Persidangan2

13
A. Pengertian Sidang Sidang menurut saya hanyalah kata lain (sinonim) dari beberapa istilah yang senada dan sudah akrab ditelinga kita, seperti kata rapat, pertemuan (meeting), atau bahkan musyawarah, karena secara prinsipil istilah ini punya substansi yang sama. Persidangan dengan segala macam unsurnya adalah suatu pengetahuan dan wawasan yang harus dimiliki oleh para aktifis, organisatoris, fungsionaris, juga orang banyak berhadapan dengan situasi formal. Maka ketika kita mendefinisikan persidangan, tidak bisa dilepaskan dari makna yang terkandung dari kata rapat/pertemaun atau musyawarah. Kamus besar bahasa indonesia (1996:1984) mendefinisikan sidang sebagai sebuah kegiatan berkumpulnya sekelompok orang untuk membicarakan sesuatu permasalahan. Selanjutnya Hornby Oxford Dictionary (1087:529) mendefinisikan meeting dengan coming together of a number of persons at certain time and place, esp. For discussion a certain topic (berkumpulnya sekelompok orang pada suatu waktu dan tempat, biasanya untuk mendiskusikan suatu permasalahan). Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa persidangan adalah pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung. 1

description

Persidangan Umum

Transcript of Persidangan2

A. Pengertian SidangSidang menurut saya hanyalah kata lain (sinonim) dari beberapa istilah yang senada dan sudah akrab ditelinga kita, seperti kata rapat, pertemuan (meeting), atau bahkan musyawarah, karena secara prinsipil istilah ini punya substansi yang sama. Persidangan dengan segala macam unsurnya adalah suatu pengetahuan dan wawasan yang harus dimiliki oleh para aktifis, organisatoris, fungsionaris, juga orang banyak berhadapan dengan situasi formal. Maka ketika kita mendefinisikan persidangan, tidak bisa dilepaskan dari makna yang terkandung dari kata rapat/pertemaun atau musyawarah.Kamus besar bahasa indonesia (1996:1984) mendefinisikan sidang sebagai sebuah kegiatan berkumpulnya sekelompok orang untuk membicarakan sesuatu permasalahan. Selanjutnya Hornby Oxford Dictionary (1087:529) mendefinisikan meeting dengan coming together of a number of persons at certain time and place, esp. For discussion a certain topic (berkumpulnya sekelompok orang pada suatu waktu dan tempat, biasanya untuk mendiskusikan suatu permasalahan).Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa persidangan adalah pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung.

B. Macam-macam Sidang1. Ditinjau dari segi pesertaa. Sidang Pleno Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan. Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang Sidang Pleno dipandu oleh Steering CommitteeSidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan Permusyawaratan

b. Sidang Komisi Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisi Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutanc. Sidang Sub Komisi / Paripurna Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan Permusyawaratan

2. Ditinjau dari Keputusana. Kongres/Munas/Muktamarb. Konferensi/Muscabc. Musyawarah daerahd. Rapat Anggota

3.Ditinjau dari Jabatan Peserta Sidanga. Rapat presidiumb. Rapat pengurusc. Rapat plenod. Rapat bagian/dept./siee. Rapat Pimpinan

C. Aturan Umum Sebuah Persidangan Peserta1. PesertaPenuh Hak peserta penuh :a. Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan ke pada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihanb. Kewajiban peserta penuh : Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan

Peserta Peninjaua. Hak Peninjau :Hak Bicara, adalah untuk bertanya,mengeluarkan pendapat dan menajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulisKewajiban Peninjau: Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan Menjaga ketenangan/harmonisas ipersidanganb. Presidium Sidang Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia Pengarah Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang disepakati peserta Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidanganc. Aturan Ketukan Palu dan kondisi-kondisi lain : 1 kali ketukan Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta siding poin per poin (keputusan sementara). Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama (biasanya skor 1 x ?? menit, dll) sehingga peserta siding tidak perlu meninggalkan tempat sidang. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.

2 kali ketukan Untuk menskorsing ataumencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama (biasanya 2 x ?? menit), misalnya istirahat, lobying, sembah yang, makan. Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu. Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan

3 kali ketukan Membuka/menutup siding atau acara resmi. Mengesahkan keputusan final /akhir hasil siding

D. Sifat Persidangan1. Sidang Tertutup, adalah persidangan yang dilakukan oleh suatu organisasi, dimana hasilpermbicaraan yang dilakukan tersebut bersifat tertutup dan hanya diketahui oleh Pimpinan atau Anggota Organisasi tersebut dan pembicaraan tidak boleh diumumkan, kecuali sidang memutuskan untuk diumumkan seluruhnya atau sebagian.2. Sidang Terbuka, adalah persidangan yang dilakukan secara terbuka dengan mengundang pihak lain yang dipandang memiliki keterkaitan dengan materi pembicaraan dalam sidang. Pada persidangan ini, hasilnya boleh diumumkan secara terbuka dan dapat diketahui oleh pihak lain diluar organisasi tersebut. Oleh karena itu dalam persidangan terbukapihak-pihak yang diundang biasanya disebut Undangan atau peninjau.

E. Tata Cara Dalam Persidangan1. Persidangan bersifat musyawarah untuk mufakat.2. Persidangan dipimpin oleh Pimpinan sidang.3. Peserta sidang berbicara setelah mendapat izin dari Pimpinan sidang.4. Peserta siding tidak boleh diganggu selama berbicara.5. Pimpinan siding dapat mengenakan ketentuan mengenai lamanya para anggota berbicara.6. Bilamana pembicaraan melampaui batas waktu yang ditetapkan Pimpinan siding dapatmemperingatkan pembicaraan supaya mengakhiri pembicaraannya dan pembicara harus menaati ketentuan itu.7. Setiap waktu dapat diberi kesempatan interupsi pada anggota untuk : Meminta penjelasan duduk perkara yang sebenarnya. (Point Of Klarifikasi) Menjelaskan soal-soal yang menyangkutdirinya. (Point Of Clearing) Mengajukan usul prosedur mengenai soal yang sedang dibicarakan. (Point Of Order) Mengajukan usul untuk meminta penundaan sementara Permusyawaratan.Dalam sebuah persidangan, perludi cermati beberapa hal yang merupakan masalah dalam persidangan yaitu :1). Membuang-buang waktu. 2). Tidak Tegas, dan tidak menghasilkan keputusan apa-apa. 3). Merupakan ajang penonjolan diri. 4). Tempat penggodokan maneuver politik dan transaksi gelap. 5). Memberikan kemungkinan pada orang lain untuk menghindari tanggung jawab. 6). Sebagai alasan untuk kelambanan.

F. Mekanisme Pengambilan KeputusanPersidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya n + 1 dari peserta yang terdaftar pada Panitia (OC) dan Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak ( + 1) dari peserta yang hadir di persidangan.Proses pengambilan keputusan bisa bersifat:a. Kualitatif Yaitu Saling menyatakan pendapat masing-masing pesertab. Interpretasi Yaitu penafsiran pendapat agar dapat pengertian yang jelasc. Diferensiasi Yaitu terdapat perbedaan pendapat secara perorangand. Motifikasi Yaitu motif pendapat yang sama dikumpulkan, sehingga diperoleh gambaran yang jelas.e. Polsrisasi Yaitu pendapat yang sama dikumpulkan, sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas.f. Kontradiksi Yaitu terjadi konflik akibat perbedaan pendapat yang menajamg. Integrasi Pernyataan semua pendapat yang merupakan simpulan yang dapat diterima oleh semua peserta.

Lazim berlaku dalam banyak persidangan bahwa untuk mengambil sebuah keputusan, mereka melewati langkah-langkah berikut:a. Mengambil keputusan dengan musyawarah mufakat Hal ini adalah mekanisme yang paling baik dimanan semua orang yang hadir sama- sama setuju dengan keputusan yang akan diambil tanpa adanya paksaan dari orang lain.b. Mengambil keputusan dengan suara terbanyak (Vooting)Tidak jarang terjadi kebuntuan peserta sidang tentang suatu permasalahan yang seharusnya segera diputuskan. Artinya ada banyak pendapat tentang permasalahan tersebut, maka ketika musyawarah mufakat sudah diusahakan secara maksimal, termasuk Lobying namun ternyata gagal (tidak bisa lagi dicapai), maka tidak ada pilihan lain kecuali keputusan harus diambil dengan cara pemungutan suara (Vooting). Karena ini adalah mekanisme yang telah disepakati, bagi pihak yang tidak memiliki suara tyerbanyak harus (kalah vooting) harus tetap konsisten dan menghormati keputusan tersebut.G. Istilah dalam sidang1.SkorsingSkorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu guna menyegarkan suasana sidang. Biasanya minimal 15 menit dan maksimal 2 x 24 jam.2.LobbyingIalah Menghentikan jalannya siding dalam bentuk kompromi tetapi dalam tempo singkat untuk mencari persesuaian paham gunamen cari kesepakatan yang tidakbisa diambil diruang persidangan.3.Mohon bicaraDigunakan untuk meminta izin ketika akan mengemukakan pendapat kepada pimpinan sidang4.InterupsiDigunakan untuk memotong pembicaraan dalam persidangan atau menyela salah satu peserta lain.

Macam- macam interupsi antara lain:a). Interuption of orderBentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan dengan jalannya persidangan. Misalnya: saat pembicaraan sudah melebar dari pokok masalah maka seseorang berhak mengajukan interuption of order agar persidangan dikembalikan lagi pada pokok masalahnya sehingga tidak melebar dan semakin bias. b). Interruption of information yaitu menambahkan informasi guna melengkapi pembicaraan yang dilakukan oleh peserta yang diinterupsi. Informasi bisa internal (misalnya: informasi atau data tentang topik yang dibahas) ataupun eksternal (misalnya: situasi kondisi di luar ruang sidang yang mungkin dapat berpengaruh terhadap jalannya persidangan). c). Interruption of clarificationBentuk interupsi dalam rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan.

d). Interruption of explanationBentuk interupsi untuk menjelaskan suatu pernyataan yang kita sampaikan agar tidak ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu pelurusan terhadap pernyataan kita. e). Interruption of personal PrevilageYaitu meminta kepada pimpinan sidang untuk menghentikan pembicaraan orang yang diinterupsi karena telah menyinggung martabat seseorang atau cenderung menyerang secara pribadi.

Pelaksanaan Interupsi : Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah mendapat ijin dari Pimpinan Sidang Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan Apabila dalam persidangan, Pimpinan Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan Pimpinan dan atau Peserta Sidang Jangan terlalu mudah atau sering menggunakan interupsi jika terlalu penting serta tidak boleh menginterupsi orang yang sedang menginterupsi kecuali pada kondisi tertentu.

Sanksi-sanksi :Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi oleh pimpinan sidang dengan mempertimbangkan saran, dan usulan peserta.

1