Obstruksi billier

19
ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN Tn Tn . S DENGAN . S DENGAN OBSTRUKSI BILIER OBSTRUKSI BILIER DI RUANG RAWAT UMUM ATAS DI RUANG RAWAT UMUM ATAS RSU BETHESDA SERUKAM RSU BETHESDA SERUKAM Yenianti Yenianti NIM. 05.0229 NIM. 05.0229

description

SEMOGA BERMANFAAT

Transcript of Obstruksi billier

Page 1: Obstruksi billier

ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN TnTn. S . S DENGANDENGAN OBSTRUKSI BILIEROBSTRUKSI BILIER

DI RUANG RAWAT UMUM ATASDI RUANG RAWAT UMUM ATASRSU BETHESDA SERUKAMRSU BETHESDA SERUKAM

YeniantiYenianti

NIM. 05.0229NIM. 05.0229

Page 2: Obstruksi billier

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANGLATAR BELAKANGLATAR BELAKANGMasalah kesehatan masyarakat Masalah kesehatan masyarakat

merupakan masalahmerupakan masalah yang selayang selallu menjadi u menjadi fokus perhatian dalam masyarakatfokus perhatian dalam masyarakat . . Obstruksi bilier merupakan penyumbatan Obstruksi bilier merupakan penyumbatan saluran empedu oleh batu sehingga saluran empedu oleh batu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke empedu tidak dapat mengalir ke duodenum yang disertai nyeri kanan atas. duodenum yang disertai nyeri kanan atas. Dari data yang penulis dapatkan dari Dari data yang penulis dapatkan dari rekam medis RSU Bethesda Serukam rekam medis RSU Bethesda Serukam persentase penderita kelainan sistem persentase penderita kelainan sistem bilier sebanyak 0,47%. Insiden di RSU bilier sebanyak 0,47%. Insiden di RSU Bethesda Serukam dengan statistik Bethesda Serukam dengan statistik diperoleh data pasien yang rawat inap. diperoleh data pasien yang rawat inap. Dengan melihat kondisi persentase jumlah Dengan melihat kondisi persentase jumlah penderitas kelainan sistem bilier akhirnya penderitas kelainan sistem bilier akhirnya penulis tertarik mengangkat kasus ini penulis tertarik mengangkat kasus ini untuk memberikan asuhan keperawtan untuk memberikan asuhan keperawtan dengan kelainan sistem bilier.dengan kelainan sistem bilier.

Masalah kesehatan masyarakat Masalah kesehatan masyarakat merupakan masalahmerupakan masalah yang selayang selallu menjadi u menjadi fokus perhatian dalam masyarakatfokus perhatian dalam masyarakat . . Obstruksi bilier merupakan penyumbatan Obstruksi bilier merupakan penyumbatan saluran empedu oleh batu sehingga saluran empedu oleh batu sehingga empedu tidak dapat mengalir ke empedu tidak dapat mengalir ke duodenum yang disertai nyeri kanan atas. duodenum yang disertai nyeri kanan atas. Dari data yang penulis dapatkan dari Dari data yang penulis dapatkan dari rekam medis RSU Bethesda Serukam rekam medis RSU Bethesda Serukam persentase penderita kelainan sistem persentase penderita kelainan sistem bilier sebanyak 0,47%. Insiden di RSU bilier sebanyak 0,47%. Insiden di RSU Bethesda Serukam dengan statistik Bethesda Serukam dengan statistik diperoleh data pasien yang rawat inap. diperoleh data pasien yang rawat inap. Dengan melihat kondisi persentase jumlah Dengan melihat kondisi persentase jumlah penderitas kelainan sistem bilier akhirnya penderitas kelainan sistem bilier akhirnya penulis tertarik mengangkat kasus ini penulis tertarik mengangkat kasus ini untuk memberikan asuhan keperawtan untuk memberikan asuhan keperawtan dengan kelainan sistem bilier.dengan kelainan sistem bilier.

Page 3: Obstruksi billier

TUJUANTUJUANTUJUANTUJUAN• TUJUAN UMUMTUJUAN UMUM ::

MMeningkatkan pengetahuan dan eningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam melaksanakan proses pemahaman dalam melaksanakan proses asuhan keperawatan pada klien dengan asuhan keperawatan pada klien dengan obstruksi bilierobstruksi bilier..

• TUJUAN KHUSUSTUJUAN KHUSUS ::Untuk dapatUntuk dapat : :MMengkaji masalah keperawatan engkaji masalah keperawatan MMembuat diagnosa keperawatan embuat diagnosa keperawatan MMenyusun rencana keperawatan enyusun rencana keperawatan MMemberikan asuhan keperawatan emberikan asuhan keperawatan MMengevaluasi asuhan keperawatanengevaluasi asuhan keperawatan

pada klien dengan obstruksi bilier.pada klien dengan obstruksi bilier.

• TUJUAN UMUMTUJUAN UMUM ::MMeningkatkan pengetahuan dan eningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam melaksanakan proses pemahaman dalam melaksanakan proses asuhan keperawatan pada klien dengan asuhan keperawatan pada klien dengan obstruksi bilierobstruksi bilier..

• TUJUAN KHUSUSTUJUAN KHUSUS ::Untuk dapatUntuk dapat : :MMengkaji masalah keperawatan engkaji masalah keperawatan MMembuat diagnosa keperawatan embuat diagnosa keperawatan MMenyusun rencana keperawatan enyusun rencana keperawatan MMemberikan asuhan keperawatan emberikan asuhan keperawatan MMengevaluasi asuhan keperawatanengevaluasi asuhan keperawatan

pada klien dengan obstruksi bilier.pada klien dengan obstruksi bilier.

Page 4: Obstruksi billier

BAB II Tinjauan teoritis

BAB II Tinjauan teoritis

1. PengertianObstruksi bilier adalah sumbatan saluran empedu karena adanya batu empedu yang ditandai dengan gejala nyeri di kuadran kanan atas (Robbins, 2002)

2. Etiologi Obstruksi bilier disebabkan oleh batu empedu, dan dapat pula disebabkan oleh eksudat akibat inflamasi di dalam Saluran itu sendiri. (Brunner and Suddarth, 2002)

1. PengertianObstruksi bilier adalah sumbatan saluran empedu karena adanya batu empedu yang ditandai dengan gejala nyeri di kuadran kanan atas (Robbins, 2002)

2. Etiologi Obstruksi bilier disebabkan oleh batu empedu, dan dapat pula disebabkan oleh eksudat akibat inflamasi di dalam Saluran itu sendiri. (Brunner and Suddarth, 2002)

Page 5: Obstruksi billier

PatoflowdiagramPatoflowdiagram

INFEKSI

IKTERUS PADA KULIT, SKLERA

DIBAWA KE SELURUH TUBUH

EMPEDU TIDAK DAPAT MENGALIR SECARA NORMAL

OBSTRUKSI BILIER

BATU EMPEDU

PROSES INFLAMASI

NYERI PERUT KANAN ATAS KADANG

EPIGASTRIUM TAK ENAK

GANGGUAN PENCERNAAN MUAL MUNTAH

PERUBAHAN NUTRISI

GANGGUAN POLA TIDUR

MENGALIR KEMBALI KE HATI

DISERAP OLEH DARAH

NYERI

ANOREKSIA

KELEMAHAN FISIK

GANGGUAN CITRA DIRI

INTOLERANSI AKTIVITAS

WBC MENINGKAT

DEMAM

PENINGKATAN SUHU TUBUH

HYPERTERMIA

KANTONG EMPEDU DISTENSI

Page 6: Obstruksi billier

TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALA

Rasa nyeri di kuadran kanan atasRasa nyeri di kuadran kanan atas Kolik bilierKolik bilier IkterusIkterus Perubahan warna urine dan fesesPerubahan warna urine dan feses Defisiensi vitaminDefisiensi vitamin

Rasa nyeri di kuadran kanan atasRasa nyeri di kuadran kanan atas Kolik bilierKolik bilier IkterusIkterus Perubahan warna urine dan fesesPerubahan warna urine dan feses Defisiensi vitaminDefisiensi vitamin

Page 7: Obstruksi billier

Pemeriksaan Pemeriksaan penunjangpenunjang

Pemeriksaan Pemeriksaan penunjangpenunjang

Pemeriksaan sinar Pemeriksaan sinar XX abdomenabdomen

CT scanCT scan Skan hati (dengan zat radio Skan hati (dengan zat radio

aktif)aktif) USGUSG

Pemeriksaan sinar Pemeriksaan sinar XX abdomenabdomen

CT scanCT scan Skan hati (dengan zat radio Skan hati (dengan zat radio

aktif)aktif) USGUSG

Page 8: Obstruksi billier

PenatalaksanaanPenatalaksanaanPenatalaksanaanPenatalaksanaan

Pembedahan : Mengangkat Pembedahan : Mengangkat batu empedu.batu empedu.

Diet rendah lemakDiet rendah lemak..

Pembedahan : Mengangkat Pembedahan : Mengangkat batu empedu.batu empedu.

Diet rendah lemakDiet rendah lemak..

Page 9: Obstruksi billier

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUSBiodata :

• Nama : Bp. “S”• Umur : 56 tahun• Jenis kelamin : Laki – laki• Agama : Katolik• Bangsa/ suku : Indonesia/ dayak• Pendidikan : SD• Pekerjaan : Tani• Status perkawinan : Kawin• Alamat : Kelampai• Ruangan : Samaria 3• No. RM : 057657• Tanggal masuk : 13 – 06 – 2008• Tanggal pengkajian : 17 – 06 – 2008• Diagnosa medis : Obstruksi bilier• Penanggung jawab : Ny. H

Biodata :• Nama : Bp. “S”• Umur : 56 tahun• Jenis kelamin : Laki – laki• Agama : Katolik• Bangsa/ suku : Indonesia/ dayak• Pendidikan : SD• Pekerjaan : Tani• Status perkawinan : Kawin• Alamat : Kelampai• Ruangan : Samaria 3• No. RM : 057657• Tanggal masuk : 13 – 06 – 2008• Tanggal pengkajian : 17 – 06 – 2008• Diagnosa medis : Obstruksi bilier• Penanggung jawab : Ny. H

Page 10: Obstruksi billier

DS : •Klien mengatakan nyeri di bagian perut kanan atas.

•Klien mengatakan badan terasa lemah, kurang nafsu makan, mual.

•Klien mengatakan tidak tau tentang penyakitnya.

DS : •Klien mengatakan nyeri di bagian perut kanan atas.

•Klien mengatakan badan terasa lemah, kurang nafsu makan, mual.

•Klien mengatakan tidak tau tentang penyakitnya.

DO :• Klien tampak kesakitan• Skala nyeri 4 – 6• TD = 120/80 mmHg,• N = 20 x/ menit, • DN = 68 x/ menit

• Klien baring di tempat tidur• Badan klien tampak lemah

• Waktu ditanya klien tampak kebingungan

DO :• Klien tampak kesakitan• Skala nyeri 4 – 6• TD = 120/80 mmHg,• N = 20 x/ menit, • DN = 68 x/ menit

• Klien baring di tempat tidur• Badan klien tampak lemah

• Waktu ditanya klien tampak kebingungan

Page 11: Obstruksi billier

Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan

Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan dengan sumbatan saluran empedu; ditandai dengan nyeri pada perut kanan atas

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang informasi

Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan dengan sumbatan saluran empedu; ditandai dengan nyeri pada perut kanan atas

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang informasi

Page 12: Obstruksi billier

BAB IV PembahasanBAB IV Pembahasan

Dari tanda dan gejala pada pasien dengan obstruksi bilier dalam tinjauan teoritis ditemukan adanya nyeri perut bagian kanan atas, dan ikterus pada sklera. Dalam tinjauan kasus, saat pengkajian penulis juga menemukan adanya nyeri perut bagian atas dan adanya ikterus pada sklera.

Dalam tinjauan teori, penulis menemukan adanya 4 pemeriksaan penunjang, namun dalam tinjauan kasus, pemeriksaan penunjang hanya dilakukan dengan USG, karena pemeriksaan USG sudah cukup mendiagnosa penyakit obstruksi bilier secara cepat dan akurat.

Pengkajian

Pengkajian

Page 13: Obstruksi billier

Diagnosa keperawatanPada tinjauan teoritis ada 4 diagnosa :

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan sumbatan saluran empedu; ditandai dengan nyeri tekan pada perut kanan atas

Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap muntah.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual/ muntah, dispepsia, nyeri.

Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang informasi.

Pada tunjauan kasus ditemukan 3 diagnosa : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan

sumbatan saluran empedu ditandai denga nyeri perut kanan atas.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Kelemahan fisik.

Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang informasi

Page 14: Obstruksi billier

Perencanaan

Perencanaan

Pada tahap perencanaan yang terdapat pada landasan teori, diseleksi sesuai dengan keadan klien dan kondisi lapangan. Hal ini dimaksudkan untuk mengindentifikasi tindakan keperawatan yang tepat untuk mencapai tujuan serta kriteria hasil yang diharapkan.

Pada tahap perencanaan yang terdapat pada landasan teori, diseleksi sesuai dengan keadan klien dan kondisi lapangan. Hal ini dimaksudkan untuk mengindentifikasi tindakan keperawatan yang tepat untuk mencapai tujuan serta kriteria hasil yang diharapkan.

Page 15: Obstruksi billier

ImplementasiImplementasiDalam melaksanakan tindakan

keperawatan, penulis tidak mendapatkan hambatan yang berarti, hal ini terjadi karena adanya kerja sama antar klien, keluarga dan penulis serta perawat yang baik. Dengan adanya hubungan yang baik sehingga tindakan keperawatan dapat dilaksanakan.

Dalam melaksanakan tindakan keperawatan, penulis tidak mendapatkan hambatan yang berarti, hal ini terjadi karena adanya kerja sama antar klien, keluarga dan penulis serta perawat yang baik. Dengan adanya hubungan yang baik sehingga tindakan keperawatan dapat dilaksanakan.

Page 16: Obstruksi billier

Evaluasi

Evaluasi2 Diagnosa keperawatan yang teratasi sebagian :

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan sumbatan saluran empedu ditandai dengan nyeri perut kanan atas.Dibuktikan dengan skala nyeri 1 – 3, klien tenang tidak meringis kesakitan.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.Dibuktikan dengan klien dapat jalan – jalan di lingkungan rumah sakit.

1 Diagnosa keperawatan yang sudah teratasi : Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan

kurang informasi Dibuktikan dengan klien tidak kebingungan saat ditanya tentang penyakitmya dan klien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan perawat.

Page 17: Obstruksi billier

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

Obstruksi bilier adalah penyumbatan pada saluran empedu yang disebabkan oleh batu pada saluran empedu, sehingga empedu tidak dapat mengalir ke usus, tetapi mengalir balik ke dalam hati sehingga diserap kembali oleh darah.

KesimpulanObstruksi bilier adalah penyumbatan pada saluran empedu yang

disebabkan oleh batu pada saluran empedu, sehingga empedu tidak dapat mengalir ke usus, tetapi mengalir balik ke dalam hati sehingga diserap kembali oleh darah.Adapun proses keperawatan yang dilakukan adalah :

1. Pengkajian dilakukan secara sistematik dan komprehensif meliputi bio, psiko, sosio, kultural dan spritual yang menggunakan metode observasi, wawancara, pengkajian fisik, pemeriksaan penunjang.

2. Diagnosa keperawatan yang diangkat pada penerapan asuhan keperawatan sesuai teori tetapi ada 1 diagnosa yang tidak terdapat dalam teori.

3. Perencanaan asuhan keperawatan mengacu pada perencanaan yang ada pada masalah yang timbul pada pasien.

4. Pada tahap pelaksanaan, penulis mengacu pada intervensi yang ditetapkan sebelumnya.

5. Pada tahap evaluasi ditemukan 2 diagnosa yang sudah teratasi sebagian dan 1 diagnosa yang sudah teratasi.

Adapun proses keperawatan yang dilakukan adalah :

1. Pengkajian dilakukan secara sistematik dan komprehensif meliputi bio, psiko, sosio, kultural dan spritual yang menggunakan metode observasi, wawancara, pengkajian fisik, pemeriksaan penunjang.

2. Diagnosa keperawatan yang diangkat pada penerapan asuhan keperawatan sesuai teori tetapi ada 1 diagnosa yang tidak terdapat dalam teori.

3. Perencanaan asuhan keperawatan mengacu pada perencanaan yang ada pada masalah yang timbul pada pasien.

4. Pada tahap pelaksanaan, penulis mengacu pada intervensi yang ditetapkan sebelumnya.

5. Pada tahap evaluasi ditemukan 2 diagnosa yang sudah teratasi sebagian dan 1 diagnosa yang sudah teratasi.

Page 18: Obstruksi billier

Saran

Saran

1. Dapat mengkaji asuhan keperawatan pada klien dengan kasus obstruksi bilier yang dilaksanakan secara komprehensif.

2. Menetapkan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang ada yang sudah ditetapkan

3. Dapat melakukan perencanaan sesuai dengan masalah yang dihadapi klien terutama pada masalah yang sangat mengganggu dan hendaknya mengacu pada perencanaan yang ada dalam landasan teori.

4. Dapat melakukan implementasi sesuai rencana yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai.

5. Dapat mengevaluasi dengan cermat dan sesuai dengan kenyataan.

1. Dapat mengkaji asuhan keperawatan pada klien dengan kasus obstruksi bilier yang dilaksanakan secara komprehensif.

2. Menetapkan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang ada yang sudah ditetapkan

3. Dapat melakukan perencanaan sesuai dengan masalah yang dihadapi klien terutama pada masalah yang sangat mengganggu dan hendaknya mengacu pada perencanaan yang ada dalam landasan teori.

4. Dapat melakukan implementasi sesuai rencana yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai.

5. Dapat mengevaluasi dengan cermat dan sesuai dengan kenyataan.

Page 19: Obstruksi billier

TERIMA KASIHBY YENI