Penyakit Kulit Akibat Gangguan Metabolisme Dan Endokrin
-
Upload
cherieiesa-rifiranda -
Category
Documents
-
view
244 -
download
3
Transcript of Penyakit Kulit Akibat Gangguan Metabolisme Dan Endokrin
Kelainan kulit pada gangguan metabolisme
& kelainan endokrin
• Kelainan kulit akibat gangguan metabolisme disebabkan oleh kekeliruan atau kesalahan proses metabolisme.
• Kelainan bawaan atau didapat • Errors of metabolism
• Kelainan kulit berupa makula, papula atau nodulus yang berwarna seperti warna kulit sampai coklat
• Terutama Ekstremitas bawah dan atas, punggung dan bokong
Amiloidosis Lokal
• E/ : Terjadinya penumpukan amiloid dalam jaringan kulit
• Tumpukan fibril amiloid terlihat dikulit sebagai makula, papula, atau nodula
• Amiloid terdiri dari protein, glikoprotein dan bahan dasar
• Kelainan kulit berupa papula seperti kubah yang berwarna seperti warna kulit sampai coklat, diskret dan sedikit berskuama
• Bila berkelompok mirip seperti likhen simpleks kronikus
• Terutama daerah tulang kering, paha, lengan bawah ekstensor dan punggung.
Liken Amiloidosis
• Belum ada yang memuaskan • Steroid topikal secara oklusi• Etretinate• Laser CO2 dan dermabrasi
Pengobatan
Diabetes Mellitus
• Kelainan kulit akibat kegagalan metabolisme glukosa
• Penyebab utama kekurangan insulin.• Hormon insulin mempengaruhi
penempatan glukosa di dalam sel.
• Pada saat menurun terjadi penumpukan glukosa di dalam kulit.
• Lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang terjadi di dalam darah
• Luka di kulit terjadi pelambatan penyembuhan kurangnya insulin yang berpengaruh pada pertumbuhan dan diferensiasi epidermis maupun dermis
Gejala klinik
Kelainan kulit pada DM dapat dibagi atas 3 yaitu :
1. Timbul akut / umum : pioderma, kandidiasis, dermatofitosis dan xantomatosis.
2. Timbul karena komplikasi proses degeneratif kronik : dermatopati diabetik, eritema dan nekrosis, lesi bullosa, skleroderma dan neurofati perifer
3. Kelainan kulit umum tanpa disertai kelainan metabolisme glukosa/kelainan degeneratif kronik : nekrobiosis lipoidika diabetikorum, granuloma anulare, vitiligo, akantosis nigrikans
Pengobatan
• Yang terpenting mengobati penyakit dasarnya disamping Pengobatan kelainan kulit yang ditemukan
Infeksi
• staphylococcal
• pyodermas,
• candidiasis,
• erythrasma
• epidermophytosis.
Infeksi
• Abnormalitas pada fungsi leukosit,
termasuk hilangnya chemotaxis,
phagocytosis & killing of organism
masuknya kuman.
• Suatu keadaan lipoidosis yang bermanifestasi makula, papula, nodulus berwarna kuning sampai coklat
• Akibat kelainan metabolisme lipid
Xantoma
• E/ : Tertumpuknya lipid dalam histiosit dermis berupa sel lemak yang mengandung banyak lemak dalam sitoplasmanya.
• Akibat terganggunya aktivitas lipoprotein lipase
• Herediter / familier.• Lipoproteinemia sekunder DM,
hipotiroid, uremia, peny. hepar, tumor ganas, pankreatitis
• Xantoma yang paling sering.• Terdapat pada kelopak mata, kantus
bagian dalam• Papula/plak lunak memanjang
berwarna kuning orange• Panjang lesi 2-3 cm, biasanya simetris,
condong menetap, berlanjut, multiple dan bersatu
Xantelasma
• Diagnosis : sangat khas makula, papula, plak atau nodula yang berwarna kekuningan
• Familial.• Th/ : Pembedahan
• Kulit menjadi hangat, lembab dan
halus.
• Epidermis menipis tetapi bukan
atropi dan stratum korneum
terhidrasi dengan baik
Manifestasi kulit pada kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi
Hormon tiroid
• Sering ditemukan adanya perubahan
tekstur rambut dan alopecia.
• Onycholysis ujung kuku yang bebas
menonjol ke atas batas (Plummer’s
nail).
• Pruritus, urtikaria kronik, & alopecia
areata.
• Hiperpigmentasi yang difus atau
terlokalisir ppada wajah.
• Kelainan autoimun dengan manifestasi
goiter & thyrotoxicosis, infiltrative
ophthalmopathy, acropathy, & infiltrative
dermopathy (pretibial myxedema).
Graves’ disease
• Myxedema nodul berwarna merah
muda atau keunguan
• Lesi anterior tibia & dorsum pedis
bilateral tetapi tidak simetris.
• Patogenesis belum diketahui secara
pasti
• Penatalaksanaan miksedema
hasilnya tidak selalu memuaskan.
• Kortikosteroid sistemik, intralesi
atau topikal potensi kuat dengan
oklusi
• Hiphotiroidisme kulit dingin, xerotic &
pucat.
• Kulit dingin menurunnya core
temperature & vasokonstriksi kutaneus
(kulit menjadi pucat).
Manifestasi kulit pada kadar hormon tiroid yang terlalu rendah
• Xerosis perubahan tekstur kulit
dan kurangnya hidrasi stratum
korneum
• Epidermis tipis & hyperkeratotik,
follicular plugging (+).
• Hypothyroidisme sekunder terhadap
pituitary failure finewrinkling.
• Diskolorasi kekuningan kadang ditemukan telapak tangan, kaki dan lipatan nasolabial.
• Disebabkan adanya akumulasi carotene.
• Rambut kering, pecah- pecah dan tumbuhnya lambat
• Ada kerontokan rambut setempat atau difus, terutama rambut sepertiga luar dan alis serta hilangnya rambut pada badan.
• Pada anak berkembang lama, lanugo pada badan, bahu dan ekstremitas.
• Kuku tumbuh lambat dan cenderung
rapuh.
• Perubahan yang paling menonjol pada
kulit akumulasi muco-polysaccha
rides (myxedema) pada dermis.
• Hidung lebar dan bibir menipis.
• Lidah lebar, halus dan kaku.
• Ada sekresi kaku pada lipatan mata
dan kerutan halus.
• Jatuhnya kelopak mata atas ditemukan
bila tidak ada edema.
• Mucopolysaccharides yang terakumulasi
pada dermis hyaluronic acid & chond
routine sulfate.
• Papilla dermis pertama kali berubah
di sekitar folikel rambut dan
pembuluh darah.
• Terpisahnya kumpulan kolagen dan
mungkin terjadi degenerasi kolagen.
• Mekanisme terjadinya miksedema
belum jelas.
• Mobilisasi dari myxedematous deposit
petanda awal adanya keterlibatan
hormon tiroid
Manifestasi kulit pada kelebihan hormon paratiroid
Hormon Parathyroid
Hyperparathyroidisme primer tidak
berhubungan dengan manifestasi
cutaneous, kecuali pruritus & adanya
deposit kalsium.
• Kulit kering, kasar dan bersisik.
• Kuku opak, rapuh dan bisa terbentuk
lekukan yang transversal.
Manifestasi cutaneous pada kekurangan hormon parathyroid
• Rambut pecah- pecah & rapuh.
• Ecsematous dermatitis, erupsi
hyperkeratotic & maculo-papular.
• Pada virilizing syndromes, kulit
menjadi tebal dan kasar.
• Pori-pori di wajah melebar dan kult
menjadi sangat berminyak.
Hormon seks
Androgen berlebihan
• Acne vulgaris tipikal bisa ditemukan.
• Pada anak garis rambut berubah
menjadi konfigurasi dewasa (calvities
frontalis adolescentium).
• Alopesia androgenik bisa ditemukan.
• Pada anak bisa ditemukan rambut
pubis dan aksilla.
• Terjadi maskulinisasi pada genital
pelebaran klitoris pada wanita,
hipertropi penis pada prepubertas dan
garis kulit skrotum menjadi lebih
nyata / kasar.
• Pada wanita hyperpigmentasi pada
perineum, external genitalia, axillae,
aureolae & papillla.
• Pada pria : ginekomasti
atropi testis
Estrogen yang berlebihan
• Kelainan kulit lainnya akibat
kontrasepsi : erythema nodosum,
porphyria cutanea tarda, herpes
gestationis, & systemic lupus
erythematous.
• Pori- pori pada wajah mengecil, tidak
ada acne atau minyak pada wajah.
• Kulit di sekitar mata dan bibir
kerutan halus tanda penuaan.
Manifestasi kulit pada kekurangan hormon seks
• Garis rambut nyata pada dahi dan
berkurang pada dagu.
• Janggut, rambut pubis dan aksilla serta
alopesia androgenik tidak ditemukan.
• Pucatnya kulit gambaran yang
paling jelas.
• Kurangnya pigmen tidak hanya pada
daerah genital tapai pada
keseluruham.
• Kulit pucat karena kurangnya
aliran darah pada kulit.
• Penis kurang berkembang dan
garis kulit pada skrotum tidak begitu
nyata.
• Maturasi somatik tertunda pada lemak
subkutan pada regio pectoral & bahu.
• Androgen dibutuhkan pada
pertumbuhan awal rambut dan janggut.
• Pada pria posoubertal rambut aksila
dan pubis masih ada meskipun sedikit
dan tumbuh lambat. Rambut terminal
pada badan & janggut sedikit
perubahan.
• Pencukuran janggut masih harus
dilakukan tetapi semakin jarang.
• Tekstur kulit fine wrinkling.