PTO Cabang-Prosedur Offline Masa Transisi Bencana Alam Dan Weekend Ba (3)

download PTO Cabang-Prosedur Offline Masa Transisi Bencana Alam Dan Weekend Ba (3)

of 19

description

Prosedur offline

Transcript of PTO Cabang-Prosedur Offline Masa Transisi Bencana Alam Dan Weekend Ba (3)

  • Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Cabang Date: 28 September 2012

    Deliverable: Petunjuk Teknis Operasional (PTO) : 1. PTO Tugas dan Tanggung Jawab Petugas Piket Weekend Banking 2. PTO Format Berita Acara Serah Terima Weekend Banking 3. PTO Prosedur Offline 4. PTO Masa Transisi Bencana Alam.

    Description: Petunjuk Teknis Operasional (PTO) tersebut di atas merupakan petunjuk pelaksanaan operasional dari Standar Pedoman Operasional (SPO) Cabang.

    Accepted By: ------------------------------------

    Name: Agus Fuad Group Head Distribution Network II PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

    ------------------------------------

    Name: Heri Gunardi Group Head Distribution Network I PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

    ------------------------------------ Name: Setyowati Group Head Policy, System & Procedure PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 8 - 1 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    8. Prosedur Offline a. Prosedur

    Secara prinsip, cabang harus melakukan transaksi dalam kondisi hubungan komunikasi dari cabang ke Host di Kantor Pusat aktif (Online), kecuali hubungan komunikasi dari cabang ke Host di Kantor Pusat mengalami gangguan (Offline).

    1) Penyebab sistem Offline

    Kondisi Offline dapat terjadi dikarenakan beberapa hal, antara lain :

    a) Perangkat Komunikasi (Router/PAD/Modem/VSAT, dll) yang terdapat di Cabang mengalami kerusakan.

    b) Perangkat Komunikasi di Kantor Pusat mengalami kerusakan. c) Host AS/400 mengalami masalah baik hardware maupun software. d) Line Komunikasi yang dikelola oleh perusahaan jasa telekomunikasi

    (Communication Provider) mengalami kerusakan. 2) Penyelesaian Sistem Offline

    a) Bila kerusakan terjadi di Cabang, Cabang harus menghubungi Kantor Pusat agar dilakukan penggantian perangkat yang rusak tersebut,

    b) Cabang dapat melakukan posting transaksi dalam kondisi Offline namun tidak semua jenis transaksi dapat dilakukan (sesuai tabel Pemeliharaan Setup Transaksi) mengingat server tidak dapat mengakses database di kantor pusat.

    c) Cabang harus mengaktifkan backup komunikasi (Dial Up) apabila line komunikasi utama mengalami kerusakan serta menghubungi petugas Kantor Pusat untuk melaporkan serta menindaklanjuti penyelesaian permasalahan komunikasi tersebut.

    d) Cabang harus melakukan Contigency Plan sesuai dengan prosedur yang ada.

    3) Kombinasi Sistem Online - Offline

    a) Bila komunikasi terputus pada saat transaksi berlangsung, sistem akan menampilkan pesan bahwa 32644-Host sedang Offline dan di kiri bawah layar transaksi menampilkan status Offline/Online. Hanya transaksi yang diwenangkan saja yang dapat dilakukan pada saat Offline.

    b) Cabang yang bertransaksi dengan menggunakan backup komunikasi (Dial Up) maka Kepala Cabang/Manajer/Head Teller/Officer harus dapat menentukan (kebijakan cabang) User/Id Pengguna yang boleh melakukan transaksi Online atau transaksi Offline, agar beban komunikasi tidak terlalu besar/traffic.

    c) Kepala Cabang/Manajer/Head Teller/Officer membuka layar komputer (sign on) di sistem eMAS.

    d) Head Teller/Officer memilih/klik menu Administrasi dari Sistem Teller. e) Klik 2X icon Pemeliharaan Profil Pengguna f) Klik user/Id Pengguna yang dimaksud, kemudian klik tombol Paksa

    Online atau Paksa Offline. g) Setelah selesai menentukan Id pengguna tersebut diatas, lakukan Sign

    Off.

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 8 - 2 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    h) Semua teller yang melakukan transaksi Offline harus melakukan penyesuaian transaksi ke Host di Kantor Pusat dengan menu Penyesuaian Transaksi ke AS/400 setelah kondisi Online.

    4) Buka Cabang Offline

    a) Kepala Cabang/Manajer membuka layar komputer (sign on) di sistem eMAS.

    b) Sistem akan menampilkan Layar Buka Cabang . c) Masukkan Tanggal Bisnis dan Jam buka cabang kemudian pilih status

    Cold Start. d) Sistem akan menampilkan pesan 32644-Host sedang Offline, kemudian

    klik OK e) Sistem akan menampilkan pesan 32715-Pembukaan cabang (Open

    Branch) di bawah mode Offline. Klik OK. f) Lakukanlah Sign Off apabila Kepala Cabang/Manajer telah selesai

    menggunakan Komputer. 5) Jenis transaksi Offline yang dapat dilakukan oleh cabang

    a) Transaksi-transaksi yang boleh dilakukan pada saat komunikasi dalam kondisi Offline telah ditentukan oleh Kantor Pusat (sesuai tabel Pemeliharaan Setup Transaksi ) dengan menggunakan prosedur yang berlaku.

    b) Pelaksanaan Transaksi Kliring / RTGS pada saat komunikasi dalam kondisi Offline harus menggunakan prosedur yang berlaku.

    c) Ciri-ciri Voucher yang di validasi pada saat Offline adalah akan berisi keterangan OFFLINE dan nama nasabah tidak muncul (tercetak).

    6) Proses Akhir Hari Cabang Offline

    Untuk melakukan proses akhir hari cabang offline dapat meminta bantuan kepada cabang online yang terdekat.

    a) Persiapan di Cabang Online

    (1) Selesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan sistem eMAS sampai dengan seluruh laporan akhir hari tercetak, sebelum cabang offline mempergunakan sistem cabang saudara

    (2) Catat kode IP terminal yang akan dipergunakan oleh cabang offline (3) Catat Control Unit ID, yang terdapat pada parameter konfigurasi

    cabang (4) Catat Branch Code yang terdapat pada file HOST.INI (5) Back Up database posisi terakhir cabang online (lihat tata cara

    backup) b) Persiapaan di Cabang Offline

    (1) Selesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan sistem eMAS sebelum database cabang offline dibawa kecabang online

    (2) Catat Branch Code yang terdapat pada file HOST.INI (3) Catat Control Unit ID, yang terdapat pada parameter konfigurasi

    cabang

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 8 - 3 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    (4) Back Up database cabang offline posisi terakhir sebelum dibawa ke cabang online. (lihat tata cara backup)

    c) Pelaksanaan proses akhir hari cabang offline di cabang online

    (1) Restore database cabang offline diserver (lihat petunjuk Restore) (2) Ubah Branch Code yang terdapat pada file HOST.INI diterminal yang

    akan dipergunakan oleh cabang offline. (3) Telephone Kantor Pusat untuk memberitahukan bahwa IP-Address

    terminal tersebut agar dicatat pada konfigurasi cabang offline yang terdapat di HOST, Kantor Pusat harus melakukan perubahan tersebut.

    (4) Petugas cabang offline harus terlebih dahulu melakukan Penyesuaian Transaksi ke AS/400 (sesuai prosedur )

    (5) Lakukan proses penyelesaian transaksi hari yang bersangkutan sampai dengan laporan akhir hari selesai dilaksanakan.

    (6) Back Up database cabang offline posisi terakhir setelah prose akhir hari di cabang online. (lihat tata cara backup)

    (7) Restore kembali database cabang online ke server (lihat petunjuk Restore).

    (8) Telephone Kantor Pusat untuk memberitahukan bahwa IP-Address terminal tersebut agar dikembalikan keposisi semula sebagai milik cabang online, sehingga Kantor Pusat dapat melakukan perubahan tersebut secepatnya.

    d) Restore database cabang offline setelah proses akhir hari di server

    cabang offline

    (1) Restore kembali database cabang offline setelah proses akhir hari ke server cabang offline (lihat petunjuk Restore)

    (2) Lanjutkan proses selanjutnya di cabang offline.

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 8 - 4 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    b. Proses pada Sistem eMAS 1) Buka Cabang Offline

    a) Petugas Cabang/Head Teller/Officer melakukan usaha Online secara Dial-Up dengan komunikasi cadangan ke Kantor Pusat.

    b) Jika usaha Online tetap gagal, Kepala Cabang/Manajer Sign-on di layar Branch Delivery System untuk melakukan pembukaan cabang dengan mode Offline.

    c) Klik OK, kemudian sistem akan menampilkan pesan 32644 Host sedang Offline

    d) Klik OK, sistem akan menampilkan pesan 32715-Pembukaan Cabang (Open Branch) dibawah mode offline.

    e) Klik OK, untuk melanjutkan proses

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 8 - 5 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    f) Seluruh data parameter serta kurs adalah posisi hari sebelum, karena tidak ada proses download parameter.

    g) Kepala Cabang/Manajer Sign Off.

    2) Kombinasi Sistem sebagian Online dan sebagian Offline a) Pada cabang yang menggunakan back up komunikasi dial up dan memiliki

    volume transaksi yang besar serta jumlah terminal yang banyak, maka sistem memungkinkan untuk membagi user teller agar dapat melaksanakan transaksi Online saja atau Offline saja pada saat yang bersamaan, dengan tujuan agar mengurangi beban komunikasi.

    b) Pejabat yang berwenang melakukan Sign On

    (1) Tampil layar BDS

    (2) Pejabat yang berwenang melakukan proses pembukaan Teller Tunai

    (lihat prosedur awal hari). (3) Pada layar BDS Sistem Teller, klik Icon Administrasi (4) Akan tampil Layar Administrasi

    (5) Klik 2X Icon Pemeliharaan Profil Pengguna

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 8 - 6 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    (6) Akan tampil layar Pemeliharaan Profil Pengguna

    (7) Klik User Teller yang dimaksud pada Kolom Id Pengguna (8) Klik Paksa Online maka teller yang dimaksud hanya dapat

    bertransaksi secara Online saja atau Klik Paksa Offline maka teller yang dimaksud hanya dapat bertransaksi secara Offline saja.

    (9) Apabila User Teller tersebut sudah sign on dan dalam kondisi Online, tapi tetap dipilih untuk diubah, maka sistem akan menampilkan pesan :

    c) Teller Sign-on (1) Pada saat kondisi komunikasi offline maka Teller hanya diperbolehkan

    melakukan proses transaksi sesuai Tabel Pemeliharaan Setup Transaksi serta kebijakan cabang.

    (2) Ciri-ciri Validasi Voucher transaksi Offline adalah nama pemilik rekening tidak tercetak dan muncul keterangan OFFLINE.

    (3) Seluruh transaksi yang diposting pada saat Offline, harus dikirim ke Host untuk mengupdate database di AS/400 oleh pejabat yang berwenang, pada saat komunikasi sudah Online melalui tampilan layar BDS Klik Icon menu Umum Klik Icon Penyesuaian Transaksi ke AS/400

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 8 - 7 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    (4) Pilih atau Klik Semua atau Ditunda atau Ditolak atau Koreksi

    Kesalahan untuk menentukan jenis Status Host transaksi yang akan dikirim

    (5) Klik Kirim untuk mengirim data yang sudah dipilih ke Host AS/400 atau Tutup untuk kembali ke layar sebelumnya.

    (6) Akan tampil layar konfirmasi.

    (7) Klik Yes untuk melanjutkan proses transmit seluruh Transaksi yang

    berstatus Pending. (8) Bila proses pengiriman data tersebut sukses dan telah mengupdate

    database yang terdapat di Host, maka Host akan mengirim status transaksi Accepted, sedangkan transaksi yang ditolak oleh HOST status transaksnya menjadi Rejected.

    (9) Periksa seluruh transaksi yang ditolak oleh HOST. Kegagalan updating data di HOST dapat disebabkan Saldo tidak cukup, Rekening tidak ada, Time Out atau dengan alasan lain.

    (10) Status serta detail transaksi dapat dilihat pada Jurnal Perekaman.

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 9 - 1 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    9. Petunjuk Operasional Masa Transisi Bencana Alam

    Dalam rangka memastikan kegiatan operasional/ pelayanan kepada nasabah tetap dapat berjalan di segala kondisi terkait dengan adanya bencana alam berupa gempa bumi, banjir maupun tanah longsor, maka bagi Cabang yang berlokasi di daerah bencana tersebut diberlakukan petunjuk operasional masa transisi bencana alam, sebagai berikut :

    a. Prosedur Transaksi 1) Cabang Operasional Secara Online:

    Operasional cabang selama masa transisi dengan kondisi on line diberlakukan ketentuan sebagai berikut:

    a) Setoran Seluruh transaksi setoran dan pembayaran (transfer, bill payment, dll) dapat diproses sesuai ketentuan yang berlaku.

    b) Penarikan (1) Penarikan Tunai/ Non Tunai Tabungan dan Giro

    (a) Kondisi 1 : Nasabah membawa bukti kepemilikan (Buku Tabungan dan Identitas).

    Penarikan dapat dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

    Khusus untuk nasabah yang tempat tinggalnya mengalami bencana dilakukan pencatatan alamat dan nomor telepon terakhir yang dapat dihubungi.

    (b) Kondisi 2 : Nasabah hanya membawa bukti kepemilikan berupa Kartu ATM (tidak ada Buku Tabungan dan identitas).

    Nasabah mengisi formulir penarikan dan melakukan transaksi dengan sarana Pinpad. Apabila transaksi berhasil dapat dibayarkan sesuai ketentuan.

    Apabila transaksi dengan sarana Pinpad tidak berhasil lakukan inquiry data nasabah di BDS berdasarkan nomor kartu ATM

    Lakukan interview (cocokan isian form interview sesuai lampiran 1 dengan data nasabah di BDS) serta cocokan tanda tangan nasabah di kartu ATM dengan tanda tangan di formulir penarikan dan form interview. Apabila hasil interview dan tanda tangan cocok serta saldo mencukupi, maka dengan keputusan Kepala Cabang dapat dibayarkan maksimal sebesar Rp. 10 juta per hari dan total penarikan selama masa transisi sebesar Rp. 50 juta.

    Nasabah dapat kembali bertransaksi normal setelah mengajukan penggantian Buku Tabungan yang hilang sesuai ketentuan yang berlaku.

    (c) Kondisi 3 : Nasabah hanya membawa identitas namun tidak membawa bukti kepemilikan (tidak ada Buku Tabungan/Kartu ATM)

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 9 - 2 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    Transaksi ini hanya dapat dilayani di cabang penerbit. Meminta nasabah untuk mengisi formulir penarikan. Lakukan inquiry data nasabah di BDS berdasarkan identitas

    nasabah. Lakukan interview (cocokkan isian form interview sesuai

    lampiran 1 dengan data nasabah di BDS) serta cocokkan tanda tangan nasabah di bukti identitas dengan tanda tangan di formulir penarikan, speciment tanda tangan nasabah di dokumen pembukaan rekening dan form interview. Apabila hasil interview dan tanda tangan cocok serta saldo mencukupi, maka dengan keputusan Kepala Cabang dapat dibayarkan maksimal sebesar Rp. 10 juta per hari dan total penarikan selama masa transisi sebesar Rp. 50 juta.

    Meminta nasabah untuk mengisi formulir identifikasi nasabah sesuai contoh terlampir (lampiran 3).

    Meminta nasabah membuat surat pernyataan yang membebaskan Bank dari segala tuntutan di kemudian hari (indemnity) sesuai contoh terlampir (lampiran 4)

    Nasabah difoto dan dicatat alamat serta nomor telepon terakhir yang dapat dihubungi.

    Setelah nasabah di foto, nasabah diminta untuk melengkapi data sidik / ibu jari, contoh format sidik / ibu jari terlampir (lampiran 5)

    Nasabah dapat kembali bertransaksi normal setelah mengajukan penggantian Buku Tabungan dan Kartu ATM karena hilang sesuai ketentuan yang berlaku.

    (d) Kondisi 4 : Nasabah tidak membawa bukti kepemilikan maupun identitas.

    Transaksi ini hanya dapat dilayani di cabang penerbit. Meminta nasabah untuk mengisi formulir penarikan. Lakukan interview (cocokkan isian form interview sesuai

    lampiran 1 dengan data nasabah di BDS) dan cocokkan tanda tangan di form interview dengan tanda tangan di form penarikan dan specimen tanda tangan nasabah di dokumen pembukaan rekening. Apabila hasil review dan tanda tangan cocok serta saldo mencukupi, maka dengan keputusan Kepala Cabang dapat dibayarkan maksimal Rp. 5 juta dan HANYA untuk satu kali transaksi. Apabila nasabah akan melakukan transaksi lagi HARUS memiliki kartu identitas.

    Meminta nasabah untuk mengisi formulir identifikasi nasabah sesuai contoh terlampir (lampiran 3).

    Meminta nasabah membuat surat pernyataan yang membebaskan Bank dari segala tuntutan di kemudian hari (indemnity) sesuai contoh terlampir (lampiran 4).

    Nasabah difoto dan dicatat alamat serta nomor telepon terakhir yang dapat dihubungi.

    Setelah nasabah di foto, nasabah diminta untuk melengkapi data sidik / ibu jari, contoh format sidik / ibu jari terlampir (lampiran 5)

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 9 - 3 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    Nasabah dapat kembali bertransaksi normal setelah mengajukan penggantian Buku Tabungan dan Kartu ATM karena hilang sesuai ketentuan yang berlaku.

    (2) Pencairan Deposito (a) Kondisi 1 : Nasabah membawa bilyet Deposito dan Identitas.

    Transaksi dapat diproses sesuai ketentuan yang berlaku.

    (b) Kondisi 2 : Nasabah hanya membawa identitas namun tidak membawa bilyet Deposito,

    Pencairan hanya dapat dilakukan di cabang penerbit Meminta nasabah untuk mengisi permohonan pencairan

    deposito di Formulir Aplikasi Umum. Lakukan inquiry data nasabah di BDS berdasarkan identitas

    nasabah. Lakukan interview (cocokan isian form interview sesuai

    lampiran 1 dengan data di BDS) dan cocokan tanda tangan di kartu identitas dengan tanda tangan di Formulir Aplikasi Umum, speciment tanda tangan nasabah di dokumen pembukaan rekening, dan form interview. Apabila hasil interview dan tanda tangan cocok, maka dengan keputusan Kepala Cabang pencairan deposito dapat dibayarkan. Untuk deposito nominal di atas Rp. 5 juta hanya dapat dicairkan maksimal sebesar Rp. 5 juta. Sisanya ditampung / dibukukan ke rekening tabungan baru atas nama yang bersangkutan tanpa dibuatkan kartu ATM.

    Buku Tabungan disimpan oleh Kepala Cabang, dan akan diserahkan kepada nasabah setelah nasabah menyerahkan Surat Keterangan Hilang dari kepolisian.

    (c) Kondisi 3 : Nasabah hanya membawa bukti kepemilikan rekening di Bank Mandiri (kartu ATM/ Buku Tabungan) namun tidak membawa bilyet Deposito dan identitas

    Pencairan hanya dapat dilakukan di cabang penerbit. Meminta nasabah untuk mengisi permohonan pencairan

    deposito di Formulir Aplikasi Umum. Lakukan inquiry data nasabah di BDS berdasarkan nomor

    kartu ATM atau data di Buku Tabungan. Lakukan interview (cocokkan menggunakan form interview

    sesuai lampiran 1 dengan data di BDS) dan cocokkan tanda tangan di kartu ATM/Buku Tabungan dengan tanda tangan di Formulir Aplikasi Umum, speciment tanda tangan nasabah di dokumen pembukaan rekening, dan form interview. Apabila hasil interview dan tanda tangan cocok, maka dengan keputusan Kepala Cabang pencairan deposito dapat dibayarkan. Untuk deposito nominal di atas Rp. 5 juta hanya dapat dicairkan maksimal sebesar Rp. 5 juta. Sisanya ditampung di rekening tabungan baru atas nama yang bersangkutan tanpa dibuatkan kartu ATM.

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 9 - 4 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    Buku Tabungan disimpan oleh Kepala Cabang, dan akan diserahkan kepada nasabah setelah nasabah menyerahkan Surat Keterangan Hilang dari kepolisian.

    (d) Kondisi 4 : Nasabah tidak membawa bukti kepemilikan maupun identitas.

    Pencairan hanya dapat dilakukan di cabang penerbit Meminta nasabah untuk mengisi permohonan pencairan

    deposito di Formulir Aplikasi Umum. Lakukan interview (cocokan menggunakan form interview

    sesuai lampiran 1 dengan data nasabah di BDS) dan cocokan tanda tangan di form interview dengan tanda tangan di Formulir Aplikasi Umum dan speciment tanda tangan nasabah di dokumen pembukaan rekening. Apabila hasil interview dan tanda tangan cocok, maka dengan keputusan Kepala Cabang pencairan deposito dapat dibayarkan. Untuk deposito nominal di atas Rp. 5 juta hanya dapat dicairkan maksimal sebesar Rp. 5 juta. Sisanya ditampung / dibukukan ke rekening tabungan baru atas nama yang bersangkutan tanpa dibuatkan kartu ATM.

    Buku Tabungan disimpan oleh Kepala Cabang, dan akan diserahkan kepada nasabah setelah nasabah melengkapi identitas diri dan menyerahkan Surat Keterangan Hilang dari kepolisian.

    Meminta nasabah untuk membuat pernyataan yang berisi : telah melakukan pencairan deposito tanpa membawa bilyet asli (lamp. 2).

    Meminta nasabah untuk mengisi formulir identifikasi nasabah sesuai contoh terlampir (lampiran 3).

    Meminta nasabah membuat surat pernyataan yang membebaskan Bank dari segala tuntutan di kemudian hari (indemnity) sesuai contoh terlampir (lampiran 4)

    Nasabah difoto dan dicatat alamat serta nomor telepon terakhir yang dapat dihubungi.

    Setelah nasabah di foto, nasabah diminta untuk melengkapi data sidik/ ibu jari, contoh format sidik / ibu jari terlampir (lampiran 5)

    (3) Interview Nasabah CSO/ Pejabat yang diberi kewenangan melakukan interviiew dengan menanyakan dan memastikan kesesuaian data kepada nasabah sebagai berikut :

    (a) Nama Nasabah (b) Tanggal lahir (c) Nama Kecil Ibu Kandung (d) Alamat (apabila telah pindah alamat, dapat menyebutkan alamat

    sebelumnya sesuai dengan data yang ada di CIF) (e) Nomor telepon (f) Saldo terakhir (minimal mendekati saldo yang ada di BDS)

    Data pada c.1, c.2, c.3 harus cocok.

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 9 - 5 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    Apabila data yang disebutkan oleh nasabah pada c.4, c.5, c.6 jauh berbeda dengan data yang ada di Bank, maka ini merupakan indikasi awal (early warning) bagi cabang untuk lebih berhati-hati dengan transaksi nasabah. Kepala Cabang diberikan kewenangan penuh untuk memutuskan pembayaran tersebut.

    Apabila hasil interview tidak sesuai dengan data yang ada di system, transaksi nasabah agar ditolak secara bijaksana.

    c) Operasional Kliring, RTGS dan Setoran Pajak (MPN) (1) Operasional kliring, RTGS dan Setoran Pajak (MPN) akin ditegaskan

    tersendiri oleh Central Operasional Group berdasarkan pengumuman dare Bank Indonesia.

    (2) Cabang agar memperhatikan juga ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan/ atau KPPN setempat.

    d) Layanan SOPP Pertamina Mengingat beberapa cabang tidak dapat beroperasi secara online, maka layanan SOPP Pertamima diatur sebagai berikut:

    (1) Layanan SOPP Pertamina Cabang Padang Lapangan Imam Bonjol dan Padang Taman Melati dialihkan ke Cabang Padang Sudirman

    (2) Layanan SOPP Pertamina Cabang Solok dialihkan ke Cabang Solok Sungai Rumbai

    2) Cabang Operasional Secara Offline

    Apabila Cabang Penerbit dalam kondisi offline mengingat kondisi kantor dan infrastruktur belum memungkinkan, diberlakukan ketentuan sebagai berikut :

    a) Transaksi diprioritaskan hanya untuk menerima seluruh setoran nasabah dengan mekanisme titipan untuk selanjutnya diposting di cabang online terdekat.

    b) Transaksi penarikan agar dialihkan ke cabang online terdekat.

    c) Dalam hal terdapat kondisi mendesak sehingga diperlukan transaksi penarikan dalam kondisi offline, maka berlaku prosedur sebagai berikut:

    (1) Penarikan tunai/ non tunai Tabungan dan Giro Dengan kondisi 1 dan 2 :

    Meminta nasabah untuk mengisi formulir penarikan. Lakukan interview data nasabah sesuai form interview pada

    lampiran 1 dan cocokan tanda tangan di kartu identitas/kartu ATM/Buku Tabungan dengan tanda tangan di Formulir Aplikasi Umum dan form interview.

    Kepala Cabang melakukan konfirmasi melalui telepon/ faksimili ke cabang online terdekat atas kebenaran data hasil interview dan ketersediaan saldo.

    Apabila data sesuai dan saldo tersedia, maka cabang online terdekat melakukan pemblokiran saldo sejumlah dana yang akan ditarik maksimal Rp. 5 juta.

    Berdasarkan hasil konfirmasi tersebut , maka dengan keputusan Kepala Cabang dapat dilakukan pembayaran maksimal sebesar

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 9 - 6 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    Rp. 5 juta per hari dan total penarikan selama masa transisi sebesar Rp. 50 juta.

    (2) Penarikan tunai/non tunai Tabungan dan Giro dengan kondisi 3 dan 4, selain butir B.3.a ditambahkan ketentuan sebagai berikut: Meminta nasabah untuk mengisi formulir identifikasi nasabah

    sesuai contoh terlampir (lampiran 3). Meminta nasabah membuat surat pernyataan yang

    membebaskan Bank dari segala tuntutan di kemudian hari (indemnity) sesuai contoh terlampir (lampiran 4)

    Nasabah difoto dan dicatat alamat serta nomor telepon terakhir yang dapat dihubungi.

    Setelah nasabah di foto, nasabah diminta untuk melengkapi data sidik / ibu jari, contoh format sidik / ibu jari terlampir (lampiran 5)

    (3) Pencairan Deposito dengan kondisi 1: Meminta nasabah untuk mengisi permohonan pencairan deposito

    di Formulir Aplikasi Umum (FFO 005). Lakukan interview data nasabah sesuai form interview pada

    lampiran 1 dan cocokan tanda tangan di kartu identitas/kartu ATM/Buku Tabungan dengan tanda tangan di Formulir Aplikasi Umum dan form interview.

    Kepala Cabang melakukan konfirmasi melalui telepon/faksimili ke cabang online terdekat atas kebenaran data hasil interview dan ketersediaan saldo.

    Apabila data sesuai dan saldo tersedia, maka cabang penerbit melakukan pemblokiran atas deposito dimaksud.

    Berdasarkan hasil konfirmasi tersebut, maka cabang dapat melakukan pencairan deposito dimaksud.

    Untuk deposito cabang sendiri, bilyet deposito agar diadministrasikan dan disimpan oleh Kepala Cabang untuk selanjutnya diposting saat cabang telah online.

    (4) Pencairan Deposito dengan kondisi 2 dan 3: Pencairan hanya dapat dilakukan di cabang penerbit Meminta nasabah untuk mengisi permohonan pencairan deposito

    di Formulir Aplikasi Umum (FFO 005). Lakukan interview data nasabah sesuai form interview pada

    lampiran 1 dan cocokan tanda tangan di kartu identitas/kartu ATM/Buku Tabungan dengan tanda tangan di Formulir Aplikasi Umum, speciment tanda tangan nasabah di dokumen pembukaan rekening dan form interview.

    Kepala Cabang melakukan konfirmasi dengan menyampaikan hasil interview dan data nasabah sesuai kartu identitas/bukti kepemilikan rekening di Bank Mandiri (Kartu ATM/Buku Tabungan) melalui telepon/faksimili ke Cabang online terdekat.

    Apabila data sesuai dan saldo tersedia, maka Cabang online terdekat melakukan pemblokiran atas deposito dimaksud.

    Berdasarkan hasil konfirmasi tersebut, maka dengan keputusan Kepala Cabang pencairan deposito dapat dibayarkan. Untuk deposito nominal di atas Rp. 5 juta hanya dapat dicairkan maksimal sebesar Rp. 5 juta. Sisanya ditampung / dibukukan ke

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 9 - 7 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    rekening tabungan baru atas nama yang bersangkutan tanpa dibuatkan kartu ATM.

    Buku Tabungan disimpan oleh Kepala Cabang, dan akan diserahkan kepada nasabah setelah nasabah menyerahkan Surat Keterangan Hilang dari kepolisian.

    (5) Pencairan Deposito dengan kondisi 4: Meminta nasabah untuk mengisi permohonan pencairan deposito

    di Formulir Aplikasi Umum (FFO 005). Lakukan interview data nasabah sesuai form interview pada

    lampiran 1 dan cocokan tanda tangan di form interview dengan tanda tangan di Formulir Aplikasi Umum dan speciment tanda tangan nasabah di dokumen pembukaan rekening.

    Kepala Cabang melakukan konfirmasi melalui telepon/faksimili ke Cabang online terdekat atas kebenaran data hasil interview dan ketersediaan saldo.

    Apabila data sesuai dan saldo tersedia, maka Cabang online terdekat melakukan pemblokiran atas deposito dimaksud.

    Berdasarkan hasil konfirmasi dan atas keputusan Kepala Cabang pencairan dapat dibayarkan. Untuk deposito nominal di atas Rp. 5 juta hanya dapat dicairkan maksimal sebesar Rp. 5 juta. Sisanya ditampung / dibukukan ke rekening tabungan baru atas nama yang bersangkutan tanpa dibuatkan kartu ATM.

    Buku Tabungan disimpan oleh Kepala Cabang, dan akan diserahkan kepada nasabah setelah nasabah menyerahkan Surat Keterangan Hilang dari kepolisian.

    Meminta nasabah untuk mengisi formulir identifikasi nasabah sesuai contoh terlampir (lampiran 3).

    Meminta nasabah membuat surat pernyataan yang membebaskan Bank dari segala tuntutan di kemudian hari (indemnity) sesuai contoh terlampir (lampiran 4)

    Nasabah difoto dan dicatat alamat serta nomor telepon terakhir yang dapat dihubungi.

    Setelah nasabah di foto, nasabah diminta untuk melengkapi data sidik / ibu jari, contoh format sidik / ibu jari terlampir (lampiran 5)

    Untuk deposito cabang sendiri, bilyet deposito agar diadministrasikan dan disimpan oleh Kepala Cabang untuk selanjutnya diposting saat cabang telah online.

    (6) Layanan gaji (Jasa Penerimaan Pembayaran /JPP) Bagi Cabang yang tidak dapat melayani pembayaran gaji (JPP), agar mengalihkan layanan gaji dimaksud ke Cabang terdekat yang online.

    3) Transaksi penarikan/pencairan yang dilakukan oleh ahli waris diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku mengenai ahli waris.

    4) Setiap penyimpangan dari hal-hal yang telah diatur di atas harus mendapat persetujuan Area Manager.

    b. Lain-lain

    1) Apabila terdapat Cabang yang telah on-line di daerah yang terkena bencana, maka disarankan kepada nasabah yang memiliki dokumen

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C - 9 - 8 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    kepemilikan rekening (kartu ATM/Buku Tabungan dan Cek/BG) untuk melakukan transaksi di Cabang dimaksud.

    2) Cabang segera membuku/memposting semua transaksi, setelah Cabang on-line.

    3) Ketentuan transisi ini berlaku sementara sejak lokasi cabang dan atau lokasi / domisili nasabah dalam kondisi darurat (terkena gempa). Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku apabila kondisi telah normal kembali.

    4) Setiap cabang agar menyediakan 1 unit kamera digital untuk memfoto nasabah yang tidak lengkap identitas / bukti-bukti kepemilikannya.

    5) Setiap cabang menyediakan bak stempel & tinta yang tidak luntur untuk sidik / ibu jari nasabah yang tidak lengkap identitas / bukti-bukti kepemilikannya.

    6) Untuk mengantisipasi situasi yang tidak diinginkan, cabang-cabang agar mempelajari dan menyiapkan Disaster Recovery Plan (DRP) untuk pengamanan & evakuasi sesuai dengan SPO Business Continuity Plan (BCP).

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C- 11 - 1 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    11. Tugas dan Tanggung Jawab Petugas Weekend Banking

    Layanan Cabang pada Weekend Banking diatur sebagai berikut :

    a. Ketentuan 1) Layanan dilakukan setiap hari Sabtu dan/atau Minggu kecuali hari libur

    nasional. 2) Petugas Weekend Banking ditentukan oleh Area Manager. 3) Penyerahan operasional Cabang dari Kepala Cabang kepada pejabat/

    petugas Weekend Banking dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Weekend Banking.

    b. Transaksi yang dilayani 1) Penarikan tunai.

    Penarikan tunai per nasabah dibatasi, kecuali untuk nasabah yang telah melakukan konfirmasi pada hari kerja sebelumnya.

    2) Penyetoran tunai (hanya valuta rupiah)

    3) Pemindahbukuan/overbooking

    4) Setoran kliring dan Credit Note (CN).

    Setoran kliring dan Credit Note (CN) diperlakukan sebagai titipan kliring untuk hari kerja berikutnya. Dibuatkan daftar warkat dan disimpan dalam kluis oleh pejabat cabang. Pada hari kerja berikutnya diserahkan kepada pejabat dengan berita acara.

    5) Pengambilalihan/ pembelian MTC.

    6) Jual/beli uang kertas asing (UKA).

    Jual/beli uang kertas asing (UKA) hanya dapat dilaksanakan di Cabang tertentu (Mandiri Money Changer) sesuai limit cash in branch yang dimilikinya dengan menggunakan kurs yang dikirimkan oleh Unit Pengelola Treasury satu hari kerja sebelum weekend banking.

    7) Transaksi antar Cabang hanya dapat dilayani apabila tidak memerlukan konfirmasi ke Cabang pengelola rekening.

    8) Pembukaan rekening Tabungan, Giro dan Deposito.

    9) Penggantian buku tabungan.

    10) Penerbitan kartu ATM untuk nasabah cabang sendiri.

    11) Pendaftaran electronic banking (SMS Banking, Mandiri Call dan Internet Banking).

    12) Penerimaan aplikasi Consumer Loan, Visa Mandiri dan Bancassurance. Penerimaan aplikasi Consumer Loan, Visa Mandiri dan Bancassurance dibuat daftar penerimaan yang dikuasai oleh pejabat dan disimpan dalam kluis. Pada hari kerja berikutnya diserahkan kepada pejabat dengan berita acara.

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C- 11 - 2 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    c. Tugas dan Tanggung Jawab Petugas Piket Tugas dan tanggung jawab petugas piket weekend banking meliputi :

    No Uraian KeteranganHead Teller Officer/ CSO/ PBO/ COM1 Serah terima User ID, kunci kantor &

    kunci cash box, uang kas & buku tabungan (sesuai format berita acara di bawah ini)

    Hari Jumat/Sabtu setelah tutup kantor dari petugas piket ke petugas piket lainnya.

    2 Buka kantor Sabtu/minggu sebelum jam 10.00 waktu setempat

    3 Buka alarm system Memfungsikan alarm system dengan nomor sandi.

    4 Buka cabang di Sistem BDS 5 Alokasi uang tunai kepada Teller Dari cash box yang sudah diterima

    pada sore hari sebelumnya. 6 Pemberian User ID untuk Teller dan

    CSR/CRR Mengubah User ID di BDS sesuai dengan Teller dan CSR/CRR yang bertugas.

    7 Menerima penyerahan uang tunai dari Teller saat tutup kas

    Mencocokkan jumlah phisik dan catatan dan uang tunai masuk ke cash box pada saat tutup kas dan menyimpan cash box didalam kluis.

    8 Pengesahan voucher transaksi Teller Pengesahan akhir voucher transaksi setelah diverifikasi oleh CSR/ CRR.

    9 Tutup cabang Mencetak laporan transaksi Head Teller dan penutupan cabang di BDS

    10 Backup transaksi di ruang server Melakukan backup data transaksi dengan cartridge/ tape yang diterima

    11 Tutup pintu kantor Kunci pintu kantor dan aktifkan alarm luar gedung

    Customer Service Representative (CSR)/ Customer Relationship Representative (CRR) 1 Penerimaan transaksi harian rutin dari

    nasabah Mempersiapkan voucher transaksi harian dan buku pembantu.

    2 Verifikasi voucher transaksi Teller Verifikasi silang voucher transaksi Teller sete-lah tutup Teller dan diserahkan ke HT Officer/ CSO/ PBO/ COM untuk pengesahannya

    3 Lain-lain Membantu HT Officer/ CSO/ PBO/ COM dalam pelayanan nasabah.

    Teller 1 Terima alokasi uang tunai dari HT

    Officer/CSO/PBO/COM Meyakini jumlah uang yang diterima telah sesuai

    2 Melaksanakan transaksi harian Penyetoran, penarikan, pindah buku, penitipan warkat dan transaksi Teller lainnya.

    3 Menyerahkan uang tunai ke Head Teller Mencocokkan fisik uang dengan laporan dan menyetorkan uang tunai ke Head Teller.

    4 Memeriksa voucher transaksi dengan laporan Teller.

    Setelah diperiksa, agar diserahkan ke CSR/ CRR untuk di verifikasi.

    5 Pengisian buku khasanah Sesuai fisik dan laporan saldo khasanah di Sistem BDS.

    6 Tutup Teller

  • PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL LAYANAN NASABAH

    Standar Pedoman Operasional Cabang C- 11 - 3 Edisi : 1 Revisi ke : 0

    Berlaku sejak tanggal : 28 September 2012 Tanggal yang digantikan : -

    Diverifikasi oleh :

    d. Format Berita Acara Serah Terima Weekend Banking PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk

    BERITA ACARA SERAH TERIMA KUNCI KANTOR, KUNCI CASH BOX, UANG KAS DAN BUKU TABUNGAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    1. Nama : NIP : Jabatan : Unit Kerja :

    Dengan ini menyerahkan kepada :

    2. Nama : NIP : Jabatan : Unit Kerja : Keterangan : Selaku officer petugas piket open weekend banking

    1) User ID sebanyak

    2) Kunci kantor sebanyak

    3) Kunci Cash Box sebanyak

    4) UANG KAS (TUNAI) Dengan perincian sebagai berikut :

    DENOMINASI JUMLAH LEMBAR JUMLAH RUPIAH KERTAS : Rp. 100.000 Rp. 50.000 Rp. 20.000 Rp. 10.000 Rp. 5.000 Rp. 1.000

    Lembar Lembar Lembar Lembar Lembar Lembar

    Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

    JUMLAH UANG KERTAS Rp. LOGAM : Rp. 1.000 Rp. 500 Rp. 200 Rp. 100

    Keping Keping Keping Keping

    Rp. Rp. Rp. Rp.

    JUMLAH UANG LOGAM Rp. JUMLAH SELURUHNYA Rp.

    Jumlah uang tunai tersebut sesuai dengan jumlah uang tunai yang tercatat dalam laporan saldo khasanah.

    5) Buku Tabungan sebanyak Jakarta, PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk . Yang Menyerahkan Yang Menerima --------------------------- --------------------- HT Officer/CSO/PBO/COM

    PTO Cabang - Weekend Banking, Offline & Masa Transisi.pdfPTO Offline & Masa transisi.pdfPTO Weekend banking rev.pdf