UCmassage krim fix.pdf
-
Upload
steviniaashika -
Category
Documents
-
view
130 -
download
11
description
Transcript of UCmassage krim fix.pdf
-
JURNAL FORMULASI KOSMETIKA
GOL:U/ KELOMPOK:C
1. Hilarius S. Senga (2443012138)
2. Tyrani Maylinda (2443012157)
3. Maria K.W Woda (2443012180)
4. Maria K.A Geroda (2443012194)
I. Nama Sediaan Kosmetika : Massage Cream tipe w/o dengan bahan sintetik
Menurut Farmakope Indonesia III definisi Cream adalah sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari
60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Dan menurut Farmakope Indonesia IV, Cream adalah bentuk sediaan setengah padat
mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Sedangkan menurut Formularium
Nasional Cream adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60 % dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar. Krim pijat (massage cream) ditujukan untuk memperbaiki kulit yang rusak dan meninggalkan minyak dipermukaan kulit
dalam waktu yang agak lama, biasanya berbentuk krim A/M. Massage Cream juga bertujuan untuk mencegah pembentukan sel-sel kulit
secara berlebihan dan menjaga sirkulasi darah pada epidermal tetap dalam kondisi baik. Secara fisikokimia ,massage cream harus
mempunyai low slip-point oil slip dan kental.
Anatomi Kulit
Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 2 m2
dengan berat kira-kira 16% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital vserta merupakan cermin kesehatan dan
kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitive, bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis kelamin, ras, dan juga bergantung
pada lokasi tubuh. Kulit mempunyai berbagai fungsi seperti sebagai perlindung, pengantar haba, penyerap, indera perasa, dan fungsi
-
pergetahan. Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis atau kutikel, lapisan dermis, dan
lapisan subkutis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. Pada
stratum korneum terdapat lapisan permukaan pelindung yang disebut dengan mantel asam yang terdiri atas asam laktat dan asam amino di
karboksilat yang memilik PH antara 4,5-6,5. Apabila kandungan air pada stratum korneum berkurang, maka kulit akan menjadi kering
dan bila terjadi dehidrasi sampai kira-kira di atas 10% akan menimbulkan celah dan akan membuka jalan bagi substansi iritan dan mikro
organisme masuk melalui kulit
II. Tujuan pemakaian :
Massage cream bertujuan untuk mencegah pembentukan sel-sel kulit mati secara berlebihan.
Menjaga sirkulasi darah pada epidermal tetap dalam kondisi baik (Harrys Cosmeticology 6th , page 60)
-
III. Karakteristik Sediaan :
Warna : putih
Bau : khas
Tipe : o/w
pH:6
IV. Rancangan Modifikasi Standar
Standar
(nama formula standar: Massage cream)
(http://pharmaquest.weebly.com/uploads/9/9/4/2/
9942916/formulation_evaluation_of
cosmetic_pdts.pdf,)
Pembanding
(Wardah Massage Cream ) Modifikasi Formula Standar
Nama bahan
(kode M
atau A)
Fungsi konsentra
si
Nama bahan (kode M atau
A)
Fungsi konsentrasi Nama bahan
(kode M atau A)
fungsi konsen
trasi
la
zi
m
Terpi
lih
Lazim terp
ilih
Mineral oil
(M)
Emolient,Lubricant,
Oleaginous
vehicle,Solvent,vacci
ne,adjuvant (
HPE 6th p 445)
30 % Mineral oil
(M)
Emolient,lubrican
t,oleaginous
vehicle,solvent,va
ccine adjuvant
(HPE6 thp.445)
Mineral oil (M) Emolient,lubricant,ol
eaginous
vehicle,solvent,vacci
ne adjuvant
(HPE 6 th
p.445)
25 %
Petroleum
jelly
Emolient,oinment
base.
(HPE 6thp.482)
8% Petrolatum Emolient,ointmen
t base
(HPE6th
p.482)
White petrolatum Emolient, ointment
base
( HPE 6th
p.482)
8 %
Borax Alkalizing
agent,antimicrobial
1 % Borax Alkalizing
agent,antimicrobial
1 %
-
preservative,bufferin
g(HPE 6thp.68)
preservative,bufferin
g(HPE 6thp.633)
Lanolin Emulsifying
agent,ointment
base.(HPE6th
p.339)
2 % Lanolin Emulsifying
agent,ointment
base.(HPE6th
p.339)
2 %
Paraffin wax Ointment
base,stiffening agent
(HPE 5th
p.503)
1% Paraffin wax Ointment
base,stiffening agent
(HPE 5th p.503)
1%
White bees
wax/cera
alba
Controlled-release
agent, stabilizing
agent,stiffening
agent(HPE6th p.779)
15% White bees
wax/cera alba
Controlled-release
agent, stabilizing
agent,stiffening
agent(HPE6th p.779)
15%
Methylparaben
/ Nipagin
Antimicrobial
preservative,topic
al preparations
(HPE6th
p.442)
Methylparaben/
Nipagin
Antimicrobial
(HPE6th
p.441)
0,15%
Propylparaben
/ Nipasol Antimicrobial
preservative
(HPE6thp.596)
Propylparaben/
Nipasol
Antimicrobial
preservative
(HPE6thp.596)
0.3 %
Butylated hydroxytoluene
Antioxidant
(HPE 5th p.81)
Butylated hydroxytoluene
Antioxidant (HPE
5th p.81)
0,06%
Olive Oil Oleaginous
vehicle,
liniments,ointmen
ts,plasters (HPE
5th p.489)
Olive Oil Oleaginous vehicle,
liniments,ointments,p
lasters (HPE 5th
p.489)
13%
Polysorbate
80/ Tween 80
Emulsifying
agent, nonionic
surfactant,solubili
zing
agent,wetting,disp
ersing/suspending
agent (HPE 5th
p.581)
Polysorbate
80/tween 80
Emulsifying agent,
nonionic
surfactant,solubilizin
g
agent,wetting,dispers
ing/suspending agent
(HPE 5th p.581)
1,5%
Tocopheryl Antioksidan (HPE Tocopheryl Antioksidan (HPE 6th 0,001
-
Acetate 6th 31) Acetate 31) %
Water (A)
Solvent (HPE 5
th
p.802)
qs Water (A)
Solvent (HPE
5th
p.802)
qs Water (A)
Solvent (HPE 5
th
p.802)
Perfume
&preservativ
e
Pemberi aroma qs Fragrance Pemberi aroma Perfume
&preservative
Pemberi aroma Qs
Propilen Glikol Antimicrobial
preservative,
disinfectant,
humectant,
stabilizing agent,
water-miscible
cosolvent (HPE 6th
; hal 592)
Qs
Dimethicone Antifoaming
agent,emollient
(HPE 5th p.244)
0,15-
5,0%
Glycery
monostearat
Emollient,
emulsifying
agent,solubilizing
agent,stabilizing
agent
(HPE 6th p.290)
0,02-
0,3%
PEG 100
Stearate
Emulsifying
agent,solubilizing
agent, wetting
agent (HPE 5th
p.586)
Benzyl alcohol Antimicrobial
presertative,disinf
ectant, solven
(HPE 5th p.61)
Cetyl Alcohol Emulsifying
agent, stiffening
-
agent (HPE 6th
p.155)
Methylchloroi
sothiazolinoe
pengawet anti
bakteri dan anti
jamur
Methylisothiaz
olinone
anti mikroba dan
pengawet
Acrylates/Acry
lamide
Coplymer
stabilizer
Bentuk sediaan : krim
Tipe emulsi : w/o
Alasan/HLB :Karena konsentrasi fase
minyak lebih dari 50% dengan nilai HLB= 5,07
Bentuk sediaan :
Tipe emulsi :
Alasan/HLB :
Bentuk sediaan : krim
Tipe emulsi : w/o
Alasan/HLB : 5,67
PENJELASAN TERHADAP FORMULA MODIFIKASI
Modifikasi bahan aktif Modifkasi bahan tambahan penyusun basis
Nama bahan aktif yang diganti : -
Alasan
Nama bahan tambahan yang di ganti :
-Polisorbat 80
Alasan: Tidak mengiritasi, Tidak toksik
- Toccoperyl acetate
Alasan : Sebagai antioksidan
-
V. Matriks ( bahan aktif dan bahan tambahan) untuk formula hasil modifikasi
no Nama bahan
(kode M atau
A) pustaka
Sifat kimia
(pustaka)
Sifat fisika
(pustaka)
kadar
Fungsi
(pustaka)
Nilai HLB
(pustaka)
Khusus gol
minyak/mala
m
Alasan
dipakai dalam
formula Ph stabilits Pemerian kelarutan Lazim terpilih
1 Mineral oil Viskositas
(dinamis)110-230
mPa s(110-230cP)
pada 200c
(HPE6th
.P 446)
Praktis tidal larut
dalam etanol (95%),
gliserin dan air. Larut
dalam aseton,
benzena, klorofrom,
karbon disulfida, eter
dan petrolium eter
(HPE6th
.p 446)
0,1-
95%
(HPE6t
h.p 446)
25% Emollient,
lubricant,
oleaginous,
vehicle;
solvent;
vaccine;
adjuvant.
(HPE6th
.p 445)
6 (ICI
Americas Inc,
1976)
Sinergis
dengan lanolin
untuk
emollient.
2 Lanolin P=0,932-0,945
g/cm3pada suhu 15
0 c
(HPE 6th
p.379)
Bebas larut dalam
enzena,klorofrom,
eter, dan sedikit larut
dalam etanol dingin
(95%), lebih larut
dalam etanol
mendidih (95%),
praktis tidak larut
dalam air.
HPE6th
p.379.
2% Emulsifying
agent,oinment
base.
(HPE6th
p 378)
4,0 (Raw
Materials
Guide 2006
p.37)
Sebagai vehicle
hidrofob pada w/ocream atau
ointment.
Mudah
dicampur
dengan oil
vegetable/
Parafin.
3 Borax Densitas= 1.435
Titik leleh =170,90C
(HPE 6th
p.68)
Pemerian: Asam borat
bersifat higroskopis,
serbuk berwarna putih
kristal,
piring mengkilap, atau
1% Alkalizing
agent,antimicr
obial preservative,buf
fering(HPE
-
kristal putih.
Kelarutan: Larut
dalam etanol, eter,
gliserin, air, dan
lainnya tetap dan
minyak volatile. Daya
larut dalam air
meningkat dengan
penambahan dari
klorida, sitrat, atau
asam tartaric.
(HPE6th
.p 68)
6thp.68)
4 Nipagin P(true)= 1,352g/cm3
Titik lebur 125-1280c
(HPE6th
.p 443)
Kristal berwarna putih
sedikit berbau.
Kelarutan: larut dalam
etanol, propilen
glikol.praktis tidak
larut dalam parafin
liquid.
(HPE6th
.p 443)
0,02-
0,3
(HPE6t
h.p 442)
0,15% Antimicrobial
(HPE6th
.p 441)
Merupakan
antimikroba
pengawet yang
digunakan
secra luas
seperti pada
sediaan
kosmetik ,
makanan
sediaan obat
5 Nipasol P(true)= 1,288g/cm3
(HPE6th
.p 596)
Kristal berwarna putih
sedikit berbau.
Kelarutan: larut dalam
etanol sangat larut
dalam aseton, eter,
sukar larut dalam
air,mineral
oil.(HPE6th
.p 596)
0,01-
0,6%
(HPE6t
h.p596)
0,3% Antimicrobia,
preservative.
(HPE6th
.p 596)
Merupakan
antimikrobaden
agn kerja
spektrum luas
dan dapat
digunakan
secara luas
terhadap
sediaan
kosmetika
-
makanan dan
obat.
6 Cera alba P(true)= 0,95-0,96
g/cm3
Titik lebur 61-650c
(HPE6th
.p779)
Kelarutan dalam
klorafrom, eter,
minyak tetep, minyak
volatile, dan karbon
disulfida
hangat,sedikit larut
dalam etanol (95%),
praktis tidak larut
dalam air.
(HPE6th
.p779)
15% Controllet-
release agent,
stabilizing
agent,
stiffening.
(HPE6th
.p779)
9 (ICI
Americas Inc,
1976)
Lilin putih
digunakan pada
kedua
formulasi
tropikal dan
oral dan
umumntya
dianggap
sebagai
dasarnya tidak
beracun dan
noniritan
material.
7 Paraffin Wax P(true)= 0.840.89 g/cm
3 at 20
0C
Titik lebur 96-1050C
(HPE6th
.p474)
Kelarutan :Larut
dalam kloroform, eter,
minyak atsiri, dan
sebagian besar minyak
tetap hangat; sedikit
larut dalam etanol
(HPE6th
.p474)
1% Ointment base;
stiffening
agent
10
8 Vaselin
album/ White
petrolatum
Kelarutan sukar larut
dalam air, sukar larut
dalam etanol dingin,
atau panas dan dalam
etanol mutlak dingin,
mudah larut dalam
benzena, dalam
karbon disulfida,
dalam klorofrom, larut
Putih atau kekuningan
pucat, massa
berminyak transparan
dalam lapisan tipis,
setelah di dinginkan
pada suhu 00
(FI1V.p822)
4-28%
(HPE6t
h.p483)
8% Emollient,
ointment base.
(HPE6th
.p483)
7-8 (ICI
Americas Inc,
1976)
Dikaitkan
dengan sedikit
contoh dari
reaksi
hipersensitivita
s dan disukai
petrolatum
untuk
digunakan
-
dalam heksana, dan
dalam sebagian besar
minyak lemak dan
minyak atsiri
(FI1V.p822)
dalam
kosmetik dan
farmasi.
9 OLIVE OIL Kelarutan larut
sedikit dalam etanol
(95%), larut dengan
eter, klorofrom, dan
karbon disulfida.
(HPE6th
.p470)
Campuran minyak
dari buah olea
europaea,tidak
berwarna atau kuning
kehijauan, larutan
minyak.
(HPE6th
.p498)
0,2-
12%
(HPE6t
h.p498)
13% Oleaginous
vehicle
(HPE6th
.p740)
7
Tidak
menimbulkan
iritasi dan tidak
toksik.
10 BHT ( butyled
hydroxytolue
na)
Titik didih 70oc
Densitas (true)1,031
g/cm3
(HPE6th
.p75)
Pemeberian kristal
padat berwarna
kuning putih atau
kuning pucat denagn
bau fenolik
karakteristik sama.
Kelarutan; praktis
tidak larut dalam air,
gliserin, propilen
glikol, larutan alkali
hidroksida, berair
encer asam mineral.
Larut dalam aseton,
benzene, etanol 95%,
eter, methanol,
toluene, minyak tetap,
0,0075-
0,1%
(HPE6t
h.p75)
0,06% antioxidant
(HPE6th
.p75)
Karean BHT
larut dalam
minyak dan
untuk
mencegah
oksidasi dari
olive oil.
-
dan minyak mineral.
(HPE6th
.p75)
11
Polysorbat 80/
Tween 80
Rumus Kimia:
6412426
BM :1310
(HPE 6th
hal 549)
Pemerian:
Cairan berminyak
warna kuning dengan
bau khas, rasa hangat
dan agak pahit.
Kelarutan:
Larut dalam etanol
dan air, tidak larut
dalam mineral oil dan
minyak sayur.
(HPE 6th
hal 549)
1-10%
1,5% Emulsifying
agent, nonionic
surfactant,
solubilizing
agent (HPE 6th
hal 549)
14,9 (The
HLB system,
p.7)
-Tidak
mengiritasi
-Tidak toksik
-Kombinasi
bersama
sorbitan
monostearat
menghasilka
emulsi w/o dan
o.w dengan
berbagai
konsistensi
(HPE 6th
hal
549)
12
Propylen
Glycol
Boiling point : 188oC
Density : 1.038g/cm3
at 20oC
Pemerian :
Jernih, tidak
berwarna, kental,
5-80%
(HPE
6th
; hal
592)
qs Antimicrobial
preservative,
disinfectant,
humectant,
stabilizing
-Digunakan
pada kosmetik
sebagai
-
Melting point : -59oC
(HPE 6th
; hal 592)
praktis cairan tidak
berbau, manis, rasa
sedikit tajam
menyerupai gliserin
(HPE 6th
; hal 592)
Kelarutan :
Dapat bercampur
dengan aseton,
kloroform, etanol
(95%), gliserin dan
air; larut pada 1:6
bagian eter; tidak
bercampur dengan
light mineral oil atau
fixed oil, tapi akan
melarutkan beberapa
minyak essensial
(HPE 6th
; hal 592)
agent, water-
miscible
cosolvent
(HPE 6th ; hal
592)
emulsifiers
-Pelarut yang
baik
dibandingkan
gliserin
(HPE 6th
; hal
592)
-
V.1. BENTUK SEDIAAN DASAR :
a. Bentuk: krim w/o
b. Defenisi : Bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlanjut atau terdispersi dalam bahan dasar yang
sesuai. ( FI IV hal.6)
c. Persyaratan umum: Kandungan minyak lebih banyak dibanding air, mudah dioleskan pada kulit, meningkatkan penetrasi, tidak
mengiritasi kulit. ( FI IV hal.16)
V.2. BENTUK SEDIAAN KOSMETIK TERPILIH :
a. Bentuk: krim w/o
b. Defenisi : Massage cream adalah sediaan setengah padat yang berfungsi melembutkan. Ditujukan untuk memperbaiki kulit yang
rusak dan meninggalkan minyak dipermukaan kulit dalam waktu yang agak lama, biasanya berbentuk krim A/M.
c. Persyaratan umum: Kandungan minyak lebih banyak dibanding air, mudah dioleskan pada kulit, meningkatkan penetrasi, tidak
mengiritasi kulit. ( FI IV hal.16).
-
VI. SUSUNAN FORMULA ( untuk 1 formula dan 1 batch)
- Perhitungan volume kemasan untuk 1 R
1R/ 30 gram: face cream 0,8 gram untuk 1-2 kali pemakaian dalam seminggu
Seminggu 2 kali pemakaian : 2 x 0,8 gram = 1,6 gram /minggu
Untuk 1 bulan penggunaan :1,6 gram x 4 minggu
: 6,4 gram/ 4 minggu
- Perhitungan volume 1 batch
3R/ 60 gram : 6,4 x 3
:19,2 gram setara dengan 20 gram
Jadi untuk massage cream 1 R/ 20 gram = 4 bulan pemakaian
No Nama Bahan Sinonim Bahan
Pengganti
Konsentrasi 1 Resep
(20 gr)
1 Bets
(60 gr)
Awal
(%)
Modifikasi
(%)
1 Mineral oil Paraffin liquidum 30 25 5 15
2 Lanolin 2 2 0,4 1,2
3 Borax Borid acid 1 1 0,2 0,6
4 Parafin Wax 1 1 0,2 0,6
5 Cera alba White beeswax 15 15 3 9
6 White petrolatum Petrolatum 8 8 1,6 4,8
7 Nipagin Methylparaben 0,15 0,03 0,09
8 Nipasol Propilparaben 0,3 0,06 0,18
9 BHT Butylend
hidroxytoluena
0,06 0,012 0,036
-
10 Olive oil Oleum olivarum 5 1 3
11 Polysorbat 85 Tween 85 1,5 0,3 0,9
12 Toccoperyl
acetate
0,001 0,0002 0,0006
13 Propilen Glikol qs qs qs
14 Parfume qs qs qs
15 Water ad 50ml ad 50ml ad 50ml ad 100ml
PERHITUNGAN SISA AIR :
1 resep = 20- (5+0,4+0,2+0,2 +3+ 1,6+0,03+0,6+0,012+ 1,6+ 0,3 +0,0002) =
1 batch = 60- (15 + 1,2+ 0,6+ 0,6+9+ 4,8+ 0,09 +0,18 +0,036 +3+ 0,9 + 0,0006) =
-
VII. RANCANGAN CARA PEMBUATAN
Fase minyak :
Mineral Oil
Lanolin
Cera alba
White petrolatum
BHT
Parafin wax
Olive oil
Tocopheryl acetate
Dilebur
pada suhu
70 C
Buat mortir panas Campurkan campuran fase
minyak dan fase air dalam
mortir panas aduk kuat ad
homogen dan membentuk
massa cream
Setelah terbentuk massa
cream dinginkan,
tambahkan parfum aduk ad
homegen setelah itu tara
pot cream, timbang massa
cream 30 g, tutup rapat,
beri etiket, dan masukan
dos.
Fase air :
Nipagin dilarutkan
Nipasol dalam propilen
Tween 80 glikol
Borax (dilarutkan dlm 5 ml air
panas)
Aquadest
Timbang semua bahan :Mineral Oil,
Lanolin, Cera alba,White petrolatum , BHT,
Olive oil , Nipagin, Nipasol,
Borax,Polisorbat 80,Tocopheryl acetate,
Propilen glycol, Parafin wax
-
VIII. SPESIFIKASI SEDIAAN AKHIR
1. Uji homogenitas
Interpretasi hasil Kriteria Keterangan
Tidak homogen + Banyak butiran kasar
Kurang homogen ++ Sedikit butiran kasar
Homogen +++ Tidak terdapat butiran kasar
2. Uji Daya Sebar
Kriteria Diameter penyebaran Intepretasi hasil
+ < 3 cm Sukar menyebar
++ 3-5 cm Mudah menyebar
+++ >5 cm Sangat mudah menyebar
3. Uji Daya tercucikan air
Kriteria Waktu Interpretasi hasil
+ < 30 detik Tidak mudah tercucikan air
++ 10-30 detik Mudah tercucikan air
+++ >40 detik Sangat mudah recucikan air
-
4. Uji konsitensi
Kriteria Penilaian Keterangan
+++ Sangat lenket < 1cm
++ Kurang lengket 0,5-1cm
+ Lengket >0,5cm
IX. RANCANGAN EVALUASI
1. Uji Organoleptik
Uji organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan dengan cara melakukan pengamatan terhadap bentuk, warna dan bau
dari sediaan yang telah dibuat (Anief, 1997).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah sediaan yang telah dibuat homogen atau tidak. Caranya, cream dioleskan pada kaca
transparan dimana sediaan diambil 3 bagian yaitu atas, tengah dan bawah. Homogenitas ditunjukkan dengan tidak adanya butiran kasar
(Ditjen POM, 2000).
3. Uji pH
Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan cream untuk menjamin sediaan cream tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
pH sediaan cream diukurdengan menggunakan stik pH universal.Stik pH universal dicelupkan ke dalam sampel cream yang telah
diencerkan, diamkan beberapa saat dan hasilnya disesuaikan dengan standar pH universal. pH sediaan yang memenuhi kriteria pH kulit
4. Uji Daya Sebar
Uji daya sebar dilakukan untuk menjamin pemerataan cream saat diaplikasikan pada kulit yang dilakukansegera setelah cream dibuat.
Cream ditimbang sebanyak 0,5 g kemudian diletakkan ditengah kaca bulat berskala. Di atas cream diletakkan kaca bulat lain atau
-
bahan transparan lain dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan pemberat 150 g, didiamkan 1 menit, kemudian dicatat diameter
penyebarannya. Daya sebar cream yang baik antara 5-7 cm (Garget al., 2002).
5. Uji Konsistensi
Uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui stabilitas sediaan cream yang dibuat dengan cara mengamati perubahan konsistensi sediaan
setelah disentrifugasi Uji konsistensi dilakukan dengan caramekanik menggunakan sentrifugator dengan cara sediaan disentrifugasi pada
kecepatan 3800 rpm selama 5 jam. Perubahan fisik diamati apakah terjadi pemisahan atau bleeding antara bahan pembentuk cream dan
pembawanya yaitu air dan pengujian hanya dilakukan pada awal evaluasi (Djajadisastra, 2009)
6. Viskositas
Alat = Viskositas Brookfield
Langkah :
1. Isi larutan sampel dalam beaker glass
2. Pasang spindle yang sesuai dan celupkan kedalam larutan sampel
3. Atur kecepatan putaran
4. Jalankan motor lihat angka yang tertera ( hingga harga angka yang terbaca konstan
5. Catat faktor spindle
6. Hitung viskositasnya = angka terbaca x faktor spindle
7. Densitas
Alat = Piknometer
Langkah :
1. Tepatkan suhu piknometer kosong dengan suhu yang tertera pada piknometer
2. Bila sudah tepat suhunya, timbang piknometer kosong
3. Isi piknometer dengan sediaan hingga penuh
-
4. Tepatkan suhu pikno ( seperti langkah no. 1)
5. Hitung densitas sediaan = Berat sediaan
Volume sediaan (g/cm
3)
8. Ukuran partikel
Alat = objek glass, mikroskop
Langkah :
1. Fokuskan mikroskop
2. Kalibrasi mikroskop dengan kaca objek berskala
3. Teteskan sediaan pada kaca objek, tutup dengan cover glass
4. Amati ( ukur partikelnya & hitung perbandingannya )
9. Kemudahan dicuci air
Langkah :
1. Oleskan sediaan pada punggung telapak tangan
2. Cuci dengan air
3. Amati dan rasakan
-
X. Rancangan Kemasan
Beauty Facial Massage Cream
Kegunaan: Membantu menghaluskan, melembabkan
dan membuat kulit terasa kencang.
Cara Pakai: Oleskan ke wajah dan leher yang telah
dibersihkan . Pijat lembut dengan gerakan memutar
selama 15 menit. Tidak perlu dibiilas. Gunakan 1-2
kali seminggu
Komposisi: Mineral Oil, Lanolin, Cera alba, White
petrolatum , BHT, Olive oil , Nipagin, Nipasol, Borax,
Polisorbat 80, Tocopheryl acetate, Propilen glycol,
Parafin wax, Water
Peringatan: Jika terjadi iritasi hubungi dokter.
No Reg: 18110102171
No.Batch : 24340
PT.QUEEN-FARMA
SURABAYA-INDONESIA
PT.QUEEN-FARMA SURABAYA-INDONESIA
Beauty Massage Cream
20gr
-
XI. Rancangan Tabel Hasil Evaluasi
Parameter Spesifikasi Hasil Evaluasi
Organoleptis
Bau
Rasa
Warna
Perabaan
Bau khas
Lembut
Mudah dioleskan
Uji makroskopis
Aerasi
Tembus cahaya
Gumpalan
Tidak ada aerasi
Opaque
Tidak ada gumpalan
Daya sebar < 20 detik; > 0,5 cm
Konsistensi Tidak lengket
Sifat tercucikan air < 4 menit
Viskositas
pH 5,5 6
Uji iritasi Tidak mengiritasi
-
XII. Hasil dan Pembahasan
No Parameter Uji Hasil Evaluasi Spesifikasi Sediaan Keterangan
(MS/TMS) Pembanding Sediaan