Post on 14-Jan-2016
Ekstraksi
Fraksinasi Flavonoid
Penapisan Flavonoid
Simplisia 1 gram
++100 mL air panas
Dididihkan selama 5 menit
Disaring
Filtrat
Lanjutan...
Filtrat C
Filtrat C (5 mL)
++ Serbuk Mg ++ HCl pekat 1 mL
++ Amil alkohol Kocok kuat
Lapisan amil alkohol
Terbentuk warna
+ Flavonoid
Hasil
Amil alkohol
Air
Pegagan Binahong
Amil alkohol
Air
Ekstraksi Fraksinasi Flavonoid
Harbone, J.B. (1996) : Metoda Fitokimia, terjemahan K.
Padmawinata dan I. Soediro, Penerbit ITB, Bandung
Markham, K. R. (1988) : Cara Mengidentifikasi
Flavonoid, terjemahan K. Padmawinata, Penerbit ITB,
Bandung.
Sirait, Midian. (2007) : Penuntun Fitokimia Dalam
Farmasi, Penerbit ITB, Bandung.
Mabry, Flavonoid
Penetapan Kadar Flavonoid ??
Pemisahan Flavonoid
Kromatografi kolom
Kromatografi lapis tipis (KLT)
Kromatografi kertas (Kkt)
Kromatografi Kolom
Adsorben
Silika gel
Isoflavon
Flavanon
Dihidroflavonol
Flavon Yang mengalami metilasi dan asetilasi
Flavonol Yang mengalami metilasi dan asetilasi
O dan C-glikosida dari isoflavon
Kromatografi kolom
Eluen
Nheksan EtOAc (6:1)
Nheksan-CHCl3 (1:1)
CHCl3-MeOH (20:0,8)
EtOAc-MeOH (19:1)
Kromatografi Kolom
Selulosa
untuk semua kelas flavonoid
untuk Glikosida
Eluen
EtOAc-MeOH-Air
Asam asetat 2%
Asam asetat 5%
BAW (4:1:5)
Cara membuat BAW ???
KLT
Adsorben = Kromatografi kolom
Eluen = kromatografi kolom
CHCl3-MeOH (15:1)
Nheksan-ETOAc (3:1)
CHCl3-ETOAc (1:1)
Deteksi di Bawah Sinar lampu UV
Sinar lampu UV 366 nm
Sinar lampu UV 254 nm
Spot berwarna gelap (Fase diam silika)
Diuapi iodin
muncul sebagai bercak kuning coklat
AlCl3 (Metanol)
Kromatografi kertas
Eluen
asam asetat 2-60%
BAW (4:1:5)
Forestal (asam asetat-HCl-Air) 10:3:10
T-Butanol- Asam asetat-Air (3:1:1)
Penampak Bercak
FeCl 5% (MeOH)
Sinar lampu UV 366 nm
AlCl3 (MeOH)
Pereaksi semprot
AlCl3
Kompleks difenil-asam borat-etanolamin (Naturstoffreagenz A)
Asam sulfanilat yang terdiazotasi
Vanilin HCl
Sitroborat
AlCl3
AlCl3 5% dalam Metanol
Pada kromatogram
Disemprotkan dikeringkan
Menunjukan semua 5-hidroksi-flavonoid
Bercak berfluoresensi kuning
Pengamatan pada sinar UV 366 nm
Pemantauan Flavonoid
1 2 3 4 5
Fase diam silika gel GF254 pra salut, fase gerak BAW (4:1:5), 1: fraksi etilasetat
(0,1 mg), 2, 3, 4, 5: isolat TO-A (masing-masing 1, 2, 3, 5 g).
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
UV 254 nm UV 366 nm AlCl3 5% UV 366 nm
Tampak visual DPPH 0,2%
1 2 3 4 5
H2SO4 10%
Kompleks AlCl3
Tampak Visual
+AlCl3 5%
AlCl3 5% Vs Sitroborat PADA KERTAS WHATMAN NO 3 DENGAN METODE DOT-BLOT TES
No Senyawa No Senyawa
1 Flavon 10 Asam-o-kumarat
2 3-OH-Flavon 11 Asam trans-m-kumarat
3 Luteolin-7-glukosida 12 Asam-p-kumarat
4 Apigenin-7-glukosida 13 Asam kafeat
5 kuersitrin 14 Asam ferulat
6 Rutin 15 Asam-o-hidroksi benzoat
7 -tokoferol 16 umbiliferon
8 Kuersetin 17 Saponin
9 Asam askorbat 18 Stigmasterol
1a 1b 2a 2b 3a 3b
4a 4b 5a 5b 6a 6b
7a 7b 8a 8b 9a 9b
10a 10b 11a 11b 12a 12b
13a 13b 14a 14b 15a 15b
16a 16b 17a 17b 18a 18b
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
16 17 18
Sinar UV 254 nm Sinar UV 366 nm
+AlCl3 pada Sinar UV 254 nm +AlCl3 pada Sinar UV 366 nm +Sitroborat pada Sinar UV 254 nm
+Sitroborat
pada Sinar UV 366 nm
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
16 17 18
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
16 17 18
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
16 17 18
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
16 17 18
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
16 17 18
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 11 12
13 14 15
16 17 18
1 (Flavon), 2 (3-OH-Flavon), 8 (Kuersetin)
Larutan Penampak Bercak Sitroborat?
Larutkan 5 g asam sitrat P dan 5 g asam borat P dalam
etanol hingga 100 mL
Farmakope Herbal Indonesia, Edisi 1 tahun 2008, hal 183)
Kompleks difenil-asam borat-etanolamin
(Naturstoffreagenz A)
1% dalam MeOH
Pada kromatogram
Disemprotkan dikeringkan
Menunjukan semua 3-4-dihidroksi-flavon dan
3-4-dihidroksi-flavonol
Bercak jingga (UV atau tampak)
4-hidroksi-flavon dan 4-hidroksi-flavonol
Bercak hijau kuning
Asam sulfanilat yang terdiazotasi
Asam sulfanilat 0,3% dalam HCl 8% (25 ml) dicampur
dengan natrium nitrit 5% (1,5 ml) tepat sebelum
digunakan.
Pada kromatogram
Disemprotkan natrium karbonat 20%
dikeringkan
Gugus hidroksi fenol terlihat sebagai bercak kuning,
jingga, atau merah
Vanilin HCl
5% dalam EtOH dicampur HCl pekat (4:1) tepat sebelum
digunakan.
Disemprotkan dipanaskan
Pola oksidasi lingkar-A floroglusinol dan lingkar-C jenuh (
umumnya pada kromatogram tidaktampak jika disinari
UV).
Untuk katekin dan proantosianidin muncul segera,
flavanon dan dihidroflavonol terbentuk lebih lambat.
1. Quercetin-3-O-gentiobioside
2. Kaempferol-3-O-gentiobioside
3. Quercetin-3-O-rutinoside
4. Vitexin-2-O-rhamnoside
5. Naringin and neohesperidin
6. Chlogenic acid
7. Orientin
8. Vitexin
9. Isorhamnetin-3-O-glucoside
10. Chlorogenic acid,
isochorogenic acid, caffeic acid
11. Isorhamnetin-3-Ogalactoside
12. Quercetin-3-O-rhamnoside
13. Kaempferol-7-O-rhamnoside
14. Caffeic acid and ferulic acid
15. Rutin, chlorogenic acid,
hyperoside.
Fase diam Silika gel GF254 pra salut, pengembang etil
asetat-asam format-asam asetat glasial-air (100-11-11-
27).
Penampak bercak NP/PEG.
UV 365 nm