PENGEMBANGAN SISTEM ASSESMENT FOR LEARNING …digilib.unila.ac.id/60465/10/TESIS TANPA BAB...
Transcript of PENGEMBANGAN SISTEM ASSESMENT FOR LEARNING …digilib.unila.ac.id/60465/10/TESIS TANPA BAB...
PENGEMBANGAN SISTEM ASSESMENT FOR LEARNING BERBASIS
ANDROID UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR
SECARA MANDIRI
(Tesis)
Oleh
HENDRI PRASETIO
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
PENGEMBANGAN SISTEM ASSESMENT FOR LEARNING BERBASIS
ANDROID UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR
SECARA MANDIRI
Oleh
Hendri Prasetio
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
MAGISTER PENDIDIKAN
Pada
Program Pascasarjana Magister Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
ABSTRAK
PENGEMBANGAN SISTEM ASSESMENT FOR LEARNING BERBASIS
ANDROID UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR
SECARA MANDIRI
Oleh
Hendri Prasetio
Kemajuan teknologi dibidang telepon telah membuat ponsel menjadi telepon pintar
yang memiliki kemampuan seperti komputer mini yang fleksibel, terutama ponsel
pintar dengan sistem operasi android. Dengan adanya android, siswa dapat belajar
di manapun tanpa terkendala oleh beban buku bacaan yang berat. Tujuan dari
penelitian adalah untuk menghasilkan sistem assesment for learning berbasis
android yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar secara
mandiri. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan metode
ADDIE yang terdiri atas 5 tahap, yaitu: (1) analyze, (2) design, (3) development,
(4) implementation, dan (5) evaluation. Hasil penelitian ini adalah
dikembangkannya sistem assesment for learning berbasis android untuk
meningkatkan kemampuan belajar secara mandiri. Instrumen yang dikembangkan
berisikan form registrasi, soal-soal interaktif pilihan jamak disertai umpan balik,
perolehan total nilai, dan e-mail laporan pengerjaan soal. Produk yang
dikembangkan memperoleh persentase kepraktisan rata-rata sebesar 81,6%
Hendri Prasetio
(praktis). Selain itu, produk hasil pengembangan memiliki keefektifan yang cukup
signifikan dengan hasil uji N-gain kemampuan siswa pada kelas eksperimen
sebesar 0,35 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol sebesar 0,22.
Kata kunci: assesment for learning, android, belajar mandiri
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF ASSESMENT FOR LEARNING SYSTEM
BASED ANDROID FOR IMPROVE THE SELF DIRECTED
LEARNING ABILITY
By
Hendri Prasetio
The technological advancements in the field of telephones have made cellphones
become smart phones that have the capability of flexible mini-computers, especially
smart phones with the android operating system. With the existence of android,
students can study anywhere without being constrained by the burden of heavy
reading books. The purpose of the research is to produce an assessment for learning
system based android that can be used to improve the self directed learning ability.
This research is a development research using the ADDIE method which consists
of 5 stages, namely: (1) analyze, (2) design, (3) development, (4) implementation,
and (5) evaluation. The results of this study are the development of an assessment
for learning system based android to improve the self directed learning ability. The
instrument developed contains the registration form, multiple choice interactive
questions along with feedback, total score of the questions, and e-mail report of
complete answer from the question. Products developed have an average
practicality of 81.6% (practical). In addition, the product of development has
Hendri Prasetio
significant effectiveness with the results of the N-gain test the ability of students in
the experimental class is 0.35 higher than the control class of 0.22.
Keywor: assesment for learning, android, self directed learning
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Sumber Agung, Kabupaten Lampung Timur pada
tanggal 09 Juli 1993, anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak
Sukandar dan Ibu Suparni.
Penulis mengawali pendidikan di TK Jerinjing dan melanjutkan pendidikan
formal di SD Negeri Jerinjing, Lampung Utara pada Tahun 1999, SD Negeri
Karang Waringin, Lampung Utara pada tahun 2002, SD Islam Ibnu Rusyd tahun
2004 dan menyelesaikan pendidikan SD pada Tahun 2005, melanjutkan di SMP
Negeri 7 Kotabumi, Lampung Utara diselesaikan pada Tahun 2008 dan masuk
SMA Negeri 3 Kotabumi, Lampung Utara yang diselesaikan pada Tahun 2011.
Pada tahun 2011 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan
Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan diselesaikan pada
tahun 2016. Kemudian pada tahun 2016, penulis melanjutkan pendidikan
Magister Pendidikan Fisika di Universitas Lampung.
MOTO
Ketika kau dalam masalah, letakkan tanganmu di dada lalu
ucapkan pada hatimu
“La hawla wala quwata illa billah”
(Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh)
“Tujuan hidupmu di dunia adalah untuk beribadah kepada Alloh SWT dan
mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk hidupmu di akhirat.”
“Berbahagialah dan selalu bersyukur.”
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi robbil ‘alamin.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan
kasih sayang-Nya. Dengan kerendahan hati, penulis persembahkan karya terbaik
saat ini sebagai tanda bakti dan bangga kepada:
1. Ibu Suparni, S.Pd. dan Bapak Sukandar yang telah sepenuh hati membesarkan,
mendidik, mendoakan, memberikan kasih sayang serta dukungan yang tak
terhingga. Semoga Alloh SWT selalu memberi kebahagiaan di dunia dan
akhirat serta membalasnya dengan surga.
2. Adikku sekaligus patner Yudi Wiyanoto dan seluruh keluarga besar yang
selalu menyayangi serta turut memberikan semangat dan doa dalam setiap
langkah.
3. Para Guru dan ustad yang telah mengajarkan banyak kebaikan, ilmu
pengetahuan di dunia dan di akhirat serta nasehat dengan penuh keikhlasan
dan ketulusan.
4. Almamater tercinta.
SANWACANA
Bismillahirohmannirohim..
Segala puji hanya milik Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Pendidikan Fisika di Universitas Lampung.
Pada kesempatan kali ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung.
2. Bapak Prof. Drs. Mustofa, M.A., Ph. D., selaku Direktur Pascasarjana
Universitas Lampung.
3. Bapak Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Caswita, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.
5. Bapak Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister
Pendidikan Fisika sekaligus Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan serta arahan kepada penulis.
6. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memotivasi, membimbing dan mengarahkan hingga tahap penyelesaian tesis.
7. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku pembahas dan validator yang telah
banyak memberikan masukan yang bersifat positif dan membangun.
8. Ibu Dr. Viyanti, M.Pd., dan Bapak Sunu Purwanto, S.Pd., selaku validator
yang telah banyak memberikan masukan saran bersifat positif dan
membangun.
9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Magister Pendidikan Universitas Lampung.
10. Dewan guru serta siswa-siswi SMAN 1 Natar, Lampung Selatan atas bantuan
dan kerjasamanya.
11. Teman-teman seperjuangan Magister Pendidikan Fisika 2016 Angkatan
keempat yaitu Levi, Sunaryo, Beli, Isni, Agnes, Nanda, Yani, Desih,
Febriana, Agus, Puspa, Adrian, Intan, Andika, Eva, Helda, Denti, Ria, Dita,
Alex, Rita, Roby, dan Widodo,
12. Kakak tingkat dan adik tingkat di Program Studi Magister Pendidikan Fisika
atas bantuan, dukungan, dan kerjasamanya.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tesis ini.
Penulis berdoa semoga semua amal ibadah serta bantuan yang telah diberikan
mendapat pahala dari Allah SWT dan semoga tesis ini dapat bermanfaat.
Aaammmiiinnn.
Bandarlampung, November 2019
Penulis
Hendri Prasetio
DAFTAR ISI
Halaman
COVER .............................................................................................................. i
ABSTRAK .......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
E. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Assement for Learning ......................................................................... 7
B. Sistem ................................................................................................... 9
C. Operating Sytem (OS) Android ............................................................ 10
D. Kemampuan Belajar Secara Mandiri ................................................... 12
E. Rancangan Desain Sistem Assesment for Learning Berbasis
Android .............................................................................................. ... 13
III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................. 16
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................................ 20
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 20
D. Teknik Analisis Data ............................................................................. 21
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pengembangan ............................................................ 27
1. Analisis (Analyze) Pengumpulan Data Awal .................................. 27
2. Desain (Design) Produk ................................................................. 28
3. Pengembangan (Development) Produk ........................................... 31
4. Penerapan (Implementation) Produk ............................................... 34
5. Evaluasi (Evaluation) ...................................................................... 35
B. Pembahasan........................................................................................... 40
1. Karakteristik Sistem Assesment for Learning Berbasis Android .... 40
2. Kepraktisan Sistem Assesment for Learning Berbasis Android ..... 42
3. Keefektifan Sistem Assesment for Learning Berbasis Android ...... 44
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................... 49
B. Saran ..................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Pretest-Posttest Control Group Design .................................................... 19
3.2 Kriteria Tingkat Kevalidan ....................................................................... 22
3.3 Skor Jawaban Uji Kepraktisan .................................................................. 23
3.4 Kategori Kepraktisan ................................................................................. 23
3.5 Klasifikasi N-gain ..................................................................................... 24
3.6 Interpretasi effect size ................................................................................ 25
4.1 Hasil Uji Validasi Ahli ............................................................................... 32
4.2 Saran Perbaikan Dari Uji Validasi Ahli .................................................... 33
4.3 Kepraktisan Penggunaan Sistem Assesment for Learning Berbasis
Android ....................................................................................................... 36
4.4 Nilai Hasil Uji N-gain ............................................................................... 37
4.5 Hasil Uji Paired Sample T-Test antara Pretest dan Post test .................... 37
4.6 Hasil Output Mean dan Std. Deviation ..................................................... 38
4.7 Hasil Uji Independet Sample T-Test nilai antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol .............................................................................................. 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Diagram Cara Kerja Sistem Assesment for Learning Berbasis Android 15
3.1 Langkah Umum Desain Pembelajaran Addie .......................................... 17
4.1 Rancangan Sistem Assesment for Learning Berbasis Android ................ 30
4.2 Diagram Hasil Uji Validasi Ahli ............................................................... 33
4.3 Uji effect size pada kemampuan belajar secara mandiri............................. 39
4.4 Screenshots e-mail laporan hasil pengerjaan soal siswa .......................... 46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi-kisi Instrumen Angket Analisis Kebutuhan ...................................... 55
2. Angket Analisis Kebutuhan Guru ............................................................. 56
3. Hasil Analisis Kebutuhan Guru ................................................................ 58
4. Angket Analisis Kebutuhan Siswa ............................................................. 59
5. Hasil Angket Analisis Kebutuhan Siswa .................................................. 61
6. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Assessment For Learning Berbasis
Android ....................................................................................................... 64
7. Lembar Validasi Ahli ................................................................................. 65
8. Hasil Uji Validasi Ahli .............................................................................. 68
9. Kisi-Kisi Instrumen Angket Uji Kepraktisan “Respon Siswa”.................. 70
10. Angket Uji Kepraktisan “Respon Siswa” ................................................. 71
11. Hasil Uji Kepraktisan “Respon Siswa” ...................................................... 73
12. Soal Uji Efektivitas ................................................................................... 74
13. Kunci Jawaban Soal Uji Efektivitas .......................................................... 75
14. Nilai Hasil Pre-Test, Post-Test, Dan N-Gain ............................................ 78
15. Hasil Uji Statistik ...................................................................................... 80
16. Screenshot Produk ..................................................................................... 86
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman modern ini, kita sudah tidak asing dengan alat komunikasi suara yang
bernama telepon terutama telepon seluler atau yang biasa disebut dengan ponsel.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, telepon seluler
merupakan telepon mandiri yang menggunakan baterai, tanpa kabel, dan
menerima suara melalui sinyal. Perkembangan ponsel sangat pesat, bahkan
kurang dari 10 tahun terakhir, teknologi handphone atau ponsel yang awalnya
hanya sebuah alat komunikasi nirkabel yang hanya dapat digunakan untuk
berkomunikasi via suara dan saling berkirim teks pesan semakin berkembang
menjadi alat komunikasi yang dapat mengambil foto, merekam video,
mendengarkan musik, mengakses internet dalam hitungan detik dan dilengkapi
dengan teknologi pintar.
Ponsel masa kini telah berubah bukan hanya sekedar alat komunikasi suara,
namun dengan ditambahkannya teknologi pintar dan berbagai fitur yang canggih
membuat ponsel masa kini memiliki sebutan ponsel pintar atau smartphone.
Teknologi pada smartphone layaknya komputer mini yang praktis, mudah
digunakan dan dapat dibawa kemana-mana membuat hampir semua orang di masa
kini memilikinya. Dalam siaran pers 11 Januari 2017 di Cikarang Menteri Riset,
2
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir
menyebutkan angka pengguna smartphone di Indonesia kini mencapai sekitar
25% dari total penduduk atau sekitar 65 juta orang.
Smartphone memiliki sistem operasi layaknya komputer yang disebut android,
yang dikembangkan untuk ponsel pintar. Android memiliki sistem perangkat
lunak yang biasa disebut dengan APK (Android PacKage) atau paket aplikasi
Android. Aplikasi pada android dapat di unduh di layanan penyedia aplikasi
android yaitu playstore dan dapat digunakan sesuai kebutuhan pengguna. APK
pada android dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu belajar bagi para
siswa. Dengan adanya android, siswa dapat belajar di manapun tanpa terkendala
oleh beban buku bacaan yang berat. Menurut Calimag et. al. (2014) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa ponsel berbasis android dipilih karena lebih
banyak siswa yang menggunakan ponsel pintar berbasis android. Android juga
dapat digunakan sebagai media yang dapat membantu guru dalam membelajarkan
materi pembelajaran kepada siswa serta mengirimkan nilai hasil belajar siswa
secara langsung. Menurut hasil penelitian Martono dan Nurhayati (2014), bahwa
95% mahasiswa pengguna mobile learning berbasis android merasa senang
menggunakan aplikasi pembelajaran tersebut dan hanya 5% mahasiswa pengguna
yang tidak senang dengan aplikasi pembelajaran tersebut. Sehingga penggunaan
aplikasi pembelajaran mobile berbasis android dapat membuat proses belajar
menjadi lebih fleksibel.
Belajar merupakan kebutuhan dasar manusia untuk meningkatkan kemampuannya
dan beradaptasi terhadap lingkungan disekitarnya. Dalam belajar seorang peserta
3
didik tidak dapat bergantung hanya pada pembelajaran yang disampaikan guru
didalam kelas, namun peserta didik juga harus belajar secara mandiri untuk lebih
memahami materi pembelajaran yang telah disampaikan. Pembelajaran madiri
pada dasarnya, membutuhkan lingkungan dimana peserta didik tidak dikendalikan
dari luar dan mereka mengelola proses pembelajaran itu sendiri (Torabi,
Gholamreza, AzarBahrami, 2013). Dalam belajar secara mandiri, peserta didik
juga memerlukan media belajar yang dapat membantu dalam belajar. Smartphone
android dapat digunakan untuk membantu siswa untuk belajar secara mandiri, hal
ini karena smartphone android mudah digunakan, praktis, dan memiliki fitur yang
mendukung untuk digunakan belajar secara mandiri. Smartphone android dapat
juga digunakan sebagai alat untuk melakukan penilaian hasil belajar siswa.
Penilaian atau assesmen merupakan suatu rangkaian proses yang
berkesinambungan yang digunakan untuk merekam proses dan hasil dari proses
suatu pembelajaran. Assesmen adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur
hasil belajar secara mandiri siswa. Terdapat beberapa jenis assesmen, diataranya
adalah assesment for learning. Tujuan dilakukannya assesment for learning
adalah untuk mengarahkan dan membantu mengembangkan kemampuan
maksimum setiap siswa (Schuwirth & Cess, 2011). Assesmen diperlukan untuk
mengumpulkan informasi kemudian guru dan siswa menggunakan informasi
tersebut untuk mendukung perbaikan dalam belajar, melalui proses tersebut
mereka sedang memenuhi tujuan pendidikan melalui assesmen (Pedder & Mary,
2012). Dengan adanya assesmen berbasis android, akan mempermudah guru
dalam melihat hasil belajar mandiri siswa secara fleksibel serta bersifat privasi
tanpa harus mengumpulkan seluruh siswa dalam satu kelas.
4
Berdasarkan data hasil analisis kebutuhan yang diperoleh melalui angket
diberikan kepada 60 siswa dan dua guru Fisika di SMA Bandar Lampung
diperoleh data bahwa guru belum pernah memberikan latihan soal yang dapat
dikerjakan siswa melalui smartphone/tablet berbasis android secara mandiri dan
guru belum pernah mendapat laporan dan melihat nilai hasil pengerjaan soal
masing-masing siswa melalui smartphone/tablet berbasis android. Dari 60 siswa
SMA kelas XI IPA Tahun Ajaran 2018/2019 yang diberikan angket, diperoleh
data bahwa seluruh siswa yang diberikan angket telah memiliki smartphone/tablet
berbasis android dan telah mampu untuk mengoprasikannya, 76,7% siswa
memilih belajar fisika secara mandiri jika bisa mendapat nilai yang memuaskan,
93,33% lebih senang belajar menggunakan smartphone/tablet berbasis android,
dan 53% siswa yang pernah mengerjakan soal-soal latihan melalui
smartphone/tablet berbasis android.
Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas, maka penulis telah
memberikan solusi dengan mengembangkan sistem assesment for learning
berbasis android yang dapat digunakan oleh guru untuk melakukan penilaian
belajar secara mandiri melalui smartphone/tablet berbasis android yang memiliki
feedback/umpan balik pada setiap jawaban sehingga siswa dapat terbantu dalam
belajar secara mandiri dan guru memperoleh laporan hasil belajar siswa secara
langsung. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul
“Pengembangan Sistem Assesment for Learning Berbasis Android Untuk
Meningkatkan Kemampuan Belajar Secara Mandiri Siswa”.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam
penelitian pengembangan ini adalah.
1. Bagaimana sistem assesment for learning berbasis android yang dapat
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara mandiri?
2. Bagaimana kepraktisan dari sistem assesment for learning berbasis android
dalam meningkatkan hasil belajar secara mandiri?
3. Bagaimana efektivitas dari sistem assesment for learning berbasis android
dalam meningkatkan hasil belajar secara mandiri?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan pengembangan sistem assesment for
learning berbasis android yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
belajar secara mandiri. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk
1. menghasilkan sistem assesment for learning berbasis android yang dapat
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara mandiri,
2. mendeskripsikan kepraktisan dari sistem assesment for learning berbasis
android yang dikembangkan.
3. mendeskripsikan efektivitas dari sistem assesment for learning berbasis
android yang dikembangkan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi teori,
segi praktis, maupun segi isu dan aksi sosial yang dapat diuraikan berikut ini.
6
1. Manfaat penelitian ini dari segi teori, yaitu untuk mengetahui konsep sistem
assesment for learning yang berbasis android dan langkah-langkah
pembuatan sistem asesmen tersebut.
2. Manfaat penelitian ini dari segi praktis, yaitu membantu mempermudah guru
untuk mengevaluasi materi pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan
membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan belajar secara mandiri
melalui suatu assesmen yang berbasis android.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Pembatasan terhadap ruang lingkup permasalahan yang menjadi objek penelitian
adalah pengembangan sistem assesment for learning berbasis android untuk
meningkatkan kemampuan belajar siswa secara mandiri, yaitu dengan batasan-
batasan masalah sebagai berikut.
1. Pengembangan yang dimaksud adalah pengembangan sistem assesment for
learning berbasis android.
2. Pengembangan sistem assesment for learning berbasis android digunakan
untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa secara mandiri. Kemampuan
belajar siswa secara mandiri merupakan aktivitas belajar yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran dengan tidak
bergantung pada orang lain.
3. Program yang digunakan dalam penelitian ini adalah I-Spring.
4. Metode yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini mengadaptasi
penelitian dan pengembangan Desain Addie.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Assesment for Learning
Penilaian adalah proses pengumpulan informasi yang digunakan untuk mengambil
keputusan-keputusan tentang kebijakan pendidikan, mutu program pendidikan,
mutu kurikulum, mutu pengajaran atau sejauh mana pengetahuan yang telah
diperoleh siswa dari semua hal yang telah diajarkan kepadanya (Syahrul, 2009).
Menurut Schuwirth & Cess (2011) menyatakan bahwa asesmen untuk
pembelajaran (assessment for learning) adalah suatu pendekatan dimana proses
penilaian erat kaitannya dalam proses pendidikan, yang dipenuhi dengan
informasi, dan berfungsi untuk mengarahkan dan membantu mengembangkan
kemampuan maksimum setiap siswa.
Menurut Basuki & Haryanto (2014:158), berdasarkan fungsinya asesmen
memiliki tujuan diantaranya yaitu asesmen untuk pembelajaran, asesmen sebagai
pembelajaran, dan asesmen pembelajaran. Asesmen untuk pembelajaran
(assessment for learning) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Asesmen dapat dilandasi oleh berbagai sumber-sumber informasi (portofolio,
kemajuan kerja, pengamatan guru, percakapan).
2. Berlangsung selama proses pembelajaran, mulai dari penyusunan awal bahan
ajar sampai saatnya untuk melakukan penilaian sumatif.
8
3. Umpan balik verbal atau tertulis bagi para siswa umumnya bersifat deskriptif
dan menekankan pada kekuatan, identifikasi tantangan, dan butir-butir
penting bagi langkah selanjutnya.
4. Tidak ada skor dan angka mutu yang diberikan, penyimpanan catatan
terutama berupa catatan anekdot dan deskriptif.
5. Saat guru mengontrol pemahaman siswa, mereka mengatur pembelajaran
sedemikian rupa agar siswa tetap belajar pada jalurnya.
Tujuan asesmen untuk pembelajaran adalah memberikan umpan balik kepada
guru maupun siswa terkait kemajuan belajar dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Metode asesmen untuk pembelajaran yang efektif adalah jika guru
menggunakan tugas-tugas kinerja yang dirumuskan dalam suatu rubrik.
Asesmen pembelajaran (assessment of learning) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Asesmen yang dilengkapi dengan angka mutu atau huruf mutu.
2. Membandingkan prestasi siswa dengan standar.
3. Hasilnya dapat dikomunikasikan dengan para siswa dan orang tua.
4. Terjadi pada akhir satuan pembelajaran.
Asesmen sebagai pembelajaran (assessment as learning) memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Berlangsung di seluruh proses pembelajaran
2. Termasuk perumusan tujuan pembelajaran, memantau kemajuan, dan
refleksi terhadap hasil pembelajaran.
3. Dimulai saat siswa menyadari tujuan pembelajaran dan criteria kinerja
yang harus dicapainya.
9
4. Berimplikasi kepada kepemilikan hasil belajar oleh siswa, dan tanggung
jawab siswa untuk menggerakkan pemikiran menuju kedepan.
Menurut Pedder & Mary (2012), ketika guru dan siswa menggunakan informasi
penilaian untuk mendukung perbaikan dalam belajar, mereka sedang memenuhi
tujuan pendidikan melalui penilaian. Strategi guru dan siswa di kelas
dikembangkan dan digunakan untuk mendukung pembelajaran biasanya disebut
sebagai penilaian formatif atau penilaian untuk belajar. Stiggins (2010),
menyatakan bahwa istilah assesment for learning atau penilaian untuk belajar
secara umum adalah tentang banyaknya frekuensi tes atau pengujian untuk
memberikan bukti sehingga sehingga guru dapat merevisi instruksinya, meskipun
langkah-langkahnya merupakan bagian dari penilaian tersebut.
B. Sistem
Pengertian sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu
totalitas. Sistem assesment for learning berbasis android dirancang sebagai sarana
penilaian dan evaluasi otomatis seperti pada sistem CBT. CBT (Computer Based
Test) merupakan tes atau ujian yang dirancang untuk dikerjakan menggunakan
komputer dengan tujuan mengefisiensi waktu yang di gunakan untuk
pemeriksaaan jawaban. Sistem Pengujian Berbasis Komputer (CBTS) dirancang
dan diimplementasikan untuk mengurangi keterlambatan dalam pemberitahuan
nilai ujian akhir siswa serta aspek lain dari penilaian seperti tes dan tugas
(Kuyoro, Mamimor, Kanu, Akande : 2016). Sistem CBT juga menyajikan
10
pemberitahuan tentang nilai akhir siswa dalam ujian serta skor dalam bentuk
penilaian lain. Penggunaan Sistem CBT dapat meningkatkan efisiensi dan
profitabilitas lembaga akademik karena mengurangi biaya alat tulis dan tenaga
kerja yang terlibat dalam melakukan pemeriksaan secara manual.
Sistem CBT atau Tes Berbasis Komputer juga disebut sebagai Sistem e-
examinations, adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melakukan
pemeriksaan melalui internet atau intranet untuk kandidat jarak jauh atau di rumah
(Amos & Mustapha : 2012). Pendekatan CBT merupakan metode evaluasi yang
menawarkan sarana penilaian dan evaluasi otomatis ( JImoh, Yussuff, Akanmu,
Enikuomehin, & Salman : 2013). Menurut Temitayo, Adigun, Oke (2013),
penilaian terhadap sistem CBT yang digunakan pengguna menunjukkan bahwa
pengaturan, pelaksanaan, dan tingkat pemeriksaan serta pengelolaan dan
menghasilkan hasil yang menjadi sangat efisien waktu, berkurangnya kerentanan
terhadap kesalahan manusia, lebih aman dan nyaman baik dari dosen dan murid-
murid, sehingga lebih disukai daripada platform yang ada untuk melakukan
pemeriksaan.
C. Operating System(OS) Android
Sistem operasi android merupakan software open source dan sistem operasi yang
dikembangkan untuk ponsel pintar dan tablet. Android adalah sistem operasi
mobile yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini (Narmatha, 2016).
Android adalah platform perangkat lunak dan sistem operasi untuk perangkat
mobile, berdasarkan kernel Linux, dan dikembangkan oleh Google kemudian
11
Open Handset Alliance. Hal ini memungkinkan pengembang untuk menulis kode
yang dikelola dalam bahasa Java, mengendalikan perangkat melalui perpustakaan
Java yang dikembangkan Google. Android tersedia sebagai open source. Android
adalah kumpulan perangkat lunak open source yang dapat diunduh secara gratis
untuk perangkat seluler yang mencakup sistem operasinya, middleware dan
aplikasi utama berbasis Linux dan Java (Bhardwaj, Richa, Priyanka, Preeti, 2013).
Perangkat smartphone dan tablet bertenaga OS Android dilengkapi dengan
perangkat keras terintegrasi seperti kamera, giroskop, akselerometer, modul
komunikasi nirkabel WiFi, Bluetooth, dan tentu saja layar sentuh. Sebagian besar
berisi modul penerima GPS (Global Positioning System) dan GLONASS (Global
Navigation Satellite System) di dalamnya. Seperti semua sistem operasi, Android
memungkinkan aplikasi memanfaatkan fitur perangkat keras tersebut dan
menyediakan lingkungan yang sesuai (Gilski, 2015).
Android memiliki banyak fitur yang membuatnya istimewa, namun satu fitur
penting adalah Dalvik Virtual Machine (DVM). DVM merupakan komponen
utama platform Android yang dioptimalkan untuk kebutuhan memori rendah dan
dirancang untuk memungkinkan beberapa mesin virtual berjalan pada waktu yang
bersamaan. DVM menjalankan aplikasi Java namun berbeda dengan mesin virtual
standar Java dalam beberapa hal. Android telah dibangun di browser yang
terintegrasi berdasarkan mesin WebKit open source dan dibangun dengan mesin
database SQL yang kuat yang disebut SQLite, digunakan untuk penyimpanan data
terstruktur. Android cocok untuk audio biasa, video, dan seluruh format gambar
seperti AAC, MPEG4, H.264, MP3, AMR, & lingkungan konten pengembangan
12
yang kaya termasuk perangkat emulator, alat penelusuran, & plug-in untuk
Eclipse (Gandhewar, 2010).
D. Kemampuan Belajar Secara Mandiri
Kemampuan belajar secara mandiri merupakan kemampuan dimana seorang
individu melakukan proses belajar tanpa bantuan orang lain. Belajar secara
mandiri memiliki sifat yang fleksibel, hal ini karena belajar dapat dilakukan
kapanpun dan di manapun. Pembelajaran mandiri juga dipandang sebagai cara
belajar yang efektif bagi mahasiswa khususnya sejak pembelajaran di perguruan
tinggi yang mengharuskan mahasiswa belajar secara mandiri. Mahasiswa perlu
aktif dalam pembelajaran mereka sendiri dan mampu melakukan pembelajaran
seperti itu kapan saja dan dimana saja (Cohen, 2012).
Kemampuan belajar mandiri dikembangkan melalui kehidupan dan penting untuk
mengukurnya melalui alat yang berharga untuk memantau mereka dari waktu ke
waktu. Baik siswa dan petugas kesehatan mungkin dirangsang untuk lebih
bertanggung jawab dalam proses belajar mereka, sementara para pelatih, tutor,
guru menggunakan metode / intervensi yang dirancang untuk mendukung,
mendorong, memfasilitasi para profesional untuk menjadi semakin mandiri
(misalnya pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran jarak jauh) dengan
mengubah gaya mengajar, jika perlu (Cadorin et.al., 2012).
Penerapan pembelajaran mandiri merupakan tantangan kepercayaan, sikap, dan
nilai yang di pegang oleh instruktur atau pendidik, yang menyebabkan mereka
mengalami perubahan dalam pendekatan pembelajaran yang berubah dari
13
transmisi pengetahuan yang ketat yaitu dimana instruktur atau pendidik
memberikan pengetahuan kepada siswa secara langsung kemudian berubah
menjadi hanya "membiarkan" dan memfasilitasi pembelajaran (Hong, Haefner,
Slekar, 2011).
Pembelajaran secara mandiri merupakan strategi pembelajaran yang ampuh bagi
siswa bahasa asing karena formatnya dapat mengarah pada perbaikan dalam
sebuah pengetahuan (misalnya, pemahaman tentang kosa kata dan struktur berita),
keterampilan meta-kognitif, dan motivasi (Du, 2013). Menurut Prabjandee &
Mahachart ( 2013), bahwa siswa di perguruan tinggi memiliki sikap, kemampuan,
dan kesiapan alami untuk mengendalikan pembelajaran mereka sendiri. Para
siswa berpikir bahwa mereka bisa menjadi pembelajar yang efektif, yang memulai
pembelajaran mandiri, belajar mandiri, menerima tanggung jawab belajar,
menikmati pembelajaran, memiliki orientasi masa depan, dan menggunakan
keterampilan belajar dasar dan pemecahan masalah. Instruktur dapat mendukung
siswa dengan memberikan strategi motivasi dan memaksimalkan kesempatan
belajar untuk mendorong siswa untuk terlibat dalam proses belajar.
E. Rancangan Desain Sistem Assesment For Learning Berbasis Android
Produk sistem assesment for learning berbasis android yang dikembangkan, di
desain untuk melihat hasil belajar secara mandiri siswa. Cara kerja sistem
assesment for learning berbasis android yang dikembangkan adalah ketika
instrumen soal yang telah selesai di kerjakan siswa melalui smartphone android
akan langsung terkoreksi secara otomatis dan hasil koreksi akan langsung terkirim
14
menuju e-mail guru yang bersangkutan. Komponen-komponen yang terdapat
dalam sistem assesment for learning berbasis android adalah sebagai berikut.
1. Smartphone android
Smartphone android adalah komponen alat yang akan digunakan untuk
menjalankan instrumen soal interaktif yang telah dirancang untuk support di
smartphone android.
2. Siswa
Siswa adalah sebagai pengguna smartphone android yang akan mengerjakan
intrumen soal yang telah di siapkan untuk smartphone android.
3. Assesmen interaktif
Assesmen interaktif adalah berupa instrumen soal yang dapat berjalan di
smartphone android yang dapat mengoreksi secara otomatis soal-soal yang
telah dikerjakan oleh siswa berdasarkan rubrik yang telah di susun kemudian
mengirimkan hasil pengerjaan siswa ke e-mail guru mata pelajaran.
4. E-mail
E-mail adalah surat elektronik yang akan digunakan sebagai tempat tujuan
terkirimnya hasil pengerjaan dan pengoreksian secara elektronik. E-mail juga
akan digunakan sebagai tempat menampung dan melihat hasil pengerjaan
instrumen soal.
5. Guru
Guru adalah pengajar yang akan membuat instrumen soal dan rubriknya
melalui perangkat komputer atau laptop sesuai kebutuhan untuk melakukan
evaluasi pembelajaran yang telah di sampaikan.
15
6. Perangkat komputer atau laptop
Perangkat komputer atau laptop adalah perangkat yang akan digunakan
sebagai alat untuk membuat assesmen interaktif berupa intrumen soal dan
rubriknya serta melakukan publish sehingga assesmen interaktif dapat
digunakan atau support di smartphone android.
Berikut adalah diagram cara kerja sistem assessment for learning berbasis android
yang akan dikembangkan.
Gambar 2.1 Diagram cara kerja sistem assessment for learning berbasis android
Guru Instrumen Soal Siswa
Proses &
Hasil Koreksi
III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan
pengembangan). Pengembangan yang dilakukan merupakan pengembangan
sistem assesment for learning berbasis android untuk meningkatkan kemampuan
belajar secara mandiri.
Desain pengembangan dilaksanakan dengan menggunakan model pengembangan
media menurut ADDIE. Model ini dipilih karena langkah-langkah
pengembangannya sesuai dengan garis besar penelitian pengembangan media
pendidikan, yaitu penelitian yang menghasilkan atau mengembangkan produk
tertentu sesuai dengan standar isi BSNP disertai uji ahli dan uji coba produk di
lapangan untuk menguji kepraktisan, keefektifan, serta respon guru dan siswa
terhadap pemanfaatan produk hasil pengembangan.
Penelitian pengembangan ini mengadaptasi model pengembangan ADDIE dalam
Mulyatiningsih (2012), yaitu model pengembangan yang terdiri dari lima tahapan
yang terdiri dari Analysis (analisis), Design (desain), Development
(pengembangan), Implement (Penerapan), Evaluate ( Evaluasi). Langkah dalam
pengembangan pembelajaran model ADDIE digambarkan sebagai berikut.
17
Gambar 3.1 Langkah Umum Desain Pembelajaran ADDIE
1. Analisis (Analyze)
Tahap analisis ini merupakan tahapan mencari informasi di lapangan atau needs
assessment (analisis kebutuhan) dengan mengidentifikasi masalah yang dapat
dijadikan sebagai tujuan perlunya dikembangkan sebuah media pembelajaran
berbasis android untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa secara mandiri.
Instrumen yang digunakan dalam tahap analisis ini berupa angket pengungkap
kebutuhan yang diberikan kepada empat guru mata pelajaran fisika dan 130 siswa
kelas XI IPA.
2. Desain (Design)
Tahap ini dikenal dengan istilah membuat rancangan (blue print), yang meliputi
penetapan tujuan belajar, merancang storyboard atau skenario media
pembelajaran yang akan dikembangkan serta merancang alat evaluasi hasil
belajar. Materi yang disajikan disesuaikan dengan materi yang dipelajari pada
buku fisika SMA kelas XI. Pada tahap ini peneliti perlu mengidentifikasi cakupan
materi yang dapat diterapkan dalam sistem assesment for learning berbasis
android.
ANALYSIS DESIGN DEVELOPMENT
IMPLEMENTEVALUATE
18
3. Pengembangan (Development).
Tahap ini disebut juga sebagai proses merealisasikan (mewujudkan) rancangan
atau desain menjadi kenyataan. Setelah merancang storyboard atau skenario
sistem assesment for learning berbasis android yang dibuat, kemudian dilakukan
tahap pengembangan (development). Setelah pengembangan produk assesment for
learning berbasis android telah selesai, produk tersebut di uji validitasnya untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan produk yang dikembangkan yang dilihat
dari kesesuaian konstruksi, substansi, dan bahasa/budaya. Hal yang dilakukan
selanjutnya ialah melakukan revisi terhadap produk. Revisi dilakukan untuk
memperbaiki produk yang telah dibuat dan menyempurnakan produk yang
dikembangkan sebelum produk tersebut diujicobakan. Pada bagian akhir tahap ini
peneliti mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperoleh dari uji coba
lapangan berupa uji kepraktisan yang terdiri dari aspek efektif, aspek interaktif,
dan aspek efisien.
4. Implementasi (Implementation).
Tahapan selanjutnya yaitu tahap implementasi sistem assesment for learning
berbasis android ke dalam kelas. Melalui tahapan ini sistem assesment for
learning berbasis android yang telah dirancang kemudian diimplementasikan
dalam proses pembelajaran di kelas. Uji coba ini menggunakan dua kelas dengan
satu kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
siswa diminta menggunakan produk sistem assesment for learning berbasis
android yang telah dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Pada
19
kelas kontrol siswa diminta belajar dengan menggunakan smartphone android
seperti biasa (tanpa produk) dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Pada tahap implementasi produk menggunakan desain penelitian yaitu pretest-
posttest control group design (Sugiyono, 2015: 112). Bentuk desain penelitian
ditampilkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Pretest-Posttest Control Group Design
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X 1 O2
Kontrol O3 X2 O4
Keterangan:
O1 : Tes pemahaman awal (pretest) kelas eksperimen
O3 : Tes pemahaman awal (pretest) kelas kontrol
O2 : Tes pemahaman akhir (posttest) kelas eksperimen
O4 : Tes pemahaman akhir (posttest) kelas kontrol
X1 : Treatment (perlakuan) assesment for learning berbasis android
X2 : Tanpa diberikan perlakuan
5. Evaluasi (Evaluation)
Setelah tahap implementasi kemudian dilakukan tahap evaluasi, yaitu proses
untuk melihat sejauhmana keberhasilan proses pembelajaran mengunakan sistem
assesment for learning berbasis android. Tahap evaluasi bertujuan untuk
mengetahui kepraktisan dan efektifitas produk ketika digunakan dalam
pembelajaran di kelas. Tahap evaluasi dapat dilakukan dengan memberikan
angket dan tes soal kepada siswa. Angket yang diberikan digunakan untuk
mengetahui produk sistem assesment for learning berbasis android yang telah
dikembangkan sebagai dasar melakukan evaluasi. Tes pada tahap evaluasi ini,
digunakan sebagai alat ukur keberhasilan penggunaan sistem assesment for
learning berbasis android sebagai sistem penilaian belajar secara mandiri.
20
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian pengembangan ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2018/2019 di SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan. Objek penelitian ini adalah
assesmen for learning berbasis android untuk meningkatkan kemampuan belajar
siswa secara mandiri. Pada penelitian ini terdapat dua subjek yaitu, subjek
penelitian dan subjek uji coba lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah para
ahli yang menguji kevalidan assesmen for learning berbasis android yang terdiri
dari dua orang dosen dan satu orang guru mata pelajaran fisika sebagai praktisi.
Subjek uji coba lapangan terdiri dari dua kelas XI IPA sebagai kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Uji coba lapangan dilakukan untuk melihat perbandingan nilai
pretest dan posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol
yang digunakan yaitu seluruh siswa kelas XI IPA 1 dan seluruh siswa kelas XI
IPA 2 sebagai kelas eksperimen untuk melihat efektivitas produk yang
dikembangkan dan beberapa siswa dipilih dengan cluster random sampling
sebagai pengguna yang menilai kepraktisan produk yang meliputi aspek efektif,
aspek interaktif, dan aspek efisien.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian pengembangan ini memiliki dua jenis data, yaitu data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui instrumen angket,
sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui pre-test dan post-test yang digunakan
untuk mengukur kemampuan belajar mandiri siswa.
21
1. Metode Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan memberi seperangkat
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Instrumen angket pada
peneitian ini digunakan untuk pengumpulan data analisis kebutuhan pada produk
yang dikembangkan. Pada tahap pengumpulan informasi, angket digunakan untuk
mengetahui kebutuhan siswa dan guru terhadap penggunaan sistem assesment for
learning berbasis android. Jenis angket yang di gunakan adalah angket tertutup.
Angket tertutup merupakan angket yang pilihan jawabannya ditentukan oleh
pemberi angket dan hanya memiliki dua pilihan jawaban, yaitu "Ya" dan "Tidak".
2. Metode Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data pada saat pengujian produk. Tes yang
digunakan berupa tes soal esai yang dilaksanakan sebelum (pretest) dan setelah
(posttest) proses pembelajaran pada kelas kontrol dan pada kelas eksperimen.
Instrumen tes juga digunakan untuk menguji keefektifan produk yang
dikembangkan.
D. Teknik Analisis Data
Data hasil analisis kebutuhan yang diperoleh dari guru dan siswa digunakan untuk
menyusun latar belakang dan mengetahui tingkat kebutuhan mengenai produk
yang dikembangkan. Analisis data uji validitas ahli yang diperoleh berupa
kesesuaian aspek kontruksi, aspek substansi dan aspek bahasa. Analisis data
22
dilakukan dengan cara menghitung skor yang dicapai seluruh aspek yang dinilai,
kemudian menghitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑃 = Σx
Σ𝑥𝑖 x 100%
Keterangan :
P : persentase kelayakan aspek
∑x : jumlah nilai jawaban responden
∑xi : skor maksimal
Kriteria tingkat kevalidan berdasarkan pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kevalidan
Persentase (%) Kriteria valid
76 – 100 Valid
56 – 75 Cukup Valid
40 – 55 Kurang Valid
0 – 39 Tidak Valid
Sumber: Arikunto (2006 : 276)
Data tingkat keefektifan produk diperoleh melalui tes pada tahap uji coba
lapangan yang dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif produk yang
dihasilkan. Selanjutnya, data uji kepraktisan produk diperoleh dari respon siswa
sebagai pengguna pada tahap uji lapangan. Angket uji kepraktian memiliki empat
pilihan jawaban beserta skor yang ditunjukkan pada Tabel 3.3
23
Tabel 3.3 Skor Jawaban Uji Kepraktisan
Pilihan Jawaban
Angket Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Instrumen yang digunakan memiliki 4 pilihan jawaban. Skor penilaian total uji
kepraktisan dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
skor penilaian = jumlah skor pada instrumen
jumlah nilai skor tertinggi × 100
Hasil dari skor penilaian tersebut, kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah
subyek sampel uji coba dan dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk
menentukan tingkat kepraktisan produk yang dikembangkan berdasarkan
pendapat pengguna. Kategori kepraktisan ditunjukkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Kategori Kepraktisan
Nilai Kepraktisan (%) Kriteria Reabilitas
86 – 100 Sangat Praktis
76 – 85 Praktis
60 – 75 Cukup Praktis
55 – 59 Kurang Praktis
54 Kurang Praktis Sekali
Sumber : Purwanto (2009)
24
a. Nilai Gain
Produk pengembangan dinyatakan layak dan efektif digunakan dalam
pembelajaran, apabila terdapat perbedaan yang signifikan dan terdapat
peningkatan antara pretest dengan posttest atau N-gain lebih besar pada kelas
eksperimen. Menurut Mudrikah (2016), besarnya peningkatan dihitung dengan
rumus N-gain ternormalisasi sebagai berikut.
< 𝑔 >= 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑧𝑒𝑑 𝑔𝑎𝑖𝑛 = 𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Skor maksimum − 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 (8)
Setelah dilakukan perhitungan besarnya N-gain, hasil perhitungan N-gain
kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi seperti pada Tabel
3.5.
Tabel 3.5. Klasifikasi N-gain
Rata-rata N-gain Klasifikasi
<g> ≥ 0,70 Tinggi
0,30 ≤ <g> < 0,70 Sedang
<g> < 0,30 Rendah
Sumber : Mudrikah (2016)
b. Analisis Ukuran Pengaruh (Effect Size)
Effect size merupakan ukuran tentang efek dari suatu variabel satu terhadap
variabel yang lain (Becker, 2000). Ukuran seberapa besar pengaruh penggunaan
sistem assesment for learning berbasis android terhadap peningkatan kemampuan
belajar secara mandiri siswa dapat diketahui dengan perhitungan effect size
dengan menggunakan Cohen’s. Nilai effect size penting untuk dicari sebab p
value hanya memberikan informasi mengenai ada atau tidaknya efek, tetapi jika
25
menggunakan effect size maka informasi yang diperoleh yaitu mengenai besar
ukuran efeknya (Sullivan dan Feinn, 2012). Cara menghitung besarnya effect size
menggunakan rumus Cohen’s, lalu diinterpretasikan berdasarkan kriteria menurut
Cohen (Becker, 2000) pada Tabel 3.6 sebagai berikut.
Tabel 3.6. Interpretasi effect size
Effect Size Interpretasi
d ≥ 0,80 Besar
0,50 < d ≥ 0,80 Sedang
d ≥ 0,50 Kecil
c. Uji Paired Sample T
Paired sample t-test digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel yang ber-
pasangan, yaitu pengujian yang dilakukan pada kelas eksperimen untuk
mengetahui perbedaan hasil pre-test dan post-test terhadap kemampuan belajar
siswa secara mandiri sebelum belajar menggunakan sistem assesment for learning
berbasis android dan setelah menggunakan sistem assesment for learning berbasis
android.
d. Uji Independent Sample T-Test
Independent Sample T-Test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dua
kelompok sampel yang saling bebas, yaitu pengujian untuk menentukan seberapa
efektif perlakuan sampel dengan melihat nilai N-Gain antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Pembuktian adanya perbedaan peningkatan kemampuan
siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen pengguna sistem assesment for
26
learning berbasis android, dilakukan menggunakan analisis independent sample t-
test melalui software statistik. Uji dilakukan berdasarkan perbedaan nilai gain
yang diperoleh siswa.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Produk sistem assesment for learning berbasis android untuk
meningkatkan kemampuan belajar secara mandiri yang dihasilkan terdiri-
dari bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Bagian
pendahuluan berupa cover ( sampul depan), form registrasi, dan informasi
produk. Bagian isi berupa soal-soal interaktif bertipe multiple choice yang
dilengkapi umpan balik ( feedback ) jawaban berupa penguatan pada
jawaban “tepat” dan petunjuk pada jawaban “tidak tepat”, serta posisi
pilihan jawaban (option) “tepat” selalu acak. Bagian penutup berupa
tampilan perolehan total skor dengan kriteria “berhasil” jika skor lebih dari
KKM dan “tidak berhasil” jika skor kurang dari KKM, serta e-mail
laporan rincian pengerjaan soal dan data diri siswa.
2. Kepraktisan sistem assesment for learning berbasis android untuk
meningkatkan kemampuan belajar secara mandiri berada dalam kategori
“praktis”. Kepraktisan produk ditinjau dari respon siswa pada aspek
efektif, interaktif, efisien, dan kemandirian. Artinya produk hasil
pengembangan mudah untuk belajar secara mandiri.
50
3. Keefektifan sistem assesment for learning berbasis android hasil
pengembangan cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan belajar
secara mandiri siswa. Hal tersebut didasarkan pada peningkatan hasil
belajar siswa pada kelas eksperimen yang dinyatakan oleh N-Gain sebesar
0,35, effect size sebesar 0,4697, hasil uji hipotesis Paired Sample T-Test
bahwa terdapat perbedaan kemampuan belajar secara mandiri siswa yang
diukur menggunakan hasil pretest dan posttest siswa dan hasil uji hipotesis
Idependent Sample T-Test yang menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-
rata yang signifikan kemampuan belajar secara mandiri siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi guru, disarankan bahwa sistem assesment for learning berbasis android
dapat dikembangkan dengan mudah dan dimanfaatkan sebagai alat evaluasi
materi pelajaran yang lebih praktis dan sederhana, sehingga guru akan lebih
mudah mengetahui bagian materi yang belum dipahami oleh siswa.
2. Memastikan bahwa perangkat smartphone/tablet memiliki sistem operasi
(OS) android dan telah diinstal aplikasi SWF Player dan Adobe AIR.
3. Bagi peneliti berikutnya disarankan dapat mengembangkan sistem assesment
for learning berbasis android pada materi lainnya untuk membantu
mempermudah siswa dalam belajar secara mandiri dengan lebih fleksibel.
DAFTAR PUSTAKA
Amos, Bajeh O. & Mustapha, M. O. 2012. Computer-based Test Software
System: A Review and New Features. International Journal of Computer
Applications. 55(15), 1-5.
Anshari et.al. 2017. Smartphones usage in the classrooms: Learning aid or
interference? Springer. 22 (6), 3063-3079.
Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Barrs, K. 2011. Mobility in learning: The feasibility of encouraging language
learning on smartphones. Studies in Self-access Learning Journal, 2(3),
228-233
Basuki, I., Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Becker, H. J. 2000. Pedagogical Motivations for Student Computer Use That Lead
to Student Engagement. Educational Technology. 40 (5): 5-17.
Bhardwaj, S. Richa, S., Priyanka C., Preeti, S. 2013. Android Operating Systems.
International Journal of Engineering Technology & Management Research.
1 (1), 147-150.
Cadorin et.al. 2012. Self-directed learning competence assessment within
different healthcare professionals and amongst students in Italy. Nurse
Education in Practice. 12, 153-158.
Calimag, J. N., et. al. 2014. Ubiquitous Learning Environment Using Android
Mobile Application. IMPACT: International Journal of Research in
Engineering & Technology (IMPACT: IJRET). 2 (2), 119-128.
Chan, J. C., & Lam, S. F. 2010. Effects of different evaluative feedback on
students’ self-efficacy in learning. Instructional Science, 38(1), 37-58.
Cohen. M. T. 2012. The importance of self.regulated for college student learning.
College Student Journal. 46(4), 892-902.
Du, Fengning. 2013. Student Perspectives of Self-Directed Language Learning:
Implications for Teaching and Research. International Journal for the
Scholarship of Teaching and Learning. 7 (2), 1-16.
Gandhewar, N. & Rahila S. Google Android: An Emerging Software Platform For
Mobile Devices. International Journal on Computer Science and
Engineering (IJCSE). 12-17.
Gilski, P. & Jacek Stefanski. 2015. Android OS: A Review. TEM Journal. 4 (1),
116-120.
Haryanto, H. U. K. 2016. E-Learning Program Adoption: Technology Acceptance
Model Approach. Proceeding the 2nd International Conference on Teacher
and Training Education Sebelas Maret University. 2 (1): 616-622.
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ictte/issue/current
Hong, B., Haefner, L., & Slekar, T. 2011. Faculty attitudes and knowledge toward
promoting self-determination and self-directed learning for college students
with and without disabilities. International Journal of Teaching and
Learning in Higher Education. 23 (2), 175–185.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online. Telepon seluler. [online].
Tersedia: https://kbbi.web.id/telepon. Diakses 20 Februari 2018.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online. Sistem. [online]. Tersedia:
https://kbbi.web.id/ sistem. Diakses 15 September 2019.
Ketheeswaran, K. & T. Mukunthan. 2016. Usage of the Smart Phones for
Learning Purposes by Students Who Follows ‘Diploma in Commonwealth
Youth Development Programmes’ in the Colombo And Batticaloa Centres
of the Open University of Sri Lanka. IOSR Journal Of Humanities And
Social Science (IOSR-JHSS). 21 (5), 75-78.
Kuyoro, S. O., G. U. Mamimor, R. U. Kanu a, O. Akande. 2016. The Design and
Implementation of a Computer Based Testing System. Journal of Applied
Computation (MEAS). 01 (01) 01-07.
Martono, Kurniawan T. & Nurhayati, Oky Dwi. 2014. Implementation Of
Android Based Mobile Learning Application As A Flexible Learning
Media. International Journal of Computer Science Issues. 11 (1), 168-174.
Mudrikah, A. 2016. Problem-Based Learning Associated by Action-Process-
Object-Schema (APOS) Theory to Enhance Students’ High Order
Mathematical Thinking Ability. International Journal of Research in
Education and Science (IJRES). 2 (1), 125- 135.
Narmatha, M. & S. Venkata K. 2016. Study on Android Operating System And Its
Versions. International Journal of Scientific Engineering and Applied
Science (IJSEAS). 2 (2), 439-445.
Nasir, Mohamad. 2017. Smartphone Rakyat Indonesia. [online]. Tersedia:
https://ristekdikti.go.id/smartphone-rakyat-indonesia-2/. Cikarang,-11-
Januari-2017-Siaran Pers. Diakses 25 Februari 2018.
Ng et. al. 2017. The Relationship Between Smartphone Use and Academic
Performance: A Case of Students in a Malaysian Tertiary Institution.
Malaysian Online Journal of Educational Technology (MOJET). 5 (4), 58-
70.
Pedder, D. & Mary, J. 2012. Professional Learning as a Condition for Assesment
for Learning. Assesment and Learning. 3 (2), 33-48.
Prabjandee, Denchai & Mahachart, Inthachot. 2013. Self-Directed Learning
Readiness of College Students in Thailand. Journal of Educational
Research and Inovation (Spring). 2 (1), 1-11.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.
R., JImoh, G., Yussuff, M. A., Akanmu, M. A., Enikuomehin, A. O. & Salman, I.
R. 2013. Acceptability Of Computer Based Testing (Cbt) Mode For
Undergraduate Courses In Computer Science. Journal of Science,
Technology, Mathematics and Education (JOSTMED). 9 (2), 11-20.
Schuwirth, L. W. T., & Cess, P. M. V. D. V. 2011. Programmatic Assesment:
From Assesment of Learning to Assesment for Learning. Medical Teacher.
2 (33), 478-485.
Stiggins, R. J. 2010. Assesment Crisis: The Absence Of Assesment FOR
Learning. A Special Section On Assesment. 7 (1), 19-28.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Alfabeta: Bandung.
Sullivan, G dan Feinn R. 2012. Using Effect Size – or Why the P Value Is Not
Enough. Journal of Graduate Medical Education. 279 – 282.
Syahrul. 2009.Keefektifan Penerapan Model Asesmen Autentik Terintegrasi
dalam Pembelajaran Praktikum Pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
FT-Universitas Negeri Makassar. Jurnal MEDTEK, 1 (2).
Temitayo, F. M., Adigun A. A., Oke A. O. 2013. Computer-Based Test (Cbt)
System For University Academic Enterprise Examination. International
Journal Of Scientific & Technology Research. 2 (8), 336-342.
Torabia, N., Gholamreza A., AzarBahrami. 2013. A study on self-directed
learning among preliminary school teachers in Esfahan. Procedia - Social
and Behavioral Sciences ( ELSEVIER). 83, 219–223.