SUSPENSI KLORAMFENIKOL

27
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SUSPENSI KLORAMFENIKOL Ta. Analisa Obat dan Narkoba II OLEH : Dili Bagus S.P 07.004 Retno Citrasari 07.020 Aulia Rizki P. 08.003 Defrina Julianti 08.004 Halimatus Tsa’diyah 08.008 Raditya Putra I.R 08.024 Rizka Dwi Y. 08.025 Tri Endah Y. 08.030 Valensia Arwindo R 08.032 Vivta Nindy W 08.033 AKADEMI ANALISA FARMASI DAN MAKANAN

Transcript of SUSPENSI KLORAMFENIKOL

Page 1: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN

SUSPENSI KLORAMFENIKOL

Ta. Analisa Obat dan Narkoba II

OLEH :

Dili Bagus S.P 07.004

Retno Citrasari 07.020

Aulia Rizki P. 08.003

Defrina Julianti 08.004

Halimatus Tsa’diyah 08.008

Raditya Putra I.R 08.024

Rizka Dwi Y. 08.025

Tri Endah Y. 08.030

Valensia Arwindo R 08.032

Vivta Nindy W 08.033

AKADEMI ANALISA FARMASI DAN MAKANAN

PUTRA INDONESIA MALANG

JANUARI 2011

Page 2: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

A. Kloramfenicol

Kloramfenikol diisolasi pertama kali pada tahun 1974 dari streptomyces

venezuelae. Merupakan antibiotik spectrum luas dan mempunyai daya antimikroba yang

kuat maka penggunaan obat ini meluas dengan cepat sampai tahun 1950 ketika diketahui

bahwa obat inidapat menimbul kan anemia aplastik yang fatal.Karena tksisitasnya,

penggunaan sistemik sebaiknya dicadangkan untuk infeksi berat akibat Haemophilus

influenzae, demam tifoid, meningitis, abses obat dan infeksi berat lainya. Bentuk tetes

mata sangat bermanfaat untuk konjungtifitas abakterial.

Kloramfenikol merupakan kristal putih yang sangat sukar larut dalam air (1 : 400)

dan rasanya sangat pahit, maka untuk anak – anak digunakan bentuk esternya yaitu K-

Palmitat dan K-Stearat/susinat yang tidak pahit rasanya dan dibuat dalam bentuk

suspensi. Dalam tubuh bentuk ester akan diubah menjadi kloramfenikol aktif.

Mekanisme kerja : merintangi sintetis bakteri.

Efek samping :

a. Kerusakan sumsum tulang belakang yang mengakibatkan pembuatan eritrosit

terganggu sehingga timbul anemia aplastis.

b. Gangguan gastrointestinal : mual, muntah, diare.

c. Gangguan neuron : sakit kepala, neuritis optik, neuritis prifer.

d. Pada bayi atau bayi prematur dapat menyebabkan gray sindrome.

Pengguanaan

Kloramfenikol merupakan drug of choice = obat pilihan untuk typhus-abdominalis dan

infeksi parah meningitis, pneunomia (disebabkan Haemophilus influenza). Sebaik nya

tidak diberikan perombakan untuk menghindari gray sindrome karena enzim perombakan

di hati bayi belum aktif, ibu hamil dan menyusui.

Page 3: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

Berdasarkan FI IV, Kloramfenikol mengandung tidak kurang dari 97,0% dan

tidak lebih dari 103,0% C11H12Cl2N2O5.Pemerian hablur halus berbentuk jarum atau

lempeng memanjang, putih hingga putih kelabu atau puth kekuningan, larutan praktis

netral terhadap lakmus P, stabil dalam larutan netral atau larutan agak asam. Kelarutan

agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dalam propilen glikol, dalam aseton

dan dalam etil asetat. Jarak leburnya antara 149o dan 153o, Rotasi jenis antara +17,0o dan

+20,0o, dapat dilakukan penetapan menggunakan larutan 1,25 g dalam 25 ml etanol

mutlak P.PH antara 4,5 dan 7,5. dapat dilakukan penetapan menggunakan suspensi dalam

air 25 mg per ml.C

B. Sediaan Suspensi

Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi

dalam fase cair. Berdasarkan penggunaanya suspensi ada enam, antara lain :

1. Suspensi Oral

2. Suspensi Topikal

3. Suspensi Tetes Telinga

4. Suspensi Optalmik

5. Suspensi Injeksi

6. Suspensi Injeksi terkonstitusi

Stabilitas Suspensi

Salah satu masalah yang dihadapi dalam proses pembuatan suspensi adalah cara

memperlambat pengendapan partikel serta menjaga homogenitas dari partikel. Cara

tersebut merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi. Beberapa

factor yang mempengaruhi stabilitas suspensi :

1. Ukuran Partikel

Semakin besar ukuran partikel semakin kecil lusapenampangnya. Sedangkan

semakin besar luas penampang partikel daya tekan keatas cairan akan semakin

memperlambat gerakan partikel untuk mengendap, sehingga untuk memperlambat

gerakan tersebut dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel.

Page 4: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

2. Kekentalan (viskositas)

Makin kental suatu cairan, kecepatan alirnya makin turun.(kecil). Dengan

demikian dengan menambah viskositas cairan, gerakan turun dari partikel yang

dikandungnya akan diperlambat.

3. Jumblah partikel (konsentrasi)

Makin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan terjadinya endapan

partikel dalam waktu yang singkat. Hal tersebut dikarenakan adanya benturan

antar partikel sehingga akan menyebabkan terbentuknya endapan.

4. Sifat atau muatan partikel

Karena sifat bahan merupakan sifat alam maka kita tidak dapat merubah atau

mempengaruhi, sehingga kemungkinan terjadinya interaksi antar bahan dalam

suspensi yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam suspensi tersebut

Metode Pembuatan Suspensi

1. Metode dispersi

dengan menambahkan serbuk bahan obat kedalam mucilage yang telah terbentuk

kemudian baru diencerkan. Sering juga terjadi kesukaran pada saat mendispersi serbuk

dalam vehicle, hal tersebut karena adanya udara, lemak, atau kontaminan pada serbuk.

Serbuk yang sangat halus mudah kemasukan udara sehingga sukar dibasahi. Mudah dan

sukarnya serbuk terbasahi tergantung besarnya suhu kontak antara zat terdispers dengan

medium. Bila sudut kontak kurang lebih 90o serbuk akan menghambang diatas cairan.

Serbuk yang demikian disebut memiliki sifat hidrofob. Untuk menurunkan tegangan

antar muka antar partikel zat padat denhan cairan tersebut perlu ditambahkan zat

pembasah atau wetting agen (gliserin)

2. Metode praesipitasi

zat yang hendaknya didispersi dilarutkan dahulu dalam pelarut organik yang

hendak dicampur dengan air. Setelah larut dalam pelarut organik diencerkan dengan

Page 5: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

larutan pensuspensi dalam air. Akan terjadi endapan halus dan tersuspensi dengan bahan

pensuspensi.

Cairan organik tersebut adalh : etanol, propilenglikol, dan polietilenglikol.

C. Kloramfenicol Suspensi

Menurut “Formularium Nasional” Edisi ke 2 Halaman 66 No 144, tiap 5 ml suspensi

kloramfenikol mengandung :

Kloramfenikol palnitas setara dengan

Kloramfenikol 125 mg

Karboximetil selulosa natrium 50 mg

Polisorbathum -80 25 mg

Prophilenglikol 1 g

Sirupus simplex 1,5 g

Aquadest add 5 ml

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

Dosis : 3 kali sehari satu sendok the

Catatan : 1. Pada etiket harus tertera :

a. kesetaraan kloramfenikol

b. kadaluarsa

2. 1,74 g kloramfenikol palmitat setara dengan lebih kurang 1 g

kloramfenikol

Page 6: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

BAB II

METODOLOGI PEMBUATAN

I. TABEL IDENTITAS BAHAN

DI VIVTA.

Page 7: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

II. FORMULASI

Menurut “Formularium Nasional” Edisi ke 2 Halaman 66 No 144, tiap 5 ml

suspensi kloramfenikol mengandung :

Kloramfenikol palnitas setara dengan

Kloramfenikol 125 mg

Karboximetil selulosa natrium 50 mg

Polisorbathum -80 25 mg

Prophilenglikol 1 g

Sirupus simplex 1,5 g

Aquadest add 5 ml

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

Dosis : 3 kali sehari satu sendok the

Catatan : 1. Pada etiket harus tertera :

a. kesetaraan kloramfenikol

b. kadaluarsa

2. 1,74 g kloramfenikol palmitat setara dengan lebih kurang 1 g

kloramfenikol

III. BAHAN TERPILIH

1. Kloramphenicol palmitat : sebagai zat aktif.

2. Propilen glikol : mudah sidapat, murah, membantu

melarutkan zat aktif, sebagai pengental.

Page 8: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

3. CMC : suspending agent.

4. Syrupus simplex : pengawet dan pemanis.

5. Escent leci : disukai volunteer.

6. Nipagin : sebagai pengawet.

7. Polysorbat : sebagai pelarut zat aktif.

IV. Rancangan Formulasi ( per 5 ml )

R/ Kloramphenicol base 125 mg =1500 mg = 30 g

CMC 50 mg = 600 mg = 12 g

Polysorbat 25 mg = 300 mg = 6 g

Syr. Simplex 3 gram = 30 ml = 600 ml

Dapar fosfat 0,1 ml x = 1.2 ml x = 24 ml

Nipagin 0,05 mg = 0,6 mg = 12 ml

p. Hijau 0,03 ml = = 7.2 ml

escent 0,3 = = 72 ml

aquadest ad 5 ml ad 60 ml = ad 1200 ml

V. prosedur pembuatan

1. Semua bahan ditimbang dengan seksama, dan dilakukan penaraan botol.

2. Masukan CMC ke dalam mortir, tambahkan air, diamkan agar CMC mengembang.

Page 9: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

3. Kloramphenicol masukan dalam mortir sedikit-sedikit, aduk ad homogeny bersama

sedikit-sedikit cmc.

4. Tambahkan polysorbat 80 aduk ad homogeny.

5. Tambahkan syrupus simplek, aduk ad homogeny.

6. Tambahkan dapar phospat, aduk ad homogeny.

7. Tambahkan pewarna hijau beserta escent, aduk ad homogeny.

8. Tambahkan nipagin sebagai pengawet, aduk ad homogeny.

9. Terahir diadkan dengan aquadest ad 1200 ml.

Pembuatan

1. Syrupus simplex

R/ Gula 60 % x 600 ml = 360

Aqua 40 % x 600 ml = 240

2. Dapar phosphate

Campurkan 50 ml Ka. Fosfat monobase 0,2 M dengan 12,60 ml NaOH 0,2 N LV.

Encerkan ad 200 ml.

Penimbangan untuk 100 ml =

Ka. Fosfat = 0,8899 g

NaOH = 0,05 g

VI. Evaluasi sediaan

1. Ph 4,5 sampai 7

Page 10: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

Pengukuran Ph dapat dilakukan menggunakan Ph-meter atau kertas indicator Ph.

2. Oragnoleptis

Rasa :

Bau :

Warna :

3. Keseragaman Volume:

Keseragaman volume cair pada setiap wadah tunggal tidak lebih dari 5 % terhadap

volume rata-rata penetapan. Dilakukan dengan dilakukan dengan mengukur volume 10

wadah satu per satgu hitung vvolume rata-rata.

Prosedur :

Menyiapkan 10 botol

Menimbang botol + isi satu persatu

Mengeluarkan isi botol.

Mencuci bersih isi botol dan mengeringkan.

Menimbang botol besih kosong.

Menghitung berat zat ( bobot + zat cair ) – ( botol kosong) = berat zat

Menghitung berat jenis.

4. Berat jenis

Timbang pikno kosong, bersih dan kering ( 25 º c)

Masukan aquadest dalam pikno, timbang beratnya.

Bersihkan dan keringkan, masukan larutan sampel, timbang beratnya.

Perhitungkan

Page 11: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

Bj = ( pikno zat ) – pikno kosong x p air

( pikno air ) – pikno kosong

5. Viskositas

Menggunakan viscometer Cup n Bolt

Bersihkan alat dan rotor

Masukan sampel dalam penampung, masukan pada rotor III

Lihat berapa nilai viskositasnya.

6. Laju sedimentasi ?????

7. Kecepatan terdispersi ?????

Tolong carikan,.,,,,,,,,,,,,,,,,,,

8. Penetapan kadar kloramphenicol

Setara 125 mg klorampehenicol, ditambah 6 ml alkonol absolute, kocok ad

larut.tambahkan air ad 100 ml. kocok homogen kemudian saring.

Pipet 1 ml larutan kemudian di adkan ad 100 ml

Amati pada 278 nm.

Page 12: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Organoleptis

Bau : buah leci

Rasa : pahit-pahit sepat

Warna : hijau

II. Keseragaman bobot

????????? sapa yang ngetik.

III. Berat jenis

Sapa yang ngetik?????

IV. Viskositas

Dengan menggunakan rotor no III didapat nilai kekentalan 510.

V. Ph

Dengan menggunakan Ph-meter didapat nilai Ph 6,15.

VI. Kecepatan terdispesi

Pada uji ini lautan diendapkan kurang lebih selam 1 minggu, kemudian dilakukan

pengocokan. Dari 3 botol yang diuji didapat nilai sebagai berikut:

1. Botol 1: 12, 5 s

2. Botol 2 : 13,0 s

3. Botol 3 : 12.0 s

Page 13: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

Didapat rata-rata laju terdispersi 12,5 s.

VII. Laju sedimentasi.

Sebanyak 100 ml larutan diletakan dalam gelas ukur, diendapak selama 1 minggu dan

dilihat berapa volume sedimentasinya setia hari.

Hari 1 : 0,9 cm

Hari 2 : 1 cm

Hari 3 : 1,1 cm

Hari 4 : 1,2 cm

Hari 5 : 1,3 cm

Hari 6 : 1,4 cm

Hari 7 : 1,5 cm

tolong ditung,.

Valen ngerti, Tanya licha

Page 14: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

VIII. PENETAPAN KADAR

Analisa prosedur

125 mg = 125 mg = 1250 ppm

100 ml 0,1 L

1 ml x 1250 ppm = 12,5 ppm

100 ml

Range baku kerja

- C min = 0,2 x 12,5 = 6,599 ppm 0,3788

- C max = 0,8 x 12,5 = 26,399 ppm 0,3788

Jadi range baku kerjanya 6-26 ppm

Cara kerja

- Pembuatan larutan baku induk murni

Ditimbang 125 mg ad 100 ml

125 mg = 1250 ppm dipipet 10 ml ad 50 ml = 10 ml x 1250 ppm = 250 ppm

0,1 L 50 ml

- Pembuatan baku kerja murni

C1 = 1/25 x 250 ppm = 10 ppm

C2 = 3/50 x 250 ppm = 15 ppm

C3 = 2/25 x 250 ppm = 20 ppm

C4 = 5/50 x 250 ppm = 25 ppm

Pembuatan larutan baku kerja murni

Ditimbang 125,4 mg ad 100 ml

125,4 mg = 125,4 mg = 1254 ppm

Page 15: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

100 ml 0,1 L

dipipet 10 ml ad 50 ml = 10 ml x 1254 ppm = 250,8 ppm

50 ml

- Pembuatan baku kerja murni

C1 = 1/25 x 250,8 ppm = 10,032 ppm

C2 = 3/50 x 250,8 ppm = 15,048 ppm

C3 = 2/25 x 250,8 ppm = 20,064 ppm

C4 = 5/50 x 250,8 ppm = 25,08 ppm

Penentuan Panjang gelombang (λ) maximal

λ T % T A

271 43,7 0,437 0,3595

274 53,9 0,539 0,2684

276 53,6 0,536 0,2708

278 41,8 0,418 0,3788

280 53,8 0,538 0,2692

282 52,1 0,521 0,2831

284 54,7 0,547 0,2620

Panjang gelombang max pada 278 ppm

Pengamatan serapan baku kerja murni

C (ppm) T % T A

5 72,1 0,721 0,1420

10 41,8 0,418 0,3788

15 37,5 0,375 0,4259

20 27,3 0,273 0,5638

Page 16: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

A = 0,0495

B = 0,02625

R = 0,96490

Penimbangan sampel

Labu kosong labu kosong+sampel sampel

A 56,8391 62,5166 5,6775

B 54,4945 60,1682 5,6737

C 54,4494 60,1344 5,685

D 57,2957 62,9817 5,686

Pengamatan serapan sampel

C (ppm) T % T A X

A 61,5 0,615 0,2111 1,3036

B 60,5 0,605 0,2184 1,3515

C 47,8 0,478 0,3206 1,0222

D 50,7 0,507 0,2949 1,854

% Kadar :

a. 1.3036 / 5.6775 x 100% =

b. 1.3515 / 5.6737 x 100 % =

c. 1,0222 / 5.685 x 100 % =

d. 1.854 / 5.686 x 100 % =

Page 17: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

Ni tolong diitung,,. Dicari kadarnya, rata-rata kemudian SD nya n diitung konsentrasi max sama min dapat berapa?? G punya kalkulator

Page 18: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

IX. PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan organoleptis, didapat nilai rasa ( sepat-sepat pahit ), bau ( leci ) dan

warna hijau tua. Untuk rasa pada suspensi ini didapat rasa sepat-sepat pahit, hal tersebut

dimungkinkan karena penggunaan kloramphenicol base. Seharusnya adalah kloramphenicol

palmitat yang kepahitanya lebih rendah. Dalam mengatasi hal tersebut digunakan perbesaran

penambahan syrupus simplex dan escent, namun tetap tidak menutupi rasa tersebut. Malah

menjadi sepat.

Untuk bau digunakan escent leci serta pewarna hijau, pada penambahan pewarna saat

dilakukan orientasi dihasilkan warna yang pas ( hijau muda ), namun saat nyata dan hamper

dimasukan semua malah membentuk warna hijau tua. Sehingga perlu pengkajian ulang untuk

penambahan pewarna.

Untuk uji sifat sifat larutan, akan dibahas dibawa ini :

1. Ph : 6,19.

Nilai ph yang didapat tersebut masih masuk dalam rentang kestabilan kloramphenikol,

hal tersebut dijaga dengan menggunakan larutan dapar.

2. Viskositas : 510

Nilai tersebut didapat dengan menggunakan viscometer cup n bolt dengan rotor III, nilai

tersebut dgunakan untuk melihat kekektalan sediaan serta agar sediaan dalam laju

sedimentasi tidak telalu cepat.

3. Keseragaman Bobot.

Dari hasil uji keseragaman bobot, didapat 2 wadah yang bobotnya lebih dari 5 %, hal

tersebut menyebabkan sediaan kami menjadi tidak memenuhi syarat. Kemungkinan yang

menjadi penyebabnya adalah perbedaan berat botol serta volume, sehingga terjadi

kesalahan pada waktu penandaan saat ditara sehingga pada waktu pengisian menjadi

tidak tepat.

4. Berat jenis

Page 19: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

Pada sediaan kami didapat nilai berat jenis sebesar 1.1371. nilai tersebut sangat besar

mengingat dalam sediaan terdapat gula, zat aktif, dan bahan tambahan lainya.

5. Kecepatan terdispersi

Didapat rata-rata waktu terdispersi 12,5 detik, sehingga masih mudah untuk digunakan.

6. Laju sedimentasi

Bahas sendiri,. Valen tau

Dari penngamatan organoleptis serta sifat-sifat sediaan larutan kususnya sediaan

suspense, dapat dikatakan belum layak, perlu dikaji ulang dlam metode pembuatan, ketersediaan

bahan, dan alat. Agar dalam praktikan dapat ditara ulang untu metode pembuatan serta evaluasi

sediaan yang baik.

Dari pengamatan hasil penetapan kadar didapat nilai yang sangat kecil,hal tersebut

dimungkinkan akibat ketidak homogenan kloramphenicol dalam sediaan, menempelnya sampel

pada pipet saat pengambilan sehingga menyebabkan hasil pengamatan kurang tepat.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlikan pengkajian ulan tentang kapasitas mahasiswa,

agar dapat mengatasi masalah tersebut.

Page 20: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

KEMASAN dan PENDAAN

1. Kemasan Dalam

2. Kemasan Luar

Page 21: SUSPENSI KLORAMFENIKOL

BAB IV

PENUTUP

Keimpulan

Valen tau