1112___K_Pdt_2010
-
Upload
lutvie-yansah -
Category
Documents
-
view
16 -
download
2
Transcript of 1112___K_Pdt_2010
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
No. 1112 K/Pdt/2010
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut
dalam perkara :
1. HASMI Dt. SIMARAJO, bertempat tinggal di Durian Tibarau VI
Koto, Kinali, Pasaman Barat, Sumatera Barat ;
. SARI Dt. SINGGOMARAJO, bertempat tinggal di Kampung Bunut,
VI Koto, Kinali, Pasaman Barat, Sumatera Barat ;
. JUMAN Dr.KANDO MARAJO, bertempat tinggal di Koto Padang, VI
Koto, Kinali, Pasaman Barat, Sumatera Barat ;
Ketiganya dalam hal ini memberi kuasa kepada : JUNIVER
GIRSANG, SH. dkk, berkantor di Golden Centrum, Jln. Majapahit
Blok O, No.26 Jakarta Pusat ;
Para Pemohon Kasasi dahulu Para Penggugat/Para Pembanding ;
m e l a w a n :
PT.LARAS INTERNUSA dahulu PT. TRI SANGGA GUNA,
berkedudukan di Desa Jorong Sidodadi, Nagari Kinali, Kecamatan
Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat ;
Termohon Kasasi dahulu Tergugat/ Terbanding ;
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Para
Pemohon Kasasi sebagai Para Penggugat telah menggugat sekarang Termohon
Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Negeri Pasaman
Barat pada pokoknya atas dalil-dalil :
Bahwa berdasarkan Beslit Adat tertanggal 26 Juli 1926, Pewaris Soelaiman
selaku Penghulu Kampung Koto Batagak Durian Tibarau VI Koto mewariskan
Penggugat I menjadi Penghulu di Kampung Koto Batagak Durian Tibarau VI Koto di
Kinali, Kabupaten Pasaman Barat berdasarkan Surat Chalifah Adat tertanggal 12
Januari 1968 (Bukti P-5) ;
Bahwa Pewaris Ahmad Dani (Almarhum) selaku Dt.Sango Marajo/Ninik
mamak Kampung Bunut, telah meninggal dunia pada tanggal 11 Mei 2007. Maka
berdasarkan Surat Pernyataan Dan Kesepakatan Petikan Adat Dan Cucu Kemenakan
Dt.Sanggo Marajo, Penggugat II dikukuhkan sebagai Dt.Sanggo Marajo/Ninik mamak
Kampung Bunut pada tanggal 12 Mei 2007 (Bukti P-6) ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa Penggugat III dikukuhkan menurut Adat Batungkek Bundi dari mamak
kandungnya bernama Hasan Bari Dt.Kando Marajo Nan Tuo pada tanggal 5 Januari
1970, berdasarkan Surat Keterangan/Pernyataan Petikan Adat Cucu Kemenakan
Dt.Kando Marajo, Kampung Koto Padang, tertanggal 2 Juni 2007 (Bukti P-7) ;
Bahwa menurut aturan hukum adat di Kinali, Para Penggugat ialah sebagai
Pemegang atau Penguasa tanah Ulayat VI Koto Kinali, Nagari Kinali, Kecamatan
Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat seluas kurang lebih 45.000
Ha. (Bukti P-8) ;
Bahwa tanah Ulayat Para Penggugat terletak di VI Koto Kinali, Nagari Kinali,
Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, seluas kurang lebih 45.00 Ha.
Berbatasan dengan Desa Langgam, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten
Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat, berdasarkan :
- Surat Pernyataan Batas Tanah Ulayat antara Luak VI Koto dengan Langgam
menurut Adat Kinali yang dibuat oleh Para Ninik Mamak VI Koto dengan Para
Ninik Mamak Langgam, tertanggal 18 Juli 1977.(Bukti P-9) ;
- Surat Pemyataan Batas Tanah Antara Luak dengan Langgam Menurut Adat Kinali
yang dibuat oleh Pemegang I Penguasa Tanah Ulayat VI Koto dengan Pemegang I
Penguasa Tanah Ulayat Langgam, pada tanggal 1 Mei 1985. (Bukti P-10) ;
- Bahwa terhadap Pernyataan Batas Tanah Ulayat VI Koto dengan Desa Langgam
tersebut dibuat berdasarkan Kesepakatan antara Ninik Mamak VI Koto dengan
Ninik Mamak Langgam;
Bahwa pada tanggal 24 Mei 1989, Para Pucuk Adat Nagari, Urek
Tunggang, Dt. Sanggo Marajo, Dt. Majoindo dan Sutan Kajolelo serta Hakim Nan
Barampek, Bandun Nan Barampek, penguasa tanah ulayat kaum yang terletak dalam
Nagari Kinali dan Nagari Katiagan, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Tingkat II
Pasaman, Provinsi Sumatera Barat bertindak untuk dan atas nama seluruh ninik mamak/
penguasa tanah ulayat melepaskan hak atas tanah ulayat kaum Majosadeo, Dt. Sanggo
Marajo, dan Sutan Majolelo, Nagari Kinali dan Nagari Katingan kepada Tergugat in
casu PT.Laras Internusa I dahulu PT. Ttri Sangga Guna melalui Bupati Kepala Daerah
Tingkat II Pasaman seluas 7.000 (tujuh ribu) Ha yang terletak di Desa Langgam dan
Desa Katigan, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Daerah Tingkat II Pasaman, Propinsi
Sumatera Barat, untuk keperluan Perkebunan Kelapa Sawit. (Bukti P-11) ;
Bahwa pada tanggal 20 Juli 1990 Majosadeo selaku Urek Tunggang Adat dan
para ninik mamak Pucuk Adat/Pemilik tanah Ulayat Kinali dan Mandiangin juga
melepaskan hak atas tanah Ulayat Desa Langgam, Desa IV Koto dan Desa Mandiangin
Nagari Kinali, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Daerah Tingkat II Pasaman, Propinsi
Sumatera Barat kepada Tergugat in casu PT. LARAS INTERNUSA/dahulu PT. TRI
2
2
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
SANGGA GUNA melalui Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pesaman seluas 7.000
(tujuh ribu ) Ha. Untuk keperluan perkebunan kelapa sawit (Bukti P-12) ;
Bahwa
pelepasan hak atas tanah ulayat Langgam adalah rekayasa semata karena pada saat penyerahan pihak-pihak yang menyerahkan tidak menunjuk letak lokasi serta batas-batas tanah Ulayat Langgam yang dilepaskan ;
Bahwa kemudian Badan Pertanahan Negara (BPN) Kabupaten Pasaman
menerbitkan Sertifikat Hak Guna Usaha No. 1 tertanggal 21 Maret 1995 terletak di
Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman, Kecamatan Pasaman, Desa Langgam/
Katiagan, Luas 7.000. Ha atas nama Pemegang Hak yaitu PT. Tri Sangga Guna /
sekarang PT. Laras Internusa in casu Tergugat di Propinsi Sumatera Barat, Kabupaten
Pasaman, Kecamatan Pasaman Desa Langgam dan dengan Surat Ukur No. 5 tahun 1991
sebagaimana terlampir dalam Sertifikat Hak Guna Usaha tersebut ;
Bahwa Badan Pertanahan Nasional hanya menyebutkan luas tanah serta hanya
menjelaskan bahwa letak tanah di Propinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman,
Kecamatan Pasaman, Kelurahan Langgam / Katiagan tanpa menyebutkan serta
melampirkan Peta Lokasi, tanda-tanda batas, Penunjukan dan Penetapan Batas (Bukti
P-13) ;
Bahwa dalam menerbitkan Sertifikat Hak Guna Usaha No. 1 Tahun 1995
tersebut Badan Pertanahan Negara (BPN) Kabupaten Pasaman tidak pemah
mlakukan pengukuran lahan, karena Badan Pertanahan Negara tidak pernah melibatkan/
mengikutsertakan Penguasa dan pemilik tanah Ulayat in casu Para Penggugat, baru
pada tanggal 22 September 2006 Tergugat mengajukan Permohonan Pengukuran
Tunjuk Batas atas tanah a quo kepada Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera
Barat (Bukti P-14) ;
Bahwa tanah ulayat Para Penggugat seluas 45.000 Ha tertetak di Desa VI Koto,
berbatasan dengan Desa Langgam, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten
Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat ;
bahwa Para Penggugat tidak pernah melepaskan hak atas tanah tersebut kepada
Tergugat atau kepada siapapun ;
Bahwa tanpa sepengetahuan dan ijin Para Penggugat, pada tahun 1989 Tergugat
menguasai sebahagian tanah ulayat Para Penggugat seluas 7.000 Ha, dipakai untuk
perkebunan kelapa sawit, tertetak di antara 2 sungai yaitu sungai Batang Kinali sebelah
Utara, Sungai Batang Masang sebelah Selatan, Desa Sidodadi sebelah Timur, dan
Mandiangin sebelah Barat atau setempat dikenal sebagai perkebunan kelapa sawit di
Desa Sidodadi. Perbuatan Tergugat adalah merupakan penyerobotan
(Onwettigocupatie) atas tanah ulayat Para Penggugat ;
Hal. 3 dari 24 hal. Put. No. 1112 K/Pdt/2010
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa di atas Tanah Ulayat milik Para Penggugat seluas 7.000 Ha yang
dikuasai oleh Tergugat terdapat kayu, damar, rotan, persawahan dan perladangan.
Bahwa tanah ulayat tersebut sebelum dikuasai oleh Tergugat adalah tempat sumber
mencari nafkah masyarakat VI Koto untuk bertani, berladang serta memperoleh hasil
hutan berupa kayu, damar, dan rotan yang ditaksir sebesar Rp.29.400.000.000.- (dua
puluh sembilan milyar empat ratus juta rupiah) / tahun ;
Bahwa Para Penggugat, Para Ninik Mamak serta masyarakat VI Koto pemah
melakukan teguran yang menyatakan keberatan kepada Tergugat serta melaporkannya
kepada Gubernur Sumatera Barat dan Bupati Pasaman Barat, atas tanah ulayat milik
Para Penggugat yang dikuasai tanpa hak (Onwettig Occupatie) oleh Tergugat untuk
dijadikan Perkebunan Kelapa Sawit tersebut. (Bukti P-15) ;
Bahwa untuk menindaklanjuti laporan Para Penggugat tersebut, Bupati
Pasaman Barat menerbitkan Surat Keputusan No. 188.45/315/Bup-Pasbar/2005
tertanggal 14 Oktober 2005 perihal : Pembentukan Tim Penyelesaian Permasalahan
Tanah Masyarakat VI Koto, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali dengan PT. TSG/LIN.
(Bukti P-16) ;
Bahwa untuk melaksanakan Surat Keputusan Bupati Pasaman Barat tersebut,
Tim Penyelesaian Permasalahan Tanah telah mengadakan penilaian mencari fakta
hukum dan mengajukan laporan kepada Bupati Pasaman Barat tertanggal 5 November
2005 dan Notulen Rapat tertanggal 21 November 2005 antara lain sebagai berikut :
- Berdasarkan Surat tanggal 24 Mei 1989 tentang Pernyataan Kesepakatan Ninik
Mamak Pucuk Adat/ Pemegang dan Penguasa Tanah Ulayat Wilayah Majosadeo,
Dt. Sanggo Marajo, Dt. Majoindo dan Sutan Majolelo dalam Nagari Kinali dan
Sumatera Barat pada PT.TSG/LIN (incasu PT. Tri Sangga Guna / sekarang
Tergugat) untuk keperluan Perkebunan Kelapa Sawit seluas kurang lebih 7000 Ha.
Dalam Surat Penyerahan tersebut Tanah Ulayat yang dimaksud terletak di Desa
Langgam dan Desa Ketiagan (Bukti P-17 ) ;
Catatan :
Bahwa akan tetapi kenyataannya Tergugat justru mengerjakan, mengelola serta
menguasai sebahagian tanah ulayat Para Penggugat untuk dijadikan Perkebunan Kelapa
Sawit ;
“ Surat Bupati Pasaman Barat Nomor 30/252/Pem-2007, tertanggal 27 Maret
2007, yang ditujukan kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia yang antara lain menyebutkan bahwa PT. TSG/in casu PT. Laras
Internusa berada di Kecamatan Kinali memperoleh lahan berdasarkan
penyerahan dari Ninik Mamak/Penguasa tanah Ulayat Kinali tanggal 24 Mei
1989, terletak di Desa Langgam dan Desa Katiagan Kecamatan Pasaman dengan
4
4
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
luas lahan HGU 7.000 Ha, sementara fisik Kebun terletak di VI Koto." (Bukti
P-18) ;
Catatan:
Pelepasan hak atas Tanah Ulayat yang dipakai perkebunan kelapa sawit kepada
Tergugat terletak di Desa Langgam dan Desa Katiagan bukan di Tanah ulayat VI
Koto milik Para Penggugat ;
Bahwa justru kenyataannya Tergugat mengerjakan, mengelola dan menduduki
sebahagian tanah ulayat milik masyarakat VI Koto yang terletak di antara 2
sungai yaitu sungai Batang Kinali sebelah Utara, Sungai Batang Masang sebelah
Selatan, dan di Desa Sidodadi sebelah Timur, dan Desa Mandiangin sebelah
Barat ;
“ Pada tanggal 8 Agustus 1990, Ninik Mamak VI Koto mengirim surat
menuntut tanah Ulayatnya yang dialamatkan Ke Gubenur Sumatera Barat, BPN
Provinsi Sumatera Barat dan Bupati Pasaman. Dalam Surat Tuntutan tersebut
Ninik Mamak VI Koto mengklaim bahwa tanah ulayat yang diolah oleh PT.
TSG (in casu PT. Tri Sangga Guna/sekarang Tergugat) adalah Tanah Ulayat VI
Koto, dan bukan Tanah Ulayat Langgam."
“ Berdasarkan SK Gubemur Sumatera Barat Nomor 493.82-664-1991 tanggal
20 November 1991 tentang Pencadangan dan Izin Penambahan Tanah pada PT.
TSG atas tanah yang terletak di Desa Katiagan, Desa Mandiangin dan Desa IV
Koto Perwakilan Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman, Propinsi Sumatera
Barat, hal ini menyatakan bahwa PT. TSG berada bukan di Ulayat V/ Koto. " ;
“ Berdasarkan Surat Pernyataan bersama antara GM.PT.TSG dengan Ninik
mamak VI Koto dan Langgam tanggal 1 Oktober 1999 bahwa PT. TSG akan
menyediakan plasma untuk masyarakat Adat IV Koto dan Langgam dalam
jangka waktu 1 (satu) Minggu dan dibangun dalam jangka waktu 2 (dua) tahun
sampai sekarang belum terlaksana. ";
“ Surat Keputusan Gubemur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Barat
No.SK.593.82-664-1991 Tentang Izin Pencadangan Dan Izin Pembebasan
kepada PT. Tri Sangga Guna Atas Tanah Yang terletak Di Desa Katiagan Desa
Mandiangin Dan Desa IV Koto Perwakilan Kecamatan Pasaman, Kecamatan
Pasaman, Kabupaten Pasaman, Propinsi Sumatera Barat." (Bukti P-19) ;
“ Surat Keputusan Gubemur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Barat
No.593.82- 383-1992 Tentang Izin Pencadangan Tanah kepada PT. Tn Sangga
Guna Atas Tanah Yang Terletak di Desa Katiagan, Perwakilan Kecamatan
Pasaman, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman, Propinsi Sumatera Barat.
" (Bukti P-20) ;
Hal. 5 dari 24 hal. Put. No. 1112 K/Pdt/2010
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
“ Surat Instruksi Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional
No. 462 -2083 Tentang Pertindungan terhadap hak keperdataan dan kepentingan
pemilik tanah dalam areal izin lokasi. " (Bukti P-21) ;
“ Surat Pernyataan Direktur Utama PT. TSG yang ditandatangani oleh Sdra.
Hendro Tjokrowinoto tanggal 6 September 2004 menyatakan bahwa HGU No. 1
Tanggal 20 November 1991 berdiri di Desa Langgam. " ;
“ Jelas permasalahan ini bahwa antara HGU yang dilaksanakan oleh PT. TSG
tidak sesuai dengan lokasi yang dijadikan kebun (HGU PT. TSG di Desa
Langgam sedangkan kebun yang diolah berada di VI Koto." (Bukti P-22) :
Bahwa Bupati Pasaman Barat juga mengeluarkan Surat Nomor 130/572/
Pem-2006 tertanggal 23 Mei 2006, yang ditujukan kepada Ketua Lembaga Adat Nagari
Kinali dan kepada dipertuan Kinali Untuk Penyelesaian Tanah Ulayat adat masyarakat
dengan PT. TSG/LIN :
• Bahwa mengacu pada surat Bupati Pasaman Barat tersebut :
Pada tanggal 24 Januari 2007 seluruh Para Ninik Mamak Kinali dan Katiagan,
Tokoh Masyarakat, Alm Ulama, Cerdik Pandai, Pemuda dan Bundo Kandung, serta
diketahui oleh Camat Kinali, Wali Nagari Kinali, serta Tk.A yang dipertuan Kinali
melaksanakan musyawarah untuk mendapatkan kesepakatan untuk membuat
Keputusan secara Adat Kinali bahwa tanah Ulayat yang dijadikan Kebun Kelapa
Sawit oleh Tergugat terletak di Tanah Ulayat VI Koto Kinali tanah ulayat milik Para
Penggugat ;
- Bahwa kemudian pada tanggal 25 Januari 2007 sebagai bentuk laporan dari hasil
Musyawarah Acara Bakinali tersebut telah disampaikan pula oleh Camat
Kinali, Wali Nagari dan TK. yang Dipertuan kepada Bupati Pasaman Barat (Bukti
P-23) ;
Kesimpulan :
bahwa menurut fakta hukum tersebut telah ternyata tanah yang dijadikan kebun
kelapa sawit oleh PT. Laras Iinternusa dahulu PT. Tri Sangga Guna bukan terletak di
Desa Langgam akan tetapi tanah Ulayat Para Penggugat terletak di Ulayat VI Koto ;
PERBUATAN MELAWAN HUKUM ;
Bahwa menurut fakta hukum tersebut Tergugat telah ternyata melakukan
Perbuatan Melawan Hukum :
•Melanggar norma-norma kepatutan, ketelitian, dan kehati-hatian yang seharusnya
diperhatikan dalam pergaulan masyarakat baik mengenai anggota masyarakat
maupun barangnya ;
6
6
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Perbuatan tersebut telah melanggar hak subyekfif Para Penggugat karena kesalahan
Tergugal telah menimbulkan kerugian Para Penggugat yang ada hubungan causal
dengan perbualan Tergugat ;
Sehingga memenuhi kriteria perbuatan Melawan Hukum dalam Pasal 1365
KUHPerdata ;
• Bahwa perbuatan Tergugat tersebut melanggar kaidah hukum tidak tertulis sesuai
dengan Putusan Hoge Raad 31 Januari 1919 dalam " LINDENBAUM COHEN
ARREST ", yang kini dijadikan pendapat Mahkamah Agung Republik Indonesia
sebagai Hukum Positif di Indonesia merupakan kategori perbuatan Melawan
Hukum dalam arti luas ;
Bahwa kerugian Para Penggugat yang harus dibayar oleh Tergugat terinci
sebagai berikut :
Para Penggugat / masyarakat VI Koto telah kehilangan mata pencaharian yang di
peroleh atas tanah Ulayat semenjak tahun 1989 dikuasai oleh Tergugat tanpa hak
berupa kayu, damar, rotan, persawahan dan perladangan dengan rincian sebagai
berikut :
- Hasil tanah yang dapat diperoleh 1 Ha/bulan adalah sebesar Rp. 350.000.-(tigaratus
lima puluh ribu rupiah) ;
- Luas tanah 7.000 Ha. ;
- Hasil yang diperoleh per/bulan adalah 7.000 x Rp.350.000.- sebesar
Rp.2.450.000.000.- (dua milyar empat ratus lima puluh juta rupiah) ;
- Hasil yang diperoleh per/tahun adalah Rp. 2.450.000.000 x 12 bulan =
Rp.29.400.000.0oo.-(dua puluh sembilan milyar empat ratus juta rupiah) ;
Jadi kerugian yang harus dibayar oleh Tergugat kepada Para Penggugat adalah tiap
tahun sebesar Rp. 29.400.000.000.- ( dua puluh sembilan milyar empat ratus juta
rupiah) terhitung semenjak Tergugat melakukan Perbuatan Melawan Hukum pada tahun
1989 sampai dengan tanah tersebut diserahkan kembali kepada Para Penggugat. (Bukti
P-24) ;
Bahwa telah ternyata Tergugat menguasai tanah Ulayat Para Penggugat dengan
melawan hukum (Onwettig ocupatie) ;
- Bahwa para Penggugat menguasai tanah ulayatnya dengan alas hak yang sah dan
etikad baik karena menurut aturan hukum adat di Kinali Para Penggugat ialah
sebagai Pemegang atau Penguasa tanah Ulayat VI Koto Kinali, Nagari Kinali,
Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat seluas
450.000 Ha., maka berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.
1230K/Sip/1980 tertanggal 29 Maret 1982 Para Penggugat harus mendapatkan
perlindungan hukum;
Hal. 7 dari 24 hal. Put. No. 1112 K/Pdt/2010
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
- Bahwa dengan dasar dan alasan hukum tersebut Tergugat atau siapapun yang
menerima hak daripadanya menguasai tanah Ulayat Para Penggugat harus dihukum
untuk mengosongkan, meninggalkan serta menyerahkannya dalam keadaan semula
kepada Para Penggugat :
Atau
Mengganti dengan membayar uang pengganti dengan rincian sebagai berikut :
- Luas tanah adalah 7.000 Ha.
- Harga tanah per/hektar adalah Rp. 5.000.000.- (lima juta rupiah) ;
Seluruhnya adalah 7.000 x Rp.5.000.000.- = Rp. 35.000.000.000.- (tiga puluh lima
milyar rupiah) ;
- Hasil yang diperoleh atas tanah Ulayat tersebut per/tahun sebesar
Rp.29.400.000.000- (dua puluh sembilan milyar empat ratus juta rupiah) terhitung
sejak tanah ulayat tersebut dikuasai tanpa hak oleh Tergugat sampai dengan
diserahkan kembali kepada Para Penggugat. ( Bukti P-25) ;
SITA JAMINAN : Bahwa dikhawatirkan Tergugat hendak memindah tangankan harta bendanya
sebagai jaminan pelaksanaan putusan maka berdasarkan pasal 261 RbG (conservatoir
beslag) mohon berkenan agar Hakim Majelis meletakkan sita jaminan terhadap :
1. Perkebunan Kelapa Sawit seluas 7.000 Ha yang terletak di antara 2 (dua) sungai
yaitu Sungai Batang Kinali Sebelah Utara, sungai Batang Masang sebelah Selatan,
Desa Sidodadi sebelah Timur, dan Desa Mandiagin sebelah Barat atau lebih dikenal
sebagai Perkebunan Kelapa Sawit di desa Sidodadi ;
. Tanah Hak Guna Usaha atas nama Tergugat seluas 7.000 Ha. terletak di Desa
Langgam, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat;
Bahwa gugatan ini disertai bukti-bukti otentik dan memenuhi syarat ketentuan
hukum mohon diperintahkan agar putusan ini segera dilaksanakan terlebih dahulu
walaupun ada upaya hukum verzet, banding, kasasi dan Peninjauan Kembali. (Pasal 180
HIR/RbG) ;
GUGATAN PROVISI :
Bahwa Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 5 Juni 1978
No.1738 K/Sip/1976 menyatakan "putusan provisi perkara ini berupa larangan untuk
meneruskan kegiatan atau perbuatan hukum apapun atas tanah sengketa, dan
penghukuman membayar uang paksa" ;
Bahwa berdasarkan Yurisprudensi tersebut mohon perkenan Majelis Hakim
memberi Putusan Provisi, melarang Tergugat melakukan kegiatan perbuatan hukum
apapun juga atas Perkebunan Kelapa Sawit yang terletak di diantara 2 sungai yaitu
sungai Batang Kinali sebelah Utara, Sungai Batang Masang sebelah Selatan, dan di
8
8
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Desa Sidodadi Sebelah Timur, dan Desa Mandiangin sebelah Barat, atau setempat
dikenal sebagai perkebunan Kelapa Sawit di Desa Sidodadi ;
• Bahwa apabila Tergugat melanggar larangan tersebut dihukum untuk
membayar uang paksa/hari sebesar Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) ;
Bahwa apabila Tergugat ialah pihak yang dikalahkan, berdasarkan Pasal 192
RbG mohon dihukum untuk membayar biaya perkara ;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas para Penggugat mohon kepada
Pengadilan Negeri Pasaman Barat agar memberikan putusan sebagai berikut :
PROVISI: 1. Mengabulkan gugatan provisi Para Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menghukum Tergugat dilarang melakukan kegiatan dan perbuatan hukum apapun
atas Perkebunan Kelapa Sawit yang terletak diantara 2 sungai yaitu sungai Satang
Kinali sebelah Utara, Sungai Batang Masang sebelah Selatan, dan di Desa Sidodadi
sebelah Timur, dan Desa Mandiangin sebelah Barat, yang dikenal sebagai
Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Sidodadi, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi
Sumatera Sarat ;
3. Menghukum Tergugat membayar uang paksa (dwangsom) tiap hari sebesar
Rp.500.000.000.- (Lima ratus juta rupiah) selama Tergugat melanggar larangan
dalam putusan provisi ini ;
POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan tanah Ulayat yang dikuasai oleh Tergugat adalah tanah Ulayat VI Koto ;
3. Menyatakan tanah Ulayat yang dikuasai oleh Tergugat adalah milik Para
Penggugat ;
4. Menyatakan Tergugat telah Melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;
5. Menghukum Tergugat membayar ganti kerugian kepada Para Penggugat tiap tahun
sebesar Rp. 29.400.000.000.- (dua puluh sembiIan milyar empat ratus juta rupiah)
terhitung semenjak tahun 1989 sampai dengan penyerahan tanah ulayat kembali
kepada Para Penggugat ;
6. Menghukum Tergugat atau siapapun yang memperoleh hak dan menguasai tanah
tersebut untuk mengosongkan, meninggalkan dan menyerahkannya dalam keadaan
semula kepada Para Penggugat ;
A T A U Mengganti dengan membayar uang pengganti sebesar harga tanah
Rp.35.000.000.000.- (tiga puluh lima milyar rupiah) dan harga hasil atas tanah
sebesar Rp. 29.400.000.000.-(dua puluh sembilan milyar empat ratus juta rupiah)/
Hal. 9 dari 24 hal. Put. No. 1112 K/Pdt/2010
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
tahun terhitung semenjak tanah dikuasai oleh Tergugat sampai dengan diserahkan
kembali kepada Para Penggugat ;
7. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp
500.000.000 (Lima ratus juta rupiah) per hari terhitung sejak putusan perkara ini
mempunyai kekuatan hukum sampai dengan diserahkannya tanah tersebut kepada
Para Penggugat ;
8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas :
- Perkebunan kelapa sawit seluas 7.000 Ha yang terletak di antara 2 (dua) sungai
yaitu Sungai Batang Kinali Sebelah Utara, sungai Batang Masang sebelah
Selatan, Desa Sidodadi sebelah Timur, dan Desa Mandiangin sebelah Barat atau
setempat dikenal sebagai Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Sidodadi ;
- Tanah Hak Guna Usaha atas nama Tergugat seluas 7.000 Ha terletak di Desa
Langgam, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman, Propinsi Sumatera Barat ;
9. Memerintahkan putusan dalam perkara ini segera dilaksanakan lebih dahulu
meskipun ada upaya hukum verzet, banding, kasasi dan peninjauan kembali ;
10.Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara. ;
Atau,
Apabila Majelis Hakim dalam mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan
menurut kebijakan dengan seadil-adilnya ( Ex Aequo Et Bono) ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan eksepsi
yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :
1. Pengadilan Negeri Pasaman Barat tidak mempunyai kompetensi untuk memeriksa
dan mengadili perkara a quo ;
Kompetensi Pengadilan Tata Usaha Negara ;
Pada angka 6 dan 7 dalil gugatannya, Penggugat menyatakan bahwa telah terjadi
kesalahan prosedur dalam penerbitan Sertifikat Hak Guna Usaha No. 11 Langgam ;
Pada angka 6 posita gugatan, Penggugat mendalilkan bahwa Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Kabupaten Pasaman menerbitkan Hak Guna Usaha No.1 tanggal 21
Maret 1995 terletak di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman, Desa
Langgam/Katiagan, luas 7.000 Ha. atas nama pemegang hak yaitu PT. Tri Sangga
Guna sekarang PT. LARAS INTERNUSA in casu Tergugat, di Provinsi Sumatera
Barat, Kabupaten Pasaman, Kecamatan Pasaman, Desa Langgam dan dengan Surat
Ukur No.5 Tahun 1991 ……. dst;
Pada angka 7 posita gugatan, Penggugat mendalilkan bahwa dalam menerbitkan
Hak Guna Usaha No. 1 tanggal 21 Maret 1995 tersebut, Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Kabupaten Pasaman tidak pernah melakukan pengukiran lahan, karena BPN
tidak pernah melibatkan/mengikutkan penguasa dan pemilik tanah ulayat in casu
Penggugat, baru pada tanggal 22 September 2006 Tergugat mengajukan
10
10
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
pennohonan pengukuran tunjuk batas atas tanah a quo kepada BPN Provinsi
Sumatera Barat ;
Bahwa pengertian Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis
yang dikeluarkan oleh badan (in casu BPN Kabupaten Pasaman) atau pejabat Tata
Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, bersifat konkrit, individual dan final yang dapat
menimbulkan akibat hukum pada seseorang (in casu PT.Tri Sangga Guna) atau
badan hukum perdata sebagaimana diatur dalam pasal 1 butir 3 UU No.5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo UU No.9 Tahun 2004 Tentang
Perubahan atas UU No.5 Tahun 1986t Tentang Peradilan Tata Usaha Negara (UU
PTUN) ;
Bahwa obyek gugatan terbukti merupakan Keputusan Tata Usaha Negara, karena
telah memenuhi unsur-unsur sebagai berikut ;
a. Merupakan penetapan tertulis, bukan saja karena penetapan BPN Pasaman
dikeluarkan dalam bentuk tertulis, namun karena sudah jelas :
- Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkannya, yaitu Kantor
Badan Pertanahan Pasaman ;
- Maksud serta mengenai hal apa isi Penetapan Kantor Pertanahan Pasaman
tersebut, yakni Pemberian Sertifikat Hak Guna Usaha No. 1 Langgam atas
nama PT. Tri Sangga Guna;
- Kepada siapa Penetapan Kantor Pertanahan Pasaman tersebut ditujukan dan
apa yang ditetapkan yakni kepada PT. Tri Sangga Guna;
b. Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yakni perbuatan hukum Badan
atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersumber pada suatu ketentuan hukum
Tata Usaha Negara yang dapat menimbulkan hak atau kewajiban pada orang
lain, yakni PT. Tri Sangga Guna;
c. Bersifat konkrit, artinya obyek yang diputuskan/ditetapkan dalam Penetapan
Tergugat itu tidak abstrak, tetapi berwujud, tertentu atau dapat ditentukan, yakni
pemberian Sertifikat Hak Guna Usaha No.1/Langgam atas nama PT. Tri Sangga
Guna atas sebidang tanah seluas 7000 Ha yang terletak di Propinsi Sumatera
Barat, Kabupaten Pasaman, Kecamatan Pasaman, Desa Langgam ;
d. Bersifat individual, artinya Penetapan Kantor Pertanahan Pasaman tidak
ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang dituju,
yakni PT.Tri Sangga Guna ;
e. Bersifat Final, artinya sudah definitif dari karenanya dapat menimbuylkan akibat
hukum, yakni pemberian Sertifikat HGU No. 1/Langgam atas sebidang tanah
Hal. 11 dari 24 hal. Put. No. 1112 K/Pdt/2010
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
seluas 7000 Ha yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman,
Kecamatan Pasaman, Desa Langgam ;
Bahwa pengertian sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul
dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang (in casu Penggugat) atau badan
hukum perdata dengan badan (in casu Kantor Pertanahan Pasaman) atau pejabat
Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun di daerah sebagai akibat
dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana diatur dalam pasal 1
butir 4 UU-PTUN ;
Dengan demikian, secara hukum, Pengadilan Negeri Pasaman Barat tidak
berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo. Sedangkan yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkara a quo adalah Pengadilan Tata Usaha Negara ;
2. Kwalitas Penggugat kabur dan tidak jelas ;
Bahwa yang menjadi Pucuk Adat Nagari Kinali adalah Yang Dipertuan Kinali,
bukan Penggugat. Dalam Struktur Fungsioner Adat Yang Dipertuan Kinali, di
bawah Pucuk Adat banyak fungsioner yang lain, diantaranya Urek Tunggang,
Hakim Nan Barampek, Bandua Nan Sarampek, Basa "Nan Barampek, Jambak Nan
Ampek Induak, Andiko Nan Batujuah, Andiko Langgam, Andiko Luak dan Andiko
Niniak Mamak IV Koto. Struktur ini masih berlaku dan dijaga keberadaannya oleh
Masyarakat Adat Nagari Kinali :
Sedangkan dalam perkara a quo, Penggugat kesemuanya secara bersama- sama
mendalilkan dirinya berkedudukan sebagai Pemegang/Penguasa tanah ulayat VI
Koto Kinali, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat,
Provinsi Sumatera Barat;
Di antara Penggugat tidaklah se-suku. Penggugat I bersuku Melayu dan Penggugat
III bersuku Jambak dan di antara Penggugat tidaklah sekaum. Kwalitas Penggugat
yang mendalilkan dirinya secara bersama-sama mempunyai tanah Ulayat di Desa VI
Koto Kinali, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi
Sumatera Barat adalah bertentangan dengan ketentuan Hukum Adat Minangkabau
yang menyatakan syarat orang sekaum adalah seharta-sepusaka dan sepandam-
sepekuburan (Vide Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.606 K/Sip/1975 tanggal
27 Agustus 1975 ) ;
Kualitas Penggugat kabur dan tidak jelas, kedudukan Penggugat tidak memenuhi
syarat untuk mengajukan gugatan tanah ulayat Desa VI Koto, Kenagarian Kinali,
gugatan cacat formil dan dikualifikasi sebagai diskualifikasi in person ;
3. Subyek Tergugat kabur dan tidak jelas (error in personal) ;
Pada alinea ke-3 halaman ke-2 gugatannya, Penggugat menyebutkan bahwa subyek
Tergugat adalah PT. Laras Internusa dahulu PT Tri Sangga Guna, beralamat di Desa/
12
12
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Jorong Sidodadi, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat,
Provinsi Sumatera Barat ;
Subyek gugatan kabur dan tidak jelas, karena tidak jelas siapa yang sebenamya
digugat oleh Penggugat, apakah PT. Laras Internusa dan PT. Tri Sangga Guna
kedua-duanya sekaligus ataukah satu per satu yaitu PT. Laras Internusa dan PT. Tri
Sangga Guna. Apabila yang digugat PT. Laras Internusa dan PT. Tri Sangga Guna
kedua-duanya sekaligus, maka gugatan semacam itu menyalahi ketentuan formil
suatu gugatan, karena antara PT. Laras Internusa dan PT. Tri Sangga Guna adalah
badan hukum (legal entity) yang berbeda dan tidak sama. Sedangkan apabila yang
digugat masing-masingnya, PT. Laras Internusa dan PT. Tri Sangga Guna, maka
subyek Tergugat harus jelas formulasinya, siapa sebagai Tergugat I dan siapa pula
sebagai Tergugat II. ;
4. Obyek gugatan kabur dan tidak jelas ;
Dalam gugatan Penggugat tidak terdapat letak dan batas-batas tanah Ulayat
kepunyaan Penggugat dan atau tanah Ulayat masing-masing Penggugat. Demikian
pula tidak terlihat dimana persisnya letak dan batas - batas tanah yang menjadi
obyek perkara, dimana batas sebelah Utara, Selatan, Barat dan Timurnya. Kesemua
Penggugat hanya mendalilkan dirinya sebagai Pemegang/Penguasa tanah ulayat VI
Koto Kinali, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi
Sumatera Barat, padahal Desa VI Koto Kenagarian Kinali itu luas ;
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 436 K/Sip/1971 tanggal 12 Agustus 1974,
menegaskan "Pengadilan Negeri tidak membahas tentang status administrasi/status
kenagarian tanah sengketa, karena disamping tidak adanya suatu peta geografis
yang otentik dari Kenagarian yang berbatasan, juga status itu sendiri tidaklah
menentukan dalam penyelesaian perkara" ;
5. Subyek Tergugat tidak lengkap (plurium litis consortium) ;
Bahwa judul gugatan Penggugat, yaitu gugatan perbuatan melawan hukum,
dihubungkan dengan posita gugatan yang menyebut nama beberapa pihak, antara
lain sebagaimana pada angka 3 posita gugatan, Penggugat mendalilkan bahwa pada
tanggal 24 Mei 1989 Para Pucuk Adat Nagari, Urek Tunggang, Dt. Sanggo Marajo,
Dt. Majoindo dan Satuan Kajolelo serta Hakim Nan Barampek, Bandun Nan
Barampek, penguasa tanah Ulayat kaum yang terletak dalam Nagari Kinali dan
Nagari Katiagan, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Tingkat II Pasaman, Provinsi
Sumatera Barat, bertindak untuk dan atas nama seluruh ninik mamaklpenguasa
tanah ulayat melepaskan hak atas tanah Ulayat kaum Majosadeo, DT. Sanggomarajo
dan Sutan Majolelo, Nagari Kinali dan Nagari Katiagan kepada Tergugat in casu PT.
Laras Internusa/dahulu PT.Tri Sangga Guna kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat
II Pasaman, seluas 7.000, Ha terletak di Desa Langgam
Hal. 13 dari 24 hal. Put. No. 1112 K/Pdt/2010
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dan Desa Katiagan Kecamatan Pasaman, Kabupaten Daerah Tingkat Pasaman,
Propinsi Sumatera Sarat, untuk keperluan perkebunan kelapa sawit ;
Pada angka 4 posita gugatan, Penggugat mendalilkan bahwa pada tanggal 2 Juli
1990 Majosadeo selaku Urek Tunggang Adat dan para ninik mamak Pucuk adat/
Pemilik tanah ulayat Kinali dan Mandiangin juga melepaskan hak atas tanah ulayat
Desa Langgam, Desa VI Koto dan Desa Mandiangin Nagari Kinali Kecamatan
Pasaman, Kabupaten Daerah Tingkat Pasaman, Propinsi Sumatera Barat kepada
Tergugat I, in casu PT.Laras Internusa / dahulu PT.Tri Sangga Guna melalui Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Pasaman, seluas 7.000 Ha untuk keperluan perkebunan
kelapa sawit ;
Pada angka 5 posita gugatan, Penggugat mendalilkan bahwa pelepasan hak atas
tanah ulayat Langgam adalah rekayasa semata karena pada saat penyerahan, pihak-
pihak yang menyerahkan tidak menunjuk letak lokasi serta batas-batas tanah ulayat
Langgam yang dilepaskan ;
Pada angka 6 posita gugata Penggugat mendalilkan bahwa Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Kabupaten Pesaman menerbitkan Hak Guna Usaha No.1 tanggal 21
Maret 1995 terletak di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman, Desa
Langgam/Katiagan, luas 7.000 Ha atas nama pemegang hak yaitu PT.Tri Sangga
Gunal sekarang PT. Laras Internusa in casu Tergugat di Provinsi Sumatera Barat.
Kabupaten Pasaman, Kecamatan Pasaman, Desa Langgam dan dengan Surat Ukur
No.5 Tahun 1991 ..... dst;
Prinsip umum dalam sengketa tanah, mengharuskan menarik pihak ketiga sebagai
Tergugat, apabila tanah yang disengketakan itu diperoleh dari pihak ketiga, dalam
hal ini adalah Ninik Mamak Kenagarian Kinali dan Bupati Kabupaten Pasaman.
(Vide Putusan Mahkamah Agung RI No. 1125 KlPDTI1984) ;
Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, antara judul gugatan Penggugat yaitu
gugatan perbuatan melawan hukum dan dihubungkan dengan dalil gugatan
Penggugat menyebutkan nama beberapa pihak sebagai telah ikut andil dalam
melepaskan hak atas tanah ulayat tersebut, maka secara hukum para pihak tersebut,
antara lain Ninik Mamak Nagari Kinali, Bupati Kabupaten Pasaman dan Badan
Pertanahan Nasional (BPN) harus dijadikan subyek Tergugat dalam perkara a quo.
Dengan tidak ditariknya pihak-pihak tersebut menjadi subyek Tergugat dalam
perkara a quo, maka gugatan Penggugat dikwalifisir sebagai plurium litis
consortium, subyek Tergugat kurang atau tidak lengkap ;
6. Dalil Gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas ;
Membaca dan meperhatikan posita gugatan Penggugat, maka tidak tergambar secara
jelas bagaimana hubungan hukum antara Penggugat dengan tanah seluas 45.000 Ha.
yang tertetak di Desa VI Koto Kenagarian Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten
14
14
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Pasaman Barat , Provinsi Sumatera Barat tersebut. Apakah tanah-tanah tersebut
adalah milik dari Penggugat kesemuanya ataukah ada pihak ketiga lainnya yang
juga berhak atas tanah itu, dikuasai oleh siapa saja tanah itu sekarang, Juga tidak
tergambar bagaimana asal usul perolehan atas tanah dimaksud sejak dahulunya.
Secara hukum, gugatan harus diajukan secara rinci dan jelas batas-batasnya, tidak
cukup dengan hanya menyebutkan secara umum tertetak di Desa VI Koto,
Kenagarian Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi
Sumatera Barat ;
7. Pokok gugatan tidak jelas ;
Penggugat tidak dengan jelas menyebutkan jenis gugatan atau tuntutannya, apakah
gugatannya mengenai hak atas tanah ataukah mengenai kepemilikan tanah ataukah
mengenai status tanah. Apakah mengenai wanprestasi dan ataukah mengenai on
rech matiggedaad. Sebab, pada angka 5 posita gugatannya, Penggugat mendalilkan
bahwa pelepasan hak atas tanah ulayat Langgam adalah rekayasa semata karena
pada saat penyerahan pihak-pihak yang menyerahkan tidak menunjuk letak lokasi
serta batas-batas tanah ulayat Langgam yang dilepaskan, sedangkan pada angka 6
posita gugatannya, Penggugat mengatakan bahwa kemudian Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Kabupaten Pasaman menerbitkan sertifikat HGU No. 1 tanggal 21
Maret 1995 terletak di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman, Kecamatan
Pasaman, Desa Langgam / Katiagan, luas 7.000 Ha. atas nama pemegang hak PT.
Tri Sangga Guna sekarang PT. Laras Internusa, termasuk tidak dijelaskannya siapa
pihak yang telah melakukan pelanggaran dan dalam bentuk apa pelanggaran
terhadap hak-hak Penggugat ;
Pasal 8 Rv dalam exsploit van dagvaarding menyebutkan Upaya-upaya serta pokok
gugatan harus jelas dan disertai dengan suatu tuntutan tertentu yang jelas pula"
Majelis Hakim yang bijaksana:
Bahwa perkara dengan subyektif dan obyek yang sarna serta dalil yang mirip-mirip
sama dengan perkara a quo telah pemah diajukan oleh Penggugat dan orang yang
bemama Abu Bakar Glr. Mangkuto Alam terhadap Jubilee Great Finance Limited,
PT. Tri Sangga Guna, Badan Penyehatan Perbankan Nasional, Kantor Pelayanan
Piutang dan Lelang Negara dan Badan Pertanahan Nasional melalui Pengadilan
Negeri Lubuk Sikaping,
Terdaftar dalam perkara Perdata No. 03/PDT.BTH/2005/PN.LBS;
bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Pasaman Barat telah
mengambil putusan, yaitu putusan No.17/Pdt.G/2007/PN.PSB. tanggal 29 Juli 2008
yang amarnya sebagai berikut :
Dalam Provisi :
• Menolak tuntutan provisi Penggugat ;
Hal. 15 dari 24 hal. Put. No. 1112 K/Pdt/2010
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Dalam Eksepsi :
• Menolak eksepsi Tergugat ;
Dalam Pokok Perkara :
• Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
• Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.3.229.000,-
(tiga juta dua ratus dua puluh sembilan ribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat putusan
Pengadilan Negeri tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Padang dengan
putusan No. 42/Pdt/2009/PT.Pdg. tanggal 22 Juni 2009 ;
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Para
Penggugat /Para Pembanding pada tanggal 28 Agustus 2009 kemudian terhadapnya
oleh Para Penggugat /Para Pembanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat
kuasa khusus tanggal 4 September 2009 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada
tanggal 7 September 2009 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi
No. 17/PDT.G/2007/PN.PSB. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Pasaman
Barat, permohonan mana disertai dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 16 September
2009 ;
bahwa setelah itu oleh Tergugat/Terbanding yang pada tanggal 9 September
2009 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Para Penggugat/Para Pembanding
diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pasaman Barat pada tanggal 22 Oktober 2009 ;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu
dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu
permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :
1 Bahwa adapun yang menjadi sengketa dalam perkara a quo adalah letak
batas tanah antara tanah Ulayat VI koto dengan desa Langgam yang mana
Termohon Kasasi telah salah lokasi dalam mengerjakan mengelola serta
menguasai sebagian tanah Ulayat milik masyarakat VI Koto atau Tanah Ulayat
VI Koto, Kinali tersebut untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit dan
selanjutnya disebut " Tanah Sengketa"
2 Bahwa asal-mula tanah sengketa adalah Para Pemohon Kasasi merupakan
Basa atau sebagai Datuk/Penguasa tanah Ulayat VI Koto Kinali, Nagari Kinali,
Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat, dimana
16
16
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
hal tersebut telah berlaku secara turun menurun di Kinali, sehingga sebagai
hukum tanah sengketa adalah sah milik Para pemohon Kasasi ;
3 Bahwa terhadap tanah sengketa tersebut yaitu berdasarkan Beslit Adat
tertanggal 26 Juli 1926, Surat Chalifah Adat tertanggal 12 Januari 1968,
Surat Pernyataan dan kesepakatan Petikan Adat dan Cucu kemenakan Dt.
Sanggo Marajo dari Pewaris Ahmad Dami selaku Dt. Sanggo Marajo yang
meninggal dunia pada tanggal 11 Mei 2007, Surat Keterangan Batas Tanah
Ulayat VI Koto Kinali menurut Adat, tertanggal 10 Januari 2008, Surat
Pernyataan tentang letak batas anatar Tanah ulayat VI koto dengan letak
batas Langgam yang dibuat dan disepakati oleh Para Ninik Mamak kedua
desa yaitu VI koto dan Langgam, pada tanggal 18 Juli 1977, Sertifikat Asli
Hak Guna Usaha No.1 Tahun 1995, yang didalammya hanya menyebutkan
bahwa tanah seluas 7.000 Ha terletak di Desa Langgam ;
4 Bahwa tanah ulayat Para Pemohon Kasasi yang terletak di VI Koto Kinali,
Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi
Sumatera Barat yang seluas ± 45.000 Ha tersebut yaitu berbatasan dengan
Desa Langgam, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat,
Sumatera Barat, dimana letak Desa VI Koto dan letak Desa Langgam
yaitu terletak di 2 (dua) Sungai, Sungai Batang Kinali sebelah Utara dan
Sungai Batang Massang sebelah Selatan ;
5 Bahwa selanjutnya Termohon Kasasi i.c PT. Tri Sangga Guna/sekarang
PT. Laras Internusa telah mengerjakan, mengelola perkebunan kelapa sawit di
desa Langgam, namun pada kenyataannya, Termohon Kasasi telah salah
lokasi untuk mengerjakan, mengelola perkebunan kelapa sawit tersebut
karena dalam mengerjakan dan pengelolaan perkebunan tersebut
sebagian tanah Ulayat milik masyarakat VI Koto atau Tanah ulayat VI
Koto Kinali ;
6 Bahwa pada tanggal 22 September 2006, Terbanding mengajukan permohonan
Pengukuran Tunjuk Batas atas lahan a quo kepada Badan Pertanahan Nasional
pasaman Barat, padahal seeara nyata Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Pasaman Barat dalam menerbitkan Sertifikat Hak Guna Usaha No. 1 tahun 1995
tidak pernah melakukan pengukuran atas Lahan, tidak pernah ikut sertakan, dan
tidak pernah melibatkan penguasa-penguasa tanah Ulayat sekitar yang
berdampingan dengan lahan a quo ;
7 Bahwa karena ada penguasaan Termohon Kasasi atas tanah ulayat Para
Pemohon Kasasi, kemudian masyarakat VI Koto Kinali telah melakukan
berbagai protes-protes kepada Bupati Pasaman Barat ;
Hal. 17 dari 24 hal. Put. No. 1112 K/Pdt/2010
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
8 Bahwa diketahui, Termohon Kasasi /Terbanding/Tergugat tidak dapat
menampilkan/menunjukkan Sertifikat Asli hak Guna Usaha No. 1 Tahun
1995 kepada peradilan tingkat Pertama ;
9 Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum diatas terhadap sengketa letak batas atas
tanah sengketa tersebut, sebagai hukum bahwa para pemohon
kasasi/dahulu para pembanding/dahulu para Penggugat ialah Pemegang Hak atas
tanah sengketa dan tanah sengketa yang telah dikuasai oleh Termohon Kasasi/
terbanding/Tergugat yaitu seluas 7.000 ha merupakan tanah Ulayat milik
masyarakat VI Koto atau Tanah Ulayat VI Koto, Kinali ;
B. ISl POKOK MEMORI KASASI
1. PENGADILAN TINGGI PADANG TELAH SALAH DAN KELIRU DALAM
PENERAPAN HUKUMNYA DALAM PERTIMBANGANNYA KARENA
MENGGANGAP PUTUSAN PENGADILAN TINGKAT PERTAMA TELAH
TEPAT DAN BENAR DAN MEJELIS HAKIM TINGKAT BANDING
MENGAMBIL ALIH PERTIMBANGAN PUTUSAN PENGADILAN NEGERI
TERSEBUT SEBAGAl PERTIMBANGAN PENGADILAN TINGGI SENDIRI ;
1.1. Bahwa Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum, karena putusan Judex
Facti tersebut tidak disertai pemberian alasan yang cukup (Onvoldoende
gemotiveerd), tanpa terlebih dahulu memeriksa perkara itu kembali, baik
mengenai fakta-faktanya maupun dalam hal penerapan hukumnya, terus
mengabulkan Putusan Pengadilan Negeri Pasaman Barat ;
1.2. Bahwa adapun Pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Tinggi No. 42/
Pdt.G/2009/PT. PDG, tanggal29 Juli 2008, adalah sebagai berikut :
“ Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim tingkat banding setelah
mempelajari berkas perkara dan putusan Pengadilan tingkat pertama, serta
alat-alat bukti yang diajukan oleh kedua belah pihak;
“ Menimbang, putusan Pengadilari Tinggi Padang Nomor
42.Pdt.G/2009/PT.PDG, tanggal 29 Juli 2008 , tanggal 29 Juli 2008 telah tepat
dan benar dan Mejelis Hakim tingkat banding mengambil alih pertimbangan
putusan Pengadilan Negeri tersebut sebagai pertimbangan Pengadilari Tinggi
sendiri " ;
1.3. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim Tingkat Banding
terbukti hanya didasarkan pertimbangan hukum yang sangat sumiir karena
dalam putusan tersebut hanya menyatakan bahwa putusan Judex Facti a quo
telah tepat dan benar, tanpa menjelaskan lebih terperinci dasar pertimbangan
hukumnya, Akan tetapi Judex Facti dengan begitu saja mengambil alih alasan
dan pertimbangan hukum Majelis Hakim tingkat Pertama dengan tidak
18
18
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
mempertimbangkan dalil-dalil serta fakta hukum yang telah diajukan oleh
Pemohon Banding sekarang Pemohon Kasasi dalam Memori Banding ;
1.4. Bahwa terhadap pertimbangan hukum yang demikian, Putusan Judex Facti
sama sekali tidak memenuhi persyaratan hukum tentang keharusan adanya
pemberian alasan yang cukup dan jelas bagi suatu putusan. Pertimbangan
hukum tersebut diatas jelas hanya merupakan kesimpulan Majelis Hakim
Tingkat Banding Belaka dan bertentangan dengan keharusan hukum karena
sama sekali tidak diberikan uraian dan alasan hukum sedikitpun atas dasar apa
kesimpulan tersebut dibuat ;
1.5. Perlu diketahui, bahwa dalam rapat - rapat kerja Ketua Pengadilan Tinggi
seluruh Indonesia dengan Mahkamah Agung RI telah disetujui
serta ditetapkan bersama bahwa Hakim Tingkat Banding harus
memberikan uraian/pertimbangan serta alasan hukum dengan
terperinci, sempurna terhadap pertimbangannya, tidak cukup hanya
dengan mengatakan bahwa pertimbangan Hakim Tingkat Pertama
telah tepat dan selanjutnya diambil alih oleh Hakim Tingkat banding
sebagai pertimbangan sendiri. Pertimbangan yang demikian tersebut
merupakan pertimbangan "On voldoende Gemotiveerd", dan oleh karena itu,
secara etis/moral, Hakim Tinggi wajib menjunjung tinggi setiap keputusan
yang diambil dalam raker dengan Mahkamah Agung RI, dan wajib mentaati
serta mengawasi pelaksanaan hasil raker yang telah disepakati dan disetujui
bersama ;
1.6. Bahwa selain itu, pertimbangan semacam itu pemohon kasasi ataupun siapa saja
yang membaca Putusan Judex Facti tidak dapat mengetahui uraian dan alasan
hukum Majelis Hakim sampai dengan adanya kesimpulan tersebut, karena
didasarkan penerapan hukum yang tidak benar dan menurut hukum harus
dibatalkan ;
1.7.Bahwa dalam pertimbangan hukumnya, Majelis Hakim Tinggi Pengadilan
Tinggi Padang seharusnya juga mempertimbangkan Memori banding yang
telah diajukan oleh Pemohon Kasasi/kemudian Pembanding/semula Penggugat
pada tanggal 02 Februari 2009. Adapun dalam memori Banding tersebut telah
diuraikan keberatan-keberatan yang sangat kruisial dan prinsipil terhadap
Putusan Pengadilan Negeri dimaksud, namun demikian Majelis Hakim Tinggi
Padang sebagai Pengadilan tingkat Banding sama sekali
tidak menanggapi isi memori Banding dari Pemohon Kasasi/kemudian
Pembanding/ semula Penggugat ;
Hal. 19 dari 24 hal. Put. No. 1112 K/Pdt/2010
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1.8. Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Tinggi Padang tersebut tidak sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku sebagaimana ditentukan dalam
ketentuan antara lain :
a. Ketentuan Pasal 23 ayat (1) Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang
ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang menentukan:
"segala putusan pengadilan harus memuat alasan-alasan dan dasar-dasar
putusan itu, juga harus memuat pula pasal-pasal tertentu dari peraturan-
peraturan yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang
dijadikan dasar untuk mengadili ;
b.Putusan Mahkamah Agung No.492K/Sip/1970 tanggal 16 Febuari 1972
menyatakan sebagai berikut :
“ Putusan Pengadilan Tinggi harus dibatalkan karena kurang cukup
pertimbangannya (onvoldoende gemotiveerd) yaitu suatu putusannya itu
hanya mempertimbangkan soal mengesampingkan keberatan yang
diajukan dalam memori banding dan tanpa memeriksa perkara itu kembali
baik mengenai fakta-faktanya maupun mengenai hal penerapan hukumnya
terus menguatkan Putusan Pengadilan Negeri begitu saja ";
c. Putusan Mahkamah Agung No.638/Sip/1969 tanggal 22 Juli 1970
sebagai berikut :
“ Putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang kurang cukup
dipertimbangkan (onvoldoende gemotiveerd) harus dibatalkan".
1.9. Bahwa berdasarkan uraian dan alasan hukum sebagaimana telah para
Pemohon sampaikan, maka berdasar hukum dan patut menurut hukum apabila
Yang Mulia Majelis Hakim Agung menyatakan menolak pertimbangan Hakim
Tinggi Padang a quo atau setidak - tidaknya menyatakan tidak dapat diterima,
Selanjutnya Kami mohon Yang Mulia Majelis Hakim Agung berkenan
Membatalkan Putusan
Pengadilan Tinggi Padang Nomor. 42/PDT/2009/PT.PDG, tanggal
Juni 2009 Jo Putusan Pengadilan Negeri Pasaman Barat Nomor.
/Pdt.G/2007 /PN.PSB, tanggal 29 Juli 2008 tersebut ;
2. MAJELIS HAKIM PENGADILAN TINGGI PADANG TELAH SALAH
MENERAPKAN HUKUM/MELANGGAR HUKUM YANG BERLAKU SERTA
TIDAK MEMBERI PERTIMBANGAN/MEMBERI PERTIMBANGAN TIDAK
SEMPURNA (ONVOLDOENDE GEMOTIVEERD) ;
Para Pemohon Kasasi dahulu Para Pembanding dahulu Para Penggugat
sangat keberatan atas pertimbangan Judex Facti tersebut karena telah salah dalam
menerapkan hukum dan tidak mempertimbangkan bukti-bukti serta fakta hukum
yang terungkap dalam persidangan,
20
20
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa terhadap pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 4 alinea 1, yang
berbunyi sebagai berikut : .
“ Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi berpendapat….. Sehingga Pengadilan
Tinggi mengambil alih pertimbangan putusan Pengadilan Negeri tersebut sebagai
pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dan oleh karena itu putusan pengaduan
tingkat pertama tersebut dapat dikuatkan. "
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat :
Bahwa alasan kasasi tidak dapat dibenarkan,
- Karena Judex Facti tidak salah menerapkan hukum pertimbangannya telah tepat ;
- Saksi-saksi yang diajukan Penggugat yaitu Zulkifli Glr.Dt.Rajo Magek, Sabaruddin,
Ilyas Majosodeo Urek, Tunggang dan Sudirman Glr.Dt.Kando Panjang semuanya
menerangkan bahwa penyerahan tanah Ulayat kepada PT.Tri Sangga Guna (TSG)
sekarang PT.Laras Internusa (LIN) dilakukan secara adat “ Bokinali “ dimana
penyerahan tanah ulayat dilakukan secara bersama-sama oleh para ninik mamak
dalam Kenagarian Kinali untuk perkebunan kelapa sawit kepada Investor (dahulu
PT.Tri Sangga Guna) ;
- Ternyata Penggugat tidak berhasil membuktikan dalil gugatannya mengenai
hak kepemilikan Penggugat terhadap tanah sengketa, sedangkan Tergugat dapat
membuktikan sangkalannya atas dasar sebagai pembeli lelang dimuka umum dari
pemegang HGU sebelumnya yaitu PT.Tri Sangga Guna sehingga Tergugat harus
mendapat perlindungan hukum ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata bahwa
putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi : 1.
HASMI Dt. SIMARAJO, 2. SARI Dt. SINGGOMARAJO, 3. JUMAN Dt. KANDO
MARAJO tersebut harus ditolak ;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi
ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat
kasasi ini ;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-
Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan
Undang-Undang No 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No.3
Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
Hal. 21 dari 24 hal. Put. No. 1112 K/Pdt/2010
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : 1. HASMI Dt.
SIMARAJO, 2. SARI Dt. SINGGOMARAJO, 3. JUMAN Dt. KANDO MARAJO
tersebut ;
Menghukum Pemohon Kasasi/Para Penggugat untuk membayar biaya perkara
dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp.500.000,- ( lima ratus ribu rupiah ) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada
hari Senin tanggal 15 November 2010 oleh Dr.H.Mohammad Saleh, SH.MH.,
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
H.Achmad Yamanie, SH.MH. dan Prof.Dr.Mieke Komar, SH.MCL. Hakim-Hakim
Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu
juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Eko
Budi Supriyanto, SH.MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ;
Hakim-Hakim Anggota : Ketua :
Ttd./H.Achmad Yamanie, SH.MH. Ttd./
Ttd./Prof.Dr.Mieke Komar, SH.MCL. Dr.H.Mohammad Saleh, SH.MH.
Biaya-biaya : Panitera Pengganti :
Redaksi………… ….Rp. 5.000,- Ttd./
Meterai …………… .Rp. 6.000,- Eko Budi Supriyanto, SH.MH.
Administrasi Kasasi……Rp. 489.000,-
Jumlah ………………… Rp.500.000,-
Untuk SalinanMAHKAMAH AGUNG RI
a.n. PaniteraPanitera Muda Perdata
(Pri Pambudi Teguh, SH.MH )NIP : 19610313 198803 1 003
22
22
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22