Tremor Pada Penderita Penyakit Parkinson

download Tremor Pada Penderita Penyakit Parkinson

of 24

Transcript of Tremor Pada Penderita Penyakit Parkinson

Tremor pada Penderita Penyakit Parkinson

Kelompok E7Melisa 102011340Yesika Anaktototy 102012052Jeffer Shison 102012138Claudia Jessica 102012269Ega Fahatu Jannah 102012277Rahel Tjandrawan102012286Stefanus 102012433Nadia Cecilia Stefannie 102012513

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 06 Jakarta BaratPendahuluan Latar BelakangPostur dan gerakan dikendalikan oleh sistem saraf pusat, yang dihasilkan melalui kerja sama seluruh sistem dalam tubuh manusia,yakni sistem skelet yang terdiri dari tulang-tulang yang membentuk rangka, dan sistem otot yang melekat pada rangka. Ada berbagai jenis gerakan yang dapat dihasilkan oleh tulang-tulang dengan bantuan sendi. Gerakan antar dua tulang disebut sebagai persendian. Setiap gerakan yang dihasilkan tentunya memerlukan energi dan melalui mekanisme kerja yang panjang dan berlangsung dalam selang waktu yang begitu cepat.Sistem muskuloskeletal manusia merupakan jalinan berbagai jaringan, baik itu jaringan pengikat, tulang maupun otot yang saling berhubungan. Fungsi utama sistem ini adalah sebagai penyusun tubuh dan alat untuk bergerak. Oleh karena itu, jika terdapat kelainan pada sistem ini maka kedua fungsi tersebut juga akan terganggu. Pada skenario kali ini akan membahas tentang otot dan saraf salah satu bagian dari muskuloskeletal. Otot adalah alat gerak aktif, karena otot dapat menggerakan bagian-bagian tubuh yang lain. Otot secara umum dibagi atas 3 jenis yaitu, otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Sel-sel otot, seperti juga neuron, dapat dirangsang secara kimiawi, listrik dan mekanik untuk membangkitkan potensial aksi yang dihantarkan sepanjang membran sel. Berbeda dengan neuron, otot memiliki mekanisme kontraktil yang digiatkan oleh potensial aksi. Protein kontraktil aktin dan miosin, yang menghasilkan kontraksi, terdapat dalam jumlah yang sangat banyak di otot. Namun, protein kontraktil juga ditemukan hampir di semua sel tubuh. Tujuan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya saraf dalam otot.Identifikasi Istilah yang tidak Diketahui Tremor merupakan suatu gerakan yang tidak di kehendaki dan tidak bertujuan yang terdiri atas satu seri gerakan bolak balik secara ritmik sebagai manifestasi kontraksi berselingan kelompok otot yang fungsinya berlawanan.1 Parkinson merupakan suatu penyakit degenerative pada system saraf yang berkaitan dengan defisiensi dopamine dinukleus basal yang ditandai dengan adanya tremor pada saat istirahat kesulitan untuk memulai kegiatan dan kekakuan otot.Rumusan Masalah1. Seorang laki-laki 62 tahun yang menderita penyakit tremor karena Parkinson.Hipotesis Tremor pada Parkinson disebabkan oleh defisiensi dopamine. Analisis MasalahGambaran mind map:

Tremor karena parkinsonMekanisme kontraksi ototOrgan yang terkaitMekanisme tremorBasal gangliaMikroskopik Makroskopik

Sasaran Pembelajaran Mampu memahami mekanisme tremor pada otot Mampu memahami hubungan defisiensi dopamine dengan tremor pada Parkinson. Mampu memahami Organ yang terkait secara makrokopis dan mikrokopis dengan tremor.

PembahasanEktremitas AtasExtremitas memiliki arti yaitu alat gerak dan di dalam tubuh manusia memiliki dua alat ekstremitas yang paling besar yaitu ektremitas atas atau superior dan ekstremitas bawah atau inferior. Extremitas superior membahas dari bagian clavicula hingga falanges manus, sedangkan extremitas inferior membahas dari bagian coxae hingga falanges pedis.3Organ pada Ekstremitas Atas41. Regio Scapularis Os. Clavicula Os. Scapulae2. Regio Brachium Os. Humerus3. Regio Antebrachium Os. Radius Os. Ulna 4. Regio ManusOssa carpalia : Baris Proximal, dari lateral ke medial: Os scaphoideum Os lunatum Os triquetrum Os pisiforme Baris Distal, dari lateral ke medial Os trapezium Os trapezoideum Os capitatum Os hamatum Ossa metacarpalia Ossa phalanges

Otot Pada Ekstremitas Atas4 Kelompok otot pada lengan bahu1. Ventral M. pectoralis mayorFungsi : Adduksi dan endorotasi humerus, menarik scapula ke ventral dan caudal M. pectoralis minorFungsi : Fleksi scapula dengan menariknya ke caudal dan ventral dinding thoraks M. subclaviusFungsi : Menarik clavicula ke medial M. subscapularisFungsi : Endorotasi dan adduksi lengan atas2. Lateral M. deltoideusFungsi : Anterior : Fleksi dan endorotasi, tengah : abduksi, posterior : ekstensi dan eksorotasi M. supraspinatusFungsi : Abduksi lengan atas3. Dorsal M. InfraspinatusFungsi : Abduksi, adduksi dan rotasi lateral lengan atas M. Teres minorFungsi : Adduksi rotasi ke lateral M. Teres mayorFungsi : Adduksi, ekstensi, dan rotasi ke medial Kelompok otot regio brachii (lengan atas)1. Posisi posterior yang berperan dalam gerakan fleksi M. Biceps BrachiiFungsi : Fleksi lengan bawah dan supinasi M. BrachialisFungsi : Fleksi lengan bawah M. CoracobrachialisFungsi : Membantu fleksi dan aduksi lengan atas2. Berperan dalam gerakan ekstensi siku M. triceps brachii caput longumFungsi : Ekstensi lengan bawah M. triceps brachii caput medialFungsi : Ekstensi lengan bawah M. triceps bradhii caput lateralFungsi : Ekstensi lengan bawah M. anconeus Fungsi : Membantu triceps Kelompok otot region antebrachii (lengan bawah) 1. Posisi anterior (superfisial) M. pronator teres Fungsi : Pronasi dan fleksi M.palmaris longusFungsi : Fleksi M. fleksor carpi radialisFungsi : Fleksi dan abduksi M. fleksor digitorum superficialisFungsi : Fleksi phalanx M. fleksor carpi ulnarisFungsi : Fleksi dan adduksi2. Posisi Anterior (deep) M. fleksor digitorum profundus Fungsi : Fleksi phalang distal keempat jari tangan M. fleksor pollicis longusFungsi : Fleksi phalang pollicis M. pronator quadratesFungsi : Pronasi lengan bawah3. Posisi lateral M. brachioradialisFungsi : Fleksi lengan bawah M. ekstensor carpi radialis longusFungsi : Ekstensi dan abduksi tangan M. ekstensor carpi radialis brevisFungsi : Ekstensi dan abduksi tangan4. Posisi posterior (superfisial) M. ekstensor digitorumFungsi : Ekstensi keempat jari medial M. ekstensor digiti minimiFungsi : Ekstensi jari kelima M. ekstensor carpi ulnarisFungsi : Ekstensi dan adduksi tangan5. Posisi posterior (deep) M. supinatorFungsi : Supinasi lengan bawah M. ekstensor pollicis longusFungsi : Ekstensi phalanx distal pollicis M. ekstensor indicisFungsi : Ekstensi indeks M. abductor pollicis longusFungsi : Abduksi dan ekstensi pollex M. ekstensor pollicis brevisFungsi : Ektensi phlanx distal ibu jari, abduksi tangan Kelompok otot tangan (manus) M. abductor pollicis brevisFungsi : Abduksi ibu jari M. fleksor pollicis brevisFungsi : Fleksi dan adduksi ibu jari M. opponens pollicisFungsi : Abduksi, fleksi, rotasi os metacarpal I M. Abduktor pollicisFungsi : Adduksi ibu jari M. Palmaris brevisFungsi : - Abductor digiti minimiFungsi : Abduksi jari, fleksi phlanx 1 M. fleksor digiti V brevisFungsi : Fleksi phlanx ke 1 M. oponens digiti V Fungsi : Oposisi jari ke 5 M. lumbricales 1 dan 2 Fungsi : Fleksi phlanx 1, ekstensi phlanx 2 dan 3 M. lumbricales 3 dan 4Fungsi : Fleksi phlanx 1, ekstensi phlanx 3 jari ke 4 dan ke 5 Mm. interossei volaresFungsi : Adduksi jari-jari, fleksi phlanx ke 1, ekstensi phlanx ke 2 dan ke 3 Mm. interossai dorsalesFungsi : Abduksi jari-jari, fleksi phlanx ke-1, ekstensi phlanx ke 2 dan ke 3TulangSecara umum tulang adalah suatu jaringan yang terdiri dari sel-sel tulang, osteosit, substansi dasar, serabut kolagen, substansi semen dan bermacam-macam garam.Pada tubuh manusia pembagian tulang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tulang keras dan tulang rawan. Berikut ini akan dibahas mengenai tulang-tulang tersebut secara makroskopis.5-7 Tulang KerasStruktur tulang keras secara makroskopis dapat dibagi menjadi lima bagian menurut bentuknya di dalam tubuh. Pembagian tersebut adalah sebagai berikut : Ossa longa (tulang panjang) yaitu tulang-tulang yang ukuran panjangnya terbesar, misalnya ossa humerus. Ossa brevia (tulang pendek) yaitu tulang-tulang yang ketiga ukurannya kira-kira sama besar, misalnya ossa carpi. Ossa plana (tulang gepeng) yaitu tulang-tulang yang ukuran lebarnya terbesar, misalnya Ossa irregularis (tulang tak beraturan) dan ossa spheniodale. Ossa Parietale Ossa Pneumatic (Tulang berongga hawa) yaitu tulang-tulang yang berongga berisi hawa, misalnya ossa maxilla.Namun struktur tulang juga dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis berdasarkan arsitekturnya, berikut ini penjelasan mendetail mengenai arsitektur tulang keras.1. Tulang SpongiosaTulang spongiosa terdiri atas banyak trabekel/lempeng-lempeng yang saling berhubungan.Trabekel terdiri dari lamel-lamel yang jumlahnya beragam, di dalamnya terkandung lacuna yang ditempati osteosit dan system kanakuli yang berhubungan.7

Gambar 3. Struktur Tulang Spongiosa (Sumber :http://image.tutorvista.com)2. Tulang KompaktaTulang kompakta merupakan bagian dari tulang keras yang tersusun teratur sesuai distribusi pembuluh darah yang memasoknya. Pembuluh darah di dalamnya berjalan dalam saluran havers. Di dalam tulang kompakta ini juga terdapat saluran yang menghubungkan permukaan dalam dan luar tulang, dengan saluran havers, dan saluran havers satu dengan lainnya yang disebut dengan saluran volkmann. Di tulang ini juga terdapat lamel general luar dan dalam serta lamel interstitial.7

Gambar 4. Struktur Tulang Kompakta (Sumber :http://image.tutorvista.com)Setiap hari, dalam melakukan aktivitas kita sangat bergantung pada bantuan dari tulang-tulang kita. Salah satu tulang yang sangat membantu kita dalam melakukan kegiatan seperti makan , menulis , dan lain lain yaitu tulang-tulang yang berada di bagian extremitas superior. Berikut adalah kerangka anggota extremitas superior:81. Os. Scapula (Tulang belikat)

Gambar 5. Os Scapula (Sumber :http://image.tutorvista.com)1. Os. Humerus

Gambar 6. Os Humerus (Sumber :http://image.tutorvista.com)

1. Os. Radius1. Os. Clavicula1. Os. Ulna

Gambar 7. Os Radius dan Os Ulna (Sumber :http://image.tutorvista.com)1. Os. CarpaliaPada ossa carpalia , baris proximal dari lateral ke medial terdapat os scaphoideum, os lunatum, os triquetrum, os pisiforme. Sedangkan pada baris distal dari lateral ke medial terdapat os trapezium, os trapezoideum, os capitatum dan os hamatum1. Os. Metacarpalia1. PhalangusTulang RawanStruktur tulang rawan secara makroskopis dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis, dan tulang rawan fibrokartilago atau fibrosa. Berikut ini penjelasannya.1. Tulang Rawan HialinTulang rawan hialin pada keadaan segar memiliki struktur yang bening putih kebiruan dan licin, dan beberapa serat dapat terlihat, serta dapat tembus cahaya. Letak dari tulang rawan hialin ini biasa terdapat pada dinding trakea, dan juga terdapat pada seluruh kerangka fetus yang sedang mengalami proses penulangan. (penulangan kondral). Tulang rawan hialin ini diliputi perikondrium.72. Tulang Rawan ElastisTulang rawan elastis pada keadaan segar berwarna kuning keruh. Tulang rawan ini banyak mengandung serat elastin dan mengandung sedikit serat kolagen. Tulang rawan ini merupakan modifikasi dari tulang rawan hialin dan juga diliputi oleh perikondrium. Tulang rawan elastic biasa ditemukan pada telinga luar, epiglottis, tulang auditiva dan tulang laring.3. Tulang Rawan Fibrokartilago atau FibrosaTulang rawan fibrokartilagoatau fibrosa memiliki penampilan seperti rantai parallel kolagen berwarna merah muda terang. Ditemukan pada diskus intervertebralis, simfisi pubis, dan juga pada tempat melekatnya tendo dan ligament tertentu pada tulang. Tulang rwan ini tidak pernah terdapat tersendiri, namun menyatu dengan tulang rawan hialin di dekatnya atau dengan jaringan ikat padat fibrosa. Tulang rawan ini tidak memiliki perikondrium.6,7SendiSendi adalah pertemuan antara dua atu lebih tulang atau tulang rawan. Dalam arthrologi sendi itu ialah tiap persambungan tulang umumnya, dan dapat dibedakan dalam.1. SynarthrosisSynartrosis adalah sendi yang bersifat oleh adanya suatu kesinambungan, oleh karena diantara kedua ujung tulang yang bersendi terdapat suatu jaringan.13 Sendi ini merupakan sendi yang terkuat diantara dua tulang. Jaringan tersebut antara lain ialah:1. Junctura fibrosa Sutura Gomphosis Schindylesis SyndesmosisSyndesmosis merupakan hubungan antara dua tulang dimana diantara dua tulang tersebut diisi oleh jarigan penyambung kolagen atau elastin.1. Junctura cartilagine Synchondrosis SymphisisSymphisis merupakan suatu sendi di mana dua tulang bersatu oleh tulang rawan fibrosa.1. Synostosis2. DiarthrosisTersifat oleh adanya suatu ketidaksinambungan oleh karena di antara tulang-tulang yang bersendi terdapat suatu rongga (cabvum articulare). Diarthrosis dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu: Sendi engsel (articulation ginglymus)Sendi engsel permukaan konveks sebuah tulang masuk dengan pas pada permukaan konkaf tulang kedua. Sendi ini memungkinkan gerakan ke satu arah saja dan dikenal sebagai sendi unaksial. Contohnya adalah persendian pada lutut dan siku. Sendi kisar (articulation trochoidea)Sendi kisar (pivot point) adalah tulang berbentuk kerucut yang masuk dengan pas ke dalam cekungan tulang kedua dan dapat berputar ke semua arah.Sendi ini merupakan sendi unaksial yang memungkinkan terjadinya rotasi di sekitar aksis sentral, misalnya persendian tempat tulang atlas berotasi di sekitar prosesus odotoid aksis dan persendian antara bagian kepala proksimal tulang radius dan ulna. Sendi telur (articulation ellipsoidea)Persendian kondiloid terdiri dari sebuah kondilus oval suatu tulang yang masuk dengan pas ke dalam rongga berbentuk elips di tulang kedua.Sendi ini merupakan sendi biaksial yang memungkinkan gerakan ke dua arah di sudut kanan setiap tulang.Contohnya adalah sendi antara tulang radius dan tulang karpal serta sendi antara kondilus oksipital tengkorak dan atlas. Sendi pelana (articulation sellaris)Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf di satu sisi dan konveks pada sisi lainnya; sehingga tulang tersebut akan masuk dengan pas ke dalam permukaan tulang kedua yang bentuk konveks dan konkafnya berada pada sisi berlawanan seperti dua pelana yang saling menyatu. Persendian ini adalah sendi kondiloid yang termodifikasi sehingga memungkinkan gerakan yang sama. Satu-satunya sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh adalah persendian antara tulang karpal dan metakarpal pada ibu jari. Sendi peluru (articulation globoidea)Sendi peluru adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang ung berartikulasi berbentuk datar sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang terhadap tulang lainnya.Sedikit grakan ke segala arah mungkin terjadi dalam batas procesus atau ligamen yang membungkus persendian.Persendian semacam ini disebut sendi nonaksial; misalnya persendian intervertebra dan persendian antar tulang-tulang karpal dan tulang-tulang tarsal. Sendi sferoidal (enarthrosis spheroidea)Sendi sferoidal terdiri dari sebuah tulang dengan kepala berbentuk bulat yang masuk dnegan pas ke dalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain. Sendi ini yang dikenal sebagai sendi traksial atau multiaksial memungkinkan rentang gerak yanng lebih besar menuju ke tiga arah. Contoh sendi sferoidal adalah sendi panggul serta sendi bahu.9Otot Otot adalah alat gerak aktif, yang mengerakan anggota tubuh yang lain. Berdasarkan strukturnya maka, maka otot yang menyusun tubuh dapat di bedakan atas 3 macam, yaitu: Otot polos Pergerakan otot polos adalah involunter (tidak di pengaruhi kehendak), selain itu kerja otot polos tidak mudah lelah dan reaksi terhadap rangsangan yang datang lambat. Otot polos berbentuk seperti kumparan(gelendong) yang panjang dan langsing dengan memiliki satu inti yang berada di tengah. Otot polos dapat di temukan pada organ dalam seperti : saluran pencernaan, pembuluh darah, saluran pernapasan, saluran genital,dll.

Gambar 8 otot polos (Sumber :http://image.tutorvista.com)

Otot rangka/ otot lurikOtot lurik adalah otot yang berhubungan dengan tulang dan berfungsi untuk mengerakannya. Otot lurik merupakan jenis otot yang paling banyak dalam tubuh. Otot lurik tampak ada garis melintang berupa garis gelap dan garis terang. Otot lurik ini terdiri dari serabut-serabut otot yang di sebut miofibril dengan inti yang banyak. Miofibril-miofibril ini akan berkumpul untuk membentuk otot. Bentuk dari serat otot lurik pada umumnya adalah silindris panjang dengan ujung yang tumpul. Seperti pada umumnya otot yang lain, maka ujung otot lurik ini pun mengecil dan keras yang di sebut tendon. Tendon ini ada yang melekat pada tulang yang bergerak yang di sebut insersio serta ada pula yang melekat pada tulang yang tidak bergerak yang di sebut origo. Oleh karena otot lurik ini melekat pada rangka tubuh maka tentu saja kerja dari otot lurik ini di pengaruhi oleh pusat saraf sadar. Dengan demikian maka reaksinya terhadap rangsang yang datang sangat cepat jika di bandingkan dengan otot yang lain serta mudah lelah.

Gambar 9 otot lurik (Sumber :http://image.tutorvista.com) Otot jantung (Myocardium)Secara struktural otot jantung mempunyai bentuk seperti otot lurik yaitu dengan adanya garis melintang/corak. Meskipun otot jantung mempunyai bentuk corak yang sama seperti otot lurik tetapi secara mikroskopik otot jantung memiliki serabut otot yang bercabang dan saling bertautan yang di sebut sinsitium. Tetapi di sisi lain otot jantung jika di tinjau dari cara kerjanya maka, otot jantung mempunyai cara kerja yang sama dengan otot polos. Berkaitan dengan hal ini maka, otot jantung mempunyai kesamaan cara kerja denga otot polos yaitu : kerjanya tidak di pengaruhi oleh kesadaran (involunter), reaksi terhadap rangsangannnya lambat serta tidak mudah lelah.

Gambar 10 otot jantung (Sumber :http://image.tutorvista.com)Otot manusia tersusun dari serabut-serabut otot atau yang biasa di sebut dengan myofibril. Myofibril ini terdiri dari protein yang berupa aktin dan miosin, aktin dan miosin ini merupakan suatu jenis protein yang tidak larut dalam air. Aktin dan miosin akan bergabung membentu aktinomiosin yang merupakan protein utama dalam otot. Aktinomiosin ini berperan dalam mekanisme kontraksi maupun relaksasi otot.Mekanisme Kontraksi OtotOtot dikendalikan oleh saraf, sehingga dapat berkontraksi apabila ada intruksi dalam bentuk listrik dan ada impuls yang melalui serat otot, lalu intruksi itu akan dilanjutkan dalam bentuk potensial aksi, dan potensial aksi itu akan menghasilkan sejumlah enzim yang fungsinya untuk menghancurkan dinding vesikel sehingga isinya itu keluar yaitu neutransmiter (asetilkolin) secara eksositosis, lalu neutransmite itu akan berikatan dengan reseptor sehingga ada rangsang pada otot dan terjadilah proses depolarisasi. Apabila rangsang yang dihasilkan besar maka depolarisasi akan mencapai fairing level dan terjadilah potensial aksi. Potensial aksi itu akan diteruskan sepanjang serat otot hingga bertemu dengan reticulum sarkoplasmik, didalam reticulum sarkoplasmik itu terdapat banyak kalsium sehingga dirangsang oleh asetilkolin agar kalsium itu dapat keluar. Setelah keluar kalsium itu akan berikatan dengan troponin C di aktin. Kalsium dan troponin C ini memiliki afinitas yang tinggi dengan kepala myosin yang memiliki ATP, sehingga troponin C dan kalsium akan berikatan dengan myosin yang memiliki ATP. Dengan demikian akan terjadi gaya tarik menarik antara filamen aktin dan miosin yang menyebabkan keduannya saling bertempelan membentuk aktomiosin. Akibatnya benang (sel) menjadi pendek atau sliding. Keadaan inilah yang dinamakan kontraksi. Kemudian apabila ATP sudah terurai menjadi ADP maka kalsium dan troponin C akan melepaskan ikatan dengan kepala miosin dan berpindah untuk berikatan lagi dengan kepala miosin yang mempunyai ATP, hal ini berlangsung terus menerus. Setelah selesai kontraksi, ion kalsium akan masuk kembali ke reticulum sarkoplasmik, sehingga ikatan troponin C dan kalsium lepas, menyebabkan lepasnya perlekatan aktin dan myosin, keadaan inilah yang disebut otot relaksasi.Apabila kontraksi yang menghasilkan kerja (tonus) yang tidak lebih besar dari beban sehingga bebannya tidak terangkat (beban tidak bergerak atau tetap di posisi semula) disebut kontraksi isometric. Dan kontraksi yang menghasilkan tonus yang lebih besar dari beban sehingga beban dapat terangkat disebut kontraksi isotonic.ParkinsonPenyakit Parkinson adalah gangguan degeneratif saraf yang umumnya berlangsung perlahan.Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel otak (neuron) yang memproduksi dopamin.Neuron ini berkonsentrasi di daerah tertentu otak, yang disebut substantia nigra.Dopamin adalah zat kimia yang meneruskan pesan antara substantia nigra dan bagian lain dari otak untuk mengontrol gerakan tubuh.Dopamin membantu melakukan gerakan motorik halus yang terkoordinasi. Ketika sekitar 60 sampai 80% dari sel yang memproduksi dopamin rusak dan tidak menghasilkan cukup dopamin, gejala motorik penyakit Parkinson muncul.10Dalam kondisi normal (fisiologik), pelepasan dopamin dari ujung saraf nigrostriatum akan merangsang reseptor D1 (eksitatorik) dan reseptor D2 (inhibitorik) yang berada di dendrit output neuron striatum. Output striatum disalurkan ke globus palidus segmen interna atau substansia nigra pars retikularis lewat 2 jalur yaitu jalur direk reseptor D1 dan jalur indirek berkaitan dengan reseptor D2. Maka bila masukan direk dan indirek seimbang, maka tidak ada kelainan gerakan.Pada penderita penyakit Parkinson, terjadi degenerasi kerusakan substansia nigra pars kompakta dan saraf dopaminergik nigrostriatum sehingga tidak ada rangsangan terhadap reseptor D1 maupun D2. Gejala Penyakit Parkinson belum muncul sampai lebih dari 50% sel saraf dopaminergik rusak dan dopamin berkurang 80%.10,11Ganglia BasalisGanglia basalis adalah pulau substansia grisea yang terletak dalam di diensefalon pada kedua sisi talamus dan otak tengah bagian atas yang memproses dan mempengaruhi informasi disaraf.Ganglia basalis penting untuk mengontrol gerakan yang sangat terampil dan memerlukan pola kecepatan respon tanpa pemikiran yang disengaja.Gangguan pada basal gangalia mengakibatkan gangguan dalam pemulaian dan penghentian pergerakan.12

Gambar 11 basal ganglia (Sumber :http://image.tutorvista.com)Dalam menjalankan fungsi motoriknya, inti motorik medula spinalis berada dibawah kendali sel piramid korteks motorik, langsung atau lewat kelompok inti batang otak.Pengendalian langsung oleh korteks motorik lewat traktus piramidalis, sedangkan yang tidak langsung lewat sistem ekstrapiramidal, dimana ganglia basalis ikut berperan.Komplementasi kerja traktus piramidalis dengan sistem ekstapiramidal menimbulkan gerakan otot menjadi halus, terarah dan terprogram.Ganglia Basalis (GB)tersusun dari beberapa kelompok inti , yaitu :1. Striatum (neostriatum dan limbic striatum)Neostriatum terdiri dari putamen (Put) dan Nucleus Caudatus (NC)2. Globus Palidus (GP)3. Substansia Nigra (SN)4. Nucleus Subthalami (STN)Pengaruh GB terhadap gerakan otot dapat ditunjukkan lewat peran sertanya dalam sirkuit motorik yang terjalin antara korteks motorik dengan inti medula spinalis .Terdapat jalur saraf aferen yang berasal dari korteks motorik, korteks premotor dan supplementary motor area menuju ke GB lewat Putamen.Dari putamen diteruskan ke GPi (Globus Palidus internus) lewat jalur langsung (direk) dan tidak langsung (indirek) melalui GPe (Globus Palidus eksternus) dan STN. Dari GPe diteruskan menuju ke inti inti talamus (antara lain, VLO : Ventralis lateralis pars oralis , VAPC : Ventralis anterior pars parvocellularis dan CM : centromedian ). Selanjutnya menuju ke korteks dari mana jalur tersebur berasal. Masukan dari GB ini kemudian mempengaruhi sirkuit motorik kortiko spinalis (traktus piramidalis).6Kelompok inti yang tergabung didalam ganglia basalis berhubungan satu sama lain lewat jalur saraf yang berbeda beda bahan perantaranya (neurotransmitter/NT).Terdapat neurotransmitter utama didalam ganglia basalis, yaitu : Dopamine.NeurotransmiterNeurotransmiter adalah salah satu dari kelas zat kimia yang membawa pesan antar neuron.Biasanya, neuron pengirim melepaskan sejumlah kecil neurotransmiter, yang mengaktifkan reseptor pada neuron penerima.Aktivasi reseptor kemudian memulai serangkaian perubahan kimia di neuron penerima, dan jika cukup reseptor yang diaktifkan, neuron penerima mungkin menjadi aktif dan mengirim pesan bersama.Berbagai jenis neurotransmiter telah diidentifikasi, termasuk asetilkolin, dopamin, serotonin, dan norepinefrin.Biasanya, reseptor saraf khusus hanya menanggapi satu jenis neurotransmiter. Hal ini memungkinkan untuk spesialisasi tingkat tinggi dalam pengiriman pesan antara neuron: satu neuron dapat merespon kuat terhadap neurotransmiter tertentu sementara tetangganya mungkin relatif tidak sensitif.Ketidakseimbangan neurotransmitter terlibat dalam beberapa penyakit seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson, dan berbagai penyakit kejiwaan seperti skizofrenia dan depresi.13Substantia NigraSubstantia nigra adalah sekelompok sel berwarna gelap mereka yang terletak di otak tengah, terhubung dengan korpus striatum melalui serat aksonal yang disebut jalur nigrostriatal.Substantia nigra memiliki bagian yang memproduksi dopamin yang pada penderita penyakit Parkinson cenderung rendah produksinya.Substantia nigra bersama-sama dengan struktur terkait termasuk globus palidus, nukleus akumben, nukleus entopedunkularis, area tegmental ventral (VTA) adalah bagian dari sistem yang mengelola gerakan. Sebagai satu kesatuan, bagian ini disebut kompleks korpus striatum.14

DopaminDopamin adalah sebuah neurotransmiter yang membantu mengontrol pusat kepuasan dan kesenangan di otak.Dopamin juga membantu mengatur tindakan dan tanggapan emosional, sehingga memungkinkan kita untuk tidak hanya mengapresiasi penghargaan, tetapi juga mengambil tindakan untuk meraihnya. Defisiensi dopamin pada Penyakit Parkinson dan pasien dengan aktivitas dopamin rendah dapat menyebabkan kerentanan terhadap kecanduan.6Jauh di dalam otak ada sebuah daerah yang disebut ganglia basalis. Jika otak memerintahkan suatu aktivitas (misalnya mengangkat lengan), maka sel-sel saraf di dalam ganglia basalisakan membantu menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh. Ganglia basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke thalamus, yang akan menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks otak besar.Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmitter sebagai impuls listrik di sepanjang jalur saraf dan di antara saraf-saraf.Neurotransmitter yang utama pada ganglia basalis adalah dopamine.Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamine berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit.Penyebab dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya dopamine terkadang tidak diketahui.Kadang penyebabnya diketahui.Pada beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari ensefalitis karena virus (suatu infeksi yang meyebabkan peradangan otak). Kasus lainnya terjadi jika penyakit degenerative lainnya, obat-obatan atau racun memengaruhi atau menghalangi kerja dopamine di dalam otak.1-3,6Empat gejala utama penyakit Parkinson adalah:0. Tremor/GemetaranGejala penyakit parkinson sering luput dari pandangan awam, dan dianggap sebagai suatu hal yang lumrah terjadi pada orang tua. Salah satu ciri khas dari penyakit parkinson adalah tangan tremor(bergetar) jika sedang beristirahat. Namun, jika orang itu diminta melakukan sesuatu, getaran tersebut tidak terlihatlagi.Itu yang disebutresting tremor.Tremor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi metakarpofalangis,kadang-kadangtremorsepertimenghitunguanglogamatau memulung-mulung (pil rolling). Pada sendi tangan fleksi-ekstensi atau pronasi-supinasi pada kaki fleksi-ekstensi, kepala fleksi-ekstensi atau menggeleng, mulut membuka menutup, lidah terjulur-tertarik. Tremor ini menghilang waktu istirahatdan menghebat waktu emosi terangsang (resting/alternating tremor).Tremortidak hanya terjadi pada tangan atau kaki, tetapi bisa juga terjadi pada kelopakmatadanbolamata,bibir,lidahdanjaritangan(sepertiorang menghitung uang).Semua itu terjadi pada saat istirahat/tanpa sadar.Bahkan, kepala penderitabisabergoyang-goyangjikatidaksedangmelakukanaktivitas(tanpasadar). Artinya, jika disadari,tremortersebut bisa berhenti. Pada awalnya tremorhanya terjadi pada satu sisi, namun semakin berat penyakit,tremorbisa terjadi pada kedua belah sisi.Tremor disebabkan oleh hambatan pada aktivitas gamma motoneuron.Inhibisi ini mengakibatkan hilangnya sensitivitas sirkuit gamma yang mengakibatkan menurunnya kontrol dari gerakan motorik halus.Berkurangnya kontrol ini akan menimbulkan gerakan involunter yang dipicu dari tingkat lain pada susunan saraf pusat. Tremor pada penyakit Parkinson mungkin dicetuskan oleh ritmik dari alfa motor neuron dibawah pengaruh impuls yang berasal dari nukleus ventro-lateral talamus. Pada keadaan normal, aktivitas ini ditekan oleh aksi dari sirkuit gamma motoneuron, dan akan timbul tremor bila sirkuit ini dihambat.13-150. Rigiditas/KekakuanRigiditas disebabkan oleh peningkatan tonus pada otot antagonis dan otot protagonis dan terdapat pada kegagalan inhibisi aktivitas motoneuron otot protagonis dan otot antagonis sewaktu gerakan. Meningkatnya aktivitas alfa motoneuron pada otot protagonis dan otot antagonis menghasilkan rigiditas yang terdapat pada seluruh luas gerakan dari ekstremitas yang terlibat.13,15,160. Bradikinesia/AkinesiaGerakan volunter menjadi lamban sehingga gerak asosiatif menjadi berkurang misalnya: sulit bangun dari kursi, sulit mulai berjalan, lamban mengenakan pakaian atau mengkancingkan baju, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak bibir dan lidah menjadi lamban. Bradikinesia menyebabkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan berkurang sehingga wajah mirip topeng, kedipan mata berkurang, hipofonis (suara kecil), kemampuan menelan ludah berkurang sehingga ludah keluar (menetes) dari mulut, takikinesia atau akatisia (gerakan cepat tidak terkontrol), mikrografis (tulisan semakin kecil), cara berjalan kecil-kecil,kegelisahan motorik (sulit duduk atau berdiri). Bradikinesia merupakan hasil akhir dari gangguan integrasi dari impuls optik sensorik, labirin , propioseptik dan impuls sensorik lainnya di ganglia basalis. Hal ini mengakibatkan perubahan pada aktivitas refleks yang mempengaruhi alfa dan gamma motoneuron.150. Instabilitas PosturalKesulitan menjaga keseimbangan dan jatuhan, juga disebut instabilitas postural.Instabilitas postural biasanya muncul pada tahap lanjut, mungkin tidak hadir pada diagnosis awal.Kesimpulan Pada scenario pasien yang menderita Parkinson mengalami tremor pada ekstremitas atas, tremor ini disebabkan oleh gangguan pada ganglia basalis yang ditimbulkan oleh adanya defisiensi dopamine. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyakitParkinsonadalah penyakitneuro degeneratifyangbersifatkronisprogresif dan merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan (defisiensi) atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus atau neostriatum (striataldopaminedeficiency).

Penutup Daftar Pustaka1. Markam S. Kamus kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2008.h.232.2. Sherwood Lauralee. Fisiologi manusia. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 2009.h.145-95.3. Ropper, Allan, Brown. Adams and Victors principles of neurology.USA: The McGraw-Hill Companies; ed.8: 2005.h.80-3.4. Laksman H. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002.h.15-35.5. Wijaya A. Biologi VIII. Jakarta: Gramedia Widyasara Indonesia; 2006.h.38.6. Ferdinan FP, Ariebowo M. Praktis belajar biologi. Bandung: Visindo Media Pratama; 2009.h.64.7. Joesoff A.A,dkk. Konsensus tatalaksana penyakit Parkinson. Kelompok Studi Movement Disorders (gangguan gerak): PERDOSSI; 2000. h.77-8.8. Indah M. Extremitas Superior. 2011. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789//1/biokimia-mutiara2.pdf, 20 Maret 20139. Karmana O. Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama; 2007.h.107.10. Rahayu RA. Penyakit Parkinson. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Jakarta : Interna Publishing.2009. h. 851-7.11. Ginsberg L. Neurologi. Jakarta : Erlangga Medical Series. Edisi kedelapan.2005. h. 3-112.12. Corwin EJ. Patofisiologi. 3tded. Jakarta: EGC;2009.p.221.13. Arisworo D. Ilmu pengetahuan alam terpadu. Bandung: Grafindo Media Pratama; 2007.h.54-7.14. Aryulina D, Muslim O, Manaf S, Winarni EW. Biologi 2. Jakarta: Erlangga; 2009.h.240-1.15. Watson R. Anatomi dan fisiologi. Ed 10. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2002.h.71.16. Setiawati T, Furqonita D. Biologi interaktif. Jakarta: Azka Press; 2007.h.73.

1