SYOK.docx
-
Upload
yohannatania -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of SYOK.docx
SYOK (3B)
DEFINISI
Seseorang dikatakan syok bila terdapat ketidakcukupan perfusi oksigen dan zat gizi ke sel-
sel tubuh. Kegagalan memperbaiki perfusi menyebabkan kematian sel yang progressif,
gangguan fungsi organ dan akhirnya kematian penderita.
KLASIFIKASI
1.Syok Hipovolemik atau oligemik
Penyebab :
– Kehilangan volume darah: trauma, pembedahan, perdarahan saluran cerna
– Kehilangan plasma: luka bakar, lesi yang luas
– Kehilangan cairan tubuh lainnya: muntah berat, diare berat, diuresis berat
2. Syok Kardiogenik
Penyebab :
• Iskemia Ventrikel: IMA, Cardiopulmonary arrest, operasi jantung
• Masalah struktur: ruptur septum, ruptur otot papilari, ruptur dinding jantung,
aneurisme ventrikel, Kardiomiopati, tumor jantung, trombus atrium, pulmonary
embolisme, disfungsi katub, miokarditis, tamponade jantung
• Disritmia: bradidisritmia, takidisritmia
3. Syok septik
Disebabkan oleh adanya sistemik inflamatory respons terhadap infeksi (bakteri, virus, fungi,
parasit). Pada syok septik didapatkan bakteremia kultur positif dengan mortalitas mencapai
40-50 %.
4. Syok neurogenik
Penyebab :
-Trauma medula spinalis dengan quadriplegia atau paraplegia (syok spinal)
-Rangsangan hebat yang kurang menyenangkan seperti rasa nyeri hebat pada fraktur tulang
-Rangsangan pada medula spinalis seperti penggunaan obat anestesispinal/lumbal
-Trauma kepala (terdapat gangguan pada pusat otonom)
-Suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut
-Over dosis obat khususnya barbiturat, opium, dan tranquilizer.
MANIFESTASI
1.Syok Hipovolemik
Manifestasi klinik dari syok adalah hipotensi, pucat, berkeringat dingin, sianosis, kencing
berkurang, oligouria, gangguan kesadaran, sesak nafas.
2.Syok Septik/ Syok Bakteremik
a.Fase Hiperdinamik/ Syok panas (warm shock):
Gejala dini:
1) Hiperventilasi
2) Tekanan vena sentral meninggi
3) Indeks jantung naik ( > 2,2 L/menit/m2)
4) Alkalosis
5) Oligouria
6) Hipotensi
7) Daerah akral hangat
8) Tekanan perifer rendah
9) Laktikasidosis
b.Fase Hipodinamik:
1) Tekanan vena sentral menurun
2) Hipotensi
3) Curah jantung berkurang
4) Vasokonstriksi
5) Daerah akral dingin
6) Asam laktat meninggi
7) Keluaran urin berkurang
3. Syok neurogenik
Tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat, bradikardi, sesudah pasien menjadi tidak
sadar, barulah nadi bertambah cepat. Pengumpulan darah di dalam arteriol, kapiler, dan vena,
maka kulit terasa agak hangat dan cepat berwarna kemerahan. Sinkop atau pingsan
dipertimbangkan menjadi bentuk syok neurogenik ringan yang relative sementara.
4. Syok Kardiogenik
a. Pasien tidak sadar atau hilangnya kesadaran secara tiba- tiba.
b. Sianosis akibat dari aliran perifer berhenti
c. Ekstremitas dingin
d. Tensi turun < 80-90 mmHg
e. Takipneu dan dalam
f. Takikardi
g. ronki basah
h. Bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering terdengar
i. Diaforesis (mandi keringat)
j. Perubahan mental (bingung, gelisah)
PEMERIKSAAN
1. Syok Hipovolemik
Fisik :
-Vital sign (Ditambah pemeriksaan auskultasi paru ada / tidaknya sesak napas)
-GCS
-Head to toe (ada tidaknya tanda-tanda trauma)
-Pemeriksaan perut (palpasi trauma / perdarahan pada gastrointestinal nyeri)
-Tanda-tanda dehidrasi
-Tanda-tanda anemia (ada / tidaknya perdarahan)
-Pemeriksaan akral (dingin / hangat)
-Ada / tidaknya sianosis
Penunjang :
Sesuai indikasi
Blood Count Cell (penurunan HCT, penurunan Hb, penurunan RBC dan jumlah platelet)
Pemeriksaan urin (peningkatan berat jenis urin (> 1.020) dan osmolalitas urin; sodium urin <
50 mEq/L, penurunan creatinin urin)
Foto polos (dada dan perut trauma)
2. Syok Kardiogenik
Fisik :
-Vital sign
-GCS
-Ada gangguan irama
- JVP tinggi
-Ronchi basah di kedua basal paru
- S3 gallop
- Bising Jantung
- Deviasi trachea
- Tidak ada suara nafas di satu paru
Penunjang :
Rontgen dada : Menunjukkan pembesaran jantung. Bayangan mencerminkan dilatasi atau
hipertrofi bilik atau perubahan dalam pembuluh darah atau peningkatan tekanan pulmonal.
ECG : Mengetahui adanya sinus takikardi, iskemi, infark/fibrilasi atrium, ventrikel hipertrofi,
disfungsi / penyakit katub jantung.
Enzim jantung : Meningkat bila terjadi kerusakan jaringan-jaringan jantung,misalnya infark
miokard (Kreatinin fosfokinase/CPK, isoenzim CPK dan Dehidrogenase Laktat/LDH,
isoenzim LDH).
3. Syok Septik
Fisik :
-Vital sign (Tekanan darah menurun, suhu naik, peningkatan nadi, penurunan respiration rate)
-GCS
-Pucat
-Akral hangat (hiperdinamik), akral dingin (hipodinamik)
Penunjang :
- WBC > 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3 atau 10% bentuk immature
-Hiperglikemia > 120 mg/dl
-Peningkatan Plasma C-reaktif protein
-Peningkatan plasma procalcitonin.
-Serum laktat > 1 mMol/L
-Creatinin > 0,5 mg/dl
-APTT > 60
-Trombosit < 100.000/mm3
-Total bilirubin > 4 mg/dl
-Biakan darah, urine, sputum hasil positif
4. Syok Neurogenik
Fisik :
-Vital sign
-GCS
-Pemeriksaan saraf (sensorik dan motorik biasanya ada quadriplegia / paraplegia (syok
spinal)
-Head to toe (ada tidaknya fraktur tulang nyeri hebat bisa menyebabkan syok neurogenik
dan ada tidaknya tanda-tanda trauma kepala gangguan pada pusat otonom)
-Pemeriksaan tulang belakang : deformitas, pembengkakan, nyeri tekan, gangguan gerakan/
trauma leher
Penunjang :
-CT scan kepala trauma kepala
-Rontgen tulang Indikasi ke fraktur tulang
-Pemeriksaan radiologis : Foto polos vertebra, CT-Scan, MRI, dan Mielografi
TATALAKSANA
Stabilisasi :
Terapi oksigen (8 liter / menit)
Pemberian cairan intravena (Ringer Laktat)
Transfusi darah apabila ada tanda-tanda anemia PRC
Lakukan RJP bila perlu
Rujuk :
-Keluhan ke arah syok neurogenik (dr. Sp.S)
-Keluhan ke arah syok kardiogenik, syok septic, dan syok hipovolemik (dr. Sp.D)
PROGNOSIS : Semakin baik terapi yang diberikan, prognosisnya akan semakin baik.