Penetapan Kadar tanin

22
PENETAPAN KADAR KOLESTROL I. Tujuan Percobaan Mengenal dan Memiliki keterampilan dalam mempraktekkan alat pemeriksaan kolestrol. II. Teori Dasar II.A Lipid Plasma Lipid plasma yang utama adalah kolesterol, trigliserida , fosfolipid dan asam lemak bebas tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan molekul lipid tersebut perlu dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut air. (Departemen Farmakologi dan Terapeutik. Hal 374) Pada lipoprotein menunjukkan bahwa pada inti terdapat ester kolesterol dan trigliserida, dikelilingi oleh fosfolipid, kolesterol non ester dan apolipoprotein. Zat-zat tersebut beredar dalam darah sebagai lipoprotein larut plasma. Lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid dari tempat sintesisnya menuju tempat penggunannya. Apolipoprotein berfungsi mempertahankan struktur lipoprotein dan mengarahkan metabolism lipid tersebut. Diagnosis hiperlipidemia aterogenik yang tepat membutuhkan penentuan abnormalitas lipoprotein yang spesifik dan pengobatan diarahkan untuk memperbaiki kelainan lipoprotein, bukan hanya menurunkan kadar total kolesterol dan trigliserida plasmanya saja.

Transcript of Penetapan Kadar tanin

Page 1: Penetapan Kadar tanin

PENETAPAN KADAR KOLESTROLI. Tujuan Percobaan

 Mengenal dan Memiliki keterampilan dalam mempraktekkan alat pemeriksaan kolestrol.

II.     Teori Dasar

II.A     Lipid Plasma

Lipid plasma yang utama adalah kolesterol, trigliserida , fosfolipid dan asam lemak bebas

tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan

molekul lipid tersebut perlu dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut

air. (Departemen Farmakologi dan Terapeutik. Hal 374)

Pada lipoprotein menunjukkan bahwa pada inti terdapat ester kolesterol dan trigliserida,

dikelilingi oleh fosfolipid, kolesterol non ester dan apolipoprotein. Zat-zat tersebut beredar

dalam darah sebagai lipoprotein larut plasma. Lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid dari

tempat sintesisnya menuju tempat penggunannya. Apolipoprotein berfungsi mempertahankan

struktur lipoprotein dan mengarahkan metabolism lipid tersebut. Diagnosis hiperlipidemia

aterogenik yang tepat membutuhkan  penentuan  abnormalitas lipoprotein yang spesifik dan

pengobatan diarahkan untuk memperbaiki kelainan lipoprotein, bukan hanya menurunkan kadar

total kolesterol dan trigliserida plasmanya saja.     

Berdasarkan densitasnya Lipoprotein terbagi menjadi 5 golongan besar (Departemen

Farmakologi dan Terapeutik. Hal 375-377)

a.         Kilomikron

Lipoprotein dengan berat molekul terbesar ini lebih dari 80% komponennya terdiri dari

trigliserida dan kurang dari 5% kolesterol ester. Kilomikron membawa trigliserida dari makanan

ke jaringan lemak dan otot rangka, juga membawa kolesterol makanan ke hati. Trigliserida dari

kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh lipoprotein lipase (LPL), sehingga diameter

lipoprotein mengecil. Komponen lipid permukaan dan apoprotein ditransfer ke HDL; kilomikron

remnant mengalami endositois lewart reseptor di hepatosit. Kilomikronemia pasca makan

(postprandial) mereda 8-10 jam sesudah makan. Adanya kilomikron dalam plasma sewaktu

puasa, dianggap abnormal.

Page 2: Penetapan Kadar tanin

b.        Very Low Density  Lipoprotein (VLDL)

Lipoprotein ini terdiri dari 60 % trigliserida (endogen) dan 10-15% kolesterol. VLDL

disekresi oleh hati untuk mengangkut trigliserida ke jaringan perifer. Trigliserida VLDL

dihidrolisis oleh LPL menghasilkan asam lemak bebas untuk disimpan dalam jaringan adipose

dan bahan oksidasi di jantung dan otot skelet. Sebagian VLDL remnant akan diubah menjadi

LDL, sehingga dapat terjadi peningkatan kadar LDL serum mengikuti penurunan

hipertrigliserida . Karena asam lemak bebas dan gliserol dapat disintesis dari karbohidrat , maka

makanan kaya karbohidrat akan meningkatkan VLDL.   

c.         Intermediate Density Lipoprotein (IDL)

IDL ini kurang mengandung trigliserida (30%), lebih banyak kolestrol (20%) dan relatif

lebih banyak mengandung apolipoprotein B dan E. IDL adalah zat perantara yang terjadi

sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL,tidak terdapat dalam kadar yang besar kecuali bila

terjadi hambatan konversi lebih lanjut. Bila terdapat dalam jumlah banyak IDL akan terlihat

sebagai kekeruhan pada plasma yang didinginkan meskipun ultrasentrifugasi perlu dilakukan

untuk memastikan adanya IDL.

d.        Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar pada manusia(70% total).

Partikel LDL mengandung trigliserida sebanyak 10% dan kolesterol 50%. Jalur utama

katabolisme LDL berlagsung lewat receptor-mediated endocytosis di hati dan sel lain. Ester

kolestrol dari inti LDL dihidrolisis menghasilkan kolesterol bebas untuk sintesis sel membran

dan hormon steroid.

e.         High Density Lipoprotein (HDL)

HDL dapat subklasifikasikan ke dalam HDL1,HDL2,HDL3 dan berdasarkan

kandungan ApoA-1 dan ApoA-II nya. Metabolisme HDL kompleks dan terdapat  petunjuk

bahwa Apo-AI plasma yang merupakan apoprotein utama HDL merupakan invers

predictor untuk resiko penyakit jantung koroner yang lebih baik daripada kadar HDL. Kadar

HDL kira-kira sama antara pria dan wanita sampau pubertas, kemudian menurun pada pria

sampai 20% lebih rendah daripada kadar pada wanita. Kadar HDL menurun pada kegemukan,

perokok, pasien diabetes yang tidak terkontrol  dan pada pemakai kombinasi estrogen–

progestrin.HDL merupakan lipoprotein protektif yang menurunkan risiko penyakit jantung

koroner.

Page 3: Penetapan Kadar tanin

II.b  Kolesterol

Kolesterol adalah  senyawa yang memiliki inti steroid yang tidak larut air tetapi larut

dalam pelarut organik. Kolesterol membentuk lipoprotein dengan lipid lain dalam plasma

sehingga dapat larut dalam plasma tersebut.

Kolesterol diperlukan tubuh untuk membentuk membrane sel, hormone adrenal, hormon

steroid, dan garam-garam empedu. Kolesterol berasal dari 2 sumber yaitu dari endogen dan

eksogen. Kolesterol endogen adalah kolesterol yang dibentuk oleh tubuh secara fisiologis di hati

dari asetil Koenzim-A melalui 3-hidroksi-metilglutaril-koenzim-A (HMGCoA), sedangkan

kolesterol eksogen adalah kolesterol yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi.

II.c  Metabolisme Kolesterol

Gambar 2. Metabolisme Kolesterol

            Kolesterol diserap dari usus dan digabung ke dalam kilomikron yang dibentuk di dalam

mukosa. Setelah kilomikron melepaskan Trigliseridnya di dalam jaringan adiposus, maka sisa

kilomikron membawa kolesterol  ke dalam hati. Hati dan jaringan lain juga mensintesis

kolesterol. Sejumlah kolesterol di dalam hati di ekskresikan di dalam empedu, keduanya dalam

bentuk bebas dan sebagai  asam empedu. Sejumlah kolesterol empedu diserap kembali ke usus.

Kebanyakan kolesterol di dalam hati digabung ke dalam VLDL dan semuanya bersirkulasi

didalam kelompok lipoprotein. Umpan balik kolesterol menghambat sintesisnya sendiri dengan

menghambat hidroksi-metilglutaril-KoA reduktase, enzim yang mengubah β-hidroksi-β-

metilglutaril-KoA ke asam mevalonat sehingga bila masukan kolesterol diet tinggi, maka sintesis

Page 4: Penetapan Kadar tanin

kolesterol hati menurun serta sebaliknya tapi kompensasi umpan balik tidak lengkap, karena diet

yang rendah dalam kolesterol dan lemak jenuh menyebabkan penurunan dalam kolesterol darah

yang bersirkulasi.

II.d            Kelainan Akibat Kolesterol

a.                Penyakit Jantung Koroner

Aterosklerosis sebagai pangkal mula terjadinya penyakit jantung koroner mempunyai penyebab

yang multifaktoral meliputi gangguan metabolisme lemak, hipertensi, diabetes mellitus,

kegemukan , merokok, kekurangan aktivitas fisik dan stress.Dari penelitian epidermatologis

terbukti bahwa gangguan metabolisme lemak merupakan faktor sentral terhadap penyebab

perkembangan terjadinya penyakit jantung koroner.

        Kolesterol merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner. Jika kadar kolesterol di dalam

darah melebihi dari nilai normal, maka risiko terjadinya penyakit jantung koroner akan lebih

besar. Kelebihan kolesterol dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding

pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal

sebagai aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah).(http://www.majalah-

farmacia.com/rubrik/category_news.asp?IDCategory=25)

Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai darah ke

otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai angina. Dan

bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot jantung yang disebut infark miokard. Jika

infark miokard meluas, maka akan timbulah gagal jantung.

Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya penyakit jantung

adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl), memiliki penyakit tekanan darah

tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam pengobatan). Selain itu penyakit jantung

berisiko lebih tinggi pada usia  45 tahun (pria) dan 65 tahun (wanita), yang diketahui memiliki

riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung.

   Adapun gejala penyakit jantung adalah:

  Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar ) di dada yang dapat

menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung

  Tercekik atau sesak

  Berlangsung lebih dari 20 menit.

Page 5: Penetapan Kadar tanin

  Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan

  Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan aktivitas

b.      Diabetes Mellitus

Diabetes merupakan suatu keadaan dimana kadar gula darah melebihi batas normal.

Diabetes ini juga merupakan faktor risiko terhadap PJK. Bila kadar gula darah naik dan

berlangsung lama, maka akan memicu terjadinya aterosklerosis pada arteri koroner. Pasien

dengan diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia yang masih muda. Diabetes

yang tidak terkonrol dengan kadar glukosa yang tinggi cenderung meningkatkan kadar kolesterol

dan trigliserida. Bentuk kolesterol LDL pada penderita diabetes lebih padat dengan ukuran yang

lebih kecil yang sering disebut Small Dense LDL, sehingga mudah sekali masuk kedalam lapisan

pembuluh darah yang lebih dalam. Bentuk kolesterol LDL ini lebih jahat lagi karena lebih

bersifat aterogenik (lebih mudah menempel pada pembuluh darah dan lebih mudah membentuk

plak).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol

a.      Jenis kelamin

Pria mempunyai resiko kadar kolesterol lebih tinggi daripada wanita.

b.      Umur

Semakin betambah umur bertambah kadar kolesterol di dalam darah, semestinya semakin

tinggi faktor resiko. Resiko paling tinggi pda umur 40 ke atas.

c.       Keturunan atau Faktor genetic

Hiperkolesterolemia dapat merupakn faktor genetik.

d.      Kegemukan atau obesitas

Penumpukan lemak pada jaringan tubuh memerlukan penggunaan kolesterol yang lebih

tinggi pula.

e.       Gula darah atau Diabetes Mellitus

Apabila tidak diobati dapat menyebabkan kadar kolesterol dalam darah tinggi.

f.       Hormon Tiroid dan Estrogen

Hormon ini dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah

Page 6: Penetapan Kadar tanin

II.e Pengobatan hyperlipidemia

1. pengaturan diet

Dianjurkan makan makanan rendah kolestrol (<300mg/hari), rendah lemak total (<30 % dari

kalori)dan rendah lemak jenuh (<10% dari kalori).

Pedoman terapi

Berdasarkan Natoinal Cholesterol Education Program 2001 untuk dewasa

Kadar yang ingin

dicapai mg/dl

Kadar batas hingga

tinggi (mg/dl)

Kadar tinggi (mg/dl)

Kolestrol total <200 200 – 239 >240

LDL <130 130 – 159 >160

HDL

Pria

Wanita

>40

>50

>60

Trigliserida <150 150 – 190 >200

2. menghilangkan faktor resiko

Bila individu dengan hperlipoproteinemia dip[acu oleh beberapa penyakit lain seperti , DM,

pecandu alcohol ,atau hipotiroidisme maka penyakit tersebut perlu di obati.

Page 7: Penetapan Kadar tanin

3. Pemberian obat

Penyakit, profil, lipid dan obatnya

Jenis penyakit Fenotipe

lipoprotein

Peningkatan

hipoprotein

Kadar lipid

plasma

(ml/dL)

T=

Trigliserida

K=

kolestrol

Pilihan

pertama

Obat lain-

lain

Monogenic

Defisiensi lipoprotein

lipase/kofakktor

I.V Kilomikron,

VLDL

T= >750

K= 500

Asam

nikotinat

fibrat

Disbetalipoproteinemia

tipe III familial

III VLDL

remanat ,

Idiomikron,

remnant

T=250- 500

K= 250-500

Fibrat

(gemfibrozil)

Asam

nikotinat

Hiperkolestrolemia

famelian (heterozigot)

IIa LDL T= !00

K=275-500

Statin ±

resain

Asam

nikotinat ±

resain

probukol

Hipertrigliseridemia

familial

IV VLDL,

kilomikron

T= 250 -

750

K=200

Asam

nikotinat.

gemifribrozil

Fibrat

Hiperlipedimia

multiple

IIB VLDL &

LDL

T= 250-750

K= 250 -

500

Asam

nikotinat,

gemifribrozil

Fibrat,

resain,

ezetibe

Multifactorial

Hiperkolestrolepidemia

poliogemik

IIa LDL T=100

K=250-350

Resain,

statin

Probukol,

β-

Page 8: Penetapan Kadar tanin

sitosterol,

neomisin

Hipertrigliseridemia I.V VLDL T= >750

K= 200

gemifribrozi Asam

nikotinat,

fibrat

*Drugs Affecting Lipoprotein Metabolism berdasarkan Nasional Cholestrol Education

Program

Drug ClassAgents and Daily

Doses

Lipid/Lipoprotein

EffectsSide Effects Contraindications

HMG CoA

reductase

inhibitors

(statins)

Lovastatin (20-80

mg), Pravastatin

(20-40 mg),

Simvastatin (20-80

mg), Fluvastatin

(20-80 mg),

Atorvastatin (10-80

mg), Cerivastatin

(0.4-0.8 mg)

LDL-C    18-55%

HDL-C     5-15%

TG          7-30%

Myopathy

Increased liver

enzymes

Absolute:

Active or chronic

liver disease

Relative:

Concomitant use

of certain drugs*

Bile acid

Sequestrants

Cholestyramine (4-

16 g) Colestipol (5-

20 g) Colesevelam

(2.6-3.8 g)

LDL-C    15-30%

HDL-C     3-5%

TG        No change

or increase

Gastrointestinal

distress

Constipation

Decreased

absorption of

other drugs

Absolute:

dysbeta-

lipoproteinemia

TG >400 mg/dL

Relative:

TG >200 mg/dL

Nicotinic acid Immediate release

(crystalline)

nicotinic acid (1.5-3

gm), extended

release nicotinic

LDL-C     5-25%

HDL-C    15-35%

TG        20-50%

Flushing

Hyperglycemia

Hyperuricemia

(or gout)

Upper GI

Absolute:

Chronic liver

disease

Severe gout

Page 9: Penetapan Kadar tanin

acid (Niaspan ®) (1-

2 g), sustained

release nicotinic

acid (1-2 g)

distress

Hepatotoxicity

Relative:

Diabetes

Hyperuricemia

Peptic ulcer

disease

Fibric acids

Gemfibrozil (600

mg BID)

Fenofibrate (200

mg) 

Clofibrate (1000 mg

BID)

LDL-C     5-20%

(may be increased in

patients with high

TG)

HDL-C    10-20%

TG        20-50%

Dyspepsia

Gallstones

Myopathy

Absolute:

Severe renal

disease

Severe hepatic

disease

* Cyclosporine, macrolide antibiotics, various anti-fungal agents, and cytochrome P-450

inhibitors (fibrates and niacin should be used with appropriate caution).

III. Cara percobaan

1. Bahan dan Alat

a. Bahan : kapan beralkohol, plester, betadine,

b. Alat : kolestrol meter, gunting

2. Cara percobaan

a. Probandus (penderita) diminta puasa selama 7-8 jam sebelum diukur kolestrolnya

sebagai kolesterol (a)

b. Prondus diukur kolestrolnya setelah puasa 7-8 jam

c. Probandus setelah b disuruh makan dan minum

d. Setelah 2jam dar c probandus diukur kolestrolnya sebagai kolestrol (b)

e. Masing – masing mahasiswa melakukan pengukuran dan sebagai probandus

f. Data di catat

g. Buat laporan tiap kelomplok satu

Page 10: Penetapan Kadar tanin

IV. Hasil Praktikum

a. Kadar kolestrol puasa : 288 mg/dL

b. Kadar kolestrol tidak puasa: 225 mg/dL

V. Pembahasan

Pada praktikum ini probandus yang sudah diminta puasa selama 7-8 jam diambil

darahnya yang mana untuk uji kadar kolestrol. Dengan cara, jari tangan yang sudah di bersihkan

dengan alcohol di tusuk menggunakan jarum tembak steril (lancer blood) yang mana nantinya

akan mengeluarkan darah dan darah itu yang dipakai pada kolesterol meter. Dengan Kolesterol

meter secara otomatis kita akan mengetahui hasil dari kadar kolesterol. Dari hasil praktikum ini

di dapati hasil kadar kolesterol puasa sebesar 288mg/dL dan sewaktu atau tidak puasa 225mg/dL.

Dan disini dapat disimpulkan bahwa kadar kolesterol probandus tergolong tinggi. setelah di

tanyakan ke probandus, beberapa harinya sebelum probandus makan makanan yang mengandung

lemak, berkolesterol tinggi (pola makan yang tidak sehat) dan juga tidak pernah

olahraga.otomatis dengan gaya hidup yang tidak sihat seperti ini bias menjadi pencetus kadar

kolestrol tinggi. Dan olahraga sendiri sebenarnya bisa membakar lemak- lemak yg dapat

merugikan tubuh. Adapun kadar kolesterol setelah puasa turun menjadi 225mg/dL hanya dengan

jarak 1jam itu dikarenakan probandus sendiri tidak makan makanan yang berlemak, dan juga

probandus sendiri melakukan gerakan-gerakan yang mana itu bisa membantu mengurangi lemak

yang menimbun (disini masih dalam garis batas yang tinggi), dikarenakan membandingkan

dengan literature kolestrol total.

Nasional Cholestrol Education Program Total Cholesterol

<200 Desirable

200-239 Borderline High

240 High

Disini dapat di sarankan kepada probandus Untuk diet menurunkan kadar trigliserida dapat

mulai dengan :

Page 11: Penetapan Kadar tanin

Perbanyak makanan tinggi protein tak berlemak

Ganti karbohidrat dengan nilai glikemik tinggi dengan karbohidrat berglikemik rendah.

Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran segar yang mengandung serat tinggi.

Ganti konsumsi lemak jenuh dan trans dengan lemak yang baik.

Turunkan total lemak makanan sampai 20%-30% dari kalori.

Kurangi kalori untuk menurunkan berat badan dan pertahankan berat badan yang ideal.

( tapi disini probandus tidak perlu, karena probandus tidak gemuk)

Berolah raga minimal 30 menit per hari.

Penatalakasaan hiperkolestrolemia sendiri ,untuk pemberian obat dilakukan dengan diet

selama 3-6 bulan, apabilan tanpa hasil yang memadai dapat diterapi menggunakan obat. Terapi

hipolipidemik dianggap penting karena mempengaruhi dan mencegah komplikasi aterosklerosis.

Disini si pasien dapat di terapi dengan gol HMG CoA reductase inhibitors (statins) : Lovastatin

(20-80 mg), Pravastatin (20-40 mg), Simvastatin (20-80 mg) dimana untuk menurunkan kadar

kolestrol dalam darah.

VI. KESIMPULAN

Dalam praktikum ini mahasiswa dapat melakukan dan mengerti bagaimana menentukan

kadar kolesterol dalam darah probandus. Dan didapati hasil kadar kolesterol puasa : 288mg/dL,

sesudah puasa 225mg/dL biasa dikatakan kadar kolesterol probandus disini tidak normal atau

bisa dikatakan tinggi.

Page 12: Penetapan Kadar tanin

Daftar Pustaka :

Anonym ,2001, National Cholestrol Education Program

Anonym ,2007, Departemen Farmakologi dan Terapeutik ,Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, Jakarta

Sunyoto, 2014,Buku Petunjuk Praktikum Farmakologi, Stikes Muhammadiyah Klaten.

Klaten

Page 13: Penetapan Kadar tanin

1. Kolesterol adalah  senyawa yang memiliki inti steroid yang tidak larut air tetapi larut

dalam pelarut organik. Kolesterol membentuk lipoprotein dengan lipid lain dalam

plasma sehingga dapat larut dalam plasma tersebut.

2. a. . Mekanisme kerja Gemfibrozil

Gemfibrozil adalah senyawa yang mampu mengatur lipid plasma, dengan jalan

menurunkan kadar trigliserida serum, kolesterol total, kolesterol VLDL (Very Low

Density Lipoprotein ), kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) dan

meningkatkan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein). Gemfibrozil

menurunkan kolesterol VLDL dengan jalan menghambat pembentukan dan

meningkatkan pembersihan apolipoprotein B sebagai pembawa VLDL sehingga

kadar VLDL berkurang dan meningkatkan kolesterol HDL dengan jalan

meningkatkan subtraksi HDL2 dan HDL3 serta apolipoprotein AI dan AII. Kadar

kolesterol HDL yang rendah dan kolesterol LDL yang tinggi merupakan faktor

yang mendukung timbulnya penyakit jantung, dan Helsinki Heart Study

menunjukkan terapi dengan gemfibrozil menurunkan secara nyata kadar

kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida total serta meningkatkan kolesterol

HDL.

c. Mekanisme kerja Simvatatin

Mekanisme kerja dari metabolit aktif tersebut adalah dengan cara menghambat

kerja 3-Hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A reduktase),

dimana enzim ini mengkatalisa perubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat

yang merupakan langkah awal dari sintesa kolesterol.

Page 14: Penetapan Kadar tanin

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

Disusun oleh :

Nonik Widhie Hastutie (123042)

Nurjanah Siti A (123043)

Oky Irjayanto (123044)

Rahayu Restiyani (123045)

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

2014 / 2015

Page 15: Penetapan Kadar tanin