Case Jantung 1
-
Upload
adam-bachtiar -
Category
Documents
-
view
232 -
download
2
description
Transcript of Case Jantung 1
CASE TUTORIAL RAYNI ANGRAH030.11.242
Laporan kasus
IDENTITAS
Nama : Tn. Susanto
Usia : 61 th
Jenis Kelamin : Pria
Alamat : Mekarsari Barat, Tambun Selatan.
Pekerjaan : -
Agama : Islam
Suku : Jawa
No. RM : 08683732
anamnesis
KELUHAN UTAMA
KELUHAN TAMBAHAN
Sesak nafas sejak 4 hari SMRS
Nyeri ulu hati (+), penjalaran (-)
Keringat dingin (+)
Batuk dan dahak sulit keluar
Mual dan muntah (+)
Lemas (+)
Riwayat penyakit sekarang
3 bulan SMRS
• Sesak nafas. Sesak dirasakan saat aktifitas fisik dan berbaring.
• Batuk (+)
4 hari SMRS
• Keluhan sesak makin berat, dirasakaan saat beristirahat (malam hari terutama) maupun aktifitas.
• Mual• Keringat
dingin• Nyeri ulu hati• Lemas
Masuk IGD(28/11/ 2015)
• Sesak berat • Mual• Keringat dingin• Nyeri ulu hati
Berobat ke RS KH -> di rujuk ke RSUD Bekasi dengan diagnosa Gastritis
Berobat ke klinik dekat rumah
Riwayat penyakit dahuluTn. S baru pertama kali merasakan keluhan seperti ini. Tn. S menyangkal memiliki Riwayat Hipertensi Diabetes Melitus, dan Alergi obat/makanan/minuman.
Riwayat penyakit keluargaDi keluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang sama dengan Tn. S. Keluarga juga tidak memiliki Riwayat Hipertensi, Diabetes Melitus, dan Alergi obat/makanan/minuman.
Riwayat kebiasaanTn. S adalah seorang perokok berat. Sehari dapat menghabiskan 2 bungkus rokok, kebiasaan minum kopi, rajin makan buah-buahan dan Sayur-sayuran, olahraga tidak teratur.
Riwayat pengobatanSebelum masuk Rumah Sakit pasien sempat berobat ke klinik dekat Rumah. Kemudian diberi obat untuk mengatasi Maag.
Pemeriksaan fisik
Kesadaran: Compos Mentis
Keadaan Umum: Tampak Sakit Sedang
Tanda Vital:• Tekanan Darah : 140/90
mmHg• Suhu : Afebris oC• Nadi : 104 x / menit• Frek. Pernafasan : 24 x / menit
Kepala: Bentuk kepala normocephali,
simetris
Rambut: rambut Hitam panjang, distribusi
normal, dan tidak rontok
Mata: Conjungtiva tidak anemis, Sklera tidak
Ikterik, tidak ada kelainan bulu mata, tidak
ada infeksi pada mata
Wajah: wajah tidak ada trauma, simetris
Hidung: tidak ada deviasi septum, tidak ada
secret, tidak ada tanda-tanda radang, tidak
ada massa, tidak ada epistaksis
Telinga: Tidak Nyeri, simetris, tidak ada
secret, tidak ada tanda-tanda radang, tidak
ada massa
Mulut: Bibir tampak sedikit kering, tidak
sianosis, tidak ada sariawan, hygiene bagus,
tidak ada perdarahan atau bengkak pada Gusi
Lidah: Tidak kotor, tidak megaloglossia,
tidak ada fissured
Tonsil: Tidak ada pembesaran T1/T1
Leher: Tidak ada pembesaran KGB, JVP
meningkat, tidak ada pembesaran Tiroid
Thorax:
Inspeksi
tidak ada eflouresensi yang bermakna, warna kulit sawomatang, pergerakan dinding dada
simetris dan tidak ada yang tertinggal, sela iga dalam batas normal, Ictus Cordis Tidak Tampak,
tidak ada dilatasi Vena
Buah Dada Tampak Simetris, warna kulit sawomatang, tidak ada Benjolan/massa, papilla
mammae tidak ada retraksi dan tidak mengeluarkan sekret
Palpasi:
Pergerakan dinding dada kanan-kiri Simetris, tidak ada krepitasi, tidak nyeri, Focal
Vremitus simetris pada dinding dada kanan-kiri dan punggung, Ictus Cordis didapatkan setinggi
ICS 5 pada garis Midclav, Tidak terapa thrill pada 4 area katup jantung, Besar sudut angulus
costae < 90o
Perkusi:
Suara Sonor pada hemi thorax kanan-kiri pasien, Batas paru dan hepar setinggi ICS 5 linea midclav kanan dengan suara
redup, dan setelah inspirasi ditemukan peranjakan +- 2 jari pemeriksa. Batas Paru dan lambung setinggi ICS 7 linea aksilaris
anterior kiri dengan suara timpani
Batas jantung kanan setinggi ICS 3 hingga ICS 5 garis sternalis kanan dengan suara Redup, Batas jantung kiri bergeser ke
lateral dengan suara redup, Batas atas jantung setinggi ICS 3 linea parasternalis kiri
Pada isthmus Kronig didapatkan suara Sonor pada sisi kanan-kiri pasien. Pada perkusi Punggung didapatkan hemithorac
kanan-kiri sonor
Auskultasi:
Pada Paru Didapatkan suara nafas trakeal dengan perbandingan inspirasi dan ekspirasi 1:3, suara nafas bronchial pada dada
dan punggung 1:2, suara nafas sub bronchial pada dada dan punggung 1:1 dan suara Nafas Vesicular ppada dada, samping dan
punggung 3:1. Rhonki (+/+), wheezing (+/+) dan stridor tidak ada.
Pada Jantung didapatkan irama teratur, dengan frekuensi 68x/menit, BJ1 & BJ2 normal, dengan intensitas BJ1 lebih kuat di
mitral dan tricuspid, sedangakan BJ2 kuat di Aorta dan Pulmonal, tidak ada Bunyi Jantung Tambahan, opening snap, ejection
sound, sistolik click.
Abdomen:
Inspeksi
Bentuk abdomen normal, mendatar, dan simetris, tidak buncit, tidak skafoid, tidak ada sagging of the flanks. Warna kulit sawo
matang, tidak pucat, tidak kemerahan, tidak ikterik, tidak tampak efloresensi yang bermakna, tidak tampak spider navy, tidak tampak
roseola spot, kulit tidak keriput, tidak ada dilatasi vena, umbilicus normal, tidak menonjol, dan tidak ada smilling umbilicus. Gerak
dinding perut simetris, tidak ada yang tertinggal, tipe pernafasan torako-abdominal
Auskultasi
Bising usus 2x/menit, tidak terdengar Arterial bruit, tidak terdengar venous Hum, tidak terdengar friction rub
Palpasi
Dinding abdomen supel, tidak teraba massa, tidak ada defense muscular, turgor kulit baik. Nyeri Tekan epigastrium (+), tidak
ada murphy sign, Tidak ada hepatomegaly, Lien tidak teraba, undulasi (-) tidak ada cairan, Ballotement (-) tidak teraba massa bulat.
Perkusi
Pada ke 4 kuadran didapatkan suara Timpani, batas bawah hepar didapatkan setinggi ICS 7 garis midclavikularis kanan dengan
suara pekak, batas atas hepar didapatkan setinggi ICS 5 linea midclavikularis kanan dengan suara redup, tidak ada shifting dullness
Ekstremitas:
Inspeksi
Warna kulit sawomatang, kedua tangan dan kedua Kaki
tampak simetri, tidak ada deformitas, tidak tampak edema.
Palpasi
Akral teraba Hangat pada kedua Tangan dan Kedua Kaki,
tidak ada edema
Pemeriksaan
Hasil Flag Unit Nilai Rujukan
HematologiLeukositHemoglobin HematokritTrombosit
9,614,944.0215
ribu/uLg/dL%
ribu/uL
5-1013-17,540-45
150-400
Kimia KlinikFungsi GinjalUreumKreatininAsam Urat
301,074,3
mg/dLmg/dLmg/dL
<37<413-7
Fungsi HatiSGOT SGPT
2454 *
mg/dLmg/dL
20-400,5-1,5
Troponin I 0,025 * mg/dL 0,02
GDS 128 * mg/dL 60-110
EKG
Thoraks pa
Masalah klinis
• Sesak Nafas• Nyeri uluhati• Mual muntah
• Kringat dingin• Batuk , dahak
sulit keluar
• TD : 140/90 mmHg
• HR : 104 x/menit
• RR : 24 x/menit• JVP meningkat• Batas jamtumg kiri bergeser ke lateral
• Rhonki basah pada kedua lapang paru
• Troponin I: 0,025 ng/L
• GDS : 128mg/dL• GDPP : 140mg/dL
• ST elevasi anterior
• Kardiomegali
resume
Os datang dengan keluhan sesak sejak 4 hari SMRS, sesak disertai dengan nyeri ulu hati dan keringat dingin. Selain itu pasienjuga mengeluh batuk yang dahaknya sulit keluar, namun jika dahak keluar warnanya kehijauan. Os mengeluh mual dan beberapa kali hingga muntah dan tubuh os terasa lemas. Os tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Os adalah seorang perokok berat dahulu, riwayat merokok hingga 2 bungkus perhari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, Heart rate 104 x/menit, Respiratory rate 24 x/menit. Terdapat peningkatan JVP, batas jantung kiri melebar ke lateral pada perkusi jantung dan terdengar suara rhonki dan wheezing pada kedua lapang paru. Pada pemeriksaan penunjang di temukan gambaran LBBB pada lead I dan V6 dan pada rontgen thoraks di dapatkan kardiomegali disertai bercak fibrosis parakardial sinistra dextra.
Kriteria framingham
Kriteria mayor
Paroksismal nocturnal dispnu (+)
Distensi vena leher ( -)
Ronki paru (+)
Kardiomegali (+)
Edema paru akut (- )
Gallop S3 (- )
Peninggian tekanan vena jugularis (+)
Refluks hepatojugular (- )
Kriteria Minor
Edema ekstremitas (- )
Batuk malam hari (+)
Dispnea d’effort (+)
Hepatomegali (- )
Efusi pleura (- )
Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal (- )
Takikardia (>120 x/menit) (- )
PPOK
Anamnesis
Riwayat merokok (+)
Batuk berulang (+)
Sesak dengan mengi (+)
Pemeriksaan Fisik
Suara nafas vesikuler /melemah (+)
Rhonki & Wheezing (+)
Pemeriksaan penunjang (thoraks)
Hiperinflasi (+)
Hiperlucent (+)
Peningkatan corakan bronkovaskular dan bercak fibrosis (+)
Diagnosis Kerja
Diagnosis banding
CHF e.c CAD PPOK
Cor Pulmonale
assesment
planning
Nonfarmakologi :
O2 3 l/menit
Bed Rest ( posisi setengah duduk)
Diet jantung III
Farmakologi :
Bisoprolol 1x 2,5mg
Lasix 2x1 amp
ISDN 3x 5mg
Simvastatin 1x20mg
Aspilet 1x80mg
Clopidogrel 1x75mg
Salbutamol 2x25mg
Ambroxol 3x1
Tinjauan Pustaka
Definisi
Gagal jantung kongestif Kondisi patofisiologis dimana jantung mengalami abnormalitas fungsi sehingga
gagal untuk memompa darah dalam jumlah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan jaringan
25
Faktor resiko
Kebiasaan merokok
Kurang aktivitas fisik
Pola diet, kelebihan BB dan hiperlipidemia
DM dan HT
Usia dan Jenis Kelamin
Genetik
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
29
Gejala paru berupa dyspnea, orthopnea dan paroxysmal nocturnal dyspnea.
Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah, asites, hepatomegali, dan edema perifer.
Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai delirium
DEFINISI PPOK
• Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) atau juga dikenali sebagai Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) merupakan obstruksi saluran pernafasan yang progresif dan ireversibel yang terjadi bersamaan dengan bronkitis kronik, emfisema atau kedua-duanya.
Terima kasih