Borang Pf Snake Bite

9

Click here to load reader

description

snake bite

Transcript of Borang Pf Snake Bite

Page 1: Borang Pf Snake Bite

Topik : Snake Bite

Tanggal Kasus : 15Desember 2015 Presenter : dr. Dewi Okta Anggraini

Tanggal Presentasi : 17Desember 2015 Pendamping : dr. Edwin & dr. Harry

Tempat Presentasi : Ruang SMF RS Palang Biru Gombong

Obyektif Presentasi :

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : Wanita 49 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat RSU Palang Biru

pada siang hari pukul 12.40 WIB dengan keluhan sekitar 3 jam sebelumnya digigit ular

pada tumit kaki kanannya. Ular dengan kepala berbentuk segitiga dan berwarna cokelat

gelap. Saat ini pasien mengeluhkan pada tumit kaki kanannya semakin membengkak

dan terasa nyeri pada sekitar bekas gigitan tersebut.

Tujuan : Mengetahui penatalaksanaan kegawatdaruratan pada pasien Snake bite

Bahan Bacaan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas Diskusi Presentasi dan Diskusi Email Pos

Data Pasien Identitas : Ny.M/ 49th/ P Nomor Registrasi :135242

Nama Klinik Rumah Sakit Palang Biru Gombong, Kebumen, Jawa Tengah

Data Utama Untuk Bahan Diskusi

1. Anamnesis

Keluhan Utama : Tergigit Ular

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat RSU Palang Biru pada siang hari pukul

12.40 WIB dengan keluhan pada pagi hari sekitar 3 jam sebelumnya digigit ular pada

tumit kaki kanannya. Pasien tergigit ular saat beraktivitas di sawah. Pasien hanya

mengenali kepala ular berbentuk segitiga dan berwarna cokelat gelap. Pasien

mengeluhkan pada tumit kaki kanannya semakin membengkak dan terasa nyeri pada

sekitar bekas gigitan tersebut. Luka yang tampak berupa 2 titik dengan sedikit

1

Page 2: Borang Pf Snake Bite

perdarahan. Tidak terdapat keluhan mual, muntah, pusing, pingsan, kejang, sesak.

2. Riwayat Pengobatan: (-)

3. Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya

4. Riwayat Keluarga: Riwayat keluhan yang sama (-)

5. Riwayat Pekerjaan: Pasien bekerja sebagai petani

6. Riwayat Sosial dan Ekonomi Pasien tinggal dengan suami dan anak, dan membayar

semua biaya pengobatan dengan Jamkesmas

7. Pemeriksaan Fisik ( 15 Desember 2015)

a. Keadaan Umum : baik

b. Vital Sign

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 74 x /mnt, irama: regular, isi : cukup

Laju Nafas : 16 x /menit,

Suhu : 36,2 °C

VAS : 6

c. Kepala : Normocephal

d. Mata : pupil isokor, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

e. Hidung : nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-) serous.

f. Telinga : low set ear (-/-), discharge (-/-)

g. Mulut : bibir sianosis (-)

h. Tenggorok: Faring hiperemis (-) , T1/T1

i. Leher : simetris, pembesaran kelenjar getah bening (-/-)

j. Kulit : Sianosis (-), ikterus (-), edema (-), ptekie(-)

k. Thoraks : Simetris (+), retraksi (-)

l. Cor

Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis tidak teraba

Perkusi : Batas jantung atas : sela iga II linea parasternalis sinistra

Batas jantung kiri : sela iga VI linea mid clavicularis sinistra

2

Page 3: Borang Pf Snake Bite

Batas jantung kanan : sela iga IV linea sternalis kanan

Pinggang jantung : sela iga III linea parasternalis kiri

Auskultasi: BJ I/II reguler, bising (-)

m. Pulmo

Inspeksi : hemithorax dextra dan sinistra simetris, retraksi intercosta (-/-)

Palpasi : Fremitus taktil dan vokal hemitorak kiri dan kanan sama

Perkusi : sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi: vesikuler +/+ ,wheezing -/-, ronkhi -/-

n. Abdomen

Inspeksi : Datar

Auskultasi : Peristaltik (+) Normal

Perkusi : Timpani

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)

Hepar : Tidak teraba

Lien : Tidak teraba

o. Pemeriksaan Neurologi : Reflek fisiologi (+) normal, Reflek patologis (-)

Anggota Gerak Superior Inferior

Akral dingin - / - - / -

Sianosis - / - - / -

Edema - / - + / -

p. Ekstremitas

Status Lokalis Pedis Dextra

- Tampak bekas gigitan ular berupa 2 titik seperti bekas gigitan taring ular

- Edema (+)

- Warna di sekitar gigitan sama dengan kulit sekitar

- Nyeri tekan (+)

8. Pemeriksaan Penunjang (15 Desember 2015)

Laboratorium Darah

GDS : 85 mg/dl ( N <200)

Ur : 25 mg/dl ( N <55)

Cr : 0,8 mg/dl ( N 0,8 – 1,4)

3

Page 4: Borang Pf Snake Bite

m.perdarahan : 2’10” ( N 1-3)

m.pembekuan : 8’45” (N 7-15)

Elektrokardiogram: Sinus ryhtm, HR: 74x/menit

9. Diagnosis :

Snake Bite

10. Penatalaksanaan

- Infus D5 40tpm

- Inj ABU drip 2 amp

- Inj ketorolac 3 x 10 mg (1 amp)

- Inj ceftriaxon 2 x1 gr ( 1 vial)

- Inj dexamethason 3 x 4 mg (1 amp)

- Inf metronidazol 3 x 500 mg (1 botol)

11. Prognosis

Advitam : dubia ad bonam

Adfungsionam : dubia ad bonam

Adsanam : dubia ad bonam

Daftar Pustaka

1. Tintinalli, J. 2015. Tintinalli’s Emergency Medicine 8th edition. NewYork:

McGraw-Hill Education Medical.

2. WHO. 2005. Guidelines for The Clinical Management of Snake Bite in The

South East Asia Region.

3. Palappallil, D. 2015. Pattern of use of Antibbiotics Following Snake Bite in a

Tertiary Care Hospital. Journal of Clinical and Diagnostic Research Aug, Vol-

9(8): OC05-OC09

Hasil Pembelajaran:

1. Mengetahui definisi, patofisiologi, penegakan diagnosis dan

penatalaksanaan pasien dengan Snake bite.

2. Mengetahui penggunaan Serum Anti Bisa Ular

4

Page 5: Borang Pf Snake Bite

RANGKUMAN PORTOPOLIO

1. Subyektif : Pasien datang dengan keluhan sekitar 3 jam sebelumnya digigit ular

pada tumit kaki kanannya. Kepala ular berbentuk segitiga dan berwarna cokelat

gelap. Pasien mengeluhkan pada tumit kaki kanannya semakin membengkak dan

terasa nyeri pada sekitar bekas gigitan tersebut. Luka yang tampak berupa 2 titik

dengan sedikit perdarahan.

2. Obyektif :

Keadaan umum : baik

Tanda Vital

a. Kesadaran : Compos Mentis

b. Tekanan darah : 130/70 mmHg

c. Nadi : 74 x /mnt, irama: regular, isi : cukup

d. Laju Nafas : 16 x /menit,

e. Suhu : 36,2 °C

Pemeriksaan per organ tidak ditemukan kelainan, kecuali pada status lokalis:

Status lokalis pedis dextra

- Tampak bekas gigitan ular berupa 2 titik seperti bekas gigitan taring ular

- Edema (+)

- Warna di sekitar gigitan sama dengan kulit sekitar

- Nyeri tekan (+)

Pada pemeriksaan laboratorium dan elektrokasrdigram tidak ditemukan kelainan

3. Assesment Luka gigitan adalah cidera yang disebabkan oleh mulut dan gigi hewan atau manusia

dan dapat mengandung racun seperti pada gigitan ular. Snake bite merupakan salah satu

kasus kegawatdaruratan. Penanganan bisa ular dapat mengakibatkan kematian karena

bisa ular bersifat hemotoksik, neurotoksik dan myotoksik. Dari anamnese pasien

mengatakan pasien tergigit ular pada bagian kaki. Ular diketahui kepala berbentuk

segitiga dan berwarna cokelat gelap yang mengarah pada ciri ular berbisa. Pada

pemeriksaan fisik didapatkan luka gigitan bebentuk 2 titik seperti bekas gigitan ular.

Keluhan yang dialami pasien bersifat lokal yaitu nyeri sedang, nyeri tekan, dan oedem

minimal sekitar luka gigitan, tidak ditemukan keluhan sistemik yang berkaitan dengan

hemotoksik, neurotoksik, dan myotoksik.

5

Page 6: Borang Pf Snake Bite

4. Pla n ning Diagnosis : Snake Bite

Pengobatan :

- Infus D5 40tpm

- Inj ABU drip 2 amp

- Inj ketorolac 3 x 10 mg (1 amp)

- Inj ceftriaxon 2 x1 gr ( 1 vial)

- Inj dexamethason 3 x 4 mg (1 amp)

- Inf metronidazol 3 x 500mg (1 botol)

Edukasi : Jika muncul keluhan sistemik seperti: sesak nafas, muntah terus

menerus, nyeri kepala berat, kejang, buang air kecil berwarna gelap langsung lapor

segera laporkan ke petugas kesehatan

6