Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Migren (migraine) adalah suatu sindrom klinis akibat disfungsi integrasi sistem saraf pusat dengan manifestasi klinis berupa gangguan kepribadian dan tubuh yang luas, dapat dengan atau tanpa rasa sakit. Manisfetasi klinis yang paling sering adalah sakit kepala yang timbul periodik (rekuren), pada awal serangan unilateral tetapi pada suatu waktu dapat bilateral atau menyeluruh. Serangan sakit dapat berlangsung beberapa menit sampai beberapa hari; rasa sakit dapat hanya samar-samar saja, tetapi dapat sangat berat sampai tidak tertahankan. Migren dibedakan atas dua bentuk. Bentuk pertama disebut migren klasik atau tipikal, sedangkan bentuk yang lain disebut migren atipikal atau noncommon migraine. Migren klasik seringkali didahului oleh gejala prodromal yang sering diikuti dengan sakit kepala hemikranial, mual, dan muntah. Migren atipikal umumnya tanpa gejala prodromal dan tidak selalu hemikranial, tanpa mual maupun muntah. Bentuk atipikal ini ada yang menyebutkan sebagai sick headache. 1.2 Tujuan Umum 1

Transcript of Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

Page 1: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Migren (migraine) adalah suatu sindrom klinis akibat disfungsi integrasi

sistem saraf pusat dengan manifestasi klinis berupa gangguan kepribadian dan

tubuh yang luas, dapat dengan atau tanpa rasa sakit. Manisfetasi klinis yang paling

sering adalah sakit kepala yang timbul periodik (rekuren), pada awal serangan

unilateral tetapi pada suatu waktu dapat bilateral atau menyeluruh. Serangan sakit

dapat berlangsung beberapa menit sampai beberapa hari; rasa sakit dapat hanya

samar-samar saja, tetapi dapat sangat berat sampai tidak tertahankan.

Migren dibedakan atas dua bentuk. Bentuk pertama disebut migren klasik

atau tipikal, sedangkan bentuk yang lain disebut migren atipikal atau noncommon

migraine. Migren klasik seringkali didahului oleh gejala prodromal yang sering

diikuti dengan sakit kepala hemikranial, mual, dan muntah. Migren atipikal

umumnya tanpa gejala prodromal dan tidak selalu hemikranial, tanpa mual

maupun muntah. Bentuk atipikal ini ada yang menyebutkan sebagai sick

headache.

1.2 Tujuan Umum

Untuk memenuhi tugas akhir Kepaniteraan Klinik Madya di Bagian Farmasi RSU

Jayapura.

1.3 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui dan mempelajari penyebab terjadinya migren pada

penderita.

2. Untuk mengetahui penatalaksanaan atau penanganan pada penderita

migren.

1

Page 2: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Migren (migraine) adalah suatu sindrom klinis akibat disfungsi integrasi

sistem saraf pusat dengan manifestasi klinis berupa gangguan kepribadian dan

tubuh yang luas, dapat dengan atau tanpa rasa sakit.

2.2 Etiologi

Etiologi migren adalah sebagai berikut :

1. Perubahan hormon, penurunan konsentrasi estrogen dan progesteron pada

fase luteal menstruasi.

2. Makanan, vaosodilator (histamin seperti pada anggur merah, natrium nitrat),

vasokontriktor (tiramin seperti pada keju, coklat, kafein), zat tambahan pada

makanan (MSG).

3. Stress, rangsangan sensorik seperti sinar yang terang menyilaukan dan bau

yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.

5. Faktor fisik seperti aktivitas fisik yang berlebihan (aktivitas seksual) dan

perubahan pola tidur.

6. Perubahan lingkungan, alkohol dan merokok.

Migren lebih banyak terdapat pada perempuan sehingga diduga terdapat

faktor genetik tertentu yang mendasari timbulnya serangan migren pada

seseorang. Pasien migren seringkalai mempunyai intelegensia tinggi, sangat

ambisius, perfeksionistik, mempunyai etika pergaulan yang sangat kuat dan kaku,

obsesional.

2

Page 3: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

2.3 Patofisiologi

Teori yang masih dianut sampai saat ini yaitu teori vaskular, teori

penyebaran depresi kortikal, teori neurotransmitter, hipotesis sentral, teoti

unifikasi dan teori disfungsi sistem trigeminovaskular.

1. Teori vaskular : serangan disebabkan oleh vasokontriksi pembuluh darah

intrakranial sehingga aliran darah otak menurun yang dimulai dibagian

oksipital dan meluas ke anterior perlahan-lahan ibarat gelombang oligemia

yang sedang menyebar, yang melintasi korteks serebri dengan kecepatan 2-3

mm per menit, berlangsung beberapa jam dan diikuti oleh vasodilatasi

pembuluh darah ekstrakranial yang menimbulkan nyeri kepala.

2. Teori penyebaran depresi kortikal dimana terjadi depresi gelombang listrik

yang menyebar lambat ke anterior setelah peningkatan mendadak aktivitas

listrik pada bagian posterior otak.

3. Teori neurotransmitter : pada serangan terjadi pelepasan berbagai

neurotransmitter antara lain serotonim dari trombosit yang memiliki efek

vasokonstriktor. Reseptor serotonim banyak terdapat di meningen, lapisan

korteks serebri, struktur dalam dari otak, dan yang paling banyak inti-inti

dalam otak. Dua reseptor yang penting adlah 5-HT1 yang bila terangsang

akan menghentikan serangan migren, sedangkan reseptor 5-HT2 bila disekat

maka akan mencegah serangan migren.

4. Teoti sentral : serangan berkaitan dengan penurunan aliran darah dan aktivitas

listrik kortikal yang dimulai pada korteks visual lobus oksipital. Gejala

prodromal migren yang terjadi beberapa jam atau satu hari sebelum nyeri

kepala berupa perasaan berubah, pusing, haus, menguap menunjukkan

gangguan fungsi hipotalamus.

5. Teori inflamasi neurogenik : sistem trigeminovaskular dimulai dari meningen

pada ujung serabut aferen primer C yang kecil dari nervus trigeminus yang

badan selnya berada dalam ganglion trigeminus dan pembuluh darah

3

Page 4: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

disekitarnya. Inflamasi neurogenik yang menimbulkan nyeri migren terjadi

pada ujung pertemuan antara serabut saraf trigeminus dan arteri duramater.

6. Teori unifikasi : meliputi sistem saraf pusat dan pembuluh darah perifer.

2.4 Presentasi Klinis

Gambaran klinis yang sering ditemui antara lain :

Nyeri kepala : bersifat unilateral (pada salah satu sisi) bentuknya

berdenyut menandakan adanya rangsangan aferen pada pembuluh darah.

Mual : mual adalah gejala yang paling sering dikemukakan oleh penderita,

menunjukan adanya ekstravasasi protein.

Aura : aura yang timbul biasanya berupa gangguan penglihatan (fotofobia

atau fonofobia), bunyi atau bebauan tertentu, menandakan adanya proyeksi

difus locus ceruleus ke korteks serebri, adanya gejala produksi monocular

pada retina dan produksi bilateral yang tidak normal.

Rasa kebal/baal.

Vertigo : pusing karena gerakan otot yang tidak terkontrol, menandakan

adanya gejala neurologik yang berasal dari korteks serebri dan batang

otak.

Rasa lemas waktu berdiri, disebabkan oleh turunnya tekanan darah waktu

berdiri (postural hypotension).

Kontraksi otot-otot disekitar dahi, pipi, leher dan bahu, menandakan

adanya gangguan mekanisme internal tubuh yang disebut jam biologis

(biological clock).

Pada migren terdapat berbagai bentuk klinis :

Cluster headache (disebut juga neuralgia migrenosa dan sefalgia

histaminik) adalah sakit kepala unilateral yang rekuren yang hampir selalu

pada sisi kepala yang sama, sakit kepala yang khas dirasakan pada regio

okulomotor atau okulotemporal dan kadang-kadang menjalar ke rahang

4

Page 5: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

atas. Umumnya rasa sakit berlangsung antara 30-90 menit, dan timbul

beberapa kali dalam sehari selama 6-12 minggu atau terkadang lebih lama.

Cluster headache atipikal merupakan serangan sakit kepala yang timbul

beberapa kali dalam sehari, biasanya tanpa masa bebas nyeri. Bentuk

atipikal ini berbeda dengan cluster headache tipikal dalam hal lokasi, lama

sakit, seringnya berpindah-pindah dan frekuensi serangan.

Multiple jabs adalah varian cluster headache yang berupa sakit seperti

tertusuk dengan intensitas dan lokasi yang bervariasi yang berlangsung

hanya beberapa detik dan rekuren beberapa kali dalam sehari.

Background vascular headache juga merupakan varian cluster headache

yang berlangsung kronik, terus menerus, biasanya unilateral dengan

intensitas sakit yang bervariasi dengan berdenyut pada waktu istirahat atau

pada saat mulai kerja.

Tension headache disebut pula muscle contraction headache merupakan

sakit kepala yang biasanya bilateral, seringkali dirasakan pada puncak

kepala atau di regio tengkuk-oksipital. Sakit kepala tipe u=ini banyak

terdapat pada masa menopause dan premenstruasi.

2.5 Diagnosis

Sakit kepala yang berat sampai membangunkan pasien dari tidur, atau

menyebabkan pasien tidak bisa tidur, sangat mungkin disebabkan oleh kelainan

organik. Sakit kepala yang menyebabkan pasien tidak melakukan pekerjaanya

sehari-hari mungkin organik tetapi dapat pulakarena psikogenenik yang yang

didramatisasikan oleh pasien neurotik. Dalam anemnesis harus didapatkan data

mengenai lokasi, kurva, peristiwa biologis tertentu (misalnya haid) dan peristiwa

sosiokultural yang dialami pasien.

Migrein klasik umumnya tidak sulit didiagnosis bila fakta dan riwayat

penyakit diikuti dengan teliti demikian dengan cluster headache berserta

variannya. Apalagi pasien mempunyai intelegensia yang tinggi. Kesulitan

mungkin timbul karena : 1) kelainan neurologis pada seorang pasien tidak

dipikirkan kemungkinan berasal dari sindrom migrein, 2) kelainan neurogis dapat

5

Page 6: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

timbul tanpa disertai migrein, dan 3) kurangnya kesadaran bahwa sakit kepala

pada migrein dapat merupakan satu-satunya gejala, bervariasi, sehingga sulit

dibedakan dengan sakit kepala yang lain

Cluster headache bentuk tipikal dan atipikal berbeda dalam hal 1)

frekuensi serangan sakit kepala pada varian cluster headache atipikal lebih sering

dari bentuk tipikal, 2) varian cluster headache jarang yang terlokalisasi pada satu

mata, 3) sering berpindah tempat, 4) dapat ditimbulkan dengan kerja, 5) sering

disertai dengan multiple jabs atau backround vasculer headache dan 6)

responsnya baik terhadap indometosin.

2.6 Pemeriksaan Laboratorium

Pada lingkungan tertentu dan sakit kepala sekunder, hasil pemeriksaan

kimiawi serum pola toksilogi urine, uji fungsi tyroid, dan pemeriksaan darah

lainnya seperti hitung jenis lengkap, titer antibodi antinuklear, laju endap eritrosit,

dan titer antibodi antifosfolipid juga harus dipertimbangkan.

2.7 Terapi

2.7.1 Terapi Non-Farmakologi

Menempelkan es pada kepala dan beristirahat atau tidur sejenak,

biasanya diruangan yang agak gelap tenang dapat bermanfaat bagi

pasien migrein.

Penatapelaksaan pencegahan sebaiknya dimulai dengan

mengidentifikasi dan menghidari faktor yang dapat memicu serangan

migrein.

Perubahan perilaku (terapi relaksasi, biofeedback,terapi koognitif)

merupakan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh pasien

yang cenderung memilih terapi tanpa obat atau jika terapi obat tidak

efektif atau tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien.

6

Page 7: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

2.7.2 Terapi Farmakologi

Terapi migrein akut paling efektif jika diberikan pada saat awal

serangan migrien.

Terapi sebelum serangan dengan antiemetik (misalnya

proklorperazin, metoklopramid) 15-30 menit sebelum memberikan

terapi abortif atau pengobatan non oral (suppositoria rectal, obat

semprot hidung, injeksi) dianjurkan jika mual-muntah parah. Selain

sebagai bahan antiemetik, bahan prokinetik metolopromid juga dapat

meningkatkan absorpsi obat oral.

Terapi migrein akut harus dibatasi hanya utnuk 2hari/minggu untuk

mencegah penyalahgunaan obat atau efek rebound (sakit kepala

justrus muncul kembali).

2.8 Deskripsi Obat

1. Terapi Serangan Migren Akut

DIMETOTIAZID

Indikasi : migren dan nyeri kepala.

Peringatan : asma, glaukoma sudut sempit, hipertrofi prostat, retensi urin,

hamil, menyusui, kelainan hati dan kardiovaskuler.

Efek samping : mengantuk, pusing, mulut kering.

Interaksi : efek sedasi ditingkatkan oleh depresan SSP lain, efek mirip

atropin diperkuat oleh antikolinergik lain, antidepresan trisiklik dan

MAOI.

Dosis : 30-40 mg/hari. Dapat ditingkatkan sampai 80 mg.

Migristene (Rhone Poulenc Rorer Indonesia) kapsul 10 mg; 20 mg (K).

ERGOTAMIN TARTRAT

Indikasi : serangan migren akut dan migren varian yang tidak responsif

terhadap analgesik.

Kontraindikasi : hipertensi berat atau tidak cukup terkontrol, gangguan

hati dan ginjal, penyakit pembuluh darah perifer, penyakit vaskuler

7

Page 8: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

obliteratif dan sindrom Raynaud, hamil, menyusui, penyakit jantung

koroner, hipertiroid, sepsis, porfiria.

Peringatan : resiko vasospasmus perifer, lansia, ketergantungan, tidak

dapat untuk profilaksis migren.

Vasospasmus : beri peringatan kepada pasien untuk segera menghentikan

pengobatan jika kesemutan meningkat secara ekstrem dan untuk

menghubungi dokter.

Efek samping : mual, muntah, vertigo, nyeri abdomen, diare, kram otot,

dan terkadang sakit kepala bertambah, nyeri dada, iskemia miokard dan

instetinal, jarang infark miokard, dosis tinggi berulang dapat menyebabkan

ergotisme dengan gangren dan kebingungan, penggunaan berlebuhan

dapat menimbulkan fibrosis peritonel, denyut jantung dan pleural,

penggunaan supositoria jangka panjang dilaporkan dapat menyebabkan

ulserasi sehingga membatasi penggunaannya melalui rektal atau anal.

Dosis : pada mula kerja 1-2 tablet, maksimal 4 tablet dalam 24 jam. Dapat

diulang dengan interval tidak kurang dari 4 hari, maksimal 8 tablet per

minggu. Anak-anak tidak dianjurkan.

Ergotamin Tartrat (generik) tablet 1 mg (K).

Kombinasi dengan kafein :

Ergotamin tartrat-kofein (generik) tablet 1 mg/50 mg (K).

Cafergot (Novartis Indonesia) tablet 1 mg/50 mg (K).

Ericaf (Tempo Scan Pacific) tablet 1 mg/50 mg (K).

Ergotamin kombinasi :

Bellaphen (Soho) tablet salut gula 0,3 mg (K).

Di Indonesia juga beredar Co-Dergokrin dan Dihidroergotamin.

CO-DERGOKRIN

Xepadergin (Metiska) tablet 1 mg, 4,5 mg (K).

Ergitika (Ikapharmindo) tablet 1 mg, 4,5 mg (K).

8

Page 9: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

DIHIDROERGOTAMIN

Dihydergot (Novartis Indonesia) tablet 2,5 mg (K).

ANALGESIK

Umumnya sakit kepala akibat migren memberi respon terhadap analgesik

seperti asetosal atau parasetamol, namun pada peristaltik sering menurun

selama serangan migren, obat mungkin tidak dapat diserap dengan baik

untuk dapat bekerja efektif.

Anti inflamasi non steroid asam tolfenamat digunakan khusus untuk

mengatasi serangan migren akut, kalium diklofenak, flurbiprofen,

ibuprofen, dan natrium naproksen juga digunakan pada migren.

AGONIS 5HT1

Indikasi : mengatasi migren.

Kontraindikasi : agonis 5HT1 tidak boleh digunakan untuk pencegahan

dan dikontraindikasikan pada penyakit jantung iskemik, pernah mengalami

infark miokardia, vasospasmus koroner dan hipertensi berat atau tidak

terkendali.

Efek samping : sensasi rasa geli, panas, terasa berat, tekanan, atau rasa

ketat pada bagian tubuh (termasuk tenggorokan dan dada), kemerahan

pada wajah, mengantuk, terasa lemah, kelelahan, mual dan muntah.

Peringatan : agonis 5HT1 sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada

pasien dengan penyakit koroner arteri (penderita penyakit jantung),

gangguan fungsi hati, kehamilan dan menyusui.

ELETRIPTAN

Indikasi : pengobatan serangan migren akut.

Peringatan : gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal.

Kontraindikasi : kecelakaan yang mempengaruhi cerebrovascular yang

pernah terjadi atau serangan iskemik transient, penyakit vaskular perifer.

9

Page 10: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

Efek samping : mulut kering, dispepsia, nyeri abdominal, takikardi,

astenia, mengantuk, ataksia, gangguan berbicara, miastenia, mialgia,

faringitis, berkeringat.

Dosis : 40 mg segera mungkin setelah serangan, ulangi setelah 2 jam jika

migren kambuh (pasien yang toidak memberi respon pada dosis pertama

jangan minum dosis kedua untuk serangan yang sama), naikkan dosis

hingga 80 mg untuk serangan berikutnya jika dosis 40 mg tidak

mencukupi, maksimum 80 mg dalam 24 jam.

Anak dan remaja dibawah 18 tahuntidak direkomendasikan.

Relpax (Produsen/Generik) tablet 20 mg, 40 mg, 80 mg (K).

NARATRIPTAN

Indikasi : pengobatan serangan migren akut.

Peringatan : gangguan fungsi ginjal, sensitif terhadap sulfonamid.

Kontraindikasi : kecelakaan yang mempengaruhi cerebrovaskular yang

pernah terjadi atau serangan iskemik transient, penyakit vaskular perifer.

Efek samping : bradikardi atau takikardi, gangguan penglihatan, kolitis

iskemik.

Dosis : 2,5 mg segera mungkin setelah serangan, jika migren kambuh

setelah respon awal, dosis dpat diulangi setelah 4 jam maksimal 5 mg

dalam 24 jam. Anak dan remaja dibawah 18 tahun tidak

direkomendasikan.

Naramig (Glaxo Wellcome Indonesia) tablet salut selaput 2,5 mg (K).

SUMATRIPTAN

Indikasi : serangan akut migran; cluster haeadache.

Peringatan : tidak untuk profilaksis, gangguan hati dan ginjal, juga

iskemia jantung, hamil, menyusui, dianjurkan sebagai monoterapi dan

tidak boleh diberikan bersama obat migren akut lainnya, tidak boleh

diberikan sampai 24 jam setelah perhentian sediaan, yang mengandung

ergotamin; hindari pemberian bersama MAOI, SSRI, atau litium, tidak

10

Page 11: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

boleh diberikan intravena karena dapat menyebabkan vasospasme koroner

dan angina.

Kontra indikasi : mengalami kecelakan serbrovaskuler atau serangan

iskemik menetap, penyakit vaskuler perifer hipertensi sedang dan berat.

Efek samping : kenaikan tekanan darah yang menetap, hipotensi,

mengantuk, bradikardia atau takikardia, gangguan penglihatan, kolitis

iskemi, sindroma Raynoud, kejang, eritrema pada lokasi penyuntikan,

iritasi hidung dan gangguan pengecapan pada penggunaan semprot

hidung.

Dosis : oral 100 mg segera setelah mula kerja; dosis boleh diulang pada

tidak kurang dari 2 jam bila migren kambuh, maksimal dalam 24 jam,

anak dan remaja dibawah 18 tahun tidak direkomendasikan.

Agritan (Paros Indonesia) tablet 100 mg (K)

Cetatrex (Soho Industri Farmasi) kaptabs salut selaput 100 mg (K)

ALKALOID ERGOT

Pengunaan ergotamin untuk migren terbatas karena ergot sulit di absorbsi

dan karena efek sampingnya, terutama mual, muntah, nyeri abdomen dan

kram otot. Dosis yang direkomendasikan untuk sediaan ergotamin. Tidak

melebihi dan pengobatan tidak boleh diulang dengan interval kurang dari 4

hari.

ANTI EMETIK

Seperti domperidon dan anti emetik anti histamin, dapat meredakan mual

akibat serangan migren

2. Profilaksis Migren

Pengobatan pencegahan dipertimbangkan untuk pasien yang :

Yang mengalami serangan mingren setidaknya 2x sebulan.

Mengalami peningkatan frekuensi sakit kepala

Mengalami dissabilitas yang bermakna atau mengganggu jika migren tidak

teratasi

11

Page 12: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

Tidak dapat menerima pengobatan migren yang sesuai.

KLONIDIN HIDROKLORIDA

Indikasi : hipertensi, migren.

Peringatan : pada kehamilan, menyusui, riwayat depresi, hindari pada

porviria.

Efek samping : mulut kering, sedasi, depresi, retensi cairan, bradikardi,

sakit kepala, pusing, eforia, tidak bisa tidur, ruam kulit, mual, konstipasi.

Dosis : oral 50-100 mcg 3x sehari dinaikkan setiap hari kedua, dosis

maksimum sehari biasanya 1,2 mg.

Clonidin (Generik) tablet 0,15 mg (K)

Catapres (Scraning Indonesia) tablet 0,75 mcg, 150 mcg (K)

PISOTIVE

Indikasi : pencegahan nyeri kepala vaskuler, migran biasa dan cluster

headche.

Kontra indikasi : glukoma sudut sempit, retensi urin.

Interaksi : sedatif, anti histamin, alkohol, depresan ssp.

Efek samping : efek anti muskarini, mengantuk, napsu makan bertambah,

berat badan bertambah, mual, pusing, agresi dan depresi.

Dosis : 1,5 mg malam hari atau 500 mcg 3x sehari, sesuai dengan respon.

Litec (Nofartis Indonesia) tablet salut gula 0,5 mg (K).

Lysagor (Kalbe) tablet salut selaput 0,5 mg (K)

12

Page 13: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Migren (migraine) adalah suatu sindrom klinis akibat disfungsi integrasi

sistem saraf pusat dengan manifestasi klinis berupa gangguan kepribadian dan

tubuh yang luas, dapat dengan atau tanpa rasa sakit. Manisfetasi klinis yang paling

sering adalah sakit kepala yang timbul periodik (rekuren), pada awal serangan

unilateral tetapi pada suatu waktu dapat bilateral atau menyeluruh.

Penatalaksanaan Migren meliputi :

1. Pengobatan non farmakologik.

2. Pengobatan farmakologik.

3.2 Saran

Paramedis agar memperhatikan penggunaan obat sistemik dan obat

topikal meliputi indikasi, dosis, kontra indikasi, peringatan, perhatian

dan efek samping.

Pasien agar memperhatikan setiap pemeriksaan maupun terapi psoriasis

yang dianjurkan baik terapi non farmakologis maupun terapi

farmakologis.

Untuk mahasiswa sebagai referensi dan pengetahuan tentang penyakit

migren.

13

Page 14: Tugas Refarat Farmasi Migren.docx

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

1. Seto Sagung. 2009.Informatorium Obat Nasional Indonesia 2008. Badan

pengawasan obat dan makanan: Jakarta.

2. Sudoyo Aru W, dkk.2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. Interna

Publishing. Jakarta

3. Sigit Joseph I Dr, Apt,dkk. 2008. Iso farmakoterapi.Ikatan Sarjana farmasi

Indonesia: Jakarta.

4. Mansjoer Arif,dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2.Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta

5. Anonim, “Diagnosis dan tatalaksana kegawatdaruratan Migren”,

http://neurougm.com/index.php?

option=com_content&task=view&id=35&Itemid=1.html. 08 juli 2013.

14