Pengobatan Amubiasis

download Pengobatan Amubiasis

of 53

description

obat

Transcript of Pengobatan Amubiasis

PENGOBATAN AMUBIASIS

PENGOBATAN AMUBIASISOleh : dr. Budhi Surastri S., M.Si.MedFK. UNDIP SemarangAMUBIASIS E. HISTOLITICA Infeksi Usus AsimtomatikInfeksi Usus Ringan-Sedang Infeksi Usus Berat ( Disentri )Ameboma Infeksi jaringanAbses HatiObat terpilih tergantung : - Presentasi Klinik- Tempat kerja obat yang diinginkanPengobatan mungkin memerlukan penggunaan obat secara : - Bersamaan- BerturutanA. AMUBISID JARINGAN :Dinding UsusHatiJaringan Ekstra intestinal lain(Tidak efektif terhadap organisme dalam lumen usus).Nitroimidazol : - Metronidazol ( Flagyl )- Tinidazol ( Fasigyn )- OrnidazolSangat efektif terhadap organisme dalam dinding usus dan jaringan lain.< efektif sebagai Amebisid Lumen Usus (50%).2. Emetin dan DehidroemetinEfektif terhadap organisme dalam dinding usus dan jaringan lain tidak terhadap organisme dalam lumen usus3. KlorokinObat ini terutama efektif terhadap amuba dalam heparB. AMUBISID LUMEN USUS :Efektif untuk Amubisid Lumen Usus tidakterhadap organisme pada dinding usus atau jaringan lain.1. Dikloroasetamid :Diloksanid Furoat ( Furamide )Klefamid ( Mebinol )TeklozanEtofamid2. Hidroksikinolin Dihalogenasi :Yodokinol ( Diyodo Hidroksikin )Kliokinol ( Yodo Klorhidroksikin )3. Anti BiotikaTetrasiklin Oral : Menghambat bakteri usus yang penting bagi kehidupan amuba. ( secara tidak langsung )Paromomisin ( Humatin )Eritromisin Menghambat secara langsung Hanya Paromomisin anti biotika yang efektif terhadap amuba sehingga antibiotika tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal dalam pengobatan Amubiasis.Anti biotika parenteral : mempunyai aktivitas anti amuba kecil ditempat manapun.C. SENYAWA LAIN :Preparat Arsen : Glikobiarsol, Karbason, Difertarson dan Asetarson.Tidak boleh digunakan untuk waktu yang lama oleh karena kemungkinan toksisitas Arsen.Emetin Bismuth Yodida ( EBi )E.S.: Mual, Muntah dan Toksisitas mirip Emetin ( mskp. jarang ) jarang digunakanNiridazol : Amubisid lumen usus dan jaringan tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh karena neurotoksisitasnya.PRINSIP-PRINSIP PENGOBATAN INFEKSI AMUBAInfeksi Usus Asimtomatik :Obat Terpilih ( O. T ) : Diloksanid Furoat. (3x500 mgr-10 hari )/ 20 mg kg BB dalam. 3 dosis terbagi /hari (10 hari)

Obat Pengganti ( O. P ) : Yodokinol ( Diyodohidroksikin )650 mg 3x /hari (21 hari)30-40 mg/ KgBB max 2 gr dalam 3 dosis terbagi/hari-21 hari Infeksi Usus Ringan-Sedang ( Kolitis Non Disentri )O.T : Metronidazol ditambah Diloksamid Furoat atau Yodokinol.

O.P : Diloksanid Furoat / Yodokinol + Tetrasiklin diikuti Klorokuin atauParomomisin diikuti Klorokin.Infeksi Usus Berat ( Disentri )O.T : a) Metronidazol ditambah Diloksanid Furoat/ Yodokinol.Bila penderita tidak sadar : mula-mula terapi parenteral : Metronidazol i.v. sampai terapi oral dapat dimulai, kemudian adaO.P : Tetrasiklin + Diloksanid Furoat / Yodokinol diikuti Klorokin.Atau : Dehidroemetin / Emetin diikuti Tetrasiklin + Diloksanid Furoat / Yodokinol diikuti Klorokin.Abses Hati :O.T : Metronidazol + Diloksanid Furoat / Yodokinol diikuti Klorokin.O.P : Dehidroemetin / Emetin + Klorokin + Diloksanid Furoat / Yodokinol.

Amuboma / Infeksi Ekstra IntestinalisO.T : Seperti untuk abses hati, tapi tidak ditambah Klorokin.O.P : Dehidroemetin / Emetin + Klorokin + Diloksanid Furoat / Yodokinol Efek Samping dan KontraindikasiKlorokin : vertigo, malaise, anoreksia, diare, nyeri kepala, penglihatan kabur, pruritus, urtikaria.Tuli Kongenital, Retardasi Mental bila diberikan pada ibu hamil yang diberi Klorokin dosis tinggi.Dosis tinggi Tuli Saraf Permanen + waktu lama : Kelainan berat pada kulit Alopecia dan rambut memutih Kerusakan mata Kematian dalam 2 jamK.I : Porfiria dan Psoriasis Serangan akut. 500 mg / hari ( 14 hari )Emetin / Dehidroemetin (i.m/s.c)3-5 hari E. S. Ringan10 hari E.S. > ParahK.I : > 10 hari ( batas : 650 mg / hari 10 hari )Lokal : Nyeri ditempat suntikan (setelah 24-48 jam) menetap 1- 2 minggu G.I : Mual, muntah, diare.Jantung : Takikardi, gangguan aritmia lain, nyeri prekordial, payah jantung kongestif, dengan dispnea dan hipotensi.Neuromuskuler : Kelemahan otot menyeluruh, nyeri tekan, kekakuan, tremor. ReversibelE.S. Lain : Nyeri kepala, kelelahan, kelainan kulitK.I. : - Pada penderita penyakit jantung dan ginjal- Pada penderita penyakit dengan riwayat polineuritis- Anak kecil- KehamilanSelama pengobatan dengan Emetin Penderita harus di rumah sakit dengan pengawasan ketat.Diloksanid Furoat :Bebas dari E.S. yang serius.Flatulens sering terjadi.Mual dan kejang perut jarang terjadi.Pernah dilaporkan : Esofagitis, kekeringan mulut, muntah, diare persisten, pruritus, urtikaria, proteinuria, sensasi parestesi samar- samar.K.I. : - Kehamilan - Anak < 2 tahun.Hidroksikinolin DihalogenasiNeurotoksisitas yang parah terutama bila > dosis yang dianjurkan dan untuk waktu yang lama.Atropi OptikusKehilangan PenglihatanNeuropati PeriferYodokinol : 3 x 650 mgr ( 21 hari )E.S. ringan pada dosis standard : diare berhenti setelah beberapa hari, mual, muntah, gastritis, rasa tak enak pada perut, konstipasi, pruritus ani, nyeri kepala, malaise, sedikit pembesaran pada kelenjar tiroid.

E.S. lain yang jarang :agranulositosis, pewarnaan rambut / kuku, alopecia, sensitivitas terhadap Yodium (furunkulosis, menggigil, demam, kelainan kulit ringan berat ).KLIOKINOLHampir bebas dari E.S. yang bermakna pada dosis standar 3 x 250 mg / (10 hari ).Neurotoksisitas pada dosis 750 1500 mg / hari ( 2 minggu )SMON = ( Subacute Myelo Optik Neuropathy )Gejala : Abdomen Menahun Polineuritis Perifer Dengan Diestesia Kelemahan Ekstremitas Bawah Atrofi Optikus Gangguan penglihatanK.I. : Pencegahan / pengobatan diare non spesifik.Dihentikan bila terjadi diare persisten dan tanda-tanda reaksi yodium.Penyakit ginjal, tyroidea, hepar berat bukan oleh karena amubiasisUntuk anak kecil pemeriksaan oftalmologi.PREPARAT ARSEN Mual, muntah, diare, kelainan kulit.Penurunan berat badan dan poliuriaDermatitis eksfoliativa, agranulositosis, encephalitis, hepatitis Pernah terjadi kematian.METRONIDAZOL E.S. ringanRasa logam, kandidiasis oral, mual dan muntah, nyeri kepala.Urin menjadi gelap ( coklat kemerahan )E.S. serius jarang terjadiNeurotoksisitas : dizzness, ataksia, leukopenia Reversibel.K.I. : pada wanita hamil dan menyusui dengan indikasi jelasANTIBIOTIKATetrasiklin : K.I. Kehamilan dan anak < 8 tahun.Paromomisin : Amubiasis dengan Ulcerasi Obat anti jamurObat anti jamur dibagi menjadi 2 :1. untuk penggunaan sistemik : Amfoterisin B, Flusitosin, Ketokonazol dan Itrakonazol, Kalium Iodida.Anti jamur untuk infeksi dermatofit dan mukokutan : Griseofulvin, Imidazol dan Triazol, Klotrimazol, Tolnaftat, Nistatin, Anti jamur topikal lainnya: Kandisidin, asam benzoat dan asam salosilat, asam undesilenat, Haloprogin, Natamisin & Siklo-piroksolamin.Griseofulvin :Diisolasi dari Pennicillium janczewski.Aktivitas antijamur: Griseofulvin invitro terhadap berbagai jenis dermatofit : Trichophyton, Epidermophyton dan Microsporum.Terhadap sel muda yang sedang berkembang, griseofulvin bersifat fungisidal. Obat ini tdk efektif terhadap bakteri, jamur lain dan ragi, Actinomices dan Nocardia.Griseofulvin bekerja dg menghambat mitosis jamur dg mengikat protein mikrotubuler dalam sel.Farmakokinetik: griseofulvin < baik penyerapannya pd sal cerna bag atas ok obat ini tdk larut air. Penyerapannya menjadi> baik bila diberikan bersama makanan berlemak atau dlm btk partikel yg > kecil (micronized/ ultramikronized) . Obat ini mengalami metabolisme di hati, metabolit utamanya 6-metil griseofulvin. Waktuparuh 24 jam, 50% nya dikeluar-kan bersama urin dlm btk metabolit selama 5 hari. Kulit yg sakit memp affinitas > besar. Obat ini akan terkumpul disel pembentuk keratin.Lalu muncul bersama sel baru yang berdiferensiasi, terikat kuat dg keratin shg sel baru tahan terhadap serangan jamur. Keratin yg mengandung jamur akan terkelupas dan diganti oleh sel yg normal. Obat ini dpt ditemukan dlm lapisan tanduk pd kulit 4-8 jam stlh pemberian oral.Efek samping : ES yg berat jarang timbul. Leukopenia dan granulositopenia namun sering menghilang bl terapi dilanjutkan. Sakit kepala merupakan utama, terjadi pada kira2 15% penderita, hilang sendiri bl pemakaian obat ini dilanjutkan.E.S. Lain: arthralgia, neuritis perifer, demam, pandangan kabur,insomnia dll. Pd kulit dpt terjadi urtikaria, reaksi fotosensitivitas, eritema multiforme, vesikula dan erupsi menyerupai morbili.Indikasi: griseofulvin efektif utk infeksi jamur di kulit, rambut, kuku yang disebabkan oleh Microsporum, Trichophyton dan Epidermophyton. Gejala pd kulit akan berkurang 48-96 jam, penyembuhan sempurna terjadi stlh bbrp minggu. Biakan jamur menjadi dlm 1-2 mgg, pengobatan sebaiknya dilanjutkan 3-4 minggu. Infeksi pd telapak tangan & kaki > lambat. (4-8 mg), infeksi kuku tangan 4-6 bln, infeksi kuku kaki 6-12 bln. Trichophytonrubrum & Trichophyton mentagrophytes membutuhkan dosis> dp dosis biasa. Pd hiperkeratosis + keraolitik. Di Indonesia griseofulvin mikrokristal tersedia dlm btk tabl. berisi 125 & 500 mg suspensi mengandung 125 mg/ ml. Pada anak dosis 10 mg/kgBB/hari, untk dewasa 500-1000 mg/hari dlm dosis tunggal atau terbagi. Utk infeksi berat dosis 1,5-2,0 g/hari utk wkt singkat kmdn dikan o,5-1 g /hari stlh lesi mengalami perbaikan. Kandidisis dan tinea versikolor tidak dapat diobati dg griseofulvin. Dosis sangat tinggi karsinogenik dan teratogenik, shg utk dermatofitosis ringan tdk perlu diberikan griseofulvin, tp cukup dg pemberian sediaan topikal. Imidazol dan Triazol :Anti jamur golongan imidazol mempunyai spektrum yang luas. Yang termasuk kelompok ini adalah : mikonazol, klotrimazol, ekonazol, isokonazol, tiokonazol dan bifonazol. Ok sifat dan penggunaannya praktis tidak berbeda, maka hanya mikonazol dan klotrimazol yang akan dibahas.Sangat jarang terjadi resistensi terhadap ketokonazol (gol. imidazol) dan itrakonazol ( gol. triazol).Sbg turunan imidazol, ketokonazol memp aktivitas anti jamur sistemik dan non sistemik, efektif thdp Candida, Coccidioi-des immitis, Cryptococcus neoformas, H. capsulatum, B.dermatitidis, Aspergillus & Sporothrix spp.Farmakokineik : - merupakan anti jamur sistemik per oral , diserap baik mel sal cerna & menghasilkan kadar plasma yg cukup u/ menekan aktivitas berbagai jenis jamur. Penyerapan mel sal cerna berkurang pd pendrt dg pH lambung , atau bl diberikan bersama antagonis H2/ bersama antasida. Pengaruh makanan tdk begitu nyata thdp penyerapan ketokonazol. Distribusi ketokonazol stlh diserap blm banyak diketahuiStlh pemberian oral, obat ditemukan dlm urin, kelenjar lemak, air ludah, kulit yg terinfeksi, tendon & cairan sinovial. Kadar ketokonazol dlm cairan otak sangat kecil & hanya ditemukan pd infeksi selaput otak.Dlm plasma, 84% ketokonazol terikat prot plasma terutama albumin. 15% berikatan dg sel darah & 1% dlm btk bebas.

Sebgn besar obat ini mengalami metab lintas pertama, diduga ketokonazol diekskresikan bersama cairan empedu ke lumen usus & hanya sebgn saja yg diekskresi mel urin, semuanya dlm btk metabolit yg tdk aktif. Gangguan ginjal & faal hati yg ringan tdk mempengaruhi kadarnya dlm plasma. Efek samping: ketokonazol > ringan dp amfoterisin B. Yg paling sering dijumpai adalh mual dan pruritus, kead ini > ringan bl ditelan bersama makanan sblm tidur atau dibagi dlm bbrp dosis. E.S. yg >jarang : sakit kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotofobia, parestesia, gusi berdarah, erupsi kulit & trombositopenia.Obat ini dpt mekan aktivitas enzim hati sementara, kad. dpt menimbulkan kerusakan hati (1: 10000/ 15000) hepatotoksisitas yg berat > sering dijumpai pd wan.> 40 th yg menggunakan obat ini u/ onikomikosis/ p. Lama. Nekrosis masif tlh kematian pd bbrp penderita dilakukan pemantauan faal hati pada terapi jangka panjang.Pd pria terjadi ginekomastia, infertilitas, pean libido/ oligospermi terut bl diberikan > 600 mg/hari. Ok keto-konazol menghambat sitokrom P-450, sintesis testosteron gonad & androgen adrenal terhambat.KI : wanita hamil teratogenik.Mikonazol : merupakan turunan imidazol sintetik yg relatif stabil. Spektrum anti jamur luas u/ jamur sistemik/ dermatofit yi : Trichophyton, Epidermo-phyton, Microsporum, Candida & Malassezia furfur.Mekanisme kerja : mikonazol menghambat sintesis ergosterol permiabilitas sel jamur me. Obat yg telah menembus lapisan tanduk kulit akan menetap sp 4 hari. Indikasi mikonazol topikal untk dermatofitosis, tinea ver-sikolor, & kandidiasis mukokutan.Utk dermatofitosis sedang/ berat yg mengenai kulit kepa-la, telapak dan kuku sebaiknya menggunakan griseofulvin.E.S. : iritasi, rasa terbakar & maserasi yg perlu penghentian terapi. Sejmlh kecil mikonazol diserap mel vagina, tp blm ada laporan es pd bayi yg ibunya mendpt mikonazol intravaginal slm hamil.Sediaan : tersedia dlm btk krem 2% & bedak tabur yg digunakn 2x sehari slm 2-4 minggu. Krem 2% intra-vaginal diberikan 1x sehari pd malam hari u/ mendapatkan retensi slm 7 hr. Gel 2% tersedia pula untk kandidiasis oral. Mikonazol tdk boleh dibubuh-kan pd mata.Di LN mikonazol juga tdpt dlm btk larutan 10 mg/ml u/ pemberian iv digunakan u/ pengobatan parakoksidioidomikosis & koksidioidomikosis.KLOTRIMAZOL :Klotrimazol memp efek anti jamur & anti bakteri dg mekanisme kerja mirip mikonazol. Secara topikal digunak u/ pengobatan tinea pedis, kruris & korporis yg disebabkan oleh T. rubrum, T. Mentagrophytes, E. Floccosum & M. Canis dan u/ tinea versicolor. Juga u/ infeksi kulit dan vulvovaginitis yg disebabkan ok C. albicans.Preparat btk krem & lar. 1% yg dioleskan 2 x sehari. Krem vaginal 1% / tablet vaginal digunakan 1x sehari digunakan malam hari selama 7 hari. Pd pemakaian topikal bisa terjadi rasa terbakar, eritema, edema, gatal dan urtikaria.Tolnaftat :Suatu tiokarbamat yg efektif u/ pengobatan sebgn besar dermatofitosis yg disebabkan T. rubrum, T. mentagrophytes , T. tonsurans, E. floccosum, M. canis, M. auduoini, dan P. orbiculare, tp tdk efektif thdp kandida. Angka penyembuhan tolnaftat pd tinea pedis 80%, sedangkan angka penyembuhan mikonazol 95%. Reaksi alergi ataupun toksik dr tolnaftat blm pernah dilaporkan. Obat ini terdpt dlm btk krem, gel, bubuk, cairan erosol atau larutan topikal dg kadar 1% diberikan 2-3 x/ hari. Rasa gatal hilang dlm 24-72 jam. Lesi interdigital oleh jamur yg rentan sembuh 7-21 hr. Pd lesi dg hiperke-ratosis, tolnaftat sebaiknya diberikan bergantian dg salep asam salisilat 10%.Nystatin :Merupakan suatu antibiotika yg dihasilkan S. noursei. Struktur dan mekanisme kerja mirip amfoterisin B tp nistatin > toksik shg tdk digunakan sbg obat sistemik. Nistatin tdk diserap mel sal cerna, kulit atau vagina. Aktivitas anti jamur : Nistatin menghambat pertumbuhan berbagai jamur & ragi, tp tdk aktif thdp bakteri, protozoa & virus, shg tdk superinfeksi. Nistatin hanya akan diikat oleh jamur dan ragi yg sensitif. Aktivitas anti jamurnya tgt ikatannya pd sterol/ ergosterol pd membran sel jamur/ ragi sel kehilangan mol kecil. C. albicans hampir tdk memperlihatkan resistensi thd nista-tin. Nistatin tdk diberikan scr parenteral & dikeluarkan bersama tinja. Dosis nistatin dinyatakan dlm unit. Tiap 1 mg obat ini mengandung tdk < 200 unit nistatin. Tersedia dlm btk krem, salep, tablet vagina yg mengandung 100.000 unit / tablet. Suspensi obat tetes oral yg mengandung 100.000 unit/ ml dan tabl oral mengandung 500.000 U nistatin. Untk kandidiasis mulut & esofagus pd org dws diberikan dosis 500.000 U-1.000.000 U 3-4x/hari. Pd anak & bayi diberikan btk suspensi 400.000 dan 200.000 U 4x/hari. Obat tdk langsung ditelan tp ditahan dulu dlm rongga mulut. Pemakaian pdkulit disarankan 2-3x/hari, utk tab vagina 1-2/ hari (14 hari). ES : Mual, muntah & diare ringan mungkin terjadi stlh pemakaian oral. Iritasi kulit atau selaput lendir pd pemakaian topikal blm pernah dilaporkan. Indikasi : infeksi kandida di kulit, selaput lendir dan sal cerna. Tidak efektif u/ kandidiasis pd kuku & kulit yg mengalami hiperkeratinisasi atau berkrusta Kandidiasis di mulut, esofagus dan lambung biasanya meupakan komplikasi dari penyakit darah yg ganas terutama pd penderita yg mendapat pengobatan imunosupresif. Sebagian besar infeksi ini memberi respon yg baik terhadap nistatin, tp bl disfagia tdk menunjukkan perbaikan stlh bbrp hari pengobatan atau bl penderita dlm keadaan sakit berat, sebaiknya diberikan ketokonazol.Kandidiasis sal cerna jarang ditemukan, tp keadaan ini dpt merupakan penyebab timbulnya nyeri perut dan diare.KANDISIDIN :Kandisidin merupakan campuran antibiotika polien yang berasal dari kelompok Actinomycetes seperti Streptomyces griseus dan species lainnya. Obat ini berupa bubuk kuning kemerahan berbau tajam, sukar larut dlm air, sedikit larut dlm alkohol dan aseton.Kandisidin hanya digunakan untuk kandidosis vaginal dan tersedia dlm btk tablet vaginal 3 mg dan salep vaginal 0,06 % yang dilengkapi aplikatornya. Diberikan 2x sehari selama 2 minggu. Jarang ditemukan efek samping yang serius, kadan-kadang dpt timbul iritasi vulva dan vagina yang ringan.ASAM BENZOAT & ASAM SALISILATKombinasi asam benzoat dan asam salisilat dlm perbandingan 2 : 1 (biasanya 6% dan 3%) dikenal sbg salepWhitfield. Asam benzoat memberikan efek fungistatik., sedang asan salisilat memberikan efek keratolitik. Karena asam benzoat hanya bersifat fungistatik, maka penyembuhan baru tercapai setelah lapisan tanduk yang menderita infeksi terkelupas seluruhnya, shg pemakaian obat ini membutuhkan waktu beberapa minggu sampai bulan. Salep ini banyak digunakan untuk pengobatan tinea pedis dan kadang-kadang juga utk tinea kapitis. Dpt terjadi iritasi ringan pd tempat pemakaian & keluhan tdk menyenangkan pemakainya krn salep ini berlemak.Asam undesilinat :As. Undesilinat merupakan cairan kuning dg bau khas yg tajam. Dosis biasa dari asam ini hanya menimbul-kan efek fungistatik, tp dlm dosis dan pemakaian yg lama dpt memberikan efek fungisidal. Obat ini aktif thdp Epidermophyton, Trichophyton & Microsporum. Tersedia dlm btk salep campuran mengandung 5% as undesilinat & 20% seng undesilinat. Btk bedak dan aerosol mengan-dung 2% undesilinat dengan 20% seng undesilinat. Dalam hal ini seng berperan menekan luasnya peradangan.Pemakaian pd mukosa dpt iritasi; bl kadarnya > 1% iri-tasi & sensitivitas jarang terjadi pd pemakaian topikal. u/ tinea kapitis sdh tdk digunakan lagi, u/ tinea pedis msh digunakan, tp tdk sebaik mikonazol, haloprogin/ tolnaftat.HALOPROGIN :Haloprogin merupakan suatu anti jamur sintetik, btk kristal pth kekuningan, skr larut dlm air, tp larut dlm alkohol. Obat in bersifat fungisidal trhdp Epidermo-phyton, Trichophyton, Microsporum, Malassezia furfur & kandida. Haloprogin sdkt sekali diserap melalui kulit, dlm tubuh akan terurai menjadi triklorofenol. Selama pemakaian obat ini dpt timbul iritasi lokal, ra-sa terbakar, vesikulasi, meluasnya maserasi & sensiti sasi . Sensitisasi mungkin merupakan pertanda cepat-nya respons pengobatan sebab toksin yg dilepaskan kadang2 memperburuk lesi.Haloprogin tersedia dlm btk krem & lar 1%. Terhadap tinea pedis & t. versicolor efektifitasnya mendekati tolnaftat. Natamisin :Anti jamur ini jarang sekali menimbulkan iritasi pd mata, digunakan utk keratitis yg disebabkan jamur. Obat ini merupakan obat terpilih utk infeksi yg disebabkan Fusarium solani, tp daya penetrasinya ke kornea < memadai. Natamisin terdpt dlm btk suspensi 5% dan salep1%utk mata.SIKLOPIROKSOLAMIN: merupakan obat anti jamur berspektrum luas, digunakan utk dermatofitosis, kandidiasis & tinea versikolor. Siklopiroksolamin tersedia dlm btk krem 1% yg dioleskan pd lesi 2x sehari. Reaksi iritatif dpt terjadi mskp jarang. 50Pemilihan Preparat :Infeksi jamur yg paling sering dijumpai adlh infeksi non sistemik. Dermatofitosis dpt diatasi dg obat bebas/ tanpa resep dokter mis tolnaftat & asam undesilinat. Obat topikal dg efektivitas sedangyg digunakan u/ kelainan ini adalh : haloprogin. Yg> berat hanya bs diatasi dg gol imidazol ( mikonazol & klotrimazol). Lesi hiperkeratotik pd pd kuku & telapak memerlukan : anti jamur topikal yg poten & keratolitik mis asam salisilat. Infeksi berat pd kepala, telapak & kuku memerlukan pemberian griseofulvin slm bbrp bulan. Ketokonazolsedang dievaluasi keamanannya u/ dermatofit berat yg tdk bs menggunakan griseofulvin. Asam salisilat hanya bermakna sbg keratolitik. Untuk lesi yg sangat spfc as salisilat mungkin sdh efektif, tp u/ lesi yg > dalam, as salisilat mempermudah penetrasi anti jamur lain yg> poten. U/ pengobatan tinea versicolor selenium sulfid, natrium tiosulfat 25% dg as salisilat 1%. Bl tdk berhasil gunakan haloprogin & gol imidazol sering berhasil. Kambuhan berulang akibat kebersihan diri