Artikel Eolian Fatma

12

Click here to load reader

Transcript of Artikel Eolian Fatma

Page 1: Artikel Eolian Fatma

TUGAS EOLIAN

Bentang alam eolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena

aktivitas angin. Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir. Gurun

pasir sendiri lebih diakibatkan adanya pengaruh iklim. Gurun pasir diartikan

sebagai daerah yang mempunyai curah hujan rata-rata kurang dari 26 cm/tahun.

Gurun pasir tropik terletak pada daerah antara 350 LU sampai 350 LS, yaitu pada

daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi dengan udara sangat panas dan

kering. Gurun pasir lintang rendah terdapat di tengah-tengah benua yang terletak

jauh dari laut atau terlindung oleh gunung-gunung dari tiupan angin laut yang

lembab sehingga udar yang melewati gunung dan sampai pada daerah tersebut

adalah udara yang kering.

1. Cekungan Deflasi di Gurun Gobi

Gambar 1 : cekungan deflasi Gurun Gobi

Gobi adalah sebuah kawasan gurunyang sangat besar di Republik Rakyat

Tiongkok dan bagian selatan Mongolia. Cekungan padang pasir Gobi dibatasi

oleh Pegunungan Altaiserta padang rumput Mongolia di sebelah utara,

oleh dataran tinggi Tibet di sebelah barat daya , dan oleh dataran Cina Utaradi

sebelah tenggara. Dalam Bahasa Mongolia, kata Gobi berarti "sangat besar dan

kering". Gobi terdiri dari beberapa kawasan geografis serta ekologis yang unik,

didasarkan pada perbedaan iklim dan topografi. Gurun ini merupakan yang

Page 2: Artikel Eolian Fatma

terbesar di Asia. Gobi tercatat dalam sejarah sebagai bagian dari Kekaisaran

Mongol, dan merupakan lokasi dari beberapa kota penting sepanjang Jalur Sutra.

Dalam gurun Gobi juga terdapat binatang yang bernama Cacing Maut Mongolia,

yang sekarang ini masih diselidiki tentang keberadaannya. cacing maut

mongolia termasuk jenis binatang yang mematikan.

Pembahasan :Cekungan deflasi merupakan suatu cekungan yang diakibatkan oleh angin

pada daerah yang lunak dan tidak terkonsolidasi atau material-material yang

tersemen jelek. Cekungan terbentuk akibat material yang ada dipindahkan oleh

angin ke tempat lain. Contoh cekungan ini terdapat di Gurun Gobi, yang terbentuk

karena batuan telah diurai oleh adanya pelapukan. Cekungan ini mempunyai

ukuran antara 300 meter sampai lebih dari 45 kilometer panjangnya, dan dari 15

meter sampai 150 meter dalamnya.

2. Sculpturing (Penghiasan) yang terdapat di Lacco Ameno

Lacco Ameno - Italia tidak hanya terkenal dengan bangunan-bangunan

bersejarah seperti Menara Pisa atau Colosseum saja. Tahukah Anda, Italia juga

Page 3: Artikel Eolian Fatma

punya bentangan alam unik berupa batu jamur di lautan. Bentuknya yang unik

bikin siapa saja penasaran! Tiap-tiap negara punya bentangan alam unik dan jadi

daya tarik untuk turis. Seperti di Italia ini, batu jamur yang ada di atas laut.

Bentuknya benar-benar mirp jamur, baik dilihat dari jauh apalagi dari dekat.

Dilongok dari Atlas Obscura, Jumat (7/3/2014) batu jamur tersebut berada

di lepas pantai Lacco Ameno yang ada di Pulau Ischia. Pulaunya berada di

seberang dari Napoli yang terpisah dengan laut Tyrrhenian. Masyarakat setempat

menyebut batunya sebagai The Fungo Rock yang kalau diartikan adalah jamur.

Memang, batu hitam itu bentuknya mirip persis dengan jamur. Tinggi batu jamur

di sana mencapai 10 meter. Diperkirakan, batu jamur terbentuk akibat abrasi

selama berabad-abad hingga membuatnya tampak terlihat seperti sekarang. Ada

banyak boat yang disewakan kepada turis untuk melihat batu jamur tersebut dari

dekat. Tapi, turis dilarang untuk naik ke atas batunya demi alasan kelestarian.

Batu jamur itu pun menjadi kebangaan dari masyarakat di Pulau Ischia. Bahkan,

batu jamurnya menjadi simbol Kota Lacco Ameno. Para turis yang datang dibuat

takjub dengan bentangan alam yang unik ini. Apalagi, lautan biru jernih di

sekelilingnya menambah elok pemandangan.

Pembahasan :

Mushroom Rock ini terbentuk di daerah yang kering. proses pembentukannya

disebabkan oleh angin atau disebut proses Eolian. Angin membawa material pasir

yang berukuran kecil kemudian mengikis batu yang lebih besar, proses ini

dinamakan Deflasi.Nah, karena material batuan yang terletak di bagian atas lebih

keras daripada material batuan yang di bawah, maka material batuan yan di bawah

lebih mudah tergerus. Dengan demikian menghasilkan tiang tegak

seperti batang jamur.Mushroom Rock seperti gambar di atas biasanya terjadi di

daerah yang kering (arid) seperti gurun. Di daerah pantai, Mushroom Rock juga

dapat terjadi, tapi tenaganya bukan dihasilkan oleh angin melainkan oleh tenaga

ombak atau disebut proses Marin.

3. Sand Dune yang terdapat di Pantai Sayang Heulang, Kabupaten Garut

Page 4: Artikel Eolian Fatma

Gambar 3 : Fenomena sand dune yang unik ini menjadi salah satu penunjang

dalam proses pergerakan aliran udara di daerah Pantai Sayang Heulang,

Kabupaten Garut    

Dalam Geografi dikenal dengan adanya konsep distribusi , yaitu konsep

yang menjelaskan bahwa Geografi mempelajari fenomena geosfer (permukaan

bumi) yang tersebar di seluruh permukaan bumi dan semua fenomena tersebut

ternyata tidak ada yang identik sama. Begitu pula yang ada di Indonesia yang

dimana seluruh fenomena alamnya memiliki ciri khas tersendiri. Tentunya ciri

khas tersebut bisa mendatangkan manfaat jika pengelolaannya dilakukan dengan

baik. Salah satu ciri khas dari fenomena-fenomena tersebut ada di daerah sekitar

pantai selatan Garut, tepatnya di Pantai Sayang Heulang Kecamatan

Pameungpeuk Kabupaten Garut.Padahal secara fisik bentukan dari pantai ini tidak

berbeda dengan bentukan pantai pada umumnya. Hanya saja karena kondisi dan

letak geografisnya yang unik menjadikan pantai ini bisa menjadi salah satu

sumber penghidupan bagi warga di sekitarnya.

Secara asatronomis Pantai Sayang Heulang terletak di sekitar 

07039’49,9”LS dan 107042’14,6”BB. Sedangkan secara geografis daerah ini

terletak di bagian selatan Pulau Jawa yang langsung berbatasan dengan Samudera

Hindia. Daerah Pantai Sayang Heulang memiliki bentuk pantai yang landai dan

ditumbuhi oleh berbagai vegetasi  sekitar 250 meter dari garis pantai. Tak jauh

Page 5: Artikel Eolian Fatma

dari garis pantai tersebut, sekitar 1 km terdapat sebuah fenomena langka yang

terjadi di daerah tropis seperti Indonesia, yaitu sand dune. 

Sand dune arau gumuk pasir merupakan gundukan bukit atau igir dari

pasir yang terhembus angin. Dari fenomena inilah dapat dilihat bahwa Pantai

Sayang Heulang memiliki karakteristik angin yang bertiup secara konstan dan

dengan kelajuan yang cukup tinggi pula. Karena gumuk pasir setinggi 46 mdpl ini

tak akan terbentuk jika “perantara pembawa” pasirnya tidak menunjang.  Karena

proses pembentukkan gumuk pasir ini sama sekali tidak melibatkan fluida jenis

lain kecuali angin. Angin yang bertiup dari arah laut menuju daratan membawa

material-material pasir hasil sedimentasi baik dari laut maupun hulu sungai.

Sehingga material-material pasir tersebut berkumpul di suatu tempat yang cukup

jauh dari pengaruh pasang-surut air laut. Lebih jauh lagi, proses ini terus berlanjut

hingga ribuan hingga puluhan ribu lamanya sehingga menjadi gumuk pasir yang

sekarang.  

     Selain itu, daerah Pantai Sayang Heulang pun tercatat memiliki kecepatan

angin dari perairan ke daratan sekitar 4,5 m/s atau sama dengan 16,2 km/jam yang

diukur di garis pantai. Angin yang berderajat kecepatan 3 skala beaufort ini dapat

disetarakan dengan angin yang dapat menggoyangkan dahan-dahan dan ranting-

ranting kecil secara terus menerus. Ditambah lagi, dengan adanya gumuk pasir

yang telah disebutkan menjadikan angin ini mendaki ke puncak dan bergabung

dengan aliran udara diatasnya. Sehingga aliran udara yang dihasilkan bersifat

streamline atau berbentuk garis arus yang searah dan beraturan. Adapun angin

yang diatasnya itu adalah angin pasat. Angin pasat adalah aliran udara yang

bergerak dari daerah berlintang sedang (300LS dan 300 LU) menuju daerah

ekuator  (00)karena faktor panas yang diakibatkan oleh radiasi matahari. Angin ini

bergerak dengan cakupan daerah yang luas dan bergerak pada ketinggian yang

cukup tinggi pada bagian troposfer. Belum lagi ditambah dengan angin muson dan

angin lokal yang juga bergabung pada bagian puncak gumuk pasir. Pada posisi ini

tentunya angin yang bertiup akan memiliki kelajuan lebih dari 4,5 m/s. Disamping

itu, setelah dilakukan survey ke tempat tersebut, ternyata angin yang berhembus

pun hampir tidak berhenti selama kurang lebih 60 menit pada waktu sore hari. Ini

Page 6: Artikel Eolian Fatma

menandakan bahwa berbagai macam aliran udara banyak yang terkumpul di

daerah ini dan berhembus saling bergantian. Hasilnya angin yang sewaktu-waktu

dapat berhenti dapat tertutupi oleh angin lain yang masih bertiup. Sehingga tidak

diragukan lagi bahwa daerah potensial yang nampaknya tertinggal ini bisa

menjadi sumber energi listrik baru yang lebih bersih dan ekonomis atau potensi

lainnya yang memanfaatkan proses angin. 

Pembahasan :

Betang alam eolian biasa terbentuk karena adanya beberapa proses yaitu

proses angin. Proses ini yaitu meliputi erosi, transportasi, dan pengendapan yang

semuanya disebabkan oleh angin. Sedangkan mecam-macam bentang alam eolian

yaitu bentang alam eolian akibat proses erosi dan bentang alam eolian hasil

pengendapan angin. Bentang alam eolian hasil pengendapan angin terjadi jika

kekuatan angin yang membawa material yang terbawa oleh angin akan

diendapkan. Pantai Sayang Heulang di Kabupaten Garut Jawa Barat merupakan

daerah Dune yang merupakan suatu timbunan pasir yang dapat bergerak atau

berpindah, bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk permukaan ataupun

rintangan. Dune merupakan akumulasi pasir lepas berupa gundukan dimana

bentuknya teratur yang dihasilkan oleh arah umum angin yang bekerja pada suatu

daerah.

Dune, menurut jenis dan bentuknya, dapat dibagi menjadi beberapa

macam yaitu dune barkhan menempati dune aktif. Sedangkan jenis parabolic dan

sisir, menempati dune pasif. Jenis barkhan sering dikenal juga dune bulan sabit.

Bentuk barkhan memang serupa bulan sabit. Bila dibuat model, pembentukan

dune “bulan sabit” ini, cukup menarik. Mulanya terbentuk dune longitudinal.

Bentuk sumbu panjangnya sejajar arah angin. Berikutnya, tubuh dune semakin

tinggi. Akibatnya, aktifitas arah angin terganggu dan sirkulasi angin berbeda dari

arah angin terganggu dan sirkulasi angin berbeda dari arah umum angin. Hal ini

menyebabkan penggerusan di bagian belakang dune. Sirkulasi angin di bagian

belakang dune makin kuat dan ekstrim menyebabkan penggerusan makin intensif.

Bentuk menyerupai bulan sabit makin besar dan hampir sama dengan dimensi

Page 7: Artikel Eolian Fatma

panjangnya. Bila proses erosi angin di bagian belakang dune sudah mencapai titik

lanjut, maka bentuk bulan sabit makin ideal.

Gumuk pasir di pantai Sayang Heulang Kabupaten Garut Jawa Barat

memiliki ketinggian 46 mdpl. Dari ketinggian tersebut dapat diidentifikasi bahwa

perantara pembawa material-material pasir yang membentuk sand dune tersebut

yakni angin, memiliki intensitas yang cukup besar. Selain itu, daerah Pantai

Sayang Heulang pun tercatat memiliki kecepatan angin dari perairan ke daratan

sekitar 4,5 m/s atau sama dengan 16,2 km/jam yang diukur di garis pantai. Angin

yang berderajat kecepatan 3 skala beaufort ini dapat disetarakan dengan angin

yang dapat menggoyangkan dahan-dahan dan ranting-ranting kecil secara terus

menerus. Ditambah lagi, dengan adanya gumuk pasir yang telah disebutkan

menjadikan angin ini mendaki ke puncak dan bergabung dengan aliran udara

diatasnya. Sehingga aliran udara yang dihasilkan bersifat streamline atau

berbentuk garis arus yang searah dan beraturan.

Adapun proses pembentukkan sand dune di pantai sayang heulang ini

yakni angin bertiup dari arah laut menuju daratan membawa material-material

pasir hasil sedimentasi baik dari laut maupun hulu sungai. Sehingga material-

material pasir tersebut berkumpul di suatu tempat yang cukup jauh dari pengaruh

pasang-surut air laut. Lebih jauh lagi, proses ini terus berlanjut hingga ribuan

hingga puluhan ribu lamanya sehingga menjadi gumuk pasir yang sekarang.

Page 8: Artikel Eolian Fatma

REFERENSI

Artikel ini memuat teks dari Encyclopædia BritannicaEleventh Edition,

publikasi yang sekarang berada di domain umum.

Owen Lattimore. (1973) "Return to China's Northern Frontier." The

Geographical Journal, Vol. 139, No. 2 (Jun., 1973), pp. 233–242.http://travel.detik.com/read/2014/03/07/183101/2519336/1520/yang-unik-di-italia-batu-jamur-di-lautan

http://sheisliza.blogspot.com/2012/06/10-balancing-rocks-yang-terkenal-di.html

http://anakgerbongkereta.blogspot.com/2010/08/potensi-angin-tanpa-batas-di-pantai.html

http://fajargumilang-ars.blogspot.com/2011/05/v-behaviorurldefaultvml-o.html