OBSTRUKSI USUS

30
OBSTRUKSI USUS OBSTRUKSI USUS

Transcript of OBSTRUKSI USUS

Page 1: OBSTRUKSI USUS

OBSTRUKSI USUSOBSTRUKSI USUS

Page 2: OBSTRUKSI USUS

Obstruksi Usus Obstruksi Usus

Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan ( apapun penyebabnya) aliran normal isi usus. ( apapun penyebabnya) aliran normal isi usus.

Terjadi ketika Terjadi ketika ada rintangan ada rintangan aliran normal dari isi usus, aliran normal dari isi usus, atau atau ada hambatan ada hambatan rangsangan saraf untuk terjadinya rangsangan saraf untuk terjadinya peristaltik ( illeus paralitik) atau adanya blockade ( illeus peristaltik ( illeus paralitik) atau adanya blockade ( illeus mekanik). mekanik).

• Obstruksi usus dapat akut ataupun kronik, parsial ataupun total.

• Obstruksi usus kronik biasanya mengenai kolon sebagai akibat karsinoma dan perkembangannya lambat.

• Sebagian besar obstruksi usus mengenai usus halus. • Ostruksi usus total merupakan kegawatan abdomen

yang memungkinkan terjadinya kematian bila tidak mendapatkan penanganan cepat.

Page 3: OBSTRUKSI USUS

Jenis ObstruksiJenis Obstruksi

1.1. Illeus paralitik / Fungsional ( illeus adinamik) Illeus paralitik / Fungsional ( illeus adinamik) Peristaltik usus dihambat sebagai akibat pengaruh toksin atau Peristaltik usus dihambat sebagai akibat pengaruh toksin atau

trauma saraf otonom.trauma saraf otonom.

2. Obstruksi mekanik. 2. Obstruksi mekanik. Terdapat obstruksi intralumen atau obstruksi mural tekanan Terdapat obstruksi intralumen atau obstruksi mural tekanan

ekstrinsik. ekstrinsik. Obstruksi mekanik digolongkanObstruksi mekanik digolongkan

Obstruksi mekanik simpleksObstruksi mekanik simpleks Hanya terdapat satu tempat obstruksi; Hanya terdapat satu tempat obstruksi;

Obstruksi mekanik lengkung tertutupObstruksi mekanik lengkung tertutup Minimal 2 tempat obstruksi. Minimal 2 tempat obstruksi. Obstruksi lengkung tertutup tidak dapat didekompresi Obstruksi lengkung tertutup tidak dapat didekompresi Cepat terjadi peningkatan tekanan intra lumen dan Cepat terjadi peningkatan tekanan intra lumen dan

mengakibatkan penekanan pembuluh darah yang mengakibatkan penekanan pembuluh darah yang berakhir dengan iskemia dan infark ( Strangulasi)berakhir dengan iskemia dan infark ( Strangulasi)

Page 4: OBSTRUKSI USUS

Sebagian dari obstruksi mekanik terjadi Sebagian dari obstruksi mekanik terjadi pada usia pertengahan dan orang tua. pada usia pertengahan dan orang tua.

Bayi dan anak biasanya terjadi akibat Bayi dan anak biasanya terjadi akibat intusususepsi atau invaginasi, benda intusususepsi atau invaginasi, benda asing dan kelainan kongenital. asing dan kelainan kongenital.

Obstruksi usus 85 % terjadi dalam usus Obstruksi usus 85 % terjadi dalam usus halus dan sisanya terjadi diusus besar.halus dan sisanya terjadi diusus besar.

Page 5: OBSTRUKSI USUS
Page 6: OBSTRUKSI USUS

ETIOLOGIETIOLOGI

1.1. OBSTRUKSI NON MEKANIK (FUNGSIONAL) ATAU OBSTRUKSI NON MEKANIK (FUNGSIONAL) ATAU ILLEUS ADINAMIK ILLEUS ADINAMIK

Peritonitis, atonia usus dan penumpukan gas. Peritonitis, atonia usus dan penumpukan gas. Atonia usus dan penumpukan gas sering menyertai Atonia usus dan penumpukan gas sering menyertai

keadaan trauma khususnya setelah fraktur iga dan tulang keadaan trauma khususnya setelah fraktur iga dan tulang belakang. belakang.

Terhambatnya refleks peristaltik akibat tersentuh Terhambatnya refleks peristaltik akibat tersentuh tangan pada saat pembedahan.tangan pada saat pembedahan.

Sepsis, hypokalemia dan iskemia usus sering Sepsis, hypokalemia dan iskemia usus sering berperan dalam menimbulkan paralitik.berperan dalam menimbulkan paralitik.

Page 7: OBSTRUKSI USUS

2.2. Obstruksi mekanikObstruksi mekanik Perlekatan dari pembedahan sebelumnyaPerlekatan dari pembedahan sebelumnya Tumor dan atau karsinomaTumor dan atau karsinoma VolvulusVolvulus Inkarserasi hernia inguinalis/femoralisInkarserasi hernia inguinalis/femoralis Intususepsi/invaginasi pada bayi dan anakIntususepsi/invaginasi pada bayi dan anak Pada bayi dan anak sering dijumpai penyebab lain Pada bayi dan anak sering dijumpai penyebab lain

berupa adanya benda asing dan kelainan kongenitalberupa adanya benda asing dan kelainan kongenital Fekal impactionFekal impaction Peradangan / infeksi usus. Peradangan / infeksi usus.

Page 8: OBSTRUKSI USUS

PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI

Persitaltik Berhenti

Penumpukan gas dan cairan ( 8 lt/hr air disekresi

dr usus dan lambung)

Tekanan Intra lumen meningkat

Permiabilitas meningkakt

Iskemia

Nekrosis

Absorbsi Toksin

Absorbsi bakteri

Pergerakan Diafragma Tdk

Bebas

Gangguan Ventilasi

Paru

Kandung Kemih tertekan Retensio

Obstruksi

Total

Partial

Obstipasi

Konstipasi

Page 9: OBSTRUKSI USUS

Muntah (akibat lumen usus tersumbat)

Kehilangan ion hidrogen dan kalium dari lambung serta

menurunkan klorida dan kalium dalam darah.

Memungkinkan terjadinya alkalosis

metabolik.

Kehilangan banyak cairan dan elektrolit.

Dehidras

Hypotensi, penurunan curah jantung, penrurunan perfusi

jaringan dan asidosis metabolik

Page 10: OBSTRUKSI USUS

TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALAGejala yang utama pada obstrksi Gejala yang utama pada obstrksi

mekanikmekanikNyeri Abdomen Nyeri Abdomen MuntahMuntahKonstipasi absolut dan peregangan Konstipasi absolut dan peregangan

abdomenabdomenPada obstruksi adinamik Pada obstruksi adinamik

Biasanya nyeri tidak menyolokBiasanya nyeri tidak menyolokAda gambaran kekhasan berupa perut Ada gambaran kekhasan berupa perut

tegang. tegang.

Page 11: OBSTRUKSI USUS

Rasa nyeri abdomen pada kasus obstruksi biasanya Rasa nyeri abdomen pada kasus obstruksi biasanya bergelombang (kolik) dengan sifat nyeri seperti kejang bergelombang (kolik) dengan sifat nyeri seperti kejang dan terletak diarea umbilikualis. dan terletak diarea umbilikualis.

Frekuensi muntah tergantung letak daripada obstruksi. Frekuensi muntah tergantung letak daripada obstruksi. Obstruksi pada usus bagian atas akan menimbulkan respon Obstruksi pada usus bagian atas akan menimbulkan respon

muntah lebih nyata dibanding dengan obstruksi usus bagian muntah lebih nyata dibanding dengan obstruksi usus bagian bawah. bawah.

Bahan muntahan dapat bervariasi tergantung letak Bahan muntahan dapat bervariasi tergantung letak obstruksi. obstruksi. Bahan muntahan dapat bercampur dengan feses dan cairan Bahan muntahan dapat bercampur dengan feses dan cairan

kandung empedu. kandung empedu. Konstipasi absolut sering terjadi bila obstruksi pada usus Konstipasi absolut sering terjadi bila obstruksi pada usus

besar, walaupun masih ada kemungkinan terjadi flatus besar, walaupun masih ada kemungkinan terjadi flatus dan buang air besar (feses) pada awal obstruksi usus dan buang air besar (feses) pada awal obstruksi usus halus.halus.

Page 12: OBSTRUKSI USUS

DIAGNOSTIKDIAGNOSTIK

Test diagnostik dengan menggunakan foto polos abdomEn Test diagnostik dengan menggunakan foto polos abdomEn kalau perlu dengan barium enema. kalau perlu dengan barium enema. Hasil foto akan mengindikasikan letak obstruksi. Hasil foto akan mengindikasikan letak obstruksi. Ketika terjadi dehidrasi akan terjadi penurunan Sodium dan Ketika terjadi dehidrasi akan terjadi penurunan Sodium dan

potasium. potasium.

Page 13: OBSTRUKSI USUS

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN Koreksi keseimbangan caian dan elektrolitKoreksi keseimbangan caian dan elektrolit hilangkan peregangan dan muntah dengan dekompresihilangkan peregangan dan muntah dengan dekompresi perbaiki peritonitis dan syok bila ada perbaiki peritonitis dan syok bila ada hilangkan obstruksi untuk memperbaiki kleangsungan fungsi hilangkan obstruksi untuk memperbaiki kleangsungan fungsi

usus kedalam kondisi normal.usus kedalam kondisi normal. illeus paralitik hanya perlu pengobatan dekompresi intubasi saja. illeus paralitik hanya perlu pengobatan dekompresi intubasi saja. kebanyakan Obs mekanis, tindakan pembedahan adalah kebanyakan Obs mekanis, tindakan pembedahan adalah

tindakan bedah adalah pilhan satu-satunya yang dapat tindakan bedah adalah pilhan satu-satunya yang dapat menyelesaikan masalah. menyelesaikan masalah.

Tindakan pembedahan segera dilakukan untuk mencegah Tindakan pembedahan segera dilakukan untuk mencegah terjadinya strangulasi. terjadinya strangulasi.

Page 14: OBSTRUKSI USUS

KONSEP KEPERAWATANKONSEP KEPERAWATAN

PENGKAJIANPENGKAJIAN Parameter dibawah ini perlu dikaji pada orang yang Parameter dibawah ini perlu dikaji pada orang yang

diduga terkena obstruksi usus.diduga terkena obstruksi usus. Bisisng usus : Kaji adanya bising usus dan Bisisng usus : Kaji adanya bising usus dan

karakteristiknyakarakteristiknya Suara keras, sering dan nada tinggi terdengar pada keadaan Suara keras, sering dan nada tinggi terdengar pada keadaan

obstruksi yang sedang terjadiobstruksi yang sedang terjadi Bising usus tidak terdengar bila peristaltik berhentiBising usus tidak terdengar bila peristaltik berhenti Bising usus yang lemah dan adanya flatus merupakan tanda Bising usus yang lemah dan adanya flatus merupakan tanda

kembalnya peristaltik. kembalnya peristaltik. Muntah : Kaji jenis dan frekuensinyaMuntah : Kaji jenis dan frekuensinya

Banyak dan tidak mengandung feses berarti obstruksi erjadi Banyak dan tidak mengandung feses berarti obstruksi erjadi pada usus bagian proksimalpada usus bagian proksimal

Muntah disertai feses pada obstruksi distalMuntah disertai feses pada obstruksi distal

Page 15: OBSTRUKSI USUS

Nyeri abdomen : lokasi dan karakteristikNyeri abdomen : lokasi dan karakteristik sifat nyeri yang timbul berupa nyeri kram dan nyeri sifat nyeri yang timbul berupa nyeri kram dan nyeri

kolik keseluruh bagian perut.kolik keseluruh bagian perut. Pemantauan perut kembung dengan memantau Pemantauan perut kembung dengan memantau

perkembangan lingjar bdomenperkembangan lingjar bdomen Produksi urin dapat dipantau tentang jumlah dan Produksi urin dapat dipantau tentang jumlah dan

karakteristiknyakarakteristiknya tanda vital menunjukkan adanya demam, tanda vital menunjukkan adanya demam,

tachicadia dan hypotensi. tachicadia dan hypotensi. Hal iniberhubungan Hal iniberhubungan dengan kondisi dehdrasi klien.dengan kondisi dehdrasi klien.

Page 16: OBSTRUKSI USUS

DIAGNOSIS KEPERAWATANDIAGNOSIS KEPERAWATAN

1.1. Pola pernafasan tidak efektif berhubungan dengan distensi abdomenPola pernafasan tidak efektif berhubungan dengan distensi abdomen

2.2. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan caairan di GI abnormalcaairan di GI abnormal

3.3. Nyeri pada abdomen berhubungan dengan perubahan peristaltik dan Nyeri pada abdomen berhubungan dengan perubahan peristaltik dan atau adaya obstruksi atau adaya obstruksi

4.4. Retensio urine berhubungan dengan penekanan pada kandung kemihRetensio urine berhubungan dengan penekanan pada kandung kemih

Page 17: OBSTRUKSI USUS

INTERVENSI KEPERAWATANINTERVENSI KEPERAWATAN

Atur posisi tidur fowler/semifowler untuk mengurangi Atur posisi tidur fowler/semifowler untuk mengurangi tekanan diafragmatekanan diafragma

Anjurkan latihan nafas dalamAnjurkan latihan nafas dalam Anjurkan menggunakan pernafasan hidungAnjurkan menggunakan pernafasan hidung Istirahat ditempat tidur denganmenghindari posisi yang Istirahat ditempat tidur denganmenghindari posisi yang

menimbulkan tekanan pada diaragmamenimbulkan tekanan pada diaragma Kaji derajat ketidaknyamanan. Kaji karakteristik dan Kaji derajat ketidaknyamanan. Kaji karakteristik dan

skala nyeriskala nyeri Gunakan pendekatan penatalaksanaan nyeri teknik Gunakan pendekatan penatalaksanaan nyeri teknik

distraksi, masase punggung, konservasi. distraksi, masase punggung, konservasi. Teknik Teknik relaksasi lebih efektif untuk menurunkan stressrelaksasi lebih efektif untuk menurunkan stress

Anjurkan untuk tidak mengejan atau hindari manuver Anjurkan untuk tidak mengejan atau hindari manuver falsavafalsava

Page 18: OBSTRUKSI USUS

Beri anti emetik dan analgesik sesuia programBeri anti emetik dan analgesik sesuia program Anjurkan aktivitas ditempat tidur sesuai ijinAnjurkan aktivitas ditempat tidur sesuai ijin Pertahankan kepatenan dan fungsi yang tepat dari Pertahankan kepatenan dan fungsi yang tepat dari

selang nasogastric (viksasi, posisi tepat dilambung, selang nasogastric (viksasi, posisi tepat dilambung, sistem irigasi NGT)sistem irigasi NGT)

Pertahankan kebersihan oralPertahankan kebersihan oral Catat intake dan otput cairanCatat intake dan otput cairan Catat perubahan komposisi elektrolit tubuh ( hasil Catat perubahan komposisi elektrolit tubuh ( hasil

laboratoium darah)laboratoium darah) Berikan cairan IV sesuai batas keseimbanganBerikan cairan IV sesuai batas keseimbangan Pantau dan ukur lingkara abdomen setiap 8 jamPantau dan ukur lingkara abdomen setiap 8 jam

Page 19: OBSTRUKSI USUS

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN APENDISITISDENGAN APENDISITIS

APPENDISITIS :APPENDISITIS : PERADANGAN DARI SUATU APPENDIKS.PERADANGAN DARI SUATU APPENDIKS. APPENDISITIS AKUT : APPENDISITIS AKUT : PERADANGAN DARI APPENDIKS VERMIFORMIS PERADANGAN DARI APPENDIKS VERMIFORMIS MERUPAKAN PENYEBAB UMUM DARI AKUT ABDOMEN (JUNAIDI, MERUPAKAN PENYEBAB UMUM DARI AKUT ABDOMEN (JUNAIDI,

DKK, 1982).DKK, 1982).

INSIDENINSIDEN SERING TERJADI PADA USIA 20-30 TAHUN. SERING TERJADI PADA USIA 20-30 TAHUN. PADA WANITA DAN LAKI-LAKI INSIDENNYA SAMA PADA WANITA DAN LAKI-LAKI INSIDENNYA SAMA PADA USIA PUBERTAS DAN USIA 25 TAHUN WANITA LEBIH PADA USIA PUBERTAS DAN USIA 25 TAHUN WANITA LEBIH

BANYAK DARI LAKI-LAKI DENGAN PERBANDINGAN 3 : 2. BANYAK DARI LAKI-LAKI DENGAN PERBANDINGAN 3 : 2. PADA WAITA SERING TERJADI BIAS DENGAN KEHAMILAN PADA WAITA SERING TERJADI BIAS DENGAN KEHAMILAN

EKTOPIK.EKTOPIK.

Page 20: OBSTRUKSI USUS

PENYEBABPENYEBAB OBSTRUKSI LUMEN OLEH ULSERASI PADA MUKOSAOBSTRUKSI LUMEN OLEH ULSERASI PADA MUKOSA OBSTRUKSI COLON OLEH FECALIT (FAESES YG KERAS) OBSTRUKSI COLON OLEH FECALIT (FAESES YG KERAS) PEMBERIAN BARIUMPEMBERIAN BARIUM BERBAGAI MACAM PENYAKIT CACING BERBAGAI MACAM PENYAKIT CACING TUMORTUMOR STRIKTUR KARENA FIBROSIS PADA DINDING USUS.STRIKTUR KARENA FIBROSIS PADA DINDING USUS.

Page 21: OBSTRUKSI USUS
Page 22: OBSTRUKSI USUS

PATOFISIOLOGI

Page 23: OBSTRUKSI USUS

GAMBARAN KLINISGAMBARAN KLINIS SAKIT ATAU PERASAAN TIDAK ENAK SEKITAR SAKIT ATAU PERASAAN TIDAK ENAK SEKITAR

UMBILIKUS UMBILIKUS ANORELSIA, NAUSEA DAN MUNTAH. ANORELSIA, NAUSEA DAN MUNTAH. RASA SAKIT AKAN BERGESER KE KUADRAN KANAN RASA SAKIT AKAN BERGESER KE KUADRAN KANAN

BAWAH BAWAH NYERI TEKAN PADA TITIK MC BURNEY. NYERI TEKAN PADA TITIK MC BURNEY. SPASME OTOT DAN NYERI LEPAS. SPASME OTOT DAN NYERI LEPAS. DEMAM RINGAN DEMAM RINGAN NYERI SAAT DEFEKASI / KENCINGNYERI SAAT DEFEKASI / KENCING TANDA ROVSING POSITIFTANDA ROVSING POSITIF

Page 24: OBSTRUKSI USUS

DIAGNOSATIKDIAGNOSATIK LEUKOSITOSIS ( 10.000 – 18.0000 MN) LEUKOSITOSIS ( 10.000 – 18.0000 MN) PEMERIKSAAN URINE : LEUKOSIT DAN PEMERIKSAAN URINE : LEUKOSIT DAN

ERITROSIT . ERITROSIT . BOFBOF TAMPAK DISTENSI SEKUM PADA APPENDISITIS TAMPAK DISTENSI SEKUM PADA APPENDISITIS

AKUT. AKUT. PEMERIKSAAN BARIUM ENEMA DIHINDARI PEMERIKSAAN BARIUM ENEMA DIHINDARI

KARENA DAPAT MEMBULKAN PERFORASIKARENA DAPAT MEMBULKAN PERFORASI

Page 25: OBSTRUKSI USUS

KONSEP KEPERAWATANKONSEP KEPERAWATAN

PENGKAJIANPENGKAJIAN

A. DATA SUBYEKTIFA. DATA SUBYEKTIF KELUHAN NYARI NYERI DAERAH PUSAR KELUHAN NYARI NYERI DAERAH PUSAR

MENJALAR KE DAERAH PERUT KANAN BAWAH. MENJALAR KE DAERAH PERUT KANAN BAWAH. SERING DIIKUTI MUAL, MUNTAH, KEMBUNG, SERING DIIKUTI MUAL, MUNTAH, KEMBUNG,

TIDAK NAFSU MAKAN TIDAK NAFSU MAKAN DEMAM. DEMAM. KASULITAN MENGGERAKKAN TUNGKAI KANAN KASULITAN MENGGERAKKAN TUNGKAI KANAN

(TIDAK DAPAT DILURUSKAN) (TIDAK DAPAT DILURUSKAN) DIARE ATAU KONSTIPASI.DIARE ATAU KONSTIPASI.

Page 26: OBSTRUKSI USUS

B. DATA OBYEKTIFB. DATA OBYEKTIF NYERI TEKAN DI TITIK MC. BERNEYNYERI TEKAN DI TITIK MC. BERNEY SPASME OTOTSPASME OTOT NYERI LEPAS DAN TANDA ROVSING POSITIFNYERI LEPAS DAN TANDA ROVSING POSITIF TAKHIKARDI, TAKIPNEA, TAKHIKARDI, TAKIPNEA, PUCAT, GELISAH, PUCAT, GELISAH, BISING USUS BERKURANG ATAU TIDAK ADA, BISING USUS BERKURANG ATAU TIDAK ADA, DEMAM 38 - 38,5 DEMAM 38 - 38,5 C. C. GAMBARAN RADIOLOGI : ADANYA FECALIT GAMBARAN RADIOLOGI : ADANYA FECALIT

PADA KATUP.PADA KATUP.

Page 27: OBSTRUKSI USUS

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATANNYERI ABDOMEN BERHU-BUNGAN NYERI ABDOMEN BERHU-BUNGAN

DENGAN OBSTRUKSI DAN PERADANGAN DENGAN OBSTRUKSI DAN PERADANGAN APENDIKS. APENDIKS.

RESIKO KEKURANGAN VOLUME CAIRAN RESIKO KEKURANGAN VOLUME CAIRAN BERHUBUNGAN DENGAN MUAL, MUN- BERHUBUNGAN DENGAN MUAL, MUN- TAH, ANOREKSIA DAN DIARE.TAH, ANOREKSIA DAN DIARE.

ANSIETAS BERHUBUNGAN DENGAN ANSIETAS BERHUBUNGAN DENGAN KURANG PENGETAHUANKURANG PENGETAHUAN

RESIKO PERLUASAN INFEKSI/RUPTURRESIKO PERLUASAN INFEKSI/RUPTUR

Page 28: OBSTRUKSI USUS

NYERI ABDOMEN BERHUBUNGAN DENGAN OBSTRUKSI DAN NYERI ABDOMEN BERHUBUNGAN DENGAN OBSTRUKSI DAN PERADANGAN APENDIKS.PERADANGAN APENDIKS.

KRITERIA :KRITERIA : KLIEN MENGUNGKAPKAN RASA SAKIT BERKURANG.KLIEN MENGUNGKAPKAN RASA SAKIT BERKURANG. WAJAH DAN POSISI TUBUH TAMPAK RILAKSWAJAH DAN POSISI TUBUH TAMPAK RILAKS

INTERVENSIINTERVENSI KAJI KELUHAN NYERI, TENTUKAN LOKASI, JENIS DAN INTENSITAS KAJI KELUHAN NYERI, TENTUKAN LOKASI, JENIS DAN INTENSITAS

NYERI.NYERI. JELASKAN PENYEBAB RASA SAKIT, CARA MENGURANGI.JELASKAN PENYEBAB RASA SAKIT, CARA MENGURANGI. BERI POSISI ½ DUDUK UNTUK MENGURANGI PENYEBARAN INFEKSI. ( BERI POSISI ½ DUDUK UNTUK MENGURANGI PENYEBARAN INFEKSI. (

POSISI KEPALA LEBIH TINGGI DARI KAKI)POSISI KEPALA LEBIH TINGGI DARI KAKI) AJARKAN TEHNIK RELAKSASI.AJARKAN TEHNIK RELAKSASI. KOMPRES ES PADA DAERAH SAKIT UNTUK MENGURANGI NYERI. KOMPRES ES PADA DAERAH SAKIT UNTUK MENGURANGI NYERI.

(HINDARI KOMPRES PANAS)(HINDARI KOMPRES PANAS) ANJURKAN KLIEN UNTUK TIDUR PADA POSISI NYAMAN (MIRING ANJURKAN KLIEN UNTUK TIDUR PADA POSISI NYAMAN (MIRING

DENGAN MENEKUK LUTUT KANAN).DENGAN MENEKUK LUTUT KANAN). PUASA MAKAN MINUM APABILA AKAN DILAKUKAN TINDAKAN.PUASA MAKAN MINUM APABILA AKAN DILAKUKAN TINDAKAN. CIPTAKAN LINGKUNGAN YANG TENANG.CIPTAKAN LINGKUNGAN YANG TENANG. LAKSANAKAN PROGRAM MEDIK PEMBERIAN ANALGISK DAN LAKSANAKAN PROGRAM MEDIK PEMBERIAN ANALGISK DAN

ANTIBIOTIK.ANTIBIOTIK.

Page 29: OBSTRUKSI USUS

RESIKO KEKURANGAN VOLUME CAIRAN BERHUBUNG AN RESIKO KEKURANGAN VOLUME CAIRAN BERHUBUNG AN DENGAN MUAL, MUNTAH, ANOREKSIA DAN DIARE.DENGAN MUAL, MUNTAH, ANOREKSIA DAN DIARE.

KRITERIAN EVALUASIKRITERIAN EVALUASI TURGOR KULIT BAIK TURGOR KULIT BAIK CAIRAN YANG KELUAR DAN MASUK SEIMBANG.CAIRAN YANG KELUAR DAN MASUK SEIMBANG.

INTERVENSI INTERVENSI OBSERVASI TANDA VITAL SUHU, NADI, TEKANAN DARAH, OBSERVASI TANDA VITAL SUHU, NADI, TEKANAN DARAH,

PERNAPASAN TIAP 4 JAM.PERNAPASAN TIAP 4 JAM. OBSERVSI CAIRAN YANG KELUAR DAN YANG MASUK.OBSERVSI CAIRAN YANG KELUAR DAN YANG MASUK. JAUHKAN MAKANAN/BAU-BAUAN YANG MERANGSANG MUAL JAUHKAN MAKANAN/BAU-BAUAN YANG MERANGSANG MUAL

ATAU MUNTAH.ATAU MUNTAH. BERIKAN ANTIEMETIK UNTUK MENGURANGI MUAL DAN BERIKAN ANTIEMETIK UNTUK MENGURANGI MUAL DAN

MUNTAHMUNTAH KOLABORASI PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA DAN DAN KOLABORASI PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA DAN DAN

PEMASANGAN PIPA LAMBUNG.PEMASANGAN PIPA LAMBUNG.

Page 30: OBSTRUKSI USUS

ANSIETAS BERHUBUNGAN DENGAN KURANG PENGETAHUAN ANSIETAS BERHUBUNGAN DENGAN KURANG PENGETAHUAN TENTANG PROSEDUR PERSIAPAN DAN SESUDAH OPERASI.TENTANG PROSEDUR PERSIAPAN DAN SESUDAH OPERASI. KRITERIA EVALUASIKRITERIA EVALUASI

KLIEN DALAM KEADAAN EMOSI TERKONTROL KLIEN DALAM KEADAAN EMOSI TERKONTROL MAMPU MENDEMONSTRASIKAN LATIHAN YANG DIBERIKAN.MAMPU MENDEMONSTRASIKAN LATIHAN YANG DIBERIKAN.

INTERVENSIINTERVENSI JELASKAN PROSEDUR PERSIAPAN OPERASI.JELASKAN PROSEDUR PERSIAPAN OPERASI.

PEMASANGAN INFUS.PEMASANGAN INFUS. PUASA MAKAN & MINUM SEBELUMNYA 6 - 8 JAM.PUASA MAKAN & MINUM SEBELUMNYA 6 - 8 JAM. CUKUR DAERAH OPERASI.CUKUR DAERAH OPERASI.

JELASKAN SITUASI DIKAMAR BEDAH.JELASKAN SITUASI DIKAMAR BEDAH. JELASKAN AKTIVITAS YANG PERLU DILAKUKAN SETELAH OPERASI.JELASKAN AKTIVITAS YANG PERLU DILAKUKAN SETELAH OPERASI.

LATIHAN BATUK EFEKTIF.LATIHAN BATUK EFEKTIF. MOBILISASI DINI SECARA PASIF DAN AKTIF BERTAHAP.MOBILISASI DINI SECARA PASIF DAN AKTIF BERTAHAP.

LIBATKAN KELUARGA DALAM MENGABILKEPUTUSANLIBATKAN KELUARGA DALAM MENGABILKEPUTUSAN CIPTAKAN SUASANA LINGKUNGAN KONDUSIF CIPTAKAN SUASANA LINGKUNGAN KONDUSIF LIHAT PENATALAKSANAAN ANSIETASLIHAT PENATALAKSANAAN ANSIETAS