Presentasi TB (Kk)

26
PORT FOLIO FAMILY HEALTH CARE PROJECT JUDUL KASUS Lansia 61 tahun denan Tu!e"#u$%sis %n t"eat&ent denan a$e"i "inan dt OAT 'Dia!etes Me$$itus( Hi)e"u"i*e&ia ' Hi)e"$i)ide&ia DOKTER MUDA PEMBINA WAKTU PEMBINAAN 19 Mei 2015 PEMBIMBING ROTASI KLI+IK DOKTER KELUAR,A FAKULTAS KEDOKTERA+ U+I-ERSITAS .RA/IJAYA 0 12

description

TB in the community

Transcript of Presentasi TB (Kk)

Slide 1

PORT FOLIO FAMILY HEALTH CARE PROJECT

JUDUL KASUSLansia 61 tahun dengan Tuberkulosis on treatment dengan alergi ringan dt OAT &Diabetes Mellitus, Hiperuricemia & Hiperlipidemia

DOKTER MUDA PEMBINA

WAKTU PEMBINAAN19 Mei 2015PEMBIMBING

ROTASI KLINIK DOKTER KELUARGAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA2015

PasienNamaTn. SartonoTanggal lahir (usia)28 Septeember 1954 (61 tahun)AlamatJln. Semanggi Barat No12, MalangJenis KelaminLaki - lakiAgamaIslamPekerjaanPensioner (Sebelum itu, Supir Agent Travel)Kedatangan yang ke8Telah diobati sebelumnyaHipertensi, Hiperurisemia, HiperlipidemiaAlergi obatObat AntituberkulosisSistem pembayaranBPJSNama Fasilitas Pelayanan KesehatanPuskesmas DinoyoNo. Rekam Medis22663.XXTanggal ke Poli KIA12 Mei 2015Identitas PasienAutoanamnesisAlasan kedatangan/keluhan utamaPasien mengeluh seluruh badannya rasa gatal setiap kali pasien minum obat antituberkulosis (OAT). Gatal dirasakan sekitar 1 jam setelah minum obat dan hilang 6jam kemudian. Menurut pasien, kulit pada perut, dada, punggung, kaki dan tangan menjadi merah, bentuk bulat bulat, tidak ada peninggian pada bahgian kulit yang menjadi merah, tidak ada cairan atau darah yang keluar, kulit tidak menjadi basah, tidak mengelupas dan tidak ada rasa nyeri. Pasien sudah pernah berobat di Puskesmas Dinoyo untuk rasa gatalnya dan pernah diberi obat. Rasa gatal menurun namun tidak hilang. Pasien mengatakan bahwa rasa lebih enak jika digosok dengan pasir. Pasien juga mengatakan bahwa pertama kali muncul rasa gatal, pasien tidak dapat melakukan aktivitas seharian karena rasa gatalnya. Namun setelah diberi obat, pasien dapat melakukan aktivitas seharian walaupun masih ada rasa gatal. Awalnyal pasien berpikir bahwa akan disuruh untuk memberhentikan obat OAT atau diganti obat, namun sekarang pasien menyadari bahwa OAT tidak bisa dihentikan. Namun pasien berharap dapat diberi obat untuk menghilangkan rasa gatal total. Selain untuk rasa gatalnya, pasien juga ingin kontrol unuk penyakit hipertensi, kolesterol dan asam urat yang diderita sejak tahun 2013. Menurut pasien, setiap bulan pasien akan memeriksa darah untuk mengetahui kadar kolesterol dan asam urat.

AnamnesaRiwayat perjalanan penyakit sekarangPasien didiagnosa dengan tuberkulosis pada 18 Desember 2014. Saat itu, pasien ke Puskesmas Dinoyo dengan keluhan batuk berdahak tanpa darah selama 3 minggu, keringat dingin pada waktu malam dan sering demam sejak 2 minggu sebelumnya. Selain itu, pasien juga mengeluh berat badannya turun sebanyak 13kg dalam 1 bulan tanpa aktivitas fizik yang berat. Saat itu, pasein mengatakan bahwa sering capek dan pasien lebih suka tidur karena rasa lemas. Di puskesmas, pasien diperiksa sputum sebanyak 3 kali yaitu pada saat pasien datang ke puskesmas, kemudian pasien diberi bekas untuk mengumpulkan dahak pada saat bangun tidur pada besok hari dan dibawa ke puskesmas, dan terakhir pada saat menyerahkan dahak pagi di puskesmas. Pasien didiagnosa dengan tuberkulosis apabila hasil pemeriksaan dahak menunjukkan 2 dari tiga sampel sputum adalah postif. Pasien segera dimulakan dengan Program Antituberkulosis dan diberi obat untuk minum. Pasien di KIE oleh pelayan kesehatan di Puskesmas mengenai lama dan cara minum obat, efek samping dari obat, kapan obat harus dihentikan dan pemeriksaan ulang dahak. Awalnya, pasien diberi 4 jenis obat dalam bentuk 1 pill berwarna merah yang diminum setiap hari. Setelah 2 bulan, pasien mula minum 1 pill berwarna kuning yang isinya 2 jenis obat dan pasien disuruh minum obat tersebut untuk 4 bulan. Sekarang, pasien masih dalam bulan kedua.

Menurut pasien, awalnnya sukar untuk menerima kenyataan bahwa dirinya mempunyai TB. Pada waktu yang sama, pasien mengatakan bahwa dia takut dan risau untuk memberitahu ahli keluarga bahwa dirinya mempunyai TB dan bagaimana persepsi keluarga terhadap penyakit TB. Dengan KIE dari pelayan kesehatan Puskesmas, pasien tekad untuk meneruskan pengobatan sehingga selesai dan pasien yakin bahwa dirinya akan sembuh total dari TB. Apabila memberitahu keluarganya buat kali pertama, isteri pasien menangis karena tidak dapat menerima kenyataan bahwa suaminya mempunyai TB namun anak anak paSien menerima dengan baik. Namun begitu, setelah mendengar mengenai perjalananan penyakit TB dari pelayan kesehatan, isteri pasien mula tabah dan sekarang mendukung suaminya dalam perjalanan menuju pemulihan penuh dari TB. Menurut pasien, dia berasa amat bersyukur karena isteri dan anak-anaknya masih bersama-sama dengan dia dan tidak memilih untuk meninggalkan dirinya setelah tahu mengenai penyakitnya.

Selain TB, pasien juga mempunyai Diabetes, Hyperuricemia dan Hyperlipidemia sejak tahun 2013. Pasien rutin minum obat buat ketiga-tiga kondisi di atas sejak 2 tahun ini. Menurut pasien, dia memeriksakan dirinya di Puskesmas karena merasa kepalanya berat jika berjalan dan pada saat bangun tidur. Rasa beratnya membaik jika beristirehat. Keluhan ini dirasakan selama 1 minggu dan akhirnya pasien ke Puskesmas untuk memeriksa. Selain kepalanya terasa berat, pasien juga mengeluh lutunya terasa nyeri saat bangun dari duduk dan lehernya terasa seperti kaku. Keluhan ini dirasakan untuk 1 bulan dan pasien disarankan dari anaknya untuk melakukan pemeriksaan darah lengkap. Hasil pemeriksaan ini pada tahun 2013 menunjukkan kadar asam urat dan kolesterol yang tinggi. Sejak itu, pasien rutin minum obat dan rutin kontrol setiap bulan.

Riwayat penyakit keluarga Isteri pasien pernah ada serangan sakit jantung 6 bulan yang lalu dan rawat inap di Rumah Sakit Islam selama 7 hari. Saat ini, isteri pasien dikatakan sembuh dan sudah tidak kontrol lagi. Riwayat penyakit lain tidak ditemukan. Apabila ditensi, didapatkan tekanan darah Ibu. Wartiah adalah 160/100.Anak pertama pasien, Ny. FiTRI Setiawati, didiagnosa dengan hipertensi 2 minggu yang lalu dan sekarang minum obat Amlodipine 1 kali sehari. Saat ditensi, didapatkan tekanan darah yang masih tinggi yaitu 140/100. Riwayat penyakit lain tidak ditemukan. Suaminya tidak mempunyai sebarang penyakit. Saat ditensi, didapatkan tekanan darah adalah 150/90.Anak kedua pasien, Bpk Agustono tinggal di Jakarta setelah menikah dan keluarga tidak tahu mengenai riwayat penyakit anak ini.Anak ketiga pasien, Bpk Ela Hikmahwati tidak mempunyai sebarang penyakit. Menurut bpk Ela, dia tidak pernah periksa di Puskesmas atau Rumah Sakit. Apabila ditensi pada saat bina keluarga, tekanan darah adalah 140/90.

Riwayat penyakit dahulu Pasien tidak pernah opname atau rawat inap selama ini. Riwayat penyakit lain tidak ditemukan.

Anggota keluarga pasienNamaUsia Gender Hubungan Pendidikan Pekerjaan Berpartisipasi Ny. Wartiah55PerempuanIsteri pasienSDIRTYaNy. Fitri37Perempuan Anak ke-1SMAJualan di pasarYa Tn. Miftahul38Laki-lakiSuami Ny. FitriSMAJualan di pasarYaTn. Agustono33Laki-lakiAnak ke-2SMAPerusahaan di JakartaTidak Ny. Titin 31PeremouanIsteri Tn. AgustonoSMAIRTTidakNy. Ela28PerempuanAnak ke-3SMAIRTTidakTn. Samudji30Laki-lakiSuami Ny. Ela SMAJualan & servis HP di Plaza MalangTn.Sartono merupakan pasien dengan Tuberkulosis positif on treatment sejak Desember 2014. Sejak minum obat antituberkulosis, beliau mengeluh seluruh badannya rasa gatal setiap kali pasien minum obat antituberkulosis (OAT). Gatal dirasakan sekitar 1 jam setelah minum obat dan hilang 6jam kemudian. Menurut pasien, kulit pada perut, dada, punggung, kaki dan tangan menjadi merah, bentuk bulat bulat, tidak ada peninggian pada bahgian kulit yang menjadi merah, tidak ada cairan atau darah yang keluar, kulit tidak menjadi basah, tidak mengelupas dan tidak ada rasa nyeri. Pasien sudah pernah berobat di Puskesmas Dinoyo untuk rasa gatalnya dan pernah diberi obat. Rasa gatal menurun namun tidak hilang. Alasan saya memilih pasien ini adalah karena pada saat saya bertemu dengan pasien ini di Poli Umum, beliau mengatakan bahwa beliau berpikir unuk menghentikan OAT karena rasa gatal yang dirasakan. Pada saat saya berbicara dengan pasien ini, saya mendapat tahu bahwa keluarga pasien ini juga amat risau dengan kondisi pasien. Selain itu, Tn. Sartono mengatakan bahwa anak serta isterinya jarang melakukan pemeriksaan kesehatan. Jadi , saya memilih pasien ini dengan harapan bahwa saya bisa menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai kondisi Tn. Sartono serta memberikan harapan kepada keluarga ini bahwa penyakit TB bisa sembuh jika pasien rutin minum obat. Selain itu, saya juga ingin menasihati keluarga ini supaya mereka melakukan pemeriksaan di PUSKESMAS.

Alasan melakukan pembinaan pada keluarga iniDIAGNOSIS HOLISTIKAspek personal Tn. Sartono mengeluh seluruh badannya rasa gatal setiap kali beliau minum obat antituberkulosis (OAT). Gatal dirasakan sekitar 1 jam setelah minum obat dan hilang 6jam kemudian. Menurut beliau, kulit pada perut, dada, punggung, kaki dan tangan menjadi merah, bentuk bulat bulat, tidak ada peninggian pada bahgian kulit yang menjadi merah, tidak ada cairan atau darah yang keluar, kulit tidak menjadi basah, tidak mengelupas dan tidak ada rasa nyeri. Beliau sudah pernah berobat di Puskesmas Dinoyo untuk rasa gatalnya dan pernah diberi obat. Rasa gatal menurun namun tidak hilang. Beliau mengatakan bahwa rasa lebih enak jika digosok dengan pasir. Beliau juga mengatakan bahwa pertama kali muncul rasa gatal, dirinya tidak dapat melakukan aktivitas seharian karena rasa gatalnya. Namun setelah diberi obat, beliau dapat melakukan aktivitas seharian walaupun masih ada rasa gatal. Awalnyal beliau berpikir bahwa akan disuruh untuk memberhentikan obat OAT atau diganti obat, namun beliau menyadari bahwa obat OAT tidak bisa dihentikan. Namun beliau berharap dapat diberi obat untuk menghilangkan rasa gatal secara total. Selain untuk rasa gatalnya, pasien juga ingin kontrol unuk penyakit hipertensi, kolesterol dan asam urat yang diderita sejak tahun 2013. Menurut pasien, setiap bulan pasien akan memeriksa darah untuk mengetahui kadar kolesterol dan asam urat.

Aspek klinikTuberculosis Paru on treatment dengan alergi ringan terhadap obat antituberkulosis

Family ApproachAspek risiko internalTn. Sartono tidak mempunyai sebarang faktor genetik maupun biologis untuk TB. Namun begitu, beliau mempunyai faktor resiko yang tinggi untuk mendapat TB dari aspek pekerjaan beliau. Pekerjaan beliau sebagai seorang supir untuk sebuah travel agensi menyebabkan beliau sering mempunyai kontak dengan banyaK orang dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, beliau menghabiskan banyak waktu di dalam mobil bersama penumpang. Ini sangat memungkinkan penularan penyakit respirasi yang bisaBditularkan melalui udara dan salah satu penyakit seperti itu adalah tuberculosis.BUntuk penyakit hipertensi, Tn. Sartono mempunyai faktor resiko genetik karena kedua ibu dan bapanya mempunyai hipertensi malahan bapanya meninggal karena penyakit stroke pada usia 77 tahun. Selain itu, gaya hidup Tn. Sartono dan keluarganya sangat mempengaruhi penyakit hipertensi karena dirinya, isterinya, anak serta menantunya mempunyai hipertensi. Pada saat wawancara dengan pasien dan keluarganya, mereka memberitahu bahwa setiap pagi dan sore hari, ada gorengan yang akan dibuat sendiri di rumah. Selain itu, anak pertama Tn. Sartono, Ny. Fitri Setiawati bekerja menjual gorengan di Pasar Singosari. Pola makan yang tidak sehat ini juga menyumbang ke penyakit hiperlipidemia yang ada pada Tn. Sartono.

Aspek risiko eksternal Kawasan perumahan pasien ini adalah di dalam gang yang sangat sempit. Jarak antara rumah Tn. Sartono dengan rumah di depannya hanya 1,5 meter. Ini menyebabkan sering ada kontak dengan orang disekeliling sehingga faktor resiko untuk penyakit menular amatlah tinggi. Dan menurut keluarga ini, mereka sering batuk pilek apabila ada tetangga di sebelah yang sakit. Pada saat wawancara dengan keluarga ini, saya mendapat tahu bahwa penghasilan keluarga ini sangat rendah. Menurut Tn. Sartono, gajinya sebagai supir hanya sebanyak Rp. 600000 sebulan malahan ada waktu apabila beliau mendapat kurang dari itu. Ini menyebabkan mereka hanya bisa membeli makanan yang murah dan menurut mereka, makanan seperti ubi singkong, daun singkong, santan sebagai penambah rasa makanan dan telur (pasien pernah memelihara ayam sewaktu anak anaknya masih kecil) merupakan makanan yang sering dimakan. Ini merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kadar kolesterol pasien serta penyakit hipertensi yang diderita oleh Tn. Sartono dan keluarganya.Derajat fungsional A little bit of diffilculty

Mandala of Health

GAYA HIDUPSosio ekomomi yang rendah menyebabkan pola makan yang tidak sehatPemenuhan kebutuhan primer adalah prioritas utama- Olah raga kurang

PERILAKU KESEHATAN-Higiene linkungan kurang.-Higiene peribadi lbaik-Berobat hanya jika ada keluhanPELAYANAN KESEHATAN- Jarak rumah dari PUSKESMAS DINOYO 2.5KM.- Jarak rumah dari RSSA 6KMFAKTOR BIOLOGI - Pasien dan seluruh keluarga mempunyai hipertensi (tidak kontrol)Pasien-TB (+) sejak Desember 2014-Timbul gatal gatal di seluruh tubuh selepas minum obat TB-DM, Hiperuricemia dan hiperkolesterolemia LINGK. PSIKIO-SOSIO-EKONOMI-Pendapatan keluarga rendah-Kehidupan social dengan lingkungan baikLINGK. FISIK- Ventilasi dan penerangan di dalam rumah kurang (Tidak ada jendela)- Rumah mepet dengan rumah jiran LINGK. KERJA- Sering kontak dengan orang dari luar negeri/Negara

NoKegiatanSasaranWaktuHasil yang diharapkanKeterangan1Aspek PersonalMemberitahu pasien bahwa gatal yang diraasakan merupakan efek samping ringan dari OAT yang diminum. Disebabkan ini adalah reaksi yang ringan, OAT harus tetap terus diminum. Selain itu, menasihati keluarga mengenai pola makan yang sehat.1 jamPasien akan terus minum OAT tanpa tertinggal. Gaya hidup serta pola makan pasien dapat berubah supaya kadar kolesterol dan asam urat dapat diturunkan2Aspek KlinisMembantu keluarga memahami bahwa mengobati TB adalah prioritas utama pasien dan gatal yang dirasakan adalah afek samping yang bisa dikontrol dengan obat.Selain itu, menasihati dan mengajar keluarga mengenai cara mengurangkan tekanan darah tinggi sekeluarga. 1 jamMereka bisa menerima kondisi Tn. Sartono. Selain itu, mereka bersedia untuk mengubah gaya hidup dan pola makan.Keluarga banyak menanyakan cara cara makan yang benar serta aktivitas fizik yang dapat dilakukan.Keluarga menerima intervensi dengan baikRencana penatalaksanaanAspek Risiko InternalMemberitahu keluarga pasien bahwa pekerjaan Tn. Sartono sebagai supir bisa merupakan salah satu sebab beliau mendapat TB.Untuk hipertensi yang didapatkan pada keluarga, aspek pendapatan keluarga serta pola makan dan gaya hidup merukan penceus kepada keadaan ini.30minMereka memahami kondisi dan bersedia untuk mengubah gaya hidup.Keluarga menerima intervensi dengan baik.Aspek Risiko EksternalMemberitahu keluarga bahwa kondisi rumah yang mepe serta ketiadaan ventilasi yang baik bisa juga merupakan salah dsatu penyebab penyakit yang diderita.30 minMereka memahami kondisi ini serta bersetuju untuk mendapatkan kipas angin.Keluarga menerima intervensi dengan baik.Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK & RENCANA SELANJUTNYA15 Mei 2015Jam 1300Bertemu dengan keluarga.Memperkenalkan diri serta menyatakan tujuan serta harapan dari intervensi ini. Mendapatkan persetujuan dari keluarga.Anamnesa keluarga (masalah kesehatan, aspek pekerjaan, sosio ekonomi, gaya hidup, pola makan, aktivitas yang sering dilakukan)Membuat janjian dengan pasien untuk kembali lagi dan memastikan semua ahli keluarga hadir pada pertemuan seterusnyaMengucapkan terima kasih.Tindak lanjut & Hasil IntervensiTanggalINTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK & RENCANA SELANJUTNYA

17 Mei 2015Jam 1300Menjelaskan kepada Tn. Sartono serta ahli keluarga yang ada di rumah pada saat itu, faktor faktor resiko yang menyebabkan Tn. Sartono mendapat penyakit TB.Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai bahwa rasa gatal yang Tn. Sartono keluhkan merupakan efek samping dari OAT yang diminum. Disebabkan yang dikeluhkan hanya rasa gatal tanpa muncul peninggian pada tempat gatal tersebut dan tidak ada darah, cairan atau nanah, maka ini termasu efek samping ringan dan menurut pedoman Tuberkulosis, OAT tetap diteruskan dan pasien diberi obat anti gatal. Memberikan semangat moral kepada Tn. Sartono bahwa hanya tinggal kurang 2bulan lagi sampai pengobatannya selesai, jadi tetap terus semangat untuk minum beliau kembali sehat dan bebas dari TBMenjelaskan bahwa apabila obatnya selesai, harus dilakukan pemeriksaan dahak lagi untuk memastikan bahwa dirinya bebas dari bakteri penyebab TB. Dan misalnya jika hasil dahak positip, maka beliau akan disuruh untuk minum obat lagi. Jadi keluarganya disarankan untuk banyak bersabar dalam waktu waktu ini.

Tanggal

INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK & RENCANA SELANJUTNYA

Jika hasil dahak postip, maka keluarganya dinasihati untuk tidak putus asa dan terus berjuang bersama Tn. Sartono dalam membanteras penyakit ini. Menjelaskan kepada Tn. Sartono untuk memakai masker supaya dirinya tidak menularkan penyakit TB kepada anggota keluarga dan orang disekelilingnya.Menjelaskan kepada keluarga jika ada yang batuk lama, demam tinggi, keringat malam, untuk segera melakukan tes dahak.Untuk penyakit hipertensi, dijelaskan kepada ahli keluarga bahwa pola makan dan gaya hidup keluarga ini yang menyebabkan tekanan darah pada hampir semua ahli keluarga ini tinggi. Menjelaskan bahwa faktor genetik turut menyumbang namun pola makan dan gaya hidup memainkan peranan yang amat penting karna ini adalah faktor yang bisa diubah.Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai tentang makanan yang harus dihindari, makanan yang harus dimakan, lebih banyak beraktivitas seperti berjalan.Menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya untuk minum obat dengan teratur dan kontrol setiap kali obatnya habis. Memberitahu keluarga bahwa obat hipertensi harus tetap diminum walaupun tidak ada keluhan.Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang tanda tanda bahaya hipertensi seperti nyeri kepala yang hebat, penurunan kesadaran, lemah badan, dan mata kabur serta memberitahu pasien bahwa jika merasakan sesuatu seperti ini, harus segera ke IGD.Kesimpulan pada akhir pembinaanMasalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan Pada akhir pembinaan, masalah yang didapatkan adalah kondisi kulit yang dialami oleh Tn. Sartono yaitu timbul gatal setiap kali beliau minum OAT sehingga beliau ingin memberhentikan OAT. Selain itu, pada akhir pembinaan, keluarga ini mempunyai hipertensi yang tidak diketahui karena tidak pernah ke PUSKESMAS untuk periksa.Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluarga

Keluarga ini bisa menerima pembinaan dengan senang hati. Mereka sekarang lebih bersedia untuk turut bersama membantu Tn. Sartono dalam aspek kondisi kulit yang dialami serta memberikan dukungan moral kepada Tn. Sartono sehingga selesai pengobatan dan pemeriksaan dahak ulang. Untuk masalah hipertensi yang dialami oleh seluruh keluarga ini, mereka sekarang mengatakan bahwa mereka ingin melakukan pemeriksaan lengkap untuk tahu kondisi kesehatan mereka pada saat ini. Selain itu, mereka juga sekarang lebih mengetahui bahwa pola makan dan gaya hidup mereka yang telah menyumbang kepada hipertensi yang ada pada semua anggota keluarga. Menurut keluarga sekarang, mereka lebih tahu cara cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan serta mengawal tekanan darah.Keadaan keluarga ini yang bisa menerima pembinaan dengan senang hati telah menyebabkan langkah langkah untuk selesai masalah keluarga yang ada berjaya.Foto keluarga pembina

Keluarga pembina. Dari kiri Ny. Fitri, Ny. Wartiah, An. Annyta & Tn. SartonoKeadaan di luar rumah

Area di dalam rumah menuju belakang rumah

Ruang tamu keluarga dari pintu masuk

Thank You