Gagal Jantung Kelompok 1

30
Obat Pada Gagal Jantung KELOMPOK 1 EKSTENSI B

Transcript of Gagal Jantung Kelompok 1

Sistem Kardiovaskular

Obat Pada Gagal Jantung

KELOMPOK 1EKSTENSI BNama Kelompok 1

Eva Akhdes Butar-butar13. Marisa Apriska HEvi Siahaan14. Puji NuraniMona Asiah15. Mia AnggrainiDian Puspita16. Astri Wo MarianaSiti Fatimah17. WulandariErika Putri18. Rizki ArsmawatiInes Malinda19. Vatra MarlinggaEdo Kusda Pratama20. Rizki SulyanAsmaul Husna21. Dedy TriboyEunike Perbina Sembiring22. IsmadiLundu Siregar23. Elizabeth TambunanIntan Purnamasari22. Uli Romarta Saragih

Faal_KV/ikun/20062AnatomiJantung berada dalam rongga thoraks di area mediastinum (ruang antar paru)Terdiri dari sisi apeks (intercostalis 5) dan basal (costalis 2)Terdiri dr 3 lapisan : perikardium, miokardium dan endokardiumFaal_KV/ikun/20063

Lapisan JantungMiokardium :Terdiri atas otot jantung. Gerakannya involunter. Miokardium paling tebal berada pada bag apeks dan paling tipis di basalEndokardium : melapisi bilik katup jantung. Mengkilat, halus dan tipis utk aliran darahPerikardium : viseral dan parietal, menghasilkan cairan serosa kedalam ruang antara visera dan parietal, shg gerakannya halus saat kontraksiFaal_KV/ikun/20064

Gangguan pada sistem kardiovaskular a. Gangguan pada Jantung Iskemik : Angina reversibel (angina stabil, angina varian) dan angina irreversibel (angina tidak stabil dan infark Miokard) Gagal jantung Aritmia b. Gangguan pada Vasa : Hipertensi hipotensi c. Gangguan pada Darah : Viskositas, Lipid darah, Gangguan keseimbangan asam-basa, Gangguan keseimbangan elektrolit, Gangguan timbunan flak

5Gagal Jantung

Sindrom klinis dimana gangguan struktur atau fungsi jantung mengakibatkan ketidakmampuan jantung memompa darah yang mencukupi bagi jaringan.

Penyebab: - Penyakit jantung iskemik, kardiomiopati, penyakit jantung kongenital, penyakit katup jantung, hipertensi- Infeksi, aritmia, aktivitas fisik >>>, makan >>>, cairan >>>, emosi, anemia, tirotoksikosis6Terapi Gagal Jantunga. NonfarmakologisTurunkan beban jantung: batasi aktivitas, turunkan BBBatasi natrium Batasi cairan

b. Terapi Farmakologis Gagal JantungMeningkatkan kontraktilitas - Inotropik positifMenurunkan beban jantung ( preload & afterload) - Vasodilator, Diuretika, Beta-bloker Perbaiki irama jantung -Antiaritmia

7Terapi Gagal Jantung a. Inotropik positif Glikosida jantung: digitalis, digitoksinSimpatomimetik: dobutamin Inhibitor fosfodiesterase: amrinon, milrinon b. Vasodilator Vasodilator langsung: nitroprussid, hidralazin, ISDN -bloker: prazosin, ACEI, ARB.c. Diuretika: tiazid, loop diuretics, diuretik hemat kalium d. Beta-bloker: metoprolol, bisoprolol, karvedilol8a. Inotropic Positif Glikosida Jantunga. Mekanisme kerja : memperkuat kontraksi otot jantung sehingga meningkatkan curah jantung. Efek inotropic positif terjadi melalui peningkatan konsentrasi ion Ca sitoplasma yang memacu kontraksi otot jantung.

b. Efek samping : Gejala saluran cerna : hilangnya nafsu makan dan mual atau muntah.Pada jantung : ekstrasistol, fibrilasi atrium dan ventrikel (gangguan pembentukan rangsangan). pada susunan saraf : sakit kepala, trigeminal, neuralgia, lemah, konvulsi, afasia dan halusinasi.Gangguan penglihatan : kromatopsia (buta warna sebagian atau seluruhnya.

9 SimpatomimetikObat: Dopamina. Mekanisme kerja : dalam dosis sedang dopamin meningkatkan kontraktilitas miokard tanpa meningkatkan frekuensi denyut jantung, sedangkan dosis yang lebih tinggi meningkatkan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung.b. efek samping :takikardia, hipertensiMual, sakit kepala, palpitasi, nyeri angina, sesak napas. 10 inhibitor fosfodiesteraseObat : amrinon dan milrinon.Mekanisme kerja : sebagai inhibitor fosfodiesterase yang memacu peningkatan konsentrasi siklik-AMP intrasel, dan meningkatkan kontraktilitas otot jantung.

11

VasodilatorVasodilator langsung

Mekanisme kerja : Merelaksasi sel-sel otot polos yang mengelilingi pembuluh darah dengan mekanisme yang belum jelas, tetapi mungkin melibatkan pembentukan nitrik oksida oleh endotel vascular.

12Obat-obatnya : Hidralazin (apresoline)a. Mekanisme kerja : secara langsung merelaksasi arteriol (tidak vena) lepas dari interaksi simpatik. Menyebabkan penurunan tekanan darah yang menyebabkan refleks takikardi dan peningkatan curah jantung. Secara langsung meningkatkan aliran darah ginjal.

b. Efek samping : refleks takikardi, palpitasi, retensi cairan. Sindrom seperti lupus eritomatosis sistemik.

13Minoksidil (Loniten) Pinosidil (Pindac)

Diazoksid (Hyperstat)a. Mekanisme kerja : menurunkan resistensi vascular perifer, mungkin dengan mengantagonis kalsium. Juga meningkatkan kadar glukosa serum dengan menekan pelepasan insulin dan meningkatkan pelepasan glukosa hati.b. Efek tak diinginkan : retensi air dan natrium dan efek kardiovaskular yang disebabkannya. Hiperglikemia, gangguan saluran cerna, hirsurisme, efek samping skstrapiramidal.

14Niroprusid (Nipride)a. Mekanisme kerja :dikonversi menjadi nitrik oksida, yang menginduksi Cgmp. Cgmp merangsang kaskade fosforilasi/defosforilasi. Akhirnya melakukan defosforilasi myosin, yang b. menyebabkan relaksasi otot polos.Efek tak diinginkan : hipotensi berat, toksisitas sianida, hepatotoksisitas

15Alpha BlockersMekanisme kerjanya : vasodilatasi langsung pada otot polos vaskular dengan efek hambatan pada alpha adenoseptor khusus, khususnya alpha-1 adrenoseptor pasca sipnatic. 16obat-obatnya :

Prazosin (minipress)a. Mekanisme kerja : antagonis adrenergik alfa-1 perifer. Mendilatasi arteri maupun vena.B. Efek tak diinginkan : hipotensi postural, kekurangan natrium, edema, mulut kering, kongesti, sakit kepala, disfungsi seksual dan letargi.

Terazosin (hytrin)Doxazosin (cardura)

Labetalol (mis. Trandate)a. Mekanisme kerja : memblok 1, 1, dan 2. mencapai tekanan darah yang lebih rendah (1) tanpa refleks takikardi (blockade 1).b. Efek tak diinginkan : lebih jauh menekan gagal jantung, kelelahan, impotensi, diare, mati rasa, hipotensi, ortostatik.

17ACEIMekanisme Kerja : menghambat konvensi angiotensin I menjadi angiotensin II. Senyawa ini juga menghambat inaktivasi bradikinin. 18Obat- obat ACEI :a. Kaptopril (Capoten)a. Mekanisme kerja : menghambat ACE pada paru-paru, yang mengurangi sintesis vasokonstriktor, angiotensin II. Menekan aldosteron, mengakibatkan natriuesis.

b. Efek tak diinginkan : semua penghambat ACE dosis pertama hipotensi, pusing, proteinuria, ruam, takikardi, sakit kepala. Kaptopril jarang menyebabkan agrunolositosis atau neutropenia.

19

b. Lisinopril (mis. Prinivil)

c. Ramipril (altase)

d. Benazepril (Lotensin)

e. Fosinopril

f. Enalapril (Vasotec)Mekanisme kerja : dikonversi menjadi asam enaloprilat yang bekerja seperti kaptopril.

20ARBMekanisme kerjanya : menurunkan tekanan darah melalui sistem renin angiotensin aldosteron. ARB mampu menghambat angiotensin II berikatan dengan reseptornya, sehingga secara langsung akan menyebabkan vasodilatasi, penurunan produksi vasopresin, dan mengurangi sekresi aldosteron. 21Obat-obatnya :Losartan,IrbersartanValsartanCandesartanOlmesartanTelmisartaneprosartan22Valsatran

Valsatran merupakan prototip ARB dan keberadaannya cukup mewakili seluruh ARB.Mekanisme kerja :Valsatran bekerja pada resptor AT1 secara selektif. Waktu paruh valsatran adalah 6 jam, dan kemudian diekskresikan 30 % melalui ginjal dan 70 % melalui bilier.

2340 % pasien penyakit kardiovaskular kebanyakan disebabkan oleh Hipertensi . Sehingga dengan ARB sebagai obat hipertensi yang dapat menurunkan hipertensi dengan pembesaran jantung kiri akan dapat mengurangi resiko kardiovaskular.24c. DiuretikDiuretik tiazidMenghambat reabsorpsi natrium dan klorida pada pars asendens ansa henle tebal, yang menyebabkan diuresis ringan. Suplemen kalium mungkin diperlukan karena efeknya yang boros kalium.b. Loop diureticLebih poten dibanding tiazid dan harus digunakan dengan hati-hati untuk menghindari dehidrasi. Obat-obat ini dapat mengakibatkan hipokalemia, sehingga kadar kalium harus dipantau ketat.

25c. Diuretic Hemat KaliumMeningkatkan ekskresi natrium dan air sambil menahan kalium. Obat-obat ini dipasarkan dalam gabungan dengan diuretic boros kalium untuk memperkecil ketidakseimbangan kalium.

d. Diuretik OsmotikMenarik air ke urin, tanpa mengganggu sekresi atau absorpsi ion dalam ginjal.26d. Beta BlokerMekanisme kerjanya : menghalangi reseptor beta 1 dan beta 2 dengan menghalangi efek dari norepinefrin dan epinefrin, beta bloker mengurangi denyut jantung, tekanan darah dengan memperlebar pembuluh-pembuluh darah dan mungkin menyempitkan jalan-jalan udara dengan menstimulasi otot-otot yang mengelilingi jalan-jalan udara untuk berkontraksi.27a. Atenolol (tenormin) a. Mekanisme kerja : terutama memblok reseptor adrenergik 1. Menurunkan frekuensi jantung dan curah jantung dan penurunan pelepasan rennin. Efek bronkokonstriksi kurang dibandng zat-zat yang berikatan dengan reseptor 2.b. Efek tak diinginkan : lebih jauh menekan gagal jantung, depresi dan sedasi SSP.

b. Betaksolol (kerlone)

c.Karteolol (Cartrol)

d.Penbutolol (Levatol)

e.Metaprolol (Lopressor)

28f. Asebutolol (sectral)Mekanisme kerja : mempunyai beberapa aktivitas simpatomimetik juga aktivitas pemblokan 1

g. Esmolol (Brevibloc)Mekanisme kerja :serupa dengan atenolol (tidak ada aktivitas simpatomimetik)

h. Propanolol (mis. Inderal)a. Mekanisme kerja : memblok reseptor adrenergik 1 dan 2. Menurunkan frekuensi jantung dan curah jantung dan penurunan pelepasan rennin. Bronkokonstriksi melalui antagonisme reseptor 2.b. Efek tak diinginkan : hipertensi sementara akibat antagonisme reseptor 2 (yang mendilatasi arteri besar) dan respons refleks terhadap penurunan curah jantung, bronkospasme, lain-lain seperti atenolol.

29Faal_KV/ikun/200630Terima kasih