SPO ASKEP_unit Ranap

135
PEMERIKSAAN FISIK (KEPALA) No Dokumen 1.1/KEP/2014 No Revisi 1 Halaman 1/1 SPO Tanggal Terbit 1 Maret 2014 Disahkan Oleh Direktur dr. Nining Tri Maryani PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi (meraba), palpasi (mengetuk) pada kepala pasien yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis di unit rawat inap. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mendapatkan data obyektif dari pasien. KEBIJAKAN PROSEDUR Persiapan alat 1. Penlight Tahap Kerja 1. Cuci tangan 2. Jaga Privacy pasien 3. Perkenalkan diri 4. Tanyakan identitas Pasien 5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien 6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan 7. Atur posisi pasien supinasi 8. Tempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin 9. Lakukan pemeriksaan mata : konjungtiva 10. Lakukan pemeriksaan mata : sklera 11. Lakukan pemeriksaan mata : refleks pupil 12. Periksa mulut dan gigi pasien 13. Periksa hidung pasien 14. Periksa telinga pasien 15. Bereskan alat 16. Cuci tangan 17. Catat dalam lembar catatan keperawatan UNIT TERKAT IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar Operasi SPO Cuci tangan 1

Transcript of SPO ASKEP_unit Ranap

Page 1: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMERIKSAAN FISIK (KEPALA)

No Dokumen1.1/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANPemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi (meraba), palpasi (mengetuk) pada kepala pasien yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis di unit rawat inap.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mendapatkan data obyektif dari pasien.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat 1. Penlight

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga Privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Atur posisi pasien supinasi8. Tempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin9. Lakukan pemeriksaan mata : konjungtiva10. Lakukan pemeriksaan mata : sklera11. Lakukan pemeriksaan mata : refleks pupil12. Periksa mulut dan gigi pasien13. Periksa hidung pasien14. Periksa telinga pasien15. Bereskan alat16. Cuci tangan17. Catat dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAT

IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar OperasiSPO Cuci tanganSPO Gelang identifikasi pasien

1

Page 2: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMERIKSAAN FISIK (DADA)

No Dokumen1.2/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANPemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi pada daerah dada pasien yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis di ruang rawat inap.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mendapatkan data obyektif dari pasien oleh petugas

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat 1. Setoskop Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Atur posisi pasien supinasi8. Tempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin9. Buka pakaian pasien daerah dada10. Lakukan inspeksi dari depan dan samping pasien11. Lakukan Auskultasi : inspirasi dan ekspirasi12. Lakukan Auskultasi bunyi jantung13. Lakukan Palpasi : fokal fremitus14. Periksa ekspansi dada15. Lakukan Perkusi : Intercosta16. Bereskan alat-alat17. Cuci tangan18. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAT

IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar OperasiSPO Cuci tanganSPO Gelang identifikasi pasien

2

Page 3: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMERIKSAAN FISIK (ABDOMENT)

No Dokumen1.3/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIAN

Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi (meraba ), auskultasi (mendengarkan ), palpasi (menekan ), perkusi (mengetuk ) pada daerah perut pasien yang dilakukan oleh perawat atau petugas medis di rawat inap

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mendapatkan data obyektif dari pasien oleh petugas

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan Alat 1. Stetoskop2. Penligt3. Alat ukur (meteran kain)Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Atur posisi pasien8. Tempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin9. Buka pakaian pasien daerah abdoment10. Lakukan inpeksi dari depan dan samping pasien11. Atur kaki pasien di tekuk dan tangan di samping12. Lakukan Auskultasi : sebelum palpasi / perkusi13. Lakukan Palpasi : epigastrium / hepar14. Lakukan pemeriksaan turgor / kulit15. Lakukan Perkusi : 4 quadran / umbilikus ke lateral16. Ukur lingkar perut17. Bereskan alat-alat18. Cuci tangan19. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAT

IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar OperasiSPO Cuci tanganSPO Gelang identifikasi pasien

3

Page 4: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMERIKSAAN GLASGOW’S COMA SCALE (GCS)

No Dokumen1.4/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMemeriksa tingkat kesadaran klien dengan menggunakan Skala Koma Glasgow

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mendapatkan data obyektif dari pasien oleh petugas

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga Privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Atur posisi pasien8. Periksa GCS (Glasgow Coma Scale)9. Periksa refleks membuka mata dengan benar10. Periksa refleks verbal dengan benar11. Periksa refleks motorik dengan benar12. Nilai hasil pemeriksaan*13. Cuci tangan14. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan Skala Koma GlasgowMembuka Mata

Spontan 4Dengan perintah 3Dengan rangsang nyeri 2

Tidak berespons 1 Respon Verbal

Berorientasi 5Bicara membingungkan 4Kata-kata tidak tepat 3Suara tidak dapat dimengerti 2

Tidak berespons 1 Respon Motorik

Dengan perintah 6Melokalisasi nyeri 5Menarik area yang nyeri 4Fleksi abnormal 3Ekstensi 2

Tidak berespons 1

4

Page 5: SPO ASKEP_unit Ranap

UNIT TERKAT

IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar OperasiSPO Cuci tanganSPO Gelang identifikasi pasien

5

Page 6: SPO ASKEP_unit Ranap

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

No Dokumen1.5/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMengukur tekanan darah pasien dengan menggunakan alat tensimeter air raksa yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis di rawat inap.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mendapatkan data obyektif dari pasien oleh petugas

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat 1. Tensimeter2. Stetoskop3. Alat TulisTahap Kerja:1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Tempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin8. Bebaskan lengan pasien dari baju9. Pasang manset 2 jari diatas media cubiti selang sejajar arteri

brakhialis10. Raba denyut arteri brakhialis 11. Letakkan diafragma stetoskop diatas arteri brakhialis12. Tutup sekrup balon perlahan-lahan sambil melihat turunnya air

raksa/jarum dan dengarkan bunyi denyut pertama (systole) dan denyut terakhir (diastole) .

13. Catat hasil pemeriksaan14. Bereskan alat-alat15. Cuci tangan20. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAT

IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar OperasiSPO Cuci tanganSPO Gelang identifikasi pasien

6

Page 7: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMERIKSAAN SUHU BADAN

No Dokumen1.6/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANPemeriksaan terhadap suhu badan di axilia dengan menggunakan alat thermometer yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis di ruang rawat inap.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mendapatkan data obyektif dari pasien oleh petugas

KEBIJAKANPROSEDUR Persiapan Alat :

1. Termometer axila bersih dalam tempatnya 2. Tiga buah botol yang masing-masing berisi :

a. Larutan air sabun.b. Larutan desinfektan.c. Larutan air bersi

3. Bengkok satu buah.4. Potongan tissue dalam tempatnya minimun 4 – 5 potong / pasien

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Atur posisi pasien8. Bersihkan axilia dengan tissue9. Periksa termometer, pastikan pada skala di bawah 35 oC, bila belum

turunkan dengan cara mengibaskan thermometer10. Pasang reservoir termometer tepat pada tengah axilia11. Silangkan tangan di depan dada, memegang bahu12. Angkat termometer setelah 10 menit13. Usap termometer dengan tissue kering ke arah reservoir14. Baca hasil pengukuran15. Catat hasil pengukuran16. Bersihkan termometer : mencelupkan ke dalam air sabun kemudian

usap ke arah reservoir, mencelupkan ke dalam larutan desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan air bersih dan usap dari arah reservoir

17. Turunkan air raksa18. Kembalikan termometer pada tempatnya

7

Page 8: SPO ASKEP_unit Ranap

19. Mencuci tangan21. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAT

IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar OperasiSPO Cuci tanganSPO Gelang identifikasi pasien

8

Page 9: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMERIKSAAN NADI DAN PERNAFASAN

No Dokumen1.7/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANPemeriksaan terhadap nadi dan pernafasan pasien yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis di rawat inap.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mendapatkan data obyektif dari pasien oleh petugas

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat :1. Pencatat waktu2. Alat tulisTahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Atur posisi pasien8. Tentukan lokasi nadi yang akan diukur9. Raba denyut nadi dengan 2 jari (telunjuk dan tengah)10. Hitung nadi sekurang-kurangnya ½ menit, dan 1 menit untuk

pasien aritmia dan pasien anak11. Amati gerakan dada / perut pasien selama satu menit12. Nilai hasil pengukuran13. Cuci tangan22. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAT

IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar OperasiSPO Cuci tanganSPO Gelang identifikasi pasien

9

Page 10: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMBERIAN OBAT INTRA VENA

No Dokumen1.8/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri. Maryani

PENGERTIANPemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam pembuluh darah vena

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter oleh petugas

KEBIJAKANPROSEDUR Persiapan Alat :

1. Sarung tangan 1 pasang2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan3. Jarum 1 (steril)4. Bak spuit5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)6. Desinfektan (zalf atau cair)7. Tourniquet / Manset8. Perlak dan pengalas9. Obat sesuai program terapi10. Bengkok 111. Gergaji ampul (kalau perlu)12. Plester luka (contoh “Hansaplast”) atau kasa dan plester13. Buku injeksi / daftar obatTahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Cocokkan nama obat, dosis, dan cara pemberian sesuai advis

dokter dan etiket obat.7. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan8. Atur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal9. Pasang perlak dan alasnya10. Bebaskan daerah yang akan diinjeksi11. Letakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk12. Pakai hand schoon13. Bersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah dalam

ke arah keluar) biarkan kering14. Pertahankan vena pada posisi stabil15. Pegang spuit dengan sudut 30 derajat16. Tusuk vena dengan kemiringan 30o, dan lubang jarum menghadap

ke atas,

10

Page 11: SPO ASKEP_unit Ranap

lakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit17. Buka tourniquet18. Masukkan obat secara perlahan19. Cabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas20. Tutup daerah tusukan dengan “plester luka”21. Buang spuit ke dalam bengkok Membereskan alat-alat22. Mencuci tangan23. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAT

IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar OperasiSPO Cuci tanganSPO Gelang identifikasi pasien

11

Page 12: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMBERIAN OBAT INTRA MUSKULAR

No Dokumen1.9/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANPemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam otot (muskulus)

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter yang dilakukan oleh petugas.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan Alat :1. Sarung tangan 1 pasang2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan3. Jarum 1 (steril)4. Bak spuit5. Kapas alkohol dalam kom tertutup6. Perlak dan pengalas7. Obat sesuai program terapi8. Bengkok 19. Buku injeksi / daftar obat

Tahap Kerja1. Mencuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Atur posisi pasien, sesuai tempat penyuntikan8. Pasang perlak dan alasnya9. Bebaskan daerah yang akan diinjeksi10. Pakai hand schoon11. Tentukan tempat penyuntikan dengan benar12. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah dalam

ke arah keluar) biarkan kering13. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan kulit14. Tusuk spuit dengan sudut 90o, jarum masuk 2/3 15. Lakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit16. Masukkan obat secara perlahan17. Cabut jarum dari tempat tusukan,insersi daerah tusukan dengan kapas

alcohol18. Buang spuit ke dalam bengkok 19. Bereskan alat-alat20. Cuci tangan21. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

12

Page 13: SPO ASKEP_unit Ranap

UNIT TERKAIT

IGDInstalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat InapInstalasi HCUInstalasi Kamar Operasi

13

Page 14: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMBERIAN OBAT SUB CUTAN

No Dokumen1.10/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANPemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke bawah kulit (sub cutan)

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter yang dilakukan oleh petugas.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat1. Sarung tangan 1 pasang2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan3. Jarum 1 (steril)4. Bak spuit5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)6. Perlak dan pengalas7. Obat sesuai program terapi8. Bengkok 19. Buku injeksi / daftar obatTahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Cocokkan nama obat, dosis, dan cara pemberian sesuai advis dokter dan

etiket obat.7. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan8. Atur posisi pasien, sesuai tempat penyuntikan9. Pasang perlak dan alasnya10. Bebaskan daerah yang akan diinjeksi11. Pakai hand schoon12. Bersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah dalam ke arah

keluar) 13. Ggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mengangkat cutan14. Tusuk spuit dengan sudut 45o 15. Lakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit16. Masukkan obat ke dalam sub cutan secara perlahan17. Cabut jarum dari tempat tusukan Membuang spuit ke dalam bengkok 18. Bereskan alat-alat19. Cuci tangan20. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITIGD,Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar Operasi

14

Page 15: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMBERIAN OBAT INTRA CUTAN ( SKIN TEST )

No Dokumen1.11/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANPemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke kulit (intra cutan)

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter yang dilakukan oleh petugas.

KEBIJAKANPROSEDUR Persiapan alat :

1. Sarung tangan 1 pasang2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan3. Jarum 1 (steril)4. Bak spuit5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)6. Perlak dan pengalas7. Obat sesuai program terapi8. Bengkok 19. Alat tulis / bolpoin10. Buku injeksi / daftar obatTahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Cocokkan nama obat, dosis, dan cara pemberian sesuai advis dokter dan

etiket obat.7. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan8. Atur posisi pasien, sesuai tempat penyuntikan9. Pasang perlak dan alasnya10. Bebaskan daerah yang akan diinjeksi11. Pakai hand schoon

12. Bersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah dalam ke arah keluar)

13. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan kulit14. Tusuk spuit dengan sudut 15o - 20o, jarum masuk kurang lebih 0,5 cm15. Masukkan obat ke dalam kulit secara perlahan, pastikan ada penonjolan16. Cabut jarum dari tempat tusukan17. Beri tanda lingkaran sekitar tusukan18. Buang spuit ke dalam bengkok Membereskan alat-alat

15

Page 16: SPO ASKEP_unit Ranap

19. Cuci tangan21. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatanCatat kegiatan dalam

lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITIGD,Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar Operasi

16

Page 17: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMBERIAN OBAT SUPOSITORIA

No Dokumen1.12/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANPemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan melalui anus yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter oleh petugas .

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat1. Perlak dan pengalas2. Obat sesuai program terapi3. Gunting atau pisau4. Handschoon 5. Bengkok 6. Tissue Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga Privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Cocokkan nama obat, dosis, dan cara pemberian sesuai advis dokter dan

etiket obat.7. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan8. Atur posisi miring ke salah satu sisi, kaki sebelah atas ditekuk (posisi sim)9. Bentangkan perlak di bawah bokong pasien10. Buka bungkus obat 11. Pakai sarung tangan12. Buka pantat pasien hingga anus terlihat13. Masukkan obat perlahan-lahan, dorong hingga masuk14. Minta pasien tidak menahan masuknya obat dan tidak mengejan

(rileks), pastikan obat masuk15. Rapikan pasien16. Bereskan alat-alat17. Mencuci tangan18. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITIGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar Operasi

17

Page 18: SPO ASKEP_unit Ranap

PENYIAPAN SPECIMEN DARAH VENA

No Dokumen1.13/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMengambil dan menyiapkan darah vena untuk pemeriksaan diagnostic oleh petugas laboratorium, perawat atau tenaga medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – l;angkah untuk melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter

KEBIJAKANPROSEDUR Persiapan alat

1. Sarung tangan 1 pasang2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan3. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)4. Desinfektan (zalf atau cair)5. Tourniquet 6. Perlak dan pengalas7. Botol wadah specimen dengan atau tanpa koagulan8. Bengkok9. Plester luka (contoh “Hansaplast”) atau kasa dan plester10. Lembar pemeriksaan laborat

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Atur posisi pasien, sesuai tempat penyuntikan8. Pasang perlak dan alasnya9. Bebaskan daerah yang akan diinjeksi10. Letakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk11. Pakai handschoon12. Bersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari dalam ke arah

keluar) biarkan kering13. Pertahankan vena pada posisi stabil14. Pegang spuit dengan sudut kemiringan 3015. Tusuk vena dengan kemiringan 30o, dan lubang jarum menghadap ke

atas16. Lakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit, ambil darah sesuai

kebutuhan17. Buka tourniquet18. Cabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas19. Tutup daerah tusukan dengan “plester luka”

18

Page 19: SPO ASKEP_unit Ranap

20. Masukkan darah ke dalam botol specimen21. Rapikan pasien22. Mencuci tangan23. Dokumentasi tindakan.

UNIT TERKAITIGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar Operasi

19

Page 20: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMBERIAN O2 BINASAL

No Dokumen1.14/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri MaryaniPENGERTIAN Pemberian oksigen melalui hidung dengan kanula ganda

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen yang dilakukan oleh petugas .

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat1. Tabung O2 lengkap dengan manometer2. Pengukur aliran flow meter dan humidifier3. Selang kanula hidung gandaTahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Pastikan tabung masih berisi oksigen8. Isi botol pelembab dengan aqua sesuai batas9. Sambungkan selang binasal O2 dengan humidifier10. Atur posisi semi flower11. Buka Flow meter dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan

dan memastikan ada aliran udara12. Pasang kanula pada hidung pasien dengan hati-hati13. Perhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien14. Rapikan pasien15. Lakukan evaluasi tindakan16. Bereskan alat-alat17. Cuci tangan18. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITIGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar Operasi

20

Page 21: SPO ASKEP_unit Ranap

LATIHAN NAFAS DALAM

No Dokumen1.15/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMelatih pasien melakukan nafas dalam yang dilakukan oleh petugas atau tenaga medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Meningkatkan kapasitas paru dan Mencegah atelektasis yang dilakukan oleh petugas .

KEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Pasien diminta meletakkan satu tangan di dada dan 1 tangan di abdomen8. latih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui

hidungh hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)9. Pasien diminta merasakan mengembangnya abdomen (cegah lengkung

pada punggung)10. Pasien diminta menahan nafas hingga 3 hitungan11. Pasien diminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat

mulut / bibir seperti meniup)12. Pasien diminta merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari

otot13. Jelaskan kepada pasien untuk melakukan latihan ini bila mengalami sesak

nafas14. Rapikan pasien15. Cuci tangan16. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITIGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar Operasi

21

Page 22: SPO ASKEP_unit Ranap

BATUK EFEKTIF

No Dokumen1.16/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANLatihan mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu di saluran nafas dengan cara dibatukkan

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret, Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat dan Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat : 1. Kertas tissue2. Bengkok3. Perlak / alas4. Sputum pot berisi desinfektan5. Air minum hangatTahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan Pasien diminta

meletakkan satu tangan di dada dan 1 tangan di abdomen7. Latih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui

hidungh hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)8. Pasien diminta merasakan mengembangnya abdomen (cegah lengkung

pada punggung)9. Pasien diminta menahan nafas hingga 3 hitungan10. Pasien diminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat

mulut / bibir seperti meniup)11. Pasien diminta merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari

otot12. Pasang alas / perlak dan bengkok (dipangkuan pasien bila duduk atau di

dekat mulut bila tidur miring) Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam dua kali, yang ketiga : inspirasi, tahan nafas dan batukkan dengan kuat

13. Tampung lendir dalam sputum pot14. Rapikan pasien15. Cuci tangan16. Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU

22

Page 23: SPO ASKEP_unit Ranap

FISIOTERAPI DADA

No Dokumen1.17/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANTindakan untuk melepaskan sekret dari saluran nafas bagian bawah yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret dan Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret.

KEBIJAKAN Klien dengan akumulasi sekret pada saluran nafas bagian bawah

PROSEDUR

Persiapan alat 1. Kertas tissue2. Bengkok3. Perlak / alas4. Sputum pot berisi desinfektan5. Air minum hangat

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan 7. Atur posisi sesuai daerah dengan gangguan paru8. Pasang alas / perlak dan bengkok (di pangkuan pasien bila duduk atau di

dekat mulut bila tidur miring)9. Lakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk punggung

pasien secara bergantian10. Anjurkan pasien inspirasi dalam, tahan sebentar, kedua tangan perawat

di punggung pasien11. Pasien diminta untuk melakukan ekspirasi, pada saat yang bersamaan

tangan perawat melakukan vibrasi12. Pasien diminta untuk menarik nafas, menahan nafas, dan membantukkan

dengan kuat13. Tampung lendir dalam sputum pot14. Lakukan auskultasi paru15. Rapikan pasien16. Cuci tangan17. Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT

IGD Instalasi Rawat JalanInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

23

Page 24: SPO ASKEP_unit Ranap

PENGHISAPAN LENDIR

No Dokumen1.18/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri MaryaniPENGERTIAN Melakukan tindakan penghisapan lendir di jalan nafas oleh perawat atau

tenaga medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mengeluarkan sekret / cairan pada jalan nafas dan Melancarkan jalan nafas.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat 1. Bak instrumen berisi : pinset anatomi 2, kasa secukupnya2. NaCl atau air matang3. Kanul suction4. Perlak dan pengalas5. Mesin suction6. Kertas tissueTahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan 7. Berikan posisi yang nyaman pada pasien kepala sedikit ekstensi8. Berikan oksigen 2 – 5 menit9. Letakkan pengalas di bawah dagu pasien10. Pakai sarung tangan11. Hidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung12. Masukkan kanul suction dengan hati-hati (hidung : ± 5 cm, mulut ± 10 cm13. Hisap lendir dengan menutup lubang canule, menarik keluar perlahan

sambil memutar (± 5 detik untuk anak, ± 10 detik untuk dewasa)14. Bilas canule dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernafas

Mengulangi prosedur tersebut 3 – 5 kali suctioning15. Observasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya16. Observasi sekret tentang warna, bau dan volumenya17. Bereskan alat-alat18. Cuci tangan19. Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT

IGD, Instalasi Rawat JalanInstalasi Rawat InapInstalasi HCUInstalasi Kamar Operasi

24

Page 25: SPO ASKEP_unit Ranap

INHALASI MANUAL

No Dokumen1.19/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri MaryaniPENGERTIAN Pemberian inhalasi uap dengan obat / tanpa obat oleh perawat atau

tenaga medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan dan Melonggarkan jalan nafas yang dilakukan oleh petugas.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat1. Baskom berisi air mendidih2. Obat : mentol, viks3. Handuk 1 buah4. Bengkok 1 buah5. Peniti 2 buah6. Tissue7. Kain pengalas untuk baskom air panas 8. Menjaga privacy pasienTahap kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan 7. Atur pasien dalam posisi duduk8. Tempatkan meja / troly di depan pasien9. Letakkan baskom berisi air panas di atas meja pasien yang diberi

pengalas10. Masukkan obat ke dalam baskom11. Tutup handuk menyerupai corong, menghirup uang dari baskom

selama 10 – 15 menit12. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue13. Rapikan pasien14. Bereskan alat-alat15. Cuci tangan16. Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT

IGDInstalasi Rawat JalanInstalasi Rawat Inap Instalasi HCU

25

Page 26: SPO ASKEP_unit Ranap

INHALASI NEBULIZER

No Dokumen1.20/KEP/2014

No Revisi 1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANPemberian inhalasi uanp dengan obat / tanpa obat menggunakan nebulator yang dilakukan oleh petugas .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan dan Melonggarkan jalan nafas .

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat 1. Set Nebulizer2. Obat bronkodilator3. Bengkok satu buah4. Masker 5. Spuit 5 cc6. Aquades atau NaCL7. Tissue Tahap Kerja 1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan 7. Atur pasien dalam posisi duduk8. Tempatkan meja / troly di depan pasien9. Isi nebulizer dengan aquades atau NaCl sesuai advis dokter10. Masukkan obat sesuai dosis11. Pasang masker pada pasien12. Hidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam melalui hidung

dan menghembuskan lewat mulut sampai obat habis13. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue14. Cuci tangan15. Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT

IGDInstalasi Rawat JalanInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

26

Page 27: SPO ASKEP_unit Ranap

PENILAIAN BALANCE CAIRAN

No Dokumen1.21/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri MaryaniPENGERTIAN Penghitungan keseimbangan cairan masuk dan keluar tubuh yang dilakukan

oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mengetahui status cairan tubuh yang meliputi :1. Jumlah masukan dan cairan2. Keluaran cairan3. Balance cairan4. Menentukan kebutuhan cairan

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat :1. Alat tulis2. Gelas ukur urine / urine bagTahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan 7. Tanyakan dan hitung intake oral (makan)8. Tanyakan dan hitung intake oral (minum)9. Hitung intake parenteral10. Tentukan cairan metabolisme11. Hitung output urine12. Hitung output feses13. Hitung output abnormal (muntah, drain perdarahan, dll)14. Hitung output IWL15. Hitung balance cairan16. Bereskan alat-alat17. Cuci tangan18. Dokumentasikan Tindakan

UNIT TERKAIT

IGDInstalasi Rawat JalanInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

27

Page 28: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMASANGAN INFUS

No Dokumen1.22/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANPemasangan infus untuk memberikan obat / cairan melalui parenteral yang dilakukan oleh petugas.

TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mempertahankan atau menganti cairan tubuh yang hilang, Memperbaiki keseimbangan asam basa, Memperbaiki komponen darah, Tempat memasukkan obat atau terapi intra vena dan Rehidrasi cairan pada pasien shock .

KEBIJAKANPROSEDUR Persiapan alat

1. Sarung tangan 1 pasang2. Selang infus sesuai kebutuhan (makro drip/mikro drip/ blood set/ infuse

set)3. Cairan parenteral sesuai program4. Jarum intravena (ukuran sesuai)5. Kapas alkohol dalam kom tertutup / alcohol swap (secukupnya)6. Desinfektan7. Tourniquet / manset8. Perlak dan pengalas9. Bengkok 110. Plester / hipafix11. Penunjuk waktuTahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan 7. Lakukan desinfeksi tutup botol cairan8. Tutup saluran infus (klem)9. Tusukkan saluran infus dengan benar10. Gantung botol cairan pada standar infuse11. Isi tabung reservoir infus sesuai tanda12. Alirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang13. Atur posisi pasien dan pilih vena14. Pasang perlak dan pengalas Membebaskan daerah yang akan diinsersi15. Letakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk16. Pakai hanschoon17. Bersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dalam dan keluar)

28

Page 29: SPO ASKEP_unit Ranap

18. Pertahankan vena pada posisi stabil19. Pegang iv cateter dengan sudut 30 derajat20. Tusuk vena dengan lubang jarum menghadap ke atas21. Pastikan iv cateter masuk intra vena kemudian menarik mandrin ± 0,5 cm22. Masukkan iv kateter secara perlahan23. Tarik mandrin dan menyambungkan dengan selang infuse24. Lepaskan tourniquet25. Alirkan cairan infuse26. Lakukan desinfeksi daerah tusukan kemudian fixsasi dan atur tetesan

infuse.27. Bereskan alat28. Cuci tangan29. Dokumentasikan tindakan.

UNIT TERKAIT IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, HCU, Instalasi Kamar Operasi

29

Page 30: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMASANGAN TRANSFUSI

No Dokumen1.23/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri MaryaniPENGERTIAN Pemberian darah dari kantong darah ke dalam tubuh melalui pembuluh vena

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis .

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat1. Sarung tangan 1 pasang2. Kantong darah3. Perlak dan pengalas4. Penunjuk waktu Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Cek nama pasien yang akan tranfusi, golongan darah serta SPDT darah

dicocokkan8. Lepaskan selang infus dari flabot dan memindahkan ke kantong darah9. Hitung jumlah tetesan sesuai program10. Perhatikan / Observasi reaksi tranfusi pada pasien11. Bereskan alat-alat12. Cuci tangan13. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT

IGDInstalasi Rawat JalanInstalasi Rawat Inap Instalasi HCUInstalasi Kamar Operasi

30

Page 31: SPO ASKEP_unit Ranap

PERAWATAN INFUS

No Dokumen1.24/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPOTanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri MaryaniPENGERTIAN Perawatan pada tempat pemasangan infuse yang dilakukan oleh perawat atau

tenaga medis . TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mencegah terjadinya

infeksi yang dilakukan oleh petugas . KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat1. Pinset anatomi steril : 2 buah2. Kassa steril3. Sarung tangan steril4. Gunting plester5. Plester / hipavix6. Alkohol 70 % 7. Iodin povidon solution 10 % / handsaplast8. NaCl 0,9 %9. Bengkok 2 buah, satu berisi cairan desinfektanTahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Atur posisi pasien (tempat tusukan infus terlihat jelas)8. Pakai sarung tangan9. Basahi plester dengan alkohol dan buka balutan dengan menggunakan

pinset10. Bersihkan bekas plester11. Bersihkan daerah tusukan dan sekitarnya dengan NaCl12. Olesi tempatr tusukan dengan iodin cair / zalf dg kasa steril/ handsaplast

baru.13. Pasang plester penutup14. Atur tetesan infus sesuai program15. Rapikan pasien dan bereskan alat16. Cuci tangan17. Dokumentasikan tindakan.

UNIT TERKAIT

IGDInstalasi Rawat JalanInstalasi Rawat Inap Instalasi HCU

31

Page 32: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT)

No Dokumen1.25/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMemasang selang / pipa khusus melalui saluran pencernaan atas secara langsung yang berakhir di lambung yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis .

TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Memasukkan makanan, obat pasien yang tidak bisa makan melalui mulut, Mencegah distensi gaster, Melakukan bilas lambung dan Mengambil specimen asam lambung untuk diperiksa di laboratorium.

KEBIJAKANPROSEDUR Persiapan alat :

1. Selang NGT2. Klem3. Spuit 10 cc4. Stetoskop / gelas berisi air matang5. Plester dan gunting6. Kain kasa7. Pelumas (jelly)8. Perlak atau pengalas9. Bengkok10. Sarung tangan Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Atur posisi pasien dalam posisi semi fowler / fowler (jika tidak ada

kontraindikasi)8. Pakai sarung tangan\9. Bersihkan lubang hidung pasien Memasang pengalas di atas dada10. Ukur panjang NGT dan memberi tanda (dari prosesus xipoideus ke hidung

dan belok ke daun telinga)11. Olesi ujung NGT dengan jelly sesuai ukuran panjang NGT yang akan

dipasang12. Atur pasien pada posisi fleksi kepala, dan masukkan perlahan ujung NGT

melalui hidung (bila pasien sadar menganjurkan pasien untuk menelan ludah berulang-ulang)

13. Pastikan NGT masuk ke dalam lambung dengan cara : menginspirasi NGT dengan spuit atau memasukkan udara 10 cc sambil diauskultasi di region

32

Page 33: SPO ASKEP_unit Ranap

lambung atau memasukkan ke dalam gelas berisi air14. Tutup ujung NGT dengan spuit / klem atau disesuaikan dengan tujuan

pemasangan Melakukan fiksasi NGT di depan hidung dan pipi Melakukan fiksasi NGT di depan hidung dan pipi

15. Bereskan alat16. Cuci tangan17. Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, HCU, Instalasi Kamar Operasi

33

Page 34: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMBERIAN MAKAN LEWAT NGT

No Dokumen1.26/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri .MPENGERTIAN Memasukkan makanan cair / obat melalui naso gastric tube oleh perawat

atau petugas medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mempertahankan status nutrisi pasien dan untuk Pemberian obat pasien.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat ;1. Air matang2. Makanan cair / obat3. Corong4. Spuit 5 / 10 cc5. Tissue6. Perlak atau pengalas7. Bengkok8. Sarung tanganTahap Kerja1. Cuci tangan2. Atur posisi pasien dalam posisi semi fowler / fowler (jika tidak ada

kontraindikasi) 3. Pakai sarung tangan4. Pasang pengalas di atas dada5. Pastikan letak NGT dengan cara aspirasi isi lambung6. Pasang corong7. Masukkan air matang, membuka klem, tinggikan 30 cm, sebelum air habis

klem kembali8. Masukkan makanan cair, membuka klem, meninggikan 30 cm, klem

kembali sebelum habis9. Masukkan air matang, membuka klem, tinggikan 30 cm, sebelum air habis

klem kembali10. Tutup ujung NGT dengan spuit / klem11. Bersihkan sisa makanan pada pasien12. Rapikan pasien13. Bereskan alat14. Cuci tangan15. Catat dalam catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

34

Page 35: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMASANGAN KATETER PRIA

No Dokumen1.27/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMemasukkan selang karet melalui uretra dan ke dalam kandung kemih oleh perawat atau petugas medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Menghilangkan distensi kandung kemih, Penatalaksanaan kandung kemih inkompeten, Mendapatkan urine steril dan Pengosongan kandung kemih secara lengkap.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat 1. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, duk, kassa2. Kateter sesuai ukuran3. Sarung tangan steril 2 pasang4. Desinfektan dalam tempatnya5. Spuit 20 cc6. Pelumas7. Urine bag8. Plester dan gunting9. Selimut mandi10. Perlak dan pengalas11. Bak berisi air hangat, waslap, sabun, handuk12. BengkokTahap Kerja1. Cuci tangan2. Pasang sampiran / menjaga privacy pasien3. Siapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan melepaskan pakaian

bawah4. Pasang perlak, pengalas dan selimut mandi5. Pakai sarung tangan6. Bersihkan genetalia dengan air hangat7. Ganti sarung tangan steril, memasang duk steril8. Beri pelumas pada ujung kateter9. Arahkan penis ke atas Memasukkan kateter perlahan-lahan sedalam 15 –

23 cm atau hingga urin keluar10. Sambungkan keteter dengan urin bag11. Isi balon dengan aquadest sesuai ukuran12. Fixasi keteter ke arah atas / perut13. Lepas duk, pengalas, dan sarung tangan14. Ganti selimut mandi dengan selimut klien15. Bereskan alat16. Cuci tangan

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

35

Page 36: SPO ASKEP_unit Ranap

IGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

36

Page 37: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMASANGAN KATETER WANITA

No Dokumen1.28/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMemasukkan selang karet atau plastik melalui uretra dan ke dalam kandung kemih pada wanita yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Menghilangkan distensi kandung kemih dan Pengosongan kandung kemih secara lengkap.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat :1. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, duk, kassa2. Kateter sesuai ukuran3. Sarung tangan steril 2 pasang4. Desinfektan dalam tempatnya5. Spuit 20 cc6. Pelumas7. Urine bag 8. Plester dan gunting9. Selimut mandi10. Perlak dan pengalas11. Bak berisi air hangat, waslap, sabun, handuk12. Bengkok 13. PispotTahap Kerja1. Cuci tangan2. Pasang sampiran / menjaga privacy pasien3. Siapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan melepaskan

pakaian bawah4. Pasang perlak, pengalas5. Pasang pispot di bawah bokong pasien Memakai sarung tangan6. Cuci area perineal dengan sabun dan air hangat7. Ganti sarung tangan steril, memasang duk steril8. Bersihkan vulva dengan air hangat9. Beri pelumas pada ujung kateter 2,5 – 5 cm10. Masukkan kateter 5 – 7,5 cm / sampai urine keluar11. Sambungkan keteter dengan urin bag12. Isi balon dengan aquadest sesuai ukuran13. Fixasi keteter ke arah paha14. Lepas duk, pengalas, dan sarung tangan15. Rapikan pasien16. Bereskan alat17. Cuci tangan

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap, IGD, Instalasi HCU, Instalasi Kamar Operasi

37

Page 38: SPO ASKEP_unit Ranap

PERAWATAN KATETER PRIA

No Dokumen1.29/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMelakukan tindakan perawatan pada daerah genital pria yang terpasang kateter oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mencegah infeksi dan Memberikan rasa nyaman.

KEBIJAKAN Pasien pria yang terpasang kateter

PROSEDUR

Persiapan alat 1. Bak instrumen steril berisi lidi kapas2. Sarung tangan steril3. Desinfektan4. Air hangat, waslap, handuk5. Perlak dan pengalas6. Bengkok Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Pasang sampiran / menjaga privacy pasien3. Siapakn pasien dengan posisi dorsal recumbent dan melepaskan pakaian

bawah4. Pasang perlak dan pengalas5. Pakai sarung tangan6. Bersihkan genetalia dengan air hangat7. Pastikan posisi kateter terpasang dengan benar (menarik dengan hati-

hati kateter tetap bertahan)8. Berikan desinfektan dengan lidi kapas pada ujung penis9. Lepas pengalas dan sarung tangan10. Rapikan pasien11. Bereskan alat-alat12. Cuci tangan13. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

38

Page 39: SPO ASKEP_unit Ranap

PERAWATAN KATETER WANITA

No Dokumen1.30/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMelakukan tindakan perawatan pada daerah genital pria yang terpasang kateter yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mencegah infeksi dan Memberikan rasa nyaman.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat :1. Bak instrumen steril berisi lidi kapas2. Sarung tangan steril3. Desinfektan4. Kapas basah dalam kom5. Perlak dan pengalas6. Bengok

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Pasang sampiran / menjaga privacy pasien3. Siapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan melepaskan pakaian

bawah4. Pasang perlak dan pengalas5. Pakai sarung tangan, kemudian mengambil kapas basah6. Buka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri7. Bersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri ,labia mayora kanan , labia

minora kiri , labia minora kanan, vestibulum, perineum, arah dari atas ke bawah dengan kapas basah(1 kapas 1 kali usap )

8. Pastikan posisi kateter terpasang dengan benar (menarik dengan hati-hati kateter tetap bertahan)

9. Berikan desinfektan dengan lidi kapas pada orifisium10. Lepas pengalas dan sarung tangan11. Rapikan pasien12. Bereskan alat-alat13. Cuci tangan14. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

39

Page 40: SPO ASKEP_unit Ranap

PELEPASAN KATETER

No Dokumen1.31/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani PENGERTIAN Melepaskan selang kateter uretra dari kandung kemih oleh perawat atau

tenaga medis .TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mencegah infeksi pasien

yang dilakukan oleh perawat atau petugas medis . KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat 1. Pinset chirurgis2. Kassa3. Wash bensin4. Lidi kapas5. Sarung tangan6. Spuit 10 / 20 cc7. Bengkok

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Pasang sampiran / menjaga privacy pasien3. Siapkan pasien dengan posisi dorsal recumbent dan melepaskan pakaian

bawah4. Pasang perlak dan pengalas5. Pasang selimut mandi6. Pakai sarung tangan7. Lepas plester dan membersihkan sisa plester8. Lakukan aspirasi balon kateter hingga habis isinya9. Arahkan penis ke atas10. Tarik kateter perlahan-lahan hingga lepas, pasien diminta menarik nafas

dalam dan rileks11. Rapikan pasien12. Bereskan alat-alat13. Cuci tangan14. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

40

Page 41: SPO ASKEP_unit Ranap

HUKNAH RENDAH DAN HUKNAH TINGGI

No Dokumen1.32/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMemasukkan cairan melalui anus sampai ke kolon sigmoid untuk huknah rendah atau sampai colon desenden untuk huknah tinggi yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Merangsang peristaltik usus agar pasien bisa buang air besar dan Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi, colonoscopy oleh perawat atau tenaga medis.

KEBIJAKANPROSEDUR 1. Irigator lengkap dengan kanul dan slang

2. Air hangata. Bayi : 150 – 250 ccb. Anak : 250 – 350 ccc. Usia sekolah : 300 – 500 ccd. Remaja : 500 – 700 cce. Dewasa : 750 – 1000 cc

3. Standar4. Perlak dan pangalas5. Bengkok6. Pispot an botol cebok7. Selimut mandi8. Tissue toilet9. Jelly10. Hand schoen

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Atur posisi (miring kiri untuk huknah rendah, miring kanan untuk

huknah tinggi)4. Letakkan perlak dan pengalas di bawah bokong klien5. Ganti selimut pasien dengan selimut mandi6. Letakkan pispot dekat tempat tidur7. Gantungkan irigator yang telah diisi air hangat pada standar dengan

ketinggian 50 cm (huknah rendah) atau 30 cm (huknah tinggi)8. Keluarkan udara dalam selang, kemudian menutup klem kembali9. Gunakan handschoen10. Membuka bokong hingga anus terlihat11. Oleskan jelly pada kanule rektal kemudian memasukkannya secara

perlahan, mengarah ke umbilicus, panjang insersi (D 7,5 – 10 cm, A 5 – 7,5 cm, B 2,5 – 3,5 cm)

41

Page 42: SPO ASKEP_unit Ranap

12. Instruksikan pasien untuk tidak menahan masuknya kanul ke anus dengan cara menghembuskan napas perlahan melalui mulut

13. Buka kran dan biarkan larutan masuk dengan perlahan14. Tutup kran bila air dalam irigator habis atau bila pasien tidak dapat

menahan untuk BAB15. Pegang pangkal kanule dengan tissue, tarik kanule dari anus16. Pasang pispot di bawah bokong pasien untuk BAB17. Bersihkan anus18. Rapikan pasien

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

42

Page 43: SPO ASKEP_unit Ranap

HUKNAH GLYCERIN

No Dokumen1.33/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMemasukkan glycerin melalui anus sampai ke kolon sigmoid yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkkah untuk Merangsang peristaltik usus agar pasien bisa buang air besar

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat :1. Spuit glycerin2. Glycerin hangat3. Perlak dan pangalas4. Bengkok5. Pispot dan botol cebok6. Selimut mandi7. Tissue toilet8. Jelly9. Hand schoen Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Atur posisi miring kiri4. Letakkan perlak dan pengalas di bawah bokong klien5. Ganti selimut pasien dengan selimut mandi, membuka pakaian

bawah6. Isi spuit dengan glycerin 10 – 20 cc, udara dikeluarkan7. Pakai handschoon8. Buka bokong hingga anus terlihat9. Oleskan jelly pada ujung kanule kemudian memasukkannya secara

perlahan, mengarah ke umbilikus hingga pangkal kanule Menginstruksikan pasien untuk tidak menahan masuknya kanul ke anus dengan cara menghembuskan napas perlahan melalui mulut

10. Masukkan glycerin dengan perlahan11. Pegang pangkal kanule dengan tissue kemudian mencabut dari anus,

biarkan untuk beberapa saat12. Pasang pispot di bawah bokong pasien untuk BAB13. Bersihkan anus14. Rapikan pasien15. Bereskan alat-alat16. Cuci tangan17. Catat dalam lembar catatan keperawatan

43

Page 44: SPO ASKEP_unit Ranap

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCUIGD

44

Page 45: SPO ASKEP_unit Ranap

ORAL HYGIENE TANPA SIKAT GIGI

No Dokumen1.34/KEP/2014

No Revisi1

Halaman 1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMembersihkan rongga mulut, lidah, dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mencegah infeksi baik setempat maupun penularan melalui mulut dan Merupakan kebersihan perorangan.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat :1. Handuk2. Gelas kumur berisi air matang / air garam / NaCl 0,9 %3. Kom kecil berisi boraks gliserin / gentian violet4. Bak steril berisi kapas lidi, deppers, pinset cirurgis atau arteri klem,

sudip lidah yang dibungkus kasa5. Sarung tangan bersih6. Bengkok7. Perlak dan alas Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Pasang alas dan handuk di bawah dagu pasien4. Pakai sarung tangan5. Basahi deppers dengan air masak / air garam / NaCl 0,9 %

menggunakan pinset cirurgis atau arteri klem6. Buka mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus kassa

Membersihkan rongga mulut mulai dari dinding gusi gigi, dan gigi luar hingga bersih

7. Olesi bibir dengan boraks, bila ada stomatits diolesi gentian violet menggunakan lidi kapas

8. Rapikan pasien9. Bersihkan anus10. Rapikan pasien11. Bereskan alat-alat12. Cuci tangan13. Catat dalam lembar catatan keperawatan

UNT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

45

Page 46: SPO ASKEP_unit Ranap

ORAL HYGIENE DENGAN SIKAT GIGI

No Dokumen1.35/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMembersihkan rongga mulut, lidah, dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan sikat gigi yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mencegah infeksi baik setempat maupun penularan melalui mulut dan merupakan kebersihan perorangan.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat :1. Tissue2. Gelas kumur berisi air matang hangat3. Sikat gigi dan pastanya4. Sarung tangan bersih5. Bengkok6. Perlak dan alasnya / handuk kecil

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Pasang alas dan handuk di bawah dagu pasien4. Pakai sarung tangan5. Bantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok6. Bantu menyiapkan sikat gigi dan pastanya7. Bantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam8. Bantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok9. Ulangi membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan

Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok10. Keringkan bibir menggunakan tissue11. Rapikan pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin12. Bereskan alat-alat13. Cuci tangan14. Catat kegiatan di lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

46

Page 47: SPO ASKEP_unit Ranap

MENCUCI RAMBUT

No Dokumen1.36/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMencuci rambut dan kulit kepala dengan mempergunakan sampho yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk membersihkan kulit kepala dan rambut dan menghilangkan bau dan memberikan rasa nyaman

KEBIJAKANPROSEDUR Persiapan alat

1. Handuk dua buah2. Talang3. Peniti4. Kain pel5. Baskom berisi air hangat6. Gayung7. Shampo dalam tempatnya8. Sisir dua buah9. Kain kasa dan kapas10. Ember kosong11. Sarung tangan bersih12. Bengkok berisi larutan desinfektan 2 – 3 %13. Celemek untuk petugas14. Alat pengering rambut

Tahap Kerja1. Jaga privacy pasien2. Kenakan sarung tangan dan celemek3. Ganti selimut klien dengan selimut mandi4. Atur posisi tidur pasien dengan kepala di pinggir tempat tidur

Memasang ember di alasi kain pel5. Pasang talang dengan ujung berada di dalam ember6. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher7. Pasang handuk di bawah kepala 8. Tutup lubang telinga dengan kapas dan mata dengan kain kasa / sapu

tangan pasien9. Siram dengan air hangat, menggosok (memijit-mijit) kulit kepala dan

rambut dengan sampho10. Bilas rambut dengan air hangat sampai bersih11. Lepas kapas penutup lubang telinga dan kain kassa penutup mata12. Angkat talang, mengeringkan rambut dengan handuk kemudian dengan

pengering13. Sisir rambut14. Letakkan kepala pada bantal yang telah dialasi handuk kering

47

Page 48: SPO ASKEP_unit Ranap

15. Rapikan pasien ganti selimut mandi dengan selimut tidur16. Bereskan alat-alat17. Cuci tangan18. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat Inap Instalasi HCU

48

Page 49: SPO ASKEP_unit Ranap

MEMANDIKAN DI TEMPAT TIDUR

No Dokumen1.37/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMembersihkan tubuh pasien dengan air bersih dan sabun yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk membersihkan kulit dan menghilangkan bau, Melaksanakan kebersihan perorangan dan Memberikan rasa nyaman pada pasien oleh petugas.

KEBIJAKANPROSEDUR Persiapan alat :

1. Pakaian bersih 1 stel2. Baskom mandi 2 buah3. Air panas dan dingin4. Waslap 2 buah5. Perlak dan handuk kecil 1 buah6. Handuk besar 2 buah7. Selimut mandi / kain penutup8. Celemek plastik9. Tempat tertutup untuk pakaian kotor10. Sabun mandi11. Bedak12. Sarung tangan bersih13. Pispot / urinal dan pengalas14. Botol cebok

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Kenakan sarung tangan dan celemek4. Ganti selimut klien dengan selimut mandi5. Lepas pakaian atas pasien

MEMBASUH MUKA6. Bentangkan perlak kecil dan handuk kecil di bawah kepala7. Tawarkan pasien menggunakan sabun atau tidak8. Bersihkan muka, telinga dengan waslap lembab lalu keringkan9. Gulung perlak dan handuk

MEMBASUH LENGAN10. Turunkan selimut mandi ke bagian perut klien11. Pasang handuk besar di atas dada klien secara melintang dan kedua

tangan klien diletakkan di atas handuk12. Basahi tangan klien dengan waslap air bersih, disabun, kemudian dibilas

49

Page 50: SPO ASKEP_unit Ranap

dengan air hangat (lakukan mulai dari ekstrimitas terjauh klien

MEMBASUH DADA dan PERUT13. Lepas pakaian bawah klien dan menurunkan selimut hingga perut

bagian bawah, kedua tangan diletakkan di atas bagian kepala, Basuh ketiak dan dada serta perut dengan waslap basah, disabun, kemudian dibilas dengan air hangat dan dikeringkan, kemudian menutup handuk

MEMBASUH PUNGGUNG14. Miringkan pasien ke arah perawat15. Bentangkan handuk di belakang punggung hingga bokong16. Basahi punggung hingga bokong dengan waslap, disabun, kemudian

dibilas dengan air hangat, dan dikeringkan17. Beri bedak pada punggung18. Kembalikan ke posisi telentang kemudian membantu pasien

mengenakan pakaian

MEMBASUH KAKI19. Keluarkan kaki pasien dari selimut mandi dengan benar20. Bentangkan handuk di bawah kaki tersebut, menekuk lutut21. Basahi kaki mulai dari pergelangan sampai pangkal paha, disabun

dibilas dengan air bersih, kemudian dikeringkan22. Lakukan tindakan yang sama untuk kaki yang lain

MEMBASUH DAERAH LIPAT PAHA DAN GENETAL23. Bentangkan handuk di bawah bokong, kemudian selimut mandi bagian

bawah dibuka24. Basahi daerah lipat paha dan genetal dengan air, disabun, dibilas

kemudian dikeringkan25. Angkat handuk, membantu mengenakkan pakaian bawah klien26. Rapikan klien, ganti selimut mandi dengan selimut tidur27. Bereskan alat-alat28. Cuci tangan29. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatanmembentangkan

handuk pada sisi klien

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

50

Page 51: SPO ASKEP_unit Ranap

MEMBIMBING RELAKSASI DISTRAKSI

No Dokumen1.38/KEP/2014

No Revisi1

Halaman 1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMemberikan rasa nyaman kepada pasien yang mengalami nyeri dengan membimbing pasien untuk melakukan teknik relaksasi distraksi yang dilakukan oleh perawat atau tenaga lain.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri, Menurunkan ketegangan otot dan Menimbulkan perasaan aman dan damai

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Atur posisi yang nyaman menurut pasien sesuai kondisi pasien

(duduk / berbaring)3. Atur lingkungan yang tenang dan nyaman4. Minta pasien memejamkan mata5. Minta pasien untuk memfokuskan pikiran pasien pada kedua kakinya

untuk dirilekskan, kendorkan seluruh otot-otot kakinya, perintahkan pasien untuk merasakan relaksasi kedua kaki pasien

6. Minta pasien untuk memindahkan pikirannya pada kedua tangan pasien, kendorkan otot-otot kedua tangannya, meminta pasien untuk merasakan relaksasi keduanya.

7. Pindahkan fokus pikiran pasien pada bagian tubuhnya, memerintahkan pasien untuk merilekskan otot-otot tubuh pasien mulai dari otot pinggang sampai otot bahu, meminta pasien untuk merasakan relaksasi otot-otot tubuh pasien

8. Minta pasien untuk senyum agar otot-otot muka menjadi rileks9. Minta pasien untuk memfokuskan pikiran pada masuknya udara lewat

jalan nafas10. Bawa alam pikiran pasien menuju ke tempat yang menyenangkan

pasien11. Cuci tangan12. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

51

Page 52: SPO ASKEP_unit Ranap

PERAWATAN LUKA LECET

No Dokumen1.39/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMelakukan tindakan perawatan membersihkan dan mengobati luka lecet yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mencegah infeksidan Membantu penyembuhan luka pada pasien.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat1. Bak instrumen yang berisi : pinset anatomi dan lidi kapas2. Peralatan lain terdiri dari : sarung tangan, desinfektan, NaCl 0,9 %3. Bengkok : 2 buah, 1 berisi larutan desinfektan

Tahap kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy3. Atur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas dan buka pakaian

seperlunya4. Buka peralatan5. Pakai sarung tangan6. Bersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl7. Keringkan dengan kassa steril8. Oleskan desinfektan9. Rapikan pasien10. Bereskan alat-alat11. Cuci tangan12. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapIGD

52

Page 53: SPO ASKEP_unit Ranap

PERAWATAN LUKA KOTOR

No Dokumen1.40/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMelakukan tindakan perawatan : mengganti balutan, membersihkan luka pada luka kotor yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mencegah infeksi dan membantu penyembuhan luka pada pasien.

KEBIJAKANPROSEDUR Persiapan alat

Bak instrumen yang berisi :1. Pinset anatomi2. Pinset cirurgis3. Gunting debridemand4. Kasa steril5. Kom : 3 buahPeralatan lain terdiri dari :6. Sarung tangan7. Gunting plester8. Plester atau perekat9. Alkohol 70 % / wash bensin10. Desinfektan11. NaCl 0,9 %12. Bengkok : 2 buah, 1 buah berisi larutan desinfektan13. Verband14. Obat luka sesuai kebutuhan

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Atur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas4. Buka peralatan5. Pakai sarung tangan 6. Basahi plester dengan alkohol / wash bensin dan buka dengan

menggunakan pincet7. Buka balutan lapis terluar8. Bersihkan sekitar luka dan bekas plester9. Buka balutan lapis dalam10. Tekan tepi luka (sepanjang luka) untuk mengeluarkan pus11. Lakukan debridement12. Bersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl13. Lakukan kompres desinfektan dan tutup dengan kassa14. Pasang plester atau verband15. Rapikan pasien

53

Page 54: SPO ASKEP_unit Ranap

16. Rapikan alat-alat17. Cuci tangan18. Catat kegiatan dalam catatan keperawatan

UNIT TERKAIT

Instalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

54

Page 55: SPO ASKEP_unit Ranap

PERAWATAN LUKA BAKAR

No Dokumen1.41/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMelakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka

KEBIJAKANPROSEDUR Persiapan alat

Bak instrumen yang berisi :1. Pinset anatomi2. Pinset cirurgis3. Gunting debridemand4. Kasa steril5. Kom : 3 buahPeralatan lain terdiri dari :1. Spuit 5 cc atau 10 cc2. Sarung tangan3. Gunting plester4. Plester atau perekat5. Desinfektan6. NaCl 0,9 %7. Bengkok : 2 buah, 1 buah berisi larutan desinfektan8. Verband9. Obat luka sesuai kebutuhan

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Atur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas4. Buka peralatan5. Pakai sarung tangan6. Buka balutan dengan hati-hati bila sulit basahi dengan NaCl7. Bersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl8. Lakukan debridemand, bila terdapat jaringan nekrotik (bila ada bula

jangan dipecah tapi dihisap dengan spuit steril setelah hari ke-3)9. Bersihkan luka dengan NaCl10. Keringkan luka dengan menggunakan kassa steril11. Berikan obat topical sesuai order pada luka12. Tutup dengan kassa steril kemudian dipasang verband dan diplester13. Pasang verband dan diplester14. Merapikan pasien15. Bereskan alat-

55

Page 56: SPO ASKEP_unit Ranap

16. Cuci tangan17. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapIGD, Instalasi HCU , Instalasi Kamar Operasi

56

Page 57: SPO ASKEP_unit Ranap

PERAWATAN LUKA JAHIT

No Dokumen1.42/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMelakukan tindakan perawatan dengan mengganti balutan, membersihkan luka pada luka yang dijahit yang dilakukan oleh perawat atau tenag medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mencegah infeksi dan membantu penyembuhan luka

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat :Set ganti balut steril dalam tempatnya yang terdiri dari :1. Pinset anatomi 2 buah2. Pinset chirurgis3. Gunting lurus4. Kapas lidi5. Kasa steril6. Kasa penekan (deppers)Peralatan lain terdiri dari :7. Sarung tangan8. Gunting verband9. Plester10. Alkohol 70 % dalam tempatnya11. Wash bensin dalam tempatnya12. Iodine povidon 10 % / sejenisnya dalam tempatnya13. Bengkok14. Verband secukupnya15. Obat luka sesuai kebutuhan

Tahap Kerja1. Atur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas2. Buka peralatan, Memakai sarung tangan3. Basahi plester dengan alkohol / wash bensin dan buka dengan

menggunakan pinset Membuka balutan lapis terluar4. Bersihkan sekitar luka dan bekas plester, Membuka balutan lapis

dalam, Menekan kedua tepi luka (sepanjang luka)5. Bersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl6. Desinfeksi luka dengan iodine povidone7. Bilas dengan menggunakan cairan NaCl8. Lakukan kompres betadin pada luka / memberi obat / menutup dengan

kassa steril, Memasang plester pada seluruh tepi kassa (4 sisi)9. Bereskan alat-alat, Mencuci tangan10. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap, IGD

57

Page 58: SPO ASKEP_unit Ranap

Instalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

58

Page 59: SPO ASKEP_unit Ranap

PENGANGKATAN JAHITAN LUKA

No Dokumen1.43/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/2

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMengangkat / membuka jahitan pada luka yang dijahit yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSeabagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mencegah terjadinya infeksi dari benang dan mencegah tertinggalnya benang pada pasien.

KEBIJAKANPROSEDUR Persiapan alat

1. Pinset anatomi : 2 buah, steril2. Pinset cirurgis : 2 buah, steril3. Gunting angkat jahit : 1 buah, steril4. Kasa steril5. Mangkok kecil : 3 buah, steril6. Sarung tangan, steril7. Gunting verband8. Plester9. Alkohol 70 % dalam tempatnya10. Iodin povidon solution 10 % atau sejenisnya11. NaCl 0,9 %12. Bengkok 2 buah, satu berisi cairan desinfektan13. Kain pembalut atau verband secukupnya Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Atur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas3. Buka peralatan4. Pakai sarung tangan5. Basahi plester dengan alkohol / wash bensin dan buka dengan

menggunakan pinset1. Buka balutan lapis terluar Membersihkan sekitar luka dan bekas plester2. Buka balutan lapis dalam3. Tekan kedua tepi luka (sepanjang luka)4. Bersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl5. Desinfeksi luka dengan Iodine povidone6. Letakkan kassa steril di dekat luka7. Tarik simpul jahitan sedikit ke atas secara hati-hati dengan memakai

pinset chirurgis, sehingga benang yang berada di dalam kulit kelihatan8. Gunting benang dan tarik hati-hati, buang ke kasa9. Bilas dengan menggunakan cairan NaCl10. Lakukan kompres betadin pada luka / memberi obat / menutup dengan

kassa steril11. Pasang plester pada seluruh tepi kassa (4 sisi)

59

Page 60: SPO ASKEP_unit Ranap

12. Bereskan alat-alat13. Cuci tangan14. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU

60

Page 61: SPO ASKEP_unit Ranap

CUCI TANGAN (BIASA DAN ANTISEPTIK)

No Dokumen1.44/KEP/2014

No Revisi0

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMenggosok tangan dari kotoran dengan sabun atau antiseptic dan dibilas dengan air mengalir oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menjaga kebersihan perseorangan dan Mencegah terjadinya infeksi silang.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat 1. Bak cuci dan air mengalir2. Sabun atau antiseptic3. Handuk atau pengering

Tahap Kerja1. Lepaskan semua aksesoris pada tangan, dan gulung lengan baju sampai

siku2. Lakukan inspeksi tangan dan jari, adanya luka / sayatan3. Jaga agar tangan dan pakaian tidak menyentuh wastafel (jika tangan

menyentuh wastafel cuci tangan diulangi)4. Alirkan air, hindari percikan pada pakaian5. Basahi tangan dan lengan bawah, mempertahankannya lebih rendah dari

siku6. Taruh sedikit sabun atau antiseptik (2 – 4 cc), untuk sabun batang,

pegang dan gosok sampai berbusa7. Gosok kedua lengan dengan cepat, selama 10 – 15 detik8. Gosok punggung tangan, sela-sela jari9. Gosok jari-jari secara melingkar minimal 5 kali10. Gosokan ujung-ujung jari ke telapak tangan yang lain11. Bilas lengan dan tangan sampai bersih12. Tutup kran dengan siku. (bila kran harus ditutup dengan tangan, cuci

kran dengan sabun terlebih dahulu sebelum membilas tangan)13. Keringkan tangan dengan handuk atau pengering

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU

61

Page 62: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMBERIAN KIRBAT ES

No Dokumen1.45/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMemberikan kompres dingin kering dengan menggunakan kirbat es yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menghentikan perdarahan, Mengurangi rasa sakit / nyeri / peradangan dan Menurunkan suhu.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat :1. Kirbat es biasa / leher / gantung dan sarungnya2. Perlak dan alasnya3. Mangkok berisi potongan es4. Garam satu sendok teh5. Lap kerja

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Atur pasien dalam posisi senyaman mungkin4. Isi kirbat es dengan potongan es hingga 2/3 bagian5. Keluarkan udara dan menutup kirbat es dan pastikan tidak bocor6. Keringkan dengan lap kerja dan memasang sarung7. Letakkan pengalas di bawah daerah yang akan di pasang kirbat8. Letakkan kirbat pada bagian tubuh yang akan dikompres dengan kepala

kirbat mengarah keluar tempat tidur9. Pantau respons pasien10. Rapikan pasien11. Bereskan alat-alat12. Cuci tangan13. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

62

Page 63: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMASANGAN BULI-BULI PANAS

No Dokumen1.46/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMemberikan kompres panas kering dengan menggunakan buli-buli panas yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Memperlancar sirkulasi darah, Mengurangi rasa sakit dan Merangsang peristaltic.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat :1. WWZ dan sarungnya2. Perlak dan alasnya3. Termos berisi air panas4. Termometer air5. Lap kerja

Tahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Atur pasien dalam posisi senyaman mungkin4. Isi WWZ dengan air panas : ½ - ¾ (saat mengisi air WWZ diletakkan

rata dengan kepala WWZ ditekuk sampai permukaan air kelihatan agar udara tidak masuk)

5. Tutup dengan rapat dan membalik kepala WWZ di bawah untuk meyakinkan bahwa air tidak tumpah

6. Keringkan WWZ dengan lap kerja agar tidak basah lalu bungkus dengan sarung WWZ

7. Letakkan pengalas di bawah daerah yang akan dipasang WWZ8. Letakkan WWZ pada bagian tubuh yang akan dikompres dengan

kepala WWZ mengarah keluar tempat tidur9. Pantau respon pasien10. Rapikan pasien Membereskan alat-alat11. Cuci tangan12. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

63

Page 64: SPO ASKEP_unit Ranap

LATIHAN ROM EKSTREMITAS ATAS

No Dokumen1.47/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMenggerakkan sendi ekstremitas atas secara aktif atau pasif yang dilakukan oleh perawat, fisioterapi atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menjaga dan mengembalikan kelenturan sendi serta meningkatkan vaskularisasi

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat :Penghangat / WWZ dan sarungnyaTahap Kerja1. Jaga privacy pasien2. Hangatkan sendi yang akan dilatih 3. Latih sendi-sendi secara bergantian :

a. Bahu :1) Menggerakkan lengan abduksi – adduksi2) Menggerakkan lengan fleksi – ekstensi3) Menggerakkan lengan hiperekstensi – posisi anatomi

b. Siku : menggerakkan lengan bawah fleksi – ekstensic. Lengan bawah : menggerakkan pronasi – supinasid. Pergelangan tangan :

1) Menggerakkan fleksi radialis2) Menggerakkan fleksi ulnaris3) Menggerakkan hiperekstensi - fleksi

e. Jari-jari :1) Menggerakkan abduksi – adduksi2) Menggerakkan fleksi - ekstensi

4. Rapikan pasien5. Bereskan alat-alat6. Cuci tangan7. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapFisioterapi

64

Page 65: SPO ASKEP_unit Ranap

LATIHAN ROM EKSTREMITAS BAWAH

No Dokumen1.48/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMenggerakkan sendi ekstremitas bawah secara aktif atau pasif yang dilakukan oleh perawat, fisioterapi atau tenaga medis .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menjaga dan mengembalikan kelenturan sendi serta Meningkatkan vaskularisasi

KEBIJAKAN Klien dengan keterbatasan rentang gerak dan immobilisasi

PROSEDUR

Persiapan alat :Penghangat / WWZ dan sarungnyaTahap Kerja1. Jaga privacy pasien2. Hangatkan sendi yang akan dilatih 3. Latih sendi-sendi secara bergantian :

a. Panggul :1) Menggerakkan kaki abduksi – adduksi2) Menggerakkan kaki fleksi – ekstensi3) Menggerakkan kaki hiperekstensi – posisi anatomi4) Rotasi ke luar – ke dalam

b. Lutut : menggerakkan lengan bawah fleksi – ekstensic. Pergelangan kaki :

1) Menggerakkan dorsal fleksi – plantar fleksi2) Menggerakkan supinasi – pronasi

4. Rapikan pasien5. Bereskan alat-alat6. Cuci tangan7. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapFisioterapi

65

Page 66: SPO ASKEP_unit Ranap

ALIH BARING

No Dokumen1.49/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANMelakukan tindakan alih baring pada sistem immobile untuk mencegah komplikasi akibat immobilisasi yang dilakukan oleh perawat, fisioterapi dan tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mencegah kerusakan integritas kulit dan memperbaiki sirkulasi dan perfusi.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat ; Bantal atau gulingTahap Kerja1. Cuci tangan2. Jaga privacy pasien3. Rubah posisi dari terlentang ke miring

a. Menata beberapa bantal di sebelah klienb. Memiringkan klien ke arah bantal yang disiapkanc. Menekukan lutut kaki yang atasd. Memastikan posisi klien aman

4. Rubah dari posisi miring ke terlentanga. Menata beberapa bantal di sebelah klienb. Menelentangkan klien ke arah bantal yang disiapkanc. Meluruskan kedua lututd. Memastikan posisi klien aman

5. Rapikan pasien6. Bereskan alat7. Cuci tangan8. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapInstalasi HCU

66

Page 67: SPO ASKEP_unit Ranap

PELAYANAN OPERASI DI KAMAR BEDAH

No Dokumen1.50/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANPedoman untuk memberikan pelayanan operasi di ruang operasi yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk acuan dalam melakukan pengelolaan pelayanan operasi pada pasien.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Daftarkan dulu semua pasien yang akan dioperasi baik regular maupun non regular di Instalasi Bedah Sentral.

2. Lakukan timbang terima, cek dan recek antara perawat yang mengantarkan pasien dan perawat anesthesia terhadap pasien yang akan dioperasi.

3. Berikan Asuhan keperawatan untuk memberikan rasa nyaman, aman, dan dukungan mental (Informed Concent) terhadap pasien maupun keluarga.

4. Siapkan pasien selama menunggu operasi pasien di ruang induksi.5. Setelah pasien selesai operasi harus dirawat di ruang pemulihan dan

pindah ke ruang rawat inap berdasarkan keputusan dari dokter anesthesia bertanggung jawab di ruang pemulihan.

6. Lakukan timbang terima pasien yang keluar dari kamar pemulihan antara perawat ruang pemulihan dan perawat ruangan sesuai dengan asal pasien dirawat Semua jaringan / potongan tubuh harus dilakukan pemeriksaan laboratorium PA kecuali dokter tidak mengehendaki.

7. Lakukan konsultasi medic demi memberikan jaminan keberhasilan dan keselamatan pasien di kamar operasi yang dapat dilakukan dimeja operasi.

8. Lakukan perhitungan pre, intra, pasca operasi semua instrument dan barang habis pakai yang digunakan untuk operasi.

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

67

Page 68: SPO ASKEP_unit Ranap

PENDAFTARAN OPERASI REGULAR

No Dokumen1.51/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANAdalah suatu kegiatan pendaftaran pasien yang direncanakan tindakan pembedahan ke Instalasi Bedah Sentral yang dilakukan oleh perawat atau tenaga medis.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendaftarkan pasien yang akan operasi di Instalasi Bedah Sentral

KEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Rekap identitas semua bangsal / Ranap, Poliklinik / Rajal,IGD,meliputi : Nama Umur No. register Ruang dan kelas yang ditempati Diagnosa medis lengkap dan jelas Rencana tindakan Tanggal pelaksanaan tindakan (operasi) untuk pasien perjanjian dan

one day care.2. Serahkan daftar pasien tersebut ke Instalasi Bedah Sentral

dalam bentuk buku.

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

68

Page 69: SPO ASKEP_unit Ranap

PENGIRIMAN PASIEN PRE OPERASI

No Dokumen1.52/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANAdalah suatu kegiatan mengantarkan pasien yang akan menjalani operasi ke Ruang operasi yang dilakukan oleh injector atau perawat.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mengirim pasien yang akan operasi ke Ruang operasi

KEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Cek ulang kelengkapan rekam medis dan persiapan operasi yang diperlukan2. Persiapkan pasien dan kelengkapannya.3. Kirim pasien ke ruang operasi 30 menit sebelum jadwal pelaksanaan

operasi disertai dengan keluarga terdekat.4. Serah terima pasien di ruang persiapan dengan perawat kamar operasi

dengan buku expedisi pengiriman5. Perawat ruang operasi menerima pasien, periksa ulang kelengkapannya dan

menandatangani buku expedisi pengiriman.

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

69

Page 70: SPO ASKEP_unit Ranap

KONSULTASI MEDIS DURANTE OPERASI

No Dokumen1.53/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANKegiatan yang dilakukan antar team medik di dalam melakukan konsultasi untuk menegakkan diagnosis, tindakan operasi serta terapi yang diberikan untuk menangani pasien yang dilakukan oleh dokter.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah Untuk mendapatkan hasil konsultasi medik yang diharapkan dan Untuk menghasilkan tindak lanjut tindakan medis maupun diagnostic medic

KEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Intruksikan untuk konsultasi medik antara dokter dengan disiplin ilmu lain.2. Siapkan blangko konsultasi medic oleh paramedik dan menulis identitas pasien.3. Tulis blangko konsultasi medik.4. Lakukan konsultasi medik secara langsung (melalui telepon) disesuaikan dengan kondisi pasien yang sedang dioperasi.5. Dokter yang menyetujui dan menjawab konsultasi medik tersebut dengan langsung (melalui telepon) atau segera datang saat itu.6. Petugas kamar operasi memberitahu bahwa pasien tersebut dilaksanakan konsultasi medik kepada petugas ruangan.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapInstalasi Kamar Operasi

70

Page 71: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMBAHASAN KASUS-KASUS BEDAH SULIT / KHUSUS DI OK

No Dokumen1.54/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIAN

Ketentuan untuk membahas kasus-kasus tertentu yang dianggap penting yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dan kegiatan ini diselenggarakan oleh Komite Medik diikuti perawat OK dan Spesialis Anestesi dan Spesialis Rehab Medik.

TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Peningkatan pengetahuan bagi karyawan, Sebagai sarana pemyebaran ilmu / informasi terbaru dalam penanganan kasus pasien tersebut dan akan dihasilkan kebijakan / prosedur baru yang perlu dilakukan demi peningkatan pelayanan kesehatan pasien secara keseluruhan serta sebagai sumber data untuk melaksanakan penambahan materi in house training di RSKB Karima Utama.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Komite medik sebagai penyelenggara mengundang pihak-pihak yang dianggap kompeten dan petugas Kamar Operasi diikut sertakan2. Terjadi presentasi kasus tersebut dan dilakukan diskusi dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu.3. Sekretaris Komite Medik membuat notulen hasil pembahasan kasus tadi, RSKB Karima Utama Surakarta membuat kebijakan / prosedur tertentu yang berkaitan dengan kasus tersebut dan dilakukan in house training.4. Petugas Kamar Operasi membuat laporan tertulis untuk disampaikan ke seluruh perawat

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis.

71

Page 72: SPO ASKEP_unit Ranap

CUCI TANGAN PROSEDURAL

No Dokumen No Revisi

1

Halaman

1/1

SPO

Tanggal Terbit Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIAN

Adalah suatu aktifitas cuci tangan yang dilakukan setiap akan dan sesudah melakukan suatu prosedur, setelah menyentuh luka terbuka / cairan tubuh, darah, sekresi / ekskresi, atau barang-barang yang telah terkontaminasi, setiap menyentuh pasien satu dan lainnya, dan setiap datang dan pulang atau masuk ruangan dari suatu tempat.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan prosedur cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Lepas semua perhiasan, termasuk cincin dan jam tangan. 2. Basahi dengan air mengalir.3. Gunakan cairan anti septic / sabun sesuai patunjuk.4. Cuci tangan sembari mencuci kran air secukupnya (dilakukan

apabila tangkai kran pendek atau tidak mungkin di tutup dengan siku).

5. Bilas kran air sampai bersih dari antu septic / sabun.6. Cuci tangan sekali lagi secara menyeluruh mulai dari telapak tangan

dan punggung sampai pergelangan tangan.7. Cuci sela-sela jari dan jari tangan depan belakang.8. Bersihkan telapak tangan dengan ujung jari dengan gerakan

memutar9. Bilas seluruhnya dengan air yang mengalir10. Tutup kran air11. Keringkan tangan dengan handuk / tissue / hand dryer.

UNIT TERKAIT

Instalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi Laboratorium,RadiologiUnit yang melakukan prosedur tindakan

72

Page 73: SPO ASKEP_unit Ranap

PENANGANAN PASIEN INFEKSI HIV DAN HEPATITIS

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/2

SPOTanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIAN Adalah usaha-usaha yang dilakukan di kamar operasi untuk mencegah terjadinya penularan infeksi HIV dan Hepatitis kepada petugas dan penderita operasi lainnya

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah –langkah untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi silang dari penderita ke petugas dan penderita lainnya, Mengetahui cara yang tepat untuk melakukan perawatan kepada penderita HIV dan Hepatitis dan agar petugas mengetahui cara-cara pencegahan dan pengamanan penderita HIV dan Hepatitis.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Persiapan alat 1. Hibiscrub 5 % dalam mangkok.2. Sikat steril.3. Linen steril.4. Instrument, bengkok, kasa steril.5. Betadin 10 %, yodium 5%, alcohol 96%, hibitan 5%.6. Chlorhxidine 5%.7. Larutan Hypochloride 0,5%.8. Plastik pembungkus.9. Kaleng sampah.10. Kaca mata halus. Tahap kerja 1. Pakaian luar harus diganti dengan pakaian kerja yang bersih.2. Petugas yang menangani penderita harus memakai gaun steril

berlengan panjang yang tertutup rapat atau memakai plastik apron yang cukup panjang dari sepatu palindung

3. Tidak memakai sepatu terbuka, harus tertutup, model sepatu boot setinggi betis yang kedap air.

4. Kenakan sarung tangan yang steril.5. Apabila sarung tangan robek atau tertusuk jarum, harus segera lepas

dan tangan dibasuh, bila prosedur keselamatan telah mengijinkan, jarum dipindahkan dari daerah steril dan laporkan kepada panitia pengendalian infeksi nosokomial

6. Penutup rambut harus menutup kepala dengan rapat7. Bila mempunyai luka pada kulit terutama pada tangan, tutuplah

dengan pembalut kedap air (water proof). 8. Masker pelindung, kaca mata atau pelindung wajah full face atau

73

Page 74: SPO ASKEP_unit Ranap

system pelindung kepala harus selalu dikenakan di kamar bedah.9. Apabila terkena cairan menembus tubuh harus segera mandi dan

ganti.10. Sebelum melepaskan gaun luar, sarung tangan, penutup muka

pelindung muka. Pakaian bedah dilarang dipakai di luar kamar bedah. Mesin suction harus ditempatkan berlawanan dengan dokter bedah.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

74

Page 75: SPO ASKEP_unit Ranap

PENGAMBILAN PASIEN POST OPERASI

No Dokumen No Revisi

1

Halaman

1/1

SPO

Tanggal Terbit Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIANAdalah suatu kegiatan mengambil pasien yang telah menjalani operasi di ruang operasi yang dilakukan oleh perawat atau petugas yang diberi wewenang oleh rumah sakit.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mengambil pasien post operasi dari ruang operasi setelah dilakukan tindakan operasi

KEBIJAKAN

PROISEDUR

1. Siapkan ruangan dan penunjangnya2. Operan dengan perawat RR mengenai pasien dan administrasi3. Bawa pasien kembali ke ruangan4. Lakukan pemeriksaan vital sign di ruangan5. Lakukan penkes kepada keluarga tentang kondisi pasien post operasi

Serah terima pasien di ruang persiapan 6. Lakukan instuksi dokter 7. Dokumentasikan pada status dan buku laporan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

75

Page 76: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMASANGAN BALUTAN

No Dokumen No Revisi

1

Halaman

1/2

SPO

Tanggal Terbit Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIANMemasang balutan dengan verban/pembalut elastis untuk mengurangi/menghilangkan nyeri, mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut dan mencegah laserasi kulit.

TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk :1. Mengurangi / menghilangkan nyeri dengan mencegah

pergerakan fragmen sendi dan dislokasi dan jaringan lunak.2. Mencegah kerusakan lebih lanjut jaringan lunak, otot, medula

spinalis, syaraf perifer, pembuluh arah akibat pergeseran langsung fragmentulang.

3. Mencegah laserasi kulit oleh ujng fragmen tulang ( fraktur tertutup menjadi terbuka ).

4. Mencegah gangguan aliran darah akibat penekanan ujung fragmen tulang pada pembuluh darah.

5. Mengurangi / menghentikan perdarahan akibat kerusakan jaringan lunak.

KEBIJAKANPROISEDUR Persiapan alat

1. Kain selendang2. Kayu atau alat bidai khusus3. Pembalut elastis (stokinet, tensokrep, leucokrep)4. Peding / bantalan

Persiapan pasien 1. Pasien disiapkan senyaman mungkin2. Koreksi letak sesuai dengan program terapi

Tahap kerja 1. Beritahu pasien2. Cuci tangan3. Buka pakaian yang menutup bagian anggota tubuh yang dibalut.4. Lakukan pemeriksaan status vaskuler (denyut nadi dan pengisian

kapiler)5. Tutup semua luka dengan kassa steril / bahan yang bersih6. Jangan memindahkan / menggerakkan anggota gerak sebelum

dilakukan pembalutan7. Pada kasus fraktur, pembidaian harus mencakup sendi dibagian

proksimal dan distal fraktur.

76

Page 77: SPO ASKEP_unit Ranap

8. Pada trauma sendi, pembidaian harus mencakup tulang disebelah proksimal dan distal sendi.

9. Semua bidai harus diberi bantalan lunak.10. Balut dari distal ke proksimal menutup 1/3 bagian balutan

sebelumnya.11. Evaluasi setelah dipasang balutan :

Denyut nadi Pengisian kapiler Status motorik dan sensorik Bila tejadi gangguan, balutan dikendorkan.

12. Cuci tangan

UNIT TERKAIT

Instalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

77

Page 78: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMASANGAN GIP

No Dokumen No Revisi

1

Halaman

1/2

SPO

Tanggal Terbit Disahkan OlehDirektur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIANPemasangan Gips atau plester of paris (POP) yang digunakan sebagai modalitas untuk memperbaiki bentuk dan mempertahankan / imobilisasi baik berupa kelainan bawaan maupun fraktur

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk memberikan rasa aman dan nyaman, Mencegah komplikasi lebih lanjut dan Mengurangi deformitas.

KEBIJAKAN PROSEDUR 1. Persiapan alat

a. Air dengan temperatur 20 0C (air ledeng/kran biasa)b. Gip sesuai kebutuhan

POP ( gipsona, leukodur, cellona) Dinacast (fiber glass)

c. Peding (keucoban, shofban, celloban)d. Alat pelengkap pemasangan gip : celemek, perlak, sarung

tangan, papan kecil/besar, sandal jepit, bak sampah2. Pelaksanaan

a. Pasien diberi tahu kalau akan dipasang gips b. Cuci tangan c. Koreksi deformitas/fraktur sesuai dengan prosedur terapi

yang adad. Pasang peding secara melingkar searah jarum jam dari distal

ke proksimal menutup 2/3 bagian yang ada secara kencange. Celup gips kedalam air secara singkat dengan posisi 450 agar

tak terlalu banyak air, hindari memeras pembalut gips sema pencelupan, peras kelebihan air setelah pencelupan

f. Pasang gips secara melingkar, searah jarum jam dari distal ke proksimal dengan menutup 2/3 bagian yang sudah di gips.

g. Modeling (bentuk) gips dengan seksama tunggu seting time/waktu aplikasi (2-6 menit) sampai gips betul-betul kering

h. Pasien diberi tahui reaksi waktu menunggu pengeringan akan timbul reaksi panas

i. Beri tanda dan identitas, waktu/tanggal pemasanganj. Alat-alat dibereskank. Cuci tangan l. Evaluasi fisik pasienm. Pendidikan kesehatan perawatan gips bagi pasien/keluarga

78

Page 79: SPO ASKEP_unit Ranap

3. Pendidikan kesehatana. Waktu pengawasan 24 s/d 48 jam bila terjadi kelainan segera

dibawa ke RS Perawatan dirumah :a. Tidak boleh kena airb. Tidak boleh dipotong/dirusakc. Tidak boleh digaruk dengan lidi/dengan benda kerasd. Tidak boleh dipanasie. Bila bengakak, kebiruan atau ujung ekstremitas yang di gips

dingin, kesemutan yang tak hilang segera dibawa ke RS.

UNIT TERKAIT

Instalasi Rawat InapIGDInstalasi Kamar OperasiInstalasi Rawat Jalan

79

Page 80: SPO ASKEP_unit Ranap

MEMINDAHKAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/2

SPO Tanggal terbit 14 April 2010

DitetapkanDirektur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIAN Memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan dari tempat yang satu ke tempat yang lain yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mengurangi atau menghindarkan pergerakkan pasien sesuai dengan keadaan fisiknya, Memberi rasa aman dan nyaman kepada pasien serta Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah ruangan.

KEBIJAKANPROSEDUR Persiapan Alat

1. Tempat tidur, bankar atau kursi beroda dalam keadaan siap pakai.

2. Selimut3. Bantal, bila perlu

Persiapan PasienPasien dirapikan dan diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukanPelaksanaan

1. Pindahkan pasien dari brankar ke tempat tidur atau sebaliknya.a. Pasien diangkat oleh sekurang-kurangnya 3 orang

perawat (sesuai kebutuhan)b. Ketiga perawat berdiri pada sisi kanan pasien dengan

urutan sebagai berikut : (b-a) perawat I (paling tinggi) berdiri dibagian kepala (b-b) perawat II berdiri di bagian pinggang (b-c) perawat III berdiri di bagian kaki

c. Lengan kiri perawat I di bawah kepala dan pangkal lengan pasien dan lengan kanan di bawah punggung pasien (bila pasien gemuk, lengan kanan perawat I melalui badan pasien ke bawah pinggang sehingga berpegangan dengan pergelangan tangan kiri perawat II)

d. Lengan kiri perawat II di bawah pinggang pasien lengan kanan di bawah bokong pasien.

e. Kedua lengan perawat II mengangkat seluruh tungkai pasien

f. Setelah siap, salah seorang perawat memberi aba-aba untuk bersama-sama mengangkat pasien.

80

Page 81: SPO ASKEP_unit Ranap

g. Dengan langkah bersamaaan para perawat mulai berjalan menuju ke tempat tidur atau brankar yang telah disediakan.

h. Setelah pasien berada di atas tempat tidur atau brankar, posisinya diatur dan selimut dipasang atau dirapikan.

2. Pindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur.a. Kursi roda didorong ke sisi tempat tidur, dan roda

belakangnya harus ditahan atau direm agar kursi roda tidak terbalik.

b. Kedua tangan perawat, menopang ketiak pasien pada sisi ang lemah/sakit dan pasien dianjurkan bertumpu pada sisi yang kuat.

c. Perawat memimpin pasien untuk turun dari kursi roda dan berjalan bersama ke tempat tidur.

d. Pasien bersandar pada sisi tempat tidur, kemudian dibantu oleh perawat untuk naik (kalau perlu digunakan kursi)

3. Setelah pasien berada di ataa tempat tidur, posisinya diatur sesuai kebutuhan, kemudian dirapikan.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

81

Page 82: SPO ASKEP_unit Ranap

MENGGANTI ALAT TENUN

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/1

SPOTanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .MPENGERTIAN Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur pasien yang dilakukan

oleh perawat atau tenaga kebersihan.

TUJUANSebagai acuian penerapan langkah – langkah untuk memberikan rasa nyaman pada pasien dan mempertahankan kebersihan dan kerapihan

KEBIJAKAN

PROSEDUR A. Persiapan Alat1. Alat tenun bersih yang diperlukan dan disusun menurut urutan

penggunaannya.2. Kursi atau bangku.3. Tempat tertutup untuk kain kotor.4. Ember berisi larutan desinfektan.5. Lap kerja, sehelai kering dan sehelai basah.

B. Persiapan PasienPasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

C. Tahap kerja 1. Kasur diratakan2. Seprei besar dipasang dengan ketentuan :

a. Garis tengah lipatannya harus tepat di tengah kasur.b. Bagian atas seprei dimasukkan rata dibawah kasur sekurang-

kurangnya 30 cm, demikian juga sprei pada bagia kaki, setelah ditarik setegang mungkin,

c. Pada ujung tiap sisi kasur dibuat sudut setinggi (900), lalu seluruh tepi sprei besar dimasukkan ke bawah kasur dengan rapi dan tegang.

3. Perlak dipasang sekurang-kurangnaya 30 cm dari sisi tempat tidur bagian kepala

4. Sprei kecil dipasang rata di atas perlak dengan tiap sisinya dimasukkan bersama perlak ke bawah kasur setegang mungkin.

5. Selimut dilipat empat secara terbalik dan dipasang pada kasur bagian kaki, sedangkan bagian atas yang terbalik dimasukkan ke bawah kasur sekurang-kurangnya 10 cm. Ujung sisi-sisi selimut dimasukkan ke bawah kasur.

6. Bantal dipasang sarungnya dengan sudut bantal dimasukkan benar-benar ke dalam sudut-sudut sarungnya. Bagian sarung bantal yang terbuka tidak menghadap ke arah pintu

82

Page 83: SPO ASKEP_unit Ranap

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapInstalasi HCU

83

Page 84: SPO ASKEP_unit Ranap

MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/1

SPO Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .MPENGERTIAN Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan

pasien, karena pasien harus beristirahat total ( total bed rest ), menderita sakit parah atau tidak sadar yang dilakukan oleh perawat.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah penerapan untuk memberikan rasa nyaman pada pasien, Mencegah terjadinya luka baring ( dekubitus ) dan Mempertahankan kebersihan dan kerapihan

KEBIJAKAN

PROSEDUR

A. Persiapan Alat1. Alat tenun bersih yang diperlukan dan disusun menurut

urutan penggunaannya.2. Kursi dan bangku.3. Tempat tertutup untuk kain kotor.4. Ember berisi larutan desinfektan.5. Lap kerja, sehelai kering dan sehelai basah.

B. Persiapan PasienPasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

C. Tahap kerja 1. Sama dengan cara mengganti dan memasang alat tenun pada

tempat tidur tanpa pasien diatasnya, tetapi dikerjakan secara bergiliran pada sisi kiri dan kanan tempat tidur.

2. Selimut dan bantal yang tidak perlu diganti diletakkan di atas kursi atau bangku.

3. Tahap Pertama :a. Pasien dimiringkan kesalah satu tempat tidur ( bila perlu

pasien diganjal dengan bantal supaya tidak jatuh ).b. Lakukan segera prosedur ini pada tempat tidur bagian

yang kosong.c. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur, lalu

digulung satu persatu sampai dibawah punggung pasien yaitu : Sprei kecil digulung ketengah sejauh mungkin. Perlak dibersihkan dengan lap yang dibasahi

larutan desinfektan, lalu dikeringkan dan digulung ke tengah sejauh mungkin.

Sprei besar digulung ketengah sejauh mungkin.

84

Page 85: SPO ASKEP_unit Ranap

4. Tahap Kedua :a. Setelah tahap pertama selesai, pasien dimiringkan ke

bagian bersih dengan bantal pengganjalnya.b. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur.c. Sprei kecil diangkat dan dimasukkan ke tempat alat

tenun yang kotor.d. Perlak dibersihkan dan digulung ke tengah.e. Sprei kecil diangkat dan dimasukkan ke tempat alat

tenun kotor.f. Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan seperti pada

tahap pertama.g. Sprei besar dibuka dari gulungan, diratakan dan

dipasang pada kasur.h. Perlak dan sprei kecil dipasang seperti tahap pertama.i. Sarung bantal yang kotor dilepaskan dan diletakkan

pada tempat alat tenun kotor. Bantal diratakan isinya, kemudian sarung bantal yang bersih dipasang.

j. Bantal disusun, pasien dibaringkan dengan posisi yang nyaman.

k. Selimut kotor diganti dengan bersih.l. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan

pada tempat yang semula. Bila keadaan umum pasien payah, sebaiknya

prosedur ini dilaksanakan oleh dua orang petugas.UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

Instalasi HCU

85

Page 86: SPO ASKEP_unit Ranap

MENOLONG PASIEN BAB DAN BAK

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/2

SPO

Tanggal terbit DitetapkanDirektur

dr. Nining Tri .MPENGERTIAN Membantu pasien yang hendak buang air besar atau air kecil

( BAB / BAK ) di atas tempat tidur yang dilakukan oleh perawat .

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mengurangi pergerakan pasien, Membantu pasien memenuhi kebutuhan eliminasi dan Mengetahui adanya kelainan faeces atau urine secara langsung.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

A. Persiapan Alat1. Pispot atau steekpan bertutup dan urinal2. Alas pispot3. Botol berisi air cebok4. Kapas cebok dalam tempatnya5. Kertas kloset bila tersedia6. Bengkok ( nierbekken )7. Sampiran bila perlu8. Selimut atau kain penutup9. Bel bila tersedia

B. Persiapan Pasien Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukanC. Tahap kerja

1. Pintu ditutup, kemudian sampiran dipasang 2. Pakaian pasien bagian bawah ditanggalkan, kemudian badan

yang terbuka ditutup dengan selimut atau kain penutup3. Pasien dianjurkan menekuk lututnya dan mengangkat bokong

(jika perlu dibantu oleh petugas)4. Alas pispot dipasang5. Pispot disorongkan sampai terletak di bawah bokong pasien.

Jika pasien tidak dapat melakukannya sendiri, petugas membantu menekukan lutut dan mengangkat pinggul pasien dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan petugas menyorongkan pispot sedemikian rupa sehingga posisinya tepat dan nyaman.

6. Bila pasien sudah selesai buang air besar (BAB) dan/atau buang air kecil (BAK), kakinya direnggangkan dan selimut dibuka sedikit, selanjutnya anus dan daerah genetalia dibersihkan dengan kapas cebok. Pasien dimiringkan, tangan kiri petugas membuka bokong pasien, tangan kanan membersihkan anus dengan kapas cebok atau kertas kloset,

86

Page 87: SPO ASKEP_unit Ranap

lalu dibuang ke dalam pispot. Pembersihan ini dilakukan beberapa kali sampai anus bersih. Setelah pasien selesai BAB, pispot diangkat, ditutup dan diturunkan.

7. Bila pasien menginginkan cebok sendiri, petugas membantu menyiram dan selanjutnya tangan pasien dicuci, lalu pispot diangkat, ditutup dan diturunkan.

8. Bokong pasien dikeringkan dengan pengalas9. Setelah selesai pasien dirapikan, sedangkan peralatan

dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempatanya semula.

10. Pintu dan sampiran dibuka kembali11. Setelah selesai melakukan tindakan perawat cuci tangan.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap Instalasi HCU

87

Page 88: SPO ASKEP_unit Ranap

MENOLONG PASIEN MENUJU KURSI

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman1/1

SPO Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .MPENGERTIAN Membantu pasien turun dari tempat tidur untuk duduk di kursi bagi

yang tidak dapat berjalan sendiri, tetapi sudah boleh duduk yang dilakukan oleh perawat atau tenaga fisioterapi.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk membantu mobilitas dan melatih melemaskan otot serta memberikan rasa nyaman pada pasien dan Mempermudah merapikan tempat tidur

KEBIJAKAN

PROSEDUR

A. Persiapan Alat1. Kursi2. Selimut3. Bantal

B. Persiapan PasienPasien dirapikan dan diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

C. Tahap kerja 1. Dekatkan kursi pada tempat tidur, sepatu atau sandal

disiapkan.2. Dudukan pasien dan bantu bergeser ke pinggir tempat tidur.3. Turunkan kaki pasien satu persatu dari tempat tidur,

kemudian perawat membantu pasien berdiri dan melangkah perlahan-lahan menuju kursi yang telah disediakan.

4. Dudukan pasien di kursi dan jika perlu diberi bantal dan selimut untuk bersandar.

5. Bila sudah lelah supaya keluarga memberitahu petugas, untuk kembali ke tempat tidur

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapIGD

88

Page 89: SPO ASKEP_unit Ranap

POSISI DORSAL RECUMBENT

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/1

SPO

Tanggal terbit DitetapkanDirektur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIANMembaringkan pasien dengan posisi telentang dengan lutut ditekuk dan telapak kaki menapak di atas tempat tidur, sedangkan kedua belah kaki diregangkan yang dilakukan oleh perawat atau tenaga fisioterapi.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mempermudah tindakan pemeriksaan dan perawatan pada daerah genetalia dan Mempermudah proses persalinan pada pasien yang akan bersalin.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

A. Persiapan Alat1. Tempat tidur atau meja operasi atau meja pemeriksaan2. Selimut / kain penutup.

B. Persiapan PasienPasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.

C. Tahap kerja 1. Cuci tangan2. Pasien berbaring terlentang dan pakaian bagian bawah

dibuka.3. Lutut ditekuk, paha diregangkan dan telapak kaki menapak

pada tempat tidur.4. Perhatikan keadaan umum pasien.5. Hindarkan terjadinya bahaya jatuh.6. Hindarkan tindakan yang menimbulkan rasa malu dan lelah

pada pasien serta tetap menjaga kesopanan7. Mencuci tangan

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU

89

Page 90: SPO ASKEP_unit Ranap

POSISI FOWLER

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/1

SPO

Tanggal terbit DitetapkanDirektur

dr. Nining Tri .MPENGERTIAN Cara berbaring pasien dengan posisi setengah duduk yang dilakukan

oleh perawat atau petugas fisioterapi.

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mengurangi sesak nafas, Memberikan rasa nyaman, Membantu memperlancar keluarnya cairan, misalnya pada waterseal drainage ( W.S.D ) dan Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

A. Persiapan Alat1. Sandaran punggung atau kursi.2. Bantal atau balok penahan kaki tempat tidur bila perlu.3. Tempat tidur khusus ( fungctional bed ) jika ada.

B. Persiapan Pasien Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.C. Tahap kerja

1. Cuci tangan2. Dudukan pasien, sandaran punggung atau kursi diletakkan

dibawah atau diatas kasur di bagian kepala, diatur sampai setengah duduk dan dirapikan. Bantal disusun menurut kebutuhan. Pasien dibaringkan kembali dan pada ujung kakinya dipasang penahan.

3. Pada tempat tidur khusus ( functional bed ) pasien dan tempat tidurnya langsung diatur setengah duduk, dibawah lutut ditinggikan sesuai kebutuhan. Kedua lengan ditopang dengan bantal.

4. Rapikan pasien.5. Perhatikan keadaan umum pasien.6. Bila posisi pasien berubah, harus segera dibetulkan.Khusus

untuk pasien bedah dilarang untuk meletakkan bantal dibawah lutut

7. Mencuci tangan

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU

90

Page 91: SPO ASKEP_unit Ranap

POSISI LITHOTOMI

No. Dokumen No. Revisi

0

Halaman

1/1

SPO

Tanggal terbit DitetapkanDirektur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIANMembaringkan pasien dengan posisi terlentang dengan kedua paha diangkat dan ditarik ke arah perut, sedangkan tungkai bawah membuat sudut 90C terhadap paha.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Memudahkan tindakan pemeriksaan daerah genetalia yang dilakukan oleh perawat atau petugas medis.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

A. Persiapan Alat1. Tempat tidur khusus pemeriksaan kebidanan ( gyneccology

bed )2. Selimut / kain penutup

B. Persiapan Pasien Beritahukan pasien tentang hal-hal yang akan dilakukan.

C. Pelaksanaan1. Cuci tangan2. Pasien berbaring terlentang dan pakaian bagian bawah

dibuka.3. Kedua kaki ditekuk dan dibantu oleh perawat untuk

meletakkannya pada penahan lutut.4. Perhatikan keadaan umum pasien.

Hindarkan tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien serta tetap menjaga kesopanan

5. Cuci tangan.

UNIT TERKAITInstalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU

91

Page 92: SPO ASKEP_unit Ranap

POSISI SIM

No. Dokumen

5.1.68/KEP/10

No. Revisi 0

Halaman1/1

SPO Tanggal terbit

8 Maret 2010Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIAN Membaringkan pasien dalam posisi miring dan setengah telungkup untuk maksud tertentu

TUJUAN Membantu pasien untuk mempermudah tindakan pemeriksaan rectum atau pemberian huknah atau obat-obatan lain melalui anus

KEBIJAKAN

PROSEDURA. Persiapan Alat

Sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan misalnya pemberian huknah.

B. Persiapan Pasien Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.C. Pelaksanaa

1. Cuci tangan2. Pasien berbaring, kemudian Miringkan ke kiri dengan posisi

badan setengah telungkup, sedangkan kaki kiri lurus, lutut dan paha kanan di tekuk, serta ditarik kearah dada, sementara tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan di atas tempat tidur

3. Cuci tanganUNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

IGDInstalasi HCU

92

Page 93: SPO ASKEP_unit Ranap

POSISI TRENDELENBERG

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/1

SPO Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIAN Membaringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari pada kaki yang dilakukan oleh perawat atau fisioterapi.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Melancarkan peredaran darah ke otak

KEBIJAKAN

PROSEDURA. Persiapan Alat

1. Balok penopang kaki tempat tidur2. Bantal3. Tempat tidur khusus bila ada

B. Persiapan Pasien Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.C. Pelaksanaan

1. Cuci tangan2. Pasien dibaringkan terlentang tanpa bantal dan dibawah

pada lipatan lutut diberi bantal.3. Diantara kepala pasien dan ujung tempat tidur diberi bantal

sebagai penahan.4. Pada tempat tidur khusus ( functional bed ) bagian kakinya

dapat langsung ditinggikan sesuai kebutuhan5. Cuci tangan

UNIT TERKAIT Rawat InapIGDHCU

93

Page 94: SPO ASKEP_unit Ranap

POSISI GENU PECTORAL

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/1

SPO Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIAN Membaringkan pasien dengan posisi menungging, kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada kasur yang dilakukan oleh perawat, tenaga medis ataupun fisioterapi.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Memudahkan tindakan pemeriksaan daerah rectum dan sigmoid.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Cuci tangan2. Bantal disingkirkan dari tempat tidur.3. Pasien dianjurkan untuk menungging.4. Pakaian bagian bawah dibuka, bila perlu.

Hindarkan tindakan yang menimbulkan rasa malu dan lelah pada pasien serta tetap menjaga kesopanan

5. Cuci tangan

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapIGD

94

Page 95: SPO ASKEP_unit Ranap

MENYIAPKAN PASIEN YANG AKAN PULANG

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/2

SPO Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIAN Menyiapkan pasien yang akan pulang karena sudah sembuh atau tidak memerlukan perawatan lagi di Rumah Sakit.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menyiapkan pasien untuk kembali kepada keluarganya, dengan menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui oleh pasien dan keluarganya sehubungan dengan penyakitnya.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Ada pernyataan dari dokter bahwa pasien boleh pulang dan tidak memerlukan perawatan lagi di Rumah Sakit.

2. Apabila pasien / keluarganya menghendaki pulang, sedangkan keadaan pasien belum memungkinkan maka pasien / keluarganya harus menandatangani surat pernyataan pulang paksa..

3. Pasien / keluarganya diberitahu, bahwa pasien boleh pulang. Sebaiknya pemberitahuan disampaikan paling lambat sehari sebelumnya.

4. Siapkan obat-obatan, surat-surat yang diperlukan, misalnya resep, surat pengantar untuk puskesmas terdekat, cek bila ada return obat,obat yang dibawa pulang

5. Keluarga diberi surat kepulangan pasien,cek bila ada tambahan obat pulang,return dan tindakan kemudian diisi di surat kepulangan pasien yang sudah ditandatangai perawat kemudian keluarga diberitahu untuk ke kasir,setelah ada cap lunas kembali ke ruang perawat untuk mendapatkan anjuran pasien pulang

6. Kepada pasien / keluarganya diberikan penjelasan tentang hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh pasien di rumah, misalnya tentang :a. Tindakan perawatanb. Obat-obat yang harus diminumc. Pengaturan makan / diitnyad. Kegiatan-kegiatan / aktivitas yang tidak boleh atau boleh

dilakukan.e. Pentingnya pemeriksaan ulang secara teratur, terhadap

penyakitnya.7. Memberi dorongan moril supaya pasien dan keluarganya

menerima kenyataan, misalnya pasien sudah sembuh tetapi tubuhnya cacat, atau pasien yang sudah boleh pulang tapi tidak

95

Page 96: SPO ASKEP_unit Ranap

dapat disembuhkan. 8. Merawat mengantar pasien sampai ke depan lobi rumah sakit9. Cek inventaris rumah sakit pastikan tidak ada yang terbawa oleh

pasien dan keluargaUNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap

IGD

96

Page 97: SPO ASKEP_unit Ranap

PENANGANAN PASIEN MENINGGAL DI RUANG / INSTALASI

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/1

SPO Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIAN Kegiatan pelayanan pasien meninggal di Rumah Sakit Khusus Bedah karima Utama dan tata cara informasi yang harus dilakukan pada keluarga dan petugas kamar pemulasaran jenazah

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Memberikan informasi secepatnya kepada keluarga dan pihak yang terkait / petugas kamar pemulasaran dan Mempercepat dalam proses penanganan pelayanan pasien meninggal

KEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Apabila ada pasien meninggal di ruang rawat petugas mencatat dalam buku kematian, setelah 2 jam di pindah ke kamar jenazah selanjutnya keluarga dapat membawa pulang dan apabila jenazah dibawa pulang sebelum 2 jam tidak melalui kamar jenazah maka keluarga harus menandatangani surat pernyataan.

2. Pasien tanpa penunggu / keluarga yang meninggal di ruangan, petugas segera mencari identitas pengirim / penanggung jawab dan kemudian segera melaporkan ke Kantor Perawatan / Informasi / Pelayanan ( Petugas Kamar Jenazah ).

3. Perawat dengan dibantu oleh pihak tersebut diatas segera mencari penanggung jawab / pengirim untuk menginformasikan bahwa pasien telah meninggal.

4. Penanggung jawab menentukan pilihan apakah jenazah akan dimakamkan sendiri atau oleh pihak rumah sakit, dan apabila keluarga menghendaki diurus pihak rumah sakit maka penanggung jawab mengajukan permohonan secara tertulis.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

97

Page 98: SPO ASKEP_unit Ranap

PASIEN YANG SEDANG MENGHADAPISAKAROTUL MAUT DAN TELAH

MENINGGAL DUNIANo. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/2

SPO Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIAN Adalah kejadian yang dialami pasien menjelang kematian dan setelah kematiannya

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah –langkah untuk Memberikan perasaan aman , nyaman, tenang kepada pasien dan Memberikan perasaan puas atas usaha-usaha perawat dan dokter yang telah diberikan kepada keluarga pasien

KEBIJAKAN

PROSEDUR

A. Tugas seorang perawat dalam menghadapi pasien yang sedang sakaratul maut/telah meninggal dunia 1. Perawatan khusus, artinya sedapat mungkin pasien

disendirikan atau diisolasi ( pasang sketsel ) dan jaga ketenangan lingkungan atau hindarkan keributan

2. Memberikan ketenangan 3. Merawat mental, artinya berusaha memberikan kekuatan

mental/iman dan kepercayaannya, mengucapkan doa singkat , memberikan pengertian pada keluarga pasien dan memberikan ketenangan

B. Sikap perawat 1. Harus tenang , sopan , serius dan hindarkan rasa takut 2. Harus terus mengobservasi keadaan umum pasien 3. Memanggil petugas bimbingan kerohanian sesuai dengan

agamanya C. Memelihara mayat

Sikap perawat

1. Tenang, sopan, dan tetap menghormati pasien dan keluarga2. Hindarkan rasa takut 3. Menghibur keluarga dan memberikan bela sungkawa

Yang perlu diperhatikan

1. Mencatat waktu pasien meninggal 2. Melepas baju yang dipakai oleh pasien 3. Melepas alat-alat tindakan invasi 4. Bila mulut menganga mengikat dengan perban 5. Tangan dilipat sesuai dengan agamanya

98

Page 99: SPO ASKEP_unit Ranap

6. Pada bagian badan tertentu ditutup dengan kapas lembab ( mata, hidung, telinga,dan anus ) bila perlu memakai pinset

7. Memberikan surat kematian yang sudah ditandatangani oleh dokter

8. Informasikankepada keluarga bahwa jenasah baru bisa dibawa pulang setelah 2 jam pasien meninggal

9. Informasikan kepada keluarga untuk menyelesaikan pembayaran rumah sakit kurang lebih 7 hari setelah pasien meninggal

10. Membawa pasien ke ruang isolasi

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

99

Page 100: SPO ASKEP_unit Ranap

MENJAGA KESELAMATAN PASIEN RESIKO JATUHDI TEMPAT TIDUR

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/1

SPO Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .MPENGERTIAN Suatu langkah –langkah kegiatan untuk memberi rasa aman dan

keselamatan kepada pasien ditempat tidurTUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk Mencegah /

menghindari pasien jatuh dari tempat tidur, Mencegah / menghindari pasien dari resiko sedera selama terjadi kejang, Mencegah resiko dari terlepasnya pemasangan alat (infus, NGT, cateter, dll

KEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Cuci tangan2. Jaga privacy3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien 6. Beri penjelasan pada pasien dan keluarga tentang prosedur yang

akan dilakukan7. Gunakan alat yang sesuai dengan kondisi pasien8. Atur posisi pasien yang nyaman9. Pasang bed plang / restrain pada kedua sisi tempat tidur 10. Pastikan roda kaki tempat tidur dalam keadaan terkunci11. Bila menggunakan tali pengikat :

a. Ikat ekstremitas pasien dengan ikatan yang tepat (tidak terlalu kencang / kendor)

b. Iokatan tali pengikat pada bagian bawah tempat tidurc. Ganti posisi pengikat setiap 3 jamd. Kaji area kulit yang terkena ikatan

12. Bila posisi bed terlalu tinggi untuk pasien turun, maka posisi bed diturunkan lebih rendah.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapIGDInstalasi HCU Instalasi Kamar Operasi

100

Page 101: SPO ASKEP_unit Ranap

PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI ( APS)

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/1

SPO Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIAN Pedoman untuk pasien pulang atas permintaan sendiri / keluarga ( keadaan belum sembuh/tanpa seijin dokter ), pasien diberi penjelasan tentang sebab akibat dari penyakitnya dan administrasi telah diselesaikan.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk :1. Mengetahui tentang akibat dari pulang yang belum sembuh dari

penyakitnya dan administrasi telah diselesaikan.2. Pasien diberitahu untuk melanjutkan obat yang telah ada sesuai

aturannya / dosisnya.3. Pasien diberitahu dengan harus kontrol / sewaktu-waktu datang

ke Rumah Sakit bila terjadi sesuatu yang mengkhawatirkanKEBIJAKAN

PROSEDUR

1. Setelah pasien / keluarga menyatakan mau APS ,keluarga/pasien diberi penjelasan / motivasi sebab akibat dari pulang APS yang belum sembuh.

2. Perawat menyiapkan blanko pulang paksa yang harus diisi oleh keluarga/pasien dan ditandatangani keluarga /pasien juga perawat yang memberi penjelsan

3. Perawat ruangan mengecek bila ada return obat dan menyiapkan kelengkapan identitas /administrasi untuk disetor ke kasir

4. Keluarga pasien diberi surat kepulangan untuk pengantar pembayaran kekasir,dan diberi penjelasan setelah pelunasan kembali ke ruangan perawat

5. Bila semua sudah beres pasien / keluarga boleh pulang, perawat mengantar pasien sampai keluar pintu / kendaraan yang mereka bawa.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapIGD

101

Page 102: SPO ASKEP_unit Ranap

PASIEN PULANG TANPA PAMIT (KABUR)

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/1

SPO Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIANPasien kabur adalah pasien yang meninggalkan perawatan Rumah Sakit Khusus Bedah karima Utama tanpa ijin dihitung atau tanpa sepengetahuan perawat jaga/ dokter yang merawat. Terhitung 3 (tiga) jam sejak waktu pergantian dinas perawat jaga.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk segera menindak lanjuti pasien yang pulang tanpa pamit

KEBIJAKAN

PROSEDUR

PERAWAT DINAS JAGAa. Melaporkan kejadian kepada Petugas Satpam secara

tertulis pada buku khusus laporan keamanan dengan data asli tentang pasien meliputi : nama, alamat, urutan kejadian dan perkiraan waktu meninggalkan ruangan, serta ciri-ciri khusus pasien.

b. Melaporkan kejadian kepada petugas pengawasc. Melaporkan kejadian kepada Kepala Ruang atau

penanggung jawab ruangan secara kronologis tertulis, untuk disampaikan kepada :

1) Dokter yang merawat/ dokter jaga IGD. 2) Kepala bagian Keperawatan melalui supervisor keperawatan.

d. Memberitahukan kejadian tersebut kepada petugas Kasir. Apotik

2. PETUGAS SATPAM DINAS JAGAa. Membuat berita acara pasien kabur.b. Bersama salah satu perawat bangsal mencari alamat

pasien yang bersangkutan.c. Melaporkan hasil pencarian kepada Kabag Keperawatan untuk diteruskan ke Direktur.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapIGD

102

Page 103: SPO ASKEP_unit Ranap

PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN URINE KE LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/2

SPO Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIAN Mengambil urine sebagai bahan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan kebutuhan

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menyediakan urine sebagai bahan pemeriksaan

KEBIJAKAN

PROSEDUR

A. Persiapan Alat1. Botol bersih atau steril tertutup2. Urine sesuai dengan kebutuhan3. Formulir pemeriksaan laboratorium4. Kertas etiket5. Bengkok (nierbekken)6. Buku ekspedisi pengiriman

B. Persiapan Pasien Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukanC. Pelaksanaan

1. Mencuci tangan2. Pengambilan Urine Biasa

a. Pasien yang sudah dapat dan boleh berjalan, dapat melakukan sendiri di kamar mandi atas petujuk perawat, yaitu :(a.1) Pasien dianjurkan cebok (bilas) sebelum buang air

kecil.(a.2) Urine yang keluar permulaan, dibiarkan mengalir

sedikit, setelah itu urine yang keluar selanjutnya ditampung dalam bengkok, kemudian dituangkan ke dalam botol yang tersedia.

b. Pasien yang istirahat mutlak harus ditolong pengambilan urinenya di tempat tidur, dengan ketentuan :

(b.1) Persediaan alat seperti pada prosedur menolong pasien buang air kecil.

(b.2) Pasien wanita harus dibersihkan atau dicebokin dulu.

(b.3) Urine yang keluar permulaan dibiarkan mengalir sedikit, setelah itu urine yang keluar selanjutnya ditampung dalam bengkok, kemudian dituangkan secukupnya ke dalam botol yang telah tersedia.

103

Page 104: SPO ASKEP_unit Ranap

c. Setelah pengambilan urine selesai, pasien dirapikan.d. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke

tempat semula. 3. Pengambilan Urine Steril.

a. Disiapkan spuit steril berukuran 10 cc dan kapas alkohol.b. Pasien diberi minum sekurang-kurangnya tiga gelas dan

bila pasien ingin buang air kecil, suruh menahannya dulu. Laporkan segera kepada dokter bersangkutan untuk segera melakukan punksi.

c. Perawat memberikan spuit dan kapas alkohol kepada dokter, kemudian membantu pasien membuka pakaian pada tempat yang akan dipunksi.

d. Urine hasil punksi ditampung dalam botol steril sekurang-kurangnya 10 cc, kemudian botol ditutup.

e. Setelah diberi etiket lengkap, botol bersama formulir pemeriksaan dikirim ke laboratorium.

f. Pasien dirapikan kembali.g. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke

tempat semula4. Cuci tangan.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapIGDInstalasi HCUInstalasi Laboratorium

104

Page 105: SPO ASKEP_unit Ranap

PENGIRIMAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN RONTGEN

No. Dokumen No. Revisi

1

Halaman

1/1

SPO Tanggal terbit Ditetapkan

Direktur

dr. Nining Tri .M

PENGERTIAN Pengiriman pasien untuk pemeriksaan rongent sebelumnya mendaftarkan lebih dulu ke Instalasi Radiologi sesuai prosedur dan instruksi dokter

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pedoman perawat dalam melaksanakan pengiriman pasien rongent

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Dokter menginstruksikan pasien untuk Rongent2. Perawat memberikan informasi kepada keluarga tentang

pentingnya tindakan pelaksanaan rongent serta besarnya biaya.

3. Perawat segera menghubungi ke Bagian Radiologi untuk mendaftarkan pasien yang akan rongent.

4. Perawat mengatar pasien untuk rongent dan memberikan bon permintaan rongent kepada petugas radiolog.

5. Setelah selesai pasien dibawa ke ruangan kembali dan kekamarnya.

6. Hasil rongent dibawa petugas untuk ditunjukkan ,kepada dokter dan keluarga /pasien

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat InapIGDInstalasi Radiologi

105

Page 106: SPO ASKEP_unit Ranap

PEMASANGAN IV PLUG

No Dokumen1…/KEP/2014

No Revisi1

Halaman1/1

SPO

Tanggal Terbit

1 Maret 2014

Disahkan OlehDirektur,

dr. Nining Tri Maryani

PENGERTIANPemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam pembuluh darah vena melalui IV PLUG oleh perawat atau tenaga medis

TUJUANSebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk memberikan obat injeksi secara langsung

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Tahap Kerja1. Cuci tangan

2. Jaga Privacy pasien3. Perkenalkan diri4. Tanyakan identitas Pasien5. Cocokkan identitas dengan gelang pasien6. Beritahukan tentang tindakan yang akan dilakukan7. Bantu klien untuk posisi yang nyaman dan rileks / berbaring

dengan tangan dalam keadaan lurus 8. Bebaskan area yang akan disuntik dari pakaian 9. Lepaskan tutup pelindung port tanpa jarum 10. Desinfeksi dengan alkohol swap pada ujung port 11. Masukkan salin normal / Aqua pro Injection + 1 cc ke dalam lock,

untuk membersihkan lock dari darah 12. Lepaskan spuit 13. Masukkan spuit berisi obat sesuai dosis ke dalam katup 14. Injeksikan obat setelah memperhatikan Kewaspadaan standar 15. Lepaskan spuit 16. Ulangi injeksi 1 cc normal salin / Aqua pro Injection 17. Tutup kembali port setelah di desinfeksi 18. Buang spuit pada tempat pembuangan secara benar 19. Lepaskan sarung tangan dan merapihkan pasien 20. Bereskan alat - alat 21. Cuci tangan 22. Catat pemberian obat yang telah dilaksanakan (dosis, waktu, cara)

pada lembar obat atau catatan perawat.

UNIT TERKAT

IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi HCU, Instalasi Kamar OperasiSPO Cuci tanganSPO Gelang identifikasi pasien

106