Spondilitis

7
Spondilitis 1. Pengertian Spondilitis tuberculosa adalah infeksi yang sifatnya kronis berupa infeksi granulomatosis di sebabkan oleh kuman spesifik yaitu mycubacterium tuberculosa yang mengenai tulang vertebra. Tuberkulosis yang muncul pada tulang belakang merupakan tuberkulosis sekunder yang biasanya berasal dari tuberkulosis ginjal. Berdasarkan statistik, spondilitis tuberkulosis atau Pott’s disease paling sering ditemukan pada vertebra torakalis segmen posterior dan vertebra lumbalis segmen anterior (T8-L3), coxae dan lutut serta paling jarang pada vertebra C1-2. (1,2,3,4) Spondylitis korpus vertebra dibagi menjadi tiga bentuk : 1.Pada bentuk sentral Detruksi awal terletak di sentral korpus vertebra, bentuk ini sering ditemukan pada anak. 2.Bentuk paradikus Terletak di bagian korpus vertebra yang bersebelahan dengan diskus intervertebral, bentuk ini sering ditemukan pada orang dewasa. 3.Bentuk anterior Dengan lokus awal di korpus vertebra bagian anterior, merupakan penjalaran per kontinuitatum dari vertebra di atasnya.

Transcript of Spondilitis

Page 1: Spondilitis

Spondilitis

1. Pengertian

Spondilitis tuberculosa adalah infeksi yang sifatnya kronis berupa infeksi granulomatosis di

sebabkan oleh kuman spesifik yaitu mycubacterium tuberculosa yang mengenai tulang vertebra.

Tuberkulosis yang muncul pada tulang belakang merupakan tuberkulosis sekunder yang

biasanya berasal dari tuberkulosis ginjal. Berdasarkan statistik, spondilitis tuberkulosis atau

Pott’s disease paling sering ditemukan pada vertebra torakalis segmen posterior dan vertebra

lumbalis segmen anterior (T8-L3), coxae dan lutut serta paling jarang pada vertebra C1-2. (1,2,3,4)

Spondylitis korpus vertebra dibagi menjadi tiga bentuk :

1.Pada bentuk sentral

Detruksi awal terletak di sentral korpus vertebra, bentuk ini sering ditemukan pada anak.

2.Bentuk paradikus

Terletak di bagian korpus vertebra yang bersebelahan dengan diskus intervertebral, bentuk ini

sering ditemukan pada orang dewasa.

3.Bentuk anterior

Dengan lokus awal di korpus vertebra bagian anterior, merupakan penjalaran per kontinuitatum

dari vertebra di atasnya.

Umumnya penyakit ini menyerang orang-orang yang berada dalam keadaan sosial ekonomi yang

rendah.

2. Manifestasi Klinis

Secara klinik gejala tuberkulosis tulang belakang hampir sama dengan gejala tuberkulosis pada

umumnya, yaitu badan lemah/lesu, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, suhu sedikit

meningkat (subfebril) terutama pada malam hari serta sakit pada punggung. Pada anak-anak

sering disertai dengan menangis pada malam hari.

Page 2: Spondilitis

penekanan medulla spinalis yang menyebabkan paraplegia, paraparesis, ataupun nyeri radix

saraf. Tanda yang biasa ditemukan di antaranya adalah adanya kifosis (gibbus), bengkak pada

daerah paravertebra, dan tanda-tanda defisit neurologis seperti yang sudah disebutkan di atas.

Harus diingat pada mulanya penekanan mulai dari bagian anterior sehingga gejala klinis yang

muncul terutama gangguan motorik. Gangguan sensorik pada stadium awal jarang dijumpai

kecuali bila bagian posterior tulang juga terlibat.\

3. Patofisiologi

Basil TB masuk ke dalam tubuh sebagian besar melalui traktus respiratorius. Pada saat terjadi infeksi

primer, karena keadaan umum yang buruk maka dapat terjadi basilemia. Spondilitis tuberkulosa

merupakan suatu tuberkulosis tulang yang sifatnya sekunder dari TBC tempat lain di tubuh.

Penyebarannya secara hematogen, di duga terjadinya penyakit tersebut sering karena

penyebaran hematogen dari infeksi traktus urinarius melalui leksus Batson. Infeksi TBC

vertebra di tandai dengan proses destruksi tulang progresif tetapi lambat di bagian depan

(anterior vertebral body).Penyebaran dari jaringan yang mengalami pengejuan akan

menghalangi proses pembentukan tulang sehingga berbentuk "tuberculos squestra". Sedang

jaringan granulasi TBC akan penetrasi ke korteks dan terbentuk abses para vertebral yang

dapat menjalar ke atas / bawah lewat ligamentum longitudinal anterior dan posterior. Sedang

diskus Intervertebralis oleh karena avaskular lebih resisten tetapi akan mengalami dehidrasi

dan terjadi penyempitan oleh karenadirusak jaringan granulasi TBC. Kerusakan progresif

bagian anterior vertebra akan menimbulkan kiposis.

5.Komplikasi

Komplikasi dari spondilitis tuberkulosis yang paling serius adalah Pott’s paraplegia yang apabila muncul

pada stadium awal disebabkan tekanan ekstradural oleh pus maupun sequester, atau invasi jaringan

granulasi pada medula spinalis dan bila muncul pada stadium lanjut disebabkan oleh terbentuknya fibrosis

dari jaringan granulasi atau perlekatan tulang (ankilosing) di atas kanalis spinalis.

Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah ruptur dari abses paravertebra torakal ke dalam pleura

sehingga menyebabkan empiema tuberkulosis, sedangkan pada vertebra lumbal maka nanah akan turun

ke otot iliopsoas membentuk psoas abses yang merupakan cold abscess.

Page 3: Spondilitis

6. Pemeriksaan Penunjang

A. Pemeriksaan laboratorium

1) Pemeriksaan darah lengkap :leukositosis, LED meningkat

2) Uji mantoux (+) TB

3) Uji kultur : biakan batkeri

4) Biopsi, jaringan granulasi atau kelenjar limfe regional

5) Pemeriksaan hispatologis : dapat ditemukan tuberkel

B. Pemeriksaan Radiologis

Foto toraks / X – ray ; Pemeriksaan foto dengan zat kontras ; Foto polos vertebra ;

Pemeriksaan mielografi ; CT scan atau CT dengan mielografi ; MRI

7.Penatalaksanaan Medis

Pada prinsipnya pengobatan tuberkulosis tulang belakang harus dilakukan sesegera

mungkin untuk menghentikan progresivitas penyakit serta mencegah paraplegia.

Prinsip pengobatan paraplegia Pott sebagai berikut :

1. Pemberian obat antituberkulosis

2. Dekompresi medulla spinalis

3. Menghilangkan/ menyingkirkan produk infeksi

4. Stabilisasi vertebra dengan graft tulang (bone graft)

Pengobatan terdiri atas :

1. Terapi konservatif berupa:

Page 4: Spondilitis

Tirah baring (bed rest), Memberi korset yang mencegah gerakan vertebra /membatasi gerak

vertebra, Memperbaiki keadaan umum penderita, Pengobatan antituberkulosa (: Rifampisin 450

mg, Etambutol 750 mg, INH 300 mg dan Pirazinamid 1.500 mg)

2. Terapi operatif

indikasi operasi : jika tidak ada perbaikan dari terapi konsevatif, pada pxan radiologis ada

penekanan medulla spinalis.

Walaupun pengobatan kemoterapi merupakan pengobatan utama bagi penderita tuberkulosis

tulang belakang, namun tindakan operatif masih memegang peranan penting dalam beberapa

hal, yaitu bila terdapat cold abses (abses dingin), lesi tuberkulosa, paraplegia dan kifosis.

8.Dampak Masalah

a) Terhadap Individu

Pola nutrisi dan metabolisme. (Akibat proses penyakitnya klien merasakan tubuhnya menjadi

lemah dan anoreksia, sedangkan kebutuhan metabolisme tubuh semakin meningkat

sehingga klien akan mengalami gangguan pada status nutrisinya.)

b) Dampak terhadap keluarga.

Dalam sebuah keluarga, jika salah satu anggota keluarga sakit, maka yang lain akan

merasakan akibatnya yang akan mempengaruhi atau merubah segala kondisi aktivitas rutin

dalam keluarga itu.

DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding dari penyakit ini antara lain

1. Tumor medulla spinalis

2. Fraktur kompresi traumatik

3. Pyogenic osteitis

PROGNOSIS

Diagnosis sedini mungkin, dan dengan pengobatan yang tepat, prognosisnya baik meskipun

tanpa tindakan operatif. Penyakit dapat kambuh jika pengobatan tidak teratur atau tidak

Page 5: Spondilitis

dilanjutkan setelah beberapa saat, yang dapat menyebabkan terjadinya resistensi terhadap

pengobatan

Hasil MRI 1,5T Philips RS.Spesialis Husada Utama Surabaya T1W post Contrast

etelah di MRi Thoracal menunjukkan : spondylitis TB dengan paravertebral abcess setinggi TH 4 dan TH 5 ( disertai collaps vertebrae TH4 dan TH5) yang menekan spinal cord sehingga meyebabkan cord edema Th3-4 sampai TH6-7.Dan terdapat tanda2 leptomeningitis dan kompresi aorta descenden ke anterior oleh paravertebral abcess.

Hasil MRI 1,5T Philips MRI thoracal T2W menunjukkanadanya spondylitis TB