6. ANTASIDA

16

Click here to load reader

description

Obat-obat antasida

Transcript of 6. ANTASIDA

TUGAS FARMAKOLOGI II

DIGESTIVA

Oleh:

KELAS A

KELOMPOK 2

Anita Permatasari

Hardiyanti

Nureva Ramli

Sry Rezeki Amaliah

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

JURUSAN FARMASI

2013

antasida

Antasida adalah golongan obat yang digunakan dalam terapi terhadap akibat yang ditimbulkan oleh asam yang diproduksi oleh lambung.

A.Pengertian Asam Lambung (Tukak Lambung)

Sakit asam lambung terjadi ketika asam yang berlebih di lambung kita mendesak ke atas, menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman di daerah ulu hati dan LES (Lower Esophageal Sphincter). LES adalah otot yang menyambungkan lambung dengan kerongkongan. Ketika asam lambung mendesak ke atas, asam tersebut bisa jadi terus mendesak sampai ke kerongkongan kita atau bahkan sampai ke mulut. Ketika sampai di mulut, kita akan merasakan betapa panasnya asam tersebut.

Proses yang normal berlangsung sebagai berikut. Ketika kita menelan makanan, LES berada dalam kondisi relaks sehingga makanan dan cairan dari kerongkongan dapat masuk ke lambung. Setelah itu, LES menutup kembali, sehingga mencegah asam lambung masuk ke atas, ke kerongkongan. Oleh karena itu, sakit asam lambung juga bisa jadi disebabkan karena ketidaknormalan fungsi LES tersebut.

Beberapa gejala yang muncul ketika seseorang mengalami sakit asam lambung adalah

1. Rasa sakit dan panas di daerah dada dan ulu hati. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan istilahheartburn.

2. Rasa panas di kerongkongan.

3. Sakit tenggorokan dan suara serak.

4. Mulut terasa pahit dan masam.

5. Susah ketika menelan makanan atau minuman.

6. Batuk kering.

7. Sendawa yang cukup sering.

Beberapa pola hidup yang harus diubah untuk mencegah dan/atau menyembuhkan asam lambung adalah sebagai berikut:

1. Berhenti merokok.Merokok dapat menyebabkan LES (Lower Esophageal Sphincter) tidak bekerja secara normal. Selain itu, tembakau dapat memicu meningkatnya produksi asam lambung.

2. Kurangiberat badanBerat badan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan mendorong asam lambung ke kerongkongan.

3. Hindariwaktu makan yang terlalu dekat dengan waktu tidurJika kita memakan terlalu banyak makanan, asam lambung akan dengan mudah terdorong ke atas, ke kerongkongan. Selain itu, jika waktu makan malam kita terlalu dekat dengan jam tidur, itu juga akan memicu asam lambung untuk menekan ke atas.

4. Saat tidur, usahakan kepala dan badan bagian atas lebih tinggi daripada perut dan badan bagianbawah.Jika kita berbaring tanpa menggunakan bantal, asam lambung akan mudah tertekan ke kerongkongan melalui LES

Berikut ini adalah daftar makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung. Jika kita dengan konsisten dapat menghindari makanan dan minuman yang tercantum di bawah ini, insya Allah kesembuhan akan didapat dengan cepat.

Makanan pedas

Bawang (onion)

Cokelat

Kopi

Minuman bersoda

Cuka

Jus jeruk

Minuman beralkohol

B.Pengertian Antasida

Antasidamerupakan salah satu pilihan obat dalam mengatasi sakit maag. Antasida diberikan secara oral (diminum) untukmengurangi rasa perih akibat suasana lambung yang terlalu asam, dengan cara menetralkan asam lambung. Asam lambung dilepas untuk membantu memecahprotein. Lambung, usus, dan esophagus dilindungi dari asam dengan berbagai mekanisme. Ketika kondisi lambung semakin asam ataupun mekanisme perlindungan kurang memadai, lambung, usus dan esophagus rusak oleh asam dan memberikan gejala bervariasi seperti nyeri lambung, rasa terbakar, dan berbagai keluhan saluran cerna lainnya.

PengertianAntasida adalahberasal dari kata anti yang berarti lawandan acidus yangberarti asam, sehingga antasida adalah zat yang sifatnya berlawanan dengan asam, yaitu basa. Lambung kita antara lain berisi zat yang bersifat asam, yaitu asam klorida. Kondisi lambung bisa terganggu apabila asam tersebut keberadaannya menjadi lebih besar dari keadaan normal atau asam yang terkandung dalam lambung sangat berlebihan sehingga menyebabkan gangguan pada lambung.Antasida adalah obat yang mengandung basa basa lemah yang digunakanuntuk menetralkan asam lambung yang berlebihan. Antasida terdiri darisenyawa magnesium, aluminium, bismut, Hidrotalsit, kalsium karbonat, danNa-Bikarbonat.

Antasida berasal dari kata anti atau lawan dan acidus atau asam yaitu digunakan untuk menetralisir kelebihan asam lambung, merupakan basa lemah yang bereaksi dengan asam lambung untuk membentuk air dan garam, dengan demikian dapat menghilangkan keasaman lambung.

Penggolongan obat

a. Penggolongan Obat Antasidaberdasarkan mekanisme kerjanya :

1.Proton Pump Inhibitor (PPI) atau penghambat pompa proton, seperti namanya obat antasida golongan PPI bekerja dengan menghambat kerja pompa proton.

Contohnya : Omeprazol, Lansoprazol, Loratadine, esomeprazol

2.Antihisatamin Reseptor H2 , seperti namanya Antihistamin reseptor bekerja dengan menduduki reseptor.

contohnya : Simetidin, Famotidine, Ranitidine, Nizatidine, Roxatidine, Lafutidine

3.Analog Prostaglandin, prostaglandin E2 dan I2 dihasilkan oleh mukosa lambung, menghambat sekresi HCl dan merangsang sekresi mukosa dan bikarbonat (efek sitoprotektif). Defisiensi prostaglandin diduga terlibat dalam pathogenesis ulkus peptikum.

Contoh : Misoprostol, Sukralfat

b. Penggolongan obat antasida berdasarkan daya kerjanya :

1. Antasida yang dapat diserap

Obat ini dengan segera akan menetralkan seluruh asam lambung. Yang paling kuat adalah natrium bikarbonat dan kalsium karbonat, yang efeknya dirasakan segera setelah obat diminum. Obat ini diserap oleh aliran darah, sehingga pemakaian terus menerus bisa menyebabkan perubahan dalam keseimbangan asam-basa darah dan menyebabkan terjadinya alkalosis (sindroma alkali-susu). Karena itu obat ini biasanya tidak digunakan dalam jumlah besar selama lebih dari beberapa hari.

2. Antasida yang tidak dapat diserap

Obat ini lebih disukai karena efek sampingnya lebih sedikit, tidak menyebabkan alkalosis. Obat ini berikatan dengan asam lambung membentuk bahan yang bertahan di dalam lambung, mengurangi aktivitas cairan-cairan pencernaan dan mengurangi gejala ulkus tanpa menyebabkan alkalosis. Tetapi antasida ini mempengaruhi penyerapan obat lainnya (misalnya tetracycllin, digoxin dan zat besi) ke dalam darah.

3. Alumunium Hidroksida

Merupakan antasida yang relatif aman dan banyak digunakan. Tetapi alumunium dapat berikatan dengan fosfat di dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi kadar fosfat darah dan mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan lemas. Resiko timbulnya efek samping ini lebih besar pada penderita yang juga alkoholik dan penderita penyakit ginjal (termasuk yang menjalani hemodialisa). Obat ini juga bisa menyebabkan sembelit.

4. Magnesium Hidroksida

Merupakan antasida lebih efektif daripada alumunium hidroksida. Dosis 4 kali 1-2 sendok makan/hari biasanya tidak akan mempengaruhi kebiasaan buang air besar; tetapi bila lebih dari 4 kali bisa menyebabkan diare. Sejumlah kecil magnesium diserap ke dalam darah, sehingga obat ini harus diberikan dalam dosis kecil kepada penderita yang mengalami kerusakan ginjal. Banyak antasida yang mengandung magnesium dan alumunium hidroksida.

Waktu Kerja Obat

Penting untuk diketahui bahwa ketika dikonsumsi pada saat perut kosong, antasida hanya menghasilkan efek sekitar 20-40 menit, karena secara cepat antasida akan terdistribusi ke duodenum. Jika dikonsumsi sesudah makan, antasida dapat memberikan efek selama kurang lebih 3 jam, hal ini disebabkan karena adanya makanan akan memperlambat penghilangan antasida dari dalam lambung.

Cara Kerja Obat

Antasida bekerja dengan cara menetralkan kondisi terlalu asam tersebut, selain itu antasida juga bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim pepsin yang aktif bekerja pada kondisi asam, enzim ini diketahui juga berperan dalam menimbulkan kerusakan pada organ saluran pencernaan manusia.

Beberapa jenis antasida tersebut memiliki perbedaan terutama dalam efek menetralkan asam lambung, istilah yang dipake untuk menjelaskan hal ini adalah ANC (antacid neutralizing capacity). ANC disajikan dalam bentuk perbandingan mEq, dan FDA mengklasifikasikan per dosis antasida harus punya efek menetralkan asam sebesar 5 mEq per dosisnya. Antasida yang baik harus punya kemampuan penetralan yang baik dan juga cepat. Natrium bikarbonat dan kalsium karbonat memiliki kemampuan menetralkan yang terbesar tapi penggunaan jangka panjang sebaiknya dihindari karena efek samping yang mungkin dapat terjadi.

Kemampuan melarut antasida dalam asam lambung berbeda-beda. Natrium bikarbonat dan magnesium oksida mempunyai kemampuan melarut yang cepat dan menghasilkan efek buffer yang relative cepat, sedangkan aluminium hidroksida dan kalsium karbonat memiliki kemampuan melarut yang agak lambat.

Perbedaan lain di antara antasida adalah lama kerjanya (berapa lama antasida menghasilkan efek menetralkan asam lambung). Natrium bikarbonat dan magnesium oksida memiliki lama kerja yang pendek, sedangkan aluminium hidroksida dan kalsium karbonat memiliki lama kerja yang lebih panjang. Kombinasi antara aluminium dan magnesium memiliki kemampuan penetralan dalam skala menengah.

Antasida yang mengandung kalsium dapat mengontrol keasaman di lambung sekaligus sebagai suplementasi kalsium. Suplemen kalsium sangat penting bagi wanita postmenopause.

Interaksi obat Antasida

1.Antasida berpengaruh pada penyerapan obat,itu artinya efek obat menurun.

2. Antasida mengubah keasaman air kemih, itu artinya beberapa obat diserap kembali olehtubuh dan tidak dikeluarkan, sama artinya efek obat akan meningkat.

3. Antasida dengan Amfetamin: Amfetamin dapat digunakan untuk obat pelangsing, masalah perilaku hiperkinetik pada anak anak. Indikasi obat antara Ampetamin dan Antasida itu artinya efek Amfetamin meningkat akibatnya terjadi efek samping yang merugikan karena terlalu banyak Amfetamin dalam badan. Akibatnya : gelisah, berdebar, penglihatan kabur, jantung berdebar.

Kombinasi obat

Obat yang dikombinasikan dengan antasida yaitu:.

Antikolonergik yaitu zat yang menekan produksi getah lambung dan melawan kejang-kejang.

Contoh obatnya yaitu exstrak belladonae.

Obat penenang atau sedative yaitu untuk menekan stress karena dapat memicu sekresi asam lambung.

Contoh obatnya yaitu flordiazepoksida

Spasmolitika yaitu untuk melemaskan ketegangan otat lambung usus dan mengurangikejang-kejang.

contoh obatnya papaverin

Dimetikon berfungsi memperkecil gelembung gas yang timbul sehingga mudah diserap.

Efek Samping Obat

Meskipun relative aman, antasida juga memiliki efek samping yang harus diwaspadai. Efek samping yang umumnya didapatkan antara lain, adanya hiperasiditas rebound, dan milk alkali syndrome. Untuk aluminium hidroksida efek samping konstipasi dapat muncul. Sedangkan antasida magnesium memiliki efek laxative (pencahar) dan dapat meningkatkan kadar magnesium dalam darah pada pasien gagal ginjal.

Contoh Obat

ANTASIDA DOEN

KOMPOSISI :

Tiap tablet kunyah atau tiap 5 ml suspensi mengandung :

Gel Aluminium Hidroksida kering 258,7 mg (setara dengan Aluminium Hidroksida) 200 mg

Magnesium Hidroksida 200 mg

CARA KERJA OBAT :

Kombinasi Aluminium Hidroksida dan Magnesium hidroksida merupakan antasid yang bekerjamenetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin sehingga rasa nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang. Di samping itu efek laksatif dari Magnesium hidroksida akan

mengurangi efek konstipasi dari Aluminium Hidroksida.

INDIKASI :

Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak pada duodenum dengan gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung dan perasaan penuh pada lambung.

KONTRA INDIKASI :

Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat.

DOSIS :

Tablet :

Anak-anak 6-12 tahun : sehari 3-4 kali 1/2 tablet.

Dewasa : sehari 3-4 kali 1-2 tablet. Diminum 1-2 jam setelah makan dan menjelang tidur.

Syrup :

Anak-anak 6-12 tahun : sehari 3-4 kali 1/2 sendokteh -1 sendok teh.

Dewasa : sehari 3-4 kali 1-2 sendok teh. Diminum 1 - 2 jam setelah makan dan menjelang tidur.

EFEK SAMPING :

Efek samping yang umum adalah sembelit, diare, mual, muntah dan gejala-gejala tersebut akan hilang bila pemakaian obat dihentikan.

PERINGATAN DAN PERHATIAN :

Jangan diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal yang berat karena dapat menimbulkan hipermagnesia.

Tidak dianjurkan digunakan terus menerus lebih dari 2 minggu kecuali atas petunjuk dokter.

Bila sedang menggunakan obat tukak lambung lain seperti Simetidin atau antibiotika Tetrasiklin harap diberikan dengan selang waktu 1-2 jam.

Tidak dianjurkan pemberian pada anak-anak di bawah 6 tahun kecuali atas petunjuk dokter karena biasanya kurang jelas penyebabnya.

Hati-hati pemberian pada penderita diet fosfor rendah dan pemakaian lama karena dapat mengurangi kadar fosfor dalam darah.

INTERAKSI OBAT :

Pemberian bersama Simetidin atau Tetrasiklin dapat mengurangi absorpsi obat tersebut.

CARA PENYIMPANAN :

Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.

KEMASAN :

Dus 10 strip @ 10 tablet No. Reg. GBL 9907109563A1

Botol plastik @ 1000 tablet No. Reg. GBL 9907109563A1

Botol @ 60 ml No. Reg. GBL 9807106833A1

PRODUKSI P.T. FIRST MEDIPHARMA

Sidoarjo - Indonesia