naskah publikasi dodo.docx

22
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH DERAJAT ANEMIA IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN STILLBIRTH/KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RSUD DR.M.YUNUS BENGKULU PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013 Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran WIDODO NADEAK (H1A010038) 1

Transcript of naskah publikasi dodo.docx

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH DERAJAT ANEMIA IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN STILLBIRTH/KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RSUD DR.M.YUNUS BENGKULU PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

Untuk Memenuhi PersyaratanMemperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

WIDODO NADEAK (H1A010038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BENGKULU2014PERSETUJUANPENGARUH DERAJAT ANEMIA IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN STILLBIRTH/KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RSUD DR.M.YUNUS BENGKULU PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

Widodo Nadeak, NPM: H1A010038, Tahun: 2014

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

dr. Sylvia Rianissa Putri, M.Sc dr. Johannes HHS NIP. 198512202009122002NIP.195703181985031005

Pengaruh Derajat Anemia Ibu Hamil Terhadap Kejadian Stillbirth/Kematian Janin Dalam Rahim di RSUD DR.M.YUNUS BENGKULU Periode Januari 2012-Desember 2013

Influence of Maternal Anaemia Grade on Stillbirth in Uterus/Fetal Death in RSUD DR.M.YUNUS BENGKULU on January 2012-December 2013.

Widodo Nadeak*), Sylvia Rianissa Putri*), Johannes HHS**),

*) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu,**) Rumah Sakit Umum Daerah Dr.M.Yunus Bengkulu,

ABSTRAK

Latar Belakang: Kematian janin/Stillbirth adalah janin yang mati di dalam rahim ibu dengan usia kehamilan ibu 20 minggu atau lebih atau janin yang mati dalam rahim dengan berat 500 gram atau lebih. Diperkirakan sebanyak 2-65 juta kasus kematian janin terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya. Salah satu faktor yang diduga berpengaruh terhadap munculnya kematian janin adalah anemia pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kematian janin di RSUD DR. M. Yunus periode Januari 2012-Desember 2013, dan mengetahui pengaruh derajat anemia pada ibu hamil terhadap timbulnya kematian janin.Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian adalah seluruh ibu hamil yang mengalami anemia yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi yaitu sebanyak 211. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara total sampling. Data dianalisis dengan uji Pearson chi-square (X2), selain itu akan dicari nilai ratio prevalence (RP).Hasil Penelitian: Terdapat 116 (55 %) subyek yang mengalami kematian janin, 14 (12,1 %) subyek adalah ibu hamil dengan derajat anemia berat, 63 (54,3 %) subyek adalah ibu hamil dengan anemia derajat sedang, dan 39 (33,6 %) subyek adalah ibu hamil dengan derajat anemia ringan. Hasil uji Pearson chi-square (X2) menunjukkan hubungan yang signifikan antara derajat anemia pada ibu hamil terhadap timbulnya kejadian kematian janin (P value= 0,000). Nilai ratio prevalence I antara anemia derajat berat dan ringan = 1,908 dan nilai ratio prevalence II antara anemia derajat sedang dan ringan = 1,793.Simpulan: Prevalensi kematian janin/stillbirth di RSUD DR. M. Yunus periode Januari 2012-Desember 2013 adalah 55 % dan derajat anemia sedang dan berat pada ibu hamil adalah salah satu faktor risiko timbulnya kematian janin/stillbirth.

Kata Kunci: Kematian janin/stillbirth, derajat anemia.

Pengaruh Derajat Anemia Ibu Hamil Terhadap Kejadian Stillbirth/Kematian Janin Dalam Rahim di RSUD DR.M.YUNUS BENGKULU Periode Januari 2012-Desember 2013

Influence of Maternal Anaemia Grade on Stillbirth in Uterus/Fetal Death in RSUD DR.M.YUNUS BENGKULU on January 2012-December 2013.

Widodo Nadeak*), Sylvia Rianissa Putri*), Johannes HHS**),

*) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu,**) Rumah Sakit Umum Daerah Dr.M.Yunus Bengkulu,

ABSTRACT

Background: Fetal death/stillbirth is a condition in which the fetus is declared dead in uterus on 20 weeks of gestation or more or the dead fetus has 500 gram in weight or more. About 2-65 million fetal death cases occur around the globe every years. One of the affecting factors is the anaemia in pregnancy. This research is conducted to study the prevalence of fetal death in RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu January 2012-December 2013 and to study the effect of maternal anaemia grade on fetal death.Methods: The research design is descriptive with the cross-sectional approach.The subjects were all pregnant women who have anaemia and fullfil the inclusion and do not have exclusion criterias (211 subjects). The sampling is total sampling. The data is tested with the Pearson chi-square test (X2) (CI= 95 %, a=0,05), with ratio prevalence (RP).Results: Among 211 people, 116 (55 %) subjects had fetal death, 14 (12,1 %) subjects had severe anaemia on pregnancy, 63 (54,3 %) subjects had moderate anaemia on pregnancy, and 39 (33,6 %) subjects had mild anaemia on pregnancy. The result of Pearson chi-square test (X2) showed significant relationship between anaemia grade on pregnancy and fetal death (p value= 0,000, a= 0,05). The first ratio prevalence between severe anaemia and mild anaemia is 1,908 and the second ratio prevalence between moderate anaemia and mild anaemia is 1,793. Conclusion: The prevalence of the fetal death in RSUD dr. M. Yunus on January 2012-December 2013 is 55 % and moderate-severe anaemia grade in pregnancy is one of the factors affecting fetal death/stillbirth.

Keywords: Fetal death, stillbirth, Anemia grade.

PENDAHULUAN Kematian ibu dan kematian perinatal merupakan salah satu indikator tujuan pembangunan kesehatan nasional. Tujuan dari indikator tersebut adalah untuk menilai derajat kesehatan masyarakat, maka dari itu banyak dikembangkan upaya nyata untuk mengurangi angka kematian ibu dan kematian perinatal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dikembangkannya konsep rumah sakit sayang ibu dan rumah sakit sayang bayi dengan tujuan untuk melaksanakan pelayanan obstetri sosial guna memenuhi konsep well born baby dan well health mother (Manuaba et al., 2007). Pada tahun 2013 terdapat 3-4 juta kematian janin dalam rahim atau stillbirth setiap tahunnya terutama di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Secara umum di rumah sakit Indonesia angka kejadian kematian perinatal berkisar antara 77,3 sampai 137,7 per 1000 kelahiran hidup dan lebih dari separuh angka kematian perinatal tersebut adalah kejadian kematian janin/stillbirth (Prawirahardjo, 2010). Penelitian Sari (2011) melaporkan di RSUD dr.M.Yunus Bengkulu, angka kejadian kematian janin pada tahun 2005 terdapat 59 kasus (5,6%) dari 1059 persalinan, tahun 2009 terdapat 98 kasus (9,2%) dari 1062 persalinan, tahun 2010 terdapat 87 kasus (5,3%) dari 1660 persalinan dan tahun 2011 terdapat 173 kasus (7,7%) dari 2225 persalinan. Data tersebut menunjukkan bahwa angka kejadian kematian janin dari tahun ke tahun cukup tinggi di RSUD dr.M.Yunus Bengkulu. Penyebab kematian janin dapat digolongkan menjadi tiga kelompok besar yaitu: 1) faktor janin seperti terdapat kelainan genetik akibat aberasi kromosom dan kelainan kongenital; 2) faktor plasenta seperti adanya kelainan tali pusar dan lepasnya plasenta; 3) faktor ibu seperti sepsis, perdarahan, kehamilan dengan anemia dan kekurangan gizi pada ibu hamil (Prawirahardjo, 2010). Penelitian mengenai dampak anemia pada kematian janin belum banyak dilakukan di dunia. Anemia diduga sebagai salah satu faktor penyebab kematian janin dari 56 % penyebab kematian janin yang belum teridentifikasi dengan rinci penyebabnya (Lawn et al., 2013). Menurut Cunningham (2006), anemia merupakan salah satu penyebab terbesar dari kematian janin. Ibu hamil yang menderita anemia berpeluang 6 kali lipat lebih besar mengalami kematian janin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia, mengetahui prevalensi kematian janin, dan mengetahui hubungan derajat anemia ibu hamil dengan kejadian kematian janin.

SUBJEK DAN METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian analisis deskriptif dengan rancangan studi potong lintang (cross-sectional study). Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang melahirkan di RSUD Dr.M.Yunus Propinsi Bengkulu periode Januari 2012-Desember 2013. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil anemia yang melahirkan di RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu periode Januari 2012-Desember 2013 yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu Ibu hamil yang mengalami anemia dan melahirkan di RSUD DR.M.Yunus Bengkulu dalam rentang waktu 1 Januari 2012-31 Desember 2013. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang melahirkan dengan riwayat diabetes melitus, penyakit jantung, hipertensi, infeksi janin, preeklampsia/eklampsia, ketuban pecah dini, serta ibu hamil yang tidak memiliki catatan pemeriksaan hemoglobin di buku register ataupun di catatan rekam medik. Data sekunder diperoleh dari buku register dan catatan rekam medik ibu hamil anemia di Ruang Mawar RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu. Analisis bivariat pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas (derajat anemia ibu hamil) dengan variabel terikat (kematian janin), mengunakan uji Chi-square (x2), dengan tingkat kepercayaan signifikan (CI) = 95%, p