Presus Malformasi Anorektal-Mesi

download Presus Malformasi Anorektal-Mesi

of 42

Transcript of Presus Malformasi Anorektal-Mesi

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    1/42

     LAPORAN KASUS

    MALFORMASI ANOREKTAL

    Oleh : Mesiwisani : 1420221124

    Dibimbin !leh : "#$ %essi El"i&ani' S($)A

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU )EDA*

    RSPAD +ATOT SOE)ROTO

    PERIODE 10 A+USTUS , 1- OKTO)ER 201.

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    2/42

           4       1

    KATA PEN+ANTAR 

    Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat,

    nikmat, karunia dan hidayah-Nya, dan tidak lupa sholawat serta salam yang

    senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya serta para

    sahabatnya, laporan kasus yang berjudul Mal!ormasi Anorektal" dapat

    diselesaikan#

    Penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada

    dr# $essi %ldiyani, Sp#&A selaku pembimbing yang dengan penuh dedikasi,

    kesabaran dan keikhlasan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam

    membimbing penulis sehingga hambatan dalam penulisan laporan kasus ini dapat

    teratasi#

    Penulis juga ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada pasien dan

    keluarga atas partisipasi dan kerjasamanya yang memperbolehkan pelaporan

    kasus ini berlangsung dengan baik dan lancar# Atas hal tersebut penulis ucapkan

    terimakasih#

    Penulis menyadari bahwa tulisan dalam laporan kasus ini masih jauh dari

    kesempurnaan, oleh karena itu penulis mohon maa! apabila terdapat kekurangan

     pada laporan kasus# Penulis juga mengharapkan kritik serta saran yang

    membangun dari semua pihak agar menjadi lebih baik# Semoga laporan kasus ini

    dapat berman!aat bagi para pembaca dan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya

    kedokteran dikemudian hari#

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    3/42

           4       1

    DAFTAR ISI

    KATA PEN+ANTAR  '

    DAFTAR ISI (

    )A) I PENDA*ULUAN )

    )A) II LAPORAN KASUS *

    A. +dentitias Pasien *

    B. Status Pasien *

    C. Prognosis '

    )A) III TIN/AUAN PUSTAKA ''

    A. %mbriologi ''B. Anatomi '*

    C. isiologi '.

    /# Penyakit '0

    '# Mal!ormasi Anorektal '1

    DAFTAR PUSTAKA *

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    4/42

           4       1

    )A) I

    PENDA*ULUAN

    Mal!ormasi anorektal merupakan mal!ormasi kongenital dari traktus

    gastrointestinal yang sering terjadi# 2elainan ini memiliki spektrum de!ek yang

    luas# /e!ek bisa terjadi dari yang sangat kecil dan mudah ditatalaksana serta

    memiliki prognosis !ungsional yang baik, atau dapat pula terjadi de!ek yang

    kompleks, sulit untuk di tatalaksana, sering berhubungan dengan anomali lain dan

    mempunyai prognosis yang buruk untuk !ungsionalnya# 3ata-rata operasi untuk 

     perbaikan de!ek ini dilakukan pada periode dini neonatus dan sering berhubungan

    dengan sekuele jangka panjang seperti inkontinensia !eses# +stilah anus

    imper!orata yang dahulu dipakai untuk mendeskripsikan mal!ormasi ini telah

    diganti#

    Tidak ada data yang menyatakan insidensi kelainan ini di +ndonesia,

    namun beberapa penulis dari berbagai literatur mengatakan insiden dari penyakit

    ini adalah satu dari setiap lima ribu kelahiran#

    Pada bayi laki-laki kelainan yang paling sering ditemukan adalah atresia

    anus atau rektum dengan !istula rektouretra# Sedangkan pada bayi wanita,

    kelainan yang paling sering ditemukan adalah atresia anus atau rektum dengan

    !istula rekto4estibular diikuti dengan !istula perineal dan kloaka persisten#

    /engan diagnosis yang cepat serta penatalaksanaan yang tepat untuk 

    anomali organ lain yang dimiliki pasien, juga operasi perbaikan de!ek yang

    e!isien, pasien memiliki kesempatan yang baik untuk !ungsionalnya#

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    5/42

           4       1

    )A) II

    LAPORAN KASUS

    A$ I"enias Pasien

     Nama 5 MP

     No# 3M 5 6'7777

    TT8 5 ) 9uli (')

    :mur 5 ( Tahun ( bulan

    9enis kelamin 5 8aki-laki

    Alamat 5 2p# Palijan 3T (;3W ( Pandeglang

    Agama 5 +slam

    Suku 5 9awa

    Pendidikan terakhir 5 &elum sekolah

    Tanggal Masuk 5 Sabtu, . September ('. Pukul 6#*

    )$ Sas Pasien

    '# Anamnesis

    /ilakukan alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal '. September 

    ('.#

    a< 2eluhan :tama

    Tidak terdapat lubang pada anus

     b< 2eluhan Tambahan

    Muntah sewaktu bayi berusia ( hari# Muntah sebanyak dua kali

    namun ibu tidak mengetahui warna dan isi dari muntahannya#

    c< 3iwayat Penyakit Sekarang 5

    Sejak dilahirkan pasien dikatakan oleh bidan yang membantu

     persalinan tidak memiliki lubang anus# Tidak ada riwayat !eses atau

    mekonium keluar dari saluran kemih# 2emudian pasien dirujuk ke 3S

    Pandeglang, namun karena keterbatasan alat, pasien dirujuk ke 3S=M

    dan disana dilakukan operasi# >perasi pertama dilakukan saat bayi

     berumur ( hari# >perasi kedua dilakukan saat bayi berusia ' tahun 6

     bulan dan operasi ketiga dilakukan di 3SPA/ ?atot Soebroto pada

    tanggal 6 September ('.

    d< 3iwayat Penyakit /ahulu

    Tidak ada

    e< 3iwayat Penyakit 2eluarga

    Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama dengan

     pasien

    !< 3iwayat Pengobatan

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    6/42

           4       1

    Pasien alergi terhadap paracetamol# Pasien akan gatal-gatal pada

     punggungnya jika meminum obat paracetamol

    g< 3iwayat 2ehamilan

    Pasien merupakan anak pertama dari kehamilan yang pertama, dan ibu

     belum pernah keguguran @?' P' A

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    7/42

           4       1

     Auskultasi B &9 +;++ regular, murmur @-

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    8/42

           4       1

     b< oto 3ontgen

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    9/42

           4       1

    Telah dilakukan pemeriksaan radiologi lopogra!i pada tanggal 'D-6-('.

    dengan pemeriksaan sebagai berikut 5 

    Pada oto pra prosedur

    Praperitoneal !at line kanan dan kiri baik 

    Psoas line dan kontur kedua ginjal sebagian tertutup bayangan udara usus

    Tampak bayangan udara usus yang prominent

    /istribusi udara usus mencapai distal

    Tidak tampak udara bebas ekstralumen

    Tidak tampak air !luid le4el

    Tulang-tulang intak 

    Tampak iga tiga buah marker radiopak di proyeksi stoma bersih, stoma

    kotor dan di anus

    Pada !oto pra prosedur /imasukkan kontras melalui stoma bersih

    Tampak kontras lancar mengalir ke kolon sigmoid sampai ke rektum

    Tidak tampak kontras mengalir dari rektum ke 4esica urinaria dan uretra

    2esan 5

    Pasase kolon sigmoid sampai ke rektum baik 

    Tidak tampak hubungan rektum dengan traktus urinarius

    oto thora7 pada tanggal (.-6-('.

    =or 5 besar dan bentuknya normal

    Pulmo 5 tampak in!iltrat dan penebalan kedua hilus

    Sinus kosto!renikus dan dia!ragma kanan dan kiri baik 

    Tulang tulang intak 

    2esan 5 suspek 2P

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    10/42

           4       1

    *# /iagnosis

    Mal!ormasi anorektal post reanastomosis kolon hari ke ++

    .# Terapi

    a< Terapi 2onser4ati! '< /iet lunak 5 /iet bubur susu

    (< =e!i7ime S$3 (K. mg P>

    )< Paracetamol )7'. mg P>

    $ P#!n!sis

    '# Luo ad itam 5 &onam

    (# Luo ad ungsionam 5 &onam

    )# Luo ad Sanationam 5 &onam

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    11/42

           4       1

    )A) III

    TIN/AUAN PUSTAKA

    a3 Emb#i!l!i

    Mulai terbentuk pada kehidupan mudigah 1 somit @(( hari< sebagai akibat

    dari pelipatan mudigah kearah cephalo caudal dan lateral, sehingga rongga yang

    dibatasi entoderm sebagian tercakup ke dalam mudigah dan membentuk usus

     primiti! @ primitive gut 

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    12/42

           4       1

    &agian caudal lengkung usus akan membentuk bagian bawah ileum,

    caecum, appendi7, colon ascenden, (;) pro7imal colon trans4ersum# Pertumbuhan

    lengkung usus primer sangat pesat terutama bagian cranialnya# Akibat

     pertumbuhan yang cepat ini dan perluasan hati yang serentak, rongga perut untuk 

    sementara terlalu kecil untuk menampung jerat-jerat usus ini# Akibatnya jerat ini

    memasuki celom e7tra embrional dan tali pusat @hernia umbilicalis phisiologic<

    yang terjadi pada minggu ke enam#

    &ersamaan dengan pertumbuhan memanjangnya, lengkung usus sederhana

    akan berputar disekitar poros yang dibentuk oleh A#Mesenterica superior# :sus

     besar juga cukup bertambah panjang, sedangkan yeyenum dan ileum selain

     bertambah panjang juga akan membentuk kumparan selama perputaran#

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    13/42

           4       1

    Akhir bulan ke-) lengkung usus yang mengalami herniasi mulai kembali

    kedalam rongga perut# &agian pro7imal yeyenum merupakan bagian pertama

    yang masuk dan mengambil tempat disisi kiri# 8engkung-lengkung yang masuk 

     berikutnya makin lama makin menetap disisi kanan# ?elembung caecum yang

    merupakan bagian caudal lengkung usus sederhana terakhir masuk ke rongga

     perut# :ntuk sementara terletak langsung dibawah lobus kanan hati#

    :sus sederhana belakang membentuk ';) distal colon trans4ersum, colon

    descendens, sigmoid, rectum, bagian atas canalis analis# &agian terminal usus

    sederhana belakang bermuara kedaerah posterior kloaka @suatu rongga yang di

    lapisi endoderm dan dibungkus di batas 4entralnya oleh ektoderm permukaan

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    14/42

           4       1

    Pada akhir minggu ketujuh, membrana kloakalais pecah, menciptakan

    lubang anus untuk usus belakang dan lubang 4entral untuk sinus urogenitalis#

    /iantara keduanya, ujung septum urorektale membentuk badan perineal# Pada saat

    ini proli!erasi ektoderm menutup bagian paling kaudal kanalis analis# /alam

    minggu ke D,regio ini mengalami rekanalisasi, membran analis koyak dan

    terbentuklah jalan terbuka antara rektum dan dunia luar# &agian atas canalis

    analis berasal dari endoderm dan didarahi oleh arteri rectalis superior, suatu

    lanjutan dari arteri mesenterica in!erior yaitu arteri usus belakang# &agian bawah

    @';) bawah< berasal dari ektoderm dan didarahi oleh arteri rectalis in!erior, cabang

    dari arteri pudenda interna# Taut antara regio endoderm dan ektoderm kanalis

    analis ditandai oleh linea pektinata, tepat dibawah kolumna analis# /i garis ini,

    epitel berubah dari epitel silindris menjadi epitel gepeng berlapis#

    b3 Ana!mi

    3ektum merupakan lanjutan dari kolon sigmoid# &agian tersempit disebut

     junctura rectosigmoidea, bagian terlebar disebut ampulla recti yang jika terisi akan

    timbul rasa ingin de!ekasi# 3ectum diperdarahi oleh arteri rectalis superior 

    @cabang dari arteri mesenterica in!erior< yang mendarahi tunika mukosa, arteri

    rectalis media @cabang arteri illiaka interna< mendarahi tunika muskulaaris, arteri

    rectalis in!erior @cabang arteri pudenda interna< mendarahi tunika muskularis#

    &agian akhir dari usus besar adalah kanalis analis yang selalu dalam

    keadaan tertutup dan baru terbuka pada waktu de!ekasi# Panjang 2analis analis

    kurang lebih ' inchi @*cm< berjalan kebawah dan belakang dari ampula rekti

    sampai anus# Terdapat tiga otot pada kanalis analis yaitu m#le4ator ani, m#sphicter 

    eksternus, m#s!ingter internus# Muskulus s!ingter ani internus dibentuk oleh

     penebalan otot polos stratum circulare pada ujung atas kanalis analis# Muskulus

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    15/42

           4       1

    s!ingter ani internus diliputi oleh lapisan otot lurik yang membentuk muskulus

    s!ingter ani eksternus yang bekerja secara 4olunter disara!i oleh ner4us rectalis

    in!erior#

    Muskulus s!ingter ani eksternus dapat dibagi menjadi tiga bagian 5

    '# Pars subkutanea, mengelilingi ujung bawah kanalis analis dan tidak 

    melekat pada tulang#

    (# Pars super!isialis bagian belakang melekat pada os koksigeus dan bagian

    depan pada korpus perineale#

    )# Pars pro!unda, mengelilingi ujung atas kanalis analis dan tidak melekat

     pada tulang#

    2edua pars puborektalis muskulus le4ator ani bergabung dengan pars pro!unda muskulus s!ingter ani eksternus# Serabut muskulus puborektalis pada

    kedua sisi membentuk sebuah lengkung, yang didepan melekat pada kedua os

     pubis dan berjalan di sekeliling junctio anorectalis, menarik junctio ke depan

    sehingga kanalis analis dan rektum membentuk sudut yang tajam#

    3 Fisi!l!i

    ungsi anorektal secara normal adalah

    1$ M!ilias K!l!n

    Motilitas kolon berbeda dengan motilitas usus dimana gelombang peristaltik 

    digantioleh adnya gerakan massa !eces yang propulsi4e disepanjang kolon#

    Motilitas kolon diatur oleh akti!itas listrik myogenik yang diperantarai oleh

     persara!an intriksik dan pleksus mienterikus# Sebaliknya hal ini juga dirangsang

    oleh inner4asi ekstrinsik dadn re!le7 humoral seperti gastrokolik dan ileokolik#

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    16/42

           4       1

    Motilitas kolon ber!ungsi untuk abssorbsi cairan dan pendorongan massa pada

    waktu de!ekasi# ?erakan dari sigmoid ke rectum dihambat oleh beberapa

    mekanisme yang digunakan oleh kontinensi

    2$ K!ninensi

    2ontinensi adalah kemampuan untuk mempertahankan !eses dalam hal ini sangat

    tergantung pada konsistensi !eses, tekanan dalam anus, tekanan rectum, serta

    sudut anorektal# eses yang cair sulit dipertahankan dalam anus# 2ontinensi diatur 

    oleh mekanisme 4olunter dan in4olunter yang menjaga hambatan secara anatomiis

    dan !isiologis jalannya !eses ke rectum dan anus# Penghambat terbesar secara

    !isiologi adalah sudut antara anus dan rectum yang dihasilkan oleh otot le4ator ani

     bagian puborektal anterior dan superior dan otot ini berkontraksi secara

    in4olunter# Adanya perbedaan antara tekanan adan akti4itas motorik anus, rectum,

    dan sigmoid juga menyebabkan progresi!itas pelepasan !eses terlambat# 2ontraksi

    s!ingter ani eksternus seperti pada puborektalis diakti4asi secara in4olunter 

    dengan distensi rectum dan dapat meningkatkan secara 4olunteer selama '-(

    menit# Tekanan istirahat dalam anus kurang lebih (.-' mmCg, dalam rectum .-

    ( mmCg# Apabila sudut antara anus dan rectum lebih dari 6 maka !eses akan

    sulit dipertahankan#

    5$ Menela#6an massa 7eses 8"e7e6asi3

    ?erakan massa dikolon mendorong isi kolon ke dalam rektum kemudian terjadi

     peregangan direktum# Peregangan ini merangsang reseptor tegang di dinding

    rektum yang selanjutnya memicu re!leks de!ekasi# Selanjutnya s!ingter ani

    internus @yang merupakan otot polos< melemas diikuti dengan rektum dan kolon

    sigmoid yang kontraksi lebih kuat# S!ingter anus eksternus juuga melemas dan

    terjadilah de!ekasi# Pada bayi baru lahir de!ekasi bersi!at ototnom tetapi dengan

     perkembangan, maturitas de!ekasi dapat diatur# Pemindahan !eses dari kolon

    sigmoid ke rectum kadang dicetuskan juga oleh rangsang makanan terutama pada

     bayi# Apabila rectum terisi !eses maka akan dirasakan oleh rectum sehingga

    menimbulkan keinginan untuk de!ekasi# 3ektum mempunyai kemampuan yang

    khas untuk mengenal dan memisahkan bahan padat, cair, dan gas# Syarat untuk 

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    17/42

           4       1

    terjadinya de!ekasi normal adalah persara!an sensible untuk sensasi isi rectum dan

     persara!an s!ingter ani untuk kontraksi dan relaksasi, peristaltic kolon dan rectum

    normal, dan struktur organ panggul yang normal# Sikap badan waktu de!ekasi juga

    memegang peranan yang penting# /e!ekasi terjadi akibat peristaltic rectum,

    relaksasi s!ingter ani eksternus, dan dibantu mengedan#

    "3 Pen&a6i

    1$ Mal7!#masi An!#e6al

    a3 De7inisi

    +stilah anomali anorektal meliputi serangkaian cacat bawaan yang

    mencakup spektrum yang luas#

    Mal!ormasi anorektal merupakan mal!ormasi kongenital dari traktus

    gastrointestinal dan yang termasuk didalamnya mulai dari imper!orata membran

    anal sampai kloaka persisten#

    b3 E(i"emi!l!i

    Terjadi pada ' bayi setiap .# kelahiran# 0J nya terjadi pada bayi laki-

    laki# &ayi laki-laki cenderung memiliki kelainan yang lebih berat dibanding bayi

     perempuan#

    +nsiden mal!ormasi anorektal lebih tinggi pada bayi prematur dan bayi

    dengan berat lahir rendah# insiden mal!ormasi anorektal tinggi pada pajanan

    terhadap loraFepam dan insiden yang lebih rendah pada pajanan terhadap

    suplemen asam !olat#

    3 Ei!l!i

    &elum ada etiologi yang jelas# 2adang didapatkan hubungan genetik

    dalam keluarganya# /ahulu diakui ada peningkatan resiko untuk saudara dari

     pasien mal!ormasi anorektal yaitu '5' dibandingkan dengan kejadian pada

     populasi umum ' 5 .# Setelah itu dilaporkanterdapat keluarga dengan ( atau

    lebih anggotanya yang mederita mal!ormasi anorektal dan disertai sindoma

    multisistem# Secara khusus, mutasi pada gen-gen tertentu yang mengkode !aktor-

    !aktor transkripsi telah diketahui terjadi pada pasien dengan berbagai sindrom,

     beberapa diantaranya memiliki pola autosomal dominan# Telah ditemukan adanya

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    18/42

           4       1

     peningkatan insiden dari mal!ormasi anorektal pada pasien pasien dengan trisomi

    (' @Sindrom /own

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    19/42

           4       1

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    20/42

           4       1

     Wingsprwingspread international classi!ication

    ++# 2lasi!ikasi Pena

    &erdasarkan lokasi !istula#

    +# Pada laki-laki

    a3 Fisla (e#ineal

    istula perineal @kutaneus< adalah cacat paling sederhana pada

    kedua jenis kelamin# Penderita mempunyai lubang kecil terletak di

     perineum, sebelah anterior dari titik pusat s!ingter eksterna, di

    dekat skrotum pada pria atau 4ul4a pada perempuan# Penderita

    laki-laki sering pada perineumnya terdapat mal!ormasi jenis

    pegangan ember @bucket-handle

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    21/42

           4       1

    /iagnosis ditegakkan berdasarkan inspeksi sederhana perianal dan

    cacat ini dapat diperbaiki tanpa kolostomi protekti!#

    b3 Fisla Re6!blba#

    Pada !istula rektobulbar, rektum berhubungan dengan bagian

     bawah uretra# &iasanya terdapat lubang yang tidak terlihat di sisi

    anal#

    3 Fisla #e6!(#!sai6a

    istula terbuka ke uretra di daerah prostat # 3ektum dan uretra pars

     prostatika menyatu pada satu dinding# /e!ormitas sakrum lebih

     berat dibandingkan pada !istula rektobulbar# istula retro uretra

    @uretra bulbar ataupun prostatika< merupakan cacat anorektum

    yang paling sering pada penderita laki-laki#"3 Fisla #e6!9esi6a

    3elati! jarang terjadi# Pada penderita dengan !istula rekto4esika,

    rektum berhubungan dengan saluran kemih pada setinggi leher 

    4esika urinaria# Mekanisme s!ingter sering berkembang sangat

     jelek# Sakrum sering tidak terbentuk atau seringkali tidak ada#

    Perineum tampak datar# /ari total seluruh bayi laki-laki yang

    mengalami mal!ormasi anorektal, 'J nya merupakan !istula

    rekto4esika# Prognosis !ungsi usus biasanya jelek# 2olostomi

    diharuskan selama masa neonatus yang disertai dengan operasi

     perbaikan korekti! dikemudian hari#

    e3 An!mali an!#e6al an(a 7isla

    =acat ini mempunyai karakteristik sama pada kedua jenis kelamin#

    3ektum berakhir buntu di belakang uretra# 3ektum tertutup sama

    sekali dan biasanya ditemukan kira-kira ( cm di atas kulit

     perineum# Sakrum dan mekanisme s!ingter biasanya berkembang

     baik# Prognosis !ungsional biasanya baik# /iindikasikan untuk 

    dilakukan kolostomi pada masa neonatus# Anomali ini merupakan

    anomali anorektal yang khas pada pasien /own syndrome#

    73 A#esia #e6m

    Atresia rektum adalah cacat yang jarang terjadi, hanya 'J dari

    anomali anorektum# =acat ini mempunyai kesamaan karakteristik 

     pada kedua jenis kelamin# Cal yang unik pada kasus ini adalah

     penderita mempunyai kanal anus dan anus yang normal# Anus yang

    terlihat normal ini berakhir buntu diatas linea dentata# =acat ini

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    22/42

           4       1

    sering ditemukan ketika mengukur suhu rektum# Ada obstruksi

    sekitar ( cm di atas batas kulit# Penderita ini membutuhkan

    kolostomi protekti!# Prognosis !ungsional sangat baik karena

    mereka mempunyai mekanisme s!ingter yang normal @dan sensasi

    normal

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    23/42

           4       1

    kolostomi dilakukan, diagnosis urologi harus ditegakkan untuk 

    mengosongkan saluran kencing, jika perlu pada saat yang

     bersamaan dilakukan kolostomi#

    e3 Mal7!#masi an!#eal an(a 7isla9arang terjadi pada perempuan# 2ebanyakan terjadi pasien sindrom

    /own#

    73 A#esia Re6m

    Seperti pada laki-laki#

     3ectobladderneck !istula 3ectobulbar !istula

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    24/42

           4       1

     3ectoprostatic !istula Perineal !istula

    +mper!orate anus with no !istula =loaca

    with common channel shorter than ) cm

    =loaca with common channel longer 3ecto4estibular !istula

     

    than ) cm

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    25/42

           4       1

      Perineal !istula

    73 +eala Klinis

    2ebanyakan bayi didiagnosa saat lahir atau segera setelah lahir ketikadidapakan tidak ada mekonium yang keluar dari anus#

    /istensi abdomen dan emesis ditemukan pada mal!ormasi tanpa !istula

    yang tidak terdeteksi dalam (* jam, hal ini akibat kegagalan pengeluaran

    mekonium#

    &isa disertai anomali kongenital yang lain, seperti anomali 4ertebra,

    anomali ekstremitas, de!ek pada jantung, sindrom /own, anomali sistem

    genitourinary, dan anomali lainnya# /ua anomali jantung yang sering

     berhubungan dengan mal!ormasi anorektal adalah tetralogi !allot dan

    de!ek septum 4entrikel#

    Atresia duodenal dan penyakit Cirschsprung @(J< bisa terdapat pada bayi

    dengan mal!ormasi anorektal

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    26/42

           4       1

    3 Dian!sis

    '< Anamnesa

    a# 3iwayat tidak ada pengeluaran mekonium dari anus#

     b# /istensi abdomenc# %mesis

    (< Pemeriksaan !isik 

    +nspeksi perinium untuk mencari mekonium dan ; atau !istula perineal#

    Perhatikan ada tidaknya lubang anus dan sejauh mana perkembangan

    s!ingter# Cal ini dapat dilakukan dengan meregangkan kulit perianal#

    Tentukan ada tidaknya !istula dan lokasinya terhadap kulit dengan cara

    obser4asi selama (*-(6 jam# Adanya mekonium dalam (*-*6 jam pada

     perineum, menunjukan adanya !istula pada kulit dan anomali letak rendah#

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    27/42

           4       1

    :ntuk melihat hubungan antara sistem urinaria terhadap rektum, saring air 

    seni pada popok atau kassa, lalu analisa urinnya# Adanya mekonium pada

    urin menunjukan adanya hubungan antara usus dan sistem urinaria#

    )< Pemeriksaan penunjang

    a< Pemeriksaan radiologi

    :dara sebagai medium kontras akan menggambarkan ujung rektum

    dan membedakan antara lesi letak rendah dan letak tinggi# %4aluasi

    radiologi tidak memberikan gambaran yang sesungguhnya sebelumnya

    (* jam karena rektum masih kolaps# /ibutuhkan sejumlah besar 

    tekanan intraluminal untuk melewati otot s!ingter yang mengelilingi

     bagian bawah rektum# Maka dari itu, pemeriksaan radiologi yang

    kurang dari (* jam akan menunjukkan rektum yang sangat tinggi

    @4ery high rectum"< dan memperlihatkan diagnosis palsu# Selama (*

     pertama ini juga lakukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya

    anomali lain yang dapat berhubungan#

    a# oto pel4is lateral

    =ross table 7-ray

    9ika setelah (* jam tidak terdapat mekonium di daerah

     perineum, atau di urin, letakkan penanda radioopak pada

     perineum dan posisikan pasien pronasi dan pel4is diele4asikan ,

    kemudian !oto lateral pel4is# 8ihat apakah terdapat gas dibawah

    koksigeus untuk terapi selanjutnya# 9uga dapat menentukan letak 

    anomalinya apakah tinggi rendah atau intermediate#

    +n4ertogram

    Pasien diposisikan dalam keadaan inverse @ kepala

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    28/42

           4       1

    dibawah, kaki di atas< dan dilakukan !oto dari arah lateral untuk 

    melihat letak gas di distal rektum#

     b# 3adiogra!i sakrum

    :ntuk melihat gambaran posteroanterior dan lateral dari sakrum#

    3adiogra!i sakrum dilakukan sebelum operasi# /apat

    mengidenti!ikasi de!ek pada sakrum, hemi4ertebra, dan massa

     presakrum#

    c# Augmented-pressure distal colostography

    Merupakan pemeriksaan diagnostik yang penting untuk 

    memperjelas anatomi pada anak dengan mal!ormasi anorektal

    yang membutuhkan kolostomi# /engan !luoroskopi balon

    kateter kemudian dimasukkan ke stoma distal, dan balon

    dikembangkan# 2ateter ditarik kembali, dan kontras yang larut

    air disuntikan# Tekanan ini diperlukan untuk mengatasi tekanan

    dari otot le4ator yang kemudian memungkinakan kontras

    mengalir ke bagian terendah dari usus besar dan

    memperlihatkan adanya !istula# Pada pasien dengan !istula ke

    traktus urinarius, kandung kemih biasanya akan terisi# 9ika tidak 

    ada !istula, kolon bagian distal akan memiliki gambaran yang

     bulat dan tidak ada ekstra4asasiurin#

    d# oiding cystourethrogram @=:?<

    /apat menunjukan adanya !istula tetapi tidak dibutuhkan jika

     bisa dilakukan colostography distal karena =:?

    sensiti!itasnya lebih rendah dibandingkan distalcolostography#

    e# :S? abdomen

    :ntuk melihat traktus genitourinarius dan intuk mencari massa

    lain# /apat ditemukan hidrone!rosis,hidrocolpos, massa

     presakrum, massa abdomen ataupun yang lainnya# Pemeriksaan

    harus dilakukan sebelum dilakukan operasi dan harus diulangi

    setelah 1( jam karena :S? dini kemungkinan tidak cukup untuk 

    menyingkirkan hidrone!rosis karena re!luks 4esikoureteral#

    !# %chocardiogra!i untuk mencari anomali jantung#

    g# Spinal ultrasound atau M3+ tulang belakang

    :ntuk melihat apakah terdapat anomali 4ertebra# /engan

    menggunakan :S?, dapat mengetahui adanya osi!ikasi pada

    tulang belakang, meningocele, teratoma atau lesi lainnya# :S?

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    29/42

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    30/42

           4       1

    Pada bayi dengan satu lubang @kloaka< memiliki kemungkinan yang besar 

    menderita de!ek urologi# &ayi-bayi ini membutuhkan e4aluasi urologi dan ada

    tidaknya hydrocolpos harus di e4aluasi menggunakan ultrasonogra!i# Pada

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    31/42

           4       1

     beberapa bayi memerlukan tindakan kolostomi# 2olostomi dilakukan di bagian

     proksimal supaya tidak mengganggu proses perbaikan mal!ormasinya, juga

    supaya tidak menyisakan banyak usus terbuang sia-sia untuk memungkinkan

    dilakukannya  pull-through maneuver   pada distal rektosigmoid# Selama

     pembukaan kolostomi, jika terdapat hydrocolpos harus dilakukan drainase# 9ika

    hydroclpos tidak terlalu besar dan tidak mencapai dinding abdomen diatas

    kantung kemih, maka drainase dapat dilakukan menggunakan rubber tube# 9ika

    hydrocolpos terlalu besar, dapat menyebabkan distress pernapasan, drainase dapat

    dilakukan dengan menghubungkan dindng 4agina dengan dinding abdomen

    sebagai tabung 4aginostomi#

    Pada !istula perineal, dapat dilakukan anoplasti primer tanpa kolostomi#

    Masalah yang dihadapi adalah bayi lahir prematur dengan kondisi sakit berat dan

    terdapat de!ek lain yang berhubungan# Pada kasus ini, dapat dilakukan dilatasi

    !istula untuk mem!asilitasi pengosongan kolon saat penundaan operasi de!initi!#

    Pada !istula 4estibular, mal!ormasi ini mungkin dapat diperbaiki selama

     periode neonatal tanpa kolostomi, namun sayangnya menimbulkan komplikasi

     pada beberapa pasien# 2eputusan untuk dilakukan perbaikan secara primer atau

    kolostomi terbuka harus berdasarkan pengalaman dari ahli bedah yang akan

    melakukan tindakan ini# 2olostomi masih menjadi tindakan yang e!ekti! untuk 

    melindungi pasien ini#

    Pasien dengan !istula perineal atau 4estibular yang sakit berat karena

    alasan medis lain hanya dapat dilakukan dilatasi dari !istula untuk dekompresi

    kolon# &eberapa pasien dapat dilakukan perbaikan mal!ormasi pada kemudian

    hari tergantung pada pengalaman ahli bedah yang bersangkutan#

    K!l!s!mi

    &iasanya dilakukan sebagai tahap pertama pada neonatus dengan anomali

    letak tinggi# Tindakan kolostomi merupakan upaya dekompresi, di4ersi, dan

    sebagai proteksi terhadap kemungkinan terjadinya obstruksi usus# 2olostomi pada

    kolon desendens merupakan prosedur yang ideal untuk penatalaksanaan awal

    mal!ormasi anorektal# 2olostomi desenden dibentuk pada kolon desenden di

     pertemuan antara kolon desenden dengan sigmoid yang berlokasi di kuadran kiri

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    32/42

           4       1

     bawah abdomen dengan stoma yang terpisah# Stoma yang proksimal terhubung ke

    saluran pencernaan atas dan menyalurkan !eses# Stoma distal, atau disebut juga

    !istula lendir terhubung ke rektum dan mengalirkan sejumlah kecil lendir# Stoma

    distal ber!ungsi untuk irigasi dan tes diagnostik# 2olostomi pada kolon desendens

    mempunyai beberapa keuntungan dibanding dengan kolostomi pada kolon

    asendens atau trans4ersum# &agian distal dari kolostomi akan mengalami

    dis!ungsi dan akan terjadi atropi karena tidak digunakan# /engan kolostomi pada

    kolon desendens maka segmen yang akan mengalami dis!ungsi menjadi lebih

     pendek# Atropi dari segmen distal akan berakibat tejadinya diare cair sampai

    dilakukan penutupan stoma dan hal ini dapat diminimalkan dengan melakukan

    kolostomi pada kolon desendens# Pembersihan mekanik kolon distal lebih mudah

    dilakukan jika kolostomi terletak di bagian kolon desendens#

    Pada kasus dengan !istula rektourinary, urin sering keluar melalui kolon,

    untuk kolostomi distal, akan keluar memalui stoma bagian distal tanpa adanya

    absorbsi# &ila stoma terletak di kolon proksimal, urin akan keluar ke kolon dan

    akan diabsorbsi, hal ini akan meningkatkan resiko terjadinya asidosis metabolic#

    2olon sigmoid yang terletak di distal kolostomi masih cukup panjang dan dapat

    mencapai perineum saat dilakukan prosedur pull-through#

    Pemisahan stoma juga dapat mencegah tumpahan tinja dari usus proksimal

    ke usus distal hal ini dapat menghindari bercampurnya !eses dengan traktus

    urinarius dan menyebabkan in!eksi saluran kemih# 9ika kolostomi dilakukan pada

     bayi baru lahir, harus dilakukan irigasi pada usus bagian distal untuk membuang

    mekonium# Cal ini dilakukan untuk mencegah pembentukan megasigmoid#

    /istensi rectum yang lama akan menyebabkan kerusakan dinding usus yang

    irre4ersible disertai dengan kelainan hipomotilitas dinding usus yang menetap, halini akan menyebabkan konstipasi di kemudian hari#

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    33/42

           4       1

    Sebelum dilakukan rekonstruksi anorektal, anatomi dari mal!ormasi anorektal

    digambarkan dengan high-pressure distal colostography (loopography). &iasanya

    dilakukan )-* minggu setelah kolostomi dan keadaan umum bayi baik#

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya !istula, untuk 

    mengkon!irmasi tipe dari mal!ormasi anorektal, atau untuk melihat patensi dari

    kolon distal#

    Limie" P!se#i!# Saial An!#e!(las&

    /apat dilakukan saat periode neonatal pada mal!ormasi yang terdapat

    !istula di perineum# Pada bayi yang tidak dapat dilakukan prosedur ini saat

    neonatal karena sakit dan memiliki anomali lain yang berhubungan, maka dapat

    dilakukan perbaikan @repair< pada waktu berikutnya# Pada limited PSA3P, tidak 

    diperlukan pemotongan otot le4ator untuk mencapai rektum#• &ayi diposisikan pronasi# Pada laki-laki, dipasang kateter# /istal

    dari ujung rektum menyentuh uretra posterior, maka hati-hati

    cedera pada uretra#

    • +denti!ikasi pusat kontraksi s!ingter 

    • +nsisi posterosagital, diperdalam sampai mencapai rektum dengan

    memotong s!ingter ani#

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    34/42

           4       1

    •9ahit daerah mucocutaneus junction disekitar ori!isium !istula

    menggunakan benang multiple 0- silk#

    • 2etika traksi dipertahankan pada usus, diseksi melingkar rektum

    sampai rektum mencapai perineum#

    • iksasi rektum di perineum

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    35/42

           4       1

    P!se#i!# Saial An!#e!(las& 8PSARP3 (a"a la6i;la6i "enan 7isla

    #e6!#ee#al aa #e#!9esi6al

    A# Posisi pronasi dengan pel4is ditinggikan# Pasang kateter urin, pastikan

    ureter terletak di tempat yang benar karena dapat bisa masuk ke rektum

    melalui !istula# +denti!ikasi s!ingter 4olunter# 3encanakan insisi pada

     posterior sagital

    +nsisi pada posterior sagital mendekati serat parasagital pada s!ingter 

    eksterna , lemak ischiorectal dan le4ator ani pada garis tengah#

    =# /inding rektal posterior terlihat#

    /# /inding posterior rektum dibuka di garis tengah%# /inding posterior rektum dibuka sampai !istula rektouretral terlihat,

    ligasi dengan benang absorbable 0-

    # Pisahkan rektum dari uretra posterior dengan diseksi diatas !istula

    ?# 3ektum dapat dimobilisasi# 9ahit pada bagian anterior untuk menutup

     perineum

    C# 3ektum ditarik dan ditempatkan pada s!ingter 

    +# >tot le4ator dan s!ingter ani dijahit dengan mengikutsertakan sebagian

    dinding rektum

    9# 9ahit untuk menutup insisi posterosagital dan anoplasti selesai

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    36/42

           4       1

    PSARP minimal (a"a ba&i la6i;la6i "enan 7isla (e#ineal

    • +denti!ikasi anus dengan stimulasi otot

    • +nsisi dari anus ke sekitar !istula

    • istula dan ujung rektum dimobilisasi

    • &agian depan dari s!ingter yang berbentuk corong dibelah pada garis

    tengah

    • :jung usus diletakkan di pusat s!ingter 

    • Tutup bagian anterior dari s!ingter yang berbentuk corong dan anoplasti

    Ans Im(e#7!#aa Tan(a Fisla

    Pada pasien dengan anus imper!orata dan tanpa !istula, ujung dari rektum

    yang buntu letaknya sama pada pasien dengan !istula ureterobulbar# Walaupun

     begitu, karena rektum masih terletak menempel pada posterior uretra,

     pemisahannya dari uretra harus hati-hati# 8angkah operasinya sama seperti pada

    !istula rektouretral#

    Limie" PSARP (a"a ba&i (e#em(an "enan 7isla 9esibla# aa (e#ineal

    • Posisi supinasi

    • +denti!ikasi anus dengan stimulasi otot

    • +nsisi kulit dari anal sampai dan mengelilingi !istula

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    37/42

           4       1

    • istula dimobilisasi dari dasar perineal atau kulit 4ul4a;mukosa

    • istula dipisahkan dari 4agina

    • 3ektum dipisahkan dari otot lateral yang menempel

    • Pembedahan pada garis tengah diperpanjang melewati dinding anterior 

    s!ingter sampai ke anus

    • 3ektum ditarik ke tengah-tengah s!ingter 

    • Perineum di perbaiki setidaknya dengan dua lapis jahitan

    Pe#awaan P!s!(e#ai9e

    Pasien dengan PSA3P standar menggunakan kateter untuk )-. hari

    Pasien dengan limited PSA3P menggunakan kateter untuk (-) hari Pasien dengan !istula rektouretral menggunakan kateter selama 1 hari

    Pasien dengan perbaikan kloaka, menggunakan kateter selama ) minggu

    Antibiotik pro!ilaksis dilanjutkan selama pasien menggunakan kateter 

    /ilatasi anus dengan Cegar dilator dimulai sejak ( minggu postoperati! 

    • :kuran Cegar tergantung usia pasien

    • /ilatasi dilakukan dua kali sehari

    • :kuran dilator ditingkatkan ukurannya setiap minggu sampai

    ukuran yang tepat tercapai

    • 9ika sudah tercapai, lakukan penutupan kolostomi

    • /ilatasi harus tetap dilanjutkan setelah penutupan

    • 9ika dilator sudah dapat dimasukkan dengan mudah, kurangi

     jadwal pemakaiannya, satu kali sehari dalam satu bulan, dua kali

    seminggu untuk dalam bulan, satu kali seminggu dalam satu bulan,

    satu kali seminggu dalam tiga bulan#

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    38/42

           4       1

    Reanas!m!sis 6!l!n

    Penutupan kolostomi biasanya dilakukan dua atau tiga bulan setelah operasi

    de!initi!, luka operasi telah sembuh serta dilatasi anus telah sempurna#

    Sebelum dilakukan punutupan kolostomi, dilakukan pemeriksaan radiogra!i

    loopogra!i untuk menge4aluasi bagian proksimal dan disal dari usus# Setelah

    dilakukan penutupan kolostomi, pasien dapat mengalami pergerakan usus

    yang meningkat dan juga terjadi ekskoriasi perineal# Setelah beberapa minggu,

     peristaltik usus akan menurun, dan pasien sering mengalami konstipasi#

    Setelah enam bulan, peristaltik yang lebih teratur mulai terbentuk#

    Pasien harus melakukan !ollow up rutin dalam dua tahun pertama• Pada satu tahun pertama, setiap )-0 minggu

    • Pada tahun kedua, setiap ) bulan

    • ollow up selanjutnya setiap )-'( bulan, tergantung dari keadaan

    !ungsionalnya

     3 K!m(li6asi

    o Pe#7!#asi ss

    Pada bayi yang didiagnosa imper!orata anus saat lahir, harus menunggu

    (* jam untuk operasi untuk memastikan tidak ada !istula# Periode

    lamanya menunggu ini merupakan waktu yang dianjurkan ahli bedah

    yang sangat berpengalaman dan tidak meningkatkan resiko operasi#

    Walaupun sangat jarang, beberapa bayi mengalami per!orasi pada

     periode ini#

    o Un"#aine" h&"#!!l(!s

    Cidrocolpos dapat membesar dan menyumbat ureter jika tidak 

    dilakukan drainase#o In7e6si l6a !(e#asi

    9ika in!eksi hanya mengenai lapisan super!isial dari luka, tidak diikuti

    dengan terbukanya jahitan pada rektum yang telah dilakukan  pull 

    through dan mendapatkan penanganan yang tepat, maka kemungkinan

     besar tidak terjadi sekuele pada !ungsionalnya# Tetapi jika in!eksi

    disertai terbukanya jahitan, dapat menyebabkan sekuele seperti

    inkontinensia @dengan kemungkinan prognosis yang baik

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    39/42

           4       1

     pel4ic yang berat# 8uka operasi yang terbuka kembali ini sering terjadi

     pada pasien yang menjalani operasi primer tanpa kolostomi# Maka dari

    itu, walaupun kita mengetahui banyak keuntungan pada operasi yang

    dilakukan pada awal kehidupan bayi tanpa kolostomi, tetap dianjurkan

    untuk melakukan kolostomi#

    o  K!nsi(asi

    Sekuele yang paling sering setelelah operasi# Makin rendah letak 

    mal!ormasi, semakin besar kemungkinan konstipasinya# Penderita-

     penderita tersebut membutuhkan diet kaya serat dan kadang-kadang

    diberi pencahar untuk mengkosongkan rektum setiap hari# Anjurkan

    makanan yang berserat tinggi dan bersi!at laksati! seperti gandum, roti,

    susu, buah-buahan, sayuran#

     3 P#!n!sis

    • Prognosis tergantung dari tipe de!ek, ada atau tidaknya mal!ormasi dan

    sindrom yang berhubungan# Pada yang tidak mengalami komplikasi

    karena adanya anomali lain yang berhubungan, kemungkinan dapat

     bertahan hidupnya mencapai 'J#

    • Semua pasien dengan mal!ormasi anorektal dapat bertahan hidup, maka

    dari itu prognosisnya tergantung dari ada tidaknya kontinensia !eses#

    Pada pasien dengan peristaltik usus satu sampai tiga kali per hari, dan

    memperlihatkan perasaan mengedan saat terjadi pergerakan usus berarti

    mempunyai pola pergerakan usus yang baik dan biasanya mempunyai

     prognosis yang baik# Pasien dengan pergerakan usus yang meningkat

    atau yang mengeluarkan !eses terus-menerus tanpa menunjukan adanya

    sensasi atau mengedan, mempunyai prognosis buruk untuk 

    !ungsionalnya#

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    40/42

           4       1

      Presentasi pasien dengan !ungsi usus normal setelah pubertas

    )A) I<

    PEM)A*ASAN

    An# MP, ( tahun ( bulan menderita mal!ormasi anorektal dimana pasien

    tidak memiliki lubang anus ketika lahir# &ayi juga muntah sewaktu berusia ( hari#

    &erdasarkan teori yang sudah dipaparkan, hal ini sesuai dengan gambaran klinis

    dari mal!ormasi anorektal# Tidak ada riwayat !eses atau mekonium yang keluar 

    dari saluran kemih memberi gambaran bahwa tidak terdapat !istula ke saluran

    urin# /ari anamnesis juga diketahui bahwa tidak ada lubang lain disekitar 

     perineum, hal ini memberi melemahkan mal!ormasi anorektal tipe !istula perineal#

    Pasien telah menjalani operasi tahap pertama dan kedua di 3S=M, dan

    operasi tahap ketiga di 3SPA/ ?atot Soebroto# +bu tidak mengetahui jelas jenis

    operasinya, namun berdasarkan literatur, pada mal!ormasi anorektal dilakukan

    tiga tahap operasi, dimana operasi tahap pertama adalah kolostomi, tahap kedua

    adalah pembentukan anus, dan tahap ketiga adalah reanastomosis kolon#

    Pada pasien ini tidak ada keluarga yang memiliki keluhan atau penyakit

    yang sama dengan pasien# 3iwayat keluarga ditanyakan karena pada mal!ormasi

    anorektal penyebab pastinya belum diketahui dan kadang didapatkan hubungan

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    41/42

           4       1

    genetik serta terdapat peningkatan insiden pada yang anggota keluarganya

    mengalami mal!ormasi#

    Selama hamil, ibu tidak mengkonsumsi obat-obatan# Cal ini ditanyakan

    karena insiden mal!ormasi anorektal tinggi pada ibu yang sewaktu hamil

    mengkonsumsi loraFepam# An# MP lahir prematur pada usia kehamilan 6 bulan

    dan lahir dengan berat ( gram, hal ini sesuai dengan literatur dimana insiden

    mal!ormasi anorektal lebih tinggi pada bayi prematur dan bayi dengan berat lahir 

    rendah#

    /iagnosis mal!ormasi anorektal dapat ditegakkan melalui anamnesis,

     pemeriksaan !isik dan pemeriksaan penunjang#

    Pada pasien ini ketiga tahap operasi telah selesai dilakukan#

    DAFTAR PUSTAKA

    ?ros!eld 9, >Neill 9, =oran A, onkalsrud %# Pediatric Surgery 0th edition#

    Philadelphia5 Mosby elsei4ier, (0O '.00-DD#

    2umar P, &urton &2# =ongenital Mal!ormations %4idence-&ased

    %4aluation and Management# :nited States o! America5 The Mc?raw-Cill

    =ompanies, +nc#O (6#

    Puri P, Collward %M# Pediatric Surgery Atlas Series# erlag-&erlin

    Ceidelberg 5 Springer, (0

    Puri P, Collward %M# Pediatric Surgery Atlas Series# erlag-&erlin

    Ceidelberg 5 Springer, (0

    Qachariou Q# Pediatric Surgery /igest# erlag-&erlin Ceidelberg 5 Springer,

    (0

    Arensman M3, &ambini A/, Almond SP, Pediatric Surgery# :nited States

    o! America 5 8andes &ioscience, (

    8e4itt MA, PeRa A# Anorectal mal!ormations# Orphanet Journal of Rare

     Diseases# (1O(5))# doi5'#''60;'1.-''1(-(-))#

  • 8/17/2019 Presus Malformasi Anorektal-Mesi

    42/42

    Pena A. Malformasi Anorektum. Dalam: A. Samik Wahab. Ilmu Kesehatan

    Anak Nelson. Edisi bahasa Indonesia. Edisi 15 Vol 2. Jakarta : EGC, 2000

    Sadler, T. W. 2010. Embriologi Kedokteran Langman. Edisi ke-10.

    Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran