Referat Insomnia

17
Insomnia Tjiang Kelvin Candiago 07120110030 Kedokteran kejiwaan

description

insomnia

Transcript of Referat Insomnia

Insomnia

InsomniaTjiang Kelvin Candiago07120110030Kedokteran kejiwaan

Definisi InsomniaMenurut DSM-IV, Insomnia didefinisikan sebagai keluhan dalam hal kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur atau tidur non-restoratif yang berlangsung setidaknya satu bulan dan menyebabkan gangguan signifikan atau gangguan dalam fungsi individu. The International Classification of Diseases mendefinisikan Insomnia sebagai kesulitan memulai atau mempertahankan tidur yang terjadi minimal 3 malam/minggu selama minimal satu bulan. EpidemiologiDi Indonesia, pada tahun 2010 terdapat 11,7% penduduk mengalami insomnia. Insomnia kebanyakkan terjadi pada usia dewasa dan semakin meningkat frekuensinya seiring bertambahnya usia wanita > pria.

ETIOLOGIStressKecemasan dan depresiObatKafein, nikotin, alkoholKondisi medisPerubahan lingkungan atau jadwalBelajar insomniaFAKTOR RISIKOWanitaPerubahan hormon selama menstruasi dan menopause

Usia > 60 tahunTerjadi perubahan dalam pola tidur

Meliliki gangguan kesehatan mentalDepresi, kecemasan, bipolar, post traumatic stress disorder

StressKematian , perceraian, menjadi miskin, pengangguran.

Jet lag dan perubahan jadwal kerjaKlasifikasi InsomniaInsomnia primerInsomnia yang memiliki penyebab yang jelas seperti: pola tidur, kebiasaan sebelum tidur dan lingkungan tempat tidurInsomnia sekunderInsomnia yang disebabkan oleh hal lain seperti kondisi medis , masalah psikologis, masalah fisik, dan obat-obatan.Fisiologi TidurTidur dibagi menjadi 2 tipe yaitu:1. Tipe Rapid Eye Movement (REM)2. Tipe Non Rapid Eye Movement (NREM)Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-6 kali siklus semalam.

Tidur NREM yang meliputi 75% dari keseluruhan waktu tidur, dibagi dalam empat stadium, antara lain:Stadium 1 (gelombang teta)5% dari keseluruhan tidur

Stadium 245% dari keseluruhan tidur Gampang dibangunkan

Stadium 3 (gelombang delta)12% dari keseluruhan tidurSukar dibangunkan

Stadium 4 (gelombang delta)13% dari keseluruhan tidur

Sedangkan tidur REM meliputi 25% dari keseluruhan waktu tidur. Tidak dibagi-bagi dalam stadium seperti dalm tidur NREM.

Gejala KlinisKesulitan untuk memulai tidur pada malam hariSering terbangun pada malam hari Bangun tidur terlalu awalKelelahan atau mengantuk pada siang hariIritabilitas, depresi atau kecemasanKonsentrasi dan perhatian berkurangPeningkatan kesalahan dan kecelakaanKetegangan dan sakit kepalaGejala gastrointestinal

KomplikasiGangguan dalam pekerjaan atau di sekolah.Saat berkendara, reaksi reflex akan lebih lambat. Sehingga meningkatkan reaksi kecelakaan.Masalah kejiwaan, seperti kecemasan atau depresiKelebihan berat badan atau kegemukanDaya tahan tubuh yang rendahMeningkatkan resiko dan keparahan penyakit jangka panjang, contohnya tekanan darah yang tinggi, sakit jantung, dan diabetes.

DiagnosisUntuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap:Pola tidur penderita.Pemakaian obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang.Tingkatan stres psikis.Riwayat medis.Aktivitas fisikDiagnosis berdasarkan kebutuhan tidur secara individual.

Kriteria Diagnosis PPDGJHal tersebut di bawah ini diperlukan untuk membuat diagnosis pasti:Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang buruk.Gangguan minimal terjadi 3 kali dalam seminggu selama minimal 1 bulan.Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hari.Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan.Adanya gangguan jiwa lain seperti depresi dan anxietas tidak menyebabkan diagnosis insomnia diabaikan. Kriteria lama tidur (kuantitas) tidak diguankan untuk menentukan adanya gangguan, oleh karena luasnya variasi individual. Lama gangguan yang tidak memenuhi kriteria di atas (seperti pada transient insomnia) tidak didiagnosis di sini, dapat dimasukkan dalam reaksi stres akut (F43.0) atau gangguan penyesuaian (F43.2)

TatalaksanapsikoterapiTerapi Tingkah Laku Gaya hidup dan pengobatan di rumah psikofarmakaNitrazepam (dumolid) 5mgDosis :5 10 mg/hari

DosisPemberian tunggal dosis anjuran 15 sampai 30 menit sebelum pergi tidur.Dosis awal dapat dinaikkan sampai mencapai dosis efektif dan dipertahankan sampai 1-2 minggu, kemudian secepatnya tapering off (untuk mencegah timbulnya rebound dan toleransi obat)Pada usia lanjut, dosis harus lebih kecil dan peningkatan dosis lebih perlahan-lahan, untuk menghindari oversedation dan intoksikasiAda laporan yang menggunakan antidepresan sedatif dosis kecil 2-3 kali seminggu (tidak setiap hari) untuk mengatasi insomnia pada usia lanjut

KontraindikasiSleep apneu syndromeCongestive Heart FailureChronic Respiratory Disease

TERIMA KASIH