Program bimbingan dan konseling Berdasarkan kebutuhan ... · yang dirancang dalam sebuah program...

27
1 Program bimbingan dan konseling Berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII Di SMP E-Life Indonesia A. Latar belakang Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap negara. Menurut undang-undang no. 20 tahun 2004 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Bimbingan dan konseling sebagai bagian dari pendidikan berperan penting dalam membantu siswa mencapai kemampuan yang harus dimiliki sebagai tuntutan hidup. Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan tercipta, terselenggara dan tercapai degan baik bila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan (manajemen) yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis dan terarah (juntika, 2005: 39). Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku efektif, pengembangan lingkungan perkembangan, dan peningkatan keberfungsian individu di dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses perkembangan, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan lingkungan perkembangan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungannya, membelajarkan individu untuk mengembangkan, memperbaiki, dan memperhalus perilaku.

Transcript of Program bimbingan dan konseling Berdasarkan kebutuhan ... · yang dirancang dalam sebuah program...

1

Program bimbingan dan konseling

Berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII

Di SMP E-Life Indonesia

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam

pembangunan di setiap negara. Menurut undang-undang no. 20 tahun 2004

pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan

segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran.

Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki

kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan

sebagai anggota masyarakat dan warga negara.

Bimbingan dan konseling sebagai bagian dari pendidikan berperan

penting dalam membantu siswa mencapai kemampuan yang harus dimiliki

sebagai tuntutan hidup. Suatu program layanan bimbingan dan konseling

tidak mungkin akan tercipta, terselenggara dan tercapai degan baik bila

tidak memiliki suatu sistem pengelolaan (manajemen) yang bermutu,

dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis dan terarah (juntika, 2005:

39). Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik

dalam memfasilitasi individu untuk mencapai tingkat perkembangan yang

optimal, pengembangan perilaku efektif, pengembangan lingkungan

perkembangan, dan peningkatan keberfungsian individu di dalam

lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses

perkembangan, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan

melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling

memegang tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan lingkungan

perkembangan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan

lingkungannya, membelajarkan individu untuk mengembangkan,

memperbaiki, dan memperhalus perilaku.

2

Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di smp, bukan semata-

mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-

undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah

menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut

konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai

tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi,

intelektual, sosial, dan moral-spiritual).

Siswa sekolah menengah pertama (smp) adalah remaja yang sedang

berada dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu

berkembang kearah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai

kematangan tersebut, siswa memerlukan bimbingan karena masih kurang

memiliki pemahaman ataupun wawasan tentang dirinya dan

lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.

Disamping itu terletak keniscayaan bahwa proses perkembangan siswa

tidak selalu berjalan mulus dalam alur linier, lurus, atau searah dengan

potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut.

Perkembangan siswa tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik

fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah

perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi

gaya hidup (life style) warga masyarakat. Apabila perubahan yang terjadi

itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan, maka akan

melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku konseli, seperti terjadinya

stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau

penyimpangan perilaku. Perubahan lingkungan yang diduga

mempengaruhi gaya hidup, dan kesenjangan perkembangan tersebut, di

antaranya: pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat, pertumbuhan kota-

kota, kesenjangan tingkat sosial ekonomi masyarakat, revolusi teknologi

informasi, pergeseran fungsi atau struktur keluarga, dan perubahan

struktur masyarakat dari agraris ke industri.

3

Karena itu, untuk mencegah kemungkinan negatif yang mungkin

terjadi maka perlu dipersiapkan sumber daya manusia (sdm) yang bermutu

dan berkualitas. Adapun pendukung utama tercapainya sumber daya

manusia yang bermutu yaitu pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang

bermutu di lingkungan pendidikan haruslah merupakan pendidikan yang

seimbang, tidak hanya menghantarkan peserta didik pada pencapaian

standar kemampuan profesional dan akademis tetapi mampu membuat

perkembangan diri yang sehat dan produktif. Peserta didik merupakan

individu-individu yang sedang mengalami tugas-tugas perkembangan

yang memiliki karakteristik, kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan

yang harus dipenuhinya.

Perkembangan peserta didik menuju ke arah kemandirian,

dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan program bimbingan dan

konseling. Maka implementasi program bimbingan dan konseling di SMP

E-Life Indonesia diorientasikan kepada upaya memfasilitasi

perkembangan potensi konseli, yang meliputi aspek pribadi, sosial, yang

terkait dengan pengembangan pribadi konseli sebagai makhluk yang

berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual)

yang dirancang dalam sebuah program bimbingan dan konseling di SMP

E-Life Indonesia .

Program bimbingan dan konseling berdasarkan kebutuhan siswa

kelas VII ini dirancang menjadi sebuah program yang bersifat mikro, yang

dapat digunakan dalam jangka waktu satu semester yang diberikan kepada

siswa kelas VII SMP E-Life Indonesia . Rancangan program bimbingan

dan konseling tidak terlepas dari analisis kebutuhan peserta didik itu

sendiri. Analisis kebutuhan peserta didik yang digunakan adalah analisis

tugas perkembangan peserta didik dengan mengunakan inventori tugas

perkembangan (ITP).

Data empiris yang didapatkan melalui pemberian instrumen tugas

perkembangan sedangkan pengolahan data melalui analisis tugas

4

perkembangan. Atp ini memiliki 10 aspek tugas perkembangan yang

meliputi : (1) landasan hidup religius, (2) landasan perilaku etis, (3)

kematangan emosional, (4) kematangan intelektual, (5) kesadaran

tanggung jawab, (6) peran sosial sebagai pria dan wanita, (7) penerimaan

diri dan pengembangannya, kemandirian perilaku ekonomis, wawasan

persiapan kariri, dan (10) kematangan hubungan dengan teman sebaya.

Analisis kebutuhan siswa kelas VII berdasarkan hasil ITP

digambarkan sebagai berikut :

Hasil atp kelas VII A diantaranya :

No Tugas perkembangan Tingkat pencapaian

1 Landasan hidup religius 3.505

2 Landasan perilaku etis 3.685

3 Kematangan emosional 3.712

4 Kematangan intelektual 3.652

5 Kesadaran tanggungjawab 3.516

6 Peran sosial sebagai pria / wanita 3.957

7 Penerimaan diri dan pengembangannya 3.978

8 Kemandirian perilaku ekonomis 3.745

9 Wawasan persiapan karir 3.804

10 Kematangan hubungan dengan teman sebaya 4.087

Rata –rata tingkat pencapaian tugas perkembangan kelas VII A

3.76 berarti ada 6 aspek yang berada dibawah rata-rata tingkat pencapaian

diantaranya landasan hidup religius, landasan perilaku etis, kematangan

emosional, kesadaran tanggungjawab, kematangan intelektual dan

kemandirian perilaku ekonomis.

Sedangkan hasil atp kelas VII C diantaranya

No Tugas perkembangan Tingkat pencapaian

1 Landasan hidup religius 3.675

2 Landasan perilaku etis 3.886

3 Kematangan emosional 3.628

4 Kematangan intelektual 3.79

5 Kesadaran tanggungjawab 3.716

6 Peran sosial sebagai pria / wanita 3.994

5

7 Penerimaan diri dan pengembangannya 4.085

8 Kemandirian perilaku ekonomis 3.716

9 Wawasan persiapan karir 3.733

10 Kematangan hubungan dengan teman sebaya 4.01

Rata –rata tingkat pencapaian tugas perkembangan kelas VII C

3.81 berarti ada enam aspek tugas perkembangan yang berada dibawah

rata-rata diantaranya landasan hidup religius, kematangan emosional,

kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, kemandirian perilaku

ekonomis, dan wawasan persiapan karir.

Sedangkan hasil atp kelas VII B diantaranya

No Tugas perkembangan Tingkat pencapaian

1 Landasan hidup religius 3.54

2 Landasan perilaku etis 3.72

3 Kematangan emosional 3.64

4 Kematangan intelektual 3.76

5 Kesadaran tanggungjawab 3.68

6 Peran sosial sebagai pria / wanita 3.75

7 Penerimaan diri dan pengembangannya 3.89

8 Kemandirian perilaku ekonomis 3.82

9 Wawasan persiapan karir 3.59

10 Kematangan hubungan dengan teman sebaya 4.17

Rata –rata tingkat pencapaian tugas perkembangan kelas VII B

3.73 berarti ada lima aspek tugas perkembangan yang berada dibawah

rata-rata diantaranya landasan hidup religius, kematangan emosional,

landasan perilaku etis, kesadaran tanggung jawab, dan wawasan persiapan

karir.

Berdasarkan hasil ITP yang disebarkan pada kelas VII didapatkan

informasi bahwa mayoritas siswa kelas VII memerlukan pelayanan

bimbingan dan konseling dalam aspek tugas perkembangan yakni ;

landasan hidup religius, kematangan emosional, landasan perilaku etis,

kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, dan wawasan

persiapan karir.

6

Berdasarkan hasil wawancara dengan konselor sekolah, siswa dan

guru yang ada di SMP E-Life Indonesia , didapatkan informasi bahwa

siswa kelas VII kurang bisa memiliki hubungan baik dengan teman

sebaya, hal ini ditunjukan dengan perilaku tidak bisa bekerja sama dengan

baik, sering terjadi bullying antara teman. Dengan demikian penyesuaian

sosial antara siswa kelas VII perlu menjadi perhatian untuk menyusun

sebuah program bimbingan dan konseling berdasarkan kebutuhan siswa

kelas VII SMP E-Life Indonesia .

Berangkat dari fenomena di atas, maka diperlukan pengembangan

program bimbingan dan konseling yang lebih berorientasi untuk

menjawab kebutuhan perkembangan siswa. Salah satu bentuk

keprofesionalan layanan bk di SMP E-Life Indonesia tercermin dalam

manajemen pemberian layanan bk mulai dari perencanaan program

(planning), penyusunan dan pengorganisasian program (organizing),

pelaksanaan program (actuating), dan pengawasan, evaluasi dan tindak

lanjut program (controlling, evaluating, and follow up) yang baik,

sistemik, sistematis, dan ideal tetapi tetap realistis sesuai kondisi objektif

sekolah, kurikulum yang ada, hasil studi tentang kebutuhan nyata

(termasuk kebutuhan peserta didik) sesuai dengan visi, misi, dan tujuan

pendidikan sekolah.

B. Landasan pengembangan program bimbingan dan konseling

Terdapat beberapa sumber hukum yang dapat dijadikan sandaran

atau dasar dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling pada suatu

lembaga pendidikan (smp e-life indonesia),yaitu :

1. Undang-umdang no. 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional

2. Peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia no. 22 tahun

2006, tentang standar isi untuk satauabn pendidikan dasar dan

menengah.

7

3. Peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia no.23 tahun

2006, tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan

dasar dan menengah.

4. Peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia no. 24 tahun

2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

dan peraturan menteri pendidikan nasional no. 23 tahun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar menengah

5. Undang-undang no. 2 tahun 1999, tentang pemeriuntah daerah

6. Peraturan pemerintah no. 29 tahun 1990, tentang pendidikan menengah

7. Peraturan pemerintah no. 25 tahun 2000, tentang kewenangan

pemerintah dan kewenangan otonomi.

8. Sk mendikbud no. 025 tahuin 1995, tentang pelaksanaan bimbingan dan

konseling pada suatu peindidikan formal.

C. Visi dan misi

Visi yang dikembangkan dalam penyusunan program bimbingan

dan konseling di SMP E-Life Indonesia ini disesuaikan dengan tujuan dari

penyusunan program yang selaras dengan visi dan misi SMP E-Life

Indonesia . Visi SMP E-Life Indonesia adalah “menjadi sekolah paling

unggul yang berwawasan lingkungan dan budaya di kabupaten bandung

barat”. Sejalan dengan visi tersebut maka visi program bimbingan dan

konseling yang dikembangkan adalah “ menjadikan siswa kelas VII di

SMP E-Life Indonesia tahun ajaran 2009/2010 sebagai siswa yang

religius, inovatif, normatif, dan intelektual sehingga menjadi siswa yang

unggul ”

Sejalan dengan visi tersebut, maka misi dari program bimbingan

dan konselig diantaranya :

1. Memberikan bantuan kepada siswa untuk mengenal dan memahami

diri dan lingkungan, mengarahkan diri, membuat alternatif pilihan dan

8

mengambil keputusan dalam rangka menuntaskan tugas-tugas

perkembangan serta mewujudkan dirinya secara optimal.

2. Memfasilitasi perkembangan optimal siswa yang dapat terjadi melalui

interaksi yang sehat antara siswa yang sedang berkembang dengan

lingkungannya. Oleh karena itu, layanan bimbingan dan konseling

tidak hanya berurusan dengan perilaku salah suai atau bermasalah,

juga tidak sekedar mencegah perilaku bermasalah, melainkan

mengembangkan aspek-aspek kepribadian secara menyeluruh.

3. Membantu siswa untuk lebih menyadari dirinya dan cara-cara

merespon lingkungannya, mengembangkan kebermaknaan pribadi dan

mengembangkan serta mengklarifikasi perangkat tujuan dan nilai-nilai

perilaku pada masa yang akan datang. Strategi layanan bimbingan dan

konseling menjadi terarah kepada upaya menata dan menciptakan

ekologi perkembangan atau lingkungan belajar yang memfasilitasi

perkembangan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembang.

4. Memfasilitasi atau memberikan berbagai kemudahan kepada siswa

agar mereka mampu menyelesaikan studinya dengan lancar, yang

mengarah pada upaya pembentukkan sumber daya manusia

professional yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Di

samping itu, melalui layanan bimbingan, siswa diharapkan mampu

mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar hidup (personal

dan sosial) sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif kepada

masyarakat yang multi etnis, ras, budaya dan agama.

D. Tujuan Program

1. Tujuan Umum:

Berdasarkan visi, misi, serta kebutuhan siswa SMP Negeri 1

Lembang 3 maka tujuan umum dari Bimbingan dan Konseling adalah:

a. Membantu siswa merencanakan kegiatan penyelesaian studi,

perkembangan karir, serta kehidupannya dimasa mendatang;

9

b. Memfasilitasi siswa dalammengembangkan seluruh potensi, dan

kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin;

c. Memberikan kemudahan kepada siswa dalam menyesuaikan diri

dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, serta lingkungan

kerjanya;

d. Membantu siswa mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapinya

dalam studi, penyesuaian lingkungan pendidikan, masyarakat maupun

lingkungan kerja.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus bimbingan dan konseling adalah membantu siswa

agar mampu menginternalisasi nilai-nilai tugas perkembangan yang

dikuasainya. Kemampuan menginternalisasi meliputi tiga tahapa, yaitu:

pemahaman (awareness), sikap (accomodation), dan

keterampilan/tindakan (action). Aspek perkembangan yang dikembangkan

diantaranya landasan hidup religius, kematangan emosional, landasan

perilaku etis, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab,

hubungan dengan teman sebaya dan wawasan persiapan karir.Tujuan-

tujuan tersebut adalah;

1. Aspek Perkembangan Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada

Allah SWT

Isi program layanan bimbingan dan konseling (BK) yang dapat

diberikan dalam pencapaian tugas perkembangan ini, antara lain

sebagai berikut:

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mengenal arti dan tujuan

ibadah.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik berminat mempelajari arti

dan tujuan setiap bentuk ibadah.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik melakukan berbagai kegiatan

ibadah dengan kemauan sendiri.

10

2. Aspek Perkembangan Perilaku Etis

Isi program BK yang dapat diberikan dalam pencapaian tugas

perkembangan ini, antara lain:

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mengenal alasan perlunya

mentaati aturan/norma berperilaku.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik memahami keragaman

aturan/patokan dalam berperilaku dalam konteks budaya.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik bertindak atas pertimbangan

diri terhadap norma yang berlaku.

3. Aspek Perkembangan Kematangan Emosi

Isi program BK yang dapat diberikan dalam pencapaian tugas

perkembangan ini, antara lain:

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mengenal cara-cara

mengekspresikan perasaan secara wajar.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik memahami keragaman

ekspresi perasaan diri dan orang lain.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik mengekspresikan perasaan

atas dasar pertimbangan kontekstual.

4. Aspek Perkembangan Intelektual

Isi program layanan BK yang dapat dikembangkan dalam rangka

memfasilitasi peserta didik mencapai tugas perkembangan ini, adalah

sebagai berikut:

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mempelajari cara-cara

pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik menyadari adanya resiko

dari pengambilan keputusan.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik mengambil keputusan

berdasarkan pertimbangan resiko yang mungkin terjadi.

11

5. Aspek Perkembangan Kesadaran Tanggung Jawab Sosial

Isi program layanan BK yang dapat dikembangkan untuk memfasilitasi

peserta didik mencapai tugas perkembangan ini, antara lain berupa:

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mempelajari cara-cara

memperoleh hak dan memenuhi kewajiban dalam lingkungan

kehidupan sehari-hari.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik menghargai nilai-nilai

persahabatan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik berinteraksi dengan orang lain

atas dasar nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan hidup.

6. Aspek Perkembangan Wawasan dan Kesiapan Karir

Isi program layanan BK yang dapat dikembangkan dalam rangka

memfasilitasi peserta didik mencapai tugas perkembangan ini, adalah

sebagai berikut :

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mengekspresikan ragam

pekerjaan, pendidikan dan aktivitas dalam kaitan dengan

kemampuan diri.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik menyadari keragaman nilai-

nilai, persyaratan, dan aktivitas yang menuntut pemenuhan

kemampuan tertentu.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik mengidentifikasi ragam

alternatif pekerjaan, pendidikan dan aktivitas yang mengandung

relevansi dengan kemampuan diri.

7. Aspek Perkembangan Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya

Isi program layanan BK yang dapat dikembangkan untuk

memfasilitasi peserta didik mencapai tugas perkembangan ini adalah

berupa :

12

a. Pada tataran pengenalan, peserta didik mempelajari norma-norma

pergaulan dengan teman sebaya yang beragam latar belakangnya.

b. Pada tataran akomodasi, peserta didik menyadari keragaman latar

belakang teman sebaya yang mendasari pergaulan.

c. Pada tataran tindakan, peserta didik bekerjasama dengan teman

sebaya yang beragam latar belakangnya.

E. Fungsi Program

1. pemahaman yakni membantu peserta didik agar ia memiliki

pemehaman terhadap dirinya dan potensi, dan lingkungannya supaya

dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mengembangkan

potensinya secara optomal

2. preventif yakni upaya konselor untuk mengatasi berbagai masalah yang

terjadi dan berupaya uintuk mencegahnya, adapunnteknik yang

dapatddigiunakan adalah orientasi, informasi dan bimbingn akelompok.

3. pengembangan konselor senantiasa berupaya untuk mencipytakan

lingkungnan belajar yang kondusif yang memfasilitasi lingkungan

belajar siswa dalam upaya memfasilitasi perkembangan dalam

mencapai tugas tugas perkembangannya.

F. Komponen Program

Program Bimbingan dan Konseli8ng yang dikembangkan

berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII bertujuan untuk membantu siswa

mengembangkan aspek tugas perkembangan yang harus dicapai oleh siswa

yakni dalam aspek landasan hidup religius, kematangan emosional,

landasan perilaku etis, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab,

hubungan dengan teman sebaya dan wawasan persiapan karir. Mengacu

pada model bimbingan komprehensif berdasarkan standar ASCA

(American School Couselor Association). Komponen Program meliputi :

13

1. Pelayanan Dasar

Layanan ini bertujuan untuk membantu seluruh siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Lembang memperoleh perkembangan yang optimal,

mengembangkan perilaku efektif. Layanan ini mencakup aspek-aspek

dalam tugas perkembangan yang menjadi prioritas dalam pengembangan

layanan. Aspek tugas perkembangan yang perlu dikembangkan diatranya

aspek landasan hidup religius, kematangan emosional, landasan perilaku

etis, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, hubungan

dengan teman sebaya dan wawasan persiapan karir

Strategi yang digunakan adalah bimbingan klasikal dan

bimbingan kelompok. Bimbingan klasikal yang dilakukan pada siswa

kelas VII ini dilakukan pada setiap jam bimbingan yang disediakan pihak

sekolah. Dalam bimbingan klasikal ini konselor menyampaikan berbagai

fokus kajian dalam pengembangan aspek tugas perkembangan yang perlu

dikembangkan.

Bimbingan kelompok yang dilakukan kepada siswa kelas VII,

dilaksanakan pada saat jam bimbingan yang sudah terjadwal, dan bisa

juga dilakukan pada saat jam istirahat, disesuaikan dengan kebutuhan

siswa.

2. Pelayanan Responsif

Pelayanan responsif merupakan bantuan bagi Siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Lembang yang memiliki kebutuhan atau masalah yang

memerlukan bantuan dengan segera (immediate needs and concerns).

Adapun tujuan layanan ini adalah membantu siswa memenuhi

kebutuhannya yang dirasakan pada saat sekarang yang mengalami

hambatan atau kegagalan dalam menncapai tugas-tugas

perkembangannya; serta mengintervensi masalah-masalah atau

kepedulian pribadi siswayang muncul segera dan dirasakan saat itu.

Fokus pengembangan pelayanan responsif siswa pada siswa kelas

VII bertujuan untuk membantu mereka agar siswa memiliki

14

pemahaman, wawasan mengenai diri dan lingkungannya, dapat menjalin

hubungan baik dengan teman sebaya, memiliki intelektual yang tinggi,

dan berpreilaku sesuai dengan norma yang ditetapkan oleh sekolah.

Selain itu, layanan reponsif juga diberikan kepada siswa yang

selama mengikuti pelayanan dasar bimbingan cenderung memerlukan

bantuan.

Strategi yang digunakan adalah dengan konsultasi atau konseling

baik individual maupun kelompok; bimbingan dengan teman sebaya.

3. Layanan Perencanaan Individual

Layanan ini merupakan bantuan membantu Siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Lembang untuk mampu merumuskan dan melakukan aktivitas

yang berkaitan dengan perencanaan masa depan kehidupan pribadi

sosialnya, terutama dalam hal landasan hidup religius, perilaku etis,

tanggung jawab sosial, kematangan emosional, wawasan dan persiapan

karir berdasarkan pemahaman akan peluang dan kesempatan yang

tersedia di lingkungannya. Adapun dalam program ini, tujuan utama dari

layanan ini adalah untuk membantu siswauntuk memiliki tentang diri dan

lingkungannya; mampu merumuskan tujuan, perencanaan atau

pengelolaan terhadap perkembangan pribadinya.

Strategi yang digunakan adalah pemberian informasi, konsultasi

dan konseling individual, rujukan atau kolaborasi.

4. Dukungan Sistem

Dukungan sistem merupakan kegiatan yang secara tidak langsung

dapat membantu memfasilitasi kelancaran perkembangan. Dukungan

sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan

memantapkan, memelihara, dan pengembangan program layanan melalui

pengembangan sumber daya dengan penyediaan lingkungan dan

memperlancar proses layanan yang akan dilaksanakan.

Semua unsur yang ada di SMP Negeri 1 Lembang menjadi sebuah

sistem yang dapat dioptimalkan dalam memberikan layanan bimbingan

15

dan konseling melalui pengembangan jejaring (networking). Program

bimbingan ini memberikan kesempatan dan dukungan pada konselor, dan

pihak sekolah lainnya dan penasehat akademik sebagai pelaksana

program utama agar semakin kompeten dan professional dalam

memberikan layanan bimbingan untuk mengembangkan kompetensi

kemandirian siswa.

Di bawah ini dukungan sistem yang seharusnya diupayakan dalam

pelaksanaan layanan bimbingan untuk mengembangkan kompetensi

kemandirian siswa. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 1.4

Dukungan Sistem untuk membantu Mengembangkan

Kompetensi Kemandirian siswa Kelas VII

No Aspek Jenis Kegiatan

1 Dukungan

lingkungan

fisik

Penyediaan sarana dan prasarana bimbingan yang

dapat merangsang pencapaian tugas perkembangan

yang diprioritaskan. Sarana yang diperlukan adalah

sebagai berikut.

1. Ruangan

Ruangan yang diperlukan adalah ruangan kelas

berserta kelengkapannya dengan kapasitas sekitar

40 – 50 orang (meja, kursi, white board, spidol,

penghapus). Fasilitas ini diperlukan untuk

pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan klasikal/

kelompok. Selain itu diperlukan ruang konseling

untuk melaksanakan konseling dan konsultasi

secara individual.

2. Media Bimbingan

Alat yang digunakan untuk memudahkan

konselor dalam menyampaikan materi, berupa

OHP/LCD, transparan/ slide power point.

3. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data berupa isntrumen non tes,

yaitu : pedoman observasi, pedoman wawancara,

catatan anekdot, daftar cek, skala penilaian,

angket, sosiometri, biografi dan autobiografi.

16

4. Alat Penyimpan Data

Alat penyimpan data dalam bentuk catatan

pribadi. Catatan ini dipergunakan untuk

menyimpan berbagai informasi maupun data

untuk masing-masing siswa terkait dengan

perkembangan dan permasalahan dalam

pencapaian tugas perkembangan. Mengingat

banyak aspek data siswa yang perlu dan harus

didokumentasikan, maka dalam pelaksanaannya

dibuat lembaran-lembaran khusus dalam bentuk

buku pribadi.

5. Perlengkapan Administrasi

Perlengkapan administrasi yang diperlukan

berupa alat tulis menulis, format rencana satuan

layanan kegiatan bimbingan, format laporan

kegiatan, blanko surat, kartu kasus, kartu

konseling, konferensi kasus dan agenda surat.

2 Dukungan

personil

(personel UPT,

Konselor, Wali

Tingkat/PA,

nara sumber)

1. Menyatukan persepsi dan pemberian wawasan

tentang peran, fungsi dan urgensi bimbingan dan

konseling pada siswa kelas VII SMP Negeri 1

Lembang.

2. Memberikan pemahaman terhadap semua personil

di SMP Negeri 1 Lembang agar dapat terlibat

secara langsung maupun tidak langsung dalam

proses layanan bimbingan dan konseling dalam

pencapaian tugas perkembangan yang

diprioritaskan.

Secara operaional, peran para personel dalam kegiatan bimbingan

dan konseling berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII ialah sebagai

berikut:

1. Kepala sekolah

Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah,

Kepala Sekolah memiliki tugas:

a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi

kegiatan pengajaran, pelatihan, dan bimbingan di sekolah

17

b. Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan

dalam kegiatan bimbingan dan konseling

c. Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan

dan konseling

d. Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan

konseling di sekolah

e. Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab

terhadap koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

berdasarkan kesepakatan bersama guru pembimbing

f. Membuat surat tugas guru pembimbing dalam proses bimbingan dan

konseling pada setiap awal catur wulan

g. Mengadakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dalam

pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling

2. Konselor/Guru Pembimbing

a. Memasyarakatkan kegiatan bimbingan

b. Melaksanakan kegiatan layanan bimbingan terhadap sejumlah siswa

yang menjadi tanggung jawabnya

c. Melaksanakan kegiatan penunjang bimbingan

d. Manilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan

e. Malaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian

f. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling

g. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator

guru pembimbing

3. Staf administrasi mempunyai tugas:

a. Membantu guru pembimbing dan koordinator dalam

mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di

sekolah

b. Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan

konseling

18

c. Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan

bimbingan dan konseling

4. Guru mata pelajaran:

a. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan kepada siswa

b. Melakukan kerjasama dengan guru pembimbing dalam

mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan

c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan bimbingan kepada

guru pembimbing

d. Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan (program

perbaikan dan pengayaan).

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan

bimbingan kepada guru pembimbing

f. Membantu mengumpilkan informasi yang diperlukan dalam

penilaian layanan bimbingan

g. Ikut serta dalam layanan bimbingan

5. Wali kelas mempunyai tugas yang penting yaitu:

a. Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan yang menjadi

tanggungjawabnya

b. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,

khususnya kelasnya

c. Memberikan informasi tentang siswanya untuk memperoleh

layanan bimbingan dari guru pembimbing

d. Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang

perlu diperhatikan khusus

e. Ikut serta dalam konferensi kasus

Bagan Mekanisme Kerja

Program Bimbingan dan Konseling

19

G. Rencana Operasional (Action Plan)

Rencana kegiatan yang diperlukan untuk menjamin peluncuran

program bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan

efisien. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi dan merumuskan berbagai kegiatan yang harus dan

perlu dilakukan. Berdasarkan hasil kajian teoretis dan needs assesment

pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembang diperoleh gambaran

tugas perkembangan yang dapat dikembangkan diantanya mencakup

aspek landasan hidup religius, kematangan emosional, landasan

perilaku etis, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab,

hubungan dengan teman sebaya dan wawasan persiapan karir.

2. Porsi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan di

atas. Program disusun untuk siswa kelas VII dan dilaksanakan secara

terus menerus setiap minggu sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam matrik program.

3. Menginventarisasi kebutuhan yang diperoleh dari need assessment,

kebutuhan siswa tentang layanan bimbingan dan konseling yang

mengacu pada tugas perkembangan yang diperioritaskan untk

dikembangkan.

4. Menuangkan rencana kegiatan ke dalam kalender kegiatan, mencakup

kalender semesteran, bulanan dan mingguan.

5. Program bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam bentuk kontak

langsung dan tanpa kontak langsung. Untuk kegiatan kontak langsung

dengan para siswa yang dilakukan secara klasikal di kelas (pelayanan

dasar bimbingan) dialokasikan 2 jam per kelas/ minggu, dan konseling

individual (layanan responsif) dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.

Adapun kegiatan bimbingan tanpa kontak langsung dengan

siswadilaksanakan melalui tulisan (e-mail, buku-buku, brosur/ leaflet,

atau majalah dinding), kunjungan rumah (home visit), konferensi

kasus (case conference), dan alih tangan (referral).

20

H. Evaluasi dan Tindak Lanjut

Kegiatan evaluasi program bimbingan dan konseling terhadap

siswa kelas VII ini dibagi dalam dua aspek, yaitu proses dan hasil. Adapun

aspek yang dievaluasi dalam proses maupun hasilnya, antara lain :

1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan.

Dalam aspek ini dievaluasi mengenai relevansi program dengan

kebutuhan siswa dengan struktur dengan komponen program;

kesesuaian antara program bimbingan dan konseling berdasarkan

kebutuhan siswa kelas VII tahun ajaran 2009 / 2010 memungkinkan

untuk dilaksanakan untuk 1 semester yaitu pada semester 2.

2. Keterlaksanaan program;

Keterlaksanaan program dievaluasi dalam dimensi :

a. waktu pelaksanaan (setiap akhir bulan dan akhir semester), artinya

apakah tepat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah

diprogramkan;

b. alokasi waktu yang telah direncanakan, cukup, kurang atau

berlebih;

c. materi yang disampaikan, sesuai dengan yang dibutuhkan oleh

siswa, atau ada materi yang perlu ditambahkan

d. Pelaksana kegiatan layanan bimbingan.

3. Hambatan-hambatan yang dijumpai;

Hambatan yang muncul selama pelaksanaan program dan dianalisis,

yang menjadi faktor penyebabnya serta bagaimana agar dalam

pelaksanaan program berikutnya hal itu dapat diminimalisir.

4. Dampak pelayanan bimbingan terhadap proses pembelajaran;

Seringkali masalah pribadi sosial siswa berdampak pada masalah

belajar, misalnya mempengaruhi bagaimana siswa tersebut mengikuti

kegiatan belajar dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Dievaluasi

apakah layanan bimbingan ini menjadi solusi bagi permasalahan bagi

para siswa atau sebaliknya malah membuat siswa semakin resah.

21

5. Respon siswa, wali kelas, konselor, penasehat akademik/ wali tingkat,

orang tua dan masyarakat terhadap pelayanan bimbingan;

6. Perubahan kemajuan siswa.

Perubahan kemajuan siswa dilihat pada saat siswa sebelum dan

sesudah mengikuti layanan bimbingan dan lama setelah layanan

tersebut diberikan (nurturant effect).

Evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat “penilaian dalam

proses” dilakukan dengan cara berikut ini :

1. Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 1

Lembang Tahun ajaran 2009 / 2010 dalam mengikuti kegiatan

pelayanan bimbingan bimbingan dan konseling dalam

mengembangkan kompetensi kemandirian siswa yang diprioritaskan.

2. Mengungkapkan pemahaman siswa atas materi-materi yang disajikan

atau masalah yang dihadapinya

3. Mengungkapkan kegunaan pelayanan bagi siswa sebagai hasil dari

partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan pelayanan bimbingan

4. Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya pelayanan bimbingan

lebih lanjut

5. Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu dalam

aktivitasnya baik di lingkungan kampus atau di luar kampus.

6. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan

kegiatan pelayanan

22

Program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2009/2010

Aspek Perkembangan

Tujuan/Kompetensi Dasar Peserta Didik

Materi Struktur Layanan

Strategi Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kesadaran tanggung jawab

Siswa mampu memiliki rasa tanggung jawab dalam berperilaku di lingkungan sosialnya.

Petingnya Ber-tanggung Jawab

Layanan Dasar Dan Dukungan Sistem

1. Guru BK dapat melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal 2. Guru BK dapat bekerja sama dengan Guru PKN untuk membahas materi mengenai rasa tanggung jawab siswa sebagai makhluk sosial dan menerapkan-nya di lingkungan kehidupannya.

Landasan hidup religius

Siswa memiliki kesadaran akan pentingnya beragama

Beriman dan bertaqwa kepada Allah

Layanan Dasar dan dukungan sistem

1. Guru BK dapat melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal 2. Guru BK bekerja sama dengan ulama atau dengan Guru Agama mengenai pentingnya memiliki ketaqwaan

23

kepada Allah.

Landasan Perilaku Etis

Mengenal jenis-jenis norma-norma dan memahami alasan pentingnya norma-norma dalam kehidupan. Dan Berperilaku sesuai dengan norma yang dijunjung dalam masyarakat

Disiplin dalam Kehidupan

Layanan Dasar dan dukungan sistem

1. Guru BK dapat melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal 2. Guru BK dapat bekerjasama dengan OSIS untuk membuat artikel yang akan dimuat di mading

Kematangan intelektual

1. Siswa mampu mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin dengan tujuan memperoleh keberhasilan dalam aspek belajarnya.

2. Siswa memahami kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya saat ini.

3. Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap belajar.

10 Cara Pintar Belajar

Layanan Responsif dan Dukungan Sistem

Guru BK bekerja sama dengan ahli pendidikan dalam memberikan materi mengenai kemampuan intelektual serta pemanfaatannya dalam bidang pendidikan.

Wawasan dan kematangan karir

1. Siswa memahami pilihan karir yang tepat sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

2. Siswa mampu merencanakan akan pilihan karir yang akan dicapainya.

3. Siswa mengenal

Informasi Karir

Layanan Perencana-an Individual Dan dukungan sistem

Guru BK memberikan brosur mengenai sekolah lanjutan yang akan dipilih dan dapat bekerja sama dengan guru B. Indonesia agar siswa dapat

24

jenis-jenis studi lanjutan

menulis karangan mengenai cita-cita.

Kematangan Emosi

siswa mengenal cara-cara

mengekspresikan

perasaan secara wajar.

Ekspresikan emosimu

Layanan Dasar

Guru BK melakukan bimbingan klasikal terhadap siswa kelas VII sesuai dengan jadwal yang diberikan.

Hubungan dengan teman

sebaya

Siswa menyadari keragaman teman

sebaya dan mampu

bekerjasama dengan teman sebaya yang

beragam latar

belakangnya

Hubungan baik dengan teman sebaya

Layanan Dasar

Guru BK melakukan bimbingan kelompok dan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

25

MATRIKS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN KEBUTUHAN SISWA KELAS VII

SMP NEGERI 1 LEMBANG

TAHUN AJARAN 2009-2010

Kompetensi Tujuan Jenis Layanan

Materi Layanan Teknik Layanan

Personel Mekanisme Kerja Media

Kemampuan untuk bertanggung jawab dalam kehidupan sosial

Siswa mampu memiliki rasa tanggung jawab dalam berperilaku di lingkungan sosialnya.

Layanan Dasar

Pentingnya Bertanggung Jawab

Layanan Bimbingan Kelompok Dan bimbingan klasikal.

Guru BK dan Guru PKN

1. Guru BK melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal

2. Guru BK bekerja sama dengan Guru PKN untuk membahas materi mengenai rasa tanggung jawab siswa sebagai makhluk sosial dan menerapkannya di lingkungan kehidupannya.

Power point, infocus, laptop dan buku panduan.

Kemampuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Siswa memiliki kesadaran akan pentingnya beragama

Layanan Dasar

Beriman dan bertaqwa kepada Allah

Pemutaran film pendek.

Guru BK dan Guru Agama

1. Guru BK melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal. 2. Guru BK bekerja sama dengan ulama atau dengan Guru Agama mengenai pentingnya memiliki ketaqwaan kepada Allah.

Film pendek, infocus, laptop dan buku panduan.

Mengembang-kan kemampuan intelektual.

1. Siswa mampu mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin dengan tujuan memperoleh keberhasilan dalam aspek belajarnya.

2. Siswa memahami kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya saat ini.

3. Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap belajar.

Layanan Dasar dan Dukungan Sistem

1.10 Cara Pintar Belajar.

2. Mengenal gaya belajar.

3. tips belajar yang efektif.

Bimbingan klasikal dan diskusi kelompok.

Guru BK beserta ahli pendidikan

1. Guru BK melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal. 2. Guru BK bekerja sama dengan guru mata pelajaran untuk mendukung perkembangan belajar siswa. 3. Guru BK bekerja sama dengan Osis untuk memuat artikel di mading sekolah.

Power point, infocus, laptop, dan artikel.

26

Mengembang-kan potensi diri untuk memilih karir yang tepat.

1. Siswa memahami pilihan karir yang tepat sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

2. Siswa mampu merencanakan akan pilihan karir yang akan dicapainya.

3. Siswa mengenal jenis-jenis studi lanjutan

Layanan Perencanaan Individual

Informasi Karir Bimbingan klasikal

Guru BK dan Guru B. Indonesia

Guru BK memberikan brosur mengenai sekolah lanjutan yang akan dipilih dan dapat bekerja sama dengan guru B. Indonesia agar siswa dapat menulis karangan mengenai cita-cita.

Brosur mengenai sekolah lanjutan.

Mengembangkan

Kematangan Emosi siswa. 1. siswa mampu

mengekspresikan perasaannya secara wajar.

2. siswa mampu

mengelola emosi secara positif.

Layanan Dasar

1.Mengembangkan empati terhadap teman sebaya 2. Menumbuhkan semangat berprestasi 3. Simulasi

Bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok

Guru BK 1. Guru BK melakukan bimbingan klasikal di kelas VII sesuai dengan jadwal

2. Guru BK melakukan simulasi permainan yang mengungkapkan ekpresi perasaan siswa

Power point, infocus, laptop, dan . Media yang mendukung simulasi

Hubungan dengan teman

sebaya

Siswa menyadari

keragaman teman sebaya dan mampu bekerjasama

dengan teman sebaya yang beragam latar

belakangnya

Layanan dasar

1. menjalin hubungan baik dengan teman sebaya 2. simulasi permainan, membuat menara koran

Bimbingan kelompok dan sosiodrama

Guru BK 1. Guru BK melakukan bimbingan kelompok di kelas VII sesuai dengan jadwal

2. Guru BK melakukan simulasi permainan yang dapat mempererat hubungan baik antar tteman sebaya

Koran, skenario untuk sosiodrama.

27