SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

87
Buku Pegangan Mahasiswa Sistem Endokrin dan Metabolisme 2014 SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME MODUL TUTORIAL, JOURNAL READING DAN ALIH KETERAMPILAN KLINIK (CSL) Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta T.A 2017/18

Transcript of SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Page 1: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2014

SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

MODUL TUTORIAL, JOURNAL READING DAN ALIH KETERAMPILAN KLINIK (CSL)

Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

T.A 2017/18

Page 2: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-

Nya maka buku manual Modul Tutorial PBL, Journal Reading dan Alih Keterampilan

Klinik (CSL) ini dapat disusun. Tidak lupa kita sampaikan salam dan shalawat kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya

hingga akhir zaman.

Buku ini dibuat dan disusun untuk mempermudah para mahasiswa dalam

melaksanakan pembelajaran yang harus dilakukan, khususnya di sistem Endokrin dan

Metabolisme, sehingga dapat berpikir ilmiah dan sistematis.Terdapat 3 modul tutorial

yang terdiri dari beberapa kasus skenario Sistem Endokrin dan Metabolisme yang

merupakan kasus-kasus penting dan wajib dapat ditatalaksana dengan baik oleh

seorang dokter umum. Selain itu terdapat pula Manual Alih Keterampilan Klinik

(CSL) dan panduan pelaksanaan Journal Reading pada Sistem Endokrin dan

Metabolisme.

Harapan kami, semoga buku manual ini bermanfaat bagi para mahasiswa peserta

Sistem Endokrin dan Metabolisme sehingga dapat berhasil mempelajarinya dan

mendapatkan nilai yang terbaik. Terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu terwujudnya buku manual ini. Mohon maaf apabila masih terdapat

kekurangan dalam penyusunan buku manual ini, saran membangun sangat kami

harapkan guna perbaikan di masa mendatang.

Wassalam’alaikum Wr. Wb.

Tim Dosen Sistem Endokrin dan Metabolisme

Prodi Kedokteran FKK UMJ

2018

Page 3: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………..……………………………………………… 1

Daftar Isi………………………………………………………………………… 2

Tata Tertib Umum…………………………………………………………….. 3

Tata Tertib Diskusi Tutorial…………………………………………….......... 4

Tata Tertib Diskusi Pleno..........................................................................

Tata Cara Penulisan Laporan Tutorial.......................................................

Tata Tertib Kegiatan Alih Keterampilan Klinik (CSL).................................

Sanksi........................................................................................................

Tata Tertib Journal Reading.....................................................................

Tata Cara Penulisan Resume Journal Reading.......................................

Tata Cara Presentasi Journal Reading....................................................

Kelompok PBL dan CSL ………..…………………………………………….

6

7

9

11

13

14

16

17

Jadwal Kegiatan PBL dan CSL ……………………………………………… 17

MODUL PBL

MODUL I DIABETES MELITUS.............................................................

Sub – Modul I

Sub – Modul II

Sub – Modul III

MODUL II SINDROMA METABOLIK DAN KEGEMUKAN

MODUL III TIROID

15

17

23

27

35

41

MANUAL CSL ………………………………………………………………… 48

Keterampilan Anamnesis 50

Keterampilan Pemeriksaan Fisik dan Tiroid pada Sistem Endokrin dan

Metabolisme

60

Penentuan Status Gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan

Perhitungan Kebutuhan Energi pada Pasien DM

Keterampilan Konseling pada Pasien DM

Keterampilan Suntikan Insulin Pen Subkutan

70

80

84

Page 4: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

3

TATA TERTIB UMUM

Mahasiswa Program Studi Kedokteran FKK UMJ harus mematuhi tata tertib

seperti di bawah ini :

1. Berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang baik dan sopan layaknya

seorang dokter. Tidak diperkenankan memakai pakaian ketat, berbahan

jeans, baju kaos (dengan/tanpa kerah), dan sandal.

2. Mahasiswa laki-laki wajib berambut pendek dan rapih.

3. Mahasiswi diwajibkan memakai jilbab dan busana muslimah di setiap kegiatan

berlangsung.

4. Tidak diperkenankan merokok di lingkungan Prodi Kedokteran FKK UMJ.

5. Menjaga ketertiban dan kebersihan di lingkungan Prodi Kedokteran FKK

UMJ.

6. Melaksanakan registrasi administrasi dan akademik semester yang akan

berjalan.

7. Memakai papan nama resmi yang dikeluarkan dari Prodi Kedokteran FKK

UMJ di setiap kegiatan akademik kecuali perkuliahan. Jika papan nama rusak

atau dalam proses pembuatan, maka mahasiswa wajib membawa surat

keterangan dari bagian pendidikan.

8. Mahasiswa yang tidak hadir di kegiatan akademik karena sakit wajib

memberitahu bagian pendidikan saat itu dan selanjutnya membawa lampiran

keterangan bukti diagnosis dari dokter (diterima paling lambat 3 hari setelah

tanggal sakit).

Page 5: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

4

TATA-TERTIB DISKUSI TUTORIAL

1. Kelompok diskusi terdiri dari 10-15 mahasiswa yang diatur oleh Bagian

Pendidikan PSKd FKK UMJ.

2. Kelompok diskusi ini difasilitasi oleh satu orang tutor. Tutor juga merupakan

bagian dari diskusi kelompok.

3. Anggota kelompok diskusi memilih ketua dan sekretaris kelompok.

4. Ketua bertugas untuk mengarahkan diskusi dan membagi tugas pada anggota

kelompok.

5. Sekretaris bertugas menuliskan semua hasil diskusi pada satu kertas lembar balik.

6. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan tutorial.

7. Datang 10 menit sebelum tutorial dimulai.

8. Seluruh mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas individu berupa jawaban

pertanyaan diskusi tutorial pertama dalam lembar kerja di modul mahasiswa.

Tugas ini diperlihatkan sebelum diskusi tutorial kedua dimulai.

9. Laporan hasil diskusi tutorial dalam bentuk paper dikumpulkan ke bagian

pendidikan maksimal 1 hari sebelum rapat pleno dilaksanakan. Perbaikan laporan

diskusi tutorial paling lambat 7 (tujuh) hari setelah rapat pleno.

10. Setiap kelompok wajib menyerahkan paper kelompoknya kepada kelompok lain

maksimal 1 hari sebelum rapat pleno dilaksanakan.

TATA TERTIB DISKUSI PLENO

1. Hadir 15 menit sebelum pleno dimulai.

2. Seluruh kelompok mahasiswa wajib menyerahkan slide presentasi kepada bagian

pendidikan maksimal 15 menit sebelum pleno dimulai.

3. Berperan aktif dalam rapat pleno.

4. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruang pleno kecuali pada waktu

yang ditentukan (saat break atau waktu jeda yang telah disepakati).

Page 6: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

5

Tata Cara Penulisan Laporan Diskusi Tutorial

Setelah menyelesaikan modul-modul diskusi tutorial, mahasiswa wajib untuk

membuat laporan diskusi tutorial dan diserahkan ke bagian pendidikan paling lambat

satu hari sebelum diskusi pleno dilaksanakan.

Cara penyusunan laporan tersebut adalah sebagai berikut:

Format penulisan:

1. Diketik dengan menggunakan Microsoft Word, tipe huruf Times New Roman,

ukuran 12, spasi tunggal.

2. Diprint pada kertas HVS 70-80 gram, ukuran A4.

3. Halaman judul berisi Judul Modul, kelompok dan nama anggota kelompok

serta NPM (nomor pokok mahasiswa) masing-masing, nama Tutor, Program

Studi, Universitas, Tempat/kota dan Tahun.

4. Halaman diberi nomor halaman di bagian kanan bawah.

5. Pembahasan rangkuman harus mencantumkan rujukan pustaka yang

digunakan (pada setiap akhir paragraf)

6. Daftar pustaka ditulis dengan sistem Harvard atau Vancouver.

7. Jumlah daftar pustaka yang dipakai minimal lima (5) terdiri atas tiga (3)

berbahasa Indonesia dan dua (2) bahasa Inggris.

8. Sumber pustaka rujukan dapat berupa buku teks, buku saku, artikel dalam

jurnal ilmiah dan informasi digital (internet).

Susunan Laporan:

Terdiri dari:

1. Kata Pengantar

2. Daftar Isi

3. Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, kegiatan yang dilakukan dan

keluarannya (secara singkat)

4. Laporan lengkap langkah demi langkah (langkah 1 sampai dengan 7)

5. Rangkuman Pembahasan sesuai dengan sasaran belajar (TIK)

6. Simpulan

7. Daftar Pustaka

Page 7: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

6

Penilaian:

Dilakukan berdasarkan:

1. Cara Penulisan Laporan

a. Sesuai format : 70-80

b. Tidak sesuai format : 50-69

2. Materi ( Isi ) Laporan

a. Isi lengkap sesuai TIU/TIK : 70-80

b. Isi lengkap tetapi tidak sesuai TIU/TIK : 60-69

c. Isi tidak lengkap : 50-59

Page 8: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

7

TATA-TERTIB LABORATORIUM KETERAMPILAN KLINIK

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Mahasiswa yang melakukan praktek di Laboratorium Keterampilan Klinik harus mematuhi

tata-tertib seperti di bawah ini.

A. Sebelum Pelatihan, setiap mahasiswa:

1. Membaca Penuntun Belajar Keterampilan Klinik Sistem yang bersangkutan dan

bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan

2. Menyediakan alat atau barang sesuai dengan petunjuk pada buku Penuntun yang

bersangkutan

B. Pada saat pelatihan, setiap mahasiswa:

1. Datang tepat waktu

2. Wajib mengikuti seluruh kegiatan CSL sesuai dengan jadwal rotasi yang telah

ditentukan

3. Diharuskan berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang baik dan sopan

layaknya seorang dokter. Selama kegiatan pembelajaran, semua mahasiswa tidak

diperkenankan memakai celana jeans, baju kaos (T shirt), dan sandal. Mahasiswa pria

yang berambut panjang sampai menyentuh kerah baju, tidak diperkenankan

mengikuti semua kegiatan pembelajaran di Prodi Kedokteran FKK UMJ.

4. Tidak diperkenankan memanjangkan kuku lebih dari 1 mm.

5. Diharuskan mengenakan jas laboratorium yang bersih pada setiap kegiatan di

Laboratorium Fak. Kedokteran UMJ. Bagi mahasiswi yang berhijab, bagian bawah

hijab harus dimasukkan ke bagian dalam jas laboratorium.

6. Diharuskan memakai papan nama dan nomor pokok mahasiswa dengan tulisan besar

dan jelas. Nama bisa dengan nama pendek atau nama panggilan.

7. Diharuskan menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan.

8. Diharuskan berpartisipasi aktif pada semua kegiatan latihan.

9. Diharuskan memperlakukan model seperti memperlakukan manusia atau bagian

tubuh manusia

10. Diharuskan bekerja dengan hati-hati. Setiap kerusakan yang terjadi akibat ulah

mahasiswa, maka semua risiko yang terjadi menjadi tanggungjawab mahasiswa yang

bersangkutan. Misalnya kerusakan “model” yang disebabkan ulah mahasiswa maka

mahasiswa yang bersangkutan harus mengganti kerusakan “model” tersebut dengan

Page 9: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

8

biaya sesuai dengan harga “model pengganti”. Penggantian melalui Prodi Kedokteran

FKK UMJ.

11. Tidak diperkenankan merokok di dalam ruangan belajar.

12. Setiap selesai kegiatan CSL mahasiswa harus merapikan kembali alat dan bahan yang

telah digunakan

13. Pengulangan CSL dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Membuat surat permohonan pengulangan CSL ke bagian pendidikan dengan

tembusan ke bagian CSL dan melampirkan materi yang akan diulang. Jumlah

minimum mahasiswa yang mengajukan adalah 10 orang dan paling lambat sudah

mengajukan 3 hari sebelum pelaksanaan CSL

b. Pengulangan CSL dilaksanakan pada saat tidak ada jadwal perkuliahan dengan

atau tanpa pendamping dari instruktur

c. Pengulangan CSL dilaksanakan sampai maksimal pukul 21.00 WIB

C. Penilaian

Mahasiswa dapat mengikuti ujian CSL dengan syarat telah mengikuti kegiatan

CSL minimal 75% dari seluruh kegiatan CSL Sistem Endokrin dan

Metabolisme.

Page 10: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

9

SANKSI

SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB PERKULIAHAN

1. Bagi mahasiswa yang persentase kehadiran kuliahnya < 75 % dari seluruh

jumlah tatap muka perkuliahan (termasuk diskusi tutorial dan pleno), maka

mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian teori.

SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB UMUM

1. Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi tata tertib umum tidak dapat mengikuti

setiap kegiatan akademik.

2. Bagi mahasiswa yang terlambat melakukan registrasi tidak berhak

memperoleh pelayanan akademik.

3. Bagi mahasiswa yang tidak mengajukan/merencanakan program studinya

(mengisi KRS) pada waktu yang telah ditentukan sesuai kalender akademik

tidak boleh mengikuti segala aktifitas perkuliahan.

4. Bagi mahasiswa yang terlambat hadir, tidak dapat mengikuti setiap kegiatan.

SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB DISKUSI TUTORIAL

1. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan tutorial pertemuan pertama

dan atau kedua, tidak mendapat penilaian diskusi tutorial saat itu.

2. Bagi mahasiswa yang belum mengumpulkan laporan hasil diskusi tutorial

dalam bentuk paper tidak dapat mengikuti ujian teori sistem.

SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB DISKUSI PLENO

1. Bagi mahasiswa yang tidak hadir pleno akan mendapatkan sanksi tegas yang

diatur kemudian.

SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB CSL & PRAKTIKUM

1. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan CSL pada materi tertentu,

maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti kegiatan CSL pada

jadwal berikutnya untuk materi tertentu tersebut.

Page 11: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

10

2. Bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan CSL dan praktikum tidak sesuai

dengan jadwal rotasinya dianggap tidak hadir.

3. Bagi mahasiswa yang persentasi kehadiran CSLnya < 75 % dari seluruh

jumlah tatap muka CSL, maka mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian CSL.

4. Kerusakan alat dan bahan yang ada pada ruang CSL dan praktikum yang

terjadi karena ulah mahasiswa, resikonya ditanggung oleh mahasiswa yang

bersangkutan.

5. Bagi mahasiswa yang menghilangkan, mengambil atau meminjam tanpa ijin

setiap alat dan bahan yang ada pada ruang CSL dan praktikum akan

mendapatkan sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6. Bagi mahasiswa yang persentase kehadiran praktikumnya < 75 % dari

seluruh jumlah tatap muka praktikum tidak dapat mengikuti ujian praktikum.

Page 12: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

11

JOURNAL READING

TATA TERTIB JOURNAL READING

Mahasiswa PS Kedokteran FKK UMJ yang mengikuti Journal Reading Sistem

Endokrin dan Metabolisme diharuskan mematuhi peraturan tata tertib sebagai berikut:

1. Kelompok peserta Journal Reading terdiri atas 10 – 12 mahasiswa, diatur oleh

bagian Akademik FKK-UMJ.

2. Kelompok ini difasilitasi oleh seorang dosen.

3. Seluruh peserta harus hadir di ruang diskusi 10 menit sebelum diskusi dimulai,

memakai tanda pengenal resmi (name tag), berpakaian rapi, Islami dan

berperilaku sopan, selalu menjaga ketertiban dan kebersihan (lihat buku

panduan peraturan tata tertib)

4. Semua tas, buku dan barang-barang lain yang tidak diperlukan dalam kegiatan

diskusi tidak diletakkan di meja tempat berlangsungnya diskusi

5. Topik Journal Reading akan diberikan kepada setiap mahasiswa paling lambat

tiga hari sebelum presentasi Journal Reading dijadwalkan.

6. Setiap orang mahasiswa akan diberikan satu judul/topik artikel yang diambil

dari suatu Jurnal Kedokteran.

7. Setiap orang mahasiswa harus membuat resume artikel (boleh dalam bahasa

Indonesia) dan slide presentasi Journal Reading.

8. Resume harus diserahkan kepada dosen pembimbing setiap kelompok sebelum

kegiatan presentasi dilaksanakan.

9. Diskusi dilaksanakan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

10. Penilaian meliputi aktivitas dalam diskusi dan resume journal reading.

11. Apabila tidak hadir, wajib untuk lapor ke bagian akademik dengan membawa

surat keterangan yang sah (dokter/orangtua/wali) dalam waktu maksimal 3 x

24 jam.

Page 13: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

12

TATA CARA PENULISAN RESUME JOURNAL READING

Langkah-langkah penyusunan resume:

Langkah 1 (prewriting)

o Baca teks/makalah ilmiah secara cepat

o Coba untuk mendapatkan “jiwa “ dan isi dari artikel tersebut secara

umum

Langkah 2 (drafting)

o Coba menulis artikel tersebut dengan kata-kata sendiri

o Coba menulis setiap paragraf yang ada pada teks/makalah dengan kata-

kata sendiri

Langkah 3 (revising)

o Menggabungkan kalimat yang telah dibuat pada langkah 2 untuk

membuat suatu resume. Kalimat yang ada disusun sehingga terbentuk

pengertian yang sama dengan naskah asli

o Melakukan ”editing” secara cermat.

TIPS dalam pembuatan resume:

o Pada waktu membaca teks/makalah, garis bawahi / lingkari kalimat

atau frasa dan kata yang penting (keywords).

o Baca setiap paragraf sebagai satu satuan/unit.

o Gunakan kamus untuk melihat kata-kata yang penting atau yang tidak

diketahui.

o Setelah menemukan kata-kata yang penting, buatlah simpulan dalam

bentuk kalimat yang bermakna.

o Tentukan apakah isinya merupakan suatu pendapat, kejadian

(evidence) atau logika.

o Hubungkan antara subyek, obyek, isi dan tujuan secara

berkesinambungan.

o Coba untuk mencari evidence, analisis alasan yang logis.

Page 14: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

13

o Buat catatan kecil terhadap pertanyaan yang timbul, kata kunci, frase

atau kalimat (dapat berupa komentar, pertanyaan, evaluasi).

Format penulisan:

a. Ditulis tangan pada kertas folio, tulisan tangan HARUS dapat terbaca

dengan jelas. Tulisan yang tidak dapat terbaca tidak akan dinilai.

b. Halaman cover berisi Judul Artikel, nama penyusun serta NPM (nomor

pokok mahasiswa) masing-masing, nama dosen pembimbing, Program Studi,

Universitas, Tempat/kota dan Tahun.

c. Isi resume:

1. Pendahuluan

2. Pembahasan: Ringkasan dari keseluruhan isi artikel yang ditambahkan

hasil analisa singkat penulis (mahasiswa) terhadap keseluruhan isi

artikel (Pendahuluan, Metode, Hasil, Pembahasan, Kesimpulan)

3. Kesimpulan: kesan yang didapat setelah membaca artikel secara

keseluruhan.

d. Halaman diberi nomor halaman di bagian kanan bawah.

e. Banyaknya halaman paling sedikit 2 halaman, tidak termasuk halaman cover.

Kegiatan presentasi Journal Reading dilakukan dalam kelompok sebagaimana

kegiatan diskusi tutorial.

Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing tiap kelompok dan komponen

penilaian terdiri atas :

Diskusi 60 % (aktif: 60, rata-rata: 50, kurang aktif: 40)

Resume 40 %

- Sesuai format laporan: 40

- Tidak sesuai format tapi isi laporan mencerminkan isi

jurnal: 30

- Sesuai format tapi isi laporan tidak mencerminkan isi

jurnal: 20

- Tidak sesuai format dan isi laporan: 10

- Plagiat laporan: 0

Page 15: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

14

TATA CARA PRESENTASI JOURNAL READING

1. Setiap satu judul artikel akan dipresentasikan selama 20 menit dengan

pembagian waktu sebagai berikut:

a. 10 menit untuk presentasi

b. 10 menit untuk tanya jawab (diskusi)

2. Hal-hal yang dipresentasikan:

a. Abstrak dari artikel.

b. Pembahasan: hasil analisa ringkas penulis (mahasiswa) terhadap

keseluruhan isi artikel (Pendahuluan, Metode, Hasil, Pembahasan,

Kesimpulan).

c. Kesimpulan: kesan yang didapat setelah membaca artikel secara

keseluruhan.

3. Banyaknya slide yang akan ditampilkan paling sedikit 5 slide dan paling

banyak 10 slide, tidak termasuk slide judul dan penutup.

4. Penyusunan slide presentasi mengikuti kaidah-kaidah presentasi ilmiah, yang

diantaranya:

a. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

b. Menggunakan huruf (font) yang biasa digunakan untuk presentasi

ilmiah.

c. Setiap slide harus memiliki judul yang jelas.

d. Setiap slide hanya terdiri dari 25-35 kata.

Tidak menggunakan animasi dan atau gambar yang berlebihan

Page 16: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

15

Buku Kerja Mahasiswa Sistem Endokrin dan Metabolisme

MODUL

DIABETES MELITUS

TIM SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

Program Studi Kedokteran

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

TA 2017/2018

Page 17: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

16

PENDAHULUAN

Modul Diabetes Melitus ini diberikan keppada mahasiswa semester empat yang

mengambil mata kuliah Sistem Endokrin dan Metabolisme. Modul ini terdiri dari tiga

Sub Modul, yaitu:

- Sub Modul I, penekanan pada kemampuan mahasiswa dalam penegakan

diagnosis DM

- Sub Modul II, penekanan pada kemampuan mahasiswa dalam tatalaksana

penyakit DM

- Sub Modul III, penekanan pada kemampuan mahasiswa dalam mengenali dan

mentatalaksana kegawatdaruratan penyakit dalam sistem Endokrin dan

Metabolisme.

Setiap Sub Modul terdiri dari skenario yang menunjukkan beberapa gejala dan tanda

klinik yang bisa ditemukan pada beberapa penyakit yang berkaitan dengan sistem

Endokrin dan Metabolisme. Capaian Pembelajaran Modul dan Sub Modul akan

diberikan agar tutor dan mahasiswa dapat mengerti secara menyeluruh tentang konsep

dasar dari setiap topik yang akan didiskusikan. Diskusi hanya difokuskan pada semua

hal yang ada hubungannya dengan materi dasar untuk memahami penyakit pada

sistem ini, khususnya semua aspek tentang penyakit DM. Diskusi kelompok harus

mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan diberikan pada petunjuk

selanjutnya.

Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus mengetahui Capaian

Pembelajaran Modul dan Sub Modul, sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang

dari tujuan, dan dapat dicapai kompetensi yang diharapkan. Peran tutor dalam

mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan

bacaan singkat yang tercantum pada akhir setiap unit dan dari buku referensi yang

dianjurkan.

Page 18: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

17

SUB MODUL I

CAPAIAN PEMBELAJARAN SUB MODUL I

Setelah selesai mempelajari Sub Modul I ini, mahasiswa diharapkan mampu

menjelaskan tentang anatomi, histologi, fisiologi, patologi organ-organ endokrin yang

berhubungan dengan penyakit DM; fisiologi dan biokimia hormon yang berhubungan

dengan penyakit DM; epidemiologi, patofisiologi, klasifikasi, gejala klinis, cara

penegakkan diagnosis, serta pemeriksaan penunjang yang diperlukan.

SASARAN PEMBELAJARAN SUB MODUL I

Setelah selesai mempelajari Sub Modul I ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menyebutkan penyakit-penyakit yang memberikan gejala sering ngompol, banyak

minum dan banyak makan, dan glukosa darah tinggi

2. Menjelaskan tentang etiologi dan patomekanisme terjadinya penyakit dengan

gejala sering ngompol, banyak minum dan banyak makan, glukosa darah tinggi

3. Menjelaskan struktur anatomi, histologi dan histopatologi dari organ-organ tubuh

yang terlibat dalam penyakit dengan gejala sering ngompol, banyak minum dan

banyak makan, glukosa darah tinggi

4. Menjelaskan fisiologi dan patofisiologi dari organ-organ tubuh yang terlibat

dalam penyakit dengan gejala sering ngompol, banyak minum dan banyak makan,

glukosa darah tinggi

5. Menjelaskan epidemiologi dari penyakit dengan gejala sering ngompol, banyak

minum dan banyak makan, glukosa darah tinggi

6. Menjelaskan faktor risiko yang meningkatkan seseorang menyandang penyakit

dengan gejala sering ngompol, banyak minum dan banyak makan, glukosa darah

tinggi

7. Melakukan skrining terhadap penyakit dengan gejala sering ngompol, banyak

minum dan banyak makan, glukosa darah tinggi

8. Menjelaskan cara menegakkan diagnosis penyakit dengan gejala sering ngompol,

banyak minum dan banyak makan, glukosa darah tinggi

Page 19: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

18

9. Menjelaskan tentang cara menyusun dan melakukan anamnesis penyakit dengan

gejala sering ngompol, banyak minum dan banyak makan, glukosa darah tinggi

10. Menjelaskan tentang pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk diagnosis penyakit

dengan gejala sering ngompol, banyak minum dan banyak makan, glukosa darah

tinggi

11. Menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang (laboratorium dan atau imaging)

yang diperlukan beserta interpretasinya untuk menegakkan diagnosis penyakit

dengan gejala sering ngompol, banyak minum dan banyak makan, glukosa darah

tinggi

12. Menjelaskan klasifikasi penyakit dengan gejala sering ngompol, banyak minum

dan banyak makan, glukosa darah tinggi

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok yang diarahkan oleh tutor

2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor.

3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk

memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

4. Kuliah khusus dalam kelas.

5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku

ajar, jurnal ilmiah, hand out, video dan internet (e-book dan jurnal online)

Page 20: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

19

SKENARIO:

Kasus 1:

Seorang anak perempuan berusia 9 tahun diantar oleh ibunya ke puskesmas dengan

keluhan utama sejak 2 bulan yang lalu sering ngompol, banyak minum, dan makan

banyak. Pasien duduk di kelas 3 SD dan aktif bermain seperti biasanya.

Kasus 2:

Seorang laki laki berusia 46 tahun, eksekutif di perusahaan swasta datang ke

poliklinik RS dengan membawa hasil medical check up berupa Glukosa darah puasa

(GDP) 110 mg/dL dan glukosa darah 2 jam post prandial (2JPP) 176 mg/dL. Berat

badan 78 kg dan TB 167 cm. Pada pemeriksaan lain tidak didapatkan kelainan.

Kebiasaan mengadakan pertemuan dengan klien untuk suatu negosiasi, tidak rutin

olah raga Tidak ada riwayat keluarga Diabetes ataupun hipertensi.

TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas mahasiswa harus

mendiskusikan kasus tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 12-15

orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris yang dipilih oleh

mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya bergantian pada setiap

kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau secara

mandiri.

2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan

menggunakan buku ajar, jurnal ilmiah. hand out, video dan buku ilmiah, jurnal

ilmiah, atau guidelines online, untuk mencari informasi tambahan.

3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat

bebas antar anggota kelompok untuk menganalisis dan mensintesis informasi

(masalah - masalah yang ditemukan) kedalam suatu kesimpulan (Diagnosis

dan diagnosis bandingnya).

4. Berkonsultasi dengan nara sumber yang ahli tentang permasalahan / Diagnosis

yang ditemukan, untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

Page 21: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

20

5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang

belum jelas atau tidak ditemukan jawabannya.

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat mahasiswa

mampu memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan

mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini:

1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan tentukan kata /

kalimat kunci skenario di atas

2. Identifikasi masalah yang mendasar pada skenario di atas dengan membuat

beberapa pertanyaan penting

3. Analisis masalah-masalah yang ditemukan dengan menjawab pertanyaan-

pertanyaan di atas dan mengacu kepada referensi / guideline.

4. Klasifikasikan / Simpulkan (melakukan sintesis atau membuat diagnosis dan

diagnosis banding) atas jawaban dari pertanyaan – pertanyaan tersebut di atas

5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus

di atas

Langkah 1s/d 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor

6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka.

Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri

7. Laporan hasil diskusi (hasil analisis atau asesmen masalah) dan sintesis

(diagnosis dan diagnosis banding) berdasarkan informasi - informasi yang

ditemukan dan mengacu kepada kriteria diagnosis dan tatalaksana (referensi

ilmiah).

Langkah 7 dilakukan dalam diskusi dengan tutor

PENJELASAN:

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang

diperlukan untuk sampai kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulang, dan

selanjunya dilakukan lagi langkah 7.

Kedua langkah di atas bisa diulang - ulang di luar tutorial, dan setelah informasi

lengkap maka pelaporan dilakukan pada saat diskusi kedua secara bersama sama,

untuk menjelaskan informasi informasi yang belum jelas

Page 22: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

21

Page 23: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

22

JADWAL KEGIATAN:

Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa

dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap

kelompok.

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk

penjelasan dan tanya jawab. Tujuan: menjelaskan tentang modul dan cara

menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama

buku modul dibagikan.

2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial pertama dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih

menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan:

* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,

* Brain-storming untuk proses 1 – 5,

* Pembagian tugas

3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial kedua seperti pada tutorial pertama. Tujuan:

untuk melaporkan informasi baru (kriteria diagnosis atau tatalaksana atau referensi

lain berupa guideline atau algoritma) yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan

melakukan klasifikasi, analisis dan sintesis dari semua informasi.

4. Belajar mandiri baik perorangan ataupun kelompok, Tujuan: untuk mencari

informasi yang tepat dan baru mengenai skenario tersebut di atas.

5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah

cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan

tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.

Page 24: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

23

SUB MODUL II

CAPAIAN PEMBELAJARAN SUB MODUL II

Setelah selesai mempelajari Sub Modul II ini, mahasiswa diharapkan mampu

menjelaskan penatalaksanaan penyakit DM secara komprehensif (non-farmakologik

dan farmakologik), mengidentifikasi faktor risiko yang meningkatkan timbulnya

komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah, mengevaluasi tatalaksana DM,

serta mengetahui dan melakukan skrining komplikasi kronik DM, serta melakukan

rujukan pasien DM dengan komplikasi.

SASARAN PEMBELAJARAN SUBMODUL II

Setelah selesai mempelajari Sub Modul II ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan tentang tatalaksana non-farmakologik penyakit DM

1.1 Menjelaskan tentang edukasi tentang DM secara umum

1.2 Menjelaskan tentang Perencanaan Makan bagi Diabetesi

1.3 Menjelaskan tentang Latihan Jasmani/ Olah Raga bagi Diabetesi

2. Menjelaskan tentang tatalaksana farmakologik penyakit DM

1.1 Menjelaskan dan memahami tentang golongan dan jenis obat

hipoglikemik oral (OHO), mekanisme kerja, indikasi, efektivitas, efek

samping, dan kontra indikasinya

1.2 Menjelaskan dan memahami tentang golongan dan jenis obat

hipoglikemik suntikan, mekanisme kerja, indikasi, efektivitas, efek

samping, dan kontra indikasinya.

1.3 Menjelaskan dan memahami algoritma pemberian Obat Hipoglikemik

Oral (OHO), suntikan pada pasien DM dan mampu menentukan dosis

obat serta melakukan titrasi dan mengkombinasikan obat-obat tersebut

dengan benar.

3. Mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang meningkatkan terjadinya

komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah.

4. Melakukan evaluasi dan mengetahui pencapaian target pengendalian

tatalaksana DM.

5. Mengetahui dan melakukan skrining komplikasi kronik DM.

6. Mampu mengidentifikasi dan melakukan rujukan pasien DM yang mengalami

komplikasi

Page 25: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

24

SKENARIO:

Kasus 1:

Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri dada

jika beraktifitas dan BAK berbuih sejak 2 bulan yang lalu. Pasien adalah penyandang

DM tipe 2 sejak 17 tahun yang lalu. Mendapat terapi sitagliptin 50 mg tablet 2 kali

sehari pagi dam malam sesudah makan dan metformin 1000 mg XR tablet 2 kali

sehari pagi dan malam sesudah makan. Kadar HbA1C 2 bulan yang lalu 8,5%.

Penyandang hipertensi sejak 20 tahun yang lalu mendapat terapi candesartan 16 mg

tablet sekali sehari, dan amlodipin 10 mg tablet sekali sehari. Obat diminum secara

teratur dengan tekanan darah terakhir 135/87 mmHg.

Kasus 2:

Seorang laki laki berusia 45 tahun datang dengan keluhan luka pada kaki kanan sejak

seminggu yang lalu karena tanpa terasa tertusuk paku saat jalan pagi. Pasien adalah

penyandang diabetes sejak 5 tahun yang lalu, mendapat terapi pioglitazon 30 mg

tablet sekali sehari sesudah makan malam, metformin 850 mg tablet tiga kali sehari

sesudah makan. Pasien seorang perokok 20 batang perhari, TD 160/100 mmHg, nadi

100 x permenit respirasi 18 x permenit dan suhu 37,8 °C.

Glukosa darah puasa 162 mg/dL dan glukosa darah 2 jam post prandial 286 mg/dL.

TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas mahasiswa harus mendiskusikan

kasus tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh

seorang ketua dan seorang sekretaris yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Ketua

dan sekretaris ini sebaiknya bergantian pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok

ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau secara mandiri.

2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan

menggunakan buku ajar, jurnal ilmiah. hand out, video dan internet, untuk

mencari informasi tambahan.

3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat

bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi

dalam menyelesaikan masalah.

Page 26: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

25

4. Berkonsultasi dengan nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk

memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

5. Mengiuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum

jelas atau tidak ditemuka jawabannya.

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat mahasiswa

diharapkan mampu memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario ini, yaitu

dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini:

1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan tentukan

kata/kalimat kunci skenario di atas

2. Identifikasi masalah utama pada skenario di atas dengan membuat beberapa

pertanyaan penting

3. Analisis masalah – masalah tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan

di atas.

4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan –pertanyaan tersebut di atas

5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus

di atas

Langkah 1s/d 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor

6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka.

Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri

7. Laporan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi (data-data) yang baru

ditemukan.

Langkah 7 dilakukan dalam diskusi dengan tutor

PENJELASAN:

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi / data yang

diperlukan untuk sampai kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulang, dan

selanjudnya dilakukan lagi langkah 7.

Kedua langkah di atas bisa diulang di luar tutorial, dan setelah informasi atau data

yang didapatkan cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi kedua dengan

diskusi bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.

Page 27: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

26

JADWAL KEGIATAN:

Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa

dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap

kelompok.

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk

penjelasan dan tanya jawab. Tujuan: menjelaskan tentang modul dan cara

menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama

buku modul dibagikan.

2. Pertemuan kedua: Diskusi tutorial pertama dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih

menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :

Memilih ketua dan sekretaris kelompok,

Brain-storming untuk proses 1 – 5,

Pembagian tugas

3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk

melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan

melakukan klassifikasi, analisis dan sintesis dari semua informasi.

4. Belajar mandiri baik secara perorangan atau kelompok. Tujuan: untuk mencari

informasi baru yang diperlukan

5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah

cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan

tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang ulang diluar jadwal.

Page 28: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

27

SUB MODUL III: PENURUNAN KESADARAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN SUB MODUL III

Setelah selesai mempelajari Sub Modul III ini, mahasiswa diharapkan mampu

mengenali, memahami, dan menjelaskan berbagai gejala dan tanda serta faktor-faktor

pencetus terjadinya kegawatdaruratan penyakit DM (KAD, HHS, hipoglikemia),

menegakkan diagnosis, melakukan tatalaksana awal, melakukan rujukan dan

melakukan edukasi kepada pasien dan keluarganya.

SASARAN PEMBELAJARAN SUBMODUL III

Setelah selesai mempelajari Sub Modul III ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menyebutkan penyakit-penyakit yang memberikan gejala penurunan kesadaran

secara umum dan yang berkaitan dengan penyakit di Sistem Endokrin secara

khusus.

2. Menjelaskan tentang etiologi dan patomekanisme terjadinya penyakit-penyakit

dengan gejala penurunan kesadaran secara umum dan yang berkaitan dengan

penyakit di Sistem Endokrin dan Metabolisme secara khusus.

3. Menjelaskan cara dan mampu mendiagnosis penyakit dengan gejala penurunan

kesadaran, khususnya yang berkaitan dengan penyakit di Sistem Endokrin dan

Metabolisme

a. Menyebutkan tentang cara menyusun dan melakukan anamnesis penyakit -

penyakit dengan gejala penurunan kesadaran: KAD, HHS, hipoglikemia berat

b. Menyebutkan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis penyakit KAD, HHS,

hipoglikemia berat

4. Menyebutkan pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk menunjang

penegakkan diagnosis KAD, HHS, hipoglikemia berat, dan mampu melakukan

interpretasi hasil laboratorium tersebut.

5. Menyebutkan tes-tes neurologis yang diperlukan untuk membantu penegakkan

diagnosis penyakit dengan penurunan kesadaran.

6. Menyebutkan pemeriksaan radiologis yang diperlukan untuk menunjang

penegakkan diagnosis penyakit dengan penurunan kesadaran dan mampu

melakukan interpretasi hasil pemeriksaan tersebut.

7. Menjelaskan penatalaksanaan awal KAD, HHS, hipoglikemia berat.

Page 29: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

28

8. Menjelaskan tentang komplikasi yang mungkin terjadi akibat KAD, HHS, dan

hipoglikemia berat.

9. Menjelaskan tentang tindakan preventif dan promotif komplikasi akut KAD, HHS,

dan hipoglikemia berat.

10. Menjelaskan tentang prognosis komplikasi akut DM: KAD, HHS, hipoglikemia

berat.

11. Menjelaskan cara dan mampu melakukan rujukan kasus KAD, HHS, hipoglikemia

berat.

12. Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarganya.

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok yang diarahkan oleh tutor

2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor.

3. Konsultasi pada nara sumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud

untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

4. Kuliah khusus dalam kelas.

5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku

ajar, jurnal ilmiah, hand out, video dan internet.

Page 30: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

29

SKENARIO:

Kasus 1:

Seorang perempuan berusia 36 tahun datang ke IGD Puskesmas perawatan dengan

keluhan penurunan kesadaran sejak 2 jam yang lalu. Sejak 3 hari yang lalu pasien

mulai mual muntah, sakit ulu hati dan tidak nafsu makan, keluhan tersebut semakin

memberat. Pasien didiagnosis Diabetes sejak 3 tahun yang lalu dan mendapat terapi

untuk diabetesnya. Sejak 2 bulan yang lalu pasien menghentikan sendiri

pengobatannya.

Kasus 2:

Seorang laki laki berusia 65 tahun diantar keluarganya ke IGD RS karena diketahui

tidak bisa dibangunkan pada waktu subuh (2 jam sebelum masuk RS). Pasien

didiagnosis diabetes sejak 15 tahun yang lalu, mendapat terapi glimepiride 4 mg

tablet, sekali sehari satu tablet sesaat sebelum makan pagi, metformin 500 mg tablet, 3

kali sehari 1 tablet sesudah makan dan insulin analog kerja panjang sekali sehari 22

unit diberikan pada malam hari (jam 22.00).

TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas mahasiswa harus

mendiskusikan kasus tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 12-15 orang,

dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris yang dipilih oleh mahasiswa

sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya bergantian pada setiap kali diskusi.

Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau secara mandiri.

2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan

menggunakan buku ajar, jurnal ilmiah. hand out, video dan internet, untuk mencari

informasi tambahan.

3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat

bebas antar anggota kelompok untuk menganalisis dan atau mensintesis informasi

dalam menyelesaikan masalah.

4. Berkonsultasi dengan nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud

untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

Page 31: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

30

5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang

belum jelas atau tidak ditemukan jawabannya.

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat

mahasiswa diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu

dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini:

1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan tentukan

kata/kalimat kunci skenario di atas

2. Identifikasi problema dasar skenario di atas dengan membuat beberapa

pertanyaan penting

3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di

atas

4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan –pertanyaan tersebut di atas

5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus

di atas

Langkah 1s/d 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor

6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka.

Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri

7. Laporan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.

Langkah 7 dilakukan dalam diskusi dengan tutor

PENJELASAN:

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang

diperlukan untuk sampai kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulang, dan

selanjudnya dilakukan lagi langkah 7.

Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi

darasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi kedua dengan diskusi bersama

untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.

JADWAL KEGIATAN:

Page 32: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

31

Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa

dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap

kelompok.

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk

penjelasan dan tanya jawab. Tujuan: menjelaskan tentang modul dan cara

menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan

pertama buku modul dibagikan.

2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih

menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :

a. Memilih ketua dan sekretaris kelompok,

b. Brain-storming untuk proses 1 – 5

c. Pembagian tugas

3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial pertama. Tujuan: untuk

melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan

melakukan klasifikasi, analisis dan sintesis dari semua informasi.

4. Belajar mandiri baik secara perorangan atau kelompok. Tujuan: untuk mencari

informasi baru yang diperlukan,

5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi

telah cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan

laporan tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.

DAFTAR NAMA NARA SUMBER

No NAMA DOSEN BAGIAN

1. Dr. Khomimah, SpPD, KEMD Koordinator Sistem

2. Dr. Lailan S, M.Si.Med Sekretaris Sistem

3. Dr. Resna Murti Wibowo, SpPD, M.Kes Penyakit Dalam

4. Dr. Rahmini Sabariah, SpA Anak

5. Prof. Dr. Armen Muchtar, SpFK Farmakologi Klinik

6. Dr. Syafri Guricci, MSc IKM

7. Dr. Kartono Ichwani, SpBK Biokimia

8. Dr. Tirta Prawita Sari, SpGK Gizi

9. Dr. Tri Ariguntar, SpPK Patologi Klinik

10. Dr. Yusnam Syarief, PAK Anatomi

11 Dr. Nizamuddin, MS Histologi

12 DR.Dr. Busjra M.Noor, M.Sc Fisiologi

13 Dr. Fita Ferdiana, SpPA Patologi Anatomi

14 DR.Dr. Anwar Wardy, SpS-DFM Neurologi

15 Dr. Sri Fulina, SpM Mata

Page 33: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

32

BAHAN BACAAN DAN SUMBER INFORMASI

1. Buku Ajar :

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam

2. Hand-out atau Diktat kuliah

3. Sumber lain : Konsensus Perkeni “Penatalaksanaan Diabetes 2015” dan

“Insulin”

4. Nara Sumber

Page 34: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

33

MODUL 2

SINDROMA METABOLIK DAN HIPERLIPIDEMIA

TIM SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

Program Studi Kedokteran

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

TA 2017/18

Page 35: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

34

PENDAHULUAN

Modul Sindroma Metabolik dan Hiperlipidemia diberikan pada mahasiswa semester

IV yang mengambil mata kuliah Sistem Endokrin dan Metabolisme. Modul ini terdiri

dari skenario yang menunjukkan beberapa tanda dan gejala klinik yang sering

dijumpai terkait Sindroma Metabolik dan Hiperlipidemia. Setelah mempelajari modul

ini diharapkan mahasiswa akan mampu mengenali, menjelaskan, mendiagnosis,

melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas pasien kegemukan yang

disertai dengan dislipidemia secara holistik dan memenuhi standar pelayanan

kesehatan yang baku.

Sebelum menjalankan diskusi tutorial, tutor dan mahasiswa harus mempelajari

Capaian Pembelajaran dan Sasaran Pembelajaran sehingga diharapkan diskusi tidak

menyimpang dari tujuan dan dapat dicapai kompetensi yang diharapkan. Peran tutor

dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari

bahan bacaan yang tercantum pada akhir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat

memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta

diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang

bersangkutan.

Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam

memecahkan masalah terkait penyakit Sistem Endokrin dan Metabolisme.

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan

tentang bermacam-macam penyakit dengan gejala peningkatan berat badan secara

abnormal, etiologi, patomekanisme, cara penegakan diagnosis, pemeriksaan

penunjang untuk mengetahui penyebab peningkatan berat badan, penatalaksanaan dan

komplikasi dari penyakit-penyakit yang menyebabkan peningkatan berat badan,

khususnya dalam bidang Endokrinologi dan Metabolisme.

SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mempelajari modul ini. mahasiswa diharapkan mampu:

1. Mengklasifikasikan status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh

2. Mengenali berbagai faktor risiko dan komponen Sindroma Metabolik

3. Menjelaskan kriteria penegakan diagnosis Sindroma Metabolik

Page 36: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

35

4. Melakukan tatalaksana gizi medis pada Sindroma Metabolik dan

Hiperlipidemia

5. Melakukan evaluasi asupan gizi pada pasien Sindroma Metabolik dan

Hiperlipidemia.

6. Melakukan perhitungan kebutuhan gizi pada Sindroma Metabolik dan

Hiperlipidemia.

7. Melakukan edukasi terhadap pasien Sindroma Metabolik dan Hiperlipidemia.

8. Mengevaluasi keberhasilan tatalaksana Sindroma Metabolik dan

Hiperlipidemia.

9. Mengenali dan mampu melakukan skrining komplikasi Sindroma Metabolik

dan Hiperlipidemia.

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok yang diarahkan oleh tutor

2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor.

3. Konsultasi pada nara sumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud

untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

4. Kuliah khusus dalam kelas.

5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku

ajar, majallah, slide, tape atau video, dan internet.

Page 37: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

36

SKENARIO

KASUS 1

Seorang perempuan berusia 31 tahun, tidak bekerja dan belum menikah, datang ke

puskesmas dengan keluhan ingin menurunkan berat badan. Pada pemeriksaan fisik,

tanda tanda vital didapatkan TD 148/95 mmHg dan yang lain dalam batas normal, TB

158 cm dan BB 98 kg. Tidak ada riwayat keluarga diabetes atau hipertensi.

KASUS 2

Seorang laki laki berusia 48 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan badan

terasa tidak bugar dan cepat lelah. Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya. Riwayat

hipertensi pada ayah dan kakaknya. TB 172 cm dan BB 100 kg, Tekanan darah

150/88 mmHg Nadi 92 X/menit, respirasi dan suhu dalam batas normal. Kadar

kolesterol total 230 mg/dL, Kolesterol HDL 35 mg/dL kolesterol LDL 178 mg/dL dan

trigliserida 500 mg/dL

TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas mahasiswa harus

mendiskusikan kasus tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 12-15 orang,

dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris yang dipilih oleh mahasiswa

sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya bergantian pada setiap kali diskusi.

Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau secara mandiri.

2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan

menggunakan buku ajar, majalah. Slide, tape, vidio,internet, untuk mencari

informasi tambahan.

3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat

bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi

dalam menyelesaikan masalah.

4. Berkonsultasi dengan nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud

untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

5. Mengiuti kuliah khusus(kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum

jelas atau tidak ditemukan jawabannya.

Page 38: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

37

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa

diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan

mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini.

Berdasarkan skenario di atas, lakukanlah langkah-langkah di bawah ini:

1. Klarifikasi semua istilah yang asing untukmu (bila ada),

2. Tentukan masalah (aspek atau konsep) pada skenario di atas yang tidak anda

mengerti. Buat pertanyaan tentang hal tersebut.

3. Dengan menggunakan pengetahuan masing-masing, jawablah atau

jelaskanlah masalah tersebut.

4. Cobalah membuat menyusun penjelasan tersebut secara sistimatik, lakukan

analisa dan sintesa

5. Tentukan masalah-masalah yang belum terjawab dengan baik dan jadikanlah

hal tersebut sebagai tujuan pembelajaranmu selanjutnya.

6. Untuk menjawab atau memecahkan masalah tersebut, carilah informasi yang

yang tepat dan diperlukan sebanyak-banyaknya dari kepustakaan, pakar, dan

lain-lain sumber informasi.

7. Diskusikan dan lakukan sintesis dari semua informasi yang anda temukan.

PENJELASAN:

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang

diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 5 dan 6 bisa diulangi,

dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.

Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi

dianggap cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya

dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk

memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.

JADWAL KEGIATAN:

Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa

dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap

kelompok.

Page 39: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

38

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk

penjelasan dan tanya jawab. Tujuan: menjelaskan tentang modul dan cara

menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan

pertama buku modul dibagikan.

2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih

menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :

a. Memilih ketua dan sekretaris kelompok,

b. Brain-storming untuk proses 1 – 5,

c. Pembagian tugas

3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial kedua seperti pada tutorial pertama. Tujuan:

untuk melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan

melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi.

4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru

yang diperlukan,

5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi

telah cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan

laporan tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.

Page 40: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

39

MODUL

TIROID

TIM SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

Program Studi Kedokteran

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

TA 2017/18

Page 41: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

40

PENDAHULUAN

Modul Tiroid ini diberikan pada mahasiswa semester empat yang mengambil mata

kuliah Sistem Endokrin dan Metabolisme. Capaian pembelajaran dan sasaran

pembelajaran terdapat di awal modul ini agar tutor dapat mengerti secara menyeluruh

tentang konsep dasar mekanisme penyakit yang akan didiskusikan.

Setiap modul bisa terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa gejala

dan tanda klinik yang bisa ditemukan terkait kelainan pada kelenjar Tiroid. Diskusi

bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua

hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut.

Diskusi kelompok harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan

diberikan pada petunjuk selanjutnya.

Diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan, dan dapat dicapai kompetensi yang

diharapkan sesuai sasaran pembelajaran. Peran tutor dalam mengarahkan tutorial

sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum

pada akhir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam

pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang

bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan.

Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam

memecahkan masalah terkait penyakit pada kelenjar Tiroid.

Page 42: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

41

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mempelajari model ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan

tentang penyakit-penyakit terkait kelainan kelenjar tiroid, gejala dan tanda, etiologi,

patomekanisme, cara penegakan diagnosis, pemeriksaan penunjang yang diperlukan,

cara penanganan, komplikasi dan pengendalian dari penyakit akibat kelainan kelenjar

tiroid.

SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mempelajari modul ini. mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan struktur anatomi, histologi dan histopatologi kelenjar tiroid

2. Menjelaskan fisiologi dan patofisiologi kelenjar tiroid

3. Menjelaskan fisiologi dan substansi biokimia dan hormon yang terlibat dalam

penyakit akibat kelainan kelenjar tiroid

4. Menjelaskan epidemiologi terkait penyakit akibat kelainan kelenjar tiroid

5. Menjelaskan gejala dan tanda hiper dan hipotiroid

6. Menegakkan diagnosis hiper dan hipotiroid

7. Menjelaskan tatalaksana awal hiper dan hipotiroid

8. Menjelaskan tatacara rujukan kasus hiper dan hipotiroid

9. Menjelaskan gejala dan tanda tirotoksikosis

10. Menegakkan diagnosis tirotoksikosis

11. Menjelaskan tatalaksana awal tirotoksikosis

12. Menjelaskan tatacara rujukan kasus tirotoksikosis

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok yang diarahkan oleh tutor

2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor.

3. Konsultasi pada nara sumber yang ahli (pakar) pada permasalahan

dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

4. Kuliah khusus dalam kelas.

5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan

buku ajar, majallah, slide, tape atau video, dan internet.

Page 43: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

42

SKENARIO :

KASUS 1:

Seorang laki laki berusia 24 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan penurunan

berat badan drastis (10 kg dalam 2 bulan). Keluhan lain gemetar, sering buang air

besar, dan kedua tangan lembab, dan lebih suka di lingkungan udara dingin.

KASUS 2:

Seorang perempuan berusia 67 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan setiap

aktivitas sesak / ngap. Keluhan lain badan cepat letih, dan mudah ngantuk. Pasien

selama ini kontrol rutin ke dokter lain sejak setahun yang lalu dengan diagnosis

chronic heart failure (CHF), dislipidemia. Mendapat obat isosrbid dinitrat 5 mg tablet

3 kali sehari, ramipril 5 mg sekali sehari, simvastatin 20 mg 1x1 malam sebelum tidur.

Pasien merasakan keluhan tidak membaik meskipun obat sudah diminum secara

teratur.

TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas mahasiswa harus

mendiskusikan kasus tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 12-15

orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris yang dipilih oleh

mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya bergantian pada setiap

kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau secara

mandiri.

2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan

menggunakan buku ajar, majalah. Slide, tape, vidio,internet, untuk mencari

informasi tambahan.

3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat

bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese

informasi dalam menyelesaikan masalah.

4. Berkonsultasi dengan nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud

untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

Page 44: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

43

5. Mengiuti kuliah khusus(kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum

jelas atau tidak ditemuka jawabannya.

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa

diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan

mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini.

Berdasarkan skenario diatas, lakukanlah langkah-langkah di bawah ini:

1. Klarifikasi semua istilah yang asing untukmu (bila ada),

2. Tentukan masalah (aspek atau konsep) pada skenario di atas yang tidak

anda mengerti. Buat pertanyaan tentang hal tersebut.

3. Dengan menggunakan pengetahuan masing-masing, jawablah atau

jelaskanlah masalah tersebut.

4. Cobalah membuat menyusun penjelasan tersebut secara sistimatik,

lakukan analisa dan sintesa

5. Tentukan masalah-masalah yang belum terjawab dengan baik dan

jadikanlah hal tersebut sebagai tujuan pembelajaranmu selanjutnya.

6. Untuk menjawab atau memecahkan masalah tersebut, carilah informasi

yang diperlukan sebanyak-banyaknya dari kepustakaan, pakar, dan lain-

lain sumber informasi.

7. Diskusikan dan lakukan sintese dari semua informasi yang anda temukan.

PENJELASAN:

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang

diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 5 dan 6 bisa diulangi,

dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.

Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi

dianggap cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya

dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk

memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.

Page 45: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

44

JADWAL KEGIATAN

Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa

dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap

kelompok.

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk

penjelasan dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara

menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan

pertama buku modul dibagikan.

2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih

menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :

* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,

* Brain-storming untuk proses 1 – 5,

* Pembagian tugas

3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk

melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan

melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi.

4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru

yang diperlukan,

5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah

cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan

tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.

6. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil

analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada

skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa

diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian

dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.

7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang

salah satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang

didiskusikan pada kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian

dan laporan lengkap.

8. Pertemuan terakhir: laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-

masing mahasiswa.

Page 46: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

45

Catatan :

Laporan penyajian kelompok dan perorangan serta semua laporan kasus

masing-masing diserahkan satu rangkap ke sistem melalui ketua kelompok.

Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing.

Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain

untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.

DAFTAR NAMA NARA SUMBER

No NAMA DOSEN BAGIAN

1. Dr. Khomimah, SpPD, KEMD Koordinator Sistem

2. Dr. Lailan S, M.Si.Med Sekretaris Sistem

3. Dr. Resna Murti Wibowo, SpPD, M.Kes Penyakit Dalam

4. Dr. Rahmini Sabariah, SpA Anak

5. Prof. Dr. Armen Muchtar, SpFK Farmakologi Klinik

6. Dr. Syafri Guricci, MSc IKM

7. Dr. Kartono Ichwani, SpBK Biokimia

8. Dr. Tirta Prawita Sari, SpGK Gizi

9. Dr. Tri Ariguntar, SpPK Patologi Klinik

10. Dr. Yusnam Syarief, PAK Anatomi

11 Dr. Nizamuddin, MS Histologi

12 DR.Dr. Busjra M.Noor, M.Sc Fisiologi

13 Dr. Fita Ferdiana, SpPA Patologi Anatomi

14 DR.Dr. Anwar Wardy, SpS-DFM Neurologi

15 Dr. Sri Fulina, SpM Mata

BAHAN BACAAN DAN SUMBER INFORMASI

1. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam

2. Hand-out atau Diktat kuliah

3. Sumber lain: Konsensus atau Guidelines

4. Nara Sumber

Page 47: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

46

SISTEM

ENDOKRIN DAN METABOLISME

Manual Kegiatan Alih Keterampilan Klinik

(CSL)

Disajikan pada Mahasiswa Semester IV

Page 48: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

47

Program Studi Kedokteran

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

T.A 2017/18

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-

Nya maka buku manual Alih Ketrampilan Klinik ini dapat disusun. Tidak lupa kita

sampaikan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Buku Manual CSL ini dibuat dan disusun oleh tim dosen Program Studi Kedokteran

FKK UMJ yang merupakan revisi dari Manual CSL yang sebelumnya disusun oleh

Tim Sistem Endokrin dan Metabolisme FK Unhas. Manual keterampilan klinik ini

mengacu kepada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012 dan

pelaksanaan ujian OSCE Nasional. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa yang

telah melewati Sistem Endokrin telah diperkenalkan kepada sistem ujian keterampilan

klinik yang saat ini diperlakukan terhadap mahasiswa tingkat akhir sebelum mereka

menjadi seorang dokter.

Manual CSL ini terdiri dari 5 ketrampilan klinis yaitu:

1. Keterampilan Anamnesis Penyakit Sistem Endokrin dan Metabolisme

2. Keterampilan Pemeriksaan Fisik dan Tiroid pada Sistem Endokrin dan

Metabolisme

3. Penentuan Status Gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan

Perhitungan Kebutuhan Energi pada Pasien DM

4. Keterampilan Konseling pada Pasien DM

5. Keterampilan Suntikan Insulin Pen Subkutan.

Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan dan seluruh dosen

Program Studi Kedokteran FKK UMJ yang telah memberikan dukungan sehingga

buku manual ini dapat terwujud. Harapan kami semoga buku manual ini bermanfaat

bagi para seluruh mahasiswa terutama yang sedang mengambil Sistem Endokrin dan

Metabolisme.

Page 49: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

48

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, Februari 2018

Tim Dosen Sistem Endokrin dan Metabolisme

Prodi Kedokteran FKK UM

KETERAMPILAN

ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK DAN TIROID

PADA SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

Disajikan pada Mahasiswa Semester IV

PS KEDOKTERAN FKK UMJ

Tim Dosen

Sistem Endokrin dan Metabolisme

Page 50: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

49

KETERAMPILAN

ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK DAN TIROID

PADA SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

Dalam melaksanakan praktik kedokteran, dokter bekerja berdasarkan keluhan utama

yang menjadi masalah pasien / klien, kemudian dilanjutkan dengan penelusuran

riwayat penyakit, pemeriksaan fisis dan tiroid, dan pemeriksaan penunjang. Selama

melaksanakan semua kegiatan tersebut, dokter harus memperhatikan kondisi pasien

secara holistik dan komprehensif, menjunjung tinggi profesionalisme dan etika profesi

di atas kepentingan pribadi. Selama pendidikan, mahasiswa perlu dipaparkan pada

berbagai masalah, keluhan/gejala yang dirasakan dan pemeriksaan fisis dan tiroid

yang ditemukan, serta dilatih cara menganalisis data data yang ditemukan kemudian

mensintesis data tersebut dan membuat kesimpulan / rumusan masalah / diagnosis

kerja dan diagnosis bandingnya.

Anamnesis adalah suatu keterampilan wawancara antara dokter (pemeriksa)

dengan pasien/klien-nya. Kegiatan ini sangat penting sebagai langkah awal yang dapat

membantu pemeriksa dalam mengarahkan diagnosis penyakit pasien. Keluhan yang

diajukan seorang pasien yang diambil dengan teliti akan banyak membantu

menentukan diagnosis dari suatu penyakit. Banyak macam keluhan yang diajukan

oleh seorang penderita. Walaupun demikian, tidak selalu keluhan-keluhan mengenai

penderitaan pasien dengan mudah dapat tergali oleh dokter sehingga diperlukan suatu

kesabaran dalam mengambil anamnesis dari seorang pasien.

Teknik wawancara terpimpin yang diajukan terdiri dari beberapa pertanyaan

yang diajukan secara sistematis, terarah dan sesuai dengan kasus sehingga diakhir

wawancara, dokter dapat menarik suatu resume dan kesimpulan yang mendekatkan

seorang dokter kepada penegakan suatu diagnosis kerja. Diawali dengan menanyakan

keluhan utama yang dirasakan, yang biasanya menjadi sebab si pasien datang berobat

ke dokter. Selanjutnya digali tentang riwayat perjalanan penyakit, riwayat penyakit

sebelumnya yang pernah diderita, riwayat pengobatan, riwayat alergi, riwayat

penyakit keluarga, faktor-faktor sosial, ekonomi dan budaya yang berhubungan.

Daftar masalah/penyakit yang mengacu kepada Standar Kompetensi Dokter

Indonesia (SKDI) 2012 memuat daftar masalah/penyakit yang banyak dijumpai dan

merupakan alasan utama yang sering menyebabkan pasien/klien datang menemui

dokter di tingkat pelayanan kesehatan primer. Daftar penyakit ini disusun dengan

Page 51: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

50

tujuan untuk menjadi acuan bagi institusi pendidikan dokter agar dokter yang

dihasilkan memiliki kompetensi yang memadai untuk membuat diagnosis yang tepat,

memberi penanganan awal atau tuntas, dan melakukan rujukan secara tepat dalam

rangka penatalaksanaan pasien. Tingkat kompetensi setiap penyakit merupakan

kemampuan yang harus dicapai pada akhir pendidikan dokter, sebagai berikut:

Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan

Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit

dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut

mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi

pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan

menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan

dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penetalaksanaan awal, dan

merujuk

3A: Bukan gawat darurat

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi

pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu

menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan

dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

3B: Gawat darurat

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi

pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah

keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan

rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga

mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penetalaksanaan secara

mandiri dan tuntas

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan

penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.

Page 52: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

51

Daftar Penyakit pada Sistem Endokrin dan Metabolik berdasarkan SKDI 2012

Daftar Keterampilan Klinis Sistem Endokrin dan Metabolik berdasarkan SKDI 2012

No. Keterampilan Tingkat

Keterampilan

1 Penilaian status gizi (termasuk pemeriksaan antropometri) 4A

2 Penilaian kelenjar tiroid: hipertiroid dan hipotiroid 4A

3 Pengaturan diet 4A

4 Penatalaksanaan diabetes melitus tanpa komplikasi 4A

5 Pemberian insulin pada diabetes melitus tanpa komplikasi 4A

6 Pemeriksaan glukosa darah (dengan Point of Care Test, POCT) 4A

7 Pemeriksaan glukosa urin (Benedict) 4A

8 Anamnesis dan konseling kasus gangguan metabolisme dan

endokrin) 4A

No Daftar PenyakiT Tingkat

Kemampuan

Kelenjar Endokrin

1 Diabetes melitus tipe 1 4A

2 Diabetes melitus tipe 2 4A

3 Diabetes melitus tipe lain (intoleransi glukosa

akibat penyakit lain atau obat-obatan) 3A

4 Ketoasidosis diabetikum 3B

5 Status Hiperglikemi hiperosmolar 3B

6 Hipoglikemia ringan 4A

7 Hipoglikemia berat 3B

8 Hipoparatiroid 3A

9 Hipertiroid 3A

10 Tirotoksikosis 3B

11 Goiter 3A

12 Cushing’s disease 3B

13 Krisis adrenal 3B

Gizi dan Metabolisme

1 Malnutrisi energi-protein 4A

2 Defisiensi vitamin 4A

3 Defisiensi mineral 4A

4 Dislipidemia 4A

5 Hiperurisemia 4A

6 Obesitas 4A

7 Sindrom Metabolik 3B

Page 53: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

52

TUJUAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN ANAMNESIS

Tujuan Instruksional Umum (TIU):

Pada akhir latihan keterampilan anamnesis ini, mahasiswa diharapkan mampu

melakukan anamnesis yang menuntun ke arah diagnosis penyakit, khususnya yang

ada di Sistem Endokrin dan Metabolisme.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK):

1. Mampu dan terampil melakukan komunikasi dengan pasien/keluarga pasien.

2. Mampu dan terampil membina sambung rasa dan menunjukkan rasa empati

terhadap keluhan yang dialami pasien.

3. Mampu dan terampil menggali informasi dan menentukan keluhan utama

pasien.

4. Mampu dan terampil melakukan anamnesis terpimpin yang mengarah ke

diagnosis penyakit sesuai dengan keluhan yang dirasakan pasien.

5. Mampu dan terampil membuat resume dari semua informasi yang didapat

pada anamnesis.

Bahan dan Alat:

1. Meja kerja

2. Kursi dokter

3. Kursi pasien

4. Buku status pasien dengan lembaran anamnesis

Page 54: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

53

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 10 menit Pengantar

Instruktur menerangkan tentang tujuan keterampilan ini.

2. Demonstrasi

20 menit 1. Seorang mahasiswa bertindak sebagai pasien.

2. Instruktur memperlihatkan cara menggali informasi

mengenai keluhan yang dialami pasien

3. Instruktur memperlihatkan cara melakukan

anamnesis terpimpin yang mengarah ke diagnosis

penyakit pada sistem Endokrin dan Metabolisme.

4. Instruktur memperlihatkan cara menginformasikan

kepada pasien mengenai tindakan selanjutnya yang

akan dilakukan berdasarkan hasil anamnesis yang

telah dikumpulkan.

5. Instruktur memperlihatkan cara membuat resume

dari semua informasi yang didapat pada anamnesis.

6. Mahasiswa diminta untuk menanyakan hal-hal yang

belum jelas sehubungan dengan kegiatan

keterampilan ini.

3. Praktek

bermain peran

dengan Umpan

Balik

110 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi berpasang-pasangan, satu

orang berperan sebagai dokter dan satu orang

berperan sebagai pasien.

2. Yang berperan sebagai dokter melakukan kegiatan:

menggali informasi tentang keluhan utama,

melakukan anamnesis terpimpin yang mengarah ke

diagnosis penyakit, menginformasikan kepada

pasien mengenai tindakan selanjutnya yang akan

dilakukan berdasarkan hasil anamnesis yang telah

dikumpulkan dan membuat resume dari semua

informasi yang didapat.

3. Bertukar peran

4. Instruktur berkeliling di antara mahasiswa dan

melakukan supervisi.

5. Instruktur mengoreksi hal-hal yang belum

sempurna.

4. Curah pendapat

dan diskusi

10 menit Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengemukakan

pendapatnya tentang kegiatan yang telah dilakukan.

Total waktu 150 menit

Page 55: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

54

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN ANAMNESIS

No. LANGKAH KLINIK NILAI

0 1 2

1. Sambung rasa:

Mengucapkan / membalas salam

Mempersilakan pasien masuk ke dalam ruangan

Menyapa pasien dan keluarganya dengan penuh keakraban

Memperkenalkan diri sambil menjabat tangan pasien

Mempersilakan pasien dan keluarganya untuk duduk

2. Informed consent:

Berikan informasi umum pada pasien atau keluarganya tentang

anamnesis yang akan anda lakukan, tujuan dan manfaat

anamnesis tersebut untuk keadaan pasien.

Berikan jaminan pada pasien dan keluarganya tentang

kerahasiaan semua informasi yang didapatkan pada anamnesis

tersebut

Jelaskan tentang hak-hak pasien atau keluarganya, misalnya

tentang hak untuk menolak menjawab pertanyaan yang

dianggapnya tidak perlu dijawabnya.

Menanyakan kesediaan pasien.

3. Tanyakanlah data pribadi pasien: nama, umur, alamat, pekerjaan.

Untuk heteroanamnesis tanyakan hubungan pasien dengan

pengantar

4. Tanyakanlah apa yang menyebabkan pasien datang ke dokter

(Keluhan Utama) dan sudah berapa lama.

5. Menggali informasi tambahan terkait keluhan utama

Hal-hal yang memperburuk keluhan

Hal-hal yang mengurangi keluhan

6 Menggali riwayat penyakit sekarang dan informasi yang berkaitan

dengan sistem lain:

Sistem Indra:

Mata: penglihatan kabur, mata terasa perih, mata menonjol

keluar, mata tidak bisa menutup rapat, pandangan doubel

Kulit: gatal (terutama di daerah lipat paha), luka sulit sembuh,

banyak keringat, kulitlembab, kulit kering, keringat dingin,

rambut kulit banyak dan tebal

Leher: ada benjolan, susah menelan.

Sistem Respirasi: sesak nafas, batuk, batuk darah

Sistem Kardiovaskuler: jantung berdebar-debar, hipertensi,

claudicatio intermitten dan rasa dingin pada kaki

Sistem Gastrointestinal: ada gangguan selera makan atau justru

Page 56: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

55

banyak makan tapi berat badan menurun, perasaan cepat lapar,

gangguan buang air besar (konstipasi, diare atau sering BAB),

mual, muntah, sering merasa haus, rasa cepat penuh / kenyang

jika makan, perut membesar dan timbul striae

Kebidanan: pernah melahirkan anak dengan BB lahir lebih dari

4000 gram, keguguran, dan lahir mati, belum punya anak

Ginekologi: keputihan, menstruasi tidak teratur, belum mens

Sistem Urogenitalia: banyak kencing, sakit jika berkemih,

disfungsi ereksi

Sistem Muskuloskeletal: badan terasa lemas, tremor, muka

gembul

Sistem Syaraf: baal / kebas, terasa pana atau seperti ditusuk

tusuk pada ekstremitas, tidak tahan dingin / panas

7.

Tanyakanlah apakah pasien pernah mengalami keluhan yang sama

pada masa lalu atau penyakit lain yang mungkin berhubungan

dengan penyakit sekarang, riwayat operasi.

8. Tanyakanlah riwayat penyakit yang sama dalam lingkup keluarga

9. Tanyakanlah kebiasaan pasien, seperti kebiasaan makan, merokok,

minum alkohol, olahraga, dan lain-lain.

10. Tanyakanlah riwayat pengobatan yang pernah diterima dari

dokter, obat yang dibeli sendiri oleh pasien tanpa resep dokter,

riwayat alergi. (nama obat, dosis, frekuensi penggunaan, teratur /

tidak)

11. Melakukan cek silang dan memberikan kesempatan kepada pasien

untuk menambahkan data-data yang belum didapat ataupun

memberikan koreksi terhadap data-data yang kurang tepat.

12. Menarik kesimpulan dari anamnesis untuk mendapatkan

beberapa kemungkinan diagnosis dan diagnosis banding

sementara.

Jelaskanlah pada pasien bahwa wawancara ini hanyalah fase

awal dari serangkaian pemeriksaan untuk dapat mengetahui

penyakit yang diderita pasien, dan masih diperlukan

pemeriksaan fisis dan tiroid untuk mempertajam diagnosis.

13. Melakukan penulisan status dengan baik yang mencantumkan:

Resume / kesimpulan dari hasil anamnesis, terutama

mencantumkan hal-hal penting yang mengarah ke penegakan

diagnosis

Membuat beberapa kemungkinan diagnosis sementara

(Diagnosis Banding)

Membuat satu diagnosis utama (Diagnosis Kerja)

Page 57: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

56

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN ANAMNESIS

PADA SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

No. ASPEK YANG DINILAI SKOR

0 1 2

1 Keterampilan Sambung Rasa

*2 Memberikan informed consent dengan baik

3 Menanyakan identitas pasien

4 Menanyakan keluhan utama

5 Menanyakan keluhan tambahan

6 Menggali riwayat penyakit sekarang dan keluhan yang berkaitan

dengan sistem lain

7 Menggali riwayat penyakit dahulu dan evaluasinya

8 Menggali riwayat penyakit keluarga

9 Menggali riwayat psikososial

10 Menggali riwayat pengobatan sebelumnya secara lengkap dan

keteraturan konsumsinya

11 Melakukan cek silang

12 Menarik kesimpulan dari anamnesis untuk mendapatkan beberapa

kemungkinan diagnosis sementara

13 Melakukan penulisan status dengan baik

JUMLAH

* critical point

Keterangan: 0: Tidak dilakukan

1: Dilakukan tetapi tidak benar

2: Dilakukan dengan benar

Tanda tangan instruktur______________ Tanggal_________________

Nilai = -------------- x 100% = %

26

Page 58: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

57

CONTOH LEMBARAN STATUS PASIEN

No. Register :

Nama :

Jenis Kelamin :

Tangal Lahir :

Pekerjaan :

Alamat :

Tanggal/jam :

ANAMNESIS / HETEROANAMNESIS (hubungan dengan pasien...................

jika heteroanamnesis)

Keluhan Utama :

Keluhan Tambahan :

Riwayat Penyakit Sekarang :

Riwayat Penyakit Dahulu :

(beserta evaluasinya)

Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat Psikososial :

Riwayat Pengobatan :

(secara lengkap dan keteraturan minumnya)

Resume :

Diagnosis Kerja :

Diagnosis Banding :

Page 59: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

58

KETERAMPILAN

PEMERIKSAAN FISIK DAN TIROID

PADA SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

Disajikan pada Mahasiswa Semester IV

PS KEDOKTERAN FKK UMJ

Tim Dosen

Sistem Endokrin dan Metabolisme

Page 60: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

59

KETERAMPILAN

PEMERIKSAAN FISIK DAN TIROID

PADA SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Pada akhir latihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan

pemeriksaan fisik dan tiroid yang menuntun ke arah diagnosis penyakit pada sistem

Endokrin dan Metabolisme.

SASARAN PEMBELAJARAN:

1. Mampu dan terampil melakukan komunikasi dengan pasien.

2. Mampu dan terampil menjelaskan mengenai pemeriksaan fisik dan tiroid yang

akan dilakukan.

3. Mampu dan terampil mempersiapkan pasien sebelum pemeriksaan fisik dan

tiroid.

4. Mampu dan terampil melakukan penilaian status pasien secara umum (sakit

ringan / sedang / berat; cara berjalan dan lain lain) dan pengukuran tanda vital.

5. Mampu dan terampil melakukan pemeriksaan fisik dan tiroid secara sistematis

yang berkaitan dengan keluhan yang diutarakan pada saat anamnesis.

6. Mampu dan terampil melakukan pemeriksaan khusus pada sistem Endokrin

dan Metabolik

7. Mampu dan terampil membuat resume anamnesis dan pemeriksaan fisik dan

tiroid

8. Mampu dan terampil menarik kesimpulan (sintesis data data anamnesis dan

pemeriksaan fisik dan tiroid) dan membuat diagnosis serta diagnosis banding

9. Mampu dan terampil melakukan perencanaan tatalaksana sementara dan

perencanaan diagnosis (pemeriksaan penunjang yang dapat memastikan atau

mengeluarkan diagnosis dan diagnosis banding)

10. Mampu dan terampil menginformasikan diagnosis dan diagnosis banding

beserta rencana tindak lanjutnya kepada pasien dan atau keluarganya.

Page 61: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

60

INDIKASI:

Pasien dengan suspek:

1. Diabetes Melitus

2. Penyakit tiroid

3. Kegemukan

4. Sindroma Metabolik

5. Cushing syndrome

6. Gangguan tumbuh kembang (perawakan pendek atau gangguan pubertas

sekunder)

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN:

Air mengalir

Sabun cair

Handuk kecil / tisu

Termometer

Stetoskop

Tensimeter

Hammer

Pencahayaan yang cukup

Alat pengukur tinggi badan, berat badan dan lingkar pinggang

Video, slide atau gambar untuk menampilkan tanda klinis yang khas pada

beberapa penyakit pada sistem Endokrin dan Metabolik

Tempat sampah medis dan non-medis

Buku status pasien untuk mencatat hasil pemeriksaan fisis dan tiroid.

Kelenjar Tiroid :

Terletak di leher depan bagian bawah (arah distal).

Berbentuk seperti kupu-kupu,

Terdiri dari dua lobus (kanan dan kiri) yang dihubungkan oleh isthmus.

Isthmus menutupi cincin trakhea 2 dan 3,

Kapsul fibrosus menggantungkan kelenjar ini pada fascia pre tracheal

sehingga pada saat “menelan” kelenjar tiroid terangkat ke arah kranial.

Page 62: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

61

Sumber: Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition. Walker HK, Hall WD, Hurst JW, editors.Boston: Butterworths; 1990.

Klasifikasi pembesaran Tiroid (Goiter) menurut WHO:

TINGKAT TANDA-TANDA

Tingkat 0 Tiroid Normal. Kelenjar tiroid tidak teraba dan tidak terlihat.

Tingkat I

Pembesaran tiroid teraba tetapi tidak terlihat pada posisi leher yang

normal (tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid). Jika nodul teraba

dan ukurannya tidak lebih besar dari ukuran normal harus

dikategorikan pada kelompok ini.

Tingkat II Benjolan di leher terlihat dengan jelas pada posisi leher normal.

Jika dipalpasi, benjolan tersebut sesuai dengan pembesaran tiroid.

Klasifikasi Pembesaran Tiroid (Klasifikasi PAHO)

Derajat Deskripsi

Derajat 0 Normal Thyroid

Derajat Ia Goiter teraba hanya dengan palpasi dan tidak tampak

meskipun dengan leher ekstensi

Derajat Ib Goiter teraba, terlihat hanya jika leher ekstensi penuh.

Termasuk nodul (hanya jika tidak membesar)

Derajat II Goiter terlihat pada posisi leher normal, palpasi tidak perlu

untuk diagnosis

Derajat III Goiter sangat besar yang bisa dikenali dari jarak cukup jauh.

Page 63: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

62

INDEKS WAYNE

Indeks Wayne adalah suatu sistem penilaian berdasarkan gejala-gejala dan

tanda-tanda yang dijumpai pada pemeriksaan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang

biasa digunakan untuk membantu penegakan diagnosis hipertiroidisme. Indeks Wayne

memiliki akurasi diagnostik hingga 85%. Terdapat 9 gejala dan 10 tanda yang

masing-masing memiliki nilai skoring yang berbeda. Rentang skor antara +45 sampai

-25, dengan interpretasi sebagai berikut:

>19 : hipertiroidisme toksik

11 – 19 : meragukan

< 11 : eutiroidisme

Tabel Indeks Wayne

Gejala Skor Tanda Ada

Tidak

Ada

Sesak nafas +1 Tiroid teraba +3 -3

Palpitasi +2 Bruit di sekitar tiroid +2 -2

Kelelahan +2 Eksophtamus +2 -

Lebih suka panas -5 Retraksi kelopak mata +2 -

Lebih suka dingin +5 Pergerakan kelopak mata

yang tertinggal (lid lag) +1 -

Banyak keringat +3 Hiperkinesis +4 -2

Gugup +2 Telapak tangan teraba panas +2 -2

Selera makan

meningkat +3 Telapak tangan lembab +1 -1

Selera makan

menurun -3 Denyut nadi >80 x/mnt

-

-3

Berat badan

meningkat -3 > 90 x/mnt +3 -

Berat badan

menurun +3 Fibrilasi atrium +4 -

Page 64: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

63

DESKRIPSI KEGIATAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK DAN

TIROID PADA PENYAKIT SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit Pengantar

Instruktur menerangkan tentang tujuan ketrampilan ini.

Instruktur memperlihatkan bahan dan alat yang diperlukan untuk

melakukan keterampilan ini.

2. Demonstrasi

15 menit 1. Seorang mahasiswa bertindak sebagai pasien.

2. Instruktur memperlihatkan cara mempersiapkan pasien

sebelum pemeriksaan fisik.

3. Instruktur memperlihatkan cara melakukan penilaian status

pasien secara umum dan pengukur tanda vital.

4. Instruktur memperlihatkan cara melakukan pemeriksaan fisik

secara sistematis untuk menegakkan diagnosis pasien sesuai

dengan yang dikeluhkan oleh pasien ketika anamnesis.

5. Instruktur memperlihatkan cara menginformasikan hasil

yang ditemukan, pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan

dan rencana pengobatan kepada pasien/ keluarganya.

6. Instruktur memperlihatkan cara membuat resume untuk arsip

pasien

7. Mahasiswa diminta untuk menanyakan hal-hal yang belum

jelas sehubungan dengan kegiatan keterampilan ini

3.Praktek

bermain peran

dengan umpan

balik

55 menit

1. Mahasiswa dibagi menjadi berpasang pasangan, satu orang

berperan sebagai dokter dan satu orang berperan sebagai

pasien.

2. Yang berperan sebagai dokter melakukan kegiatan:

menjelaskan mengenai pemeriksaan fisik yang akan

dilakukan, mempersiapkan pasien sebelum pemeriksaan

fisik, melakukan penilaian status pasien secara umum dan

pengukur tanda vital, melakukan pemeriksaan fisik secara

sistematis untuk menegakkan diagnosis berdasarkan yang

dikeluhkan pada saat anamnesis. menginformasikan hasil

yang ditemukan, pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan

dan rencana pengobatan kepada pasien/keluarganya dan

membuat resume untuk arsip pasien

3. Berganti peran.

4. Instruktur berkeliling di antara mahasiswa dan melakukan

supervisi

5. Instruktur mengoreksi hal-hal yang belum sempurna

4. Curah

pendapat dan

diskusi

10 menit Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengemukakan

pendapatnya tentang kegiatan yang dilakukan

Total waktu 90 menit

Page 65: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

64

LANGKAH KEGIATAN

No. Kegiatan yang dilakukan Nilai

Persiapan dokter dan pasien 0 1 2

1 Menjelaskan mengenai pemeriksaan fisik yang akan dilakukan, tujuan dan

manfaatnya

2 Memberikan jaminan pada pasien dan keluarganya tentang kerahasiaan

semua informasi yang didapatkan pada pemeriksaan fisik tersebut.

3 Menjelaskan mengenai hak-hak pasien atau keluarganya, misalnya tentang

hak untuk menolak untuk diperiksa.

4 Mempersilakan pasien untuk bersiap sebelum pemeriksaan

5 Pemeriksa melakukan cuci tangan rutin sebelum dan sesudah melakukan

pemeriksaan dan melakukan pemeriksaan dari sebelah kanan pasien.

Penilaian status pasien secara umum dan tanda vital

6 Lihat dan catatlah keadaan umum pasien: sakit ringan, sakit sedang atau

sakit berat.

7 Tentukanlah status gizi : ukur tinggi dan berat badan (sesuai panduan

penentuan status gizi), Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang

8 Nilailah tingkat kesadaran: Glasgow coma score (GCS)

9 Ukur dan nilai tanda-tanda vital pasien: suhu tubuh, tekanan darah, denyut

nadi dan pernapasan, tipe nafas.

10 Perhatikanlah adanya tanda renjatan, tanda dehidrasi.

Pemeriksaan lokalisata

11 Perhatikan dan nilailah ada tidaknya kelainan pada mata dan kelopak mata:

eksoftalmus, edema kelopak mata, gerakan kelopak mata, memejamkan

mata.

12 Periksalah mulut dan rongga mulut: terutama perhatikan adanya tanda-tanda

dehidrasi

Pemeriksaan kelenjar tiroid

13 Persilakanlah pasien duduk atau berdiri menghadap ke sumber cahaya

sehingga sumber cahaya cukup menerangi bagian leher yang diperiksa.

14 Aturlah posisi pasien sedemikian rupa sehingga posisi mata pemeriksa

harus sejajar (horizontal) dengan leher orang yang diperiksa. Mintalah

pasien untuk menunjukkan ruas ibu jarinya sebagai acuan ukuran kelenjar

tiroid.

15 Inspeksi kelenjar tiroid dan leher:

Lakukanlah pengamatan bagian depan leher klien pada posisi normal

Amatilah adanya pembesaran kelenjar tiroid yang tampak nyata.

Jika kelenjar tiroid tidak tampak, mintalah klien untuk mengekstensikan

kepala dan gerakan menelan.

Jika kelenjar tiroid tampak jelas pada posisi ekstensi leher penuh,

dikatakan pembesaran kelenjar tiroid tingkat II / Ib.

Pemberton’s sign

Page 66: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

65

16 Palpasi kelenjar tiroid:

Identifikasi kartilago tiroid, membran thyrocricoid, dan cartilago

cricoid, struktur horizontal dengan lebar 5 mm, penanda batas superior

ithsmus. Palpasi isthsmus (sering tidak teraba meskipun tiroid

membesar).

Saat berdiri di sisi pasien geser jari anda sehingga bagian palmar

berhenti di trachea dan permukaan dorsal ke arah m.

sternocleidomatoideus. Lobus ipsilateral dapat dipalasi secara

bersamaan dengan ibu jari atau dengan jari tangan lain.

Jika anda berdiri di belakang pasien identifikasi batas dan isthmus

dengan satu tangan dan jika sudah berada di posisi rasakan lobus tiroid

pada sisi tersebut, letakkan jari tangan anda yang lain secara simetris

pada sisi lain trakhea. Identifikasi lagi setiap lobus pada saat pasien

menelan. Rasakan permukaan, asimetri atau tidak, tekstur, nyeri tekan

atau tidak serta perkiraan ukuran tiap lobus (normal: 7-10 gram).

(tingkat 0 atau Ia)

Jika terdapat Goiter, ukur massa yang teraba dan juga ukur lingkar leher

yang terbesar. Gambar garis goiter untuk catatan perbandingan ke

depan. (pembesaran tingkat II atau III)

Palpasi juga untuk mengidentifikasi adanya limfadenopati atau massa

(terutama di linea mediana, adanya ductus thyroglossus) atau jaringan

parut.

17 Auskultasi kelenjar tiroid : apakah terdengar bruit ?

18 Lakukanlah pemeriksaan fisik toraks: inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi

19 Lakukanlah pemeriksaan fisik abdomen: inspeksi, palpasi, perkusi,

auskultasi

20 Perhatikan ada tidaknya effloresensi kulit terutama di daerah-daerah lipatan.

Bila ada, nilailah tipe dan lokasi effloresensi kulit: makula, papula, vesikel,

krusta, polimorf.

21 Periksalah sistem muskuloskeletal, terutama untuk menilai kekuatan otot,

rabalah telapak tangan apakah teraba kering/lembab, hangat/dingin, tremor.

Apakah ditemukan luka pada kulit? Lakukan pemeriksaan reflex

ekstremitas

22 Melakukan pemeriksaan sensoris

Menginformasikan hasil pemeriksaan yang ditemukan kepada pasien

dana keluarganya.

23 Menjelaskan tentang kemungkinan diagnosis penyakitnya, rencana

diagnostik, tatalaksana selanjutnya serta prognosis.

Membuat resume untuk arsip pasien

24 Tulislah resume hasil pemeriksaan fisik, kemungkinan diagnosis dan

rencana pemeriksaan penunjang diagnostik dan tatalaksana serta prognosis.

Keterangan: 0: Tidak dilakukan

1: Dilakukan tetapi tidak benar

2: Dilakukan dengan benar

Page 67: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

66

DAFTAR TILIK

PEMERIKSAAN FISIK DAN TIROID PENYAKIT SISTEM ENDOKRIN DAN

METABOLISME

No. Aspek yang dinilai Nilai

Persiapan pemeriksaan 0 1 2

1 Melakukan sambung rasa dengan pasien dan keluarganya.

2 Melalukan informed concent pada pasien dan keluarganya.

Penilaian status pasien secara umum dan pengukuran tanda-tanda vital

3 Melihat keadaan umum pasien, menilai status gizi dan tanda vital pasien.

4 Menilai kesadaran: GCS dan melihat tanda renjatan, tanda dehidrasi.

Pemeriksaan fisis untuk menegakkan diagnosis

5 Menilai ada tidaknya eksoftalmus, kelainan kelopak mata (lid lag)

6 Melakukan pemeriksaan mulut dan rongga mulut.

7 Melakukan pemeriksaan leher, Tiroid dan tanda Pemberton

8 Melakukan pemeriksaan fisik toraks.

9 Melakukan pemeriksaan fisik abdomen.

10 Menilai efloresensi kulit

11 Melakukan pemeriksaan sistem muskuloskeletal (tangan lembab / kering,

berkeringat, tremor halus, refleks tendon)

12 Melakukan pemeriksaan sensoris

Menginformasikan hasil pemeriksaan yang ditemukan, diagnosis klinis dan

rencana tindak lanjut (pemeriksaan penunjang diagnostik dan rencana

tatalaksana / pengobatan) kepada pasien serta membuat resume

13 Membuat resume pemeriksaan fisik.

14

Menjelaskan pada pasien/keluarganya tentang hasil pemeriksaan yang

ditemukan, diagnosis klinis dan rencana tindak lanjut (pemeriksaan

penunjang diagnostik yang diperlukan dan rencana tatalaksana /

pengobatan)

Catatan: Daftar tilik diatas berisi kegiatan yang akan dinilai pada ujian keterampilan

dimana instruktur diminta memberikan penilaian kepada mahasiswa untuk duapuluh

daftar tilik diatas (lihat lembaran penilaian mahasiswa)

Nilai :

0 bila tidak dilakukan

1 bila dilakukan tapi belum memuaskan

2 bila memuaskan

Nilai = -------------- x 100% = %

28

Page 68: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

67

Tanda tangan instruktur______________ Tanggal_________________

Penentuan Status Gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)

dan

Perhitungan Kebutuhan Energi pada Pasien DM

Disajikan pada Mahasiswa Semester IV

Sistem Endokrin dan Metabolisme

Program Studi Kedokteran

FKK UMJ

Tim Dosen

Sistem Endokrin dan Metabolisme

Page 69: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

68

ANTROPOMETRI

Antropometri adalah ilmu yang mendeskripsikan tubuh dengan serangkaian

pengukuran dari morfologi eksternal. Pengukuran antropometri merupakan komponen

utama penilaian status gizi yang dapat menggambarkan status gizi sekarang, lampau,

dan akan datang. Penilaian antropometri ini meliputi :

a. Penilaian antropometri untuk pertumbuhan/ukuran tubuh

b. Penilaian antropometri untuk komposisi tubuh

PENILAIAN PERTUMBUHAN / UKURAN TUBUH

Penilaian pertumbuhan meliputi pengukuran berat badan (BB), tinggi badan

(TB) atau panjang badan (PB), lingkar kepala, dan indeks atau rasio dari dua

pengukuran. Pada CSL sistem Endokrin ini, penekanan hanya diberikan pada

bagaimana pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB), indeks massa tubuh

(IMT) dan lingkar pinggang (penentuan obesitas sentral).

Berat badan dapat bervariasi atau berubah dari hari ke hari sehingga perubahan

BB merupakan indikator terbaik untuk kekurangan atau kelebihan protein dan kalori.

Pengukuran BB berseri dapat menjadi alat prognostik terapi nutrisi bila dilakukan

dengan baik dan benar. Pengukuran BB berseri biasa dilakukan pada pasien rawat

inap, di mana penimbangan berikutnya harus dilakukan pada waktu yang sama dan

setelah defekasi. Beberapa faktor yang harus diperhatikan pada pengukuran BB

adalah: (1) peningkatan BB mendadak pada pasien seperti pada penderita sirosis

hepatis, dekompensasi jantung, dan gangguan fungsi ginjal. (2) Penurunan BB pada

penderita luka bakar dan diare. (3) Penurunan BB 500 g/hari pada pasien pasca bedah

menandakan dehidrasi. (4) Penurunan BB 10 % dari BB awal dalam waktu 6 bulan

menunjukkan bermakna secara klinik. (5) Penurunan BB dimana individu masih dapat

dipertahankan hidup adalah 48 - 55 % dari BB ideal atau BMI 13-15 kg/m2. (6)

Penurunan BB 10-20 % dari BB awal dalam waktu 6 bulan menunjukkan adanya

gangguan fungsi sistem organ multipel. Pengukuran BB menggunakan timbangan

yang harus kuat dan mudah digerakkan. Timbangan yang dianjurkan adalah yang

memiliki akurasi 0,1 kg seperti :

a. Beam balance, timbangan tidur (bed scale), timbangan duduk

b. Timbangan bayi, dan timbangan per (spring balance) atau timbangan

menggunakan wadah untuk anak < 2 tahun

Page 70: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

69

(A) (B)

Gambar 1. (A) Upright balance beam scale; (B) Bed scale

Pengukuran TB dilakukan pada individu dewasa dan anak-anak dengan TB

>85 cm, untuk anak-anak dengan TB ≤ 85 cm disebut pengukuran PB. Pengukuran

TB harus dilakukan pada waktu yang sama, misalnya pertama dilakukan pada pagi

hari, pengukuran kedua harus dilakukan pada waktu yang sama karena terdapat

perbedaan hasil ukuran pada waktu yang berbeda. Pengukuran pada waktu malam

memberikan hasil lebih kecil dibandingkan dengan pagi hari.

Indeks massa tubuh merupakan alat penilaian status gizi yang mudah, murah

dan tidak invasif. Penilaian IMT ini dapat dikombinasikan dengan pengukuran

antropometri komposisi tubuh lainnya seperti TLBK untuk menentukan status gizi,

dan sering dihubungkan dengan risiko komorbid. Indeks massa tubuh dipengaruhi

oleh jenis kelamin, usia, dan ras sehingga untuk populasi Indonesia dianjurkan untuk

menggunakan Klasifikasi Asia- Pasifik. Kelemahan dari metode ini adalah tidak dapat

membedakan apakah BB tersebut berasal dari otot atau lemak.

Klasifikasi Indeks Masa Tubuh (kg/m2)

< 18 Berat badan kurang

18 -23,9 Berat badan normal

24 – 24,9 Pre obesitas

25 - 29,9 Obesitas tingkat 1

Page 71: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

70

30 Obesitas tingkat 2

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah selesai mengikuti keterampilan Penentuan Status Gizi berdasarkan Indeks

Massa Tubuh (IMT) dan lingkar pinggang serta Perhitungan Kebutuhan Energi pada

Pasien, diharapkan mahasiswa mampu:

1. Melakukan pengukuran berat badan dengan baik dan benar

2. Melakukan pengukuran tinggi badan dengan baik dan benar

3. Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan baik dan benar

4. Melakukan pengukuran lingkar pinggang dengan baik dan benar

5. Menentukan Berat Badan Ideal

6. Menentukan status obesitas sentral dengan baik dan benar.

7. Menghitung kebutuhan energi pada pasien

8. Menentukan komposisi dan jumlah zat gizi makro (Karbohidrat, Protein,

Lemak)

Bahan dan Alat:

1. Timbangan Berat Badan

2. Microtoise (stature meter)

3. Pita ukur

4. Kalkulator

5. Daftar satuan penukar bahan makanan.

Page 72: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

71

KETERAMPILAN

PENENTUAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH

dan

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI PADA PASIEN DM

Petunjuk : Berilah v pada angka :

(0) jika keterampilan / kegiatan tidak dilakukan

(1) jika keterampilan / kegiatan dilakukan tapi belum memuaskan

(2) jika keterampilan / kegiatan dilakukan dengan memuaskan

NO. LANGKAH / KEGIATAN KASUS

0 1 2 1. Sambung rasa:

Mengucap/ membalas salam

Persilahkan pasien masuk ke dalam ruangan

Sapalah pasien dan keluarganya dengan penuh keakraban

Perkenalkanlah diri sambil menjabat tangan pasien

Persilakan pasien dan keluarganya untuk duduk

2. Informed consent :

Berikan informasi umum pada pasien atau keluarganya

tentang pemeriksaan yang akan anda lakukan, tujuan, cara

melakukan dan manfaatnya untuk klien

Berikan jaminan pada pasien tentang kerahasiaan semua

informasi yang didapatkan dari pemeriksaan

Jelaskan tentang hak pasien ntuk menolak pemeriksaan

Menanyakan kesediaan pasien.

A. PENGUKURAN BERAT BADAN (posisi berdiri)

1. Menyiapkan dan memeriksa timbangan apakah kondisinya

masih baik untuk digunakan.

Pastikan jarum penunjuk timbangan pada posisi nol.

2. Pasien menanggalkan alas kaki, ikat pinggang, seluruh perhiasan

atau benda yang dapat mempengaruhi berat badan.

3. Pasien berdiri di tengah timbangan dengan posisi tegak.

Pemeriksa membaca angka yang tertera pada timbangan dan

mencatat pada status pasien

B. PENGUKURAN TINGGI BADAN

4. Menyiapkan dan memeriksa alat pengukur tinggi badan

(microtoise), apakah kondisinya masih baik untuk digunakan.

Pilih bidang vertikal yang datar (misalnya tembok) sebagai

Page 73: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

72

tempat untuk meletakkan.

Pasang microtoise pada bidang tersebut dengan kuat dengan

cara meletakkannya di dasr bidang/lantai), kemudian tarik

ujung meteran hingga 2 meter ke atas secara vertikal/lurus

hingga microtoise menunjukkan angka nol.

Pasang penguat seperti paku dan lakban pada ujung

microtoise agar posisi alat tidak bergeser.

5. Mintalah subjek yang akan diukur untuk melepaskan alas

kaki (sepatu dan kaos kaki).

Persilahkan subjek untuk berdiri di tengah pita pengukur

dengan posisi tegak, dimana garis antara tepi atas aurikula

dengan orbita sejajar dengan lantai.

Pasien diminta untuk inspirasi.

Turunkan balok pengukur sampai rapat pada kepala bagian

atas, siku-siku balok harus lurus menempel pada dinding.

Pemeriksa membaca angka yang tertera pada pita pengukur.

Pastikan posisi mata pemeriksa sejajar balok pengukur.

Catatlah hasilnya pada lembaran status pasien.

C. PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG

6. Pasien berdiri tegak dengan kaki terbuka sekitar 25-30 cm,

menghadap pemeriksa dengan posisi abdomen relaks, lengan

menggantung bebas di sisi tubuh.

7. Tentukan tempat pengukuran lingkar pinggang yaitu pertengahan

antara costa 12 dengan crista iliaka.

8. Letakkan pita pengukur sejajar pada tempat yang telah

ditentukan. Pasien diminta untuk bernafas seperti biasanya agar

tidak mempengaruhi kontraksi otot abdomen. Pemeriksa

membaca angka yang tertera pada pita pengukur dan mencatat

hasilnya.

D. MENETAPKAN STATUS GIZI

9. Menghitung Indeks Massa Tubuh pasien dengan rumus:

BB (kg)

IMT =

[TB (m)]2

10. Menentukan status gizi dan risiko komorbid subyek pengukuran

berdasarkan kriteria Asia- Pasifik sebagai berikut:

Klasifikasi

IMT (kg/m2)

Risiko komorbid

Lingkar perut

< 90 cm (pria)

< 80 cm (wanita)

BB kurang < 18,5 rata-rata

Normal 18,5 – 22,9 meningkat

Page 74: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

73

BB lebih

Pre-obesitas 23 – 24,9 sedang

Obesitas tk. I 25 – 29,9 berat

Obesitas tk.2 ≥ 30 sangat berat

11. Menentukan status obesitas sentral, dengan acuan lingkar

pinggang:

Laki-laki > 90 cm

Perempuan > 80 cm

12. Menentukan Berat Badan Ideal dengan rumus:

(TB-100) – (10% x (TB-100))

Untuk laki-laki dengan TB < 160 cm dan perempuan dengan TB

< 150 cm, rumus: TB – 100

E. MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI 13. Menghitung Kebutuhan Energi Basal (K.E.B.) pasien dalam 24

jam, menggunakan rumus Harris-Bennedict:

Perempuan = 655,1 + 9,6 (BB) + 1,9 (TB) – 4,7 (U)

Laki-laki = 66,5 + 13,8 (BB) + 5,0 (TB) – 6,8 (U)

Keterangan:

BB = Berat Badan (dalam Kg)

TB = Tinggi Badan (dalam cm)

U = Umur (dalam tahun)

Jika berat badan normal/ ideal, gunakan BB aktual.

Jika pasien mengalami kelebihan BB/obesitas: gunakan berat

badan ideal pasien.

14. Menghitung Kebutuhan Energi Total (K.E.T.) sehari:

Untuk pasien rawat jalan: K.E.B. x Faktor Aktivitas (F.A.)

Untuk pasien rawat inap : K.E.B. x F.A x Faktor Stress

15. Menentukan komposisi dan jumlah zat gizi makro (Karbohidrat,

Protein, Lemak) dengan mengalikan K.E.T dengan persentase zat

gizi makro di bawah ini:

- KH 55% (KH sederhana maks 10%)

- P 15-20%

- L 25-30% (lemak jenuh maks 7%)

Konversi nilai-nilai tersebut menjadi ukuran gram dengan:

- 1 gr KH = 4 kkal

- 1 gr P = 4 kkal

- 1 gr L = 9 kkal.

Untuk melakukan konversi ke ukuran rumah tangga

menggunakan Daftar Satuan Penukar Bahan Makanan

Page 75: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

74

Nilai = - ------------------- X 100% = %

30

Tanda tangan instruktur______________ Tanggal_________________

Page 76: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

75

Catatan:

Faktor Aktifitas (untuk pasien rawat jalan):

Aktifitas Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

Sangat ringan 1,3 1,3

Ringan 1,65 1,55

Sedang 1,76 1,70

Berat 2,10 2,00

Faktor Aktifitas dan Faktor Stress untuk Pasien Rawat Inap

No Aktifitas Faktor No Jenis trauma/stress Faktor

1. Istirahat di tempat tidur 1,2 1. Tidak ada stress, pasien gizi

baik

1,3

2. Tidak terikat di tempat

tidur

1,3 2. Stress ringan: radang saluran

cerna, kanker, bedah elektif,

trauma rangka moderat

1,4

3. Stress sedang: sepsis, bedah

tulang, luka bakar, trauma

rangka mayor

1,5

4. Stress berat: trauma multiple,

sepsis, bedah multisistim

1,6

5. Stress sangat berat: luka

kepala berat, sindroma

pernapasan akut, luka bakar,

sepsis

1,7

6. Luka bakar sangat berat 2,1

Page 77: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

76

Jumlah

Nilai = ---------- X 100% = %

22

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN

PENENTUAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH

dan

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI PADA PASIEN DM

No. ASPEK YANG DINILAI SKOR

0 1 2

1 Keterampilan Sambung Rasa

2 Memberikan informed consent dengan baik

3 Melakukan pengukuran berat badan dengan benar

4 Melakukan pengukuran tinggi badan dengan benar

5 Melakukan pengukuran lingkar pinggang dengan benar

6 Menentukan status gizi dan risiko komorbid subjek yang diukur

7 Menentukan status obesitas sentral

8 Menentukan berat badan ideal

9 Menghitung kebutuhan energi basal

10 Menghitung kebutuhan energi total sehari

11 Menentukan komposisi dan jumlah zat gizi makro

JUMLAH

Keterangan: 0: Tidak dilakukan

1: Dilakukan tetapi tidak benar

2: Dilakukan dengan benar

Jakarta, ..........................

Instruktur

Page 78: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

77

KETERAMPILAN

KONSELING PADA PASIEN DM

Disajikan pada Mahasiswa Semester IV

Sistem Endokrin dan Metabolisme

Program Studi Kedokteran

FKK UMJ

Tim Dosen

Sistem Endokrin dan Metabolisme

Page 79: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

78

KETERAMPILAN KONSELING PASIEN DM

Petunjuk : Berilah v pada angka :

(0) jika keterampilan / kegiatan tidak dilakukan

(1) jika keterampilan / kegiatan dilakukan tapi belum memuaskan

(2) jika keterampilan / kegiatan dilakukan dengan memuaskan

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KONSELING PASIEN DM

NO. LANGKAH / KEGIATAN KASUS

PERSIAPAN KONSELING 0 1 2

1. Menunjukkan rasa empati, menggunakan bahasa yang sederhana

dan dapat dimengerti pasien serta mengurangi rasa kecemasan

pasien.

MELAKUKAN KONSELING (5 pilar Diabetes)

2 Pengetahuan Diabetes secara umum dan memberikan motivasi

pasien untuk meningkatkan pengetahuan diabetes melalui

penyuluhan dan seminar dari sumber yang dapat

dipertanggungjawabkan dan untuk selalu konsisten serta kontrol

dengan teratur.

3. Perencanaan Makan :

Menganjurkan pasien untuk mengikuti pola makan gizi

seimbang, dengan prinsip 3J :

1. Jumlah Kalori : mengikuti kebutuhan energi dan

komposisi zat gizi makro yang dianjurkan dan sesuai

kebutuhan kalori/hari (55% karbohidrat, 15-20% protein,

25-30% lemak), vitamin, mineral, serat dalam jumlah

cukup.

2. Jenis Makanan : memilih jenis makanan yang sehat, yaitu

jenis karbohidrat kompleks dan serat, menghindari/

mengurangi jenis karbohidrat sederhana, memilih jenis

lemak baik dan menghindari/ mengurangi jenis lemak

jenuh dan lemak trans, lebih mengutamakan jenis protein

nabati daripada protein hewani.

3. Jadwal Makan : 3x makanan utama dan 3x makanan

selingan

4. Aktifitas Fisik/Olahraga Teratur (FITT)

Menganjurkan pasien untuk meningkatkan aktivitas fisik dan

berolahraga secara teratur dengan prinsip :

a. Frekwensi : 3-5 kali per minggu

b. Intensitas : ringan dan sedang yaitu 60%-70% MHR

(Max. Heart Rate : 220 – umur dalam tahun)

c. Time/Waktu : 30-60 menit per kali latihan

d. Type/Jenis olah raga : jalan, jogging, berenang, senam,

bersepeda.

Page 80: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

79

Nilai = - ------------------- X 100% = %

14

5 Intervensi Medikamentosa :

- Obat hipoglikemik oral (OHO)

- Obat hipoglikemik Injeksi (Insulin, GLP-1 agonist)

6. Target pengendalian tatalaksana Diabetes dan pemeriksaan

glukosa darah mandiri (PDGM) :

Pemeriksaan glukosa darah 7 point (sebelum dan 2 jam

sesudah makan pagi, siang, dan malam serta sebelum tidur,

jika diperlukan pemeriksaan glukosa darah saat dini hari.

Target glukosa darah sebelum makan dan sebelum tidur

adalah 80-130 mg/dL dan glukosa darah 2 jam sesudah

makan adalah 80-180 mg/dL.

Pemeriksaan glukosa darah rerata 3 bulan (Hb A1C). Target

yang diharapkan adalah < 7%

7 Melakukan edukasi tentang komplikasi diabetes :

Komplikasi Akut (Hipoglikemia) : gejala dan tanda

hipoglikemia dan cara mengatasinya

Komplikasi Kronik :

Makrovaskular : strok, penyakit jantung koroner, penyakit

pembuluh darah perifer

mikrovaskular : Retinopati, neuropati dan nefropati

Melakukan edukasi tentang perawatan kaki

* Cek HbA1C (Glycated Hemoglobin/Glycosylated Hemoglobin) :

Memberikan gambaran kondisi glukosa darah 2-3 bulan terakhir.

Cara kerja : Glukosa darah yang tinggi akan diikat pada molekul hemoglobin

(Hb) dalam darah dan akan bertahan dalam darah sesuai dengan usia

hemoglobin, yaitu 2-3 bulan.

Tes ini dipakai untuk memantau terapi diabetes, serta menilai keberhasilan diet

dan olahraga yang dilakukan.

Tanda tangan instruktur______________ Tanggal_________________

Page 81: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

80

Jumlah

Nilai = ---------- X 100% = %

14

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN KONSELING PADA PASIEN DM

NO ASPEK YANG DINILAI SKOR

0 1 2

1. Keterampilan sambung rasa.

2. Menjelaskan Diabetes secara umum, memberikan motivasi

pasien untuk meningkatkan pengetahuan tentang diabetes, serta

kontrol secara teratur.

3. Menganjurkan pasien untuk mengikuti pola makan seimbang

dengan prinsip 3J.

4. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan aktivitas fisik dan

berolahraga secara teratur dengan prinsip FITT.

5. Menjelaskan tentang terapi medikamentosa Diabetes.

6. Menjelaskan target pengendalian tatalaksana Diabetes dan

pemeriksaan glukosa darah mandiri.

7. Melakukan edukasi tentang komplikasi Diabetes.

Keterangan: 0: Tidak dilakukan

1: Dilakukan tetapi tidak benar

2: Dilakukan dengan benar

Jakarta, ..........................

Instruktur

Page 82: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

81

KETERAMPILAN

SUNTIKAN INSULIN PEN SUBKUTAN

Disajikan pada Mahasiswa Semester IV

Sistem Endokrin dan Metabolisme

Program Studi Kedokteran

FKK UMJ

Tim Dosen

Sistem Endokrin dan Metabolisme

Page 83: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

82

KETERAMPILAN SUNTIKAN INSULIN PEN SUBKUTAN

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah mempelajari keterampilan ini, mahasiswa mampu :

1. Memahami jenis-jenis insulin, indikasi pemberian insulin, mampu

menginisiasi pemberian insulin pada pasien DM tidak komplikasi

2. Melakukan teknik suntikan insulin subkutan

3. Melakukan edukasi teknik suntikan insulin pada pasien dan keluarganya.

TARGET PEMBELAJARAN :

Setelah melakukan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan mampu :

1. Memahami jenis-jenis insulin

2. Memahami indikasi pemberian insulin pada pasien Diabetes tidak komplikasi

rawat jalan

3. Melakukan persiapan pasien (edukasi tentang alasan membutuhkan insulin dan

tentang hipoglikemia)

4. Melakukan teknik suntikan insulin sub kutan dengan benar :

o Insulin dan alat yang diperlukan dan cara penyimpanannya

o Mempersiapkan insulin pen untuk disuntikkan (termasuk dosis)

o Mengetahui lokasi dan cara penyuntikan insulin dengan benar.

5. Mampu melakukan pengolahan sampah medis dengan benar

6. Melakukan prosedur penyuntikan dengan benar.

MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN :

1. Air mengalir

2. Sabun cair

3. Handuk kecil / tisu

4. Pencahayaan yang cukup

5. Dummy Insulin Pen / Pen dengan cartridge

6. Boneka dengan gambar lokasi penyuntikan

7. Needle penfil

8. Alkohol swab, atau kapas dan air hangat

Page 84: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

83

9. Tempat sampah medis dan non-medis

10. Video, slide atau gambar untuk menampilkan tanda klinis yang khas pada

beberapa penyakit pada sistem Endokrin dan Metabolik

11. Buku status pasien untuk mencatat hasil pemeriksaan fisis dan tiroid.

METODE PEMBELAJARAN :

1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar

2. Ceramah

3. Diskusi

4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)

5. Evaluasi melalui daftar tilik dengan sistem skor.

Page 85: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

84

DESKRIPSI KEGIATAN :

Kegiatan Waktu Deskripsi

1. Pengantar 5 menit Pengantar

2. Bermain peran

tanya jawab

30 menit 1. Diawali dengan mengucapkan basmallah

2. Mengatur posisi duduk mahasiswa

3. Memilih tipe dan menghitung dosis insulin

4. Instruktur menjelaskan bagaimana

mempersiapkan suntikan insulin pen/cartridge

5. Instruktur memberikan contoh cara

menyuntikkan insulin subkutan dengan insulin

pen

6. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa

untuk bertanya dan instruktur memberikan

penjelasan tentang aspek-aspek yang penting.

7. Mahasiswa dapat memperhatikan dan

menanyakan hal-hal yang belum dimengerti

dan instruktur menanggapinya.

3. Praktek bermain

peran dengan

umpan balik

50 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan

2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang

berperan sebagai dokter, dan yang lainnya

sebagai pasien.

3. Mahasiswa bergantian melakukan persiapan

dan injeksi subkutan insulin pen.

4. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan

melakukan supervisi menggunakan check list

5. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu

kali.

4. Curah pendapat/

diskusi

15 menit Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa mudah,

apa yang sulit dan kendala-kendala yang dialami.

Total waktu 100 menit

Page 86: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

85

PENUNTUN BELAJAR

KETERAMPILAN SUNTIKAN INSULIN PEN SUBKUTAN

Petunjuk : Berilah v pada angka :

(0) jika keterampilan / kegiatan tidak dilakukan

(1) jika keterampilan / kegiatan dilakukan tapi belum memuaskan

(2) jika keterampilan / kegiatan dilakukan dengan memuaskan

NO LANGKAH KLINIK NILAI

0 1 2

1. Informed consent

2. Memastikan tipe insulin, tanggal kadaluwarsa, dan wujud

insulin pen sesuai resep. Pastikan dosis insulin benar

Melakukan persiapan

3. Mencuci tangan dengan benar

4. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan

Mempersiapkan insulin pen / cartridge siap suntik

5. Melepas penutup pen, usap ujungnya dengan kapas alkohol

6. Buka jarum penfil dan pasangkan ke insulin pen dengan benar

7. Melakukan priming

Melakukan suntikan insulin pen subkutan

8. Menentukan lokasi suntikan

9. Membersihkan area yang akan disuntik dengan kapas alkohol

atau kapas dengan air hangat

10. Putar dosis insulin

11. Melakukan suntikan insulin pen subkutan dengan benar

MEMBERESKAN ALAT

12. Membereskan alat dan bahan. Buanglah jarum ke tempat

sampah tajam.

13. Mencuci tangan dengan benar

Keterangan: 0: Tidak dilakukan

1: Dilakukan tetapi tidak benar

2: Dilakukan dengan benar

Tanda tangan instruktur______________ Tanggal_________________

Nilai = -------------- x 100% = %

26

Page 87: SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME - FKK UMJ

Buku Pegangan Mahasiswa

Sistem Endokrin dan Metabolisme 2015

86

Jumlah

Nilai = ---------- X 100% = %

22

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN SUNTIKAN INSULIN PEN SUBKUTAN

NO ASPEK YANG DINILAI SKOR

0 1 2

1. Informed consent

2. Memastikan insulin yang akan disuntikkan sesuai dan dalam

keadaan baik

3. Melakukan cuci tangan dengan benar

4. Membuka penutup pen, bagian ujung usap dengan kapas

alkohol

5. Melakukan pemaasangan jarum penfil dengan benar

6. Melakukan priming

7. Menentukan lokasi suntikan dan membersihkan areanya

8. Memutar dosis insulin

9. Melakukan suntikan insulin pen subkutan sampai kembali ke

angka nol dan menunggu beberapa detik untuk memastikan

insulin masuk

10. Membuang sampah pada tempatnya

11. Mencuci tangan dengan benar

Ket: 0: Tidak dilakukan

1: Dilakukan tetapi tidak benar

2: Dilakukan dengan benar

Jakarta, ..........................

Instruktur