140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

48
BLOK 5: ENDOKRIN DAN METABOLISME 1. Pendahuluan Blok endokrin dan metabolisme adalah blok yang mempelajari tentang sistem endokrin dan proses metabolisme normal dalam tubuh. Kedua hal ini saling terkait yakni proses metabolisme berjalan dengan normal jika sistem endokrin berfungsi dengan baik, sementara sistem endokrin akan berfungsi dengan baik jika metabolisme zat-zat gizi berlangsung dengan baik. Blok ini direncanakan dilaksanakan selama 5 minggu, dengan 4 minggu masa aktif dan 1 minggu ujian. Dalam blok ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik yang berkaitan dengan sistem endokrin dan proses metabolisme, mampu melakukan pemeriksaan laboratorium dasar yang terkait dengan fungsi-fungsi sistem endokrin dan metabolisme, memperoleh keterampilan klinis anamnesis dan pemeriksaan fisik khususnya regio kepala leher, memanfaatkan informasi kesehatan yang terkait dengan praktek kedokteran, serta mawas diri dan mengembangkan diri. Blok ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi kuliah kelas besar, tutorial kelompok membahas serangkaian skenario, praktikum di laboratorium yang sifatnya mempertegas konsep atau teori, praktek keterampilan klinis dan laboratoris, praktek keterampilan komputer dan belajar mandiri. Blok ini akan erat kaitannya dengan blok di fase kedua yaitu ketika membicarakan tentang keluhan yang terkait sistem endokrin dan metabolisme ataupun blok-blok lain. Sebagai contoh blok yang membahas keluhan kulit kuning maka akan menggunakan dasar-dasar metabolisme porfirin di sini. 2. Tujuan Blok 1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur anatomi kelenjar epififisis, hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pankreas dan kelenjar adrenal/suprarenalis 2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan gambaran histologis kelenjar hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pankreas dan kelenjar adrenal/suprarenalis 1

Transcript of 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Page 1: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

BLOK 5: ENDOKRIN DAN METABOLISME

1. Pendahuluan

Blok endokrin dan metabolisme adalah blok yang mempelajari tentang sistem

endokrin dan proses metabolisme normal dalam tubuh. Kedua hal ini saling terkait

yakni proses metabolisme berjalan dengan normal jika sistem endokrin berfungsi

dengan baik, sementara sistem endokrin akan berfungsi dengan baik jika metabolisme

zat-zat gizi berlangsung dengan baik. Blok ini direncanakan dilaksanakan selama 5

minggu, dengan 4 minggu masa aktif dan 1 minggu ujian.

Dalam blok ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan konsep-konsep

dan prinsip-prinsip ilmu biomedik yang berkaitan dengan sistem endokrin dan proses

metabolisme, mampu melakukan pemeriksaan laboratorium dasar yang terkait dengan

fungsi-fungsi sistem endokrin dan metabolisme, memperoleh keterampilan klinis

anamnesis dan pemeriksaan fisik khususnya regio kepala leher, memanfaatkan

informasi kesehatan yang terkait dengan praktek kedokteran, serta mawas diri dan

mengembangkan diri.

Blok ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi kuliah kelas besar,

tutorial kelompok membahas serangkaian skenario, praktikum di laboratorium yang

sifatnya mempertegas konsep atau teori, praktek keterampilan klinis dan laboratoris,

praktek keterampilan komputer dan belajar mandiri. Blok ini akan erat kaitannya

dengan blok di fase kedua yaitu ketika membicarakan tentang keluhan yang terkait

sistem endokrin dan metabolisme ataupun blok-blok lain. Sebagai contoh blok yang

membahas keluhan kulit kuning maka akan menggunakan dasar-dasar metabolisme

porfirin di sini.

2. Tujuan Blok

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur anatomi kelenjar

epififisis, hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pankreas dan kelenjar

adrenal/suprarenalis

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan gambaran histologis kelenjar

hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pankreas dan kelenjar

adrenal/suprarenalis

1

Page 2: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

3. Mahasiswa mampu menjelaskan embriologi kelenjar epififisis,

hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pancreas dan kelenjar

adrenal/suprarenalis

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan biosintesis, sekresi dan

metabolisme hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar

hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pancreas dan kelenjar

adrenal/suprarenalis

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mekanisme kerja biokimiawi

hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis/hipotalamus, tiroid,

paratiroid, pancreas dan kelenjar adrenal/suprarenalis

6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan efek fisiologis hormon-

hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis/hipotalamus, tiroid,

paratiroid, pancreas dan kelenjar adrenal/suprarenalis terhadap fungsi

fisiologis tubuh

7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metabolisme karbohidrat,

lipid, protein, porfirin, purin dan pirimidin

8. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan gula darah, reduksi urin, protein

urin, dan fungsi empedu

9. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan gula darah, reduksi

urin, protein urin, dan fungi empedu

10. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur anatomi organ-organ sistem

endokrin

11. Mahasiswa mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik regio kepala

leher, pemeriksaan tiroid, palpasi trachea, inspeksi oral, dan pemeriksaan

kelenjar saliva.

12. Mahasiswa mampu melakukan penyusunan diet normal

13. Mahasiswa mampu mencari, mengolah, dan memanfaatkan informasi dan

database kesehatan dalam praktek kedokteran secara efisien, membuat situs

Web dan e-mail.

14. Mahasiswa mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi

dan evidence dalam penanganan pasien.

3. Topik yang relevan

A. BIOLOGI

2

Page 3: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

• Embriologi kelenjar epifisis, hipofisis, hipotalamus, tiroid, paratiroid,

pankreas, adrenal

B. ANATOMI :• Struktur anatomi hipotalamus, kelenjar hipofisis

• Struktur anatomi kelenjar tiroid

• Struktur anatomi kelenjar paratiroid

• Struktur anatomi kelenjar pancreas

• Struktur anatomi kelenjar suprarenal termasuk vaskularisasi dan

inervasi

C. HISTOLOGI• Struktur histologi kelenjar hipofisis

• Struktur histologi kelenjar tiroid

• Struktur histologi kelenjar paratiroid

• Struktur histologi kelenjar pancreas

• Struktur histologi kelenjar suprarenal

D. BIOKIMIA• Biosintesis, sekresi dan metabolisme hormon kelenjar hipofisis

• Mekanisme kerja hormon kelenjar hipofisis

• Biosintesis, sekresi dan metabolisme hormon kelenjar tiroid

• Mekanisme kerja hormon kelenjar tiroid

• Biosintesis, sekresi dan metabolisme hormon kelenjar paratiroid

• Mekanisme kerja hormon kelenjar paratiroid

• Biosintesis, sekresi dan metabolisme hormon kelenjar pancreas

• Mekanisme kerja hormon kelenjar pankreas

• Biosintesis, sekresi dan metabolisme hormon kelenjar suprarenal

• Mekanisme kerja hormon kelenjar suprarenal

• Metabolisme karbohidrat

• Metabolisme lipid

• Metabolisme protein

• Metabolisme purin pirimidin

• Metabolisme porfirin

3

Page 4: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

E. FISIOLOGI

• Efek fisiologis dan regulasi hormon kelenjar hipofisis

• Efek fisiologis dan regulasi hormon kelenjar tiroid

• Efek fisiologis dan regulasi hormon kelenjar paratiroid terutama

terhadap konsentrasi kalsium

• Efek fisiologis dan regulasi hormon kelenjar pankreas

• Efek fisiologis dan regulasi hormon kelenjar suprarenal

F. TEKNOLOGI INFORMASI

• Informasi dan database kesehatan

• Web dan e-mail

4. Pohon Topik

4

ENDOKRIN

Kelenjar pancreas

Kelenjar suprarenal

Kelenjarhipofisis

Kelenjar tiroid dan paratiroid

METABOLISME KARBOHIDRAT, LIPID DAN PROTEIN

METABOLISME PURIN PIRIMIDIN PORFIRIN

Embriologi kelenjar endokrin

Page 5: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

5. Metode Pembelajaran

1. Kuliah

Kuliah akan diberikan oleh masing-masing dosen yang berkompeten dengan

waktu maksimal 2 x 50 menit/kali pertemuan. Kuliah merupakan pengantar

dari materi-materi yang ada di dalam blok. Pada saat kuliah diharapkan terjadi

pembicaraan 2 arah antara mahasiswa dan dosen. Dosen diharapkan

menggunakan metode-metode perkuliahan efektif yang telah diperoleh pada

waktu pelatihan, sehingga dosen tidak mendominasi kelas. Pendalaman materi

akan diperoleh mahasiswa melalui tutorial dan belajar mandiri. Adapun materi

kuliah yang akan diberikan meliputi :

A. Anatomi : Struktur anatomi organ endokrin kelenjar hipofisis-

hipotalamus, tiroid, paratiroid, pancreas dan kelenjar

adrenal/suprarenalis.

B. Fisiologi : 1. Efek fisiologis dan regulasi hormon kelenjar hipofisis-hipotalamus

dan hormon tiroid

2. Efek fisiologis dan regulasi hormon pancreas

3. Efek fisiologis dan regulasi hormon adrenal dan suprarenal

4. Efek fisiologis dan regulasi hormon paratiroid dan kalsitonin

C. Biokimia:

1. Biosintesis, sekresi, metabolisme dan mekanisme kerja hormon

kelenjar hipofisis-hipotalamus

2. Biosintesis, sekresi metabolisme dan mekanisme kerja hormon

kelenjar tiroid

3. Biosintesis, sekresi, metabolisme dan mekanisme kerja hormon

kelenjar pankreas

4. Biosintesis, sekresi, metabolisme dan mekanisme kerja hormon

kelenjar adrenal dan suprarenal

5. Biosintesis, sekresi, metabolisme dan mekanisme kerja hormon

kelenjar paratiroid dan kalsitonin

6. Metabolisme karbohidrat

5

Page 6: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

7. Metabolisme lipid

8. Metabolisme protein

9. Metabolisme purin dan pirimidin

10. Metabolisme porfirin

D. Histologi: Struktur histologis organ endokrin kelenjar epifisis, hipofisis-

hipotalamus, tiroid, paratiroid, pancreas dan kelenjar

adrenal/suprarenalis.

E. Biologi : embriologi kelenjar epifisis, hipofisis/hipotalamus, tiroid,

paratiroid, pankreas, adrenal dan suprarenal

F. TI : Pemanfaatan informasi dan data base kesehatan, pembuatan situs Web dan e-mail

2. Praktikum

Pada blok ini akan dilakukan kegiatan praktikum yang bertujuan (1)

memperkuat teori yang diberikan dan atau (2) melatih keterampilan untuk

pemeriksaan parameter-parameter yang ada dalam sistem endokrin dan

metabolisme. Praktikum akan dilangsungkan di laboratorium terkait dengan

waktu maksimal 3 x 50 menit/kalipraktikum melalui praktek langsung maupun

hanya demonstrasi. Materi praktikum yang harus diikuti mahasiswa meliputi :

A. Anatomi : organ endokrin kelenjar hipofisis/ hipotalamus, tiroid,

paratiroid, pancreas dan kelenjar adrenal/suprarenalis.

B. Histologi : organ endokrin kelenjar hipofisis/ hipotalamus, tiroid,

paratiroid, pancreas dan kelenjar adrenal/suprarenalis.

C. Biokimia : Pemeriksaan gula darah, protein urin dan reduksi urin (untuk

melatih keterampilan melakukan pemeriksaan parameter tersebut),

fungsi empedu

D. Biologi : Demo tentang embriologi kelenjar endokrin kelenjar

hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pancreas dan kelenjar

adrenal/suprarenalis.

E. IT : Mencari informasi dan data base kesehatan, membuat situs

Web dan e-mail

6

Page 7: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

3. Praktek Keterampilan

Praktek keterampilan meliputi komunikasi, keterampilan pemeriksaan klinik,

keterampilan komputer, keterampilan mengambil keputusan berdasarkan data

evidence base untuk kepentingan pasien. Praktek keterampilan ini dilakukan di

laboratorium keterampilan (Skill Lab) dan laboratorium komputer dengan

waktu maksimal 3 x 50 menit/kali praktek.

Materi keterampilan yang harus dikuasai mahasiswa pada blok ini meliputi :

A. Anamnesis regio kepala leher.

B. Pemeriksaan fisik regio kepala leher, pemeriksaan tiroid, palpasi trachea,

inspeksi oral, dan pemeriksaan kelenjar saliva.

C. Menyusun program diet normal

4. Tutorial BBM

Pada blok ini akan dilakukan tutorial setiap minggu untuk membahas 1

skenario/minggu. Tutorial ditujukan untuk melatih mahasiswa menganalisa

permasalahan dan membahas permasalahan tersebut berdasarkan teori-teori

yang dapat diperoleh dari kuliah, buku teks, dan jurnal-jurnal ilmiah.

Mahasiswa akan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan 1 orang

tutor/kelompok. Satu skenario akan didiskusikan dalam 2 kali tutorial/minggu.

Metode yang digunakan dalam tutorial adalah seven jumps yaitu tutorial

pertama untuk langkah 1-5 dan tutorial kedua untuk langkah ke 7. Di antara

tutorial 1 dengan 2 ada jeda waktu yang digunakan mahasiswa untuk belajar

mandiri mencari penjelasan terkait sasaran belajar yang telah ditetapkan pada

tutorial pertama.

Skenario yang akan didiskusikan :

Skenario 1 : Mengapa ada benjolan dileherku...?

Skenario 2 : Kok loyo Mas.....?

Skenario 3 : Takut ada anjing....!

Skenario 4 : Mengapa kencingku bau tidak enak....?

5. Mandiri

7

Page 8: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Strategi belajar penting lainnya yang digunakan pada blok ini adalah belajar

mandiri. Tujuan dari belajar mandiri adalah memperdalam materi yang

diberikan pada saat perkuliahan, mencari penjelasan untuk menjawab sasaran

belajar yang ditetapkan pada saat tutorial, mempelajari materi-materi yang

tidak diberikan pada saat perkuliahan namun terkait dengan tujuan blok serta

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Untuk belajar mandiri

disediakan waktu 3 x 50 menit setiap harinya dan harus benar-benar

digunakan oleh mahasiswa. Belajar mandiri dapat dilakukan di perpustakaan,

di ruang internet, di rumah dan tempat lain baik secara perorangan maupun

kelompok.

6. Sistem Penilaian

A. Bentuk ujian

Ujian teori dalam bentuk ujian tulis sedangkan praktek keterampilan dalam

bentuk ujian praktek (OSCE).

B. Bentuk soal

Soal ujian teori dibuat dengan tipe Multiple Choice Question (MCQ). Soal

dibuat berdasarkan cetak biru yang telah ditetapkan dengan mengacu pada

standar pembuatan soal.

C. Komponen Penilaian

Semua kegiatan dalam komponen penilaian ini harus ditempuh oleh

mahasiswa. Untuk memberikan nilai akhir pada blok ini ada beberapa

komponen penilaian yaitu :

1. Sumatif (memiliki prosentase dalam nilai akhir) terdiri atas:

a. Ujian tulis : 30 %

b. OSCE : Keterampilan klinik dan laboratorium : 30 %

Keterampilan TI : 10%

c. Tutorial : dinilai dari knowledge mahasiswa (20%)

d. Mandiri : dinilai dari tugas-tugas mandiri yang dikerjakan 10%

2. Formatif (tidak memiliki prosentase dalam nilai akhir namun dapat menjadi

prasyarat mengikuti ujian tulis), terdiri atas :

a. Tutorial meliputi nilai kehadiran dan keaktifan. Kehadiran tutorial

<100% tanpa alasan jelas tidak diperkenankan mengikuti ujian tulis.

8

Page 9: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

b. Praktikum: menjadi prasyarat mengikuti ujian tulis. Apabila nilai ujian

praktikum di bagian < 60 maka tidak diperkenankan mengikuti ujian

tulis sampai dinyatakan bebas oleh bagian

c. Etika : menjadi prasyarat mengikuti ujian tulis dan OSCE

D. Standar Penilaian

Pada blok ini menggunakan standar penilaian yang telah ditetapkan oleh

Fakultas (tabel 1)

Tabel 1. Standar penilaian yang digunakan pada blok Sistem Endokrin dan

Metabolisme

Nilai Angka Nilai Huruf Konversi IP≥ 80 A 4

75,00 - 79,99 B+ 3,570,00 - 74,99 B 365,00 - 69,99 C+ 2,560,00 - 64,99 C 255,00 - 59,99 D+ 1,550,00 - 54,99 D 1

<50,00 E 0

E. Cetak Biru Soal Ujian Tulis

Semua soal ujian tulis yang diujikan pada blok ini harus berdasarkan pada

cetak biru soal ujian yang disusun berdasarkan tujuan belajar blok sistem endokrin

dan metabolisme.

Tabel 2. Blueprint soal ujian teori

Sasaran Belajar Jumlah

soal

BagianAnatomi Histologi Fisiologi Biokimia biologi

struktur anatomi kelenjar hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pancreas dan kelenjar adrenal/suprarenalis

5 5

gambaran histologis kelenjar hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pancreas dan kelenjar adrenal/suprarenalis

5 5

biosintesis, sekresi dan metabolisme hormon-hormon yang

20 20

9

Page 10: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

disekresikan oleh kelenjar hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pancreas dan kelenjar adrenal/suprarenalismekanisme kerja biokimiawi hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pancreas dan kelenjar adrenal/suprarenalis

10 10

efek fisiologis hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pancreas dan kelenjar adrenal/suprarenalis terhadap fungsi fisiologis tubuh

20 20

Embriologi kelenjar-kelenjar endokrin hipofisis/hipotalamus, tiroid, paratiroid, pancreas dan kelenjar adrenal/suprarenalis

10

metabolisme karbohidrat, lipid, protein, porfirin, purin dan pirimidin

25 25

interpretasikan hasil pemeriksaan gula darah, reduksi urin, protein urin, dan fungi empedu.

5 5

TOTAL 100 5 5 20 60 10

7. TIM BLOK :

- dr. Ida Yuliana (Koordinator)

- dr. Edyson, M.Kes

- dr. Asnawati

- dr. Rahmiati, M.Kes

10

Page 11: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

11

Page 12: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

8. Kontributor

- Bagian Anatomi

- Bagian Fisiologi

- Bagian Biokimia

- Bagian Histologi

- Bagian Biologi

- TI

- MEU

9. DOSEN, INSTRUKTUR, TUTOR DAN ASISTEN

- dr. Ahmad Husairi, M.Ag

- dr. Didik Dwi Sanyoto, M.Kes

- dr. Oski Illiandri

- dr. Edyson, M.Kes

- dr. Asnawati

- dr. Fakhrurrazy, M.Kes

- dr. Huldani

- dr. Siti Kaidah

- dr. Syamsul Arifin

- dr. Lena Rosida, M.Kes

- dr. Triawanti, M.Kes

- Drs. Eko Suhartono, M.Si

- Dra. Fujiati, M.Si

- dr. Mashuri

- Roselina S.Si. M.Bio Med

10. Rererensi

1. Gardner et al. 1963. Anatomy: A regional study of human structure. 2nd ed.

12

Page 13: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

WB.Saunders, Philadelphia.

2. Williams, PT et al., 1989. Gray’s Anatomy 37th ed. Churchill Livingston, London.

3. Woodburne, RT., 1978. Essential of Human Anatomy 6thed. Oxford University Press, London.

4. Murray RK, Granner DK, Mates PA, Rodwell VW. Biokimia Harper, Edisi ke-24. Alih bahasa: Hartono A, Santoso AH, editor. Jakarta: EGC, 1999:199-210

5. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis. Alih bahasa: Pendit BU, Suyono J, Sadikin V, Mandera LI, editor. Jakarta: EGC, 2000

6. Mc Gilvery RW, Goldstein GW. Biokimia: Suatu Pendekatan Fungsional, Edisi Ketiga. Alih bahasa: Sumarno TM (koordinator), Suryohusodo P, editor. Surabaya: Airlangga University, 1996

7. Montgomery R, Conway TW, Spector AA. Biokimia Berorientasi pada Kasus Klinik. Alih bahasa: Staf Pengajar FKUI. Jakarta: Bina Rupa Akasara, 1993

8. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology 10th Edition. Philadelphia: WB Saunders, 2000

9. Ganong WF. Review of Medical Physiology 19th Edition. Connecticut: Appleton & Lange Stanford, 2001

10. Fox IS. Human Physiology 6th Edition. Iowa: WB Communication, 1999

11. Vander AJ, Sherman JH, Luciano DS. Human Physiology 8th Edition. Newyork: McGraw-Hill Book co, 2001

12. Despopoulus A, Silbernagi S. Atlas Berwarna dan Teks Fisiologi. Edisi keempat. Alih bahasa: Handoyo Y. Jakarta: Hipokrates, 2000

13

Page 14: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

11. Jadwal Kegiatan

MINGGU I JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

08.00-09.00 Overview Blok 4 Kuliah Biologi : Embriologi Kelenjar endokrin (tiroid,hipofise/hipotalamus, adrenal, & pankreas

Kuliah Histologi Endokrin oleh dr.Syamsul Arifin Struktur histologisPancreas, tiroid, paratiroid, hipofisis, adrenal

Pemberian tugas kuliah Histologi

Kuliah Biokimia : Biosintesis, sekresi, metabolisme dan mekanisme kerja hormon hipofisis dan tiroid

-

MKDU

09.00-10.00

BBM S1/T1 BBM S1/T2

10.00-11.00 - -11.00-12.00 -

Praktikum Biologi (tim dosen)

Praktikum Histologi Organ Endokrin (tim dosen)

Kuliah Fisiologi Efek hormon hipofisis dan hormon tiroidPemberian tugas kuliah Fisiologi

-12.00-13.00 Kuliah Anatomi

struktur anatomi kelenjar-kelenjar endokrin oleh dr. Didik :(tiroid,hipofise/hipotalamus, adrenal, & pankreas

Pemberian tugas kuliah Anatomi

- Belajar mandiri

13.00-14.00 Belajar mandiri Belajar mandiri -

14.00-15.00 Belajar mandiri Praktikum Anatomi Organ Endokrin(tim dosen)

15.00-16.00 -16.00-17.00 - - -

JADWAL TERSTRUKTUR : KULIAH ANATOMI : 2 X 50 MENIT/ 2 JAM TUTORIAL 2 X PERTEMUAN : 4 JAM KULIAH FISIOLOGI : 2 X 50 MENIT/ 2 JAM BELAJAR MANDIRI : 12 JAM KULIAH BIOKIMIA : 2 X 50 MENIT/ 2 JAM OVERVIEW : 1 JAM

14

Page 15: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

KULIAH HISTOLOGI : 2 X 50 MENIT/ 2 JAM PRAKTIKUM : 9 JAM KULIAH MKDU : 4 X 50 MENIT/ 4 JAM TOTAL JAM/MINGGU : 38 JAM KULIAH BIOLOGI : 2 X 50 MENIT/2 JAM

MINGGU IIJAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU

08.00-09.00 - Kuliah Biokimia oleh Drs. Eko Suhartono, M.Si Metabolisme karbohidrat

Pemberian tugas kuliah Biokimia

Kuliah Biokimia : biosintesis, sekresi, metabolisme dan mekanisme kerja hormon kelenjar pankreas

Kuliah Fisiologi Endokrin Mekanisme kerja hormon kelenjar pankreas

Pemberian tugas kuliah Fisiologi

-

MKDU

09.00-10.00

BBM S2/T1 BBM S2/T210.00-11.00 - - -11.00-12.00 Praktek

keterampilan anamnesisregio kepala leher(shift 1 dilanjutkan 2)

Praktikum Biokimia

PEMERIKSAAN GULA DARAH, PROTEIN URINE, REDUKSI URIN ( shift 1 dan 2)

Praktek keterampilan TI : mencari informasi dan database kesehatan(shift 1 dilanjutkan shift 2)

Responsi Praktek keterampilan

anamnesis regio leher dan kepala (shift 1 dilanjutkan shift 2)

-

-12.00-13.00 -13.00-14.00 - Belajar mandiri14.00-15.00 Belajar mandiri15.00-16.0016.00-17.00 -

17.00-18.00 Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri Belajar mandiri - -JADWAL TERSTRUKTUR : KULIAH BIOKIMIA : 4 X 50 MENIT/ 8 JAM

KULIAH MKDU : 4 X 50 MENIT/ 4 JAM KULIAH FISIOLOGI : 2 X 50 MENIT/ 2 JAM PRAKTIKUM BIOKIMIA : 3 JAM TUTORIAL 2 x PERTEMUAN : 4 JAM KMBD I : 6 JAM BELAJAR MANDIRI : 10 JAM TOTAL JAM / MINGGU : 35 JAM

15

Page 16: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

MINGGU III JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

08.00-09.00 - Kuliah biokimia: biosintesis, sekresi,

metablisme dan mekanisme kerja

hormon suprarenal

Kuliah fisiologi: efek fisiologis hormon

suprarenal

Kuliah Biokimia : Metabolisme Lipid

- MKDU09.00-10.00 BBM S3/T1 BBM S3/T2

10.00-11.00 - - -11.00-12.00 - - Kuliah Biokimia :

metabolisme porfirin- -

12.00-13.00 Praktek keterampilan Pemeriksaan fisik : regio kepala leher, pemeriksaan tiroid,

palpasi trachea, inspeksi oral, dan

pemeriksaan kelenjar saliva (SHIFT 1)

Praktikum IT desain web site & email

Praktek keterampilan Pemeriksaan fisik : regio kepala leher, pemeriksaan tiroid,

palpasi trachea, inspeksi oral, dan

pemeriksaan kelenjar saliva (SHIFT 1)

- -13.00-14.00 - - -14.00-15.00 Simulasi Praktek

menyusun diet normal

15.00-16.00 Praktek keterampilan Pemeriksaan fisik : regio kepala leher, pemeriksaan tiroid,

palpasi trachea, inspeksi oral, dan

pemeriksaan kelenjar saliva (SHIFT 2)

Belajar mandiri Belajar mandiri Praktek keterampilan Pemeriksaan fisik : regio kepala leher, pemeriksaan tiroid,

palpasi trachea, inspeksi oral, dan

pemeriksaan kelenjar saliva (SHIFT 2)

Belajar mandiri16.00-17.0017.00-18.00

-

16

Page 17: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

JADWAL TERSTRUKTUR : KULIAH MKDU : 4 X 50 MENIT/ 4 JAM KMBD II : 9 JAM KULIAH BIOKIMIA : 6 X 50 MENIT/ 6 JAM BELAJAR MANDIRI : 9 JAM KULIAH FISIOLOGI : 2 X 50 MENIT/ 2 JAM TOTAL JAM / MINGGU : 37 JAM PRAKTIKUM IT : 3 X 50 MENIT/ 3 JAM TUTORIAL 2 x PERTEMUAN : 4 JAM

MINGGU IVJAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

08.00-09.00 - Kuliah biokimia : metabolisme asam amino dan protein

Kuliah biokimia : biosintesis, sekresi, metabolisme dan mekanisme kerja

hormon paratiroid dan kalsitonin

Kuliah fisiologi : efek hormon

paratiroid dan kalsitonin

- MKDU09.00-10.00 BBM S4/T1 BBM S4/T2

10.00-11.00 - - -11.00-12.00 - - - Kuliah biokimia :

metabolisme purin pirimidin

-12.00-13.00 Responsi

keterampilan klinik pemeriksaan fisik regio kepala leher

(shift 1)

Praktek latihan mengambil

keputusan yang tepat berdasarkan

informasi dan evidence (role play)

Ujian praktikum biologi

13.00-14.00 - - -14.00-15.00 - Ujian praktikum

histologiUjian praktikum

anatomi15.00-16.00 Responsi keterampilan klinik pemeriksaan fisik regio kepala leher

(shift 1)

Belajar mandiri Belajar mandiri16.00-17.00 -17.00-18.00

JADWAL TERSTRUKTUR : KULIAH MKDU : 4 X 50 MENIT/ 4 JAM KULIAH BIOKIMIA : 6 X 50 MENIT/ 6 JAM

17

Page 18: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

KULIAH FISIOLOGI : 2 X 50 MENIT/ 2 JAM PRAKTIKUM IT (REVIEW) : 3 X 50 MENIT/ 3 JAM PRAKTIKUM LAB (REVIEW) : 9 X 50 MENIT/9 JAM TUTORIAL 2 x PERTEMUAN : 4 JAM SKILL LAB : 6 JAM BELAJAR MANDIRI : 6 JAM TOTAL JAM / MINGGU : 40 JAM

MINGGU VJAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

08.00-09.00 DISKUSI PANELTEMU PAKAR

(jika diminta oleh mahasiswa)

Ujian Praktikum Biokimia Pemeriksaan gula darah, protein urin, reduksi urinTim dosen Biokimia

OSCE -

UJIAN TEORI BLOK MKDU

09.00-10.0010.00-11.00

11.00-12.00 - - - - -12.00-13.00 - - - -13.00-14.00 - - - -14.00-15.00 - - - -15.00-16.00 - - - - -16.00-17.00 - - - - -17.00-18.00 - - - - - -

JADWAL TERSTRUKTUR : DISKUSI PANEL : 2 JAM OSCE : 3 JAM UJIAN TEORI BLOK : 2 JAM UJIAN PRAKTIKUM

- ANATOMI DAN HISTOLOGI: 3 JAM- BIOKIMIA : 3 JAM- BIOLOGI : 3 JAM- IT : 3 JAM

18

Page 19: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

19

Page 20: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

12. EVALUASI BLOK

Keberhasilan proses pembelajaran blok ini akan dilihat berdasarkan indikator

pada tabel 3.

Tabel 3. Indikator keberhasilan blok

Indikator Alat ukur TargetKehadiran mahasiswa DHMD Kuliah > 80%

Tutorial, praktikum, skill

lab : 100%Kehadiran tutor dan

instruktur

Daftar hadir dosen 100%

Tingkat kelulusan DPNA 100%Kualitas kelulusan DPNA IP Blok >2,75

BAB II

20

Page 21: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

MODUL SKENARIO DAN DASAR TEORI

Sasaran Belajar Skenario 1.

1. Menjelaskan struktur anatomi kelenjar tiroid (Anatomi).

2. Menjelaskan gambaran histologis tiroid (Histologi).

3. Menjelaskan efek (fisiologis) dan regulasi hormon tiroid (Fisiologi).

4. Menjelaskan biosintesis, sekresi dan metabolisme hormon tiroid

(Biokimia)

5. menjelaskan mekanisme kerja hormon tiroid (Biokimia)

6. Menjelaskan peran hormon tiroid dalam metabolisme karbohidrat dan

lipid (Biokimia).

7. menjelaskan hubungan antara kebutuhan iodium dengan hormon tiroid

(Gizi dan Biokimia)

Skenario 1.

Gambar Kelenjar Tiroid dan Garam Yodium

21

Page 22: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Problem Tree Skenario 1.

?

Kelenjar TiroidAnatomi,

Histologi kelenjar Tiroid

Biokimia :Biosintesis, sekresi, metabolisme

dan mekanisme aksi hormon tiroid

Benjolan di leher

Gizi : fungsi iodium

22

Page 23: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Pertanyaan yang harus muncul dalam diskusi :

1. Organ apa yang ada di leher ?

2. Mengapa organ di leher tersebut ikut bergerak jika menelan

3. Bagaimana struktur anatomi dan histologi organ tersebut

4. Apa fungsi organ tersebut

5. Bagaimana organ tersebut dapat berfungsi

6. Apakah organ tersebut menghasilkan sesuatu

7. Bagaimana cara organ tersebut bekerja

8. Apa fungsi zat yang dihasilkan oleh organ tersebut

9. Bagaimana pengaruh zat yang dihasilkan organ tersebut terhadap

metabolisme tubuh

10. Apakah fungsi organ tersebut dipengaruhi oleh sesuatu?

Overview Dasar Teori

A. Anatomi Leher dan kelenjar tiroid

Fisiologi : efek fisiologis dan regulasiTiroksin (T4), Triiodotironin (T3)

23

Page 24: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

B. Gambaran Histologis kelenjar tiroid

Secara histoanatomi kelenjar tiroid :

• Berada di leher anterior larynx, terdiri 2 lobus di hubungkan oleh isthmus.

• Tersusun atas folikel-folikel thyroid (Gambar 52)

- Dibatasi epitel simplex cuboideum

- Dikelilingi oleh membrana basalis yang tipis & jaringan ikat retikuler

- Sel folikel (ukuran 50 um – 1 mm), pipih ( tak aktif), kolumner (aktif)

• Diantara sel folikel ditemukan sel parafolikuler=sel C (ukurannya lebih besar

dari sel folikuler)

24

Page 25: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Gambar 1. Struktur follikel glandula thyroidea

HISTOGENESIS

Kelenjar tiroid berkembang mulai minggu ke –4 kehidupan fetal dengan

membentuk endoderm di medial.

HISTOFISIOLOGI

Sel folikel tiroid mensekresi hormon tiroksin, yang berfungsi :

- meningkatkan ratio basal metabolisme

- meningkatkan absorpsi KH dari usus

- Pertumbuhan badan

- Perkembangan sistem saraf (fetal)

Sel parafolikuler mensekresi calsitonin, yang berfungsi : untuk menurunkan

calsium darah dengan menghambat reabsorpsi oleh tulang.

C. Biokimiawi Hormon

Di dalam tubuh manusia dijumpai 2 macam kelenjar, masing-masing

sebagai (1) kelenjar eksokrin, yang mengeluarkan sekretnya melalui suatu saluran

dan (2) kelenjar endokrin, yang mengeluarkan sekretnya langsung dicurahkan ke

dalam sirkulasi darah. Sekret dari kelenjar endokrin ini yang dinamakan hormon.

Tempat hormon bekerja dinamakan sel target, yang dapat berupa sel jaringan

tubuh tertentu atau sel dari suatu kelenjar lainnya.

Mekanisme kerja hormon. Pada umumnya cara kerja hormon dapat

berupa :

1. menginduksi sintesis enzim transkripsi-transiasi pada tingkat inti

25

Page 26: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

2. merangsang sintesis enzim pada tingkat ribosom

3. mempengaruhi aktivitas enzim secara langsung

4. berhubungan dengan transportasi spesifik zat yang melintas

membran

5. meningkatkan aktivitas adenilat siklase membran

Terdapat 5 faktor pengatur kerja hormon didalam tubuh yakni :

1. kecepatan sintesis dan sekresi hormon oleh dan dari kelenjar

pembentuknya

2. sistem transpor spesifik yang ada dalam plasma darah

3. reseptor spesifik yang ada dalam sitosol dan membran sel target

4. kadang-kadang memerlukan perubahan ke dalam bentuk yang lebih aktif

5. degradasi terakhir terutama yang berlangsung di hati atau ginjal

Kelenjar Tiroid. Kelenjar ini mensekresi hormon tiroksin (T4) dan

triiodotironin (T3) dankeduanya terikat pada tiroglobulin didalam kelenjar.

Struktur tiroglobulin merupakan suatu protein dengan BM kira-kira 670.000 yang

berbentuk koloid dan memberi warna merah apabila diberikan pewarnaan

spesifik.

Biosintesis hormon kelenjar tiroid. Secara garis besar, sintesis hormon

kelenjar tiroid berlangsung dalam 4 tahapan reaksi yaitu :

1. uptake ion iodida oleh kelenjar tiroid

2. oksidasi iodida serta iodinasi gugus tirosil molekul tiroglobulin

3. perubahan radikal iodotirosil menjadi radikal iodotironil dalam

molekul tiroglobulin

4. pelepasan T3 dan T4 ke dalam darah

Uptake ion iodida oleh kelenjar tiroid. Iodium darah berbentuk iodida dan

jumlahnya sangat sedikit (0,2 - 0,4 ug%), namun kelenjar tiroid memiliki

kemampuan melakukan penyerapan serta pemekatan melalui proses transport

aktif, sehingga kadar iodida di dalam kelenjar mencapai 20-50 kali kadar iodida di

dalam. Untuk itu diperlukan keutuhan sel serta energi atas pengaruh TSH dan

dapat dihambat oleh tiosianat, perkhlorat dan garam-garam iodida.

26

Page 27: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Oksidasi iodida dan iodinasi gugus tirosil tiroglobulin di kelenjar tiroid.

Iodida yang diserap secepatnya dioksidasi melalui reaksi yang dikatalisis oleh

enzim peroksidase yang dipengaruhi oleh TSH. Reaksi oksidasi ini dihambat oleh

senyawa tiourea, aminobenzena dan imiazol. Secepatnya iodium yang terbentuk

diikatkan pada gugus tirosil tiroglobulin, pada umumnya pada C-3 dan

terbentuklah mono iodium tirosin (MIT), selanjutnya pada C-5 terbentuklah di-

iodium tirosin (DIT).

Perubahan radikal iodotirosil menjadi radikal iodotironil molekul

tiroglobulin di kelenjar tiroid. Selanjutnya terjadi penggabungan MIT dan DIT

membentuk T3 dan penggabungan 2 DIT membentuk T4 berlangsung melalui

reaksi enzimatis. Di kelenjar tiroid dijumpai :

1. MIT 20 -30%

2. DIT 30 - 45%

3. T4 25%

4. T3 hanya sedikit

Pelepasan T3 dan T4 ke dalam darah. T3 dan T4 yang terikat pada

tiroglobulin dalam kelenjar tiroid, pembebasannya memerlukan enzim proteolitik

yang distimulasi oleh TSH dan hawa dingin. Tiroglobulin adalah protein dengan

BM kira-kira 670.000 yang terdiri atas 5000 asam amino dan 3-5 asam aminonya

ini terpakai untuk T3 dan T4. Setiap hari kira-kira 75ug T4dan 25 ug T3 ke dalam

darah, namun T3 hanya sedikit yang terikat sehingga T3 awal kerjanya lebih cepat

dan lama kerjanya lebih pendek dibandingkan dengan T4.

Metabolisme dan ekskresi hormon tiroid. Ekskresi hormon tiroid

berlangsung sangat lambat dan waktu paruh tiroksin lamanya 6-7 hari. Lebih

banyak hormon tiroid yang terikat protein,misalnya pada keadaan dimana kadar

estrogen meningkat, maka berakibat ekskresinya lebih lambat. Sebaliknya bila

hormon tiroid yang terikat pada protein jumlahnya lebih sedikit, maka berakibat

ekskresinya cepat.

Degradasi hormon tiroid. Hormon tiroid didegradasi terutama di hepar

melalui reaksi konjugasi, deioidinasi, deaminasi, dekarboksilasi. Hasil degradasi

27

Page 28: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

hormon tiroid berupa tetrac (tetraiodotiroasetat) dan triac (triiodo tiroasetat).

Keduanya dikeluarkan melalui urin dan saluran pencernaan.

Mekanisme kerja hormon tiroid. Hormon tiroid terikat pada reseptor

spesifik dengan afinitas yang tinggi dalam nukelus sel sasaran. T3 terikat dengan

afinitas kurang lebih sepuluh kali afinitas T4 yang secara proporsional memiliki

aktivias biologik yang lebih besar. Hormon tiroid terikat pada tempat dengan

afinitas yang rendah di dalam sitoplasma, tetapi protein pada tempat ini

tampaknya bukan merupakan protein yang sama seperti protein reseptor nukleus

sel. Pengikatan sitoplasmik ini mungkin berfungsi untuk mempertahankan

hormon tiroid agar tetap berada dalam “lingkungan di sebelahnya”.

Efek utama T3/T4 adalah untuk menggalakkan sintesis protein secara

umum dan menghasilkan keseimbngan nitrogen yang positif. Hormon tiroid

menginduksi atau merepresi protein dengan meningkatkan atau menurunkan

transkripsi gen. Dalam hal ini T3/T4, faktor yang bekerja trans berupa kompleks

hormon-reseptor yang agaknya selalu berada di dalam nukleus. Unsur respons-

hormon DNA yang bekerja cis dan mengikat kompleks ini terdiiria atas rangkaian

inti AGGTCAnnnnnnAGGTCA.

Hormon T3 dan glukokortikoid menggalakkan transkripsi gen hormon

pertumbuhan, sehingga lebih banyak gen pertumbuhan yang diproduksi. Hormon

tiroid dikenal sebagai modulator penting yang mengatur proses tumbuh kembang.

Hormon tiroid dapat mempengaruhi kadar glukosa darah. Pada manusia,

kadar glukosa puasa tampak naik di antara pasien hipertiroid dan menurun di

antara pasien hipotiroid. Namun, pasien hipertiroid menggunakan glukosa dengan

kecepatan yang normal atau meningkat, sedangkan pasien hipotiroid

memperlihatkan penurunan kemampuan menggunakan glukosa. Disamping itu,

pasien hipertiroid mempunyai kepekaan terhadap insulin yang jauh lebih rendah

bila dibandingkan dengan orang normal atau penderita hipertiorid.

28

Page 29: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

D. Hubungan antara kebutuhan iodium dengan hormon tiroid.

Pada orang dewasa, 70% sampai 80% iodium terkonsentrasi dalam

kelenjar tiroid. Iod diperlukan untuk sintesis hormon tiroid yang mengandung iod.

Hormon tiroksin diperlukan dalam pengendalian pertumbuhan dan pengaturan

metabolisme basal. Makanan normal biasanya menyediakan cukup iod yaitu

sekitar 100ug. Kebutuhan iod tertinggi terjadi selama masa remaja dan kehamilan.

Kekurangan iodium mengakibatkan pembengkakan kelenjar tiroid yang dikenal

sebagai gondok (goiter).

E. EFEK DAN REGULASI HORMON TIROID

Efek Hormon Tiroid

Efek T3 dan T4 dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yang saling

tumpang tindih:

1. Efek pada laju metabolisme

• Meningkatkan laju metabolik basal tubuh keseluruhan

• Merupakan regulator terpenting bagi tingkat konsumsi O2 dan

pengeluaran energi tubuh pada keadaan istirahat

2. Efek kalorigenik: peningkatan laju metabolisme menyebabkan

peningkatan produksi panas.

3. Efek pada metabolisme perantara: Hormon tiroid memodulasi

kecepatan banyak reaksi spesifik yang terlibat dalam metabolisme bahan

bakar. Efek hormone tiroid pada metabolism bahan bakar bersifat

multifaset; hormone ini tidak saja mempengaruhi sintesis dan penguraian

karbohidrat, lemak dan protein, tetapi banyak sedikitnya jumlah hormone

juga dapat menginduksi efek yang bertentangan. Secara umum, kadar

hormone tiroid dalam plasma yang berlebihan, akan lebih menimbulkan

29

Page 30: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

efek peningkatan konsumsi bahan bakar dibandingkan dengan efek

penyimpanan.

4. Efek simpatomimetik: Efek yang serupa dengan yang dihasilkan oleh

system saraf simpatis. Hormone tiroid meningkatkan ketanggapan sel

sasaran terhadap katekolamin (epinefrin dan norepinefrin). Hormone tiroid

diperkirakan menimbulkan efek permisif ini dengan menyebabkan

proliferasi reseptor katekolamin di sel sasaran.

5. Efek pada sistem kardiovaskuler: melalui efeknya pada peningkatan

ketanggapan jantung terhadap katekolamin dalam darah, hormone tiroid

meningkatkan denyut dan kekuatan kontraksi jantung, sehingga curah

jantung meningkat. Selain itu sebagai respon terhadap beban panas yang

ditimbulkan oleh efek kalorigenik hormone tiroid, terjadi vasodilatasi

perifer untuk menyalurkan kelebihan panas tersebut ke permukaan tubuh

untuk dieleminasi ke lingkungan.

6. Efek pada pertumbuhan dan sistem saraf. Hormone tiroid penting

untuk pertumbuhan yang normal. Efek hormone tiroid dalam mendorong

pertumbuhan tampaknya merupakan efek sekunder dari efeknya pada

hormone pertumbuhan. Hormone tiroid tidak saja merangsang sekresi

hormone pertumbuhan, tetapi juga mendorong efek hormone pertumbuhan

pada sintesis protein structural baru dan pada pertumbuhan rangka. Anak

yang mengalami defisiensi tiroid gangguan pertumbuhan, yang reversible

jika anak tersebut diberi hormone tiroid pengganti. Namun tidak seperti

hormone pertumbuhan, kelebihan hormon tiroid tidak menyebabkan

pertumbuhan berlebihan.

Hormon tiroid berperan penting dalam perkembangan normal system

saraf, terutama SSP, suatu efek yang terganggu pada anak yang mengidap

defisiensi tiroid sejak lahir. Hormon tiroid juga sangat penting untuk

aktifitas normal SSP pada orang dewasa. Kadar hormon tiroid yang

abnormal berkaitan dengan perubahan tingkah laku. Selain itu, kecepatan

saraf perifer menghantarkan impuls berkaitan secara langsung dengan

ketersediaan hormon tiroid.

30

Page 31: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Pengaturan Sekresi Hormon Tiroid

Pengaturan sehari-hari kadar hormon tiroid bebas tampaknya dilaksanakan

oleh umpan-balik negative antara tiroid dan hipofisis anterior, sementara

penyesuaian jangka panjang diperantarai oleh hipotalamus.

Thyroid-stimulating hormone (TSH), hormon tropic tiroid dari hipofisis

anterior, adalah regulator fisiologis terpenting bagi sekresi hormon tiroid. Hampir

semua langkah dalam pembentukan dan pengeluaran hormon tiroid dirangsang

oleh TSH.

Hormon tiroid, dengan mekanisme umpan balik negative, menghambat

sekresi TSH, sementara thyrotropin-releasing hormone (TRH) dari hipotalamus

memicu sekresi TSH oleh hipofisis anterior. Pada sumbu hipotalamus-hipofisis-

tiroid, inhibisi terutama berlangsung di tingkat hipofisis anterior.

Sasaran Belajar Skenario 2

1. Menjelaskan kebutuhan energi berdasarkan berat badan dan aktivitas

2. Menjelaskan metabolisme energi (karbohidrat dan lipid)

3. Menjelaskan hormon-hormon yang mempengaruhi metabolisme

karbohidrat dan lipid (insulin dan glukagon)

4. Menjelaskan struktur anatomi kelenjar yang mensekresi hormon insulin

dan glukagon (Anatomi).

5. Menjelaskan gambaran histologis kelenjar yang mensekresi hormon

insulin dan glukagon (histologi).

6. Menjelaskan biosintesis, sekresi, metabolisme dan mekanisme kerja

hormon insulin dan glukagon (Biokimia)

31

Page 32: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

7. Menjelaskan efek fisiologis dan regulasi hormon insulin dan glukagon

(Fisiologi)

Skenario 2

Kok Loyo Mas ....?????

Pada suatu hari seorang laki-laki 40 tahun, dengan berat badan 60 kg dan

tinggi badan 165 cm bekerja sebagai buruh di pasar merasa lapar dan lemas

setelah bekerja dari pagi hingga tengah hari. Kemudian dia minum segelas teh

manis, makan sepiring nasi, satu ekor ikan peda goreng dan semangkuk kecil

sayur di warung. Setelah beberapa saat beristirahat ia merasa tenaganya pulih dan

siap bekerja kembali.

Problem Tree Skenario 2

LAPAR DAN LEMAS

METABOLISME ENERGI (KARBOHIDRAT DAN LIPID)

HORMON YANG BERPENGARUH

KEBUTUHAN ENERGI

AKTIVITAS

32

Page 33: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Pertanyaan yang harus muncul dalam diskusi

1. Mengapa laki-laki tersebut merasa lapar dan lemas setelah beraktivitas ?

2. Berapa kebutuhan energi dan zat-zat gizi yang harus dipenuhi laki-laki

tersebut ?

3. Mengapa setelah minum air teh manis dan makan, laki-laki tersebut

merasa tenaganya pulih kembali?

4. Apa yang terjadi setelah makanan tersebut masuk ke dalam tubuh laki-laki

tersebut?

5. Bagaimana metabolisme zat-zat gizi di dalam tubuh ?

6. Hormon apa saja yang mempengaruhi proses metabolisme terutama

karbohidrat dan lipid dalam tubuh ?

7. Bagaimana struktur anatomi dan histologis kelenjar penghasil hormon

tersebut?

8. Bagaimana mekanisme kerja hormon-hormon tersebut?

9. Apa efek hormon tersebut bagi tubuh manusia?

Dasar Teori

A. Metabolisme Karbohidrat

Glikolisis adalah proses pembentukan asetil KoA dan atau laktat yang

berasal dari glukosa yang disertai dengan pembentukan ATP. Glikolisis dapat

berlangsung secara aerob dan anaerob. Secara aerob : produk akhir adalah piruvat

yang kemudian dioksidasi menjadi asetil koA, sementara secara anaerob : piruvat

yang terbentuk akan direduksi menjadi laktat.

Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama dalam

tubuh hewan. Unsur ini terutama terdapat di dalam hepar (sampai 6%) dan otot

(1%). Glikogen berfungsi menjadi sumber heksosa yang tersedia bagi proses

glikolisis dalam otot. Glikogen hepar berhubungand engan simpanan dan

Fisiologi : efek fisiologi dan

regulasihormon Insulin &

Glukagon

Anatomi, Histologi kelenjar

Pancreas

Biokimia : biosintesis,sekresi, metabolisme dan mekanisme kerja

hormon insulin dan glukagon

33

Page 34: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

pengiriman heksosa keluar untuk mempertahankan kadar glukosa darah. Glikogen

disintesis dari glukosa dan prekursor lainnya lewat lintasan glikogenesis.

Pemecahannya terjadi melalui sebuah lintasan yang terpisah yang dikenal sebagai

glikogenolisis.

Glikogenolisis menyebabkan pembentukan glukosa dalam hepar dan

pembentukan laktat dalam otot yang masing-masing terjadi akibat adanya atau

tidak adanya enzim glukosa-6-fosfatase

Glukoneogenesis merupakan istilah yang digunakan untuk mencakup

senua mekanisme dan lintasan yang bertanggungjawab atas pengubahan senyawa

non karbohidrat menjadi glukosa dan glikogen. Substrat utama : asam amino

glukogenik, laktat, gliserol dan propionat. Terjadi terutama di hepar dan ginjal

karena memiliki komplemen lengkap enzim yang dibutuhkan. Sel hepar yang

dapat dilewati glukosa dengan bebas merupakan sarana utama untuk mengatur

konsentrasi glukosa darah karena sel tersebut mengandung enzim glukokinase

dengan nilai Km yang tingi, yang secara spesifik disesuaikan dengan fungsi

pengeluaran glukosa sesudah makan.

Insulin disekresikan sebagai respons langsung terhadap hiperglikemia;

hormon ini akan membantu hepar untuk menyimpan glukosa dalam bentuk

glikogen dan mempermudah pengambilan glukosa oleh jaringan ekstrahepatik.

Glukagon disekresikan sebagai respon terhadap hipoglikemia dan mengaktifkan

glikogenolisis serta glukoneogenesis dalam hepar yang menyebabkan pelepasan

glukosa dalam darah.

B. Anatomi Pankreas

34

Page 35: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

C. Histologi Páncreas

Insula pancreatica merupakan bangunan serupa sel endokrin (endocrinocytus)

yang tersebar di seluruh páncreas. Setiap insula mengandung 4 jenis sel

penghasil hormon peptida yaitu :

a. Sel Alfa = Alpha Cell = Endocrinocytus Alpha

Sel ini memproduksi hormon glukagon, berperan menaikkan kadar gula yang

rendah, dan kerja hormon ini merupakan kebalikan hormon insulin.

b. Sel Beta = Beta Cell = Endocrinocytus Beta

Sel ini terdapat dalam jumlah banyak dalam insula pancreatica dan

memproduksi insulin. Insulin ini bekerja pada kadar gula yang tinggi dan sifatnya

meneruskan kadar gula yang tinggi tersebut menjadi normal kembali. Insulin

menaikkan pengambilan glucosa darah oleh sebagian besar sel; menaikkan

síntesis glikogen oleh hepatocytus dan síntesis trigliserida oleh adipocytus.

Malfungsi sel beta menyebabkan penyakit diabetes melitus yang ditandai dengan

35

Page 36: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

hiperglikemia. Hiperplasia dan neoplasia sel beta mengakibatkan sindrom

hiperinsulinisme ditandai hipoglikemia

c. Sel Delta = D Cells = Endocrinocytus Delta

Somastatin yang menekan prelepasan insulin, glukagon, dan hormon

pertumbuhan diproduksi oleh sel delta, selain itu sel ini menghasilkan gastrin

yang memacu sekresi kelenjar dalam mucosa saluran pencernaan.

d. Sel F = PP Cell

Sel ini mensekresi polipeptida pancreatica yang menghambat pars

eksokrin páncreas memproduksi enzim dan bikarbonat. Hormon ini menyebabkan

relaksasi vesica fellea dan mengurangi sekresi empedu

D. FISIOLOGI HORMON KELENJAR PANKREAS

Fungsi utama hormon-hormon pankreas adalah untuk:

meningkatkan penyimpanan selama individu istirahat, dalam

bentuk glikogen dan lemak, diambil dari substansi-substansi dalam makanan

(insulin)

mobilisasi kembali cadangan energi selama fase kelaparan atau

pada waktu bekerja, dalam keadaan stres, dst. (glukagon)

menjaga kadar gula darah mendekati konstan bila mungkin

meningkatkan pertumbuhan (insulin)

Efek dasar hormon insulin

Tiga efek dasar insulin pada metabolisme karbohidrat:

meningkatkan kecepatan metabolisme glukosa,

menurunkan konsentrasi gula darah (hormon hipoglikemik),

meningkatkan cadangan glikogen dalam jaringan

Efek insulin terhadap metabolisme lemak

36

Page 37: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Meningkatkan pemakaian glukosa, mengurangi pemakaian lemak

(penghemat lemak)

Meningkatkan pembentukan gliserol. Gliserol bersama asam lemak

membentuk trigliserida untuk disimpan.

Efek insulin terhadap metabolisme protein: meningkatkan sintesa dan

mencegah katabolisme protein

Pengaturan Sekresi Insulin

Pengaturan sekresi: diatur oleh kadar gula dalam darah melalui mekanisme umpan

balik.

Hormon Glukagon

Efek utama glukagon terhadap metabolisme glukosa:

Pemecahan glikogen hati (glikogenolisis) → meningkatkan glukosa

darah (hormon hiperglikemik)

Meningkatkan proses glukoneogenesis dalam hati

37

Page 38: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Efek lain glukagon (bila meningkat di atas nilai normalnya):

Mengaktifkan lipase lemak → m persediaan asam lemak → sumber

energi

Menghambat penyimpanan trigliserida dalam hati

Stimulus utama sekresi glukagon: turunnya kadar gula darah ⇒ waktu puasa,

kelaparan, dan antara 2 waktu makan

Sasaran Belajar Skenario 3

1. Menjelaskan struktur anatomi kelenjar suprarenalis /cortex (Anatomi).

2. Menjelaskan gambaran histologis kelenjar suprarenalis (Histologi)

3. Menjelaskan biosintesis, sekresi dan metabolisme hormon kelenjar

suprarenal (Biokimia)

4. menjelaskan mekanisme kerja hormon kelenjar suprarenal (Biokimia)

5. Menjelaskan efek fisiologis dan regulasi hormon-hormon yang

disekresikan oleh kelenjar suprarenalis yaitu mineralokortikoid,

glukokortikoid, dan epinefrin (Fisiologi)

Skenario 3: disesuaikan untuk kasus hormonkorteks adrenal

Taakuutt…Ada Anjing….!!!!!

Seorang anak laki-laki berlari ketakutan karena dikejar anjing. napasnya

menjadi cepat , jantung berdegup kencang dan berkeringat . Sampai di rumah

ibunya terkejut dan bertanya kenapa nafasmu terengah-engah dan berkeringat. Si

anak berkata dia sangat ketakutan dan jantungnya berdebar-debar, kemudian dia

balik bertanya kenapa bisa terjadi seperti itu?

Problem Tree Skenario 3

KETAKUTAN

38

Page 39: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

A. Anatomi kelenjar adrenal/suprarenalis

Fisiologi : mekanisme kerja

kortisol, kortikosteron,

aldosterone, dan epinefrinAnatomi,

Histologi kelenjar Adrenal/

Suprarenalis

Biosintesis, sekresi, metabolisme dan mekanisme kerja hormone kelenjar

adrenan/suprarenal

JANTUNG BERDEBAR, BERKERINGAT, NAFAS TERENGAH-ENGAH

HORMON KELENJAR ADRENAL/SUPRARENALIS

METABOLISME TUBUH

39

Page 40: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

B. Histologis Glandula Adrenalis = Glandula Suprarenalis

Membentuk topi yang terdapat di atas ren (ginjal). Kelenjar ini terbagi-bagi

menurut asalnya , struktur, dan fungsinya menjadi dua bagian pokok, ialah :

- Korteks adrenal

- Medula adrenal

a. Korteks Adrenal

Sel kelenjar ini memiliki struktur khas sebagai sel penghasil hormon

steroid. Korteks adrenal dibagi menjadi 3 lapis yaitu : zona glomerulosa,

zona fasciculata dan zona reticularis. Masing-masing zona menghasilkan

hormon. Zona glomerulosa memproduksi hormon mineralokortikoid

(aldosteron) yang berperan dalam respon terhadap stimulus angiotensin II

dan mengatur keseimbangan air dan elekrolit. Zona fasciculata

memproduksi glukokortikoid (kortisol dan kortikosteron) yang mengatur

metabolisme karbohidrat. Sedangkan zona reticularis memproduksi

glukokortikoid dan androgen adrenal.

b. Medulla adrenal

Tersusun oleh dua jenis sel utama yaitu sel kromafin dan sel ganglion.

Sel kromafin merupakan modifikasi neuron postganglion simpatis yang

kehilangan axon dan dendritnya. Sel ini bernukleus besar, granula sekretorik yang

berisi katekolamin (epinefrin atau norepinefrin). Katekolamin berfungsi

menaikkan kadar glukosa darah dengann cara menstimulasi glikogenolisis dalam

40

Page 41: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

hepar dan menaikkan aliran darah ke jantung. Epinefrin menyebabkan denyut

jantung naik dan dilatasi pembuluh darah yang dibutuhkan organ untuk

menghindari stress; dilatasi bronchiolus dan kontraksi pembuluh darah organ

untuk bereaksi terhadap stress. Fungsi norepinefrin adalah kontraksi pembuluh

darah organ yang tidak penting, menaikkan resisten si perifer.

C. FISIOLOGI HORMON KORTEKS ADRENAL

1. MINERALOKORTIKOID

Hormon mineralokortikoid utama adalah Aldosteron:

Fungsi:

Fungsi utama: mengatur transport Na+ dan K+ pada ginjal dan

organ lainnya (kandung empedu, usus, kelenjar keringat, kelenjar

liur)

Meningkatkan kadar sodium dan menurunkan kadar potasium

plasma: menukar potasium dengan sodium yang diresorbsi di

tubulus.

Empat faktor yang berperan dalam pengaturan aldosteron:

p konsentrasi ion kalium: m sekresi

p aktivitas SRAA: m sekresi

p konsentrasi sodium: sangat sedikit m↓ sekresi aldosteron

ACTH: mempunyai efek kecil

Sistem Renin - Angiotensin – Aldosteron (SRAA):

Perdarahan; sodium (Na) rendah → tekanan darah turun →

apparatus juxtaglomerularis → sekresi renin → konversi

angiotensinogen hati menjadi angiotensin I → hepar: konversi

angiotensin I menjadi angiotensin II:

Menyebabkan vasokonstriksi

Merangsang sekresi aldosteron → meningkatkan reabsorbsi

natrium di ginjal, sehingga natrium tubuh meningkat dan

meningkatkan air, volume dan tekanan darah

2. MINERALOKORTIKOID

41

Page 42: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Hormon glukokortikoid utama : Kortisol (hidrokortison)

Efek:

1. Metabolisme karbohidrat & asam amino: meningkatkan

konsentrasi gula darah (“diabetes steroid”), di mana diperlukan

asam amino yang disediakan oleh katabolisme protein.

2. Jantung & sirkulasi: memperkuat kerja jantung dan menyebabkan

vasokonstriksi perifer melalui penguatan efek katekolamin.

3. Pada lambung: meningkatkan produksi asam lambung

4. Ginjal: memperlambat ekskresi air dan mempertahankan GFR.

Pada dosis tinggi berefek seperti aldosteron

5. Pada dosis lebih tinggi: berefek anti inflamasi & anti alergi,

sebagian karena penghambatan sintesis protein & pembentukan

limfosit, sebagian karena penghambatan pelepasan histamin, dan

stabilisasi lisosom.

Pengaturan Sekresi Kortisol

Kebanyakan kortisol bekerja sebagai respons tubuh terhadap stres

Sekresi kortisol terjadi pada siang hari, sekresi paling tinggi pagi hari dan

terendah sore hari

Sekresi kortisol hampir seluruhnya diatur oleh ACTH.

Pengaturan umpan balik negatif:

Hipotalamus: CRH → hipofisis: ACTH → korteks adrenal:

kortisol → menghambat produksi CRH – ACTH

Implikasi praktis pada pasien dengan terapi kortikosteroid

menahun: pelepasan ACTH tertekan. Jika steroid dihentikan

dengan tiba-tiba, pasien dapat mengalami insufisiensi adrenal

42

Page 43: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Sasaran belajar skenario 4

1. Menjelaskan fungsi protein dan kalsium bagi tubuh (Gizi)

2. Menjelaskan sintesis asam-asam amino (Biokimia)

3. Menjelaskan anabolisme protein (Biomikia)

4. Menjelaskan katabolisme protein dan nitrogen asam amino

(Biokimia)

5. Menjelaskan konversi asam amino menjadi produk khusus

(Biokimia)

6. Efek fisiologi dan regulasi hormon-hormon pertumbuhan dan

kalsium (fisiologi)

Bu, mengapa air kencing itu bau.....?

Ali seorang anak berumur 7 tahun dipaksa ibunya untuk makan telur dan

minum susu setiap pagi. Dia tidak mau tetapi ibunya memaksa dengan alasan

supaya pintar, tumbuh besar dan tidak mudah sakit. Ali heran, mengapa makan

telur dan minum susu bisa jadi cepat besar dan pintar ? Pada suatu hari tanpa

sengaja Ali terkencing di celana, ibunya menyuruh Ali segera melepas celananya

karena bau. Ali bertanya kepada ibunya,”Bu, apakah air kencing semua orang itu

bau ? Mengapa air kencing itu bau?”

43

Page 44: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

PROBLEM TREE

TELUR DAN SUSU MENGANDUNG PROTEIN DAN KALSIUM

ANABOLISME KATABOLISME PROTEIN

ASAM AMINO DAN PROTEIN BENTUK LAIN

PERTUMBUHAN TULANG, OTAK

HORMON-HORMON PERTUMBUHAN

EKSKRESI METABOLIT PROTEIN MELALUI URIN

44

Page 45: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Pertanyaan yang harus muncul dalam skenario :

1. Zat apa yang terkandung dalam telur dan susu?

2. Bagaimana zat itu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kecerdasan?

3. Apa yang terjadi pada zat itu ketika berada dalam tubuh manusia?

4. Mengapa urine itu berbau khas?

5. Zat apa yang terkandung pada urine sehingga menimbulkan bau tersebut?

6. Bagaimana zat itu sampai ada dalam urine?

A. ANATOMI DAN HISTOLOGI KELENJAR PARATIROID

B. EFEK FISIOLOGIS DAN PENGATURAN SEKRESI HORMON

PERTUMBUHAN (GROWTH HORMONE)

Kerja GH dapat dibagi jadi 2 kategori besar:

45

Page 46: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

• Membuat pertumbuhan jaringan padat dan lunak dalam tubuh. GH

merangsang pertumbuhan secara tidak langsung melaui faktor pertumbuhan

yaitu somatomedin (dihasilkan hati di bawah pengaruh GH):

– Sintesa protein & pengambilan asam amino

– Proliferasi kartilago & sel tulang

– Pertumbuhan rangka

• Mempengaruhi metabolisme, efek dasar:

– Meningkatkan kecepatan sintesis protein

– Menurunkan kecepatan penggunaan KH

– Meningkatkan mobilisasi lemak & menggunakan lemak untuk energi

Pengaturan Sekresi Hormon Pertumbuhan

• Sekresi GH berkaitan dengan keadaan nutrisi dan stres, misal: (1) Kelaparan,

(2) hipoglikemi atau rendahnya konsentrasi asam lemak dalam darah, (3)

latihan, (4) ketegangan, (5) trauma.

• Sekresi GH terjadi berkala, interval tiap 4 jam. Sekresi meningkat pada 2 jam

pertama tidur lelap

• Konsentrasi normal dalam plasma:

– dewasa: 1,6 – 3 ng/ml

– anak/remaja: 6 ng/ml

B. KONTROL HORMONAL TERHADAP METABOLISME KALSIUM

Tiga hormon penting dalam pengaturan metabolisme kalsium:

1. 1,25-dihidrokasikolekalsiferol: meningkatkan penyerapan kalsium di usus

2. Hormon paratiroid: memobilisasi kalsium dari tulang dan meningkatkan

ekskresi fosfat urin

3. Kalsitonin: menurunkan kadar kalsium plasma dengan menghambat

resorbsi tulang

Hormon lainnya: glukokortikoid, GH, & estrogen

Hormon Paratiroid

Bekerja pada:

46

Page 47: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

Jaringan tulang: stimulasi osteoklas, matriks tulang dicerna & kalsium

dibebaskan, kalsium ditukarkan dengan plasma.

Ginjal: menaikkan reabsorbsi kalsium dari tubulus distalis renalis,

meningkatkan ekskresi fosfat (fosfaturik)

Usus kecil: menaikkan efek vitamin D pada mukosa intestinum → ↑

absorbsi kalsium

Kalsitonin

Disekresi oleh kelenjar tiroid

Sekresi dipicu oleh: kenaikan kalsium plasma

Mereduksi kadar kalsium dengan menurunkan resorbsi tulang melalui

aktivitas osteoklas dan menstimulasi fungsi osteoblas.

Penting untuk:

Pertumbuhan anak: pertumbuhan tulang membutuhkan inhibisi

resorbsi tulang & menstimulasi deposisi tulang

Selama kehamilan & laktasi: melindungi pengeroposan tulang ibu

karena kerja parathormon

47

Page 48: 140345198 blok-5-endokrin-metabolisme

48