Laporan Fisiologi Ginjal

download Laporan Fisiologi Ginjal

of 30

Transcript of Laporan Fisiologi Ginjal

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    1/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Air merupakan komposisi utama dari tubuh manusia kurang lebih 60-70% tubuh

    manusia tersusun oleh air. Di dalam tubuh manusia air digunakan dalam berbagai proses

    yang menunjang fungsi tubuh. Di lain sisi air juga digunakan sebagai pelarut atau media

    yang digunakan untuk membuang zat-zat sisa metabolisme dan yang tidak di gunakan

    oleh tubuh. Air di keluarkan oleh tubuh melalui urine dan keringat. edia berupa

    keringat dan urine ini di kelurkan oleh tubuh sesuai dengan keadaan tubuh terutama

    suhu. Dimana ketika suhu naik atau panas maka pengeluaran air melalui keringat namun

    apabila suhu dingin maka pengeluaran air !enderung melalui urine. ekanisme

     pembuatan urine lebih rumit di bandingkan dengan pembuatan keringat seperti yang

    telah di bahas di blok ". Ada " fase dalam pembuatan urine yaitu filtrasi# reabsorbsi dan

    sekresi. $elain itu regulasi dari pengelauaran urine juga melibatkan medulla spinalis dan

    medulla oblongata. leh karena iru# dalam kesempatan kali ini kami akan menjelaskan

    hal-hal yang berhubungan dengan urine mulai dari regulasi sampai ekskresi dan yang

     berhubungan dengan materi modul & blok ' ini.

    (. )ujuan

    &. Agar mahasis*a mampu memahami dan menjelaskan anatomi dari traktus

    uropoetika.

    +. Agar mahasis*a mampu memahami dan menjelaskan sistem dan mekanisme

    uropoetika.

    ". Agar mahasis*a mampu memahami dan mengerti sistem regulasi uropoetika.

    ,. Agar mahasis*a mampu memahami sistem mikturisi

    1

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    2/30

    BAB II

    PEMBAHASAN

    $/A1 2

     Dear diary, sampai kapan Samarinda banjir tiap kali hujan

    $ebenarnya hari ini aku ingin bolos kuliah# karena sejak pagi hujan sangat deras.

    Aku kha*atir kalau akan terjadi banjir. 3ntungnya saat berangkat mobilku dapat sampai

    dengan selamat di kampus 4 3nmul. )etapi pulang kuliah# yang kukha*atirkan

    menjadi kenyataan. )iga kilometer dari rumah# lalu lintas sangat padat dan bergerak 

     pelan akibat banjir. 3dara yang dingin dan A5 mulai membuatku merasa ingin ken!ing.

    Dua jam kemudian# mobilku hanya maju & kilometer dan rasa ingin ken!ingku semakin

     berat. Ah...seandainya bisa kuperintahkan renal untuk berhenti kerja selama ma!et ini.

    Dua jam berikutnya baru mobilku terbebas dari kema!etan dan bajir# tapi rasa ingin

    ken!ing sudah tidak tertahankan. (egitu sampai di rumah# aku segera berlari ke kamar 

    mandi. $ayangnya uretraku sudah tidak mau berkompromi dengan otakku. 1a

     bersikukuh untuk merelaksasikan sphingter-nya saat aku baru membuka pintu kamar 

    mandi.

    STEP I

    &. enal

    erupakan nama lain dari ginjal. injal adalah suatu organ ekskresi yang berada

    di bagian posterior abdomen dengan jumlah sepasang serta merupakan salah satu

    organ retroperitoneum.ang bentuknya seperti ka!ang merah dengan posisi

    ginjal sebelah kanan lebih rendah dari pada ginjal sebelah kiri karena ginjal

    sebelah kanan tertekan oleh hepar.2. 3reter 

    erupakan saluran yang berasal dari 8esi!a urinaria menuju saluran keluar 

    tubuh.

    3. $phin!ter erupakan !in!in otot yang biasanya terbagi menjadi + yaitu sphin!ter internus

    dan sphin!ter eksternus. ang biasanya sphin!ter internus tersussn oleh otot

     polos dan kerjanya se!ara in8olunter sedangkan sphin!ter eksternus tersususn

    oleh otot rangka dan kerjanya se!ara 8olunter.

    2

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    3/30

    STEP II

    &. engapa faktor dingin mempengaruhi pengeluaran urin9

    +. fungsi renal

    ". mengapa penulis bisa menahan miksi selama + jam 9

    ,. efek menahan miksi9

    '. faktor apa saja yng mempengaruhi miksi selain dingin 9

    6. (agaimana proses pembentukan urin9

    7. organ-organ apa saja yang berperan dalam penyaluran urin9

    STEP III

    1. engapa faktor dingin mempengaruhi pengeluaran urin 9a. 4aktor dingin mengakibatkan 8asokonstriksi pada pembuluh darah kulit

    sehingga pengeluaran air melalui keringat terhambat dan akhirnya di alihkn

    melalui miksi.

    b. komposisi urine dan keringat ada yang sama seperti air dan ada juga yang

     berbeda seperti urea.

    2. 4ungsi renal antara lain2

    a. 4iltrasi darah

     b. enyimpan glikogen dan berperan dalam glukoneogenesis

    !. engatur keseimbangan !airan tubuh serta asam - basa.

    d. engjasilkan hormon seperti norepinefrin dan epinefrin.

    e. :enghasil 8asopressin dan renin.

    3. mengapa penulis bisa menahan miksi selama + jam 9a. Adanya sphin!ter

    3

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    4/30

    Dalam skstem perkemihan memiliki + katub yaitu spin!ter internus dan

    eksternus . $eperti di katan di atas bah*a sphin!ter internus bekerja se!ara

    in8olenter sedangkan sphin!ter eksternus bekerja se!ara 8olunter. ;ala ini

    mengakibaykan apabila seseorang yang se!ara sadr belum ingin

    mengeluarkan urine maka sphin!ter eksternusnya akb mengalaminkontstriksi

    yang kuat yang menahan urin tersebut untuk keluar.

    b. Adanya refleks ureter renalisefleks ini terjadi apabila dalam menahan miksi yang lama. enahan

    miksi yang lama akan mengakibatkan timbul rasa nyeri yang berasal dari

     peregangang 8esi!a urinari yng melebihi normal dimana regangan ini akan

    mengenai peritoneum sehingga mun!ul rasa nyeri. asa nyeri ini akn

    mengakibat terhambatnya penyaluran darah dari arteriol aferen sehingga ada

    reaksi penurunan proses dalam filtrasi ginjal.

    4. efek menahan miksi9a. $araf bisa erjepit karena adanya peregangan yang berlebihan.b. Adanya gangguan pada elastisitas otot atau 8esi!a urinaria.c. engakibatkan batu ginjal.d. 1nfeksi saluran kemih.

    5. faktor apa saja yng mempengaruhi miksi selain dingin 9a.

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    5/30

    $e*aktu filtrat mengalir melalui tubulus# bahan bahan yang bermanfaat

     bagi tubuh akan dikembalikan lagi ke plasma kapiler peritubulus. Dari &@0 liter 

     plasma yang disaring perhari# sekitar &7@#' liter akan direabsorpsi dan sekitar 

    ' liter lainnnya akan mengalir ke pel8is ginjal untuk dikeluarkan menjadi urin.

    • $ekresi

    $ekresi adalah pemidahan selektif bahan bahan dari kapiler peritubulus

    ke dalam lumen tubulus. $etelah terjadi sekresi akan terbentuklah urin.

    7. organ-organ yang berperan dalam penyaluran urina. ginjalb. 3reter c.

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    6/30

    STEP V

    &. Anatomi uropoetik 

    +. ekanisme pembentukan urin

    - egulasi

    ". ekanisme miksi

    STEP VI

    (elajar andiri

    Dalam tahap belajar mandiri ini# setiap indi8idu kelompok melakukan kegiatan belajar 

     baik mandiri maupun kelompok dengan mempelajari semua hal yang berkaitan dengan

    learning objectives dari berbagai sumber referensi yang bisa didapat. egiatan belajar 

    mandiri ini dilaksanakan dari hari $enin# +, aret +0&, sampai dengan hari abu# +6

    aret +0&,.

    STEP VII

    &. Anatomi 3ropoetik 

    a. en

    Dua ginjal terletak pada dinding posterior abdomen# di luar rongga

     peritoneum. $etiap ginjal orang de*asa beratnya kira-kira &'0 gram dan

    6

    MIKSIOrga da Sa"#ra $

    a. %&'a"b. Ure(erc. )e*&ca Ur&ar&ad. Ure(er FAKTOR +AN%

    MEMPEN%ARU

    MEKANISME

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    7/30

    kira-kira seukuran kepalan tangan. $isi medial ginjal merupakan daerah

    lekukan yang disebut hilum  tempat le*atnya arteri renalis dan 8ena renalis#

    !airan limfatik# suplai saraf# dan ureter yang memba*a urin akhir dari ginjal

    ke kandung kemih# tempat urin disimpan hingga dikeluarkan. injal

    dilingkupi oleh kapsul fibrosa yang melindungi bagian dalamnya yangrapuh.

    ika ginjal dibagi dua dari atas ke ba*ah#

    dua daerah utama yang dapat digambarkan yaitu

    korteks di bagian luar dan medulla di bagian dalam.

    edulla ginjal terbagi menjadi beberapa massa

     jaringan berbentuk keru!ut yang disebut piramida

    ginjal. Dasar dari tiap dimulai dari perbatasan

    antara korteks dan medulla serta berakhir di papilla#

    yang menonjol ke dalam ruang pel8is ginjal# yaitu

    sambungan dari ujung ureter bagian atas yang

     berbentuk !orong.

    (atas pel8is terbagi menjadi kantong-

    kantong dengan ujung terbuka yang disebut kalises mayor# yang meluas keba*ah

    menjadi kalises minor# yang mengumpulkan urin dari tubulus setiap papilla. Dinding

    kalises# pel8is# dan ureter terdiri dari elemen-elemen kontraktil yang mendorong urin

    menuju kandung kemih# tempat urin disimpan sampai dikeluarkan.

    7

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    8/30

    -

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    9/30

     b. 3reter 

    3reter adalah saluran yang menghubungkan ren ke 8esi!a urinaria#

    letaknya retroperitoneal. (entuknya menyerupai !orong# dari ren besar dan

    terus menge!il menuju 8esi!a urinaria. :anjangnya kurang lebih +'-"' !m.

    )erdapat dua ureter# yang masing-masing mengangkut urin dari ren menuju

    kandung kemih. 3reter berdinding otot polos.

    Ada " penyempitan di ureter 2

    - etika pel8is renalis memasuki ureter 

    - etika mele*ati peralihan antara pars abdominalis B pars pel8is

    - etika memasuki 8esi!a urinaria

    !. kandung kemih?

    &? bagian korpus# yang

    merupakan bagian utama kandung

    kemih# dan pengumpulan urin# serta

    >+? bagian leher berbentuk !orong#

    yang merupakan perluasan korpus kandung kemih# berjalan ke ba*ah dan ke depan

    menuju segitiga urogenital dan berhubungan dengan uretra.

    (agian ba*ah kandung kemih disebut juga uretra posterior. )erdapat dua

    sfingter# internus dan eksternus. $fingter eksternus diatur se!ara 8olunteer# dan internus

    se!ara in8olunter.

    d. 3retra

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    10/30

    3retra adalah saluran akhir dari sistem uropoetik yang akan mengeluarkan urin

    dari dalam tubuh. 3retra pada *anita berukuran pendek dan lurus# berjalan langsung

    dari kandung kemih ke luar. :ada pria uretra jauh lebih panjang dan berjalan

    melengkung dari dari kandung kemih ke luar# mele*ati kalenjar prostat dan kemih.

    (agian-bagian sistem kemih setelah ginjal anyalah saluran dn reser8oir untuk 

    mengangkut urin ke luar. $etelah terbentuk di ginjal# urin tidak mengalami perubahan

    komposisi atau 8olume se*aktu mengalir ke hilir melalui sistem kemih sisanya.

    3retra di bedakan sesuai dengan jenis kelamin# yaitu 3retra as!ulina dan 3retra

    4eminina.

    / 3retra as!ulina:ada uretra pria# lumennya melebar di " bagian# pada pars prostati!a# bulbus uretra#

    dan fossa na8i!ularis.

    / 3retra 4eminina:anjangnya hanya , !m. 3retra melekat pada dinding 8entral 8agina dan

    difiksasi pada os pubis oleh beberapa serabut dari ligamentum pubo8esi!ale

    dan oleh penebalan dari fas!ia diaphragma superior.

    +. ekanisme :embentukan 3rin

    a. 4iltrasi

    :roses filtrasi adalah proses a*al dari pembentukan urin. $elama filtrasi

    yang terjadi di nefron sekitar +0 persen plasma yang mengalir melalui ginjal

    difiltrasi dari glomerulus ke dalam kapsula bo*man. 4iltrasi ini bersifat

    impermeabel terhadap protein plasma. embran kapiler glomerulus terdiri

    dari " lapisan# endotelium kapiler# membran basal dan sel epitelial >podosit?.

    ndotelium kapiler mempunyai ribuan lubang ke!il yang disebut sebagai

    fenestra. 4enestra ini !ukup besar namun mempunyai muatan negatif 

    sehingga dapat menghambat filtrasi plasma.

    embran basal terdiri dari kolagen dan proteoglikan. olagen ini

     berfungsi sebagai kerangka struktural sedangkan proteoglikan berfungsi

    sebagai sa*ar protein plasma yang men!egah protein plasma difiltrasi.

    arena proteoglikan memiliki muatan listrik yang sangat negatif. Albumin

    10

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    11/30

    dan protein plasma juga bermuatan negatif sehingga proteoglikan ini

    menolak protein dan men!egah protein plasma terfiltrasi.

    $el epitelial adalah permukaan terluar glomerulus# sel ini membentuk 

    tonjolan-tonjolan yang disebut podosit. Di antara tonjolan-tonjolan ini

    terdapat !elah pori-pori. $el epitelial ini memiliki muatan negatif yang

    membantu men!egah filtrasi protein plasma.

    embran glomerulus se!ara umum lebih tebal dari membran kapiler lain

    dan juga memiliki pori-pori yang lebih banyak juga. $ehingga laju filtrasi

    dari glomerulus menuju kapsula bo*man sangat !epat. 3ntuk air misalnya

    kapiler glomerulus &00 kali lebih permeabel daripada kapiler lain di tubuh.eskipun laju filtrasi glomerulus tinggi# sa*ar dari membran glomerulus

    memiliki sifat yang selektif terhadap zat yang difiltrasi olehnya tergantung

    ukuran dan muatan listriknya.

    :ori-pori membran glomerulus memiliki ukuran @ nanometer >@0

    angstrom?. olekul yang lebih ke!il dari pori-pori ini dapat masuk ke dalam

    kapsula bo*man. /amun beberapa molekul yang ukurannya lebih ke!il dari

     pori-pori membran ada yang tidak bisa difiltrasi. ;al ini dikarenakan

     pengaruh dari muatan listrik molekul tersebut dan muatan listrik membran

    glomerulus itu sendiri. uatan listrik membran memiliki muatan negatif.

    ika muatan negatif ini berhadapan dengan molekul yang sama-sama

    memiliki muatan negatif seperti albumin !ontohnya# karena sama-sama

     bermuatan negatif mengakibatkan timbulnya tolakan elektrostatis.

    emampuan inilah yang berperan penting dalam menyaring dan memilih zat

    apa yang dapat masuk dan tidak dapat masuk ke dalam kapsula bo*man.

    (eberapa zat dapat difiltrasi se!ara bebas. 5ontohnya adalah air# natrium

    dan glukosa. Air# dan elektrolit serta protein plasma dalam glomerulus

    memperngaruhi laju filtrasi glomerulus >4?. 4 ini se!ara umum

    ditentukan oleh tekanan hidrostatik glomerulus# tekanan osmotik koloid

    membran glomerulus# tekanan hidrostatik kapsula bo*man# dan tekanan

    osmotik koloid dalam kapsula bo*man. /amun# karena konsentrasi protein

    11

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    12/30

    dalam kapsula bo*man sangat rendah# tekanan osmotik koloid dalam

    kapsula bo*man dianggap nol.

    )ekanan yang menyebabkan terjadinya filtrasi dari glomerulus disebut

    sebagai tekanan filtrasi. )ekanan filtrasi ini didapatkan dari penjumlahan

    tekanan hidrostatik glomerulus# tekanan osmotik koloid glomerulus dan

    tekanan hidrostatik kapsula bo*man. )ekanan hidrostatik di glomerulus

     besarnya sekitar 60 mm;g. )ekanan hidrostasis adalah tekanan yang

    mendorong terjadinya filtrasi. $edangkan tekanan osmotik koloid

    glomerulus dan tekanan hidrostatis kapsula bo*man !enderung mela*an

    filtrasi. ;al ini disebabkan karena tekanan osmotik koloid glomerulus

    ditimbulkan akibat distribusi tak seimbang dari protein-protein plasma.

    arena tidak bisa difiltrasi# maka protein plasma terdapat di glomerulus

    tetapi tidak terdapat di kapsula bo*man. ;al ini menyebabkan terdapat

     perbedaan tekanan osmotik koloid di kedua tempat. onsentrasi air yang

    lebih tinggi di dalam kapsula bo*man menyebabkan air !enderung mengalir 

    menuruni gradien konsentrasinya ke dalam kapiler glomerulus.

    :erubahan tekanan hidrostatis glomerulus adalah yang paling

     berpengaruh terhadap 4. :erubahan tekanan hidrostatis glomerulus

    dipengaruhi oleh dilatasi atau konstriksi >tahanan? dari arteriol aferen dan

    eferen serta dari tekanan arteri. )ekanan arteri yang meningkat !enderung

    meningkatan tekanan hidrostatis yang otomatis akan meningkatkan 4.

    onstriksi dari arteriol aferen !enderung mengurangi aliran darah yang

    mengalir ke glomerulus dan mengurangi tekanan hidrostatik glomerulus

    yang se!ara otomatis mengurangi 4. $edangkan dilatasi dari arteriolaferen meningkatkan tekanan hidrostatis karena aliran darah yang masuk ke

    dalam glomerulus bertambah banyak sehingga meningkatkan 4.

    onstriksi dari arteriol eferen akan meningkatkan tahanan aliran keluar 

    dari kapiler glomerulus. ;al ini meningkatkan tekanan hidrostatik 

    glomerulus. ika peningkatan tahanan hanya sedikit# akan meningkatkan

    4. /amun jika peningkatan tahanan meningkat jauh akan mengurangi

    aliran darah ginjal dan akan membuat fraksi filtrasi dan tekanan osmotik 

    12

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    13/30

    koloid glomerulus meningkat seiring peningkatan tahanan arteriol eferen.

    (ila dibiarkan tekanan osmotik koloid glomerulus akan meningkat melebihi

    tekanan hidrostatik glomerulus# sehingga pada akhirnya akan menurunkan

    4.

    $timulasi simpatis juga mengakibatkan penurunan 4. $timulasi

    simpatis ini mengakibatkan konstriksi arteriol ginjal dan menurunkan aliran

    darah ginjal yang se!ara langsung juga menurunkan 4. ;al ini bersamaan

    dengan pengaruh epinefrin dan norepinefrin. $aat saraf simpatis bekerja#

    epinefrin dan norepinefrin dilepaskan ke dalam aliran darah. edua hormon

    ini mengakibatkan konstriksi arteriol aferen dan eferen sehingga

    menurunkan aliran darah ginjal dan 4. arena kedua hormon ini bekerja

     bersamaan dengan saraf simpatis# keduanya dianggap kurang penting

    terhadap perubahan 4 ke!uali saat terjadi pendarahan hebat.

    $elain itu ada endotelin yang dilepaskan oleh sel endotel saat terjadi

    kerusakan. ndotelin ini merupakan 8asokonstriktor kuat. ;ormon yang

     bekerja mempertahankan 4 adalah Angiotensin 11. ;ormon ini se!ara

    khusus mengkonstriksikan arteriol eferen sehingga terjadi peningkatan

    reabsorbsi air dan natrium. ;al ini membantu menjaga 4 dalam keadaan

    normal.

    C :engaturan toregulasi

    toregulasi L4 arena tekanan darah arteri adalah gaya yang

    mendorong darah ke dalam glomerulus# tekanan darah kapiler glomerulus

    sehingga L4 akan meningkat setara dengan peningkatan tekanan arteri jika hal-

    hal lain konstan. Dan juga# penurunan tekanan darah arteri akan disertai dengan

     penurunan L4. :erubahan L4 spontan tak sengaja sema!am itu sebagian

     besar di!egah oleh mekanisme pengaturan instrinsik yang di!etuskan oleh ginjal

    itu sendiri# suatu proses yang dikenal sebagai otoregulasi >oto berarti sendiriE?.

    injal dalam batas-batas tertentu# mempertahankan aliran darah kapiler 

    glomerulus yang konstan >sehingga tekanan darah kapiler glomerulus konstan

    dan L4 stabil? *alaupun terjadi perubahan tekanan arteri. injal

    13

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    14/30

    melakukannya dengan mengubah-ubah kaliber arteriol aferen# sehinggga

    resistensi terhadap aliran darah melalui pembuluh ini dapat disesuaikan. $ebagai

    !ontoh# jika L4 meningkatkan akibat peningkatan tekanan darah arteri makan

    tekanan filtrasi netto dan L4 dapat dikurangi ke normal oleh konstriksi arteriol

    aferen# yang menurunkan aliran darah ke dalam glomerulus. :enyesuaian lo!al

    ini menurunkan tekanan darah glomerilis dan L4 ke normal

    $ebaliknya# jika L4 turun akibat penurunan tekanan arteri maka

    tekanan glomerulus dapat ditingkatkan ke normal oleh 8asodilatasi arteriol

    aferen# yang memungkinkan lebih banyak darah masuk meskipun tekanan

     pendorong berkurang. :eningkatan 8olume darah glomerulus meningkatkan

    tekanan darah glomerulus# yang pada gilurannya memba*a L4 kembali

    normal.

    terdapat dua mekanisme intrarenal yang berperan dalam otoregulasi2 >&?

    mekanisme miogenik# yang berespons terhadap perubahan tekanan di dalam

    komponen 8askuler nefron# >+?mekanisme umpan balik tubule-glomerulus# yang

    mendeteksi perubahan aliran melalui komponen tubulus nefron.

    -ekanisme miogenik adalah sifat umum otot polos 8askuler. tot polos

    8askuler arteriol berkontraksi se!ara inheren sebagai respons terhadap

     peregangan yang menyertai peningkatan tekanan di dalam pembuluh .karena itu#

    arteriol aferen se!ara otomatis berkonstriksi sendiri jika teregang karena tekanan

    arteri meningkat. espons ini membantu membatasi alirann darah ke dalam

    glomerulus ke tingkat normal *alaupun tekanan arteri meningkat. $ebaliknya#

    arteriol aferen yang tidak teregang >karena tekanan di dalam pembuluh

    menurun? akan se!ara inheren melemas# sehingga aliran darah ke dalam

    glomerulus meningkat *alaupun terjadi penurunan tekanan arteri.

    14

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    15/30

    -ekanisme umpan-balik tubuloglomerulus melibatkan apparatus

     jukstaglomerulus# yaitu kombinasi khusus sel-sel tubulus dan 8askuler di daerah

    nefron tempat tubulus# setelah melengkung terhadap dirinya# berjalan mele*ati

    sudut yang dibentuk oleh arteriol aferen dan aferen se*aktu keduanya menyatu

    di glomerulus. Di dalam dinding arteriol pada titik kontak dengan tubulus# sel-

    sel otot polos se!ara khusus membentuk sel granuler# yang disebut demikian

    karena sel-sel tersebut mengandung banyak granula sekretorik. $el-sel tubulus

    khusus di daerah ini se!ara kolektif disebut sebagai makula densa. $el-sel

    makula densa mendeteksi perubahan ke!epatan aliran !airan di dalam tubulus

    yang mele*ati mereka.

    - Apabila L4 meningkat akibat peningkatan tekanan arteri# !airan yang

    difiltrasi dan men!apai tubulus distal lebih banyak daripada normal. $ebagai

    respons# sel-sel makula densa mengeluarkan adenosine yang bekerja se!ara

     parakrin lo!al pada arteriol aferen sekitar yang kemudian menyebabkan

    konstriksi arteriol aferen dan menurunkan aliran darah glomerulus serta

    memulihkan L4 ke normal. Dalam keadaan sebaliknya# ketika penyaluran ke

    tubulus distal berkurang karena penurunan spontan L4 akibat penurunan

    tekanan darah arteri# maka adenosine yang dikeluarkan oleh makula densa

    aferen sehingga aliran darah tubulus meningkat dan L4 kembali normal.

    arena itu# melalui mekanisme )4# tubulus suatu nefron mampu memantau

    kadar garam di !airan yang mengalir melaluinya dan mengatur laju filtrasi

    melalui glomerulusnya sendiri agar !airan di a*al tubulus distal dan penyaluran

    garam konstan.

    -ekanisme umpan-balik tubuloglomerulus dan miogenik bekerja sama

    untuk melakukan otoregulasi terhadap L4 di dalam rentang tekanan arteri yang

    15

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    16/30

     berkisar antara @0 sampai &@0 mm;g. Di dalam rentang yang luas ini#

     penyesuaian-penyesuaian otoregulatorik instrinsik resistensi arteriol aferen dapat

    mengompensasi perubahan tekanan arteri# sehingga tidak terjadi fluktuasi L4

    yang tidak diinginkan# *alaupun tekanan glomerulus !enderung berubah

    mengikuti tekanan arteri. )ekanan arteri rata-rata normal adalah F" mm;g#

    sehingga rentang ini men!akup perubahan beberapa saat tekanan darah yang

    menyertai akti8itas sehari-hari dan tidak berkaitan dengan kebutuhan ginjal

    mengatur ekskresi ;+ dan garam. toregulasi penting karena pergeeseran L4

    yang tidak diinginkan dapat menyebabkan ketidakseimbangan !airan# elektrolit#

    dan zat-zat sisa yang dapat membahayakan tubuh. arena paling tidak sebagian

    !airan yang difiltrasi pasti diekskresikan# jumlah !airan yang diekskresikan

    dalam urin se!ara otomatis meningkat jika L4 meningkat. ika tidak terdapat

    otoregulasi# L4akan meningkat dan ;+ serta zat-zat terlarut akan terbuang

     pada saat kita berolahraga berat. $elain itu# jika L4 terlalu rendah# ginjal tidak 

    akan mampu se!ara adekuat mengeliminasi zat-zat sisa# kelebihan elektrolit# dan

     bahan lain yang seharusnya diekskresikan. adi# otoregulasi meredam efek 

    langsung perubahan-perubahan tekanan arteri yang seharusnya terjadi pada

    L4# dan selanjutnya pada ekskresi ;+# zat terlarut# dan zat sisa.

    ika perubahan tekanan arteri rata-rata berlangsung di luar rentang

    otoregulasi# mekanisme-mekanisme tersebut tidak mampu melakukan

    kompensasi. adi# perubahan dramatis pada tekanan darah arteri rata-rata >G@0

    mm;g atau H&@0 mm;g? se!ara langsung menyebabkan tekanan kapiler 

    glomerulus dan L4 menurun atau meningkat sesuai perubahan tekanan arteri.

    -ontrol $impatis kstrinsik pada L4. $elain mekanisme otoregulasiintrinsik yang diran!ang untuk menjaga agar L4 konstan *alaupun terjadi

    fluktuasi tekanan darah arteri# L4 dapat diubah se!ara sengaja# bahkan saat

    tekanan darah arteri rata-rata berada dalam rentang otoregulasi oleh mekanisme

    kontrol ekstrinsik yang mengalahkan respons otoregulasi. ontrol ekstrinsik atas

    L4# yang diperantarai oleh sinyal saraf simpatis ke arteriol aferen# ditujukan

    untuk mengatur tekanan darah arteri. $istem saraf parasimpatis tidak 

    menimbulkan pengaruh apapun pada ginjal.

    16

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    17/30

    ika 8olume plasma berkurang-sebagai !ontoh # akibat perdarahan-maka

     penurunan tekanan darah arteri yang terjadi dideteksi oleh baroreseptor arkus

    aorta dan sinus karotis# yang memi!u refleI saraf untuk meningkatkan tekanan

    darah kea rah normal. espon refleI ini dikoordinasikan oleh pusat !ontrol

    kardio8askular di batang otak dan terutama diperantarai oleh peningkatan

    akti8itas simpatis ke jantung dan pembuluh darah. eskipun peningkatan !urah

     jantung dan resistensi perifer total yang terjadi membantu meningkatkan tekanan

    darah menuju normal namun 8olume plasma tetap kurang. Dalam jangka

     panjang#8olume plasma harus dipulihkan ke normal. $alah satu kompensasi

    untuk berkurangnya 8olume plasma adalah penurunan pengeluaran urin

    sehingga lebih banyak !airan yang ditahan di tubuh. :engeluaran urin berkurang

    sebagian karena penurunan L4J jika !airan yang difiltrasi berkurang maka

    tersedia untuk dieksresikan juga berkurang.

    -)idak ada mekanisme baru yang diperlukan untuk menurunkan L4.

    L4 berkurang akibat respons refleks baroreseptor terhadap penurunan tekanan

    darah. $elama refleks ini# terjadi 8asokonstriksi yang diinduksi oleh sistem

    simpatis di sebagian besar arteriol tubuh sebagai mekanisme kompensasi untuk 

    meningkatkan resistensi perifer total. Di antara arteriol yang berkonstriksi

    sebagai respons terhadap refleks baroreseptor ini adalah arteriol aferen yang

    menyalurkan darah ke glomerulus. Arteriol aferen dipersarafi oleh serat

    8asokonstriktor simpatis jauh lebih banyak daripada persarafan untuk arteriol

    eferen. $e*aktu arteriol aferen berkonstriksi sebagai akibat dari peningkatan

    akti8itas simpatis# lebih sedikit darah yang mengalir ke glomerulus

    dibandingkan normal# sehingga tekanan darah kapiler glomerulus menurun.

    )erjadi penurunan L4# kemudian menyebabkan pengurangan 8olume urin.

    Dengan !ara ini# ;+ dan garam yang seharusnya keluar dalam urin ditahan di

    dalam tubuh# membantu memulihkan 8olume plasma ke normal# sehingga

     penyesuaian-penyesuaian kardio8askuler jangka pendek tidak lagi diperlukan.

    $ebaliknya# jika tekanan darah meningkat# terjadi respons-respons yang

    sebaliknya. ika baroreseptor mendeteksi peningkatan tekanan darah# akti8itas

    8asokonstriktor simpatis ke arteriol-arteriol# termasuk arteriol aferen ginjal#

    17

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    18/30

    se!ara refleks berkurang# sehingga terjadi 8asodilatasi arteriol. arena darah

    yang masuk ke glomerulus melalui arteriol aferen yang berdilatasi lebih banyak#

    tekanan darah kapiler glomerulus meningkat dan L4 juga meningkat. ang

    ikut membantu peningkatan 8olume urin adalah penurunan reabsorpsi ; + dan

    garam oleh tubulus yang diatur se!ara hormonal. elalui kedua mekanisme

    ginjal ini# peningkatan filtrasi glomerulus dan penurunan reabsorpsi ;+ dan

    garam oleh tubulus# 8olume urin ditingkatkan dan kelebihan !airan dapat

    dieliminasi dari tubuh. ;ilangnya rasa haus dan berkurangnya pemasukan !airan

     juga membantu memulihkan tekanan darah yang meningkat ke normal.

    Laju filtrasi glomerulus juga bergantung pada koefisien filtrasi > f ?

    selain pada tekanan filtrasi nettto. $elama bertahun-tahun  f dianggap konstan#

    ke!uali pada keadaan-keadaan penyakit dengan membran glomerulus menjadi

    lebih bo!or dibandingkan normal. iset-riset baru menunjukkan hal yang

    sebaliknya# yaitu bah*a  f   dapat berubah-ubah di ba*ah kontrol fisiologis.

    edua faktor yang menentukan  f # luas permukaan dan permeabilitas kapiler 

    glomerulus dapat dimodifikasi oleh akti8itas kontraktil di dalam membran.

    Luas permukaan yang tersedia untuk filtrasi di dalam glomerulus

    di!erminkan oleh permukaan dalam kapiler glomerulus yang berkontak langsung

    dengan darah. $etiap berkas glomerulus disatukan oleh sel-sel mesangium. $el-

    sel ini juga berfungsi sebagai fagosit dan mengandung elemen-elemen kontraktil

    >yaitu# filament mirip-aktin?. ontraksi sel-sel mesangium ini menutup sebagian

    dari kapiler filtrasi# sehingga luas permukaan yang tersedia untuk filtrasi di

    dalam berkas glomerulus berkurang. ika tekanan filtrasi netto tidak berubah#

     penurunan  f   ini akan menyebabkan penurunan L4. stimulasi simpatismenyebabkan sel-sel mesangium berkontraksi# sehingga hal ini menjadi

    mekanisme kedua >selain mendorong 8asokonstriksi arteriol aferen? sistem

    simpatis untuk menurunkan L4.

    :odosit juga memiliki filament kontraktil mirip-aktin yang kontraksi atau

    relaksasinya masing-masing dapat mengurangi atau meningkatkan jumlah !elah

    filtrasi yang tersedia di bagian dalam kapsul (o*man dengan mengubah bentuk 

    1-

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    19/30

    dan kedekatan foot pro!ess. umlah !elah merupakan penentu permeatabilitas

    dan  f  tampaknya berada di ba*ah kontrol fisiologis.

     b. eabsorbsi

    $emua konstituen plasma ke!uali protein# tanpa pandang bulu difiltrasi

     bersama melalui kapiler glomerulus. $elain zat sisa dan kelebihan barang

    yang harus dikeluarkan oleh tubuh# !airan filtrasi juga mengandung nutrien#

    elektrolit# dan bahan lain yang dibutuhkan tubuh. emang# melalui filtrasi

    glomerulus yang terus-menerus# jumlah dari bahan-bahan yang terfiltrasi per 

    hari ini bahkan lebih besar daripada yang ada di tubuh. (ahan-bahan esensial

    yang terfiltrasi dikembalikan ke tubu melalui reabsorbsi tubulus# trasfer 

    diskret bahan-bahan dari lumen tubulus ke dalam kapiler peritubulus.

    eabsorbsi tubulus adalah suatu proses yang sangat selektif. $emua

    konstituen ke!uali protein plasma memiliki konsentrasi yang sama di filtrat

    glomerulus dan di plasma. :ada sebagian besar kasus# jumlah setiap bahan

    yang diserap adalah jumlah yang diperlukan untuk mempertahankan

    komposisi dan 8olume lingkungan !airan internal yang sesuai. $e!ara umum#

    tubulus memiliki kapasitas reabsorbsi yang besar untuk bahan-bahan yang

    dibutuhkan oleh tubuh dan ke!il atau tidak ada untuk bahan-bahan yang

    tidak bermanfaat >)abel &?. arena itu# hanya sedikit# kalaupun ada#

    konstituen plasma yang terfiltrasi dan bermanfaat bagi tubuh terdapat di urin

    karena sebagian besar telah direabsorbsi dan dikembalikan ke darah. ;anya

     bahan esensial# misalnya elektrolit yang berlebihan yang disekresikan di

    urin. 3ntuk konstituen plasma esensial yang diatur oleh ginjal# kapasitas

    reabsorbsi dapat ber8ariasi tergantung pada kebutuhan tubuh. $ebaliknya#

    sebagian produk sisa yang terfiltrasi terdapat di urin. (ahan sisa ini# yang

    tidak bermanfaat bahkan berpotensi merugikan tubuh jika dibiarkan

    menumpuk# sama sekali tidak direabsorbsi. =at-zat ini menetap di tubulus

    untuk dikeluarkan di urin. $e*aktu ;+ dan bahan penting lain direabsorbsi#

     produk-produk sisa yang tertinggal di !airan tubulus menjadi sangat pekat.

    Dari &+' mlKmnt !airan yang terfiltrasi# biasanya &+, mlKmnt

    direabsorbsi. Dengan melihat besarnya filtrasi glomerulus maka besar 

    1

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    20/30

    reabsorbsi tubulus adalah luar biasa2 )ubulus biasanya mereabsorbsi FF%

    dari ;+ yang terfiltrasi >,7 galKhari?# &00% gula yang terfiltrasi >+#'

    lbKhari?# dan FF.'% garam yang terfiltrasi >0#"6 lbKhari?.

    Di seluruh panjangnya# dinding tubulus memiliki ketebalan satu sel dan terletak 

    dekat dengan kapiler peritubulus yang mengelilinginya. $el-sel tubulus yang berdekatan

    tiak berkontak satu dengan yang lain ke!uali di tempat yang mereka disatukan oleh tau

    erat >tau kedap# tight junction? di tepi-tepi lateral dekat membran luminalnya#yang

    menghadap ke lumen tubulus. 5airan interstitium terletak di !elah antara sel-sel yang

     berdekatan-ruan lat!ral-serta di antara tubulus dan kapiler.  Membran basolateral 

    menghadap !airan interstitium di bagian basal dan tepi lateral sel. )aut erat umumnya

    menghambat bahan mengalir di antara sel sehingga bahan harus menembus sel untuk 

    meninggalkan lumen tubulus dan masuk ke darah.

    TAHAP"TAHAP T#ASP$# T#ANSEPITEL

    3ntuk dapat tereabsorbsi# suatu bahan harus mele*ati lima sa*ar terpisah2

    • Tahap 1 (ahan harus meninggalkan !airan tubulus dengan mele*ati membran

    luminal sel tubulus.• Tahap 2 (ahan harus mele*ati ditosol dari satu sisi sel tubulus ke sisi lainnya.

    • Tahap 3 (ahan harus mele*ati membran basolateral sel tubuus untuk masuk ke

    !airan interstisium.

    •  Tahap 4 (ahan harus berdifusi melalui !airan interstisium.

    •  Tahap 5 (ahan harus menembus dinding kapiler untuk masuk ke plasma darah.

    eseluruhan rangkaian langkah ini dikenal sebagai transp%r trans!pit!l  >menembus

    epitelE?.

    #EABS$#BSI PASI& VE#SUS A'TI&

    )erdapat dua jenis reabsorbsi tubulus-reabsorbsi pasif dan reabsorbsi aktif -

     bergantung pada apakan diperlukan pengeluaran energi lokal untuk mereabsorbsi bahan

    tertentu. :ada r!abs%rbsi pasi( # semua tahap dalam transpor transepitel suatu bahan

    dari lumen tubulus ke plasma bersifat pasifJ yaitu tidak ada pengeluaran energi pada

     perpindahan netto bahan# yang terjadi mengikuti penurunan gradien elektrokimia atau

    osmotik. $ebaliknya# r!abs%rbsi akti(  berlangsung jika salah satu dari tahap-tahap

    20

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    21/30

    dalam transpor transepitel suatu bahan memerlukan suatu energi# bahkan jika keempat

    tahap lainnya bersifat pasif. :ada reabsorbsi aktif# perpindahan netto bahan dari lumen

    tubulus ke plasma terjadi melawan  gradien elektrokimia. (ahan yang se!ara aktif 

    direabsorbsi bersifat penting bagi tubuh# misal glukosa# asam amino# dan nutrien

    organik lainnya# serta /a dan elektrolit lain seperti :,"-. Di sini tidak se!ara spesifik 

    dijelaskan proses reabsorbsi masing-masing bahan yang difiltrasi untuk dikembalikan

    ke plasma tetapi akan diperlihatkan !ontoh ilustratif mekanisme umum yagn berperan#

    setelah mula-mula kita menguraikan reabsorbsi /a yang penting dan unik.

    eabsorbsi natrium bersifat unik dan kompleks. Dari energi total yang

    dikeluarkan oleh ginjal# @0% digunakan untuk transpor /a# yang menunjukkan

     pentingnya proses ini. )idak seperti kebanyakan zat terlarut yang terfiltras# /a

    direabsorbsi hampir di sepanjang tubulus# tetapi dengan derajat berbeda-beda di bagian

    yagn berbeda-beda. Dari /a yang difiltrasi# FF#'% se!ara normal direabsorbsi# sekitar 

    67% direabsorbsi di tubulus proksimal# +'% di ansa ;enle# dan @% di tubulus distal dan

    koligentes. eabsorbsi natrium memiliki peran penting berbeda-beda di masing-masing

    segmen tersebut# seperti akan tampak seiring dengan berlanjutnya pemahasan kita.

    1nilah sekilas peran-peran tersebut2

    • eabsorbsi natrium di tubulus proksimal  berperan penting dalam reabsorbsi

    glukosa# asam amino# ;+# 5l-# dan urea.

    • eabsorbsi natrium di pars asendens ansa enle# bersama dengan reabsorbsi

    5l-# berperan sangat penting dalam kemampuan ginjal menghasilkan urin

    dengan konsentrasi dan 8olume ber8ariasi# bergantung pada kebutuhan tubuh

    untuk menghemat atau mengeluarkan ;+.

    • eabsorbsi natrium di tubulus distal   dan koligentes  ber8ariasi dan berada di

     ba*ah kontrol hormon. eabsorbsi ini berperan kun!i dalam mengatur 8olume

    5$# yang penting dalam kontrol jangka panjang tekanan darah arteri# dan juga

    sebagian berkaitan dengan sekresi   dan sekresi ;.

     /atrium direabsorbsi di sepanjang tubulus ke!uali di pars desendens ansa ;enle.

     /anti anda akan mempelajari makna dari penge!ualian ini. Di seluruh segmen tubulus

    yang mereabsorbsi /a# tahap aktif dalam reabsorbsi /a# tahap aktif dalam reabsorbsi

     /a melibatkan pemba*a /a-  A):ase dependen energi yang terletak di membran

    21

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    22/30

     basolateral sel tubulus. :emba*a ini sama dengan pompa /a- yang terdapat di semua

    sel yang se!ara aktif mengeluarkan /adari sel. $e*aktu pompa basolateral

    memindahkan /akeluar sel tubulus ke dalam lateral# konsentrasi /aintrasel terjaga

    tetap rendah sementara konsentrasi /adi ruang lateral terus meningkatJ jadi# pompa ini

    memindahkan/a mela*an gradien konsentrasi. arena konsentrasi /aintrasel dijaga

    tetap rendah oleh akti8itas pompa basolateral maka terbentuk gradien konsentrasi yang

    mendorong perpindahan pasif /a  dari konsentrasinya yang lebih tinggi di lumen

    tubulus menembus batas luminal ke dalam sel tubulus. $ifat saluran /aluminal

    danKatau pengangkut yang memungkinkan perpindahan /adari lumen ke dalam sel

     ber8ariasi di berbagai bagian tubulus# tetapi bagaimana pun perpindahan /amenembus

    membran luminal selalu merupakan proses pasif. $ebagai !ontoh# di tubulus proksimal#

     /a# menyebrangi batas luminal melalui pemba*a kotranspor yang se!ara bersamaan

    memindahkan /a dan suatu nutrien organik misalnya glukosa dari lumen ke dalam sel.

    Anda akan segera belajar lebih banyak tentang proses kotranspor ini. $ebaliknya# di

    duktus koligentes# /a menyebrangi batas luminal melalui suatu saluran /a. $etelah

    masuk ke dalam selm mele*ati batas luminal melalui !ara apapun# /ase!ara aktif 

    dikeluarkan ke ruang lateral oleh pompa /a-   basolateral. Langkah ini sama di

    seluruh tubulus. /atrium terus berdifusi menuruni gradien konsentrasi dan

    konsentrasinya yang tinggi di ruang lateral ke dalam !airan interstitium sekitar dan

    akhirnya ke dalam pembuluh darah peritubulus. arena itu# transpor netto /adari

    lumen tubulus ke dalam darah berlangsung dengan menggunakan energi.

    Di tubulus proksimal dan ansa henle# terjadi reabsorbsi /ayang terfiltrasi

    dengan persentasi tetap berapapun b!ban Na)> jumlah total  /adi !airan tubuh# bukan

    konsentrasi /adi !airan tubuh?. Di bagian distal tubulus# reabsobsi persentase

    ke!il/ayang terfiltrasi berada diba*ah kontol hormon. )ingkat reabsorbsi terkontrol ini

     berbaning terbalik dengan tingkat beban /adi tubuh . jika /aterlalu banyak makan

    hanya sedikit /ayang terkontrol ini yang direabsorbsiJ /aini akan keluar melalui urin

    sehingga kelebihan /adapat dikeluarkan oleh tubuh. /amun# jika kekurangan

     /amakan sebagian besar atau seluruh /ayang terkontrol ini direabsorbsi# menghemat

     /atubuh yang seharusnya keluar melalui urin.

    22

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    23/30

    (ebanKjumlah /adi tubuh ter!ermin dalam 8olume 5$. /atrium dan 5l-

     penyertanya membentuk lebih dari F0% akti8itas osmotik 5$ >/a5l adalah garam

    dapur?. 1ngatlah bah*a tekanan osmotik se!ara longgar dapat dianggap sebagai gaya

    yang menarik dan menahan ;+. etika beban /adi atas normal dan karenanya 5$

    meningkat maka kelebihan /aini menahan tabahan ;+# meningkatkan 8olume 5$.

    $ebaliknya pun juga terjadi.

    PEN*A'TI&AN SISTEM #ENIN"AN*I$STENSIN"ALD$STE#$N

    $el granular aparatus jukstaglomerulus mengeluarkan suatu hormon enzimatik#

    r!nin# kedalam darah sebagai respo penurunan /a5lK8olume 5$Ktekanan darah.

    4ungsi ini tambahan dari peran sel makula densa aparatus jukstaglomerulus dalam

    otoregulasi. )iga masukan berikut ke sel granular meningkatkan sekresi renin2

    1! (erfungsi sebagai baroreseptor intrarenal . endeteksi jika penurunan tekanan

    terjadi.

    2! :eka terhadap /a5l yang mele*atinya di lumen tubulus.

    3! Disarafi oleh sistem saraf simpatis. :eningkatan rangsang meningkatkan

     pengeluaran renin.

    $inyal-sinyal yang saling terkai tuntuk meningkatkan sekresi renin ini menunjukkan

     perlunya meningkatkan 8olume plasma. Dengan ini diperlukannya sistem ini.

    &UN*SI SISTEM #ENIN"AN*I$STENSIS"ALD$STE#$N

    Ald%st!r%n  meningkatkan reabsorbi /a  di tubulus distal dan koligentes.

    ;ormon ini melakukan pendorongan saluran /a dan penambahan pemba*a /a- 

    A):ase ke membran basolateral. ;asil akhirnya adalah peningkatan reabsorbsi /a #

    disertai 5l- se!ara pasif.

    AMBAN* *IN+AL UNTU' *LU'$SA

    23

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    24/30

    Ambang ginjal bagi glukosa merupakan kadar plasma saat glukosa pertama

    mun!ul di dalam urin yang lebih dari jumlah sedikit yang normal. Akan dihitung bah*a

    ambang ginjal sekitar "00 mgKdl yaitu "7' mgKmenit >)? dibagi dengan &+'

    mlKmenit >4?. )etapi ambang ginjal sebenarnya sekitar +00 mgKdl plasma ateri# yang

     berhubungan dengan kadar plasma sekitar &@0 mgKdl. >M.4. anong# &FF+?

    #EABS$#BSI 'L$#IDA

    1on klorida yang bermuatan negatif diabsorbsi se!ara pasif menuruni gradien

    listrik yang ter!ipta oleh reabsorbsi aktif ion natrium yang bersifat positif. 3mumnya#

    ion klorida mengalir ke dalam sel tubulus. umlah 5l - yang direabsorbsi ditentukan oleh

    laju aktif /a# dan tidak di kontrol langsung oleh ginjal.

    #EABS$#BSI AI# 

    Air se!ara pasif direabsorpsi melalui osmosis di sepanjang tubulus. Dari ;+

    yang difiltrasi# @0% akan direabsorpsi di tubulus proksimal dan ansa henle. emudian

    sisa ;+ sebanyak +0% akan direabsorpsi di tubulus distal dan duktus pengumpul

    dengan kontrol 8asopressin.

    #EABS$#BSI U#EA

    3rea merupakan produk akhir dari metabolisme protein. 3reum akan difiltrasi

    seluruhnya di glomerulus# kemudian akan direabsobsi sebagian di kapiler peritubulus#

    dan urea tidak mengalami proses sekresi. $ebagian ureum akan direabsorpsi di ujung

    tubulus proksimal karena tubulus kontortus proksimal tidak permeable terhadap urea.

    $aat men!apai duktus pengumpul urea akan mulai direabsorpsi kembali.

    #EABS$#PSI 'L$#IDA

    1on klorida yang bermuatan negatif akan direabsorpsi se!ara pasif mengikuti

     penurunan gradien reabsorpsi aktif dari natrium yang bermuatan positif. umlah 5l- yang

    direabsorpsi ditentukan oleh ke!epatan reabsorpsi /a.

    #EABS$#PSI 'ALIUM

    24

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    25/30

    alium difiltrasi seluruhnya di glomerulus# kemudian akan direabsorpsi se!ara

    difusi pasif di tubulus proksimal sebanyak '0%# ,0% kalium akan direabsorpsi di ansa

    henle pars asendens tebal# dan sisanya direabsorpsi di duktus pengumpul.

    #EABS$#PSI &$S&AT DAN 'ALSIUM

    injal se!ara langsung berperan mengatur kadar kedua ion fosfat dankalsium

    dalamplasma.alsium difiltrasi seluruhnya di glomerulus# ,0% direabsorpsi di tubulus

    kontortis proksimal dan '0% di reabsorpsi di ansa henle pars asendens. Dalam

    reabsorpsi kalsium di kendalikan oleh hormon paratiroid. 1on fosfat yang difiltrasi# akan

    direabsorpsi sebnayak @0% di tubulus kontortus proksimal kemudian sisanya akan di

    eksresikan ke dalam urin.

    !. $ekresi

    $ekresi )ubulus melibatkan transpor transepitel dengan langkah yang terbalik.

    )erdapat rute pemasukan kedua ke dalam tubulus untuk bahan-bahan tertentu# sekresi

    tubulus# pemindahan diskret bahan dari kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus#

    menjadi mekanisme pelengkap meningkatkan eliminasi bahan-bahan ini dari tubuh.

    (ahan-bahan terpenting yang disekresikan tubulus adalah ion hidrogen >;?# ion kalium

    > ?# serta anion  dan kation organik  yang banyak diantaranya adalah senya*a yang

    asing bagi tubuh.

    • $ekresi ion hidrogen penting dalam keseimbangan asam basa

    $ekresi ; sangat penting dalam mengatur keseimbangan asam basa di tubuh. ;

    yang disekresikan ke dalam !airan tubulus dieliminasi dari tubuh melalui urin.

    1on hidrogen dapat disekresikan oleh tubulus proksimal# distal# atau kolingentes#

    dengan tingkat sekresi ; bergantung pada keasaman !airan tubuh. etika !airan

    tubuh terlalu asam# maka sekresi ; meingkat. $ebaliknya# sekresi ; berkurang

     jika konsentrasi ; di !airan terlalu rendah.

    • $ekresi ion kalium dikontrol oleh aldosteron

    1on kalium se!ara selektif berpindah dalam arah berla*anan di berbagai bagian

    tubulusJ ion ini se!ara aktif disekresikan di tubulus proksimal dan se!ara aktif 

    disekresikan di tubulus distal dan kolingetntes. Di a*al tubulus ion kalium

    25

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    26/30

    direabsorbsi se!ara konstan dan tanpa dikendalikan# sementara sekresi   di

     bagian distal tubulus ber8ariasi dan berada di ba*ah kontrol. arena  yang

    difiltrasi hampir seluruhnya di reabsorbsi di tubulus proksimal maka sebagian

     besar   di bagian distal nefron dan bukan dari filtrasi. $elama deplesi  # sekresi

      di bagian distal nefron berkurang sampai minimum sehingga hanya sebagian

    ke!il dari   yang terfiltrasi yang lolos dari reabsorbsi di tubulus proksimal akan

    diekskresikan ke urin. Dengan !ari ini#   yang seharusnya keluar dari urin

    ditahan tubuh. $ebaliknya ketika kadar    plasma meningkat# sekresi  

    disesuaikan sehingga terjadi penambahan   ke filtrat untuk mengurangi

    konsentrasi    plasma ke normal. arena itu# sekresi    bukan filtrasi atau

    reabsorbsi   yang berubah-ubah di ba*ah kontrol untuk mengatur tingkat

    ekskresi   dan memelihara konsentrasi   plasma sesuai kebutuhan.

    ekanisme $ekresi

    $ekresi ion kalium di tubulus distal dan kolingentes digabungkan dengan

    reabsorbsi /a oleh pompa /a-   basolateral dependen energi. :ompa ini

    tidak hanya memindahkan /akeluar sel menuju ruang lateral tetapi juga

    memindahkan  dari ruang lateral ke dalam sel tubulus. onsentrasi

     intrasel yang meningkat mendorong perpindahan netto    dari sel ke

    lumen tubulus. :erpindahan berlangsung se!ara pasif melalui saluran  di

    tubulus distal dan kolingetes.Dengan menjaga konsentrasi  !airan

    intersitisium rendah >karena mengangkut  ke dalam sel tubulus dari !airan

    interstisium sekitar?# pompa basolateral mendorong perpindahan pasif 

     keluar plasmakapiler peritubulus menuju !airan interstisium. 1on kalium

    yang meninggalkan plasma kemudian dipompa ke dalam sel# dan kemudian

    se!ara pasif berpindah ke dalam lumen. Dengan !ara ini# pompa basolateral

    se!ara aktif menginduksi sekresi netto  dari plasma kapiler peritubulus ke

    dalam lumen tubulus bagian distal nefron.

    ontrol $ekresi  

    4aktor yang paling mempengaruhi laju sekresi  adalah ald%st!r%n  yang

    merupaka hormon perangsang sekresi  oleh tubulus di akhir nefron

    sekaligus meningkatkan reabsorbsi /aoleh sel-sel ini. :eningkatan

    26

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    27/30

    konsentrasi   plasma merangsang korteks adrenal untuk meningkatkan

     pengeluaran aldosteronnya# yang mendorong sekresi hingga akhirnya

    ekskresi kelebihan  di urin. $ebaliknya penurunan konsentrasi  plasma

    menyebabkan penurunan sekresi aldosteron dan penurunan sekresi  ginjal

    yang dirangsang oleh aldosteron melalui jalur kompleks $AA. arena itu#

    sekresi aldosteron selalu mendorong reabsorbsi /adan sekresi  . arena

    itu# sekresi  dapat se!ara tidak sengaja di tingkatkan akibat peningkatan

    akti8itas aldosteron yang di timbulkan oleh deplesi /a# penurunan 8olume

    5$# atau penurunan tekanan darah arteri yang sama sekali tidak berkaitan

    dengan keseimbangan  . :engeluaran  yang tidak sesuai dapat

    menyebabkan defisiensi  .

    ". ekanisme iksi

    ikturisi atau berkemih adalah proses pengosongan kandung kemih yang diatur oleh +

    mekanisme yakni# efleI berkemih B ontrol 8olunter.

    #!(l!ks b!rk!mih di!etuskan apabila reseptor-reseptor regang di dalam

    kandung kemih terangsang. andung kemih pada orang de*asa dapat

    menampung sampai +'0 atau ,00 ml urin sebelum tegangan di dindingnya mulai

    meningkat untuk mengaktifkan reseptor regang. $emakin besar peregangan

    27

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    28/30

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    29/30

    yang mengakibatkan sfingter melemas dan kandung kemih se!ara tidak terkontrol

    dikosongkan.

    :roses berkemih juga dapat se!ara sengaja dimulai# *alaupun kandung kemih belum teregang# yakni oleh relaksasi 8olunter dari sfingter eksternal dan diafragma

     pel8is. :enurunan lantai panggul juga memungkinkan kandung kemiht urun# yang

    se!ara simultan membuka sfingter uretra interna dan meregangkan kandung kemih.

    :engaktifan reseptor-reseptor regang selanjutnya menyebabkan kandung kemih

     berkontraksi melalui refleks berkemih. :engosongan kandung kemih se!ara 8olunter

    dapat dibantu lebih lanjut oleh kontraksi dinding abdomen dan diafragma

     pernapasan.;al tersebut menyebabkan peningkatan tekanan intra-abdomen yang

    selanjutnya memerasE kandung kemih untuk mengosongkan isinya.

    BAB III

    PENUTUP

    A. esimpulan

    Dari hasil D dua telah di simpulkan bah*a proses miksiKpengeluaran urin sangat

     penting. arena dalam urin yang di keluarkan tersebut mengandung zat-zat sisa yang

    sudah tidak dapat digunakan lagi di dalam tubuh. ika tidak di keluarkan zat tersebut

     bersifat toksik dan berbahaya bagi tubuh. :roses pembuatan urine juga melibatkan

     banak hal mulai dari oragan uropoetik # saraf# zat yang terkandung hingga hormon.

    engenai mekanisme mikturisi ternyata tidak hanya di kontrol se!ara in8olunter 

    melainkan juga di kontrol se!ara 8olunter#

    (. $aran

    $emoga dengan penjelasan di atas dapat memudahkan dan membantu pemba!a dalam

    memahami dan mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan sistem uropoetika

    serta mekanisme atau refleks mikturisi.. Dan tentunya kami sebagai penulis.

    2

  • 8/15/2019 Laporan Fisiologi Ginjal

    30/30