Tugas Pkk Bbln Revisi
-
Upload
iqbal-dian-firdaus -
Category
Documents
-
view
66 -
download
3
Transcript of Tugas Pkk Bbln Revisi
PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN (PKK) I
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
Pembimbing: Artathi Eka Suryandari, S.Si.T
Disusun oleh:
DIAN MAYASARI 090949
EWI SUSILANINGSIH 111140
AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO
PURWOKERTO
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Praktik Klinik Kebidanan (PKK I) dengan judul“ASUHAN KEBIDANAN PADA
BAYI BARU LAHIR NORMAL”.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan pengarahan dari
pembimbing, penyusunan Laporan ini akan banyak menemui hambatan dan kesulitan, maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Hj. SitiAngkati, SST, selaku Direktur Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto
2. Dr. H Budi Satrio, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen.
3. RetnoSundari, SKM selaku Kepala Puskesmas Sruweng.
4. ArtathiEkaSuryandari, S.Si.T selaku pembimbing akademik dan Wiji Prihanti,
A.Md selaku pembimbing lahan.
5. Segenap Dosen dan Staff Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis berusaha dengan segala kemampuan yang
dimiliki, namun penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
perbaikan dan penyempurnaan penyusunan laporan ini. Semoga Laporan Asuhan Kebidanan
Pada Bayi Baru Lahir Normal ini dapat disetujui dan dilanjutkan sebagai penelitian yang
bermanfaat.
Purwokerto, Februari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
C. Batasan Masalah .............................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan............................................................................ 2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. AnalisaSituasi................................................................................... 3
B. Target danPencapaian Program........................................................ 7
C. Indikator SPM Kesehatan…………………………………………. 7
D. PelaksanaanPraktikKlinikKebidanan (PKK) I…………………..... 12
BAB III : HAMBATAN YANG MUNCUL DAN PEMECAHAN MASALAH
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala
melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai
dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500 – 4000 gram nilai apgar >7, panjang
badan 45 – 53 cm, pertumbuhan organ sempurna, rambut kepala tumbuh dengan baik,
kulit licin dengan vernix caseosa atau bersih, rambut lanugo tumbuh baik (Manuaba,
1998).
Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan
usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim
menjadi di luar rahim. Pada masa ini bayi harus beradaptasi terhadap lingkungannya.
Oleh karena itu asuhan pada bayi baru lahir amatlah penting untuk diperhatikan. Hal ini
bertujuan untuk melakukan pencegahan asfiksia, mempertahankan suhu tubuh bayi
tetap hangat terutama pada BBLR, pemberian ASI dalam usaha menurunkan angka
kematian oleh karena diare, pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan berat
badan dan stimulasi psikologi merupakan tugas pokok bagi pemantau kesehatan bayi
dan anak. Sehingga dapat memberikan dukungan yang positif dalam rangka menurunan
angka kematian bayi.
Oleh karena itu peran bidan dalam mencegah terjadinya komplikasi pada bayi
maka perlu dilakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir secara lengkap untuk
meningkatkan kesehatan dan taraf hidup ibu dan bayi yang pada akhirnya dapat
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui fisiologi bayi baru lahir dan mampu memberikan asuhan
kebidanan dengan menggunakan manajemen kebidanan yang tepat dan benar pada
bayi baru lahir normal.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melaksanakan anamnesa pada bayi baru lahir
b. Mahasiswa mampu menginterpretasi data bayi baru lahir
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan bayi baru
lahir
d. Mahasiswa mampu mengantisipasi diagnosa potensial
e. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan
f. Mahasiswa mampu mengimplementasikan atau melaksanakan rencana tindakan
g. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan yang telah di laksanakan
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan laporan ini antara lain:
1. Bagi Institusi Pendidikan
Laporan ini diharapkan dapat menjadi acuan guna meningkatkan pengetahuan
mahasiswa maupun pengajar kebidanan mengenai asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir normal.
2. Bagi Mahasiswa Kebidanan
Bagi bidan diharapkan dapat menjadi salah satu acuan pembelajaran guna
meningkatkan kompetensi dalam melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir normal.
3. Bagi Penulis
Bagi penulis diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang berbagai
hambatan serta pemecahan masalah dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir normal.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005).
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya
dengan usia gestasi 38 – 42 minggu (Dona L. Wong, 2003).
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat
(M. Sholeh Khosim, 2007).
Ciri-ciri Umum Bayi Baru Lahir Normal :
1. Berat badan : 2500 – 4000 gram
2. Panjang badan : 48 – 53 cm
3. Lingkar kepala : 33 – 38 cm
4. Lingkar dada : 30 – 38 cm
5. Masa kehamilan : 37 – 42 minggu
6. Denyut jantung : 180x/mnt, turun 120 - 140x/mnt
7. Respirasi : 80x/mnt, turun 40x/mnt
8. Kulit kemerahan licin
9. Kuku agak panjang dan lemas
10. Genitalia
a. Wanita : Labya mayora sudah menutupi labya minora
b. Laki-laki : Testis sudah turun
11. Refleks hisap dan menelan, refleks moro, grasp refleks sudah baik
12. Eliminasi baik, urine minimal 7 kali setelah 1 minggu dan mekonium keluar
dalam 24 jam pertama
13. Suhu : 36,5 – 37º C (Asuhan Bayi Baru Lahir, 2000).
14. Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala tumbuh sempurna
15. Kepala relatif lebih besar dari bagian tubuh lain, leher tampak pendek dengan
pergerakan baik.
16. Wajah bayi normal, konjungtiva merah muda, sklera putih, hidung simetris,
telinga tidak ada tanda infeksi , mulut tidak ada celah pada bibir dan langit –
langit.
B. Pengkajian Bayi Baru Lahir
1. Tahap 1
Dimulai pada menit pertama kelahiran. Segera setelah lahir, letakkan bayi pada kain
bersih dan kering yang disiapkan pada area yang bersih dan kering. Lakukan penilaian awal
apakah bayi cukup bulan, air ketuban jernih atau tidak, bayi menangis atau bernafas tidak,
tonus otot bayi baik atau tidak.
Tanda 0 1 2
A : Appearance
colour (warna
kulit)
Biru atau
pucat
Tubuh kemerahan,
ekstremitas biru
Seluruh tubuh
kemerahan
P : Pulse
(Heart Rate)
frekuensi jantung
Tidak ada Dibawah 100x/mnt Diatas 100x/mnt
G :Grimace
(reaksi terhadap
rangsangan)
Tidak ada Sedikit gerakan mimik Menangis, baik
atau bersin
A : Activity
(Tonus otot)
Lumpuh Ekstremitas dalam
fleksi sedikit
Gerakan aktif
R : Respiration
(usaha nafas)
Tidak ada Lemah, tidak teratur Menangis kuat
Ket:
Nilai 7-10 :normal
Nilai 4-6 : Asfiksi ringan/sedang
Nilai 0-3 : Asfiksi berat
2. Tahap II (transisional)
a. Periode I (reaktivitas I) : berlangsung selama 30 menit – 2 jam
1) Bayi terjaga dengan mata terbuka
2) Memberikan respons terhadap stimulus
3) Menghisap dengan penuh semangat
4) Menangis
5) RR = 82 x/mnt
6) Bising usus aktif
b. Periode II (reaktivitas II) : berlangsung selama 2 – 5 jam
1) Bayi bangun dan tidur nyenyak
2) Denyut jantung dan RR meningkat
3) Refleks gag aktif
4) Mungkin bayi mengeluarkan mekonium, urin, dan menghisap
a) Berakhir ketika lendir pernafasan telah berkurang
b) Periode III (stabilisasi) : berlangsung 12 – 24 jam
5) Bayi lebih muda tidur dan bangun
6) Tanda – tanda vital stabil
7) Kulit berwarna kemerahan dan hangat
3. Tahap III (periodik) : setelah 24 jam
C. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Tujuan utama asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, antara lain:
1. Membersihkan jalan nafas
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir, apabila bayi tidak
langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara
sebagai berikut :
a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
b. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
c. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan
yang dibungkus kasa steril.
d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kain.
2. Memotong dan Merawat Tali Pusat
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu
menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan.
Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat
dengan pengikat steril. Apabila masih terjadi perdarahan dapat dibuat ikatan
baru. Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70% atau povidon
iodin 10% serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari dan atau
setiap tali basah / kotor.
Sebelum memotong tali pusat, dipastikan bahwa talipusat telah diklem
dengan baik, untuk mencegah terjadinya perdarahan, membungkus ujung
potongan tali pusat adalah kerja tambahan.
3. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Saat lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan
membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat seperti
dengan mengeringkan bayi, menyelimuti bayi dengan kain bersih dan kering,
menyelimuti bagian kepala bayi, menyusukan bayi, serta menunda memandikan
bayi sebelum 6 jam.
4. Memberi Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi baru lahir normal dan
cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari, sedangkan
bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg I.M.
5. Memberi Obat Tetes / Salep Mata
Salep mata untuk pencegahan infeksi pada mata diberikan setelah satu
jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu. Salep mata ini berisi
tetrasiklin 1 %.
6. Pemberian imunisasi hepatitis B
Imunisasi hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi hepatitis B
terhadap bayi diberikan segera setelah lahir.
7. Identifikasi Bayi
a. Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat
penerimaan pasien, di kamar bersalin dan di ruang rawat bayi.
b. Alat yang digunakan, hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak
mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
c. Pada alat/gelang identifikasi harus tercantum : nama (bayi, nyonya)
tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu.
d. Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama,
tanggal lahir, nomor identifikasi.
8. Pemantauan Bayi Baru Lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas
bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang
memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut
petugas kesehatan.
Pemantauan bayi baru lahir pada dua jam pertama sesudah lahir dengan
menggunakan nilai APGAR meliputi :
a. Kemampuan menghisap kuat atau lemah
b. Bayi tampak aktif atau lunglai
c. Bayi kemerahan atau pucat
Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya. Penolong
persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya masalah
kesehatan yang memerlukan tindak lanjut seperti :
a. Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan
b. Gangguan pernapasan
c. Hipotermia
d. Infeksi
e. Catat bawaan dan trauma lahir
9. Roming in yaitu rawat gabung atau parsial
D. Pemantauan Pada Bayi Baru Lahir
Beberapa hal yang perlu dipantau pada bayi baru lahir antara lain:
Suhu badan dan lingkungan
1. Tanda-tanda vital
2. Berat badan
3. Mandi dan perawatan kulit
4. Pakaian
5. Perawatan tali pusat
E. Hal Yang Diperhatikan Pada Bayi Baru Lahir
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada bayi baru lahir antara lain:
1. Kesatuan dan reaksi terhadap
sekeliling.
Perlu dikenali kurangnya reaksi terhadap rayuan,
rangsangan atau suara keras yang mengejutkan atau
suara mainan.
2. Keaktifan Bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan dan
kaki yang simetri pada waktu bangun. Adanya tremor
pada bibir, kaki dan tangan pada waktu menangis
adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi pada waktu
tidur, kemungkinan gejala suatu kelainan yang perlu
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Simetri Apakah secara keseluruhan badan seimbang.
4. Kepala Apakah tidak simetris, berupa tumor lunak di
belakang atas yang menyebabkan kepala tampak
lebih panjang akibat proses kelahiran, ukur lingkar
kepala.
5. Muka wajah Bayi tanpa ekspresi
6. Mata Diperhatikan adanya tanda-tanda perdarahan berupa
bercak merah yang akan menghilang dalam waktu 6
minggu.
7. Mulut Salivasi tidak terdapat pada bayi normal, bila terdapat
sekret yang berlebihan kemungkinan ada kelainan
bawaan saluran cerna.
8. Leher, dada, abdomen Melihat adanya cedera akibat persalinan, ukur lingkar
dada.
9. Punggung Adakah benjolan atau tumor atau tulang punggung
dengan lakukan yang kurang sempurna.
10. Bahu, tangan, sendi, tungkai Perlu diperhatikan bentuk, geraknya, fraktur, paresis.
11. Kulit dan kuku Dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan.
Kadang-kadang didapatkan kulit yang mengelupas
ringan, pengelupasan yang berlebihan harus
dipikirkan kemungkinan adanya kelainan.
12. Kelancaran menghisap dan
pencernaan
Harus diperhatikan.
13. Tinja dan kemih Diharapkan keluar dalam 24 jam pertama. Waspada
bila terjadi perut yang tiba-tiba membesar, tanpa
keluarnya tinja disertai muntah, dan mungkin dengan
kulit kebiruan harap segera konsultasi untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
14. Berat badan Sebaiknya tiap hari dipantau, penurunan berat badan
lebih dari 5% berat badan waktu lahir, menunjukkan
kekurangan cairan.
F. Reflek-reflek Untuk Menilai Keadaan Bayi
1. Reflek Moro
Reflek ini terjadi karena adanya reaksi miring terhadap rangsangan mendadak.
Refleksnya simetris dan terjadi pada 8 minggu pertama setelah lahir. Tidak adanya
refleks moro menandakan terjadinya kerusakan atau ketidakmatangan otak.
2. Refleks Rooting / Refleks Dasar
Dalam memberikan reaksi terhadap belaian di pipi atau sisi mulut, bayi akan
menoleh ke arah sumber rangsangan dan membuka mulutnya siap untuk
menghisap.
3. Refleks Menyedot dan Menelan / Refleks Sucking
Berkembang dengan baik pada bayi normal dan dikoordinasikan dengan
pernafasan. Ini penting untuk pemberian makan yang aman dan gizi yang
memadai.
4. Refleks Mengedip dan Refleks Mata
Melindungi mata dari trauma.
5. Refleks Graphs / Plantar
Genggaman tangan diperoleh dengan menempatkan jari atau pensil di dalam
telapak tangan bayi yang akan menggenggam dengan erat. Reaksi yang sama dapat
ditunjukkan dengan membelai bagian bawah tumit (genggam telapak kaki).
6. Refleks Walking / Berjalan dan Melangkah
Jika disangga secara tegak dengan kaki menyentuh permukaan yang rata, bayi akan
terangsang untuk berjalan.
7. Refleks Tonik Neck
Pada posisi terlentang lengan disamping tubuh tempat kepala menoleh kearah itu
terulur sedangkan lengan sebelah terkulai.
8. Refleks Tarik
Jika didudukkan tegak, kepala bayi pada awalnya akan terkulai ke belakang lalu
bergerak ke kanan sesaat sebelum akhirnya tertunduk ke arah depan (Asuhan Bayi
Baru Lahir, 2000).
G. Penilaian Bayi Untuk Tanda-tanda Kegawatan
Bayi baru lahir dinyatakan mengalami kegawatan apabila mempunyai salah satu atau
beberapa tanda-tanda berikut :
1. Sesak nafas
2. Frekuensi pernapasan 60x/mnt
3. Gerak retraksi di dada
4. Malas minum
5. Panas atau suhu bayi rendah
6. Kurang aktif
7. Berat lahir rendah (1500 – 2500 gr) dengan kesulitan minum
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
BAYI NY.N UMUR 1 JAM
DI BPS WIJI PRIHANTI TAHUN 2013
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 27 Januari 2013
Jam : 00.10 WIB
Tempat : BPS Wiji Prihanti
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Bayi Ny. N
Umur : 1 jam
Tgl/Jam persalinan : 27-01-2013/00.10 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
BB Lahir : 3700 gram
PB : 49 cm
b. Identitas penanggung jawab
Nama Ibu : Ny.N Nama Suami : Tn.M
Umur : 24 thn Umur : 27 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMU Pendidikan :
SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Menganti Rt02/03 Alamat :Menganti Rt02/03
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu Yang Lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit sbb :
Menurun : DM, Asma
Menahun : Jantung, Hipertensi
Menular : Hepatitis B, TBC
b. Riwayat Kesehatan Ibu Sekarang
Riwayat Ibu tidak pernah menderita penyakit sbb :
Menurun : DM, Asma
Menahun : Jantung, Hipertensi
Menular : Hepatitis B, TBC
c. Kesehatan Keluarga
Ibu tidak pernah menderita penyakit sbb :
Menurun : DM, Asma
Menahun : Jantung, Hipertensi
Menular : Hepatitis B, TBC
d. Riwayat kesehatan bayi
Bayi selama dalam kandungan dalam keadaan sehat tidak ada masalah.
3. Riwayat obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
No
Kehamilan Persalinan
Nif
as
H/M Sht/Skt
Umur anak,
Meneteki,
lamanyaTah
un
Fre
kuen
si
AN
C
Pen
yuli
t
Usia
kehamilan
Persalina
n
Peno
long
L/P
+BB
Pen
yuli
t
1 1 2013 8 kali - 39 mggu 5
hari
Normal Bida
n
P+
3700
gr
- - Hidup/
Sehat,umur 1
jam, belum bisa
di teteki,-
b. Riwayat kehamilan sekarang
Trimester 1
Frekuensi pemeriksaan : 2x,
PP test : positif,
Obat atau suplemen yang diminum : B6 dan asam folat,
Imunisasi : TT II,
Keluhan/ masalah : mual,
Nasihat yang diberikan : makan porsi kecil tapi sering.
Trimester II
Frekuensi pemeriksaan : 3 kali,
Gerakan janin pertama kali dirasakan : uk 20 minggu,
Obat/suplemen : Fe (1 x 1), Calk (1 x 1) dan vit.C (1 x 1)
Keluhan yang dirasakan : keputihan
Nasehat yang diberikan : menggunakan bahan yang tidak ketat, banyak
istirahat dan perbanyak sayur dan buah.
Trimester III
Frekuensi pemeriksaan : 3 kali,
Obat/suplement : Fe, Calk, vit. C
Imunisasi : TT III
Keluhan yang dirasakan : sering kencing,
Nasehat yang diberikan : persiapan persalinan
c. Riwayat persalinan sekarang
His:jam 14.30 WIB tanggal 26-01-2013 frekuensi 3 x 10’ x 30”
PPV/ketuban : tanggal 26-01-2013 jam 23.30 warna jernih bau khas
jumlah normal
Tindakan yang dilakukan keluarga : memberi dukungan psikilogis kepada
ibu untuk menghadapi persalinan.
Tindakan yang dilakukan bidan(PD):
- Memberikan dukungan dan memantau DJJ tiap 30 menit
- Memimpin persalinan setelah pembukaan lengkap
Tanggal persalinan, jam persalinan : tanggal 27-01-2013, jam 00.10 WIB
Tempat persalinan : BPS Wiji Prihanti
Penolong : Bidan Wiji Prihanti
Jenis Persalinan : persalinan normal/pervaginam
Tidak ada penyulit atau komplikasi yang di alami oleh Ibu
Apgar Score: 8, 9, 10
Lama Persalinan
Kala I berlangsung selama 10 jam
Kala II berlangsung selama 40 menit
Kala III berlangsung selama 8 menit
Kala IV berlangsung selama 2 jam
Perdarahan Persalinan
Kala I : 20 cc
Kala II : 30 cc
Kala III : 50 cc
Kala IV : 60 cc
Keadaan plasenta
Jumlah kotiledon lengkap, ukuran normal, tali puasat normal,tidak ada
perdarahan ataupun kelainan
4. Riwayat perkawinan
Usia pernikahan 23 tahun, menikah 1 kali, lama pernikahan 1 tahun, status
pernikahan syah di akui oleh agama dan negara.
5. Riwayat Imunisasi
Belum ada imunisasi yang diberikan ke bayi.
6. Pola kehidupan sehari-hari
- Intake ASI, PASI
Frekuensi 1x jam 00.20 wib
Volume PASI tidak ada
- Eliminasi
Miksi : keluar 1x, keluar pertama tanggal 27 – 01 – 13 jam 00.45 WIB,
warna kuning, bau khas, konsistensi jernih.
Mekonium : keluar 1 x, keluar pertama tanggal 27 – 01 – 13 jam 00.50 WIB,
warna hijau kehitaman, bau khas, konsistensi lembek.
- Aktivitas : bayi tertidur, menangis bila BAB/ BAK.
- Istirahat
Tidur : 15 jam perhari
7. Lingkup yang berpengaruh
- Hewan piaraan : tidak ada
- Kondisi tempat tinggal : baik
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum : baik
- Nadi : 145 x/menit
- Pernafasan : 48 x/menit
- Suhu : 36,8 °C
2. Antropometri
- Berat Badan :3700 gram
- Panjang Badan :49 cm
- Lingkar Kepala :34 cm
- Lingkar Dada :33 cm
- Lila :11 cm
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :
- Bentuk mesochepal
- Sutura teraba belum menyatu
- Fontanela anterior berdenyut
- Fontanela posterior datar berdenyut
- Tidak terdapat caput sucsedenum dan cepal hematoma
b. Kulit :
- Warna kemerahan
- Turgor baik
- Verniks kaseosa ada
c. Muka :
- Warna kemerahan
- tidak ada oedema, rhesus sardonikus, dan tanda lahir
d. Mata :
- Bentuk bulat
- Letak simetris
- Secret tidak ada
- Konjungtiva merah muda
- Sklera putih
e. Hidung :
- Bentuk simetris
- tidak ada secret
f. Telinga :
- Bentuk simetris
- tidak ada serumen
g. Mulut :
- Warna kemerahan
- Lidah normal
- Bentuk simetris
h. Leher : Tidak ada kelainan
i. Dada dan aksila
- Letak simetris
- Tidak ada retraksi dinding dada dan pembesaran kelenjar getah
bening
j. Abdomen :
- Bentuk cembung
- tali pusat tidak ada
- peristaltik normal
- tidak ada pembesaran hepar dan lien
k. Punggung
- bentuk tulang belakang normal
- spina bifida tidak ada
l. Ekstremitas
Atas
- Gerakan :Aktif
- Warna Kuki :merah muda
- Jumlah Jari :10
Bawah
- Gerakan :Aktif
- Warna Kuku :Merah Muda tidak sianosis
- Jumlah Jari :10
m. Genetalia dan anus
Normal (labiya mayora menutupi labia minora ,uretra berlubang, anus
berlubang
n. Reflek
- Reflek morro : baik
- Reflek rooting : baik
- Reflek Walking : baik
- Reflek Babinsky : baik
- Reflek Graphsing : baik
- Reflek Sucking : baik
- Reflek Tonicneck : baik
II.INTERPRESTASI DATA
Diagnosa Kebidanan
Bayi Ny. N umur 1 jam lahir spontan, tidak mengalami asfiksia,tidak mengalami
ikterik,menangis kuat,bergerak aktif.
DATA DASAR
Data Subyektif :
- Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya tanggal 27 – 01 – 2013 jam
00.10 wib
- Ibu mengatakan bayinya berumur 1 jam
- Ibu mengatakan bayinya perempuan
Data Obyektif :
- Bayi lahir spontan perempuan jam 00.10 WIB
- KU : baik, menangis kuat, warna kulit merah, gerak aktif,
- BB 3100 gram, PB 49 cm
- Apgar score 8, 9, 10
MASALAH
Bayi NY.N tidak mengalami masalah (normal).
Masalah Potensial : Tidak ada
III.DIAGNOSIS POTENSIAL
Tidak ada masalah(bayi lahir normal)
IV.KEBUTUHAN TINDAKN SEGERA,KONSULTASI DAN KOLABORASI
a. Mandiri : Penanganan bayi baru lahir dan pencegahan hipotermi
b. Kolaborasi : Tidak dilakukan
c. Merujuk : Tidak dilakukan
V.PERENCANAAN
Tanggal 27 – 01 - 2013 Jam : 00.10 wib
1. Informasikan keadaan umum bayi kepada ibu dan keluarga.
2. Cegah kehilangan panas pada bayi.
3. Lakukan perawatan tali pusat.
4. Beri ASI sesegera mungkin dan beri penkes tentang ASI eksklusif.
5. Cegah perdarahan dengan pemberian vit. K dan beri salep mata untuk mencega
infeksi mata.
6. Beritahu tanda bahaya BBL
VI.IMPLEMENTASI
Tanggal 27 – 01 - 2013
1. Jam 00.12 WIB
Menginformasikan tentang keadaan umum bayi kepada ibu dan keluarga bahwa
bayi dalam keadaan sehat meliputi KU, N, S, RR
2. Jam 00.15 WIB
Mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir dengan cara : Menutup kepala
dan tubuh bayi dengan kain bersih segera setelah lahir, kemudian menempatkan
bayi pada tempat yang hangat dan jauh dari ventilasi udara karena bayi mudah
kehilangan panas.
3. Jam 00.20 WIB
Melakukan perawatan tali pusat dengan memakai kasa dan air dtt dari ujung ke
pangkal, mengeringkan dengan kasa kering, serta mempertahankan talipusat
dalam keadaan terbuka sehingga cepat lepas.
4. Jam 00.25 WIB
Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI nya sesering mungkin pada
bayinya dengan posisi baik dan benar dan menganjurkan kepada ibu dan
keluarga untuk menerapkan ASI eksklusif, yaitu memberikan ASI sampai bayi
berusia 6 bulan tanpa memberikan makanan tambahan apapun kepada bayi,
karena ASI eksklusif memiliki semua zat yang dibutuhkan oleh bayi.
5. Jam 00.50 WIB
Memberi suntikan vit. K untuk mencegah perdarahan di 1/3 paha kiri bagian luar
dan memberi salep mata untuk mencegah infeksi mata.
6. Jam 01.00 WIB
Memberitahu tentang tanda bahaya BBL yaitu bayi tidak mau menyusu, terlihat
pucat, nafas megap – megap, suhu badan terlalu panas > 380C (febris)atau terlalu
dingin <360C (hipotermi), warna kulit biru atau kuning, hisapan ASI lemah,
muntah hebat, talipusat memerah dan berbau busuk, mekonium tidak keluar,
tidak berkemih dalam 24 jam, menggigil, serta mata bengkak.
VII.EVALUASI
1. Jam :00.14 WIB
Informasi keadaan umum bayi telah diberitahukan kepada ibu dan
keluarga.dan ibu mengetahui keadaan bayi : BB : 3700gr, PB : 49 cm, Jenis
kelamin : perempuan, ku : baik, nadi : 145 x/menit, S : 36,8 0 C, rr : 48 x/menit.
2. Jam 00.16 WIB
Pencegahan kehilangan panas telah dilakukan, dan bayi tidak kedinginan.
3. Jam 00.21 WIB
Perawatan tali pusat telah dilakukan.
4. Jam 00.26 WIB
ASI telah diberikan sesering mungkin dan bayi mengkonsumsi ASI eksklusif
5. Jam 00.51 WIB
Bayi telah disuntik vit. K secara IM di 1/3 paha kiri bagian luar dan telah diberi
salep mata
6. Jam 01. 10 WIB
Ibu tahu tanda bahaya BBL
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari kasus Bayi NY.N umur 1 jam lahir normal, pada tanggal 27-01-2013 jam 00.10
WIB tidak mengalami permasalahan atau penyulit dari masa kehamilan dan persalinan.
Kesadaran bayi Ny.N baik hal ini disimpulkan dari pemeriksaan fisik yang telah di lakukan.
Tanda Vital: Nadi:145X/menit.normal, Pernafasan:48 X/menit.normal,
Suhu:36,8 °C.normal, BeratBadan:3700 gram, Panjang Badan:49 cm, Lingkar Kepala:34
cm,Lingkar Dada:33cm, Lila:11 cm, bergerak aktif , APGAR SCORE 8, pemeriksaan fisik di
mulai dari kepala, ekstrimitas atas dan bawah, abdomen,dan genetalia hasilnya normal tidak
ada kelainan yang di alami oleh bayi. Bayi belum di berikan ASI karena ASI belum keluar.
Dalam hal ini bidan melakukan tindakan sesuai dengan langkah varney antara lain :
1. Bidan mengumpulkan data hasil anamnesa dan pemeriksaan (fisik dan umum)
kepada bayi.
2. Selanjutnya bidan mengidentifikasi diagnosis atau masalah dan kebutuhan bayi
berdasar data yang telah dikumpulkan.
3. Bidan juga mengantisipasi adanya masalah potensial yang dapat terjadi.
4. Setelah itu bidan menetapkan kebutuhan tindakan segera dan berkonsultasi dengan
tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi bayi.
5. Bidan menyusun rencana asuhan yang diperlukan bayi seperti :
a. Memberitahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan bayinya
b. Mencegah kehilangan panas pada bayi dengan cara mengeringkan dengan kain
bersih dan kering kecuali telapak tangan, memakaikan tutup kepala dan
menyelimuti bayi.
c. Melakukan perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa dtt dan
mengeringkan dengan kasa bersih dan kering.
d. Melakukan pengukuran pada bayi meliputi timbang berat badan, panjang
badan, lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar lengan atas.
e. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
f. Memberikan salep mata untuk mencegah infeksi
g. Memberikan suntikan vit. K secara injeksi IM di 1/3 paha kiri bagian luar
untuk mencegah perdarahan.
h. Mengajarkan pada orangtua bayi untuk menjaga kehangatan dan memberikan
ASI.
i. Mengawasi tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir berupa nafas megap –
megap, suhu badan terlalu panas > 380C (febris)atau terlalu dingin <360C
(hipotermi), warna kulit biru atau kuning, hisapan ASI lemah, muntah hebat,
talipusat memerah dan berbau busuk, mekonium tidak keluar, tidak berkemih
dalam 24 jam, menggigil, serta mata bengkak.
j. Melakukan imunisasi Hb 0 setelah 6 jam.
6. Bidan selanjutnya melaksanakan rencana asuhan yang diperlukan bayi sesuai dengan
rencana asuhan yang telah ditetapkan.
7. Bidan mengevaluasi hasil asuhan yang telah dilakukan sudah efektif ataukah belum.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan kami tentang penanganan kasus diatas sama dengan yang di
lakukan oleh bidan di lahan.tindakan yang dilakukan dalam kasus diatas adalah
1. Memberitahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan bayinya
2. Mencegah kehilangan panas pada bayi dengan cara mengeringkan dengan kain
bersih dan kering kecuali telapak tangan, memakaikan tutup kepala dan
menyelimuti bayi.
3. Melakukan perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa dtt dan
mengeringkan dengan kasa bersih dan kering.
4. Melakukan pengukuran pada bayi meliputi timbang berat badan, panjang badan,
lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar lengan atas dengan tetap menjaga
kehangatan bayi.
5. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
6. Memberikan salep mata untuk mencegah infeksi
7. Memberikan suntikan vit. K secara injeksi IM di 1/3 paha kiri bagian luar untuk
mencegah perdarahan.
8. Mengajarkan pada orangtua bayi untuk menjaga kehangatan dan memberikan
ASI.
9. Mengawasi tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir berupa nafas megap –
megap, suhu badan terlalu panas > 380C (febris)atau terlalu dingin <360C
(hipotermi), warna kulit biru atau kuning, hisapan ASI lemah, muntah hebat,
talipusat memerah dan berbau busuk, mekonium tidak keluar, tidak berkemih
dalam 24 jam, menggigil, serta mata bengkak.
B. Saran
1. Bagi instansi kesehatan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal sehingga
meningkatkan kepuasan klien dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2. Bagi instansi pendidikan
Dapat memberikan bimbingan langsung secara intensif dan kontinyu kepada
mahasiswa dilapangan sesuai dengan kasus yang ditemui.
3. Bagi mahasiswa
Dapat mengaplikasikan dan melakukan asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir
secara mandiri sesuai dengan teori yang diperoleh selama perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde.2000. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan
Prawirohardjo, Sarwono.2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Prawirohardjo, Sarwono.2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT.
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo