Penyakit Parkinson Primer

download Penyakit Parkinson Primer

of 21

description

adawdassfa

Transcript of Penyakit Parkinson Primer

Penyakit Parkinson Primer

Oleh: Alvan Aresto Djari/ 102012295

Skenario 2Seorang laki-laki usia 62 tahun datang ke poliklinik diantar keluarganya dengan keluhan kedua tangannya gemetar sejak 1 tahun yang lalu. Pasien merasakan kedua tangannya gemetar saat pasien tidak menggerakan tangannya namun menghilang bila pasien melakukan aktivitas dan saat pasien tertidur. Pasien merasa badannya semakin kaku, berjalan lambat dan postur tubuh semakin membungkuk serta bicaranya semakin tidak jelas.Identifikasi istilah yang tidak diketahui Tidak adaRumusan masalah Seorang laki-laki usia 62 tahun dengan keluhan kedua tangannya gemetar sejak 1 tahun lalu.Hipotesis Sesuai dengan hasil anamnesis dan pemeriksaan maka didiagnosis pasien mengalami penyakit ParkinsonAnalisis masalahRMAnamnesisP.FisikP.PenunjangWDDDEtiologiEpidemiologiPatofisiologiKomplikasiPenatalaksanaanPencegahanPrognosisAnamnesis Identitas: pasien laki-laki 62 tahun

Keluhan utama: apakah ada gangguan gerakan, kaku otot, tremor menyeluruh, kelemahan otot, dan hilangnya reflek postural

RPS: Pasien mengeluhkan tremor, perubahan pada sensasi wajah, sikap tubuh, dan gaya berjalan. Adanya rigiditas deserebrasi, berkeringat, kulit berminyak, sulit menelan, konstipasi, dan gangguan kandung kemihRPD: riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, anemia, penggunaan obat antikoagulan, aspirin, vasodilatator, antikolinergik dalam waktu lama

RPK: apakah dari keluarga ada yang mengalami keluhan yang sama, riwayat penyakit hipertensi dan diabetes melitus (curigai komplikasi terhadap keluhan pasien

RPS: Tanyakan kebiasan sehari-hari pasien, tanyakan apakah ada dalam pengobatan jangka lama, rajin berolahraga atau tidak

Pemeriksaan FisikPemeriksaan tanda vitalTekanan Darah : 130/80 mmHgDenyut Nadi : 90x/menitSuhu : 36,8 CFrekuensi nafas : 16x/menit

Pemeriksaan penunjangLaboratorium- Penilaian neurotransmiter dopamin pada pemeriksaan darah, urin, dan cairan otak (menurun dibanding kontrol)- Sensitifitas dan spesifisitas rendah untuk penyakit parkinsonNeuroimagingMRIPositron Emission Tomography (PET): sistem dopamine nigrostriatal Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT): memvisualisasi dan menghitung degenerasi sel saraf nigrostriatal pada penyakit Parkinson dan untuk diagnosis

Diferensial DiagnosisParkinson sekundertimbul setelah terpajan suatu penyakit/ zat, infeksi dan pasca infeksi otak (ensefalitis), pasca stroke (vascular), terpapar kronis oleh toksin seperti ( I-methyl-4-phenyl-1,2,3,6-tetrahydropyridine (MPTP), Mn (mangan), CO (karbonmonoksida), sianida ), efek samping obat penghambat reseptor dopamine (sebagian besar obat anti psikotik) dan obat yang menurunkan cadangan dopamin (reserpin).

Diferensial DiagnosisParkinson Plustimbul bersama gejala neurologi lain seperti: progressive supraneiyal palsy, multiple system atrophy, cortical-basal ganglionic degeneration, Parkinson-demensia-ALS complex of Guam, progressive palidal atrophy, diffuse lewy body disease (DLBD).1Diagnosis KerjaParkinson Primerkelainan degeneratif dari sistem saraf pusat yang menyebabkan gangguan pada sistem motorik dan biasanya penderita mengalami tremor, kaku otot, sulit berjalan, gangguan keseimbangan dan gerak gerik menjadi lambat (bradykinesia).Gejala primer tersebut disebabkan berkurangnya rangsangan pada korteks motorik dari ganglia basalis, biasanya karena kekurangan Dopamin, yang diproduksi oleh neuron Dopaminergic di otak

12EtiologiUsiakarena Penyakit Parkinson umumnya dijumpai pada usia lanjut dan jarang timbul pada usia di bawah 30 tahun.

Rasorang kulit putih lebih sering mendapat penyakit Parkinson daripada orang Asia dan Afrika.

Genetikfactor genetik amat penting dengan penemuan pelbagai kecacatan pada gen tertentu yang terdapat pada penderita Penyakit Parkinson, khususnya penderita Parkinson pada usia muda.

EtiologiToksin(seperti 1-methyl-4-phenyl-1,2,3,6-trihidroxypyridine (MPTP), CO, Mn, Mg, CS2, methanol, etanol dan sianida), penggunaan herbisida dan pestisida, serta jangkitan. Cedera kranio serebral,meski peranannya masih belum jelasTekanan emosionaldipercayai menjadi faktor risiko.

EpidemologiPenyakit Parkinson cukup sering ditemukan, mungkin mengenai 1-2% populasi berusia lebih dari 60 tahun, tanpa adanya bias jenis kelamin yang signifikan. Distribusi ditemukan di seluruh dunia, walaupun tampaknya lebih sering terjadi di Eropa dan Amerika Utara.Di Indonesia dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-400.000 penderita.Patofisiologi

Gejala KlinisKhusus: gejala motorik pada penyakit Parkinson (TRAP)TremorRigiditasAkinesia/ bradikinesiaHilangnya reflex postural. TerapiAntikolinergik untuk mengurangi transmisi kolinergik yang berlebihan ketika kekurangan dopamin. Seperti trihexyphenidilLevodopamerupakan prekursor dopamine, dikombinasi dengan karbidopa, inhibitor dekarboksilat, untuk membantu pengurangan L-dopa di dalam darah dan memperbaiki otak.Bromokiptin agonis dopamine yang mengaktifkan respons dopamine di dalam otak.Amantidinmeningkatkan pecahan dopamine di dalam otak.Monoamineoksidaseinhibitorseperti selegeline untuk mencegah degenerasi dopamine

KomplikasiDemensiaAspirasiTrauma karena jatuh.

PrognosisPenyakit Parkinson bersifat progresif. Pasien yang tidak diterapi biasanya akan mencapai derajat disabilitas . Terapi saat ini sebagian besar bersifat simtomatik, tetapi mungkin dapat juga memperpanjang harapan hidup rata-rataKesimpulanPenyakit Parkinson biasanya lebih cenderung muncul pada usia tua. Ada berbagai faktor resiko yang dapat mencetus terjadinya parkinson salah satunya adalah faktor keturunan. Parkinson dapat dibagi menjadi tiga bagian menurut penyebabnya, yaitu parkinson primer, parkinson sekunder, dan parkinson plus. Terapi dan pengobatan yang benar dapat mengurangi gejala yang timbul pada penyakit parkinson, selain itu operasi juga dapat dilakukan jika diperlukan.