Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil...

download Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Daerah Endemik.unlocked

of 166

Transcript of Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil...

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    1/166

     

    EFIKASI MINYAK BERIODIUM DOSIS RENDAH

    DITAMBAH BETA KAROTEN UNTUK

    MENANGGULANGI GAKI PADA IBU HAMILDI DAERAH ENDEMIK

    OLEH:

    ASTUTI LAMID

    SEKOLAH PASCASARJANA

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2007

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    2/166

      2

    SURAT PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul ” EFIKASI

    MINYAK BERIODIUM DOSIS RENDAH DITAMBAH BETA KAROTEN

    UNTUK MENANGGULANGI GAKI PADA IBU HAMIL DI DAERAH

    ENDEMIK” adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah

    dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah

    dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

    Bogor, 22 Agustus 2007

    Penulis

    Astuti Lamid

     NRP A-326010051

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    3/166

      3

    ABSTRACT

    ASTUTI LAMID.  Efficacy of low dose of iodized oil plus beta carotene to

    alleviate IDD of pregnant women living in endemic area.

    Supervised by Rimbawan, Ali Khomsan, Clara M Kusharto, and Muhilal

    Background.  Pregnant women suffering from Iodine Deficiency

    Disorders (IDD) have high risk for delivering baby with congenital hypothyroid.

    This condition may cause loss of 13.5 Intelligent Quotient (IQ) point and in the

    long run this will affect the quality of human resources. One of intervention

     program to alleviate IDD among pregnant women is delivering iodized oil

    capsules. Although the distribution of capsules has been successfully conducted,

    the prevalence of IDD among pregnant women was still reported high. It was

    assumed that the iodized oil capsules was less effective to reduce the prevalence

    of IDD.

    Objective. Two main objectives of this study were firstly, to examine theeffect of distribution of low dose of iodized oil capsule and low dose of iodized oil

     plus beta carotene to pregnant women on improvement level of TSH, free T4,

    vitamin A serum and urinary iodine excretion (UIE) during pregnancy and

     postpartum period; and secondly, to analyze the effect of distribution of various

    doses of iodized oil on growth and development of babies and the level of TSH of

     blood spot neonatal.

    Method. The research design was quasi experiment and the samples were

     pregnant women at first trimester and hyperthyroid pregnant women was

    excluded. Samples were then divided into three groups namely high dose (DT)

    group of pregnant women received one iodized oil capsule (200 mg iodine) during

     pregnancy; low dose (DR) group of pregnant women received 30 mg iodized oil

     per month during pregnancy; and low dose plus beta carotene (DRB) group of

     pregnant women received 30 mg iodized oil plus 30 mg beta-carotene per month

    during pregnancy. The intervention lasted for six months. Location of research

    was in six sub-districts in Magelang Regency. Data collected from pregnant

    women were TSH, Free T4, vitamin A and hemoglobin serum, urinary iodine

    excretion, body weight, height, social economy; nutrient intake, salt intake,

    cyanide intake, iodine consumption (food and salt) and IDD knowledge and from

    the baby were TSH blood spot; body weight, height and food pattern. Data

    obtained was gathered and analyzed using ANOVA and Chi Square test and

    logistic regression.Research result. The result of the study showed that high dose, low dose

    and low dose of iodized oil plus beta carotene supplements can reduce level of

    TSH serum of post partum women about 38 %, 49% and 52 %. Iodine status of

    low dose and low dose of iodized oil plus beta carotene of post partum were

    higher compared to high dose as can bee seen from the level of UIE of low dose

    and low dose of iodized oil plus beta carotene and high dose of post partum were

    126 μg/L; 119 μg/L dan 88 μg/L respectively. Before treatment the level of UIE of

    low dose, low dose plus beta carotene and high dose of iodized oil were 99 μg/L;

    98 μg/L dan 81 μg/L. The highest percentage of level of TSH blood spot ≥5

    μU/ml was at high dose group (82%) and the lowest was low dose plus beta

    carotene group (59%).There were significant difference on serum TSH postpartum

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    4/166

      4

    and TSH blood spot baby between high dose and low dose plus beta-carotene

    group (p

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    5/166

      5

    ABSTRAK

    ASTUTI LAMID.  Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta

    Karoten untuk Menanggulangi GAKI pada Ibu Hamil di Daerah Endemik

    Dibimbing oleh Rimbawan, Ali Khomsan, Clara M Kusharto dan Muhilal.

    Latarbelakang.  Ibu hamil yang menderita Gangguan Akibat kekurangan

    Iodium (GAKI) menyebabkan transfer iodium pada janin rendah sehingga janin

    akan mengalami kekurangan hormon tiroid. Kondisi seperti ini akan

    meningkatkan risiko bayi lahir dengan hipotiroid kongenital yang selanjutnya

    akan menyebabkan defisit Intelligent Quotient (IQ) sebesar 13,5 poin. Dampak

     jangka panjangnya akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas

    rendah. Program Pemerintah untuk menanggulangi hal ini salah satunya adalah

    dengan distribusi kapsul minyak beriodium yang berdosis 200 mg dan diberikan 1

    kali selama hamil. Intervensi dilakukan sejak dini yaitu mulai janin masih dalam

    kandungan. Diduga dosis iodium sebesar 200 mg belum efektif dalammenurunkan prevalensi GAKI pada ibu hamil.

    Tujuan.  Penelitian ini bertujuan pertama, mempelajari pengaruh pemberian

    suplemen minyak iodium dosis rendah dan minyak iodium dosis rendah+ beta

    karoten pada ibu hamil terhadap perubahan serum TSH, Free T4, vitamin A,

    ekskresi iodium urin (EIU) pada masa nifas. Kedua, mempelajari pengaruh

     pemberian suplemen minyak iodium dosis rendah dan minyak iodium dosis

    rendah+ beta karoten pada ibu hamil di daerah GAKI terhadap tumbuh kembang

     bayi dan kadar TSH bayi neonatal.

    Metodologi. Desain penelitian yang dipilih adalah kuasi eksperimen dengan

    ontoh adalah ibu hamil trimester pertama tidak hipertiroid berdasarkan

     pemeriksaan serum TSH. Lokasi penelitian dipilih 6 kecamatan endemik GAKI di

    kabupaten Magelang. Contoh dibagi kedalam 3 kelompok perlakuan yang masing-

    masing kelompok diberi suplemen yang berbeda yakni kelompok dosis tinggi

    (DT): diberi suplemen kapsul minyak iodium dosis 200 mg (1 kali selama hamil);

    kelompok dosis rendah (DR): diberi minyak iodium 30 mg (tiap bulan selama 6

     bulan) dan kelompok dosis rendah+beta karoten (DRB): diberi minyak iodium

    30 mg dan beta karoten 30 mg (tiap bulan selama 6 bulan). Data yang

    dikumpulkan pada contoh: serum TSH, free T4, vitamin A, hemoglobin dan

    ekskresi iodium urin (EIU), antropometri (TB, BB dan LLA), data sosial ekonomi,

     pengetahuan GAKI, asupan zat gizi, asupan sianida, asupan iodium (bahan

    makanan dan garam). Pada bayi yang dilahirkan: antropometri (BB dan PB); perkembangan motorik; biokimia (TSH neonatal); makanan yang diberikan pada

     bayi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analitik. Uji yang digunakan

    adalah uji proporsi (Khi kuadrat), uji beda (ANOVA) dan analisis multivariat uji

    regresi logistik. Signifikansi yang digunakan pada alfa 5 %.

    Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplemen minyak iodium dosis

    tinggi, dosis rendah dan dosis rendah + beta karoten dapat menurunkan serum

    TSH ibu nifas sebesar 38%; 49% dan 52%. Disamping itu status iodium dilihat

    dari EIU pada masa nifas pada kelompok yang diberi suplemen minyak iodium

    dosis rendah dan dosis rendah+beta karoten lebih tinggi dibandingkan dengan

    yang diberi suplemen iodum dosis tinggi yaitu sebesar 126 ug/L; 119 μg/L

    dibandingkan dengan 88 μg/L. Sedangkan pada awal penelitian kadar EIU ibu

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    6/166

      6

    hamil yang diberi suplemen dosis rendah, dosis rendah+beta karoten dan dosis

    tinggi yaitu 99 μg/L; 98 μg/L dan 81 μg/L. Proporsi TSH bayi neonatal >5 μU/ml

    terbanyak pada kelompok dosis tinggi (82%) dan terendah pada kelompok dosis

    rendah+beta karoten (59%). Ditemukan perbedaan yang signifikan serum TSH

    nifas dan TSH bayi neonatal antara kelompok dosis tinggi dan dosis rendah+betakaroten (p5 μU/ml dibandingkan dengan ibu hamil yang diberi

    minyak iodium dosis tinggi (p

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    7/166

      7

     

    @Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007

     Hak Cipta dilindungi Undang-undang1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

    atau menyebutkan sumber

    a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan

    karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu

    masalah

    b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis

    dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    8/166

      8

    EFIKASI MINYAK BERIODIUM DOSIS RENDAH

    DITAMBAH BETA KAROTEN UNTUK

    MENANGGULANGI GAKI PADA IBU HAMIL

    DI DAERAH ENDEMIK

    OLEH:

    ASTUTI LAMID

    Disertasi

    Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarDoktor pada

    Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

    SEKOLAH PASCASARJANA

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2007

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    9/166

      9

    Judul Disertasi : Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta

    Karoten untuk Menanggulangi GAKI pada Ibu Hamil di

    Daerah Endemik

     Nama Mahasiswa: Astuti Lamid

     Nomor Pokok : A -326010051

    Program Studi : Gizi Masyarakat

    Disetujui:

    Komisi Pembimbing

    Dr Rimbawan

    Ketua

    Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS Dr Clara M Kusharto, MSc

    Anggota Anggota

    Prof Dr Muhilal

    Anggota

    Diketahui

    Ketua Program Studi GMK Dekan Sekolah Pascasarjana

    Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS Prof Dr Ir Khairil Anwar Notodipuro, MS

    Tanggal Ujian: 22 Agustus 2007 Tanggal Lulus:

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    10/166

      10

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Kecamatan Pangkalan Kabupaten Payakumbuh,

    Sumatra Barat, pada tanggal 17 Januari 1955 sebagai anak ke enam dari delapan

     bersaudara dari pasangan Lamid Datuk Besar (almarhum) dan Kasihan

    (almarhumah).

    Pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas

    ditempuh oleh Penulis di Surabaya. Penulis tamat dari Sekolah Dasar SDN

    Bubutan II tahun 1967, Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri VI tahun 1970,

    Sekolah Menengah Farmasi Negeri tahun 1973 dan Sekolah Menengah Atas SMA

    Bhineka tahun 1975.

    Setelah tamat dari Akademi Gizi, Depkes RI Jakarta tahun 1979, penulis

    melanjutkan ke jenjang S-2 pada Community Nutrition Program, University of

    Queensland Australia tahun 1987 dan lulus tahun 1988. Pada bulan Agustus

    2001 penulis kembali melanjutkan studi ke jenjang S-3 dengan peminatan

    Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga di Sekolah

    Pascasarjana IPB.

    Penulis pernah bekerja sebagai staff Seksi Gizi Dinas Kesehatan Propinsi

    Jawa Timur dari tahun 1980-1982. Sejak tahun 1983 sampai sekarang Penulis

     bekerja di Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan, Departemen

    Kesehatan RI di Bogor.

    Penulis menikah dengan Dr Komari MSc pada tahun 1981 di Surabaya dan

    dikaruniai dua orang puteri bernama Adini Alvina SKH dan Aussie Komala Rani

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    11/166

      11

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Penulis mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT atas karuniaNya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan disertasi ini. Disertasi dengan

     judul : Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten untuk

    Menanggulangi GAKI pada Ibu Hamil di Daerah Endemik, merupakan salah satu

    syarat untuk memperoleh gelar Doktor di Program Studi Gizi Masyarakat dan

    Sumberdaya Keluarga, Program Pascasarjana IPB.

    Perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

    kepada Ketua Komisi Pembimbing: Dr Rimbawan, Anggota Komisi Pembimbing:

    Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS, Dr Clara M Kusharto, MSc, Prof Dr Muhilal APU

    yang telah memberikan saran dan bimbingan yang sangat berharga sehingga

     penulis dapat menyelesaikan penelitian sampai dengan penulisan akhir disertasi.

    Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr Ir Hadi Riyadi MS yang

     bertindak sebagai Penguji Luar pada Ujian Tertutup tanggal 30 Januari 2007.

    Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada

    Pemerintah Indonesia yang telah memberikan dana penelitian melalui anggaran

    DIPA Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan No 105.0/24-

    11.0/XII/2005 tanggal 31 Desember 2004. Penulis juga mengucapkan terima

    kasih kepada PT Kimia Farma (Persero) Tbk, yang telah memberikan tambahan

     biaya penelitian sehingga penelitian dilapangan dan analisa biokimia darah di

    laboratorium dapat dilaksanakan dengan lancar. Penulis juga mendapat bantuan

    suplemen minyak iodium (kapsul yodiol) dari Pabrik Kimia Farma Watudakon,

    Jawa Timur, dan suplemen beta karoten dari PT DSM Nutritional Products

    Indonesia, atas semua bantuan yang telah diberikan diucapkan terima kasih yang

    setinggi-tingginya.

    Penulis mengucapkan terima kasih atas izin yang diberikan oleh Kepala

    Puslitbang Gizi dan Makanan sehingga penulis dapat melanjutkan Pendidikan S3

    di Program Studi Gizi Masyarakat pada Institut Pertanian Bogor. Demikian pula

    disampaikan terima kasih kepada Kepala Balai GAKI yang telah memberikan

    kemudahan sehingga Penulis dapat melakukan analisa biokimia darah di

    Laboratorium Biokimia Borobudur, Magelang. Kepada Tim Peneliti dan staf di

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    12/166

      12

    Puslitbang Gizi dan Makanan dan Balai GAKI, Borobudur, Magelang, penulis

    sampaikan terima kasih sedalam-dalamnya atas kerjasama yang telah terjalin

    selama ini, sehingga semua kegiatan penelitian berjalan dengan baik.

    Terima kasih juga penulis sampaikan kepada adik-adik (Soraya Lamid SH,

    Dr drh Mirni Lamid MSc) dan kakak-kakak (Nely Mendolini Lamid BA,

    Wisdiani Lamid SH, Darmawijaya Lamid BA, Zulifni Lamid, Associate Prof dr

    Sofyan Lamid MSc PhD) yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga

    disertasi ini dapat terwujud

    Terakhir penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada suami (Dr

    Komari MSc) dan kedua anak kami (Adini Alvina SKH dan Aussie Komala Rani)

    atas semua kasih sayang, pengertian, perhatian dukungan moril dan doa sehingga

     penulis dapat menyelesaikan kuliah, melakukan penelitian dan menyelesaikan

     penulisan disertasi. Saya menyadari disertasi ini masih belum sempurna, oleh

    karena itu penulis mohon kritik dan saran agar disertasi ini dapat lebih

    disempurnakan.

    Bogor, 22 Agustus 2007

    Penulis

    Astuti Lamid

     NRP A-326010051

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    13/166

      13

    DAFTAR ISI

    Halaman

    DAFTAR TABEL …………………………………..............................

    DAFTAR GAMBAR …………………………………………………..

    DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..

    1. PENDAHULUAN …………………………………………………...

    A. Latar Belakang ................................................................................

    B. Perumusan Masalah .........................................................................

    C. Tujuan ..............................................................................................

    D. Hipotesis ..........................................................................................

    E. Manfaat ...........................................................................................

    II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................

    A. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)..............................

    B.  Pencernaan, Penyerapan dan Metabolisme Iodium ........................

    C.  Iodium dan Kehamilan ...................................................................

    D.  Uji Saring Hipotiroid Kongenital pada Bayi Lahir dan

    Bayi Neonatal.................................................................................

    E.  Kekurangan dan Kelebihan Iodium (Iodine Excess) ......................F.  Pencernaan, Penyerapan dan Metabolisme Vitamin A dan

    Beta Karoten ...................................................................................

    III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 

    A.  Kerangka Pemikiran .......................................................................

    B.  Definisi Operasional .......................................................................

    IV. METODE  PENELITIAN................................................................

    A.  Desain, Lokasi dan Waktu .............................................................

    B.  Populasi, Contoh dan Besar Contoh …………….... ....................

    C.  Cara Mengumpulkan Contoh dan Data yang Dikumpulkan ……..

    D.  Manajemen Data, Pengolahan Data, Pertimbangan Etik dan 

    Analisis Data................................................................................... 

    V. HASIL  ...............................................................................................

    A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ...............................................

    B. Kurang Energi Kronis (KEK)...........................................................

    C. Asupan Zat Gizi Termasuk Iodium .............................................

    xv

    xvii

    xix

    1

    1

    4

    4

    5

    5

    6

    6

    15

    23

    33

    33

    36

    46

    46

    48

    49

    49

    49

    50

    54

    56

    56

    62

    65

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    14/166

      14

    ` D. Asupan Sianida ...............................................................................

    E. Pengetahuan tentang GAKI.............................................................

    F. Kadar Biokimia Darah dan Urin Contoh pada Tiga Kelompok .......

    G. Hasil Persalinan pada Tiga Kelompok (TSH Neonatal, BBLR,

    Status Gizi dan Perkembangan Bayi)...............................................

    H. Analisis Regresi Logistik ...............................................................

    VI. PEMBAHASAN ...............................................................................

    VII. SIMPULAN DAN SARAN.............................................................

    A.  Simpulan.........................................................................................

    B.  Saran ..............................................................................................

    DAFTAR PUSTAKA..............................................................................LAMPIRAN ............................................................................................

    75

    77

    79

    87

    98

    100

    113

    113

    114

    116129

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    15/166

      15

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    14.

    15.

    16.

    17.

    18.

    19.

    20.

    Gangguan Akibat Kekurangan Iodium pada Semua Kelompok

    Umur....................................................................................... ................

    Kriteria Secara Epidemiologi untuk Menilai Status Iodium

     berdasarkan Median EIU pada Anak Sekolah .....................................

    Pengaruh Hormon Tiroid dalam Mekanisme Tubuh .............................

    Defisit Perkembangan Mental pada Bayi dan Anak Sekolah pada

    Keadaan Kekurangan Iodium Berat dan Sedang ...................................

    Dosis Iodium dan Frekuensi Minyak Iodium per Oral/Intra Muscular

    (IM) per Kelompok Umur ......................................................................

    Penelitian tentang Kapsul Minyak Iodium Dosis Tinggi pada IbuHamil ......................................................................................................

    Konversi Vitamin A dan Karotenoid ......................................................

    Penelitian tentang Suplemen Vitamin A dan Beta Karoten pada Ibu

    Hamil .......................................................................................................

    Definisi Operasional ...............................................................................

    Jenis Data dan Frekuensi, Cara dan Metoda Pengumpulan Data............

    Sebaran Contoh pada Tiga Kelompok berdasarkan Karakteristik

    Sosial Ekonomi .......................................................................................Sebaran Contoh pada Tiga Kelompok menurut Faktor Risiko ..............

    Proporsi KEK Contoh pada Tiga Kelompok menurut Waktu

    Pengukuran..............................................................................................

    Rerata Asupan Zat Gizi Contoh pada Tiga Kelompok pada Awal

    Penelitian ................................................................................................

    Rerata Asupan Zat Gizi Contoh pada Tiga Kelompok pada Akhir

    Penelitian.................................................................................................

    Daftar Makanan dan Minuman yang Dipantang selama Masa Nifas .....

    Rerata Total Skor Pengetahuan GAKI Contoh pada Tiga Kelompok

    menurut Waktu Pengukuran ...................................................................

    Sebaran Pengetahuan GAKI Contoh pada Tiga Kelompok menurut

    Waktu Pengukuran ..................................................................................

    Rerata Contoh pada Tiga Kelompok menurut Variabel Biokimia pada

    Awal Penelitian .......................................................................................

    Rerata Contoh pada Tiga Kelompok menurut Variabel Biokimia pada

    Akhir Penelitian ......................................................................................

    7

    14

    23

    28

    30

    32

    44

    45

    48

    53

    5960

    64

    65

    66

    69

    78

    78

    79

    80

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    16/166

      16

    21.

    22.

    23.

    24.

    25.

    26.

    27.

    28.

    29.

    30.

    31.

    32.

    33.

    Rerata Serum TSH (µU/ml) Contoh pada Tiga Kelompok menurut

    Waktu Pengukuran ..................................................................................

    Sebaran Contoh pada Tiga Kelompok menurut Cut-Off  Serum TSH

    (µU/ml) pada Awal dan Akhir Penelitian ...............................................

    Rerata Kadar Hemoglobin dan Proporsi Anemia Contoh pada Tiga

    Kelompok menurut Waktu Pengukuran …………………………….....

    Sebaran Contoh pada Tiga Kelompok berdasarkan Karakteristik Bayi

    Lahir dan Cara Persalinan…………………………………....................

    Rerata TSH Neonatal pada Tiga Kelompok …....................................

    Sebaran Bayi Tiga Kelompok menurut Skor Indeks Hipotiroid ............

    Sebaran Status Gizi Bayi Neonatal sampai Usia 3-4 Bulan pada Tiga

    Kelompok ...............................................................................................

    Rerata Z-Skor Bayi Neonatal dan Bayi Usia 3-4 Bulan pada

    Tiga Kelompok ……………………………………………….............

    Sebaran Bayi Tiga Kelompok menurut Kepemilikan Alat Permainan ..

    Sebaran Bayi pada Tiga Kelompok menurut Pengasuh Bayi Usia

    3-4 Bulan………………………………………………………………

    Sebaran Bayi pada Tiga Kelompok menurut Makanan Padat yang

    Dikenalkan Pertama Kali ……………………………………………....

    Hasil Seleksi Variabel Kandidat Model ..................................................

    Faktor Risiko TSH Neonatal yang Tinggi .............................................

    83

    84

    87

    88

    90

    92

    93

    93

    96

    96

    98

    98

    99

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    17/166

      17

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

     1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    14.

    15.

    16.

    17.

    18.

    19.

    20.

    21.

    22.

    Cyanogenesis pada Singkong dan Metabolisme Sianida pada

    Manusia ………………………………………………………………

    Model Metabolisme Iodida dalam Folikel Tiroid …………………...

    Metabolisme Iodium..............................................................................

    Morfologi Embrio dan Janin .................................................................

    Fungsi Tiroid Janin dan Postnatal pada Manusia dan Hubungannya

    dengan Laju Pertumbuhan Cepat Otak ................................................

    Skema Hubungan Fungsi Tiroid Sejak Usia Dini sampai Masa

    Anak-Anak ............................................................................................

    Vitamin A dan Beta Karoten ................................................................

    Absorpsi Vitamin A dan Karoten dalam Sel Usus Halus ...................

    Metabolisme Vitamin A dan RBP di dalam Hati .................................

    Aktifitas Vitamin A di dalam Sel .......................................................

    Kerangka Pemikiran...........................................................................

    Peta Kabupaten Magelang ....................................................................

    Rerata LLA Contoh pada Tiga Kelompok menurut Waktu

    Pengukuran ...........................................................................................Tingkat Kecukupan Zat Gizi Contoh pada Tiga Kelompok pada Awal

    Penelitian ..............................................................................................

    Tingkat Kecukupan Zat Gizi Contoh pada Tiga Kelompok pada

    Akhir Penelitian ....................................................................................

    Asupan Iodium Dari Garam dan Bahan Makanan Contoh pada Tiga

    Kelompok .............................................................................................

    Tingkat Kecukupan Iodium Total Contoh pada Tiga Kelompok

    Dibandingkan Dengan AKG ................................................................

    Proporsi Contoh pada Tiga Kelompok Menggunakan Garam dengan

    Bermacam Kadar Iodium ......................................................................

    Rerata Asupan Sianida Contoh pada Tiga Kelompok ..........................

    Proporsi Contoh pada Tiga Kelompok menurut Asupan Sianida < 10

    mg dan ≥ 10 mg ...................................................................................

    Rerata Serum TSH Contoh pada Tiga Kelompok menurut Waktu

    Pengukuran ..........................................................................................

    Kadar EIU Contoh pada Tiga Kelompok menurut Waktu Pengukuran

    11

    18

    21

    24

    25

    29

    37

    39

    41

    42

    47

    56

    63

    67

    68

    71

    72

    74

    76

    77

    81

    85

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    18/166

      18

    23.

    24.

    25.

    26.

    27.

    Proporsi Bayi BBLR pada Tiga Kelompok ..........................................

    Proporsi Bayi BBLR pada Tiga Kelompok menurut Cut-Off  Serum

    TSH Contoh pada Awal Penelitian .......................................................

    Proporsi Bayi Pada Tiga Kelompok menurut Kadar TSH Neonatal5-9 μU/ml ....................................................................................…….

    Peningkatan Nilai Z-Skor BB/TB Bayi Neonatal Sampai Bayi Usia

    3-4 Bulan pada Tiga Kelompok………………………………………

    Proporsi Perkembangan Motorik Bayi Usia 3-4 Bulan pada

    Tiga Kelompok .....................................................................................

    89

    90

    91

    94

    95

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    19/166

      19

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    14.

    15.

    16.

    17.

    Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan ...........................

    Surat Persetujuan untuk Penelitian (Informed Consent) ......................

    Kuesioner Indeks Hipotiroid Bayi (1-12 Bulan) ...................................

    Prosedur Analisa Serum TSH ..............................................................

    Prosedur Analisa Serum Free T4 (FT4) ................................................

    Prosedur Analisa Hemoglobin (Hb) ......................................................

    Prosedur Analisa Serum Vitamin A (Retinol) ......................................

    Prosedur Pemeriksaan Ekskresi Iodium Urin (EIU) .............................

    Prosedur Penetapan KIO3 Garam Beriodium ........................................

    Hasil Analisa Kadar KIO3 Garam Contoh pada Tiga Kelompok

    Perlakuan ..............................................................................................

    Merk Garam yang Digunakan Contoh pada Tiga Kelompok ...............

    Uji Regresi Logistik Variabel Dependen Serum TSH Nifas.................

    Uji Regresi Logistik Variabel Dependen EIU ......................................

    Kadar Iodium dalam Makanan di Daerah Endemik dan Non

    Endemik GAKI .....................................................................................

    Kadar Sianida (CN¯) dalam Bahan Makanan dari Kecamatan

    Pundong Kabupaten Bantul ..................................................................

    Kadar Sianida (CN¯) dalam Bahan Makanan dari Kecamatan

    Srumbung Kabupaten Magelang............................................................

    Kadar Sianida (CN¯) Beberapa Jenis Bahan Makanan yang Telah

    Mengalami Perlakuan Pengolahan ........................................................

    130

    131

    132

    133

    134

    135

    136

    137

    139

    140

    143

    144

    144

    145

    146

    146

    147

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    20/166

      20

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai aset utama dalam

     pembangunan nasional memerlukan kondisi manusia dengan status gizi yang baik.

    Oleh karena itu, masalah gizi pada masyarakat Indonesia akan mengganggu

     pencapaian SDM berkualitas tersebut. Salah satu masalah gizi yang erat kaitannya

    dengan kualitas SDM adalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI).

    GAKI merupakan sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena

    tubuh menderita kekurangan iodium secara terus menerus dalam waktu yang lama

    dan berdampak pada gangguan pada pertumbuhan dan kecerdasan manusia

    (Depkes 1996).

    Prevalensi GAKI berdasarkan hasil palpasi pada anak sekolah dasar

    dinyatakan dengan Total Goiter Rate (TGR) sekitar 9.8% pada tahun 1998

    (Depkes 1998) dan 11% tahun 2003 (Muhilal 2004a). Prevalensi TGR pada ibu

    hamil sekitar 16% dari hasil survey pemetaan GAKI 1998 (Djokomoelyanto

    2001). Data prevalensi GAKI pada ibu hamil sampai saat ini masih sangat kurang.

    Survey pemetaan lebih banyak difokuskan pada anak sekolah dasar. PadahalGAKI pada ibu hamil akan mempengaruhi kualitas anak-anak selanjutnya.

    Prevalensi GAKI yang masih tinggi pada ibu hamil menimbulkan

    kekhawatiran bahwa status GAKI ibu hamil tersebut menyebabkan defisiensi

    hormon tiroid maternal dan intrauterine yang berisiko untuk menyebabkan

    gangguan perkembangan janin yang dapat menimbulkan abortus, lahir mati, angka

    kematian perinatal meningkat, angka kematian bayi meningkat maupun bayi lahir

    hipotiroid. Bayi lahir yang hipotiroid cenderung berkembang menjadi kretin

    neurologik seperti defisiensi mental, bisu tuli, dilegia spastik   dan mata juling,

    kretin miksedematos  seperti cebol atau mengalami keterlambatan mental dan

     psikomotor (Djokomoeljanto 1989). Oleh karena itu program pemerintah

    diperlukan untuk memecahkan masalah GAKI pada ibu hamil.

    Telah diketahui bahwa GAKI pada masyarakat pada umumnya disebabkan

    kekurangan asupan zat iodium yang berasal dari bahan makanan sehari-hari. Hal

    ini disebabkan oleh kandungan iodium tanah yang rendah yang biasanya terdapat

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    21/166

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    22/166

      22

    tirotoksikosis yang disebabkan karena mendapat asupan iodium tinggi dalam

     program pencegahan GAKI.

    Pemberian iodium dosis rendah setiap bulan lebih efektif karena ekskresi

    iodium melalui urin jumlahnya kecil. Diperkirakan kapsul yang diberikan setiap

     bulan dengan dosis rendah akan dapat mengatasi kekurangan iodium selama

    hamil. Hal ini dibuktikan pada orang dewasa yang tinggal di daerah endemik

    GAKI di Afrika yang diberikan kapsul minyak beriodium dengan dosis rendah

    memberikan efikasi sama dengan yang diberikan minyak beriodium dosis yang

    lebih tinggi dan tidak ditemukan efek samping (Tonglet et al. 1992). Atas dasar

    itu, pemberian iodium dosis rendah dan setiap bulan lebih disarankan oleh salah

    seorang Executive Director ICCIDD (Executive Director 2004, komunikasi

     pribadi).

    Peningkatan efektifitas iodium lebih tinggi bila diberikan bersama-sama

    dengan zat gizi mikro tertentu sehingga perbaikan status gizi lebih baik

    dibandingkan dengan pemberian zat gizi mikro tunggal (Sattarzadeh & Zlotkin

    1999). Vitamin A yang diberikan bersama iodium pada anak sekolah yang

    menderita GAKI dapat menurunkan prevalensi GAKI sampai 45% di Yugoslavia

    menurut Hovart dan Maver dalam  Untoro (1999). Hasil penelitian Saidin et al. 

    (2002) pada anak sekolah di daerah endemik GAKI diberikan garam beriodium

     bila ditambah dengan vitamin A ditemukan efektifitas iodium dapat ditingkatkan

    sampai 2,25 kali sehingga kadar hormon tiroid (T4) mencapai normal.

    Keterkaitan vitamin A dalam darah dengan hormon T4 yaitu plasma retinol

     berikatan dengan retinol binding protein (RBP) juga membentuk kompleks

    dengan pre albumin (transthyretin) dan selain itu kompleks tersebut mengikat juga

    hormon T4 (Berdanier 2000). Pemberian vitamin A dalam minyak beriodium jauhlebih efektif meningkatkan status iodium dalam darah. Namun suplementasi

    vitamin A mempunyai efek teratogenik khususnya pada ibu hamil trimester

     pertama dan beta karoten sebagai prekursor retinol dalam tubuh dipertimbangkan

    lebih aman diberikan selama hamil (WHO 1998). Beta karoten merupakan

    senyawa dengan ikatan rangkap yang diduga mampu memberikan keseimbangan

    iodium dalam tubuh, sehingga efektifitas iodium meningkat.

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    23/166

      23

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji efikasi minyak beriodium dosis

    rendah dan diberikan setiap bulan dalam mengatasi GAKI pada ibu hamil di

    daerah endemik. Sejauh ini penelitian tentang efikasi kapsul minyak beriodium

    dengan dosis yang lebih rendah dengan dan tanpa penambahan beta karoten belum

     pernah dilakukan pada ibu hamil di daerah endemik GAKI. Penelitian pemberian

    iodium dan beta karoten pada ibu hamil yang mengalami GAKI dapat merupakan

     program baru dalam penanggulangan GAKI.

    B. Perumusan Masalah

    1. Apakah minyak beriodium yang diberikan pada ibu hamil dengan dosis yang

    lebih rendah dari pada minyak beriodium dengan dosis tinggi yang selama ini

    dipakai dalam program penanggulangan GAKI akan memberikan respon yang

    minimal sama dengan minyak iodium dosis tinggi?.

    2. Apakah penambahan beta karoten pada minyak beriodium dosis rendah yang

    diberikan pada ibu hamil akan memberikan respon yang lebih tinggi dari pada

     pemberian minyak beriodium dosis tinggi dan tanpa menimbulkan efek

    samping?. 

    C. Tujuan

    1. Tujuan Umum:  mempelajari efikasi minyak beriodium dosis rendah ditambah

     beta karoten dalam penanggulangan GAKI pada ibu hamil di daerah endemik.

    2. Tujuan khusus:

    a.  mempelajari pengaruh pemberian minyak beriodium dosis rendah

    diberikan setiap bulan pada ibu hamil trimester 1 terhadap perubahan

    serum TSH dan kadar EIU pada ibu nifas (akhir penelitian) dan perbaikan

    TSH pada bayi neonatal dan status gizi bayi

     b.  mempelajari pengaruh pemberian minyak beriodium dosis rendah setiap

     bulan yang ditambah beta karoten pada ibu hamil trimester 1 terhadap

     perubahan serum TSH, serum vitamin A dan kadar EIU pada ibu nifas dan

     perbaikan TSH neonatal dan status gizi bayi.

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    24/166

      24

    c.  memeriksa EIU setiap kelompok perlakuan mulai sejak awal penelitian,

    sebulan intervensi, akhir kehamilan dan pada akhir penelitian (nifas).

    D. Hipotesis

    1. Kecukupan hormon tiroid ibu hamil yang diberi minyak beriodium dosis

    rendah setiap bulan sama dengan kecukupan hormon tiroid ibu hamil yang

    diberi minyak beriodium dosis tinggi yang digunakan dalam program

     penanggulangan GAKI

    2. Kecukupan hormon tiroid ibu hamil yang diberi minyak beriodium dosis

    rendah setiap bulan ditambah beta karoten lebih tinggi dibanding dengan

    kecukupan hormon tiroid ibu hamil yang diberi minyak beriodium dosis tinggi

    yang digunakan dalam program penanggulangan GAKI.

    E. Manfaat

    1. Minyak beriodium dengan dosis iodium lebih rendah dari pada dosis iodium

    dalam kapsul minyak beriodium yang digunakan dalam program

     penanggulangan GAKI dapat digunakan untuk menanggulangi GAKI pada ibu

    hamil di daerah endemik dengan tidak menimbulkan efek samping .

    2. Minyak beriodium dengan dosis iodium lebih rendah dan ditambah beta

    karoten yang diberikan setiap bulan dapat digunakan dalam program penanggulangan GAKI di Indonesia dengan tidak ada efek samping.

    Pendistribusiannya dapat diintegrasikan melalui kegiatan penimbangan dan

     pelayanan kesehatan ibu hamil di posyandu setiap bulan.

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    25/166

      25

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

    1. Besar, Luas Masalah GAKI, Penyebab dan Akibatnya

    Gangguan Akibat Kekurangan Iodium adalah sekumpulan gejala atau

    kelainan yang ditimbulkan karena tubuh mengalami kekurangan iodium secara

    terus menerus dalam waktu lama sehingga berdampak pada gangguan

     perkembangan fisik dan mental manusia (Depkes 1996).

    Gangguan Akibat Kekurangan Iodium merupakan masalah kesehatan

    masyarakat yang banyak diderita oleh berbagai kelompok umur termasuk ibuhamil. Prevalensi GAKI pada ibu hamil yang diukur dari Total Goitre Rate (TGR)

    adalah sekitar 16% (Depkes 1998). Total Goitre Rate merupakan pembesaran

    kelenjar gondok atau tiroid.

    Pada umumnya GAKI disebabkan masyarakat kurang mengkonsumsi zat

    iodium dari bahan makanan. Penderita GAKI yang ditemukan banyak tinggal di

    daerah pegunungan, karena tanah di daerah tersebut kurang mengandung iodium

    akibat pengikisan lapisan tanah atau erosi sehingga tanaman kurang mengandungiodium. Selain itu, kekurangan zat gizi mikro lainnya seperti selenium, zat besi

    dapat memperburuk keadaan GAKI tersebut (Arthur 1993; Hess 1998).

    Gangguan akibat kekurangan iodium terjadi pada setiap kelompok umur

    sejak janin sampai usia dewasa dan mulai dari tingkat ringan sampai dengan

    tingkat berat sesuai dengan tingkat kekurangan iodium. Ibu hamil dan janin yang

    mengalami kekurangan iodium tingkat berat berisiko ibu mengalami keguguran,

     bayi yang dilahirkan mati (stillbirth) dan apabila hidup akan menderita gangguan

    tumbuh kembang bahkan dapat menjadi cebol (kretin). Tabel 1 menunjukkan

    secara rinci gangguan akibat kekurangan iodium.

    Pada ibu hamil dengan berbagai tingkat kekurangan iodium akan

    mengalami gangguan pada fungsi tiroid yang berakibat berkurangnya sekresi

    hormon tiroid. Hal ini sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

     janin dan bayi yang dilahirkan. Anak yang lahir dari ibu yang mengalami

    defisiensi hormon tiroid akan mengalami keterbelakang perkembangan mental

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    26/166

      26

    dan menurunkan skor Intelegence Quotient  (IQ) sebesar 10-15 poin dibandingkan

    dengan anak yang normal (Delange & Fisher 2006).

    Tabel 1 Gangguan Akibat Kekurangan Iodium pada Semua Kelompok UmurTahap perkembangan Kelainan GAKI

    Janin - abortus dan lahir mati

    - angka kematian perinatal dan bayi meningkat

    - kretin neurologik: bisu tuli dan mata juling

    - kretin miksedematos: cebol dan keterlambatan mental dan

     psikomotor

     Neonatus - gondok neonatal

    - hipotiroid neonatal

    Anak dan

    Remaja

    - gondok, hipotoroid juvenil

    - gangguan fungsi mental

    - keterlambatan perkembangan fisik

    Dewasa - gondok dengan segala akibatnya

    - hipotiroid dan gangguan fungsi mental

    Sumber: Djokomoeljanto (1989).

    2. Upaya Penanggulangan GAKI

    a. Penanggulangan GAKI Dahulu dan Sekarang

    Sejak jaman dahulu kala pengobatan terhadap penyakit gondok telah

    dilakukan. Penyakit gondok dilaporkan telah ada sejak jaman Yunani kuno dan

     pengobatannya menggunakan tumbuhan laut (sponge) (Wildman & Medeiros

    2000). Tahun 1850 seorang dokter Perancis bernama Chatin menemukan bahwa

    kandungan iodium dalam tanah berhubungan dengan kejadian penyakit gondok.

    Kemudian pada awal abad 20, iodium dikenal menjadi pengobatan untuk

     penyakit gondok (Wildman & Medeiros 2000).

    Iodium pertama digunakan dalam larutan yang dikenal dengan larutan

    Lugol, kemudian berkembang menjadi larutan minyak iodium yang diberikan

    secara injeksi atau per oral (kapsul). Selain itu, iodinasi air minum dan irigasi,

    fortifikasi makanan dengan iodium dan iodisasi garam telah dilakukan untuk

    mencegah kekurangan iodium.

    Metoda injeksi minyak iodium atau secara intramuskular (IM) pertama kali

    dicoba di Papua Nugini (Buttfield & Hetzel 1967) dan sejak itu cakupannya telah

    mencapai jutaan penduduk di seluruh dunia (Dunn 1987). Dampak mencolok

    injeksi minyak iodium tampak empat tahun kemudian berupa pengecilan kelenjar

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    27/166

      27

    gondok dan menghilangnya kretin endemik (Buttfield & Hetzel 1967). Cara ini

    mendapat pengakuan dunia dan digunakan luas termasuk di Indonesia.

    Keuntungan iodium yang diberikan secara injeksi adalah efeknya cepat dan

     berlangsung lama sampai 3 tahun. Kelemahannya adalah harga lebih mahal karena

    harus menggunakan jarum suntik, memerlukan tenaga terlatih dan memungkinkan

    tertular penyakit infeksi melalui jarum suntik yang digunakan berulang (Dunn

    1987).

    Dalam kemasan 1 ml minyak iodium yang diberikan secara IM mengandung

    480 mg iodium. Kehilangan iodium dalam urin pada hari pertama setelah injeksi

    minyak iodium adalah 6% (Dunn 1987; Chastin 1992). Efek pemberian dengan

    minyak iodium tersebut dapat meningkatkan kadar EIU selama 3,5 tahun dan

    setelah itu kadar EIU kembali seperti kadar pada awal sebelum diberi injeksi

    minyak iodium (Burgi & Helbling 1996)

    Pemberian minyak iodium secara oral merupakan cara cepat dan singkat

    untuk mengatasi kekurangan iodium. Dibandingkan dengan pemberian IM,

    distribusinya tidak memerlukan tenaga terlatih, tidak menyebabkan bahaya

    transmisi penyakit infeksi dan murah karena tidak membutuhkan alat suntik.

    Kelemahannya terletak pada compliance  dilapangan akibat transportasi atau

    kesulitan mencapai penderita

    Efek dari minyak iodium (Lipiodol) secara oral dengan dosis tunggal 200-

    480 mg iodine meningkatkan status iodium dan dapat menurunkan prevalensi

    gondok (Eltom et al.  1985; Benmiloud et al.  1994; Elnagar et al.  1995). Efek

     proteksi minyak iodium secara oral lebih singkat yaitu hanya 1 tahun

    dibandingkan dengan injeksi yang mempunyai efek 3 tahun. Kehilangan iodium

    melalui urin pada hari pertama pemberian sekitar 48% (Dun 1987; Chastin 1992).Selain minyak iodium dengan merek dagang Lipiodol, dikenal juga merek

    lain Brassiodol dan Yodiol. Bahan baku Lipiodol dari minyak biji opium,

    Brassiodol dari minyak biji lobak dan Yodiol dari minyak kacang tanah. Kadar

    asam lemak tidak jenuh tunggal pada minyak biji opium lebih rendah

    dibandingkan minyak kacang tanah dan minyak biji lobak. Kemampuan retensi

    iodium lebih tinggi pada asam lemak tidak jenuh yang mempunyai lebih banyak

    ikatan rangkap tunggal (Sirajudin 2003).

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    28/166

      28

    Sejak tahun 1920 garam beriodium telah digunakan untuk penanggulangan

    masalah gondok di Swiss (Djokomoeljanto 1989). Sampai saat ini banyak negara

    menggunakan metoda ini dalam menanggulangi GAKI. Cara ini sangat murah dan

    mempunyai cakupan yang luas.

    b. Program Pemerintah dalam Menanggulangi GAKI

    Upaya Pemerintah yang dilakukan yaitu berupa program jangka pendek dan

     panjang. Jangka panjang dengan iodisasi garam dan jangka pendek dengan

    distribusi kapsul minyak beriodium. Selain itu penyuluhan tentang manfaat garam

     beriodium dan pembinaan terhadap produsen garam juga dilakukan oleh

    Pemerintah.

    Iodisasi dilakukan pada garam dengan alasan garam merupakan media yang

     paling baik untuk menyampaikan iodium, karena garam merupakan bahan

    makanan yang dikonsumsi semua orang setiap hari sehingga menjamin masukan

    iodium dalam menu sehari hari. Garam yang beredar di Indonesia untuk konsumsi

    rumah tangga sesuai Peraturan Pemerintah No 15 tahun 1991 dan SK Menteri

    Perindustrian No 29/M/SK/2/1995 harus mengandung iodium 30-80 ppm (Tim

    Penanggulangan GAKY Pusat 2005; BPS 2000). Garam iodium yang dikonsumsi

    sekitar 10 g diharapkan dapat memenuhi kebutuhan iodium masyarakat (WHO

    2001). Target garam beriodium untuk semua atau Universal Salt Iodization(USI)

    dapat dicapai apabila 90% masyarakat mengkonsumsi garam mengandung cukup

    iodium (BPS 2000).

    Kapsul minyak beriodium ditujukan untuk penduduk dengan risiko tinggi di

    daerah endemik berat dan sedang. Pendistribusian kapsul beriodium sebanyak satu

    kapsul Yodiol selama kehamilan dengan metoda blanket approach. Melaluimetoda ini semua ibu hamil di daerah endemik memperoleh kapsul yodiol dan

    diharapkan terhindar dari kekurangan iodium selama kehamilan.

    Sebelumnya tahun 1974-1991 suntikan lipiodol secara intramuscular

    merupakan satu-satunya metode penanggulangan GAKI secara crash program 

    (Djokomoeljanto 1989). Suntikan lipiodol dihentikan karena biaya operasional

    yang mahal dan diganti dengan kapsul Lipiodol. Akhirnya kapsul lipiodol diganti

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    29/166

      29

     juga dengan kapsul Yodiol tahun 1993 yang harganya lebih murah dengan

    efektifitas yang sama dengan kapsul Lipiodol.

    Sampai saat ini kapsul minyak iodium (yodiol) sudah didistribusikan secara

    luas di daerah GAKI berat atau sedang di seluruh Indonesia, terutama pada

     penduduk dengan risiko tinggi yakni anak sekolah, wanita usia subur dan wanita

    hamil. Kapsul minyak beriodium merupakan larutan iodium dalam minyak

     berbentuk kapsul lunak, mengandung 200 mg iodium. Dosis pemberian kapsul

    minyak beriodium ditentukan sebagai berikut : (1) Wanita usia subur (15-49 th) :

    2 kapsul/tahun (2) Ibu hamil : 1 kapsul pada masa hamil (3) Ibu menyusui: 1

    kapsul masa menyusui (4) Anak SD kelas 1-6 : 1 kapsul/tahun (Depkes 2000a).

    Garam krosok tanpa iodium diakui masih ditemukan, diperdagangkan dan

    digunakan oleh ibu rumah tangga di beberapa daerah Indonesia (Lamid et al. 

    1992). Kurangnya informasi dan harga yang murah menyebabkan ibu rumah

    tangga masih memilih garam krosok tersebut. Oleh karena itu perlu di lakukan

     penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat garam beriodium terutama

    kepada ibu rumah tangga. Peran ibu rumah tangga sangat menentukan dalam

    memilih dan menggunakan garam yang beriodium sehari-hari di rumah tangga.

    Melalui penyuluhan kepada ibu rumah tangga diharapkan terjadi perubahan

     perilaku ibu agar lebih mengutamakan aspek kesehatan dalam memilih garam

    yang digunakan sehari-hari.

    Pembinaan terhadap produsen garam beriodium perlu dilakukan

    mengingat masih ditemukan garam yang beredar mengandung iodium tidak sesuai

    dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Kandungan iodium dalam garam

    lebih rendah dari kadar yang ditetapkan maupun kandungan iodium yang tinggi

    melebihi kadar yang ditentukan

    3. Zat Goitrogenik

    Zat goitrogenik merupakan faktor lingkungan yang memperberat GAKI.

    Peran goitrogenik pada kelenjar tiroid tergantung pada macam senyawa

    goitrogenik dan senyawa antitiroid. Tiosianat merupakan salah satu zat

    goitrogenik. Kerja senyawa tiosianat atau senyawa mirip tiosianat menghambat

    ambilan iodium (iodida) oleh kelenjar tiroid. Molekul iodida dan tiosianat

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    30/166

      30

     berkompetisi untuk diangkut ke dalam sel folikular karena komposisi molekul

    tiosianat mirip dengan iodida.

    Sianogenik glikosida dalam beberapa makanan pokok merupakan prekursor

    tiosianat (Gaitan et al.  1986). Singkong atau ubi kayu mengandung sianogenik

    glikosida, linamarin, yang mengalami hidrolisis setelah kontak dengan ensim

    linamarinase yang ada dalam singkong. Perubahan linamarin menjadi sianida

    kemudian dikonversikan menjadi tiosianat dijelaskan pada Gambar 1 dibawah ini.

    Linamarin dihidrolisis oleh ensim glikosida menghasilkan acetone

    cyanohydrin dan hidrogen sianida (HCN) kedua senyawa ini dikenal dengan nama

    cyanogens. Hidrolisis linamarin oleh ensim glikosida sangat tergantung oleh

    ensim linamarase yang dibebaskan dari tanaman pada kelembapan tinggi dan

    temperatur rendah. Cyanogen dapat dihilangkan melalui proses pengolahan.

    Sebaliknya pemecahan cyanohydrin menjadi sianida difasilitasi oleh pH basa,

    kelembapan yang rendah dan temperatur yang tinggi. HCN yang dihasilkan segera

    hilang mungkin karena larut dalam air atau menguap atau hilang karena

     pembentukan cyanohydrin kedua. Sianida di konversikan menjadi tiosianat oleh

    ensim yang ada di hati dan ginjal. Dalam proses ini, atom sulfur ditambahkan

    kedalam reaksi disuplai oleh asam amino sistein (Rosling 1994 ).

    Gambar 1 Cyanogenesis pada Singkong dan Metabolisme Sianida pada Manusia

    (Rosling 1994 ).

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    31/166

      31

    Batas maksimum asupan sianida yang aman dikonsumsi manusia adalah 10

    mg (0.4 mmol) dan dosis yang lebih tinggi meningkatkan kadar methaemoglobin

     pada jaringan dan menimbulkan gejala keracunan (Lundquist 1985). Adanya

    ensim rhodanese pada jaringan dan reaksi sulfan-sulfur (asam amino mengandung

    sulfur dari makanan) akan mengkonversi sianida yang berlebihan menjadi

    tiosianat yang kurang toksik dan diekskresi melalui urin (Rosling 1994).

    Penelitian epidemiologi di kepulauan Maluku menemukan ada keterkaitan

    daerah endemik goiter dengan konsumsi tinggi makanan yang mengandung

    tiosianat yang diiringi dengan rendahnya EIU (Thaha et al.  2002). Walaupun

    demikian penghambatan terhadap transpor aktif iodium ke dalam kelenjar tiroid

    hanya efektif bila kosentrasi iodium di dalam darah normal atau lebih rendah

    (Wilson & Foster 1992). Suplementasi iodium yang diberikan dalam jumlah yang

    cukup dan teratur dapat mengatasi masalah hambatan transpor aktif tersebut

    (Gaitan 1986).

    4. Indikator GAKI

    WHO (2001) merekomendasikan pengukuran berat atau ringan GAKI

    dengan menggunakan dua indikator yaitu indikator klinis dan biokimia. Indikator

    klinis merupakan metoda non-invansive yaitu dengan mengukur pembesaran

    kelenjar tiroid dengan cara palpasi dan ultrasonografi. Indikator biokimia dengan

    mengukur ekskresi iodium urin dan spesimen darah untuk menentukan

    tiroglobulin serta hormon tirotropin (TSH) darah. Walaupun tidak

    direkomendasikan oleh WHO (2001), penentuan fungsi hormon tiroid sering

    dilakukan dalam diagnose GAKI.

    a. Pengukuran pembesaran kelenjar tiroid .

    Cara palpasi mempunyai kelayakan lebih tinggi dari pada dengan cara

    ultrasonografi. Pengukuran prevalensi gondok endemik dengan cara palpasi lebih

    mudah dan ekonomis serta hanya membutuhkan pelatihan yang khusus bagi

    tenaga kesehatan. Cara ultrasonografi lebih mahal karena membutuhkan 1 set

     peralatan khusus lengkap dengan komputer dan tenaga yang terlatih untuk

    mengoperasikan peralatan tersebut. Interpretasi hasil pengukuran pembesaran

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    32/166

      32

    kelenjar tiroid pada wanita hamil dilakukan secara hati-hati karena selama

    kehamilan terdapat pembesaran kelenjar tioid karena terjadi hiperplasia kelenjar

    tiroid dan bertambahnya daerah vaskularisasi (Cunningham et al. 1989).

     b.Tiroglobulin

    Tiroglobulin yang dirilis kedalam sirkulasi merupakan indikator ketidak

    cukupan asupan iodium. Asupan iodium yang rendah menyebabkan terjadi

     proliferasi sel tiroid yang menghasilkan hiperplasia dan hipertrofi. Keadaan ini

    meningkatkan kadar serum tiroglobulin (WHO 2001).

    c. Ekskresi Iodium Urin (EIU)

    EIU merupakan indikator biokimia yang non invasive. EIU merupakan

    marker yang baik untuk menentukan asupan iodium terkini

    (WHO/Unicef/ICCIDD 1993). Asupan iodium kemudian dicerna dan diabsorpsi

    serta masuk kedalam peredaran darah dengan cepat. Sisa iodium yang tidak

    diabsorpsi diekskresikan terbanyak melalui urin dan sebagian kecil melalui

    keringat, feses dan udara pernapasan yang dihembuskan (Pernnington 1988).

    Ekskresi Iodium Urin individu sangat bervariasi dari hari ke hari bahkan dalam

    sehari tergantung asupan iodium.

    Eksresi Iodium Urin yang dikumpulkan pagi hari cukup memadai untuk

     pengukuran iodium pada populasi, sehingga tidak memerlukan contoh urin selama

    24 jam (WHO 2001). Nilai EIU biasanya tidak terdistribusi dengan normal

    sehingga untuk menginterpretasikan nilai EIU populasi sebaiknya menggunakan

    median dari pada angka rerata (WHO/UNICEF/ICCIDD 1994). Distribusi EIU

    dapat digunakan untuk menilai asupan iodium dan status iodium populasi.Indikator EIU juga dapat menilai tingkat endemik suatu daerah.

    Pada Tabel 2 diuraikan bahwa kekurangan iodium ringan apabila asupan

    iodium dengan EIU dibawah 100 μg/L, sedangkan kekurangan iodium sedang jika

    EIU dibawah 50 μg/L. Kekurangan iodium berat apabila EIU dibawah 20 μg/L.

    Status iodium optimal apabila median EIU 100-199 μg/L. Median EIU 200-299

    μg/L dikategorikan status iodium berisiko menyebabkan iodine induced

    hyperthyroidisim atau disebut dengan IIH. Asupan iodium berlebihan apabila

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    33/166

      33

    median EIU > 300 μg/L dan status iodium pada keadaan ini dapat menimbulkan

    resiko yang buruk terhadap kesehatan dengan munculnya penyakit autoimun,

     penyakit tiroid atau iodine induced hyperthyroidism.

    Tabel 2 Kriteria Secara Epidemiologi untuk Menilai Status Iodium

     berdasarkan Median EIU pada Anak Sekolah

    Median UIE Asupan iodium Status iodium

    (μg/L)

    < 20 μg/L Tidak cukup Kekurangan iodium berat

    20 -49 μg/L Tidak cukup Kekurangan iodium sedang

    50-99 μg/L Tidak cukup Kekurangan iodium ringan100-199 μg/L Cukup Optimal

    200-299 μg/L Lebih dari cukup Berisiko hipertiroid atau iodine induced

    hyperthyroidism (IIH) dalam waktu

    5-10 tahun setelah pemberian garam

     beriodium pada golongan rawan.

    ≥ 300 μg/L Berlebihan Berisiko terhadap kesehatan

    (IIH, autoimun, penyakit tiroid)

    Sumber : WHO(2001).

    d. Hormon TSH

    Hormon TSH merupakan indikator terbaik untuk mendeteksi gejala

    hipotiroid primer (Greenspan & Baxter 1995). Pemeriksaan GAKI dan

    monitoringnya pada masyarakat menggunakan pemeriksaan serum atau bercak

    darah kering TSH bayi neonatal dan serum TSH dapat menentukan ketersediaandan kecukupan dari hormon tiroid (WHO/UNICEF/ICCIDD/1994). Kadar

    hormon tiroid yang rendah pada kelenjar pituitari karena sintesis hormon tiroid

    yang berkurang merangsang pelepasan hormon TSH yang dapat dideteksi dalam

    darah. Hormon TSH merangsang semua tahapan metabolisme iodida mulai dari

     peningkatan ambilan (uptake) iodida dari sirkulasi, transpor iodida hingga

     peningkatan iodinasi tiroglobulin dan peningkatan sekresi hormon tiroid

    (Greenspan & Baxter 1995).

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    34/166

      34

    e. Fungsi hormon tiroid.

    Penentuan konsentrasi serum hormon tiroid tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3)

     biasanya tidak direkomendasikan untuk memonitor GAKI pada populasi karena

    kedua uji tersebut sangat mahal dan merupakan indikator yang kurang sensitif

    (WHO 2001). Selain itu pemeriksaan serum T4 dan T3 pada ibu hamil ditemukan

    meningkat (Harada 1979), sehingga interpretasi hasil uji T4 dan T3 menjadi bias

    dalam menentukan uji fungsi tiroid pada ibu hamil. Perubahan yang mencolok

    selama kehamilan terjadi karena peningkatan protein transpor iodium yaitu Tiroid

    Binding Globulin (TBG), namun kadar hormon tiroid bebas atau free tiroksin

    (FT4) dalam keadaan seimbang atau normal (Greenspan & Baxter 1995).

    B. Pencernaan, Penyerapan dan Metabolisme Iodium

    1. Sejarah Penemuan Iodium

    Penemuan iodium dirintis oleh Bernard Courtois yang berasal dari Perancis

     pada tahun 1811. Profesinya sebagai pembuat bubuk mesiu yang digunakan dalam

     perang saat itu mengantarkannya menemukan uap yang berwarna ungu. Uap ungu

    tersebut merupakan hasil isolasi dari rumput laut (seaweed ) yang ditambahkan

    asam sulfat yang berlebihan kemudian uap ungu tersebut dapat dikristalkan.

    Karena kekurangan dana maka temuannya lebih disempurnakan oleh koleganya

    Charles Bernard Desormes (1777-1862); Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850)

    dan Andre-Marie Ampere (1775-1836) (Wikipedia 2007).

    Iodium berasal dari kata Yunani: iodes artinya violet; yang merupakan

    elemen kimia dengan simbol I, nomor atom 53 dan berat atom 127. Iodium

    merupakan halogen seperti halogen lain (brom, fluor) dan iodium cenderung

    menerima elektron dan ada di alam sebagai ion negatif. Secara kimia iodium

    kurang reaktif dibandingkan halogen lainnya (Wikipedia 2007). Biasanya iodium

     berikatan dengan logam atau non logam yang membentuk iodida (Wildman &

    Medeiros 2000).

    2. Sumber Iodium dan Guna Iodium

    Kadar iodium dari tanaman sangat tergantung kandungan iodida tanah

    dimana tanaman itu tumbuh atau tergantung pada pupuk yang digunakan.

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    35/166

      35

    Sebagian besar iodium tumbuhan dalam bentuk anorganik (Matovinovic 1988)

    Kadar iodium air minum tergantung pada kandungan iodium dari batu-batuan dan

    tanah sumber air berasal. Demikian juga kandungan iodium hewan tergantung

     pada tanaman yang dimakan dan pakan yang digunakan serta air minum.

    Makanan laut atau seafood merupakan sumber iodium yang baik dari pada ikan

    segar dari air tawar maupun tumbuhan dari darat. Gambaran kandungan iodium

     bahan makanan di daerah endemik berdasarkan hasil penelitian Purwaningsih

    (1997) disajikan pada Lampiran 22.

    Iodium digunakan untuk obat, fotografi, bahan cat (dyes), antiseptik dan

    food suplemen. Sebagai unsur kelumit (trace element), iodium dibutuhkan oleh

    manusia dalam jumlah yang kecil, sedangkan peranan iodium secara biologi

    sebagai pembentuk hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) (Wikipedia 2007)

    3. Kebutuhan dan Kecukupan Iodium

    Kebutuhan iodium sangat bervariasi sangat tergantung dari usia, jenis

    kelamin dan ekskresi urin (Karyadi 1984). Kebutuhan iodium per hari adalah 1-2

    μg per kg BB per hari (Almatsier 2001). Angka kecukupan iodium di Indonesia

    untuk wanita usia 16-19 th: 150 μg/hari dan 20-59 th: 150 μg/hari untuk ibu

    hamil ada tambahan sebesar 25μg/hari iodium untuk kebutuhan janin dan laktasi

    (Kartono & Sukatri 2004).

    4. Pencernaan dan Penyerapan Iodium

    Iodium (I) dalam bahan makanan terikat pada asam amino atau dalam

     bentuk bebas, terutama dalam bentuk iodat (IO3-) dan dalam bentuk iodida (I-).

    Selama dicerna iodat dari bahan makanan akan mengalami reduksi oleh glutathion

    menjadi iodida sedangkan iodida (I-) langsung diserap dari lambung dan usus

    halus. Kemudian iodida memasuki enterosit bersama sebagian kecil iodium yang

    terikat asam amino yang tidak seefisien ion iodida. Iodida bebas (I-) diserap dari

    enterosit memasuki sirkulasi darah didistribusikan diseluruh cairan ekstra sel

    yang kemudian menembus kesemua jaringan tubuh. Iodida yang muncul di dalam

    darah dalam bentuk bebas tidak terikat dengan protein (Groff & Grooper 2000;

    Berdanier 2000).

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    36/166

      36

    Adapun pencernaan dan penyerapan kapsul minyak beriodium dijelaskan

    sebagai berikut: kapsul minyak beriodium dikonsumsi per oral, kemudian dicerna

    dalam usus halus. Setelah itu minyak beriodium diabsorbsi dan masuk kedalam

     peredaran darah, diantaranya memasuki kelenjar tiroid, disimpan dalam jaringan

    lemak tubuh dan sisanya dibuang melalui urin (Dunn & Van Der Haar 1990).

    Seperti diketahui kapsul minyak iodium (Yodiol) mengandung asam oleat 43.3%;

    asam linoleat 29.9% dan asam linolenat 0.40% (Sirajuddin 2003). Iodium yang

    terikat pada asam lemak ikatan rangkap tunggal (etil oleat) akan tertahan lebih

    lama dalam tubuh dibandingkan yang terikat pada asam lemak ikatan rangkap

    ganda (etil linoleat atau etil linolenat) (Van der Heide et al. 1989). Iodium yang

    tidak terikat pada asam lemak memasuki sirkulasi darah dalam bentuk iodida (I-)

    (Groff & Grooper 2000).

    Iodida dalam sirkulasi, sepertiganya ditangkap kelenjar tiroid, sebagian kecil

    memasuki jaringan dan sebagian besar dibuang melalui urin (Djokomoeljanto

    1994). Iodida dalam sirkulasi darah ada yang masuk kedalam kelenjar saliva tetap

    dalam bentuk inorganik iodida dan biasanya akan diabsoprsi kembali (Husaini

    1992). Kelenjar tiroid mengandung 70-80% total iodida tubuh dan dapat

    menangkap 120 μg iodida per hari. (Groff & Gropper 2000).

    Kelenjar tiroid terbentuk dari banyak bola-bola kecil (folikel) dan

     berkembang menjadi 2 lobus lateral tiroid yang dihubungkan oleh suatu jembatan

     jaringan yang disebut ismus tiroid. Ismus tirod terletak dibawa kartilago tiroid di

     pertengahan antara apeks kartilago tiroid (” Adam’s apple”). Masing-masing

    folikel dikelilingi oleh lapisan sel yang disebut koloid. Sel-sel folikel mensitesa

    tiroglobulin yang dikeluarkan kedalam lumen folikel. Biosintesa hormon tiroksin

    (T4) dan hormon triiodotironin (T3) terjadi dalam tiroglobulin (Ganong1995)(Greenspan & Baxter 1995).

    5. Sintesa, Sekresi Hormon Tiroid dan Transpor Hormon Tiroid

    Iodida yang diserap kedalam peredaran darah sebanyak sepertiganya

    ditangkap oleh kelenjar tiroid sedangkan sisanya dikeluarkan melalui urin. Kurang

    lebih 95% simpanan iodium tubuh berada dalam kelenjar tiroid sedangkan sisanya

     berada dalam sirkulasi darah (0.04-0.57%) dan jaringan ( Djokomoeljanto 1996).

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    37/166

      37

    Kelenjar tiroid merupakan tempat mensintesa hormon tiroid dari bahan baku

    iodium (Gambar 2). Kemudian iodium disintesa dan disekresi oleh kelenjar tiroid

    melalui beberapa langkah:

    -Tahap ”trapping” dimana iodium dikonsentrasikan oleh kelenjar tiroid dan

    dibawa ke kelenjar tiroid. Penangkapan iodium oleh kelenjar tiroid dari darah

    melalui sebuah pompa ensim ATP yang memompa Na+ kedalam dan K + keluar

    dari kelenjar tiroid. Penangkapan iodida oleh folikel kelenjar tirod dari darah

    dengan proses transpor aktif. Sedikitnya 60 μg iodida harus ditangkap oleh

    kelenjar tiroid per hari untuk memproduksi hormon tiroid yang cukup (Wildman

    & Medeiros 2000).

    Gambar 2 Model Metabolisme Iodida dalam Folikel Tiroid ( Martin et al. 1987)

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    38/166

      38

    -Tahap organifikasi iodium: dimana iodium dioksidasi dan bereaksi (iodinasi)

    dengan tirosil residu dalam tiroglobulin (Tg). Iodinasi pertama yaitu iodium

    diikat pada asam amino tirosil dari tiroglobulin yang diaktifkan oleh ensim

     peroksidase menjadi 3-monoiodotirosine (MIT). Iodinasi kedua yaitu iodium

    diikat dengan MIT menjadi 3,5 diiodotirosin (DIT).

    -Tahap penggabungan (coupling): dua molekul dari diiodotirosin bergabung

    menjadi hormon tiroksin (T4) dan satu DIT dan MIT bergabung menjadi T3.

    Kemudian disimpan dalam koloid dari lumen folikuler tiroid.

    -Tahap pelepasan dimana hormon tiroid dirilis kedalam sirkulasi darah dan MIT

    dan DIT mengalami deiodinasi (Djokomoeljanto 1996).

    Setiap hari kira-kira 80-90 μg hormon 3,5,3’,5’-tetraiodothyronine (T4) atau

    disebut hormon tiroksin dan 10-20 μg hormon 3,5,3’-triiodothyronine (T3)

    diproduksi dan disekresikan ke dalam darah. Kelenjar tiroid secara aktif

    mengabsorbsi iodium dari darah untuk membuat dan mensekresi hormon ini ke

    dalam darah. Penurunan hormon tiroid dalam darah akan meningkatkan sekresi

    TSH (tirotropin) oleh kelenjar hipofisa dan sebaliknya peningkatan hormon tiroid

    akan menurunkan sekresi hormon TSH. Mekanisme ini diatur melalui efek umpan

     balik negatif yang melibatkan kerja kelenjar tiroid, hipotalamus dan hipofisa

    (Guyton 1982).

    Hipofisis mensekresikan hormon TSH dan dihambat melalui umpan balik

    negatif oleh hormon T4 dan T3 dalam darah (Granner 1985). Kerja TSH melalui

    cyclic AMP dan fosfolipase C yang mempengaruhi 4 tahap sintesa dan sekresi

    hormon tiroid dalam kelenjar tiroid. Secara khusus hormon TSH merangsang

    semua tahapan metabolisme iodium dari meningkatnya ambilan iodium olehkelenjar tiroid hingga peningkatan sekresi hormon tiroid (Greenspan & Baxter

    1994).

    Kadar serum TSH normal adalah sekitar 0.5 -5 mU/L meningkat pada

    hipotiroid dan menurun pada hipertiroid. Waktu paruh TSH plasma adalah sekitar

    30 menit dan kecepakatan produksi harian adalah sekitar 40-150 mU/ml/hari

    (Greenspan & Baxter1994).

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    39/166

      39

    Kelenjar tiroid memproduksi 100% hormon T4 yang disirkulasikan dalam

    darah tetapi 5% - 10% nya merupakan hormon T3. Walaupun kosentrasi plasma

    hormon T4 lebih besar dari hormon T3 tetapi hormon T3 lebih aktif dan lebih

     potensial (Groff & Gropperr 2000). Hormon tiroid yang disekresi kemudian

     berikatan dengan transpor protein darah kemudian didistribusikan ke target sel

     perifer. Tiga transpor protein pembawa hormon tiroid ialah: a)Thyroid Hormone

    Binding Globulin (TBG) ditemukan dalam plasma dengan kapasitas rendah tetapi

    dengan afinitas yang tinggi terhadap hormon T4 dan T3; b) Albumin dan c)

    Transthyretin (prealbumin). Umumnya hormon T4 terikat pada TBG. Ada

    sebagian kecil

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    40/166

      40

     

    Gambar 3 Metabolisme Iodium (Greenspan & Baxter1995).

    Hormon T4 yang didistribusikan ke jaringan tepi akan mengalami konversi

    (monodeiodinase) menjadi hormon T3 oleh pengaruh ensim deiodinase-5’.

    Hampir semua tiroksin dalam darah dikonversikan (deiodinasi) menjadi T3

    setelah memasuki jaringan tepi. Ada 3 tipe deiodinase yaitu deiodinase-5’ tipe 1,

    deiodinase-5’ tipe 2 dan deiodinase-5’ tipe 3. Deiodinase-5’ tipe 1 merupakan

    ensim yang mengkonversikan hormon T4 menjadi hormon T3 di dalam kelenjar

    tiroid, hepar, ginjal, otot jantung, otot rangka. Deiodinase-5’ tipe 2 berperan

    mengkonversi hormon T4 menjadi hormon T3 pada jaringan otak dan kelenjar

    hipofisa. Ensim deiodinase-5’ tipe mengkonversi hormon T4 menjadi hormon T3

     pada jaringan plasenta, sel glia (Lazarus 1993; Brody 1999).

    Hormon T3 di jaringan akan mengalami proses metabolisme pada tingkat

    seluler. Hormon T3 merupakan hormon yang menjembatani kerja hormon pada

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    41/166

      41

    tingkat seluler. Kemudian hormon T3 berikatan dengan reseptor hormon tiroid

    nukleus untuk inisiasi transkripsi mRNA mengarah kepada produksi protein baru

    termasuk mempengaruhi aktifitas sejumlah ensim, sintesa koensim dan vitamin

    dan kemampuan metabolisme lainnya. Terdapat 3 macam reseptor hormon trioid

    yaitu : TR α1, TR ß2 dan TR ß2 (Lazarus 1999).

    7. Keseimbangan Dinamis (Turnover) Iodida dan Waktu Paruh Iodida dan

    Hormon Tiroid.

    Turnover atau keseimbangan dinamis iodida dalam darah sangat singkat

    terutama diatur oleh ambilan kelenjar tiroid. Dalam keadaan normal, dalam

     plasma waktu paruh iodida sekitar 10 jam tetapi dapat lebih singkat apabila

    kelenjar tiroid aktif secara berlebihan dalam keadaan tirotoksikosis atau dalam

    keadaan defisiensi iodium. Turnover hormon tiroid relatif lambat/pelan. Waktu

     paruh hormon tiroid (T4) normal sekitar 7 hari. Waktu paruh untuk hormon

    tiroid lainnya yaitu T3 antara 1,5 sampai 3 hari (Stanbury 1996)

    8. Efek Spesifik Hormon Tiroid terhadap Tubuh

    Molekul T4 dan T3 mempunyai 4 dan 3 atom iodium. T4 sebagian besar

    sebagai prekursor T3 yang secara biologis lebih aktif (Wikipedia 2007). T4 atau

    hormon tiroid mempengaruhi hampir setiap sel dalam tubuh manusia. Hormon

    tiroid juga meningkatkan aktifitas pemecahan glukosa sehingga meningkatkan

    metabolisme dalam tubuh (Wildman & Medeiros 2000). Kekurangan hormon

    tiroid dapat menurunkan basal metabolisme sampai 50% sedangkan produksi

    yang berlebih dari hormon tiroid dapat mengakibatkan laju metabolisme basal

    100% (Wildman & Medeiros 2000). Dari banyak efek hormon tiroid pada tubuh

    manusia dapat disimpulkan 3 efek yang utama pada tubuh yaitu 1) mengatur

    metabolisme dan keseimbangan energi, 2) mengatur pertumbuhan dan

     perkembangan, dan 3) mengatur aktifitas sistem syaraf (Tortora & Anagnostakos

    1990). Lebih rinci pada Tabel 3 di bawah diuraikan beberapa efek spesifik

    hormon tiroid (Wilman & Medeiros 2000).

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    42/166

      42

    Tabel 3 Pengaruh Hormon Tiroid dalam Mekanisme Tubuh

    Mekanisme Pengaruh hormon tiroid

    Metabolisme merangsang absorpsi gula dan ambilan oleh sel, meningkatkanKarbohidrat metabolisme karbohidrat, khususnya glikolisis dan

    glukoneogenesis, meningkatkan rilis hormon insulin

    Metabolisme meningkatkan mobilisasi lemak jaringan adipose,

    Lemak meningkatkan kandungan plasma asam lemak bebas (FFA)

    dan meningkatkan oksidasi asam lemak dalam sel,

    mengurangi plasma kolesterol dan trigliserida diduga

    dengan meningkatkan kandungan asam empedu-kolesterol

    dan membuang melalui feses.

    Sintesa Protein meningkatkan sintesa protein, tetapi dalam jumlah berlebihmenyebabkan katabolisme protein

    Metabolisme Basal meningkatkan metabolisme pada semua sel, kekurangan

    hormon tiroid menyebabkan metabolisme basal turun 50%

    Sistem Kardio- meningkatkan denyut jantung; meningkatkan volume darah

    vaskuler

    Respirasi meningkatkan respirasi karena metabolisme seluler meningkat

    Makanan/ meningkat nafsu makan dan konsumsi makanan,

    Pencernaan meningkat laju sekresi cairan lambung dan motilitas dari

    saluran pencernaan makanan dan

    kekurangan hormon tiroid menyebabkan konstipasi

    Skeletal Muscle  meningkat kontraksi vigor

    Central Nervous meningkat ”elation”, jumlah yang berlebih menyebabkan

    System gugup dan cemas

    Kelenjar Endokrin meningkat laju sekresi endokrin

    Sumber: Wildman dan Medeiros (2000)

    C. Iodium dan Kehamilan

    Selama hamil terutama pada trimester pertama, terjadi adaptasi fisiologi

    yang ditandai peningkatan kadar Thyroid Binding Globulin  (TBG) dan kenaikan

    ini sebagai respon terhadap meningkatnya hormon estrogen dan Human Chorionic

    Gonadotropin  (hCG), sehingga merangsang kelenjar tiroid ibu membesar

    (Cunningham 1989). Kondisi tersebut menyebabkan goiter sementara pada masa

    kehamilan dan akan kembali normal setelah melahirkan.

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    43/166

      43

    Selama kehamilan, iodium dibutuhkan untuk ibu sendiri dan pertumbuhan

     janin sehingga kebutuhan iodium ibu hamil meningkat. Peningkatan kebutuhan

     jumlah iodium juga untuk menutupi kehilangan iodium melalui peningkatan

    renal clearance iodium.

    Gambar 4 Morfologi Embrio dan Janin (Rathus 1988)

    Iodium atau hormon T4 ditransfer melalui plasenta dan hal ini menunjukkan

     pentingnya peranan hormon tiroid pada pembentukan embrio dan janin. Sebelum

    usia kehamilan mencapai 12-18 minggu, hormon T4 dan reseptor hormon tiroid

    ditemukan pada jaringan janin. Namun produksi hormon tiroid janin dimulai pada

    trimester 2 (deViljder 1996). Gambaran morfologi embrio dan janin diuraikan

    secara lengkap pada Gambar 4.

    1. Iodium untuk Perkembangan Otak Janin Manusia

    Iodium dalam bentuk hormon tiroid berperan pada perkembangan otak.

    Pada sel otak, T4 dan T3 mengalami monoiodinase dimana T4 dikonversi menjadi

    hormon rT3 dan T3 di konversi menjadi T2 dengan bantuan ensim deiodinase -5’

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    44/166

      44

    tipe 3. Ensim ini ditemukan di plasenta dan mempunyai peran melindungi dan

    menghindari hormon tiroid yang berlebihan mencapai janin (Bernal 2005).

    Reseptor hormon T3 pada sel nukleus mengikat T3 dan jumlah T3 yang terikat

     pada reseptor tersebut meningkat 6-10 kali pada kehamilan 10-16 minggu

    (Vulsma et al. 1989).

    Pada janin, hormon tiroksin (T4) dapat ditemukan pada kehamilan trimester

     pertama (kehamilan 6 minggu) yaitu pada cairan coelomic, jauh sebelum dimulai

    sekresi hormon T4 oleh tiroid janin pada 24 minggu kehamilan. (Contempre et al.

    1993). Walaupun pada usia 24 minggu janin dapat mensekresi T4 sendiri, transfer

    tiroid dari ibu ke janin masih tetap berlanjut sampai kehamilan trimester 3.

    Bahkan dalam darah ari-ari pada saat bayi lahir ditemukan 30% serum T4 berasal

    dari ibu (Delange et al.1989; Vulsma et al. 1989).

    Perkembangan otak dikategorikan dalam dua periode berdasarkan laju

     pertumbuhan maksimal (Dobbing & Sands 1973), terlihat pada Gambar 4.

    Gambar 5 Fungsi Tiroid Janin dan Postnatal pada Manusia dan Hubungannya

    dengan Laju Pertumbuhan Cepat Otak (Delange & Fisher 2006).

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    45/166

      45

    Periode pertama terjadi selama trimester 1 dan 2 atau antara umur

    kehamilan 3 dan 5 bulan. Pada periode ini terjadi multiplikasi, migrasi dan

    organisasi neuron. Kemudian periode kedua terjadi pada trimester 3 sampai 2 – 3

    tahun post natal. Pada periode ini terjadi multiplikasi, migrasi dan myelinisasi sel

    glial. Periode pertama terjadi sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi optimal dan

    suplai hormon tiroid pada tumbuh kembang janin hampir seluruhnya berasal dari

    ibu. Pada periode kedua, suplai hormon tiroid pada janin berasal dari sekresi janin

    sendiri dan suplai dari ibu melalui plasenta (Morreale de Escobar et. al. 2000).

    2. Kelebihan dan Kekurangan Iodium pada Janin Dalam Kandungan

    Tiroid janin mulai mengakumulasi iodium pada kehamilan 10 minggu tetapi

    yang bebas dari efek Wolff-Chaikoff   hanya selama 4 minggu kehamilan. Roti

    dan Braverman (1996) melaporkan bahwa janin yang terpapar oleh ibu hamil yang

    mengalami kelebihan iodium (obat), dapat menyebabkan gondok dan hipotirod

    khususnya di daerah defisiensi iodium. Ibu hamil yang mengalami kelebihan

    iodium berisiko meningkatnya transient  kosentrasi TSH ari-ari bayi (Novaes et al. 

    1994; Roti & Braverman 1996).

    Janin yang defisiensi iodium karena ibu selama hamil kekurangan iodium,

    akan mengalami gangguan dalam produksi dan sintesa hormon tiroid janin dan

    ibu. Suplai hormon tiroid yang tidak cukup pada janin menyebabkan terjadi

    gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak janin. Dampak negatifnya bayi

    yang dilahirkan mengalami hipotiroid.

    Hormon tiroid berfungsi dalam tumbuhkembang dengan cara diferensiasi

    sel dan ekspresi gene. Hormon tiroid T3 mengikat reseptor nukleus yang

    mengatur ekspresi gene spesifik dalam otak janin dan kehidupan postnatal. T3terikat pada reseptor inti didapat dari konversi T4 melalui deiodinase-5’tipe 2, dan

     bukan dari sirkulasi T3 (Morreale de Escobar et al. 2004; Delange 2001)

    3. Bukti-Bukti Pengaruh Kekurangan Iodium pada Tumbuh Kembang Janin

    Bukti kekurangan iodium pada tumbuh kembang janin dikumpulkan dari

     penelitian pada hewan yang bunting yang dibuat kekurangan iodium dan pada

    anak yang mengalami kekurangan iodium.

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    46/166

      46

    Penelitian telah dilakukan pada tikus, marmot, dan domba yang relevan

    dengan masalah kretin endemik dan kerusakan otak hasil akibat kekurangan

    iodium. Tikus diberi makanan yang biasa dikonsumsi oleh penduduk desa Jixian

    di China (Li  et al. 1985; Zhong et al. 1983; Hetzel & Hay 1979). Desa tersebut

    termasuk desa endemik GAKI dengan prevalensi kretin endemik 11%. Diit terdiri

    dari jagung dan gandum, sayuran dan air diambil dari daerah ini dengan kadar

    iodium diit ini sebesar 4.5 ug/kg. Setelah 4 bulan diberi diit, tampak nyata timbul

    neonatal goiter, serum T4 janin lebih rendah dibandingkan dengan kontrol, dan

     berat otak tikus menurun.

    Marmot bunting dibuat defisiensi iodium tingkat berat dengan memberikan

    campuran diit jagung yang kurang iodium akan melahirkan bayi yang mengalami

    defisiensi iodium yang ditunjukkan dari pertumbuhan rambut yang jarang (Mano

    et al.  1987). Kelenjar gondok induk membesar diikuti dengan penurunan kadar

     plasma T4 pada trimester kedua dan kadar plasma T4 pada bayi juga menurun.

    Berat otak bayi marmot juga turun secara signifikan pada trimester kedua bila

    dibandingkan pada trimester pertama. Hal tersebut menunjukkan penurunan berat

    dan jumlah sel cerebellum akibat kurang iodium yang berat pada otak primata.

    Domba dibuat defisiensi iodium dengan memberikan diit rendah kandungan

    iodium. Pada usia 140 hari janin mengalami defisiensi iodium dan pertumbuhan

    fisik berbeda dengan janin kontrol (Potter et al.  1981). Pengamatan lain

    menemukan bahwa kekurangan iodium menyebabkan pertumbuhan wool kurang,

    kerusakan pembentukan otak dan keterlambatan maturasi tulang yang diindikasi

    keterlambatan munculnya epiphyses pada kerangka domba (Hetzel et al. 1988).

    Pada kehamilan umur 56 hari, hasil histologi jaringan tiroid ditemukan

    hyperplasia. Penurunan berat otak dan kandungan DNA dimulai sejak dini yaitu pada usia 70 hari. Indikasi penurunan jumlah sel otak terjadi dan hal ini

    dimungkinkan oleh adanya keterlambatan multiplikasi neuroblast   secara normal

    yang terjadi pada hari ke 40-80 hari. Penemuan kejadian di cerebellum serupa

    dengan yang terjadi pada marmot (Potter et al.  1981). Hal ini disebabkan ada

    hubungan penurunan kandungan iodium pada kelenjar tiroid janin dengan

     penurunan plasma T4. Hal ini menunjukkan pentingnya hormon tiroid untuk ibu

    dan janin dalam perkembangan otak janin

  • 8/17/2019 Efikasi Minyak Beriodium Dosis Rendah Ditambah Beta Karoten Untuk Menanggulangi Gaki Pada Ibu Hamil Di Dae…

    47/166

      47

    Kekurangan iodium pada anak-anak di daerah yang kekurangan iodium

    tingkat sedang menyebabkan terjadi abnormalitas dalam perkembangan

     psikomotor dan intelektual anak-anak dan orang dewasa yang secara klinis

    eutiroid tetapi tidak ada tanda atau gejala kretin endemik. Hal ini dibuktikan dari

    19 kajian meta analisis pada fungsi neuromotor dan kognitif pada kondisi

    kekurangan iodium sedang dan berat berakibat kehilangan 13,5 IQ poin

    (Bleichrodt 1994).

    Tabel 4 Defisit Perkembangan Mental pada Bayi dan Anak Sekolah pada

    Keadaan Kekurangan Iodium Berat dan Sedang

    Daerah Tes/Uji Temuan SumberSpanyol Bayley

    McCarthy

    Cattell

    Perkembangan psikomotor

    dan mental rendah

    dibanding kontrol

    Bleichrodt et al. 

    (1989)

    Sicily,

    Italia

    Bender-Gestalt Kemampuan motor

     persepsi rendah

     Neuromuscular abnormal

     Neurosensorial abnormal

    Vermiglio et al. 

    (1990)

    Tuscany Wechsler Raven IQ verbal rendah

    Motor persepsi rendah

    Fenzi et al. 

    (1990)

    Tuscany WISC

    Reaksi waktu

    Kecepatan respon

    motorik rendah

    Vitti et al.(1992)

    Aghini-Lombardiet. al.(1995)

    India Verbal,

    Tes pictorial

    Tes motivasi

    Kemampuan belajar rendah Tiwari et al. 

    (1996)

    Iran Bender-Gestallt

    Raven

    Retardasi perkembangan

     psikomotor

    Azizi et al. 

    (1993)

    Malawi Tes psikomotor

    verbal

    Defisit IQ 10 poin

    dibanding kontrol

    Shrestha (1994)

    Benin Tes non verbal

    Tes intelektual

    Tes psikomotor

    Defisit