PHP laporan akhir praktikum

37
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Keberadaan modernisasi yang tentu dipahami juga akibat desakan kekuatan kapitalis modern mendorong berdirinya pasar modern di tengah – tengah masyarakat Indonesia. Dalam jangka waktu singkat, para pelaku usaha ritel modern dengan kemampuan kapital yang luar biasa memanjakan konsumen dengan berbagai hal positif terkait kenyamanan saat berbelanja, keamanan, kemudahan, variasi produk yang kian beragam, kualitas produk yang makin meningkat, dan harga yang makin murah karena adanya persaingan. Pasar ialah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Menurut klasifikasinya, pasar terdiri dari Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan

Transcript of PHP laporan akhir praktikum

Page 1: PHP laporan akhir praktikum

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Keberadaan modernisasi yang tentu dipahami juga akibat desakan

kekuatan kapitalis modern mendorong berdirinya pasar modern di tengah

– tengah masyarakat Indonesia. Dalam jangka waktu singkat, para pelaku

usaha ritel modern dengan kemampuan kapital yang luar biasa

memanjakan konsumen dengan berbagai hal positif terkait kenyamanan

saat berbelanja, keamanan, kemudahan, variasi produk yang kian beragam,

kualitas produk yang makin meningkat, dan harga yang makin murah

karena adanya persaingan.

Pasar ialah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,

hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan

tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Ada dua peran di

pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan

memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat.

Menurut klasifikasinya, pasar terdiri dari Pasar Tradisional dan Pasar

Modern. 

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli

serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung

dan biasanya ada proses tawar-menawar. Bangunan biasanya terdiri dari

kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual

maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari

seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur,

daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada

pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini

masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat

kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli untuk

mencapai pasar. Sedangkan Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar

tradisional, hanya saja penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara

Page 2: PHP laporan akhir praktikum

2

langsung, melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam

barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan

secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga.

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan laporan ini antara lain :

1. Mengetahui gambaran/ kondisi umum Pasar Tradisonal (Pasar Besar) di

Malang dan Pasar Modern (Mall Olympic Garden) di Malang

2. Mengetahui Karakteristik Produk Pasar Tradisonal (Pasar Besar) di

Malang dan Pasar Modern (Mall Olympic Garden) di Malang

3. Mengetahui Struktur Pasar Pasar Tradisonal (Pasar Besar) di Malang dan

Pasar Modern (Mall Olympic Garden) di Malang

4. Mengetahui Marjin Pasar Tradisonal (Pasar Besar) di Malang dan Pasar

Modern (Mall Olympic Garden) di Malang

Page 3: PHP laporan akhir praktikum

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian SCP (Struktur, Konsep, Perilaku Pasar)

A. Struktur Pasar

Banyaknya penjual dan pembeli, diferensiasi produk, hambatan masuk,

struktur biaya, integrasi vertikal, dan tingkat konglomerasi menjadi dasar

terbentuknya struktur pasar persaingan dalam industri. Banyaknya penjual dan

pembeli berhubungan dengan posisi tawar di antara penjual, pembeli, atau di

antara pembeli dan penjual. Suatu persaingan juga dapat dilihat berdsarkan

indikator diferensiasi produk semakin terkonsentrasi suatu persaingan produsen,

maka tingkat diferensiasi produk semakin rendah. Hambatan masuk akan semakin

besar jika tingkat persaingan antar produsen semakin tinggi.

Bentuk struktur pasar juga dapat diperhatikan melalui kondisi struktur

biaya, yaitu kondisi yang menggambarkan bagaimana hubungan antara output dan

biaya. Pada tingkat kebijakan, kondisi persaingan dinyatakan dengan adanya

integrasi vertikal, yaitu tindakan untuk menyatakan keseluruhan organisasi

produksi dari penanganan bahan baku hingga proses akhir. Konglomerasi yang

dimaksudkan di sini adalah kemungkinan perusahaan mengkonsentrasikan

persaingannya hanya pada satu produk tertentu atau dengan mengeluarkan

berbagai jenis produk. Ciri-ciri ini dianggap sebagai pandangan dasar untuk

melihat bentuk struktur pasar dalam suatu industri. Pengertian struktur adalah sifat

permintaan barang dan penawaran barang dan jasa yang dipengaruhi oleh jenis

barang yang dihasilkan, jumlah dan ukuran distribusi penjual dalam industri,

jumlah dan ukuran distribusi pembeli, diferensiasi produk dan hambatan masuk

pasar.

Struktur pasar menunjukkan atribut pasar yang mempengaruhi persaingan.

Dalam struktur pasar terdapat tiga elemen pokok yaitu pangsa pasar (market

share), konsentrasi pasar (market contcentration) dan hambatan-hambatan untuk

masuk pasar (barrier to entry).

Page 4: PHP laporan akhir praktikum

4

B. Kinerja (Performance)

Kinerja (Performance) merupakan hasil akhir dari keseluruhan bentuk

struktur pasar dan dampak dari perilaku industri berdasarkan pendekatan S-C-P.

Kinerja perusahaan dalam industri berarti kemampuan produsen atau perusahaan

dalam suatu industri dalam menciptakan tingkat keuntungan, efisiensi,

pertumbuhan ekonomi, kemampuan dalam menciptakan peluang kerja, dan

kemampuan dalam menciptakan pendapatan. Kemampuan dalam menciptakan

keuntungan didasarkan pada hasil akhir dari interaksi antara harga yang

ditetapkan dan biaya yang telah dikeluarkan. Masing-masing bentuk struktur pasar

memiliki bentuk penjelasan yang berbeda atas perilaku maupun kinerja terutama

dalam menghadapi kondisi dalam suatu lingkungan industry.

Pada pendekatan S-C-P (S-C-P paradigm), untuk bentuk struktur pasar

tertentu, perusahaan memiliki cara yang berbeda dalam menetapkan strategi

persaingannya. Perilaku ini berdampak pada tingkat keuntungan yang diperoleh

perusahaan dan peningkatan efisiensi serta pertumbuhan perusahaan. Dasar

analisis industri adalah efisiensi. Kemudian, perspektif sebuah industri adalah

Darwinisme yaitu, survival for the fittest: yang dapat menyesuaikan diri akan

mampu bertahan, sedangkan yang tidak dapat akan mati. Kinerja merupakan hasil

kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri di mana hasil biasa

diidentikkan dengan besarnya penguasaan pasar atau besarnya keuntungan suatu

perusahaan di dalam suatu industri. Kinerja tercermin dalam efisiensi alokatif,

efisiensi teknis, efek inflasi, pemerataan, kemajuan teknologi, kualitas produk,

kesempatan kerja dan laba.

C. Perilaku (Conduct)

Perilaku diartikan upaya untuk memperoleh pasar. Perilaku merupakan

pola tanggapan dan penyesuaian berbagai perusahaan untuk mencapai tujuan dan

menghadapi persaingan. Perilaku dapat terlihat dari bagaimana perusahaan

menentukan harga jual, promosi produk, pengiklanan, koordinasi dalam pasar dan

pengembangan. Menghadapi kondisi persaingan, produsen akan menggunakan

Page 5: PHP laporan akhir praktikum

5

sejumlah kekuatan sumber daya ekonomi untuk mempertahankan atau

memperluas kapasitas persaingannya dalam suatu industry. pada struktur pasar

yang semakin terkonsentrasi para produsen akan bertindak sama yaitu bermain

melalui strategi harga, strategi produk, riset dan inovasi, dan periklanan.

Struktur biaya yang digambarkan pada struktur pasar akan berdampak

pada perilaku penetapan harga. Strategi atas perilaku harga tidak sepenuhnya

dapat dijadikan gambaran tindakan persaingan karena pihak produsen akan

mempergunakan pula alternatif lain berupa strategi produk, yaitu kemungkinan

terdapat perluasan konsep produk.

Dalam hal ini, diperlukan upaya pengembangan yang ditunjukkan dengan

adanya upaya riset dan inovasi. Pada struktur pasar yang semakin terkonsentrasi,

riset dan inovasi jarang dimanfaatkan karena strategi perusahaan lebih

terkonsentrasi pada harga dan biaya. Indikator lain yang dapat digunakan adalah

iklan yang umumnya dimanfaatkan sebagai sarana atau alat untuk bersaing

terutama dalam memperkenalkan atau menancapkan image produk. (Wihana,

1993)

2.2 Pengertian Struktur Pasar

Struktur pasar menurut mengarah pada seluruh aspek pasar, seperti jumlah

perusahaan dan jenis produk yang dijual, yang mungkin mempengaruhi perilaku

dan operasi perusahaan-perusahaan di pasar tersebut. Maka dapat dikatakan dalam

struktur pasar jumlah penjual dan sifat produknya merupakan dimensi yang

sangat signifikan dari struktur pasar, kemudian ada juga lainnya seperti mudahnya

memasuki industri, sifat dan jumlah produk perusahaan, dan kemampuan

perusahaan untuk mempengaruhi permintaan melalui periklanan, maka struktur

pasar dalam perekonomian dibedakan jadi 4 golongan yaitu : pasar persaingan

sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik dan pasar oligopoli.

(Lipsey, 1990)

Page 6: PHP laporan akhir praktikum

6

A. Pasar Persaingan Sempurna

Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat

banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah

konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum,

batubara, kentang, dan lain-lain.

Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

Jumlah penjual dan pembeli banyak

Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain

Penjual bersifat pengambil harga (price taker)

Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand

andsupply)

Posisi tawar konsumen kuat

Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata

Sensitif terhadap perubahan harga

Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

B. Pasar Monopoli

Pasar Monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan

dan penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan

banyak pembeli atau konsumen.

Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:

Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran;

Tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);

Produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan

Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena

adahambatan berupa keunggulan perusahaan.

C. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran,

dimana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh

permintaan pasar.

Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:

Page 7: PHP laporan akhir praktikum

7

Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.

Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda

corak(differentiated product)

Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar

pasaruntuk masuk ke dalam pasar.

Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual

yangmemiliki/pangsa pasar yang terbesar.

D. Pasar Duopoli

Duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai

oleh dua perusahaan.

E. Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan

dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan

barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat

monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak

penjual yang menjual produk yang sejenis.

Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:

Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.

Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.

Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.

Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan

promosi/iklan. Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.

F. Pasar Monopsoni

Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan

atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan

harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara

permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu

perusahaan. (Richard,1987)

Page 8: PHP laporan akhir praktikum

8

2.3 Tingkat konsentrasi

Konsentrasi industri merupakan suatu variabel yang dapat diukur dan pada

umumnya pengukuran ini lebih banyak dilakukan untuk derajat struktur oligopoli

(Hasibuan, 1994). Konsentrasi sering digunakan sebagai ukuran tingkat

persaingan. Konsentrasi juga sering dipakai sebagai alat analisis struktur pasar,

perilaku dan kinerja perusahaan yang beroperasi di dalamnya dan secara tidak

langsung menjadi indikator perilaku anti persaingan atau kolusi (Satriawan dan

Wigati, 2002).

Konsentrasi dapat diukur dengan menggunakan indeks konsentrasi yaitu

statistik yang dikembangkan untuk menghasilkan ukuran ringkasan struktur pasar.

Ukuran pasar konsentrasi yang umumnya digunakan adalah persentase dari

seluruh jumlah pengiriman yang dipasok oleh empat perusahaan terbesar. Ukuran

lain adalah Hirschmann-Herfindahl Index (HHI) yang menimbang pangsa pasar

rata-rata dari semua perusahaan dalam sebuah industri (Asian Development Bank,

2001). Indeks konsentrasi memiliki kelemahan yaitu ketidakmampuan untuk

menunjukkan atau memberikan gambaran ukuran atau kontribusi dari

masingmasing perusahaan di pasar bahwa indeks konsentrasi mempunyai

kelemahan dari perhitungan konsentrasi adalah bahwa nilai konsentrasi (CR) tidak

dapat menunjukkan tentang kondisi potensial dari entry.

2.4 Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang

cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk

menarik konsumen. Diferensiasi produk adalah statu tindakan yang dilakukan

oleh perusahaan dalam memenangkan persaingan di pasar dengan memenangkan

persaingan di pasar dengan menetapkan sekumpulan perbedaan-perbedaan yang

berarti pada produk yang ditawarkan untuk membedakan produk perusahaan

dengan produk pesaingnya, sehingga dapat dipandang atau dipersepsikan

konsumen bahwa produk tersebut mempunyai nilai tambah yang diharapkan oleh

konsumen. (Griffin,2003)

Page 9: PHP laporan akhir praktikum

9

2.5 Hambatan masuk bagi perusahaan baru

Menurut Asian Development Bank (2001) barrier to entry dapat

didefenisikan sebagai setiap bentuk karakteristik pasar yang menghambat

pendatang (entrant) baru untuk bersaing atas dasar yang sama dengan perusahaan

yang sudah ada. Dalam defenisi ini, kombinasi biaya yang hilang (sunk cost) dan

skala ekonomi dapat menjadi barrier to entry.

Menurut Bain (1956) penentu utama kondisi entry adalah skala ekonomi

yang besar, diferensiasi produk dan keuntungan biaya absolut antara perusahaan

yang ada dengan yang baru. Kondisi entry sangat menentukan degree of

competition baik yang aktual maupun yang potensial sehingga dapat diduga

mempengaruhi kinerja dan struktur. Pesaing potensial adalah perusahaan

perusahaan di luar pasar yang mempunyai kemungkinan untuk masuk dan

menjadi pesaing yang sebenarnya.

2.6 Tingkat pertumbuhan permintaan pasar

Permintaan adalah keinginan terhadap produk tertentu, yang didukung

oleh daya beli. Jadi, jelas bahwa keinginan yang tidak didukung oleh daya beli

bukanlah permintaan (demand).

Sementara itu pengertian permintaan pasar atau suatu produk/jasa adalah

jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu di

dalam suatu daerah tertentu, dalam waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran

tertentu dan dalam suatu program pemasaran tertentu. Permintaan: jumlah barang

yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan membeli pada berbagai

tingkat harga Permintaan efektif: permintaan yang didukung oleh daya beli.

Permintaan potensial: permintaan yang didasarkan pada kebutuhan saja.

Permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan menentukan jumlah

barang dan jasa yang harus dihasilkan. Permintaan perseorangan tidak akan

mempengaruhi harga, namun apabila bersama-sama akan membentuk permintaan

dalam pasar. Untuk dapat dipakai dalam pengambilan keputusan manajemen,

dalam analisis antara jumlah barang yang diminta dengan semua jumlah variabel

Page 10: PHP laporan akhir praktikum

10

yang mempengaruhinya. Sedangkan permintaan pasar untuk suatu produk adalah:

Jumlah volume total yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan tertentu dalam

wilayah geografis tertentu dalam jangka waktu tertentu dan dalam lingkungan

pemasaran tertentu dibawah program pemasaran tertentu.

Tingkat pertumbuhan pasar tergantung pada tingkat pertumbuhan

pelanggan baru (rate of new customer entry). Laju pasar utama (mainstream

market) yang memakai produk baru dipengaruhi oelh karakteristik konsumen,

produk positioning dan pengaruh pasar, kepedulian terhadap kecukuoan produk

dan ketersediaannya serta sejumlah faktor lain yang dapat bertindak

mengakselerasi (mempercepat) atau memperlambat ketertarikan customer dan rate

market growth. Percepatan pertumbuhan pasar dipengaruhi oleh Faktor Adopsi

Customer dan Faktor Adopsi Produk. Pertumbuhan pasar dapat ditentukan melalui

total penjualan pada periode saat ini dengan total penjualan dalam periode waktu

sebelumnya. (Kotler dkk, 2007)

Page 11: PHP laporan akhir praktikum

11

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Produk

Produk yang ditawarkan oleh pasar tradisional (pasar besar) secara umum

masih belum memenuhi standar keamanan pangan. Seperti misalnya produk

kubis dan beras merah, kondisi komoditas tersebut dalam kenyataannya masih

banyak yang mengaami kerusakan fisik. Dalam alur pemasarannya, produk

yang ditawarkan oleh tengkulak memang sudah terdapat kecacatan produk dan

rawan terhadap benturan. Pada pasar tradisional yang tepatnya berada di pasar

Besar daerah kota Malang, karakteristik komoditas tersebut sangatlah

beragam. Mulai dari kubis ynag berukuran kecil, sedang hingga yang

berukuran besar. Selain ukuran, bentuk yang ada di pasar tradisional juga

beragam. Hal ini disebabkan karena tidak adanya persortiran yang dilakukan

oleh pedagang, sehingga ukurannya pun juga beraneka ragam. Pada produk

beras merah, kualitasnya juga kurang bagus. Karena bentuk beras yang

bulirnya pecah-pecah dan masih ada kulit bulir yang tersisa. Sehingga kualitas

beras merah pada pasar tradisional kurang terjamin.

Sementara, dari pasar modern (Giant MOG) cenderung lebih bagus

kualitas produknya, hal ini terlihat dengan kondisi barang yang masih utuh

dan secara umum pengelolaan manajemen pangan di pasar modern sudah

berjalan dengan baik. Penanganan terhadap produk kubis dan beras merah

sudah sesuai dengan segmentasi pasarnya.

NO. KATEGORI PASAR

BESAR

MALANG

PASAR

GIANT MALL

OLYMPIC

GARDEN

1 FISIK Kerusakan

fisik ditemukan

banyak

Tidak adanya

kerusakan fisik

2 KUALITAS Masih kurang Sangat bagus

Page 12: PHP laporan akhir praktikum

12

3 HARGA Terjangkau Belum

terjangkau

4 KEMASAN Tidak ada

kemasan

Ada kemasan

3.2 Penetuan harga dan siapa yang menentukan harga

Dalam penentuan harga di pasar modern, sudah tertlihat jelas harganya

di setiap kemasan dan konsumen juga tidak dapat menawar harga yang sudah

ditentukan. Hargannya pun relatif lebih mahal dari pada yang ada di pasar

tradisional, karena tempatnya bersih dan nyaman. Perbedaan harga antara

pasar tradisional dan modern disebabkan karena pada pasar modern pajak

yang dikenakan lebih tinggi dari pada pasar tradisional dan pasar modern

produk yang dijual sudah mengalami perlakuan-perlakuan pasca panen

sehingga menaikkan harga jual produk. Di pasar modern konsumen harus

membayar pajak kenyamanan dan kebersihan, sementara di pasar tradisional

tidak. Di pasar modern konsumen juga tidak dapat bertatap muka langsung

dengan penjual. Di dalamnya terdapat kasir-kasir yang digunakan sebagai

tempat pembayarannya.

Pada pasar tradisional, harga yang ditawarkan relatif lebih murah. Hal

ini dikarenakan tingkat pelayanan dan kebersihannya berbeda. Selain itu,

karena kualitas dari produk yang dijul juga berbeda. Konsumen harus rela

berdesak-desakkan dengan konsumen lain demi mendapatkan produk yang

diinginkan.

Penentuan harga Giant MOG ditentukan dengan memperhatikan faktor

yang diperhitungkan, diantaranya yaitu permintaan produk, target pasar dan

biaya untuk penyimpanan, kemasan atau membeli produk. Sedangkan pentuan

harga Pasar Besar ditetapkan dengan adanya kontak sosial saat tawar menawar

antara pedagang dan pembeli. Tidak seperti pasar modern yang memaksa

konsumen untuk mematuhi harga yang sudah dipatok.

3.3 Diferensiasi harga antara Giant MOG dan Pasar Besar

Page 13: PHP laporan akhir praktikum

13

Barang-barang yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern memiliki

perbedaan harga yang cukup signifikan. Harga suatu barang di pasar

tradisional bahkan bisa sepertiga dari harga barang yang sama yang dijual di

supermarket, terutama untuk produk-produk segar.

3.4 Struktur Pasar

3.4.1 Pedagang Kubis di Pasar Besar, Malang

Tabel 1. Volume Pembelian Kubis di Pedagang Pengecer Pasar Besar

No PEDAGANG volume pembelian kubis

1 1 10

2 2 10

3 3 12

4 4 12

5 5 10

TOTAL   54

Tabel di atas merupakan tabel pedagang pengecer kubis di Pasar Besar,

Malang. Dapat diketahui bahwa pedagang pengecer ke 3 dan 4 memiliki volume

pembelian terbesar yakni 12 kg. Sedangkan pedagang 1,2 dan 5 memiliki volume

pembelian terkecil yakni 10 kg.

Berikut ini adalah tabel dari Market Share, Indeks Herfindahl, dan Concentration

for Biggest 4 dari volume pembelian kubis dari Pedagang dipasar besar.

Page 14: PHP laporan akhir praktikum

14

Tabel 2. Market Share, Indeks Herfindahl, dan Concentration for Biggest 4

No

Pedag

ang

grosir

 

Mark

et

Share

Nilai

mark

et

share

konsen

trasi

akumu

lasi

Index

Herfinda

hl

I

H

Concentration

for Bigest4

CR

4

Volu

me

pem

belia

n

Kons

entra

si

Rasio

(kr1)^2+

(kr2)^2+

....+

(krn)^2 MS

1 1 10 0.19 18.52 18.52 0.030.

2

0

(0,228833+0,1

14416+0,1144

16+0,09611)/

1*100%

81.

48

2 2 10 0.19 18.52 37.04 0.03    

3 3 12 0.22 22.22 59.26 0.05    

4 4 12 0.22 22.22 81.48 0.05    

5 5 10 0.19 18.52 100.00 0.03    

To

tal 5 54         

   

          81.48        

a. Market Share

Dari data volume pembelian di atas dapat dihitung Market Sharenya yakni

sebagai berikut: Konsentrasi ratio 1 = 10/54 = 0,185dengan nilai market share 1 =

18,52%. Konsentrasi ratio 2 = 10/54 = 0,185 Nilai market share 2 = 18,52 %.

Konsentrasi ratio 3 = 12/54 = 0,222 dengan nilai market share 3 = 22,22 %.

Konsentrasi ratio 4 = 12/54 = 0,222 dengan nilai market share 4 = 22,22%.

Konsentrasi ratio 5 = 10/54 = 0,185 dengan nilai market share 5 = 18,52 %

b. Indeks Herfindahl

Kr1 2 = 0.03

Page 15: PHP laporan akhir praktikum

15

Kr2 2 = 0.03

Kr3 2 = 0.05

Kr4 2 = 0.05

Kr5 2 = 0.03

IH = Kr1 2 + Kr2

2+ Kr3 2 + Kr4

2 + Kr5 2 = 0,19

c. Concentration for Biggest 4

= 81,48%

= 0,814

KESIMPULAN : Jadi jenis struktur kubis dengan Market Share: 81,48%

Oligopoli ketat, karena terletak antara 60-100%, Indeks Herfindahl: 0,19

Oligopoli, karena IH terletak antara 0-1, Concentration for Biggest 4: 0,81

Monopoli, karena nilai CR4 terletak antara > 0,8

IndeksRosenbluth

=1/(2*((1*18.52)+(2*18.52)+(3*22.22)+(4*22.22)+(5*18.52))-1)=0.01649

Pada analisis pedagang dan tengkulak komoditas kubis diperoleh bahwa IR

(Indeks Rosenbulth) sebesar = 0,071. 1/n < R < 1 = 0,1 < 0,016 <1 Maka nilai IR

0,0164 lebih mendekati ke batas minimum maka struktur pasar yang terbentuk

cenderung pasar persaingan sempurna.

Indeks GINI

Page 16: PHP laporan akhir praktikum

16

N

o

volu

me

rata-

rata

jumlah

pedaga

ng

%

abs

olut

%

kumul

atif

total

pembelian

tiap kelas

(kg)

%a

bso

lut

%ku

mul

atif

Pk

-

1*

qk

Pk

*q

k-1 R

1 ≤10 3 30 30 100

12.

5 12.5 0 0

0.1

752 ≥12 2 20 50 300

37.

5 50

15

00

62

5

T

ot

al   5

100

%   400

100

%  

15

00

62

5

Pada tabel koefisien gini komoditas kubis, diperoleh Kefisien Gini sebesar 0,4<

0,175≤0,4 yang berarti komoditas kubis termasuk struktur pasar persaingan

sempurna/ monopolistik.

3.4.2 Pedagang Beras Merah di Pasar Besar, Malang

Tabel 3. Volume Pembelian Beras Pengecer di Pedagang Pengecer

Pasar Besar

Tabel di atas merupakan tabel pedagang pengecer beras merah di Pasar Besar,

Malang. Dapat diketahui bahwa pedagang pengecer ke 2 dan 5 memiliki volume

pembelian terbesar yakni 7 kg. Sedangkan pedagang 1,3 dan 4 memiliki volume

pembelian terkecil yakni 5 kg.

No PEDAGANG volume pembelian kubis

1 1 5

2 2 7

3 3 5

4 4 5

5 5 7

TOTAL   54

Page 17: PHP laporan akhir praktikum

17

Berikut ini adalah tabel dari Market Share, Indeks Herfindahl, dan Concentration

for Biggest 4 dari volume pembelian beras merah dari pedagang di Pasar Besar.

Tabel 4. Market Share, Indeks Herfindahl, dan Concentration for Biggest 4

     Market

Share   

Index

Herfindahl 

Concentration

For Bigest4 

N

O

Peda

gang

Gros

ir

Volum

e

Pembe

lian

Konse

ntrasi

Rasio

Nilai

Mark

et

Share

Konse

ntrasi

Akum

ulasi

(kr1)^2+

(kr2)^2+....+

(krn)^2

I

HMS CR4

1 1 5 0.17 17.24 17.24 0.03

0.

2

1

(0,17+0,24+0,1

7+0,24+)/

1*100%

82.76

2 2 7 0.24 24.14 41.38 0.06  

3 3 5 0.17 17.24 58.62 0.03  

4 4 7 0.24 24.14 82.76 0.06  

55 5 0.17 17.24 100.00 0.03  

To

tal10 29

a. Market Share

Dari data volume pembelian di atas dapat dihitung Market Sharenya yakni

sebagai berikut: Konsentrasi ratio 1 = 5/29 = 0,172 dengan nilai market share 1 =

17,24%. Konsentrasi ratio 2 = 7/29 = 0,241 dengan nilai market share 2 = 24,14

%. Konsentrasi ratio 3 =5/29 = 0,172 dengan nilai market share 3 = 17,24%.

Konsentrasi ratio 4 = 7/29 = 0,241 dengan nilai market share 4 = 24,14%.

Konsentrasi ratio 5 = 5/29 = 0,185 dengan nilai market share 5 = 17,24 %

b. Indeks Herfindahl

Kr1 2 = 0.03

Kr2 2 = 0.06

Kr3 2 = 0.03

Page 18: PHP laporan akhir praktikum

18

Kr4 2 = 0.06

Kr5 2 = 0.03

IH = Kr1 2 + Kr2

2+ Kr3 2 + Kr4

2 + Kr5 2 = 0,21

c. Concentration for Biggest 4

= 82,74%

= 0,827

KESIMPULAN : Jenis struktur pasar komoditi beras merah dengan Market

Share: 82,76%, Oligopoli ketat, karena terletak antara 60-100%. Indeks

Herfindahl: 0,21, Oligopoli, karena IH terletak antara 0-1. Concentration for

Biggest 4: 0,827, Monopoli, karena nilai CR4 terletak antara > 0,8

IndeksRosenbluth

=1/(2*((1*17.24)+(2*24.14)+(3*17.24)+(4*24.14)+(5*17.24))-1)=0.01669

Pada analisis pedagang dan tengkulak komoditas beras merah diperoleh bahwa IR

(Indeks Rosenbulth) sebesar = 0,071. 1/n < R < 1 = 0,1 < 0,0169 <1 Maka nilai IR

0,0169 lebih mendekati ke batas minimum maka struktur pasar yang terbentuk

cenderung pasar persaingan sempurna.

Indeks GINI

no

volu

me

rata-

rata

jumlah

pedaga

ng

%

abs

olut

%

kumul

atif

total

pembelian

tiap kelas

(kg)

%a

bso

lut

%ku

mula

tif

Pk-

1*

qk

Pk

*q

k-1 R

1 ≤5 3 30 30 100

12.

5 12.5 0 0

0.1

75

2 ≥7 2 20 50 300

37.

5 50

15

00

62

5

To   5 100   400 100   15 62

Page 19: PHP laporan akhir praktikum

19

tal % % 00 5

Pada tabel koefisien gini komoditas beras merah, diperoleh Kefisien Gini sebesar

0,4< 0,175≤0,4 yang berarti komoditas beras merah termasuk struktur pasar

persaingan sempurna/ monopolistik.

3.5 Marjin Pemasaran

Kubis

NoPedagang

Pengecer

Harga di tingkat

Konsumen

Harga di tingkat

Pedagang Mp

    (Pr) (Pf)  

1 1 10000 8000 2000

2 2 9000 8000 1000

3 3 12000 8000 4000

4 4 10000 8000 2000

5 5 8000 6000 2000

  Jumlah 49000 38000 11000

Kubis

NoPedagang

Pengecer

Harga di tingkat

Pedagang

Harga di tingkat

Konsumen Akhir Spf

    (Pf) (Pr) (%)

1 1 8000 10000 80

2 2 8000 9000 88.88889

3 3 7500 12000 62.5

4 4 8000 10000 80

Page 20: PHP laporan akhir praktikum

20

5 5 6000 8000 75

  Jumlah 37500 49000  386,38889

Kubis

NoPedagang

Pengecer

Harga di tingkat

Konsumen

Harga di tingkat

Petani Mp

    (Pr) (Pf)  

1 1 10000 5000 5000

2 2 9000 6000 3000

3 3 12000 5500 6500

4 4 10000 6000 4000

5 5 8000 5000 3000

  Jumlah 49000 27500 21500

Kubis

NoPedagang

Pengecer

Harga di tingkat

Petani

Harga di tingkat

Konsumen Akhir Spf

    (Pf) (Pr) (%)

1 1 5000 10000 50

2 2 6000 9000 66.66667

3 3 5500 12000 45.83333

4 4 6000 10000 60

5 5 5000 8000 62.5

  Jumlah 27500 49000 56.12245

Beras Merah

No Pedagang Pengecer Harga di tingkat Harga di tingkat Mp

Page 21: PHP laporan akhir praktikum

21

Konsumen Pedagang

    (Pr) (Pf)  

1 1 13000 11500 1500

2 2 14000 12000 2000

3 3 12000 10000 2000

4 4 12500 11000 1500

5 5 14000 12000 2000

  Jumlah 65500 56500 9000

Beras merah

NoPedagang

Pengecer

Harga di tingkat

Pedagang

Harga di tingkat

Konsumen Akhir Mp

    (Pf) (Pr) (%)

1 1 10500 13000 80.76923

2 2 9000 14000 64.28571

3 3 10000 12000 83.33333

4 4 9500 12500 76

5 5 9000 14000 64.28571

  Jumlah 48000 65500 73.28244

Beras Merah

No Pedagang Pengecer Harga di tingkat Harga di tingkat Mp

Page 22: PHP laporan akhir praktikum

22

Konsumen Petani

    (Pr) (Pf)  

1 1 13000 7500 5500

2 2 14000 8000 6000

3 3 12000 7000 5000

4 4 12500 8000 4500

5 5 14000 7500 6500

  Jumlah 65500 38000 27500

BerasMerah

NoPedagang

Pengecer

Harga di tingkat

Petani

Harga di tingkat

Konsumen Akhir Spf

    (Pf) (Pr) (%)

1 1 7500 13000 57.69231

2 2 8000 14000 57.14286

3 3 7000 12000 58.33333

4 4 8000 12500 64

5 5 7500 14000 53.57143

  Jumlah 38000 65500 58.01527

BAB IV

PENUTUP

Page 23: PHP laporan akhir praktikum

23

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan survey pasar yang di lakukan maka kesimpulan yang dapat di

tarik adalah perbedaan dari pasar tradisional dan pasar moder terdiri dari harga,

kemasan, kualitas dari komoditas kubis dan beras merah. Di pasar tradisional

harga lebih murah tapi kualitas kubis kurang baik sedangkan pasar modern harga

jauh lebih tinggi tetapi kemasan dan kualitas di pilih dengan baik. Dengan di

ketahui nya hasil dari survey dan analisa kami di dapatkan bahwa pasar tradisional

Pasar Besar Malang adalah Pasar Persaingan Sempurna dimana barang dan jasa

yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua

produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan adalah sebuah jenis

pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang

dijual bersifat homogen.

4.2 Saran

Sebaiknya dalam melakukan survey pasar, hal yang dibutuhkan dalam

pengambilan data tidak hanya sekedar volume penjualan dan harga yang

ditetapkan oleh penjual, melainkan strategi pemasaran (meliputi price, place,

promotion dan product serta STP) yang diterapkan oleh kedua pasar. Dengan

begitu, dapat membandingkan secara detail dan valid bagimana perbedaan antar

pasar tradisional dan pasar modern.

DAFTAR PUSTAKA

Asian Development Bank dan Departemen Perindustian dan Perdagangan. 2001.

Analisis Ekonomi Terhadap Persaingan Usaha. Laporan. Jakarta.

Page 24: PHP laporan akhir praktikum

24

Bain, J. S. 1956. Barriers to New Competition. Harvard University Press,

Cambridge

Griffin, Jill. 2003. Customer Loyalty =Menumbuhkan dan Mempertahankan

Kesetiaan Pelanggan. Diterjemahkan oleh: Dwi Kartini Yahya. Penerbit

Erlangga, Jakarta

Hasibuan, N. 1994. Ekonomi Industri: Persaingan, Monopoli dan Regulasi.

LP3ES, Jakarta.

Kirana, Wihana. 1993. Pengantar Ekonomi Industri (Pendekatan Struktur,

Perilaku dan Kinerja Pasar) . BPFE. Yogyakarta.

Kotler, philip and kevin lane. 2007. Manajemen Pemasaran edisi 12. jilid

1.Indonesia : PT MACANAN JAYA CEMERLANG

Lipsey, Steiner dan Douglas. 1990. Pengantar Mikroekonomi. Jakarta : PT.

Gelora Aksara Pratama.

Richard G. Lipsey, dkk., Pengantar Ekonomi Jilid 2 Edisi delapan, Jakarta:

Erlangga, 1987.

Satriawan, E., dan Wigati, H. 2002. “Entry, Exit dan Tingkat Konsentrasi Pada

Industri Manufaktur di Indonesia, 1995-1997”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia, 17: 74-84.

LAMPIRAN

Page 25: PHP laporan akhir praktikum

25

Penjual Kubis dan Beras Merah Pasar besar

Produk Kubis dan beras merah di Pasar besar

Produk Kubis dan Beras Merah Pasar Modern (Giant MOG)