ppt.anestesi

26
GENERAL ANESTESIA PADA HIPERTROFI ADENOID DISUSUN OLEH : Reky Purnawan 06310141 Nanda Saputra 08310213 PEMBIMBING : dr. ASMIN LUBIS, DAF, Sp.An, KMN, KAP

description

anesteri general

Transcript of ppt.anestesi

Page 1: ppt.anestesi

GENERAL ANESTESIA PADA HIPERTROFI ADENOID

DISUSUN OLEH :Reky Purnawan 06310141Nanda Saputra 08310213

PEMBIMBING :

dr. ASMIN LUBIS, DAF, Sp.An, KMN, KAP

Page 2: ppt.anestesi

Pendahuluan

• Ruang lingkup pelayanan medis yang dicakup cabang Ilmu Anestesi dan reanimasi, meliputi:• usaha-usaha penanggulangan nyeri dan stress emosional,• usaha – usaha kedokteran gawat darurat (bantuan resusitasi,

kedaruratan medik dan terapi intensif), • usaha – usaha kedokteran perioperatif yang meliputi evaluasi

persiapan praoperatif, tindakan anestesi dan reanimasi intraoperatif dan tindakan anestesia dan reanimasi pascaoperatif.

• Anestesi umum adalah tindakan untuk meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran yang bersifat pulih kembali (reversible)

Page 3: ppt.anestesi

• “Trias Anestesia” yaitu: Hipnotik (mati ingatan), Analgesia (mati rasa), dan relaksasi otot rangka/penurunan tonus (mati gerak).

• Adenoid merupakan massa yang terdiri dari jaringan limfoid pada dinding posterior nasofaring di atas batas palatum molle dan termasuk dalam cincin waldeyer.

• Secara fisiologik pada anak-anak, adenoid dan tonsil mengalami hipertrofi. Adenoid ini membesar pada anak usia 3 tahun dan kemudian mengecil dan menghilang sama sekali pada usia 14 tahun.

Page 4: ppt.anestesi

• Akibat hipertrofi adenoid juga dapat menimbulkan:• gangguan tidur (ngorok)• retardasi mental • pertumbuhan fisik berkurang.

• Tujuan• Mengetahui teknik anestesi umum dengan inhalasi sungkup

muka yang dilakukan pada adenoidektomi pada hipertrofi adenoid

Page 5: ppt.anestesi

GENERAL ANESTESI STATUS PASIEN

• Identitas Pasien• No. Rekam Medik : 205785• Nama pasien : Khairunnisa• Umur : 17 tahun• Jenis kelamin : Perempuan• Alamat : Jln. Beringin no 5 Tembung, Medan• Suku : Melayu• Agama : Islam• Status : Belum Menikah• Pekerjaan : Pelajar• Tanggal masuk RS : 21 Oktober 2013• Tanggal operasi : 1 November 2013•  

Page 6: ppt.anestesi

Anamnese Penyakit

• Keluhan Utama : Tidur mendengkur sejak 1 tahun lalu• Telaah : Pasien datang ke Rumah Sakit Haji Medan

dengan keluhan tidur sering mendengkur sejak 1 tahun yang lalu. Os juga merasa sulit menelan sejak 1 bulan yang lalu.

• RPT : (-)• RPO : (-)• RPK : (-) 

Page 7: ppt.anestesi

PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Present• Keadaan umum : Sakit sedang• Kesadaran : Compos Mentis• Tensi : 110/80 mmHg• Nadi : 84 x/mnt• RR                               : 20 x/mnt• Suhu                            : 36,7 ˚C• Berat Badan : 33 kg

Page 8: ppt.anestesi

B. Pemeriksaan Fisik• Kepala : bentuk normocephali• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)• Telinga : DBN• Mulut : Buka Mulut 3 Jari, Malampati Grade 1• JMH : 6cm (4 jari)• Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-), ROM (+)• Thorax :Bentuk normal, simetris, cor dan pulmo dalam batas

normal• Abdomen :Soepel, peristaltik (+), NT (-), hepar dan lien

tidak teraba.• Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-)• Status Lokalis :

Page 9: ppt.anestesi

• Pemeriksaan Penunjang

Darah Rutin• HB : 13.4 g/dL (N= 12-16 g/dL)• HT : 36.8 % (N= 36-47%)• Leukosit : 5.600 µ/L (N= 4000-11000µL)• Trombosit : 253.000 /µL (N= 150000-450000µL)

 • Index Eritrosit• MCV : 86,6 fL (N= 80-96fL)• MCH : 31,5 pg (N= 27-31pg)• MCHC : 36,4 % (N= 30-34%)

Page 10: ppt.anestesi

LFT :• SGOT : 121 U/L• SGPT : 159U/L

 

RFT :• Ureum : 14 mg/dl (N=<30)• Kreatinin : 0,4 mg/dl

Metabolik• KGD S : 73 mg/dl (N = <140)

Foto Thorak : Dalam batas normal

Page 11: ppt.anestesi

Diagnosis• Diagnosa : Hypertrofi Adenoid

 

Rencana Tindakan • Tindakan : Adenoidektomi• Anesthesi : GA-ETT• PS-ASA : 1• Posisi : Supine

• Pernafasan : Kontrol Ventilator

Page 12: ppt.anestesi

PRE - OPERATIF

• Pada tanggal 21 Oktober 2013, dokter anestesi yang bertanggung jawab mengunjungi pasien yang akan dioperasi guna mengetahui kondisi terakhir pasien

• Pasien puasa selama ±8 jam sebelum dimulainya operasi pukul 17.00 WIB

• Sebelum operasi bersihkan seluruh tubuh

Page 13: ppt.anestesi

• Anamnesis (21 Oktober 13)• A :Tidak ada riwayat alergi obat-obatan, makanan dan

penyakit• M :(-)• P :Riwayat DM (-), HT (-), asma (-)• L :Puasa mulai jam 09.00 pagi (8 jam sebelum

operasi)• E :Benjolan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, os

merasakan ada benjolan pada pipi kanan di bagian bawah telinga sebesar telur puyuh yang terasa nyeri

Page 14: ppt.anestesi

Pre operatif

B1 ( Breath)• Airway: clear• RR : 20x/i• SP : vesikuler ka=ki• ST : ronchi, wheezing (-/-),

snoring/gargling/crowing (-/-/-)• SpO2 : 97-100%

B2 ( Blood)• Akral : Hangat/Merah/Kering• TD : 120/80 mmHg• HR : 80x/i, reguler• T/V : kuat/cukup

Page 15: ppt.anestesi

B3 (Brain)• Sensorium : Compos Mentis,• Pupil : Isokor, RC : +/+

B4 (Bladder)• Kateter tidak terpasang

B5 (Bowl)• Abdomen : soepel• Peristaltik : normal (+)

B6 (Bone)• Oedem : (-)• Fraktur : (-)

Page 16: ppt.anestesi

Durante Operatif

• Lama Anestesi : 17.50 – ?• Lama Operasi : 18.11 – 19.30• Teknik Anestesi : GA-ETT• Teknik Anestesi :Supine potition premedikasi

preoksigenasi Induksi propofol 80 mg Eye lead refleks Sleep non apneu Injeksi Rocuronium 50 mg Sleep apneu Intubasi ETT cuff (+) Suara paru kanan = kiri Fiksasi lalu sambungkan ke mesin anestesi

Page 17: ppt.anestesi

Obat-obatan

Premedikasi • Midazolam (0,05-0,1mg/kgBB) = 5 mg• Fentanyl (1-3 µg/kgBB) = 75 µg

Induksi• Propofol (2-2,5mg/kgBB) =80 mg• Isofluran 2% vol• N2O • O2

Medikasi• Rocuronium 60 mg

Page 18: ppt.anestesi

Jumlah cairan• -PO : RL 100 cc• -DO : RL 1000 cc• Produksi Urin : tidak terpasang kateter Perdarahan• - Kasa basah : -• - Kasa ½ basah : -• -Suction : 100 ccEBV : (60) x BB• = 65 x 33 kg = 2145 ccEBL :• 10 % 214,5 cc• 20% 249 cc• 30% 643,5 cc

Page 19: ppt.anestesi

POST OPERASI• Post-operatif• Operasi berakhir pukul 19.30 WIB• Setelah operasi selesai, pasien di observasi di Recovery Room.

Tekanan darah, nadi dan pernapasan dipantau hingga kembali normal.• Pasien boleh pindah ke ruangan bila Alderette Score >8

• Pergerakan : 2• Pernapasan : 2• Warna Kulit : 2• Tekanan Darah : 2• Kesadaran : 2

• Dalam hal ini, pasien memiliki score 10, sehingga bisa dipindahkan ke ruang rawat.

Page 20: ppt.anestesi

• Terapi Post Operasi• Bed rest• IVFD RL 30gtt/i• Minum sedikit-sedkit bila sudah sadar penuh• Inj. Ketorolac 30mg/8 jam IV, bila nyeri• Inj. Ondansetron 4mg/8 jam IV, bila mual

Page 21: ppt.anestesi

Tinjauan Pustaka

• Anestesi umum (general anesthesia) disebut pula dengan nama Narkose Umum (NU). Anestesi umum adalah meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran yangbersifat reversibel. Dengan anestesi umum, akan diperoleh triad (trias) anestesia, yaitu :• Hipnosis (tidur)• Analgesia (bebas dari nyeri)• Relaksasi otot

Page 22: ppt.anestesi

• Menurut Hendrickson (2002), intubasi adalah memasukkan suatu lubang atau pipa melalui mulut atau melalui hidung dengan sasaran jalan nafas bagian atas atau trakea. Pada intinya, Intubasi Endotrakhea adalah tindakan memasukkan pipa endotrakeal ke dalam trakea sehingga jalan nafas bebas hambatan dan nafas mudah dibantu dan dikendalikan.

Page 23: ppt.anestesi

• Tujuan Intubasi Endotrakheal adalah untuk membersihkan saluran trakheobronchial, mempertahankan jalan nafas agar tetap paten, mencegah aspirasi, serta mempermudah pemberian ventilasi dan oksigenasi bagi pasien operasi. Pada dasarnya, tujuan intubasi endotrakheal yaitu :• Mempermudah pemberian anestesia.• Mempertahankan jalan nafas agar tetap bebas serta

mempertahankan kelancaran pernafasan.• Mencegah kemungkinan terjadinya aspirasi isi lambung (pada

keadaan tidak sadar, lambung penuh dan tidak ada refleks batuk).• Mempermudah pengisapan sekret trakheobronchial. • Pemakaian ventilasi mekanis yang lama.• Mengatasi obstruksi laring akut.

Page 24: ppt.anestesi

Adenoid

• Adenoid / tonsila faringea adalah jaringan limfoepitelial berbentuk triangular yang terletak pada aspek posterior nasofaring. Adenoid terletak pada dinding posterior nasofaring, berbatasan dengan kavum nasi dan sinus paranasalis pada bagian anterior, kompleks tuba eustachius-telinga tengah-kavum mastoid pada bagain lateral.

• Pembesaran adenoid menimbulkan beberapa gangguan :• 1.      Obstruksi nasi• 2.      Facies Adenoid• 3.      Efek pembesaran adenoid pada telinga• 4.      Sleep apnea

Page 25: ppt.anestesi

• Terapinya terdiri atas adenoidektomi untuk adenoid hipertrofi yang menyebabkan obstruksi hidung, obstruksi tuba Eustachius, atau yang menimbulkan penyulit lain.

• Operasi dilakukan dengan alat khusus (adenotom).

Page 26: ppt.anestesi

TERIMAKASIHSEMOGA BERMANFAAT