BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi...

44
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi menurut Rama dan Jones (2006, p5), “The accounting information system is a subsystem of an MIS that provides accounting and financial information, as well as other information obtained in the routine processing of accounting transactions”. Yang terjemahannya adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan subsistem sistem informasi manajemen (MIS) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan seperti halnya informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin transaksi akuntansi. Gelinas dan Dull (2008, p14) juga menyatakan bahwa, “Accounting Information System which is a specialized subsystem of the IS. The purpose of this separate AIS was to collect, process, and report information related to the financial aspects of business events”. Yang terjemahannya adalah Sistem informasi akuntansi merupakan subsistem khusus dari sistem informasi. Tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan aspek keuangan dari kegiatan bisnis.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi...

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi menurut Rama dan Jones (2006, p5),

“The accounting information system is a subsystem of an MIS that provides

accounting and financial information, as well as other information obtained

in the routine processing of accounting transactions”. Yang terjemahannya

adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan subsistem sistem

informasi manajemen (MIS) yang menyediakan informasi akuntansi dan

keuangan seperti halnya informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin

transaksi akuntansi.

Gelinas dan Dull (2008, p14) juga menyatakan bahwa, “Accounting

Information System which is a specialized subsystem of the IS. The purpose

of this separate AIS was to collect, process, and report information related to

the financial aspects of business events”. Yang terjemahannya adalah Sistem

informasi akuntansi merupakan subsistem khusus dari sistem informasi.

Tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah mengumpulkan, memproses,

dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan aspek keuangan dari

kegiatan bisnis.

10

Menurut Wilkinson, et al (2006,p7), “Acounting information system

is a unified structure with in an entity, such as a business firm, that employe

physical resources and other components to transform ecomonic data into

accounting information, with purpose of satisfying the information needs of a

variety of users”. Yang terjemahannya adalah Sistem Informasi Akuntansi

merupakan suatu kesatuan struktur dengan entitas, seperti perusahaan bisnis

yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lainnya untuk

mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan informasi dari beragam pengguna.

Sedangkan Hall (2008, p1) menyatakan “Accounting information

system (AIS) specialized subset of information system that processes financial

transactions”. Yang terjemahannya adalah sistem informasi akuntansi

merupakan bagian dari sistem informasi yang khususnya memproses

transaksi keuangan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah

subsistem yang berkaitan dengan akuntansi dan keuangan dimana data diolah

menjadi informasi akuntansi guna memenuhi kebutuhann informasi yang

diperlukan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan.

11

2.2.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Berdasarkan Romney/Steinbart (2006, p6-7) sistem informasi

akuntansi memiliki 6 komponen yaitu:

1. The people who operate system And perform various functions. Yang

diterjemahkan menjadi, manusia yang menjalankan sistem dan

melakukan bermacam – macam tugas.

2. The procedures and instructions, both manual and automated,

involved in collecting, processing, and storing data about

organization’s activities. Yang diterjemahkan menjadi, Prosedur dan

intruksi, antara manual dan automatisasi, terlibat dalam pengumpulan,

pengolahan, dan penyimpanan data tentang aktivitas organisasi.

3. The data about the organization and its business processes. Yang

diterjemahkan menjadi, Data tentang organisasi dan proses bisnisnya.

4. The software used to process the organization’s data. Yang

diterjemahkan menjadi, Software yang digunakan untuk mengolah

data perusahaan.

5. The information technology infrastructure, including computers,

peripheral devices, and network communications device used to

collect, store, process, and transmit data and information. Yang

diterjemahkan menjadi, Infrastruktur teknologi informasi, meliputi

komputer, perangkat periperal, dan perangkat jaringan komunikasi

12

yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan

metransmisikan data dan informasi.

6. The internal control and security measures that safeguard the data in

the AIS. Yang diterjemahkan menjadi, Pengendalian internal dan

langkah – langkah keamanan yang mengamankan data dalam sistem

informasi akuntansi.

2.2.3 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut Jones dan

Rama (2006, p6-7) adalah :

a. Producing External Report (Memproduksi Laporan Eksternal)

Businesses use accounting information system to produce special

report to satisfy the information needs of investors, creditors, tax

collectors, regulatory agencies, and other. These reports include

financial statements, tax returns and reports required by agencies

regulating bank, utilities. Yang diterjemahkan menjadi, Sistem

Informasi Akuntansi digunakan dalam bisnis dalam menghasilkan

laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari

investor, kreditur, pemungut pajak, agensi regulator dan lain –

lain. Laporan ini meliputi laporan keuangan, pengembalian pajak

dan laporan yang dibutuhkan oleh agen yang mengatur bank,

utilitas.

13

b. Supporting Routine Activities (Pendukung Aktivitas/kegiatan

Rutin)

Managers need an accounting information system for handling

routine operating activities during the firm’s operating cycle.

Yang diterjemahkan menjadi, Manajer memerlukan sistem

informasi akuntansi untuk menangani aktivitas – aktivitas rutin

selama siklus operasi firma.

c. Decision support (Pendukung Keputusan)

Information is also needed for routine decision support at all

levels of an organization. Yang diterjemahkan menjadi, Informasi

juga dibutuhkan untuk pendukung pengambilan keputusan yang

tidak rutin pada tingkatan dari sebuah organisasi.

d. Planning and control (Perencanaan dan Pengendalian)

An information system is required for planning and control

activities as well.

Yang diterjemahkan menjadi, Sebuah sistem infromasi diperlukan

untuk merencanakan dan mengendalikan aktivitas – aktivitas

dengan baik.

e. Implementing Internal control (Implementasi Pengendalian

Internal) Internal control includes the policies, procedures, and

information system used to protect a company’s assets from loss

or embezzlement and to maintain accurate financial data. Yang

diterjemahkan menjadi, Pengendalian internal mencakup

14

kebijakan – kebijakan, prosedur – prosedur dan sistem informasi

yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari

kehilangan atau manipulasi dan untuk merawat data keuangan

yang akurat.

2.2.4 Pengertian Sistem Informasi Jasa

Menurut Linda Dickerson , “The service information system is a file of

information from the basic client information record. this file contains

demographics information an information about services authorized and

provided through local departments of social services and their providers ”.

Yang diterjemahkan menjadi, Sistem Informasi Jasa adalah sebuah file

informasi dari dasar catatan informasi klien . File ini berisi informasi

demografis , sebuah informasi tentang otorisasi jasa dan disediakan melalui

departemen lokal dari layanan social dan penyediaannya. (Dikutip dari

http://www.ncdhhs.gov/aging/dsinven.html).

2.2.5 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Jones – Rama (2006, p588) “System analysis is the second

phases of the systems development life cycle. It involves a study of the current

system and proposes solution in more detail than the investigation stage. The

main objective is to develop requirements for the new system”. Yang

diterjemahkan menjadi, sistem analisis adalah tahap kedua dari siklus hidup

pengembangan sistem. Termasuk didalamnya mempelajari sistem yang

sekarang berjalan dan mengusulkan solusi yang lebih rinci dari tahap

15

investigasi. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menggambarkan

persyaratan dari sistem yang baru.

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p200), “System Analysis is the

dissection of a system into its component pieces. As a problem-solving phase,

it precedes systems design. With respect to information system development,

system analysis is the preliminary investigation of a proposed project, the

study and problem analysis of the existing system, the requirements analysis

of business reqiurements for the new system, and the decision analysis for

alternative solutions to fulfill the requirements”.

Yang terjemahannya yaitu, Analisis Sistem adalah pembedahan sistem

menjadi beberapa potongan komponen. Sebagai tahap pemecahanan masalah,

sistem analisis mendahului sistem perancangan. Sehubungan dengan

pengembangan sistem informasi, analisis sistem adalah penyelidikan awal

proyek yang diusulkan, analisis studi dan masalah pada sistem yang ada,

analisa persyaratan kebutuhan bisnis untuk sistem baru, dan analisa

keputusan untuk solusi alternatif dalam memenuhi persyaratan.

Jadi dapat disimpulkan pengertian dari Analisis Sistem adalah fase

selanjutnya dari pengembangan sistem, yang merupakan penyelidikan awal

dari proyek yang diusulkan serta memberikan solusi alternatif untuk

persyaratan sistem yang baru.

16

2.2.6 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut O’Brien dan Marakas (2008, P456), “System Design deciding

how a proposed information system will meet the information needs of end

users. Includes logical and physical design activities, and user interface, data

and process design activities that produce system specifications that satisfy

the system requirements developed in the systems analysis stage”. Yang

terjemahannya adalah perancangan sistem memutuskan bagaimana sebuah

sistem informasi yang diusulkan akan memenuhi kebutuhan informasi bagi

pengguna akhir. Termasuk kegiatan desain logis dan fisik, dan user interface,

data dan kegiatan proses desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang

memenuhi persyaratan sistem yang dikembangkan pada tahap analisis sistem.

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Object

Oriented

2.2.1 Pengertian Rich Picture

Menurut Andreas Riel (2010,p17) “Rich picture is a methodology to

represent an idea, a problem or a concept. Rich picture provides a general

view of a topic and also show relations and interdependences among the

elements, clearly identify the main activities and the actor of the activities”.

Yang terjemahannya adalah Rich picture merupakan sebuah metodologi

untuk merepresentasikan ide, permasalahan atau suatu konsep. Rich picture

menyediakan gambaran umum dari sebuah topik dan juga menunjukkan

hubungan dan saling ketergantungan diantara elemen – elemennya,

17

mengidentifikasi aktivitas utama dan aktor dalam aktivitas utama tersebut

dengan jelas .

2.2.2 Pengertian Unified Modeling Language (UML)

Menurut Jones & Rama (2006, p60 ), “The unified modeling language

(UML) is a language used for specifying, visualizing, constructing, and

documenting an information system” Yang terjemahannya bahwa UML

adalah sebuah bahasa pemodelan untuk spesifikasi , visualisasi, konstruksi

dan dokumentasi suatu system informasi.

Sedangkan menurut Larman ( 2005, p4 ), UML adalah notasi untuk

membuat model system dengan menggunakan konsep object oriented.

Jadi dapat disimpulkan bahwa UML adalah suatu bahasa pemodelan yang

menggunakan konsep object oriented untuk menspesifikasi , memvisualisasi,

mengkonstruksi , dan mendokumentasikan suatu sistem informasi .

2.2.3 UML Activity Diagram

2.2.3.1 Pengertian UML Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p60), “Activity diagram plays the

role of a “map” in understanding business perocesses by showing the

squence of activity in the process” . Yang diterjemahkan menjadi

activity diagram adalah diagram aktivitas yang berperan sebagai “map”

18

dalam pengertian proses dengan menunjukan sequence dari proses –

proses aktivitas yang ada.

Menurut Bennett, et al. (2006, p648) “Activity diagram is a diagram

that shows activities and actions to descibe wrokflows ” . Yang

diterjemahkan menjadi Activity Diagram adalah diagram yang

menunjukan aktivitas dan tingkah laku untuk mendeskripsikan

workflows.

Jadi dapat disimpulkan pegertian dari Activity Diagram adalah

diagram yang menunjukkan aktivitas dan tingkah laku untuk

mendeskripsikan workflows , yang berperan sebagai “map” dalam

pengertian proses bisnis dengan menunjukan squence dari proses –

proses aktivitas yang ada .

2.2.3.2 Indentifikasi Event

Menurut Jones & Rama ( 2006 , p21-22 ), petunjuk dalam

mengetahui langkah – langkah dalam mengidentifikasi event, antara lain:

1. Recognize the first event in a process when a person or department

within an organization becomes responsible for an activity . Yang

diterjemahkan menjadi , Ketahui event pertama dalam suatu proses

saat seseorang atau departemen di dalam suatu organisasi yang

bertanggung jawab untuk sebuah aktivitas.

19

2. Ignore activities that do not require participation by an internal

agent . Yang diterjemahkan menjadi , Kesampingkan aktivitas yang

tidak memerlukan partisipasi dari internal agent .

3 Recognize a new event when responsibility is transfrerred from one

internal agent to another . Yang diterjemahkan menjadi , Ketahui

event baru saat perpindahan tanggung jawab dari satu internal agent

ke internal agent lainnya .

4 Recognize a new event when a process has been interrupted and

resumed later by the same internal agent . After the interruption ,

someone outside the organization or the process may restart thhe

process . Alternatively , the process may continue at a scheduled

time . Yang diterjemahkan menjadi Ketahui sebuah event yang baru

saat proses interupsi dan dilanjutkan kembali oleh internal agent

yang sama . Setelah interupsi seseorang dari luar perusahaan atau

proses itu sendiri dapay memulai kembali proses itu sesuai jadwal .

5 Use an event name and description that reflects the broad nature of

the event . Yang diterjemahkan menjadi , Gunakan nama event dan

deskripsi yang menggambarkan proses tersebut

2.2.3.3 Pengertian Workflow Table

Menurut Jones dan Rama (2006, p87), “A two-column table is

table that identified the actor and action in a process ” . Yang

diterjemahkan menjadi , tabel dua kolom yang mengidentifikasi aktor dan

aktivitas dalam proses .

20

Adapun menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p141),

“workflow is the sequence of processing steps than completely handles

one business transaction or customer request.” Dapat di jabarkan sebagai

berikut: workflow adalah langkah proses yang berurutan dan lengkap

menangani satu transaksi bisnis atau permintaan user.

Jadi dapat disimpulakan pengertian dari Workflow table adalah

table dua kolom yang melibatkan pelaksanaan yang terkoordinasi dari

suatu entitas , yang mengidentifikasi proses suatu transaksi bisnis secara

berurutan.

2.2.3.4 Pengertian Activity Diagram

Menurut Jones & Rama ( 2006, p60 ), “ The activity diagram

presents plays the role of a “map” in understanding business processes

by showing the sequence of activities in the process ” . Yang

terjemahannya bahwa activity diagram memainkan peranan penting

sebagai peta dalam memahami proses – proses bisinis dengan

menunjukkan urutan aktivitas – aktivitas dalam proses .

Sedangkan menurut Whitten ( 2004, p450 ), “Activity diagram

is a diagram that can be use to depict the flow of a business process, the

steps of a use case, or the logic of an object behavior (method) ” . Yang

terjemahannya bahwa activity diagram adalah sebuah diagram yang dapat

digunakan untuk menggambarkan alur proses bisnis , langkah – langkah

use case , atau logika objek behavior .

21

Dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah sebuah

diagram yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan aktivitas

dalam proses bisnis , menggambarkan alur proses bisnis , langkah –

langkah use case , dan juga metode logika objek behavior.

2.2.3.5 Klasifikasi UML Activity Diagram

2.2.3.5.1 Overview Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p87) , “A UML activity diagram

that present the high level view of the business process by

documenting the key event, the sequence of these events , and the

information flows between these event” . Yang diterjemahkan

menjadi , diagram yang menggambarkan tampilan level tinggi dari

proses bisnis dengan mendokumentasikan event-event yang

peurutannya dan informasi yang menyertai event tersebut .

2.2.3.5.2 Detailed Activity Diagram

Detailed Activity Diagram menurut Jones dan Rama (2006, p87) ,

“A UML activity diagram that provide a detailed representation of

the activity associated with one or two of the event shown on an

overview diagram ” . Yang diterjemahkan menjadi diagram yang

menggambarkan aktivitas yang saling berhubungan secara detil atau

22

rinci dengan satu atau dua event yang terdapat pada overview

digaram.

2.2.4 UML Class Diagram

2.2.4.1 Pengertian Class

Menurut Bennett , et al. (2006, p71) “class is a concept that

describes a set of objects that are specified in the same way“ . Yang

diterjemahkan menjadi, class adalah konsep yang menjelaskan

seperangkat objek – objek yang ditentukan dengan cara yang sama.

2.2.4.2 Pengertian Atribute

Menurut pendapat Jones dan Rama (2006, p181) , “Attributes :

The smallest units of data that can have meaning to a user . The column

in a relational database that are equivalent to fields in a file ” . Yang

diterjemahkan menjadi , atribut adalah unit terkecil dari data yang

mempunyai pengertian tentang user . Kolom dalam database relasional

yang sama dengan field dalam file .

Menurut Bennett, et al. (2006, p649) “Attribute is an element of

the data structure that , together with operations , defines a class .

Describe some property of instance of the class ” . Yang diterjemahkan

menjadi , atribut adalah sebuah elemen dari struktur data yang bersama

dengan operations , mendefinisikan sebuah class . Menjelaskan beberapa

properti dari contoh class .

23

Jadi dapat disimpulkan pengertian dari atribut adalah sebuah

elemen dari struktur data yang bersama dengan operations ,

mendefinisikan sebuah class dan merupakan unit terkecil dari data yang

mempunyai pengertian tentang user.

2.2.4.3 Pengertian Behavior

Menurut Marakas (2006, p406) “Behaviors are methods or

operations that serve to specify what actions the object can perform”.

Behavior adalah methods atau operations yang disediakan untuk

menentukan tindakan apa yang dapat dilakukan sebuah objek.

Menurut Whittent dan Bentley (2009, p372) “The behavior is the set

of things that an object can do and that correspond to functions that act

on the object’s data (or attributes)”. Maksudnya: behavior adalah

kumpulan dari sesuatu yang dapat dilakukan oleh objek dan terkait

dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek (atau atribut).

Jadi dapat disimpulkan pengertian dari behavior adalah fungsi atau

operasi yang dapat dilakukan oleh objek terhadap atribut objek.

2.2.4.4 Pengertian Event

Menurut pendapat Jones dan Rama (2006, p4) , “Event are activities

that happen at a particular point in time” Yang diterjemahkan menjadi ,

Event adalah aktivitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

24

2.2.4.5 Pengertian UML Class Diagram

Menurut Jones & Rama ( 2003, p221 ), “lass diagram is a diagram

that can be used to document tables in accounting information systems ,

relationships between tables and attributes of the table ” Yang

terjemahannya bahwa class diagram adalah sebuah diagram yang bisa

digunakan untuk mendokumentasikan table dalam sistem informasi

akuntansi , hubungan antara table – table , dan atribut dari table tersebut.

Menurut mathiassen ( 2000 , p336 ), “Class diagram describes a

collection of classes and structured relationships ” . Yang terjemahannya

class diagram menggambarkan kumpulan dari class – class dan

hubungan yang terstruktur .

Jadi dapat disimpulkan bahwa UML class diagram adalah sebuah

diagram yang menggambarkan kumpulan class – class yang sling

berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan.

2.2.4.6 Hubungan dalam Class Diagram

Menurut Rama & Jones (2006, p165), hubungan antara class terdiri

dari tiga jenis hubungan, yaitu :

1. One-to-one Relationship

“One to one relationships between entities are not nearly as

common as one to many relationships, but they do occure in AIS.

Consider the one to one relationship between the shipping and

25

billing event. Assuming creates an invoice everytime a shipment is

made and that each invoice only includes information for one

shipment”. Yang terjemahannya adalah one-to-one relationships

antar entitas tidak serig terjadi seperti one-to-many, tetapi mereka

terjadi dalam SIA. Perhatikan hubungan one-to-one antara kejadian

pengiriman dan penagihan. Diasumsikan pembuatan faktur setiap

waktu pengiriman di lakukan dan setiap faktur hanya memasukan

informasi untuk satu pengiriman.

2. One-to-many Relationship

“One to many relationships are common on accounting system. For

example, relationships between agents and events are usually one to

many. An event is usually associated with only one agents, but an

agent can be involved in many events”. Yang terjemahannya adalah

one-to-many relationships umumnya terjadi dalam sistem akuntansi.

Sebagai contoh, hubungan antara agent, tetapi seorang agent bisa

terlibat banyak kejadian.

3. Many-to-many Relationship

“An order can be for many products, and the same product can be

on many orders. Many to many relationships can be converted into

two one to many relationship by adding a “junction table” ”. Yang

terjemahannya adalah Many-to-many relationship menerangkan

dimana sebuah order dapat dilakukan untuk banyak produk, dan

suatu produk yang sama bisa terdapat dalam banyak order. Jadi

26

hubungan many-to-many dapat diubah menjadi dua hubungan one-

to-many dengan menambahkan “junction table” (tabel

persimpangan).

2.2.5 Use Case Diagram

2.2.5.1 Pengertian Use Case Diagram

Menurut Jones rama (2006, p267) “use case diagram is a list of use

cases that occur in a application and that indicate the actor responsible

for each use case”. Yang diterjemahkan menjadi, Use Case Diagram

adalah daftar dari use case yang terjadi dalam aplikasi dan yang

mengindikasi tanggung jawab actor dari setiap use case.

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p242), “Use case diagram

is a diagram to show the various user roles and how those roles use the

system.” Kutipan diatas dapat diartikan: use case diagram adalah diagram

yang digunakan untuk menunjukan keberagaman peran pengguna dan

bagaimana peran tersebut menggunakan sistem.

Jadi use case diagram diagram yang menggambarkan daftar use

case yang terjadi disuatu aplikasi yang menunjukkan actor

bertanggungjawab atas setiap use case. Tujuannya adalah untuk

menyajikan gambaran grafis dari fungsionalitas yang disediakan oleh

sistem dari segi actor.

27

2.2.5.2 Pengertian Actor

Menurut Bennet, et al (2006, p648) “Actor is an external entity of

any for, that interacts with system. Actors may be physical devices,

humans or information systems”. Yang terjemahannya yaitu, actor adalah

entitas eksternal dengan wujud apapun yang berinteraksi dengan sistem.

Actor dapat berupa alat fisik, manusia, maupun sistem informasi.

2.2.6 Rancangan Database

2.2.6.1 Pengertian Rancangan Database

Menurut Connolly & Begg (2010, p320), “Database Design is the

process of creating a design that will support the enterprise’s mission

statement and mission objectives for the required database system”.

Yang diterjemahkan menjadi, Database Design adalah proses

menciptakan sebuah rancangan yang akan mendukung misi dan tujuan

perusahaan untuk sistem database yang diperlukan.

Menurut Stair (2006, p19), “Database is an organized collection of

facts and information, typically consisting of to or more related data

files.” Yang diterjemahkan menjadi, Database adalah kumpulan fakta-

fakta dan informasi yang terorganisir, dan biasanya terdiri dari file data

yang saling terkait.

28

Menurut Jones & Rama (2006, p156), “A database is comprehensive

collection of related data.” Yang diterjemahkan menjadi, Database

adalah kumpulan data-data yang berkaitan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Database Design

adalah proses merancang sekumpulan logika data yang saling

berhubungan untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan informasi pada

operasi organisasi.

Menurut pendapat Jones & Rama (2006,pp 32-33), ada 2 tipe file

data yang penting, yaitu :

1. Master Files

Master Files have the following characteristic (Master Files

mempunyai karakteristik sebagai berikut ) :

a. They store relatively permanent data about external agent,

internal agent, or goods and services. Artinya Master files

biasanya merupakan data file yang permanen berisi data – data

mengenai external agent, internal agent, atau data tentang

barang dan pelayanan.

b. Master files do not provide details about individial transaction.

Artinya Master files tidak menyajikan rincian dari suatu

transaksi yang tunggal.

29

c. Data stored can be characterized as either reference or

summary data. Artinya Data yang disimpan dalam Master files

dapat dikarakteristikkan sebagai referensi atau summary data.

2. Transaction Files

Transaction Files have the following characteristic (Transaction

Files mempunyai karakteristik sebagai berikut) :

a. Transaction file store data about events. Example of events from

revenue cycle include: orders, shipments and cash collections.

Artinya Transaction file menyimpan data tentang peristiwa-

peristiwa. Contoh peristiwa dari pendapatan siklus meliputi:

pesanan, pengiriman dan uang tunai koleksi.

b. Transaction files usually include a field for the date of the

transaction. Artinya File transaksi biasanya menampilkan field

untuk tanggal transaksi .

c. Transaction files usually include quantity and price information.

The quantity refers to the quantity of goods or services

associated with that events. Artinya transaksi file biasanya

menyertakan informasi kuantitas dan harga. Kuantitas yang

mengacu pada jumlah barang atau jasa yang berkaitan dengan

peristiwa-peristiwa itu.

d. Recall that events occur in a spesific sequence in the revenue

and aquisition cycles. Artinya Mengingat peristiwa terjadi

30

dalam sebuah rangkaian spesific dalam pendapatan dan

aquisition siklus.

Menurut pendapat Jones & Rama (2006,p363-p364), Konsep dari

database yaitu :

1. Primary Key

Is an attribute that uniquely identifies a record in a table.Yang

diterjemahkan menjadi , adalah Sebuah atribut yangmemiliki sebuah

identifikasi yang unik pada sebuah tabel.

2. Foreign Key Is a field in a table that is the primary key in some other

table. Yang diterjemahkan menjadi, Sebuah field pada tabel yang

merupakan primary key pada tabel lain yang digunakan untuk

menghubungkan tabel yang satu ke tabel lain.

2.2.6.2 Tahapan Rancangan Database

Menurut Connolly & Begg (2010 , p322) , Database design is made

up of three main phase :

a) Conceptual database design

The process of constructing of the data used in an enterprise ,

independent of all physical considerations. Yang terjemahannya :

Proses pembuatan sebuah model dari data yang digunakan dalam

perusahaan , bebas dari segala peryimbangan fisik .

b) Logical database design

31

The process of constructing a model of the data used in an enterprise

based on a specific data model, but independent of a particular

DBMS and other physical considerations. Yang terjemahannya :

Proses pembuatan sebuah model dari data yang digunakan dalam

perusahaan berdasarkan model data spesifik, tetapi terbebas dari

perincian DBMS dan pertimbangan fisik lainnya.

c) Physical database design

The process of producing a descriptions of the implementations of

the database on secondary storage; it describes the best relations,

file organizations, and indexes used to achieve efficient access to the

data and any associated integrity constraints and security measures.

Yang terjemahannya : Proses yang menghasilkan implementasi

database dan penyimpanan sekunder; dimana mendeskripsikan

hubungan dasar, file organisasi dan indexes yang digunakan untuk

mencapai efisiensi data, dan asosiasi integritas yang membatasi dan

ukuran keamanan.

2.2.6.3 Pengertian SQL (Structured Query Language)

Menurut Post (2005, p151), “SQL is a standardized database

language, used for data retrieval(queries), data definition and data

manipulation” Yang diterjemahkan menjadi SQL adalah bahasa

pemograman database standart yang digunakan untuk memanggil,

mendefinisikan dan memanipulasi data.

32

Menurut O’Brien (2006, p80), “SQL is a query language that is

becoming a standard for a advance database management system

packages.” Yang diterjemahkan menjadi SQL adalah bahasa query yang

menjadi standart untuk pengembagan database dalam mengelola sistem.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa SQL adalah bahasa

pemograman database yang menjadi standart yang digunakan untuk

memanggil, mendefinisikan dan memanipulasi data.

2.2.7 Rancangan Form

2.2.7.1 Pengertian Rancangan Form

Menurut Jones & Rama (2006, p261), ” Form is a formatted

document containing blank fields that users can fill in with data.” Yang

diterjemahkan menjadi, Formulir adalah dokumen yang telah diatur dan

berisikan field kosong dimana user dapat mengisinya dengan data-data.

Menurut Gelinas & Dull (2008, p147), “forms is oncscreen

presentations of data in tables and queries” Yang diterjemahkan menjadi,

Formulir adalah presentasi data dalam tabel-tabel dan query-query yang

ditampilkan secara onscreen.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Formulir adalah

Dokumen yang berisi field kosong yang dapat diisi oleh user sebagai

perekam terjadinya transaksi dan dapat juga ditampilkan secara maya

dalam sistem komputer.

33

2.2.7.2 Jenis Tipe Input Form

Menurut Jones & Rama (2006, p262-p263) , ada tiga Jenis input

form yaitu single record entry forms , tabular entry forms dan multi-table

entry forms .

a. Single record entry forms : digunakan untuk memasukan atau

mengubah sebuah single record dalam sebuah table.

b. Tabular entry forms : digunakan untuk memasukan atau mengubah

beberapa record dalam sebuah table.

c. Multi – table entry forms : digunakan untuk memasukan atau

mengubah beberapa record dalam beberapa table yang saling

berhubungan.

2.2.8 Rancangan Layar

2.2.8.1 Pengertian Rancangan Layar

Menurut Jones & Rama ( 2006, p271 ) , “Form interface

elements are objects on form used for entering information of performing

action . All aspects of the form are control by the interface . some of these

objects provide or opportunity to improve internal control over data

elements ” . Yang diterjemahkan menjadi, elemen form interface adalah

obyek-obyek pada form yang digunakan untuk memasukkan informasi

atau menjalankan perintah segala aspek dari form dikontrol dengan

elemen interface . Beberapa objek tersebut menyediakan kesempatan

untuk mengembangkan internal control .

34

2.2.8.2 Element Rancangan Layar

Menurut Jones dan Rama (2006. p271-272), Elemen rancangan layar

adalah :

a. Textbox : Text boxes are spaces on a form that are used to enter

information that is added to a table or to display information that is

read from a table. Yang diterjemahkan menjadi, Textbox adalah

ruang di dalam sebuah form yang digunakan untuk menginput

informasi, yang ditambahkan ke tabel atau untuk menampilkan

informasi yang di baca dari tabel.

b. Label : Labels help the user understand what information needs to

be entered. Yang diterjemahkan menjadi, Label membantu user

untuk mengerti informasi apa saja yang diperlukan untuk di input.

c. Look-Up feature : A look-up feature is frequently added to text

boxes that are used for entering foreign keys. Yang diterjemahkan

menjadi, Look-Up feature sering ditambahkan ke dalam textbox,

yang digunakan untuk menginput foreign key.

d. Command Buttons : Command Buttons are used to perform an

action. Yang diterjemahkan menjadi, Command Buttons digunakan

untuk melakukan fungsi.

2.2.8.3 Pengertian Visual basic .Net

Menurut Darmayuda (2008 , p3) , pemrograman Microsoft

Visiual Studio.Net adalah sebuah platform untuk membangun,

35

menjalankan dan meningkatkan generasi lanjut dari applikasi

terdistribusi, .NET framework merupakan platform terbaru untuk

pemrograman applikasi window dari Microsoft dalam upaya

meningkatkan produktifitas pembuatan sebuah program applikasi dan

memungkinkan terbukanya peluang untuk menjalankan program pada

multi sistem operasi serta dapat memperluas pengembangan applikasi

clien-server.

Menurut Stair (2006 ,p173), “Visual Languange is a language tha

use a graphical or visual interface for program development.”. Yang

diterjemahkan menjadi, Visual Languange adalah bahasa yang

menggunakan grafik atau interface visual untuk pengembangan program.

Menurut Post (2005, p409), “Visual Basic is a stand-alone

programming language sold by Microsoft and used to develop

application for the windows environtment.” Yang diterjemahkan menjadi,

Visual Basic adalah bahasa pemograman mandiri yang dikembangkan

oleh Microsoft dan digunakan untuk membangun aplikasi untuk

pengguna windows.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Visual Basic dapat

diartikan sebagai bahasa pemograman mandiri yang menggunakan grafik

atau interface visual untuk pengembangan program yang dikembangkan

oleh Microsoft dan digunakan untuk membangun aplikasi untuk

pengguna windows.

36

2.2.9 Rancangan Laporan

2.2.9.1 Pengertian Rancangan Laporan

Menurut Jones & Rama (2006, p201),”Report is a formatted and

organized presentation of data.” Yang diterjemahkan menjadi, Laporan

adalah penyajian data yang terstruktur dan terorganisir

Menurut Romney (2006, p43), “ Report is a system output organized

in a meaningfull fashion.” Yang diterjemahkan menjadi, Laporan adalah

hasil keluaran sistem yang berharga.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Laporan adalah

Penyajian data yang telah terstruktur yang dibentuk sebgai keluaran

sistem yang berharga

Menurut Jones & Rama (2006. p230-231), laporan dapat dibagi

menjadi beberapa model, Yaitu:

1. Simple List Report

Simple List Report is a list of sales transaction. Yang diterjemahkan

menjadi, Laporan ini menampilkan 1 tipe transaksi, misalnya laporan

penjualan, laporan ini menampilkan transaksi-transaksi penjualan

yang dilakukan perusahaan.

2. Group Detail Report

Group Detail Report is a list of sales transaction that are grouped by

the type of product sold, with a subtotal for each product type. Yang

37

diterjemahkan menjadi, Laporan ini menampilkan transaksi

penjualan yang dikelompokan berdasarkan jenis produk yang dijual,

dengan mencantumkan subtotal dari masing-masing jenis produk.

3. Summary Report

Summary Report would give only summary sales figures, such as

total sales for each product, without listing individual sales

transaction. Yang diterjemahkan menjadi, Laporan ini menampilkan

ringkasan dari keseluruhan angka penjualan, seperti total penjualan

dari tiap produk, tanpa menampilkan transaksi-transaksi penjualan

per produk tersebut.

4. Single Entity Report

Single Entity Report would provide details about only one event,

such as a sales invoice. Yang diterjemahkan menjadi, Laporan ini

hanya menampilkan rincian tentang 1 event saja, misalnya sales

invoice.

2.2.9.2 Element Rancangan Laporan

Menurut Jones & Rama (2006. p214-215), rancangan laporan terdiri dari:

1. Label Boxes and Text Boxes

Two importants elements of any report are labels and data. In

Microsoft Access, this elements are referred to as label boxes and

text boxes. Yang diterjemahkan menjadi, Dua elemen penting dari

38

segala laporan adalah label dan data. Dalam microsoft Access,

elemen-elemen ini ditunjukan oleh label boxes dan text boxes.

2. Grouping Atribut

Grouped report are grouped by something. Yang diterjemahkan

menjadi, Laporan yang berkelompok, dikelompokan oleh sesuatu

hal.

3. Group Header

The group header can be used to present information that is common

to the group. Yang diterjemahkan menjadi, Group Header dapat

digunakan dalam penyediaan informasi yang umum dalam

kelompok.

4. Group Detail

Transaction pertaining to the group are listed in the group detail

section. Yang diterjemahkan menjadi, Transaksi yang terjadi pada

kelompok didaftarkan dalam kelompok secara rinci dan lengkap.

5. Group Footer

Group Footers can also be used to provide usefull information in

grouped reports. Yang diterjemahkan menjadi, Group footer ini juga

dapat digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam

laporan yang berkelompok.

2.2.10 Navigation Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p504), “Navigation is the

process of accessing an object by extracting its object identifier from

39

another(related) object”. Yang terjemahaan Navigation adalah proses

mengakses objek dengan penggalian pengenalan suatu objek dari objek lain

yang saling berkaitan.

Menurut Bennet, McRobb, Farmer (2006, p63), “ Navigation diagram a

complex system is likely to require many diagrammatic models to describe its

requirement and its design. Yang terjemahannya navigation diagram adalah

sistem yang kompleks yang membutuhkan banyak model diagram untuk

menggambarkan kebutuhan dan untuk mendisainnya. Selain itu, Dari definisi

diatas dapat disimpulkan bahwa Navigation diagram adalah Diagram yang

digunakan untuk menggambarkan alur perpindahan dari satu window ke

window lainya yang terjadi dalam satu sistem informasi.

Jadi navigation diagram adalah adalah sistem yang kompleks yang

membutuhkan banyak model diagram untuk mendisainnya guna diakses ke

objek lainnya.

2.3 Teori – Teori Khusus dari Pengembangan Sistem Informasi Jasa Servis dan

Perbaikan AC (Air Conditioner) pada CV. Eka Setia Karya Abadi

2.3.1 Pengertian Jasa

Menurut Kotler dan Amstrong (2006, p219) , “A service is any activity or

benefit that one party can offer to another which is essentially intangible and

does not result in the ownership of anything” Yang diterjemahkan menjadi ,

jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu

40

pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan apapun.

2.3.2 Karakteristik Jasa

Secara umum jasa mempunyai 4 karakteristik yang membedakannya

dengan barang menurut Kotler dan Amstrong (2006,p243-245) yaitu

1. Tidak berwujud (Intangible)

Jasa tidak bisa dilihat , dcicipi , dirasakan , didengar , dan dibaui sebelum

dibeli. Misalnya : orang yang akan memakai bedah pelastik tidak dapat

melihat hasilnya sebelum pembelian jasa itu. Penumpang pesawat terbang

tidak mempunyai apapun kecuali selembar tiket dan janji untuk sampai

tempat tujuan dengan aman.

2. Tidak dapat dipisahkan (Inseparibility)

Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyediaanya , apakah penyediaan tadi

adalah orang atau mesin . Bila karyawan jasa menyediakan jasa , maka

karyawan itu merupakan bagian dari jasa .

3. Bervariasi (Variability)

Kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan jasa , dan waktu ,

tempat , dan bagaimana cara mereka disediaakan . Misalnya : beberapa

hotel , katakanlah hotel hilton , memiliki reputasi untuk penyediaan jasa

yang lebih baik dari lainnya .

41

4. Tidak tahan lama / Mudah Lenyap (Perishability)

Jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan atau pemakaian yang akan

datang. Misalnya : beberapa dokter meminta bayaran kepada pasien

karena tidak menepati janjinya, sebab nilai jasa ada pada saat itu juga dan

hilang jika pasien itu tidak datang.

2.3.3 Transaksi dan Pencatatan Akuntansi pada Perusahaan Jasa

2.3.3.1 Arus Transaksi Bisnis

Menurut pendapat Warren, Reeve, Fess (2005 , p71-72) ,

transaksi terjadi bermula ketika manajer atau karyawan memberikan

persetujuan otorisasi atas transaksi . Kemudian transaksi tersebut

dilakukan Pihak – pihak yang terlibat dalam transaksi ini biasanya

menyiapkan dokumen yang menjelaskan rincian transaksi. Dokumen –

dokumen inilah yang menjadi dasar untuk menganalisa dan mencatat

transaksi.

Transaksi pertama-tama akan dicatat ke dalam jurnal , kemudian

secara periodik , ayat jurnal tersebut dipindahkan ke akun akun pada

buku besar . Proses pemindahan debit dan kredit ini dari ayat jurnal ke

akun-akun dinamakan pemindahan bukuan atau posting.

42

2.3.3.2 Jurnal

Menurut Mulyadi (2001, p101), jurnal merupakan catatan akuntansi

permanen yang pertama, yang digunakan untuk mencatat transaksi

keuangan perusahaan.

Jenis-jenis jurnal:

a. Jurnal Umum

Jika jenis transaksi perusahaan masih sedikit, jurnal umum dengan

dua kolom, debit dan kredit, sudah cukup memadai sebagai catatan

akuntansi pertama. Jurnal ini digunakan untuk menampung transaksi

penjualan, pembelian, penerimaan dan pengeluaran kas.

b. Jurnal Khusus

Jika usaha perusahaan bertambah besar dan jenis transaksi menjadi

lebih banyak, jurnal umum tersebut menjadi tidak mampu lagi

menampung berbagai transaksi lagi yang timbul, yang frekuensi

terjadinya semakin tinggi. Dalam hal ini mulai diperlakukan jurnal

khusus.

Macam-macam jurnal khusus, yaitu:

1. Jurnal Pembelian digunakan untuk pencatatan transaksi pembelian

persediaan barang secara kredit.

2. Jurnal Penjualan digunakan untuk pencatatan transaksi penjualan

persediaan barang secara kredit.

43

3. Jurnal Penerimaan Kas dipergunakan khusus untuk mencatat

transaksi penerimaan kas dan semua transaksi yang mengakibatkan

bertambahnya kas di perusahaan.

Jurnal Pengeluaran Kas dipergunakan khusus untuk mencatat

transaksi pengeluaran dan pembayaran melalui kas, juga transaksi yang

mengakibatkan berkurangnya kas perusahaan.

2.3.3.3 Catatan Akuntansi pada Perusahaan Jasa

Menurut pendapat Warren, Reeve, Fess (2005 , p75-79) ,

beberapa transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi pada perusahaan

jasa yaitu ketika perusahaan memperoleh pendapatan atas jasa pelayanan

, maka akun kas meningkat dan di debit ; akun pendapatan jassa

meningkat dan di kredit .

Kas xxxxxxxxx

Pendapatan jasa xxxxxxxxx

Ketika perusahaan bersedia untuk menjual barang atau jasa dan

menerima pembayarannya kemudian , maka perusahaan tersebut telah

mempunyai piutang usahan , yang merupakan klaim terhadap pembeli .

piutang usaha adalah aktiva dan meskipun belum menerima kas ,

perusahaan telah mengakui pendapatan . Jadi, akun piutang usaha

meningkat dan di debit ; akun pendapatan jasa meningkat di debit .

Piutang usaha xxxxxxxxx

Pendapatan jasa xxxxxxxx

44

Jika perusahaan menerima pembayaran piutang dari pelanggan

(pelanggan membayar utang) , maka satu aktiva meningkat dan aktiva

lainnya menurun . Kas meningkat dan di debit ; pitunag usaha menurun di

kredit .

Kas xxxxxxxxx

Piutang usaha xxxxxxxxx

2.3.4 Pengertian Air Conditioner (AC)

Air conditioner (AC) adalah sitem atau mesin yang dirancang untuk

menstabilkan suhu udara dan kelembaban suatu area (yang digunakan untuk

pendinginan maupun pemanasan tergantung pada sifat udara pada waktu

tertentu).

Umumnya menggunakan siklus refrigerasi tapi kadang-kadang

menggunakan penguapan, biasanya untuk kenyamanan pendingin di gedung-

gedung dan kendaraan bermotor.

Konsep pendingin udara diketahui telah diterapkan di Romawi Kuno dan

Persia abad pertengahan. Pendingin modern muncul dari kemajuan dalam

ilmu kimia selama abad 19, dan pendingin udara skala besar listrik pertama

ditemukan dan digunakan pada tahun 1902 oleh Willis Haviland Carrier.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Penyejuk_udara.html)

45

2.3.5 Pengertian Servis

Merawat secara khusus suatu barang yg masa penggunaannya telah

melampaui batas waktu tertentu .

(http://artikata.com/arti-350743-servis.html).

2.3.6 Pengertian Perbaikan

Usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi dari suatu benda atau

alat yang rusak akibat pemakaian alat tersebut pada kondisi semula.

(http://printerspecialist.blogspot.com/2011/02/pengertian-servis-

perbaikan.html)

2.3.7 Jenis – Jenis Air Conditioner (AC)

1. Jenis AC Split memisahkan bagian ‘ruang dalam’ (indoor) dengan

‘ruang luar’ (outdoor). Noise yang dihasilkan ketika pendingin bekerja

menjadi lebih lembut karena letaknya yang terpisah. AC Split Cocok

untuk ruangan yang membutuhkan ketenangan, seperti ruang tidur,

ruang kerja atau perpustakaan.

2. Jenis AC Window, biasanya meletakkan posisi indoor dan outdoor

bersatu dalam sisi yang berlawanan. Biasanya dipilih karena

pertimbangan keterbatasan ruangan, sepreti pada rumah susun. Dan oleh

karena bentuknya yang biasanya besar, jenis AC ini relatif lebih aman

dari pencurian.

46

3. AC jenis Cassette, cenderung lebih sulit dalam pemasangannya.

Dipasang oleh teknisi tempat jual AC maupun orang berpengalaman di

bidangnya. Biasanya cocok untuk dipasang di sebuah gedung bertingkat

(berlantai banyak).

4. Standing AC. Jenis AC ini cocok dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan

situasional dan mobile karena fungsinya yang mudah dipindahkan,

seperti seminar, pengajian outdoor dsb.

Sumber:(http://kompiancur.blogspot.com/2009/06/jenis-air-

conditioner.html)

2.3.8 Komponen Air Conditioner (AC)

1. Kompresor

Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem AC. Kompresor akan

memompa gas refrigerant dibawah tekanan dan panas yang tinggi pada

sisi tekanan tinggi dari sistem dan menghisap gas bertekanan rendah pada

sisi intake (sisi tekanan rendah).

Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu :

• Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator

dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant

dinaikkan.

47

• Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan

sehingga membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke

kondensor, dan dikabutkan pada temperatur yang tinggi.

• Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu

dengan mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.

2. Kopling magnet (Magnetic Clutch).

Upaya hubungan kompresor dengan motor penggeraknya dapat

diputuskan dan dihubungkan (pada saat AC dihidupkan dan dimatikan),

maka kita perlukan sebuah kopling magnet yang dipasang pada poros

kompresor, bersama roda puli.

Bila sakelar dihubungkan, magnet listrik akan menarik plat penekan

sampai berhubungan dengan roda pulley dan poros kompresor terputar.

Pada waktu sakelar diputuskan pegas plat pengembali akan menarik plat

penekan sehingga putaran motor penggerak terputus dari poros

kompresor (putaran mesin hanya memutar puli saja).

3. Kondensor

Kondensor di dalam sistem air conditioner merupakan alat yang

digunakan untuk merubah gas refrigrant bertekanan tinggi menjadi

cairan. Alat tersebut melakukan cara ini dengan menghilangkan panas

dari refrigerant ke temperature atmosfir. Kondensor terdiri dari coil dan

fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup

diantaranya. Kondensor ditempatkan didepan radiator yang

48

pendinginanya dijamin oleh kipas. Untuk refrigrant jenis R-134a

menggunakan kondensor jenis parallel flow untuk memperbaiki efek

pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek pendinginan udara dapat

diperbaiki sekitar 15% sampai 20%.

4. Filter (receiver drier)

Receiver drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga

berisikan fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-

benda asing dan uap air dari sirkulasi refrigerant. Receiver-drier

menerima cairan refrigerant bertekanan tinggi dari kondensor dan

disalurkan ke katup ekspansi (katup ekspansi). Receiver drier terdiri dari

main body filter, desiccant, pipe, dan side glass . Cairan refrigerant

dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke katup ekspansi melalui outlet

pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body setelah

tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.Filter /

Reciever drie mempunyau 3 fungsi , yaitu :

1. Menyimpan refrigrant

2. Menyaring benda-benda asing dan uap air dengan desiccant dan

filter agar tidak bersirkulasi pada sistem AC.

3. Memisahkan gelembung gas dengan cairan refrigrant sebelum

dimasukkan ke katup ekspansi

5. Saklar pengatur tekanan.

49

� Dual pressure switch dipasangkan pada refrigerant line di antara

kondensor dan receiver drier atau pada receiver drier. Dual pressure

switch, sebagai alat pengaman, berfungsi untuk menghentikan

kompresor dengan meng-off-kan magnetic clutch, ketika tekanan pada

high pressure line tidak normal tinggi atau rendah.

• Low pressure : Jika tidak ada refrigerant dalam sistem A/C, switch ini

akan terbuka, sehingga memutus pengiriman listrik ke compressor

clutch . Ia dapat melindungi kerusakan compressor.

• High pressure : Ia mendeteksi tekanan refrigerant pada sisi tekanan

tinggi,jika tekanan yang ada lebih tinggi dari normal, maka switch

akan terbuka dan memutus aliran listrik, untuk menjaga agar tekanan

sistem A/C tidak melampaui batasnya.

6. Katup ekspansi

Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor,

saringan harus diturunkan supaya zat pendingin menguap, dengan

demikian penyerapan panas dan perubahan bentuk zat pendingin dari cair

menjadi gas akan berlangsung dengan sempurna sebelum keluar

evaporator. Untuk itulah pada saluran masuk evaporator dipasang katub

ekspansi. Bekerjanya katup ekspansi diatur sedemikian rupa agar

membuka dan menutupnya katup sesuai dengan temperatur evaporator

atau tekanan di dalam sistem.

50

7. Katup ekspansi jenis Blok

Ruangan di atas membran diisi dengan cairan khusus yang sensitif

terhadap perubahan temperatur pada evaporator. Bila temperatur

evaporator rendah, tekanan cairan di atas membran tidak mampu

melawan tekanan pegas, katup jarum menutup saluran masuk ke

evaporator, penguapan zat pendingin terhenti dan temperatur evaporator

naik kembali. Sebaliknya pada saat temperatur evaporator naik, tekanan

cairan di atas membran akan naik pula, sampai melebihi tekanan pegas,

katup terdorong ke bawah, saluran terbuka. Suhu evaporator turun

kembali, demikian seterusnya.

8. Evaporator

Zat pendingin cair dari receiver drier dan kondensor harus dirubah

kembali menjadi gas dalam evaporator, dengan demikian evaporator

harus menyerap panas, agar penyerapan panas ini dapat berlangsung

dengan sempurna, pipa–pipa evaporator juga diperluas permukaannya

dengan memberi kisi–kisi (elemen) dan kipas listrik (blower), supaya

udara dingin juga dapat dihembus ke dalam ruangan.

Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk

keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang

lembab. Air ini juga akan membersihkan kotoran–kotoran yang

51

menempel pada kisi–kisi evaporator, karena kotoran itu akan turun

bersama air.

9. Thermostat

Jika suhu pengabutan refrigrant menurun dibawah 0oC maka akan

terbentuk pembekuan (frost) pada fin evaporator dan hal ini

menyebabkan menurunya aliran udara serta kapasitas pendinginan

menurun.. Untuk mencegah seperti pembekuan / frosting ini, dan agar

temperatur ruang dalam kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang

diinginkan, maka thermostats dipasangkan. Alat berupa saklar ini

terpasang pada evaporator case dengan pipa kapilernya terpasang dan

terbungkus rapat pada pipa saluran masuk evaporator.

Thermostat dihubungkan ke magnetic clutch pada kompresor secara seri.

Thermostat akan melepaskan magnetic clutch ketika temperatur

permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar 1 C dan akan

menghubungkan magnetic clutch dengan kompresor ketika suhunya telah

mencapai > 4 C.

10. Penyaring udara (air filter).

Air filter ini menggunakan combination filter, untuk menyaring

debu dan bau dalam udara secara efektif sehingga udara yang masuk ke

ruangan mobil benar – benar bersih dan tidak berbau.

52

11. Motor Blower

Kegunaannya adalah meniupkan udara ke ruangan dalam

penumpang dan mengirimkannya melalui evaporator. Biasanya putaran

motor blower terdiri lebih dari satu tingkat kecepatan ( 2 – 3 tingkat

kecepatan ).

Sumber (http://m-edukasi.net/online/2008/sistemac/komponen.html)