Pengertian dan Tujuan Laboratorium.docx

21
Pengertian dan Tujuan Laboratorium Secara etimologi kata ”laboratorium” berasal dari kata latin yang berarti ”tempat bekerja” dan dalam perkembangannya kata ”laboratorium” mempertahankan arti aslinya yaitu ”tempat bekerja”, akan tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Ketika IPA/sains merasa perlu mengadakan ruangruang siswa melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan saing. Sains merupakan suatu ilmu empiris, yaitu ilmu yang didasari atas pengamatan dan eksperimentasi merupakan bagian dari pendidikan sains. Laboratorium yang digunakan untuk kegiatan ini disebut sebagai laboratorium sains sekolah (school science laboratory). Laboratorium diartikan sebagai tempat yang dapat berbentuk ruangan terbuka, ruang tertutup, kebun sekolah, rumah kaca atau lingkungan lain untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang atau kamar yang dimaksud adalah gedung yang dibatasi dinding, atap, atau alam terbuka. Pengertian laboratorium yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada laboratorium yang berupa ruang tertutup. Laboratorium merupakan suatu wadah atau tempat untuk melakukan eksperimen- eksperimen sebagai pembuktian kebenaran teori-teori yang diberikan dalam kelas, merangsang percobaan tertentu secara terpimpin, atau menemukan sendiri sekaligus meningkatkan daya nalar siswa. Sudaryanto (1998 : 2) mendefinisikan laboratorium sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai tempat peserta didik berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari secara langsung, baik melalui pengamatan maupun percobaan. Secara lebih umum laboratorium diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian (Depdikbud, 1994 : 7). Pengertian ini bermakna lebih luas, karena tidak membatasi laboratorium sebagai suatu ruangan, artinya kebun, lapangan, ruang terbukapun dapat menjadi laboratorium. Fungsi Laboratorium

Transcript of Pengertian dan Tujuan Laboratorium.docx

Pengertian dan Tujuan LaboratoriumSecara etimologi kata laboratorium berasal dari kata latin yang berarti tempat bekerja dan dalam perkembangannya kata laboratorium mempertahankan arti aslinya yaitu tempat bekerja, akan tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Ketika IPA/sains merasa perlu mengadakan ruangruang siswa melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan saing. Sains merupakan suatu ilmu empiris, yaitu ilmu yang didasari atas pengamatan dan eksperimentasi merupakan bagian dari pendidikan sains. Laboratorium yang digunakan untuk kegiatan ini disebut sebagai laboratorium sains sekolah (school science laboratory).Laboratorium diartikan sebagai tempat yang dapat berbentuk ruangan terbuka, ruang tertutup, kebun sekolah, rumah kaca atau lingkungan lain untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang atau kamar yang dimaksud adalah gedung yang dibatasi dinding, atap, atau alam terbuka. Pengertian laboratorium yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada laboratorium yang berupa ruang tertutup. Laboratorium merupakan suatu wadah atau tempat untuk melakukan eksperimen-eksperimen sebagai pembuktian kebenaran teori-teori yang diberikan dalam kelas, merangsang percobaan tertentu secara terpimpin, atau menemukansendiri sekaligus meningkatkan daya nalar siswa.Sudaryanto (1998 : 2) mendefinisikan laboratorium sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai tempat peserta didik berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari secara langsung, baik melalui pengamatan maupun percobaan. Secara lebih umum laboratorium diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian (Depdikbud, 1994 : 7). Pengertian ini bermakna lebih luas, karena tidak membatasi laboratorium sebagai suatu ruangan, artinya kebun, lapangan, ruang terbukapun dapat menjadi laboratorium.

Fungsi Laboratorium

1. STRATEGI PENGELOLAAN LABORATORIUMDalam mengelola laboratorium khususnya laboratorium kimia ada hal-hal yang harus dilakukan demi tercapainya laboratorium yang ideal yaitu:1.1. Alat yang Baik dan TerkalibrasiDalam menggunakan alat laboratorium, hendaknya pengelola melakukan pengenalan terlebih dahulu kepada pengguna bagaimana menggunakan peralatan yang ada di laboratorium. Ada beberapa peralatan yang harus disertai petunjuk dalam penggunaannya, hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya kerusakan mengingat peralatan kimia yang terbilang cukup mahal harganya. Sehingga diharapkan teknisi laboratorium harus senantiasa ada di tempat karena tidak menutup kemungkinan akan ada alat yang tidak berfungsi dengan baik ketika hendak digunakan. Adapun persyaratan dalam penggunaan alat hendaknya harus dalam kondisi yang baik. Kriteria baik disini adalah siap digunakan, bersih, berfungsi dengan baik dan terkalibrasi. Ada beberapa peralatan yang letaknya harus disusun secara teratur pada tempat tertentu berupa rak meja yang digunakan. Peralatan hendaknya dikelompokkan berdasarkan penggunaannya. Peralatan yang sudah dipakai harus segera dicuci dan diletakkan kepada tempat semula. Semua alat hendaknya ada penutupnya (cover) seperti plastik transparan atau disimpan dalam lemari khusus penyimpanan alat-alat. Alat-alat yang tidak ditutup akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya merusak alat tersebuat. Semua itu dapat dilakukan jikalau dilakukan dengan kepedulian dan disiplin terhadap peraturan demi kebaikan bersama. Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam menyimpan alat laboratorium yaitu bahan dasar pembuatan alat, bobot alat, kepekaan alat terhadap lingkungan, pengaruh alat lain serta kelengkapan alat dalam satu set. Dalam menata dan menyimpan alat laboratorium didasarkan pada : a. Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium dan keadaan alat dan bahan.b. Kepentingan pemakaian ditentukan berdasarkan kemudahan mencari dan dicapai, keamanan dalam menyimpan dan pengambilan.

Perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium yang akan digunakan hendaknya:a. Membawa alat sesuai dengan petunjuk penggunaan b. Menggunakan alat sesuai dengan petunjuk penggunaanc. Menjaga kebersihan alatd. Menyimpan alat

1.2. Infrastruktur LaboratoriumInfrastruktur dalam laboratorium meliputi sarana dan prasarana yang mendukung terhadap kelengkapan dan kenyamanan penggunaan laboratorium. Sarana dan prasarana ini terdiri dari sarana utama dan sarana pendukung. a. Sarana utamaSarana utama mencakup lokasi laboratorium, konstruksi bangunan laboratorium dan sarana lain seperti pintu utama, pintu darurat, jenis meja praktikum/peralatan, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis lampu, jenis ventilasi, jenis AC, jenis pintu, jenis tempat penyimpanan, jenis lemari bahan kimia, jenis alat optic, jenis timbangan, jenis pembuangan limbah serta instrument lainnya, dan kondisi laboratorium.b. Sarana pendukungMencakup terhadap ketersediaan energy listrik, gas, air, lemari asam, kipas angin (blower), kotak obat-obatan, peralatan P3K, alat komunikasi, papan tulis, pendukung keselamatan kerja seperti hidran untuk memadamkan api darurat jika terjadi kebakaran.

1.3. Administrasi LaboratoriumAdministrasi laboratorium diperlukan agar proses pendokumenan dapat berjalan dengan baik dan tersimpan dengan baik dari tahun ke tahun. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah duplikasi, kehilangan, penyalahgunaan, overlapping permintaan, memudahkan operasional dan pemeliharaan serta memudahkan pengontrolan dan pengecekan setiap alat.Sebagai contoh pola pengadministrasian adalah meliputi data ruangan laboratorium, kart barang, daftar barang, daftar pengeluaran/ penerimaan barang, daftar usulan/ permintaan barang kartu alat, daftar alat, serta daftar alat (alat kimia, kursi, meja dll) yang sudah tidak digunakan karena rusak ataupun sudah ada peralatan yang baru dan di simpan dalam penginventarisasian barang, kartu zat, daftar zat, daftar pengeluaran/ penerimaan zat serta daftar usulan atau permintaan zat. Dalam pengadminitrasian ruangan laboratorium, setiap laboratorium harus memiliki denah yang menggambarkan keadaan macam ruangan yang ada, jaringan listrik, kebutuhan air dan gas. Dalam pengadministrasian fasilitas umum, barang-barang didata dalam kartu barang dan daftar barang dan didata berdasarkan abjad. Begitu juga untuk zat, zat didata dalam kartu zat dan daftar zat begitu juga untuk alat. Selain itu, pengelola juga harus membuat laporan (setiap semester ataupun tahun sesuai kesepakatan) dalam setiap kegiatan sehingga apapun yang terjadi tidak luput dari pengawasan kepala laboratorium. Setiap laporan akan dievaluasi secara bersama apa saja yang harus diperbaiki untuk kedepannya. 1.4. Organisasi LaboratoriumDalam mengelola laboratorium diperlukan sebuah organisasi untuk pengelolaan segala aktifitas di laboratorium. Tanpa organisasi laboratorium yang baik laboratorium secanggih apapun tidak akan berjalan dengan baik pengoperasiannya. Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan serta susunan personalia yang mengelola laboratorium tersebut. Adapun struktur organisasi laboratorium adalah sebagai berikut: 1.5. Fasilitas PendanaanPendanaan merupakan salah satu faktor utama dari berjalannya pembangunan dan kegiatan laboratorium. Dengan pendanaan yang baik fasilitas serta sarana dan prasarana dapat dipenuhi dengan maksimal. Pengelolaan disini berguna untuk mengatur keuangan yang masuk dan keluar dari organisasi laboratorium. Sehingga tidak terjadi kekurangan dana atau kebocoran dana pada hal-hal yang kurang tidak penting. Untuk laboratorium sains anggaran harus disiapkan dua atau tiga bulan sebelum tahun ajaran berjalan, sehingga memiliki waktu yang cukup untuk mempertimbangkan pembatalan dan memberikan keputusan terhadap pemesanan dan pengadaan alat dan bahan. Untuk melakukan persiapan pendanaan ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu:1. Memeriksa semua persediaan alat dan zat.2. Memeriksa alat-alat yang rusak, alat atau bahan yang hilang, barang yang habis serta alat-alat baru yang dibutuhkan.3. Mencari informasi proyeksi penerimaan siswa/ mahasiswa pada tahun ajaran yang akan dating.4. Memeriksa fasilitas laboratorium mencakup suplai air, listrik, gas dan lain-lain.5. Memeriksa harga-harga alat/ bahan pada saat ini dan memprediksi harga-harga tersebut pada tahun mendatang.6. Meminta informasi dari guru/ dosen untuk menyiapkan daftar alat dan bahan yang dibutuhkan selama tahun ajaran berjalan.7. Mendiskusikan hal-hal yang penting dan kritisasi untuk penyelesaian kebutuhan alat/ bahan secara bersama (kepala laboratorium dan staf).

1.6. Inventarisasi LaboratoriumInventarisasi peralatan dan bahan kimia sangat penting untuk dilakukan karena ini merupakan aset penting yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara teliti dan cermat. Hal ini dilakukan juga mengingat harga peralatan laboratorium dan bahan kimia yang sangat mahal dan sulit didapatkan sehingga harus disimpan sebaik-baiknya dari kehilangan, pencurian, kerusakan fatal, penyalahgunaan dan kebakaran.Inventarisasi bertujuan untuk mencegah terjadinya kehilangan, meningkatkan proses pekerjaan dan hasil, mencegah pemakaian berlebihan, meningkatkan kerjasama laboratorium, mencegah penyalahgunaan, mengurangi biaya operasional, meningkatkan kualitas kerja, mengurangi resiko kerusakan dan mendukung terciptanya kondisi yang aman. Dengan demikian perlu dibuat pengaturan penggunaan, penyimpanan, pendataan dan pengamanan peralatan dan bahan kimia di laboratorium.Cara penyimpanan alat dan bahan berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat:1. Pengelompokan alat-alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti: logam, kaca, porselen, plastic dan karet.2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass.4. Alat yang memiliki bobot relatif besar, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu.5. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuaensi pemakaian alat. Apabila alat tersebut sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil.

1.7. Pengamanan LaboratoriumAkifitas di laboratorium memang rentan terjadi kecelakaan, hal ini dikarenakan rentannya suat zat bereaksi terhadap zat lainnya. Namun bahaya tersebut dapat dihindari jika aktifitas di laboratorium dilaksanakan sesuai prosedur. Kecelakaan dapat terjadi dalam setiap kegiatan aktifitas manusia. Kecelakaan merupakan suatu kejadian di luar kemampuan manusia yang terjadi dalam sekejap dan menimbulkan kerusakan baik jasmani dan jiwa. Untuk itu perlunya pengetahuan terhadap hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam menangani alat, bahan serta zat kimia. Berikut aturan umum yang berkaitan dengan keamanan laboratorium, yaitu:1. Penataan ruangan yang baik sangatlah penting untuk keamanan kerja di laboratorium. Ruangan perlu ditata dengan rapi, berikan tempat untuk jalan lewat dan tempatkan segala sesuatu pada tempatnya.2. Setiap orang harus cukup akrab dengan lokasi dan perlengkapan darurat seperti kotak P3K, pemadam kebakaran, botol cuci mata dll.3. Gunakan perlengkapan keamanan bila sedang melakukan eksperimen.4. Sebelum mulai bekerja kenalilah dulu kemungkinan bahaya yang akan terjadi dan ambil tindakan untuk mengurangi bahaya tersebut.5. Berikan tanda peringatan pada setiap perlengkapan, reaksi atau keadaan tertentu.6. Eksperimen yang tanpa izin harus dilarang. Bekerja sendirian di laboratorium juga perlu dicegah.7. Gunakan tempat sampah yang sesuai untuk sisa pelarut, pecahan gelas, kertas, dsb.8. Semua percikan dan kebocoran harus segera dibersihkan.Setiap orang harus mengetahui bagaimana menggunakan semua perlengkapan keselamatan. Ketika peralatan darurat diperlukan, kecepatan sangat diutamakan. Alat-alat darurat terdiri dari: alarm kebakaran, alat dan bahan pemadam kebakaran, pancuran keselamatan, botol pencuci mata, pintu darurat dan selimut kebakaran.

1.8. Disiplin dan Keterampilan LaboranDisipin merupakan salah satu faktor yang harus diterapkan demi terwujudnya efisiensi kerja yang tinggi dan demi terbentuknya manajemen laboratorium yang ideal. Disiplin ini harus dilakukan oleh seluruh pengguna laboratorium seperti laboran, asisten, mahasiswa serta petugas kebersihan. Setiap orang yang berkepentingan terhadap laboratorium harus mentaati peraturan yang telah ditetapkan seperti menyadari tugas, wewenang dan fungsinya. Semua peraturan dilakukaan dan hendaknya dapat bekerjasama dengan baik satu sama lain. Selain disiplin, laboran/ teknisi hendaknya memiliki keterampilan dalam mengelola laboratorium. Keterampilan dapat ditingkatkan dengan memberikan pendidikan tambahan seperti pendidikan keterampilan khusus, pelatihan (workshop) maupun magang di tempat yang dinilai lebih professional atau bimbingan langsung dari dosen yang sesuai dengan bidangnya.

1.9. Keterampilan Sumber Daya Manusia Dalam mengelola laboratorium diperlukan keterampilan laboran dan setiap anggota yang terlibat atau bekerja di laboratorium. Untuk mendapatkan keterampilan tersebut dapat dilakukan dengan keahlian yang didapat dari jalur pendidikan formal, pelatihan dalam seminar ataupun pelatihan secara khusus oleh dosen yang berkompetensi.

1.10. Peraturan Dasar di LaboratoriumBeberapa peraturan umum untuk menjamin kelancaran aktifitas di laboratorium adalah sebagai berikut:1. Dilarang makan dan minum di laboratorium.2. Diharuskan menggunakan baju laboratorium dan sarung tangan saat zat kimia terlebih bagi zat berbahaya.3. Dilarang merokok, karena mengandung bahaya seperti kontaminasi melalui tangan, ada api/ uap /gas yang mudah terbakar dan uap/ gas beracun akan terhisap melalui pernapasan.4. Dilarang meludah untuk mencegah terjadinya kontaminasi.5. Jangan panik menghadapi bahaya kebakaran dan gempa.6. Dilarang mencoba peralatan laboratorium tanpa diketahui cara penggunaannya.7. Diharuskan menulis label yang lengkap.8. Dilarang menghisap atau menyedot dengan mulut.9. Semua peraturan harus ditujukan untuk keselamatan kerja di laboratorium.

1.11. Pengelolaan Limbah LaboratoriumPengelolaan limbah laboratorium dilakukan untuk mengurangi efek buruk dari material terhadap lingkungan. Adapun cara pembuangan limbah sebagai berikut:1. Limbah laboratorium dikumpulkan dan dibuang dalam wadah terpisah menurut tipe bahan kimia yang berkaitan.2. Wadah diberi label (A-J).3. Dengan label A-J dipastikan bahan kimia yang terkumpul dalam satu kategori tidak bereaksi satu sama lain.4. Pengecekan untuk kandungan asama dan basa.5. Sebelum dikumpulkan, lakukan penetralan dengan menyediakan larutan penetralan.Dalam pembuangan limbah tidak boleh langsung ke lingkungan atau ke saluran air karena limbah dapat memberi potensi polusi terhadap air. Hal yang harus diperhatikan juga adalah wadah penampung limbah harus disesuaikan dengan limbahnya, apakah penampungnya tersebut sesuai atau justru menimbulkan bahaya dan kerusakan fatal.

Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, (Bandung: PudakScientific, 2006),4Koesmadji, W., dkk., Teknik Laboratorium, (Bandung: Jurusan Pendidikan BiologiFMIPA UPI, 2004), hlm.405M. Lubis., Materi Pokok Pengelolaan Laboratorium IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka,1993),Sudaryanto, Indrawati, dan Endang Kowara. (1998). Pengelolaan laboratorium IPA dan Instalasi Listrik. Jakarta : Depdikbud. ),Moh. Amien. (1997). Buku Pedoman Laboratorium dan Petunjuk Praktikum Pendidikan IPA Umum (General Science) untuk LPTK. Jakarta : Depdikbud.Adisendjaja, Yusuf H., (2004), Keselamatan dan Keamanan Laboratorium, Pusat Pelatihan Pengelolaan Laboratorium. Bandung.Situmorang, Manihar, (2014), Bahan Kuliah Pengelolaan Laboratorium, PPS Unimed, Medan.Moran, L., dan Masciangioli, T., (2010), Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia (Panduan Pengelolaan Bahan Kimia dengan Bijak), The National Academic Press, Washington.Tim Dosen Pengelolaan Laboratorium, (2009), Pengelolaan Laboratorium FMIPA Unimed, Unimed, Medan.Anonim, (2012), Pengelolaan Laboratorium Kimia, http://ilmukimiawan.blogspot.com/2012/12/biokimia.html.

Pertimbangan Rancangan Laboratorium Umum5.2.1 Hubungan Antara Ruang Laboratorium Basah dan Ruang LainnyaLaboratorium modern sering dilengkapi dengan laboratorium basah danruang lain dengan berbagai derajat penggunaan dan bahaya bahan kimia. Bila memungkinkan, pisahkan area bahan kimia basah atau yang memilikiderajat bahaya lebih tinggi dari area dengan tingkat bahaya rendah lainnyadengan pembatas fi sik, seperti dinding, pemisah, atau perangkat kendali. Jika area semacam itu tidak dapat dipisahkan secara fi sik, atau bila risikotidak dapat dihilangkan sepenuhnya, petugas keselamatan dan keamanankimia (CSSO) harus mengevaluasi tingkat perlindungan yang diperlukanuntuk mengontrol risiko paparan di area bahaya-rendah. Misalnya, pegawaidi lab komputer mungkin perlu mengenakan pelindung mata jika beradaterlalu dekat dengan area tempat bahan kimia berbahaya sedang ditangani.5.2.2 Hubungan Antara Laboratorium dan Ruang KantorHampir semua pekerja laboratorium memerlukan ruang pendukung dikantor yang berada di dekat lab. Bila memungkinkan, tempatkan semua kantor di luarlaboratorium agar ruang kerja lebih aman dan tenang. Tempatkan zona kantor sangatdekat dengan atau di sekitar laboratorium agar akses dan komunikasi mudah.Jika laboratorium harus memiliki ruang kantor di dalam area penelitian, buatpemisah yang tampak di antara area laboratorium dan area kantor dengan menggunakanpartisi atau, minimal, gang. Buatlah jalan keluar dari kantor yang tidak melintasi ruanglaboratorium.5.2.3 Ruang BersamaBeberapa peralatan mungkin digunakan bersama oleh peneliti dankelompok penelitian. Letakkan peralatan bersama di tempat yang bukan bagian darizona kerja individu. Jika terletak di dekat lab, peralatan dapat diberi dinding untukmengurangi kebisingan. Peralatan tertentu, seperti freezer dan inkubator yang berisisampel sangat berharga, harus dilengkapi dengan alarm. Tentukan peralatan apa sajayang harus diperuntukkan bagi pengguna tertentu dan tidak digunakan bersama.Peralatan yang dapat digunakan bersama antara lain HPLC; Kromatograf gas; Mesin es; Alat Sentrifuga; Kotak penimbang (weigh enclosure); Lemari es, freezer; NMR; Spektrometer massa; Timbangan; pH meter; dan Inkubator; Oven.Catatan: HPLC = high-performance liquid chromatography (kromatografi cairkinerja tinggi);NMR = nuclear magnetic resonance (resonansi magnetik inti).5.2.4 Masalah Kebisingan dan GetaranSaat perencanaan awal laboratorium, pilih lokasi terbaik untuk setiapperalatan yang menghasilkan kebisingan atau peka terhadap getaran. Peralatan besar,seperti sentrifuga, alat kocok, dan rendaman air, sering kali bekerja paling baik di ruangperalatan terpisah dimana peralatan tersebut dapat terlihat tetapitidak terdengar.Pertimbangan lainnya adalah toleransi getaran yangdiizinkan. Sebagian besar peralatan analitis, seperti resonansimagnetik inti (NMR) spektrometer, mikroskop sensitif,spektrometer massa, dan peralatan yang menggunakan laserakan memerlukan meja isolasi getaran dan/atau daerah yangstrukturnya dirancang untuk meminimalkan getaran. Lakukanklarifi kasi persyaratan untuk toleransi ini dengan pabrik peralatan.5.2.5 Peralatan dan Utilitas Keselamatan1. Masing-masing laboratorium harus memiliki satuatau lebih pancuran keselamatan, unit pencucimata, dan pemadam api yang dapat diakses denganmudah oleh pegawai laboratorium. Lihat LampiranI.1. Tindakan Pencegahan jika Bekerja denganPeralatan Khusus untuk informasi lebih lanjut.2. Sistem penyiram (sprinkler) mungkin diperlukandan dianjurkan. Untuk daerah dengan peralatanatau bahan peka air, pertimbangkan sistempra-tindakan sebagai kebalikan dari sistem kering atau alternatif yangtidak berfungsi dengan tudung laboratorium dan ventilasi lainnya.2. Letakkan sakelar pematian utilitas di luar atau di jalan keluarlaboratorium. Tombol pembersih ruang harus diletakkan di jalankeluar laboratorium dengan diberi tudung.4. Pasang banyak outlet pasokan listrik untuk mengurangikebutuhan kabel ekstensi dan adaptor multi-steker. Letakkanpanel listrik di area terjangkau. Pasang pemutus rangkaian salaharde (GFCI) di dekat wastafel dan area basah.5. Sediakan daya darurat yang sesuai jika terjadi pemadaman listrik.6. Bila memungkinkan, pasang loop (saluran melingkar) air dinginuntuk peralatan yang memerlukan pendinginan untukmenghemat energi, air, dan biaya pemasangan pipa drainase.

METODE PENELITIANA. Jenis dan Pendekatan PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) denganmenggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedurpenelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisandari orang-orang dan perilaku yang diamati.Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini menghasilkan data-datadeskriptif mengenai proses pengelolaan laboratorium Biologi yang dilaksanakandi SMA Negeri 1 Demak dan SMA Negeri 3 Demak. Data-data dari pendekatankualitatif ini akan dideskripsikan atau digambarkan sebagaimana adanya tanpabermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.1Kualifikasi tersebut didasarkan pada ketentuan yang berlaku sesuai denganPermendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untukSekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dalam lampiran angka romawi III, huruf Dpoin 3 tentang standar kelengkapan sarana dan prasarana untuk ruanglaboratorium Biologi.B. Tempat dan Waktu PenelitianTempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah laboratorium BiologiSMA Negeri 1 Demak dan SMA Negeri 3 Demak pada semester genap tahun2012. Penelitian dilaksanakan pada 15 Mei sampai dengan 25 Mei 2012. METODE PENELITIANA. Jenis dan Pendekatan PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) denganmenggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedurpenelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisandari orang-orang dan perilaku yang diamati.Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini menghasilkan data-datadeskriptif mengenai proses pengelolaan laboratorium Biologi yang dilaksanakandi SMA Negeri 1 Demak dan SMA Negeri 3 Demak. Data-data dari pendekatankualitatif ini akan dideskripsikan atau digambarkan sebagaimana adanya tanpabermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.1Kualifikasi tersebut didasarkan pada ketentuan yang berlaku sesuai denganPermendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untukSekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah MenengahAtas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dalam lampiran angka romawi III, huruf Dpoin 3 tentang standar kelengkapan sarana dan prasarana untuk ruanglaboratorium Biologi.B. Tempat dan Waktu PenelitianTempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah laboratorium BiologiSMA Negeri 1 Demak dan SMA Negeri 3 Demak pada semester genap tahun2012. Penelitian dilaksanakan pada 15 Mei sampai dengan 25 Mei 2012.

C. Sumber PenelitianDi Kabupaten Demak ada 33 buah SMA, yang terdiri dari 11 SMA Negeridan 22 SMA Swasta. SMA yang dijadikan obyek dalam penelitian ini adalahlaboratorium Biologi SMA Negri 1 Demak dan SMA Negri 3 Demak,Pertimbangan yang dijadikan dasar pemilihan obyek ini adalah sebagai berikut:1. Dua SMA tersebut memiliki perlengkapan laboratorium yang lebih lengkapdari pada SMA-SMA yang lain di wilayah Kabupaten Demak.2. SMA Negeri 1 Demak merupakan Rintisan SekolahBertaraf Internasional(RSBI).3. Sedangkan SMA Negeri 3 Demak termasuk sekolah yang maju di kabupatenDemak.D. Fokus PenelitianFokus penelitian ini adalah pengelolaan laboratorium Biologi di SMANegeri 1 Demak dan SMA Negeri 3 Demak di Kabupaten Demak dalammendukung pelaksanaan pembelajaran Biologi yang meliputi:1. Desain Ruang Laboratorium Biologi;2. Administrasi Laboratorium Biologi;3. Pengelolaan Penyelenggaraan Laboratorium Biologi; dan4. Penyimpanan Alat dan Bahan Praktikum Biologi.E. Sumber DataUntuk mendapatkan data-data yang diperlukan, peneliti menetapkan 2jenis sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.1. Sumber Data PrimerData primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyekpenelitian dengan menggunakan alat pengukur atau pengambilan datalangsung pada sumber obyek sebagai sumber informasi yang dicari.2 Yangmenjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah Laboran, GuruBiologi dan Kepala Sekolah pada SMA yang menjadi obyek penelitian.2. Sumber Data SekunderData sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain yang tidaklangsung diperoleh peneliti dari subyek penelitiannya.3 Yang menjadi sumberdata sekunder adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Demak dan SMANegeri 3 Demak yang menjadi pendukung dalam penelitian ini.F. Teknik Pengumpulan DataData yang akan diambil dalam penelitian ini berupa jawaban kuesionerpengelola laboratorium Biologi dan guru biologi. Selain itu, ada pula data yangdihasilkan dari wawancara dengan pengelola laboratorium Biologi dan observasipengelolaan laboratorium Biologi di SMA Negeri 1 Demak dan SMA Negeri 3Demak dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran Biologi. Untukmendapatkan data-data tersebut, metode pengumpulan data yang digunakanadalah:1. ObservasiObservasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematisfenomena-fenomena yang diselidiki,4 dan dapat diartikan pula sebagai metodepengumpulan data yang dilaksanakan dengan menggunakan alat inderaterhadap kejadian atau gejala yang dihadapi atau diamati. Sebagai alatpengumpul data, observasi banyak digunakan untuk mengukur tingkah lakuindividu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baiksituasi yang sebenarnya, maupun situasi buatan.5Observasi dalam penelitian inidigunakan untuk mendapatkan data tentang desain, administrasi, pengelolaanpenyelenggaraan laboratorium Biologiserta penyimpanan alat dan bahanlaboratorium di SMA Negeri 1 Demak dan di SMA Negeri 3 Demak.2. Kuesioner / angketKuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untukmemperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,atau hal-hal yang ia ketahui.6 Penelitian ini menggunakan angket langsungtertutup (Closed Quesioner) berupa pertanyaan-pertanyaan yang dapatmengungkap pengelolaan laboratorium Biologi di SMA Negeri 1 Demak dandi SMA Negeri 3 Demak dalam mendukung pelaksanaan pembelajaranBiologi, dimana responden memilih jawaban yang sudah tersedia dan angkettersebut diisi oleh pengelola laboratorium Biologi dan guru Biologi yang terdiriatas 80 soal.3. WawancaraWawancara adalah suatu proses tanya jawab oleh dua orang atau lebihberhadapan secara fisik yang satu dapat melihat muka yang lain danmendengarkan sendiri suaranya.7 Dengan kata lain dapat dikatakan bahwawawancara adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaanpertanyaansecara langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawabandicatat atau direkam dengan perekam. Peneliti menggunakan metode ini untukmendapatkan informasi tentang pengelolaan laboratorium Biologi di SMANegeri 1 Demak dan di SMA Negeri 3 Demak.4. DokumentasiYang dimaksud dokumentasi di sini adalah mengumpulkan data-datayang berhubungan dengan variabel penelitian, yang berasal dari catatan,transkip, buku, surat kabar, majalah, leger agenda dan sebagainya.8 Studidokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsungditujukan kepada subyek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berbagaimacam, baik yang resmi maupun tidak. Metode ini digunakan penulis untukmendapatkan data-data tentang alat dan bahan praktikum, penyelenggaraanadministrasi laboratorium Biologi serta foto-foto yang terkait denganlaboratorium Biologi di SMA Negeri 1 Demak dan SMANegeri 3 Demak.G. Teknik Analisis DataPermasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pengelolaanlaboratorium Biologi di SMA Negeri 1 Demak dan SMA Negeri 3 Demak dalammendukung pelaksanaan pembelajaran Biologi yang meliputi desain ruanglaboratorium, administrasi laboratorium, penyelenggaraan praktikum, sertapenyimpanan alat dan bahan praktikum.Untuk mengetahui tingkat pengelolaan laboratorium dari aspek alat danbahan praktikum, analisis yang dilakukan adalah statistic deskriptif, yaitu teknisanalisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikanatau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpabermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.9Sedangkan untuk memaparkan desain ruang, administrasi dan pengelolaanpenyelenggaraan praktikum, analisis yang digunakan adalah metode kualitatif.Data dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mengetahui pengelolaanlaboratorium Biologi di SMA Negeri 1 Demak dan SMA Negeri 3 Demak dalammendukung pelaksanaan pembelajaran Biologi. Tahap-tahap analisis datapenelitian yaitu.1. Melakukan skoring data angket dan hasil observasi laboratorium Biologikedalam bentuk numerik dengan menggunakan skala likert.10a. Sikap tidak pernah/tidak paham, memiliki nilai bobot 0b. Sikap kadang-kadang/kurang paham, memiliki bobot 1c. Sikap sering/paham, memiliki bobot 2d. Sikap selalu/sangat paham, memiliki bobot 32. Menganalisis hasil observasi tersebut dengan analisis deskriptif persentase,dengan menggunakan rumus menurut Ali 1992 sebagai berikut:% x100NnKeterangan:n = nilai yang diperoleh respondenN = jumlah nilai maksimal responden% = persentase.113. Menghitungpersentase tingkat pengelolaan laboratorium Biologi denganmenghitung rata-rata persentase hasil pengisian angket guru dan hasilobservasi laboratorium Biologi.4. Standar pengelolaan laboratorium yang baik mengacu pada PermendiknasNo.24 Tahun 2007.Hasil Analisis deskriptif persentase diinterpretasikandengan tabel kriteria deskriptif persentase, kemudian ditafsirkan dengankalimat yang bersifat kualitatif.Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini:Tabel 3.1.Kriteria Deskriptif Persentase Tingkat Penilaian PengelolaanLaboratorium Biologi dalam mendukung Pelaksanaan PembelajaranBiologi menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagai berikut:12Interval Kriteria Tingkat Penilaian80% - 100% Sangat Baik66%- 79% Baik56%- 65% Cukup Baik40%- 55% Kurang Baik 40% Tidak Baik5. Menganalisis hasil wawancara dengan pengelola laboratorium/guru Biologisecara deskriptif.6. Menganalisis hasil pengamatan/observasi laboratorium Biologi,kuesioner/angket penelitian pengelolaan laboratorium Biologi dan kegiatansiswa dalam melakukan praktikum biologi secara deskriptif untukmenjelaskan tingkat pengelolaan laboratorium Biologi SMA Negeri 1Demak dan SMA Negeri 3 Demak dalam mendukung pelaksanaanpembelajaran Biologi.7. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian secara deskriptif apakahlaboratorium Biologi SMA Negeri 1 Demak dan SMA Negeri 3 Demakmemiliki pengelolaan laboratorium yang baik dalam mendukungpelaksanaan pembelajaran Biologi.