repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2255/3/SKRIPSI CIPUTRA FAJAR... · Web...
Transcript of repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2255/3/SKRIPSI CIPUTRA FAJAR... · Web...
SKRIPSI
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN RIWAYAT THYPOID PADA ANAK UMUR 7-12 TAHUN
(Studi di SDN Candimulyo IV Jombang)
CIPUTRA FAJAR KUSTIAWAN153210053
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKAJOMBANG
2019
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN RIWAYAT THYPOID PADA ANAK UMUR 7-12 TAHUN
(Studi di SDN Candimulyo IV Jombang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang
CIPUTRA FAJAR KUSTIAWAN 153210053
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKAJOMBANG
2019
ii
iii
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ngawi, Jawa Timur pada tanggal 6 November 1996.
Penulis merupakan anak kedua dari Bapak Kusno dan Ibu Suwarti.
Pada tahun 2003 penulis lulus TK RA Perwanida, pada2009 penulis lulus SD
Negeri 1 Kedungprahu, pada tahun 2012 penulis lulus dari SMP Negeri 1 Padas,
pada tahun 2015 penulis lulus SMK Kesehatan Rahani Husada Ngawi, pada tahun
2015 penulis masuk STIKES Insan Cendekia Medika Jombang. Penulis memilih
program studi Sarjana Keperawatan dari lima program studi yang ada di STIKes
ICMe Jombang.
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
vii
Jombang, 22 Juli 2019
Yang menyatakan
Ciputra Fajar Kustiawan
153210053
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta
hidayah-Nya yang telah memberi kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan
skripsi ini hingga selesai sesuai dengan yang dijadwalkan. Dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi. Skripsi ini
saya persembahkan kepada :
1. Kedua orang tua saya Bapak Kusno dan Ibu Suwarti yang sudah memberi
dukungan moril maupun materi serta do’a yang tiada henti untuk
kesuksesan saya, karena tidak ada kata seindah lantunan do’a yang paling
khusuk selain do’a yang terucap dari orang tua tercinta.
2. Kakak saya Susi Fajarwati yang sudah memberikan do’a semangat dan
support untuk kesuksesan saya mengerjakan tugas akir ini.
3. Seluruh Bapak dan Ibu dosen S1 Keperawatan terima kasih banyak atas
semua ilmu, nasehat serta motivasi yang telah diberikan kepada saya dan
semoga bermanfaat.
4. Ibu kepala sekolah SDN Candimulyo IV Jombang berserta Guru-guru
yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian dan membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini. Atas kerjasamanya dan arahan dalam
penelitian.
5. Seluruh teman seperjuangan S1 Keperawatan angkatan 2015 STIKes Insan
Cendekia Medika Jombang terutama kelas A terima kasih atas
kebersamaan dan kekompakan selama kita kuliah semoga kesuksesan
menyertai kita semua.
Terima kasih yang sebesar-besarnya akhir kata saya persembahkan skripsi
ini untuk kalian semua, orang-orang yang saya sayangi. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan
datang.
viii
MOTTO
”Pola makan yang sehat awal dari kesehatan jasmani dan rohani untuk
kesuksesan hidup kita”
.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi penelitian yang
berjudul “Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Riwayat Thypoid
Pada Anak Umur 7-12 Tahuan (studi di SDN Candimulyo IV Jombang)”. Skripsi
ini ditulis sebagai persyaratan kelulusan demi menempuh Program Studi S1
Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika
Jombang.
Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada: H. Imam Fatoni, S.KM.,MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan “Insan Cendekia Medika” Jombang. Inayatur Rosyidah, S.Kep.,M.Kep
selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan. Ibu Ruliati, SKM.,M.Kes selaku
pembimbing I dan ibu Inayatur Rosyidah, S.Kep.,M.Kep selaku pembimbing II
yang dengan sabar dan ikhlas selalu memberikan arahan dan bimbingan dalam
penyusunan hingga terselesaikannya Skripsi ini, serta seluruh dosen, staf dan
karyawan program Studi S1 Keperawatan STIKES ICME Jombang yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama mengikuti pendidikan di
STIKes ICMe Jombang. Dan tidak lupa semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Skripsi ini.
Saya menyadari bahwa Skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan oleh
karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan Skripsi ini
Akhir kata saya berharap semoga skripsi penelitian ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
x
Jombang, 22 Juli 2019
Penulis
xi
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN RIWAYAT THYPOID PADA ANAK UMUR 7-12 TAHUN
(Studi di SDN Candimulyo IV Jombang)
Ciputra Fajar KustiawanSTIKES ICMe Jombang
ABSTRAK
Penyakit menular paling sering terjadi di negara berkembang salah satunya penyakit thypoid. Thypoid ini penyakit yang disebabkan bakteri salmonella thypi. Upaya mengurangi kejadian penyakit thypoid adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan perilaku hidup bersih sehat dengan riwayat thypoid pada anak umur 7-12 tahun di SDN Candimulyo IV Jombang.
Desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional, Populasi penelitian ini semua siswa siswi kelas 3, 4 dan 5 yang di SDN Candimulyo IV Jombang berjumlah 40 orang dengan riwayat thypoid, pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Variabel independen penelitian perilaku hidup bersih dan sehat dan variabel dependen riwayat thypoid. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penggolahan data editing, coding, scoring dan tabulating dengan analisis uji spearmant rank test.
Hasil penelitian diketahui bahwa dari 40 responden menunjukan perilaku hidup bersih dan sehat buruk 31 responden (77.5%), sedang 3 reponden (7.5%), baik 6 responden (15.0%) dan riwayat thypoid pernah 34 responden (85.0%), tidak pernah 6 responden (15.0%). Hasil uji spearmant rank test didapatkan nila ρ = 0,000 α=0,05, diterima ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak umur 7-12 tahun di SDN Candimulyo IV Jombang.
Kesimpulan penelitian ini, ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak umur 7-12 tahun di SDN Candimulyo IV Jombang.
Kata kunci :perilaku bersih sehat, riwayat thypoid
xi
THE RELATHIONSHIP LIFESTYLE CLEANLY AND HEALTHY WITH A HISTORY THYPOID IN CHILDREN 7-12 YEARS
(Study in SDN Candimulyo IV Jombang)
Ciputra Fajar KustiawanSTIKES ICMe Jombang
ABSTRACT
Infectious diseases are the most commonly in develovment countries, one of its is typhoid. Typhoid is a disease cause salmonella thypi bacteria. Minimalize thyphoid than we can apply clean and healthy lifestyle. The purpose of this study was analyzed the relationship cleanly and healthy lifestyle with a history of typhoid in children 7-12 years at SDN Candimulyo IV Jombang.
The designed of the research uses correlational with cross sectional approach, the population of this study are all students of grade 3, 4 and 5 who in the SDN Candimulyo IV Jombang and the semple are 40 people with a history of typhoid and then the sampling used the total sampling technique. The independent variable are clearly and healthy lifestyl and the dependent variable are history typhoid. The technique of collecting data used a questionnaire. the Processing of data are editing, coding, scoring and tabulating by spearmant rank test analysis.
Results of the study revealed that 40 respondents showed poor clearly and healthy lifestle was 31 respondents (77.5%), medium was 3 respondents (7.5%), good was 6 respondents (15.0%) and who had thypoid was 34 respondents (85.0%), never had thypoid history was 6 respondents ( 15.0%). The results of the spearmant rank test were obtained indigo ρ = 0,000 α = 0.05, it was accepted that there was a relationship cleanly and healthy lifestyle with a history of typhoid in children 7-12 years in SDN Candimulyo IV Jombang.
The conclusion of this study, there is a relationship between cleanly and healthy lifestyle with a history of typhoid in children 7-12 years in SDN Candimulyo IV Jombang.
Keywords: cleanly healthy lifestyle, typhoid
xii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL DALAM.........................................................................ii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI..............................................................iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.............................................................v
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................vi
RIWAYAT HIDUP..........................................................................................vii
PERSEMBAHAN.............................................................................................viii
MOTTO............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR......................................................................................x
ABSTRAK........................................................................................................xi
ABSTRACT.....................................................................................................xii
DAFTAR ISI....................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xvii
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH .................................xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Anak........................................................................................ 5
2.2 Konsep Thypoid.................................................................................... 7
2.3 Konsep PHBS...................................................................................... 13
2.4 Hubungan Penelitian............................................................................. 25
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
xiii
3.1 Kerangka Konseptual............................................................................ 28
3.3 Hipotesis................................................................................................ 29
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 30
4.2 Desain Penelitian.................................................................................. 30
4.3 Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................. 31
4.4 Populasi, Sampel dan Sampling........................................................... 31
4.5 Kerangka Kerja.................................................................................... 33
4.6 Identifikasi dan Definisi Variabel........................................................ 34
4.7 Definisi Operasional............................................................................ 34
4.8 Pengumpulan Data............................................................................... 35
4.9 Etika Penelitian.................................................................................... 40
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 42
5.2 Pembahasan............................................................................................ 46
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan............................................................................................ 52
6.2 Saran....................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
No tabel Halaman4.1 Definisi operasional hubungan perilaku
hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak.......................................... 35
4.2 Presentase kategori hasil penelitian............... 395.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan
umur............................................................... 435.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan
jenis kelamin.................................................. 435.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan
kelas...............................................................44
5.4 Distribusi frekuensi perilaku hidup bersih dan sehat......................................................... 44
5.5 Distribusi frekuensi riwayat thypoid........................................................... 45
5.6 Tabulasi silang hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak....................................................... 45
xv
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Halaman
3.1 Kerangka konseptual hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak.............................................. 28
4.1 Kerangka kerja hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak.............................................. 33
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Pernyataan Judul................................................... 56Lampiran 2 : Lembar Konsultasi.............................................................. 57Lampiran 3 : Lembar Kuesioner............................................................... 61Lampiran 4 : Lembar izin penelitian......................................................... 65Lampiran 5 : Lembar balasan surat Izin Penelitian.................................. 67Lampiran 6 : Lembar permohonan responden.......................................... 68Lampiran 7 : Lembar persetujuan responden........................................... 69Lampiran 8 : Tabulasi ............................................................................. 70Lampiran 9 : Hasil SPSS.......................................................................... 75Lampiran 10 : Lembar Jadwal Penelitian................................................... 78Lampiran 11 : Uji etik ................................................................................ 79Lampiran 12 Plagscan .............................................................................. 80
xvii
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
% : Persen
n : Besar sampel yang dikehendaki
N : Besar populasi
d : Tingkat kepercayaan atau ketetapan yang diinginkan (0,05)
< : Kurang dari
> : Lebih dari
P : Prosentase
f : Jumlah jawaban ya
N : Jumlah soal
X : Perkalian
n : Jumlah responden
: Jumlah sampel
: Jumlah populasi
: Jumlah seluruh populasi
: Jumlah seluruh sampel
PHBS : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
WHO : World Health Organization
SDN : Sekolah Dasar Negeri
DINKES : Dinas Kesehtan
RISKESDES : Riset Kesehatan Dasar
xviii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit menular yang paling sering terjadi di negara berkembang
merupakan penyakit saluran pernafasan dan pencernaan. Salah satu
diantaranya merupakan penyakit thypoid yang berada pada sistem
pencernaan dan dapat menimbulkam gejala terus menerus.Thypoid
merupakan penyakit yang masih edemik di Indonesia, dikarenakan masih
berhubungan erat dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di
masyarakat. Penyakit thypoid ini termasuk penyakit yang bisa menyerang
manusia baik manusia dewasa ataupun anak-anak, penyakit ini mudah
tertular kepada anak-anak yang belum memenuhi kriteria PHBS yang
sering dijumpai, dikarenakan masih kurang dalam menjaga kebersiham
diri dan kebiasaan jajan diluar rumah pada anak usia 7-14 tahun (Lestari,
2017).
Berdasarkan data WHO pada tahun 2016 secara global setiap tahunnya
terjadi 222.000 kasus thypoid sampai menyebabkan kematian yang terjadi
di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di negara maju seperti
Amerika Serikat thypoid diperkirakan 5.700 kasus(choirudin, 2016).
Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia pada tahun 2010 penyakit
thypoid menduduki peringkat ke 3 dengan total kasus sebanyak 41.081
penderita dengan prevalensi laki-laki 19.706 orang, perempuan 21.375
orang dan penderita yang meninggal sebanyak 274 orang (Lestari,2017).
1
2
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Timur pada tahun 2013
penyakit thypoid merupakan 10 penyakit terbanyak yang di derita di
provinsi Jawa Timur. Kasus thypoid sebanyak 1774 penderita dengan
thypoid klinis dan sebanyak 1489 penderita dengan widal positif (Ernawati,
2019). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang tahun
2018 di dapatkan bahwa penyakit thypoid sebanyak 1.873 penderita
dengan klinis thypoid dan 2.127 penderita dengan widal positif. Studi
pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SDN Candimulyo IV
didapatkan data dari kelas 3, 4, dan 5 yang memiliki riwayat thypoid
sebanyak 43 siswa. Peneliti melakukan wawancara kepada 10 siswa yang
mempunyai riwayat thypoid didapatkan bahwa siswa yang berperilaku
hidup bersih dan sehat yang kurang baik sebanyak 7 siswa.
Penyakit thypoid disebabkan oleh salmonella thypi, penyakit ini sangat
erat keterkaitanya dengan dengan lingkungan yang kumuh dan tempat
umum. Penderita cenderung tidak memperhatikan perilaku hidup sehat
seperti mencuci tangan sebelum makan dan sering membeli makanan di luar
rumah yang secara tidak lansung terkontaminasi oleh bakteri salmonella
thypi. Penyakit thypoid dapat menular melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi yang bersumber dari tinja manusian,lalat,hama,air tercemar
(Malau,2015). Secara garis besar patogenesis penyakit thypoid terdiri dari
tiga proses yaitu proses invasi bakteri salmonella thypi ke dinding sel epil
usus, proses kemampuan hidup dalam makrofag, proses perkembangbiakan
dalam makrofag. Sehingga dalam keadaan ini tubuh mengalami penurunan
3
kekebalan tubuh maka akan mudah masuknya bakteri salmonella thypi pada
tubuh manusia (Widoyono, 2011 dalam Nuruzzaman & Syahrul, 2016).
Pecegahan penyakit thypoid harus di hubungakan dengan perilaku
hidup bersih dan sehat seperti mejaga pola makan yang higienis serta
lingkungan yang bersih dan nyaman terutama bagi anak-anak yang kurang
memperhatikan kebersihan dan kesehatanya. Cara untuk memperkecil
kemungkinana terserang bakteri salmonella thypi , maka setiap anak-anak
umur 7-12 tahun diharapkan menjaga kebersihan diri sendiri seperti
mencuci tangan sebelum atau sesudah makan, memperhatiakn kualitas
makanan dan minuman yang akan di konsumsi. Berdasarkan uraian uraian
di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Perilakau Hidup
Bersih Dan Sehat Dengan Riwayat Thypoid Pada Anak”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu sebagai berikut “apakah ada hubungan perilaku hidup bersih dan
sehat dengan riwayat thypoid pada anak umur 7 sampai 12 tahun di SDN
Candimulyo IV Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisisi hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan
riwayat thypoid pada anak umur 7-12 tahun di SDN Candimulyo IV
Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
4
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi hubungan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak
umur 7-12 tahun di SDN Candimulyo IV Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang.
2. Mengidentifikasi riwayat thypoid pada anak umur 7-12 tahun di SDN
Candimulyo IV Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
3. Menganalisis hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan
riwayat thypoid pada anak umur 7-12 tahun di SDN Candimulyo IV
Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan tentang perilaku
hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak umur 7-12 tahun
di SDN Candimulyo IV Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
1.4.2 Praktis
Hasil penelitian dapat dijadikan sumber informasi dan sumber
pengetahuan untuk menjaga kesehatan sehari-hari yang diterapkan pada
keluarga.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep anak
2.1.1 Definisi anak usia sekolah
Anak usia sekolah adalah anak yang berada di usia 6-12 tahun, dimana
pengalaman ini inti dari bagi anak di sekolah, periode anak dianggap mulai
bertanggung jawab atas sikap perilaku sendiri yang berhubungan dengan
orang tua, teman sebaya, dan lainnya. Pada masa ini anak memeperoleh
pengetahuan dasar-dasar di sekolah (Wong, 2009).
2.1.2 Tugas perkembangan anak
Perkembngan anak memiliki tugas yang dimana harus di jalani
(Anshoriy, 2009) yaitu:
1. Perkembangan menjadi pribadi yang mandiri, anak harus menjadi
pribadi yang bertanggung jawab untuk melayani atau menjadi pribadi
yang bertanggung jawab untuk melayani atau memenuhi kebutuhan
sendiri yang sesui dengan tingkat kemandirianya.
2. Belajar memberi, berbagi dan memberi kasih sayang, merupakan
kemampuan untuk hidup bermasyarakat yang aman di lingkungan
sekolah.
3. Belajar menguasai motorik halus dan kasar, belajar mengkoordinasi
otot-otot halus untuk melakukan perkerjaan menulis, menggambar,
membentuk mading dan lainnya.
4. Anak memiliki otot kasar misalnya berlari, bermain bola, dan olahraga
lainnya.
5
6
5. Anak belajar memahami lingkungan fisik dan mengontrol, merupakan
pengenalan terhadap ciri-ciri benda yang ada di sekitarnya,
membandingkan ciri khusus benda yang satu dengan lainnya, mampu
menggolongkan benda, menggunakan secara tepat dan menyesuikan
diri dengan benda tersebut.
6. Mengembangkan pengendalian diri, anak belajar bertingkah laku
sesuai dengan tuntutan masyarakat, dimana mereka belajar untuk
memahami setiap perbuatan mempunyai akibat atau konsekuensi.
7. Memahami kejiwaan orang lain, belajar mengendalikan perasaan dan
emosi.
8. Belajar bergaul dengan anak lain, belajar mengembangkan
berhubungan dengan anak lain yang dapat menghasilkan dampak
tanggapan positif dari anak lain dalam lingkugan sekolah yang lebih
luas dari lingkungan rumah.
9. Mengembangkan perasaan positif dalam hubungan dengan
lingkungan, yaitu mengembangkan perasaan kasih sayang terhadap
benda-benda yang mengembangkan perasaan kasih sayang terhadap
benda-benda yang ada di sekitarnya atau dengan anak-anak atau
orang-orang yang berada di sekitarnya.
10. Mengenali budaya daerah masing-masing, yaitu belajar mengenali
bentuk rumah teradisional, mengenal budaya materi di daerahnya
tinggal, mengenal mata pencaharian orang tua dan masyarakatnya dan
belajar ajaran dan tuntunan agama yang dianutnya.
7
11. Belajar memahami bermacam-macam peran orang dalam masyarakat,
anak akan memahami dalam masyarakat ada perkerjaan yang
dilakukan oleh orang tertentu yang menghasilkan jasa layanan pada
orang lain dan hasil akan dapat memenuhi kebutuhan orang lain.
2.2 Konsep thypoid
2.2.1 Pengertian thypoid
Thypoid (Typhoid fever) adalah suatu sindrom sistemik yang disebabkan
oleh bakteri salmonella thyphi. Thypoid merupakan jenis terbanyak dari
salmonelosis.jenis terbanyak dari demam enterik yaitu demam paratiroid
yang disebabkan oleh S.paratyphi A,S.schottmuelleri (semula S,paratyphi
B), dan S,hirschfeldii (semula S,paratyphi C). Thypoid memperlihatkan
gejalanya lebih berat dibandingkan demam enterik lainnya (Widagdo,
2011).
2.2.1 Etiologi
Menurut (Widagdo, 2011) penyebab utama dari thypoid adalah
bakteri salmonella typhi, bakteri ini termasuk dalam genus salmonella
yang tergolong dalam familia Enterobacteriaceae. Bkateri salmonella
sifatnay bergerak, berbentuk batang, tidak berbentuk spora, tidak
berkapsul,gram (-). Bakteri ini tahan terhadap berbagai bakan kimia,tahan
hingga beberapa hari/minggu pada suhu kamar,tahan terhadap bahan
farmasi dan Tinja. Bakteri salmonella akan mati pada suhu 54.4°C dalam
waktu 1 jam, atau 60°Cdalam waktu 15 menit. Bakteri salmonella
memiliki antigen O(somatik),adalah komponen dinding sel dari
lipopolisakarida yang stabil pada panas, dan antigen H (Flagelum) adalah
8
protein yang labikl terhadap panas. Pada salmonella typhi,salmonella
Dublin dan salmonella hirschfeldii teerdapat Vi yaitu polisakarida kapsul.
2.2.2 Epidemiologi
Kejadian thypoid di negara majau sangat rendah, di USA 0,2 per
100.000, di Eropa 4-15 pe3r 100.000, sedangkan di negara berkembang
sangat tinggi yaitu 500 per 100.000. Manusia merupakan sumber
penularan yang utama. Cara penularan umumnya melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi. Infeksi juga bisa terjadi secara
transplasenta, atau terjadi pada saat persalinan yaitu secara fekal-oral ibu
sebagai penyebab penular pada bayi.
2.2.3 Patogenisis
Untuk dapat menimbulakn infeksi diperlukan inokulum sebanyak
- bakteri salmonella typhi. Keasaman lambung merupakan faktor
penentu dari suseptibilitas terhadap salmonella. Bakteri melekat pada
jonjot ileum lalu menembus epitel usus dan melewati plak peyer. Bakteri
di angkut ke kelenjar getah bening usus disitu memperbanyak diri di
dalam sel mononukleus,kemusdian sel monosit yang mengandung bakteri
menuju ke saluran kelenjar limfe mesenterik,selanjutnya duktus limfatik
bakteri mencapai aliran darah dan terjadilah bakteremia pertama yang
berlansung singkat. Bakteri mengikuti peredaran darah dan mencapai
jaringan retikuloeendotelial di berbagai organ yaitu hati, kandung empedu,
limpa, sumsum tulang, ginjal, paru, susunan saraf, dan lainnya. Di dinding
kandung empedu kuman berkembang sangat banyak,kemudian disalurkan
ke usus. Invansi plak peyer terjadi karena adanya ge3n yang mirip dengan
9
gen dari shigella dan E.Coli, tetapi jumlah dari gen S.typhi lebih banyak
dari gen shigella. Antigen Vi pada permukaan kapsul dari S.typhi
berpengaruh dalam proses fagosistosis dengan cara mencegah pengikatan
C3 pada permukaan bakteri. Kemampuan hidup bakteri dalam makrofag
disebabkan oleh sifat ganas (virulence trait) yang disebut phoP regulen.
Endotoksin yang beredar dalam komponen lipopolisakarida dari dinding
bakteri diperkirakan sebagai penyebab panas dan gejala toksik dari demam
enterik. Edotoksin yang diproduksi karena pengaruh sitokin makrofag juga
sebagai penyebab timbulnya gejala sistemik. Inumitas yang bersifat
seluler (cell-mediated-immunity) adalah sebagai perlindungan terhadap
demam tifoid. Jumlah limfosit-T yang snagat rendah terdapat pada demam
tifoid yang berat. Penular memperlihatkan adanya ganguuan aktifitas
seluler terhadap antigen S.typhi pada penular, S.typhi dalam jumlah yang
besar melewati usus dan diekskresikan dalam tinja tanpa masuk ke epitel
usus.
2.2.4 Manifestasi klinis
Masa inkubasi demam tifoid biasanya 7-14 hari ,tetapi bisa pula 3-
30 hari tergantung pada besarnya inokulum S.typhi. manifestasi klinis
bergantung pada usia. Pada Anak usia sekolah dan andolesen, Penyakit ini
awalannya adalah samar,mula mula gejala penyakit ini adalah demam,
lesu, anoreksia, mialgia, sakit kepala, dan, sakit perut berlangsung selama
2-3 hari. Mula mula bisa terjadi diare dengan dengan tinja seperti sup
kacang,tetapi belakangan konstipasi lebih menonjol. Mual dan muntah bila
timbul pada minggu ke 2 atau 3 merupakan tanda adanya
10
komplikasi.Mungkin terjadi gejala mimisan, dan batuk, dan letargi
berat,suhu badan naik secara remiten dan makinj meningkat dalam 1
minggu, kemudian menetap pada suhu 40°C. Dalam minggu ke 2, suhu
bertambah tinggi dan gejala yang tampak semakin berat, anak nampak
sakit akut dengan disorientasi,letarrgi,delirium,dan stupor. Tanda fisis
yang biasa ditemukan adalah bradikardia relatif,hepatosplenomegali,dan
distensi abdomen disertai rasa nyeri yang difus. Pada 505 kasus dijumpai
bercak bercak kemerahan yaitu ruam berupa makula atau makulopapel
yang hilang bila ditekan,ruam tersebut timbul pada hari ke 7-10 dan hanya
berlangsung selama 2-3 hari lalu warnanya berubah menjadi kecoklatan.
Biakan dari lesi bisa ditemukan salmonella pada 60% kasus. Mungkin
terdapat ronci basah dan ronci kering pada auskultasi paru. Bila tidak ada
komplikasi maka gejala gejala akan hilang dalam 2-4 minggu,tetapi jika
ada lesu dan letargi dapat bertahan hingga 1-2 bulan.
2.2.5 Pengembangan Diagnosis
Diagnosis pada penyakit ini ditetapkan berdasarkan atas
anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang. Keluhan utama berupa
badan panas sudah 1 minggu atau lebih. Panas makin hari makin
tinggi ,terutama pada malam hari,bisa disertai mengigau dan kejang. Anak
mungkin mengeluh sakit perut disertai diare,muntah dan pada anak > 5
tahun biasanya terdapat konstipasi. Anak juga mengeluh sakit
kepala ,tidak mau makan,dan badan lemas. Pada keadaan lanjut anak bisa
mengeluh berak hitam. Biasanya anak belum memperoleh imunisasi tipa.
Temuan dari pemeriksaan fisik yaitu anak nampak sakit sedang atau berat,
11
kesadaran apatis, suhu tubuh meningkat,bradikardia relatif, lidah
berselaput putih, bercak merah di dinding dada dan perut,hati teraba
membesar. Pada pemeriksaan hematologi didapatkan anemia normokhrom
normositer disebabkan karena perdarahan usus dan penekanan fungsi
sumsum tulang ,jumlah leukosit berkurang tetapi biasanya < 2,500/ ;
bila ada abses jumlah bisa meningkat sampai 20,000-25,000 / ,dan
jumlah trombosit juga menurun. Diagnosis demam tifoid dipastikan bila S.
Typhi positif. Biaqkan darah dalam minggu pertama memperlihatkan
salmonella positif pada 40-60% kasus.
2.2.7 Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah perifer lengkap
Dapat ditemukan leukopeni, dapat pula leukositosis atau kadar
leukosit normal. Leukositosit bisa terjadi walapun tanpa disertai infeksi
sekunder.
2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
SGOT dan SGPT sering meningkat, tetapi akan kembali normal
setelah sembuh. Peningkatan SGOT dan SGPT ini tidak memerlukan
penanganan khusus.
3. Pemeriksaan uji widal
Uji wedal dilakukan untuk mendeteksi adanya antiboditerhadap
bakteri salmonella typhi. Uji widal dimaksudkan untuk menentukan
adanya aglutinin dalam serum penderit demam tifoid. Akibat adanya
infeksi oleh salmonella typhi maka penderita membuat antibodi
(aglutinin).
12
4. Kultur
1) Kultur darah: bisa positif pada minggu pertama.
2) Kultur urin: bisa positif akhir minggu kedua.
3) Kultur feses: bisa positif dari minggu kedua hingga minggu ketiga.
5. Anti salmonella typhi IgM
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini infeksi
akut salmonella typhi,karena antibodi IgM muncul pada hari ke-3 dan 4
terjadinya demam.
2.2.8 Penatalaksanaan
1. Farmakologi
1) choramphenicol, dosis 50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 kali
pemberian, oral,atau Iv selama14 hari.
2) Bila ada kontraindikasi : choramphenicol diberikan ampicilin
dengan dosis 200 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 3-4 kali.
Pemberian intravena saat belum dapat minum obat, selama 21
hari, atau amoxcilin dengan dosis 100 mg/kgBB/hari,terbagi 3-4
kali. Pemberian oral/intravena selama 21 hari kontrimoksasol
dengan dosis (tmp) 8 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2-3 kali
pemberian oral selama 14 hari.
3) Pada kasus berat, dapat diberi ceftriaxon dengan dosis 50
mg/kgBB/kali dan diberikan 2 kali sehari atau 80 mg/kgBB/hari,
sekali sehari,intravena,selama 5-7 hari.
4) Pada kasus yang diduga mengalami MDR, maka pilihan
antibiotika adalah meropenem , azithromisin, dan fluoroquinolon.
13
2. Non Farmakologi
1) Bed rest.
2) Diet, diberikan bubur saring kemudian bubur kasar dan akhirnya
nasi sesuai dengan tingkat kesembuhan pasien. Diet berupa
makanan rendah serat.
2.2.9 Pencegahan thypoid pada anak
1. Hindari tempat yang tidak sehat
2. Hindari daerah endemis demam tifoid
3. Cucilah tangan dengan sabun dan air berish sebelum makan
4. Makanlah makanan bernutrisi lengkap dan seimbang dan masak
sampai suhu 57 °C beberapa menit dan secara merata.
5. Gunakan air yang sudah direbus untuk minum atau gosok gigi.
6. Lalat perlu dicegah agar tidak hinggap dimakanan dan minuman
7. Olahraga yang cukup dan teratur.
8. Ketahui gejala gejala kekambuhan penyakit dan hal yang dilakukan
untuk mengatasi gejala .
9. Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan.
10. Vaksin demam tifoid.
2.3 Konsep perilaku hidup bersih dan sehat
2.3.1 Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat
Perilaku yang dilakukan seorang untuk mengutamakan kebersihan,
kesehatan, dan berperilaku yang sehat, atas kesadaran sehingga anggota
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan
14
aktif dalam kegiatan kesehatan di masyarakat yaitu perilaku hidup bersih
dan sehat (Maryunani A. 2014).
Menurut (Notoatmodjo, 2007) salah satu perilaku yang berkaitan
dengan upaya kegiatan seorang untuk meningkatkan kesehatan
berdasarkan kesadaran, sehingga mampu mencegah penyakit serta
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat dangan cara olahraga
aktif untuk mewujudkan lingkungan sehat, tidak merokok, istirahat yang
cukup, dan gaya hidup yang positif.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu perilaku yang
dilakukan seorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan
berperilaku sehat (Dinkes Jawa Tengah, 2006).
2.3.2 Tujuan perilaku hidup bersih dan sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan meningkatkan kesadaran,
pengetahuan, kemauan dan kemampuan seorang agar hidup bersih dan
sehat serta masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
mewujudkan derajar kesehatan yang optimal dalam kehidupan sehari-hari.
2.3.3 Tatanan PHBS
Perilaku hidup bersih dan sehat memiliki lima tatanan yakini:
1. Perilaku hidup bersih dan sehat memiliki sepuluh indikator di tatanan
rumah tangga :
1) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu
tindakan sanitasi yang dilakukan bertujuan menghilangkan kuman
dan bakteri yang menempel pada tangan, jari, serta kuku tangan.
15
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun di tatanan
rumah tangga yang harus dilakukan antara lain:
a. Sebelum dan sesudah masak. Pencegahan ini dapat
meminimalisir terjadinya resiko penyebaran bakteri yang
mengakibatkan makanan tidak sehat atau beracun.
b. Sebelum dan sesudah makan.
c. Sesudah buang air kecil dan besar.
d. Setelah kita selesai buang air di toilet, kemungkinan besar
terdapat sisa-sisa tinja yang menempel di tangan, sehinggan
diharuskan kita segera menghilangkan dengan cara mencuci
tangan dengan sabun agar kotoran yang menempel segera
hilang.
e. Sebelum menyusui.
f. Sebelum memegang buah hati.
g. Setelah memegang benda kotor, debu, dan berkarat.
h. Setelah mengganti popok bayi.
i. Setelah bermain.
2) Menimbang bayi dan balita.
3) Persalinan ditolong oleh tangga kesehtan.
4) Memberi bayi ASI ekslusif.
ASI eklusif yaitu air susu ibu yang diberikan pada enam
bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping
lain (WHO,2000).
16
5) Mengunakan air bersih.
Air bersih merupakan suatu kebutuhan dasar yang
digunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,
membersihkan lantai, mencuci alat di dapur dan lainnya, hal ini
dapat mencegah tidak terkena suatu penyakit atau terhindar dari
sakit. Air merupakan zat yang sangat esensial yang di perlukan
oleh makhluk hidup ( Sjarief,2002).
a. Syarat air bersih yaitu :
a) Air tidak berbau seperti bau amir, anyir, busuk atau bau
blerang.
b) Air tidak berasa asin, asam, tidak payau dan pahit harus
bebas dari bahan kimia beracun.
c) Air tidak berwarna harus bening atau jernih.
d) Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, lumpur, busa,
debu, dan kotoran lainnya.
b. Tempat sumber air bersih :
a) Mata air
b) Air dari perusahaan air minum
c) Air sumur atau pompa
d) Air hujan
c. Cara mencegah kebersihan sumber air tetap bersih antara lain:
a) Dijaga kebersihan seperti tidak ada genangan air di
sekitar sumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran,
tidak berlumut pada lantai atau dinding sumur, ember
17
atau gayung air harus bersih dan tidak di letekan di
lantain (gayung atau amber digantung di tiang sumur).
b) Sumur galian, sumur pompa, kran umum dan mata air
harus dijaga bangunannya agar tidak rusak, seperti
lantai tidak boleh retak, bibir sumur harus di pelester
dan sumur sabaiknya diberi penutup.
c) Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat
pembuangan sampah paling dekat 10 meter.
d) Sumber mata air harus di lindungi dari bahas pencemar.
6) Melakukan aktifitas fisik.
7) Makan sayur dan buah tiap hari.
8) Memberantas jentik di rumah.
9) Menggunakan jamban sehat.
10) Tidak merokok di dalam rumah.
Anggota keluarga tidak boleh merokok didalam rumah,
rokok memiliki kandungan bahan kimia, dalam satu batang rokok
yang dihisap akan dikelurkan sekitar 4.000 bahan kimia yang
bahaya, paling bahaya adalah tar, carbon, carbon monoksida dan
nikotin.
2. Indikator perilaku hidup dan sehat di tatanan fasilitas kesehatan:
1) Berantas jentik nyamuk.
2) Tidak merokok.
3) Menggunakan jamban sehat dan bersih.
4) Tidak meludah sembarangan.
18
5) Menggunakan air bersih.
6) Membuang sampah pada tampat sampah.
3. Indikator perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan tempat kerja :
1) Olahrga teratur.
2) Jamban sehat.
3) Kesehatan dan keselamatan kerja.
4) Kawasan tanpa asap rokok.
5) Bebas nyamuk maupun jentik.
4. Indikator perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan sekolah :
1) Tidak merokok.
2) Membuang sampah pada tempatnya.
3) Menumbang berat badan dan mengukur tinggi badan.
4) Mencuci tangan dengan bersih serta memakai sabun.
5) Olahraga teratur.
6) Menggunakan jamban sehat dan bersih.
7) Memberantas jentik nyamuk.
8) Mengkonsumsi jajan yang higienis.
5. Indikator tempat umum :
1) Menggunakan air bersih.
2) Menggunakan jamban bersih dan sehat.
3) Memberantas jentik nyamuk
2.3.4 Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat
Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif
dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif.
19
Pola hidup sehat merupakan perwujudan para digma sehat yang berkaitan
dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang
berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara, dan melindungi
kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Perilaku
hidup sehat meliputiperilaku proaktif untuk:
1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan cara olah raga
teratur dan hidup sehat.
2. Menghilangkan kebudayaan yang berisiko menimbulkanpenyakit;
3. Usaha untuk melindungi diri dari ancaman yang menimbulkan
penyakit.
4. Berpartisipasi aktif daalam gerakan kesehatan masyarakat.
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah
yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan
sekolah terlindungi dari berbagai ancaman penyakit, meningkatkan
semangat proses belajar mengajar yang berdampakpada prestasi belajar
siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakinmeningkat
sehingga mampu minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja
pemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah sehat
bagi daerah lain (Depkes RI, 2008).
2.3.5 Sasaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Sasaran PHBS menurut Depkes RI (2008) dikembangkan dalam lima
tatanan yaitu di rumah atau tempat tinggal, di tempat kerja, di tempat-
tempat umum, institusi pendidikan, dan di sarana kesehatan. Sedangkan
20
sasaran PHBS di institusi pendidikan adalah seluruh warga institusi
pendidikan yang terbagi dalam:
1. Sasaran primer
Sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan dirubah
perilakunya atau murid dan guru yang bermasalah (individu/kelompok
dalam institusi pendidikan yangbermasalah).
2. Sasaran sekunder
Sasaran yang mempengaruhi individu dalam institusi pendidikan
yang bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orang tua murid,
kader kesehatan sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan
lintas sektor terkait.
3. Sasaran tersier
Merupakan sasaran yang diharapkan menjadi pembantu dalam
mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuktercapainya
pelaksanaan PHBS di institusi pendidikan seperti,Kepala Desa, Lurah
Camat, Kepala Puskesmas, Diknas, Guru,Tokoh Masyarakat, Dan
Orang Tua Murid.
2.3.6 Faktor mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat
Penerapan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) terdapatfaktor-
faktor yang mempengaruhi.Lawrence Green dalam Notoatmojo (2007)
membedakan adanya dua determinan masalahkesehatan yaitu faktor
perilaku (behavioral factors) dan faktor nonpe rilaku (non behavioral
factors). Green menjelaskan bahwa factorperilaku ditentukan oleh tiga
faktor utama:
21
1. Faktor penguat
Faktor yang mendorong untuk bertindak untuk mencapai suatu
tujuan yang terwujud dalam peran keluarga terutama orang tua, guru
dan petugas kesehatan untuk saling bahu membahu, sehingga tercipta
kerjasama yang baik antara pihak rumah dan sekolah yang akan
mendukung anak dalam memperoleh pengalaman yang hendak
dirancang, lingkungan yang bersifat anak sebagai pusat yang akan
mendorong proses belajar melalui penjelajah dan penemuan untuk
terjadinya suatu perilaku. Hak-hak orang sakit (right) dan kewajiban
sebagai orang sakit sendiri maupun orang lain (terutama
keluarganya),yang selanjutnya disebut perilaku orang sakit. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi PHBS anak sekolah menurut
Adiwiryono (2010) berasal dari :
1) Dukungan dari orang tua
2) Dukungan teman sekolah
3) Dukungan guru di sekolah
4) Sarana prasarana menjadi pendukung dalam mewujudkan
perilaku hidup bersih sehat di sekolah seperti tempatpembuangan
air yang bersih, tempat pembuanga air besar (jamban) yang sehat,
tempat pembuangan sampah, tempatdan program olah raga yang
tepat,ketersediaan makananbergizi di warung sekolah, UKS, dan
sebagainya.
22
2. Faktor pemungkin atau pendukung
Hubungan antara konsep pengetahuan dan praktekkaitannya dalam
suatu materi kegiatan biasanya mempunyaianggapan yaitu adanya
pengetahuan tentang manfaat sesuatu halyang akan menyebabkan
orang mempunyai sikap positifterhadap hal tersebut. Selanjutnya sikap
positif ini akanmempengaruhi untuk ikut dalam kegiatan ini. Niat ikut
sertadalam kegiatan ini akan menjadi tindakan apabila
mendapatkandukungan sosial dan tersedianya fasilitas kegiatan ini
disebut perilaku. Berdasarkan teori WHO menyatakan bahwa
yangmenyebabkan seseorang berperilaku ada tiga alasan
diantaranyaadalah sumber daya (resource) meliputi fasilitas,
pelayanankesehatan dan pendapatan keluarga.
3. Faktor predisposisi
Terbentuknya suatu perilaku baru dimulai pada cognitivedomain
dalam arti subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulussehingga
menimbulkan pengetahuan baru pada subyek tersebut,selanjutnya
menimbulkan respon batin dalam bentuk sikapsubyek. Pengetahuan
dan sikap subyek terhadap PHBSdiharapkan akan membentuk
perilaku (psikomotorik) subyekterhadap PHBS. Faktor-faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya prilaku seseorang
antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan dan juga nilai-
nilaitradisi.
23
2.3.7 Sterategi perilaku hidup bersih dan sehat
Kebijakan Nasional Promosi kesehatan menetapkan tigastrategi dasar
promosi kesehatan dan PHBS yaitu (Notoatmodjo,2007):
1. Gerakan pemberdayaan
Merupakan proses pemberian informasi secara terus menerusdan
berkesinambungan agar sasaran berubah dari aspekknowledge,
attitude, dan practice. Sasaran utama dari pemberdayaan adalah
individu dan keluarga, serta kelompok masyarakat.
2. Bina suasanan
Upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu
anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang di
perkenalkan. Terdapat tiga pendekatan dalam bina suasanaantara lain:
1) Pendekatan individu
2) Pendekatan kelompok
3) Pendekatan masyarakat umum
3. Advokasi
Upaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dari pihak-
pihak terkait (stakeholders). Pihak-pihak terkait ini dapat berupa tokoh
masyarakat formal yang berperan sebagai penentukebijakan
pemerintahan Dan penyandang dana pemerintah.Selain itu, tokoh
masyarakat informal seperti tokoh agama,tokoh pengusaha, dan lain
sebagainya dapat berperan sebagaipenentu kebijakan tidak tertulis
dibidangnya atau sebagaipenyandang dana non pemerintah. Sasaran
advokasi terdapattahapan-tahapan yaitu:
24
1) Mengetahui adanya masalah.
2) Tertarik untuk ikut menyelesaikan masalah.
3) Peduli terhadap pemecahan masalah denganmempertimbangkan
alternatif pemecahan masalah.
4) Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salahsatu
alternatif pemecahan masalah.
5) Memutuskan tindak lanjut kesepakatan.
2.3.8 Hasil pengukuran perilaku hidup bersih dan sehat
Modifikasi Arikunto (2006) Pengukuran perilaku hidup bersih dan
sehat menggunakan kuesioner yang berupa pertanyaan 4 indikator utama
PHBS yang sangat berkaitan dengan thypoid pada anak umur 6 sampai 12
tahun,dengan pertanyaan positif jika hasiljawaban responden di terapkan
maka selalu:3, sering:2, jarang:1,tidak pernah:0 dengan kategori baik=9-12
sedang=5-8 buruk=1-4, 4indikator PHBS tersebut meliputi :
1. Mencuci tangan dengan air bersih.
2. Menggunakan air bersih.
3. Makan buah dan sayur tiap hari.
4. Jajan di sembarang tempat.
Dengan penilayan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan
kriteria “Terpenuhi” dan “Tidak Terpenuhi”.
25
2.4 Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada
anak umur 6 sampai 12 tahun
Penelitian yang terkait hubungan perilaku hidup bersih dan sehat
dengan riwayat thypoid pada anak umur 6 sampai 12 tahun, dalam hal ini
didukung oleh beberapa jurnal, diantaranya :
1. Penelitian yang dilakuan oleh Wulandari Paputungan, Dina Rombot, Rahayu
H.Akili (2015).
Penelitian yang berjudul ”Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Dengan Kejadian Demam Thypoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Upai Kota
Kotamobagu Tahun 2015”. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk
membuktikan Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dengan Kejadian Demam Thypoid di Wilayah Kerja Puskesmas Upai Kota
Kotamobagu Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat
survei analitis dengan menggunakan metode cross sectional. Sampelditentukan
secara random sampling. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien
penderita penyakit demam thypoid pada Januari-Agustus tahun 2015, yang
diambil berdasarkan data rekam medik Puskesmas Upai Kota Kotamobagu.
Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 responden. Instrumen
penelitian yang digunakan berupa kuesioner dan lembar ceklis. Data hasil
penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus uji Chi Square. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan
mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar (p=0,041), kebiasaan
mencuci tangan dengan sabun sebelum makan (p=0,047),kebiasaan makan di
luar rumah (p=0,030), dan tidak ada hubungan antara kebiasaan mencuci bahan
26
makanan mentah yang akan dikonsumsi langsung dengan kejadian demam
tifoid (p=0,774). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada Hubungan
antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Demam
Thypoid di Wilayah Kerja Puskesmas Upai Kota Kotamobagu Tahun 2015.
2. Penelitian yang dilakuan oleh Hilda Nuruzzaman, Fariani Syahrul (2016).
Penelitian yang berjudul “Analisa Resiko Kejadian Demam Thypoid
Berdasarkan Kebersihan Diri Dan Kebiasaan Jajan Di rumah”. Tujuan
penelitian untuk menganalisis risiko kejadian demam thypoid berdasarkan
kebersihan diri dan kebiasaan jajan di rumah pada anak usia 7-12 tahun.
Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan case control
study. Data penelitian ini pada kasus diambil dari rekam medik unit teratai 1
tahun terakhir di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, sedangkan pada kontrol
merupakan tetangga dari kasus. Pengambilan sampel penelitian sebanyak 80
orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa besar risiko demam thypoid dengan
kebiasaan mencuci tangan sesudah buang air besar yang kurang baik di rumah
OR = 3,67;95% CI (1,29 < OR< 10,64), kebiasaan mencuci tangan sebelum
makan yang kurang baik di rumah OR = 4,33;95% CI (1,54 < OR < 12,44),
kuku pendek kotor OR = 7,79;95% CI (1,46 < OR < 46,18) sering jajan saat di
rumah OR = 3,89;95% CI (1,39 < OR < 11,06), membeli jajan di pedagang
kaki lima saat di rumah OR = 3,95;95% CI (1,40 < OR < 11,30), kemasan jajan
yang terbuka saat dibeli di rumah OR = 3,5;95% CI (1,26 < OR < 9,83).
Kesimpulan bahwa kebiasaan mencuci tangan sesudah buang air besar yang
baik, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan yang baik, kondisi kuku jari
27
tangan pendek bersih, jarang jajan saat di rumah, membeli jajan di swalayan,
membeli jajan dengan keadaan kemasan jajan tertutup saat di rumah mampu
menurunkan risiko kejadian demam thypoid pada anak usia 7–12 tahun.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Eunike Risani Seran, Henry Palandeng, Vandry
D. Kallo (2015).
Penelitian yang berjudul “Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian
Demam Thypoid Di Wilayah Kerja Puskemas Tumatatas”. Tujuan untuk
mengetahui hubungan antara personal higiene dengan kejadian demam thypoid
di Wilayah Kerja Puskesmas Tumaratas Kecamatan Langowan Barat. Metode
kuantitatif dengan pendekatan kasus kontrol. Populasi kasus semua penderita
demam thypoid bulan Januari-September 2014 berdasarkan rekam medik.
Populasi kontrol bukan dari penderita demam thypoid (pasien hipertensi) bulan
Januari-September 2014 berdasarkan rekam medik. Sampel penelitian 21
responden kasus dan 21 responden kontrol. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner. Data hasil penelitian diolah menggunakan uji Chi Square dengan
tingkat kemaknaan 95% (α=0,05). Hasil menunjukan ada hubungan antara
kebiasaan mencuci tangan sebelum makan (p=0,029), kebiasaan mencuci
bahan mentah langsung konsumsi (p=0,029) dan kebiasaan makan di luar
rumah (p=0,031) dengan kejadian demam tifoid. Sedangkan kebiasaan mencuci
tangan setelah BAB tidak ada hubungan dengan kejadian demam thypoid
(p=0,160). Kesimpulan: personal higiene yang baik dapat dapat mempengaruhi
angka kejadian demam thypoid. Saran melalui penelitian ini peningkatan
kesadaran akan personal higiene yang baik perlu ditingkatkan.
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep penelitian
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 3.1 : Kerangka konsep penelitian perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak usia 7-12 tahun.
28
Faktor yang mempengaruhi PHBS
1. Faktor penguata. Dukungan orang tuab. Dukungan teman sekolahc. Dukungan gurud. Saran dan prasaran di sekolah
2. Faktor pendukung a. Fasilitasb. Layanan kesehatanc. Pendapatan keluarga
3. Faktor predisposisia. Pengetahuan b. Sikapc. Keyakinand. kepercayaan
Perilaku hidup bersih dan sehat meliputi :
1. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
2. Menggunakan air bersih
3. Makan buah dan sayur setiap hari
4. Jajan di sembarang tempat
Baik
Demam thypoid
Riwayat dengan thypoid
Faktor yang mempengaruhi thypoid :
1. Faktor penyebaba. Bakterib. Makanan terkontaminasi
2. Faktor manusia a. Umurb. Jenis kelaminc. Kebiasaan jajan
3. Faktor lingkungana. Keadaan lingkungan rumah
Cukup
Buruk
pernah
Tidak pernah
29
3.1.1 Penjelasan kerangka konsep
Perilaku hidup bersih dan sehat meliputi : mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun, menggunakan air bersih, makan buah dan sayur setiap hari
dan jajan di sembarang tempat. Perilaku hidup bersih dan sehat mempunyai
kriteria Baik, Cukup dan Buruk. Perilaku hidup bersih dan sehat dapat
mempengaruhi thypoid. riwayat dengan thypoid dalam hal ini memiliki
Skala thypoid pernah dan tidak pernah. Faktor yang mempengaruhi hidup
bersih dan sehat ada tiga yaitu : pertama faktor penguat meliputi dukungan
keluarga,dukungan teman sekolah,dukungan guru, sarana dan prasarana di
sekolah. Kedua faktor pendukung meliputi fasilitas, layanan kesehatan, dan
pendapatan orang tua. Ketiga faktor predisposisi meliputi pengetahuan,
sikap,keyakinan,dan kepercayaan.Faktor yang mempengaruhi thypoid
meliputi : faktor penyebab yaitu bakteri dan makanan yang terkontaminasi.
Faktor manusia yaitu Umur, Jenis kelamin, dan Kebiasaan jajan. Faktor
lingkungan yaitu keadaan lingkungan rumah.
3.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenaranya akan dibuktikan melalui penelitian (Notoatmojo,2010 dalam
hidayat, 2014). dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
: Ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid
pada anak usia 7-12 tahun.
BAB 4
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara ilmiah mendapatkan data ndengan tujuan
dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2013). Pada penelitian dengan judul hubungan
perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak usia 7-14 tahun
di SDN Candimulyo IV, Kecmatan Jombang, Kabupaten Jombang. Pada bab ini
akan menguraiakan tentang jenis penelitian, rancangan penelitian, waktu dan
tempat penelitian, populasi, sampel dan sampling, kerangka kerja penelitian,
identifikasi variabel, definisi operasional, pengumpulan data dan analisa data, dan
etika penelitian.
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif atau jenis
data lain yang di kuantitatifkan dan diolah menggunakan teknik statistik
(Yusuf Muri, 2016).
4.2 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam
penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil. Rancangan juga dapat digunakan
peneliti sebagai petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian
untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan penelitian
(Nursalam, 2017).
Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi adalah cara
untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan variabel, kekuatan antar
30
31
variabel dapat di lihat dari nilai koefisien korelasi. Dengan pendekatan
cross sectional. Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang
menekankan waktu pengukuran / observasi data variabel independen dan
dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini variabel independen
dan dependen dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak
lanjut (Nursalam, 2017).
4.3 Waktu Dan Tempat Penelitian
4.3.1 Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari perencanaan penyusunan
proposal sampai dengan penyusunan laporan hasil akhir dari bulan maret
sampai dengan bulan agustus 2019.
4.3.2 Tempat penelitian
Lokasi penelitian ini di SDN Candimulyo IV Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang.
4.4 Populasi sampel dan sampling
4.4.1 Populasi
Populasi adalah objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian di tarik kesimpulan (Sugiono, 2010). Populasi penelitian ini
adalah semua siswa siswi kelas 3, 4 dan 5 yang berjumlah 40 dengan
riwayat thypoid di SDN Candimulyo Kecamatan Jombang, Kabupaten
Jombang.
32
4.4.2 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi terjangkau yang dapat
dipergunakan sebagai subjek penelitian didapatkan melalui teknik sampling
(Nursalam, 2017). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari siswa
siswi kelas 3, 4 dan 5 yang berjumlah 43 dengan riwayat thypoid di SDN
Candimulyo kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
4.4.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
memawikili populasi (Nursalam, 2017). Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Total sampling. Total sampling adalah teknik
pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi
(Sugiono, 2011) Jumlah populasi yang kurang dari 100, seluruh populasi
dijadikan sampel penelitian semuannya.
33
4.5 Kerangka kerja
Gambar 4.1 kerangka kerja penelitian hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak usia 7-14 tahun di SDN Candimulyo IV Jombang.
Identifikasi masalah
Penyusunan proposal
Rancangan penelitian : Analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Populasi : semua siswa siswi kelas 3, 4 dan 5 di SDN Candimulo IV Jombang berjumlah 40 orang dengan
riwayat thypoid.
Sampling : Total sampling
Sampel : semua siswa siswi kelas 3, 4 dan 5 di SDN Candimulyo IV
berjumlah 43 orang dengan riwayat thypoid
Variabel independen
Perilaku hidup bersih dan sehat
Variabel dependen
Riwayat thypoid pada anak
Pengumpulan data : kuesioner
Pengolahan data : editing, scoring, tabulating
Analisa data :analisis univariat dan bivariat
Penyajian
Laporan akhir
34
4.6 Identifikssi Variabel
Variabel adalah segala sesuatu nyang berbentuk apa saja di tetapkan
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiono, 2008).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel yaitu :
4.6.1 Variabel independen (variabel bebas )
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang
menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel
terikat) (Sugiono, 2006). Dalam penelitian ini variabel independennya
adalah perilaku hidup bersih dan sehat.
4.6.2 Variabel dependen variabek terikat)
Variabel denpenden atau variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhiatau menjadi akibat , karena adanya variabel bebas ( Sugiono,
2006). Dalam penelitian ini variabel dependen adalah riwayat thyfoid pada
anak.
4.7 Definisi Operasinol
Definisi operasional adalah mengidentifikasi variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap sesuatu
objek atau fenomena, definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter
yang disajikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran
merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya
(Hidayat, 2007).
35
Tabel 4.1 definisi operasional penelitian hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak usia 7-14 tahun di SDN Candimulyo IV Jombang.
No Variabel DefinisiOperasional
Parameter Alat ukur skala Skor dan kriteria
1 Variabel independen : perilaku hidup bersih dan sehat
Perilaku yang dilakukan seorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan dan berperilaku sehat
1. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
2. Menggunakan air bersih
3. Makan buah dan sayur setiap hari
4. Jajan di sembarang tempat
Kuesioner ORDINAL
Skala likert pertanyaan :Selalu = 4Sering = 3Jarang =2Tidak pernah : 1
Kategori :Baik : 41-60Sedang : 21-40Buruk :1-20(Modifikasi Arikunto, 2006)
2 Variabel dependen : riwayat thypoid pada anak
Jenis penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh infeksi salmonella typhi
Riwayat dengan thypoid
Kuesioner ORDINAL
Skor :Ya : 2Tidak : 1
Kategori :1. Mengalami gejala
thypoid kriteria = 1-15
2. Tidak mengalami gejala thypoid kriteria = 16-30
(Saryono & Anggraeni, 2013)
4.8 Pengumpulan data dan analisa data
4.8.1 Instrumen
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumoulkan data (Nursalam, 2017). Instrumen dalam penelitian ini
untuk perilaku hidup bersih dan sehat menggunakan kuesioner. Sedangkan
instrumen dalam penelitian riwayat thypoid pada anak menggunakan
kuesiomner.
4.8.2 Prosedur penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian ini antara lain :
36
1. Menentukan masalah dan mengajukan judul kepada pembimbing.
2. Menyusun proposal penelitian.
3. Mengurus surat perizinan penelitian dari kampus Stikes Icme Jombang
ke Dinas kesehatan Jombang dan ke Kepala sekolah SDN Candimulyo
IV Jombang.
4. Menjelaskan kepada responden tentang penelitiann yangnakan dilakukan
dan memberikan inform consent.
5. Pembagian kuesioner kepada responden penelitian untu di isi semua
daftar pertanyaan yang ada di dalamnya.
6. Pemgambilan kuesioner yang sudah di isi secara lengkap oleh responden.
7. Pengumpulan data dan melakukan analisa data.
8. Penyusunan laporan hasil akhir.
4.8.3 Pengolahan data
Sistem pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Editing (pemeriksaaan data)
Data yang telah dikumpulkan dioeriksa segera mungkin berkenaan
dengan ketepatan dan kelengkapan jawaban, sehingga memudahkan
pengolahan data selanjutnya.
2. Coding
Coding adalah tahap mengklasifikasikan data atau memberi kode
kode pada setiap data yang termasuk dalam kategori yang sama.
Pemberian kode dalam data umum meliputi :
37
1) Jenis kelamin
a. Laki-laki : 1
b. Perempuan :2
2) Umur
a. 7-9 tahun : 1
b. 10-12 tahun : 2
3) Kelas
a. Kelas 3 : 1
b. Kelas 4 : 2
c. Kelas 5 : 3
3. Scoring (pemeberian scor )
Pemberian scor dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban dan hasi
observasi sehingga setiap jawaban responden atau hasil observasi dapat
diberikan skor (Suryanto, 2011).
1) Perilaku hidup bersih dan sehat
Scor pada perilaku hidup bersih dan sehat antara lain:
a. Selalu = 4
b. Sering = 3
c. Jarang = 2
d. Tidak pernah = 1
Kriteria pada perilaku hidup bersih dan sehat antara lain:
a) Baik = 41-60
b) Sedang = 21-40
c) Buruk = 1-20
38
2) Kejadian thypoid pada anak
Scor pada kejadian thypoid anatar lain :
a. Ya : 2
b. Tidak : 1
Kriteria :
a) Mengalami gejala thypoid : skor 1-15
b) Tidak mengalami gejala thypoid : skor 15-30
4. Tabulating
Tabulating adalah data yang disajikan peneliti dalam bentuk tabel-
tabel antara lain data dari karakteristik umum responden. Data tentang
karakteristik umum responden dirubah dalam bentuk prosentase dengan
rumus :
x 100%
Keterangan :
P = presentase
F = Frekuensi variabel
N = Jumlah jawaban yang dikumpulkan
4.8.4 Analisa data
Analisa data dibagi menjadi dua metode yaitu analisa Univariant dan
Analisa Bivariant :
1. Analisa Univariant
Analisa Univariant adalah analisis yang dilakukan tiap variabel dari
hasil penelitian pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
39
distribusi dan presentase dari setiap variabel tanpa membuat kesimpulan
yang berlaku secara umu (Ghozali, 2011).
Analisa univariant dilakukan dengan rumus sebagai berikut
(Arikunto,2007) .
P = NF x 100%
Keterangan :
P = Presentase kategori
F = Frekuensi kategori
N = Jumlah Responden
Hasil penelitian setiap kategori tersebut di deskripsikan dengan
menggunakan kategori sebagai berikut (Arikunto, 2007).
Tabel 4.2 presentase kategori hasil penelitian.No Presentase Keterangan
1 0% Tidak seorangpun
2 1-25% Sebangian kecil
3 26-49% Hampir setengahnya
4 50% Setengahnya
5 51-74% Hampir seluruhnya
6 75-99% Sebagian besar
7 100% Seluruhnya
2. Analisa Bivariant
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi yang dapat dilakukan dengan penguji
stastistik (Notoatmodjo, 2010). Analisa bivariat dalam penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku hidup berish dan sehat
dengan kejadian thypoid pada anak usia 7-14 tahun di SDN
40
Candimulyo IV Jombang. Berdasarkan acuan tersebut mka digunakan
teknik uji spearman rank test. Perhitungan dengan program SPPSS 21.
Dimana jika p < 0,05 maka diterima dan ada hubungan perilaku
hidup bersih dan sehat denga kejadi thypoid, sedangkan jika p> 0,05
maka ditolak atau tidak ada hubungan perilaku hidup berih dan sehta
dengan kejadian thypoid.
4.9 Etika penelitian
Dalam melakukan penelitian peneliti perlu mendapatkan adanya
rekomendasi dari institusi atau pihak lain dengan mengajukan permohonana
izin kepada institusi atau lembaga terkait tempat penelitian. Peneliti akan di
dampingi asisten peneliti yang telah diberikan penjelasan tujuan dan metode
penelitian untuk menyatukan pperpsepsi yang sama dengan peneliti. Setelah
mendapat persetujuan dari instansi terkait peneliti dapat melakukan
penelitian dengan menekankan etika penelitian antara lain:
4.9.1 Informent concent (Lembar persetujuan)
Informent concent merupakan lembar persetujuan yang deiberikan
kepada respon. Sebelum membrikan lembar informent concent peneliti
terlebih dahulu memberikan penejelasan maksud dan tujuan penelitian yang
akan dilakukan.
4.9.2 Anonimity (tanpa nama)
Anonimity merupakan memebrikan jaminan kepada responden
dengan cara tidak akan mencatumkan nama dari responden pada lembar
41
pengumpulan data, tetapi dengan memberikan kode pada masing-masing
lembar yang dilakukan oleh peneliti sebelumn lembar pengumpulan data di
berikan kepada responden.
4.9.3 Confidentality (kerahasiaan)
Confidentality merupakan jaminan yang diberikan kepada responden
dengan cara informasi yang diberikan responden tersebut hanya akan
diketahui oleh peneliti.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang dilaksakan di
SDN Candimulyo IV Jombang, pada tanggal 21 Juni 2019 sejumlah 40 siswa
siswi kelas 3, 4 dan 5 dengan riwayat thypoid. Hasil penelitian ini dibagi menjadi
dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum meliputi umur, jenis
kelamin, dan kelas, sedangkan data khusus meliputi perilaku hidup bersih dan
sehat dan riwayat thypoid pada anak dan hubungan perilaku hidup bersih dan
sehat dengan riwayat thypoid pada anak umur 7-12 tahun di SDN Candimulyo IV
Jombang.
5.1 Hasil penelitian
5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan Di SDN Candimulyo IV Jombang, yang
berakreditasi B dengan beralamat di Jl. Kemuning VI, No 2 Candimulyo
Jombang. Penelitian Dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2019 dengan cara
memasuki setiap ruang kelas yang dimulai dari kelas 3 yang berjumlah 13
siswa siswi, selanjutnya ke kelas 4 yang berjumlah 12 siswa siswi dan
masuk ke kelas 5 yang berjumlah 15 siswa siswi, dan sedikit memberikan
penyuluhan terkait perilaku hidup bersih dan sehat dan penyakit thypoid
dan setelah itu membagikan kuesioner kepada siswa siswi di kelas.
Pengambilan lokasi penelitian di SDN Candimulyo IV Jombang
berdasarkan hasil studi pendahuluan dida[atkan data bahwa siswa siswi di
sekolah tersebut banyak yang memiliki riwayat thypoid.
42
43
5.1.2 Data umum
1. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Pada Siswa Siswi Kelas 3, 4 Dan 5 Di SDN Candimulyo IV Jombang juni 2019.
No Umur Frekuensi (f) Presentase (%)
1 7-9 tahun 6 15.0
2 10-12 tahun 34 85.0
Jumlah 40 100.0
Sumber : Data Premier 2019
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya
responden berumur 10-12 tahun sejumlah 34 orang (85.0%).
2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Siswa Siswi Kelas 3, 4 Dan 5 Di SDN Candimulyo IV Jombang juni 2019.
No Jenis kelamin Frekuensi (f) Presentase (%)
1 Laki – laki 22 55.0
2 Perempuan 18 45.0
Jumlah 40 100.0
Sumber : Data Premier 2019
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berjenis kelamin laki-laki sejumlah 22 orang (55.0%)
3. Karakteristik responden berdasarkan kelas
44
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelas Pada Siswa Siswi Kelas 3, 4 Dan 5 Di SDN Candimulyo IV Jombang juni 2019.
No Kelas Frekuensi (f) Presentase(%)
1 3 13 32.5
2 4 12 30.0
3 5 15 37.5
Jumlah 40 100.0
Sumber : Data Premier 2019
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa hampir setengahnya
responden kelas 5 sejumlah 15 orang (37.5%).
5.1.3 Data khusus
1. Perilaku hidup bersih dan sehat
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di SDN Candimulyo IV Jombang Juni 2019.
No Perilaku hidup bersih dan sehat Frekuensi (f) Presentase (%)
1 Buruk 31 77.5
2 Sedang 3 7.5
3 Baik 6 15.0
Jumlah 40 100.0
Sumber : Data Premier 2019
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya
responden berperilaku hidup bersih dan sehat yang buruk sejumlah 31
orang (77.5%).
2. Riwayat thypoid pada anak
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Dengan Riwayat Thypoid Di SDN Candimulyo IV Jombang Juni 2019.
45
No Riwayat thypoid Frekuensi (f) Presentase (%)
1 Pernah 34 85.0
2 Tidak pernah 6 15.0
Jumlah 40 100.0
Sumber : Data Premier 2019
Berdasarkan tabel 5.5 Menunjukkan bahwa hampir seluruhnya respon
pernah memiliki riwayat thypoid sejumlah 34 orang (85.0%).
3. Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada
anak umur 7-12 tahun di SDN Candimulyo IV Jombang
Tabel 5.6 tabulasi silang hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak umur 7-12 tahun di SDN Candimulyo IV Jombang, Juni 2019.
Perilaku hidup bersih dan sehat
Riwayat thypoid Total
Pernah Tidak pernah
F % F %
Buruk 31 77.5 0 0 31 77.5
Sedang 3 7.5 0 0 3 7.5
Baik 0 0 6 15.0 6 15.0
Total 34 85.0 6 15.0 40 100.0
Uji stastistik rank spearman ρ = 0,000 α = 0,05
Sumber : Data Premier 2019
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 40 siswa siswi di SDN
Candimulyo IV Jombang menunjukan bahwa hampir seluruhnya
responden berperilaku hidup bersih dan sehat hang buruk sejumlah 31
orang (77.5%) dan hampir seluruhnya responden pernah mengalami
riwayat thypoid sejumlah 34 orang (85.0%).
Dari hasil uji stastistik rank spearman diperoleh angka signifikan atau
nilai probabilitas (0,000) jauh lebih rendah dari standart signifikan (0,05)
46
atau (ρ < α), maka ditolak dan diterima yang artinya ada hubungan
antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak
umur 7-12 tahun di SDN Candimulyo Jombang.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Perilaku hidup bersih dan sehat di SDN Candimulyo IV Jombang.
Menunjukkan bahwa sebagian besar responden berperilaku hidup bersih
dan sehat yang buruk sejumlah 31 orang (77.5%).Penyebab kurang
maksimalnya perilaku hidup bersih dan sehat yaitu kebiasaan mencuci
tangan dengan air bersih sebelum dan setelah melakukan aktivitas
responden sangat rendah, disini dapat kita lihat lihat dari hasil kuesioner
banyak responden yang memberikan nilai 2 dan 1 yang berarti “jarang”
dan “tidak pernah”. Menurut peneliti mencuci tangan dengan air bersih
sebelum melakukan aktivitas seperti makan, minum, Buang air kecil dan
besar dapat mencegah masuknya bakteri ke dalam tubuh. Bakteri yang
masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan berbagai macam penyakit salah
satunya thypoid. Tatanan PHBS sangat menganjurkan dalam hal mencuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas sehari-hari untuk
mencegah terjadinya peningkatan penyakit.
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam
pencegahan dan pengontrolan infeksi (James,2006). Tangan merupakan
media utama penularan bakteri penyebab penyakit. Anak-anak merupakan
penderita tertinggi dari suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri akibat
kebiasaan mencuci tangan yang masih rendah (Dr. Handrawan, 2006).
47
Menurut peneliti menggunakan air bersih dapat mengurangi terjadinya
penyebaran bakteri. air bersih dipercaya bebas dari bakteri. Sehingga
diharapakan dalam melakukan aktivitas sehari-hari kita selalu
menggunakan air bersih. Air merupakan zat yang sangat esensial yang
diperlukan oleh makhluk hidup. Air merupakan kebutuhan dasar yang
sangat diperlukan makhluk hidup untuk minum, mandi, memasak, dan
lain- lain agar tidak terserang bakteri.
5.2.2 Riwayat Thypoid Pada Anak
Data pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
pernah memiliki riwayat thypoid sejumlah 34 orang (85.0%). Menurut
peneliti sebagian besar responden yang pernah mengalami penyakit
thypoid dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang tidak bersih seperti,
menggunakan air yang tidak bersih. Hasil kuesioner riwayat thypoid pada
pertanyaan nomer 14 “sewaktu anda sakit thypoid apakah disebabkan
lingkungan yang tidak bersih “ hampir seluruh responden menjawab
“YA”. Kesimpulan dari hasil tersebut yaitu faktor penyebab banyaknya
responden yang pernah mengalami penyakit thypoid adalah lingkungan
yang tidak bersih. Lingkungan tidak sehat ialah lingkungan yang kotor,
lingkungan yang kotor menunjukkan bahwa lingkungan tersebut sudah
tercemar (WH0, 2015).
Data pada tabel 5.4 yang berkaitan dengan identifikasi perilaku
hidup bersih dan sehat di SDN Candimulyo IV Jombang. Menunjukkan
bahwa sebagian besar responden berperilaku hidup bersih dan sehat yang
48
buruk sejumlah 31 orang (77.5%). Menurut peneliti penyebab buruknya
perilaku hidup bersh dan sehat pada anak yaitu di karenakan kurangnya
kebiasaan mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas sehari-
hari. Menurut (James, 2006). mencuci tangan adalah membersihkan tangan
dengan air mengalir untuk mencegah dan pengontrolan infeksi.
Data pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berumur 10-12 tahun sejumlah 34 orang (85.0%). Berdasarkan
data yang diperoleh menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden
berumur 10-12 tahun, tetapi banyak yang tidak dapat menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat seperti kebiasaan mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan aktivitas. Menurut peneliti bahwa semakin tinggi
umur seseorang belum tentu dapat menerapkan perilaku hidup berih dan
sehat untuk menjaga kebersihan dirinya sendiri. Umur tidak dapat
dijadikan sebagai patokan seseorang untuk selalu memahami tentang
perilaku hidup bersih dan sehat untuk dirinya sendiri serta kesehatanya
(Hilda, 2016).
Data pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berjenis kelamin laki-laki sejumlah 22 orang (55.0%). Hasil data yang
didapatkan menujukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelaim
laki-laki, banyak pengakuan diri laki-laki cenderung tidak memperdulikan
perlikau hidup bersih dan sehat. Peneliti berpendapat bahwa kebanyakan
perempuan cenderung berperilaku hidup bersih dan sehat, karena
perempuan lebih cenderung menjaga kebersihan dari pada laiki-laki. Laki-
laki di anggap cenderung tidak memperdulikan kebersihan dan kesehatan
49
dirinya sendiri, hal ini dikarenakan laki-laki memiliki sifat pemalas
(Wulandari, 2015).
Data pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa hampir setengahnya
responden kelas 5 sejumlah 15 orang (37.5%). Hasil data yang didapatkan
menunjukkan bahwa hampir setengah responden kelas 5. Semakin tinggi
tingkatan sekolah seseorang belum pasti akan berperilaku hidup bersih dan
sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat meliputi mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun, menggunakan air bersih, persalinan ditolong oleh tenaga
medis, memberi Asi ekslusif pada bayi, menggunakan jamban sehat,
membrantas jentik di kamar mandi rumah, makan buah dan sayur setiap
hari, tidak merokok di dalam rumah, melakukan aktivitas fisik
(WHO,2015).
5.2.3 Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada
anak umur 7-12 tahun
Data pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 40 siswa siswi di
SDN Candimulyo IV Jombang sebagian besar berperilaku hidup berih dan
sehat yang buruk, yang pernah mengalami thypoid 34 orang (85.0%)dan
yang tidak mengalami riwayat thypoid 6 orang (15.0%). Hasil uji
stastistik rank spearman diperoleh angka signifikan atau nilai probabilitas
(0,000) jauh lebih rendah dari standart signifikan (0,05) atau (ρ < α),
maka ditolak dan diterima yang artinya ada hubungan antara
perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak umur
7-12 tahun di SDN Candimulyo Jombang.Menurut peneliti bahwa
penyakit thypoid dapat dipengaruhi oleh perilaku hidup bersih dan sehat,
50
karena semakin baik pola hidup seseorang maka akan semakin baik pula
kwalitas hidup dan kesehatan seseorang, dan tidak mudah terserang
penyakit. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan
langkah yang paling baik untuk mencegah penyakit. Pengetahuan tentang
PHBS diperlukan bagi semua masyarakat khususnya untuk keluarga
dalam upaya menjaga anak-anaknya agar tidak terserang suatu penyakit.
Orang tua harus mendorong anak-anaknya agar menerapkan perlikau
hidup bersih dan sehat sedari dini, karena anak-anak lebih rentan
terserang penyakit (Yuliana,2009). Perilaku hidup bersih dan sehat yang
rendah pada keluarga menyebabkan mudahnya agen infeksi pada keluarga
terutama pada anak-anak (Sumarmomo, 2008).
Hasil suatu penelitian yang berjudul ”Hubungan Antara Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian Demam Thypoid Di Wilayah
Kerja Puskesmas Upai Kota Kotamobagu Tahun 2015” penelitian yang
bersifat analitik dengan menggunakan metode cross sectional, dengan
sempel ditentukan secara random sampling. Populasi dari penelitian ini
adalah semua pasien penderita penyakit demam thypoid pada Januari-
Agustus tahun 2015, yang diambil berdasarkan data rekam medik
Puskesmas Upai Kota Kotamobagu. Sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 75 responden, penelitian ini menggunakan rumus uji chi square.
menyimpulkan bahwa ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat
dengan riwayat thypoid di wilayah kerja puskesmas Upai Kota
Kotamobagu tahun 2015 (Wulandari, 2015). Maka peneliti memastikan
51
bahwa dalam penelitian ini ada hubungan antara perilaku hidup bersih dan
sehat dengan riwayat thypoid pada anak umur 7 sampai 12 tahun.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan di sajikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dalam
penelitian yang berjudul “Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan
riwayat thypoid pada anak umur 7-12 tahun di SDN Candimulyo IV Jombang “
yang telah dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2019.
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa :
1. Perilaku hidup bersih dan sehat pada anak umur 7-12 tahun di SDN
Candimuyo IV Jombang sebagian besar buruk.
2. Riwayat thypoid pada anak umur 7-12 tahun di SDN candimulyo IV
Jombang sebagian besar memiliki riwayat thypoid.
3. Ada hubungan antara perliaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat
thypoid pada anak umur 7-12 tahun di SDN Candimulyo IV Jombang.
6.2 Saran
1. Bagi Responden
Hasil penelitian ini bisa memberikan sarana edukasi bagi responden
khususnya perilaku tidak boleh jajan di sembarang tempat pada responden
yang memiliki riwayat thypoid.
2. Bagi Keluarga
Diharapkan keluarga untuk memperhatikan anaknya agar tidak jajan di
sembarang tempat .
52
53
3. Bagi dosen Stikes
Bagi dosen diharapkan akan meningkatkan penyuluhan dan pengabdian
masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat yang
sebagian besar buruk dan perilaku jajan di sembarangan tempat yang tidak
sehat.
4. Bagi Peneliti selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya, menyarankan untuk meneliti variabel lain
seperti Hubungan perilaku jajan di sembarang tempat dengan kejadian
thypoid pada anak umur 7 sampai 12 tahun . Serta menambahkan literatur
sesuia judul yang di sarankan.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwiryono, RM. (2010). Pesan Kesehatan :Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Anak Usia Dini Dalam Kurikulum Dalam Pendidikan Anak Usia Dini.Jurnal Ilmu Kesehatan Uneversitas Muhammadiyah Prof.Hamka
A.Muri Yusuf. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitan Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Maryunani, (2014), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Jakarta : Trans Info Media.
Arikunto. S. (2007). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Refisi Edisi VI. Jakarta : PT.Rineka Cipta
Depkes RI, (2010), Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta: Depkes RI
Dinkes Jateng, (2013) .Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Semarang: Dikes Jateng
Hidayat, A.A. (2007), Metode Penelitian Keperawatan Dan Tehnik Analisa Data,. Penerbit Salemba Medika
Lestari, Y., Nirmala, F. G., & Saktiansyah, L. O. A. (2017). Analisis dampak kepadatan lalat, sanitasi lingkungan dan personal higiene terhadap kejadian demam tifoid di pemukiman uptd rumah pemotongan hewan (rph) kota kendari tahun 2017. Jimkesmas, 2(6), 1–9.
Notoadmotjo,( 2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta
Notoadmotjo,( 2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoadmotjo, (2012). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmojo, (2012).Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan.Cetakan 2 Jakarta: pt. Rineka cipta
Nursalam. (2011). Konsep Dan Penerapan Metoologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika.
Nursalam. (2013). Konsep Dan Penerapan Metoologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika.
Nursalam. (2017). Konsep Dan Penerapan Metoologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika.
Palandeng, H., & Kallo, V. D. (2015). Hubungan personal hygiene dengan kejadian demam, 3.
54
55
Palandeng, H., & Kallo, V. D. (2015). Hubungan personal hygiene dengan kejadian demam, 3.
Paputungan, W., Rombot, D., & Akili, R. H. (2016). Dengan kejadian demam tifoid di wilayah kerja puskesmas upai kota kotamobagu tahun 2015, 5(2), 266–275.
Purba, I. E., & Wandra, T. (2016). Program Pengendalian Demam Tifoid di Indonesia : tantangan dan peluang, (February 2017). https://doi.org/10.22435/mpk.v26i2.5447.99-108
Ratnawati, M., Arli, A. S., & Sawitri, M. (2016). Asuhan keperawatan pada anak demam typhoid dengan hipertermia di paviliun seruni rsud jombang ( Nursing In Children With Typhoid Fever Hipertermia In Paviliun Seruni RSUD Jombang ) Program Studi D-III Keperawatan Stikes Pemkab Jombang.
Roestam, Sjarief, (2010). Tata Ruang Air. Yogyakarta: Andi
Siregar, C.J.P, (2004) farmasi rumah sakit, penerbit buku kedokteran ECG, Jakarta, 20, 37-42.
Sugiyono, (2006). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono, (2011), Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Whaley Dan Wong, (2000). Buku Ajar Keperawatan Keluarga, Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Wong, D, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta
WHO, (2015), Background Document : The Diagnosis,Treatment and Prevention of Typhoid Fever. World Health Organization, 9-24.
Lampiran 1 penyataan judul
56
Lampiran 2 lembar konsul
57
58
59
60
Lampiran 3 kuisioner
LEMBAR KUISIONER
Baca dengan cermat dan teliti setiap pertanyaan yang di bawah in :
a. Pertanyaain di bawah ini adalah mengenai judul di atas.b. Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pengalaman yang saudara
alami.c. Beri tanda ( √ ) pada jawaban saudara pilih.1. Data umum
Nama :
Nama Orang tua :
Jenis Kelamin : a. Laki-laki : b. Perempuan :
Beri tanda ( √ ) pada jawaban saudara pilih.
1. Umur anda saat ini
UMUR TANDA
7 Tahun
8 Tahun
9 Tahun
10 Tahun
11 Tahun
12 Tahun
2. kelas
kelas Tanda
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
Kelas 5
Kelas 6
61
KUESIONER PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS)
Baca dengan cermat dan teliti setiap pertanyaan yang di bawah in :
a) Petunjuk pengisian , berilah tanda ( √ ) pada kolom :Sl : SELALU (4)Sr : SERING (3)Jr : JARANG (2)Tp : TIDAK PERNAH (1)
b) Karena jawaban diharapkan sesuai dengan pendapat anda sendiri maka tidak ada jawaban yang dianggap salah.
c) Mohon diteliti ulang agar tidak ada kesalahan dalam memilih.
NO PERTANYAAN Sl Sr Jr Tp Skor
1 Apakah anda mencuci tangan menggunakan sabun ?
2 Apakah anda selalu mencuci tangan dengan benar ?
3 Apakah sebelum dan setelah makan anda mencuci tangan ?
4 Apakah anda setelah buang air besar dan buang air kecil mencuci tangan ?
5 Apakah anda menggunakan air bersih di rumah untuk mandi ?
6 Apakah kuku anda panjang selalu di potong ?
7 Apakah air minum anda sudah bersih ?
8 Apakah anda sering makan buah dan sayuran ?
9 Apakah makanan anda sudah bersih ?
10 Apakah anda pernah beli jajan dipinggir jalan ?
11 Apakah anda pernah makan-makanan yang telah jatuh ?
12 Apakah anda pernah makan yang disekitarnya ada lalat ?
13 Apakah anda selalu membawa bekal makanan ke sekolah ?
14 Apakah anda sering beli minuman di pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihannya ?
62
15 Apakah anda di sekolah di sediakan jajan yang sehat?
KUESIONER RIWAYAT THYPOID
( TIPES )
Baca dengan cermat dan teliti setiap pertanyaan yang di bawah in :
a) Petunjuk pengisian , berilah tanda ( √ ) pada kolom :YA (2)TIDAK (1)
b) Karena jawaban diharapkan sesuai dengan pendapat anda sendiri maka tidak ada jawaban yang dianggap salah.
c) Mohon diteliti ulang agar tidak ada kesalahan dalam memilih.
NO PERTANYAAN YA TIDAK SKOR
1 Apakah anda pernah sakit thypoid ?
2 Sewaktuandasakit thypoid apakah disertai dengan sakit perut ?
3 Sewaktu anda sakit thypoid apakah disertai dengan muntah ?
4 Sewaktu anda sakit thypoid apakah langsung dibawa ke rumah sakit ?
5 Sewaktu anda sakit thypoid apakah disertai dengan demam ?
6 Sewaktu anda sakit thypoid apakah disertai dengan badan lemas ?
7 Sewaktu anda sakit thypoid apakah disertai dengan nafsu makan berkurang ?
8 Sewaktu anda sakit thypoid apakah disertai dengan sakit diare ?
9 Sewaktu anda sakit thypoid apakah ditularkan oleh teman anda ?
10 Saat ini apakah sakit thypoid anda sering kambuh ?
11 Sewaktu anda sakit thypoid apakah disebabkan oleh jajanan yang tidak sehat ?
12 Sewaktu anda sakit thypoid apakah disertai pusing ?
13 Sewaktu anda sakit thypoid apakah disebabkan males berolahraga ?
14 Sewaktu anda sakit thypoid apakah disebabkan lingkungan yang tidak bersih ?
63
15 Sewaktu anda sakit thypoid apakah anda tau cara pencegahannya ?
KISI-KISI KUESIONER PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS) DENGAN RIWAYAT THYPOID
VARIABEL PARAMETER ITEM JUMLAH
PERTANYAAN POSITIF
PERTANYAAN NEGATIF
Perilaku hidup bersih
dan sehat
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
1, 3, 4 2 4
Menggunakan air bersih
5, 7 6 3
Makan buah dan sayur setiap hari
8, 9 10 3
Jajan di sembarang tempat
11, 12, 14, 13, 15 5
Jumlah soal 15
KISI-KISI KUESIONER THYPOID PADA ANAK
VARIABEL PARAMETER ITEM JUMLAH
PERTANYAA POSITIF
PERTANYAAN NEGATIF
Riwayat thypoid pada
anak
1. Riwayat dengan thypoid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13,
14, 15
9 15
Jumlah soal 15
64
Lampiran 4 ijin penelitian
65
66
Lampiran 5 surat balasan penelitian
67
Lampiran 6 permohonan
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ciputra Fajar Kustiawan
Nim : 153210053
Adalah mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang. Memohon partisipasi Anda dalam penelitian ini
yang berjudul “perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid pada anak
umur 7 sampai 12 tahun studi di sekolah dasar negeri candimulyo IV kecamatan
jombang kabupaten jombang”. Penelitian ini sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia
Medika Jombang.
Partisipasi Anda dalam penelitian ini sangat bermanfaat bagi saya dalam
melakukan penelitian. Saya mengarapkan jawaban Anda sesuai dengan hati nurani
bapak/ibu tanpa dipengaruhi oleh siapapun. Saya menjamin kerahasian identitas
dan informasi yang bapak/ibu berikan tanpa digunakan untuk maksud yang lain-
lain.
Sebagai bukti kesediaan bapak/ibu untuk menjadi responden dalam
penelitian ini, Anda dipersilakan untuk bertandatangan pada lembar persetujuan
yang telah di persiapkan. Atas partisipasi yang Anda berikan saya mengucapkan
terimakasih.
Peneliti
(Ciputra Fajar Kustiawan)
68
Lampiran 7 persetujuan responden
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
INFORMED CONSENT
Setelah mendapatkan penejelasan dari peneliti, saya yang bertanda tangan
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Kelas :
Alamat :
Menyatakan (bersedia/tidak bersedia) menjadi responden dalam penelitian
yang dilakukan oleh saudari Ciputra Fajar Kustiawan, mahasiswa S1 Ilmu
Keperawatan STIKes ICME Jombang yang berjudul “perilaku hidup bersih dan
sehat dengan riwayat thypoid pada anak umur 7 sampai 12 tahun studi di sekolah
dasar negeri candimulyo IV kecamatan jombang kabupaten jombang”
Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya tanpa
paksaan dari pihak manapun.
Jombang, Mei 2019
Responden
(..................................)
69
Lampiran 8 tabulasi
TABULASI DATA UMUMPENELITIAN DI SDN CANDIMULYO IV
JOMBANG
NO RESPONDEN UMUR JENIS KELAMIN KELAS 1 2 1 12 1 1 13 2 2 14 1 2 15 2 1 16 2 2 17 2 2 18 1 2 19 1 2 110 2 1 111 2 1 112 1 2 113 1 2 114 2 2 215 2 2 216 2 2 217 2 2 218 2 2 219 2 1 220 2 2 221 2 1 222 2 1 223 2 1 224 2 1 225 2 1 226 2 1 327 2 1 328 2 1 329 2 1 330 2 1 331 2 2 332 2 1 333 2 2 334 2 1 335 2 1 336 2 1 337 2 1 338 2 1 339 2 2 340 2 2 3
70
TABULASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHATPENELITIAN DI SDN CANDIMULYO IV
JOMBANG
NO Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 JUMLAH KET KODE
1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 19 Buruk 12 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 19 Buruk 13 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Buruk 14 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 Buruk 15 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 19 Buruk 16 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 17 Buruk 17 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 19 Buruk 18 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 19 Buruk 19 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 Buruk 110 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 17 Buruk 111 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 18 Buruk 112 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Buruk 113 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 Buruk 114 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 18 Buruk 115 1 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Buruk 116 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 48 Baik 317 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Buruk 118 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 19 Buruk 119 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 18 Buruk 120 4 4 4 4 1 1 4 4 2 4 2 4 4 4 4 50 Baik 321 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 19 Buruk 122 3 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 20 Buruk 123 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 20 Buruk 124 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 2 4 4 4 53 Baik 325 3 4 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 48 Baik 326 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 3 26 Sedang 227 3 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 20 Buruk 1
71
28 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 1 2 2 1 1 30 Sedang 229 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 17 Buruk 130 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 19 Buruk 131 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 49 Baik 332 4 1 1 1 1 1 1 2 4 2 2 2 2 2 2 28 Sedang 233 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 19 Buruk 134 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 Buruk 135 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 Buruk 136 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 49 Baik 337 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 18 Buruk 138 1 1 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 Buruk 139 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 17 Buruk 140 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 17 Buruk 1
TOTAL 88 70 66 64 63 58 61 66 62 60 56 57 58 59 60 RATA-RATA 2,2 1,75 1,65 1,6 1,575 1,45 1,525 1,65 1,55 1,5 1,4 1,425 1,45 1,475 1,5 PARAMETER 1,8 1,51 1,56 1,45
72
TABULASI RIWAYAT THYPOID PADA ANAKPENELITIAN DI SDN CANDIMULYO IV
JOMBANG
NO RESPONDEN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 JUMLAH KET KODE
1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 28 Thypoid 22 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 27 Thypoid 23 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 29 Thypoid 24 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29 Thypoid 25 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 28 Thypoid 26 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 28 Thypoid 27 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 26 Thypoid 28 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 27 Thypoid 29 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 26 Thypoid 210 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 27 Thypoid 211 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 Thypoid 212 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 26 Thypoid 213 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 26 Thypoid 214 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 27 Thypoid 215 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 23 Thypoid 216 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 16 Tidak Thypoid 117 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 27 Thypoid 218 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 27 Thypoid 219 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 Thypoid 220 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 16 Tidak Thypoid 121 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 28 Thypoid 222 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 26 Thypoid 223 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 26 Thypoid 224 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 17 Tidak Thypoid 125 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 16 Tidak Thypoid 126 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 27 Thypoid 227 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 27 Thypoid 2
73
28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 Thypoid 229 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 Thypoid 230 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 27 Thypoid 231 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Tidak Thypoid 132 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 Thypoid 233 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 29 Thypoid 234 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 Thypoid 235 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 26 Thypoid 236 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 Tidak Thypoid 137 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 Thypoid 238 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 26 Thypoid 239 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 29 Thypoid 240 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 Thypoid 2
TOTAL 73 65 68 69 65 71 65 63 61 69 73 71 69 75 77
RATA-RATA 1,825 1,625 1,7 1,725 1,625 1,775 1,625 1,575 1,525 1,7251,82
5 1,775 1,725 1,8751,92
5 PARAMETE
R 1,723
74
Lampiran 9 hasil spss
Data umum
UMUR
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1 6 15.0 15.0 15.0
2 34 85.0 85.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
JENISKELAMIN
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1 22 55.0 55.0 55.0
2 18 45.0 45.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
KELAS
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1 13 32.5 32.5 32.5
2 12 30.0 30.0 62.5
3 15 37.5 37.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
75
Data khusus
PHBS
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1 31 77.5 77.5 77.5
2 3 7.5 7.5 85.0
3 6 15.0 15.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
THYPOID
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1 6 15.0 15.0 15.0
2 34 85.0 85.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Data tabulasi silang
76
PHBS * THYPOID Crosstabulation
THYPOID
Total1 2
PHBS 1 Count 0 31 31
% within PHBS .0% 100.0% 100.0%
% within THYPOID .0% 91.2% 77.5%
% of Total .0% 77.5% 77.5%
2 Count 0 3 3
% within PHBS .0% 100.0% 100.0%
% within THYPOID .0% 8.8% 7.5%
% of Total .0% 7.5% 7.5%
3 Count 6 0 6
% within PHBS 100.0% .0% 100.0%
% within THYPOID 100.0% .0% 15.0%
% of Total 15.0% .0% 15.0%
Total Count 6 34 40
% within PHBS 15.0% 85.0% 100.0%
% within THYPOID 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 15.0% 85.0% 100.0%
Data hasil
77
Correlations
PHBS THYPOID
Spearman's rho PHBS Correlation Coefficient 1.000 -.849
Sig. (2-tailed) . .000
N 40 40
THYPOID Correlation Coefficient -.849 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 40 40
78
Lampiran 10 jadwal penelitian
JADWAL PENYUSUNAN PROPOSAL DAN SKRIPSI
No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi judul dan studi pendahuluan
2 Menyusun BAB I dan konsultasi
3 Menyusun BAB II dan konsultasi
4 Menyusun BAB III dan konsultasi
5 Persiapan ujian proposal
6 Ujian proposal
7 Revisi proposal
8 Bimbingan BAB IV
9 Pengumpulan data
10 Pengolahan data
11 Konsultasi hasil penelitian
12 Persiapan ujian skripsi
13 Ujian skripsi
79
Lampiran 11 uji etik
79
Lampiran 12 hasil plagscan
80
81