Fisiologi Ginjal

36
Fisiologi Ginjal A1 - 1310211133

description

Blok GUS

Transcript of Fisiologi Ginjal

Page 1: Fisiologi Ginjal

Fisiologi Ginjal A1 - 1310211133

Page 2: Fisiologi Ginjal

Terletak retroperitoneal setinggi T12 - L3

Bentuk seperti kacang merah, dg pembuluh darah yg masuk & keluar melalui bagian hilus.

Bagian – bagian : Korteks Medulla Lobus berbentuk piramid dg

puncak di bagian dalam medula Calyc mayor & calyc minor Pelvis

Anatomi

Page 3: Fisiologi Ginjal
Page 4: Fisiologi Ginjal
Page 5: Fisiologi Ginjal

Fungsi utama ginjal

Mempertahankan homeostasis dgn membantu mengatur volume, komposisi elektrolit, serta pH lingkungan internal dengan mengeliminasi produk sisa metabolisme.

Page 6: Fisiologi Ginjal

Fungsi ginjal secara spesifik

Mempertahankan keseimbangan H2O dlm tubuh

Mengatur jumlah & konsentrasi sebagian besar ion CES termasuk Na, Cl, HCO3, Ca, Mg, SO4, PO4, dan H.

Memelihara volume plasma yg sesuai pengatur keseimbangan garam dan H2O

Membantu memelihara keseimbangan asam basa menyesuaikan pengeluaran H dan HCO3

Memelihara osmolaritas pengaturan keseimbangan H2O

Page 7: Fisiologi Ginjal

Fungsi ginjal secara spesifik

Mengekskresikan produk sisa metabolisme urea, kreatinin, asam urat

Mengekskresikan senyawa asing obat & bahan2 eksogen non-nutrisi yg masuk ke dlm tubuh

Mensekresikan eritropoietin hormon yg merangsang pembetukan sel darah merah

Mensekresikan renin hormon enzimatik yg penting dlm konservasi garam oleh ginjal

Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif

Page 8: Fisiologi Ginjal

Nefron

Satuan fungsional ginjal Sekitar satu juta satuan fungsional setiap

ginjal Satuan terkecil yg mampu membentuk urin Menurut letak nya terdapat 2 macam nefron :

Nefron korteks di korteks bagian luar Nefron jukstamedula di korteks bagian dalam

dekat medula Terdapat 2 komponen besar

Komponen vaskuler Komponen tubulus

Page 9: Fisiologi Ginjal

Glomerulus nefron kortikalis ( 85%) Pendek dg kelokan di

perbatasan medula luar & dalam, dgn kapiler berkelok-kelok (peritubuler)

Fungsi : autoregulasi Glomerulus nefron

jukstamedular (15%) Panjang & lurus, mencapai

ujung papila lobus dg kapiler yg lurus & panjang (vasa rekta desendens & asendens yg berlawanan arah)

Fungsi : menghasilkan gradien osmotik yang berperan dalam pembentukan urine pekat.

Glomerulus-Nefron

Page 10: Fisiologi Ginjal

Nefron – komponen vaskuler

Arteriol aferen mengangkut darah ke glomerulus

Glomerulus berkas kapiler yg menyaring plasma bebas-protein ke dlm komponen tubulus

Arteriol eferen mengangkut darah dari glomerulus

Kapiler peritubulus memperdarahi jaringan ginjal; berperan dlm pertukaran dgn cairan di lumen tubulus

Page 11: Fisiologi Ginjal

NEFRON – komponen tubulus

Kapsula bowman mengumpulkan filtrat glomerulus

Tubulus proksimal reabsorpsi dan sekresi tdk terkontrol zat-zat tertentu

Lengkung henle membentuk gradien osmotik di medula ginjal yg penting dlm kemampuan ginjal menghasilkan urin dgn berbagai konsentrasi

Tubulus distal sekresi dan reabsorpsi tdk terkontrol zat-zat tertentu

Tubulus pengumpul reabsorpsi H2O

Page 12: Fisiologi Ginjal
Page 13: Fisiologi Ginjal

PROSES DASAR NEFRON

Filtrasi glomerulus filtrasi nondiskriminatif plasma bebas protein dari glomerulus ke dalam kapsula bowman

Reabsorpsi tubulus perpindahan selektif zat-zat yg difiltrasi dari lumen tubulus ke dalam kapiler peritubulus

Sekresi tubulus perpindahan selektif zat-zat yg tdk difiltrasi dari kapier peritubulus ke dalam lumen tubulus

Ekskresi urrin pengeluaran bahan-bahan dari tubuh ke dalam urin

Page 14: Fisiologi Ginjal

FILTRASI GLOMERULUS

Melewati 3 lapisan yg membentuk membran glomerulus : Dinding kapiler glomerulus Membran basal berupa lapisan

gelatinosa aseluler Lapisan dalam kapsula

bowman Terdapat 3 gaya fisik yg

terlibat dalam filtrasi glomerulus Tek darah kapiler glomerulus Tek osmotik koloid plasma Tek hidrostatik kapsula

bowman

Page 15: Fisiologi Ginjal
Page 16: Fisiologi Ginjal

Glomerular filtration rate

Filtrat yang terbentuk dalam capsular space dalam setiap menit

Normal : ± 125 ml / m GFR bergantung pada tekanan filtrasi netto,

luas permukaan glomerulus, dan permeabilitas membran glomerulus

Faktor tersering perubahan GFR adalah perubahan tekanan darah kapiler glomerulus

Page 17: Fisiologi Ginjal

OTOREGULASI GFR Terdapat dua mekanisme

Mekanisme miogenik otot polos vaskuler arteriol berkontraksi secara inheren Arteriol aferen secara otomatis berkonstraksi jika teregang

karena tekanan arteri meningkat Arteriol aferen yg tdk meregang krn teknana dalam

pembuluh darah turun akan secara inheren melemas. Mekanisme umpan balik tubuloglomerulus yg

nmelibatkan aparatus jukstaglomerulus ↑ TD ↑tek yg mendorong ke dlm glomerulus ↑tek

kapiler glomerulus ↑GFR ↑laju aliran cairan melalui tubulus stimulasi sel-sel makula densa utk melepaskan zat-zat kimia vasoaktif pengeluaran zat kimia yg menginduksi vasokonstriksi arteriol aferen ↓aliran darah ke dlm glomerulus ↓tek kapiler glomerulus ke normal ↓GFR ke normal

Page 18: Fisiologi Ginjal
Page 19: Fisiologi Ginjal

Gfr konstan pada tek darah arteri antara 75 – 160 mm hg Makenisme autoregulasi

1) Feed back mekanisme vasodilator arteri aferenGfr rendah → cairan pd tubulus > lambat → reabs.↑↑→ ↓ Konsentrasi ion pada makula densa → dilatasi

art. Aff → takanan glo ↑ → gfr ↑2) Feed back mekanisem vasokonstriksi arteri eferen

Gfr rendah → cairan pada tubulus > lambat → absorp. ↑ → Konsentrasi ion pada makula densa ↓ → juksta glomerulus m’sekresi renin → meck. Renin – angiotensin → vasokonstr. Art. Eff → gfr ↑

3) Autoregulasi renal blood flow↓ Tek Darah < 70 mm hg → GFR ↓ → mekanisme Umpan balik vasodilator art. Aff

Page 20: Fisiologi Ginjal

Baroreseptor

↓ TD

Baroreseptor aorta dan sinus karotikus

↑akitvitas simpatis

Vasokonstriksi arteriol umum

Vasokonstriksi arteriol aferen

↓TD kapiler glomerulus

↓ GFR

↓ volume urin

↑konversi cairan dan garam

↑TD arteri

↑resistensi perifer

↑akitvitas simpatis

↑TD arteri

Penyesuaian jangka pendek

Penyesuaian jangka panjang

Page 21: Fisiologi Ginjal

REABSORPSI TUBULUSReabsorpsi tubulus melibatkan transportasi transepitel Menembus membran sel luminal Melalui sitosol Menembus membran sel basolateral Melalui cairan intersisium Menembus dinding kapilerTerdapat 2 jenis reabsorpsi Reabsorpsi pasif tdk ada penggunaan energi utk

memindahkan secara netto zat tertentu, krn mengikuti penurunan gradien elektrokimia atau osmosis

Reabsorpsi aktif apabila salah satu dari kelima rangkaian transportasi transepitel memerlukan energi

Page 22: Fisiologi Ginjal
Page 23: Fisiologi Ginjal

REABSORPSI TUBULUS – tubulus proksimal

67% Na yg difiltrasi secara aktif diabsorpsi, tdk berada di bawah kontrol; Cl mengikuti secara pasif

Semua glukosa dan as amino yg di filtrasi direabsorpsi oleh transport aktif sekunder, tdk berada di bawah kontrol

PO4 dan elektrolit lain yg difiltrasi bervariasi; berada di bawah kontrol

65% H2O yg difiltrasi secara osmotis direabsorpsi; tdk berada di bawah kontrol

50% urea yg difiltrasi secara pasif di absorpsi; tdk berada di bawah kontrol

Semua K yg difiltrasi di reabsorpsi; tdk berada di bawah kontrol

Page 24: Fisiologi Ginjal

REABSORPSI TUBULUS – tubulus distal

Reabsorpsi na bervariasi, di kontrol oleh aldosteron; cl mengikuti secara pasif

Reabsorpsi h2o bervariasi, dikontrol oleh vasopresin

Page 25: Fisiologi Ginjal

REABSORPSI TUBULUS – duktus koligen

Reabsorpsi H2O bervariasi di kontrol oleh vasopresin

Page 26: Fisiologi Ginjal

REABSORPSI TUBULUS

Page 27: Fisiologi Ginjal

SISTEM RENIN-ANGIOTENSIN-ALDOSTERON

Ginjal hormon renin sebagai respon terhadap penurunan NaCl/volume CES/tek darah arteri

Renin mengaktifkan angiotensinogen (suatu protein plasma yg diproduksi di hati) angitensin I

Angiotensin I angiotensi II oleh ACE (angiotensin-converting enzim) yg diproduksi di paru

Angiotensin II aldosteron dengan merangsang korteks adrenal

Aldosteron merangsang reabsorpsi Na oleh ginjal

Page 28: Fisiologi Ginjal
Page 29: Fisiologi Ginjal
Page 30: Fisiologi Ginjal

SEKRESI TUBULUS

Tubulus proksimal Sekresi H bervariasi tergantung pada status asam

basa tubuh Sekresi ion organik tdk berada di bawah kontrol

Tubulus distal Sekresi H bervariasi tergantung pada status asam

basa tubuh Sekresi K bervariasi dikontrol oleh aldosteron

Duktus pengumpul Sekresi H bervariasi tergantung pada status asam

basa tubuh

Page 31: Fisiologi Ginjal

KONTROL GANDA SEKRESI ALDOSTERON

↓ Na / ↓ vol CES / ↓ tek arteri

↑renin

↑ Angiotensin I

↑ Angiotensin II

↑ aldosteron

↑ reabsorpsi Na tubulus

↓ekskresi Na dalam urin

↑ K plasma

↑ sekresi K tubulus

↑ ekskresi K dalam urin

Page 32: Fisiologi Ginjal

EKSKRESI URIN

Dari 125ml/menit plasma yang difiltrasi, 124 ml/menit plasma di reabsorbsi eksresi rerata 1 ml/menit

Seluruh traktus urinarius hanya terdiri dari epitel transsitional yang tidak lagi merubah komposisi urine, sehingga praktis hanya tempat menyimpan dan lewatnya urine keluar

Pada kalix, pelvis renalis dan ureter lapisan epitel dikelilingi oleh otot polos yang tersusun seperti spiral dan berkontraksi bila diregangkan

Urin di simpan sementara di dlm kandung kemih, lalu dikeluarkan melalui proses berkemih

Page 33: Fisiologi Ginjal

Plasma clearence

Kemampuan ginjal untuk membersihkan plasma dari sisa metabolisme dan zat lain.

Menyatakan keefektifan fungsi ginjal dalamn mengeluarkan berbagai zat sisa.

Ditentukan oleh• KECEPATAN SEKRESI URINE (ml / MENIT)• KONSENTRASI ZAT TERTENTU DALAM DARAH

(PLASMA) (mg / ml) Plasma clearence =

kec. Ekskresi urin Konst. Zat dalam plasma

Page 34: Fisiologi Ginjal

KONTROL REFLEKS DAN VOLUNTER ATAS BERKEMIH

(+) (─)

KONTROL REFLEKS KONTROL VOLUNTER

Kandung kemih terisi

Reseptor renggang +

Saraf parasimpatis +

Kandung kemih +

Kandung kemih berkontraksi

Sfingter uretra interna secara

mekanis terbuka

Korteks serebrum

Neuron motorik

Sfingter uretra eksterna tetap

tertutup sewaktu neuron motorik

terangsang

Sfingter uretra eksterna terbuka sewaktu neuron

motorik mengalami inhibisi

Page 35: Fisiologi Ginjal

Fisiologi Sherwood Fisiologi Ganong

Referensi

Page 36: Fisiologi Ginjal

... Terima kasih ...