FISIOLOGI GINJAL

Post on 29-Jan-2016

51 views 0 download

description

.

Transcript of FISIOLOGI GINJAL

FISIOLOGI GINJAL

RINALDI AKBAR M131.0211.191

A4

• GINJAL

Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang terletak di belakang rongga abdomen, satu di setiap sisi kolumnar vertebralis sedikit diatas

garis pinggang .

• FUNGSI GINJAL

o Mempertahankan keseimbangan H2O dalam tubuho Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion CES, termasuk Na,

Cl, K, HCO3, Ca, Mg, SO4, PO4, dan H.o Memelihara volume plasma o Membantu memelihara keseimbangan asam – basa tubuh.o Memelihara osmolaritaso Mengekskresikan ( eleminasi ) produk – produk sisa dari metabolisme

tubuh o Mengekskresikan banyak senyawa asingo Mensekresikan eritropoietino Mensekresikan rennino Mengubah vitamin D menjadi bentuk efektifnya

• NEFRON

Adalah Satuan fungsional berukuran mikroskopik yang disatukan satu sama lain oleh jaringan ikat

Susunan nefron didalam ginjal membentuk 2 daerah khusus , yaitu :o Korteks ginjal, daerah sebelah luar yang granulero Medulla ginjal, daerah bagian dalam berupa segitiga – segitiga bergaris –

garis, piramida ginjal

Setiap nefron tediri dari :o Komponen Vaskular 1. Glomerulus2. Arteri Renaliso Komponen Tubulus

• NEFRON

Nefron korteks o Hampir semua nefron berasal dari korteks ( 80% )o Lengkung tajam pada nefron korteks hanya sedikit terbenam kedalam

medulla

Nefron jukstamedulao Hanya sebagian kecilo Lengkung nefron terbenam jauh kedalam medullao Kapiler peritubulusnya membentuk lengkung vaskuler tajam yang disebut

vasa rekta

• PROSES PEMBENTUKAN URINE

a. Filtrasi Glomerulusb. Reabsorpsi Tubulusc. Sekresi Tubulus

• FILTRASI GLOMERULUS

Cairan yang difiltrasi dari glomelurus kedalam kapsul bowman harus melewati 3 lapisan yang membentuk membrane glomerulus :

o Dinding kapiler glomeluruso Lapisan gelatinosa aseluler (membrane basal)o Lapisan dalam kapsula bowman

Perpindahan cairan dari dalam plasma menembus membrane glomerulus menuju kapsula bowman :

o Tidak terdapat mekanisme transportasi aktif atau pemakaian energi lokalo Terjadi karena disebabkan adanya gaya – gaya fisik pasif yang serupa

dengan gaya – gaya yang terdapat pada kapiler bagian tubuh lainnya.

• FILTRASI GLOMERULUS

3 GAYA FISIK YANG TERLIBAT DALAM FILTRASI GLOMERULUS :

o Tekanan Darah Kapiler Glomeruluso Tekanan Osmotik Koloid Plasmao Tekanan Hidrostatik Kapsula Bowman

• FILTRASI GLOMERULUS

Gaya total yang mendorong filtrasi ( yang disebabkan oleh tekanan darah kapiler glomerulus ) 55 mmHg. Sedangkan gaya yang melawan filtrasi ( akibat tekanan osmotic koloid plasma dan tekanan hidrostatik kapsula bowman ) jumlah nilainya 45 mmHg .

• 55 mmHg – 45 mmHg = 10 mmHg netto tekanan filtrasi

• FILTRASI GLOMERULUS

• Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) / Glomerular Filtration Rate ( GFR ) bergantung pada tekanan filtrasi netto dan koefisien filtrasi / Kf ( yaitu seberapa luas permukaan glomerulus yang tersedia untuk penetrasi dan seberapa permeabelnya membrane glomerulus / seberapa tingkat “kebocorannya” )

GFR = Kf X TEKANAN FILTRASI NETTO

• FILTRASI GLOMERULUS

Perubahan tekanan osmotic koloid plasma dan perubahan tekanan hidrostatik kapsul bowman tidak dapat dikontrol karena dipengaruhui oleh penyakit, namun tekanan darah kapiler glomerulus dapat dikontrol untuk

menyesuaikan GFR untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

GFR dikontrol oleh 2 mekanisme :1. Otoregulasi GFR

Yaitu kemampuan ginjal mempertahankan aliran darah kapiler glomerulus yang konstan ( sehingga tekanan darah kapiler glomerulus konstan dan GFR stabil ).

• FILTRASI GLOMERULUS

2 mekanisme internal yang berperan dalam otoregulasi :

a. mekanisme miogeniko Berespon terhadap perubahan tekanan didalam komponen vascular

nefrono Adalah sifat umum otot polos vaskuler, berkonstriksi atau vasodilatasi,

bergantung dari tekanan arteri yang meningkat atau menurun

b. mekanisme umpan balik tubulo – glomeruluso Melibatkan sel apparatus jukstaglomerular dan macula densa

2. Kontrol Simpatis Ekstrinsik GFR

• REABSORPSI TUBULUS

o Proses dimana bahan – bahan esensial yamg terfiltrasi dikembalikan kedalam tubuh

o Yang direabsorbsi berupa air, gula dan garamo Bahan direabsopsi melalui transportasi transepitel :

o Melintasi membran luminal sel tubuluso Melewati sitosolo Menyebrangi membran basolateral sel tubuluso Berdifusi melintasi cairan interstitiumo Menembus dinding kapiler

• REABSORPSI TRANSEPITEL

• REABSORPSI TUBULUS

Reabsorpsi tubulus o Aktif ( melawan gradien elektrokimia) glukosa, as amino, na, fosfat dll o Pasif (ikuti gradien elektrokimia/osmotik)

• REABSORPSI NATRIUM

Reabsorpsi Nao 80% energi ginjal o Tubulus proksimal 67% - reabsorpsi gula, as amino, H2O, Cl-, dan ureao Ansa henle 25% - (asendens) reabsorpsi Cl-, menghemat keluaran H2Oo Kolingentes dan tubulus distal 8% - dibawah kontrol hormon, mengatur

volum CES dalam kontrol tekanan darah arterio Tahap aktif reabsorpsi Na melibatkan Na – K atpase dependen energi

terdapat di basolateral sel tubuluso Saat pompa memindahkan Na keluar sel tubulus ke ruang lateral ->

konsentrasi Na intrasel terjaga rendah sementara Na diruang lateral meningkat jadi pompa ini melawan gradien konsentrasi

• PENGAKTIFAN SISTEM RENIN-ANGIOTENSIN

o Sel granular apparatus jukstaglomerulus mengeluarkan hormon renin ke darah sbg respon terhadap penurunan NaCl/volume CES/ tekanan darah

o 3 hal yang meningkatkan sekresi renino Sel granular sbg baro reseptor intrarenalo Sel makula densa peka thd Nacl yg melewati di lumen tubulu o Sel granular disarafi s simpatis

• Peptida natriuretik atrium menghambat reabsorpsi Na

o Jantung menghasilkan ANP , disimpan di granula dalam sel otot atrium dibebaskan ketika jantung teregang oleh peningkatan volume CES

o Glukosa dan protein direabsorpsi oleh transpor aktif sekunder dependen Na

o Maksimum tubulus: laju reaborpsi maksimal dicapai ketika pembawa spesifik suatu bahan ditempati atau jenuh shg pembawa tsb tidak lagi dapat menangani tambahan penumpang

o Tm untuk glukosa adalah 375 mg/mnto Ambang ginjal utk glukosa adalah 300mg/ml

• Reabsorpsi Kloridao Bermuatan negatif direabsorpsi secara pasif menuruni gradien listrik yang

tercipta oleh reabsorpsi aktif ion Na bermuatan positif• Reabsorpsi airo Secara pasif di seluruh tubulus karena H2O scr osmosis mengikuti Na yang

direabsorpsi scr aktifo 80% direabsorpsio H2O melewati akuaporin yg terbentuk oleh protein membran plasma

spesifik di sel tubulus • Reabsorpsi ureao Terjadi secara pasif setelah H2O direabsorpsio Terjadi di akhir tubulus proksimal• Produk sisa tidak direabsorpsi o Fenol dan kreatinin

• SEKRESI TUBULUS

o Melibatkan transpor transepitel namun langkahnya dibaliko Bahan yang disekresi tubulus H, K, anion dan kation organiko Sekresi ion H penting untuk keseimbangan asam basa o Sekresi ion K dikontrol aldosteron

• Sekresi ion kalium

o Scr aktif Direabsorpsi di tubulus proksimal o Scr aktif disekresi di tubulus distal dan kolingenteso Aldosteron merangsang sekresi K oleh sel tubulus di akhir nefron sekaligus

meningkatkan reabsorpsi Na oleh sel ini o Peningkatan K di plasma merangsang pengeluaran aldosterono Pada saat tubuh dalam keadaan asam H disekresrikan oleh pompa

basolateral di tukar dengan Na

• Sekresi Ion Hidrogen

o Ion H+ dapat ditambahkan ke cairan filtrasi melalui proses sekrsi di tubulus proximal, distal dan pengumpul, bergantung pada keasaman cairan tubuh.

o Sekresi H+ berkurang bila konsentrasi H+ di dalam tubuh terlalu rendah

• Sekresi anion & kation organik

o Terjadi di tubulus proximal o Mengandung dua jenis pembawa sekretorik yang terpisah.o Pd beberapa keadaan, ion organik secara ekstensif reversible terikat ke

protein plasmaion2 tersebut tdk dapat di filtrasi melalui glomerulusmempermudah eliminasi melalui urin.

• EKSKRESI URIN

o Rata-rata 1 ml urin di ekskresikan per menito Klirens plasma : vol plasma yang di bersihkan seluruhnya dari suatu bahan

tertentu permenito mencerminkan efektivitas ginjal menyingkirkan berbagai bahan dari

linbgkungan cairan internalo Eksresi urin bergantung keadaan kebutuhan tubuh.

Laju kliren bahan (ml/menit)

Konsentrasi bahan dalam urin (jumlah/ml urin)

Kecepatan aliran urin (ml/menit)

Konsentrasi plasma dalam plasma (jumlah/ml plasma)

x=

o Bila hidrasi tubuh berlebihan (terlalu banyak H2O) ginjal menghasilkan urin encer dalam volume yang banyak

o Kebalikan nya ginjal menghasilkan urin yang pekat dalam jumlah sedikit

DAFTAR PUSTAKA

• BUKU FISIOLOGI TUBUH – SHERWOOD