Setelah faring, akan ditemukan dua saluran

    yang sama-sama terusan dari faring yaitu trakea (windpipe) yang dilalui udara

    untuk menuju paru, dan esofagus yang dilalui makanan untuk menuju lambung.

    Sebelum memasuki trakea, terlebih dahulu akan melewati laring. Setelah

    melalui laring, trakea akan bercabang menjadi bronkus kanan akan menuju

    paru kanan, dan bronkus kiri yang akan menuju paru kiri. Bronkus akan

    membentuk percabangan yang lebih kecil lagi yang disebut dengan bronkiolus.

    Pada ujung bronkiolus terminal, terdapat kantong-kantong udara kecil tempat

    pertukaran gas antara udara dan darah yang biasa dikenal dengan alveolus.

    Sistem respirasi umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem respirasi

    Struktur Anatomi Sistem Respiratorius

  • Department of Physiology MARS 2013

    atas (terdiri dari mulut, rongga hidung, faring, laring, dan 1/3 trakea), dan

    sistem respirasi bawah (terdiri dari 2/3 trakea, 2 bronkus utama, cabang-

    cabangnya, dan paru).

    Untuk mengerti tentang regulasi gas, pertama-tama kita harus mengerti dulu

    tentang hukum gas, yaitu hubungan antara tekanan dan volume yang

    tergambar dalam hukum boyle.

    Hukum Boyle menyatakan bahwa apabila volume suatu gas dikecilkan, maka

    tekanannya akan meningkat. volumenya meningkat, maka tekanannya akan

    menurun. Persamaan hukum boyle yaitu:

    Tekanan yang ditimbulkan oleh gas dalam suatu campuran gas di dalam ruang

    tertutup dihasilkan oleh benturan pergerakan molekul gas dengan dinding

    ruang serta antara molekul yang satu dengan yang lainnya. Apabila ukuran

    ruang diperkecil, maka benturan antar molekul gas dan molekul gas dengan

    dinding ruang menjadi lebih sering sehingga tekanannya akan meningkat.

    (Gambar 1) Apabila ukuran ruang diperbesar maka benturan dengan dinding

    ruang lebih jarang terjadi sehingga tekanannya pun akan semakin rendah..

    (Gambar 2)

    Gambar 1 Gambar 2

    Paru dapat dikembangkempiskan melalui dua cara yaitu: (1) gerakan naik

    turunya diafragma untuk memperbesar atau memperkecil rongga dada; (2)

    depresi dan elevasi tulang iga untuk memperbesar dan memperkecil diameter

    anterior dan posterior rongga dada.

    Otot-otot yang mengelevasikan rangka dada disebut otot inspirasi dan

    otot yang menurunkan rangka dada disebut otot ekspirasi.

    Hukum Boyle

    Otot-otot Pernapasan

    P1V1 = P2V2

  • Department of Physiology MARS 2013

    Pernafasan tenang Kontraksi otot (inspirasi) :

    Inspirasi merupakan suatu proses yang selalu aktif karena ditimbulkan

    hanya oleh kontraksi otot inspirasi dengan menggunakan energy.

    Selama inspirasi otot yang berperan adalah :

    Interkostalis eksterna, dibantu oleh otot:

    Sternokloideumastoideus mengangkat sternum keatas.

    Seratus anterior mengangkat sebagian besar iga

    Skalenus mengangkat dua iga pertama

    Supaya udara dapat mengalir ke dalam alveoli, maka tekanan dalam

    paru harus menjadi lebih rendah daripada tekanan atmosfer. Sesuai

    dengan hukum Boyle yang dijelasin diatas, dimana peningkatan

    volume akan menyebabkan penurunan tekanan. Selama proses

    inspirasi, volume toraks akan meningkat ketika otot rangka tertentu pada

    iga dan diafragma berkontraksi. Saat diafragma kontraksi, diafragma akan

    bergerak ke bawah kearah abdomen. Pada pernapasan tenang,

    diafragma hanya bergerak sejauh 1,5 cm yang menyebabkan perubahan

    volume inspirasi sekitar 60-75%. Selama inspirasi, otot intercostalis

    eksterna dan skalenus berkontraksi juga dan menarik iga keatas dan keluar.

    Gabungan dari kedua gerakan tersebut akan memperluas rongga dada ke

    semua arah, meningkatkan volume toraks, mengurangi tekanan yang

    ada, sehingga udara dapat mengalir masuk dalam paru.

    Ekspirasi tenang- Relaksasi otot

    Ekspirasi normalnya merupakan suatu proses yang pasif, karena

    dicapai oleh recoil elastic paru, ketika otot inspirasi melemas tanpa

    memerlukan kontraksi otot atau pengeluaran energi. Otot ekspirasi

    adalah :

    1) Rektus abdominis mempunyai efek tarikan kearah bawah yang

    sangat kuat terhadap iga-iga bagian bawah

    2) Interkostalis internus

    Pada akhir dari inspirasi, impuls dari saraf motorik somatik yang

    menuju otot inspirasi berhenti dan otot tersebut akan berelaksasi.

    Daya recoil elastic yang dimiliki oleh paru dan dinding toraks akan

    mengembalikan diafragma dan iga-iga ke posisi relaksasinya. Hal ini

    akan mengurangi volume toraks, meningkatkan tekanan yang ada,

    sehingga udara dapat keluar dari paru.

    Otot Pada Inspirasi Dalam Dam Ekspirasi Dalam

  • Department of Physiology MARS 2013

    Otot inspirasi dalam Otot ekspirasi dalam

    Pada saat bernapas normal otot yang berperan adalah otot diapragma, otop

    interkostalis eksterna dan skaleneus. Sedangakan pada pernapasan kuat

    otot yang berperan adalah otot di dada dan abdomen. Pada pernapasan

    tenang itu ekspirasinya pasif dan inspirasinya aktif.

    Sedangkan pada saat olahraga (ekspirasi paksa) ekspirasi bisa menjadi

    aktif untuk mengosongkan paru dg tuntas dan cepat. Tekanan alveolus

    harus lebih tinggi dari tekanan atmosfer dari pada dicapai oleh otot ispirasi

    biasa dan recoil elastik paru. Untuk menghasilakan ekspirasi paksa atau

    aktif tersebut otot-otot ekspirasi harus lebih berkontraksi untuk mengurangi

    volume rongga torak dan paru . otot ekspirasi yang paling penting adalah

    otot dinding abdomen yang akan menimbulkan gaya ke atas dan

    peningkatan diapragma sehingga ukuran volume rongga torak makin kecil.

    Otot yang lain interkosta interna menarik iga turun masuk.

    Tekanan intrapulmonal adalah tekanan udara didalam pulmonal. Ketika glottis

    terbuka tidak ada udara yang dapat masuk atau keluar paru. Hal ini

    menyebabkan tekanan pada semua bagian jalan nafas sampai alveoli semuanya

    sama dengan tekanan atmosfer yang dianggap sebagai tekanan acuan 0 dalam

    jalan nafas.

    Agar udara mengalir kedalam alveoli selama inspirasi, maka tekanan dalam

    alveoli harus turun sampai nilainya sedikit dibawah tekanan atmosfer. Selama

    inspirasi normal, tekanan alveolus menurun sampai sekitar -1 cm H2O,

    tekanan yang sedikit negative ini akan menyebabkan udara tertarik ke dalam

    paru.

    Selama ekspirasi, terjadi tekanan yang berlawanan dari inspirasi. tekanan

    alveolus meningkat sampai sekitar +1 cmH2O dan tekanan ini akan mendorong

    udara inspirasi keluar paru pada saat ekspirasi. Tekanan Intrapulmonar (intraalveolar) Mengalami Perubahan

  • Department of Physiology MARS 2013

    Permukaan paru tertutup oleh pleura viseral, dan bagian belakang yang

    melapisi rongga toraks yang disebut pleura parietal. Daya kohesi dari cairan

    yang terdapat diantara kedua membran pleura tersebut menyebabkan paru yang

    elastic melekat pada dinding toraks sehingga saat rongga toraks bergerak maka

    paru akan ikut bergerak mengikuti. Tekanan intrapleura pada cairan antara

    membran pleura pada keadaan normal adalah tekanan subatmosferik. Tekanan

    ini terjadi selama perkembangan janin, saat rongga toraks dan membran pleura

    parietal berkembang lebih cepat daripada paru dan membran pleura visceral.

    Tekanan intrapleura dijaga agar tetap negative dikarenakan oleh :

    - Tegangan permukaan dari cairan alveolar

    - Elastisitas paru

    - Elastisitas dinding toraks

    Kedua membran pleura dipertahankan bersama oleh ikatan cairan pleura,

    sehingga paru yang elastic dipaksa meregang mengikuti volume toraks yang

    lebih besar. Namun pada saat yang bersamaan, recoil elastik paru akan

    membenutk gaya yang mengarah ke dalam, yang mencoba menarik paru

    menjauhi dinding dada. Gabungan tarikan keluar oleh rongga toraks dan

    recoil ke dalam jaringan elastik paru tadi akan menghasilkan tekanan

    interpleura yang subatmosferik (-3 mmHg).

    Tekanan didalam cairan pleura bervariasi selama siklus respirasi. Pada

    awal inspirasi, tekanannya sekitar -4 mmHg. Seiring dengan berlanjutnya

    inspirasi, membran pleura dan jaringan paru mengkuti perkembangan rongga

    toraks akibat adanya ikatan cairan pleura, tetapi jaringan paru yang elastic akan

    melawan regangan. Paru berusaha menarik diri menjauhi dinding dada,

    sehingga menyebabkan tekanan interpleura menjadi semakin negatif Pada

    akhir dari inspirasi tenang, saat paru teregang penuh, tekanan interpleuranya

    akan turun hingga -7 mmHg.

    Selama ekspirasi, rongga toraks kembali ke posisi istirahat. Paru akan

    dibebaskan dari posisinya yang teregang dan tekanan interpleuranya kembali

    ke nilai normalnya yaitu sekitar -4 mmHg. Perlu diingat bahwa tekanan

    interpleura tidak akan pernah sama dengan tekanan atmosfer karena rongga

    pleura merupakan suatu kompartemen tertutup.

    Tekanan Intrapleural

    Perubahan Tekanan Intrapleural

  • Department of Physiology MARS 2013

    Ketika terjadi hubungan antara tekanan subatmosfer dengan atmosfer

    secara langsung contonya ketika pisau ditusuk ke sela iga, akan menyebabkan

    terlukanya membrane pleura yang akan memajankan rongga pleura pada

    atmosfer memungkinkan udara menglir menuruni gradient tekanan ke dalam

    rongga. Udara dalam rongga pleura memutus ikatan cairan yang menahan paru

    pada dinding dada. Dinding dada mengembang ke luar sedangkan paru yang

    elastic kolaps ke keadaan tak teregang. Keadaan ini disebut pneumotoraks

    yang menyebabkan paru menjadi kolaps dan tidak dapat berfungsi secra

    normal. Dapat dilihat pada gambar di bawah, pada paru (gambar sebelah kiri)

    mengalami kolaps karena terjadi hubungan langsung antara subatnosfer dan

    atmosfer.

    Spirometry

    Uji fungsi paru dapat menggunakan spirometry, spirometry adalah alat

    untuk mengukur volume udara yang dilairkan setiap kali bernapas. Alat ini

    Efek Pneumotoraks

    Ventilasi

  • Department of Physiology MARS 2013

    terdiri dari sebuah drum atau tong berisis udara yang mengapung dalam wadah

    berisis air. Volume residu tidak dapat diukur menggunakan alat ini.

    Volume Paru

    Volume paru ada 4 yaitu:

    1. Volume tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau ekspirasi setiap

    kali bernapas normal, besarnya 500 ml pada laki-laki dewasa.

    2. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara ekstra yang dapat

    diinspirasi setelah dan diatas volume tidal normal bila dilakukan ispirasi

    kuat, besarnya kira-kira 3000 mL.

    3. Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara ekstra maksimal yang

    dapat diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidal normal,

    besarnya kira-kira 1100 mL.

    4. Volume residu adalah volume udara yang masih tetap berada didalam paru

    setelah ekspirasi paling kuat, besarnya 1200 mL.

    Kapasitas Paru

    Kapasitas adalah penjumlahan dua atau lebih volume.

    1. Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspiarsi ditambah volume

    tidal dan volume cadangan ekspirasi. Kapasitas ini mempresentasikan

    jumlah udara maksimum yang secara sadar dapat dipindahkan ke dalam

    atau ke luar paru selama satu napas. Jumlahnya kira-kira 4600 mL.

    2. Kapasitas paru total (KPT) sama dengan kapasitas vital ditambah volume

    residu. KPT adalah volume maksimum yang dapat mengembangkan paru

    sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin. Jumlahnya sebesar

    5800 mL.

    3. Kapasitas inspirasi sama dengan volume tidal ditambah volume cadangan

    inspirasi. Jumlah udara yang dapat dihirup oleh seseorang dimulai pada

    tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru smapai jumlah

    maksimum sekitar 3500 mL.

    4. Kapasitas residu fungsional sama dengan volume cadangan ekspirasi

    ditambah volume residu. Jumlah udara yang masih tersisa di dalam paru

    setelah ekspirasi normal sekita 2300 mL.

    Gambar volume dan kapasitas Paru

    Kapasitas ekspirasi paksa (FVC) dan volume ekspirasi paksa. Pada saat

    melakukan tes FVC pasien melakukan ispirasi maksimal sampai kapasitas paru

    total, kemudian diekspirasi kedalam spirometri dengan ekspirasi maksimal

  • Department of Physiology MARS 2013

    secepat dan semaksimal mungkin. Jarak total penurunan kurva pada rekaman

    volume paru menggambarkan FVC.

    Pada orang yang mengalami obstruksi inspirasinya sama dengan orang normal

    namun ekspirasinya lebih sedikit dari orang normal. FVC total sama dengan

    FEV1 / FVC%. Pada orang normal FVC nya sekitar 80%.

    Ventilasi Pulmonar adalah atau pernafasan adalah proses pertukaran udara

    antara atmosfer dan paru-paru. Saat udara masuk kedalam paru-paru, udara

    bergerak dari udara bertekanan tinggi ke udara yang memiliki tekanan yang

    rendah.

    Udara mengalir masuk dan keluar paru selama proses bernafas mengikuti

    gradient tekanan antara alveolus dan atmosfer secara bergantian yang

    ditimbulkan oleh aktivitas siklik otot pernafasan. Udara berpindah dari tekanan

    yang tinggi (atmosfer) ke tekanan rendah (alveolus). Jadi terdapat tiga tekanan

    yang berperan dalam ventilasi yaitu:

    1. Tekanan atmosfer, ini adalah tekanan yang ditimbulkan oleh berat

    udara di atmosfer pada benda di permukaan bumi. Tekanan ini

    normalnya 760 mmHg tapi dapat berubah sesaui ketinggian.

    2. Tekanan intraalveolus (intra-pulmonal) ini adalah tekanan didalam

    alveolus.

    3. Tekanan intrapleura (tekanan intratorak) merupakan tekanan yang

    ditimbulkan diluar paru didalam rongga torax.

    Ohhh iyaaada satu lagi tekanan, yaitu tekanan transpulmonal

    merupakan perbedaan antara tekanan alveoli dan tekanan pada

    permukaan luar paru dan ini adalah nilai daya elastic dalam paru yang

    Ventilasi Pulmonar

    Kejadian selama Inspirasi dan ekspirasi

  • Department of Physiology MARS 2013

    cenderung menegmpiskan paru pada setiap pernapasan yang disebut

    tekanan daya lenting paru.

    Proses Selama Inspirasi

    Pada saat inspirasi dimulai otot inspirasi berkontraksi . Pengembangan

    rangka dada akan menarik paru kearah luar dengan kekuat yang lebih

    besar dan menyebabkan tekanan intrapleura menjadi lebih negative

    (sekitar -7,5 cm H2O). Hal ini akan menyebabkan volume torak

    meningkat (paru-paru mengembang). Dengan meningkatnya volume,

    tekanan intrapulmonal turun sekitar 1 mmHg dibawah tekanan atmosfer

    dan udara mengalir ke dalam alveoli.

    Dengan mengalirnya udara ke dalam alveoli, tekanannya meningkat

    sampai torak berhenti membesar, yaitu sebelum akhir inspirasi. Aliran

    udara berlanjut sepersekian detik lebih lama, sampai tekanan di dalam

    paru sama dengan tekanan atmosfer.

    Proses Selama Ekspirasi

    Pada akhir inspirasi otot inspirasi (otot diafragma dan intercostals

    eksterna) berelaksasi. Selama ekspirasi volume paru dan rongga torax

    akan berkurang dan menyebbakan tekanan di dalam paru meningkat dan

    tekanan intrapleura menjadi kurang negative. Awalnya saat inspirasi otot

    inspirasi meregang, karena tidak adanya gaya yang mengembangkan

    dinding dada, maka saat ekspirasi, paru yang awalnya tergang akan

    mengalami recoil ke ukuran sebelumnya karena sifat elastic dari paru.

    Karena volume paru berkurang selama ekspirasi maka tekanan didalam

    paru akan meningkat mencapai nilai maksimum yaitu sekitar 1 mmHg

    diatas tekanan atmosfer. Tekanna alveolar akan menjadi lebih tinggi dari

    tekanna atmosfer sehingga aliran udara mengalir keluar paru.

    Ada terdapat 2 faktor yang mempengaruhi ventilasi yaitu :

    a. Resistensi saluran nafas

    b. Compliance

    Yuk kita bahas satu-satu

    a. Resistensi saluran nafas

    Resistensi saluran nafas akan mempengaruhi kecepatan aliran. Masih pada

    ingat kan rumus kecepatan aliran?? Yah udah pada lupa kayaknya, nih ya

    rumusnya

    F =

    F = kecepatan aliran

    = Perbedaan antara tekanan atmosfer dan intra alveolus (gradient

    tekanan)

    R = Resistensi saluran nafas

    Terdapat tiga parameter yang mempengaruhi resistensi yaitu : (1) Panjang

    Sistem (L), Viskositas substansi yang mengalir melewati sitem, dan jari-

    jari pipa dalam sistem. Dari ketiga faktor tersebut, penentu utama dari

    resistensi adalah jari-jari saluran nafas penghantar.

    Faktor yang mempengaruhi ventilasi

  • Department of Physiology MARS 2013

    Beberapa faktor mengubah resistensi saluran nafas dengan mempengaruhi

    diameter dari saluran nafas. Hal ini dilakukan dengan adanya kontraksi dan

    relaksasi di otot polos di dinding pernafasan khusunya bronkiolus. Kenapa

    sih bronkiolu berperan penting dalam resistensi? Nah, jadi pada keadaan

    normal hampir 90% tahanan saluran udara terdapat pada trakea dan

    bronki, dengan penampang total kecil. Bronkiolus pada keadaan normal

    tidak memiliki peran signifikan dalam tahanan saluran udara. Namun

    karena bronkiolus merupakan saluran yang kolpas, penurunan

    diameternya dapat tiba-tiba mengubahnya menjadi tahanan yang

    bermakna.

    Jadi faktor- faktor yang mempengaruhi resistensi saluran nafas adalaah

    beberapa substansi yaitu Histamine dan epinefrin.

    Histamine merupakan parakrin yang bekerja sebagi bronkokonstriktor

    kuat. Zat ini dilepaskan oleh sel mast, pada alergi. dan zat ini dapat

    menyebabkan bronkonstriksi. Pengaturan saraf utama pada bronkus adalah

    saraf parasimpatis yang menyebabkan bronkokonstriksi, persarafan ini

    adalah reflex untuk melindungi traktus respirasi bagian bawah terhadap

    iritan.

    Otot polos bronkiolus memiliki reseptor 2 yang berespon terhadap

    Epinefrin. Epinefrin dilepaskan oleh medulla adrenal yang akan

    merangsang resptor 2. Peransangan reseptor 2 akan menyebabkan

    relaksasi otot polos pada saluran udara dan menimbulkan bronkodilatasi.

    b. Compliance paru

    Komplians paru dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :

    - Daya regang oleh serat elastic paru

    - Tegangan permukaan pada alveoli

    Daya regang serat elastic paru

    Daya yang digunakan untuk mengatasi tahanan jaringan elastic paru dan

    dinding dada terhadap regangan adalah daya regang.

    Untuk daya regang oleh serat elastik paru, untuk ilustrasi nya bisa dilihat

    pada gambar diatas untuk memahami recoil elastic pada respirasi.

    Bayangkan sedang meniup balon yang elastic (kiri) dan balon yang tidak

    elastic (kanan). Pada paru-paru yang normal (contohnya balon yang ditiup

    oleh si cewek), balon akan mengembang dengan mudah bahkan dengan

    tekanan yang minimum, oleh karena itu balon tersebut memiliki komplians

    yang tinggi. Paru- paru yang sehat memiliki komplians yang tinggi karena

    adanya jaringan ikat elastic paru.

  • Department of Physiology MARS 2013

    Sedangkan pada gambar kedua (yang cowok), paru-paru (balonnya) itu

    tidak elastis, yang menyebabkan paru-paru memiliki komplians yang

    rendah. Kondisi komplians paru yang rendah terjadi pada beberapa kondisi

    seperti fibrosis, kerja untuk mengembangkan paru menjadi lebih besar.

    Jadi kesimpulannya , paru yang memiliki daya regang yang tinggi mudah

    untuk diregang, sedangkan paru dengan daya regang yang rendah

    memerlukan kekuatan otot inspirasi yang lebih besar untuk

    meregangkannya. Daya regang ini kebalikan dari recoil elastik. Recoil

    elastic itu adalah kemampuan untuk bertahan dalam memepertahankan

    pengubahan bentuk.

    Tegangan permukaan

    Faktor kedua yang memepengaruhi komplians paru adalah tegangan

    permukaan pada alveoli. Surfaktan paru merupakan tegangan permukaan

    dan berperan pada stabilitas paru. Surfaktan merupakan molekul yang

    memutuskan daya kohesi antarmolekul air dengan cara mengganti tempat

    air dipermukan. Surfakatan terdiri dari campuran beberapa fosfolipid ,

    protein dan ion.

    Pada paru, surfaktan menurunkan tegangan permukaan cairan alveoli dan

    dengan demikian menurunkan tahanan paru untuk diregang. Dua manfaat

    penting dari surfakatan adalah:

    1. Meningkatkan complince paru,mengurangi kerja untuk

    mengembangkan paru

    2. Memperkecil kemampuan paru untuk recoil sehingga paru tidak mudah

    kolaps.

    Pada alveoli yang kecil tegangan permukaannya lebih rendah dari alveoli

    yang besar sehingga pada alveoli yang kecil surfaktannya lebih

    terkonsentrasi.

    Pada kedaan normal. sintesis surfaktan dimulai pada minggu ke 25.

    produksi ini adekuat pada minggu ke 34 kehamilan. Bayi-bayi yang

    prematur, surfaktan yang dihasilkannya belum memadai untuk mengurangi

    tegangan permukaan alveolus. Kumpulan gejala yang diakibatkan oleh

    kurangnya surfaktan ini disebut dengan sindrom distress pernafasan

    neonatus. Bayi harus melakukan upaya inspirasi keras untuk mengatasi

    tegangan permukaan yang tinggi agar paru mereka yang kompliansnya

    rendah dapat mengembang (kasian yaaa )

    Oksigen dan karbon dioksida berdifusi antara alveoli dan kapiler pulmonal di

    dalam paru, dan antara kapiler sistemik dan sel melalui tubuh/ difusi gas

    melalui arah yang berlawanan disebut pertukaran gas.

    Hukum Dalton menyatakan bahwa tekanan total yang ditimbulkan oleh

    campuran gas merupakan penjumlahan dari tekanan yang ditimbulkan oleh

    masing-masing gas. Pada fisiologi respirasi, kita tidak hanya berurusan

    dengan tekanan atmosfer total, namun juga dengan masing-masing tekanan

    oksigen dan karbon dioksida. Tekanan suatu gas dalam campuran biasa

    Pertukaran Gas

    Hukum Dalton

  • Department of Physiology MARS 2013

    dikenal dengan Tekanan Parsial (Pgas). Tekanan yang ditimbulkan oleh suatu

    gas ditentukan hanya oleh jumlah relative gas dalam campuran dan tidak

    bergantun pada besar molekul atau massa gas.

    Contoh:

    Pada permukaan laut, tekanan atmosfer (Patm) adalah 760 mmHg dengan

    oksigen sebesar 21% atmosfer. Berapa besar tekanan parsial oksigen?

    Jawab:

    Untuk mendapatkan tekanan parsial suatu gas, cukup dengan mengalikan

    tekanan atmosfer dengan kontribusi relatif (%) terhadap tekanan atmosfer

    tersebut:

    Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapatkanlah tekanan parsial

    oksigen di udara kering pada permukaan laut adalah sebesar 160 mmHg.

    Tekanan parsial gas di udara bervariasi, bergantung dari banyaknya uap air

    dalam udara karena tekanan uap air akan mengencerkan kontribusi gas lain

    terhadap tekanan totalnya. Berikut akan dicantumkan tabel untuk

    membandingkan tekanan parsial beberap gas pada udara kering dan pada

    kelembapan 100%:

    Tekanan atmosfer secara progresif berkurang seiring dengan

    bertambahnya ketinggian. Contohnya pada gunung whitney, yang

    ketinggiannya sekita 14,495 kaki, tekanan atmosfer (Patm) adalah 440 mmHg

    dengan oksigen sebesar 20,9% atmosfer. Tekanan parsial oksigennya adalah :

    Tekanan Parsial Gas = Patm (Tekanan Atmosfer) X % Gas dalam Atmosfer

    Po2 = 760 mmHg X 21%

    = 760 mm X 0,21

    = 160 mmHg

    Hukum Henry

    Po2 = 440 mmHg X 20,9%

    = 92 mmHg

  • Department of Physiology MARS 2013

    Hukum henry menyatakan bahwa jumlah gas yang terlarut dalam cairan,

    proporsional terhadap :

    - Tekanan parsial gas

    - Solubilitas gas

    Pada keadaan keseimbangan, tekanan oksigen di udara sama dengan tekanan

    pada airan, dengan difusi molekul gas pada kecepatan yang sama pada kedua

    arah. Saat diberikan tekanan pada gambar 1, beberapa molekul oksigen yang

    bergerak diudara akan berdifusi kedalam air kemudian larut, proses ini akan

    terus berlarut sampai terjadinya keseimbangan. Pada keadaan seimbang,

    pergerakan oksigen dari udara ke dalam air adalah sama dengan pergerakan

    oksigen dari air ke udara.

    Karbon dioksida relative mudah larut dalam air, sehingga peningkatan jarak

    difusi tidak mempengaruhi pertukaran karbon dioksida secara bermakna.dan

    karbon dioksida lebih banyak terlarut di air.

    Selanjutnya, kita lanjutin lagi yaa memasuki bagian yang paling penting dalam

    paru untuk tempat difusi oksigen dan karbon dioksida. What is it? Yeppp, its

    alveolus! Bedain yaa alveolus dengan alveoli. Alveoli itu kumpulan

    alveolusnya yg kayak buah anggur itu. Jadi alveoli itu ujung dari bronkiolus

    terminalis yang menjadi massa terbesar pada paru. Fungsinya udah tau dong

    pastinya. Setiap alveolus yang kecil-kecil itu tersusun atas selapis tunggal

    epitel dan punya dua tipe sel. Sel alveolar tipe I, ukurannya besar dan

    menempati 95% permukaan alveolus serta sangat tipis sehingga gas dapat

    berdifusi dengan cepat. Sedangkan sel alveolar tipe II, lebih kecil, lebih tebal

    mensintesis, dan memproduksi surfaktan.

    Mau mengingatkan kembali bahwa prinsip pertukaran udara antara

    lingkungan luar dengan ruang udara dalam paru sama dengan prinsip

    pengaturan aliran massa darah yang melalui sistem kardivaskuler, yang mana

    aliran mengalir dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah, kemudian pompa

    muskular akan menghasilkan gradient tekanan, dan tahanan terhadap aliran

    udara terutama dipengaruhi oleh diameter saluran yang dialiri oleh udara.

    Perbedaanya adalah bahwa udara merupakan campuran gas yang viskositasnya

    rendah dan dapat dimampatkan. Berbeda dengan darah yang merupakan

    kebalikannya.

    Respirasi Internal, biasa dikenal dengan respirasi seluler yang

    merupakan suatu reaksi intraseluler oksigen yang dilaksanakan dalam

    mitokondria dengan bantuan molekul organik untuk menghasilkan

    karbon dioksida, air, dan energi dalam bentuk ATP.

    Respirasi Eksternal, merupakan rangkaian kejadian pertukaran dan

    pergerakan oksigen dan karbondioksida antara lingkungan eksternal

    Tempat pertukran gas

  • Department of Physiology MARS 2013

    dan sel tubuh. Berikut merupakan proses dari terjadinya respirasi

    eksternal:

    Secara umum ada 2 mekanisme yang terjadi : pertukaran antara 2

    kompartemen yang dengan cara difusi melalui membran sell dan transport

    gas di dalam darah.

    Pertukaran GAS di Paru dan Jaringan

    Ingat prinsip fluida waktu SMA atau pas di modul KV ya, jadi udara juga

    merupakan salah satu dari jenis fluida yang arah pergerakannya

    mengikuti perbedaan tekanan (dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih

    rendah). Oya tambahan dikit kalau kita hanya membahas tentang suatu

    1.Terjadinya pertukaran udara antara

    atmosfer dan paru. Proses ini

    dikenal dengan ventilasi atau

    bernapas (apa itu? Terus baca

    yaaa.) Jadi nanti ada yang

    namanya inspirasi / inhalasi

    (pergerakan udara masuk ke paru),

    dan ada yang namanya ekspirasi /

    ekshalasi (pergerakan udara keluar

    paru)

    2.Pertukaran oksigen dan

    karbondioksida antara paru dan

    darah melalui proses difusi

    3.Transpor oksigen dan karbon

    dioksida oleh darah

    4.Pertukaran gas antara darah dan

    sel-sel dalam tubuh

    (Perhatikan arah tanda panahnya dan

    keterangan tulisannya yaa Inget-

    inget lagi hubungannya dengan

    sirkulasi pulmonal dan sistemik)

  • Department of Physiology MARS 2013

    molekul yang ada di udara maka kita nyebutnya tekanan parsial (contoh:

    PO2 = tekanan parsial oksigen).

    Pada keadaan normal tepat di

    atas permukaan laut tekanan

    atmosfer berkisar 760mmHg

    dan tekanan parsial O2

    160mmHg. Tetapi di alveolus

    PO2 = 100 mmHg (kenapa ya,

    karena ada dead space)

    Kenapa terjadi penurunan

    tekanan parsial oksigen di

    vena?

    Ya karena O2 dari arteri

    akan masuk ke jaringan yang

    akan selalu secara terus-

    menerus digunakan untuk

    metabolisme aerob, sehingga

    konsentrasi O2 menurun dan

    tekanan parsialnya juga akan

    menurun.

    Lalu kenapa tekanan CO2 bisa

    meningkat ?

    Kami rasa teman-teman udah pada tau juga, jadi peningkatan tekanan

    parsial CO2 di vena setelah keluar dari jaringan akibat efek dari hasil

    metabolisme. Pada saat metabolisme maka sel membutuhkan O2 dan hasil

    dari metabolisme salah satunya adalah CO2, hal ini akan menyebabkan

    peningkatan PCO2 di sel jaringan setelah metabolisme sehingga CO2 akan

    berdifusi secara pasif ke kapiler dan menyebabkan PCO2 di vena.

    Pertukaran Gas di Alveoli

    Ini bagannya, udah cukup jelas kan penjelasannya.

    Pertukaran gas di alveolus di pengaruhi oleh :

    1. O2 yang masuk ke alveoli

    - Komposisi udara yang masuk saat inspirasi

    - Ventilasi dari alveolar : frekuensi dan kedalaman nafas

    Resistensi jalan nafas

    Compliance paru (faktor surfaktan)

    2. Kemampuan difusi gas dari alveoli ke darah

    3. Kemampuan perfusi

  • Department of Physiology MARS 2013

    Respirasi eksternal bergantung pada 3 faktor utama :

    1. Luas permukaan dan struktur membrane respirasi

    2. Gradient tekanan parsial

    3. Aliran alveolar ke aliran darah di kapiler pulmonal

    Kita bahas satu-satu yaa

    1. Luas permukaan dan struktur membrane respirasi

    Ini penjelasan tentang kemampuan difusi O2 dari alveolus ke darah

    Kemampuan difusi O2 maupun CO2 di alveolus di pengaruhi oleh

    Luas permukaan area yang berkontak antara alveolus dengan kapiler

    Jarak difusi (maksudnya jarak dari alveolus ke kapilernya)

    Gradient konsentrasi

    Permeabilitas dari barriernya

    Jarak difusi di pengaruhi oleh ketebalan dari yang namanya blooad air

    barrier.

    Udara yang akan masuk ke darah melalui blood air barrier yang terdapat

    di antara alveolus dan kapiler pembuluh darah, lapisan blood air barrier

    ini tersusun dari :

    1. membran yang tersusun dari sel alveolus tipe 1

    2. membran basal

    3. sel endotel

    sebenarnya ada juga jarak interstisiumnya (antara alveolus dan kapiler

    tidak langsung nempel rapat tapi ada ruang innterstisium di antaranya).

    Faktor yang Mempengaruhi Diffusi

    2. Gradien tekanan parsial

    Gradient tekanan parsial akan mempengaruhi pertukaran gas diantara

    alveolus dan kapiler pulmonal. Tekanan parsial gas di alveolus berbeda

    dengan di atmosfer. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa factor, yaitu :

    Faktor yang mempengaruhi Respirasi eksternal

  • Department of Physiology MARS 2013

    a. Pelembapan dari udara yang dihirup

    Jadi segera setelah udara atmosfer masuk kedalam saluran nafas,

    pajanan ke saluran nafas yang lembab menyebabkan, udara tersebut

    jenuh dengan H2O, adanya uap air akan menimbulkan tekanan parsial.

    Humidifikasi udara yang dihirup ini akan mengencerkantekanan

    parsial gas inspirasi sebesar 47 mmHg.

    b. Pertukaran gas antara alveolus dan kapiler pulmonal

    c. Percampuran udara baru dan lama

    PO2 alveolus juga lebih rendah dari pada PO2 atmosfer, karena udara

    segar yang masuk bercampur dengan sejumlah besar udara lama yang

    tersisa di paru dan ruang rugi pada akhir ekspirasi sebelumnya.

    Pengontrolan otot polos di arteriol dan bronkus terkait PO2 dan PCO2

    Relaksasi jalan napas lokas maksudnya Bronkodilatasi ya.

  • Department of Physiology MARS 2013

    Sekian Tentir dari departemen fisiologi di modul kardiovaskular ini, semoga

    bermanfaat

    Kalau ada kesalahan mohon di konfirmasi ke anggota kami ya, karena kami

    juga manusia yang tidak luput dari kesalahan, jadi mohon maaf jika masih

    ada kesalahan baik itu dari tulisan maupun konten.

    Semangat menempuh ujian Armies.