9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Akuntansi
2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi menurut Rama dan Jones (2006, p5),
“The accounting information system is a subsystem of an MIS that provides
accounting and financial information, as well as other information obtained
in the routine processing of accounting transactions”. Yang terjemahannya
adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan subsistem sistem
informasi manajemen (MIS) yang menyediakan informasi akuntansi dan
keuangan seperti halnya informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin
transaksi akuntansi.
Gelinas dan Dull (2008, p14) juga menyatakan bahwa, “Accounting
Information System which is a specialized subsystem of the IS. The purpose
of this separate AIS was to collect, process, and report information related to
the financial aspects of business events”. Yang terjemahannya adalah Sistem
informasi akuntansi merupakan subsistem khusus dari sistem informasi.
Tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah mengumpulkan, memproses,
dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan aspek keuangan dari
kegiatan bisnis.
10
Menurut Wilkinson, et al (2006,p7), “Acounting information system
is a unified structure with in an entity, such as a business firm, that employe
physical resources and other components to transform ecomonic data into
accounting information, with purpose of satisfying the information needs of a
variety of users”. Yang terjemahannya adalah Sistem Informasi Akuntansi
merupakan suatu kesatuan struktur dengan entitas, seperti perusahaan bisnis
yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lainnya untuk
mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan informasi dari beragam pengguna.
Sedangkan Hall (2008, p1) menyatakan “Accounting information
system (AIS) specialized subset of information system that processes financial
transactions”. Yang terjemahannya adalah sistem informasi akuntansi
merupakan bagian dari sistem informasi yang khususnya memproses
transaksi keuangan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah
subsistem yang berkaitan dengan akuntansi dan keuangan dimana data diolah
menjadi informasi akuntansi guna memenuhi kebutuhann informasi yang
diperlukan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan.
11
2.2.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Berdasarkan Romney/Steinbart (2006, p6-7) sistem informasi
akuntansi memiliki 6 komponen yaitu:
1. The people who operate system And perform various functions. Yang
diterjemahkan menjadi, manusia yang menjalankan sistem dan
melakukan bermacam – macam tugas.
2. The procedures and instructions, both manual and automated,
involved in collecting, processing, and storing data about
organization’s activities. Yang diterjemahkan menjadi, Prosedur dan
intruksi, antara manual dan automatisasi, terlibat dalam pengumpulan,
pengolahan, dan penyimpanan data tentang aktivitas organisasi.
3. The data about the organization and its business processes. Yang
diterjemahkan menjadi, Data tentang organisasi dan proses bisnisnya.
4. The software used to process the organization’s data. Yang
diterjemahkan menjadi, Software yang digunakan untuk mengolah
data perusahaan.
5. The information technology infrastructure, including computers,
peripheral devices, and network communications device used to
collect, store, process, and transmit data and information. Yang
diterjemahkan menjadi, Infrastruktur teknologi informasi, meliputi
komputer, perangkat periperal, dan perangkat jaringan komunikasi
12
yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan
metransmisikan data dan informasi.
6. The internal control and security measures that safeguard the data in
the AIS. Yang diterjemahkan menjadi, Pengendalian internal dan
langkah – langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem
informasi akuntansi.
2.2.3 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi
Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut Jones dan
Rama (2006, p6-7) adalah :
a. Producing External Report (Memproduksi Laporan Eksternal)
Businesses use accounting information system to produce special
report to satisfy the information needs of investors, creditors, tax
collectors, regulatory agencies, and other. These reports include
financial statements, tax returns and reports required by agencies
regulating bank, utilities. Yang diterjemahkan menjadi, Sistem
Informasi Akuntansi digunakan dalam bisnis dalam menghasilkan
laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari
investor, kreditur, pemungut pajak, agensi regulator dan lain –
lain. Laporan ini meliputi laporan keuangan, pengembalian pajak
dan laporan yang dibutuhkan oleh agen yang mengatur bank,
utilitas.
13
b. Supporting Routine Activities (Pendukung Aktivitas/kegiatan
Rutin)
Managers need an accounting information system for handling
routine operating activities during the firm’s operating cycle.
Yang diterjemahkan menjadi, Manajer memerlukan sistem
informasi akuntansi untuk menangani aktivitas – aktivitas rutin
selama siklus operasi firma.
c. Decision support (Pendukung Keputusan)
Information is also needed for routine decision support at all
levels of an organization. Yang diterjemahkan menjadi, Informasi
juga dibutuhkan untuk pendukung pengambilan keputusan yang
tidak rutin pada tingkatan dari sebuah organisasi.
d. Planning and control (Perencanaan dan Pengendalian)
An information system is required for planning and control
activities as well.
Yang diterjemahkan menjadi, Sebuah sistem infromasi diperlukan
untuk merencanakan dan mengendalikan aktivitas – aktivitas
dengan baik.
e. Implementing Internal control (Implementasi Pengendalian
Internal) Internal control includes the policies, procedures, and
information system used to protect a company’s assets from loss
or embezzlement and to maintain accurate financial data. Yang
diterjemahkan menjadi, Pengendalian internal mencakup
14
kebijakan – kebijakan, prosedur – prosedur dan sistem informasi
yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari
kehilangan atau manipulasi dan untuk merawat data keuangan
yang akurat.
2.2.4 Pengertian Sistem Informasi Jasa
Menurut Linda Dickerson , “The service information system is a file of
information from the basic client information record. this file contains
demographics information an information about services authorized and
provided through local departments of social services and their providers ”.
Yang diterjemahkan menjadi, Sistem Informasi Jasa adalah sebuah file
informasi dari dasar catatan informasi klien . File ini berisi informasi
demografis , sebuah informasi tentang otorisasi jasa dan disediakan melalui
departemen lokal dari layanan social dan penyediaannya. (Dikutip dari
http://www.ncdhhs.gov/aging/dsinven.html).
2.2.5 Pengertian Analisis Sistem
Menurut Jones – Rama (2006, p588) “System analysis is the second
phases of the systems development life cycle. It involves a study of the current
system and proposes solution in more detail than the investigation stage. The
main objective is to develop requirements for the new system”. Yang
diterjemahkan menjadi, sistem analisis adalah tahap kedua dari siklus hidup
pengembangan sistem. Termasuk didalamnya mempelajari sistem yang
sekarang berjalan dan mengusulkan solusi yang lebih rinci dari tahap
15
investigasi. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menggambarkan
persyaratan dari sistem yang baru.
Menurut Whitten dan Bentley (2007, p200), “System Analysis is the
dissection of a system into its component pieces. As a problem-solving phase,
it precedes systems design. With respect to information system development,
system analysis is the preliminary investigation of a proposed project, the
study and problem analysis of the existing system, the requirements analysis
of business reqiurements for the new system, and the decision analysis for
alternative solutions to fulfill the requirements”.
Yang terjemahannya yaitu, Analisis Sistem adalah pembedahan sistem
menjadi beberapa potongan komponen. Sebagai tahap pemecahanan masalah,
sistem analisis mendahului sistem perancangan. Sehubungan dengan
pengembangan sistem informasi, analisis sistem adalah penyelidikan awal
proyek yang diusulkan, analisis studi dan masalah pada sistem yang ada,
analisa persyaratan kebutuhan bisnis untuk sistem baru, dan analisa
keputusan untuk solusi alternatif dalam memenuhi persyaratan.
Jadi dapat disimpulkan pengertian dari Analisis Sistem adalah fase
selanjutnya dari pengembangan sistem, yang merupakan penyelidikan awal
dari proyek yang diusulkan serta memberikan solusi alternatif untuk
persyaratan sistem yang baru.
16
2.2.6 Pengertian Perancangan Sistem
Menurut O’Brien dan Marakas (2008, P456), “System Design deciding
how a proposed information system will meet the information needs of end
users. Includes logical and physical design activities, and user interface, data
and process design activities that produce system specifications that satisfy
the system requirements developed in the systems analysis stage”. Yang
terjemahannya adalah perancangan sistem memutuskan bagaimana sebuah
sistem informasi yang diusulkan akan memenuhi kebutuhan informasi bagi
pengguna akhir. Termasuk kegiatan desain logis dan fisik, dan user interface,
data dan kegiatan proses desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang
memenuhi persyaratan sistem yang dikembangkan pada tahap analisis sistem.
2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Object
Oriented
2.2.1 Pengertian Rich Picture
Menurut Andreas Riel (2010,p17) “Rich picture is a methodology to
represent an idea, a problem or a concept. Rich picture provides a general
view of a topic and also show relations and interdependences among the
elements, clearly identify the main activities and the actor of the activities”.
Yang terjemahannya adalah Rich picture merupakan sebuah metodologi
untuk merepresentasikan ide, permasalahan atau suatu konsep. Rich picture
menyediakan gambaran umum dari sebuah topik dan juga menunjukkan
hubungan dan saling ketergantungan diantara elemen – elemennya,
17
mengidentifikasi aktivitas utama dan aktor dalam aktivitas utama tersebut
dengan jelas .
2.2.2 Pengertian Unified Modeling Language (UML)
Menurut Jones & Rama (2006, p60 ), “The unified modeling language
(UML) is a language used for specifying, visualizing, constructing, and
documenting an information system” Yang terjemahannya bahwa UML
adalah sebuah bahasa pemodelan untuk spesifikasi , visualisasi, konstruksi
dan dokumentasi suatu system informasi.
Sedangkan menurut Larman ( 2005, p4 ), UML adalah notasi untuk
membuat model system dengan menggunakan konsep object oriented.
Jadi dapat disimpulkan bahwa UML adalah suatu bahasa pemodelan yang
menggunakan konsep object oriented untuk menspesifikasi , memvisualisasi,
mengkonstruksi , dan mendokumentasikan suatu sistem informasi .
2.2.3 UML Activity Diagram
2.2.3.1 Pengertian UML Activity Diagram
Menurut Jones dan Rama (2006, p60), “Activity diagram plays the
role of a “map” in understanding business perocesses by showing the
squence of activity in the process” . Yang diterjemahkan menjadi
activity diagram adalah diagram aktivitas yang berperan sebagai “map”
18
dalam pengertian proses dengan menunjukan sequence dari proses –
proses aktivitas yang ada.
Menurut Bennett, et al. (2006, p648) “Activity diagram is a diagram
that shows activities and actions to descibe wrokflows ” . Yang
diterjemahkan menjadi Activity Diagram adalah diagram yang
menunjukan aktivitas dan tingkah laku untuk mendeskripsikan
workflows.
Jadi dapat disimpulkan pegertian dari Activity Diagram adalah
diagram yang menunjukkan aktivitas dan tingkah laku untuk
mendeskripsikan workflows , yang berperan sebagai “map” dalam
pengertian proses bisnis dengan menunjukan squence dari proses –
proses aktivitas yang ada .
2.2.3.2 Indentifikasi Event
Menurut Jones & Rama ( 2006 , p21-22 ), petunjuk dalam
mengetahui langkah – langkah dalam mengidentifikasi event, antara lain:
1. Recognize the first event in a process when a person or department
within an organization becomes responsible for an activity . Yang
diterjemahkan menjadi , Ketahui event pertama dalam suatu proses
saat seseorang atau departemen di dalam suatu organisasi yang
bertanggung jawab untuk sebuah aktivitas.
19
2. Ignore activities that do not require participation by an internal
agent . Yang diterjemahkan menjadi , Kesampingkan aktivitas yang
tidak memerlukan partisipasi dari internal agent .
3 Recognize a new event when responsibility is transfrerred from one
internal agent to another . Yang diterjemahkan menjadi , Ketahui
event baru saat perpindahan tanggung jawab dari satu internal agent
ke internal agent lainnya .
4 Recognize a new event when a process has been interrupted and
resumed later by the same internal agent . After the interruption ,
someone outside the organization or the process may restart thhe
process . Alternatively , the process may continue at a scheduled
time . Yang diterjemahkan menjadi Ketahui sebuah event yang baru
saat proses interupsi dan dilanjutkan kembali oleh internal agent
yang sama . Setelah interupsi seseorang dari luar perusahaan atau
proses itu sendiri dapay memulai kembali proses itu sesuai jadwal .
5 Use an event name and description that reflects the broad nature of
the event . Yang diterjemahkan menjadi , Gunakan nama event dan
deskripsi yang menggambarkan proses tersebut
2.2.3.3 Pengertian Workflow Table
Menurut Jones dan Rama (2006, p87), “A two-column table is
table that identified the actor and action in a process ” . Yang
diterjemahkan menjadi , tabel dua kolom yang mengidentifikasi aktor dan
aktivitas dalam proses .
20
Adapun menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p141),
“workflow is the sequence of processing steps than completely handles
one business transaction or customer request.” Dapat di jabarkan sebagai
berikut: workflow adalah langkah proses yang berurutan dan lengkap
menangani satu transaksi bisnis atau permintaan user.
Jadi dapat disimpulakan pengertian dari Workflow table adalah
table dua kolom yang melibatkan pelaksanaan yang terkoordinasi dari
suatu entitas , yang mengidentifikasi proses suatu transaksi bisnis secara
berurutan.
2.2.3.4 Pengertian Activity Diagram
Menurut Jones & Rama ( 2006, p60 ), “ The activity diagram
presents plays the role of a “map” in understanding business processes
by showing the sequence of activities in the process ” . Yang
terjemahannya bahwa activity diagram memainkan peranan penting
sebagai peta dalam memahami proses – proses bisinis dengan
menunjukkan urutan aktivitas – aktivitas dalam proses .
Sedangkan menurut Whitten ( 2004, p450 ), “Activity diagram
is a diagram that can be use to depict the flow of a business process, the
steps of a use case, or the logic of an object behavior (method) ” . Yang
terjemahannya bahwa activity diagram adalah sebuah diagram yang dapat
digunakan untuk menggambarkan alur proses bisnis , langkah – langkah
use case , atau logika objek behavior .
21
Dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah sebuah
diagram yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan aktivitas
dalam proses bisnis , menggambarkan alur proses bisnis , langkah –
langkah use case , dan juga metode logika objek behavior.
2.2.3.5 Klasifikasi UML Activity Diagram
2.2.3.5.1 Overview Activity Diagram
Menurut Jones dan Rama (2006, p87) , “A UML activity diagram
that present the high level view of the business process by
documenting the key event, the sequence of these events , and the
information flows between these event” . Yang diterjemahkan
menjadi , diagram yang menggambarkan tampilan level tinggi dari
proses bisnis dengan mendokumentasikan event-event yang
peurutannya dan informasi yang menyertai event tersebut .
2.2.3.5.2 Detailed Activity Diagram
Detailed Activity Diagram menurut Jones dan Rama (2006, p87) ,
“A UML activity diagram that provide a detailed representation of
the activity associated with one or two of the event shown on an
overview diagram ” . Yang diterjemahkan menjadi diagram yang
menggambarkan aktivitas yang saling berhubungan secara detil atau
22
rinci dengan satu atau dua event yang terdapat pada overview
digaram.
2.2.4 UML Class Diagram
2.2.4.1 Pengertian Class
Menurut Bennett , et al. (2006, p71) “class is a concept that
describes a set of objects that are specified in the same way“ . Yang
diterjemahkan menjadi, class adalah konsep yang menjelaskan
seperangkat objek – objek yang ditentukan dengan cara yang sama.
2.2.4.2 Pengertian Atribute
Menurut pendapat Jones dan Rama (2006, p181) , “Attributes :
The smallest units of data that can have meaning to a user . The column
in a relational database that are equivalent to fields in a file ” . Yang
diterjemahkan menjadi , atribut adalah unit terkecil dari data yang
mempunyai pengertian tentang user . Kolom dalam database relasional
yang sama dengan field dalam file .
Menurut Bennett, et al. (2006, p649) “Attribute is an element of
the data structure that , together with operations , defines a class .
Describe some property of instance of the class ” . Yang diterjemahkan
menjadi , atribut adalah sebuah elemen dari struktur data yang bersama
dengan operations , mendefinisikan sebuah class . Menjelaskan beberapa
properti dari contoh class .
23
Jadi dapat disimpulkan pengertian dari atribut adalah sebuah
elemen dari struktur data yang bersama dengan operations ,
mendefinisikan sebuah class dan merupakan unit terkecil dari data yang
mempunyai pengertian tentang user.
2.2.4.3 Pengertian Behavior
Menurut Marakas (2006, p406) “Behaviors are methods or
operations that serve to specify what actions the object can perform”.
Behavior adalah methods atau operations yang disediakan untuk
menentukan tindakan apa yang dapat dilakukan sebuah objek.
Menurut Whittent dan Bentley (2009, p372) “The behavior is the set
of things that an object can do and that correspond to functions that act
on the object’s data (or attributes)”. Maksudnya: behavior adalah
kumpulan dari sesuatu yang dapat dilakukan oleh objek dan terkait
dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek (atau atribut).
Jadi dapat disimpulkan pengertian dari behavior adalah fungsi atau
operasi yang dapat dilakukan oleh objek terhadap atribut objek.
2.2.4.4 Pengertian Event
Menurut pendapat Jones dan Rama (2006, p4) , “Event are activities
that happen at a particular point in time” Yang diterjemahkan menjadi ,
Event adalah aktivitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu.
24
2.2.4.5 Pengertian UML Class Diagram
Menurut Jones & Rama ( 2003, p221 ), “lass diagram is a diagram
that can be used to document tables in accounting information systems ,
relationships between tables and attributes of the table ” Yang
terjemahannya bahwa class diagram adalah sebuah diagram yang bisa
digunakan untuk mendokumentasikan table dalam sistem informasi
akuntansi , hubungan antara table – table , dan atribut dari table tersebut.
Menurut mathiassen ( 2000 , p336 ), “Class diagram describes a
collection of classes and structured relationships ” . Yang terjemahannya
class diagram menggambarkan kumpulan dari class – class dan
hubungan yang terstruktur .
Jadi dapat disimpulkan bahwa UML class diagram adalah sebuah
diagram yang menggambarkan kumpulan class – class yang sling
berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan.
2.2.4.6 Hubungan dalam Class Diagram
Menurut Rama & Jones (2006, p165), hubungan antara class terdiri
dari tiga jenis hubungan, yaitu :
1. One-to-one Relationship
“One to one relationships between entities are not nearly as
common as one to many relationships, but they do occure in AIS.
Consider the one to one relationship between the shipping and
25
billing event. Assuming creates an invoice everytime a shipment is
made and that each invoice only includes information for one
shipment”. Yang terjemahannya adalah one-to-one relationships
antar entitas tidak serig terjadi seperti one-to-many, tetapi mereka
terjadi dalam SIA. Perhatikan hubungan one-to-one antara kejadian
pengiriman dan penagihan. Diasumsikan pembuatan faktur setiap
waktu pengiriman di lakukan dan setiap faktur hanya memasukan
informasi untuk satu pengiriman.
2. One-to-many Relationship
“One to many relationships are common on accounting system. For
example, relationships between agents and events are usually one to
many. An event is usually associated with only one agents, but an
agent can be involved in many events”. Yang terjemahannya adalah
one-to-many relationships umumnya terjadi dalam sistem akuntansi.
Sebagai contoh, hubungan antara agent, tetapi seorang agent bisa
terlibat banyak kejadian.
3. Many-to-many Relationship
“An order can be for many products, and the same product can be
on many orders. Many to many relationships can be converted into
two one to many relationship by adding a “junction table” ”. Yang
terjemahannya adalah Many-to-many relationship menerangkan
dimana sebuah order dapat dilakukan untuk banyak produk, dan
suatu produk yang sama bisa terdapat dalam banyak order. Jadi
26
hubungan many-to-many dapat diubah menjadi dua hubungan one-
to-many dengan menambahkan “junction table” (tabel
persimpangan).
2.2.5 Use Case Diagram
2.2.5.1 Pengertian Use Case Diagram
Menurut Jones rama (2006, p267) “use case diagram is a list of use
cases that occur in a application and that indicate the actor responsible
for each use case”. Yang diterjemahkan menjadi, Use Case Diagram
adalah daftar dari use case yang terjadi dalam aplikasi dan yang
mengindikasi tanggung jawab actor dari setiap use case.
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p242), “Use case diagram
is a diagram to show the various user roles and how those roles use the
system.” Kutipan diatas dapat diartikan: use case diagram adalah diagram
yang digunakan untuk menunjukan keberagaman peran pengguna dan
bagaimana peran tersebut menggunakan sistem.
Jadi use case diagram diagram yang menggambarkan daftar use
case yang terjadi disuatu aplikasi yang menunjukkan actor
bertanggungjawab atas setiap use case. Tujuannya adalah untuk
menyajikan gambaran grafis dari fungsionalitas yang disediakan oleh
sistem dari segi actor.
27
2.2.5.2 Pengertian Actor
Menurut Bennet, et al (2006, p648) “Actor is an external entity of
any for, that interacts with system. Actors may be physical devices,
humans or information systems”. Yang terjemahannya yaitu, actor adalah
entitas eksternal dengan wujud apapun yang berinteraksi dengan sistem.
Actor dapat berupa alat fisik, manusia, maupun sistem informasi.
2.2.6 Rancangan Database
2.2.6.1 Pengertian Rancangan Database
Menurut Connolly & Begg (2010, p320), “Database Design is the
process of creating a design that will support the enterprise’s mission
statement and mission objectives for the required database system”.
Yang diterjemahkan menjadi, Database Design adalah proses
menciptakan sebuah rancangan yang akan mendukung misi dan tujuan
perusahaan untuk sistem database yang diperlukan.
Menurut Stair (2006, p19), “Database is an organized collection of
facts and information, typically consisting of to or more related data
files.” Yang diterjemahkan menjadi, Database adalah kumpulan fakta-
fakta dan informasi yang terorganisir, dan biasanya terdiri dari file data
yang saling terkait.
28
Menurut Jones & Rama (2006, p156), “A database is comprehensive
collection of related data.” Yang diterjemahkan menjadi, Database
adalah kumpulan data-data yang berkaitan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Database Design
adalah proses merancang sekumpulan logika data yang saling
berhubungan untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan informasi pada
operasi organisasi.
Menurut pendapat Jones & Rama (2006,pp 32-33), ada 2 tipe file
data yang penting, yaitu :
1. Master Files
Master Files have the following characteristic (Master Files
mempunyai karakteristik sebagai berikut ) :
a. They store relatively permanent data about external agent,
internal agent, or goods and services. Artinya Master files
biasanya merupakan data file yang permanen berisi data – data
mengenai external agent, internal agent, atau data tentang
barang dan pelayanan.
b. Master files do not provide details about individial transaction.
Artinya Master files tidak menyajikan rincian dari suatu
transaksi yang tunggal.
29
c. Data stored can be characterized as either reference or
summary data. Artinya Data yang disimpan dalam Master files
dapat dikarakteristikkan sebagai referensi atau summary data.
2. Transaction Files
Transaction Files have the following characteristic (Transaction
Files mempunyai karakteristik sebagai berikut) :
a. Transaction file store data about events. Example of events from
revenue cycle include: orders, shipments and cash collections.
Artinya Transaction file menyimpan data tentang peristiwa-
peristiwa. Contoh peristiwa dari pendapatan siklus meliputi:
pesanan, pengiriman dan uang tunai koleksi.
b. Transaction files usually include a field for the date of the
transaction. Artinya File transaksi biasanya menampilkan field
untuk tanggal transaksi .
c. Transaction files usually include quantity and price information.
The quantity refers to the quantity of goods or services
associated with that events. Artinya transaksi file biasanya
menyertakan informasi kuantitas dan harga. Kuantitas yang
mengacu pada jumlah barang atau jasa yang berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa itu.
d. Recall that events occur in a spesific sequence in the revenue
and aquisition cycles. Artinya Mengingat peristiwa terjadi
30
dalam sebuah rangkaian spesific dalam pendapatan dan
aquisition siklus.
Menurut pendapat Jones & Rama (2006,p363-p364), Konsep dari
database yaitu :
1. Primary Key
Is an attribute that uniquely identifies a record in a table.Yang
diterjemahkan menjadi , adalah Sebuah atribut yangmemiliki sebuah
identifikasi yang unik pada sebuah tabel.
2. Foreign Key Is a field in a table that is the primary key in some other
table. Yang diterjemahkan menjadi, Sebuah field pada tabel yang
merupakan primary key pada tabel lain yang digunakan untuk
menghubungkan tabel yang satu ke tabel lain.
2.2.6.2 Tahapan Rancangan Database
Menurut Connolly & Begg (2010 , p322) , Database design is made
up of three main phase :
a) Conceptual database design
The process of constructing of the data used in an enterprise ,
independent of all physical considerations. Yang terjemahannya :
Proses pembuatan sebuah model dari data yang digunakan dalam
perusahaan , bebas dari segala peryimbangan fisik .
b) Logical database design
31
The process of constructing a model of the data used in an enterprise
based on a specific data model, but independent of a particular
DBMS and other physical considerations. Yang terjemahannya :
Proses pembuatan sebuah model dari data yang digunakan dalam
perusahaan berdasarkan model data spesifik, tetapi terbebas dari
perincian DBMS dan pertimbangan fisik lainnya.
c) Physical database design
The process of producing a descriptions of the implementations of
the database on secondary storage; it describes the best relations,
file organizations, and indexes used to achieve efficient access to the
data and any associated integrity constraints and security measures.
Yang terjemahannya : Proses yang menghasilkan implementasi
database dan penyimpanan sekunder; dimana mendeskripsikan
hubungan dasar, file organisasi dan indexes yang digunakan untuk
mencapai efisiensi data, dan asosiasi integritas yang membatasi dan
ukuran keamanan.
2.2.6.3 Pengertian SQL (Structured Query Language)
Menurut Post (2005, p151), “SQL is a standardized database
language, used for data retrieval(queries), data definition and data
manipulation” Yang diterjemahkan menjadi SQL adalah bahasa
pemograman database standart yang digunakan untuk memanggil,
mendefinisikan dan memanipulasi data.
32
Menurut O’Brien (2006, p80), “SQL is a query language that is
becoming a standard for a advance database management system
packages.” Yang diterjemahkan menjadi SQL adalah bahasa query yang
menjadi standart untuk pengembagan database dalam mengelola sistem.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa SQL adalah bahasa
pemograman database yang menjadi standart yang digunakan untuk
memanggil, mendefinisikan dan memanipulasi data.
2.2.7 Rancangan Form
2.2.7.1 Pengertian Rancangan Form
Menurut Jones & Rama (2006, p261), ” Form is a formatted
document containing blank fields that users can fill in with data.” Yang
diterjemahkan menjadi, Formulir adalah dokumen yang telah diatur dan
berisikan field kosong dimana user dapat mengisinya dengan data-data.
Menurut Gelinas & Dull (2008, p147), “forms is oncscreen
presentations of data in tables and queries” Yang diterjemahkan menjadi,
Formulir adalah presentasi data dalam tabel-tabel dan query-query yang
ditampilkan secara onscreen.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Formulir adalah
Dokumen yang berisi field kosong yang dapat diisi oleh user sebagai
perekam terjadinya transaksi dan dapat juga ditampilkan secara maya
dalam sistem komputer.
33
2.2.7.2 Jenis Tipe Input Form
Menurut Jones & Rama (2006, p262-p263) , ada tiga Jenis input
form yaitu single record entry forms , tabular entry forms dan multi-table
entry forms .
a. Single record entry forms : digunakan untuk memasukan atau
mengubah sebuah single record dalam sebuah table.
b. Tabular entry forms : digunakan untuk memasukan atau mengubah
beberapa record dalam sebuah table.
c. Multi – table entry forms : digunakan untuk memasukan atau
mengubah beberapa record dalam beberapa table yang saling
berhubungan.
2.2.8 Rancangan Layar
2.2.8.1 Pengertian Rancangan Layar
Menurut Jones & Rama ( 2006, p271 ) , “Form interface
elements are objects on form used for entering information of performing
action . All aspects of the form are control by the interface . some of these
objects provide or opportunity to improve internal control over data
elements ” . Yang diterjemahkan menjadi, elemen form interface adalah
obyek-obyek pada form yang digunakan untuk memasukkan informasi
atau menjalankan perintah segala aspek dari form dikontrol dengan
elemen interface . Beberapa objek tersebut menyediakan kesempatan
untuk mengembangkan internal control .
34
2.2.8.2 Element Rancangan Layar
Menurut Jones dan Rama (2006. p271-272), Elemen rancangan layar
adalah :
a. Textbox : Text boxes are spaces on a form that are used to enter
information that is added to a table or to display information that is
read from a table. Yang diterjemahkan menjadi, Textbox adalah
ruang di dalam sebuah form yang digunakan untuk menginput
informasi, yang ditambahkan ke tabel atau untuk menampilkan
informasi yang di baca dari tabel.
b. Label : Labels help the user understand what information needs to
be entered. Yang diterjemahkan menjadi, Label membantu user
untuk mengerti informasi apa saja yang diperlukan untuk di input.
c. Look-Up feature : A look-up feature is frequently added to text
boxes that are used for entering foreign keys. Yang diterjemahkan
menjadi, Look-Up feature sering ditambahkan ke dalam textbox,
yang digunakan untuk menginput foreign key.
d. Command Buttons : Command Buttons are used to perform an
action. Yang diterjemahkan menjadi, Command Buttons digunakan
untuk melakukan fungsi.
2.2.8.3 Pengertian Visual basic .Net
Menurut Darmayuda (2008 , p3) , pemrograman Microsoft
Visiual Studio.Net adalah sebuah platform untuk membangun,
35
menjalankan dan meningkatkan generasi lanjut dari applikasi
terdistribusi, .NET framework merupakan platform terbaru untuk
pemrograman applikasi window dari Microsoft dalam upaya
meningkatkan produktifitas pembuatan sebuah program applikasi dan
memungkinkan terbukanya peluang untuk menjalankan program pada
multi sistem operasi serta dapat memperluas pengembangan applikasi
clien-server.
Menurut Stair (2006 ,p173), “Visual Languange is a language tha
use a graphical or visual interface for program development.”. Yang
diterjemahkan menjadi, Visual Languange adalah bahasa yang
menggunakan grafik atau interface visual untuk pengembangan program.
Menurut Post (2005, p409), “Visual Basic is a stand-alone
programming language sold by Microsoft and used to develop
application for the windows environtment.” Yang diterjemahkan menjadi,
Visual Basic adalah bahasa pemograman mandiri yang dikembangkan
oleh Microsoft dan digunakan untuk membangun aplikasi untuk
pengguna windows.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Visual Basic dapat
diartikan sebagai bahasa pemograman mandiri yang menggunakan grafik
atau interface visual untuk pengembangan program yang dikembangkan
oleh Microsoft dan digunakan untuk membangun aplikasi untuk
pengguna windows.
36
2.2.9 Rancangan Laporan
2.2.9.1 Pengertian Rancangan Laporan
Menurut Jones & Rama (2006, p201),”Report is a formatted and
organized presentation of data.” Yang diterjemahkan menjadi, Laporan
adalah penyajian data yang terstruktur dan terorganisir
Menurut Romney (2006, p43), “ Report is a system output organized
in a meaningfull fashion.” Yang diterjemahkan menjadi, Laporan adalah
hasil keluaran sistem yang berharga.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Laporan adalah
Penyajian data yang telah terstruktur yang dibentuk sebgai keluaran
sistem yang berharga
Menurut Jones & Rama (2006. p230-231), laporan dapat dibagi
menjadi beberapa model, Yaitu:
1. Simple List Report
Simple List Report is a list of sales transaction. Yang diterjemahkan
menjadi, Laporan ini menampilkan 1 tipe transaksi, misalnya laporan
penjualan, laporan ini menampilkan transaksi-transaksi penjualan
yang dilakukan perusahaan.
2. Group Detail Report
Group Detail Report is a list of sales transaction that are grouped by
the type of product sold, with a subtotal for each product type. Yang
37
diterjemahkan menjadi, Laporan ini menampilkan transaksi
penjualan yang dikelompokan berdasarkan jenis produk yang dijual,
dengan mencantumkan subtotal dari masing-masing jenis produk.
3. Summary Report
Summary Report would give only summary sales figures, such as
total sales for each product, without listing individual sales
transaction. Yang diterjemahkan menjadi, Laporan ini menampilkan
ringkasan dari keseluruhan angka penjualan, seperti total penjualan
dari tiap produk, tanpa menampilkan transaksi-transaksi penjualan
per produk tersebut.
4. Single Entity Report
Single Entity Report would provide details about only one event,
such as a sales invoice. Yang diterjemahkan menjadi, Laporan ini
hanya menampilkan rincian tentang 1 event saja, misalnya sales
invoice.
2.2.9.2 Element Rancangan Laporan
Menurut Jones & Rama (2006. p214-215), rancangan laporan terdiri dari:
1. Label Boxes and Text Boxes
Two importants elements of any report are labels and data. In
Microsoft Access, this elements are referred to as label boxes and
text boxes. Yang diterjemahkan menjadi, Dua elemen penting dari
38
segala laporan adalah label dan data. Dalam microsoft Access,
elemen-elemen ini ditunjukan oleh label boxes dan text boxes.
2. Grouping Atribut
Grouped report are grouped by something. Yang diterjemahkan
menjadi, Laporan yang berkelompok, dikelompokan oleh sesuatu
hal.
3. Group Header
The group header can be used to present information that is common
to the group. Yang diterjemahkan menjadi, Group Header dapat
digunakan dalam penyediaan informasi yang umum dalam
kelompok.
4. Group Detail
Transaction pertaining to the group are listed in the group detail
section. Yang diterjemahkan menjadi, Transaksi yang terjadi pada
kelompok didaftarkan dalam kelompok secara rinci dan lengkap.
5. Group Footer
Group Footers can also be used to provide usefull information in
grouped reports. Yang diterjemahkan menjadi, Group footer ini juga
dapat digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam
laporan yang berkelompok.
2.2.10 Navigation Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p504), “Navigation is the
process of accessing an object by extracting its object identifier from
39
another(related) object”. Yang terjemahaan Navigation adalah proses
mengakses objek dengan penggalian pengenalan suatu objek dari objek lain
yang saling berkaitan.
Menurut Bennet, McRobb, Farmer (2006, p63), “ Navigation diagram a
complex system is likely to require many diagrammatic models to describe its
requirement and its design. Yang terjemahannya navigation diagram adalah
sistem yang kompleks yang membutuhkan banyak model diagram untuk
menggambarkan kebutuhan dan untuk mendisainnya. Selain itu, Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa Navigation diagram adalah Diagram yang
digunakan untuk menggambarkan alur perpindahan dari satu window ke
window lainya yang terjadi dalam satu sistem informasi.
Jadi navigation diagram adalah adalah sistem yang kompleks yang
membutuhkan banyak model diagram untuk mendisainnya guna diakses ke
objek lainnya.
2.3 Teori – Teori Khusus dari Pengembangan Sistem Informasi Jasa Servis dan
Perbaikan AC (Air Conditioner) pada CV. Eka Setia Karya Abadi
2.3.1 Pengertian Jasa
Menurut Kotler dan Amstrong (2006, p219) , “A service is any activity or
benefit that one party can offer to another which is essentially intangible and
does not result in the ownership of anything” Yang diterjemahkan menjadi ,
jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu
40
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun.
2.3.2 Karakteristik Jasa
Secara umum jasa mempunyai 4 karakteristik yang membedakannya
dengan barang menurut Kotler dan Amstrong (2006,p243-245) yaitu
1. Tidak berwujud (Intangible)
Jasa tidak bisa dilihat , dcicipi , dirasakan , didengar , dan dibaui sebelum
dibeli. Misalnya : orang yang akan memakai bedah pelastik tidak dapat
melihat hasilnya sebelum pembelian jasa itu. Penumpang pesawat terbang
tidak mempunyai apapun kecuali selembar tiket dan janji untuk sampai
tempat tujuan dengan aman.
2. Tidak dapat dipisahkan (Inseparibility)
Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyediaanya , apakah penyediaan tadi
adalah orang atau mesin . Bila karyawan jasa menyediakan jasa , maka
karyawan itu merupakan bagian dari jasa .
3. Bervariasi (Variability)
Kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan jasa , dan waktu ,
tempat , dan bagaimana cara mereka disediaakan . Misalnya : beberapa
hotel , katakanlah hotel hilton , memiliki reputasi untuk penyediaan jasa
yang lebih baik dari lainnya .
41
4. Tidak tahan lama / Mudah Lenyap (Perishability)
Jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan atau pemakaian yang akan
datang. Misalnya : beberapa dokter meminta bayaran kepada pasien
karena tidak menepati janjinya, sebab nilai jasa ada pada saat itu juga dan
hilang jika pasien itu tidak datang.
2.3.3 Transaksi dan Pencatatan Akuntansi pada Perusahaan Jasa
2.3.3.1 Arus Transaksi Bisnis
Menurut pendapat Warren, Reeve, Fess (2005 , p71-72) ,
transaksi terjadi bermula ketika manajer atau karyawan memberikan
persetujuan otorisasi atas transaksi . Kemudian transaksi tersebut
dilakukan Pihak – pihak yang terlibat dalam transaksi ini biasanya
menyiapkan dokumen yang menjelaskan rincian transaksi. Dokumen –
dokumen inilah yang menjadi dasar untuk menganalisa dan mencatat
transaksi.
Transaksi pertama-tama akan dicatat ke dalam jurnal , kemudian
secara periodik , ayat jurnal tersebut dipindahkan ke akun akun pada
buku besar . Proses pemindahan debit dan kredit ini dari ayat jurnal ke
akun-akun dinamakan pemindahan bukuan atau posting.
42
2.3.3.2 Jurnal
Menurut Mulyadi (2001, p101), jurnal merupakan catatan akuntansi
permanen yang pertama, yang digunakan untuk mencatat transaksi
keuangan perusahaan.
Jenis-jenis jurnal:
a. Jurnal Umum
Jika jenis transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum dengan
dua kolom, debit dan kredit, sudah cukup memadai sebagai catatan
akuntansi pertama. Jurnal ini digunakan untuk menampung transaksi
penjualan, pembelian, penerimaan dan pengeluaran kas.
b. Jurnal Khusus
Jika usaha perusahaan bertambah besar dan jenis transaksi menjadi
lebih banyak, jurnal umum tersebut menjadi tidak mampu lagi
menampung berbagai transaksi lagi yang timbul, yang frekuensi
terjadinya semakin tinggi. Dalam hal ini mulai diperlakukan jurnal
khusus.
Macam-macam jurnal khusus, yaitu:
1. Jurnal Pembelian digunakan untuk pencatatan transaksi pembelian
persediaan barang secara kredit.
2. Jurnal Penjualan digunakan untuk pencatatan transaksi penjualan
persediaan barang secara kredit.
43
3. Jurnal Penerimaan Kas dipergunakan khusus untuk mencatat
transaksi penerimaan kas dan semua transaksi yang mengakibatkan
bertambahnya kas di perusahaan.
Jurnal Pengeluaran Kas dipergunakan khusus untuk mencatat
transaksi pengeluaran dan pembayaran melalui kas, juga transaksi yang
mengakibatkan berkurangnya kas perusahaan.
2.3.3.3 Catatan Akuntansi pada Perusahaan Jasa
Menurut pendapat Warren, Reeve, Fess (2005 , p75-79) ,
beberapa transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi pada perusahaan
jasa yaitu ketika perusahaan memperoleh pendapatan atas jasa pelayanan
, maka akun kas meningkat dan di debit ; akun pendapatan jassa
meningkat dan di kredit .
Kas xxxxxxxxx
Pendapatan jasa xxxxxxxxx
Ketika perusahaan bersedia untuk menjual barang atau jasa dan
menerima pembayarannya kemudian , maka perusahaan tersebut telah
mempunyai piutang usahan , yang merupakan klaim terhadap pembeli .
piutang usaha adalah aktiva dan meskipun belum menerima kas ,
perusahaan telah mengakui pendapatan . Jadi, akun piutang usaha
meningkat dan di debit ; akun pendapatan jasa meningkat di debit .
Piutang usaha xxxxxxxxx
Pendapatan jasa xxxxxxxx
44
Jika perusahaan menerima pembayaran piutang dari pelanggan
(pelanggan membayar utang) , maka satu aktiva meningkat dan aktiva
lainnya menurun . Kas meningkat dan di debit ; pitunag usaha menurun di
kredit .
Kas xxxxxxxxx
Piutang usaha xxxxxxxxx
2.3.4 Pengertian Air Conditioner (AC)
Air conditioner (AC) adalah sitem atau mesin yang dirancang untuk
menstabilkan suhu udara dan kelembaban suatu area (yang digunakan untuk
pendinginan maupun pemanasan tergantung pada sifat udara pada waktu
tertentu).
Umumnya menggunakan siklus refrigerasi tapi kadang-kadang
menggunakan penguapan, biasanya untuk kenyamanan pendingin di gedung-
gedung dan kendaraan bermotor.
Konsep pendingin udara diketahui telah diterapkan di Romawi Kuno dan
Persia abad pertengahan. Pendingin modern muncul dari kemajuan dalam
ilmu kimia selama abad 19, dan pendingin udara skala besar listrik pertama
ditemukan dan digunakan pada tahun 1902 oleh Willis Haviland Carrier.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Penyejuk_udara.html)
45
2.3.5 Pengertian Servis
Merawat secara khusus suatu barang yg masa penggunaannya telah
melampaui batas waktu tertentu .
(http://artikata.com/arti-350743-servis.html).
2.3.6 Pengertian Perbaikan
Usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi dari suatu benda atau
alat yang rusak akibat pemakaian alat tersebut pada kondisi semula.
(http://printerspecialist.blogspot.com/2011/02/pengertian-servis-
perbaikan.html)
2.3.7 Jenis – Jenis Air Conditioner (AC)
1. Jenis AC Split memisahkan bagian ‘ruang dalam’ (indoor) dengan
‘ruang luar’ (outdoor). Noise yang dihasilkan ketika pendingin bekerja
menjadi lebih lembut karena letaknya yang terpisah. AC Split Cocok
untuk ruangan yang membutuhkan ketenangan, seperti ruang tidur,
ruang kerja atau perpustakaan.
2. Jenis AC Window, biasanya meletakkan posisi indoor dan outdoor
bersatu dalam sisi yang berlawanan. Biasanya dipilih karena
pertimbangan keterbatasan ruangan, sepreti pada rumah susun. Dan oleh
karena bentuknya yang biasanya besar, jenis AC ini relatif lebih aman
dari pencurian.
46
3. AC jenis Cassette, cenderung lebih sulit dalam pemasangannya.
Dipasang oleh teknisi tempat jual AC maupun orang berpengalaman di
bidangnya. Biasanya cocok untuk dipasang di sebuah gedung bertingkat
(berlantai banyak).
4. Standing AC. Jenis AC ini cocok dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan
situasional dan mobile karena fungsinya yang mudah dipindahkan,
seperti seminar, pengajian outdoor dsb.
Sumber:(http://kompiancur.blogspot.com/2009/06/jenis-air-
conditioner.html)
2.3.8 Komponen Air Conditioner (AC)
1. Kompresor
Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem AC. Kompresor akan
memompa gas refrigerant dibawah tekanan dan panas yang tinggi pada
sisi tekanan tinggi dari sistem dan menghisap gas bertekanan rendah pada
sisi intake (sisi tekanan rendah).
Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu :
• Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator
dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant
dinaikkan.
47
• Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan
sehingga membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke
kondensor, dan dikabutkan pada temperatur yang tinggi.
• Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu
dengan mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.
2. Kopling magnet (Magnetic Clutch).
Upaya hubungan kompresor dengan motor penggeraknya dapat
diputuskan dan dihubungkan (pada saat AC dihidupkan dan dimatikan),
maka kita perlukan sebuah kopling magnet yang dipasang pada poros
kompresor, bersama roda puli.
Bila sakelar dihubungkan, magnet listrik akan menarik plat penekan
sampai berhubungan dengan roda pulley dan poros kompresor terputar.
Pada waktu sakelar diputuskan pegas plat pengembali akan menarik plat
penekan sehingga putaran motor penggerak terputus dari poros
kompresor (putaran mesin hanya memutar puli saja).
3. Kondensor
Kondensor di dalam sistem air conditioner merupakan alat yang
digunakan untuk merubah gas refrigrant bertekanan tinggi menjadi
cairan. Alat tersebut melakukan cara ini dengan menghilangkan panas
dari refrigerant ke temperature atmosfir. Kondensor terdiri dari coil dan
fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup
diantaranya. Kondensor ditempatkan didepan radiator yang
48
pendinginanya dijamin oleh kipas. Untuk refrigrant jenis R-134a
menggunakan kondensor jenis parallel flow untuk memperbaiki efek
pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek pendinginan udara dapat
diperbaiki sekitar 15% sampai 20%.
4. Filter (receiver drier)
Receiver drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga
berisikan fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-
benda asing dan uap air dari sirkulasi refrigerant. Receiver-drier
menerima cairan refrigerant bertekanan tinggi dari kondensor dan
disalurkan ke katup ekspansi (katup ekspansi). Receiver drier terdiri dari
main body filter, desiccant, pipe, dan side glass . Cairan refrigerant
dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke katup ekspansi melalui outlet
pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body setelah
tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.Filter /
Reciever drie mempunyau 3 fungsi , yaitu :
1. Menyimpan refrigrant
2. Menyaring benda-benda asing dan uap air dengan desiccant dan
filter agar tidak bersirkulasi pada sistem AC.
3. Memisahkan gelembung gas dengan cairan refrigrant sebelum
dimasukkan ke katup ekspansi
5. Saklar pengatur tekanan.
49
� Dual pressure switch dipasangkan pada refrigerant line di antara
kondensor dan receiver drier atau pada receiver drier. Dual pressure
switch, sebagai alat pengaman, berfungsi untuk menghentikan
kompresor dengan meng-off-kan magnetic clutch, ketika tekanan pada
high pressure line tidak normal tinggi atau rendah.
• Low pressure : Jika tidak ada refrigerant dalam sistem A/C, switch ini
akan terbuka, sehingga memutus pengiriman listrik ke compressor
clutch . Ia dapat melindungi kerusakan compressor.
• High pressure : Ia mendeteksi tekanan refrigerant pada sisi tekanan
tinggi,jika tekanan yang ada lebih tinggi dari normal, maka switch
akan terbuka dan memutus aliran listrik, untuk menjaga agar tekanan
sistem A/C tidak melampaui batasnya.
6. Katup ekspansi
Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor,
saringan harus diturunkan supaya zat pendingin menguap, dengan
demikian penyerapan panas dan perubahan bentuk zat pendingin dari cair
menjadi gas akan berlangsung dengan sempurna sebelum keluar
evaporator. Untuk itulah pada saluran masuk evaporator dipasang katub
ekspansi. Bekerjanya katup ekspansi diatur sedemikian rupa agar
membuka dan menutupnya katup sesuai dengan temperatur evaporator
atau tekanan di dalam sistem.
50
7. Katup ekspansi jenis Blok
Ruangan di atas membran diisi dengan cairan khusus yang sensitif
terhadap perubahan temperatur pada evaporator. Bila temperatur
evaporator rendah, tekanan cairan di atas membran tidak mampu
melawan tekanan pegas, katup jarum menutup saluran masuk ke
evaporator, penguapan zat pendingin terhenti dan temperatur evaporator
naik kembali. Sebaliknya pada saat temperatur evaporator naik, tekanan
cairan di atas membran akan naik pula, sampai melebihi tekanan pegas,
katup terdorong ke bawah, saluran terbuka. Suhu evaporator turun
kembali, demikian seterusnya.
8. Evaporator
Zat pendingin cair dari receiver drier dan kondensor harus dirubah
kembali menjadi gas dalam evaporator, dengan demikian evaporator
harus menyerap panas, agar penyerapan panas ini dapat berlangsung
dengan sempurna, pipa–pipa evaporator juga diperluas permukaannya
dengan memberi kisi–kisi (elemen) dan kipas listrik (blower), supaya
udara dingin juga dapat dihembus ke dalam ruangan.
Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk
keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang
lembab. Air ini juga akan membersihkan kotoran–kotoran yang
51
menempel pada kisi–kisi evaporator, karena kotoran itu akan turun
bersama air.
9. Thermostat
Jika suhu pengabutan refrigrant menurun dibawah 0oC maka akan
terbentuk pembekuan (frost) pada fin evaporator dan hal ini
menyebabkan menurunya aliran udara serta kapasitas pendinginan
menurun.. Untuk mencegah seperti pembekuan / frosting ini, dan agar
temperatur ruang dalam kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang
diinginkan, maka thermostats dipasangkan. Alat berupa saklar ini
terpasang pada evaporator case dengan pipa kapilernya terpasang dan
terbungkus rapat pada pipa saluran masuk evaporator.
Thermostat dihubungkan ke magnetic clutch pada kompresor secara seri.
Thermostat akan melepaskan magnetic clutch ketika temperatur
permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar 1 C dan akan
menghubungkan magnetic clutch dengan kompresor ketika suhunya telah
mencapai > 4 C.
10. Penyaring udara (air filter).
Air filter ini menggunakan combination filter, untuk menyaring
debu dan bau dalam udara secara efektif sehingga udara yang masuk ke
ruangan mobil benar – benar bersih dan tidak berbau.
Top Related