Tentir PA Ginjal Nimbus
-
Upload
tansriernawati -
Category
Documents
-
view
62 -
download
0
Transcript of Tentir PA Ginjal Nimbus
-
TENTIR PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI
MODUL GINJAL & CAIRAN TUBUH 2013
DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI
Disusun oleh :
AULIA CANDRA
URAY MUHAMMAD RIZKY M
ISMA RESTI PRATIWI
M. DIRGA ISWARA
MARIA ENJELINA
PRISA DWICAHMI
RESTU WULANDARI
M. JAHARI SUPIANTO
-
Bismillahhirrahmannirrahim
G1 PIELONEFRITIS KRONIK
Pielonefritis kronis adalah penyakit dengan peradangan terutama di daerah
interstisium dan pembentukan jaringan parut di parenkim ginjal yang
menyebabkan deformitas nyata pada sistem pelviokaliks. Merupakan salah satu
penyebab gagal ginjal kronis. Berikut dua bentuk pielonefritis kronik:
1. Pielonefritis Obstruktif Kronis
Bisa bilateral = terjadi karena terdapat anomaly congenital uretra.
Bisa unilateral = terjadi karena batu / anomaly unilateral ureter.
2. Pielonefritis Terkait-Refluks Kronis
Etiologinya adalah UTI (infeksi sal. Kemih) pada refluks vesikoureter atau
intrarenal. Bersifat unilateral atau bilateral sehingga dapat terbentuk
jaringan parut / atrofi di satu atau kedua ginjal, yang menyebabkan
terjadinya insufisiensi ginjal kronis.
Gambaran makroskopik utama dari pielonefritis kronik ini adalah
pembentukan jaringan parut di pelvis / kaliks ginjal sehinnga papilla menjadi
tumpul dan kaliks mengalami cacat berat.
Gejala klinik
1. Hipertensi sebagai gejala umum penyakit ginjal.
2. Proteinuria yang dapat menimbulkan gagal ginjal kronis progresif.
3. Poliuria & Nokturia karena terjadi disfungsi tubulus disertai hilangnya
kemampuan memekatkan urin.
4. Bakteriuria bisa menjadi tanda Pielonefritis kronik. Namun bila tidak ada
bakteriuria, tidak pula menyingkirkan pielonefritis kronik.
Gambaran Mikroskopik
1. Sel yang menyusun tubulus mengalami cloudy swelling (degenerasi bengkak
keruh).
Obstruksi
di ginjal
Terjadi
infeksi
Terbentuk
jar. parut
Pielonefritis
kronik
-
2. Tubulus berisi bahan eosinofilik homogen yang mirip tiroid = tiroidisasi.
3. Glomerulus mengalami hialinisasi akibat hipertensi. Hialinisasi= bowmans
space hilang karena glomerulus dan Capsula Bowman bersatu.
4. Terdapat sebukan sel radang, limfosit, sel plasma, dan netrofil.
Tiroidisasi
Sebukan Sel
Radang
Tubulus yg
cloudy swelling
berisi albumin
Glomerulus
hialinisasi
-
G2. KARSINOMA SEL GINJAL
Karsinoma jenis ini berasal dari epitel tubulus ginjal dan terletak terutama di
bagian korteks ginjal. Tumor ini juga disebut dengan tumor Grawitz. Karsinoma
ini sering terjadi pada laki-laki dekade keenam dan ketujuh. Orang-orang yang
sering merokok, iritasi kronik batu ginjal, dan orang yang mengalami obesitas
dan orang yang terpajan kadmium memiliki potensi untuk mengidap karsinoma ini.
Karsinoma sel ginjal ini juga bisa menjadi parah dengan bermetastasis ke paru
dan tulang.
Ada 3 bentuk tersering dari karsinoma sel ginjal ini :
1. Karsinoma sel jernih (clear cell carcinoma) ini yg ada di praktikum
Karsinoma tipe tersering, 70-80% dari kanker sel ginjal. Secara histologist,
tumor terdiri dari sel yang sitoplasmanya jernih atau granular.
2. Karsinoma sel ginjal papilaris
Tumor ini membentuk 10-15% dari kanker sel ginjal. Tumor ini
memperlihatkan pola pertumbuhan papilar, sering multifokal dan bilateral
serta muncul sebagai tumor stadium awal.
3. Karsinoma ginjal kromofob
Karsinoma yang paling jarang. Tumor ini berasal dari duktus koligentes
korteks atau sel diantaranya.
(mau lebih tahu lebih banyak, bisa baca Buku Ajar Patologi Robbins Kumar ya)
Terdapat 3 gejala klinis utama (trias) pada karsinoma ini :
a. Hematuria tak nyeri, dengan sifat intermitten dan juga cepat berlalu.
b. Demam kronis
c. Nyeri costovertebral yang biasanya karena pembesaran massa tumor di
pinggang.
d. Hiperkalsemia, hipertensi, sindrom Cushing, atau feminisasi atau
maskulinisasi jarang.
Gambaran Mikroskopik:
Pada sediaan, sel neoplastik pada karsinoma tersusun dalam kelompok-
kelompok kecil (alveolar) dan dipisahkan oleh celah-celah pembuluh darah.
Sel tumor ini memiliki sitoplasma yang jernih. Sel neoplastik ini juga
-
mengandung lemak dan glikogen. Terdapat juga jaringan ginjal yang normal
pada bagian tepi sediaan.
Daerah karsinoma
berisi sel neoplastik
tersusun alveolar
Jaringan Ginjal
Normal
Celah celah
pembuluh darah
Sel tumor yg
sitoplasma jernih
-
G3. TUMOR WILMS / NEFROBLASTOMA
Tumor ini adalah tumor yang biasanya menyerang anak berumur 2-5 tahun.
Makroskopik dari tumor wilms ini adalah membentuk massa besar, tunggal, dan
berbatas tegas. Tumor teraba lunak, homogen, dan berwarna cokelat sampai
abu-abu, dengan beberapa perdarahan, degenerasi kistik dan nekrosis.
Gejala klinis:
Keluhan pasien biasanya berkaitan dengan ukuran tomor yang luar biasa besar.
a. Hematuria
b. Teraba massa pada abdomen
c. Nyeri abdomen serta demam lebih jarang.
d. Obstruksi usus akibat tekanan tumor.
Tata laksana untuk tumor ini pada umumnya kemoterapi dan nefroktomi.
Prognosis tumor wilms sangat baik dengan kombinasi kedua terapi ini.
Gambaran Mikroskopik:
Terdapa 3 unsur pada tumor ini, yaitu unsur epitelial, blastemal, dan
stromal/mesenkimal.
Unsur epitelial merupakan unsur yang berdiferensiasi dan berbentuk seperti
tubulus dan glomerulus.
Unsur blastemal merupakan unsur yang tidak berdiferensiasi, hipekrom
(warnanya lebih gelap), biasanya terletak diantara unsur epithelial dan
mesenkimal.
Unsur stromal/mesenkimal adalah sel stromal atau sel spindle yang
mengelilingi unsur lainnya dan berbentuk seperti jaringan ikat.
-
G4. SISTITIS KRONIK
Sistitis kronik artinya peradangan kronik yang terjadi di kandung kemih atau
vesica urinaria. Etiologi dari sistitis kronik ini berupa bakteri E.coli, Proteus
sp., Klebsiella, dan Enterobacter.
Manifestasi klinis yang dialami oleh penderita sistitis kronik adalah:
a. Nyeri region suprapubis
b. Disuria
c. Peningkatan frekuensi berkemih
d. Terkadang terdapat demam + malaise
Gambaran Mikroskopik:
1. Sebukan sel radang kronik di lamina propia dari vesica urinaria.
2. Dilatasi dan kongesti pembuluh darah, perdarahan dan edema pada stroma.
3. Epitel transisional VU mengalami metaplasia menjadi epitel skuamosa
terjadi di bagian permukaan epitel.
4. Hiperplasia epitel transisional di bagian dasar epitel.
UNSUR
EPITELIAL
UNSUR
BLASTEMAL
UNSUR
STROMAL
-
Gambarnya kurang jelas. Intinya kalo metaplasia itu epitelnya berubah dari
transisional jadi skuamosa. Klo hyperplasia itu epitelnya bertumpuk2 di dasar
lapisan.
G5 KARSINOMA UROTELIAL (SEL TRANSISIONAL)
Tumor ini sering menyerang sistem penyalur kemih, tumor di vesca urinaria
merupakan penyebab kematian yang lebih sering daripada tumor ginjal.
Karsinoma sel urotelial berkisar dari tumor yang papilaris / datar,
noninvasif hingga invasif, dan berdiferensiasi sangat baik (grade I) hingga
sangat anaplastik & agresif (grade III).
Karsinoma grade I :
Selalu papilaris (datar) dan jarang invasif, dapat kambuh setelah diangkat.
Karsinoma grade II atau III
Pertumbuhan papilaris eksofitik (tumbuh keluar seperti polip), disertai
peningkatan ukuran lesi & tanda2 invasi ke lapisan submukosa dan otot,
semakin sering ditemukan atipia dan anaplasia sel. Grade II dan III
menginfiltrasi struktur disekitarnya, menyebar ke kelenjar getah bening
regional, dan kadang bermetastasis secara luas.
Gejala klinis ; hematuria tanpa nyeri adalah gejala klinis utama untuk semua
tumor di sistem penyalur kemih. Karsinoma urotelial mengenai laki-laki 3 kali
Metaplasia
Transisional
epitel skuamosa
Hiperplasia
transisional
-
lebih sering daripada perempuan dan biasanya timbul pada usia 50 dan 70
tahun.
Factor resiko ; merokok, sistitis kronik, skistosomiasis vesica urinaria, &
obat-obatan (siklofosfamid), terpajan -naftilamin (zat pelarut industri).
Gambaran Mikroskopik
Pada perbesaran lemah, jaringan tumor tumbuh papiler menonjol seperti daun
palem. Sel ganas transisional terlihat mengalami atipia. Sel atipik itu membentuk
lapisan epitel yang tidak terorganisasi & dapat ditemukan di seluruh lapisan sel
urotelium. Biasa ditemukan pula jaringan nekrosis.
Jaringan tumor
tumbuh papiler
menonjol
Sel-sel tumor
yg tumbuh tak
terorganisir